Mekanisme kontrol fisiologi

15
ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Transcript of Mekanisme kontrol fisiologi

Page 1: Mekanisme kontrol fisiologi

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Page 2: Mekanisme kontrol fisiologi

SIKLUS HAID

DISUSUN OLEH:

Dwi Risky SarliyaniAyu Permata Sari

Page 3: Mekanisme kontrol fisiologi

PENGERTIAN

Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG , 2005: 103).

  Menstruasi adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap bulan

berupa darah dan jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika seorang perempuan mulai memproduksi cukup hormon tertentu (‘kurir’ kimiawi yang dibawa didalam aliran darah) yang menyebabkan mulainya aliran darah ini (Robert P. Masland dan David Estridge, 2004: 51).

  Menstruasi adalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi

karena adanya serangkaian interaksi antara beberapa kelenjer didalam tubuh (Virnye Winiastri,dkk, 2002: 19).

  

Page 4: Mekanisme kontrol fisiologi

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENSTRUASI

1. Faktor hormon

2. Faktor enzim

3. Faktor vascular

4. Faktor prostaglandin

Page 5: Mekanisme kontrol fisiologi

GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA 

1. OLIGOMENORRHOE (HAID YANG TIDAK TERATUR) 

Oligomenorea adalah panjang siklus haid yang memanjang dari panjang siklus haid klasik, yaitu lebih dari 35 hari per siklusnya. Volume perdarahannya umumnya lebih sedikit dari volume perdarahan haid biasanya.

Penyebab : Perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8-9 hari di mulai dari hari ke-5

menstruasi ) Perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15-18 hari setelah ovulasi Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid

Tanda dan gejala : Haid jarang yaitu setiap 35 hari sekali Pendarahan hadi biasanya berkurang Pada beberapa wanita yang mengalami oligomenore terkadang juga

mengalami kesulitan untuk hamil.

Page 6: Mekanisme kontrol fisiologi

PEMERIKSAAN HAID YANG DATANG TIDAK TERATUR (OLIGOMENORE)

1. Pemeriksaan fisik dan riwayat siklus haid

2. Tanyakan untuk kasus yang dialami

3. Pemeriksaan LAB

4. Pemeriksaan lanjutan

Page 7: Mekanisme kontrol fisiologi

2. AMENORE (TIDAK MENSTRUASI )

Amenore adalah tidak terjadinya menstruasi. Jika menstruasi tidak pernah terjadi maka disebut amenore primer, jika menstruasi pernah terjadi tetapi kemudian berhenti selama 6 bulan atau lebih maka disebut amenore sekunder. Amenore yang normal hanya terjadi sebelum masa pubertas, selama kehamilan, selama menyusui dan setelah menopause.

Penyebab : Amenore bisa terjadi akibat kelainan di otak, kelenjar hipofisa, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ovarium (indung telur) maupun bagian dari sistem reproduksi lainnya.

Page 8: Mekanisme kontrol fisiologi

LANJUTAN…………………………………………Penyebab amenore primer:

Tertundanya menarke (menstruasi pertama) Kelainan bawaan pada sistem kelamin (misalnya tidak memiliki rahim atau vagina, adanya sekat pada vagina,

serviks yang sempit, lubang pada selaput yang menutupi vagina terlalu sempit/himen imperforata) Penurunan berat badan yang drastis (akibat kemiskinan, diet berlebihan, anoreksia nervosa, bulimia, dan lain lain) Kelainan bawaan pada sistem kelamin Kelainan kromosom (misalnya sindroma Turner atau sindroma Swyer) dimana sel hanya mengandung 1 kromosom

X) Obesitas yang ekstrim Hipoglikemia Disgenesis gonad Hipogonadisme hipogonadotropik Sindroma feminisasi testis Hermafrodit sejati Penyakit menahun Kekurangan gizi Penyakit Cushing Fibrosis kistik Penyakit jantung bawaan (sianotik) Kraniofaringioma, tumor ovarium, tumor adrenal Hipotiroidisme Sindroma adrenogenital Sindroma Prader-Willi Penyakit ovarium polikista Hiperplasia adrenal kongenital

Page 9: Mekanisme kontrol fisiologi

Penyebab amenore sekunder:

Kehamilan Kecemasan akan kehamilan Penurunan berat badan yang drastis Olah raga yang berlebihan Lemak tubuh kurang dari 15-17%extreme Mengkonsumsi hormon tambahan Obesitas Stres emosional Menopause Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan sejumlah

besar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal) Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB, fenotiazid) Prosedur dilatasi dan kuretase Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta) dan sindrom

Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim akibat infeksi atau pembedahan).

Page 10: Mekanisme kontrol fisiologi

GEJALA

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore:

Sakit kepala Galaktore (pembentukan air susu pada wanita yang tidak

hamil dan tidak sedang menyusui) Gangguan penglihatan (pada tumor hipofisa) Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti Vagina yang kering Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang

mengikuti pola pria), perubahan suara dan perubahan ukuran payudara

Page 11: Mekanisme kontrol fisiologi

- DIAGNOSA- PENGOBATAN

Page 12: Mekanisme kontrol fisiologi

PENDARAHAN BUKAN HAIDPerdarahan Bukan Haid Adalah Perdarahan Yang Terjadi Dalam Masa Antara 2 Haid Yaitu :

Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium, karsinoma endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan penggunaan estrogen eksogen

Menoragia adalah Perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari 7 hari dengan jumlah darah kadang-kadang cukup banyak. Penyebab dan pengobatan kasus ini sama dengan hipermenorea.

Page 13: Mekanisme kontrol fisiologi

penyebab pendarahaan di luar haid yaitu :

Polip serviks Erosi portio Ulkus portio Trauma Polip endometrium

Page 14: Mekanisme kontrol fisiologi

Perdarahan di luar haid : Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya Dengan haid.

Klasifikasi : Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan ektopik. Metroragia diluar kehamilan.

Sebab-sebab : Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh;

carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis; peradangan dari haemorrhagis (seperti kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia); hormonal.

Perdarahan fungsional : a) Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser, ovarial (tumor

atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut maupun kronis. b) Perdarahan Ovulatoar; akibat korpus luteum persisten, kelainan pelepasan

endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit akut ataupun kronis. Terapi : kuretase dan hormonal.

 

Page 15: Mekanisme kontrol fisiologi

TERIMA KASIH

WASSALAMUALAIKUM WR.WB