Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

21
Mekanisme Keseimbangan Air dan Elektrolit oleh Ginjal Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkanpartikel-partikelbermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,minuman,dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel diseluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompokyaitu:cairan intravaskuler(plasma),cairan interstitial dan cairan transeluler.Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler,cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal,cairan intraokuler,dan sekresi saluran cerna.

description

fisiologi

Transcript of Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

Page 1: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

Mekanisme Keseimbangan Air dan Elektrolit oleh Ginjal

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air( pelarut) dan zat tertentu (zat

terlarut).Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkanpartikel-partikelbermuatan listrik yang

disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui

makanan,minuman,dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian

tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh

total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit saling

bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada

yang lainnya.

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :

  cairan intraseluler dan

  cairan ekstraseluler.

Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel diseluruh tubuh, sedangkan

cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga

kelompokyaitu:cairan intravaskuler(plasma),cairan interstitial dan cairan transeluler.Cairan

intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler,cairan intersitial adalah cairan

yang terletak diantara sel,sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan

serebrospinal,cairan intraokuler,dan sekresi saluran cerna.

Fungsi Cairan Tubuh

Dalam proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh,air mempunyai 2 fungsi utama

yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat,vitamin dan mineral serta juga akan

berfungsi sebagai pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh.Selain itu,air didalam tubuh juga

akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbon

dioksida(CO ) dan juga senyawa nitrat.Selain berperan dalam proses metabolisme,air yang

terdapat di dalam tubuh juga akan memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab

jaringan-jaringan tubuh seperti mata,mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi 02 Sports

Science Brief tubuh,katalisator reaksi biologik sel,pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga

akan membantu dalam menjaga tekanan darah dan konsentrasi zat terlarut.Selain itu agar fungsi-

Page 2: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal,air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai

pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 C.

Proportion Of Body Fluid

Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung

beberapa hal antara lain :

a.Umur

b.Kondisi lemak tubuh

c.Sex

Perhatikan Uraian berikut ini :

No. Umur Presentase

1. Bayi (baru lahir) . 75 %

2. Dewasa :

a.Pria (20-40 tahun)

b.Wanita (20-40 tahun)

60 %

50 %

3. . Usia Lanjut 45-50 %

Pada orang dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di dalam

sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20% dari berat badannya berada di

luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 %cairan interstitial, 5 % cairan intavaskuler dan 1-2

% transeluler.

Komposisi Cairan Tubuh

Cairan tubuh terdiri dari air (pelarut) dan substansi terlarut (zat terlarut)

1.  Air

Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Jumlah air sekitar 73% dari bagian tubuh seseorang tanpa jaringan lemak (lean body mass).

2.  Solut (substansi terlarut)

Page 3: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut) yaitu berupa elektrolit dan non-elektrolit.

Elektrolit : Substansi yang berdisosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan negatif dan diukur dengan kapasitasnya untuk saling berikatan satu sama lain (mEq/L) atau dengan berat molekul dalam garam (mmol/L). Jumlah kation dan anion, yang diukur dalam miliekuivalen, dalam larutan selalu sama. Bila garam larut dalam air, misalnya garam Nacl, akan terjadi disosiasi sehingga terbentuk ion-ion bermuatan positif dan negatif. Ion positif dinamakan kation, sedangkan ion negatif dinamakan anion. Ion mengandung muatan listrik dinamakan elektrolit. Cairan tubuh yang mengandung air dan garam dalam keadaan disosiasi dinamakan larutan elektrolit. Dalam semua larutan elektrolit, ada keseimbangan antara konsentrasi anion dan kation.

Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K+). Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa natrium ke luar dan kalium ke dalam.

Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraselular utama adalah klorida (Clˉ), sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat (PO4

3-).

Tubuh menggunakan elektrolit untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh. Sel-sel tubuh memilih elektrolit untuk ditempatkan diluar (terutama natrium dan klorida) dan didalam sel (terutama kalium, magnesium, fosfat, dan sulfat). Molekul air, karena bersifat polar, menarik elektrolit. Walaupun molekul air bermuatan nol, sisi oksigennya sedikit bermuatan negatif, sedangkan hidrogennya sedikit bermuatan positif. Oleh sebab itu, dalam suatu larutan elektrolit, baik ion positif maupun ion negatif menarik molekul air disekitarnya.

Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan dan diukur berdasarkan berat (miligram per 100 ml-mg/dl). Non-elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin.

B. Kompartemen Cairan

Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : cairan intraselular (CIS) dan cairan ekstra selular (CES). Pada orang normal dengan berat 70 kg, Total cairan tubuh (TBF) rata-ratanya sekitar 60% berat badan atau sekitar 42 L. persentase ini dapat berubah, bergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas (Guyton & Hall, 1997)

Cairan Intraselular (CIS) = 40% dari BB total

Adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh adalah intraselular, sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa (70 kg). Sebaliknya, hanya ½ dari cairan tubuh bayi adalah cairan intraselular.

Page 4: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

Cairan Ekstraselular (CES) = 20% dari BB total

Adalah cairan diluar sel. Ukuran relatif dari (CES)menurun dengan peningkatan usia. Pada bayi baru lahir, kira-kira ½ cairan tubuh terkandung didalam CES. Setelah 1 tahun, volume relatif dari CES menurun sampai kira-kira 1/3 dari volume total. Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam rata-rata pria dewasa (70 kg).

Cairan Ekstraseluler terdiri dari :

Cairan interstisial (CIT) : Cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada orang dewasa. Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume CIT kira-kira sebesar 2 kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orang dewasa.

Cairan intravaskular (CIV) : Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume relatif dari CIV sama pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L (8% dari BB), 3 L (60%) dari jumlah tersebut adalah PLASMA. Sisanya 2-3 L (40%) terdiri dari sel darah merah (SDM, atau eritrosit) yang mentransfor oksigen dan bekerja sebagai bufer tubuh yang penting; sel darah putih (leukosit); dan trombosit. Tapi nilai tersebut diatas dapat bervariasi pada orang yang berbeda-beda, bergantung pada jenis kelamin, berat badan dan faktor-faktor lain. Adapun fungsi dari darah adalah mencakup :

–       Pengiriman nutrien (misal ; glokusa dan oksigen) ke jaringan

–       Transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru

–       Pengiriman antibodi dan SDP ke tempat infeksi

–       Transpor hormon ke tempat aksinya

–       Sirkulasi panas tubuh

Cairan Transelular (CTS)

Adalah cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh. Contoh CTS meliputi cairan serebrospinal, perikardial, pleural, sinovial, dan cairan intraokular serta sekresi lambung. Pada waktu tertentu CTS mendekati jumlah 1 L. Namun, sejumlah besar cairan dapat saja bergerak kedalam dan keluar ruang transelular setiap harinya. Sebagai contoh, saluran gastro-intestinal (GI) secara normal mensekresi dan mereabsorbsi sampai 6-8 L per-hari.

Page 5: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

Secara Skematis Jenis dan Jumlah Cairan Tubuh dapat digambarkan sebagai berikut :

Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh

 Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :

  Fase I :

Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi

dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.

  Fase II :

 Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel

  Fase III :

Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam

sel.Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran

semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut

berpindah.

Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit

tubuh dengan cara :

      Diffusi

      Filtrasi

      Osmosis

Page 6: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

      Aktiv Transport

1.      Difusi

Partikel (ion atau molekul) suatu substansi yang terlarut selalu bergerak dan cenderung menyebar dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah sehingga konsentrasi substansi partikel tersebut merata. Perpindahan partikel seperti ini disebut difusi. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju difusi ditentukan sesuai dengan hukum Fick (Fick’s law of diffusion). Faktor-faktor tersebut adalah:

Peningkatan perbedaan konsentrasi substansi.

Peningkatan permeabilitas.

Peningkatan luas permukaan difusi.

Berat molekul substansi.

Jarak yang ditempuh untuk difusi.

2.      Osmosis

Bila suatu substansi larut dalam air, konsentrasi air dalam larutan tersebut lebih rendah dibandingkan konsentrasi air dalam larutan air murni dengan volume yang sama. Hal ini karena tempat molekul air telah ditempati oleh molekul substansi tersebut. Jadi bila konsentrasi zat yang terlarut meningkatkan, konsentrasi air akan menurun.Bila suatu larutan dipisahkan oleh suatu membran yang semipermeabel dengan larutan yang volumenya sama namun berbeda konsentrasi zat terlarut, maka terjadi perpindahan air/zat pelarut dari larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi. Perpindahan seperti ini disebut dengan osmosis.

3.     Filtrasi

Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua ruang yang dibatasi oleh membran. Cairan akan keluar dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Jumlah cairan yang keluar sebanding dengan besar perbedaan tekanan, luas permukaan membran dan permeabilitas membran. Tekanan yang mempengaruhi filtrasi ini disebut tekanan hidrostatik.

Page 7: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

4.      Transport aktif

Transport aktif diperlukan untuk mengembalikan partikel yang telah berdifusi secara pasif dari daerah yang konsentrasinya rendah ke daerah yang konsentrasinya lebih tinggi. Perpindahan seperti ini membutuhkan energi (ATP) untuk melawan perbedaan konsentrasi. Contoh: Pompa Na-K.

Regulating Body Fluid Volumes

Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimia dari cairan

tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman.Dalam kondisi normal intake cairan

sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi.Kondisi sakit dapat menyebabkan gangguan

pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.Dalam rangka mempertahankan fungsi tubuh

maka tubuh akan kehilanagn caiaran antara lain melalui proses penguapan ekspirasi penguapan

kulit, ginjal (urine),ekresi pada proses metabolisme.

a. Intake Cairan

Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira1500 ml

per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per harisehingga kekurangan

sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses

metabolisme.Berikut adalah kebutuhan intake cairan yang diperlukan berdasarkan umur dan

berat badan, perhatikan tabel di bawah

No. Umur Berat Badan (kg)Kebutuhan Cairan (mL/24

Jam).

1 hari 3,0 250-300

2 1 tahun 9,5 1150-1300

3. 2 tahun 11,8 1350-1500

4. 6 tahun 20,0 1800-2000

5. 10 tahun 28,7 2000-2500

6 14 tahun . 45,0 2200-2700

7. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700

Page 8: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan

berada di otak Sedangakan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler,sekresi

angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan darah,perdarahan yang mengakibatkan

penurunan volume darah.Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus

walaupun kadang terjadi secara sendiri.Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum

proses absorbsi oleh tractus gastrointestinal.

b.Output Cairan

 Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :

  Urine

Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius merupakan

proses output cairan tubuh yang utama.Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml

per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam.Pada orang dewasa.Pada orang yang sehat

kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya,bila aktivitas kelenjar keringat

meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap

mempertahankankeseimbangan dalam tubuh.

  IWL (Insesible Water Loss) :

IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme difusi.Pada orang

dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalahberkisar 300-400 mL per hari,

tapi bila proses respirasi atau suhu tubuhmeningkat maka IWL dapat meningkat.

  Keringat :

Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon iniberasal

dari anterior hypotalamus,sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang

dirangsang oleh susunan syaraf simpatis padakulit.

  Feces :

Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari,yang diaturmelalui

mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).

7.    Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit

Page 9: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu

volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel.Ginjal mengontrol volume cairan

ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan

ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan.Ginjal mempertahankan keseimbangan

ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk

mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.

1. Pengaturan volume cairan ekstrasel.

Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan

menurunkan volume plasma.Sebaliknya,peningkatan volume cairan ekstrasel dapat

menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume

plasma.Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah jangka

panjang.

    Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake dan output) air.Untuk

mempertahankan volume cairan tubuh kurang lebih tetap,maka harus ada keseimbangan antara

air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubuh.hal ini terjadi karena adanya pertukaran cairan

antar kompartmen dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya.Water turnover dibagi dalam:

 1. eksternal fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan lingkungan luar; dan

 2. Internal fluid exchange, pertukaran cairan antar pelbagai kompartmen seperti    

     proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal.

    Memperhatikan keseimbangan garam.Seperti halnya keseimbangan air, keseimbangan garam

juga perlu dipertahankan sehingga asupan garam sama dengan keluarannya.Permasalahannya

adalah seseorang hampir tidak pernah memperhatikan jumlah garam yang ia konsumsi sehingga

sesuai dengan kebutuhannya.Tetapi, seseorang mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya

dan cenderung lebih dari kebutuhan.Kelebihan garam yang dikonsumsi harus diekskresikan

dalam urine untuk mempertahankan keseimbangan garam.

Ginjal mengontrol jumlah garam yang dieksresi dengan cara:

Page 10: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

  mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan pengaturan Laju Filtrasi Glomerulus

(LFG)/ Glomerulus Filtration Rate (GFR).

  mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjal

Jumlah Na+ yang direasorbsi juga bergantung pada sistem yang berperan mengontrol tekanan

darah.Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan retensi Na+ di

tubulus distal dan collecting.Retensi Na+ meningkatkan retensi air sehingga meningkatkan

volume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri.Selain sistem Renin-

Angiotensin-Aldosteron,Atrial Natriuretic Peptide (ANP) atau hormon atriopeptin menurunkan

reabsorbsi natrium dan air.Hormon ini disekresi leh sel atrium jantung jika mengalami distensi

peningkatan volume plasma.Penurunan reabsorbsi natrium dan air di tubulus ginjal

meningkatkan eksresi urine sehingga mengembalikan volume darah kembali normal.

2. Pengaturan Osmolaritas cairan ekstrasel.

Osmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat terlarut) dalam suatu

larutan.semakin tinggi osmolaritas,semakin tinggi konsentrasi solute atau semakin rendah

konsentrasi solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang konsentrasi solutnya

lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah).

Osmosis hanya terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat

menmbus membran plasma di intrasel dan ekstrasel.Ion natrium merupakan solut yang banyak

ditemukan di cairan ekstrasel,dan ion utama yang berperan penting dalam menentukan aktivitas

osmotik cairan ekstrasel.sedangkan di dalam cairan intrasel,ion kalium bertanggung jawab dalam

menentukan aktivitas osmotik cairan intrasel.Distribusi yang tidak merata dari ion natrium dan

kalium ini menyebabkan perubahan kadar kedua ion ini bertanggung jawab dalam menetukan

aktivitas osmotik di kedua kompartmen ini.

 pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan dilakukan melalui:

      Perubahan osmolaritas di nefron

Page 11: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

Di sepanjang tubulus yang membentuk nefron ginjal, terjadi perubahan osmolaritas yang pada

akhirnya akan membentuk urine yang sesuai dengan keadaan cairan tubuh secara keseluruhan di

dukstus koligen.Glomerulus menghasilkan cairan yang isosmotik di tubulus proksimal (300

mOsm).Dinding tubulus ansa Henle pars decending sangat permeable terhadap air,sehingga di

bagian ini terjadi reabsorbsi cairan ke kapiler peritubular atau vasa recta.Hal ini menyebabkan

cairan di dalam lumen tubulus menjadi hiperosmotik.

Dinding tubulus ansa henle pars acenden tidak permeable terhadap air dan secara aktif

memindahkan NaCl keluar tubulus.Hal ini menyebabkan reabsobsi garam tanpa osmosis

air.Sehingga cairan yang sampai ke tubulus distal dan duktus koligen menjadi

hipoosmotik.Permeabilitas dinding tubulus distal dan duktus koligen bervariasi bergantung pada

ada tidaknya vasopresin (ADH).Sehingga urine yang dibentuk di duktus koligen dan akhirnya di

keluarkan ke pelvis ginjal dan ureter juga bergantung pada ada tidaknya vasopresis (ADH).

      Mekanisme haus dan peranan vasopresin (antidiuretic hormone/ADH)

peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>280 mOsm) akan merangsang osmoreseptor di

hypotalamus. Rangsangan ini akan dihantarkan ke neuron hypotalamus yang mensintesis

vasopresin.Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis posterior ke dalam darah dan akan

berikatan dengan reseptornya di duktus koligen. ikatan vasopresin dengan reseptornya di duktus

koligen memicu terbentuknya aquaporin, yaitu kanal air di membrane bagian apeks duktus

koligen.Pembentukkan aquaporin ini memungkinkan terjadinya reabsorbsi cairan ke vasa

recta.Hal ini menyebabkan urine yang terbentuk di duktus  koligen menjadi sedikit dan

hiperosmotik atau pekat, sehingga cairan di dalam tubuh tetap dipertahankan.

selain itu,rangsangan pada osmoreseptor di hypotalamus akibat peningkatan osmolaritas cairan

ekstrasel juga akan dihantarkan ke pusat haus di hypotalamus sehingga terbentuk perilaku untuk

membatasi haus,dan cairan di dalam tubuh kembali normal.

Page 12: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

      Pengaturan Neuroendokrin dalam Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Sebagai kesimpulan,pengaturan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit diperankan

oleh system saraf dan sistem endokrin.Sistem saraf mendapat informasi adanya perubahan

keseimbangan cairan dan elektrolit melalui baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotikus,

osmoreseptor di hypotalamus,dan volume reseptor atau reseptor regang di atrium.Sedangkan

dalam sistem endokrin,hormon-hormon yang berperan saat tubuh mengalami kekurangan cairan

adalah Angiotensin II, Aldosteron, dan Vasopresin/ADH dengan meningkatkan reabsorbsi

natrium dan air. Sementara,jika terjadi peningkatan volume cairan tubuh,maka hormone

atriopeptin (ANP) akan meningkatkan eksresi volume natrium dan air.

perubahan volume dan osmolaritas cairan dapat terjadi pada beberapa keadaan.Faktor

lain yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit di antaranya ialah umur, suhu

lingkungan,diet,stres,dan penyakit.

Page 13: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain:

      Umur

Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia,karena usia akanberpengaruh

pada luas permukaan tubuh,metabolisme,dan berat badan.Infant dan anak-anak lebih mudah

mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa.Pada usia lanjut sering terjadi

gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.

      Iklim

Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah

memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat.Sedangkan

seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapatkehilangan cairan sampai dengan 5 L

per hari.

      Diet

Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit.Ketika intake nutrisi tidak

adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan

cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses

keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

      Stress

Stress dapat meningkatkan metabolisme sel,glukosa darah,dan pemecahan glykogen

otot.Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi airsehingga bila berkepanjangan

dapat meningkatkan volume darah.

      Kondisi Sakit

Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit

tubuh Misalnya :

- Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.

- Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator

Page 14: Mekanisme Keseimbangan Air Dan Elektrolit Oleh Ginjal

  keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh

- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan

         pemenuhan intake cairan

Tindakan Medis

Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh

seperti : suction,nasogastric tube dan lain-lain.

Pengobatan

Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan

dan elektrolit tubuh.

Pembedahan

Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan

keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh,dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.

Sumber :

Yuniastuti, ari, 2008. Gizi dan Kesehatan. Graha Ilmu : Yogyakarta

Sherwood, Lauralee. (2004). Human Physiology: From cells to system. 5th ed. California: Brooks/Cole-Thomson Learning, Inc.

Guyton A.C., Hall J.E.; Textbook of Medical Physiology; 10th ed.; WB Saunders & Co; 2000