mekanisme beracara pidana

24

Click here to load reader

Transcript of mekanisme beracara pidana

Page 1: mekanisme beracara pidana

TEKNIS PEMERIKSAAN

DALAM PERKARA PIDANA

O

L

E

H

Nur Alamsyah, SH., MHStaff Pengajar

FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

( U M S U )MEDAN

2012

Page 2: mekanisme beracara pidana

PRINSIP PEMERIKSAANPERSIDANGAN

4PEMERIKSAAN SECARA

LANGSUNG DENGAN LISAN

1TERBUKA UNTUK UMUM

-. Hadirin Bersikap Hormat-. Larangan Membawa Senjata-. Hadir Sebelum Hakim

3KETUA SIDANG MEMIMPIN

PERSIDANGAN

2HADIRNYA TERDAKWA DALAM

PERSIDANGAN-. Terdakwa Di Panggil “ Secara

Tidak Sah ”.-. Terdakwa Sudah Di Panggil

“ Secara Sah ”.

6PEMERIKSAAN LEBIH

DULU MENDENGAR KETERANGAN SAKSI

5WAJIB MENJAGA

PEMERIKSAAN SECARA BEBAS

Page 3: mekanisme beracara pidana

PROSES PEMERIKSAAN DI DEPAN PERSIDANGAN PENGADILAN DALAM PERKARA PIDANA

Pemeriksaan Identitas Terdakwa (Oleh Hakim Ketua)

Pembacan Surat Dakwaan (Oleh JPU)

Pendapat Majelis Hakim

-. Bisa dengan putusan sela, bila menyangkut kompetensi.

-. Bisa dengan putusan akhir, bila menyangkut pokok perkara

Pembacaan Nota Eksepsi-. Oleh Terdakwa dan/atau oleh

Penasehat Hukum Terdakwa

Pembuktian-. Saksi

(disumpah/janji menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

-. Ahli-. Surat-. Petunjuk-. Terdakwa

Tuntutan Pidana(Requisitoir)

-. Oleh JPU

Nota Pembelaan (Pledoi)-. Oleh terdakwa

dan/atau penasehat hukum terdakwa

Putusan (Oleh Majelis Hakim)Bentuk-bentuknya :-. Bebas (Vrijspraak) – tidak terbukti-. Lepas dari tuntutan (Onslag Vanrecht vervolging) –

bukan merupakan perbuatan pidana-. Pemidanaan – trebukti secara sah dan meyakinkan.

Page 4: mekanisme beracara pidana

Bentuk Surat Dakwaan

KUMULATIFDalam satu surat dakwaan, beberapa tindak pidana yang masing-masing berdiri sendiri, artinya tidak ada hubungan antara tindak pidana yang satu terhadap yang lain, didakwakan secara serempak, dimana pelaku tindak pidana yang sama).

SUBSIDAIR(Dalam satu surat dakwaan, di dakwa beberapa perumusan tindak pidana dan disusun secara bertingkat, dari dakwaan yang paling berat sampai dakwaan yang paling ringan).

ALTERNATIF(Dalam satu surat dakwaan, di dakwakan beberapa perumusan tindak pidana tetapi pada hakikatnya, yang merupakan tujuan utama ialah hanya ingin membuktikan satu tindakan pidana saja diantara rangkaian tindak pidana yang didakwakan).

TUNGGAL(Apabila JPU berpendapat dan yakin, bahwa perbuatan yang dilakukan terdakwa hanya merupakan satu tindakan pidana saja).

Page 5: mekanisme beracara pidana

Cacatan : Surat Dakwaan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut diatas, batal demi hukum (Vide pasal 143 ayat 2 KUHAP).

Syarat Formil (Vide Pasal 143 Ayat 2 Huruf a KUHAP).-. Tanggal Surat Dakwaan-. Identitas Terdakwa-. Tanda Tangan JPU

Syarat Surat Dakwaan

Syarat Formil (Vide Pasal 143 Ayat 2 Huruf b KUHAP).-. Memuat Uraian Secara : Cermat,

Jelas dan Lengkap.-. Waktu (Tempus Delicti).-. Tempat (Locus Delicti).

Page 6: mekanisme beracara pidana

EKSEPSI

Dakwaan Batal Demi Hukum

Dakwaan Tidak Dapat Di Terima

Lepas Dari Segala Tuntutan

Tuntutan JPU Tidak Dapat Di Terima

Kewenangan Menuntut Gugur

KEWENANGAN MENGADILI

ABSOLUT

RELATIF

MENINGGAL DUNIA DUNIADUNIA

KADALUARSA

NEBIS IN IDEM

Tidak Memenuhi Persyaratan

Perbuatan Terdakwa Terbukti, Tetapi Bukan Merupakan Tindak Pidana

CACAT ORANG

Keliru (Susunan dan Bentuk Dakwaan)

OBSCUUR LIBEL

Wilayah Pengadilan

Jenis Pengadilan

Penerapan Pasal 58 KUHP

Delik Aduan

Tidak Memenuhi Pasal 143 Ayat (2) KUHAP.

Page 7: mekanisme beracara pidana

1Keterangan Saksi

-. Dinyatakan di depan sidang Pengadilan (Vide Pasal 185 Ayat 1)

-. Keterangan seorang saksi tidak cukup untuk mempersalahkan Terdakwa (Vide Pasal 186 Ayat 2).

Alat bukti yang sah (Vide pasal 184 ayat 1 KUHAP.

4Petunjuk

-. Hanya dapat diperoleh dari : *. Keterangan saksi *. Surat *. Keterangan terdakwa

5Keterangan terdakwa

-. Yang dinyatakan di depan sidang pengadilan

2Keterangan Ahli

-. Keterangan seorang ahli yang dinyatakan di depan Pengadilan (Vide Pasal 187).

3Surat

-. Dibuat atas sumpah jabatan atau dikuat dengan sumpah.

Page 8: mekanisme beracara pidana

Hal-hal yang harus dimuat

dalam putusan

Pernyataan kesalahan terdakwa

Surat Dakwaan

Pertimbangan yang lengkap -. Fakta dan keadaan

harus jelas diuraikan-. Pembuktian yang

diperoleh dari pemeriksaan persidangan

Pembebanan biaya perkara dan penentuan barang bukti

Hari/tanggal musyawarah dan putusan, nama Majelis Hakim, JPU dan Panitera serta PH

Tuntutan Pidana JPU

Perintah penahanan tetap dalam tahanan atau pembebasan

Peraturan UU yang menjadi dasar pemidanaan.-. Mengenai penyebutan pasal dan

peraturan perundang undangan yang menjadi dasar putusan.

-. Mengenai keadaan yang memberatkan dan meringankan hukuman

Kepala Putusan“Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”

Identitas Terdakwa

Page 9: mekanisme beracara pidana

Pendapat dan Saran

Pendapat

1. Majelis Hakim dalam membuka dan menutup Persidangan, palu diketuk sebanyak 3 (tiga) kali, kecuali untuk sidang “diskors”, palu cukup 1 (satu) kali saja.

2. Majelis Hakim JPU – JPU – PH diupayakan untuk memakai baju “TOGA”, sedangkan Panitera cukup “JAS” warna hitam, kecuali untuk perkara pidana yang

terdakwanya anak-anak, tidak perlu memakai baju “TOGA” dan/atau atribut lainnya.

3. Peserta Peradilan Semu (Majelis Hakim – PH – Saksi) sedapat mungkin, sebebas mungkin (tidak kalau dengan konsep yang ada) dan dibuat seperti sebuah

sinetron, sehingga suasana hidup dan kreatif.

Saran.

1. Untuk Perkara Perdata, selain perkara gugatan biasa juga dapat digelar perkara “CLASS ACTION” atau Legal Standing.

2. Untuk Perkara Pidana, selain Perkara Perdata Biasa, juga dapat digelar Perkara Perdata “ANAK-ANAK” atau Praperadilan dan hidarkan Perkara Pidana

“ASUSILA”.

3. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan (dalam konteks terhadap peradilan) dapat dilakukan EKSAMINASI, dengan peserta gabungan Mahsiswa dan Para

Dosen.

Page 10: mekanisme beracara pidana

Contoh : Surat Dakwaan Tunggal

A. Identitas Terdakwa

1. Nama Lengkap :

2. Tempat Lahir :

3. Umur / Tanggal Lahir :

4. Jenis Kelamin :

5. Kebangsaan / Kewarganegaraan :

6. Tempat Tinggal :

7. Agama :

8. Pekerjaan :

9. Pendidikan :

B. Penahanan

1. Oleh Penyidik (Kepolisian)

2. Oleh Jaksa Penuntut Umum (Kejaksaan)

3. Oleh Hakim (Pengadilan)

Page 11: mekanisme beracara pidana

C. Dakwaan

1. Duduk Perkara (Peristiwa tindak pidana yang dilakukan Terdakwa), termasuk waktu dan tempat kejadian perkara.

2. Pasal yang didakwakan kepada Terdakwa (hanya satu pasal)

Misalnya :

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……

Sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal ………………………………………….

D. Tanggal dan Tandatangan Jaksa Penuntut Umum

Contoh : Surat Dakwaan Subsidair

Page 12: mekanisme beracara pidana

A. Identitas Terdakwa

1. Nama Lengkap :

2. Tempat Lahir :

3. Umur / Tanggal Lahir :

4. Jenis Kelamin :

5. Kebangsaan / Kewarganegaraan :

6. Tempat Tinggal :

7. Agama :

8. Pekerjaan :

9. Pendidikan :

B. Penahanan

1. Oleh Penyidik (Kepolisian)

2. Oleh Jaksa Penuntut Umum (Kejaksaan)

3. Oleh Hakim (Pengadilan)

C. Dakwaan

1. Duduk Perkara (Peristiwa tindak pidana yang dilakukan Terdakwa), termasuk waktu dan tempat kejadian perkara.

2. Pasal yang didakwakan kepada Terdakwa (lebih dari satu pasal)

Misalnya :

Page 13: mekanisme beracara pidana

-. Primair

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Sebagaimana diatur dan diancam pasal ………………………………………………….

-. Subsidair

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Sebagaimana diatur dan diancam pasal ………………………………………………….

-. Lebih Subsidair

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Sebagaimana diatur dan diancam pasal ………………………………………………….

D. Tanggal dan Tandatangan JPU

Contoh : Surat Dakwaan Kumulatif

A. Identitas Terdakwa

1. Nama Lengkap :

Page 14: mekanisme beracara pidana

2. Tempat Lahir :

3. Umur / Tanggal Lahir :

4. Jenis Kelamin :

5. Kebangsaan / Kewarganegaraan :

6. Tempat Tinggal :

7. Agama :

8. Pekerjaan :

9. Pendidikan :

B. Penahanan

1. Oleh Penyidik (Kepolisian)

2. Oleh Jaksa Penuntut Umum (Kejaksaan)

3. Oleh Hakim (Pengadilan)

C. Dakwaan

1. Duduk Perkara (Peristiwa tindak pidana yang dilakukan Terdakwa), termasuk waktu dan tempat kejadian perkara.

2. Pasal yang didakwakan kepada Terdakwa (lebih dari satu pasal)

Misalnya :

-. Kesatu

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal …………………………………………..

DAN

Page 15: mekanisme beracara pidana

-. Kedua

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal …………………………………………..

DAN

-. Ketiga

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal …………………………………………..

-. Dan seterusnya.

D. Tanggal dan Tandatangan JPU

Contoh : Surat Dakwaan Alternatif

A. Identitas Terdakwa

1. Nama Lengkap :

2. Tempat Lahir :

3. Umur / Tanggal Lahir :

Page 16: mekanisme beracara pidana

4. Jenis Kelamin :

5. Kebangsaan / Kewarganegaraan :

6. Tempat Tinggal :

7. Agama :

8. Pekerjaan :

9. Pendidikan :

B. Penahanan

1. Oleh Penyidik (Kepolisian)

2. Oleh Jaksa Penuntut Umum (Kejaksaan)

3. Oleh Hakim (Pengadilan)

C. Dakwaan

1. Duduk Perkara (Peristiwa tindak pidana yang dilakukan Terdakwa), termasuk waktu dan tempat kejadian perkara.

2. Pasal yang didakwakan kepada Terdakwa (lebih dari satu pasal)

Misalnya :

-. Pertama

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal …………………………………………..

ATAU

-. Kedua

Page 17: mekanisme beracara pidana

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal …………………………………………..

ATAU

-. Ketiga

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal …………………………………………..

-. Dan seterusnya.

D. Tanggal dan tanda tangan JPU

Contoh : Nota Pembelaan (Pledoi)

NOTA PEMBELAAN

(PLEDOI)

Dalam Perkara Pidana

No. : …. / Pid.B / 20.. /PS-FH……

Untuk dan atas nama

Page 18: mekanisme beracara pidana

Terdakwa …………………………

Bersidang di Peradilan Semu

Fakultas Hukum ………………………

=============================================================

Mukaddimah

Kutip secara ringkas tuntutan pidana (Requisioner) dari JPU

Uraikan satu persatu alat bukti yang terungkap di depan Persidangan

Kemukakan analisis fakta

Kesimpulan & permohonan

Kemukakan analisis yuridis

Page 19: mekanisme beracara pidana

Tanggal dan Tanda tangan Terdakwa / PH