Mekanika teknik

16
LENTURAN ENTURAN MURNI URNI BALOK ALOK MOMEN OMEN INERSIA NERSIA MOMEN OMEN INERSIA NERSIA

description

Lenturan Murni Balok - Momen Inersia dengan penjelasannya

Transcript of Mekanika teknik

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    MMOMENOMEN IINERSIANERSIAMMOMENOMEN IINERSIANERSIA

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    Dalam suatu irisan balok, tegangan normal yang dihasilkan oleh lenturan

    berubah secara linier terhadap jaraknya dari sumbu netral.

    Gambar (a), (b), (c) dan (d) menggambarkan hakekat dari distribusi

    tegangan dalam suatu balok yang melawan momen lentur

    Perubahan linier dari tegangan tersebut merupakan akibat dari

    perubahan linier dalam regangan dan kesebandingan tegangan terhadap

    regangan.

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    Berikut ini digambarkan sifat balok

    pada saat melentur

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    KKESEIMBANGANESEIMBANGAN AARAHRAH HHORISONTALORISONTAL

    Suatu balok dengan lenturan murni seperti pada gambar di bawah ini,

    haruslah berada dalam keseimbangan. Oleh karena itu, jumlah semua

    gaya yang diambil dalam arah horisontal x haruslah nol, yaitu Fx = 0.

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    KKESEIMBANGANESEIMBANGAN AARAHRAH HHORISONTALORISONTAL

    Perhatikan bahwa untuk momen lentur yang positif, tegangan normal

    pada sebuah irisan adalah positif (tarik), sedangkan harga y nya negatif.

    Sebaliknya untuk momen lentur yang negatif, tegangan normal pada

    sebuah irisan adalah negatif (tekan), harga y nya positif.

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    KKESEIMBANGANESEIMBANGAN AARAHRAH HHORISONTALORISONTAL

    Sehingga diperoleh ungkapan (y/c) max yang merupakan ungkapan umum untuk setiap daerah kecil tak berhingga dA dari irisan balok pada

    jarak y dari sumbu netral.

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    KKESEIMBANGANESEIMBANGAN AARAHRAH HHORISONTALORISONTAL

    Karena segmen pada balok tersebut hanya melawan sebuah kopel, maka

    jumlah (integral) dari semua gaya yang bekerja pada irisan balok tersebut

    haruslah nol. Sehingga Fx = 0 adalah

    max/c konstan

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    KKESEIMBANGANESEIMBANGAN AARAHRAH HHORISONTALORISONTAL

    Pada gambar, karena balok mendapatkan tegangan maka nilai variabel max , c dan dA tidak mungkin bernilai nol. Sehingga hanya ada kemungkinan satu variabel

    yang dapat bernilai nol, agar dapat dihasilkan Fx = 0. Variabel tersebut adalah y, yang merupakan jarak sebuah titik berat luas dA dari

    sumbu netral. Dengan kata lain sumbu netral haruslah melalui titik berat dari

    daerah penampang balok.

    Jadi, sumbu netral dapat ditentukan dengan mudah untuk setiap balok, yaitu

    dengan mencari titik berat dari daerah irisan penampang balok tersebut.

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    KKESEIMBANGANESEIMBANGAN MMOMENOMEN

    Tinggal satu lagi persamaan keseimbangan statis penting yang akan

    digunakan pada segmen balok pada gambar di atas. Persamaan ini adalah

    Mz = 0. Momen luar M mendapatkan perlawanan yang besarnya sama dengan

    momen lentur dalam yang dibentuk oleh tegangan lentur pada suatu

    irisan.

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    KKESEIMBANGANESEIMBANGAN MMOMENOMEN

    Besaran terakhir ini ditentukan dengan menjumlahkan gaya-gaya pada

    daerah kecil tak berhingga dA, dikalikan dengan lengan yang

    bersangkutan terhadap sumbu netral.

    Momen inersia

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    PPERHITUNGANERHITUNGAN MMOMENOMEN IINERSIANERSIA

    Integral y2 dA bergantung pada sifat geometris dari irisan penampang.

    Dalam mekanika bahan integral ini dinamakan sebagai momen inersia.

    Momen inersia (I) adalah suatu tetapan untuk luasan tertentu dari

    penampang terhadap sumbu titik beratnya (bila jarak y diukur dari

    sumbu titk berat, momen inersia Integral y2 dA).

    Dengan menggunakan notasi hubungan persamaan dapat ditulis menjadi Dengan menggunakan notasi hubungan persamaan dapat ditulis menjadi

    Atau untuk setiap tegangan pada titik penampang

    IMc

    atauIc

    M == maxmax

    =

    =

    A

    dAyIana

    IMy

    2:dim

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    PPERHITUNGANERHITUNGAN MMOMENOMEN IINERSIANERSIA

    Langkah pertama untuk mengevaluasi momen inersia I untuk suatu

    daerah adalah mendapatkan titik berat dari daerah tersebut.

    Untuk mendapatkan momen inersia dari beberapa bentuk sederhana

    digunakan teorema sumbu sejajar

    20 AdII zz += 0zz

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    CCONTOHONTOH 11

    Hitunglah momen inersia terhadap sumbu horizontal yang melalui titik

    berat luas penampang persegi yang terlihat dalam gambar

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    PPENYELESAIANENYELESAIAN 11

    Titik berat irisan ini terletak pada perpotongan

    kedua sumbu simetri dari luas siku empat.

    Karena itu lebih baik menulis dA dengan d by.

    Jadi

    Dengan cara yang sama diperoleh

    Bentuk-bentuk ini sangat sering dipakai, karena balok sikuempat sangat

    banyak digunakan dalam praktek.

    12

    3hbI yy =

    12

    3

    0bhII zz ==

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    CCONTOHONTOH 22

    Tentukanlah momen inersia I terhadap sumbu horisontal untuk luas yang

    terlihat dalam gambar di bawah ini

  • LLENTURANENTURAN MMURNIURNI BBALOKALOK

    PPENYELESAIANENYELESAIAN 22