MEGAPOLITAN fileKetiga belas jalan rusak yang terbengkalai itu terdapat di Jalan Peternakan II,...

1
APARAT Satuan Reserse Nar- koba Polres Metro Jakarta Barat berhasil menggerebek sebuah gudang yang dijadikan tempat memproduksi pil ekstasi di daerah Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Sebanyak 11.756 butir ekstasi dan berba- gai alat produksinya berhasil disita. Kepala Satuan Reserse Nar- koba Polres Jakbar AKB Yossi Runtukahu, kemarin, mengata- kan gudang itu ditemukan se- telah pihaknya mengembang- kan penyelidikan pascapenang- kapan beberapa pengedar narkoba, sejak 12 sampai 18 Desember 2011. Para pengedar yang dibekuk itu ialah Wawan Gunawan, 31, ditangkap atas kepemilikan 871 gram sabu, Jhoni, 30, atas kepemilikan 1.500 butir happy ve, dan Bui Liong, 45, yang menyimpan 400 butir ekstasi. Atas pengakuan para peng- edar itu, polisi mendapatkan nama Boediono, 40, yang ber- peran sebagai pemasok. Boe- diono pun dibekuk di lantai dasar Rumah Sakit Husada, Mangga Besar, Jakarta Pusat, 13 Desember lalu. Polisi me- nyamar sebagai pembeli ekstasi untuk menangkap Boediono. Setelah pengembangan di- lakukan, Boediono diketahui mendapatkan ekstasi dari sebuah gudang di daerah Karang Anyar. Polisi pun menggerebek tempat itu. Pil dan bubuk ekstasi senilai Rp5 miliar disita. Yossi mengungkapkan gu- dang itu difungsikan sebagai tempat produksi bubuk ekstasi, sementara pencetakan butiran ekstasi diserahkan pada pi- hak lain. “Pemiliknya belum tertangkap, tapi telah masuk pencarian kami. Kami juga masih selidiki dugaan adanya sindikat atau pihak lain yang terlibat dalam kasus ini,” kata Yossi. Selain itu, Polres Jakbar me- nangkap Muhamad Zaini, 28, karena membawa 2,8 kg ganja. Zaini ditangkap setelah polisi mengembangkan penyidikan pascapenggerebekan Kampung Ambon, Cengkareng. Di sisi lain, sebagai bentuk komitmen dan peran serta da- lam upaya pencegahan, pem- berantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN), Kementerian Perhu- bung an, Direktorat Jendral Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Ditjen Imigrasi Ke- menterian Hukum dan HAM, serta PT Indomarco Prismata- ma (Indomaret) menanda- tangani nota kesepaham an (MoU). Sekretaris Utama BNN Irjen Bambang Abimanyu mengata- kan kerja sama itu dilakukan untuk mewujudkan Indone- sia bebas narkoba pada 2015. (Hru/*/J-4) Perbaikan Jalan di Jakbar Terbengkalai KOTA Madya Jakarta Barat cukup akrab dengan kondisi jalan yang rusak. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya proyek perbaik- an jalan yang direncanakan. Sayangnya, sebanyak 13 proyek perbaikan jalan rusak di Jakarta Barat hingga saat ini masih terbengkalai. Ketiga belas jalan rusak yang terbengkalai itu terdapat di Jalan Peternakan II, Jalan Semanan Raya, Jalan Satu Maret/Jalan Peta Utara, Jalan 20 Desember, Jalan Kamal Benda, Jalan Manyar Utara (Lanjutan), Jalan Tanjung Pura, Jalan Warung Gantung Lanjutan/ Jalan Rawa Lele, Jalan Pondok Randu (Lanjutan), Jalan Inspeksi Kali Sodetan Sekretaris, Jalan Pos Pengumben Lama, Jalan Lintas Kavling, dan Jalan Menceng Raya. Menurut rencana, perbaikan jalan itu menggunakan anggaran biaya tambahan (ABT) APBD 2011 dan APBD 2012. Ketiga belas proyek pemeliharaan jalan itu dilakukan secara tahun jamak (multiyear) dengan total Rp49.023.600.000. Menurut Kepala Sudin PU Jalan Jakarta Barat Yusmada Faizal, pengerjaan jalan belum dilaksanakan karena masih berlangsung proses administrasi an- tara kontraktor pemenang dan pemerintah kota. (*/J-3) Setoran Pajak Properti Tangsel Minim PENDAPATAN pajak dari sektor properti Kota Tangerang Selatan dinilai masih sangat minim. Ironisnya, minimnya pendapatan justru terjadi bersamaan semakin pesatnya pertumbuhan roda kehidupan bisnis properti di daerah hasil pemekaran Kabupaten Tangerang tersebut. Kantor Wilayah Pajak Banten menuding minimnya pajak yang diterima sebagai imbas dari kurangnya kesadaran warga yang memiliki rumah mewah dan pengembang properti yang menge- lola bisnisnya di sana. “Jika dihitung, pajak properti sangat tidak wajar jika kita melihat semakin tumbuhnya perumahan-perumahan mewah di sana. Jus- tru pendapatan pajak dari sektor perdagangan malah lebih besar jumlahnya,” kata Kepala Kantor Wilayah Pajak Banten Muham- mad Haniv di Universitas Pamulang, kemarin. (DA/J-3) Panglima TNI Tunggu Proses Pengadilan PANGLIMA Tentara Nasional Indonesia (TNI) Agus Suhartono mengaku belum mendapatkan laporan terkait dengan pernyataan kuasa hukum salah satu tersangka kasus penusukan siswa SMA Pangudi Luhur RaaWinasya Benjamin bahwa yang melakukan penusukan adalah Kopral Dua (Kopda) Sanuri. Laporan yang masuk masih sebatas status Sanuri sebagai saksi. “Belum ada (laporan sebagai pelaku), kita tunggu proses pengadilannya saja ya,” ujar Panglima ketika ditemui di Istana Negara Jakarta, kemarin. Hingga saat ini, laporan yang masuk sebatas keterlibatan Sa- nuri sebagai saksi. “Anggota Paspampres sebagai saksi, karena mengetahui adanya penusukan itu,” ungkapnya. Hal senada juga diungkapkan Asisten Intelijen (Asintel) Pasu- kan Pengamanan Presiden (Paspampres) Letnan Kolonel (Letkol) Edmil Nurjamil. Hingga saat ini Kopda Sanuri dalam status menjalani pemeriksaan lanjutan sambil menunggu proses hukum yang dilakukan kepolisian. (Mad/J-3) 10 RABU, 21 DESEMBER 2011 M EGA POLITAN BARANG BUKTI NARKOBA: Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat Komisaris Yosi Runtuhkahu menunjukkan barang bukti narkoba hasil penangkapan lima tersangka berinisial WG, JN, BD, MJ, dan BL saat gelar barang bukti di Polres Jakarta Barat, kemarin. Dari kelima tersangka petugas menyita sabu 871 gram, ekstasi 12.156 butir, ganja 2.850 gram, dan happy five 1.500 butir dengan total omzet Rp5 miliar. MI/JHONI HUTAPEA KISAR RAJAGUKGUK K ORBAN perampokan disertai pemerkosa- an, Nyonya EK, me- lakukan perlawanan. Ibu dua anak yang juga ber- profesi sebagai pendidik itu melaporkan Kapolresta Depok Kombes Mulyadi Kaharni dan Kasatreskrim Polresta Depok Ajun Komisaris Besar Febrian- syah ke Divisi Profesi dan Peng- amanan (Propam) Mabes Polri. EK yang juga istri mantan Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Pamulang Ajun Komisaris Tri Suryawan melaporkan Mulyadi Kaharni dengan tuduhan tidak profe- sional dan melakukan perbuat- an tidak menyenangkan. Kapolresta Depok memper- silakan EK mengadu. Namun, ia menegaskan tak pernah me- nyebut EK membuat laporan palsu. “Saya katakan kalau la- poran itu benar, kami akan usut tuntas. Hingga kini kami belum menemukan tersangka. Saya tak pernah bilang ada laporan palsu,” paparnya, kemarin. Menurut Mulyadi, memang banyak kejanggalan dan ke- tidaksesuaian antara laporan EK dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Karena itu, keju- juran EK harus diuji dengan lie detector. “Apa yang dilaporkan EK sangat menyimpang kare- na TKP tak pernah bohong,” tegasnya. Misalnya EK menyebutkan pelaku masuk melalui jendela dengan cara mencongkel. Fak- tanya penyidik menemukan pencongkelan jendela dilaku- kan dari dalam. “Sidik jari pada alat buat mencongkel identik dengan pelapor,” kata Dirser- seum Polda Metro Jaya Kombes Gatot Edy Purnomo. Polisi tidak menemukan te- lapak bekas kaki atau tangan di rumah EK, padahal saat kejadian disebutkan hujan de- ras mengguyur. Keterangan EK mengenai pelaku onani juga terbantahkan. Dari hasil identikasi di lokasi, tidak ada sperma di seprei dan lantai. EK melaporkan dirinya di- rampok dan diperkosa sese- orang pada Minggu (11/12) pukul 03.00 WIB. Saat peristiwa itu terjadi, EK hanya sendirian di rumah. Tri sedang bertugas. Mulyadi mengisyaratkan EK sebagai korban dapat berubah status menjadi tersangka. Hal itu dapat terjadi jika EK terbuk- ti berbohong. “Keterangan dia selalu berubah–ubah, banyak keanehan,” jelasnya. Di sisi lain, Kasatreskrim Ajun Komisaris Besar Febrian- syah dilaporkan ke propam karena melecehkan EK melalui kata-kata saat pemeriksaan. “Kami juga melaporkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok. Penyidik PPA juga melecehkan EK dengan kata-kata,” terang Buswin Wiryawan, kuasa hu- kum EK. Buswin mengharapkan de- ngan laporan tersebut ada tindakan displin terhadap terla- por. “Kami juga menantang Polresta Depok agar secepatnya melakukan uji lie detector terha- dap klien kami,” imbuhnya. EK menyatakan siap diperik- sa dengan detektor kebohong- an. “Kenapa saya harus mem- buat laporan palsu? Tuduhan itu menyakitkan dan keji. Pe- rasaan saya hancur. Saya ingin diperlakukan sama secara hu- kum, dilindungi oleh hukum. Sejak kejadian itu, ada yang mengancam akan membunuh saya,” ujarnya. (*/J-1) [email protected] Korban Pencabulan Laporkan Kapolres Depok Benar-tidaknya EK diperkosa dan dirampok harus dibuktikan segera dengan uji kejujuran menggunakan lie detector. B ANJIR menjadi momok bagi sebagian besar warga Jakarta. Namun, itu tidak berlaku bagi sebagian besar warga perkampungan yang tak jauh dari batas pantai. Di pesisir, banjir bukan lantaran air hujan, melainkan terjangan air laut pasang, atau biasa disebut rob. Meski langganan terendam rob, warga Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, tak pernah berpikir untuk meninggalkan tempat tinggal mereka. “Rob itu memang sudah langganan bagi kami. Bukan hal yang luar biasa lagi. Itu sudah risiko tinggal di pinggir laut,” ujar Ester, 45, warga RW 04 Kamal Muara, saat ditemui, kemarin. Keengganan warga untuk pindah juga terkait dengan mata pencaharian mereka yang kebanyakan ialah nelayan atau buruh pabrik yang ada di daerah itu. “Mau pindah ke mana? Di sini sudah dekat dengan mata pencaharian kami. Kalau pindah, nanti jauh dari tempat kami mencari makan,” tutur Warsono, kemarin. Ia pindah ke Kamal Muara dari Cikampek pada 1987. Alasan lain yang menyebabkan bertahannya warga Kamal Muara ialah kedekatan emosional mereka dengan suasana pesisir dan lautan. Warga tak peduli akan aroma amis hewan laut dan air laut yang menghitam karena bercampur sampah ikan, atau air rob yang merendam kaki-kaki mereka dan tak jarang membuat rasa gatal pada kulit mereka. Itu semua tak pernah cukup kuat untuk membuat mereka meninggalkan Kamal Muara. “Ini kampung halaman saya, tidak mungkin ditinggalkan begitu saja walaupun belakangan ini rob semakin parah,” tutur Hawis, 38, warga RW 01, kemarin. Ya, rob yang terjadi belakangan ini memang semakin sulit diprediksi dan bertambah parah. Seperti yang terjadi saat rob datang pada Jumat, 25 November lalu. Sebanyak 12 RT di RW 01 dan sembilan RT di RW 04 terendam air laut dengan ketinggian air berkisar mulai 20 cm hingga 1 meter. Akibat sulit diprediksi, banyak warga tidak siap ketika rob datang. “Kami tidak sempat bersiap-siap membereskan barang-barang. Alat-alat elektronik warga banyak yang rusak. Di rumah saya kulkas pun rusak karena kena air rob,” ujar Jumirum, warga, kemarin. Hal yang bisa dilakukan warga saat ini ialah bersiap- siap bila rob datang lagi. Warga berinisiatif mendirikan posko di beberapa titik. Ada pula yang hanya memasang karung pasir di pintu rumah. Ya, hanya bisa mengantisipasi, itu yang bisa dilakukan warga. Solusi jangka panjang terletak pada peninggian tanggul. Tanggul yang ada setinggi 220 cm tidak bisa lagi menghadang rob yang kini mencapai 250 cm. Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono mengatakan pihaknya tengah meninggikan tanggul di Muara Kamal. Saat ini pengerjaan tanggul telah berjalan hampir tiga bulan, sepanjang kurang lebih 700 meter dari ujung pesisir hingga ke wilayah RW 04. Semoga ketika tanggul sudah lebih tinggi, rob yang datang tidak lebih tinggi lagi. (Anata Syah Fitri/J-3) Rob tidak akan Menggusur Kami BANJIR ROB: Suasana RW 01, Kamal Muara, Jakarta Utara, yang tergenang rob, Jumat (16/12). Warga di RW itu telah terbiasa dengan kehadiran rob yang datang sewaktu-waktu. Mereka tidak berniat pindah dari lokasi itu meski intensitas rob makin sering dan genangannya makin tinggi. MI/ANATA SIREGAR PLAFON SEKOLAH RUNTUH: Seorang guru menunjukkan plafon ruang kelas yang runtuh di SDN Kemirimuka 2, Beji, Depok, kemarin. Runtuhnya plafon tersebut mengakibatkan para siswa yang sedang menghadapi ujian akhir semester harus bergantian menggunakan ruang kelas lainnya. MI/IMMANUEL ANTONIUS LINTAS BERITA Polres Jakbar Temukan Gudang Produksi Ekstasi Kenapa saya harus membuat laporan palsu? Tuduhan itu menyakitkan dan keji.”

Transcript of MEGAPOLITAN fileKetiga belas jalan rusak yang terbengkalai itu terdapat di Jalan Peternakan II,...

Page 1: MEGAPOLITAN fileKetiga belas jalan rusak yang terbengkalai itu terdapat di Jalan Peternakan II, Jalan Semanan Raya, Jalan Satu Maret/Jalan Peta

APARAT Satuan Reserse Nar-koba Polres Metro Jakarta Barat berhasil menggerebek sebuah gudang yang dijadikan tempat memproduksi pil ekstasi di dae rah Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Sebanyak 11.756 butir ekstasi dan berba-gai alat produksinya berhasil disita.

Kepala Satuan Reserse Nar-koba Polres Jakbar AKB Yossi Runtukahu, kemarin, mengata-kan gudang itu ditemukan se-telah pihaknya mengembang-kan penyelidikan pascapenang-kapan beberapa pengedar nar koba, sejak 12 sampai 18 De sember 2011.

Para pengedar yang dibekuk itu ialah Wawan Gunawan, 31, ditangkap atas kepemilikan 871 gram sabu, Jhoni, 30, atas ke pemilikan 1.500 butir happy fi ve, dan Bui Liong, 45, yang menyimpan 400 butir ekstasi.

Atas pengakuan para peng-edar itu, polisi mendapatkan

nama Boediono, 40, yang ber-peran sebagai pemasok. Boe-diono pun dibekuk di lantai da sar Rumah Sakit Husada, Mangga Besar, Jakarta Pusat, 13 Desember lalu. Polisi me-nyamar sebagai pembeli ekstasi untuk menangkap Boediono.

Setelah pengembangan di-la kukan, Boediono diketa hui mendapatkan ekstasi dari sebuah gudang di daerah Ka rang Anyar. Polisi pun mengge rebek tempat itu. Pil dan bubuk ekstasi senilai Rp5 miliar disi ta.

Yossi mengungkapkan gu-dang itu difungsikan sebagai tempat produksi bubuk ekstasi, sementara pencetakan butir an ekstasi diserahkan pada pi-hak lain. “Pemiliknya belum ter tangkap, tapi telah masuk pen carian kami. Kami juga ma sih selidiki dugaan adanya sindikat atau pihak lain yang ter libat dalam kasus ini,” kata Yossi.

Selain itu, Polres Jakbar me-nangkap Muhamad Zaini, 28, ka rena membawa 2,8 kg ganja. Zaini ditangkap setelah polisi mengembangkan penyidikan pascapenggerebekan Kampung Ambon, Cengkareng.

Di sisi lain, sebagai bentuk komitmen dan peran serta da-lam upaya pencegahan, pem-berantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN), Kementerian Perhu-bung an, Direktorat Jendral Bea dan Cukai Kementerian Ke uangan, Ditjen Imigrasi Ke-menterian Hukum dan HAM, ser ta PT Indomarco Prismata-ma (Indomaret) menanda-tangani nota kesepaham an (MoU).

Sekretaris Utama BNN Irjen Bambang Abimanyu mengata-kan kerja sama itu dilakukan untuk mewujudkan Indone-sia bebas narkoba pada 2015. (Hru/*/J-4)

Perbaikan Jalan di Jakbar TerbengkalaiKOTA Madya Jakarta Barat cukup akrab dengan kondisi jalan yang rusak. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya proyek perbaik-an jalan yang direncanakan. Sayangnya, sebanyak 13 proyek perbaikan jalan rusak di Jakarta Barat hingga saat ini masih terbengkalai.

Ketiga belas jalan rusak yang terbengkalai itu terdapat di Jalan Peternakan II, Jalan Semanan Raya, Jalan Satu Maret/Jalan Peta Utara, Jalan 20 Desember, Jalan Kamal Benda, Jalan Manyar Utara (Lanjutan), Jalan Tanjung Pura, Jalan Warung Gantung Lanjutan/Jalan Rawa Lele, Jalan Pondok Randu (Lanjutan), Jalan Inspeksi Kali Sodetan Sekretaris, Jalan Pos Pengumben Lama, Jalan Lintas Kavling, dan Jalan Menceng Raya.

Menurut rencana, perbaikan jalan itu menggunakan anggaran biaya tambahan (ABT) APBD 2011 dan APBD 2012. Ketiga belas proyek pemeliharaan jalan itu dilakukan secara tahun jamak (multiyear) dengan total Rp49.023.600.000. Menurut Kepala Sudin PU Jalan Jakarta Barat Yusmada Faizal, pengerjaan jalan belum dilaksanakan karena masih berlangsung proses administrasi an-tara kontraktor pemenang dan pemerintah kota. (*/J-3)

Setoran Pajak Properti Tangsel MinimPENDAPATAN pajak dari sektor properti Kota Tangerang Selatan dinilai masih sangat minim. Ironisnya, minimnya pendapatan justru terjadi bersamaan semakin pesatnya pertumbuhan roda kehidupan bisnis properti di daerah hasil pemekaran Kabupaten Tangerang tersebut.

Kantor Wilayah Pajak Banten menuding minimnya pajak yang diterima sebagai imbas dari kurangnya kesadaran warga yang memiliki rumah mewah dan pengembang properti yang menge-lola bisnisnya di sana.

“Jika dihitung, pajak properti sangat tidak wajar jika kita melihat semakin tumbuhnya perumahan-perumahan mewah di sana. Jus-tru pendapatan pajak dari sektor perdagangan malah lebih besar jumlahnya,” kata Kepala Kantor Wilayah Pajak Banten Muham-mad Haniv di Universitas Pamulang, kemarin. (DA/J-3)

Panglima TNI Tunggu Proses PengadilanPANGLIMA Tentara Nasional Indonesia (TNI) Agus Suhartono mengaku belum mendapatkan laporan terkait dengan pernyataan kuasa hukum salah satu tersangka kasus penusukan siswa SMA Pangudi Luhur Raafi Winasya Benjamin bahwa yang melakukan penusukan adalah Kopral Dua (Kopda) Sanuri. Laporan yang masuk masih sebatas status Sanuri sebagai saksi.

“Belum ada (laporan sebagai pelaku), kita tunggu proses pengadilannya saja ya,” ujar Panglima ketika ditemui di Istana Negara Jakarta, kemarin.

Hingga saat ini, laporan yang masuk sebatas keterlibatan Sa-nuri sebagai saksi. “Anggota Paspampres sebagai saksi, karena mengetahui adanya penusukan itu,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Asisten Intelijen (Asintel) Pasu-kan Pengamanan Presiden (Paspampres) Letnan Kolonel (Letkol) Edmil Nurjamil. Hingga saat ini Kopda Sanuri dalam status menjalani pemeriksaan lanjutan sambil menunggu proses hukum yang dilakukan kepolisian. (Mad/J-3)

10 RABU, 21 DESEMBER 2011MEGAPOLITAN

BARANG BUKTI NARKOBA: Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat Komisaris Yosi Runtuhkahu menunjukkan barang bukti narkoba hasil penangkapan lima tersangka berinisial WG, JN, BD, MJ, dan BL saat gelar barang bukti di Polres Jakarta Barat, kemarin. Dari kelima tersangka petugas menyita sabu 871 gram, ekstasi 12.156 butir, ganja 2.850 gram, dan happy five 1.500 butir dengan total omzet Rp5 miliar.

MI/JHONI HUTAPEA

KISAR RAJAGUKGUK

KORBAN perampokan disertai pemerkosa-an, Nyonya EK, me-lakukan perlawan an.

Ibu dua anak yang juga ber-profesi sebagai pendidik itu melaporkan Kapolresta Depok Kombes Mulyadi Kaharni dan Kasatreskrim Polresta Depok Ajun Komisaris Besar Febrian-syah ke Divisi Profesi dan Peng-amanan (Propam) Mabes Polri.

EK yang juga istri mantan Ke pala Unit Reserse Kriminal Ke polisian Sektor Pamulang Ajun Komisaris Tri Suryawan melaporkan Mulyadi Kaharni dengan tuduhan tidak profe-sional dan melakukan perbuat-an tidak menyenangkan.

Kapolresta Depok memper-silakan EK mengadu. Namun, ia menegaskan tak pernah me-nyebut EK membuat laporan palsu. “Saya katakan kalau la-poran itu benar, kami akan usut tuntas. Hingga kini kami belum menemukan tersangka. Saya tak pernah bilang ada laporan palsu,” paparnya, kemarin.

Menurut Mulyadi, memang banyak kejanggalan dan ke-ti daksesuaian antara laporan EK dan olah tempat kejadian per kara (TKP). Karena itu, keju-juran EK harus diuji dengan lie detector. “Apa yang dilaporkan EK sangat menyimpang kare-na TKP tak pernah bohong,” tegasnya.

Misalnya EK menyebutkan pe laku masuk melalui jendela dengan cara mencongkel. Fak-tanya penyidik menemukan pen congkelan jendela dilaku-kan dari dalam. “Sidik jari pada alat buat mencongkel identik dengan pelapor,” kata Dirser-seum Polda Metro Jaya Kombes Gatot Edy Purnomo.

Polisi tidak menemukan te-lapak bekas kaki atau tangan di rumah EK, padahal saat ke jadian disebutkan hujan de-ras mengguyur. Keterangan

EK mengenai pelaku onani ju ga terbantahkan. Dari hasil identifi kasi di lokasi, tidak ada sperma di seprei dan lantai.

EK melaporkan dirinya di-rampok dan diperkosa sese-orang pada Minggu (11/12) pu kul 03.00 WIB. Saat peristiwa itu terjadi, EK hanya sendirian di rumah. Tri sedang bertugas.

Mulyadi mengisyaratkan EK sebagai korban dapat berubah status menjadi tersangka. Hal itu dapat terjadi jika EK terbuk-ti berbohong. “Keterangan dia selalu berubah–ubah, banyak keanehan,” jelasnya.

Di sisi lain, Kasatreskrim Ajun Komisaris Besar Febrian-syah dilaporkan ke propam ka rena melecehkan EK melalui kata-kata saat pemeriksaan. “Kami juga melaporkan Unit Per lindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok.

Pe nyidik PPA juga melecehkan EK dengan kata-kata,” terang Buswin Wiryawan, kuasa hu-kum EK.

Buswin mengharapkan de-ngan laporan tersebut ada tin dakan displin terhadap terla-por. “Kami juga menantang Pol resta Depok agar secepatnya melakukan uji lie detector terha-dap klien kami,” imbuhnya.

EK menyatakan siap diperik-sa dengan detektor kebohong-an. “Kenapa saya harus mem-buat laporan palsu? Tuduhan itu menyakitkan dan keji. Pe-ra saan saya hancur. Saya ingin diperlakukan sama secara hu-kum, dilindungi oleh hukum. Sejak kejadian itu, ada yang meng ancam akan membunuh saya,” ujarnya. (*/J-1)

[email protected]

Korban Pencabulan LaporkanKapolres DepokBenar-tidaknya EK diperkosa dan dirampok harus dibuktikan segera dengan uji kejujuran menggunakan lie detector.

BANJIR menjadi momok bagi sebagian besar warga Jakarta.

Namun, itu tidak berlaku bagi sebagian besar warga perkampungan yang tak jauh dari batas pantai.

Di pesisir, banjir bukan lantaran air hujan, melainkan terjangan air laut pasang, atau biasa disebut rob. Meski langganan terendam rob, warga Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, tak pernah berpikir untuk meninggalkan tempat tinggal mereka.

“Rob itu memang sudah langganan bagi kami. Bukan hal yang luar biasa lagi. Itu sudah risiko tinggal di pinggir laut,” ujar Ester, 45, warga RW 04 Kamal Muara, saat ditemui, kemarin.

Keengganan warga untuk pindah juga terkait dengan mata pencaharian mereka yang kebanyakan ialah nelayan atau buruh pabrik

yang ada di daerah itu. “Mau pindah ke mana?

Di sini sudah dekat dengan mata pencaharian kami. Kalau pindah, nanti jauh dari tempat kami mencari makan,” tutur Warsono, kemarin. Ia pindah ke Kamal Muara dari Cikampek pada 1987.

Alasan lain yang menyebabkan bertahannya warga Kamal Muara ialah kedekatan emosional mereka dengan suasana pesisir dan lautan. Warga tak peduli akan aroma amis hewan laut dan air laut yang menghitam karena bercampur sampah ikan, atau air rob yang merendam kaki-kaki mereka dan tak jarang membuat rasa gatal pada kulit mereka. Itu semua tak pernah cukup kuat untuk membuat mereka meninggalkan Kamal Muara. “Ini kampung halaman saya,

tidak mungkin ditinggalkan begitu saja walaupun belakangan ini rob semakin parah,” tutur Hawis, 38, warga RW 01, kemarin.

Ya, rob yang terjadi belakangan ini memang semakin sulit diprediksi dan bertambah parah. Seperti yang terjadi saat rob datang pada Jumat, 25 November lalu. Sebanyak 12 RT di RW 01 dan sembilan RT di RW 04 terendam air laut dengan ketinggian air berkisar mulai 20 cm hingga 1 meter.

Akibat sulit diprediksi, banyak warga tidak siap ketika rob datang. “Kami tidak sempat bersiap-siap membereskan barang-barang. Alat-alat elektronik warga banyak yang rusak. Di rumah saya kulkas pun rusak karena kena air rob,” ujar Jumirum, warga, kemarin.

Hal yang bisa dilakukan warga saat ini ialah bersiap-siap bila rob datang lagi. Warga berinisiatif mendirikan posko di beberapa titik. Ada pula yang hanya memasang karung pasir di pintu rumah.

Ya, hanya bisa mengantisipasi, itu yang bisa dilakukan warga. Solusi jangka panjang terletak pada peninggian tanggul. Tanggul yang ada setinggi 220 cm tidak bisa lagi menghadang rob yang kini mencapai 250 cm. Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono mengatakan pihaknya tengah meninggikan tanggul di Muara Kamal. Saat ini pengerjaan tanggul telah berjalan hampir tiga bulan, sepanjang kurang lebih 700 meter dari ujung pesisir hingga ke wilayah RW 04. Semoga ketika tanggul sudah lebih tinggi, rob yang datang tidak lebih tinggi lagi. (Anata Syah Fitri/J-3)

Rob tidak akan Menggusur Kami

BANJIR ROB: Suasana RW 01, Kamal Muara, Jakarta Utara, yang tergenang rob, Jumat (16/12). Warga di RW itu telah terbiasa dengan kehadiran rob yang datang sewaktu-waktu. Mereka tidak berniat pindah dari lokasi itu meski intensitas rob makin sering dan genangannya makin tinggi.

MI/ANATA SIREGAR

PLAFON SEKOLAH RUNTUH: Seorang guru menunjukkan plafon ruang kelas yang runtuh di SDN Kemirimuka 2, Beji, Depok, kemarin. Runtuhnya plafon tersebut mengakibatkan para siswa yang sedang menghadapi ujian akhir semester harus bergantian menggunakan ruang kelas lainnya.

MI/IMMANUEL ANTONIUS

LINTAS BERITA

Polres Jakbar Temukan Gudang Produksi Ekstasi Kenapa saya harus

membuat laporan palsu? Tuduhan itu menyakitkan dan keji.”