Mega Baru (Repaired)

62
DETEKTOR & ALARM 1. BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebakaran merupakan suatu ancaman bagi keselamatan manusia,harta benda maupun lingkungan.Dengan adanya perkembangan dan kemajuan pembangunan yang semakin pesat,resiko terjadinya kebakaran semakin meningkat.Laboratorium merupakan suatu tempat mahasiswa,dosen,dan peneliti melakukan percobaan.Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan,dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran,apabila dilakukan dengan cara yang tidak tepat.Kebakaran ini bias terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja,yang dapat membuat orang mati,bahkan bagi orang sekitarnya. Sistem proteksi kebakaran tidak hanya penyediaan apar atau hidran.Diperlukan sarana proteksi lainnya yakni detector dan sprinkler untuk pendukung apar dan hidran.Oleh karena itu berbagai langkah dan upaya penanggulangan bahaya kebakaran merupakan hal yang penting diterapkan dan dilaksanakan guna mencegah terjadinya bahaya kebakaran. YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039 TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 1

Transcript of Mega Baru (Repaired)

Page 1: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

1. BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kebakaran merupakan suatu ancaman bagi keselamatan manusia,harta

benda maupun lingkungan.Dengan adanya perkembangan dan kemajuan

pembangunan yang semakin pesat,resiko terjadinya kebakaran semakin

meningkat.Laboratorium merupakan suatu tempat mahasiswa,dosen,dan

peneliti melakukan percobaan.Percobaan yang dilakukan menggunakan

berbagai bahan,dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan

terjadinya kebakaran,apabila dilakukan dengan cara yang tidak

tepat.Kebakaran ini bias terjadi karena kelalaian atau kecerobohan

kerja,yang dapat membuat orang mati,bahkan bagi orang sekitarnya.

Sistem proteksi kebakaran tidak hanya penyediaan apar atau

hidran.Diperlukan sarana proteksi lainnya yakni detector dan sprinkler

untuk pendukung apar dan hidran.Oleh karena itu berbagai langkah dan

upaya penanggulangan bahaya kebakaran merupakan hal yang penting

diterapkan dan dilaksanakan guna mencegah terjadinya bahaya kebakaran.

Kemajuan teknologi yangb semakin pesat menghasilkan suatu rekayasa

system deteksi dan alarm kebakaran,yang secara otomatis akan bekerja dan

memberitahukan kepada operator dalam bentuk cahaya lampu ataupun

bel.Oleh karena itu awal kebakaran dapat diketahui dan segera dapat

diambil langkah penangganan secara cepat dan tepat.Dasar hukum yang

berhubungan dengan sistem deteksi dan alarm kebakaran adalah “Peraturan

Menteri Tenaga Kerja No.Per 02/Men/1983 tentang instalasi alarm

kebakaran otomatik”.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang diambil dalam tugas sppk ini adalah :

1. Bagaimana menentukan jumlah detector dan alarm yang sesuai

dengan karakteristik Lab.dopping di ITB.

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 1

Page 2: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

2. Dimana tempat peletakan detector dan alarm yang sesuai pada

Lab.dopping di ITB.

3. Bagaimana menentukan banyaknya biaya pembelian yang

dibutuhkan untuk pemasangan detektor tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas,maka dapat ditetapkan tujuan

penelitian sebagai berikut :

1. Menentukan jumlah detektor dan alarm yang sesuai dengan

karakteristik Lab.dopping di ITB.

2. Menentukan dimana tempat peletakan detektor dan alarm yang

sesuai pada Lab.dopping di ITB.

3. Menentukan banyaknya biaya pembelian yang dibutuhkan untuk

pemasangan detektor tersebut.

1.4 Manfaat Penulisan

Penulis mengharapkan bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi:

1. Penulis

Mendapatkan wawasan baru mengenai perancangan detektor pada

laboratorium

2. Pembaca

1) Hasil dari penentuan jumlah detektor dan alarm dapat dipergunakan

oleh laboratorium dopping di ITB sebagai pertimbangan untuk

merancang system pemadam.

2) Hasil dari penentuan biaya pembelian,pemasangan,dan perawatan

oleh laboratorium dopping di ITB sebagai pertimbangan untuk

merancang system pemadam.

1.5 Batasan Penilitan

Batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Hanya merancang system deteksi,alarm dan estimasi biayanya di

Lab.dopping ITB.

2) Peneliti tidak membahas tentang prosedur pemeliharaan detektor.

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 2

Page 3: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

2. BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prinsip Dasar Perancangan Sistem Pencegahan Kebakaran

2.1.1 Prinsip Terjadinya Kebakaran

Tiga komponen diperlukan bagi api agar dapat menyala dan

mengalami proses pembakaran. Pertama, harus tersedia bahan bakar

yang dapat terbakar. Selain itu, panas yang cukup, yang digunakan

untuk menaikkan temperatur bahan bakar hingga ke titik penyalaan.

Dan akhirnya, harus terdapat pula cukup udara untuk menyuplai

oksigen yang diperlukan. Oksigen diperlukan untuk menjaga proses

pembakaran agar tetap berjalan dan untuk mempertahankan suplai

panas yang cukup sehingga memungkinkan terjadinya penyalaan

bahan bakar yang sulit terbakar. Ketiga unsur itu, yaitu bahan bakar,

panas, dan oksigen, yang memungkinkan timbulnya api disebut

dengan segitiga api (fire triangle). Api tersebut hanya dapat terjadi

bila ketiga komponen berada pada saat yang bersamaan, jika tidak tak

akan ada api sama sekali. Untuk itu, prinsip dasar dalam usaha

pencegahan atau pengendalian terjadinya kebakaran dilakukan dengan

cara memutuskan salah satu dari ketiga komponen tersebut. Hal yang

umum dilakukan adalah dengan cara mengurangi peran komponen

bahan bakar dan panas.

Dalam proses terjadinya kebakaran tidak dapat terlepas dari

tersedianya ketiga unsur tersebut, tetapi penyebab terjadinya

kebakaran sangatlah kompleks yang dapat dispesifikasikan menjadi

dua, yaitu karena peritiwa alam dan karena kesengajaan maupun

kelalaian manusia.

Karakteristik pertumbuhan dan penyebaran api, sama seperti

penyalaan api, kecepatan penyebaran, dan pemancaran panas, asap

dan gas berbahaya, ditentukan oleh beberapa faktor antara lain:

1. Kondisi geometris ruangan

2. Bahan yang ada

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 3

Page 4: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

3. Sumber isi

4. Jarak antara sumber api dengan material yang terbakar

5. Karakteristik dari material interior

6. Tipe dan volume material

7. Kondisi dan penataan ruangan

Api dengan cepat berkembang besar melalui konveksi, dan

kemudian menyebar secara lateral terus ke langit-langitbila ruangan

terbatas. Sesuatu yang terbakar, disamping menghasilkan gas, juga

asap dan pans. Panas gas yang timbul peristiwa kebakaran bisa

mencapai 650 ºC – 950 ºC. Salah satu fenomena khas terjadi peristiwa

kebakaran adalah terjadinya “flashover”, dimana api tiba-tiba

membesar dengan nyala yang besar pula. Ada dua jenis bahaya yang

ditimbulkan sebagai akibat dari terjadinya kebakaran yaitu kerugian

material dan keselamatan jiwa manusia.

2.1.2 Alat Pendeteksi Otomatis

Alat pendeteksi otomatis (Detector) adalah suatu alat yang

digunakan untuk mendeteksi terjadinya bahaya kebakaran dan

menyampaikan isyarat sedini mungkin hingga dapat dilakukan

penanggulanagan serta pemadaman secepatnya. Hal ini sangat

berguna untuk mencegah timbulnya kerugian yang lebih besar baik

jiwa, harta maupun lingkungan. Kondisi dimana detector dapat

mendeteksi terjadinya kebakaran yaitu karena dari adanya

perkembangan kondisi lebih lanjut sebagai akibat dari terjadinya

kebakaran.

Berdasarkan adanya perkembangan kondisi lebih lanjut sebagai

akibat dari terjadinya kebakaran tersebut maka, jenis detector dapat

dibedakan menjadi empat type, yaitu :Detektor panas, Detektor asap,

Detektor gas, dan Detektor nyala api. Secara umum cara kerja alat

pendeteksi kebakaran (Detector) ini biasanya selalu dihubungakan

dengan automatic fire alarm system.

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 4

Page 5: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

2.1.3 Klasifikasi Detektor Kebakaran

1. Detektor Panas (Heat Detektor)

Detektor Panas (Heat Detector) adalah detektor yang bekerjanya

berdasarkan pengaruh panas (temperatur) tertentu.

Macam Heat detektor :

a. Detektor bertemperatur tetap yang bekerja pada suatu batas

panas tertentu (fixed temperature)

b. Detektor yang bekerjanya berdasarkan kecepatan naiknya

temperatur (Rate of Rise)

c. Detektor kombinasi yang bekerjanya berdasarkan kenaikan

temperatur dan batas temperatur maksimum yang ditetapkan.

2. Smoke Detector(Detektor Asap)

Alat ini berfungsi untuk pendeteksi adanya produk hasil

pembakaran yang berupa asap sebagai akibat terjadinya kebakaran.

Sesuai dengan cara kerjanya smoke detector dapatdibedakan

menjadi dua jenis, yaitu:

a. Ionisasi detector

Pendeteksian cara ionisasi lebih bereaksi terhadap partikel

yang tidak kelihatan (ukuran lebih kecil dari 1 mikron) yang

diproduksi oleh kebanyakan nyala kebakaran.

b. Optical detector

optical detector berfungsi untuk mendeteksi produk

pembakaran yang bisa dilihat, misalnya partikel-partikel

carbon dan bahan-bahan kimia yang apabila terbakar

menghasilkan asap.

3. Detektor Gas

Detektor gas adalah detektor yang bekerjanya berdasarkan

kenaikan konsentrasi gas yang timbul akibat kebakaran ataupun

gas-gas lain yang mudah trebakar.

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 5

Page 6: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

4. Detektor Nyala Api

Detektor Nyala Api adalah detektor yang bekerjanya

berdasarkan radiasi nyala api. Ada dua tipe detektor nyal api, yaitu:

a. Detektor Nyala Api Ulatra Violet

b. Detektor Nyala Api Infra Merah

2.1.4 Ketentuan Pemasangan Detektor

1) Detektor Asap

1) Detektor Asap Optik dipergunakan untuk mendeteksi pada

kebakaran yang menghasilkan asap tebal seperti pada

kebakaran PVC.

2) Detektor Asap Ionisasi digunakan untuk mendeteksi asap

kebakaran yang terdiri dari partikel kecil yang biasa terjadi

pada kebakarn sempurna.

3) Penempatan detektor asap harus sesuai dengan fungsi ruangan.

4) Pada atap yang datar,detektor asap tidak boleh dipasang pada

jarak kurang dari 10 cm dari dinding dan tidak boleh lebih dari

30 cm dari langit-langit.

5) Balok-balok yang tebal pada langit-langit dan tingginya sama

atau kurang dari 20 cm dari langit-langit dapat dianggap

sebagai langit-langit rata.

6) Untuk atap berbentuk pelana deretan detektor asap dipasang di

daerah atap yang berjarak 90 cm dari puncak atap diukur

mendatar ,kemudian baru deretan-deretan detektor asap yang

lain dipasang sesuai dengan jarak yang diperbolehkan.

7) Untuk atap berbentuk gergaji,deretan detektor asap di pasang

di daerah atap dalam jarak 9 cm secara horizontal dari puncak

atap yang tertinggi.deretan-deratan detektor lainnyankemudian

mengikuti dengan perhitungan proyeksi atap pada dasar yang

datar.

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 6

Page 7: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

8) Penempatan dan jarak pemasangan detektor asap harus

disesuaikan dengan:

a. Bentuk dan permukaan langit-langit

b. Tinggi langit-langit

c. Bentuk,wujud,susunan dan isi ruangan

d. Sistem ventilasi ruangan

9) Detektor asap sedapat mungkin harus dipasang dekat dengan

bahan yang akan diproteksi

10) Pada langit-langit datar,jarak pemasangan detektor asap harus

mengikuti ketentuan berikut,dalam hal ini tidak

direkomendasikan oleh pabrik pembuatannya maka jarak

pemasangan tergantung pada ketinggian langit-langit.

11) Dalam hal ini,adanya lubang udara masuk AC,maka detektor

asap harus dipasang pada daerah dekat lubang udara balikpada

jarak kurang dari 1,5m

12) Detektor asap tidak boleh dipasang dalam jarak kurang dari

1,5m dari lubang udara masuk AC

13) Detektor asap tidak boleh dipasang pada ruangan yang

mempunyai temperature ruang lebih besar dari 38 C atau

dibawah 0 C,kecuali untuk detektor asap yang mempunyai

spesifikasi temperature kerja tertentu khusus untukmaksud

tersebut.

14) Jarak detektor asap yang terjauh dari dinding pemisah adalah

6m dalam ruang efektif dan 12 m dalam ruang sirkulasi.

15) Pada setiap luas lantai 92 m2 dengan tinggi langit-langit

3m,harus dipasang sebuah alat detektor asap

16) Jarak antar detektor asap maksimum 12m didalam ruang

efektif dan 18m diruang sirkulasi

17) Setiap kelompok atau zona detektor harus dibatasi maksimum

20 buah detektor asap yang dapat melindungi ruangan 1000m2

luas lantai

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 7

Page 8: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

18) Penentuan zona dan jumlah zona untuk suatu bangunan

tertentu dipengaruhi oleh luas ruangan dan bentuk bangunan

19) Jika tinggi balok lebih besar dari 20cm,maka jarak antara

detektor yang tegak lurus pada balok tersebut harus 2/3 S

20) Bila disuatu tempat dekat langit-langit dimungkinkan timbul

suhu yang tinggi maka detektor perlu dipasang jauh di bawah

langit-langit atau atap agar detektor dapat bereaksi sedini

mungkin

21) Pemasangan detektor asap harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

a) Berkas sinar yang membentuk bagian suatu sistem dari

detektor asap jenis optic harus dilindungi terhadap

kemungkinan timbulnya alarm palsu.

b) Elemen peka cahaya dari detektor asap jenis optik harus

ditempatkan sedemikian rupa atau diberi perisai sehingga

bila ada sinar dari manapun datangnya selain dari sumber

yang dikehendakinya tidak berpengaruh terhadap

bekerjanya detektor.

2) Detektor Panas

1) Detektor bertemperatur tetap (BT) tidak boleh digunakan

untuk ruangan yang suhunya rendah,karena bila terjadi

kebakaran,suhunya diperkirakan naik sangat lambat,sehingga

menyebabkan pendeteksi menjadi lambat. Detektor

berdasarkan kecepatan naiknya temperature (KTN) tidak

boleh dipasang untuk ruangan yang kenaikan temperaturnya

sangat cepat,karena akan menyebabkan pendeteksian palsu

2) Penempatan detektor panas harus sesuai fungsi ruangan

3) Pada atap atau langit-langit yang datar,penempatan detektor

tidak boleh kurang dari 30cm dari dinding dan tidak boleh

lebih dari 30mm dari langit-langit.

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 8

Page 9: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

4) Jarak antara detektor harus sesuai dengan tinggi langit-langit

5) Detektor tidak boleh dipasang dalam jarak kurang dari 1,5m

dari lubang-lubang udara masuk(AC)

6) Untuk atap pelana,deretan awal detektor panas dipasang

didaerah yang berjarak maksimum 10cm dari puncak atap

diukur mendatar,kemudian baru deretan-deretan detektor

panas yang lain dipasang sesuai dengan jarak yang diperoleh

7) Untuk atap berbentuk gergaji detektor-detektor panas harus

dipasang di daerah atap dalam jarak 90cm secara horizontal

dari puncak atap yang tertinggi

8) Bila ada,balok-balok dengan ketinggian dari langit-langit

tidak boleh lebih dari 10cm dapat dianggap sebagai langit-

langit rata.

9) Bila tinggi balok lebih dari 10cm maka jarak antara detektor

panas yang tegak lurus dari balok beton tersebut harus 2/3 S

10) Bila ada balok yang tingginya lebih besar dari 46cm dan

letaknya lebih besar dari 2,5 m dari tengah-tengah ruangan

yang dibatasi oleh balok,harus dianggap sebagai ruang

terpisah

11) Untuk ketinggian langit-langit antara 3-9 m.jarak antara

detektor harus dikalikan dengan factor pengali.

12) Pemasangan detektor panas harus mengikuti persyaratan:

a) Pada satu kelompok detektor,tidak boleh dipasang lebih

dari 40 buah detektor panas

b) Untuk setiap ruangan dengan luas 46m2 dan tinggi

langit-langit 3m harus dipasang satu alat detektor panas

c) Jarak antara detektor panas tidak boleh lebih dari 7 meter

untuk ruangan efektif dan tidak boleh lebih dari 10 meter

untuk ruang sirkulasi

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 9

Page 10: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

d) Jarak detektor panas dengan dinding pembatas paling

jauh 3 meter pada ruang efektif dan 6 meter pada ruang

sirkulasi serta paling dekat 30 cm dari dinding pembatas.

e) Dipuncak lekukan langit-langit,pada ruangan

tersembunyi, harus dipasang sebuah detektor panas untuk

setiap jarak memanjang 9 meter.

3) Detektor Nyala Api

1) Penempatan detektor nyala api sesuai fungsi ruangan.

2) Setiap kelompok atau setiap zona detektor harus dibatasi

maksimum 20 buah detektor nyala api yang dapat melindungi

ruangan dengan luas maksimum 1000m2.

3) Pada pemasangan detektor diluar ruangan(udara terbuka)

maka spesifikasi detektor nyala api harus sesuai dengan

maksud diatas dan terbuat dari bahan tahan karat,tahan

pengaruh angin, lembab, cuaca dan getaran.

4) Pemasangan detektor nyala api untuk daerah yang sering

mengalami gangguan sambaran petir,detektor tersebut harus

dilindungi supaya tidak terjadi kemungkinan timbulnya alarm

palsu.

5) Untuk atap pelana,detektor nyala api harus dipasang di

daerah atap yang berjarak 90 cm dari puncak atap diukur

mendatar. Kemudian deretan-deretan detektor nyala api lain

dipasang sesuai dengan jarak yang diperbolehkan.

6) Untuk atap berbentuk gergaji,pemasangan awal dari detektor

nyala api harus dipasang didaerah atap dalam jarak 90cm

secara horizontal dari puncak atap yang tertinggi. Deretan-

deretan detektor nyala api lain kemudian mengikutinya

dengan perhitungan proyeksi atap pada dasar yang datar.

7) Untuk langit-langit yang terbagi-bagi oleh balok-

balok,pemasangannya harus pada bagian bawah balok

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 10

Page 11: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

8) Perkecualian diluar yang diizinkanpada peraturan ini,jarak

detektor bias diperkecil tergantung dari sifat bahan bakar

yang diproteksi

9) Detektor harus direncanakan dan dipasang cukup menjamin

dapat mendeteksi daerah kebakaran spesifik yang akan

diproteksi

10) Detektor tidak boleh dipasang terhalang oleh sesuatu pada

daerah yang akan diproteksi

11) Detektor harus dilindungi terhadap gangguan sinar yang tidak

dikehendaki

4) Detektor Gas

1) Detektor gas harus bias mendeteksi satu atau lebih gas-gas

yang dihasilkan oleh suatu kebakaran

2) Detektor gas harus mampu juga mendeteksi gas-gas yang

mudah terbakar

3) Penempatan detektor gas harus sesuai dengan fungsi ruangan

4) Penempatan dan jarak pemasangan detektor gas harus

disesuaikan dengan:

a. Bentuk dan permukaan langit-langit

b. Tinggi langit-langit

c. Sifat-sifat gas dan bahan yang akan diproteksi bila

terbakar

d. Sistem ventilasi ruangan

e. Bila diketahui kemungkinan adanya sumber

bahaya,maka detektor harus dipasang dekat sumber

bahaya tersebut

5) Penempatan pada atap yang datar detektor gas tidak boleh

dipasang kurang dari 10 cm terhadap dinding dan jarak dari

langit-langit tidak boleh lebih dari 50 cm

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 11

Page 12: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

6) Balok-balok yang tebal pada dinding-dinding yang tingginya

sama atau kurang dari 20 cm dari langit-langit dapat dianggap

sebagai langit-langit rata

7) Untuk atap yang berbentuk pelana pemasangan awal dari

deretan-deretan detektor gas harus dipasang diarah atap yang

berjarak 90 cm dari puncak atap diukur mendatar.

8) Untuk atap berbentuk gergaji,deretan-deratan detektor gas

harus dipasang didaerah atap dengan jarak 90cm,secara

horizontal dari puncak atap yang tertinggi.

9) Bila tinggi balok lebih dari 20 cm dari permukaan langit-

langit,maka jarak antara detektor yang tegak lurus pada balok

tersebut harus =2/3 S

10) Pada setiap luas 92 m2 dengan

11) Tinggi langit-langit 3 m2 harus dipasang sekurang-

kurangnya 1 buah detektor gas

12) Jarak antara detektor gas maksimum 12m

13) Jumlah detektor untuk tiap zona harus dibatasi maksimum 20

buah alat detektor gas

14) Dalam hal adanya saluran udara AC,maka detektor gas harus

dipasang pada dekat lubang udara kurang dari 1,5 m

15) Pemasangan detektor gas harus memperhatikan sifat-sifat

detektor dan tempat dimana detektor itu akan dipasang untuk

mencegah kemungkinan terjadinya alarm palsu.

Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:

a. Detektor jangan dipasang pada tempat yang terdapat gas

akibat aktivitas manusia

b. Jangan dipasang pada tempat yang pada waktu kondisinya

tidak normal berada dibawah konsentrasi kerja detektor gas

c. Dalam garasi jangan dipasang detektor gas,sebab konsentrasi

dari CO akan dapat lebih besar dari pada konsentrasi kerja

detektor gas yang dapat menyebabkan terjadinya alarm palsu

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 12

Page 13: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

d. Detektor gas mempunyai element temperature tetap sebagai

bagian dari unit. (Disnaker)

TABEL 2.1 JARAK DETEKTOR

Jenis Detektor Ruang efektif Ruang Sirkulasi

Detektor Panas 7m 10m

Detektor Asap 12m 18m

Detektor Gas 12m 12m

Detektor Nyala Api - -

(Sumber : Buku Training Material K3 Bidang Penanggulagan Kebakaran)

TABEL 2.2 FAKTOR PENGALI

KETINGGIAN LANGIT-LANGIT FAKTOR PENGALI (%)

0.0 – 3.0 meter 100

3.0 – 3.6 meter 91

3.6 – 4.2 meter 84

4.2 – 4.8 meter 77

4.8 – 5.4 meter 71

5.4 – 6.0 meter 64

6.0 – 6.6 meter 58

6.6 – 7.2 meter 52

7.2 – 7.8 meter 46

7.8 – 8.4 meter 40

8.4 – 9.0 meter 34

(Sumber : SNI 03 – 3985 – 2000)

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 13

Page 14: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

TABEL 2.3 PEMILIHAN JENIS DETEKTOR SESUAI FUNGSI RUANGAN

BT-1 KNT-2/KOMBINASI

ASAP NYALA API GASFixedTemperature

ROR-3KOMBINASIFIXED TEMP& ROR

Dapur RuangPerjamuan

RuangPeralatanKontrolBangunan

Gudangmaterial yangmudahterbakar

RuangTransformator/ diesel

Garasi Mobil RuangResepsionis

Ruang controlInstalasiperalatan vital

Ruang yangberisi bahanyang mudahmenimbulkangas yangmudahterbakar

Restoran Ruang TamuRuang Sidang Ruang MesinKamar Tidur Ruang LiftRuang Generator & Transformator

Ruang Pompa

LaboratoriumKimia

Ruang AC

StudioTelevisi

Tangga

Koridor Lobby Aula Shaft Perpustakaan R. PABXGudang

Keterangan :

BT = Detektor Bertemperatur Tetap

KNT = Detektor Berdasarkan Kecepatan Naiknya Temperatur

ROR = Rate-of-Rise Detektor

(Sumber : Buku Training Material K3 Bidang Penanggulagan Kebakaran)

RUMUS DETEKTOR

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 14

Page 15: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

1. Mencari Jarak Antar Detektor

S=Jarak Detektor x Faktor Pengali

Keterangan:

S=Jarak Antar Detektor (m)

Jarak Detektor (m)

Faktor Pengali (%)

2. Mencari Jumlah Detektor Arah Memanjang =

Keterangan:

P=Panjang Arah Memanjang (m)

S=Jarak Antar Detektor (m)

3. Mencari Jarak Maksimum Antar Detektor Dari Dinding Pada Arah

Memanjang =

Keterangan:

S= Jarak Antar Detektor (m)

4. Mencari Jumlah Detektor Arah Melintang =

Keterangan:

l=Panjang Arah Melintang (m)

S=Jarak Antar Detektor (m)

5. Mencari Jarak Maksimum Antar Detektor Dari Dinding Pada Arah

Melintang =

Keterangan:

S= Jarak Antar Detektor (m)

2.1.5 Alarm Kebakaran

Alarm kebakaran adalah komponen dari sistem yang memberikan

isyarat atau tanda adanya suatu kebakaran yang dapat berupa:

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 15

Page 16: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

Alarm kebakaran yang memberikan tanda atau isyarat berupa

bunyi khusus (Audible Alarm)

Alarm kebakaran yang memberikan tanda atau isyarat yang

tertangkap oleh pandangan mata secara jelas(Visible Alarm).

TABEL 2.4 PENYEDIAAN SISTEM DETEKSI DAN ALARM MENURUT

FUNGSI, JUMLAH DAN LUAS LANTAI BANGUNAN.

KelompokFungsibangunan

NamaKelompok

Fungsi bangunan

Jumlah lantai

Jumlah luas lantaiMin/lantai

( )

Sistem deteksi dan alarm

1a Bangunanhunian/tunggal

RumahTinggal

1   -

1b BangunanHunian

Asrama/KosRumahtamu/Hotel.

1 300 -

2 BangunanHunian

Terdiri dari 2atau lebihunithunian (ruko).

1 T.A.B (M)2 ~ 3 T.A.B (M)

3 Bangunanhunian di luar

1 dan 2

Rumah,Asrama,Hotel, Pantilanjut usia,Panti orangcacat, dll.

1 T.A.B (M)2 ~ 4 T.A.B (M)

> 4 T.A.B (O)

4 BangunanHunianCampuran

Tempattinggal dalamsuatubangunankelas5,6,7,8, dan 9

1 T.A.B (M)2 ~ 4 T.A.B (O)

> 4 T.A.B (O)

5 BangunanPerdagangan

Usahaprofesional,komersial, dll

1 400 (M)2 ~ 4 200 (M)

> 4 T.A.B (O)6 Bangunan

perdaganganRumahmakan, toko,salon, pasar,dll

1 400 (M)2 ~ 4 200 (M)

> 4 T.A.B (O)

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 16

Page 17: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

(Sumber: SNI 03-3985-2000)

LANJUTAN TABEL 2.4 PENYEDIAAN SISTEM DETEKSI DAN ALARM

MENURUT FUNGSI, JUMLAH DAN LUAS LANTAI

BANGUNAN.

KelompokFungsibangunan

NamaKelompok

Fungsi bangunan

Jumlah lantai

Jumlah luas lantaiMin/lantai

( )

Sistem deteksi dan alarm

5 BangunanPerdagangan

Usahaprofesional,komersial, dll

1 400 (M)2 ~ 4 200 (M)

> 4 T.A.B (O)6 Bangunan

perdaganganRumahmakan, toko,salon, pasar,dll

1 400 (M)2 ~ 4 200 (M)

> 4 T.A.B (O)

7 Bangunanpenyimpanan/gudang

Tempatparkerumum, gudang.

1 2000 (M)2 ~ 4 1000 (M)

> 4 T.A.B (O)

8 Bangunanlaboratorium/industri/ pabrik

Produksi,perakitan,pengepakan,dll.

1 400 (M)2 ~ 4 200 (M)

> 4 T.A.B (O)

9a Bangunanumum

Perawatan,kesehatan,laboratorium.

1 400 (M)2 ~ 4 200 (M)

> 4 T.A.B (O)9b Bangunan

umumGarasi Pribadi

1 400 (M)2 ~ 4 200 (M)

> 4 T.A.B (O)10a Bangunan/

struktur bukanhunian.

Pagar, antena,kolam renang,dll

1 400 (M)2 ~ 4 200 (M)

> 4 T.A.B (O)10b Bangunan/

Strukturbukan hunian

       

(Sumber: SNI 03-3985-2000)

2.1.6 Titik Panggil Manual

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 17

Page 18: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

Titik panggil manual adalah suatu alat yang bekerjanya secara

manual untuk mengaktifkan isyarat adanya kebakaran yang berupa:

a. Titik panggil manual secara tuas (full down).

b. Titik panggil manual secara tombol tekan (push button).

c. Break Glass.

2.1.7 Panel Indikator Kebakaran

Panel indikator merupakan pusat kontrol dari seluruh peralatan fire

alarm system untuk mengendalikan bekerjanya sistem dan terletak di

ruang operator.

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 18

Page 19: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

BAB 3

GAMBARAN UMUM DAN SISTEMATIKA PERANCANGAN

3.1 GAMBARAN UMUM

Gambar 3.1. Denah lantai dasar

Gedung Laboratorium Pengawasan Doping ITB pada lantai dasar

ini memiliki luasan 313,875 m2.

Gambar 3.2. Denah lantai 1

Gedung Laboratorium Pengawasan Doping ITB pada lantai 1

(satu) ini memiliki luasan 313,875 m2.

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 19

Page 20: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

Gambar 3.3. Denah lantai 2

Gedung Laboratorium Pengawasan Doping ITB pada lantai 2 (dua)

ini memiliki luasan 313,875 m2.

Gambar 3.4. Denah lantai 3

Gedung Laboratorium Pengawasan Doping ITB pada lantai 3 (tiga)

ini memiliki luasan 128,35 m2.

Bangunan Laboratorium Pengawasan Doping ITB terdiri dari

ruangan utama dan ruangan tambahan.

a. Ruang utama meliputi:

1. Ruang penerimaan tamu

2. Ruang pengambilan sampel

3. Ruang penerimaan sampel

4. Ruang preparasi sampel

5. Ruang instrumentasi

6. Ruang pengolahan data

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 20

Page 21: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

7. Ruang pertemuan

b. Ruang tambahan terdiri dari:

1. Ruang penyimpanan gas dan pipa gas (Helium, Nitrogen,

Hidrogen). Dengan pertimbanagan keamanan di luar gedung,

tetapi dekat dengan ruang instrumentasi.

2. Gudan bahan kimia cair/pelarut mudah terbakar dilengkapi

dengan fasilitas grounding dan ventilasi udara yang baik.

3. Gudang bahan kimia padat.

4. Gudang transit limbah laboratorium.

Gedung ini memiliki 4 (empat) lantai dengan pemrograman ruang

seperti berikut:

a) Fungsi penerimaan

Fungsi ruang penerimaan seperti Lobby, Lounge untuk

menunggu proses pengujian. Ruang penerima di lantai dasar ini

berfungsi juga sebagai ruang display tentang berbagai hal yang

berkaitan dengan diseminasi tentang doping dan hsail-hasil penelitian

LPPDI.

b) Fungsi pelayanan administrasi pengujian

Fungsi ini meliputi aktifitas penerimaan sampel, pengambilan

sampel, pendataan sampel dan pengelolaan hasil pengujian

laboratorium. Ruang ini ditempatkan di lantai dasar, meliputi ruang

sebagai berikut:

Ruang administrasi

Ruang pengambilan sampel urin dan darah

Ruang observasi sampel

c) Fungsi laboratorium pengujian

Fungsi laboratorium meliputi ruang laboratorium, ruang

analisis, ruang penunjang laboratorium serta ruang istirahat staf.

Kegiatan penelitian sebagai kegiatan rutin laboratorium akan

terintegerasi secara fleksibal dengan leboratorium pengujian. Fungsi

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 21

Page 22: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

laboratorium pengujian ditempatkan di lantai dasar, meliputi ruang-

ruang sebagai berikut:

Laboratorium pengujian yang terdiri dari 2 (dua) ruang instrumen

pengujian dan 1 (satu) ruang preparasi

Ruang penyimpanan sampel

Ruang penyelia

Gudang peralatan

Gudang bahan kimia (padat dan cair)

d) Fungsi laboratorium penelitian

Fungsi laboratorium penelitian merupakan service laboratory

untuk laboratorium pengujian sekaligus berfungsi sebagai

laboratorium penelitian. Fungsi ini ditempatkan di lantai 1 untuk

memudahkan pelayanan kepada masyarakat dan industri. Ruang

fungsi ini meliputi ruang-ruang sebagai berikut:

Laboratorium penelitian yang terdiri dari 4 (empat) ruang

laboratorium

Ruang penyelia

Perpustakaan

Ruang penunjang seperti ruang fotocopy, dll.

e) Fungsi manajemen laboratorium

Fungsi ini meliputi ruang-ruang pimpinan, ruang rapat, ruang-

ruang penerimaan tamu, ruang seminar. Ruang ini ditempatkan di

lantai 2 (dua), meliputi ruang-ruang sebagai berikut:

Ruang pimpinan

Ruang manajer

Ruang seminar

Ruang rapat

Ruang penunjang lainnya

Ruang pimpinan ditempatkan di daerah lebih yang lebih

pribadi dengan akses publik yang terbatas melalui protokoler atau

sekretariat. Ruang manajer disusun berdekatan agar koordinasi dapat

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 22

Page 23: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

lebih mudah dan hubungan kolegiat dapat lebih terbina. Di depan

ruang manajer disediakan ruang terbuka (open lay-out)

f) Fungsi diseminasi

Fungsi ini meliputi ruang-ruang seminar yang juga dapat

digunakan sebagai ruang penyuluh dan pelatihan. Fungsi ini

diletakkan di lantai teratas yaitu lantai 3 (tiga) untuk memudahkan

membuat ruang dengan bentang struktur yang lebar. Sungguhpun

demikian ruang diseminasi (ruang seminar besar) ini dibuat fleksibel,

sehingga dapat dipisahkan menjadi dua ruangan agar kegiatan

diseminasi/pelatihan yang berbeda dapat dilakukan secara peralel.

Fungsi diseminasi ini adalah fungsi yang dapat ditunda bila

diperlukan rasionalisasi biaya investasi awal. Fungsi ini masih bisa

dipenuhi oleh ruang seminar yang ada di lantai bawahnya.

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 23

Page 24: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

3.2 Sistematika Penulisan

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 24

Rumusan Masalah

Pengolahan dataDenah Gedung

Studi Literatur Training Material Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di Bidang Penanggulangan kebakaran SNI 03-3985-2000 tentang Instalasi Detektor SNI 03-3986-2000 tentang Instalasi Alarm PERMENAKER RI No. Per. 02/MEN/1983

tentang Instalasi Alarm Kebakaran automatik

Perancangan Detektor dan Alarm1. Penentuan Jenis Klasifikasi Detektor2. Penentuan Jenis Detektor dan Alarm3. Pengukuran Luas Bangunan4. Pengukuran Ketinggian Langit - Langit

Kesimpulan dan Saran

Mulai

Selesai

Analisa dan Pembahasan

Perbandingan Hasil Perancangan Berdasarkan SNI 03-3985-2000 dan SNI 03-3986-2000

Page 25: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

BAB 4

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Uraian Perancangan

Berdasarkan identifikasi lapangan dan studi literatur yang telah dilakukan,

didapatkan hasil bahwa untuk peletakan detektor dilakukan pada ruangan

tertentu yang dispesifikasikan pada ruangan yang mempunyai resiko

kebakaran lebih besar dan menyimpan bahan-bahan yang mudah terbakar,

sehingga untuk toilet kamar mandi tidak perlu dilakukan pemasangan

detektor. Ruangan yang terpasang detektor ada yang menggunakan AC atau

tidak, maka detektor harus disesuaikan.

Detektor yang paling tepat pada Lab.dopping di ITB ini yaitu detektor

asap ruang efektif dan detector panas ruang efektif,serta detektor asap pada

ruang sirkulasi karena di dalam ruangan ada yg menggunakan AC dan tidak

menggunakan AC, yang menggunakan AC menggunakan detector asap

supaya cepat mendeteksinya dan yang tidak menggunakan AC menggunakan

detector panas. Dan menggunakan detektor asap dan panas ruang efektif

karena di dalam lab pasti banyak orang yang melakukan kegiatan sehingga

memakai detektor asap dan panas ruang efektif.

a. Perancangan Detektor

Untuk merancang sistem detektor, ada beberapa tahapan yang perlu

dilakukan, diantaranya:

1. Menentukan jenis detektor untuk setiap ruangan, sesuai dengan

fungsi ruangan dan bahan yang mudah terbakar di dalamnya.

2. Menentukan faktor pengali sesuai dengan tinggi langit-langit

ruangan.

3. Menghitung jarak antar detektor setiap ruangan.

4. Menghitung jarak penempatan detektor dari dinding.

5. Menghitung jumlah detektor disetiap ruangan.

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 25

Page 26: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

4.2 Perhitungan Detektor

Perancangan dan pemasangan detektor dan alarm sangat penting dalam

sebuah gedung atau bangunan, untuk merancang dan memasang sebuah alarm

dan detektor maka harus melakukan perhitungan mengenai jarak antar

detektor, jarak detektor dengan dinding, dan jumlah detektor.

Tabel 4.1 Detektor Untuk Setiap Jenis Ruangan, Jenis atap, dan Faktor Pengali pada Lantai Dasar

No Nama Ruangan

JenisDetektor

(*)

Jarak Detektor(**)(m)

FaktorPengali(***)(%)

Jarak Antar Detektor(m)

Jarak Detektor dg Dinding(m)

1

Gedung Bahan Padat

Detektor Panas 7

84 5.88 2.94

2 PreparasiDetektor Panas 7

84 5.88 2.94

3

Storage sample+ observasi sample

Detektor Panas 7

84 5.88 2.94

4Administrasi

Detektor Panas 7

84 5.88 2.94

5Sample Urin

Detektor Panas 7

84 5.88 2.94

6Sample Darah

Detektor Panas 7

84 5.88 2.94

7 MEDetektor Panas 7

84 5.88 2.94

8 Lab.UjiDetektor Panas 7

84 5.88 2.94

9Gedung Alat

Detektor Asap 12

84 10.08 5.04

10 PenyeliaDetektor Asap 12

84 10.08 5.04

11Gedung bahan cair

Detektor Asap 12

84 10.08 5.04

12Waiting Room

Detektor Asap

18 84 15,12 7.56

13 LobbyDetektorAsap 18

84 15,12 7.56

14 PantryDetektor Panas 7

84 5.88 2.93

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 26

Page 27: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

Keterangan Tabel 4.1 pada Lantai Dasar:

(*) :Jenis Detektor(Dilihat dari jenis bahaya ruangan)

(**) :Jarak Detektor dari SNI-03-3985-2000

(Dilihat dari fungsi ruangan,misal detektor asap pada ruang sirkulasi

menggunakan 18 sedangkan detektor asap pada ruang efektif

menggunakan 7)

(***) :Faktor Pengali (Dilihat dari tinggi ruangan;misal 4m fp

menggunakan 84%)

Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan perhitungan sebagai berikut:

(untuk jarak Antar detektor):

Misal:Administrasi,

S=7 X 0.84

=5.88

Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan perhitungan sebagai berikut

(untuk jarak detektor dg dinding):

Misal:Administrasi

= =2.94

Tabel 4.2 Detektor Untuk Setiap Jenis Ruangan, Jenis atap, dan Faktor Pengali pada Lantai 1

No Nama Ruangan

JenisDetektor(*)

Jarak Detektor(**)(m)

FaktorPengali(***)(%)

Jarak Antar Detektor(m)

Jarak Detektor dg Dinding(m)

1Lab.Peneli-tian

Detektor Panas

7 84 5.88 2.94

2Fotocopy

Detektor Panas

7 84 5.88 2.94

3

Tim ExpertDetektor Panas

7 84 5.88 2.94

4Mushola

Detektor Panas

7 84 5.88 2.94

5Lounge/Cr-ib

Detektor Asap

12 84 10,08 5,04

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 27

Page 28: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

Lanjutan Tabel 4.2 Detektor Untuk Setiap Jenis Ruangan, Jenis atap, dan Faktor Pengali pada Lantai 1

No Nama Ruangan

JenisDetektor(*)

Jarak Detektor(**)(m)

FaktorPengali(***)(%)

Jarak Antar Detektor(m)

Jarak Detektor dg Dinding(m)

6Lobby

Detektor Asap

12 84 15,12 7.56

7Perpustak-aan

Detektor Asap

12 84 10,08 5.04

8Penyelia

Detektor Asap

12 84 10,08 5.04

9Staff lounge

Detektor Asap

12 84 10,08 5.04

10Pantry

Detektor Panas

7 84 5.88 2.94

11Me

Detektor Panas

7 84 5,88 2.94

Keterangan Tabel 4.2 pada Lantai Dasar:

(*) :Jenis Detektor(Dilihat dari jenis bahaya ruangan)

(**) :Jarak Detektor dari SNI-03-3985-2000

(Dilihat dari fungsi ruangan,misal detektor asap pada ruang sirkulasi

menggunakan 18 sedangkan detektor asap pada ruang efektif

menggunakan 7)

(***) :Faktor Pengali (Dilihat dari tinggi ruangan;misal 4m fp

menggunakan 84%)

Berdasarkan Tabel 4.2 didapatkan perhitungan sebagai berikut

(untuk jarak Antar detektor):

Misal:Fotocopy,

S=7 X 0.84

=5.88

Berdasarkan Tabel 4.2 didapatkan perhitungan sebagai berikut

(untuk jarak detektor dg dinding):

Misal:fotocopy

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 28

Page 29: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

= =2.94

Tabel 4.3 Detektor Untuk Setiap Jenis Ruangan, Jenis atap, dan FaktorPengali pada Lantai 2

No Nama Ruangan

JenisDetektor

(*)

Jarak Detektor(**)(m)

FaktorPengali(***)(%)

Jarak Antar Detektor(m)

Jarak Detektor dg Dinding(m)

1Tim Expert

Detektor Panas

7 84 5.88 2.94

2

Manajer mutu+LPAK+LPDI+ ADM

Detektor Panas

7 84 5.88 2.94

3

RapatDetektor Panas

7 84 5.88 2.94

4Seminar

Detektor Panas

7 84 5.88 2.94

5Me

Detektor Panas

7 84 5.88 2.94

6Pimpinan

Detektor Asap

12 84 10,08 5.04

7Lobby

Detektor Asap

12 84 15,12 7.56

8Lounge

Detektor Asap

12 84 10,08 5.04

9Pantry

Detektor Panas

7 84 5,88 2.94

Keterangan Tabel 4.3 pada Lantai Dasar:

(*) :Jenis Detektor(Dilihat dari jenis bahaya ruangan)

(**) :Jarak Detektor dari SNI-03-3985-2000

(Dilihat dari fungsi ruangan,misal detektor asap pada ruang sirkulasi

menggunakan 18 sedangkan detektor asap pada ruang efektif

menggunakan 7)

(***) :Faktor Pengali (Dilihat dari tinggi ruangan;misal 4m fp

menggunakan 84%)

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 29

Page 30: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

Berdasarkan Tabel 4.3 didapatkan perhitungan sebagai berikut

(untuk jarak Antar detektor):

Misal: Pantry,

S = 7 X 0.84

= 5.88

Berdasarkan Tabel 4.3 didapatkan perhitungan sebagai berikut

(untuk jarak detektor dg dinding):

Misal:Pantry

= = 2.94

Tabel 4.4Detektor Untuk Setiap Jenis Ruangan, Jenis atap, dan Faktor Pengali pada Lantai 3

No Nama Ruangan

JenisDetektor

(*)

Jarak Detektor(**)(m)

FaktorPengali(***)(%)

Jarak Antar Detektor(m)

JarakDetektor dg Dinding(m)

1Training

Detektor Panas

7 84 5.88 2.94

2Lounge

Detektor Asap

12 84 10,08 5.04

3

MEDetektor Panas

7 84 5,88 2.94

Keterangan Tabel 4.4pada Lantai Dasar:

(*) :Jenis Detektor(Dilihat dari jenis bahaya ruangan)

(**) :Jarak Detektor dari SNI-03-3985-2000

(Dilihat dari fungsi ruangan,misal detektor asap pada ruang sirkulasi

menggunakan 18 sedangkan detektor asap pada ruang efektif

menggunakan 7)

(***) :Faktor Pengali (Dilihat dari tinggi ruangan;misal 4m fp

menggunakan 84%)

Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan perhitungan sebagai berikut

(untuk jarak Antar detektor):

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 30

Page 31: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

Misal:Training,

S = 7 X 0.84

= 5.88

Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan perhitungan sebagai berikut

(untuk jarak detektor dg dinding):

Misal:Training

= = 2.94

Tabel 4.5 Jumlah detektor Arah Memanjang dan Melintang pada lantai Dasar No Nama

RuanganPanjang Ruangan(m)

Jumlah Detektor Memanjang

Lebar Ruangan(m)

Jumlah Detektor Melintang

JarakAntar Detektor

1

Gedung Bahan Padat

3 1 1.5 1 5.88

2 Preparasi 4.5 1 2,25 1 5.88

3

Storage sample+ observasi sample

4.5 1 3.15 1 5.88

4Administrasi

6.75 1 2.7 1 5.88

5Sample Urin

4.5 1 3.15 1 5.88

6Sample Darah

2.0 1 2.0 1 5.88

7 ME 3 1 2.5 1 5.888 Lab.Uji 4.5 1 4.5 1 5.88

9Gedung Alat

4.5 1 3.75 1 10.08

10 Penyelia 7.0 1 4.5 1 10.08

11Gedung bahan cair

3.0 1 1.5 1 10.08

12Waiting Room

13.5 1 4.5 1 15,12

13 Lobby 11.7 1 9.0 1 15,12

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 31

Page 32: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

14 Pantry 3.0 1 1.75 1 5.88

Keterangan: 1) Misal: Gedung Bahan Padat

Jumlah detektor arah memanjang =

=

= 0.51 1 Buah

2) Misal: Gedung Bahan Padat

Jumlah detektor arah melintang =

=

= 0.26 1 Buah

No Nama Ruangan

Panjang Ruangan(m)

Jumlah Detektor Memanjang

Lebar Ruangan(m)

Jumlah Detektor Melintang

JarakAntar Detektor

1Lab.Penelitian

4.5 1 4.5 1 5.88

2 fotocopy 4.5 1 2.25 1 5.88

3

Tim Expert

6.75 1 4.5 1 5.88

4 Mushola 3 1 2.25 1 5.88

5Lounge/Crib

3.5 1 3.0 1 10,08

6 Lobby 13.5 1 4.5 1 15.12

7Perpustakaan

4.5 1 2.7 1 10,08

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 32

Page 33: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

8 Penyelia 6.75 1 4.5 1 10,08

9Staff lounge

4.5 1 2.25 1 10,08

10 Pantry 3.0 1 1.75 1 5,8811 Me 3.0 1 2.5 1 5,88

Tabel 4.6 Jumlah detektor Arah Memanjang dan Melintang pada lantai 1

Keterangan: 1) Misal: ME

Jumlah detektor arah memanjang =

=

=0 .51 1 Buah

2) Misal: ME

Jumlah detektor arah melintang =

=

=0.43 1 Buah

Tabel 4.7 Jumlah detektor Arah Memanjang dan Melintang pada lantai 2No Nama

RuanganPanjang Ruangan(m)

Jumlah Detektor Memanjang

Lebar Ruangan(m)

Jumlah Detektor Melintang

JarakAntar Detektor

1Tim Expert

6.75 1 4.5 1 5.88

2

Manajer mutu+LPAK+LPDI+ ADM

2.95 1 2.5 1 5.88

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 33

Page 34: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

3

Rapat 4.5 1 3.0 1 5.88

4 Seminar 9.0 2 4.5 1 5.885 Me 3.0 1 2.5 1 5.886 Pimpinan 4.5 1 2.5 1 10,087 Lobby 13.5 1 4.5 1 10,088 Lounge 4.5 1 2.7 1 10,089 Pantry 3.0 1 1.75 1 5.88

Keterangan: 1) Misal:Seminar

Jumlah detektor arah memanjang =

=

= 1.53 2Buah

2) Misal :Seminar

Jumlah detektor arah melintang =

=

= 0.76 1 Buah

Tabel 4.8 Jumlah detektor Arah Memanjang dan Melintang pada lantai 3No Nama

RuanganPanjang Ruangan(m)

Jumlah Detektor Memanjang

Lebar Ruangan(m)

Jumlah Detektor Melintang

JarakAntar Detektor

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 34

Page 35: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

1 Training 9.0 2 4.7 1 5.882 Lounge 7.0 1 4.7 1 10,08

3

ME 3 1 2.5 1 5,88

Keterangan: 1) Misal: Training

Jumlah detektor arah memanjang =

=

= 1.53 2Buah

2) Misal: Training

Jumlah detektor arah melintang =

=

= 0.80 1 Buah

4.2 Perhitungan Alarm

Dalam SNI-03-3985-2000,Lab.dopping termasuk dalam kelompok

bangunan hunian dan jumlah lantainya 4, maka jumlah luas lantai min/lantai

yaitu 300 . Sistem deteksi dan alarmnya memakai manual atau TPM(Titik

Panggil Manual). Bagi bangunan bertingkat, TPM harus terpasang pada setiap

lantai, dimana untuk setiap TPM harus dapat melayani luas maksimum 900

. Dan jarak dari satu titik sembarang ke posisis TPM maksimum 30 m.

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 35

Page 36: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

a. Banyak TPM pada Lab.dopping

Lantai dasar

Panjang : 38.4 m

Lebar : 11.4 m

Luas = 38.4 m x 11.4 m

= 437.76

Banyak Alarm =

=

= 0.47 1 Buah

Lantai 1

Panjang : 38.4 m

Lebar : 11.4 m

Luas = 38.4 m x 11.4 m

= 437.76

Banyak Alarm =

=

= 0.47 1 Buah

Lantai 2

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 36

Page 37: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

Panjang : 38.4 m

Lebar : 11.4 m

Luas = 38.4 m x 11.4 m

= 437.76

Banyak Alarm =

=

= 0.47 1 Buah

Lantai 3

Panjang : 38.4 m

Lebar : 11.4 m

Luas = 38.4 m x 11.4 m

= 437.76

Banyak Alarm =

=

= 0.47 1 Buah

b. Banyak Alarm pada Lab.dopping

Lantai dasar

Panjang : 38.4 m

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 37

Page 38: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

Lebar : 11.4 m

Luas = 38.4 m x 11.4 m

= 437.76

Banyak Alarm =

=

= 2,1 2 Buah

Lantai 1

Panjang : 38.4 m

Lebar : 11.4 m

Luas = 38.4 m x 11.4 m

= 437.76

Banyak Alarm =

=

= 2,1 2 Buah

Lantai 2

Panjang : 38.4 m

Lebar : 11.4 m

Luas = 38.4 m x 11.4 m

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 38

Page 39: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

= 437.76

Banyak Alarm =

=

= 2,1 2 Buah

Lantai 3

Panjang : 38.4 m

Lebar : 11.4 m

Luas = 38.4 m x 11.4 m

= 437.76

Banyak Alarm =

=

= 2,1 2 Buah

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 39

Page 40: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

BAB VESTIMASI BIAYA

Pada table dibawah ini menunjukkan perhitungan biaya yang di keluarkan pada pemasangan Detektor & Alarm sebagai berikut:

Tabel 5.1 Estimasi Biaya Detektor & Alarm pada Lab.Dopping di ITBNo Material Kebutuhan

(Buah)Harga per

satuan(Rp)Total Biaya(Rp)

1. Detektor Asap 14 126.433 1.770.0622. Detektor Panas 25 112.331 2.808.2753. TPM 4 1.228.500 4.914.0004. Alarm visual 4 252.742 1.010.9685. Audible alarm 4 140.412 561.6486. Kontrol Panel 4 710.400 2.841.6007. Kabel Resistance 3 842.475 2.527.4258. Tenaga Pemasangan

(per Detektor)115 70.000 8.050.000

JUMLAH 24.483.978

Total biaya keseluruhan untuk pemasangan instalasi Detektor & Alarm pada

Lab.Dopping di ITB sebesar :

Detektor Asap+Detektor Panas+TPM+Alarm visual+Audible

alarm+Kontrol Panel+Kabel Resistance+Tenaga pemasangan= Rp

24.483.978

Sehingga pemasangan Detektor & Alarm pada Lab.Dopping di ITB

tersebut adalah Rp. 24.483.978

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 40

Page 41: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

BAB 6KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KesimpulanBerdasarkan hasil perancangan Detektor & Alarm pada Lab.Dopping di

ITB, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.Sesuai SNI 03-3985-2000,jumlah detektor ditentukan dengan cara mencari S

yang didapat dari tinggi ruangan lalu dihubungkan dalam table faktor

pengali dikali dengan jarak maximum yang efektif pada setiap

detektor.Jumlah detektor yang diperlukan untuk Lap.Dooping adalah 28

detektor

2.Cara perletakan Detektor & Alarm berdasarkan perhitungan rumus yang ada

dimana bangunan dengan luas 437.76 membutuhkan 2 buah alarm,28

detektor,& 1 TPM pada masing-masing bangunan.

3. Berdasarkan perhitungan barang yang dibutuhkan maka kebutuhan biaya

yang diperlukan untuk membeli sistem detektor,TPM(Titik Panggil

Manual),dan tenaga pemasangannya sekalian adalah Rp 24.483.978

6.2 SaranDalam pengerjaan tugas ini masih terdapat kekurangan yang mana

nantinya dapat dikembangkan lagi.Untuk itu saran yang perlu diperhatikan

adalah:

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 41

Page 42: Mega Baru (Repaired)

DETEKTOR & ALARM

1.Dalam perancangan sistem detektor dan alarm sebaiknya dirancang juga

sistem kelistrikan dan sistem elektroniknya.

2.Dalam perancangan sistem detektor dan alarm sebaiknya dianalisa terlebih

dahulu kemungkinan kebakaran dengan menggunakan metode teknik

identifikasi bahaya yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

SNI 03-3985-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pemasangan Dan Pengujian

Sistem Deteksi Dan Alarm Kebakaran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran

Pada Bangunan Gedung.

Per.02/Men/1983 Tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik

Buku Training Material K3 Bidang Penanggulangan Kebakaran(Disnaker)

YUNIA MEGA LEXMANA - 6510040039TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Bab III-Page 42