MED.pemb&TIK-Kecerdasan Otak Kanan

download MED.pemb&TIK-Kecerdasan Otak Kanan

of 8

Transcript of MED.pemb&TIK-Kecerdasan Otak Kanan

  • 7/21/2019 MED.pemb&TIK-Kecerdasan Otak Kanan

    1/8

    Kecerdasan Otak Kiri dan Otak Kanan

    A.

    Karakteristik dan Fungsi Otak Kiri dan Kanan

    Belahan otak kanan merupakan sumber intusisi, insight, kiasan, dan

    imajinasi. Otak kanan memiliki potensi yang begitu besar dalam hal mendorong

    seseorang untuk menjadi pribadi yang kreatif dan kaya akan ide-ide baru. Dengan

    kerja otak kanan yang maksimal, sama halnya dengan mencipta diri menjadi

    manusia yang kreatif dan berguna, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

    Beberapa ciri khas yang dapat kita temukan pada diri seseorang yang

    memiliki tingkat kecerdasan otak kanan yang tinggi, antara lain suka lelucon,

    menyenangkan bagi orang lain, memiliki jiwa seni yang tinggi, peniuh daya

    kreativitas, nyeleneh dan terkesan kacau, percaya pada intuisi, berjiwa agamis,

    serta memiliki rasa kepedulian dan solidaritas yang tinggi terhadap orang-orang

    disekitarnya.

    Seseorang yang lebih dominan otak kanannya dapat didefinisakan melalui

    beberapa cirri khas tersebut yang terakumulasi menjadi sebuah karakter pribadi

    yang khas dan dapat diandalkan dalam berbagai segi kehidupan. Berbeda dari otakkiri yang berperan sebagai pengendali IQ, otak kanan memiliki fungsi sebagai

    penunjang utama bagi perkembangan EQ. Artinya, otak kanan berfungsi sebagai

    pendorong dalam hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi,

    musik, serta warna, dan sosialisasi.

    Selain itu, daya ingat otak kanan bersifat jangka panjang atau long term

    memory. Bila terjadi kerusakan otak kanan yang disebabkan oleh adanya penyakit

    stroke, tumor otak, dan berbagai penyakit lainnya, maka fungsi otak kanan yang

    terganggu adalah kemampuan visual dan emosinya. Bahkan adanya gangguan

    dalam otak kanan manusia dapat berakibat pada kepribadian dan kejiwaan

    seseorang.

    Kemampuan otak kiri pun akan mengalami penurunan seiring dengan

    kerusakan yang terjadi pada otak kanan. Hal tersebut terjadi karena keberadaan

    otak kanan pada dasarnya memiliki peran yang cukup besar dalam mengendalikan

    perkembangan otak kiri. Salah satu buktinya adalah ketika kecerdasan otakk

  • 7/21/2019 MED.pemb&TIK-Kecerdasan Otak Kanan

    2/8

    kanan seseorang semakin maksimal maka dapat dipastikan kecerdasan otak

    kirinya pun semakin meningkat. Namun, jika kecerdasan otak kiri seseorang

    semakin meningkat, yang terjadi bukan bertambahnya kecerdasan otak kanan,

    tetapi dominasi otak kiri tersebut justru berakibat pada semakin lemahnya

    kemampuan otak kanan.

    Terlepas dari itu semua, walaupun antara otak kiri dan kanan memiliki

    fungsi yang saling berbeda satu sama lain, namun keberadaan keduanya selalu

    berkaitan dan berkesinambungan. Meski demikian, hampir dapat dipastikan

    bahwa setiap individu memiliki kecenderungannya masing-masing untuk

    menggunakan salah satu belahan otak kanan ataupun kiri dalam menyelesaikan

    berbagai masalah hidup dan pekerjaan.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya, pusat pengendalian diri

    seseorang (termasuk otak kiri) sebagian besar berada di otak kanan. Otak kanan

    yang berfungsi sebagai penyeimbang otak kiri juga berfungsi sebagai pengendali

    dan pendongkrak perkembangan otak kiri. Sedangkan pada otak kiri, yang terjadi

    justru sebaliknya. Semakin dominan otak kiri seseorang, otak kanannya akan

    semakin melemah. Dengan demikian, potensi seseorang untuk menemukan

    kesuksesan dalam menjalani kehidupan sebagiann besar terdapat pada otak kanan.

    Dominasi salah satu bagian otak dalam diri seseorang berakibat langsung

    pada pembentukan karakter individu. Seseorang yang dominan pada otak

    kanannya akan memunculkan karakter yang berbeda dari individu yang lebih

    dominan pada otak kirinya, begitupun sebaliknya. Akan tetapi, pembentukan

    karakter individu akan lebih maksimal dengan terbentuknya kerja sama yang

    seimbang antara keduanya, yakni otak kanan dan otak kiri.

    Kecerdasan Simfoni

    Kecerdasan simfoni yang dimiliki otak kanan merupakan sebiah potensi

    yang dapat menggabungkan data atau realitas yang terpecah-pecah menjadi sebiah

    karya yang berarti dan memiliki makna. Kecerdasan ini dapat menggabungkan,

    menganalisis, serta menghubungkan antara satu dengan yang lainnya, meski pada

    dasarnya (dalam prespektif logika) tidak memiliki hubungan sama sekali.

  • 7/21/2019 MED.pemb&TIK-Kecerdasan Otak Kanan

    3/8

    Kecerdasan ini juga lebih berpotensi untuk melihat realitas umum ketimbang yang

    khusus dan dapat memunculkan suatu konsep baru yang merupakan hasil

    penggabungan dari berbagai bidang atau realitas yang tak pernah terpikirkan oleh

    orang lain atau mustahil menurut orang lain.

    B. Mata Pelajaran yang Dominan Otak Kiri

    (Tutorial Mengajar : Ahmad Faidi : 2013 : 85) Lebih dari 70% materi

    pelajaran mengandalkan kemampuan otak kiri. Hanya beberapa pelajaran, seperti

    seni music, olahraga,, bahasa, menggambar, melukis, menulis indah atau kaligrafi,

    dan kesenian lainnya, yang mengandalkan otak kanan.

    Berikut ini adalah beberapa materi pelajaran yang dominan menggunakan

    otak kiri.

    1.

    Matematika

    Matematika merupakan mata pelajaran yang mempelajari hal-hal

    bersifat angka dan eksak. Dengan demikian, belajar matematika otomatis

    menggunakan otak kiri. Dasar-dasarnya sederhana, yaitu penjumlahan, perkalian,

    pengurangan, dan pembagian yang seluruhnya merupakan fungsi dari otak kiri.

    Dari segi proses maupun penentuanhasil, matematika murni menggunakan cara

    berfikir rasional, faktual, dan sistematis.

    2. Fisika

    Fisika juga termasuk salahh satu mata pelajaran yang dominan

    menggunakan otak kiri dalam praktik pembelajarannya.

    3. Kimia

    Pelajaran pokok dalam kimia adalah pengetahuan dan penemuan, yang

    semuanya masuk dalam ranah kognitif yang merupakan bagian dari pekerjaan

    otak kiri. Satu-satunya dimensi otak kanan dalam kimia adalah menciptakan atau

    meramu formula baru yang sebenarnya juga bukan murni pekerjaan dari otak

    kanan. Karena itulah ilmu kimia masih tergolong ke dalam ilmu yang dominan

    menggunakan otak kiri. Mata pelajaran kimia yang diajarakan di sekolah juga

    cenderung disampaikan dengan penekanan yang sangat banyak terhadap aspek

    kognitif.

  • 7/21/2019 MED.pemb&TIK-Kecerdasan Otak Kanan

    4/8

    4.

    Biologi

    Biologi termasuk ilmu yang juga mengendalikan otak kiri. Ketika

    seseorang mengidentifikai ciri-ciri mahluk hidup kemudian mengklasifikasinya

    menurut jenis, habitat, dan ekosistem, maka saat itulah otak kiri mereka bermain.

    Ketika seseorang mengamati tentang perilaku, pola makan, dan

    perkembangbiakan mahluk hidup, otak kiri mereka jugalah yang bekerja.

    5. Geografi

    Pelajaran geografi merupakan bagian dari sains yang dominan

    menggunakan kemampuan otak kiri. Bahkan diantara semua mata pelajaran sains,

    yang palinh membutuhkan kinerja otak kiri adalah geografi. Maka, cukup sulit

    untuk mempelajari geografi dengan otak kanan, karena semua hal yang dipelajari

    menyangkut fenomena alam saja. Pengetahuan kognitif benar-benar menjadi

    tumpuan dalam mata pelajaran ini.

    C. Mata Pelajaran yang Dominan Otak Kanan

    Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menyeimbangkan otak kanan

    dan otak kiri adalah dengan memberikan porsi serta perhatian yang lebih pada

    mata pelajaran yang dominan menggunakan otak kanan. Akan lebih baik lagi jika

    mampu mengintegrasikan keduanya (mengasah kemampuan otak kanan dan otak

    kiri) dalam setiap mata pelajaran yang ada, baik dalam mata pelajaran eksakta

    maupun pelajaran yang dominan menggunakan otak kanan.

    1. Seni Budaya

    Seni budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat

    membantu siswa untuk secara khusus mengembangkan otak kanannya. Dalam

    mata pelajaran ini, siswa diminta untuk mengeksplorasi baka seninya masing-

    masing dan memahami esensi dari keberadaan seni itu sendiri.

    2. Bahasa Indonesia

    Pengajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa

    memiliki kemampuan berbahasa ibu yang baik dan benar. Baik dan benar yang

    dimaksudkan disini adalah tidak hanya sebagai bahasa yang sesuai dengan standar

    dasar kebahasaan atau sesuai EYD. Akan tetapi, lebih jauh lagi, siswa diajak

  • 7/21/2019 MED.pemb&TIK-Kecerdasan Otak Kanan

    5/8

    untuk memahami bahasa sebagai media komunikasi antara satu individu dengan

    individu yang lain.

    3. Pendidikan Kewarganegaraan

    Dalam mata pelajaran Kewarganegaraan ini siswa diajak untuk tidak

    hanya memahami mata pelajaran tersebut sebagai konsep, tetapi juga sebagai pola

    sikap yang harus mereka tanamkan dan terapkan pada diri mereka masing-masing.

    4. Pendidikan Agama

    5. Sosiologi

    Mata pelajaran Sosiologi memiliki hubungan yan berkesinambungan

    dengan mata pelajaran lainnya, khususnya mata pelajaran kewarganegaraan dan

    pendidikan agama. Hal tersebut terjadi karena keduanya merupakan kumpulan ari

    berbagai nilai yang dijadikan sebagai landasan utama dalam menjaga serta

    menjalin hubungan antara individu dan masyarakat.

    Lingkungan Visual

    Berbagai elemen esensial dari lingkungan visual yang dapat menarik

    perhatian siswa adalah sesuatu yang kontras, kemiringan, lekukan, ujung garis,

    warna, dan ukuran. Berbagai elemen tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan

    media yang bisa dimasukkan sebagai unsur-unsur pembelajaran yang dapat

    menarik perhatian siswa. Dalam bahasa yang sederhana, tariklah perhatian siswa

    dengan visualisasi berbagai elemen esensial tersebut.

    Lingkungan visual haruslah dibentuk sedemikian rupa sehingga

    pembelajaran dapat berjalan secara maksimal. Sebuah lingkungan visual yang

    positif akan memberikan dampak positif pula bagi perkembangan siswa, dan

    begitu pun sebaliknya. Dampak positif yang dimaksudkan dalam hal ini adalah

    sebuah pengaruh tak sadar melalui lingkungan visual yang dapat mendukung

    proses pembelajaran siswa.

    Oleh karena itu, pengaturan sebuah lingkungan visual seakan-akan

    menjadi elemen penting yang tidak bisa diabaikan. Lingkungan visual

  • 7/21/2019 MED.pemb&TIK-Kecerdasan Otak Kanan

    6/8

    memberikan pengaruh yang sangat dominan bagi perkembangan masing-masing

    individu.

    Secara tidak sadar, siswa senantiasa belajar dan mengumpulkan berbagai

    informasi dari apa yang mereka lihat, kemudian diolah dan diproses dalam pikiran

    mereka. Akan tetapi, perlu kita pahami bahwa tidak semua unsur visual dapat

    mendukung proses pembelajaran. Dengan demikian, sangat penting untuk

    mengetahui beberapa hal terkait upaya mempersiapkan dan menciptakan

    lingkungan yang memberikan pengaruh positif bagi siswa.

    Visualisasi pembelajaran sangat penting untuk ditingkatkan. Semakin

    banyak visualisasi yang kita gabungkan, maka hasilnya akan semakin baik pula

    bagi proses pembelajaran siswa. Lingkungan visual akan memberikan pengaruh

    positif jika kita dapat melakukan perubahan-perubahan lokasi dan peralatan

    pembelajaran. Jadi pada dasarnya visualisasi bergambar gambar yang konkrit

    merupakan hal penting yang dapat mengoptimalkan hasil pembelajaran.

    Mulai sekarang, kita harus membuat suasana belajar-mengajaar di dalamkelas menjadi lebih bersahabat dan santai dengan menggunakan teknik visualisasi

    objek melalui foto, gambar, diagram, dan warna. Untuk mendapatkan hasil yang

    maksimal dalam sebuah pembelajaran, hendaknya kita sering mengganti-ganti

    media yang kita gunakan, termasuk video yang dapat menginspirasi, poster-poster

    hidup, mind mapping, gambar, dan simbol. Hal ini dimaksudkan untuk

    menghilangkan efek rasa bosan dalam diri siswa yang dapat mengurangi minat

    belajar mereka. Semakin banyak kita menunjukan sesuatu yang baru bagi siswa,

    maka semakin besar pula perhatian dan ketertarikan mereka terhadap proses

    pembelajaran.

    Dalam hal ini yang perlu menjadi pertimbangan bagi seorang guru

    bahwasanya sebuah perencanaan yang matang salam menciptakan sebuah

    lingkungan visual yang optimal akan berpengaruh positif bagi proses

    pembelajaran. Maka, menjadi penting bagi guru untuk senantiasa memperhatikan

    beberapa factor lingkungan yang sangat berpengaruh bagi proses pembelajaran.

  • 7/21/2019 MED.pemb&TIK-Kecerdasan Otak Kanan

    7/8

    Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar

    terhadap diri kita dan siswa, meliputi bagaimana kita dapat mengembangkan iklim

    fisik di sekolah, apa yang dirasakan siswa ketika masuk ke lingkungan sekolah,

    apakah siswa merasa nyaman, berada di dalam lingkungan sekolah, dan

    sebagainya.

    Berbagai pendekatan tersebut perlu diterapkan sebagai salah satu elemen

    penting dalam sebuah proses pembelajaran. Pendekatan yang pasif terhadap

    lingkungan akan berakibat pada menurunnya hasil pembelajaran. Karena itu,

    sebisa mungkin kita harus menciptakan lingkungan visual yang menarik bagi

    siswa. Itulah tugas utama yang harus bisa kita lakukan demi menciptakan sebuah

    iklim pembelajaran yang dapat memberikan pengaruh positif bagi proses

    pembelajaran.

    (Visual Perception - Nicholas J. Wade and Michael T. Swanston 2001 : 1)

    Object have positions, shapes, colours, that seem to be perceived instantly, and wecan reach for them or move to where they are, without any apparent effort.

    Clearly, there must be some process that gives rise to visual experience, and it is

    not surprising then throughout history people have found it fascinating.

    (Visual Perception - Nicholas J. Wade and Michael T. Swanston 2001 : 7)

    Marr defined three levels at which any information processing system, including

    the visual system, can be understood. At the top levels is the description of the

    computational theory. This involves stating the purposes, and goal of the process,

    why it is appropriate in the context of other functions, and the general logic of the

    strategy needed to carry it out. Below this is the algorithmic level of

    representation. This level requires statements about the actual sequence of

    processes that take place that take place, so that the computation is achieved. As

    an example, consider the process of multiplication. If you wish two numbers, then

    the goal of your computation is to generate a third number which is the product of

    the two. To achieve this, various logical procedures, called algorithm, could be

  • 7/21/2019 MED.pemb&TIK-Kecerdasan Otak Kanan

    8/8

    employed. You could repetitively add one number to itself, as often as specified

    by the second number.

    (Visual Perception - Nicholas J. Wade and Michael T. Swanston 2001 :

    21) Most perceptual research is now conducted with a computer display because

    computers provide more accurate and precise control of both the stimuli that can

    be presented and the responses that can be measured. Increasingly efficient

    computers and graphics cards have en