Medical Staff Bylaws_contoh

27
medical staff by law STATUTA STAF MEDIS (MEDICAL STAFF BYLAW) RUMAH SAKIT AL-IRSYAD SURABAYA ============================================================== BAB I VlSI DAN MISI Dalam mencapai visi dan misi RS AL-IRSYAD Surabaya , komunitas staf medis RS AL-IRSYAD Surabaya menyusun sebuah statuta yang mengatur perilaku professional seluruh staf Medis yang bekerja di RS AL-IRSYAD Surabaya. Sehubungan visi dan misi komunitas staf RS AL-IRSYAD Surabaya tersebut diperlukan suatu “Good Clinical Governance “ yang menjamin terpenuhinya harapan, pemberian layanan dan perlindungan serta keselamatan Medis kepada pasien (Patient Safety) serta menjalankan motto Layananku Adalah Ibadahku Adapun visi dan misi komunitas staf medis RS AL-IRSYAD Surabaya adalah sebagai berikut: Pasal 1 Visi Terciptanya pelayanan medis yang professional dan akuntabel dengan pendekatan Mediko-psiko-sosial secara holistik, manusiawi, dan berkualitas guna menjamin tersedianya suatu layanan Medis yang memenuhi standar profesi dan sesuai dengan harapan semua pihak yang terkait ( Stakeholder) RS AL-IRSYAD Surabaya. Pasal 2 Misi (1) Melaksanakan proses kredensial dan re-kredensial secara bertangungjawab demi terjaminnya anggota staf medis yang berkualitas, professional dan akuntabel. (2) Menjaga kualitas pelayanan medis agar tetap sesuai dengan standar profesi dengan melaksanakan pengembangan profesionalitas setiap staf medis secara terpadu dan berkelanjutan, pendidikan

description

medical staff Bylaws

Transcript of Medical Staff Bylaws_contoh

Page 1: Medical Staff Bylaws_contoh

medical staff by lawSTATUTA STAF MEDIS (MEDICAL STAFF BYLAW)

RUMAH SAKIT AL-IRSYAD SURABAYA

==============================================

================

BAB I

VlSI DAN MISI

Dalam mencapai visi dan misi RS AL-IRSYAD Surabaya , komunitas staf

medis RS AL-IRSYAD Surabaya menyusun sebuah statuta yang mengatur

perilaku professional seluruh staf Medis yang bekerja di RS AL-IRSYAD

Surabaya. Sehubungan visi dan misi komunitas staf RS AL-IRSYAD

Surabaya tersebut diperlukan suatu “Good Clinical Governance “ yang

menjamin terpenuhinya harapan, pemberian layanan dan perlindungan

serta keselamatan Medis kepada pasien (Patient Safety) serta menjalankan

motto Layananku Adalah Ibadahku

Adapun visi dan misi komunitas staf medis RS AL-IRSYAD Surabaya adalah

sebagai berikut:

Pasal 1

Visi

Terciptanya pelayanan medis yang professional dan akuntabel dengan

pendekatan Mediko-psiko-sosial secara holistik, manusiawi, dan berkualitas

guna menjamin tersedianya suatu layanan Medis yang memenuhi standar

profesi dan sesuai dengan harapan semua pihak yang terkait ( Stakeholder)

RS AL-IRSYAD Surabaya.

Pasal 2

Misi

(1)     Melaksanakan proses kredensial dan re-kredensial secara

bertangungjawab demi terjaminnya anggota staf medis yang berkualitas,

professional dan akuntabel.

(2)     Menjaga kualitas pelayanan medis agar tetap sesuai dengan standar

profesi dengan melaksanakan pengembangan profesionalitas setiap staf

medis secara terpadu dan berkelanjutan, pendidikan kedokteran

Page 2: Medical Staff Bylaws_contoh

berkelanjutan yang berbasiskan bukti, dan melaksanakan audit medis

secara berkala.

(3)     Melakukan tindakan disiplin bagi seluruh staf medis demi

mempertahankan profesionalitas staf medis dan menjaga keselamatan

pasien RS AL-IRSYAD Surabaya.

 

BAB II

NAMA, KETENTUAN UMUM, RUANG LINGKUP DAN TUJUAN

 

Pasal 3

Nama

 

Nama dokumen ini adalah Statuta Staf Medis RS AL-IRSYAD Surabaya.

Pasal 4

Ketentuan Umum

 

Dalam statuta dan tata tertib staf Medis ini yang dimaksud dengan:

1. Staf Medis adalah dokter atau dokter gigi yang telah terikat perjanjian

dengan rumah sakit maupun yang ditetapkan berdasarkan surat

keputusan penempatan di rumah sakit dan pejabat yang berwenang dan

memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan Medis di rumah sakit,

termasuk tindakan Medis diagnostik maupun terapeutik.

2. Staf Medis pengganti adalah dokter atau dokter gigi yang telah terikat

penjanjian dengan rumah sakit maupun yang ditetapkan berdasarkan

surat keputusan penempatan di rumah sakit dan pejabat yang

berwenang dan hanya memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan

Medis di rumah sakit dalam rangka rnenggantikan tugas profesi seorang

staf medis yang berhalangan.

3. Staf Medis Konsultan Tamu adalah seorang dokter yang telah diketahul

memiki reputasi tinggi dibidang keahliannya yang diminta oleh rumah

Page 3: Medical Staff Bylaws_contoh

sakit untuk melakukan tindakan Medis tertentu untuk jangka waktu

tertentu.

4. Rumah Sakit adalah RS AL-IRSYAD Surabaya.

5. Direktur adalah seseorang yang ditunjuk oleh Yayasan RS. AL-IRSYAD

untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan tertinggi RS AL-IRSYAD

Surabaya sesuai dengan statuta rumah sakit.

6. Pengurus Yayasan adalah sekelompok orang yang ditunjuk oleh Yayasan

RS AL-IRSYAD untuk membina dan mengawasi RS AL-IRSYAD, baik

teknis maupun keuangan.

7. Komite Medik adalah wadah professional staf medis di RS AL-IRSYAD

Surabaya yang keanggotaannya berasal dari Ketua Kelompok Staf Medis

dan atau yang mewakili.

8. Panitia adalah kelompok kerja dibawah Komite Medik yang dibentuk

untuk menanggulangi masalah keprofesian medis tertentu.

9. Kelompok staf medis (KSM) adalah sekumpulan staf medis dengan

spesialisasi dan/ atau kahlian yang sejenis, atau hampir sejenis.

 

 

Pasal 5

Ruang Lingkup Statuta

 

(1) Statuta dan tata tertib stat Medis ini berlaku bagi seluruh staf Medis

yang melakukan tindakan Medis, baik didalam maupun diluar RS AL-

IRSYAD Surabaya dalam rangka menjalankan tugas dari Direktur.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Konsultan Tamu diatur lebih lanjut oleh

Komite Medik bersama dengan Direktur.

(3) Seluruh staf Medis yang bekerja di RS AL-IRSYAD Surabaya tergabung

dalam suatu komunitas profesi Medis RS AL-IRSYAD Surabaya yang sehari

— hari diatur oleh Komite Medik, yang dibentuk berdasarkan statuta rumah

sakit dan disahkan oleh Yayasan RS. AL-IRSYAD.

 

Page 4: Medical Staff Bylaws_contoh

Pasal 6

Tujuan

 

Tujuan statuta staf Medis ini adalah:

(1)     Menetapkan berbagai ketentuan yang berkaitan dengan kualitas

pelayanan Medis terhadap pasien tanpa memandang agama, ras, jenis

kelamin, suku, kebangsaan, dan golongan.

(2)     Meningkatkan profesionalisme staf Medis di RS AL-IRSYAD Surabaya

yang meliputi perilaku dan kompetensi seorang dokter.

(3)     Sarana bagi Komite Medik dan Direktur RS AL-IRSYAD Surabaya

untuk menyelesaikan berbagai rnasalah yang terkait dengan pelayanan

Medis, baik untuk Staf Medis maupun pasien.

(4)     Menyusun dan menetapkan standar pelayanan Medis untuk setiap

jenis

disiplin ilmu kedokteran sesuai dengan kondisi dan situasi rumah

sakit.           

BAB III

KOMITE MEDIK

Pasal 7

Organisasi Komite Medik

 

(1)Untuk melindungi pasien dan meningkatkan profesionalisme staf medis

dilingkungan RS AL-IRSYAD Surabaya, dibentuk suatu wadah non

struktural yang disebut sebagai Komite Medik RS AL-IRSYAD Surabaya

yang bertanggung jawab kepada Direktur.

(2) Komite Medik RS AL-IRSYAD Surabaya terdiri dari Ketua KSM dan/atau

staf medis yang telah diberi kewenangan untuk melakukan tindakan Medis

di Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya.

Page 5: Medical Staff Bylaws_contoh

(3)   Pemilihan Ketua suatu KSM dilakukan melalui musyawarah mufakat

dan anggota KSM tersebut.

(4) Dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, pemilihan dilaksanakan

dengan pemungutan suara. Bila jumlah suara yang diperoeh adalah sama

maka hasil pemungutan suara ditentukan berdasarkan kesepakatan seluruh

anggota KSM.

(5) Komite Medik adalah satu—satunya organisasi format yang

menghimpun, memformulasikan, dan mengkomunikasikan pendapat dan

kehendak seluruh staf Medis yang berkaitan dengan profesi medis di rumah

sakit.

(6) Komite Medik bertugas:

1. Menyediakan wadah agar anggota staf Medis dapat berpartisipasi dalam

memberi masukan dalam masalah profesi Medis dan teknis Medis dan

menghadiri rapat bersama Direktur dan komite lainnya di rumah sakit.

2. Melakukan kredensial tenaga medis yang akan bekerja di rumah sakit

dan memberikan rekomendasi kepada Direktur.

3. Merencanakan dan mengatur pendidikan kedokteran berkelanjutan dan

pendidikan spesialisasi yang disesuaikan dengan master plan Rumah

Sakit bagi setiap anggotanya.

4. Menyelenggarakan audit medis secara berkesinambungan.

5. Memantau perilaku etik dan professional anggota staf Medis dan

menyelenggarakan proses pendisiplinan profesi medis serta

mengusulkan tindak lanjut hasil kajian Komite Medik kepada Direktur.

6. Memberikan masukan pada Direktur perihal:

 

1. Pelayanan klinis yang adekuat bagi rumah sakit.

2. Kebijakan yang menyangkut pengorganisasian pelayanan klinik rumah

sakit.

Page 6: Medical Staff Bylaws_contoh

3. Membantu mengidentifikasi kebutuhan pasien rumah sakit dan pelayanan

yang Iayak untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

7. Bekerjasama dengan Direktur merencanakan suatu program untuk

mengatur kewenangan melakukan tindakan Medis sesuai peraturan

perundangan yang berlaku.

8. Menyampaikan laporan kegiatan Komite Medik yang akan disampaikan

secara berkala pada seluruh anggota KSM sedikitnya setahun sekali.

(7) Seluruh biaya penyelenggaraan komite medik sebagaimana dimaksud

dalam pasal ini dibebankan sepenuhnya pada anggaran belanja rumah sakit.

Pasal 8

Kepengurusan Komite Medik

(1)     Komite Medik dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih setiap dua

tahun dari antara anggota Komite Medik, yang diselenggarakan oleh suatu

panitia pemilihan sesuai dengan ketentuan yang akan ditetapkan dan waktu

kewaktu oleh Komite Medik untuk diajukan dan disetujui oleh Direktur.

(2)     Dalam Komite Medik ditetapkan pengurus harian Komite Medik yang

terdiri dari Ketua Komite Medik, wakil Ketua Komite Medik, sekretaris

Komite Medik, dan Ketua-Ketua Panitia Medis.

(3)     Pengurus harian Komite Medik rnelaksanakan fungsi dan tugas

Komite Medik sehari-hari dengan tata cara yang akan ditetapkan oleh

Komite Medik.

 

Pasal 9

Ketua Komite Medik

 

(1)     Ketua dipilih dan 3 (tiga) calon pada pemilihan secara periodik yang

diselenggarakan setiap dua tahun yang selanjutnya dajukan dan disetujui

oleh Direktur.

Page 7: Medical Staff Bylaws_contoh

(2)     Ketua Komite Medik adalah seorang staf Medis tetap.

(3)     Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Ketua sebelum masa

jabatannya berakhir, maka kekosongan jabatan tersebut diisi oteh wakil

Ketua.

(4)     Tugas Ketua Komite Medik adalah:

1. Menyelenggarakan komunikasi yang efektif dan mewakili pendapat,

kebijakan, laporan, kebutuhan, dan keluhan staf Medis serta

bertanggung jawab kepada Direktur.

2. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas semua risalah rapat yang

diselenggarakan Komite Medik.

3. Menunjuk wakil Komite Medik dalam setiap kepanitiaan dirumah sakit

yang memerlukan perwakilan dan staf Medis.

4. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh Pengurus Yayasan dan

kepanitiaan Iainnya.

5. Menunjuk dan menetapkan wakil Ketua, sekretaris, dan Ketua-Ketua

panitia.

6. Menentukan agenda setiap rapat Komite Medik.

 

Pasal 10

Wakil Ketua Komite Medik

 

(1) Wakil Ketua dipilih oleh Ketua Komite Medik.

(2) Wakil Ketua adalah seorang staf Medis tetap.

(3) Tugas Wakil Ketua Komite Medik adalah:

1. Membantu pelaksanaan tugas Ketua Komite Medik.

2. Mewakili Ketua Komite Medik dalam hal Ketua Komite Medik

berhalangan.

Pasal 11

Sekretaris Komite Medik

Page 8: Medical Staff Bylaws_contoh

 

(1) Sekretaris Komite Medik ditetapkan oleh Ketua Komite Medik.

(2) Sekretaris Komite Medik adalah seorang staf Medis tetap.

(3) Sekretaris Komite Medik bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan

tugas — tugas kesekretariatan Komite Medik.

(4) Pada sekretaris Komite Medik diperbantukan petugas sekretariat dan

segala  prasarana lain yang disediakan oleh rumah sakit.

(5) Tugas Sekretaris Komite Medik adalah:

1. Melakukan pemberitahuan kepada semua anggota yang berhak untuk

menghadiri rapat-rapat Komite Medik.

2. Mempersiapkan dan mengedarkan risalah rapat yang lengkap kepada

hadirin yang berhak menghadiri rapat.

3. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Ketua Komite Medik.

 

Pasal 12

Rapat Komite Medik

(1) Rapat Komite Medik terdiri atas Rapat Rutin, Rapat Khusus, dan Rapat

Pleno.

(2) Setiap rapat Komite Medik dinyatakan sah hanya bila undangan telah

disampaikan secara pantas kecuali seluruh anggota Komite Medik yang

berhak memberikan suara menolak undangan tersebut.

 

Pasal 13

Rapat Rutin Komite Medik

 

Page 9: Medical Staff Bylaws_contoh

(1)Komite menyelenggarakan rapat rutin satu bulan sekali pada waktu dan

tempat yang ditetapkan oleh Komite Medik.

(2) Sekretaris Komite Medik menyampaikan pemberitahuan rapat rutin

beserta agenda rapat kepada para anggota yang berhak hadir paling lambat

lima hari kerja sebelum rapat tersebut dilaksanakan.

(3) Rapat rutin dihadiri oleh pengurus Komite Medik.

 

(4) Ketua dapat mengundang pihak lain bila dianggap perlu.

(5) Setiap undangan rapat yang disampaikan oleh Sekretaris Komite Medik

sebagaimana diatur dalam ayat (2) pasal ini harus melampirkan:

a. Satu salinan agenda rapat

b. Satu salinan risalah rapat rutin yang lalu.

c. Satu salinan risalah rapat khusus yang lalu.

 

Pasal 14

Rapat Khusus Komite Medik

 

 (1) Rapat khusus Komite Medik diselenggarakan dalam hal:

(a)  Diperintahkan oleh Ketua; atau

(b) Permintaan yang diajukan secara tertulis oleh paling sedikit tiga

pengurus Komite Medik dalam waktu empat puluh delapan jam

sebelumnya; atau

(c) Permintaan Ketua Komite Medik untuk hal-hal yang memerlukan

penetapan kebijakan Komite Medik dengan segera.

Page 10: Medical Staff Bylaws_contoh

(2) Sekretaris Komite Medik menyelenggarakan rapat khusus dalam waktu

empat puluh delapan jam setelah diterimanya permintaan tertulis rapat

yang ditandatangani oleh seperempat dan jumlah anggota Komite Medik

yang berhak untuk hadir dan memberikan suara dalam rapat tersebut.

(3) Sekretaris Komite Medik menyampaikan pemberitahuan rapat khusus

beserta agenda rapat kepada para pengurus yang berhak hadir paling

lambat dua puluh empat jam sebelum rapat tersebut dilaksanakan.

(4) Pemberitahuan rapat khusus akan menyebutkan secara spesifik hal-hal

yang akan dibicarakan dalam rapat tersebut, dan rapat hanya akan

membicarakan hal-hal yang tercantum dalam pemberitahuan tersebut.

 

Pasal 15

Rapat Pleno Komite Medik

(1)Rapat pleno Komite Medik diselenggarakan satu kali satu tahun.

(2) Rapat pleno dihadiri oleh seluruh staf Medis RS AL-IRSYAD Surabaya.

(3) Agenda rapat pleno paling tidak memuat laporan kegiatan yang telah

dilaksanakan Komite Medik, rencana kegiatan yang akan dilaksanakan

Komite Medik, dan agenda Iainya yang ditetapkan oleh Komite Medik.

(4) Sekretaris Komite Medik menyampaikan pemberitahuan rapat tahunan

secara tertulis beserta agenda rapat kepada para anggota yang berhak

hadir paling lambat empat belas hari sebelum rapat tersebut dilaksanakan.

Pasal 16

Kuorum

 

(1) Sekretaris Komite Medik menyampaikan pemberitahuan rapat tahunan

kepada seluruh anggota Komite Medik. Kuorum rapat tercapai bila rapat

dihadiri oleh paling sedikit setengah dan jumlah Pengurus Komite Medik

ditambah satu yang berhak untuk hadir dan memberikan suara.

Page 11: Medical Staff Bylaws_contoh

(2) Keputusan hanya dapat ditetapkan bila kuorum telah tercapai.

 

Pasal 17

Pengambilan Putusan Rapat

 

Kecuali telah diatur dalam statuta ini, maka:

(1)   Pengambilan putusan rapat diupayakan melalui musyawarah dan

mufakat.

(2)   Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka putusan diambil melalui

pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak dan anggota yang hadir.

(3)   Dalam hal jumlah suara yang diperoleh adalah sama maka Ketua

berwenang membuat keputusan hasil rapat.

 

Pasal 18

Tata Tertib Rapat

 

(1) Setiap rapat Komite Medik berhak dihadiri oleh seluruh Pengurus

Komite

Medik.

(2) Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Medik atau yang ditunjuk oleh Ketua

Komite Medik.

(3) Sebelum rapat dimulai agenda rapat dan notulen dibacakan atas

perintah Ketua.

(4) Setiap peserta rapat wajib mengikuti rapat sampai selesai.

Page 12: Medical Staff Bylaws_contoh

(5) Setiap peserta rapat hanya dapat meninggalkan rapat dengan seijin

pimpinan

rapat.

(6) Setiap peserta wajib menjaga ketertiban selama rapat berlangsung.

(7) Hal-hal lain yang menyangkut teknis tata tertib rapat akan ditetapkan

oleh Ketua sebelum rapat dimulai.

Pasal 19

Notulen Rapat

 

 (1) Setiap rapat harus dibuat notulennya.

(2) Semua notulen rapat Komite Medik dicatat oleh Sekretaris Komite

Medik atau penggantinya yang ditunjuk.

(3) Notulen akan diedarkan kepada semua peserta rapat yang berhak hadir

sebelum rapat berikutnya.

(4) Notulen rapat tidak boleh dirubah kecuali untuk hal-hal yang berkaitan

dengan keakuratan notulen tersebut.

(5) Notulen rapat ditandatangani oleh Ketua Komite Medik dan sekretaris

Komite Medik pada rapat berikutnya, dan notulen tersebut diberlakukan

sebagai dokumen yang sah.

(6) Sekretaris memberikan salinan notulen direktur paling lambat satu

minggu setelah ditandatangani oleh Ketua dan sekretaris Komite Medik.

 

Pasal 20

Panitia Komite Medik

 (1) Dibawah Komite Medik dibentuk beberapa Panitia yang terdiri dari:

Page 13: Medical Staff Bylaws_contoh

1. Panitia Kredensial.

2. Panitia Peningkatan Mutu Profesi Medis.

3. Panitia Etika dan Disiplin

4. Panitia Farmasi, terapi, alat kesehatan dan alat kedokteran

(2) Tugas dan fungsi Panitia Medis ditetapkan oleh Komite Medik dan

waktu-kewaktu dan disahkan oleh Direktur.

 

BAB III

STAF MEDIS

Pasal 21

Kategori Staf Medis

 

(1) Staf medis RS AL-IRSYAD Surabaya terdiri dan staf medis biasa, staf

medis pengganti, dan staf medis konsultan tamu sebagaimana diatur dalam

pasal 1 dan telah dinyatakan memenuhi syarat kredensial oleh Komite

Medik sebagaimana diatur dalam statuta ini.

(2) Setiap staf medis biasa sebagaimana diatur dalam ayat (1) pasal ini

melakukan tindakan medis dalam lingkup profesinya dan berdasarkan

kewenangan yang diberikan oleh RS AL-IRSYAD Surabaya.

(3) Setiap staf medis pengganti sebagaimana diatur dalam ayat (1) pasal ini

melakukan tindakan medis dalam lingkup profesinya dan berdasarkan

penugasan yang diberikan oleh staf medis yang digantikannya.

(4) Setiap staf medis konsultan tamu sebagaimana diatur dalam ayat (1)

pasal ini melakukan tindakan medis dalam lingkup profesinya dan

berdasarkan penugasan yang diberikan oleh Komite Medik sesuai dengan

kebutuhan rumah sakit pada untuk kasus atau peristiwa tertentu.

 

Page 14: Medical Staff Bylaws_contoh

Pasal 22

Syarat Penerimaan Staf Medis

 

(1) Setiap staf Medis yang akan bekerja dirumah sakit harus telah

memenuhi kualifikasi tertentu sebagaimana dipersyaratkan dalam statuta

ini.

(2) Syarat tersebut sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dinilai

oleh Komite Medik melalui Panitia Kredensial dengan suatu tata cara yang

ditetapkan oleh statuta ini.

(3) Hanya Staf Medis yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) dan (2) pasal ini yang dapat diusulkan untuk diberi

kewenangan menangani pasien di RS AL-IRSYAD Surabaya sesuai dengan

kompetensi dan persyaratan lain yang ditentukan oleh Komite Medik.

(4) Staf Medis yang telah memperoleh kewenangan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (3) pasal ini setuju untuk melaksanakan tindakan Medis dalam

batas-batas standar profesi.

(5) Kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) pasal ini akan dinilai

kembali oleh Komite Medik melalui Panitia Kredensial dengan suatu tata

cara yang ditetapkan oleh statuta ini.

(6) Bagi staf Medis baru evaluasi dilakukan dalam 3 (tiga) bulan pertama

dan bagi dokter lainnya setiap 1 (satu) tahun.

(7) Evaluasi terhadap staf medis sebagaimana dimaksud dalam ayat (5)

pasal ini dilakukan oleh Panitia Kredensial bersama KSM yang terkait.

(8) Pada akhir masa evaluasi calon staf Medis sebagaimana dimaksud dalam

ayat (6) pasal ini maka Ketua Panitia Kredensial memberikan laporan

perilaku medis profesional yang bersangkutan kepada Komite Medik.

 

Page 15: Medical Staff Bylaws_contoh

Pasal 23

Kualifikasi Dan Syarat Umum

 

(1) Setiap dokter sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 harus:

1. Lolos uji kompetensi, integritas, dan perilaku oleh Komite Medik.

2. Memiliki surat penugasan sebagai dokter dan syarat lain yang sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

3. Menunjukkan kemampuannya untuk memberikan pelayanan Medis yang

berkualitas pada pasien.

4. Menunjukkan kemauan untuk mematuhi statuta rumah sakit dan statuta

staf Medis , kebijakan, prosedur, dan berbagai ketentuan rumah sakit

sesuai dengan jenis kategorinya.

5. Mematuhi prinsip umum etika kedokteran.

 

6. Bebas dari keadaan yang dapat mendiskualifikasi kemampuannya dalam

memberikan pelayanannya akibat adanya fisik, mental, maupun perilaku

yang dapat berpengaruh pada keterampilan, sikap, atau kemampuan

pengambilan keputusan.

7.  Menunjukkan kemampuan untuk bekerjasama dengan koleganya,

keperawatan, staf penunjang Medis, dan warga rumah sakit lainnya.

8. Mentaati peraturan-peraturan yang berlaku di RS AL-IRSYAD Surabaya.

(2) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal mi

didasarkan pada pendidikan yang pernah dijalani dan pendidikan

berkelanjutan, pelatihan, pengalaman, kompetensi klinis mutakhir,

pengambilan keputusan klinis, dan pengamatan kinerja serta kinerja lainnya

Page 16: Medical Staff Bylaws_contoh

yang ditunjukkan dalam dokumen yang dimiliki calon tenaga Medis RS AL-

IRSYAD Surabaya.

(3) Setiap pelamar yang telah memenuhi kualifikasi sebagaimana tercantum

dalam ayat (1) pasal ini tidak dapat ditolak berdasarkan alasan agama, ras,

jenis kelamin, suku, dan golongan.

 

Pasal 24

Kebutuhan Staf Medis Rumah Sakit

 

(1)     Setiap permohonan untuk menjadi staf Medis rumah sakit akan

dievaluasi, dan dapat dikabulkan atau ditolak, sejalan dengan kebutuhan

rumah sakit dan kemampuan rumah sakit.

(2)     Faktor yang digunakan untuk mempertimbangkan kebutuhan rumah

sakit sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini disesuaikan dengan

master plan Rumah Sakit yang penyusunannya melibatkan Komite Medik.

(3)     Direktur memberikan rekomendasi dan mengusulkan pengangkatan

staf Medis kepada Yayasan RS. AL-IRSYAD.

(4)     Direktur Rumah Sakit akan menerbitkan perjanjian perikatan antara

rumah sakit dengan staf medis setelah dipenuhi ketentuan sebagaimana

ditetapkan dalam pasal 19 dan pasal 20 sesuai dengan kebutuhan rumah

sakit.

(5) Direktur menerbitkan surat keputusan penempatan staf Medis yang

telah diterima.

 

Pasal 25

Kewenangan Melakukan Tindakan Medis

 

Page 17: Medical Staff Bylaws_contoh

(1) Staf Medis hanya dapat melakukan tindakan Medis sesuai dengan

spesialisasi dan kemampuannya secara khusus, kecuali dalam keadaan

darurat, di rumah sakit setelah mendapatkan penugasan klinis (clinical

privilege) dan Direktur yang ditetapkan dengan suatu surat keputusan.

(2) Penugasan klinis sebagaimana tercantum dalam ayat (1) terdiri dari:

a. Penugasan klinis biasa sebagai staf Medis di rumah sakit.

b. Pénugasan klinis sementara sebagai konsultan tamu.

(3) Penugasan klinis sebagaimana tercantum dalam ayat (1) pasal ini hanya

diberikan pada dokter yang telah terikat perjanjian dengan rumah sakit

yang ditetapkan setelah memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan

dalam statuta ini dengan merujuk pada organisasi profesinya.

(4) Penilaian persyaratan dan jenis tindakan Medis untuk setiap staf Medis

sebagairnana dimaksud dalam ayat (3) pasal ini dtetapkan oleh Komite

Medik melalui Panitia Kredensial.

(5)     Hasil Penilalan Panitia Kredensial sebagaimana dimaksud dalam ayat

(4) diserahkan kepada Komite Medik untuk memperoleh pengesahannya.

(6)     Komite Medik menyerahkan hasil pengesahan penilaian kredensial

kepada Direktur.

Pasal 26

Pemberian Kewenangan Staf Medis

 

(1) Penentuan kewenangan untuk melakukan tindakan Medis didasarkan

pada pendidikan, pelatihan, pendidikan berkelanjutan, pengalaman,

kemampuan termasuk pengambilan keputusan, sebagaimana tercantum

dalam berkas kredensial, dan didasarkan pada pengamatan kinerja klinis

serta dokumen hasil program peningkatan kinerja yang bersangkutan.

Page 18: Medical Staff Bylaws_contoh

(2) Penggunaan kewenangan klinis dalam sebuah KSM akan tergantung

pada peraturan dan ketentuan yang berlaku di KSM masing-masing.

Pasal 27

Berakhirnya Kewenangan Melakukan Tindakan Medis

(1)     Kewenangan untuk melakukan tindakan Medis seorang staf medis di

rumah sakit berakhir bila hubungan hukum antara staf medis dengan

rumah sakit telah berakhir atau penugasan klinis (clinical privilege) dokter

yang bersangkutan dicabut oleh Direktur berdasarkan usulan Komite

Medik.

(2)     Dalam hal hubungan hukum antara staf medis dengan rumah sakit

berakhir maka Direktur memberikan surat pemberitahuan tentang hal itu

kepada yang bersangkutan dengan tembusan kepada Komite Medik.

(3)     Dalam hal seorang Staf Medis diberikan sanksi disiplin maka setelah

melalui rapat khusus Komite Medik, Ketua Komite Medik memberikan surat

pemberitahuan tentang hal itu kepada Direktur dengan tembusan kepada

yang bersangkutan.

Pasal 28

Penjagaan Mutu Pelayanan Medis

 

(1)     Untuk menjagamutu pelayanan medis, dilakukan audit medis secara

berkaa dan pendidikan kedokteran yang berkelanjutan dengan tatacara

yang lazim yang ditentukan oleh Panitia Peningkatan Mutu Profesi Medis.

(2)     Topik, jangka waktu, dan tatacara audit medis ditetapkan oleh Panitia

Peningkatan Mutu Profesi Medis.

(3)     Panitia Peningkatan Mutu Layanan melaporkan hasil audit medis dan

analisisnya secara berkala kepada Komite Medik untuk ditindak lanjuti.

Page 19: Medical Staff Bylaws_contoh

(4)     Komite Medik wajib melakukan tindakan korektif yang dianggap perlu

untuk menindaklanjuti hasil audit medis sebagaimana diatur dalam ayat

tiga (3).

(5)     Setiap anggota staf Medis wajib menjalani pendidikan kedokteran

berkelanjutan yang substansi dan tata caranya diatur oleh Panitia

Peningkatan Mutu Profesi Medis.

(6)     Panitia Peningkatan Mutu Profesi Medis memberikan laporan kepada

Komite Medik mengenai efektifitas, dan kewajaran pelayanan medis yang

diberikan oleh seluruh staf medis yang bekerja dirumah sakit.

 

BAB IV

TINDAKAN DISIPLIN MEDIS DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN

PELANGGARAN TATA TERTIB DAN DISIPLIN MEDIS

Pasal 29

Dasar Tindakan Disiplin Medis

 

 (1) Keadaan dan situasi yang dapat digunakan sebagai dasar dugaan

pelanggaran disiplin Medis dan tata tertib oleh seorang staf Medis adalah

hal-hal yang menyangkut:

a. Kompetensi klinis.

b. Tindakan perawatan atas seorang pasien termasuk peñata layanan

sebuah kasus di rumah sakit.

c. Dugaan pelanggaran statuta dan tata tertib staf Medis.

d. Dugaan penyimpangan etika profesi.

e. Dugaan pelanggaran tata tertib dan kebijakan rumah sakit.

Page 20: Medical Staff Bylaws_contoh

f. Perilaku yang dianggap tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan

rumah sakit.

g. Penggunaan obat dan alat kesehatan yang sesuai dengan standar profesi

sesuai dengan ketetapan Komite Medik.

h. Ketidakmampuan untuk bekerjasama dengan staf rurnah sakit yang

dapat menimbukan inefisiensi operasional rumah sakit.

i. Hal-hal lain yang oleh Komite Medik sepatutnya dianggap menyangkut

disiplin Medis.

(2) Setiap staf Medis , dan staf rumah sakit yang terkait dengan pelayanan

Medis wajib memberitahukan adanya dugaan pelanggaran sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1)pasal ini kepada Ketua Komite Medik secara

tertulis dalam suatu formulir yang disediakan untuk itu dengan tatacara

sebagai berikut:

a. Staf Medis menyampaikan formulir pemberitahuan tersebut kepada

Ketua Komite Medik meIaui Koordinator Staf Medis Fungsional yang

terkait.

b. Staf rumah sakit menyampaikan formulir pemberitahuan tersebut kepada

atasan yang bersangkutan untuk selanjutnya disampaikan kepada Direktur

melalui Ketua Komite Medik.

 

(3) Ketua Komite Medik wajib meneliti menindakianjuti dan memberikan

kesimpulan serta putusan setiap laporan yang disampaikan oleh staf Medis

dan staf rumah sakit yang terkait dengan pelayanan Medis sebagaimana

dimaksud dalam ayat (2) pasal ini.

(4) Ketua Komite Medik dapat menugaskan Panitia terkait dibawah Komite

Medik untuk meneliti menindaklanjuti setiap laporan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (3) pasal ini.

Page 21: Medical Staff Bylaws_contoh

(5) Ketua Komite Medik memberikan kesimpulan dan putusan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (3) pasal ini berdasarkan hasil penelitian dan

rekomendasi Panitia terkait yang dapat berbentuk:

a. Saran kepada staf Medis terkait dan Manajemen rumah sakit.

b.  Putusan untuk melakukan penelitian lanjutan guna menentukan adanya

pelanggaran disiplin Medis, tata tertib dan etik.

(6)   Semua putusan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) pasal ini

didokumentasikan secara lengkap oleh staff Sekretariat Komite Medik dan

diperlakukan secara Konfidensial.

(7) Pengungkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) pasal ini

kepada pihak manapun hanya dapat ditentukan oleh Direktur setelah

memperoleh persetujuan dan Ketua Komite Medik.

 

Pasal 30

Penelitian Dugaan Pelanggaran Disiplin Medis , Etika

Dan Tata Tertib

 

(1)Penelitian dugaan pelanggaran disiplin profesi Medis etika Medis , dan

tata tertib dimulai berdasarkan putusan Ketua Komite Medik untuk

melakukan penelitian lanjutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat

(5) dan dilaksanakan oleh Panitia terkait.

(2) Panitia Disiplin melaksanakan penelitian berdasarkan tata cara yang

telah ditetapkan dalam statuta ini.

(3) Ketua Panitia Disiplin menyampaikan hasil penelitian dan rekomendasi

kepada Ketua Komite Medik untuk ditetapkan sebagai putusan Komite

Medik yang

 

Page 22: Medical Staff Bylaws_contoh

memuat:

a. Ringkasan kasus atau kejadian.

b. Kesimpulan tentang ada atau tidak adanya pelanggaran.

c. Rekomendasi tindakan korektif.

(4) Ketua Komite Medik wajib menetapkan putusan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (3) pasal ini dengan memperhatikan masukan dan Panitia lain

dalarn waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya putusan

Panitia Disiplin.

(5) Putusan Komite Medik sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) pasal ini

disampaikan kepada Direktur dengan tembusan Dewan Pengawas, Yayasan

RS. AL – IRSYAD dan kepada yang bersangkutan dalam waktu paling lama 3

(tiga) hari kerja setelah ditetapkannya putusan tersebut untuk segera

ditindaklanjuti oleh Direktur.

 

Pasal 31

Tim Ad-Hoc Penelitian Dugaan Pelanggaran

Disiplin DanTata Tertib

 

(1) Dalam hal Ketua Komite Medik menyampaikan putusan untuk

melakukan penelitian lanjutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat

(5) maka Ketua Panitia disiplin atau yang mewakilinya mengusulkan kepada

Ketua Komite Medik untuk menetapkan tim ad-hoc dengan suatu surat

keputusan.

(2) Penetapan Tim Ad-Hoc sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini

dilakukan setelah dilakukan penelitian pendahuluan sesuai dengan tata cara

yang telah ditetapkan oleh Komite Medik Panitia disiplin.

(3) Tim Ad-hoc menyelenggarakan sidang dalam waktu paling lama 7 (tujuh)

hari kerja setelah diterbitkannya surat keputusan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1)pasal ini.

Page 23: Medical Staff Bylaws_contoh

(4) Ketua Komite Medik atau staf lain yang ditunjuk didampingi Ketua

Panitia Disiplin atau staf lain yang ditunjuk memimpin sidang pertama tim

ad-hoc untuk menentukan Ketua dan wakil Ketua tim ad-hoc dan

menjelaskan tata cara persidangan kepada anggota tim ad-hoc.

 

(5) Pada Tim ad-hoc diperbantukan sekretaris yang ditunjuk oleh Komite

Medik untuk melancarkan persidangan.

(6) Tim ad-hoc bertugas melakukan pengkajian dan penelitian atas kasus

yang diterimanya dan melaksanakan persidangan sesuai dengan tata cara

yang telah ditetapkan dalam statuta ini.

(7) Dalam rangka melakukan pengkajian tim ad-hoc berwenang meminta

informasi kepada “yang teradu” dan semua pihak dirumah sakit, termasuk

meneliti rekam Medis, bila diperlukan meminta bantuan pihak lain diluar

rumah sakit dengan persetujuan Komite Medik.

(8) Tim ad-hoc wajib melaksanakan rapat-rapat persidangan untuk

menyimpulkan memutuskan suatu kasus yang diserahkan padanya dalam

suatu surat kesimpulan yang ditandatangani oleh Ketua bersama segenap

anggota tim ad-hoc untuk diserahkan kepada Ketua Panitia disiplin melalui

suatu putusan yang memuat:

a. Ringkasan kasus atau kejadian.

b. Kesimpulan tentang ada atau tidak adanya pelanggaran.

c. Rekomendasi tindakan korektif.

(9) Ketua Panitia Disiplin menerbitkan surat keputusan pembubaran tim ad-

hoc setelah menerima surat kesimpulan keputusan dan semua berkas

persidangan secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam ayat (8) pasal

ini.

Page 24: Medical Staff Bylaws_contoh

(10) Ketua Panitia Disiplin menyerahkan hasil rapat tim ad-hoc kepada

Ketua Komite Medik untuk ditindaklanjuti.

(11) Kornite Medik menyelenggarakan rapat khusus untuk menentukan

tindak lanjut sebagaimana dirnaksud dalam ayat (10) pasal ini.

(12) Putusan Komite Medik disampaikan kepada Direktur rumah sakit

sebagai usulan.

Pasal 32

Tata Cara Persidangan Tim Ad-Hoc Panitia Disiplin

 

(1)Ketua tim ad-hoc membuka persidangan dan menyatakan sidang tersebut

sah setelah kuorum tercapai dan setiap yang hadir menandatangani daftar

hadir.

(2) Kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini tercapai bila

rapat dihadiri oleh paling sedikit setengah ditambah satu dan jumlah tim

ad-hoc dan seluruh anggota yang berasal dari luar rumah sakit hadir.

(3) Tim ad-hoc melaksanakan persidangan dengan melakukan pemeriksaan

atas kasus tersebut, meminta keterangan dan berbagai pihak yang

dianggap perlu.

(4) Persidangan dilakukan secara tertutup.

(5) Perekaman semua informasi dalam persidangan hanya dilakukan oleh

tenaga yang ditunjuk oleh Komite Medik.

(6) Tenaga sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) pasal ini adalah seorang

staf Medis.

(7) Pada setiap akhir persidangan Tenaga sebagaimana dimaksud dalam

ayat (5) pasal ini membacakan hasil rekaman sidang kepada seluruh

anggota yang hadir, untuk selanjutnya dibuatkan risalah rapatnya.

Page 25: Medical Staff Bylaws_contoh

(8) Semua informasi, catatan dan dokumen dalam bentuk apapun

diperlakukan secara konfidensial, dan tatacara pemusnahan dokumen

tersebut akan ditentukan oleh Komite Medik dari waktu-kewaktu.

(9) Pengungkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam ayat (7) pasal ini

kepada pihak manapun hanya dapat ditentukan oleh Direktur setelah

memperoleh persetujuan Ketua Komite Medik.

BAB V

PEMAPARAN STATUTA, PERUBAHAN STATUTA,

DAN KETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

Pemaparan Statuta

 

Pengurus Komite Medik dapat memperlihatkan statuta ini, kepada pihak

tertentu yang dinilai berkepentingan.

 

Pasal 34

Perubahan Statuta

 

(1)Komite Medik berhak merubah statuta ini dengan persetujuan Direktur

melalui rapat khusus yang diselenggarakan untuk itu.

(2) Usulan untuk merubah statuta ini hanya dapat dilaksanakan melalui

rapat Pleno Khusus yang diselenggarakan untuk keperluan tersebut.

 

Pasal 35

Ketentuan Penutup

 

(1) Statuta ini berlaku sejak tanggal 1 Februari 2012

Page 26: Medical Staff Bylaws_contoh

(2) Semua peraturan rurnah sakit yang ditetapkan sebelum berlakunya

statuta ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan

statuta

ini.

Ditetapkan di  : Surabaya.

Tanggal           : 30 Januari 2012.

RUMAH SAKIT AL-IRSYAD SURABAYA