Medical Staff by Law

49
DAFTAR ISI PENDAHULUAN 2 BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX BAB X BAB XI BAB XII Ketentuan Umum ................................................ ...................................... Nama, Tujuan dan Tanggung Jawab ............................................... Penempatan Dokter Baru dan Penempatan Ulang Dokter ................. Kategori Staf Medis................................................ ........................ Kewenangan Klinis (Clinical Previledge) ........................................... Pembinaan ........................................... .......................................... Pengorganisasian Staf Medis dan Komite Medik ............................ 7.1 Susunan ............................................. ..................................... 7.2 Tugas Pokok dan Fungsi .............................................. .............. 7.3 Uraian Tugas ............................................... ............................. Rapat ............................................... ............................................. Kerahasiaan dan Informasi Medis ............................................... 3 4 6 7 8 9 10 10 12 13 15 18 23 24 25 Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 1

Transcript of Medical Staff by Law

Page 1: Medical Staff by Law

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 2

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

BAB VI

BAB VII

BAB VIII

BAB IX

BAB X

BAB XI

BAB XII

Ketentuan Umum ......................................................................................

Nama, Tujuan dan Tanggung Jawab ...............................................

Penempatan Dokter Baru dan Penempatan Ulang Dokter .................

Kategori Staf Medis........................................................................

Kewenangan Klinis (Clinical Previledge) ...........................................

Pembinaan .....................................................................................

Pengorganisasian Staf Medis dan Komite Medik ............................

7.1 Susunan ..................................................................................

7.2 Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................

7.3 Uraian Tugas ............................................................................

Rapat ............................................................................................

Kerahasiaan dan Informasi Medis ....................................................

Pengawasan .....................................................................................

Ketentuan Perubahan .........................................................................

Penutup .........................................................................................

3

4

6

7

8

9

10

10

12

13

15

18

23

24

25

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

LAMPIRAN 1 : Susunan Subkomite Komite Medik RSUD “Kanjuruhan”

Kepanjen Kabupaten Malang

LAMPIRAN 2 : Prosedur Tetap Tata Cara Pemilihan Ketua Komite Medik

RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang

LAMPIRAN 3 : Prosedur Tata Tertib Rapat Komite Medik

RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang

LAMPIRAN 4 : Prosedur Tetap Penempatan Tenaga Fungsional di SMF

RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang

LAMPIRAN 5 : Prosedur Tetap Tata Cara Pemilihan Ketua Staf Medis

Fungsional di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten

Malang

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 1

Page 2: Medical Staff by Law

PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS( Medical Staff By Laws )

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KANJURUHAN KEPANJENKABUPATEN MALANG

PENDAHULUAN

Rumah Sakit Umum Daerah ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang adalah

Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Kabupaten Malang yang terletak di Kepanjen

Jawa Timur.

Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten

Malang saat ini merupakan Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan yang dipimpin oleh

1 (satu) Direktur dengan 2 (dua) Wakil Direktur yaitu Wakil Direktur Pelayanan dan

Wakil Direktur Administrasi & Keuangan.

Staf medis fungsional ( SMF ) Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen

adalah dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis

yang bekerja di RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

Staf medis fungsional Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen

dikelompokkan berdasarkan spesialisasinya / keahliannya dan atau

penggabungan tenaga dokter spesialis dengan spesialis yang berbeda oleh

karena jumlah dokter spesialis yang terbatas.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 2

Page 3: Medical Staff by Law

BAB I

KETENTUAN UMUM

1. Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff by Laws) RSUD “Kanjuruhan”

Kepanjen Kabupaten Malang adalah Anggaran Dasar / konstitusi tertinggi di

Rumah Sakit yang disusun atas persetujuan bersama oleh Komite Medik RSUD

“Kanjuruhan” Kepanjen sebagai pedoman bagi Staf Medis Fungsional untuk

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

2. Komite Medik RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang adalah

Kelompok profesional medis non struktural yang terdiri dari Ketua kelompok Staf

Medis Fungsional.

3. Subkomite adalah Kelompok kerja di bawah Komite Medik yang dibentuk untuk

membantu Komite Medik dalam melaksanakan tugas khusus yang beranggotakan

staf medis dan tenaga profesional lainnya.

4. Panitia adalah kelompok kerja yang spesifik yang dibentuk Komite Medik

untuk membantu kerja Subkomite dengan anggota staf medis, tenaga profesional

dan tenaga lainnya yang diperlukan.

5. Tenaga Administrasi adalah orang atau sekumpulan orang yang bertugas

membantu melaksanakan administrasi perkantoran guna menunjang pelaksanaan

tugas Komite Medik.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 3

Page 4: Medical Staff by Law

BAB II

NAMA, TUJUAN DAN TANGGUNG JAWAB

2.1 NAMA

Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten

Malang merupakan Rumah Sakit kelas B Non Pendidikan yang beralamatkan di

jalan Panji No. 100 Kepanjen.

Organisasi kelompok staf medis di Rumah Sakit adalah Komite Medik

RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

2.2 TUJUAN

a. Umum

Peraturan Internal Staf Medis RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten

Malang merupakan pedoman bagi SMF dalam melakukan peningkatan mutu

pelayanan medis di Rumah Sakit.

b. Khusus

1) Terciptanya tanggung jawab staf medis terhadap mutu pelayanan medis

dengan disertai peningkatan mutu tenaga medis di RSUD ”Kanjuruhan”

Kepanjen Kabupaten Malang.

2) Tercapainya kerjasama yang baik di antara staf medis, staf medis dengan

Direksi dan atau manajemen Rumah Sakit serta staf medis dengan Dewan

Pengawas atau Pemerintah Kabupaten Malang

2.3 TANGGUNG JAWAB

Kelompok staf medis mempunyai tanggung jawab yang terkait dengan mutu,etik

dan pengembangan pendidikan staf medis RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen

Kabupaten Malang.

Tanggung jawab tersebut meliputi :

a Memberikan rekomendasi melalui Ketua Komite Medik / Subkomite

kredensial kepada Direktur Rumah Sakit terhadap permohonan penempatan

dokter baru di RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

b Memberikan rekomendasi melalui Ketua Komite Medik / Subkomite

Kredensial kepada Direktur Rumah Sakit terhadap permohonan penempatan

ulang dokter di RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

c Melakukan evaluasi penampilan kinerja praktek dokter berdasarkan data

yang komprehensif melalui audit medis atau program kendali mutu.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 4

Page 5: Medical Staff by Law

d Memberikan kesempatan kepada staf medis untuk mengikuti pendidikan

berkelanjutan, pelatihan/Course/workshop, pertemuan ilmiah ataupun

seminar bagi masing-masing kelompok staf medis sesuai dengan

kompentensinya.

e Memberikan masukan kepada Direktur Rumah Sakit melalui Ketua Komite

Medik mengenai hal-hal yang terkait dengan praktek Kedokteran misalnya

perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran,temuan terapi yang baru dan

lain sebagainya.

f Memberikan laporan secara teratur kepada Direktur Rumah Sakit melalui

Ketua Komite Medik dari staf medis minimal satu tahun sekali yang meliputi

hasil pemantauan indikator mutu klinik, hasil evaluasi kinerja praktek klinis

dan pelaksanaan program pengembangan staf medis dan lain-lain.

g Melakukan perbaikan (up-dating) standar prosedur operasional dan dokumen

terkait yang disempurnakan secara berkala sehingga sesuai dengan

perkembangan jaman.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 5

Page 6: Medical Staff by Law

BAB III

PENEMPATAN DOKTER BARU DAN ATAU PENEMPATAN ULANG DOKTER

Penempatan dokter sebagai calon staf medis baru / penempatan ulang staf

medis yang kembali bekerja di RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang di

usulkan ketua staf medis fungsional masing-masing kelompok staf medis dan atau

calon staf medis baru / staf medis RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen yang kembali ke

RSUD mengajukan permohonan melalui Direktur secara langsung.

Komite Medik dengan pertimbangan Subkomite Kredensial dengan acuan

profesi, standar kompentensi masing-masing organisasi profesi dan referensi dari

institusi pendidikan / unit kerja sebelumnya akan membahas usulan/permohonan

tersebut.

Selanjutnya Komite Medik memberikan rekomendasi untuk calon staf medis

baru / staf medis yang diangkat kembali tersebut kepada Direktur Rumah Sakit Umum

Daerah Kanjuruhan Kepanjen.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 6

Page 7: Medical Staff by Law

BAB IVKATEGORI STAF MEDIS

Staf Medis Fungsional ( SMF ) RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten

Malang terdiri dari : dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi umum dan dokter gigi

spesialis

1. Dokter umum / dokter gigi umum tetap adalah dokter / dokter gigi yang

bekerja di RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang dengan Surat

Keputusan penempatan dari Pemerintah Kabupaten Malang

2. Dokter umum / dokter gigi umum paruh waktu adalah dokter / dokter gigi

yang bekerja sebagian waktu kerjanya di RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen

Kabupaten Malang karena merangkap tugas di lain tempat kerja dengan Surat

Keputusan penempatan dari Pemerintah Kabupaten Malang

3. Dokter spesialis adalah dokter spesialis / subspesialis yang bekerja di RSUD

”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang dengan Surat Keputusan penempatan

dari Pemerintah Kabupaten Malang melalui Direktur RSUD ”Kanjuruhan”

Kepanjen Kabupaten Malang.

4. Dokter tamu adalah dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah

Kanjuruhan Kapanjen dengan surat keputusan Direktur melalui Ikatan Kerja sama

dokter dan Rumah Sakit

5. Dokter Residen adalah dokter umum yang sedang menuntut ilmu spesialisasi

profesi dokter ( Program Pendidikan Dokter Spesialis I ) yang bekerja atas kerja

sama antara Fakultas Kedokteran dengan RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen

Kabupaten Malang.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 7

Page 8: Medical Staff by Law

BAB V

KEWENANGAN KLINIS

( CLINICAL PRIVILEGES )

Kewenangan klinis adalah tindakan yang dilakukan staf medis kepada penderita sesuai

dengan profesi dan kompetensinya.

Temporary privileges adalah pemberian kewenangan klinis oleh staf medis

spesialis kepada staf medis umum / residen di instalasi rawat jalan, rawat inap

dan kamar operasi oleh karena suatu sebab dengan pengaturan / informasi

kepada Direksi. Dan kewenangan akan berakhir apabila staf medis spesialis

sudah ada

Emergency privileges adalah pemberian kewenangan klinis oleh staf medis

spesialis kepada staf medis umum / residen yang dilakukan di instalasi gawat

darurat yang sesuai dengan standar pelayanan masing-masing profesi.

Prosedur dan konsultasi diantara SMF dilingkungan Rumah Sakit diatur dalam standar

operasional tersendiri.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 8

Page 9: Medical Staff by Law

BAB VI

PEMBINAAN

1 Pembinaan terhadap kewenangan klinis ( clinical privileges ) dilaksanakan oleh

Subkomite Etik & Medikolegal, Sub komite Pengendalian Mutu Pelayanan

Medis & Keselamatan Pasien serta Subkomite Farmasi dan terapi dalam

keterkaitannya dengan aktifitas medis di RSUD "Kanjuruhan“ Kepanjen Kabupaten

Malang.

2 Apabila terjadi ataupun dugaan adanya pelanggaran etika, prosedur pelayanan

medis, disiplin profesi, kinerja serta pelayanan farmasi dan terapi dalam kaitannya

dengan kewenangan klinis akan dilakukan tindakan korektif.

3 Sumber laporan adanya dugaan pelanggaran dapat berasal dari keluhan penderita

langsung ke direktur dan atau staf medis, temuan staf medis, farmasi, satuan

pengawas intern / SPI Rumah Sakit maupun tuntutan-tuntutan penderita dan atau

keluarga melalui jalur hukum

4 Klarifikasi, penyelidikan dan telaah akan dilakukan oleh Subkomite yang terkait

dibawah komando Ketua Subkomite Etik & Medikolegal dalam waktu tertentu

5 Hasil kerja Subkomite akan ditindak lanjuti dalam rapat pleno Komite Medik dan

keputusan rapat dilaporkan dalam bentuk rekomendasi kepada Direktur Rumah

Sakit

6 Keputusan rapat Komite Medik merupakan tindakan korektif terhadap staf medis

yang dapat berupa peringatan lisan, tertulis ataupun usulan pencabutan sebagai

anggota staf medis Rumah Sakit tanpa melalui gradasi tindakan korektif

7 Keputusan tindakan korektif akan dilakukan pembinaan dan pengawasan untuk

selanjutnya dilakukan pelaporan secara berkala dalam forum rapat pleno Komite

Medik

8 Apabila dalam klarifikasi, penyelidikan dan telaah tidak diketemukan adanya

pelanggaran maka terhadap dugaan tersebut dihentikan prosesnya oleh Komite

Medik dalam bentuk pelaporan kepada Direktur

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 9

Page 10: Medical Staff by Law

BAB VII

PENGORGANISASIAN STAF MEDIS DAN KOMITE MEDIK

Komite Medik RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang merupakan komite

dengan klasifikasi Rumah Sakit Pemerintah kelas B non Pendidikan.

7.1 Susunan

Keanggotaan Komite Medik terdiri dari Ketua kelompok Staf Medis Fungsional

( SMF ) atau yang mewakili.

Adapun struktur organisasi Komite Medik terdiri dari ;

Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris

Bendahara

Anggota ( Ketua SMF )

Kelompok SMF ditentukan oleh direktur berdasarkan spesialisasi / keahlian

dan atau penggabungan dari dua SMF dengan kondisi dokter masih satu/sendiri

dengan mengingat perkembangan fasilitas dan sumber daya manusia yang dimiliki

RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Medik RSUD Kanjuruhan Kepanjen

membentuk beberapa Subkomite sesuai dengan kebutuhan / karateristik Rumah

Sakit. Yang terinci dalam addendum dalam berkas yang tidak terpisahkan dari

peraturan internal staf medis ini.

Susunan keanggotaan Komite Medik ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 10

Page 11: Medical Staff by Law

Bagan Struktur Organisasi Komite Medik

RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang

Keterangan : : jalur komando

: jalur koordinasi

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 11

WADIR ADM & KEU WADIRYANKetua Komite Medik

Wakil Ketua

Bendahara Sekretaris

Ka SMF Ka. Sub Komite

DIREKTUR

Page 12: Medical Staff by Law

7.2 Tugas Pokok dan fungsi

a Tugas Komite Medik :

1) Membantu Direktur Rumah Sakit dalam penyusunan standar

pelayanan medis yang harus dilaksanakan oleh semua kelompok staf

medis di rumah sakit dan memantau pelaksanaannya.

2) Membantu Direktur Rumah Sakit dalam menyusun kebijakan dan

prosedur yang terkait dengan mediko-legal dan etiko-legal.

3) Mengkoordinasikan, mengarahkan, mengatur, membina dan

memantau dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan medis oleh kelompok

staf medis.

4) Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis

meliputi ; farmasi dan terapi, ketepatan, kelengkapan dan

keakuratan rekam medis, audit medis.

5) Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur

kewenangan profesi anggota staf medis fungsional.

6) Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan

serta penelitian dan pengembangan dalam bidang medis.

b. Wewenang Komite Medik

1) Memberikan usul rencana kebutuhan dan peningkatan kalitas

tenaga medis.

2) Memberikan pertimbangan tentang rencana pengadaan,

penggunaan dan pemeliharaan peralatan medis dan penujang medis

serta pengembangan pelayanan medis.

3) Monitoring dan evaluasi yang terkait dengan mutu pelayanan medis

meliputi obat-obatan, effisiensi dan effektivitas peenggunaan alat

kedokteran di Rumah Sakit.

4) Memberikan rekomendasi tentang kerjasama antara Rumah Sakit

dan Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Instansi Pendidikan

lainnya.

c. Tanggung Jawab Komite Medik

1) Ketua Komite Medik bertanggung jawab kepada Direktur Rumah

Sakit.

2) Ketua Staf Medis Fungsional dan Ketua Subkomite

bertanggung jawab kepada Direktur melalui Komite Medik.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 12

Page 13: Medical Staff by Law

3) Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya seluruh kegiatan

medis di Rumah Sakit.

7.3 Uraian tugas

a. Ketua Komite Medik

1) Memimpin Komite Medik agar selalu dalam keadaan kondusif dan

siap untuk membantu Direktur dalam :

Menyusun standar pelayanan dan memantau

pelaksanaannya

Mengatur kewenangan profesi anggota staf

medis fungsional

Melaksanakan pembinaan etika profesi

Meningkatkan dan mengembangkan program

pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian

2) Merencanakan keperluan sarana dan prasarana dalam pelayanan

medis dengan berkoordinasi dan kerjasama dengan ketua SMF dan

kepala satuan kerja lainnya di Rumah Sakit.

3) Mengkoordinasikan pembinaan untuk meningkatkan mutu

profesional sumber daya manusia yang dilakukan oleh kelompok profesi

terkait.

b. Wakil Ketua Komite Medik

1) Membantu Ketua komite medik dalam memimpin organisasi agar selalu

dalam keadaan kondusif dan siap membantu Direktur serta memantau

terlaksananya .

2) Penyusunan standar pelayanan dan memantau pelaksanaannya.

3) Memantau peningkatan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan

peserta penelitian dan pengembangan.

4) Membantu Ketua komite medik dalam Merencanakan keperluan sarana dan

prasarana dalam pelayanan medis dengan berkoordinasi dan kerjasama

dengan ketua SMF dan kepala satuan kerja lainnya di Rumah Sakit.

5) Membantu Ketua komite medik dalam Mengkoordinasikan pembinaan untuk

meningkatkan mutu profesional sumber daya manusia yang dilakukan oleh

kelompok profesi terkait.

c. Sekretaris Komite Medik

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 13

Page 14: Medical Staff by Law

1) Membantu Ketua Komite Medik dalam pelaksanaan kegiatan

administrasi untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Komite Medik.

2) Membantu Ketua dalam pelaksanaan teknis operasional Komite

Medik.

3) Menjamin kelancaran proses persiapan maupun pelaksanaan rapat

/ pertemuan.

4) Menyelenggarakan tugas administrasi dan tata usaha termasuk

penyimpanan data maupun arsip.

5) menyusun laporan hasil pemantauan maupun evaluasi

6) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan yang ditugaskan oleh

Ketua Komite Medik apabila Ketua Komite Medik berhalangan.

d. Bendahara Komite Medik

1) Menyusun dan merencanakan anggaran organisasi Komite Medik.

2) Mencatat penerimaan dan pembuatan dokumen berkaitan dengan

uang dan atau pendapatan-pendapatan dalam organisasi Komite Medik.

3) Mencatat pengeluaran dan pembuatan dokumen pengeluaran uang

dan pembiayaan dalam organisasi Komite Medik.

4) Menyelenggarakan kegiatan akuntansi dan penyusunan laporan

keuangan dalam organisasi Komite Medik.

e. Anggota Komite Medik

1) Menghadiri rapat / pertemuan rutin maupun insidentil.

2) Mengakomodasi keberadaan kelompok SMF

3) Memberikan saran dan pertimbangan untuk pengambilan

keputusan.

4) Menyusun dan up-dating pedoman / standar pelayanan, pendidikan

dan penelitian untuk peningkatan mutu pelayanan, pendidikan dan

penelitian di SMF masing-masing.

5) Melakukan pembinaan dalam peningkatan mutu profesional SMF

oleh SMF terkait.

6) Melakukan pembinaan etika profesi di dalam SMF

7) Melakukan sosialisasi dan melaksanakan keputusan maupun

kebijakan yang dihasilkan dari pertemuan / rapat pleno.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 14

Page 15: Medical Staff by Law

BAB VIII

RAPAT

Rapat Komite Medik terdiri dari :

1. Rapat Pleno Komite Medik

2. Rapat Komite Medik dengan Direksi dan atau Manajemen RS

3. Rapat Komite Medik dengan Subkomite / Panitia Medik

8.1. TATA CARA RAPAT

a . Rapat pleno Komite Medik :

1) Tujuan :

Untuk membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas

pokok dan fungsi Komite Medik.

2) Peserta :

Ketua, Wakil, Bendahara, Sekretaris dan Anggota ( ketua SMF )

3) Jadwal :

Insidentil / cito

Rutin : 1 ( satu ) bulan sekali, setiap hari Selasa, minggu ke

4, pukul 11.00 – 13.00

4) Tempat :

Ruang Komite Medik / dokter

atau ruangan lain yang ditetapkan.

5) Acara rapat ;

Pengisian daftar hadir

Pembukaan

Pembacaan surat masuk & Pembahasan agenda rapat

Kesimpulan hasil rapat

Notulen rapat dibuat oleh sekretaris dibantu oleh staf

administrasi

6) Tata tertib rapat ;

Sebelum pelaksanaan rapat diedarkan surat undangan

ditandatangani oleh Ketua dan atau sekretaris Komite Medik dengan

mencantumkan agenda rapat.

Pada saat rapat peserta mengisi daftar hadir dan aktif dalam

pembahasan agenda rapat

Hasil pembahasan rapat selalu terekam di notulen rapat

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 15

Page 16: Medical Staff by Law

Rapat harus dihadiri minimal oleh ½ ( 50% ) + 1 orang dari jumlah

semua anggota Komite Medik khususnya pada saat penetapan

kesepakatan.

b. Rapat Komite Medik dengan Direksi dan atau Manajemen :

1) Tujuan ;

Untuk menyampaikan saran, usulan dan masukan sebagai bahan

pertimbangan bagi pengambilan keputusan Direksi dan atau manajemen

yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Komite Medik atau hal lain

yang dianggap perlu oleh Direktur.

2) Peserta ;

Ketua, Wakil, Bendahara, Sekretaris, Anggota

Direksi ( Direktur, Wadir I dan II )

Manajemen lainnya yang berkaitan dengan agenda rapat

3) Jadwal ;

Insidentil / cito

Rutin : 2 ( dua ) bulan sekali, setiap hari Sabtu, minggu ke 2, pukul

09.00 – selesai

4) Tempat ;

Ruang Graha Serba Guna

atau ruangan lain yang ditetapkan.

5) Acara rapat ;

Pengisian daftar hadir

Pembukaan

Pembahasan agenda rapat

Kesimpulan hasil rapat

Notulen rapat dibuat oleh sekretaris Direksi atau manajemen terkait

6) Tata tertib rapat ;

Sebelum pelaksanaan rapat diedarkan surat undangan

ditandatangani Direksi dengan mencantumkan agenda rapat

Pada saat rapat mengisi daftar hadir dan aktif dalam pembahasan

agenda rapat

Setelah rapat hasil pembahasan selalu terekam di notulen rapat

c. Rapat Komite Medik dengan Subkomite / Panitia Medik :

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 16

Page 17: Medical Staff by Law

1) Tujuan ;

Untuk menyampaikan laporan hasil kerja dari subkomite / panitia Medik

kepada Komite Medik untuk mendapatkan saran, usulan, masukan dan

penetapan keputusan dari Komite Medik.

2) Peserta ;

Ketua, Wakil, Bendahara, Sekretaris, Anggota, Ketua Subkomite / panitia

dan anggota

3) Jadwal ;

Setiap saat diperlukan

4) Tempat ;

Ruang Komite Medik / dokter

atau ruangan lain yang ditetapkan.

5) Acara rapat ;

Pengisian daftar hadir

Pembukaan

Laporan hasil kerja panitia medik

Pembahasan agenda rapat

Kesimpulan dan atau penetapan hasil rapat

Notulen rapat dibuat oleh sekretaris Komite Medik dan sekretaris panitia

medik

6) Tata tertib rapat ;

Sebelum pelaksanaan rapat diedarkan surat undangan ditandatangani

Ketua dan atau Sekretaris Komite Medik dengan mencantumkan

agenda rapat

Pada saat rapat peserta mengisi daftar hadir dan aktif dalam

pembahasan agenda rapat

Setelah rapat hasil pembahasan selalu terekam di notulen rapat

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 17

Page 18: Medical Staff by Law

BAB IX

KERAHASIAAN DAN INFORMASI MEDIS

Kerahasiaan dan informasi medis penderita merupakan kewajiban staf medis untuk

selalu memegang teguh yang akan dijabarkan dalam kebijakan medis yang berisi

tentang hak dan kewajiban penderita, dokter / dokter gigi dan Rumah Sakit.

9.1 RUMAH SAKIT

A. Hak Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen

1) Rumah Sakit berhak membuat peraturan yang berlaku sesuai

dengan situasi dan kondisi yang ada di Rumah Sakit

2) Rumah Sakit berhak mensyaratkan bahwa dokter umum/dokter

spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis, paramedis / non

paramedis, karyawan serta penderita harus mentaati segala peraturan

Rumah Sakit

3) Rumah Sakit berhak menentukan tenaga dokter umum/dokter

spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis serta tenaga lainnya sesuai

prosedur yang telah disepakati dengan ketetapan Direktur

4) Rumah Sakit berhak menuntut pihak-pihak yang telah melakukan

wanprestasi termasuk dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi

umum/dokter gigi spesialis, paramedis / non paramedis, karyawan dan

penderita serta pihak ketiga dan lainnya

5) Rumah Sakit berhak mendapatkan perlindungan hukum dari

Pemerintah Daerah Kabupaten Malang

B. Kewajiban Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen

1) Rumah Sakit wajib mematuhi perundangan dan peraturan yang

dikeluarkan oleh pemerintah

2) Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan kepada penderita tanpa

membedakan suku, ras, agama, jenis kelamin dan status sosial penderita

3) Rumah Sakit wajib merawat penderita sebaik-baiknya dengan tidak

membedakan kelas perawatan ( duty of care )

4) Rumah Sakit wajib menjaga mutu perawatan dengan tidak

membedakan kelas perawatan ( quality of care )

5) Rumah Sakit wajib memberikan pertolongan di instalasi gawat

darurat tanpa meminta jaminan materi terlebih dahulu

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 18

Page 19: Medical Staff by Law

6) Rumah Sakit wajib menyediakan sarana dan prasarana umum yang

dibutuhkan sesuai dengan kemampuan Rumah Sakit

7) Rumah Sakit wajib menyediakan sarana dan prasarana medik

( medical equitment) sesuai dengan standar yang berlaku sesuai dengan

kemampuan Rumah Sakit

8) Rumah sakit wajib menjaga agar semua sarana dan prasarana

senantiasa siap pakai ( ready for use )

9) Rumah Sakit wajib merujuk penderita kepada Rumah Sakit lain

apabila tidak memiliki sarana dan prasarana, peralatan, maupun tenaga

yang diperlukan

10) Rumah sakit wajib mengusahakan adanya sistem, sarana dan

prasarana pencegahan kecelakaan dan penangulangan bencana

11) Rumah sakit wajib melindungi dokter umum/dokter spesialis/dokter

gigi umum/dokter gigi spesialis, paramedis / non paramedis dan karyawan

bilamana dalam melaksanakan tugasnya mendapat perlakuan tidak wajar

atau tuntutan hukum dari penderita atau keluarga penderita

12) Rumah Sakit wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan dokter

umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis yang akan

dan atau bekerja di Rumah Sakit

13) Rumah Sakit wajib membuat standar dan prosedur tetap untuk

pelayanan medik, penunjang medik maupun non medik

14) Rumah Sakit wajib memberikan imbalan jasa profesi kepada tenaga

profesional di Rumah Sakit sesuai kesepakatan dan atau peraturan yang

berlaku

9.2 DOKTER UMUM / DOKTER SPESIALIS / DOKTER GIGI / DOKTER GIGI

SPESIALIS

A. Hak dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis

1) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis

berhak untuk bekerja sesuai standar profesi dan kompetensinya secara

bebas tanpa campur tangan pihak lain

2) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis

berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam rangka

melaksanakan tugas profesinya

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 19

Page 20: Medical Staff by Law

3) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis

berhak atas informasi yang lengkap dari penderita dan atau keluarga yang

berkaitan dengan penyakitnya

4) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis

berhak mendapatkan perlakuan manusiawi, adil dan jujur dari penderita

dan atau keluarganya serta dari Rumah Sakit

5) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis

berhak untuk menolak keinginan penderita dan atau keluarganya serta

Rumah Sakit yang bertentangan dengan standar pelayanan, standar

profesi, etika profesi maupun perundang-undangan.

6) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis

berhak atas ’ privacy ’ apabila nama baik dicemarkan/dilecehkan oleh

penderita dan atau keluarga dengan ucapan maupun tindakan maka dapat

menuntut

7) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis

berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi

penderita yang tidak puas terhadap pelayanannya

8) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis

berhak mendapatkan imbalan jasa profesi yang telah dikerjakan sesuai

dengan kesepakatan dan atau peraturan Rumah Sakit

B. Kewajiban Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi

spesialis

1) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis wajib

mematuhi peraturan Rumah Sakit

2) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis

memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dengan

menghormati hak penderita

3) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis wajib

merujuk penderita ke dokter/Rumah Sakit lain yang mempunyai

keahlian/kemampuan yang lebih baik apabila tidak mampu dalam

melakukan pemeriksaan, tindakan ataupun pengobatan

4) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis wajib

merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang masalah medis

penderita

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 20

Page 21: Medical Staff by Law

5) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis wajib

memberikan informasi yang jelas tentang penyakit, tindakan medis dan atau

pengobatan serta resiko yang dapat ditimbulkan

6) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis wajib

membuat rekam medis yang baik, lengkap dan akurat secara

berkesinambungan berkaitan dengan keadaan penderita.

7) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis wajib

secara berkesinambungan untuk menambah ilmu pengetahuan dan

mengikuti perkembangan ilmu kedokteran/kedokteran gigi.

8) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis wajib

memenuhi hal-hal yang telah disepakati dan atau peraturan Rumah Sakit

9) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis wajib

bekerjasama dengan profesi dan pihak lainnya yang terkait dalam

pelayanan kepada penderita

10) Dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis wajib

mengadakan perjanjian tertulis dengan Rumah Sakit

9.3 PENDERITA

A. Hak Penderita

1) Penderita berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan

peraturan yang berlaku di Rumah Sakit

2) Penderita berhak memperoleh informasi yang berkaitan dengan

penyakit yang dideritanya meliputi ; prosedur pemeriksaan, pengobatan,

tindakan dan akibatnya serta penyulitnya dan prognosanya sesuai standar

pelayanan Rumah Sakit.

3) Penderita berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu

sesuai dengan standar profesi kedokteran, kedokteran gigi tanpa adanya

diskriminasi

4) Penderita berhak memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil dan

jujur

5) Penderita berhak memilih kelas perawatan dan dokter sesuai

keinginannya dengan mengacu pada peraturan yang berlaku di Rumah

Sakit

6) Penderita berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan

standar profesi keperawatan

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 21

Page 22: Medical Staff by Law

7) Penderita berhak dirawat oleh dokter yang sesuai dengan

penyakitnya dimana dokter secara bebas menentukan pendapat klinis

sesuai dengan kompetensinya tanpa campur tangan pihak luar.

8) Penderita berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang

terdaftar di Rumah Sakit terhadap penyakit yang dideritanya ( second

opinion ) maupun penyakit lainnya dengan sepengetahuan dokter yang

merawat.

9) Penderita berhak atas ’ privacy ’ dan kerahasiaan data-data medis

yang berkaitan dengan penyakit yang dideritanya

10) Penderita berhak menyetujui dan atau memberikan ijin atas tindakan

yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang

dideritanya setelah mendapat informasi dari dokter yang merawat.

11) Penderita berhak menolak tindakan yang akan dilakukan oleh dokter

sehubungan dengan penyakit yang dideritanya dan mengakhiri pengobatan

serta perawatan atas tanggung jawab sendiri setelah mendapat informasi

dari dokter yang merawat.

12) Penderita berhak menuntut kepada Rumah Sakit dan atau dokter

umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis apabila dalam

pelayanannya terdapat kesalahan setelah diklarifikasikan dengan Rumah

Sakit atau dokter yang merawatnya

13) Penderita berhak didampingi keluarganya dalam keadaan belum

cukup umur, sakit berat / kritis dalam kaitannya menjalankan haknya

sebagai penderita

14) Penderita berhak menjalankan ibadah sesuai dengan agama /

kepercayaan yang dianutnya dengan tidak menganggu penderita lainnya

15) Penderita berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya sesuai

dengan peraturan Rumah Sakit

16) Penderita berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan

Rumah Sakit terhadap dirinya

B. Kewajiban Penderita

1) Penderita dan keluarga berkewajinan untuk mentaati segala

peraturan dan tata tertib Rumah Sakit

2) Penderita dan keluarga berkewajiban untuk mematuhi segala

instruksi dokter dan perawat dalam kaitan penanganan penyakitnya.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 22

Page 23: Medical Staff by Law

3) Penderita dan keluarga berkewajiban memberikan informasi dengan

jujur dan selengkapnya tentang penyakit atau yang berkaitan dengan

penyakitnya kepada dokter yang merawat

4) Penderita dan keluarga / penanggungnya berkewajiban untuk

melunasi semua imbalan jasa pelayanan Rumah Sakit

5) Penderita dan keluarga / penanggungnya berkewajiban memenuhi

perjanjian / hal-hal yang telah disepakati dengan dokter yang merawat /

Rumah Sakit

BAB X

PENGAWASAN

Pelaksanaan pengawasan yang berkaitan dengan mutu pelayanan dan etika

akan dilakukan oleh komite medik dengan melibatkan subkomite yang sesuai dengan

ruang lingkup tugas pokok dan fungsinya.

Pelaksanaan pengawasan mutu pelayanan dan adanya dugaan medical error

akan dilaksanakan oleh subkomite peningkatan mutu pelayanan medis dengan

mekanisme yang tertuang pada prosedur tetap komite medik.

Pelaksanaan pengawasan etika dilaksanakan oleh subkomite etik & medikolegal

dengan mekanisme yang tertuang pada prosedur tetap komite medik.

Pelaksaanaan pengawasan dilakukan secara berkala oleh komite medik dan

ditindaklanjuti dengan pembinaan

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 23

Page 24: Medical Staff by Law

BAB XI

KETENTUAN PERUBAHAN

Peraturan internal medis RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang ini

dapat dilakukan perubahan dan revisi sewaktu-waktu sesuai dengan situasi dan kondisi

Rumah Sakit.

Perubahan dan revisi diusulkan oleh komite medik yang diputuskan melalui rapat

pleno komite medik dengan suara terbanyak untuk melakukan perubahan atau revisi,

selanjutnya dibentuk tim untuk menindaklanjuti keputusan rapat.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 24

Page 25: Medical Staff by Law

BAB XII

PENUTUP

Merupakan kewajiban dari seluruh staf medis untuk menjalankan dan mematuhi

peraturan internal medis ini berikut kebijakan komite medik yang tertuang dalam

prosedur tetap dalam rangka menjalankan pelayanan medik di Rumah Sakit Umum

Daerah Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang

Kepanjen, 30 Mei 2008

Direktur

RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Kabupaten Malang

dr. Lina Julianty, SpM, MMNIP. 140 181 089

Ketua Komite Medik

RSUD ”Kanjuruhan” Kepanjen

Kabupaten Malang

dr. Wisnu Wijanarko, SpAn NIP. 140 348 408

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 25

Page 26: Medical Staff by Law

LAMPIRAN 1:

SUSUNAN SUBKOMITE KOMITE MEDIKRUMAH SAKIT UMUM DAERAH KANJURUHAN KEPANJEN

1. Subkomite Etik dan Medikolegal

2. Subkomite Kredensial

3. Subkomite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis dan Keselamatan Pasien

4. Subkomite Rekam Medik

5. Subkomite Pengendalian Infeksi

6. Subkomite Farmasi dan Terapi

7. Subkomite Transfusi darah

Susunan Sukomite Komite Medik dapat dilakukan perubahan sesuai dengan

perkembangan fasilitas sumber daya manusia serta karakteristik RSUD ”Kanjuruhan”

Kepanjen Kabupaten Malang

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 26

Page 27: Medical Staff by Law

LAMPIRAN 2 :

PROSEDUR TETAPTATA CARA PEMBENTUKAN KOMITE MEDIK

RSUD ”KANJURUHAN” KEPANJEN KABUPATEN MALANG

I. PENDAHULUAN Komite Medik adalah organisasi fungsional non struktural yang bertugas untuk membantu Direktur dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, pembinaan etika profesi dan peningkatan mutu tenaga medis. Untuk pembentukan Komite Medik diperlukan tata cara pembentukan yang ditetapkan / disahkan oleh Direktur Rumah Sakit dalam bentuk prosedur tetap (Protap).

II. TUJUAN

Dengan adanya prosedur tetap maka akan didapatkan acuan resmi sebagai pedoman baku dalam pelaksanaan pembentukan Komite Medik di RSUD Kanjuruhan Kepanjen.

III. DASAR HUKUM

1. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik nomor : 811/212/VII/1993, tentang Petunjuk Pelaksanaan Kerja Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah sakit

2. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik nomor : HK. 00.06.2.3.730, tanggal 14 Juni 1995, tentang Pembentukan dan Tata Kerja Komite di Rumah Sakit

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : 631/MENKES/SK/IV/2005, tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis ( Medical staff bylaws ) di Rumah Sakit.

4. Peraturan Bupati Malang nomor : 16, tahun 2007, tanggal 28 Juni 2007 tentang Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah.

IV. BATASAN

1. Komite Medik :Adalah kelompok tenaga medis yang keanggotaannya terdiri dari Ketua/ wakil kelompok Staf Medis Fungsional .

2. Staf Medis Fungsional ( SMF ) :Adalah kelompok dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis yang bekerja di instalasi dalam jabatan fungsional.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 27

Page 28: Medical Staff by Law

III. TATA CARA PEMBENTUKAN KOMITE MEDIK

1. Susunan Keanggotaan. Keanggotaan terdiri dari Ketua / wakil kelompok Staf Medis Fungsional yang telah dibentuk melalui Surat Keputusan Direktur RSUD Kanjuruhan Kepanjen.

2. Pemilihan Ketua Komite Medik. Rapat pleno Komite Medik membentuk panitia pemilihan calon Ketua

yang baru terdiri dari ketua dan sekretaris panitia pemilihan. Panitia melakukan penjaringan untuk mendapatkan 3 ( tiga ) nama

calon Ketua. Rapat pleno melakukan pemilihan dari 3 ( tiga ) nama calon tersebut,

yang mendapatkan suara terbanyak merupakan calon Ketua Komite Medik.

Calon Ketua Komite Medik terpilih selanjutnya menunjuk salah satu dari anggota Komite Medik untuk menjadi Wakil Ketua dan sekretaris.

Panitia melaporkan hasil pemilihan kepada Direktur untuk ditetapkan dengan Surat Keputusan.

2. Direktur mengeluarkan Surat Keputusan Pembentukan Komite Medik untuk masa kerja 4 ( empat ) tahun dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : Ketua Wakil Ketua Bendahara Sekretaris Anggota : Ketua / wakil dari kelompok SMF

3. Surat Keputusan Direktur tentang Komite Medik disampaikan kepada yang bersangkutan dan semua unit kerja di lingkungan RSUD Kanjuruhan Kepanjen untuk diketahui dan dilaksanakan.

V. PENUTUPDemikianlah Prosedur Tetap Tata Cara Pembentukan Komite Medik ini dibuat agar

dapat dipakai sebagai pedoman dan dipergunakan seperlunya.

---------------------------------------------

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 28

Page 29: Medical Staff by Law

LAMPIRAN 3 :

PROSEDUR TETAPTATA TERTIB RAPAT KOMITE MEDIK

RSUD KANJURUHAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

I. PENDAHULUAN Untuk meningkatkan tata tertib administrasi dan menunjang kelancaran pelaksanaan rapat Komite Medik di lingkungan RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang maka perlu pedoman / tata cara pelaksanaan rapat Komite Medik.

II. TUJUAN Tercapainya penyelenggaraan rapat Komite Medik dengan hasil efektif dan efisien melalui perencanaan rapat yang tertib dan baik.

III. DASAR HUKUM

1. Peraturan Bupati Malang nomor : 16, tahun 2007 tanggal 28 Juni 2007 tentang Susunan Organisasi Rumah Sakit Daerah.

V. BATASAN 1. Komite Medik :

Adalah kelompok tenaga medis yang keanggotaannya terdiri dari Ketua / wakil kelompok Staf Medis Fungsional dan Ketua Subkomite.

2. Staf Medis Fungsional ( SMF ) : Adalah kelompok dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum / dokter gigi spesialis yang bekerja di instalasi dalam jabatan fungsional.

3. Rapat Komite Medik terdiri dari ; Rapat pleno Komite Medik Rapat Komite Medik dengan Direksi dan atau Manajemen RS Rapat Komite Medik dengan Panitia Medik

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 29

Page 30: Medical Staff by Law

V. TATA CARA RAPAT V.1 Rapat pleno Komite Medik :

1) Tujuan :

Untuk membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas

pokok dan fungsi Komite Medik.

2) Peserta :

Ketua, Wakil, Bendahara, Sekretaris dan Anggota ( ketua SMF )

3) Jadwal :

Insidentil / cito

Rutin : 1 ( satu ) bulan sekali, setiap hari Selasa, minggu ke

4, pukul 11.00 – 13.00

4) Tempat :

Ruang Komite Medik / dokter

atau ruangan lain yang ditetapkan.

5) Acara rapat ;

Pengisian daftar hadir

Pembukaan

Pembacaan surat masuk & Pembahasan agenda rapat

Kesimpulan hasil rapat

Notulen rapat dibuat oleh sekretaris dibantu oleh staf

administrasi

6) Tata tertib rapat ;

Sebelum pelaksanaan rapat diedarkan surat undangan

ditandatangani oleh Ketua dan atau sekretaris Komite Medik dengan

mencantumkan agenda rapat.

Pada saat rapat peserta mengisi daftar hadir dan aktif dalam

pembahasan agenda rapat

Hasil pembahasan rapat selalu terekam di notulen rapat

Rapat harus dihadiri minimal oleh ½ ( 50% ) + 1 orang dari jumlah

semua anggota Komite Medik khususnya pada saat penetapan

kesepakatan.

V.2 Rapat Komite Medik dengan Direksi dan atau Manajemen :

1) Tujuan ;

Untuk menyampaikan saran, usulan dan masukan sebagai bahan

pertimbangan bagi pengambilan keputusan Direksi dan atau

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 30

Page 31: Medical Staff by Law

manajemen yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Komite

Medik atau hal lain yang dianggap perlu oleh Direktur.

2) Peserta ;

Ketua, Wakil, Bendahara, Sekretaris, Anggota

Direksi ( Direktur, Wadir I dan II )

Manajemen lainnya yang berkaitan dengan agenda rapat

3) Jadwal ;

Insidentil / cito

Rutin : 2 ( dua ) bulan sekali, setiap hari Sabtu, minggu ke 2, pukul

09.00 – selesai

4) Tempat ;

Ruang Graha Serba Guna

atau ruangan lain yang ditetapkan.

5) Acara rapat ;

Pengisian daftar hadir

Pembukaan

Pembahasan agenda rapat

Kesimpulan hasil rapat

Notulen rapat dibuat oleh sekretaris Direksi atau manajemen terkait

6) Tata tertib rapat ;

Sebelum pelaksanaan rapat diedarkan surat undangan

ditandatangani Direksi dengan mencantumkan agenda rapat

Pada saat rapat mengisi daftar hadir dan aktif dalam pembahasan

agenda rapat

Setelah rapat hasil pembahasan selalu terekam di notulen rapat

V.3 Rapat Komite Medik dengan Subkomite / Panitia Medik :1) Tujuan ;

Untuk menyampaikan laporan hasil kerja dari subkomite / panitia Medik

kepada Komite Medik untuk mendapatkan saran, usulan, masukan dan

penetapan keputusan dari Komite Medik.

2) Peserta ;

Ketua, Wakil, Bendahara, Sekretaris, Anggota, Ketua Subkomite /

panitia dan anggota

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 31

Page 32: Medical Staff by Law

3) Jadwal ;

Setiap saat diperlukan

4) Tempat ;

Ruang Komite Medik / dokter

atau ruangan lain yang ditetapkan.

5) Acara rapat ;

Pengisian daftar hadir

Pembukaan

Laporan hasil kerja panitia medik

Pembahasan agenda rapat

Kesimpulan dan atau penetapan hasil rapat

Notulen rapat dibuat oleh sekretaris Komite Medik dan sekretaris

panitia medik

6) Tata tertib rapat ;

Sebelum pelaksanaan rapat diedarkan surat undangan

ditandatangani Ketua dan atau Sekretaris Komite Medik dengan

mencantumkan agenda rapat

Pada saat rapat peserta mengisi daftar hadir dan aktif dalam

pembahasan agenda rapat

Setelah rapat hasil pembahasan selalu terekam di notulen rapat

IV. PENUTUP

Demikian prosedur tetap tata tertib rapat Komite Medik untuk dapat dipergunakan sebagai pedoman sebagaimana mestinya.

LAMPIRAN 4 :

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 32

Page 33: Medical Staff by Law

PROSEDUR TETAPPENEMPATAN TENAGA FUNGSIONAL DI SMF

RSUD KANJURUHAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka peningkatan efektivitas, efisiensi dan produktivitas kinerja staf medik fungsional RSUD Kanjuruhan Kepanjen untuk menghasilkan out come secara optimal maka dipandang perlu untuk melakukan penambahan tenaga fungsional di masing-masing SMF. Oleh karena itu perlu dibuat suatu prosedur tetap untuk penempatan tenaga fungsional di SMF.

II.TUJUAN

Agar tercipta situasi kondusif maka diperlukan suatu prosedur yang dipakai sebagai acuan dalam penempatan tenaga fungsional di SMF.

III. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang nomor : 23, Tahun 1992, Tentang Kesehatan2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : 983/Menkes/SE/VI/1992,

Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit.3. Undang-Undang Praktek Kedokteran no 29 tahun 20054. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : 631/MENKES/SK/IV/2005,

Tentang Pengorganisasian Staf Medis dan Komite Medis

IV. BATASAN * Staf Medik Fungsional RSUD Kanjuruhan Kepanjen adalah semua dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi umum/dokter gigi spesialis yang bekerja di instalasi dalam jabatan fungsional. V. TATA CARA PENEMPATAN

1. Jalur SMF SMF mengusulkan penambahan tenaga kepada Komite Medik melalui

Subkomite Kredensial. Komite Medik membahas di dalam rapat pleno Komite Medik melaporkan hasil rapat kepada Direktur dalam bentuk

rekomendasi untuk diterima / ditolak

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 33

Page 34: Medical Staff by Law

2. Selain Jalur SMF Direktur menginformasikan adanya penambahan tenaga di SMF

tertentu kepada Komite Medik Komite Medik melalui Subkomite Kredensial akan meneliti dan

mengevaluasi Subkomite Kredensial melaporkan ke Komite Medik di dalam rapat

pleno Komite Medik melaporkan hasil rapat kepada Direktur dalam bentuk

rekomendasi untuk diterima / ditolak

VI. PENUTUP Demikian prosedur tetap penempatan tenaga fungsional di SMF untuk dijadikan acuan sebagaimana mestinya.

----------------------------

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 34

Page 35: Medical Staff by Law

LAMPIRAN 5 :

PROSEDUR TETAPTATA CARA PEMILIHAN KETUA STAF MEDIS FUNGSIONALDi RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN KABUPATEN MALANG

BAB IRAPAT STAF MEDIS FUNGSIONAL

Pasal 1ketua staf medis dipilih melalui rapat intern SMF yang bersangkutan dengan melalui mekanisme secara aklamasi/penunjukan atau bergiliran dengan masa kerja 4 tahun dihitung saat dilantik menjadi anggota Komite Medik

Pasal 2ketua staf medis dipilih melalui rapat SMF yang sah yaitu dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 ( dua pertiga ) dari jumlah anggota SMF, apabila yang hadir masih kurang ditunda 30 menit jika setelah ditunda masih kurang maka rapat dianggap sah untuk memilih ketua SMF

Pasal 3Apabila di dalam kelompok staf medis terdapat lebih dari dua dokter maka penentuan ketua kelompok staf medis fungsional dilakukan oleh Direksi setelah mendapat saran/masukan dari komite medik.

BAB IIPENYAMPAIAN HASIL PEMILIHAN

Pasal 4Hasil rapat SMF dalam memilih calon Ketua SMF dimuat dalam formulir berita acara rapat SMF dan ditandatangani oleh peserta rapat

Pasal 5Formulir berita acara rapat SMF dengan mencatumkan calon Ketua SMF dalam pasal 4 diserahkan kepada Subkomite Kredensial Komite Medik selambat-lambatnya 1 ( satu ) minggu sejak rapat SMF diselenggarakan

Pasal 6Subkomite Kredensial membawa hasil tersebut pada pasal 6 ke dalam rapat pleno Komite Medik

Pasal 7Komite Medik membawa hasil rapat yang membahas calon ketua dari SMF kepada Direktur untuk mendapatkan Surat Keputusan

BAB IIILAIN-LAIN

Pasal 8Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan diatur lebih lanjut dengan ketentuan sendiri

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 35

Page 36: Medical Staff by Law

Pasal 9Ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan prosedur tetap ini dinyatakan tidak berlaku

Pasal 10 Prosedur tetap ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan oleh direktur dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Pedoman Internal Staf Medis (Medial Staff By Laws) 36