Media pembelajaran penjas

12
Pengaruh Modifikasi Media Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Tingkat SLTP MEDIA PEMBELAJARAN PENJAS

description

power poin media pembelajaran penjas

Transcript of Media pembelajaran penjas

Page 1: Media pembelajaran penjas

Pengaruh Modifikasi Media Dalam Proses Pembelajaran

Pendidikan Jasmani Di Tingkat SLTP

MEDIA PEMBELAJARAN PENJAS

Page 2: Media pembelajaran penjas

Pendahuluan

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan.

Pendidikan sebagai proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, mempunyai peranan yang sangat penting yaitu memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik, bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuscular, perceptual, kognitif, sosial dan emosional. (Depdiknas: 2003)

Page 3: Media pembelajaran penjas

Jadi, pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, dan penghayatan nilai-nilai serta pembiasaan pola hidup sehat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Yang membedakan antara pendidikan jasmani dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan yaitu gerak insani atau manusia yang bergerak secara sadar.

Page 4: Media pembelajaran penjas

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.

Pengertian Media Pembelajaran

Page 5: Media pembelajaran penjas

National Education Associaton (1969)

Mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Schramm (1977)

Mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Briggs (1977)

Berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaranseperti : buku, film, video, dsb.

Definisi Dari Para Ahli Tentang

Media Pembelajaran

Page 6: Media pembelajaran penjas

Dapat Disimpulkan Bahwa :

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar

pada diri peserta didik.

Page 7: Media pembelajaran penjas

JENIS – JENISMEDIA PEMBELAJARAN

Media Visual, seperti :

grafik, diagram, poster, kartun, komik, foto, buku, majalah, surat kabar, gambar, ilustrasi, dan barang hasil cetakan lain.

Projected still media, seperti :

slide, over head projektor (OHP), in focus dan lain sejenisnya.

Projected motion media, seperti : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan lain sejenisnya.

Media Audial, seperti : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan lain sejenisnya.

Page 8: Media pembelajaran penjas

FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN Media sebagai segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses

penyaluran informasi. Media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat,

didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang dibicarakan untuk kegiatan tersebut.

Media sebagai “Komponen sumber belajar dilingkungan peserta didik yang dapat merangsang untuk belajar”.

Media sebagai wahana fisik yang mengandung materi intruksional. Media sebagai suatu teknik untuk menyampaikan suatu pesan,

dimana media sebagai teknologi pembawa informasi/ pesan intruksional.

Bila media dipandang secara luas/makro dalam sistem pendidikan maka media adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses pada diri peserta didik.

Page 9: Media pembelajaran penjas

Konsep Modifikasi

Modifikasi digunakan sebagai salah satu alternatif pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Seperti yang dikemukakan oleh salah satu ahli yaitu, Ngasmain Soepartono (1997) bahwa alasan utama perlunya modifikasi adalah :1. Anak bukanlah orang dewasa dalam

bentuk kecil, kematangan fisik dan mental anak belum selengkap orang dewasa.

2. Pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani selama ini kurang efektif, hanya bersifat lateral dan monoton.

3. Sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan jasmani yang ada sekarang, hampir semuanya di desain untuk orang dewasa.

Page 10: Media pembelajaran penjas

Sedangkan menurut Aussie (1996) dalam mengembangkan modifikasinya di Australia dengan pertimbangan, bahwa :

1. Anak-anak belum memiliki kematangan fisik dan emosional seperti orang dewasa,

2. Berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang telah dimodifikasi akan mengurangi tingkat cedera pada anak,

3. Olahraga yang dimodifikasi akan mampu mengembangkan keterampilan anak lebih cepat dibandingkan dengan peralatan yang standard untuk orang dewasa,

4. Olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan pada anak-anak dalam situasi kempetetif.

Page 11: Media pembelajaran penjas

KESIMPULANPendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh mencakup domain kognitif, afektif dan psikomotor.Dengan kata lain, bahwa melalui aktivitas jasmani anak diarahkan untuk belajar, sehingga terjadi perubahan perilaku, tidak saja menyangkup fisikal, tetapi juga intelektual, emosional, sosial dan moral.Untuk itu, agar beberapa perubahan tercipta, maka guru pendidikan jasmani lebih kreatif dalam menganalisis setiap bentuk pelayanan pembalajaran.Oleh karenanya, pembelajaran pendidikan jasmani dapat dikatakan sukses, jika mampu membangkitkan suasana belajar pada siswa.

Page 12: Media pembelajaran penjas

SaranPembelajaran selalu bertitik tolak pada perumusan tujuan. Tujuan yang tidak realistik akan menimbulkan frustasi dan mengorbankan wabah kegagalan pada siswa.Pembelajaran pendidikan jasmani yang sukses memberikan pengalaman berhasil kepada siswa. Oleh kerena itu, tujuan dari pada pembelajaran pendidikan jasmani, yang kemudian dianalisis model, metode strategi ataupun pendekatan pembelajarannya yang sesuai dengan asas praktis pengajaran, dan yang penting untuk diperhatikan dimana pengajaran tersebut berorientasi serta berlandasan pada tingkat perkembangan, pertumbuhan dan kebutuhan siswa.