Media islaM As SAJIDIN...dengan 23 rakaat, termasuk sholat witir, dengan bacaan alquran 1 juz 1...

24
e-mail : [email protected] assajidin fb: assajidin Alamat iklan & Redaksi:Jl.R.Sukamto No.1332 Sekip Ujung Palembang 30127 Telp.(0711) 824936 -Fax.(0711) 825361 Iklan & Sirkulasi: - (0711) 819339 Website: http://www.assajidin.com As SAJIDIN As SAJIDIN MEDIA ISLAM l EDISI 74 l 24 HALAMAN l DZULQA’DAH, 1441 H, JUNI 2020 M l HARGA ECERAN RP 9.000,-/EKS Menebar lmu meraih hikmah n TERBIT SEJAK 2 RADJAB 1435 H / 2 MEI 2014 M, PENDIRI: H. DJULIAR RASYID RSI ARRASYID TERAPKAN PROSEDUR PENCEGAHAN COVID-19 TERHADAP LAYANAN PASIEN KH NAWAWI DENTJIK AL HAFIDZ : BARU KALI INI TAK JADI IMAM TARAWIH DI MASJID AGUNG MENCERMATI KLAIM PEMKOT PALEMBANG Tangani Pandemi Covid-19 PRESTASI DITENGAH WABAH Siswa SMAIT Al Furqon Lolos SNMPTN Alami Kenaikan Lama Mangkrak, Pembanguan Masjid Sriwijaya Akan Kembali Dibangun Toko Oleh-Oleh Haji dan Umroh Sepi

Transcript of Media islaM As SAJIDIN...dengan 23 rakaat, termasuk sholat witir, dengan bacaan alquran 1 juz 1...

  • e-mail : [email protected] assajidinfb: assajidinAlamat iklan & Redaksi:Jl.R.Sukamto No.1332 Sekip Ujung Palembang 30127 Telp.(0711) 824936 -Fax.(0711) 825361 Iklan & Sirkulasi: - (0711) 819339 Website: http://www.assajidin.com

    As SAJIDINAs SAJIDINMedia islaM

    l Edisi 74 l 24 Halamanl dzulqa’daH, 1441 H, Juni 2020 m lHarga EcEran rp 9.000,-/Eks

    Menebar lmu meraih hikmahn TerbiT Sejak 2 radjab 1435 H / 2 Mei 2014 M, Pendiri: H. djuliar raSyid

    RSI ARRASyId TeRApkAn pRoSeduR pencegAhAn covId-19

    TeRhAdAp LAyAnAn pASIen

    kh nAwAwI denTjIk AL hAfIdz :

    Baru kali ini tak Jadi imam tarawih

    di masJid agung

    MenceRMATI kLAIM peMkoT pALeMbAng

    Tangani Pandemi Covid-19

    pReSTASI dITengAh wAbAhsiswa smait al Furqon lolos

    snmPtn alami kenaikan

    Lama Mangkrak, Pembanguan Masjid Sriwijaya

    Akan Kembali Dibangun

    Toko Oleh-Oleh Haji dan Umroh Sepi

  • Assalammu’alaikum w.w.

    Pembaca yang beriman sekalian, Alhamdulillah kita baru saja menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan 1441 H atau tahun 2020 ini dan sekarang menjalani bulan syawal dengan puasa sunnahnya 6 hari. Kita juga baru saja merayakan hari Idul Fitri 1441 H dalam kondisi pandemik Covid-19 yang masih mewabah di negeri ini. Mohon maaf lahir bathin, minal faizin wal faizhin, taqoballahu minkum. Seiring dengan itu, alhadulillah pula, Me-dia Islam As SAJIDIN tetap mengunjungi pembaca yang beriman sekalian. Kali ini adalah Edisi Juni 2020 atau Syawal 1441 H.

    Pembaca yang beriman sekalian, sebagaima-na sama-sama dimaklumi bersama, pandemi Covid-19 sudah mengubah tatanan hidup, perilaku, sendi-sendi ekonomi masyarakat. Virus corona dari negeri Cina ini, telah membawa dampak kesehatan dan ekonomi yang sangat serius, yang membuat orang kalang kabut untuk keluar dari dekapan virus corona yang tidak tampak kasat mata ini. Namun kehidupan tetap harus berjalan, ekonomi juga harus bergerak meski terjadi perlambatan. Nyaris semua program, agenda dan aktivitas ekonomi masyarakat terganggu serius akibat Covid-19 ini. Oleh sebab itu, situasi dan kondisi yang tidak menguntung-kan ini, tentulah harus dimaknai dengan berbagai permakluman sembari mencari berbagai terobosan baru untuk menormalkan kembali kehidupan dan denyut nadi ekonomi warga. Dan tentu tidak kalah pentingnya dan bahkan ini jadi roh semangat hidup yakni terus menerus berdoa kepada Allah Swt agar memberikan solusi dan jalan terbaik ke depannya dan wabah ini segera berakhir.

    Pembaca yang beriman sekalian, Media Islam As SAJIDIN ini tentu juga tidak terlepas dari badai Covid-19 ini. Tabloid dakwah bil qolam ini, harus mengambil jalan terbaik dengan tidak mencetaknya sejak Edisi Mei 2020 lalu dan meng-gantinya dengan Edisi Koran Digital atau EPaper dengan format yang sama. Jadi sejak Edisi Mei 2020 Media Islam As SAJIDIN ini tetap menemui pembacanya dengan penyajian EPaper yang dapat dibaca dan diperoleh dengan gratis di Assajidin.com dan MAKLUMATNEWS.com.

    Pembaca yang beriman sekalian, kondisi demikian kami namakan Jeda Sebentar. Maksud-nya, setelah kondisi kehidupan masyarakat mulai kembali normal atau istilah new normal, seiring dengan pupusnya Covid-19 ini, maka tabloid islam ini beroplah 2.000 eksemplar dengan 24 halaman full color ini, akan terbit kembali seperti sediakala dalam bentuk cetakan. Mohon doanya.

    Pembaca yang beriman sekalian, kami jujur ingin mengatakan bahwa persoalan Jeda Sebentar bukan semata-mata masalah finansial percetakan

    1. Mardiana ST.,MT, Politehnik Negeri Sriwijaya. 2. Drs. H. Imron Rosyidi, (0711-377022) Masjid Nurul Ikhwan PT. PLN WS2JB.3. H. Argindi Ismail, (081271732559) Koperasi PT. Mesrania.

    4. Ir.Pilosopis Rusli (Makasar) (081343925411)5. Amiruddin, (085379019786) Prabumulih timur.6. Nurlis Hamzah (Buyung), (081373318020/ 0711-7000540 / 0711-312920)

    Masjid Nurul Khair.7. Shofwan R. Tjatudjaya, (081273451924) Macan Kumbang IX Demang Lebar Daun8. Mufti Audha, S.Pd.I, (081278107817) Baturaja OKU-Sumsel9. Drs.H.Ridwan Nawawi.Msi

    Jl.Yudo Atmojo Rt.03 Rw.01 Sembawa Banyuasin Pangkalanbalai Km.28 Banyuasin Jl.Mandi Api Kec.Alang-alang Lebar Plg.10. H. M. Yamin Jl. Opi III Cendrawasih II Blok

    H.50 - 62

    11. Ikhsan Alian (Jakarta) (082187616161)12. Muhammad Aksa, Jl. Demang Lebar Daun Lrg. Sei Sahang No. 21 Palembang

    081272323402)

    No Rekening As SAJIDIN - Bank Syariah Mandiri a.n: PT Al Mudatsir Media Komunikasi : 7891011223, Bank SumselBabel Nomor Rekening: 1400991888 Alamat Agen As SAJIDIN

    Penerbit: PT AL-MUDATSIR MEDIA KOMUNIKASI Percetakan: CV. LINNGA JATI

    isi di luar tanggung jawab percetakan

    PT Al Mudatsir Media KomunikasiKomisaris/ Pendiri : H.Djuliar Rasyid

    Direktur : H. Emil Rosmali

    Dewan Syariah: H. Arfan M.Alwy

    H. Umar Said, Amran Anwar, Reza Esfan, Bangun Lubis

    Dewan Redaksi : H. Djuliar Rasyid (Ketua), H. Arfan M. Alwy, H. Emil Rosmali,

    Amran Anwar, Aspani Yasland, Bangun Lubis

    Alamat iklan & Redaksi:Jl.R.Sukamto No.1332 Sekip Ujung Palembang 30127

    Telp.(0711) 824936 -Fax.(0711) 825361 Iklan & Sirkulasi: - (0711) 819339

    No Rekening As SAJIDIN a.n: PT Al Mudatsir Media Komunikasi

    7891011223Bank SumselBabel

    Nomor Rekening: 1400991888

    As SAJIDINThe Moslem News Leader

    Pemimpin Perusahaan: H. Emil Rosmali Manager Bisnis: Hj.Desmawati Djuliar

    Manager Litbang: Ir. Salamah, MP Manager Iklan :Chairil Abdillah Bagian Pemasaran : Dwi Murni

    Manager Sirkulasi : H.R. Muhammad Ibrahim Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi & Penanggungjawab: Bangun Lubis

    Wakil Pemimpin Redaksi : Agus Priyatmono Redaktur Pelaksana : Aspani Yasland Sekretaris Redaksi : Jemmy Saputra

    Sekretaris Perusahaan: Wilda AwwaliyyahStaf Redaksi: Jemmy Saputra, Wilda Awwaliyah,

    Salamah, Dwi Murni, Tri Jumartini, Zahid,

    Khoiri Susanto, Dadang Al Akrom, Sugiarto, pitria,

    Ikhsan Ibnu Ali (Perwakilan Jakarta), Mufti Auda (Baturaja)

    Koresponden di Frankfurt, German: Hamzah Hasyim, Bambang Sutanto (OKU,OKUT, dan OKUS)

    Bagian Iklan: Wilda Awwaliyah Sirkulasi : Yogi, Merry

    Bagian IT: Ade Agustian, Jaka Pratama Desain Grafis & Layout : Surya

    Wartawan As SAJIDIN selalu dibekali press card ( kartu pers ) Wartawan As SAJIDIN tidak boleh menerima/meminta apa pun

    dari nara sumber

    0895 6004 277230811 715 752

    Hp:

    New Normal Sejatinya Gaya Hidup Islami

    PANDEMI Covid-19 telah mempopulerkan istilah baru yakni New Normal. Sebenarnya istilah ini telah terlebih dahulu dikenal di dunia ekonomi, yang menggambarkan situasi dan kondisi sebuah perekonomian perusahaan yang tengah menga-lami gangguan cashflow untuk keberlangsungan operasional perusahaan, maka dibutuhkan cara baru untuk mengatasinya dengan sebutan new normal.

    Pandemi Covid-19 telah melahirkan New Normal, sebuah gaya hidup terus menerus dan mengedepankan protokol kesehatan. Rakyat Indonesia tengah bersiap untuk memasuki era kenormalan baru atau new normal. Aktivitas di luar rumah akan kembali diperbolehkan namun dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Kenor-malan baru dilakukan sebagai upaya memulihkan kembali perekonomian yang sempat tersendat, tapi beriringan dengan upaya pencegahan penularan virus corona. Jadi New Normal ini sangat beriringan

    dengan upaya memutus mata rantai penyebaran virus dari Cina ini.

    Kenormalan baru ini bercirikan kedisiplinan menjaga pola hidup sehat yang mungkin selama ini terabaikan oleh kita.

    Protokol kesehatan yang telah disosialisasikan pemerintah adalah jaga jarak dalam setiap kali pertemuan orang, selalu cuci tangan, pakai masker ketika berada di luar rumah seperti di

    di kantor, terminal, transportasi umum, pasar atau pusat perbelanjaan, dan restoran, termasuk masjid dan tempat ibadah lainnya. Tempat-tempat ini pun juga menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga lingkungan yang bersih dan me-nyediakan hand sanitizer, tempat cuci tangan, dan masker. Dan bila kembali ke rumah, orang harus segera cuci tangan dan ganti pakaian.

    Bagi umat Islam atau kaum muslim, sebe-narnya new normal itu sejatinya gaya hidup islami. Betapa tidak, dalam waktu 24 jam sehari

    Tajuksemalam, setiap muslim wajib mengerjakan sholat lima waktu dengan waktu-waktu yang telah ditentukan. Bila saja kewajiban ini terjaga terus, otomatis orang muslim terjaga keseha-tan karena setiap akan sholat, orang harus berwudhu terlebih dahulu. Dengan wudhu itulah setiap kuman penyakit yang melekat di tubuh, langsung tersapu air dan bersih lagi suci. Bekas-bekas wudhu tersebut terus ter-jaga dan setiap waktu tiba sholat, ada wudhu baru lagi,dengan demikian badan atau tubuh seorang muslim, tidak sempat kotor apalagi bakal diserangan oleh Covid-19 ini.

    Oleh sebab itu, era new normal yang akan kita masuki bersama ini, sejatinya bukanlah ses-uatu yang asing bagi umat islam, itu adalah gaya hidup muslim selama ini. Wudhu sholat, wudhu sholat terus menerus di tengah beraktivitas, tentu telah melebihi protokol kesehatan. Hanya saja, bila sholat berjamaah, tentu tetap saja menjaga jarak shaf, pakai masker dan check suhu badan. Sebab, itulah adalah ikhtiar yang bersifat sunnatullah. Jadi new normal adalah gaya hidup islami. [*]

    assajidinSALAM2 EDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 2020

    Jeda Sebentar

    dan operasional, akan tetapi persoalan manfaat, efisien dan efektivitas keeko-nomian. Onwer sekaligus Pemimpin Umum As SAJIDIN GROUP Bapak H. Emil Rosmali memang meminta dan mengambil kebijakan bahwa cetak As SAJIDIN lebih baik ditiadakan sementara waktu dalam keadaan pandemi Covid-19 ini. Pertimban-gannya adalah dari 2.000 eksemplar, sebagian be-sar yakni 1.700 eksemplar dilanggani oleh jajaran Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Furqon Palembang, yang sudah dua bulan ini selama wabah corona ini, libur sekolah, tidak ada aktivitas belajar sama sekali, sehingga tabloid yang dicetak akan mubazir dan tentu tidak update lagi, akhirnya Pak Emil—demikian kami akrab menyapanya—memutuskan lebih baik dihentikan dulu cetaknya dan diganti dengan EPaper untuk menjaga hubungan yang baik dengan para pelanggan, pemasang iklan yang setia selama ini. Sebagai contoh As SAJIDIN Edisi April 2020 kini menumpuk dan tidak sempat terdistribusikan akibat kebijakan stay at home dan berkerja di rumah ini. Pelanggan As SAJIDIN diluar SIT Alfurqon Group juga meminta untuk sementara tak usah dulu diantarkan karena kantor sering tutup. Atas kondisi yang sama-sama tidak kita inginkan ini, kami mohon maaf dan mari kita sama-sama berdoa kepada Allah Swt, semoga

    kita selalu dalam lindungan-Nya dalam berupaya keluar dari serangan Covid-19 ini. Dan semoga Jeda Sebentar ini memang benar-benar sebentar, tidak pake lama.

    Pembaca yang beriman sekalian, apap-un yang terjadi dan kita alami saat ini, kita

    tetap selalu mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang sampai saat ini, masih memberikan kesempatan dan kemampuan kepada seluruh jajaran As SAJIDIN, untuk terus tiada pernah berhenti menerbitkan media dakwah islamiyah ini.

    Pembaca yang beriman sekalian, kami juga tak pernah kering selalu bersholawat kepada junjungan kita. nabi agung, manusia teladan, Nabi Muhammad Saw, Allahummah Sholli’ala Syaidina Muhammad, waala alihi syaidina Muhammad, semoga kita semua, termasuk juga para pem-baca sekalian, pelanggan, pemasang iklan dan seluruhnya, akan mendapatkan syafaat dari Beliau di yaumil akhir nanti, aamiin.

    Pembaca yang beriman sekalian, demikian salam hormat kami, semoga pembaca sekalian se-lalu dalam lindungan Allah Swt. Maaf dan Selamat Membaca. Hanya kepada Allah SWT-lah, kami ber-serah diri dan meminta pertolongan. Hasbunallah wani’mal wakil, ni’mal maulah wani’mannasir.(*)

    Wassalammu’alaikum w.w.

  • assajidinLAPORAN UTAMA3 EDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 2020

    Bagi Imam Besar Masjid Agung Palembang, KH Nawawi Dentjik Al Hafidz, suasana dan nuansa Rama-dhan 1441 H atau tahun 2020 ini sama sekali berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan suasana bulan puasa tahun ini, sama sekali tidak disangka-sang-ka sebelumnya bakal terjadi seperti ini. Apa itu? Masjid Agung harus tutup selama bulan ini karena adanya Pandemi Covid-19 yang terus mewabah sehingga sholat tarawih yang selama 38 tahun diimami Nawawi Dentjik ditiadakan sama sekali.

    Bayangkan selama puluhan tahun, Nawawi Dentjik sudah berkhidmat menjadi imam di masjid tertua di kota Palembang ini. Setiap malamnya, sholat tarawih dilakukan dengan 23 rakaat, termasuk sholat witir, dengan bacaan alquran 1 juz 1 malam, seh-ingga ketika usai ramadhan khatam alquran. Ini pulalah yang menjadi ciri khas masjid bersejarah di Sumatera Selatan ini. Tapi apa mau dikata, virus corona dari Cina ini tidak bisa ditaklukan dalam waktu singkat dan semua orang tidak luput dari dampak wabah yang tidak kelihatan ini.

    Oleh sebab itu, wajar saja Imam Besar Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo Palembang ini, mengakui bahwa peristiwa langka ini pengalaman baru pertamanya seumur hidup Sholat Tarawih dilakukan di rumah saja.

    Ternyata ramadhan tahun ini dan sholat tarawih di rumah, ada hikmah tersendiri bagi murid ulama besar KH Rasyid Siddiq Al Hafidz (alm) ini.

    “Alhamdulillah kita ambil hikmahnya, tarawih berjamaah di rumah bisa kumpul

    kh nAwAwI denTjIk AL hAfIdz :

    Baru kali ini tak Jadi imam tarawih di masJid agung

    sama anak-anak,” kata ustadz para tafidz di Palembang ini.

    Dia sedikit berkisah pengalaman selama 38 tahun jadi Imam Tarawih 23 rakaat di Masjid Agung. Selama itu, ia selalu bergegas mengejar waktu shalat tarawih.

    “Buka puasa di rumah, kemudian sha-lat magrib lantas makan dan buru-buru ke masjid untuk imam shalat tarawih ke masjid, jangan sampai terlambat,” kisahnya ketika diwawancari via telepon.

    Tapi qodarullah, tahun ini, shalat lima waktu dan sholat tarawih berjamaah di rumah dalam keadaan lebih santai bersama anak-anak dan jadi pensiun menjadi imam kalau di rumah. Karena anak anak yang mengimami selama shalat berjamaah di rumah.

    Nawawi juga sekaligus mengajarkan, melatih, dan mendengar hafalan anak-anak lancar. “Kebetulan, awal Maret lalu, anak-anak yang mondok sudah pulang kerumah semua, jadi shalatnya mereka yang mengimaminya. Bergantian karena ada empat anak laki jadi bergantian imam-nya,” ujarnya.

    Proses shalat tarawih di rumahnya, sama saja halnya dilakukan di Masjid Agung dengan 23 rakaat dan ada bilalnya.

    “Semua anak-anak yang ngerjain. Dari imam sampai bilal, saya tahun ini pensiun jadi imam, jadi makmum saja,” ungkapnya.

    Selain tidak bisa jadi imam di sholat tarawih, KH Nawawi Dentjik Al Hafidz juga tidak jadi imam sholat idul fitri tahun ini karena sholat di rumah juga.(*)

    n Tri Jumartini Ilyas

    Alhamdulillah kita ambil hikmahnya,

    tarawih berjamaah di rumah bisa kumpul

    sama anak-anak.”

    “kh nAwAwI denTjIk AL hAfIdz

    Masjid Agung Palembang tidak melaksanakan shalat tarawih berjamah pada bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah.FOTO:IST

  • assajidinFOKUSEDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 20204

    Selama ini, Pemkot Palembang meng-klaim telah melakukan berbagai upaya penanganan untuk menyela-matkan warganya dari serangan Covid-19 dan memberikan bantuan meringankan beban hidup masyarakat, antara lain den-gan pemberian sembako, pembelian alat kesehatan hingga penerapan PSBB.

    Terhitung sejak awal Maret lalu, upaya itu berwujud seperti melakukan penyem-protan jalan, tempat pelayanan publik dan tempat umum lainnya menggunakan disinfektan, bahkan melakukan gerakan bersih-bersih masjid, sebagai tindak lanjut dari instruksi Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Yusuf Kalla tentang sosialisasi ke tempat ibadah berkaitan dengan kewaspadaan Covid-19.

    Setelah itu, jajaran Pemkot Palembang juga melancarkan kebijakan penghentian sementara berbagai kegiatan di tempat umum yang bersifat mengumpulkan ban-yak orang seperti Pedesterian Sudirman juga Panggung Seni Taman Ampera. Ada juga kegiatan lainnya seperti membatasi pertemuan seperti audensi dan izin kera-maian, untuk menghindari penyebaran Covid-19.

    Dampak Covid cukup mempengaruhi perekonomian rakyat yang berujung pada tutupnya sejumlah tempat usaha. Bahkan terdapat 1.262 pekerja dari 400 perusahaan di Palembang kena Pemutu-san Hubungan Kerja (PHK).

    Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan, upaya penanganan Covid telah dilakukan diantaranya menyiapkan anggaran yang saat ini mencapai Rp 480 miliar. Anggaran itu untuk penanganan di bidang kesehatan, ekonomi dan jaringan sosial. Sampai saat ini, jumlah anggaran yang sudah digelontorkan baru mencapai

    MenceRMATI kLAIM peMkoT pALeMbAng

    Tangani Pandemi Covid-19CoroNA Virus Disease 2019 yang lebih dikenal dengan Covid-19 sudah menyebar dan nyaris merata melanda warga di 18 kecamatan Kota Palembang. Wabah ini belum juga menampak-kan tanda-tanda akan berakhir hingga awal Juni 2020 sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang harus memperpanjang PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) guna mempercepat menghadang laju penyebaran virus yang berasal dari Cina ini.

    lainnya. Berdasarkan grafik kematian Covid-19 paling banyak penderita men-inggal pada usia 60-69 tahun.

    Meski demikian, Harnojoyo meng-klaim penanganan Covid sejauh ini sudah berhasil. Sejak 20 Mei angka penyebaran kasus Covid-19 1,29 persen hingga 31 Mei 0,92 persen. Ia menilai ada perkembangan positif bahkan 99,97 persen warga sudah patuh menggunakan masker.

    “Setiap camat di 18 kecamatan harus menggandeng warganya berupaya me-manfaatkan potensi yang ada, seperti di lahan pertanian, perikanan, agar tetap mandiri selama menghadapi pandemi ini,” katanya.

    Di masa PSBB tahap kedua ini, pe-merintah kembali memberikan kelong-garan kepada umat beragama melaku-kan kegiatan ibadah di tempat ibadah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Seperti menyiapkan tempat cuci tangan, alat deteksi suhu tubuh, dan tetap jaga jarak.

    Harnojoyo menuturkan, untuk masjid yang sudah mengedepankan protokol kesehatan, selanjutnya akan ada pantauan dari pihak keamanan gabungan yang bersifat pendekatan ke masyarakat.

    “Maksudnya pengawasan itu bersi-fat pendekatan supaya masyarakat ikut protokol kesehatan,” tegasnya.

    PSBB tahap kedua yang diterapkan oleh Pemkot Palembang justru mem-berikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk kembali melakukan kegiatan sholat berjamaah, pun sholat jumat, di masjid-masjid seluruh pelo-sok kota Palembang. Sebelumnya, ada asumsi bahwa masjid sebagai tempat berkumpulnya umat islam ditengga-rahi sebagai tempat penularan wabah Covid-19.

    Bersamaan dengan itu, mal dan tempat perbelanjaan lainnya juga diizinkan untuk beroperasi kembali dengan pembatasan waktu yang telah ditentukan.(*)

    n Kamayel Ar-Razi

    Rp25 miliar. Untuk apa?“Diantaranya pembelian APD, alat

    kesehatan,pemberian paket sembako ke-pada 49.669 KK masyarakat terdampak,” kata Harnojoyo.

    Melihat terus bertambahnya jumlah kasus Covid-19, Walikota menambah jadwal penerapan PSBB yang awalnya diterapkan 20 April - 2 Juni, diperpanjang di tahap kedua ini hingga 16 Juni.

    PSBB ini disusul dengan kegiatanTim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang melakukan penjagaan ketat titik-titik mo-bilisasi massa dari dan ke kota Palembang dengan berjaga-jaga di beberapa titik point check, diantaranya KM 12, Karya-jaya, OPI, Talang Putri, Talang Jambe, Kolonel Burlian, Basuki Rahmat, Demang Lebar Daun, Sudirman, Mayjen Riyacudu, M.Isa dan Plaju.

    “Selama masa pandemi ini masyarakat dilarang pulang kampung, 1.750 anggota TNI/ POLRI, Satpol PP, Dishub turun patroli ke tempat umum, menegur dan memberikan edukasi,” ungkap orang no-mor satu di kota empek-empek ini.

    Berdasarkan data rekapitulasi seba-ran Covid-19 di Kota Palembang sejak 1 Februari - 4 Juni 2020 ini, jumlah kasus terkonfirmasi sudah mencapai 614 kasus, dirawat 468, sembuh 124, dan meninggal 22 orang.

    Sejauh ini berdasarkan keterangan Dinas Kesehatan, pasien Covid-19 rata-rata dirawat dan juga yang meninggal lantaran memiliki penyakit penyerta. Dari 22 orang yang meninggal dunia, hanya 3 orang murni dikarenakan Virus Corona.

    Sementara selebihnya karena gagal ginjal kronik, diabetes militus, hipertensi, jantung, stroke, PPOK dan jenis penyakit

    Selama masa pandemi ini masyarakat dilarang pulang kampung, 1.750 anggota TNI/ POLRI, Satpol PP, Dishub turun patroli ke tempat umum, menegur dan memberikan edukasi.”

    “H. HArNoJoyo

  • EDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 2020 assajidinSMARTKidS5

    DAlAm rangka menyemarakan Idul Fitri 1441 H, sekaligus menyambut persiapan ta-hun ajaran baru, Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Furqon menggelar silaturahim antar guru mulai dari PGTK hingga SMA dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ada.

    “Merajut kebersamaan untuk saling men-guatkan satu sama lain dalam menghadapi wabah covid 19 yang tengah melanda saat ini adalah salah satu cara kita menyikapi ske-nario Allah SWT. Karena disadari atau tidak, ketentuan Allah SWT tetaplah yang terbaik, “kata Ustadz H Emil Rosmali, di Gedung Daarul Jannah, Rabu (3/6/20).

    SIT Al Furqon ujarnya, adalah buah pe-

    Meski ditengah merebaknya virus corona, kabar mengembirakan justru datang dari Sekolah Islam Terpadu (SMAIT) Al Furqon yang mencatat keberhasilan para siswa yang lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) melalui jalur un-dangan tahun 2020.

    “ Jumlah yang lolos SNMPTN tahun ini mengalami kenaikkan bila dibandingkan dengan tahun lalu. Hasil ini merupakan hasil kerja keras antara guru, murid, dan orang tua, “ ujar Ustadz Mahyudi Kepala SMAIT Al Furqon kepada AsSajidin.

    Menurutnya, keberhasilan ini adalah salah satu bukti bahwa ditengah kondisi pan-demic saat ini, Para Ustadz maupun Bunda di SMAIT Al Furqon sama sekali tidak men-gendorkan semangat guna mendorong anak didiknya meraih prestasi gemilang. Tidak hanya bekal ilmu pelajaran namun dari sisi kejiwaan mereka pun diberikan motivasi su-paya mendapatkan nilai yang tinggi sehingga bisa terserap di dunia kerja nantinya.

    Melansir laman resmi http://sma.seko-lahalfurqon.sch.id Sekolah yang berlokasi di Jalan HBR. Motik RT. 48 RW. 08 KM. 08 ke-lurahan karya baru Kecamatan Alang-Alang Lebar Kota Palembang Telpon 0711418854 ini merilis beberapa nama para siswa yang lulus SNMPTN) melalui jalur undangan tahun 2020 diantaranya adalah :

    1. Berliana Laila Haris ( UIN Raden Fatah), Program Studi Komunikasi dan Penyi-aran Islam

    Prestasi : Menteri Kesehatan dan Ke-bersihan 2019, Juara 3 Paduan Suara Tingkat Provinsi 2019

    2. Salsabilah Aisyah (UIN Raden Fatah )Program Studi Psikologi Islam

    Prestasi : Juara 1 Mading Tingkat Provinsi, Juara Favorit Mading Tingkat Kota.

    3. Tiara Fitri (Universitas Sriwijaya), Pro-gram Studi Farmasi

    Prestasi : Juara 1 Mading Tingkat Provinsi, Harapan 3 Aplikasi Saints Tingkat Provinsi, Harapan 3 Mading Tingkat Provinsi

    4. Zakiyah Annisa (Universitas Sriwijaya ) Program Studi Akuntansi

    Prestasi : Menteri Kesenian Family 2019, Juara 1 Ekonomi tingkat Provinsi, Juara 2 Fotografi Unsri, Juara 2 Mading 3D Tingkat Provinsi,Juara 2 Mading Tingkat Provinsi, Juara 3 Menulis Essay,Tingkat Provinsi,Peserta Timo Internasional

    5. Ahmad Azhar (Universitas Sriwijaya), Program Studi Peternakan

    Prestasi : Menteri Olahraga Family 2019, Juara 1 Aplikasi Sains Tingkat Provinsi, Juara Harapan 3 LCC PAI Tingkat Provinsi

    6. Muhammad Faiz, (Universitas Sriwijaya ) Program Studi Teknik Kimia

    Prestasi : Juara 1 Aplikasi Sains Tingkat Provinsi, Juara 2 Puisi Tingkat Provinsi

    7. Irsyad Rifky Harahap ( Universitas Sri-wijaya ) Prgram Studi Ilmu Hukum

    SIT AL FUrQoN: meraJut keBersamaan

    untuk saling menguatkan

    mikiran yang diharapkan dapat terus men-elurkan anak-anak didik yang berkualitas, berkuantitas, berakhlak mulia. Karena hanya dengan itu syiar Islam tetap hidup. Lalu bagaimana, dengan kondisi saat ini, H Emil pun memaparkan rasa rindunya melihat senyum manis, tingkah lucu serta riuhnya anak-anak yang hampir 3 bulan ini sunyi senyap di sekolah bertakline Ahli Dzikir, Ahli Fikir, Ahli Ikhtiar ini.

    “Saya yakin para ustadz, bunda juga merasakan kerinduan ini. Namun apa boleh buat. Kalau saya pribadi, saya berpegang teguh dalam Shahih Bukhari dan Muslim diriwayatkan, dari Amir bin Saad bin Abi Waqqash, dari ayahnya bahwa ia pernah mendengar sang ayah bertanya kepada Usamah bin Zaid, “Apa hadits yang pernah engkau dengar dari Rasulullah berkaitan dengan wabah thaun? ”Usamah menjawab, “Rasulullah pernah bersabda: Wabah thaun adalah kotoran yang dikirimkan oleh Allah terhadap sebagian kalangan bani Israil dan juga orang-orang sebelum kalian. Kalau kalian mendengar ada wabah thaun di suatu negeri, janganlah kalian memasuki negeri tersebut. Namun, bila wabah thaun itu menyebar di negeri kalian, janganlah kalian keluar dari negeri kalian menghindar dari penyakit itu.” (HR Bukhari-Muslim).” H. Emil menjelaskan.

    Kendati demikian, menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya yang berjudul Ath-Thibb an-Nabawi, secara bahasa, thaun adalah sejenis wabah penyakit, demikian disebutkan dalam ash-Shihah. Sementara itu, di kalangan medis, thaun adalah pembeng-kakan parah yang mematikan, menimbulkan rasa haus dan dahaga yang amat parah dan rasa sakit yang luar biasa. Tubuhnya men-jadi hitam, hijau, atau abu-abu. Oleh sebab itu benarlah kiranya ketika nabi melarang umatnya untuk masuk maupun keluar dari tempat terkena wabah serta selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat.

    “ Larangan Nabi kepada umatnya untuk masuk ke lokasi terjadinya wabah memiliki sejumlah hikmah. Pertama, menjauhkan diri dari berbagai hal yang membahayakan. Kedua, mencari keselamatan yang merupa-kan materi kehidupan dunia dan akhirat. Ke-tiga, kenakan masker agar tidak menghirup

    udara yang dicemari oleh bau busuk dan ko-toran sehingga mereka sakit. Keempat jaga jarak , agar mereka tidak berdekatan dengan orang-orang sakit yang bisa menyebabkan mereka sakit sebagaimana yang diderita orang-orang tersebut. Kelima, menjaga jiwa dari perkiraan-perkiraan buruk dan penu-laran penyakit, “ujar Ustadz Emil seraya meminta para guru tetap menterdepankan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

    “ Kita masih harus mempersiapkan den-gan matang. Ya, walaupun info yang ada saat ini akan diberlakukan system ganjil genap. Namun SIT Al Furqon perlu mengkaji lebih dalam termasuk segala kemungkinan yang ada, “ tambahnya.

    Mengamini hal itu, dr Rizky yang juga pembicara dalam kegiatan ini menerangkan bahwa, covid 19 adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat mengin-geksi manusia serta menyebabkan ber-bagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respira-tory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke ma-nusia melalui tetesan cairan dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara penu-laran penyakit flu. Tetes cairan dari mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung orang lain yang berada di dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang tersebut melalui hidungnya. Oleh sebab itu, kata dr Rizky system pendidikan belajar mengajar dengan tatap muka langsung se-jatinya sangat rentan terjadinya kontak fisik yang menimbulkan gejala penyakit.

    “ Bahkan berdasarkan sebuah penelitian di Jepang, virus ini bisa bertahan hingga 30 sampai 40 menit di udara. Oleh sebab itu apa yang disampaikan nabi 14 abad yang lalu sebenarnya masih sangat relevan untuk diterapkan guna memutus mata rantai penyebaran covid 19 ini, “ katanya se-raya mengingatkan kepada para ustadz dan bunda untuk tetap menjaga lingkungan dan menterdepankan protokol kesehatan yang ada, “ pintanya. n Jemmy Saputera

    pReSTASI dITengAh wAbAhsiswa smait al Furqon lolos snmPtn alami kenaikan

    Prestasi : Presiden Family 2019, Juara 1 Speech Tingkat Kota,Juara 2 Olimpiade Ekonomi Tingkat Kota, Harapan 1 Olim-piade Ekonomi, Harapan 1 Olimpiade Geografi,Harapan 2 LCC Ekonomi Ting-kat Provinsi

    8. Muhammad Hilmy ( Politeknik Elek-tronika Negeri Surabaya )

    Prestasi : Menteri Keamanan Family, Juara 1 Aplikasi Sains Tingkat Provinsi,Juara 2 Turnamen Futsal Tingkat Kota, Harapan 3 nasyid tingkat Provinsi

    9. Ghifari Wirajaya (Politeknik Negeri

    Bandung) Prestasi : Ketua Ekstrakulikuler Ba-

    hasa Inggris 2019,Juara 1 Olimpiade Geografi Tingkat Kota,Juara 1 Olimpiade Ekonomi Tingkat Kota, Juara 1 Vokal Solo Tingkat Kota,Juara 3 Paduan Suara Tingkat Provinsi,Juara 3 TeaterTingkat Provinsi

    10. Sadina Azka Risyanti ( UIN Raden Intan) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

    Prestasi : Juara 1 Mading Tingkat Provinsi, Harapan 3 Olimpiade Tingkat Kota.(*)

    n Jemmy Saputra

    H Emil Rosmali

  • assajidinReMAjAEDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 20206

    Ahmad zakian nurfauzan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Darussalam Gontor

    Menurut saya, silahturahmi melalui virtual masih positif dilakukan, Kar-ena juga darurat keadaannya. Jadi tidak ada yang harus diberatkan dan islam sendiri jug selalu memberikan keringan di setiap keadaan apapun, Asal tidak diselewengkan aja. Tapi perlu di garis bawahi akhir akhir ini saya dengar salah satu aplikasi zom banyak memakan korban juga karena adanya kasus penipuan, Nah itu sisi yang harus diwaspadai. Yah namanya manusia tidak ada yang sempurna bisa saja terkalahkan dengan nafsu sematanya, mencari celah kesempatan dalam kesempitan. Dan lagi halal bi halal itu kan istilah arab, yang artinya sama aja silaturahmi untuk saling memaafkan satu sama lain.

    Anisah el janah Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab UIN Raden Fatah Palembang

    Halal bi halal sebenarnya adalah sebutan yang lazim untuk bermaa-fan atas segala kekhilafan di hari raya untuk umat islam di Indonesia. Hanya saja sejak zaman dahulu orang indonesia menyebutnya halal bi halal, sebutan lain sillaturahmi yang pada prinsipnya adalah ber-jabat tangan karena jelas akan menggugurkan dosa. Tapi bukan berarti tidak berjabatangan dosa tidak gugur. Karena hakikatnya yang paling penting saling memaafkan jika dalam kondisi ini dalam bentuk virtual atau video call tentu sebenarnya tidak mengurangi maksud dan tujuan dari halal bi halal itu sendiri. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka sambunglah tali silaturrahmi” (HR. Al-Bukhari). Maka jelas dalam bentuk apapun halal bi halal ya tetap bermaaf-maafan tetapi hanya berbeda dalam penyampaiannya

    saja. Karena pandemi ini kita beralih dengan mode virtual. Supaya menghindari kontak langsung antarmanusia dan tidak menimbulkan korban pandemi lebih banyak lagi.

    Almi novita Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

    Halal bi halal tahun ini terasa sangat berbeda karena pertama dalam se-jarah kita melaksanakan halal bi halal secara virtual. Meskipun ditengah pandemi seperti saat ini, sebagai umat muslim kita harus tetap me-nyambut hari raya idul fitri dengan penuh suka cita.

    Muhammad Aizul IslamSTAI As Sunnah Deli serdang, jurusan Bahasa arab

    Halal bi halal secara online Atau silaturrahim secara online. Nah, disini kita harus mendudukkan dulu apa itu silaturrahmi. Menurut ibnu katsir “Silaturahim adalah istilah untuk perbuatan baik kepada karib-kerabat yang memiliki hubungan nasab, atau kerabat karena hubungan pernikahan, serta berlemah-lembut, kasih sayang kepada mereka, memperhatikan keadaan mereka. Demikian juga andai mereka menjauhkan diri atau suka mengganggu. Dan memu-tus silaturahim adalah kebalikan dari hal itu semua” (An Nihayah fi Gharibil Hadits, 5/191-192, dinukil dari Shilatul Arham,

    Jika silaturrahim dilakukan secara virtual/online itu tidak men-jadi suatu masalah jika memang tidak bisa bisa dilakukan secara langsung karena ada nya udzur syar’i. Apalagi dalam keadaan yang sekarang yang sangat tidak memungkinkan untuk berjumpa dengan kerabat/keluarga yang jarak nya jauh, maka diperbolehkan melakukan silaturrahim secara online. Dengan keluarga atau kerabat senasab. n Tri Jumartini Ilyas

    SilaTUraHim Online : SOlUSi BerHari raya

    maSa Pandemi

    BANyAk cara untuk meng-aplikasikan system belajar,

    silaturahmi di masa pandemi saat ini. Namun setiap teknologi

    sudah barang tentu memiliki keunggulan dan kekurangnya

    masing-masing. oleh karena itu maka, menyikapi segala system

    dari semua sudut adalah cara bijak yang baik sebagai wahana

    pembelajaran dan silaturahmi yang lebih produktif, bernilai dan

    bermanfaat tepat guna. Berikut rangkuman pendapat beberapa

    remaja menyikapi system Virtual Ala Physical Distancing.

    Isra HayatiMahasiswi PBA UIN Imam Bonjol Padang

    memeTIK hikmah di ten-gah maraknya aksi wabah. Mungkin ini adalah salah satu kalimat yang cocok kita sandingkan dengan adanya kegiatan halal bi halal secara virtual yang tenar akhir ini. Dengan adanya halal bi halal secara virtual ini secara langsung kita sebenarnya sedang bersama berjuang untuk menjaga kelangsungan hidup kita, saling berjaga demi tetap terjaga. Walau kita bukan-lah salah satu dari garda terdepan, tapi setidaknya kita memiliki peran untuk ikut serta menyegerakan keadaan kembali aman.

  • assajidinMOZAiK7 EDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 2020

    Sekda Prov Sumsel H Nasrun Umar salah satu kendala terkait per-masalahan Iahan perlu dicarikan solusi dan langkah-langkah konkrit sehingga pembangunan Masjid tersebut dapat berjalan kembali.

    “Sesuai instruksi Gubernur, saya minta OPD terkait juga melakukan peng-klasiflkasian terhadap permasalahan lahan dalam pembangunan masjid ini, baik masalahan lahan yang yaitu cluster yang belum ataupun sudah dalam tahap verifikasi terkait upaya ganti rugi dan juga persertiflkatan,” katanya seraya menyebut jangan sampai pembangunan merugikan pihak-pihak lain.

    Lanjutnya, berdasarkan koordinasi dan komunikasi dirinya bersama dengan Dinas Perkim, serta dengan analisa yang ada bahwa kemungkinan pembangunan masjid ini akan tetap dapat dilanjutkan. “Namun hal ini juga perlu didukung dengan data-data penunjang yang trans-paran serta akuntabel untuk sehingga dapat segera diambil sebuah Iangkah yang konkrit,” ujar Nasrun

    Nasrun mengungkapkan, kedepan rencana kunjungan kerja Gubernur HD

    Lama Mangkrak, Pembanguan Masjid Sriwijaya Akan Kembali Dibangun

    Mangkraknya pembangunan Masjid Sriwijaya Palembang

    sebagai Masjid yang digadang-gadang menjadi simbol pusat

    peradaban Islam tersebut membuat Pemerintah Provinsi

    (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) bergerak cepat.

    ke lokasi untuk meninjau lokasi pem-bangunan masjid ini dalam waktu dekat. “Saya minta ini segera diselesaikan. Buatkan sebuah ringkasan data yang menajadi masukan dalam menyunting data-data yang diperlukan bagi OPD terkait. Saya tekankan atas nama guber-nur dan wakil gubernur ini untuk dapat kiranya diikuti prosesnya dengan baik,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua Dewan Pimpi-nan Pusat (DPP) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Prof Dr Jimly Asshiddiqie mendorong Pemprov Sum-sel untuk menyelesaikan pembangunan Masjid Raya Sriwijaya di Jakabaring ini . Sebab, jika masijd tersebut gagal dibangun bakal menjadi gambaran bu-ruk bagi Provinsi Sumsel yang memiliki jumlah penduduk mayoritas muslim.

    “Sebab, Palembang ini satu-satunya ibukota Provinsi yang belum memban-gun masjid baru pasca merdeka. Selama ini masjidnya merupakan bangunan lama dan hanya rehab saja. Kalau ini tidak terealisasi ya malu-maluin,” ujar Jimly usai menggelar pertemuan den-gan Gubernur Sumsel H Herman Deru beberapa waktu lalu.

    Jimly mengatakan gagasan pemban-gunan Masjid Raya Sriwijaya bertujuan untuk menjadikan Palembang sebagai simbol pusat peradaban Islam. Meski mencatut nama kerajaan Budha yakni Sriwijaya, namun masjid ini menjadi simpul peradaban di Indonesia.

    “Sengaja pakai istilah Sriwijaya karena memadukan simbol peradaban masa lalu Indonesia. Meskipun Buddhis, tapi kan Islam kita inklusif. Jangan lihat Buddhanya tapi lihat simpul peradaban-

    nya,” katanya.Dijelaskan Jimly, Pemprov Sumsel di-

    harapkan dapat meneruskan pembangunan masjid tersebut. Baik berada di tanah yang asli ataupun tanah yang ada sekarang. “Kalau tidak berhasil di Jakabaring, bisa gunakan lahan yang lama. Saya itu sudah mewakaf-kan 7 hektar di tempat yang lama. Memang kelemahannya tidak dipinggir jalan. Tapi kan tinggal dibuka saja,” tuturnya.

    Menyikapi fakta ini, Gubernur Sumsel H Herman Deru yang juga menjabat Ketua dewan penasihat ICMI Sumsel mengatakan pembangunan Masjid Sriwijaya di Jakabaring bisa dilanjutkan dan masalah sengketa tanah bisa diselesaikan.

    “Bila tidak ada jalan lain silahkan guna-kan tanah yang asli, wakaf dari saya dengan luas 7 hektar. Tapi kelemahannnya tidak dipinggir jalan, luas lebih kecil, dan daerah-nya belum ramai,” katanya sembari optimis jika pemerintah daerah bisa menyelesaikan permasalahan sengketa lahan dan menyele-saikan pembangunan masjid tersebut.

    “ Lagipun, selama ini kita belum mempu-nyai Masjid baru berskala Nasional. Selama ini hanya ada renovasi masjid besar, itupun masjid yang sudah berdiri lama, yaitu masjid Sultan Mahmud Jayo wikramo,” terangnya.

    Untuk diketahui, Pembangunan Masjid Raya Sriwijaya yang terletak di Jalan Panger-an Ratu Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Jakabaring palembang nampak sepi dari aktivitas dan seakan terbengkalai. Pantauan AsSajidin menemukan fakta baru pemban-gunan masjid yang digadang akan menjadi masjid terbesar se Asia Tenggara ini sepi dari aktifitas pengerjaan yang dilakukan di lokasi. Bahkan pembangunan masjid tersebut hanya menyisakan beberapa pondasi yang telah dibangun sebelumnya.

    “Terakhir terlihat ada yang mengerja-

    kan itu 2 Tahun lalu sekira Bulan Juni 2018 kemarin dan sekarang tidak ada aktifitas apa-apa,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

    Dirinya tidak mengetahui apakah pem-bangunan Masjid ini ini akan dilanjutkan atau tidak, lantaran tidak ada tanda-tanda bakal selesai dikerjakan. Namun sebagai seorang musli dirinya berharap pemban-gunan Masjid Sriwijaya ini dapat segera dilanjutkan, sehingga bisa selesai.

    “Yang namanya rumah ibadah pasti banyak akan masyarakat akan berkunjung. Untuk itu kami harap segera diselesaikan, se-hingga nanti dapat juga menghidupi denyut ekonomi masyarakat sekitar,” ujarnya.

    Ketua Umum Yayasan Wakaf Masjid Sriwijaya, Marwah M Diah mengatakan, bahwa progres pengerjaan fisik bangunan Kompleks Masjid Raya Sriwijaya baru men-capai 20 persen, terdiri dari pembangunan pondasi, penimbunan dan pengerasan tanah dan tiang-tiang kolom.

    Selain disokong pendanaannya oleh Pe-merintah Provinsi Sumatera Selatan, langkah lain yang dilakukan ialah dengan menggan-deng donatur dalam dan luar negeri.

    “Khusus untuk donatur luar negeri su-dah kita lakukan pendekatan yang berasal dari Saudi Arabia, Iran Kuwait, dan Qatar,” jelasnya seraya menyebut jika pembangunan masjid yang memiliki luas bangunan 8 Ha dan luas tanah 15 Ha tersebut memerlukan dana berkisar Rp 668 Miliar.

    Namun hingga saat ini, sambung dia, dana yang terkumpul baru Rp 130 Miliar, itupun be-rasal dari dana Pemerintah Provinsi Sumsel.

    “Total Rp 130 Miliar tersebut digelon-torkan Pemprov Sumsel yakni sebesar Rp 50 Miliar di tahun 2016 dan Rp 80 Miliar di 2017 kemarin,” jelasnya. (*)

    n Jemmy Saputera

  • assajidinKULiNeREDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 20208

    CARA membuAT1. Campur tepung terigu, susu bubuk, gula pasir, ragi instan, dan garam, aduk

    hingga tercampur rata. Masukkan telur, aduk, tuangi dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga air habis

    2. Tambahkan mentega, uleni lagi hingga adonan bisa dibentuk dan tidak lengket di tangan. Bulatkan adonan, biarkan selama 45 menit hingga adonan mengembang

    3. Kempiskan adonan dan bagi menjadi adonan yang beratnya 100 gram. Setiap adoan dibentuk bulat lagi dan biarkan selama 25 menit

    4. Setiap adonan dipipihkan, lalu diisi dengan sepotong pisang dan taburi dengan keju parut, tutup dan bentuk bulat panjang, atau sesuai dengan selera. Pastikan isi roti berada di tengah-tengah. Letakkan adonan yang sudah dibentuk di atas loyang yang sudah diolesi dengan mentega, biar-kan lagi selama 30 menit. Sementara itu, kocok kuning telur, lalu campur dengan susu cair, aduk rata, sisihkan

    5. Olesi permukan adonan dengan campuran kuning telur, lalu panggang di dalam oven yang sudah dipanaskan hingga matang atau selama 25 menit. Hidangkan roti selagi hangat atau panas

    2. Nugget tempe ayam wortel. n Bahan-bahan: - 200 gr tempe potong dadu lalu kukus 15 menit setelah itu ulek - 200 gr daging ayam, cuci lalu kukus 10 menit - 200 gr wortel, cuci lalu parut dengan parutan keju - 50 gr tapioka - 50 gr terigu - 2 butir telur - Secukupnya kaldu jamur - Secukupnya garam halus n Bahan perekat: - Secukupnya terigu - Secukupnya air es - Campur jadi satun Bahan Baluran: - Secukupnya tepung panir kasar

    Cara membuat: - Campur semua bahan nugget, aduk rata dengan spatula - Lalu tuang ke loyang, sebelumnya olesi loyang dengan minyak goreng - Ratakan, kemudian kukus dengan api sedang selama satu jam. - Tutup panci dengan serbet bersih - Setelah dikukus selama satu jam, dinginkan - Setelah dingin, keluarkan dari loyang - Iris-iris nugget sesuai selera, lalu rekatkan di tepung panir - Masukkan ke freezer atau kulkas sebelum digoreng

    Roti Pisang Keju

    Olahan Kedelai, memperkuat antibodi Penangkal Corona

    n Pisang raja tua 1/2 sisir, tidak lembek

    n Tepung terigu 750 gram

    n Susu bubuk 50 gram

    n Gula pasir 100 gram

    n Ragi instan 1 bungkus (11 gr)

    n Garam halus 1/2 sdt

    n Telur 2 butir

    n Air hangat 250 cc

    n Mentega 50 gram

    n Keju parut 100 gram

    n Susu cair 50 cc

    n Kuning telur 1, dikocok

    PENYEBARAN virus corona yang kian meluas ternyata bisa ditangkal dengan cara-cara sederhana tanpa bantuan medis. Penelitian terbaru menyebut salah satu cara mengantisipasi virus corona dapat dimulai den-gan pembersihan darah, meningkatkan daya tahan tubuh serta antibodi. Prof. Dr. Mohamad Amin, M.Si, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Biologi Sintetik Indonesia mengatakan, antibodi bisa didapat dari asam amino, nah asam amino bisa didapat dari kedelai.

    “Sumber utama antibodi salah satunya adalah dari asam amino, di antaranya tempe, oleh sebab itu maka mengkonsumsi tempe dan olahan kedelai lainya diyakini dapat membantu menangkal peredaran virus corona yang tengah mewabah saat ini, ”kata Prof. Amin. Menyikapi hal tersebut, AsSajidin kali ini akan membagikan resep olahan kedelai seperti berikut ini :

    1. Bakso Tempe Pedas Manis Bahan-bahan: - 1 porsi bakso tempe - 1/2 bagian bawang bombai, iris kasar - 3 siung bawang merah, iris halus - 2 siung bawang putih, geprak dan iris halus - 3 sdm saus sambal - 2 sdm saus tomat

    - 2 sdm kecap manis - 1 saset bon cabai level 15 - 1 batang daun bawang, iris halus - 1/2 sdt wijen sangrai - Garam, gula dan kaldu bubuk secukupnya - Air secukupnya - Minyak goreng

    Cara membuat: - Tumis bawang bombai, bawang merah dan

    bawang putih sampai harum - Tambahkan saus sambal, saus tomat, bon

    cabai dan kecap manis, aduk rata. Selan-jutnya, garam, gula dan kaldu bubuk, aduk dan cicipi

    - Masukkan bakso tempenya, aduk-aduk sampai rata dan masak sampai air kuah menyusut, angkat.

    - Siapkan dalam piring, taburi daun bawang dan wijen dan siap hidang.

  • assajidinMUAMALAHEDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 20209

    Biasanya sebelum keberangkatan ke tanah suci, calon jemaah haji sudah ber-belanja keperluan selama ibadah haji dan memesan oleh-oleh. Taoi saat ini sangat sepi, nyaris tak ada pembeli, itupun tergolong para pelanggan biasa. Memang toko oleh haji dan umroh, tidak saja berdagang berbagai perlengkapan haji dan umroh tapi juga per-lengkapan ibadah dan busana muslim.

    Owner Butik Arofah yang berjualan oleh-oleh haji dan umroh di kawasan Jalan M.Isa, Palembang, Nia mengatakan, sejak 20 tahun toko tersebut menjual oleh-oleh haji dan umroh, baru kali ini kondisi penjualan benar-benar terpukul. Kondisi pandemic Covid-19 saat ini dimana tidak adanya keberangkatan jemaah haji, ungkap Nia, membuat sejumlah pelanggan

    membatalkan pesanan.“Sebelumnya ada

    pelanggan yang sudah pesan, karena tidak jadi berangkat jadinya cancel.

    Ada sekitar 20 pelanggan membatalkan pemesanan

    oleh-oleh,” katanya, Ahad, 7 Juni 2020.

    Nia mengatakan, biasanya pelanggan memesan paket oleh-

    oleh dengan isian kacang, kismis, kurma dan air zamzam. Pelanggan yang

    memesan pun dari berbagai daerah selain Palembang seperti Pagar Alam juga Prabu-mulih.

    “Melihat seperti tahun-tahun lalu, dalam sehari kita jual 1.000 kotak paket oleh-oleh, sekarang satupun tidak keluar,” katanya.

    Toko Arofah menjual perlengkapan sholat,

    Toko Oleh-Oleh Haji dan Umroh Sepi

    GArA-gara pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir setengah tahun ini, ibadah umroh sudah lama dihentikan, kini pemerintah membatalkan keberangkatan jemaah haji 2020, akibatnya bisnis oleh-oleh haji dan umroh makin terpuruk menyusul merosotnya penjualan yang sepi pembeli.

    baju muslim anak dan dewasa juga perlengka-pan haji/ umroh. Seperti kain ihram Rp70.000, kaos, gamis cowok cewek mulai Rp30.000, satu set gamis berisi sarung tangan, kantong batu dan jilbab panjang mulai Rp100.000. Ada juga kurma mulai dari 20.000/kg - Rp200.000/kg.

    “Penjualan merosot sampai 80 persen. Sekarang yang datang hanya yang cari kurma ataupun baju muslim,” katanya.

    Nia berharap semoga pandemi Covid-19 segera berlalu dan perekonomian bangkit kembali. Den-gan hilangnya masa pandemi ini, memberikan harapan untuk kembali dibukanya ibadah haji dan umroh.(*)

    n Kamayel Ar-Razi

    Sebelumnya ada pelanggan yang sudah pesan, karena tidak jadi berangkat jadinya

    cancel. Ada sekitar 20 pelanggan membatalkan pemesanan oleh-oleh.”

  • assajidinPeNdidiKANEDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 202010

    Beda daerah Beda Pula Cara Belajar Siswa, Selama Pandemi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 doni monardo menyebut 44 persen kabupaten/kota di indonesia aman dari virus Corona karena masuk kategori zona hijau dan kuning. Zona hijau merupakan zona bebas corona, sementara zona kuning cenderung memiliki risiko rendah.

    “Hasil yang kita lihat sekarang ada 44 persen dari 514 kabupaten/kota yang statusnya risiko rendah dan aman yaitu warna kun-ing dan hijau,” ujar Doni saat menyampai-kan paparan di hadapan Presiden Joko Widodo di ge-dung BNPB, Jakarta, Rabu, 10 Juni 2020.

    Doni mengatakan, zona hijau dan kuning ini menunjukkan kesiapan daerah untuk membuka kembali aktivitasnya. Meski demikian, menurut Doni, sektor pendidikan menjadi yang terakhir untuk dibuka. Pasalnya, risiko di sektor tersebut masih cukup tinggi.

    “Adapun pendidikan karena risikonya tinggi adalah bagian terakhir yang kita nantinya jadikan sebagai program presi-den,” katanya.

    Sementara untuk daerah yang masih termasuk zona merah, ia memastikan gugus tugas akan terus mengawal. Ia menegaskan pemerintah akan berupaya mempertah-ankan masyarakat yang sehat dan menyem-buhkan yang sakit sebagaimana perintah Presiden Jokowi.

    “Ada beberapa daerah meningkat kasus-nya tapi kita yakin pembagian tugas antara pusat dan daerah sudah semakin baik. Dan sesuai perintah bapak presiden daerah-daerah yang relatif berisiko tinggi tetap kami kawal,” ucapnya.

    Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan (Disdik Sumsel) meminta Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) SMA/SMK tahun ajaran baru bulan depan diserahkan ke daerah masing-masing sesuai situasi dan kondisi Pandemi Covid-19.

    Termasuk Pemerintah Daerah yang akan memberlakukan New Normal. Pasalnya, kondisi dan situasi Pandemi Covid-19 di 17 kabupaten/kota di Sumsel berbeda.

    “Jadi persiapan New Normal, silahkan sekolah di daerah untuk berkordinasi den-

    gan Satuan Tugas Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan Covid-19 di daerah masing-masing sesuai situasi, apakah tetap dilakukan KBK daring atau tatap muka,” kata Kepala Disdik Sumsel H. Riza Pahlevi, Rabu, 10 Juni 2020.

    Mantan Kadispora Kota Palembang ini juga berpesan kepada semua SMA/SMK se-Sumsel agar selain berkordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan Covid-19 juga menggelar rapat komite dan wali murid kare-na berkenaan keputusan KBM daring atau tatap muka.

    Jangan sampai nanti banyak wali murid yang tak setuju untuk belajar tatap muka kar-ena belum digelar musyawarah antara komite sekolah bagi daerah-daerah yang berada di zona hijau dan memungkinkan untuk digelar tatap muka.

    “Jadi silahkan sekolah mau dilakukan sistem ganjil genap, atau satu kelas dibagi dua, kemudian ada shift pagi dan siang atau bagaimana agar tetap ada Social Distancing di era New Normal ini,” urainya.

    Riza juga menambahkan bahwa pihaknya telah menginstruksikan dan memberi imbauan kepada kepala sekolah SMA/SMK se Sumsel melalui Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK se Sumsel dan Kordinator Pengawasan agar setiap kegiatan di sekolah baik itu Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), proses tahun ajaran baru dah lainnya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yang diarahkan oleh Satuan Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan Covid-19.

    “Lengkapi sarana dan prasarana, tempat cuci tangan, disinfektan, dan lain-lain meng-gunakan dana BOS,” urainya.

    Menurutnya jenjang SMK memang jangan terlalu lama untuk proses belajar dalam jaringan (daring) karena SMK adalah jenjang vokasi yang perlu praktek sehingga di era New Normal ini dihimbau pihak seko-lah agar selalu menerapkan protokol kesehatan ketat baik itu belajar daring bagi guru yang ada di sekolah atau pun KBM tatap muka di era New Normal nantinya. n Sugi

    Jadi persiapan new normal, silahkan sekolah di daerah untuk berkordinasi dengan Satuan Tugas Gugus Tugas

    Percepatan dan Pencegahan Covid-19 di daerah masing-

    masing sesuai situasi, apakah tetap dilakukan KBK daring

    atau tatap muka.”

    ”H. Riza Pahlevi

    Kepala Disdik Sumsel

    H. Riza PahleviKepala Disdik Sumsel

    doni Monardo

    keMenTerian Pendidikan dan Kebu-dayaan (Kemendikbud) melakukan inovasi pendidikan kejuruan dengan mengubah lama pendidikan Sekolah Menengah Ke-juruan (SMK) yang sebelumnya tiga tahun menjadi empat tahun.

    “Dalam waktu dekat, kami akan berino-vasi dengan mengubah SMK menjadi empat tahun atau setara dengan diploma satu atau diploma dua. Terutama untuk program studi tertentu,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud) Wikan Sakarinto dalam webinar di Jakarta, Rabu, 10 Juni 2020.

    Dengan lamanya SMK selama empat tahun, maka siswa memiliki cukup waktu untuk mendapatkan bekal sebelum terjun ke dunia usaha dan dunia industri.

    Siswa SMK juga diwajibkan mengikuti program praktik kerja di industri. Jika siswa tersebut tidak mengikuti praktik kerja maka belum bisa diluluskan.

    “SMK dirancang empat tahun dan begitu lulus, siswanya bisa langsung kerja di industri,” kata dia sebagaimana dikutip dari antaranews.com.

    Kurikulum SMK, juga harus disesuaikan dengan kebutuhan industri. Kurikulum diharapkan dapat membangun kemam-puan teknis dan kemampuan nonteknis siswa. Sehingga bisa menjadi lulusan yang fleksibel dan mampu bekerja di berbagai industri.

    Sejumlah upaya dilakukan Kemendik-bud untuk meningkatkan kompetensi lulusan SMK, mulai dari kerja sama dengan industri, peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah, praktik kerja di industri, hingga penyusunan kurikulum bersama industri.

    Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan rebranding SMK, sehingga semakin banyak yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMK.

    “Terutama siswa SMP dan para orang tua siswa SMP. SMK harus dikenalkan se-cara baik kepada mereka,” kata Wikan.(*)

    n Aspani

    SmK BaKal 4 TaHUn SeTara diPlOma 1

    Pelajar diwajibkan tetap mengenakan masker jika sudah mulai masuk sekolah sebagai upaya pencegahan wabah corona.

  • assajidinSYiAREDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 202011

    Pertanyaanya apakah kita termasuk yang diingatkan oleh nabi melalui hadits ini? Mari kita lihat dan baca tujuan puasa di bulan Ramadhan se-lama sebulan.

    Firman Allah dalam alquran surat 2 Al-baqarah ayat 183

    Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, Puasa menurut Allah bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus saja tetapi lebih dari itu, kalau hanya menahan lapar dan haus saja anak kecilpun bisa, makanya salah satu syarat wajib puasa itu orangnya baligh atau sampai umur.

    Tujuan puasa menurut Allah pada ayat di atas adalah agar manusia menjadi orang yang bertakwa. Pertanyaanya sudah takwakah saya? Bagaimana cara mengetahui puasa itu sampai kepada tujuan? Apa saja ciri orang yang bertaqwa?

    Firman Allah dalam alquran surat ke 3 Ali Imran ayat 133-134

    Artinya : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

    Dari ayat ini ciri orang bertakwa ada 5:

    1. Segera mohon ampunMengapa manusia di suruh mohon ampun,

    karena manusia tidak luput dari salah dan dosa. Konsekwensi mohon ampun maka ma-nusia tidak akan mengulangi perbuatan dosa lagi bukti manusia mohon ampun maka harus mengadakan perbaikan, Firman Allah dalam alquran Surat 2 albaqarah ayat 160

    Artinya : kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.

    2. Sedekah baik di waktu lapang mau-pun sempit

    Yang kaya disuruh sedekah yang miskin disuruh sedekah agar Allah mengampuni dosanya Firman Allah dalam alquran surat 2 Albaqarah ayat 171

    Artinya : J ika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan

    MeRAwAT keTAkwAAn SeTeLAh RAMAdhAn

    AlHAmDulIllAH umat Islam seluruh dunia telah selesai

    menunaikan kewa-jiban melaksanakan

    puasa di bulan Ra-madhan tahun 1441 H/2020. Sering kita

    dengar baik di televisi radio para ustaz,kiyai menyampaiak hadits

    nabi Muhammad SAW “Berapa banyak orang

    yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan

    apa-apa kecuali lapar dan haus saja.”

    jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

    3. menahan amarah(sabar) juga ter-masuk ciri orang yang bertqwa dan dapat menghapuskan dosa manusia, firman Allah dalam alquran surat ke 11 Hud ayat 11

    Artinya : kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.

    4. Memaafkan kesalahan orang lainMemaafkan adalah perbuatan yang susah

    dilakukan tapi kalau mau diampuni oleh Allah maka harus bisa memafkan kesalah orang sebagaimana firman Allah dalam alquran surat ke 5 almaidah ayat 45

    Artinya : Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada qishaashnya. Barangsiapa yang me-lepaskan (hak qishaash)nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Ba-rangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.

    5. berbuat baikBerbuat baik adalah perbuatan yang bisa

    dilakukan oleh semua orang kapan saja dan dimana saja ternyata berbuat baik ini bisa menghapus kesalahan dan dosa manusia. Firman Allah dalam alquran surat ke 11 Hud ayat 114

    Artinya : Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

    Tujuan puasa adalah agar manusia men-jadi orang yang bertakwa. Ciri orang yang bertakwa1. Segera mohon ampun2. Sedekah baik di waktu lapang maupun sempit3. Menahan aamarah4. Memaafkan kesalahan orang5. Selalu berbuat baik

    Pertanyaanya sudah adakah kelima ciri ini pada diri kita? Silahkan jawab oleh diri kita masing masing.

    Firman Allah dalam alquran surat ke 8 attaubah ayat 29

    Artinya : Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu Furqan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.

    Orang yang bertaqwa akan mendapatkan balsan surga Firman Allah dalam alquran surat ke 16 ayat 31

    Artinya : (yaitu) surga ´Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa, saking penting-nya ajaran takwa ini sampai kepada seluruh manusia setiap hari jumat jammah shalat jumat selalu diingatkan agar bertakwa ke-pada Allah.

    Firman Allah dalam alquran surat ke 3 Ali Imran ayat 102

    Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

    Mudah-mudahan manusia di Indonesia setelah menjalankan ibadah puasa menjadi orang yang bertakwa dan terus merawat ket-akwaannya meski Ramadhan sudah berlalu. Sehingga akan terbukti firman Allah dalam alquran surat ke 7 ayat 96

    Artinya : Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.(*)

    n novi amanah

    Hai orang-orang beri-man, jika kamu ber-takwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu Furqan dan mengha-puskan segala kesala-han-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.

    ( QS Attaubah ayat 29 )

  • Kejujuran dan kebenaranEDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 2020As SAJIDIN 12

    MAKLUMAT

    BanYak Jalan menuJu hiJrah

    SETIAP orang punya cara dalam mewujudkan cita-cita. Setiap orang juga punya jalan menuju jalan untuk berhijrah. Ada yang melalui kesenangan, ada pula melalui kesulitan. Semua itu adalah cara Allah untuk menunjukkan jalan bertaubat dan berhijrah kepada jalan yang benar.

    Tapi, jangan langsung berpikir, hanya menunggu Allah memberikan jalan (hu-idayah) itu, baru taubat (hijrah). Jika engkau tak raih manalah datang begitu saja. Raihlah, dengan mendekati hidayahmu. Seperti tadi disinggung, saat senang ingatlah Al-lah. Dial ah yang memberimu kesenangan (kekayaan). Saat kesulitan, ingatlah Allah bahwa ini merupakan teguran agar kita lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

    Dalam hadits Qudsi yang shahih, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua tersesat kecuali orang yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku nis-caya Aku akan berikan petunjuk kepada kalian”1.

    Oleh karena itu, Allah Ta’ala yang maha sempurna rahmat dan kebaikannya, me-merintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk selalu berdoa memohon hidayah taufik kepada-Nya, yaitu dalam surah al-Fatihah: “Berikanlah kepada kami hidayah ke jalan yang lurus”.

    Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di ber-kata: “Doa (dalam ayat ini) termasuk doa yang paling menyeluruh dan bermanfaat bagi manusia, oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk berdoa kepada-Nya dengan doa ini di setiap rakaat dalam sha-latnya, karena kebutuhannya yang sangat besar terhadap hal tersebut”2.

    Aku BerhijrahBida (32), seorang wanita yang bek-

    erja sebagai professional, kemarin dalam sebuah acara diskusi online tentang ba-

    OlEH: Bangun luBiS gaimana mengelola uang secara syariah, Bida mengenakan jilbab dan begitu tertib dalam mengucapkan setiap kalimat. Tidak seperti biasanya yang begitu meriah jika dalam acara-acara tertentu. Ia memang sering memberikan pandangan pada diskusi soal keuangan dan perdagangan karena keahliannya.

    Ketika dalam satu pertanyaa, soal dirinya berjilbab, dia mengakui, semua ini adalah kon-disi yang sekarang dihadapi oleh masyarakat luas. “Saya harus menuju jalan yang syar’i. Saya takut sama Allah.” katanya dengan nada lirih.

    Suasana dengan munculnya wabah virus yang belakangan ini meluas di seluruh dunia membuat dirinya makin menguatkan untuk berhijrah.”Saya mau bertaubat. Kita tidak tahu entah kapan kita dijemput Allah. Sekarang suasana sangat memprihatinkan,:ujarnya menceritakan dengan keinginan untuk memu-lai lebih baik menjalani agamanya Islam.

    Seorang sahabat bernama Yunyung (27), berkegiatan sehari-hari sebagai pebisnis alat-alat elektronik, mengatakan dirinya juga ber-hijrah dari kondisi yang serampangan kepada kondisi yang lebih baik sesuai ajaran Islam, karena merasakan kekayaannya ternyata malah membuatnya banyak masalah.

    “Sayanya, kurang bersyukur sepertinya. Saya akan melakukan kegiatan amal dari sejumlah keg-iatan yang saya lakukan sehari-hari. Kita tidak ada ketenangan hati, kalau begini begini terus,”ujarnya. Ia yakin ia banyak lupa bersedekah. Ia juga me-lihat seorang kaya muallaf yang menjual rumah di Jawa Timur, miliaran rupiah, demi membantu masyarakat miskin. “Saya cemburu,”katanya ketika ditanya mengapa dirinya sekarang lebih banyak menuntut ilmu agama.

    Banyak orang menemui jalan karean sadar setelah banyak melakukan dosa dengan tidak menjalankan ibadah secara rutin, mereka tersadar kemudian kembali kejalan Allah, bertaubat dan berhijrah lebih istiqomah menjalankan ibadah.

    Firman Allah dalam Q.S. Al Insyirah ayat 5-6;’Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. Bida dan

    karena keadaan Imannya sendiri yang bersifat yazid wa yanqus (suatu saat ia bertambah, pada saat yang lain justru berkurang). Di sinilah perlunya taubat agar bisa membawanya kepada rahmat Allah. Bahwa tak ada manusia yang bersih dari salah dan dosa. Selalu saja ada debu-debu lalai yang melekat. Sedemikian lembutnya, terlekatnya debu kerap berlarut-larut tanpa terasa. Di luar dugaan, debu sudah berubah menjadi kotoran pekat yang menutup hampir seluruh tubuh. Itulah keadaan yang kerap melekat pada diri manusia.

    Karena itu, segeralah insafi dan bertaubat. Dan harus bersyukur kepada Allah, karena memberi peluang taubat setiap saat. Begitupun, tentu tidak ber-manka dapat melakukan lagi, lalu kem-bali bertaubat. Taubat adalah kewajiban kaum beriman. Allah swt berfirman (Q.S, An Nuur: 31), “Dan bertaubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.” Patut kita camkan, Allah swt sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Firman-Nya (Q.S, Al-Baqarah: 222), “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertau-bat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” Dalam ayat lain Al-lah berfirman, “Dan orang-orang yang mengerjakan dosa-dosa kemudian ber-taubat sesudahnya dan beriman maka sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Mahapengampun dan Penyayang.” (Q.S, Al-Araaf:153). Sebagai manusia berakal, sepantasnya bersegera menggapai keu-tamaan hijrah atau taubat.

    Agar taubat diterima, Imam Nawawi (dalam Riyadhusshalihin), menyebut-kan tiga syarat. Pertama, menyesal. Karena taubat tidak akan diterima bila sipendosa tidak menyesali kesalahan atau dosanya. Jika tidak adanya penye-salan, menunjukkan bahwa ia senang dengan perbuatan tersebut. Logikanya, bisakah seseorang itu dipercaya telah bertaubat sementara dia terus melaku-kan perbuatan dosa tersebut?

    Maka, harus ada tekad yang kuat, keikhlasan, kesungguhan niat dalam bertaubat. Raihlah taubat mu. Jangan sedikit rezeki langsung taubat. Banyak rezeki kembali maksiat. Taubat yang se-layaknya dilakukan seorang hamba Al-lah yang ikhlas yaitu bila tidak separuh ia bertaubat. Itu yang disebut sebagai taubat nasuha, yaitu benar-benar dan sungguh-sungguh dengan kesadaran yang maksimal.(*)

    Yungyung, menyiratkan bahwa walaupun mereka sungguh dalam soal ekonomi mam-pu, namun selalu ada kesulitan dan ketidak senangan. Yakin Allah akan memberikan kemudahan dan kegembiraan yang hakiki, bila menekuni agama Islam dengan baik. Berhijrah, taubat dengan benar.

    Allah. Allah yang Maharahman dan Ma-harahim, memberi peluang kepada manusia untuk taubat atau berhijrah. Maka kita yang sering berbuat dosa terhadap diri sendiri, keluarga, kerabat, umat Islam, supaya meng-gunakan peluang tersebut. Dengan rahmat Allah memberikan kita jalan kembali kepada ketaatan, ampunan dan rahmat-Nya. Seperti firman-Nya (Q.S,Al-Baqarah:160) “Dan Aku-lah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

    Islam tidak membiarkan manusia ber-putusasa, namun kesalahan yang dilakukan

  • Permasalahan yg muncul ini dapat memicu perselisihan dalam rumah tangga yang bisa jadi berujung dengan pertengkaran kemarahan dan keributan yang tiada bertepi atau berakhir dengan damai saling mengerti dan saling memaafkan. Sampai pun rumah tangga orang-orang yang memiliki keutamaan dalam agama ini juga tidak lepas dari masalah perselisihan pertengkaran dan kemarahan.

    Namun berbeda dengan orang- orang yang tidak mengerti agama , maka orang yang memi-liki keutamaan dalam agama tidak membiarkan setan menyetir hingga menjerumuskannya kepada apa yang disenangi oleh setan. Bahkan mereka berlindung kepada Allah dari makar setan berusaha memperbaiki perkara mereka menyatukan kembali kebersamaan mereka dan menyelesaikan perselisihan di antara mereka.

    Sebagaimana dikutip dari situs Konsul-tasiSyariah.com. Pertengkaran dalam rumah tangga, hampir pernah terjadi dalam semua keluarga. Tak terkecuali keluarga yang ang-gotanya orang baik sekalipun. Dulu keluarga Ali bin Abi Thalib dan Fatimah radhiyallahu ‘an-huma, juga pernah mengalami semacam ini.

    Dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi rumah Fatimah radhiyallahu ‘anha, dan beliau tidak melihat Ali di rumah. Spontan beliau bertanya: “Di mana anak pamanmu?” ‘Tadi ada masalah dengan saya, terus dia marah kepadaku, lalu keluar. Siang ini dia tidak tidur di sampingku.’

    Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada para sahabat tentang keberadaan Ali. ‘Ya Rasulullah, dia di masjid, sedang tidur.’ Datanglah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ke masjid, dan ketika itu Ali sedang tidur, sementara baju atasannya jatuh di sampingnya, dan dia terkena debu. Lalu Ra-sulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap debu itu, sambil mengatakan,

    “Bangun, wahai Abu Thurab… bangun, wahai Abu Thurab…” (HR. Bukhari 441 dan Muslim 2409)

    Tentu tidak ada apa-apanya ketika keluarga kita dibandingkan dengan keluarga Ali dan Fa-timah radhiyallahu ‘anhuma. Meskipun demiki-an, pertengkaranpun kadang terjadi diantara mereka. Sebagaimana semacam ini juga terjadi di keluarga kita. Hanya saja, pertengkaran yang terjadi di keluarga yang baik sangat berbeda dengan pertengkaran yang terjadi di keluarga yang tidak baik.

    Apa bedanya?Keluarga yang tidak baik, mereka bertengkar

    tanpa aturan. Satu sama lain saling menguasi dan saling mendzalimi. Setitikpun tidak ada upaya untuk mencari solusi. Yang penting aku menang, yang penting aku mendapat hakku. Tak jarang pertengkaran semacam ini sampai menui caci-maki, KDRT, atau bahkan pembunuhan.

    Berbeda dengan keluarga yang baik, seka-lipun mereka bertengkar, pertengkaran mereka dilakukan tanpa melanggar aturan. Sekalipun mereka saling sakit hati, mereka tetap menjaga jangan sampai mendzalimi pasangannya. Dan mereka berusaha untuk menemukan solusinya dari pertengkaran ini. Umumnya sifat semacam ini ada pada keluarga yang lemah lembut, me-mahami aturan syariat dalam fikih keluarga, dan sadar akan hak dan kewajiban masing-masing.

    Semua Jadi PahalaApapun kesedihan yang sedang kita alami,

    perlu kita pahami bahwa itu sejatinya bagian dari ujian hidup. Sebagai orang beriman, jadi-kan itu kesempatan untuk mendulang pahala.

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    “Tidak ada satu musibah yang menimpa setiap muslim, baik rasa capek, sakit, bingung, sedih, gangguan orang lain, resah yang mendalam, sampai duri yang menancap di badannya, kecuali Allah jadikan hal itu sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari 5641).

    Pahami bahwa bisa jadi pertengkaran ini disebabkan dosa yang pernah kita lakukan. Kemudian Allah memberikan hukuman batin dalam bentuk masalah keluarga. Di saat itu, hadirkan perasaan bahwa Allah akan meng-gugurkan dosa-dosa anda dengan kesedian

    assajidinKeLUARGAEDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 202013

    Jangan lakukan Tiga Hal ini dalam Pertengkaran

    rumah Tangga

    yang anda alami…lanjutkan dengan bertaubat dan memohon ampun kepada-Nya.

    Umar bin Abdul Aziz mengatakan, “Musibah turun disebabkan dosa dan musibah diangkat den-gan sebab taubat.” (Majmu’ Fatawa, 8/163)

    Hindari Tiga Hal iniSelanjutnya, ada 3 hal yang wajib dihindari

    ketika terjadi pertengakaran. Semoga dengan menghindari hal ini, pertengkaran dalam ke-luarga muslim tidak berujung pada masalah yang lebih parah. Secara umum, aturan ini telah disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    Dalam hadis dari Hakim bin Muawiyah Al-Qusyairi, dari ayahnya, bahwa beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ten-tang kewajiban suami kepada istrinya. Rasu-lullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    “Kamu harus memberi makan kepadanya sesuai yang kamu makan, kamu harus memberi pakaian kepadanya sesuai kemampuanmu mem-beri pakaian, jangan memukul wajah, jangan kamu menjelekannya, dan jangan kamu melakukan boikot kecuali di rumah.” (HR. Ahmad 20011, Abu Daud 2142 dan dishahihkan Al-Albani).

    Hadis ini merupakan nasehat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para suami. Meskipun demikian, beberapa larangan yang disebutkan dalam hadis ini juga berlaku bagi wanita. Dari hadis mulia ini, Rasulullah shal-lallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan untuk menghindari 3 hal:

    Pertama, hindari KDRTDalam Al-Quran Allah membolehkan se-

    orang suami untuk memukul istrinya ketika sang istri membangkang. Sebagaimana firman Allah di surat An-Nisa:

    Wanita-wanita yang kamu khawatirkan tidak tunduk, nasehatilah mereka dan pisahkan-lah mereka di tempat tidur mereka, dan pukul-lah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya..(QS. An-Nisa: 34)

    Namun ini izin ini tidak berlaku secara mutlak. Sehingga suami bebas melampiaskan kemarahannya dengan menganiaya istrinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mem-berikan batasan lain tentang izin memukul,

    1. Tidak boleh di daerah kepala, seba-gaimana sabda beliau, “jangan memukul wajah.” Mencakup kata wajah adalah semua kepala. Karena kepala manusia adalah hal yang paling penting. Ada banyak organ vital yang menjadi pusat indera manusia.

    2. Tidak boleh menyakitkanBatasan ini disebutkan oleh Rasulullah shal-

    lallahu ‘alaihi wa sallam dalam khutbah beliau ketika di Arafah.

    “Jika istri kalian melakukan pelanggaran itu, maka pukullah dia dengan pukulan yang tidak menyakitkan.” (HR. Muslim 1218)

    Keterangan ini juga disebutkan Al-Bukhari dalam shahihnya, ketika beliau menjelaskan firman Allah di surat An-Nisa: 34 di atas.

    Atha’ bin Abi Rabah pernah bertanya kepada Ibnu Abbas,

    Saya pernah bertanya kepada Ibnu Abbas, ‘Apa maksud pukulan yang tidak menyakitit-kan?’ Beliau menjawab, “Pukulan dengan kayu siwak (sikat gigi) atau semacamnya.” (HR. At-Thabari dalam tafsirnya, 8/314).

    Termasuk makna pukulan yang tidak menyakitkan adalah pukulan yang tidak men-inggalkan bekas, seperti memar, atau bahkan menimbulkan luka dan mengeluarkan darah. Karena sejatinya, pukulan itu tidak bertujuan untuk menyakiti, tapi pukulan itu dalam rangka mendidik istri.

    Namun, meskipun ada izin untuk memukul ringan, tidak memukul tentu jauh lebih baik. Karena wanita yang lemah bukanlah lawan yang seimbang bagi lelaki yang gagah. Anda bisa bayangkan, ketika ada orang yang sangat kuat, mendapatkan lawan yang lemah. Tentu bukan sebuah kehormatan bagi dia untuk meladeninya. Karena itu, lawan bagi suami yang sesunguhnya adalah emosinya. Suami yang mampu menahan emosi, sehingga tidak menyikiti istrinya, itulah lelaki hebat yang sejatinya. Rasulullah shallal-lahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    “Orang yang hebat bukahlah orang yang sering menang dalam perkelahian. Namun orang hebat adalah orang yang bisa menahan emosi ketika marah.” (HR. Bukhari 6114 dan Muslim 2609).

    Seperti itulah yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. A’isyah menceri-takan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memukul wanita maupun budak dengan tangan beliau sedikitpun. Padahal beliau berjihad di jalan Allah. (HR. Muslim 2328).

    Maksud pernyataan A’isyah, “Padahal beliau berjihad di jalan Allah” untuk membuktikan bahwa sejatinya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok yang pemberani. Beliau pemberani di hadapan musuh, bukan pemberani di hadapan orang lemah. Beliau tidak memukul wanita atau orang lemah di sekitarnya. Karena memukul orang lemah bukan bagian dari sifat ‘pemberani’.

    Kedua, Hindari Caci-makiSiapapun kita, tidak akan bersedia ketika

    dicaci maki. Karena itulah, syariat hanya mem-bolehkan hal ini dalam satu keadaan, yaitu ketika seseorang didzalimi. Syariat membole-hkan orang yang didzalimi itu untuk memba-las kedzalimannya dalam bentuk cacian atau makian. Allah berfirman,

    Allah tidak menyukai Ucapan buruk (caci maki), (yang diucapkan) dengan terus terang ke-cuali oleh orang yang dianiaya. (An-Nisa: 148)

    Setidaknya, ketika dia tidak mampu memberi balasan secara fisik, dia mampu membalas dengan

    melukai hati orang yang mendzaliminya.Dalam ikatan rumah tangga, syariat memoti-

    vasi kaum muslimin untuk menciptakan suasana harmonis. Sehingga sampaipun terjadi masalah, balasan dalam bentuk caci maki harus dihin-darkan. Karena kalimat cacian dan makian akan menancap dalam hati, dan bisa jadi akan sangat membekas. Sehingga akan sangat sulit untuk bisa mengobatinya. Jika semacam ini terjadi, sulit untuk membangun keluarga yang sakinah.

    Karena itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan jangan sam-pai seseorang mencaci pasangannya. Apalagi membawa-bawa nama keluarga atau orang tua, yang umumnya bukan bagian dari masalah.

    Beliau bersabda, “jangan kamu menjele-kannya”

    Dalam Syarh Sunan Abu Daud dinyatakan, “Jangan kamu ucapkan kalimat yang men-

    jelekkan dia, jangan mencacinya, dan jangan doakan keburukan untuknya..” (Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abu Daud, 6/127).

    Perlu kita ingat bahwa cacian dan makian kepada pasangan yang dilontarkan tanpa se-bab, termasuk menyakiti orang mukmin atau mukminah yang dikecam dalam Al-Qur’an. Allah berfirman,

    Orang-orang yang menyakiti orang-orang

    yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (QS. Al-Ahzab: 58)

    Marah kepada suami atau marah kepada istri, bukan alasan pembenar untuk mencaci orang tuanya. Terlebih ketika mereka sama sekali tidak bersalah. Allah sebut tindakan semacam ini sebagai dosa yang nyata.

    Ketiga, Jaga Rahasia KeluargaBagian ini penting untuk kita perhatikan.

    Hal yang perlu disadari bagi orang yang sudah keluarganya, jadikan masalah keluarga sebagai rahasia anda berdua. Karena ketika masalah itu tidak melibatkan banyak pihak, akan lebih mudah untuk diselesaikan. Terkait tujuan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam me-nasehatkan, “jangan kamu boikot istrimu kecuali di rumah”

    Ketika suami harus mengambil langkah memboikot istri karena masalah tertentu, jangan sampai boikot ini tersebar keluar sehingga dike-tahui banyak orang. Sekalipun suami istri sedang panas emosinya, namun ketika di luar, harus me-nampakkan seolah tidak ada masalah. Kecuali jika anda melaporkan kepada pihak yang berwenang, dalam rangka dilakukan perbaikan.

    Siapakah pihak yang berwenang?Pihak yang posisinya bisa mengendalikan

    dan memberi solusi atas masalah keluarga. Da-lam hal ini bisa KUA, hakim, ustadz yang ama-nah, atau mertua. Kami sebut mertua, karena dia berwenang untuk mengendalikan putra-putrinya. Dan ini tidak berlaku sebaliknya.

    Agar tidak salah paham, berikut keterangan lebih rinci;

    Ketika suami melakukan kesalahan, tidak se-layaknya sang istri melaporkan kesalahan suami ini kepada orang tua istri. Tapi hendaknya dilapor-kan kepada orang yang mampu mengendalikan suami, misalnya tokoh agama yang disegani suami atau orang tua suami. Demikian pula ketika sum-ber masalah adalah istri. Hendaknya suami tidak melaporkannya kepada orang tuanya, tapi dia laporkan ke mertuanya (ortu istri).

    Solusi ini baru diambil ketika masalah itu tidak memungkinkan untuk diselesaikan sendiri antara suami-istri.

    Hindari Pemicu Adu DombaBagian ini perlu kita hati-hati. Sebagaimana

    yang ditulis oleh ustadz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina Konsultasi Syariah.com, ketika se-orang istri memiliki masalah dengan suaminya, kemudian dia ceritakan kepada orang tua istri, muncullah rasa kasihan dari orang tuanya.

    Namun tidak sampai di sini, orang tua istri dan suami akhirnya menjadi bermusuhan. Orang tua istri merasa harga dirinya dilecehkan karena putrinya didzalimi anak orang lain, sementara suami menganggap mertuanya terlalu ikut cam-pur urusan keluarganya. Bukannya solusi yang dia dapatkan, namun masalah baru yang justru lebih parah dibandingkan sebelumnya.

    Selanjutnya, jadilah keluarga yang bijak, yang terbuka dengan pasangannya, karena ini akan memperkecil timbulnya dugaan buruk (suudzan) antar-sesama. Jika anda tidak me-mungkinkan menyampaikan secara langsung, sampaikan dalam bentuk email, atau sms. Wallahua’alam. (*)

    n Aspani Yasland

    SEDIkIT sekali rumah tangga yang selamat dari lilitan perselisihan di antara anggotanya khususnya di antara suami istri. karena yang

    namanya berumah tangga membangun hidup berkeluarga dalam perjalanannya pasti akan

    menjumpai berbagai permasalahan kecil atau-pun besar sedikit ataupun banyak.

    FOTO:NET

  • assajidinCAHAYA ALFURQON

    EDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 202014 IKHTIBAR

    Oleh : H.Emil Rosmali

    KAlAu kita renungkan dengan seksama ayat yang mulia ini, kita akan dapati isyarat makna agung sehubungan dengan mulianya kedudukan berdo’a kepada Allâh Azza wa Jalla, yaitu bahwa orang yang paling dicintai Allah Azza wa Jalla adalah orang selalu berdo’a dan memohon kepada-Nya.

    Namun orang yang enggan berdo’a kepada-Nya maka dialah yang paling dibenci dan dimurkai-Nya. Makna ini yang diungkapkan oleh Imam Sufyan ats-Tsauri rahimahullah dalam ucapan beliau, “Wahai (Dzat) yang (menjadikan) hamba yang paling dicintai-Nya adalah yang berdo’a dan banyak memohon kepada-Nya. Wahai (Dzat) yang (menjadikan) hamba yang paling dibenci-Nya adalah hamba yang tidak mau berdo’a kepada-Nya. Tidak ada satupun yang bersifat seperti itu selain-Mu, wahai Rabb-ku”

    Firman-Nya : ”Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesung-guhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” [QS. Al-Mukmin: 60].

    Namun jika kita merasa doa kita belum terkabul, maka kita tidak boleh putus asa. Kita harus ber-husnudhan (berprasangka baik) pada Allah ta’ala dengan terus introspeksi diri sendiri. Ketika berdoa, kita harus mem-perhatikan adab-adab berdoa, diantaranya: ikhlash, sungguh-sungguh, khusyuk, penuh kerendahan, dan yakin bahwa doa kita pasti akan dikabulkan, sebagaimana firman Allah di atas tadi.

    Disarankan, agar memulai doa dengan memuji Allah, memuliakan dan mengucap-kan shalawat Nabi. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Nasa’i, juga oleh Turmudzi yang menyatakan sahnya, dari Fudhalah bin ‘Ubeid: “Bahwa Rasulullah saw. mendenganr seorang laki-laki berdoa selesai shalatnya tanpa membesarkan Allah dan menu-capkan shalawat Nabi, maka sabdanya: ‘Orang ini terlalu tergesa-gesa’!”

    Lalu dipanggilnya orang itu, lalu katanya kepadanya-atau juga kepada orang-orang lain - “Jika salah seorang diantaramu berdoa, hen-daklah dimulai dengan membesarkan asma Al-lah yang Maga Agung dan Maha Mulia itu serta menyanjung-Nya, lalu mengucapkan shalawat

    Memohonlah Kepada Allah Saja Niscaya Terkabul

    OleH: H. DjUlIAR RASyID

    atas Nabi saw., setelah itu barulah berdoa; meminta apa yang diinginkannya.”

    Begitu Rasulullah memberikan seruana-gar kita mengawali doa dengan menyanjung Allah ta’ala dan bershalawatlah kepada Nabi Muhammad shallallaahu ’alaihi wasallam. Bila pun doa kita terhalang, bisa jadi karena adanya beberapa faktor, diantaranya, bisa saja makan dan minum yang kita konsumsi adalah haram

    Bila seorang anak manusia melakukan maksiat dan apa yang diharamkan Allah; “Bagaimana mungkin kita mengharap terka-bulnya doa, sedangkan kita sudah menutup jalannya dengan dosa dan maksiat”.

    Apalagi katanya, meninggalkan kewajiban yang diwajibkan oleh Allah. Rasulullah shal-lallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, hendaklah kalian menyuruh yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran atau (kalau tidak kalian lakukan) maka pasti Allah akan menurunkan siksa ke-pada kalian, hingga kalian berdoa kepada-Nya,

    tetapi tidak dikabulkan” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 2169, Al-Baghawi dalam Syar-hus-Sunnah 14/3453, dan Ahmad no. 23360. At-Tirmidzi berkata : “Hadits ini hasan”].

    Tidak khusyu’, lalai, dan terkuasai hawa nafsu. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasal-lam bersabda : “Berdoalah kepada Allah dan kamu yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang hatinya lalai dan tidak khusyu’ “ [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 3479 dan Al-Hakim no. 1817).

    Kalaupun misalnya Allah ta’ala belum mentaqdirkan doa kita terwujud, kita harus sabar dan ridha bahwasannya Allah ta’ala mempunyai hikmah yang sangat besar. Allah ta’ala sangat sayang terhadap hamba-Nya dan seorang hamba tidak tahu tentang akibat urusannya. Terkadang seseorang mengharap-kan sesuatu, padahal itu jelek buat dia. Seba-liknya, seseorang membenci sesuatu, padahal itu baik buat dia.(*)

    ORAng yang merasa berkecukupan ketika ada muncul serba kekuran-gan dalam pemikirannya, sebe-narnya itulah orang yang kaya. Merasa berkecukupan setiap waktu, sekalipun dia sebenarnya terlihat dari lahirnya seperti orang yang serba kekuaranga.

    Dalam benak kita yang akan muncul, siapa sebenarnya orang kaya itu, adalah seperti si pe-mikil perusahaan Microsoft; Bill Gates. Atau pemain bola sekelas Ronaldo, mungkin juga Jack Ma, pemilik perusahaan Ali Baba.

    Namun kesemua itu, sirna ketika Rasulullah bersabda bah-wa . “Kekayaan tidaklah diukur dengan banyaknya harta, namun kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari dan Muslim; dari Abu Hurairah)

    “Kekayaan tidaklah diukur dengan banyaknya harta, namun kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari – Muslim)

    Inilah jawabannya. Kalau pencinta dunia, tentu jawaban-nya, adalah orang-orang yang hartanya melimpah dan memi-liki emas dan permata.

    Rasulullah bersabda, bahwa sesunguhnya kekayaan hatilah yang paling hakiki. Pun ter-penuhinya rasa aman, keseha-tan, dan kecukupan untuk hari ini merupakan kekuatan besar yang memberi cahaya pada akal sehingga bisa berpikir lurus dan tenang.

    Pikiran yang lurus dan kon-sisten kadang-kadang mampu mengubah seluruh perjalanan sejarah, bahkan seluruh per-jalanan hidup seseorang. Inilah orang kaya yang aman dan sehat akalnya.

    “Barang siapa memasuki pagi harinya dengan perasaan aman di rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu maka seolah-olah dunia dan seisinya telah menjadi mi-liknya.”( HR.. al-Tirmidzi )

    Kaya hati, atau sering diis-tilahkan dengan ‘nrimo (men-erima) dan rela dengan apa dan berapa pun yang diberikan oleh Allah Ta’ala padanya. Seberapap-un rezeki yang diperolehnya, dia tidak mengeluh. Mendapat reze-ki banyak, bersyukur; mendapat rezeki sedikit, bersabar dan tidak mengumpat

    “Beruntunglah orang yang berIslam, dikaruniai rezeki yang cukup, dan dia dijadikan men-erima apa pun yang dikarunia-kan Allah (kepadanya).” (HR. Muslim).

    Berdasarkan pemikiran itu, bisa jadi orang yang berpeng-hasilan dua puluh ribu sehari dikategorikan orang kaya. Buat apa berjuta-juta tapi tetap merasa miskin.

    Adalah orang-orang yang merasa cukup kaya bila dirinya memperoleh keberkahan dan hatinya tenang. Dan percay-alah dengan firman Allah Ta’ala yang menyebutkan: Tidak ada satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin rezekinya oleh Allah.” (QS. Hud:6).(*)

    Merasa cukup

  • assajidinbeRANdAEDISI 74, DZULQA’DAH 1441 H /JUNI 202015

    KemATIAn tragis warga kulit hitam Afrika-Amerika George Floyd memantik solidaritas di berbagai negara. Negeri Paman Sam itu ditunding berbuat rasisme terhadap warganya yang berkulit hitam.

    Perlakuan tidak manusiawi yang berlatar belakang rasis telah menimpa seorang warga kulit hitam keturunan Afrika-Amerika berna-ma George Floyd. Dia meninggal secara tragis di kaki seorang polisi. Maka tak pelak lagi, para demonstran mengatakan itu adalah kekerasan berbasis diskriminasi rasial. Kematian George telah mengundang simpati dan protes global dari berbagai Negara yang mengecam rasisme. Mereka memamerkaan kata-taka haru dari George Floyd ketika minta kepada polisi yang menginjaknya, Floyd, I Can’t Breathe, dan Black Lives Matter. “Aku Tak Bisa Bernafas”.

    Negera super power Amerika Serikat yang kerap kali berkoar-koar menuhankan hak asasi manusia, ternyata di negera Presi-den Donald Trump ini, rasisme masih ada dan faktanya jelas dengan tragedi kematian George Floyd ini.

    Menilik kasus rasisme tersebut, sebenarnya sangat tidak populer lagi di masa sekarang ini, sebab Nabi Muhammad SAW sudah mem-berikan ajaran islam yang sangat menjunjung keadaban dan perbedaan kulit manusia yang telah diciptakan Allah Swt.

    Berikut kisah bahwa Islam sama sekali tidak mengajarkan umatnya untuk berlaku rasisme. Beda warna kulit manusia ini diung-kapkan Rasulullah ketika melakukan Haji Wada di tahun 10 Hijriah.

    Pada bulan Dzul Qa’dah tahun 10 H, mulailah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersiapkan diri untuk menunaikan haji yang pertama sekaligus yang terakhir dalam kehidupan beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru kaum muslimin dari ber-bagai kabilah untuk menunaikan ibadah haji bersamanya. Diriwayatkan, jamaah haji pada tahun itu berjumlah lebih dari 100.000 orang bahkan lebih.

    Pada tanggal 8 Dzul Hijjah 10 H, Nabi shal-lallahu ‘alaihi wa sallam berangkat menuju Mina. Beliau shalat zuhur, ashar, maghrib, dan isya di sana. Kemudian bermalam di Mina dan menunaikan shalat subuh juga di tempat itu.

    Setelah matahari terbit, beliau berangkat menuju Arafah. Setelah matahari mulai berges-

    TraGedi GeOrGe FlOyd memBUKTiKan aJaran iSlam

    SanGaT mUlia

    Sebagaimana kehormatan hari Arafah, bulan Zulhijjah di Kota Makkah yang suci ini.

    Haji wada’’(perpisahan) adalah pesan perdamaian dunia dan menghargai orang lain, sekaligus mempertegas Islam sebagai agama rahmat dan perdamaian untuk semua.

    Soal rasisme ini ada kisah singkat seba-gaimana ditulis Ustadz Inayatullah Hasyim. Temanya Kisah Ucapan Rasis Jaman Rosulullah Yang Dilakukan Abu Dzar Kepada