MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau...

72
RSON Menyongsong Asian Games 2018 Sajian Utama PENGAPURAN SENDI LUTUT DAPATKAH DISEMBUHKAN? MENINGKATKAN VOLUME OXYGEN MAXIMAL UNTUK PRESTASI ATLET YANG MAKSIMAL RSON MEDIA INFORMASI RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL ISSN: 9.772407.157113 Edisi Ketiga - Tahun II | April - Juni 2015

Transcript of MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau...

Page 1: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

RSON Menyongsong

Asian Games 2018 Sajian Utama PENGAPURAN SENDI LUTUT DAPATKAH DISEMBUHKAN?

MENINGKATKAN VOLUME OXYGEN MAXIMAL UNTUK PRESTASI ATLET YANG MAKSIMAL

RSONMEDIA INFORMASI

RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL

ISSN: 9.772407.157113

Edisi Ketiga - Tahun II | April - Juni 2015

Page 2: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan
Page 3: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

RedaksiMenerima sumbangan tulisan dan foto.

Tulisan dikirim ke alamat redaksi melalui pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan (untuk yang dikirimkan melalui surat). Redaksi berhak mengedit atau mengubah tulisan jika dianggap perlu, dan

tidak mengubah esensi isi.

RSONPENASEHAT

Menpora R.I. (H. Imam Nahrawi, S.Ag.)

DEWAN REDAKSI Dr. H. Alfitra Salamm, APU

Dr. dr. Basuki Supartono, Sp. OT, FICS, MARSDr. Ismun Dwi Karyatiningsih, M.Pd

dr. Prita Kusumaningsih, Sp.OGdr. Erni Yustisiani, MH.Kes

PEMIMPIN REDAKSIdrg. Afrida Aryani, MPH

WAKIL PEMIMPIN REDAKSIdrg. Esti Cahyani Adiati

REDAKTUR PELAKSANADra. Ratih Sayidun

STAF REDAKSIdr. Danarto Hari Adhimukti

drg. Sri Maryanidr. Yasmien Anis

Rini Nur Ayu Ningtyas, AMKLita Novitasari, AMK

FOTOGRAFER

Muh Aria Bangun, S.iKOM

ARTISTIKdrg. Esti Cahyani Adiati

Muh Aria Bangun, S.iKOM

EDITORMuh Aria Bangun, S.iKOM

SIRKULASISri Soendari, S.E.

Yuliyanti Setiyorini, AMK.Nurmadinah, AMK.

Yanti A.Md. KepEfika Ambar Utari

ALAMAT REDAKSIJl. Jambore Raya No.1Cibubur, Jakarta Timur

Telp/Fax: (021) 87753977 Pendaftaran: (021) 87753975

email : [email protected]

Salam Olahraga...

P uji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang dengan pertolongan-Nya, kami dapat menerbitkan Media Informasi Rumah Sakit

Olahraga Nasional (RSON) edisi ke-3 . Menyambut datangnya perhelatan akbar Asian Games 2018, kami menyajikan informasi mengenai persiapan RSON menyongsong Asian Games 2018.

Menjelang penyelenggaraan Asian Games 2018, RSON telah melakukan berbagai persiapan, yang terdiri dari persiapan legalitas kelembagaan, persiapan bangunan, persiapan peralatan, persiapan Sumber Daya Manusia, serta persiapan pelayanan.

Edisi ke-3 ini juga menampilkan tulisan mengenai almarhum atlet lari Indonesia yang dijuluki manusia tercepat di Asia. Berbagai Tips Sehat akan me-nambah pengetahuan pembaca. Tak ketinggalan, Kilas Peristiwa menginformasikan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh RSON.

Kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat menyempurnakan penyajian Media Informasi RSON pada edisi selanjutnya.

Terima kasih.

3

Pengantar Redaksi

Page 4: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

PENGANTAR REDAKSI 3

DAFTAR ISI 4

SURAT PEMBACA 5

MEMORI Alm. M. Sarengat 7

TAMU KITA 9

SAJIAN UTAMA• Pengapuran Sendi Lutut Dapatkah Disembuhkan? 13• Meningkatkan Volume Oxygen Maximal untuk 23 Prestasi Atlet Yang Maksimal

KARYA ILMIAH• Kenali Beberapa Penyakit Keputihan 26• Penatalaksanaan Asma 28

TOPIK KITAPersiapan RSON Menjelang Asian Games 2018 29

ULASAN 31

SOSOK 36

TIPS SEHAT• Selama Ramadhan Atlet Tetap Latihan 37• Jalan Kaki, Olahraga yang Mudah dan Aman 39• Salah Menyikat Gigi Menyebabkan Gigi Sensitif 43• Infused Water Minuman Yang Menyehatkan 44• Mouthguards Mencegah Cedera Gigi dan Mulut 47• Puasa yang Menyehatkan 49

GALERI FOTO 51

KILAS PERISTIWA 58

UNGGULAN RSON 63

KATA MEREKA 65

KONSULTASI KESEHATAN 68

CERPEN 69

JADWAL PRAKTEK RSON 71

14

Indonesia sebagai Negara yang memiliki penduduk sebesar 237.641.326 jiwa menurut data

resmi sensus penduduk 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik sebenarnya sangat berpotensi menghasilkan atlet - atlet yang dapat berprestasi di kawasan regional maupun internasional. Kondisi yang terjadi

saat ini, prestasi atlet - atlet Indonesia di kawasan regional maupun internasional belum maksimal. Salah satu hal yang membuat belum maksimalnya prestasi mereka adalah kurang baiknya endurance (daya tahan tubuh) saat bertanding. Untuk mengukur endurance atlet saat bertanding, dapat menggunakan

pengukuran Volume Oxygen Maximal (VO2Max).

Ballady dkk tahun 2010 didalam Tesis A Comparison of Two Protocols in Measuring Maximal Oxygen Consumption in Highly Trained Distance Runners mengatakan, bahwa pemeriksaan konsumsi oksigen maksimal oleh tubuh atau yang biasa disebut VO2Max dengan menggunakan treadmill test adalah suatu prosedur yang sudah populer. Tujuannya untuk menilai fungsi kardiopulmoner individu dan dapat memberikan informasi lebih lanjut yang berguna dalam membuat resep program latihan. Basset dan Howley dalam judul tesis yang sama mengatakan bahwa prosedur tes VO2Max dapat digunakan untuk membantu menentukan kemampuan atlet untuk menghasilkan energi

Meningkatkan Volume Oxygen Maximal

Untuk Prestasi Atlet Yang Maksimal

Oleh : dr. Agoes Kooshartoro, Sp.PD

dan dr. Danarto Hari Adhimukti

4

Daftar Isi

Page 5: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Informasi Kesehatan TerkiniSaya senang membaca Media Informasi RSON dan merasa tertarik dengan informasi-informasi yang diberikan. Sebagai mahasiswa fakultas kedokteran, saya berharap di edisi mendatang Media Informasi RSON dapat lebih banyak lagi memberikan informasi terkini di bidang kesehatan. Sehingga Media Informasi RSON bisa menjadi salah satu media yang dapat memberikan informasi yang up-to-date di bidang kesehatan. Terima Kasih.

Bima - Jakarta

Jawab: Terima kasih mas Bima atas apresiasi serta saran yang diberikan. Untuk edisi selanjutnya kami akan berusaha untuk lebih banyak memberikan informasi terkini khususnya di bidang kesehatan.

Perbanyak GambarSelamat atas terbitnya Media Informasi RSON. Saya merasa informasi yang saya dapatkan begitu bermanfaat, terutama mengenai tips-tips kesehatan. Saran saya, edisi selanjutnya lebih banyak menampilkan gambar pada artikel-artikel yang disajikan, agar pembaca lebih tertarik melihat halaman demi halaman Media Informasi RSON. Semoga Media Informasi RSON sukses selalu. Terima kasih.

Anya – Bogor

Jawab: Terima kasih mbak Anya atas sarannya.Kami berusaha menyuguhkan informasi dengan lebih menarik lagi.

Informasi Rumah Sakit Olahraga NasionalSaya membaca Media Informasi RSON ketika berkunjung ke Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON). Saya merasa Media Informasi RSON sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan adanya Media Informasi RSON, saya menjadi lebih mudah mendapatkan informasi mengenai RSON. Semoga Media Informasi RSON akan terus memberikan informasi yang terbaik bagi pembaca.

Widya - Bogor

Jawab: Terima kasih mbak Widya. Kami senang sekali atas tanggapan yang mbak berikan. Kami akan terus berbenah diri untuk menjadikan Media Informasi RSON lebih baik lagi.

5

Surat Pembaca

Page 6: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Kenali Fasilitas Penunjang di RSON

Page 7: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Indonesia pernah memiliki atlet yang dijuluki manusia tercepat di Asia. Almarhum

sprinter Mohammad Sarengat (74). Atlet yang satu ini pantas disebut sebagai pahlawan di bidang olahraga. Bagaimana tidak. Berprestasi sebagai atlet sekaligus menjadi dokter. Meski berdedikasi sebagai atlet, beliau tidak lupa betapa pentingnya pendidikan bagi masa depannya. Keberhasilan ini patut menjadi contoh bagi atlet-atlet masa kini. Bahwa mengukir prestasi di bidang olahraga itu penting. Juga tak kalah pentingnya berprestasi dibidang akademik.

Bertahun-tahun nama Sarengat melegendaris di cabang olahraga atletik Indonesia. Atlet kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, 28 Oktober 1940 ini, merupakan atlet nasional yang memperoleh medali emas pada Asian Games tahun 1962 yang diselenggarakan di Jakarta. Sprinter Mohammad Sarengat menyumbangkan dua medali emas dalam cabang lari 100 meter dan lari gawang 110 meter serta perunggu di nomor 200 meter. Selain menjadi pelari tercepat di Asia, dia memecahkan rekor Asia untuk lari gawang 110 meter dengan waktu 14,4 detik dan lari 100 meter dengan 10,5 detik. Mematahkan rekor sprinter Pakistan, Abdul Khalik, dengan 10,6 detik pada Asian Games II di Manila, Filipina. Bahkan rekor Sarengat ini baru bisa dipecahkan pada 25 tahun kemudian atau tepatnya tahun 1987. Sungguh prestasi yang menjadi teladan bagi atlet-atlet lain.

Almarhum Sarengat telah ikut mengharumkan nama negeri ini di bidang olahraga. Sebelum tahun 1962, Indonesia mengalami “zaman perunggu”. Karena para

atlet saat itu hanya berhasil meraih medali perunggu dalam ajang Asian Games. Keadaan itu berubah pada Asian Games IV tahun 1962 di Jakarta. Peringkat Indonesia melonjak dari 14 pada Asian Games III di Tokyo, menjadi runner up dengan perolehan 11 emas, 12 perak dan 28 perunggu. Keberhasilan ini melampaui target yang dipatok hanya lima besar. Di ajang Asian Games IV tahun 1962 di Jakarta, sprinter Mohammad Sarengat menyumbangkan dua medali emas dalam cabang lari 100 meter dan lari gawang 110 meter serta perunggu di nomor 200 meter.

Keberhasilan ini membuat namanya melegenda di dunia

atletik selama bertahun-tahun. Berkat jasa dan prestasinya bagi bangsa Indonesia, nama Sarengat diabadikan untuk nama stadion di Batang, Jawa Tengah, tanah leluhurnya.

Menjadi dokterSejak SD hingga SMU,

almarhum Sarengat menjadi kiper kesebelasan sepakbola di sekolahnya. Setelah bosan sering menghuni bangku cadangan di klub Indonesia Muda Surabaya, dia iseng mencoba menjadi atlet cabang olahraga atletik. Ternyata di cabang ini bakatnya terasah. Saking tekunnya berlatih, apalagi ketika

Almarhum Sprinter Mohammad Sarengat

Atlet yang dijuluki Manusia Tercepat di Asia

7

Memori

Page 8: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

ikut pelatnas untuk Olimpiade tahun 1960, membuatnya tidak lulus SMA pada tahun 1959. Bapak tiga anak ini baru lulus SMA tahun 1961.

Menurut Ensiklopedi Jakarta, setelah lulus SMA, atlet ini sempat bingung bagaimana melanjutkan pendidikannya. Karena masalah biaya. Letnan Jenderal GPH Djatikusumo, mantan kepala staf Angkatan Darat (AD) pertama, menyarankan Sarengat masuk dinas AD. Atlet yang memperhatikan pendidikan inipun mendapatkan beasiswa masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Di tahun pertama tidak naik tingkat karena ikut Asian Games IV. Dia baru menyelesaikan pendidikan dokter pada 1971.

Atlet terkenal tahun 1960-an ini adalah contoh atlet yang baik. Bukan hanya berprestasi sebagai atlet, tapi juga berhasil menyelesaikan pendidikan dokter. Pahlawan di bidang olahraga ini mundur dari gelanggang atletik sejak Ganefo (Games of the New Emerging Forces) pada 1963 di Jakarta. Dia kemudian menjadi dokter tentara AD dengan pangkat terakhir kolonel CKM (Corps Kesehatan Militer).

Kemudian sebagai dokter, Sarengat pernah menjadi dokter pribadi mantan Wakil Presiden Sultan Hamengkubuwono IX (1973-1978) dan kemudian mantan Wakil Presiden Adam Malik (1978-1983). Setelah itu, Sarengat kembali sibuk di bidang keolahragaan. Yaitu sebagai ketua bidang pembinaan prestasi PB PASI (Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) dan Sekretaris Jenderal KONI Pusat (1986-1990). Di juga pernah menduduki kursi anggota MPR RI tahun 1987.

Kesehatan Sarengat mulai menurun tajam sejak menderita

stroke tahun 2009. Penderitaannya bertambah setelah mengalami infeksi paru-paru, setelah stroke menyerangnya. Ketika ditemui di kediaman almarhum Sarengat di Kemang, Jakarta Selatan, putra bungsunya, Andung Sarengat mengatakan, semangat hidup yang tinggi membuat almarhum ayahnya sanggup bertahan hingga 5 tahun. Serangan stroke ketiga kalinya menyebabkan Sarengat terus berbaring di tempat tidur. Hingga 5 tahun kemudian, ajal menjemputnya.

Ada pelajaran berharga yang patut ditiru dari kehidupan atlet legendaris ini. Yaitu sikapnya yang pantang menyerah, mendidik anak-anaknya secara disiplin tapi dengan perkataan yang lembut.

Peraih emas pertama untuk lari jarak pendek pada Asian Games tahun 1962 di Jakarta ini, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 13 Oktober 2014. Mantan atlet yang pernah dijuluki manusia tercepat Asia, Mohammad Sarengat, menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda untuk bisa meraih

prestasi seperti dirinya.Untuk menghormati jasa salah

satu atlet legendaris nasional itu, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, KRMT Roy Suryo Notodiprojo berkenan hadir dalam pemakaman Sarengat di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Beliau berharap agar para atlet muda Indonesia bisa meneladani semangat mantan sprinter nasional itu, yang telah mengharumkan nama bangsa. Rekor Sarengat bisa bertahan hingga 25 tahun menunjukkan dedikasi almarhum Sarengat. Semangatnya saat meraih emas pada Asian Games 1962 di Jakarta harus bisa menjadi pemacu semangat atlet – atlet Indonesia sekarang ini. Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games tahun 2018. Ajang Asian Games 2018 nanti merupakan peluang Indonesia untuk menciptakan rekor – rekor baru dan Sarengat–Sarengat lainnya. (Ratih Sayidun/dari berbagai sumber)

Almarhum Sprinter Mohammad Sarengat Atlet Yang Dijuluki Manusia Tercepat di Asia Mohammad Sarengat (Tengah)

8

Memori

Page 9: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendirikan rumah sakit khusus untuk atlet yaitu Rumah Sakit Olahraga

Nasional (RSON). “Jadi kami berobatnya ke RSON. Masa sih...ke rumah sakit lain,” tutur Hj. Shobibah Rohmah, istri Menpora Imam Nahrawi, saat ditemui di kediamannya di Jakarta, baru - baru ini. Sudah beberapa kali Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kemenpora (DWP Kemenpora) ini berobat ke RSON, yaitu ke dokter gigi dan membawa anak-anaknya berobat ke dokter spesialis anak. Sampai sekarang pun tetap konsultasi dengan dokter di RSON.

Hj. Shobibah Rohmah sangat terkesan dengan kondisi RSON yang bersih, terawat dan nyaman. Lokasinya pun strategis, dekat pintu tol. Beliau sekeluarga hanya berobat ke RSON. Bismillah, yakin saja bisa sembuh. Mengingat standar pelayanannya khusus untuk atlet. Jadi rumah sakit ini memiliki keunggulannya. Yaitu ditujukan untuk atlet. Meskipun masyarakat umum pun bisa berobat kesana.

Ibu dari 7 anak ini menghimbau agar RSON lebih banyak melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan rumah sakitnya. Agar kelak lebih banyak atlet dan masyarakat luas berobat kesana. Supaya pasiennya semakin bertambah banyak.

Atlet memang perlu rumah sakit khusus. Sebab pengobatan kepada atlet bukan hanya supaya sembuh saja. Tapi sembuh dan bisa berlatih serta bertanding untuk meningkatkan prestasinya.

TawakalMenjadi istri menteri tentulah bukan tugas yang

ringan. Kenyataan ini sangat dipahami oleh Hj. Shobibah Rohmah. Fondasi pertama yang harus dibangun adalah tawakal. ”Kami sama-sama berkomitmen untuk mencari ridho Allah. Saya serahkan kepada Allah untuk menjaga bapak dan kami sekeluarga”, tuturnya. Ibu menteri yang hobi berdagang ini mengatakan, tugasnya adalah menciptakan kenyamanan di rumah. Supaya ketika suami pulang ke rumah, dia merasa nyaman. Seraya kuat-kuat mendoakan suami.

Intinya, kita yakin bahwa Allah Maha segala - galanya, maka ketika merasa pesimis terhadap keadaan, tapi kalau kita sungguh-sungguh yakin bahwa Allah Mahakuasa, yakin Allah bisa membantu kita, maka hati pun tentram. Artinya sepenuhnya tawakal. Yakin apa ketentuan Allah. Hj. Shobibah Rohmah pasrahkan segala urusan kepada Allah. Menurut saja kepada ketetapan Allah. Yang penting selamat dunia akhirat. Tidak ingin mendikte Allah.

9

Bismillah... Yakin Bisa SembuhHj. Shobibah Rohmah

Page 10: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Ibu 7 anak ini berharap suami tidak silau dengan segala hal yang bukan berasal dari Allah. Salah satu cara untuk mencegahnya, dengan selalu mengecek slip gaji suami. Tujuannya agar suami tidak melakukan korupsi sebagai pejabat negara. Sikap ini akan terus dilakukannya. Apalagi kini suami dipercaya sebagai Menpora. Sebelumnya, Imam Nahrawi adalah Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Katanya, sebagai istri, kita tahu slip gaji suami. Berapa penghasilan suami. Kalau ada jumlah uang yang lebih dari biasa, harus ditanyakan kepada suami. Ini uang dari mana.

BergadangHj. Shobibah Rohmah dibesarkan di keluarga

pesantren. Lulusan pesantren Al Fathimiyyah yang berlokasi di desa tambak beras, Jombang, Jawa Timur. Selain sebagai tempat menimba ilmu, pesantren juga menjadi tempatnya belajar berdagang. Karena terdesak kebutuhan.

Sambil tersenyum sumringah, muslimah asal Sidoarjo, kelahiran 29 Maret 1978 ini bercerita bagaimana sampai dirinya jadi pintar berdagang. Kepandaiannya berdagang berawal dari hobi jajan dan belanja. Padahal orangtua memberi uang saku yang terbatas.

Mulai berpikir bagaimana caranya supaya bisa dapat uang sendiri. Dengan kata lain melarikan hal yang negatif yaitu suka belanja dan jajan, ke hal yang positif, yaitu jadi bisa punya bisnis kecil-kecilan.

Ketika di pesantren mulai berdagang kecil- kecilan, jualan kerudung handmade dan sarung batik Sidoarjo. Sewaktu lulus pesantren tahun 1996, sudah bisa mendapat untung dari berdagang hingga hampir Rp. 10 juta. Ketika itu makan di pesantren

setiap bulan cuma Rp. 30 ribu. Bayangkan, waktu itu belum krisis moneter.

Berdagang rupanya bukanlah hal baru dalam keluarga besarnya. Nenek dan ibundanya juga pedagang. Ibundanya adalah seorang mubaligh. Sambil berdakwah sekalian berdagang.

Kemudian setelah menikah, Hj. Shobibah Rohmah berbisnis jualan martabak dan butik. Kesukaannya makan martabak manis dikembangkan dengan mendirikan usaha berjualan martabak. Sekarang bisnis martabak ini sudah berkembang di 9 kota di propinsi Jawa Timur. Seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Malang dan Madura. Niatnya mau ekspansi ke Jawa Barat. Untuk membantu para muslimah memilih busana, ibu 7 anak ini juga mendirikan butik di Surabaya, Sidoarjo dan Malang.

Perempuan IndonesiaIni bisa menjadi bahan renungan bagi para

perempuan di negeri ini. Hj. Shobibah Rohmah mengingatkan, perempuan harus bisa jadi istri dan ibu yang baik. Harus mampu menjaga keseimbangan dunia dan akheratnya di keluarganya. Jadi apapun dia, dari segi prestasi, jabatan ataupun status sosial, perempuan harus paham tanggungjawabnya sebagai istri dan ibu. Idealnya bukan hanya di mata manusia, tapi juga dihadapan Tuhan YME. Bukankah ibu adalah sekolah pertama bagi anak.

Karenanya perempuan zaman sekarang harus membekali diri dengan kekuatan spiritual dan kecerdasan emosional. Mengingat manusia tidak ada puasnya. Apalagi dalam rumah tangga, suami dan istri yang berbeda latar belakang keluarga dan mungkin pendidikan. Sampai kapanpun, kalau tidak pandai mengolah emosi, tidak akan bahagia. Kecerdasan emosional kalau tidak dilengkapi dengan kekuatan spiritual, bisa kebablasan. Mengingat kelak manusia akan kembali kepada tuhan YME. Perempuan kalau sudah memiliki kekuatan spiritual dan kecerdasan emosional, bisa menempatkan diri dimana saja. Berarti niatnya untuk mencari ridho Allah.

Istri Menpora Imam Nahrawi ini, sehari-harinya lebih sibuk mengurus 7 anaknya yang masih kecil -kecil. Dia merasa baik - baik saja punya banyak anak. Meskipun ada asisten rumah tangga, tapi ibu yang harus terampil mengkoordinir urusan anak dan rumah tangga. Antara lain mencari sekolah, tidak perlu sekolah bonafid. Yang penting sekolah yang memiliki kurikulum pendidikan agama, moral spiritual dan character building yang bagus. (Ratih Sayidun)

Tamu Kita

10

Tamu Kita

Page 11: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Ingin sehat? Mudah saja. Banyak bergerak. Misalnya jalan kaki, jalan cepat atau jogging. Inilah olahraga paling mudah dilakukan oleh siapapun.

Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ironisnya, masih banyak masyarakat yang enggan berolahraga.

Susahnya masyarakat masih beranggapan bahwa kalau sakit, minum obat saja supaya sembuh. Kita sering mengandalkan obat untuk menyembuhkan penyakit. Bukan berusaha mencegah supaya jangan sakit. Padahal olahraga adalah upaya menjaga tubuh supaya tidak mudah sakit. Semakin banyak orang yang sehat, berarti tingkat kesakitan berkurang. Biaya berobat berkurang pula. Karenanya, dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Hario Tilarso, Sp.KO, FACSM, bertekad untuk sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai betapa pentingnya bergerak dan olahraga, sebagai bagian dari pola hidup masyarakat. Ketua Perhimpunan Pembina Kesehatan Olahraga

Indonesia ini mengingatkan, tugas terberat adalah memperbaiki pola pikir masyarakat. Bahwa bergerak itu bagus. Contohnya, lebih baik jalan kaki kalau jarak yang dituju dekat saja. Atau naik tangga untuk mencapai lantai 3 dari pada menggunakan lift.

Semakin banyak penderita penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi/hipertensi, penyakit jantung koroner dan stroke. Penyebab utamanya karena kurang bergerak. Inilah masalahnya. Malas bergerak. Indonesia sudah dilanda metabolik syndrome. Akibat hidup tidak seimbang. Mulai dari banyak stress, bekerja keras tak kenal waktu, kurang istirahat, makan sembarangan plus kurang latihan fisik alias kurang bergerak. Cara mencegah dan mengatasinya adalah mengimbau agar masyarakat banyak bergerak. Menurut dr. Hario Tilarso, Sp.KO, FACSM, tidak usah bicara dulu tentang olahraga. Yang terpenting, cobalah banyak menggerakkan tubuh. Contoh yang paling mudah, jalan kaki.

Banyak Bergerak Mencegah Penyakit

Dr. Hario Tilarso, Sp.KO.

11

Tamu Kita

Page 12: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Tamu Kita

Banyak bergerak Yang disebut banyak bergerak itu bukan hanya

olahraga. Fisik kita senantiasa bergerak alias tidak diam. Misalnya, daripada duduk lama lebih baik berdiri. Posisi duduk justru merugikan fisik kita. Jadi, lebih baik berdiri daripada duduk. Duduk adalah suatu keadaan dimana tubuh tidak bergerak sama sekali. Pada posisi duduk, tekanan pada tulang belakang menjadi lebih besar. Sehingga lebih dianjurkan untuk berdiri daripada duduk. Pada posisi berdiri, pembakaran kalori lebih banyak. Karena tubuh selalu berusaha menyeimbangkan postur tubuh saat berdiri. Makanya dibeberapa negara Barat ditengarai, duduk itu dianggap sebagai penyakit. Di negara Barat, para karyawan yang bekerja sambil duduk, kakinya selalu bergerak-gerak seperti sedang melakukan treadmill. Di beberapa perusahaan di Amerika, dimana karyawannya bekerja sambil duduk, tapi kaki mereka terus bergerak-gerak. Karena mereka meyakini duduk adalah perilaku yang tidak sehat.

Dan menambah penimbunan lemak. Tidak heran bila posisi berdiri membuat kita lekas lelah. Dr. Hario Tilarso, Sp.KO, FACSM, yang pernah menjadi atlet pembalap sepeda era 1990-an ini, tidak bosan – bosan mengingatkan, agar petugas kesehatan harus memberikan contoh mengenai bagaimana menerapkan gaya hidup sehat. Mengingat sekarang ini pola hidup masyarakat sudah tidak sehat. Sehingga harus lebih gencar lagi mengajak kita semua untuk aktif bergerak. Aktif bergerak supaya badan sehat dan bugar. Jadi tidak mudah sakit. Maka biaya berobat pun semakin sedikit.

Mantan atlet balap sepeda ini sudah menjadi Ketua Perhimpunan Pembina Kesehatan Olahraga Indonesia selama tiga periode atau 12 tahun terakhir ini. Perhimpunan ini beranggotakan petugas kesehatan yang menangani atlet, mulai dari dokter, perawat, fisioterapis, pelatih, ahli gizi dan psikolog. Selama sekolah di SMU, ayah satu anak ini masih menjadi atlet balap sepeda. Kesibukannya sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) membuatnya berhenti sebagai atlet balap sepeda. Dokter yang senang olahraga ini akhirnya memutuskan untuk mengambil Spesialis Kedokteran Olahraga. Pada tahun 1990 lulus sebagai dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dari Universitas Indonesia.

Cedera atletPerhimpunan Pembina Kesehatan Olahraga

Indonesia selama ini sering memberikan pelatihan untuk pelatih. Pelatih yang handal hendaknya mengerti keadaan atlet yang dibinanya. Antara lain bagaimana menangani atlet yang cedera. Karena sangat berkaitan dengan prestasi atlet. Dr. Hario Tilarso, Sp.KO, FACSM mengingatkan, saat ini 70 persen atlet yang menderita cedera, berobat ke pengobatan alternatif. Bila tidak sembuh, baru berobat ke dokter.

Ironisnya, sekitar 30-50 persen atlet yang cedera sebenarnya tidak bisa menjadi atlet lagi. Keadaan lebih sulit lagi karena pelatihnya tidak mengerti bagaimana menangani cedera pada atlet. Karena diyakini bahwa cedera berarti urusan dokter. Contohnya, atlet cedera lututnya, tapi masih latihan juga. Dokter sudah menyarankan supaya atlet ini istirahat dulu. Tapi atlet sering menolak istirahat. Cederanya semakin sulit sembuh. Sehingga atlet tidak bisa meraih prestasi sebagaimana mestinya. Seharusnya atlet yang cedera diberi program latihan yang mendukung kesembuhan cederanya.

Bersyukur sekarang ada Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) yang dapat menangani cedera atlet. Menjelang Asian Games 2018 nanti, sejak sekarang RSON harus semakin berbenah diri. Terutama meningkatkan kualitas SDM dan peralatan kesehatannya, yang didukung oleh operator yang paham mengoperasionalkan peralatan itu. Seluruh dokter spesialis, termasuk dokter spesialis kedokteran olahraga, harus ada di rumah sakit ini. Dokter spesialis kedokteran olahraga yang memiliki wewenang untuk menyarankan, apakah atlet bisa tetap di cabang olahraganya atau lebih cocok pindah ke cabang olahraga lain atau pensiun.

Apalagi RSON telah dilengkapi dengan keunggulan sport science, yang sangat penting untuk mendukung prestasi atlet. Tim sport science yang membina suatu cabang olahraga terdiri dari dokter spesialis kedokteran olahraga, fisioterapis, ahli gizi dan psikolog. Dr. Hario Tilarso, Sp.KO, FACSM mengingatkan, pada umumnya baru sekitar 10 persen sport science yang dimanfaatkan selama ini. Mengingat, penerapan sport science itu mahal. Contohnya, ketika atlet mau masuk Pelatnas, harus menjalani pemeriksaan dulu yang disebut pra participation examination. Pemeriksaan ini membutuhkan biaya yang mahal. (Ratih Sayidun)

12

Tamu Kita

Page 13: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

PENGAPURAN SENDI LUTUT

Dapatkah Disembuhkan ?

13

PENDAHULUAN

Diantara pembaca atau keluarga kita mungkin

pernah mengalami gangguan sendi lutut. Bangun dari duduk susah, apalagi kalau sudah terlalu lama duduk. Naik tangga nyeri apalagi turun tangga, sholat susah bahkan mungkin harus duduk. Semua orang dapat terkena gangguan ini, warga kota atau desa, kaya-miskin, pegawai biasa-pejabat, tua-muda; atlet atau masyarakat umum. Gangguan terjadi akibat adanya perubahan cairan dan struktur jaringan sendi lutut, yaitu jaringan tulang rawan. Penyakit ini sering disebut dengan pengapuran, secara medis disebut dengan osteoarthritis.

Penyakit ini menimpa 2 dari 3 orang lanjut usia dan satu dari lima orang muda dan kejadiannya cenderung meningkat pada usia muda. Secara umum diper-kirakan 15 % dari penduduk dunia atau sekitar 200 juta penduduk dunia terkena penyakit ini. Satu dari empat orang yang berusia 50 tahun dan setiap orang

oleh: Dr. dr. Basuki Supartono., Sp.OT., FICS., MARS

Sajian Utama

Gambar 1: Sendi Lutut: (a) tulang paha (b) bagian troklear tulang paha (c) tulang tempurung (d) tonjolan dalam tulang paha (e) tonjolan luar tulang paha (f) tulang rawan (g) Meniskus (h)

Ligamen (dikutip kepustakaan 14)

(c)

Page 14: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Gambar 2: Gambar skematis lapisan tulang rawan: (a) lapisan superfisial (b) lapisan transisi (c) lapisan radial (d) lapisan dalam (e) lapisan tidemark (f) lapisan kalsifikasi (g) tulang.(dikutip kepustakaan 6)

14

yang berusia 65 tahun dipastikan mengalami pengapuran sendi lutut.1-7

Penyakit ini menyebab kan berbagai keluhan, gangguan gerak dan penurunan fungsi sendi bahkan kecacatan. Mengganggu aktifitas kehidupan sehari-hari dan menjadi beban bagi kesehatan, ekonomi dan sosial.8-13 Repotnya pengobatan penyakit ini tidak di tanggung sepenuhnya oleh jaminan kesehatan seperti BPJS.

Tulang Rawan Sendi Lutut Sendi lutut dilapisi oleh

tulang rawan hialin setebal 5 mm yang memungkinkan sendi bergerak tanpa gesekan (Gb.1). Fungsi lainnya adalah menyangga tubuh, menyerap tekanan, mencegah cedera dan melindungi jaringan di dalam sendi lutut. Tulang rawan sendi lutut mempunyai struktur yang unik dan kompleks, namun terorganisasi dengan baik dan sempurna. Permukaannya

halus berwarna putih kebiruan, selalu basah oleh cairan sendi sehingga dapat meredam dan menahan berbagai jenis beban. Tulang rawan sendi lutut mampu menahan 20 kali berat badan seseorang. 14-17,

Ketebalan tulang rawan tidak tergantung jenis kelamin, besar tubuh dan latihan. Tulang rawan sendi lutut mengan-dung beberapa unsur yaitu air, kolagen, proteoglikan, dan glukosa aminoglikan. Tulang rawan sendi lutut tersusun atas sel kondrosit dan jaringan pe-nyangga. Sel kondrosit meru pa kan sel tunggal, berbentuk lonjong, berada dalam lakuna sehingga sulit bermigrasi. Tingkat kepa-datan sel nya sangat rendah hanya 1%. Sel kondrosit berfungsi membentuk semua unsur tulang rawan, mengorganisasikan, mem -pertahankan dan menjaga ke-utuhannya. Aktifitas sel kondrosit menurun setelah pertumbuhan selesai karena sel kondrosit yang rusak tidak diganti dengan

sel baru. Hal ini menjelaskan mengapa orang dewasa tidak mempunyai kemam puan re-generasi tulang rawan.

Tulang rawan sendi lutut mempunyai empat lapisan yaitu lapisan superfisial, transisional, dalam dan kalsifikasi (Gb.2). Lapisan tersebut mempunyai komposisi, susunan, jumlah, dan bentuk sel, orientasi serat kolagen dan fungsi matriksnya masing-masing.6,10,17

Jaringan penyangga tulang rawan sendi lutut terdiri atas serat kolagen II dan proteoglikan. Proteoglikan yang tersusun atas protein dan glukosaaminoglikan yang berfungsi mengatur penyerapan dan pengeluaran cairan sendi. Hal ini penting untuk meredam beban dan proses nutrisi tulang rawan yang berlangsung secara difusi. Proses pergantian proteoglikan berlangsung terus menerus. dan diatur oleh sel kondrosit. Contoh proteoglikan adalah kondroitin sulfat. Tulang rawan hialin tidak mempunyai pembuluh darah, metabolismenya terbatas se-hingga tulang rawan tidak mem punyai kemampuan penyem buhan regenerasi atau penyembuhan.,3,6,10,12,15-25,

Penyebab dan proses penyakit

Osteoartritis terjadi oleh berbagai sebab namun secara garis besar dapat dibedakan menjadi penyebab primer (utama) dan sekunder. Penyebab tersebut

Sajian Utama

Page 15: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

15

secara sendiri atau bersama-sama dapat menimbulkan kerusakan lapisan tulang rawan. Penyebab primer adalah proses penuaan.

Proses penuaan adalah kodrat manusia dan berlangsung mulai umur empat puluh tahun. Mekanisme terjadinya diawali dengan proses pembengkakan jaringan dan pelepasan zat yang bersifat racun terhadap tulang rawan. Kondisi ini menyebabkan cairan sendi berkurang dan menurun kualitasnya ditandai dengan penurunan kekentalan cairan sendi. Zat racun tersebut mengganggu pembentukan sel dan menyebabkan penurunan jumlah sel tulang rawan, selain itu juga menurunkan produksi dan kualitas proteoglikan sehingga kualitas jaringan penyangga tulang rawan menurun. Penurunan kualitas tersebut diikuti dengan perubahan serat

kolagen dan penurunan jumlah senyawa kondroitin sulfat dan glukosamin (Gb.3). Proses kerusakan bersifat progresif dan terus berlanjut. Dimulai dengan penekanan lapisan subkondral (tulang di bawah tulang rawan) yang kemudian diikuti dengan perubahan tulang rawan. Permukaan tulang rawan menjadi kuning, kelenturan dan kekenyalan menurun sehingga menjadi kaku, tipis, rapuh, robek akhirnya membentuk lubang (defek). Defek ini menimbulkan rasa nyeri pada sendi lutut.

Penyebab sekunder atau disebut juga faktor risiko adalah berbagai kelainan atau penyakit yang dapat menimbulkan atau mempercepat terjadinya kerusakan tulang rawan. Proses ini umumnya menimpa orang muda. Faktor risiko tersebut misalnya gangguan genetik dan kelainan bawaan. Kelainan genetik mengganggu gen pembentuk kolagen sehingga produksi kolagen terganggu yang akhirnya merusak tulang rawan. Kelainan bawaan dapat menimbulkan kelemahan jaringan dan perubahan postur tubuh. Perubahan postur menyebabkan ketidaksegarisan sehingga terjadi ketidakseimbangan beban tubuh di salah satu sisi dan memicu terjadinya proses kerusakan tulang rawan. Beberapa contoh kelainan bawaan adalah jaringan ikat terlalu lentur (hyperlaxity), tulang belakang melengkung (scoliosis), lutut bentuk O

Gambar 3: Perubahan struktur tulang rawan karena penuaan: struktur tulang rawan (a) bayi (b)

dewasa (c) lanjut usia; tidak teratur, proteoglikan lebih jarang dan lebih pendek. (dikutip kepustakaan 6)

Gambar 4: Contoh Kelainan Bawaan. (a) Hiperlaksiti, (b) Skoliosis, (c) bowled leg (d) flat feet (koleksi pribadi)

(a)

Sajian Utama

(b)

(c)

(d)

Page 16: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Gambar 5: Osteoartritis Lutut Sekunder dengan faktor risiko: atlet beladiri, skoliosis, genu varum: Foto ronsen (a) Tulang belakang tampak depan (b) Sendi lutut, tampak depan (c) Sendi lutut tampak samping (koleksi pribadi)

(a) (b) (c)

16

(bowleg) dan kaki datar (flat feet) (Gb.4). Kelemahan otot sendi lutut dapat menimbulkan pergeseran tulang tempurung lutut berulang sehingga menyebabkan cedera kronik yang merusak tulang rawan. Faktor risiko lainnya misalnya lingkungan rumah, ling kungan pekerjaan, aktifitas, asupan makan, infeksi (gonitis), gangguan pasokan darah (osteokondritis disekan), gangguan pem bekuan darah (hemofili), penurunan densitas tulang (osteoporosis), tumor, trauma dan beban (faktor mekanik).

Trauma dapat merusak tulang rawan dan jaringan lain dalam sendi lutut. Kerusakan tulang rawan saja biasanya terjadi akibat trauma tumpul. Trauma ringan tetapi bila berulang-ulang dan berlangsung terus menerus juga dapat merusak tulang rawan. Proses ini menyebab-kan gangguan keseimbangan

biologis tulang rawan sehingga terjadi kerusakan sel kondrosit, hilangnya zat proteoglikan dan munculnya jaringan kolagen yang tidak normal. Kerusakan tulang rawan juga dapat terjadi akibat kerusakan atau hilangnya jaringan lain di dalam sendi lutut seperti jaringan ligamentum atau bantalan meniskus. Apabila lapisan ini rusak atau dihilangkan maka tulang rawanpun akan rusak karena tidak ada lagi yang menjaga fungsi sendi dan keutuhan tulang rawan padahal tindakan itu menyebabkan perubahan biomekanik dan pembebanan berlebihan pada salah satu sisi sendi. Pasien yang diambil jaringan meniskusnya di masa datang akan menderita pengapuran.

Faktor mekanik adalah terdapatnya kondisi tanpa tekanan atau tekanan berlebihan pada sendi lutut. Kondisi tanpa tekanan terjadi bila sendi lutut

tidak digerakkan (imobilisasi). Bila sendi tidak digerakkan maka sendi tidak merasakan perubahan tekanan (tidak ada rangsangan mekanik) sehingga menghambat interaksi jaringan penyangga dan sel kondrosit yang memicu terjadinya proses kerusakan tulang rawan. Kondisi tekanan berlebihan misalnya pada kegemukan (obesitas), kehamilan, dan beban pekerjaan seperti pada pekerja tambang. Tekanan tersebut menyebabkan stres mekanik dan memicu kerusakan tulang rawan sendi.

Tekanan lain misalnya aktifitas high impact, seperti naik turun tangga, olahraga lari, maraton, taekwondo, tenis. sepak bola, futsal dan olahraga lain yang sejenis (Gb.5).27-32

Defek tulang rawan sendi lutut

Defek tulang rawan sering muncul di bagian tengah (troklear)

Sajian Utama

Page 17: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

17

atau tonjolan (kondilus) bagian dalam (medial) dari tulang femur (Gb.6). Luas defek memengaruhi stabilitas dan gerakan sendi lutut selain itu juga menen-tukan kecepatan kerusakan (degenerasi) tulang rawan. Semakin luas defek, semakin luas proses degenerasinya dan semakin parah penyakitnya. Kedalaman defek menentukan proses regenerasi tulang rawan.

Defek yang dangkal tidak akan mengalami regenerasi (penyembuhan) sedangkan defek dalam dapat mengalami proses penyembuhan karena keluarnya sel punca yang membantu proses regenerasi. Sayangnya proses ini tidak menghasilkan tulang rawan hialin namun jaringan parut sehingga menimbulkan keluhan nyeri pada sendi lutut.10,33,34

Bagaimana memastikan adanya penyakit ini

Pengapuran dikenali dari adanya keluhan dan tanda pada sendi lutut yang kemu-dian dikonfirmasi dengan peme­

riksaan penunjang.10 Keluh-an utama pasien biasanya nyeri, bengkak dan kaku. Nyeri dirasakan terutama bila beraktifitas misalnya berjalan, berlari, naik tangga atau turun tangga. Nyeri juga dirasakan bila penderita hendak bangkit sesudah duduk lama. Terkadang pasien mengeluh rasa tidak enak dibagian belakang sendi lutut. Sendi lutut mungkin bengkak dan teraba hangat. Bila tulang tempurung digerakkan ke atas ke bawah atau ke samping

terdengar bunyi gemeretak dan terasa nyeri. Sendi lutut bagian medial (dalam) bila ditekan terasa sakit. Gerakan sendi terbatas, bila lutut diluruskan atau ditekuk maksimal maka terasa nyeri di sendi. Beberapa pasien tidak bisa menekuk lutut dengan mudah, bila dipaksakan terasa nyeri dan kaku. Ruang lingkup gerakan sendi terbatas hanya mencapai 90˚. Sendi lutut menjadi bengkok seperti huruf O (bowleg) sehingga pasien sulit jongkok, dan menganggu

Gambar 6: Defek tulang rawan: (a) gambar teropong sendi (dikutip kepustakaan 35) (b) gambar histologi (dikutip kepustakaan 36)

(b)(a)

Sajian Utama

Gambar 7: Osteoartritis Primer: (a) foto lutut; sendi lutut pasien bengkok ke dalam membentuk huruf O: (b) ronsen lutut; (1) tulang memutih (sklerosis), (2) pengapuran (osteofit), (3) penyempitan celah sendi (4)

sendi lutut berbentuk huruf O (koleksi pribadi)

Page 18: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

18

gerakan sholat bahkan terpaksa sholat duduk.

Keluhan dan tanda tersebut selanjutnya dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang atau tindakan teropong sendi lutut (artroskopi). Melalui pemeriksaan tersebut dapat diketahui adanya penyakit osteoartritis dan derajat keparahannya. Pemeriksaan penunjang dilakukan dengan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau pemeriksaan ronsen sendi lutut. Pemeriksaan ini bersifat non invasif. MRI dapat memberikan gambaran 3 dimensi seluruh lapisan tulang rawan, volume tulang rawan, kondisi defek dan cairan sendi lutut. Pemeriksaan ini cukup mahal biayanya dan hanya dapat dilakukan di beberapa rumah sakit tertentu seperti rumah sakit kelas A atau Rumah Sakit Olahraga Nasional Cibubur. Pemeriksaan ronsen dilakukan dengan posisi pasien berdiri untuk melihat efek tekanan

mengenali struktur dan bentuk jaringan (defek) tulang rawan sedangkan imunohistokimia untuk mengenali jenis kolagennya. Tindakan biopsi jarang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit pengapuran cukup dari keluhan pasien, tanda di sendi lutut dan pemeriksaan penunjang.37-42

Apakah Pengapuran Sendi Lutut bisa disembuhkan?

Penatalaksanaan penyakit pengapuran yang dilakukan selama ini adalah dengan melakukan pencegahan dan pemberian terapi. Pencegahan dilakukan dengan mengelola faktor risiko penyakit sedemikian rupa sehingga tulang rawan tetap sehat dan sekaligus menghambat keparahan penyakit.

Pencegahan tersebut dilakukan dengan menjalankan pola hidup sehat yaitu pola pikir, pola makan dan perilaku yang sehat. Menjaga asupan makanan sangat penting untuk mempertahankan berat badan ideal dan tidak terkena penyakit asam urat, kencing manis, hipertensi, artritis rheumatoid, infeksi, kekurangan kalsium dan lain sebagainya. Kesegarisan dan keseimbangan tubuh harus dijaga, dengan cara mengoreksi kelainan postur tubuh seperti skoliosis, bowleg (kaki O), flat feet (kaki bebek). Kelemahan otot perlu diatasi dengan melatih otot sendi lutut untuk mencegah risiko bergesernya

Sajian Utama

pada sendi lutut. Gambaran yang dihasilkan tidak sebaik MRI karena sinar ronsen tidak dapat ‘melihat’ tulang rawan namun hanya ‘melihat’ kondisi tulang. Hasil pencitraannya tidak dapat memperlihatkan adanya kerusakan (defek) tulang rawan tetapi hanya memperlihatkan efek kerusakan tulang rawan terhadap tulang sendi lutut. Kellgreen–Lawrence menyebutkan tanda radiologis sendi lutut penderita osteaoartritis yaitu sklerosis, osteofit, penyempitan celah sendi, dan kelainan bentuk tulang. Tanda ini walaupun bukan konfirmasi diagnosis penyakit pengapuran (osteoartritis) namun mempunyai korelasi dengan temuan artroskopi pada penderita osteoartritis.

Diagnosis pasti penyakit ini dilakukan dengan pemeriksaan histologis jaringan tulang rawan (biopsi), melalui pemeriksaan histologis dan imunohistokimia. Pemeriksaan histologis bertujuan

Gb. 8: MRI Osteoartritis Sendi Lutut: (a) penipisan tulang rawan(b) permukaan tulang tidak rata. (koleksi pribadi)

(a) (b)

Page 19: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

19

tulang tempurung, selain latihan tersebut penderita sebaiknya menggunakan knee support atau knee brace.

Kesehatan sendi lutut harus dijaga dengan membuat sendi senantiasa bergerak karena gerakan adalah kehidupan

Gambar 9: (a) latihan otot paha, (b) penggunaan penyangga lutut (koleksi pribadi)

(b)(a)

Sajian Utama

Gambar 10: Foto ronsen penggantian sendi lutut.(a) tampak depan (b) tampak samping (koleksi pribadi)

(a) (b)

akan menjadi kaku selamanya. Aktifitas atau gerakan memang penting namun harus tetap menyesuaikan dengan kondisi sendi lutut masing-masing. Bagi seseorang atau penderita yang mempunyai satu atau lebih faktor risiko dianjurkan untuk memilih lingkungan, aktifitas, dan olahraga yang sesuai dengan dirinya dan tidak memperburuk penyakitnya. Sebagai contoh seseorang dengan kelainan postur tubuh sebaiknya menjaga berat tubuh ideal dan tidak memilih olahraga yang high impact. Wanita hamil dengan kelainan postur tidak dianjurkan untuk memilih pekerjaan atau beraktifitas di bangunan bertingkat yang tidak ada liftnya sehingga harus turun naik tangga. Aktifitas seperti ini tidak sehat bagi kesehatan sendi lutut dan akan memperburuk penyakit pengapuran.

Terapi penyakit pengapuran selama ini dilakukan dengan cara konservatif atau operatif. Terapi konservatif dilakukan dengan memberikan obat atau terapi fisik. Obat yang diberikan diantaranya obat anti nyeri, anti pembengkakan, glukosamin, kondroitin sulfat dan vitamin E. Terapi fisik diantaranya pemberian fisioterapi dan pemakaian penyangga lutut. Terapi operatif diantaranya tindakan pencucian sendi lutut, stimulasi sumsum tulang, koreksi tulang, penggantian sendi lutut dan pengakuan sendi. Terapi

bagi sendi. Tulang rawan ‘makan’ dengan cara menyerap zat nutrisi dari cairan sendi oleh karenanya sendi perlu bergerak untuk meningkatkan penyerapan makanan. Sendi yang diam akan membuat tulang rawan kelaparan, lambat laun akan mati dan sendi lutut

Page 20: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

20

tersebut di atas hanya mengatasi gejala akibat kerusakan tulang rawan namun tidak dapat mem-perbaiki kerusakannya dan tidak dapat melakukan regenerasi tulang rawan.1-7,10,12,14-30,23-24,43

Rekayasa Jaringan Tulang Rawan Sendi Lutut

Pengapuran sendi lutut terjadi akibat berbagai kondisi, kelainan atau penyakit baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat menimbulkan kerusakan tulang rawan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa tulang rawan termasuk jaringan yang tidak mempunyai kemampuan penyembuhan sehingga bila rusak tidak dapat sembuh seperti sediakala. Perbaikan tulang rawan yang rusak memerlukan teknik rekayasa jaringan.

Akhir-akhir ini mulai dikembangan metode penyem-buhan dengan menggunakan teknik rekayasa jaringan. Rekayasa jaringan tulang rawan sendi lutut merupakan alternatif yang memberikan harapan karena dapat meng hasilkan tulang rawan hialin.1,15,17,20,23-25

Rekayasa jaringan membutuh-kan tiga komponen yaitu perancah, faktor pertum buhan dan sel.12,14,16,23,24

Perancah adalah bahan yang dapat menjadi lingkungan yang baik untuk regenerasi jaringan. Salah satu contohnya adalah hialuronan yang dapat

memicu pembentukan jaringan tulang rawan. Hialuronan buatan dikenal dengan nama sodium hialuronat telah dipakai dalam praktek pengobatan pengapuran sendi lutut dengan cara menyuntikkannya ke dalam sendi lutut. Perancah ini dapat meningkatkan pembentukan sel dan meningkatkan jaringan tulang rawan, sekaligus mengisi defek yang ada. 44

Faktor pertumbuhan adalah molekul yang memicu pem-bentukan sel dan jaringan tulang rawan, contohnya adalah TGF-β1, IGF-1, dan FGF. Kehadirannya memberikan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan sel, mempertahankan integritas tulang rawan dan memperbaiki tulang rawan yang rusak. Faktor pertumbuhan tersebut dapat dibuat dengan cara mengisolasi plasma kaya protein (PRP)

dari darah penderita. Plasma tersebut telah digunakan untuk pengobatan dengan cara menyuntikkannya ke dalam sendi lutut. 45

Sel yang diguna kan harus-lah sel yang responsif, yaitu sel kondrosit atau sel punca. Sel kondrosit tidak digunakan karena pengguna annya banyak kendala dan hasilnya tidak memuaskan selanjutnya digunakan sel punca karena hasilnya lebih menjanji kan. Sel punca adalah sel yang mempunyai kemam puan membentuk, dan menyusun jaringan tubuh. Sel punca mempunyai keunggulan yaitu bersifat plastis, dapat membentuk kondrosit, tumbuh di tulang rawan, memicu regenerasi dan menghambat degenerasi. Sel punca ada dua jenis yaitu sel punca embrional dan sel punca jaringan. Sel

Sajian Utama

(b1)

Gb 11: Regenerasi Tulang Rawan Hialin pada defek lutut tikusdengan Sel Punca Hematopoietik:

(a1): defek dangkal (a2) defek dalam (b1) regenerasi tulang rawan hialin pada defek dangkal (b2) regenerasi tulang rawan hialin pada defek dalam.(dikutip dari kepustakaan 36)

(a1)

(a2)

(b2)

Page 21: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

21

Sajian Utama

punca embronal tidak digunakan karena mempunyai banyak kendala yaitu etika, teknis, reaksi penolakan dan risiko teratoma. Sel punca jaringan adalah sel punca yang berada di berbagai jaringan tubuh. Sel punca jaringan ada dua jenis yaitu sel punca mesenkim dan sel punca hematopoietik.1,36, 46-49

Sel punca mesenkim merupakan sumber yang baik namun penggunaannya terkendala oleh pengambilan dan sifatnya. Alternatif lain yang mudah pengambilannya, minimal

1. Khan WS, Johnson DS, Hardingham TE. The potential of stem cells in the treatment of knee cartilage defect. Knee. 2010;17(6):369-74. doi:10.1016/j.knee.2009.12.003.

2. Minas T, Gomoll AH. What is the best treatment for chondral defects in the knee? In : Wright JG, editor. Evidence-based orthopaedics The Best Answers to Clinical Questions. Philadelphia. Saunders Elsevier; 2009.p.640-7

3. Schindler OS. (iv) Articular cartilage surgery in the knee. Mini-Symposium: Soft Tissue Surgery in The Knee. Orthopaedics and Trauma Elsevier. 2010;24(2):107-20.

4. Eltawil NM, Bari CD, Achan P, Pitzalis C, Accio FD. A Novel in vivo murine model of cartilage regeneration. Age and strain-dependent outcome after joint surface injury. OARSI. 2009;17(6):695-704.doi:10.1016/j.joca.2008.11.003.

5. Shenaq DS, Rastegar F, Petkovic D, et al. Mesenchymal progenitor cells and their orthopedic application: forging a path towards clinical tials. Stem Cells Int. 2010;14 pages. doi:10.4061/2010/519028.

6. Schulz RM, Bader A. Cartilage tissue engineering and bioreactor systems for the cultivation and stimulation of chondrocytes. Eur Biophys J. 2007;36(4-5):539-68. doi:10.1007/s00249-007-0139-1.

7. Solomon L. Osteoarthritis. In: Solomon L,

Warwick D, Nayagam S, editors. Apley’s System of Orthopaedics and Fractures 9 th ed. London. Hodder Arnold; 2010.p.85-102

8. Gomoll AH, Minas T. Autologous chondrocyte implantation. In: Gill TJ,editor. Arthroscopic Techniques of the knee a Visual Guide. Thorofare NJ. Slack Incorporated; 2009.p.83-91

9. Dabov GD. Miscellaneous non traumatic disorder. In: Canale ST, Beaty JH, editors. Campbell’s Operative Orthopaedics vol.111 th ed. Philadelphia, Mosby Elsevier; 2008.p.999-1018

10. Erggelet C, Mandelbaum BR. Principal of Cartilage Repair. Germany: Steinkopff Verlag; 2008.

11. Hofmann GO, Marticke J, Grossstück R, et al. Detection and evaluation of initial cartilage pathology in man: A comparison between MRT, arthroscopy and near-infrared spectroscopy (NIR) in their relation to initial knee pain. J.Pathophys.2010;17(1):1-8. doi:10.1016/j.pathophys. 2009.04.001.

12. Gelse K, Schneider H. Ex vivo gene therapy approaches to cartilage repair. J.Addr. 2006;58(2):259-84. doi:10.1016/j.addr.2006.01.019.

13. English D, Islam MQ. Mesenchymal Stem Cell: Use in Cartilage Repair. Current Rheumatology Reviews. 2009;5(1):24-33.

14. Fitzgordon J. The Body is a Machine: The

DAFTAR PUSTAKA

komplikasinya, konsentrasi sel-nya tinggi, regenerasinya baik, tanpa dipengaruhi umur adalah sel punca hematopoietik.50

Sel punca hematopoietik mempunyai potensi regenerasi yang tinggi dan bersifat plastis sehingga dapat membentuk sel non hematopoietik. Sel punca hematopoietik dapat bergerak menuju jaringan yang membutuhkan dan membentuk jaringan baru yang sesuai. 51,52 Basuki melaporkan bahwa sel punca hematopoietik dapat membentuk sel tulang rawan

hialin (Gb.11).36

Teknik rekayasa jaringan tulang rawan hialin masih terus diteliti dan dikembangkan agar dapat diterapkan pada pasien dengan aman, nyaman dan murah. Pemanfaatannya diharapkan tidak bertentangan dengan ketentuan medis, aspek legal, keyakinan pasien dan ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup umat manusia dan kemanusiaan.

Quadriceps Muscle as a Pulley [Internet]. Jonathan Fitzgordon [cited 2015 June 24]. Available from: http://corewalking.com/the-body-is-a-machine-the-quadriceps-muscle-as-a-pulley/

15. Han Y, Wei Y, Wang S, Song Y. Cartilage regeneration using adipose-derived stem cells and the controlled-released hybrid microspheres. JBSpin. 2010;77(1):27-31. doi:10.1016/j.jbspin.2009.05.013.

16. Chiang H, Jiang CC. Repair of articular cartilage defect: Review and prespectives.J Formos Med Assoc. 2009;108(2):87-101.

17. Richardson JB, Lim JTK, Hui JHP, Lee EH. Stem cells and cartilage. In : Bongso A, Eng HL, editors. Stem Cell from Bench to Beside. Singapore : World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd.; 2005. p. 466 - 493.

18. Raghunath J, Sutherland J, Salih V, Mordan N, Butler PE, Seifalian AM. Chondrogenic potential of blood-acquired mesenchymal progenitor cells. JPRAS. 2010;63(5):841-7. doi:10.1016/j.bjps.2009.01.063.

19. Khan WS, Malik AA, Hardingham TE. Stem cell applications and tissue engineering approaches in surgical practice. J Perioper Pract. 2009;19(4):130-5.

20. Milljkovic ND, Cooper GM, Marra KG. Chondrogenesis, bone morphogenetic protein-4 and mesenchymal stem cells. OARSI. 2008;16(10):1121-30..

Page 22: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

22

doi:10.1016/j.joca.2008.03.003.21. Saw KY, Hussin P, Loke SC, et al. Articular

cartilage regeneration with autologous marrow aspirate and hyaluronic acid: An experimental study in a goat model. Arthroscopy. 2009; 25(12):1391-400. doi:10.1016/j.arthro.2009. 07.011.

22. Burnett BP, Levy R, Cole BJ. Metabolic Mechanism in the Pathogenesis of Osteoarthritis. J Knee Surg. 2006;19(3):191-7.

23. Haleem AM, Chu CR. Advances in tissue engineering techniques for articular cartilage repair. Optechorthopaedics. 2010;20(2):76-89. doi:10.1053/j.oto.2009. 10.004.

24. Chen FH, Rousche KT, Tuan RS. Technology insight: adult stem cells in cartilage regeneration and tissue engineering. Nat Clin Pract Rheumatol. 2006;2(7):373-82. doi:10.1038/ncprheum0216.

25. Kelly DJ, Prendergast PJ. Mechano regulation of stem cell differentiation and tissue regeneration in osteochondral defects.J Biomech. 2005;38(7):1413-22. doi:10.1016/j.jbiomech.2004.06.026.

26. Buckwalter JA. Nonoperative Treatments for Patients With Osteoarthritis - Advice for the Practicing Orthopedist [internet]. [cited 2015 June 24]. Available from: http://www.medscape.org/viewarticle/436984

27. Grobbee DE, Hoes AW. Clinical Epidemiology Principles, Methods and Applications for Clinical Research. Massachusetts: Jones and Bartlett Publishers; 2009. Chapter 1, Introduction; p.1-23.

28. Nasry NN. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta; 2008. Bab 3, Pengertian dan ruang lingkup epidemiologi; hal.10-19.

29. Gordis L. Epidemiology. Philadelphia: WB Saunders Company; 1996. Chapter 2, The Dynamics of Disease Transmision;p.13-29.

30. Poole AR. Immunology of Cartilage. In : Moskowitz RW, Howell DS, Goldberg VM, Mankin HJ, editors. Osteoarthritis Diagnosis and Medical / Surgical Management. 2nd ed. Philadelphia. WB Saunders Company; 1992.

31. Peyron JG, Altman RD. The Epidemiology of Osteoarthritis. In : Moskowitz RW, Howell DS, Goldberg VM, Mankin HJ, editors. Osteoarthritis Diagnosis and Medical / Surgical Management. 2nd ed. Philadelphia. WB Saunders Company; 1992. p.15-37

32. Williams FM, Andrew T, Saxne T, Heinegard D, Spector TD, MacGregor AJ. The heritable determinants of cartilage oligomeric matriks protein. Arthritis Rheum. 2006;54(7):2147-51, doi:10.1002/art.21931

33. Steadman JR, Briggs KK, Rodrigo JJ, Kocher MS, Gill TJ, Rodkey WG. Outcomes of microfracture for traumatic chondral defects of the knee: average 11-year follow-up. Arthroscopy. 2003;19(5):477-84. doi:10.1053/jars.2003. 50112

34. Spector M. Articular cartilage repair for chondral defects: lessons from an animal model. Orthojournalhms. 2001;3:51-57

35. Bampalis GA. Chondral Knee Injuries [Internet]. Athens: George A Bampalis [cited 2015 June 24]. Available from: www.sportsurgery.gr/knee6_en.html

36. Supartono B. Regenerasi Tulang Rawan Hialin pada Defek Osteokondral melalui Penyuntikan Intra-artikular Suspensi Sel Punca CD34+ Darah Tepi Manusia, Asam Hialuronat, TGF-beta1, FGF dan Fibronektin pada Tikus Spraque Dawley (Disertasi). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2013.

37. Rosenberg L. Chemical basis for the histological use of safranin O in the study of articular cartilage. J Bone Joint Surg Am. 1971;53(1):69-82.

38. Amin S, La Valley MP, Guermazi A, et al. The relationship between cartilage loss on magnetic resonance imaging and radiographic progression in men and women with knee osteoarthritis. Arthritis Rheum. 2005;52(10):3152-9. doi:10.1002/art.21296.

39. (73) Kijowski R, Blankenbaker D, Stanton P, Fine J, Smet AD. Arthroscopic validation of radiographic grading scales of osteoarthritis of the tibiofemoral joint. AJR AmJ Roentgenol. 2006;187(3):794-9. doi:10.2214/AJR.05.1123.

40. Hunter DJ, Li J, La Valley M, et al. Cartilage markers and their association with cartilage loss on magnetic resonance imaging in kneeosteoarthritis: the Boston Osteoarthritis Knee Study. Arthritis Res Ther. 2007;9(5):R108.1-8. doi:10.1186/ar2314

41. Hohe J, Ateshian G, Reiser M, Englmeier KH, Eckstein F. Surface size, curvature analysis, and assessment of knee joint incongruity with MRI in vivo. Magn Reson Med. 2002;47(3):554-61. doi:10.1002/mrm.10097.

42. Uhl M, Haberstroh J, Bley T, Wieben O, Langer M, Lahm A. Detection of posttraumatic cartilage lesions using Magnetic Resonance Imaging (MRI): An experimental study on canines [internet]. 2005 [cited 2011 Feb 11]. Available from:http://www.ispub.com/journal/the-internet-journal-of-radiology/volume-4-number-1/detection-of-posttraumatic-cartilage-lesions-using-magnetic-resonance-imaging-mri-an-experimental-study-on-canines.htmL.

43. Dodson CC, Marx RG. Is there a role for arthroscopy in the treatment of knee osteoarthritis? In : Wright JG, editor. Evidence-based orthopaedics The Best Answers to Clinical Questions. Philadelphia. Saunders Elsevier; 2009.

44. Saw KY, Anz A, Merican S, et al. Artricular cartilage regeneration with autologous peripheral blood progenitor cells and hyaluronic acid after arthroscopic subchondral drilling: a report of 5 cases with histology.Arthroscopy.2011;27(4):493-506. doi:10.1016/j.arthro.2010.11.054.

45. Rarasati T, Supartono B, Wiyono S. Efektivitas Pemberian Platelet-Rich Plasma Pada Osteoartritis Sendi Lutut (Skripsi). Fakultas Kedokteran UPN “Veteran Jakarta”.2015.

46. Doyonnas R, Blau HM. What is the Future for Stem Cell Research? Whether Entity or Function?. In: Sell S, editor. Stem Cells Handbook. New Jersey. Humana Press; 2004. p.491-9

47. Murphy JM, Fink DJ, Hunziker EB, Barry FP. Stem cell therapy in a caprine model of osteoarthritis. Arthritis Rheum. 2003;48(12):3464-74. doi:10.1002/art.11365.

48. Koga H, Shimaya M, Muneta T, et al. Local adherent technique for transplanting mesenchymal stem cells as a potential treatment of cartilage. Arthritis Res Ther. 2008;10(4):R84.1-10. doi:10.1186/ar2460.

49. Forbes SJ, Vig P, Poulsom R, Wright NA, Alison MR. Adult stem cell: new pathway of tissue regeneration become visible. Clin Sci (Lond). 2002;103(4):355-69.

50. Terayama H, Ishikawa M, Yasunaga Y, et al. Prevention of osteonecrosis by intravenous administration of human peripheral blood-derived CD34-positive cells in a rat osteonecrosis model. J Tissue Eng Regen Med.2011;5(1):32-40. doi:10.1002/term.285.

51. Shi M, Ishikawa M, Kamei N, et al. Acceleration of skeletal muscle regeneration in a rat skeletal muscle injury model by local injection of human peripheral blood-derived CD133-positive cells. Stem Cells. 2009;27(4):949-60.

52. Matsumoto T, Kawamoto A, Kuroda R, et al. Therapeutic potential of vasculogenesis and osteogenesis promoted by peripheral blood CD34-positive cells for functional bone healing. Am J Pathol. 2006;169(4):1440-57. doi:10.2353/ajpath.2006.060064.

Sajian Utama

Page 23: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

14

Indonesia sebagai Negara yang memiliki penduduk sebesar 237.641.326 jiwa menurut data

resmi sensus penduduk 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik sebenarnya sangat berpotensi menghasilkan atlet - atlet yang dapat berprestasi di kawasan regional maupun internasional. Kondisi yang terjadi

saat ini, prestasi atlet - atlet Indonesia di kawasan regional maupun internasional belum maksimal. Salah satu hal yang membuat belum maksimalnya prestasi mereka adalah kurang baiknya endurance (daya tahan tubuh) saat bertanding. Untuk mengukur endurance atlet saat bertanding, dapat menggunakan

pengukuran Volume Oxygen Maximal (VO2Max).

Ballady dkk tahun 2010 didalam Tesis A Comparison of Two Protocols in Measuring Maximal Oxygen Consumption in Highly Trained Distance Runners mengatakan, bahwa pemeriksaan konsumsi oksigen maksimal oleh tubuh atau yang biasa disebut VO2Max dengan menggunakan treadmill test adalah suatu prosedur yang sudah populer. Tujuannya untuk menilai fungsi kardiopulmoner individu dan dapat memberikan informasi lebih lanjut yang berguna dalam membuat resep program latihan. Basset dan Howley dalam judul tesis yang sama mengatakan bahwa prosedur tes VO2Max dapat digunakan untuk membantu menentukan kemampuan atlet untuk menghasilkan energi

Meningkatkan Volume Oxygen Maximal

Untuk Prestasi Atlet Yang Maksimal

Oleh : dr. Agoes Kooshartoro, Sp.PD

dan dr. Danarto Hari Adhimukti

dengan menggunakan ergocycle atau jika atlet lari dilakukan tes menggunakan treadmill.

Ketinggian (Altitude) Semakin tinggi lokasi

seseorang berada, maka akan mempengaruhi nilai dari VO2Max. Setiap 1000 m pada ketinggian diatas 1600 m, nilai VO2Max diperkirakan akan berkurang sebesar 8 - 11%. Hal itu terjadi karena semakin tinggi suatu lokasi akan membuat tekanan pasial O2 di atmosfer berkurang yang membuat tekanan parsial O2 pada darah arteri berkurang sehingga saturasi hemoglobin terhadap O2 berkurang.

Komposisi Tubuh Komposisi tubuh seseorang

mempengaruhi nilai dari VO2Max, sebagai contoh semakin meningkat persentase

lemak tubuh, maka nilai VO2Max semakin berkurang.

Shannan E dkk di dalam kesimpulan penelitian yang berjudul Effect of Intensity of Aerobic Training on VO2Max menyatakan bahwa ketika volume exercise dikontrol, vigorous-intensity exercise lebih efektif untuk meningkatkan VO2Max jika dibandingkan dengan moderate-intensity exercise. Menurut World Health Organization (WHO) yang dimaksud dengan vigorous-intensity exercise adalah latihan yang membutuhkan > 6 Mets seperti jogging, lari, bersepeda dengan kecepatan > 10 mph, berenang dengan cepat, membawa beban sebesar > 20 kg. Sedangkan yang dimaksud dengan moderate - intensity exercise adalah latihan yang membutuhkan 3 - 6 Mets seperti berjalan kaki, bersepeda dengan

kecepatan < 10 mph, membawa beban sebesar < 20 kg.

Pemeriksaan VO2Max memiliki beberapa risiko khususnya pada populasi yang berisiko tinggi, seperti sudden death, infark miokard, abnormalitas tekanan darah dan aritmia. Sehingga butuh pengawasan dari dokter dan sebaiknya dilakukan pemeriksaan fungsi kardiovaskular sebelum dilakukan pemeriksaan VO2Max.

Endurance pada atlet sangat penting ketika bertanding untuk mencapai prestasi maksimal. Meningkatkan VO2Max atlet adalah salah satu cara agar atlet memiliki endurance yang baik. Untuk menghasilkan atlet Indonesia yang berprestasi di kawasan regional dan internasional memang bukan hal yang mudah, butuh dukungan dan kekompakkan dari berbagai pihak untuk mewujudkannya.

23

Sajian Utama

Page 24: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

15

secara aerobik. Suatu komponen yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan pada cabang olahraga yang memerlukan endurance.

Metode pengukuran VO2Max sendiri terdiri dari dua cara, yakni metode pengukuran langsung atau direct VO2 Max Test dan metode pengukuran tidak langsung atau indirect VO2 Max Test. Direct VO2Max dilakukan pada alat tes ergometrik dengan beban yang meningkat progresif dan menganalisa oksigen serta karbondioksida yang dikeluarkan saat proses pernapasan selama latihan melalui sungkup yang terpasang pada atlet, sehingga disebut metode pengukuran secara langsung. Pada indirect VO2Max, tes dilakukan untuk memprediksi nilai VO2Max dengan menggunakan beberapa protokol di lapangan seperti Balke, Bleep Test, Astrand Test dengan menggunakan sepeda dll. Dari

dua metode pengukuran VO2Max tersebut, memang idealnya dilakukan di laboratorium dengan menganalisa gas ekspirasi menggunakan instrumen komputer (Direct VO2Max).

Hasil pengukuran ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai dari VO2Max, yaitu genetik, usia, jenis kelamin, komposisi tubuh, metode pemeriksaan dan juga ketinggian

GenetikFaktor genetik diperkirakan

dapat mempengaruhi 20 - 30% dari nilai VO2Max seseorang.

UsiaFaktor usia akan mempengaruhi

nilai dari VO2Max. Pada anak - anak nilai VO2Max akan sama pada jenis kelamin laki - laki maupun perempuan sampai usia 12 Tahun, kemudian pada usia 14 Tahun nilai VO2Max laki

- laki lebih besar 25% daripada perempuan. Pada usia diatas 16 tahun nilai VO2Max laki - laki dapat lebih besar hingga 50% daripada perempuan. Pada usia diatas 25 tahun jika tidak terlatih, VO2Max akan menurun bertahap sebesar 1%/Tahun.

Jenis KelaminJenis kelamin juga dapat

mempengaruhi nilai dari VO2Max. Secara umum nilai VO2Max pada wanita 15 - 30% lebih rendah jika dibandingkan dengan pria.

Metode Pengukuran Metode pengukuran dengan

menggunakan treadmill memiliki nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan menggunakan ergocycle. Tapi perlu diperhatikan juga spesifisitas tes berdasarkan cabang olahraga atlet tersebut. Jika atlet sepeda dilakukan tes

Tips Kebutuhan Nutrisi dan Cairan Saat Latihan Bagi Atlet1. Sebelum latihan a. Makan 300 - 600 kalori, yang terdiri dari karbohidrat 2-3 gram per kilogram berat badan, rendah lemak dan protein sedang. b. Kurangi serat agar mencegah rasa tidak nyaman pada perut. c. 3 - 4 jam sebelum latihan minum 2-4 gelas air dan 1 jam sebelum latihan minum 1-2 gelas air.

2. Saat Latihan a. Minum 6 - 12 oz (1 - 2 gelas) air mineral atau minuman khusus olahraga setiap jamnya. b. Makanan saat latihan yang dibutuhkan yaitu madu, pisang, jeruk atau minuman berenergi

yang mengandung elektrolit.

3. Setelah Latihan a. Minum 2 gelas air setiap pound kehilangan berat badan setelah latihan. b. Dalam setiap 30 menit latihan, seorang atlet membutuhkan 300 - 400 kalori yang terdiri dari

75 - 100 gram karbohidrat dan 6 gram protein. (Sumber American College of Sport Medicine)

24

Sajian Utama

Page 25: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

dengan menggunakan ergocycle atau jika atlet lari dilakukan tes menggunakan treadmill.

Ketinggian (Altitude) Semakin tinggi lokasi

seseorang berada, maka akan mempengaruhi nilai dari VO2Max. Setiap 1000 m pada ketinggian diatas 1600 m, nilai VO2Max diperkirakan akan berkurang sebesar 8 - 11%. Hal itu terjadi karena semakin tinggi suatu lokasi akan membuat tekanan pasial O2 di atmosfer berkurang yang membuat tekanan parsial O2 pada darah arteri berkurang sehingga saturasi hemoglobin terhadap O2 berkurang.

Komposisi Tubuh Komposisi tubuh seseorang

mempengaruhi nilai dari VO2Max, sebagai contoh semakin meningkat persentase

lemak tubuh, maka nilai VO2Max semakin berkurang.

Shannan E dkk di dalam kesimpulan penelitian yang berjudul Effect of Intensity of Aerobic Training on VO2Max menyatakan bahwa ketika volume exercise dikontrol, vigorous-intensity exercise lebih efektif untuk meningkatkan VO2Max jika dibandingkan dengan moderate-intensity exercise. Menurut World Health Organization (WHO) yang dimaksud dengan vigorous-intensity exercise adalah latihan yang membutuhkan > 6 Mets seperti jogging, lari, bersepeda dengan kecepatan > 10 mph, berenang dengan cepat, membawa beban sebesar > 20 kg. Sedangkan yang dimaksud dengan moderate - intensity exercise adalah latihan yang membutuhkan 3 - 6 Mets seperti berjalan kaki, bersepeda dengan

kecepatan < 10 mph, membawa beban sebesar < 20 kg.

Pemeriksaan VO2Max memiliki beberapa risiko khususnya pada populasi yang berisiko tinggi, seperti sudden death, infark miokard, abnormalitas tekanan darah dan aritmia. Sehingga butuh pengawasan dari dokter dan sebaiknya dilakukan pemeriksaan fungsi kardiovaskular sebelum dilakukan pemeriksaan VO2Max.

Endurance pada atlet sangat penting ketika bertanding untuk mencapai prestasi maksimal. Meningkatkan VO2Max atlet adalah salah satu cara agar atlet memiliki endurance yang baik. Untuk menghasilkan atlet Indonesia yang berprestasi di kawasan regional dan internasional memang bukan hal yang mudah, butuh dukungan dan kekompakkan dari berbagai pihak untuk mewujudkannya.

14

Indonesia sebagai Negara yang memiliki penduduk sebesar 237.641.326 jiwa menurut data

resmi sensus penduduk 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik sebenarnya sangat berpotensi menghasilkan atlet - atlet yang dapat berprestasi di kawasan regional maupun internasional. Kondisi yang terjadi

saat ini, prestasi atlet - atlet Indonesia di kawasan regional maupun internasional belum maksimal. Salah satu hal yang membuat belum maksimalnya prestasi mereka adalah kurang baiknya endurance (daya tahan tubuh) saat bertanding. Untuk mengukur endurance atlet saat bertanding, dapat menggunakan

pengukuran Volume Oxygen Maximal (VO2Max).

Ballady dkk tahun 2010 didalam Tesis A Comparison of Two Protocols in Measuring Maximal Oxygen Consumption in Highly Trained Distance Runners mengatakan, bahwa pemeriksaan konsumsi oksigen maksimal oleh tubuh atau yang biasa disebut VO2Max dengan menggunakan treadmill test adalah suatu prosedur yang sudah populer. Tujuannya untuk menilai fungsi kardiopulmoner individu dan dapat memberikan informasi lebih lanjut yang berguna dalam membuat resep program latihan. Basset dan Howley dalam judul tesis yang sama mengatakan bahwa prosedur tes VO2Max dapat digunakan untuk membantu menentukan kemampuan atlet untuk menghasilkan energi

Meningkatkan Volume Oxygen Maximal

Untuk Prestasi Atlet Yang Maksimal

Oleh : dr. Agoes Kooshartoro, Sp.PD

dan dr. Danarto Hari Adhimukti

25

Sajian Utama

Page 26: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Siapakah wanita yang tidak pernah keputihan? Yang menjawab “pernah” pasti jumlahnya jauh lebih banyak

daripada yang menjawab “tidak pernah”. Jadi tak perlu malu-malu mengakuinya. Ini sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak kurang dari 80% wanita di dunia pernah mengalami keputihan setidaknya sekali dalam hidupnya. Termasuk para olahragawati, tak luput dari masalah ini.

Meski bisa saja itu keadaan normal, tidak lantas keputihan bisa diabaikan begitu saja. Perlu dikenali jenis-jenis keputihan, penyebab dan pencegahannya. Sehingga seseorang tahu kapan harus berobat dan kapan bisa tenang-tenang saja.

Membicarakan keputihan tidak bisa dilepaskan dari fisiologi alat reproduksi wanita. Di sepanjang saluran genitalia terdapat kelenjar-kelenjar yang menyekresikan cairan, sehingga kondisi saluran tersebut selalu lembab dan basah. Namun pada saat-saat tertentu tingkat kebasahan tersebut berlebihan karena produksi cairan meningkat. Inilah yang dinamakan keputihan. Ada dua jenis keputihan, yaitu keputihan yang normal (fisiologis) dan keputihan yang tidak normal (patologis). Terlebih dahulu harus diketahui sifat dari masing-masing keputihan tersebut.

KEPUTIHAN FISIOLOGISCairannya jernih atau putih, dan tidak

bergumpal. Cairan ini juga tidak berbau, tidak berbuih, tidak gatal, dan tidak pedih. Cairan

keluar pada waktu-waktu tertentu dan akan hilang dengan sendirinya setelah waktu-waktu tersebut terlampaui. Sikap kita terhadap keputihan fisiologis ini adalah tetap tenang dan menjaga kebersihan area genitalia dengan lebih seksama. Tidak ada cairan pembersih tertentu yang dianjurkan. Cukup dengan air bersih saja. Sesungguhnya Allah sudah menganugerahkan sebuah sistem pembersihan yang adekuat yaitu dengan pengaturan keseimbangan asam basa dan adanya komunitas bakteri penyeimbang yaitu bakteri Doderlein sp. Dengan adanya sistim ini maka bakter-bakteri penyebab penyakit akan terbunuh dengan sendirinya, dan sebagian berada dalam kondisi dorman (inaktif). Dengan demikian tidak perlu menggunakan pembalut spesial, atau bahkan benda-benda tertentu yang dimaksudkan untuk mengurangi kelebihan cairan.

Saat dimana produksi cairan akan meningkat di antaranya adalah hari-hari menjelang haid, masa subur, saat aktivitas fisik meningkat atau kelelahan, demikian pula di saat mengalami stres pikiran. Para akseptor KB hormonal juga kerap mengalami keputihan, demikian pula di saat ada rangsangan seksual. Perlu dipahami juga bahwa meskipun cairan tersebut normal adanya, namun peluang untuk berkembangbiaknya jamur dan kuman jadi meningkat, apalagi bila daya tahan tubuh sedang menurun. Karena itu selain pembersihan sehari-hari, bisa dibantu dengan cairan untuk mempertahankan suasana asam (pH rendah) untuk membersihkan area genital.

“Ada dua jenis keputihan, yaitu keputihan yang normal (fisiologis) dan keputihan yang tidak normal (patologis).”

KENALI BERBAGAI PENYEBAB KEPUTIHAN

dr. Prita Kusumaningsih, Sp.OG

26

Karya Ilmiah

Page 27: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

KEPUTIHAN PATOLOGIS

Berbeda dengan cairan yang normal, keputihan patologis menimbulkan keluhan-keluhan penyerta. Misalnya, cairan berbau amis, atau terkesan lebih menusuk. Cairan berbuih, berwarna kuning, kehijauan, atau bahkan kecoklatan. Keluhannya biasanya gatal, pedih, atau panas. Semua gejala tersebut menunjukkan adanya infeksi. Jangan mengobati sendiri. Karena tiap sifat keputihan menunjukkan penyebab yang berbeda.

Kenali dulu penyebab keputihan patologis. Yang paling banyak adalah infeksi jamur dari jenis Candida sp.

Ciri khasnya, selain keputihan yang banyak juga disertai dengan rasa gatal, dari ringan sampai berat. Dari golongan bakteri, penyebab keputihan terbanyak adalah Chlamydia sp. Khusus untuk infeksi Chlamydia ini harus diwaspadai karena bisa menyerang sampai ke saluran telur. Karenanya sering dikaitkan dengan kesulitan hamil di kemudian hari. Dengan kata lain, infeksi Chlamydia harus disembuhkan dengan tuntas dengan antibiotik sesuai dengan penyebabnya. Bukan antibiotik yang dibeli sendiri di tanpa resep dokter. Penyebab lain adalah g o l o n g a n

parasit, yakni sejenis hewan bersel tunggal, bernama Trichomonas sp. Infeksi Trichomoniasis mempunyai ciri khas keputihan berwarna kehijauan, berbau nanah, dan daerah yang teriritasi terasa nyeri serta berwarna kemerahan. Trichomonas bahkan bisa menyerang saluran kemih yang ditandai dengan rasa nyeri saat berkemih.

Keputihan patologis harus dibuktikan dulu penyebabnya dan kemudian diobati sesuai dengan penyebabnya itu. Bila tidak, maka keputihan akan hilang timbul terus menerus. Tentu saja dampak yang ditimbulkan akan semakin serius.

PENCEGAHAN KEPUTIHAN - PERBAIKI GAYA HIDUP

Bagaimana pun mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa gaya hidup ternyata berkaitan dengan keputihan. Misalnya, kebiasaan menggunakan celana dari bahan nilon dan celana ketat. Termasuk di sini adalah penggunaan celana panjang berbahan denim (celana jins). Bahan denim terkenal sangat menyerap air sehingga meningkatkan kelembaban daerah genitalia. Celana ketat dapat meningkatkan suhu sehingga memudahkan hidupnya jamur dan kuman. Pemakaian panty liner, tidak sesehat yang diduga selama ini. Pada beberapa orang yang sensitif, kontak yang lama dengan bahan tersebut – apalagi bila ditambah parfum – dapat memicu terjadinya alergi yang berimbas ke keputihan juga.

Dari segi makanan, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Dalam susunan seimbang, kebutuhan gula, minyak (lemak), dan garam bersifat secukupnya saja. Tidak perlu berlebihan. Karena itu, membatasi makanan manis juga dapat membantu mencegah keputihan patologis. Sebaliknya, beberapa jenis makanan diisukan dapat menyebabkan keputihan, misalnya mentimun atau nanas. Hal itu sama sekali tidak ada buktinya sehingga tidak perlu diikuti.

27

Karya Ilmiah

Page 28: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

1. Gejala asma minimal2. Tidak ada gejala asma malam3. Obat asma jarang dipakai4. Kunjungan ke IGD karena asma minimal

Pengobatan asma dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan inhalasi (dihirup) ataupun obat-obatan oral (diminum). Obat-obatan inhalasi mempunyai efek yang lebih baik karena ketika obat dihirup langsung menuju ke paru dan berefek sistemik minimal. Sedangkan obat-obatan oral seperti metil prednisolon dan triamsinolon memang cepat bereaksi namun mempunyai efek samping sistemik lebih sering seperti penyakit lambung, batuk darah, TBC dan osteoporosis.

Obat oral sebaiknya tidak sering dikonsumsi. Bila memang tergolong asma persisten yang harus menggunakan obat anti inflamasi, pilihan utama adalah obat inahalasi. Obat injeksi triamsinolon intramuskular mempunyai efektivitas yang bagus tetapi efek sampingnya lebih sering terjadi. Sehingga hanya dianjurkan apabila terpaksa tidak ada sediaan obat yang lainnya.

Pengobatan asma ada dua macam, yaitu yang bersifat pelega dan pengontrol. Obat pelega digunakan saat terjadi serangan asma. Sedangkan obat pengontrol digunakan sebagai pengontrol asma persisten.

PENATALAKSANAAN ASMAdr. Erna Juniety, Sp.P

Asma merupakan inflamasi (peradangan) kronik pada saluran napas.

Peradangan tersebut menyebabkan penyempitan pada saluran napas. Penyakit asma dapat membaik dengan ataupun tanpa pengobatan. Penyakit ini dapat mengenai semua umur dari mulai bayi sampai dewasa. Prevalensi penyakit asma di Indonesia mencapai 5% per tahun.

Asma biasanya kambuh bila ada faktor pencetus. Pasien asma harus menghindari faktor pencetus yang dapat merangsang saluran napas. Setiap pasien mempunyai faktor pencetus asma yang berbeda-beda, diantaranya :

1. Makanan 2. Stress/emosi 3. Infeksi Saluran Pernapasan Atas 4. Sinusitis 5. Gastritis 6. Obat-obatan 7. Udara 8. Debu 9. Bau10. Rokok

Penyakit asma terdiri atas 2 tipe :1. Asma intermiten, merupakan

penyakit asma yang jarang kambuh, biasanya kambuh kurang dari 1 kali seminggu .

2. Asma persisten, terbagi menjadia. Asma persisten ringan, yang

kambuh lebih dari 1 kali seminggu namun tidak setiap hari.

b. Asma persisten sedang, yang kambuh hampir setiap hari.

c. Asma persisten berat, yang kambuh berkepanjangan.

Asma biasanya tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol. Kriteria penyakit asma yang terkontrol adalah :

Contoh obat pelega adalah :• Agonis β2 kerja singkat inhalasi• Kortikosteroid sistemik• Antikolinergik inhalasi• Teofilin kerja singkat• Agonis β2 kerja singkat• Contoh obat pengontrol asma adalah :• Kortikosteroid inhalasi• Kortikosteroid sistemik• Sodium kromolin• Sodium nedokromil• Antihistamin lain seperti

ketotifen, terfenadin, loratadin• Teofilin lepas lambat• Agonis β2 kerja lama inhalasi• Agonis β2 kerja lama oral• Antileukotrien

Sebaiknya pengobatan penyakit asma dievaluasi setiap 3 bulan sekali. Pasien asma diharapkan dapat meningkatkan kebugaran tubuhnya dengan cara berolahraga untuk meningkatkan kemampuan otot napas. Olahraga yang sesuai untuk pasien asma adalah renang, bersepeda dan senam asma.

28

Karya Ilmiah

Page 29: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

A sian Games merupakan ajang olahraga yang diselenggarakan setiap

empat tahun, dengan atlet-atlet dari seluruh Asia. Pada tahun 2018 mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang olahraga bergengsi se-Asia tersebut. Ber-bagai faktor pendukung kelancaran kegiatan tersebut telah disiapkan jauh-jauh hari. Termasuk faktor pendukung dalam bidang kesehatan. RS Olahraga Nasional (RSON) telah didaulat oleh Menteri

Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, untuk mendukung penuh kegiatan tersebut.

Ditemui di ruang kerjanya, Dokter Utama RSON, Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS menyampaikan beberapa hal terkait persiapan RSON menjelang Asian Games 2018. Menurut beliau, persiapan RSON menjelang Asian Games 2018 meliputi 4 komponen penting.

Pertama adalah persiapan legalitas. Legalitas kelembagaan RSON yang paling mendasar

adalah Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSON, yang saat ini sedang direvisi dan menunggu pengesahan dari Bapak Menteri Pemuda dan Olahraga. Selanjutnya, saat ini RSON sedang menunggu terbitnya Ijin Tetap Rumah Sakit, setelah Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melakukan visitasi ke RSON dalam rangka penetapan kelas pertengahan bulan April 2015. RSON juga saat ini sedang mengajukan permohonan Ijin

Persiapan RSON menjelang Asian Games 2018

Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS,Dokter Utama RSON

29

Topik Kita

Page 30: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Penggunaan Sebagian Dana PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) kepada Menteri Keuangan. Agar Dana PNBP yang terhimpun di RSON dapat digunakan untuk menunjang pelayanan kesehatan kepada para atlet. RSON juga berencana untuk menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Dengan begitu, para peserta Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS) termasuk atlet, pelatih dan insan olahraga pada umumnya dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di RSON. Sebelum terselenggaranya Asian Games 2018, RSON menargetkan untuk menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Selain itu, RSON juga akan mempersiapkan diri untuk mendapatkan akreditasi rumah sakit baik tingkat nasional maupun internasional.

Kedua adalah persiapan bangunan. Tata ruang bangunan di RSON perlu direnovasi. Seperti Instalasi Gawat Darurat yang perlu diperluas. Serta tata letak beberapa instalasi yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit, terutama untuk menyambut ribuan atlet yang akan berpartisipasi dalam Asian Games 2018 mendatang.

Ketiga adalah persiapan peralatan. RSON saat ini memang sudah mempunyai beberapa peralatan kesehatan canggih seperti MRI, CT-Scan, dan beberapa alat sport science serta rehabilitasi medik. Namun, demi mendukung kesehatan para atlet dalam Asian Games 2018 masih dibutuhkan beberapa peralatan canggih seperti C-Arm, suatu alat radiologi yang digunakan sebagai penunjang untuk bedah ortopedi, bedah laparoskopi dan bedah syaraf. Dan beberapa alat yang dibutuhkan untuk pemulihan kesehatan para

atlet yang mengalami cedera saat bertanding.

Keempat adalah persiapan Sumber Daya Manusia. Beberapa tenaga medis masih dibutuhkan di RSON. Terutama tenaga-tenaga yang dapat memfungsikan peralatan canggih yang ada di RSON. Selain meningkatkan jumlah SDM, RSON juga berusaha meningkatkan kualitas dengan cara mengikuti magang, workshop serta mengundang para pakar untuk menjadi narasumber pada acara ilmiah yang dilaksanakan 3 kali seminggu di RSON.

Kelima adalah persiapan pelayanan. Dalam pelayanan kesehatan di RSON yang terpenting adalah adanya quality control untuk menjamin pelayanan yang diberikan kepada pasien mempunyai kualitas yang baik dan paripurna. Pelayanan di sebuah rumah sakit dapat dikatakan paripurna jika memenuhi unsur promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Seluruh persiapan tersebut dapat diselesaikan jika kendala utama yaitu legalitas dapat diselesaikan. Secara umum

persiapan jangka pendek adalah dalam tahun 2015 ini RSON akan menyelesaikan permasalahan legalitas dan menyempurnakan keempat persiapan lainnya. Persiapan jangka menengah, di tahun 2016 RSON akan melakukan pemantapan kualitas pelayanan. Dan persiapan jangka panjang, di tahun 2017 RSON akan mempersiapkan pelayanan berstandar internasional dengan akreditasi rumah sakit internasional (JCI). Sehingga di tahun 2018 RSON sudah running well dan siap menyambut Asian Games 2018.

Tujuan dari persiapan-persiapan tersebut adalah RSON dapat memberikan pelayanan yang berkualitas internasional. Untuk itu, diperlukan dukungan kelembagaan dari stakeholder keolahragaan dan sosialisasi RSON. Dan yang terpenting adalah RSON membutuhkan surat dari International Olympic Committee (IOC) tentang penunjukan RSON sebagai Referral Hospital dalam Asian Games 2018 serta surat dari Presiden RI bahwa RSON adalah rumah sakit rujukan dalam Asian Games 2018. (Drg. Afrida Aryani).

30

Topik Kita

Page 31: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Atlet Perlu Rumah Sakit Khusus

Staff Khusus Menpora bidang olahraga, M. Khusen Yusuf Sulaiman mengingatkan, rumah sakit khusus untuk atlet, memang perlu.

Karena ada banyak hal yang berkaitan dengan atlet yang tidak bisa diurus sembarangan oleh rumah sakit umum. Makanya, penting keberadaan Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON). Untuk atlet harus ada rumah sakit khusus. Atlet tidak hanya ketika sakit harus dirujuk ke rumah sakit. Tapi harus dijaga betul performa atlet, baik selama latihan, apalagi ketika bertanding. Adanya RSON bisa menjadi rujukan atlet untuk bisa mengetahui perkembangan potensi fisiknya.

RSON sejak sekarang harus mempersiapkan diri menjelang Asian Games 2018. Dimana Indonesia menjadi tuan rumah ajang perhelatan olahraga se-Asia itu. Apa saja yang harus dipersiapkan oleh RSON ? Menurut penggemar olahraga bola, bulu tangkis dan tenis meja ini , pertama yang harus dibenahi adalah profesionalisme dan tata kelola rumah sakit sebagai lembaga. Profesionalisme sangat penting, agar RSON bisa menjadi rumah sakit yang betul - betul khusus untuk atlet.

Asian Games 2018 menjadi entry point agar RSON bisa terlibat langsung dalam event besar ini. Staff Khusus Menpora ini berharap RSON menjadi rumah sakit yang lebih baik dimasa mendatang. Harapan Menpora, RSON bisa menjadi satu satunya rumah sakit rujukan untuk para atlet. Artinya, para atlet akan datang ke RSON ketika membutuhkan pengobatan atau melakukan tes kebugaran.

Kedua, RSON dari segi manajemen perlu pembenahan secara internal maupun eksternal. Mungkin kendala ini yang membuat RSON belum menjadi satu - satunya rujukan atlet. Perhatikan pula fasilitas rumah sakit. Pembenahan internal juga perlu dukungan dari Kemenpora. Dukungan tersebur berupa kepastian regulasi, anggaran dan manajemen.

Selain itu, Staff Khusus Menpora bidang Olahraga ini mengingatkan, bahwa hampir semua cabang olahraga (cabor) punya masalah dalam tata kelola keolahragaannya. Misalnya dualisme kepengurusan cabor, like and dislike atlet yang layak atau tidak layak ikut pelatnas atau multi event internasional. Kecenderungan ini yang sering terjadi pada pembinaan olahraga kita. Ini yang harus dibenahi secara total.

Bahwa penentuan atlet haruslah berdasarkan kemampuan dan prestasi. Disinilah pentingnya sport science. Sport science bisa jadi alat untuk menentukan potensi atlet berdasarkan perkembangan fisik dan prestasi. Kalau sport science tidak dimanfaatkan, maka akan selalu ada faktor like and dislike dari pelatih maupun pengurusnya. RSON sudah dilengkapi dengan sport science. Masalahnya bisa saja belum semua kalangan olahraga mengenal RSON. Mungkin belum semua atlet, pelatih dan ketua cabor sudah tahu ada RSON.

Asian Games 2018 menjadi penting bagi kebangkitan olahraga nasional. Termasuk para ahli sport science di RSON. “ Saya pribadi dan Menpora berharap sport science dimanfaatkan secara maksimal. Selama ini sport science kurang dimaksimalkan di seluruh cabor,”tuturnya.

Olahraga prestasi tidak bisa dipisahkan dengan pembudayaan olahraga di masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang rajin berolahraga, semakin banyak anak - anak muda suka olahraga, semakin mudah kita mencari atlet - atlet yang potensial. Disinilah pentingnya pembudayaan olahraga, bisa melalui sekolah ataupun komunitas masyarakat. Bukankah olahraga erat kaitannya dengan kesehatan. Ada kesadaran di kota besar untuk berolahraga. Masalahnya, banyak diantara kita merasa tidak cukup waktu untuk berolahraga. (Ratih Sayidun)

M. Khusen Yusuf Sulaiman,Staff Khusus Menpora Bidang Olahraga

31

Ulasan

Page 32: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Jangan Menjadi Penonton di Rumah Sendiri

Staff Khusus Menpora bidang komunikasi dan kemitraan, Faisol Riza menegaskan, bahwa para atlet yang tampil membela “Merah Putih”

adalah patriot bangsa. Mereka harus mendapat support dan protect dari negara. Saat berlaga atau latihan, para atlet ini tentu menghadapi risiko besar, bahkan mempertaruhkan jiwa dan raganya demi negara. Jadi, negara juga harus memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi mereka untuk saat ini dan masa depannya.

Keberadaan rumah sakit khusus untuk atlet, yaitu Rumah Sakit olahraga Nasional (RSON), menjadi salah satu jawaban agar mereka tidak memiliki kekhawatiran akan dibuang atau diabaikan negara jika mengalami cedera. Keberadaan RSON menjadi salah satu wujud bahwa negara hadir untuk melindungi para patriotnya yang akan atau sudah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Setiap orang pasti pernah sakit. Mungkin hampir semua atlet pernah merasakan cedera baik itu hanya cedera ringan, sedang atau berat. Setiap penyakit itu ada obatnya. Namun setiap orang kadang - kadang memiliki kepercayaan dan pandangan, kebiasaan atau sugesti berbeda mengenai cara pengobatannya.

Saat ini, ilmu pengetahuan modern semakin berkembang dan sudah banyak orang yang datang ke rumah sakit saat sakit. Hanya saja, sebagian masyarakat Indonesia masih ada yang lebih percaya pada pengobatan alternatif. Atau ada juga yang mengkombinasikan keduanya. Faisol Riza melihat fenomena ini juga terjadi di kalangan atlet. Misalnya, diantara mereka ada yang lebih suka datang ke tabib patah tulang atau ‘orang pintar lain’ daripada di rawat di rumah sakit, tapi ini mungkin hanya sebagian kecil.

Faisol Riza, Staff Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Kemitraan

32

Ulasan

Page 33: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

PersiapanRSON harus terus mensosialisasikan diri dan

meyakinkan para stakeholder olahaga nasional, terutama atlet, bahwa tempat ini memang siap menangani penyakit atau cedera apapun yang dialami atlet. Menunjukkan kesiapan dari sisi peralatan dan SDM serta keunggulan manajemen pengelolaannya.

Karena RSON berada di bawah Kemenpora, sudah tentu Kemenpora mendukung dalam banyak hal. Dukungan ini harus dimanfaatkan dan dikembangkan dengan baik oleh para pengelola teknis RSON.

Kendala untuk menjadikan RSON sebagai satu satunya rumah sakit rujukan para atlet ? Persoalan kultur bahwa ada olahragawan yang cenderung lebih memilih pengobatan alternatif bukanlah masalah besar. Tidak bisa dipungkiri bahwa ada juga faktor bahwa olahragawan lebih suka atau percaya pada rumah sakit tertentu selain RSON. Namun. dalam konteks menempatkan RSON sebagai satu - satunya rumah sakit rujukan para atlet, seharusnya tidak ada kendala. Karena RSON berada di bawah koordinasi pemerintah.

Staff Khusus Menpora bidang komunikasi dan kemitraan ini mengingatkan, saat ini prestasi olahraga nasional masih jauh dari membanggakan, hanya beberapa cabang olahraga saja yang masih bisa berbicara di kancah dunia. Sebagian besar sudah dan masih berada di bawah negara lain baik di kawasan Asia Tenggara, Asia apalagi dunia. Untuk meningkatkan prestasi itu, tentu kita berharap banyak pada atlet muda. Karena mereka menjadi andalan, kita harapkan bisa berlatih keras demi “Merah Putih”. Jangan disorientasi mengejar ketenaran. Saat ini negara sudah lebih baik memperhatikan atlet berprestasi.

Demikian pula dengan kaum muda. Mereka adalah tulang punggung bangsa dan sebagian kelak menjadi pemimpin negara. Semangat untuk memajukan dan mengangkat harkat dan martabat bangsa harus terus dipelihara. Persaingan global semakin kompleks dan ketat, kaum muda menjadi garda terdepan mengatasi itu. Satu Komunitas ASEAN dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah di depan mata, kita jangan sampai menjadi

penonton di rumah sendiri. Tingkatkan kemampuan dan profesionalitas, seperti di bidang kewira-usahaan, teknologi informasi dan bidang-bidang lain, sembari memperkuat karakter kebangsaan. Kembangkan budaya inovasi dan kreativitas agar kita bisa mengatasi dan tidak tergerus oleh persaingan yang makin bebas.

Penggemar bulutangkis, biliar, catur, renang, golf, tinju dan sepakbola, hingga kini masih rajin jogging. Entah seminggu dua atau tiga kali. Sedikitnya sekali seminggu terutama jika akhir pekan.

Faisol Riza mengingatkan, olahraga dalam arti yang luas, merupakan hak tubuh agar sehat, seperti makan dan minum. Jadi setiap orang harus berolahraga. Di dalam tubuh sehat terdapat jiwa yang kuat. Dengan menyehatkan raga, itu berarti menguatkan jiwa. Masyarakat Indonesia harus memiliki badan dan jiwa yang kuat untuk membangun negara. Menciptakan raga dan jiwa masyarakat yang sehat juga berarti mengurangi beban negara untuk mensubsidi orang yang sakit.

Kegemaran masyarakat berolahraga bisa menopang prestasi olahraga nasional. Dengan mengakarnya kegiatan olahraga di masyarakat, semakin besar peluang munculnya bibit-bibit atlet potensial, yang kemudian hari menjadi atlet nasional dan dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Meraih prestasi olahraga di kancah internasional penting karena dapat menunjukkan diri kepada bangsa-bangsa lain mengenai kekuatan jiwa dan raga bangsa, sekaligus mencerminkan kesehatan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Jadi, budaya berolahraga masyarakat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari upaya meningkatkan olahraga prestasi nasional dan harga diri bangsa dalam pergaulan dunia. (Ratih Sayidun)

33

Ulasan

Page 34: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games tahun 2018. Sejak sekarang semua insan olahraga sudah

sibuk mempersiapkan segala hal untuk kesuksesan pelaksanaan ajang olahraga bergengsi se-Asia tersebut. Tak terkecuali Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo.

Saat ditemui di kantornya, mantan Ketua KONI pusat ini menjelaskan, baru - baru ini para pemangku olahraga sudah menentukan cabang olahraga apa saja yang akan diikutsertakan. Juga menentukan nomor nomor apa saja yang menjadi andalan Indonesia. Sekarang pada tahap mencari nomor nomor unggulan yang dapat dicapai oleh atlet atlet Indonesia di tahun 2018. Tentu kita harus berusaha keras. Mengingat kekuatan atlet Indonesia berada di ranking 17 dari 45 negara se Asia. Presiden RI meminta insan olahraga agar negeri ini bisa menduduki ranking 4.

PembinaanSelain berlatih, atlet juga harus waspada

terhadap makanan, minuman atau obat - obatan yang mengandung doping. Karenanya atlet sebenarnya sangat membutuhkan informasi tentang gizi dan bagaimana menjaga makan. Misalnya menjelang pertandingan internasional, atlet diberitahu supaya jangan jajan sembarangan dan lebih memperhatikan konsumsi makanan dan minumnya. Tujuannya untuk menjaga kesehatan dan mencegah supaya tidak sakit atau cedera.

Rita Subowo mengingatkan pentingnya pembinaan atlet dibidang kesehatan. Tujuannya untuk pencegahan dan menjaga kesehatan atlet. Para atlet harus diberitahu cara mencegah supaya tidak sakit, supaya tidak cedera dan lebih baik mencegah. Misalnya bagaimana cara mengangkat koper saat bepergian, supaya tulang dan otot tidak sakit, pengetahuan tentang gizi dan apa akibatnya kalau makan tidak pada waktunya. Hal ini tentunya berbeda - beda pada tiap cabang olahraga. Contohnya, atlet senam yang tubuhnya harus ideal, tidak boleh gemuk. Nah...bagaimana mengatur asupan gizinya supaya mereka terjaga kebugaran tubuhnya.

Peran RSONKetua KOI ini menegaskan, banyak sekali yang

dapat dilakukan Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON). Terutama memberikan pencerahan kepada atlet. Tidak mesti atlet yang datang ke RSON di Cibubur. Bisa dokter - dokter dari RSON yang mendatangi para atlet ketika sedang latihan. Jangan menunggu sampai ada yang cedera baru berobat ke RSON. Kalau sudah cedera, perlu usaha yang luar biasa untuk menjadi atlet yang berprestasi lagi.

Menjelang Asian Games 2018, RSON dapat menjalin bekerjasama dengan para pemangku olahraga. RSON sebagai mitra. Misalnya

RSON Membantu Memberikan Pencerahan

34

Ulasan

Page 35: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

mengundang RSON untuk memberikan informasi kesehatan kepada atlet. Untuk pelaksanaan Asian Games 2018 nanti di Jakarta dan Palembang, kita membutuhkan bantuan banyak rumah sakit rujukan. Tapi rumah sakit yang diperlukan adalah rumah sakit yang standarnya sesuai dengan kebutuhan Asian Games.

BersyukurRita Subowo tidak pantang makan tapi

menahan diri agar tidak makan berlebihan. Yang penting setiap hari makan dengan menu lengkap, ada sayur dan buah. Bagaimana caranya menahan diri? Ada pepatah yang mengatakan, menahan diri dari makan dan minum adalah persoalan otak kamu mengontrol piring kamu. Harus ada niat.

Meski tidak selalu bisa mengendalikan diri. Misalnya ketika ada resepsi atau diajak wisata kuliner. Kalau sudah begitu, jalan kakinya ditambah waktunya, untuk membuang karbohidrat yang berlebihan. Jalan kaki bersama teman - teman sangat menyenangkan. Sambil ngobrol mengenai hal - hal ringan seperti dimana restoran yang sehat atau apa saja makanan yang sehat.

Hidup itu harus seimbang. Antara bekerja dan istirahat. Antara dunia dan akhirat. Caranya ? Kita harus senantiasa bersyukur. Sekecil apapun pemberian Tuhan YME, harus disyukuri. Bersyukur membuat kita dapat menikmati hidup. Supaya jangan selalu melihat “keatas”. Agar bisa bersyukur bahwa kita bisa hidup layak. Keseimbangan itu kalau kita selalu ingat kepada Tuhan YME, yang selalu memberi jalan.

OlahragaOlahraga sebaiknya menjadi kebiasaan hidup.

Seperti yang dilakukan oleh Rita Subowo. Sejak kecil Rita senang olahraga. Hingga kini masih rutin jalan kaki setiap pagi, 45 menit sampai 1 jam. Plus 2 sampai 3 kali seminggu pilates untuk kebugaran dan kesehatan tulang.

Rita tidak tahu kenapa suka olahraga. Olahraga

menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan. Karena menyenangkan ini, sehingga ingin sesering mungkin olahraga. Karena dengan olahraga, sehat fisik dan rohani. Apalagi olahraga tim. Diperlukan kerjasama antar teman satu tim. Dalam olahraga, tidak ada perbedaan status sosial. Selain itu, dengan sendirinya memunculkan rasa sportifitas dan kejujuran. Kejujuran dan sportifitas terbentuk dalam olahraga tim. Kejujuran dan sportifitas ini diatas segalanya. Dapat mempermudah kita dalam pergaulan. Olahraga tim yang rutin dilakukan akan memperbaiki pribadi manusia.

Rita juga mengingatkan pentingnya pendidikan untuk atlet. Edukasi itu penting untuk menjamin masa depan atlet. Misalnya seperti atlet volley yang sekitar 60 persen berpendidikan. Olahraga akan membentuk pribadi yang baik. Tidak mungkin atlet suka merokok atau menjadi pecandu narkoba. Karena seringnya mereka cek darah. Kemudian pendidikan tinggi akan menjamin masa depan atlet.

Atlet harus diberi kesempatan untuk sekolah. Atlet dituntut untuk berkorban. Yang paling tidak bisa digantikan adalah pengorbanan waktu. Kalau uang dan kesenangan bisa didapat dilain kesempatan. Tapi waktu tak tergantikan. Untuk itu, pembina olahraga harus memberi kesempatan kepada atlet untuk sekolah. Masalahnya, tidak mungkin atlet yang sudah latihan pagi, sudah lelah, lalu harus pergi sekolah. Tidak mungkin begitu. Berarti harus ada waktu khusus untuk mendatangkan guru - guru sekolah. Atau kerjasama dengan sekolah.

Alangkah baiknya pemerintah bisa membangun tempat latihan untuk atlet lengkap dengan sarana pendidikannya. Jadi atlet bisa berprestasi tapi tidak meninggalkan sekolah. Ini yang penting. Sekarang masih sulit dilakukan. Karena wisma atlet sudah tidak ada lagi. Hanya sebagian cabang olahraga yang punya padepokan seperti yudo, bulutangkis, pencak silat dan volley. Kita tidak punya atlet village. Ini urgent sekali. Kalau ada atlet village bisa mendatangkan guru sekolah kesana. Supaya edukasinya juga tidak ketinggalan.

Selain itu, sebagai warganegara Indonesia yang baik, atlet hendaknya menjaga etika, tata krama dan perilaku selama bertanding di luar negeri. Untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Karena atlet membawa “merah putih”. Jadi atlet harus bisa menjaga diri sendiri dan bertanggungjawab untuk bisa tampil prima. Tapi pemerintah juga harus mendukung dengan cara mencukupi segala kebutuhan atlet. Jangan hanya menuntut atlet saja, tapi harus didukung. ( Ratih Sayidun )

“Alangkah baiknya pemerintah bisa membangun tempat latihan

untuk atlet lengkap dengan sarana pendidikannya.”

35

Ulasan

Page 36: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Bekerja di rumah sakit menciptakan pengalaman hidup yang unik. Seperti dialami oleh Anna Miftakhul Jannah, S.Ft

yang bekerja sebagai fisioterapis di Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) sejak 2013. Fisioterapis lulusan fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul ini sangat menikmati pekerjaannya sebagai fisioterapis.

Fisioterapis sudah menjadi cita-citanya. Semula Anna berniat ingin menjadi tim relawan untuk membantu rehabilitasi korban perang yang menderita cacat akibat kehilangan anggota tubuh. Hatinya merasa puas karena bisa membantu seseorang yang sangat butuh pertolongan.

Ada kebanggaan tersendiri bisa bekerja di RSON. Penyuka travelling ini jadi sering melakukan terapi untuk atlet dari berbagai cabang olahraga. Secara tidak langsung fisioterapis ikut membantu meningkatkan prestasi atlet. Terapi untuk atlet bisa dikatakan berbeda dengan pasien biasa. Atlet yang cedera harus dapat diterapi hingga sembuh cederanya dan bisa latihan serta bertanding lagi. Ini yang membedakan dengan pasien biasa. Atlet yang sudah sembuh cederanya harus bisa meningkatkan

prestasinya kembali.Semakin banyak atlet yang diterapi, semakin

bertambah ilmu dan pengalamannya sebagai fisioterapis. Tapi dukanya pun ada. Hati merasa sedih dan kecewa bila atlet tidak disiplin melakukan terapi pemulihan. Padahal terapis sudah memberikan arahan dan contoh terapi latihan yang harus dilakukan sendiri di rumah selama jangka waktu tertentu. Tujuannya untuk pemulihan cedera. Akibatnya bisa ditebak. Atlet berisiko tinggi mengalami cedera lagi.

Pengalaman itu membuat Anna semakin termotivasi untuk mendorong atlet agar melakukan terapi sesuai kebutuhannya. Fisioterapis kelahir an Jakarta, 21 Juni 1991 ini merasa ikut bertanggung-jawab agar atlet, paska cedera, dapat kembali berlatih, bertanding dan berprestasi. Kelak Anna berharap bisa mendampingi atlet, sejak latihan hingga bertanding. Bila atlet mengalami cedera, jadi bisa langsung mengetahui penyebabnya. Sehingga dapat diberikan terapi yang tepat. Untuk itu, Anna berniat ingin terus menambah wawasan pengetahuannya tentang fisioterapi. (drg. Sri Maryani)

FISIOTERAPIS Sudah Menjadi Cita-citanya

Ann

a M

iftak

hul J

anna

h, S

.Ft

Ann

a M

iftak

hul J

anna

h, S

.Ft

36

Sosok

Page 37: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Selama Ramadhan Atlet Tetap Latihan

Saat Anda menerima Media Informasi RSON edisi ke 3 ini, bulan suci Ramadhan sudah didepan mata. Umat Islam menyambut

gembira datangnya bulan suci yang penuh berkah ini. Tak terkecuali atlet. Puasa bertujuan untuk mensucikan hati dan jiwa serta membersihkan diri dari segala penyakit hati. Ibadah ini mewajibkan umat Islam untuk belajar menahan diri dari makan, minum serta semua hal yang dapat membatalkan puasa. Sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Allah Subhanahu wa Ta’la telah mewajibkan puasa kepada para hamba-Nya, sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi beserta isinya ini. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al Qur’an surat Al-Baqarah (2) ayat 183, ”Wahai orang – orang yang beriman! Diwajibkan

atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Puasa adalah rukun keempat dari lima rukun Islam. Sebagaimana sabda Rasullullah dalam hadistnya,” Islam dibangun di atas lima fondasi : Bersaksi bahwa tiada Ilah (yang berhak diibadahi) selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan menunaikan haji (ke Ka’bah bagi yang mampu).” (HR Al – Bukhari dan Muslim). Ibadah puasa tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karenanya bila dilakukan dengan ikhlas, akan mendapat pahala dan balasan yang begitu besar. Dalam sebuah hadist qudsi disebutkan,” Semua amalan anak Adam (manusia) itu untuk dirinya, kecuali puasa. Sebab, ia adalah buat-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya.”

37

Tips Sehat

Page 38: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

(HR Al – Bukhari, Muslim, An – Nasai dan Ahmad). Secara medis, puasa bermanfaat untuk

membersihkan tubuh dari racun (toksin) yang menumpuk di dalam saluran pencernaan. Zat – zat racun ini berasal dari bahan pengawet, zat pewarna, pemanis buatan, polusi dan asap rokok yang menumpuk di dalam tubuh selama berbulan – bulan. Puasa di bulan suci Ramadhan, adalah kesempatan setahun sekali, untuk membersihkan tubuh dari segala zat – zat beracun tersebut.

Bisakah atlet berpuasa ? DR. dr. Zainal Abidin, Internist, DSM, Sp.GK, Ketua Bidang Sport Science dan Iptek KONI Pusat menegaskan, tidak ada masalah. Atlet dapat menjalankan ibadah puasa. Tanpa harus berhenti berlatih. Hanya menggeser waktu latihan saja. Kalau biasanya latihan pada pagi hari, digeser menjadi latihan sore hari dan latihan setelah selesai sholat tarawih. Latihan pada pagi hari dikhawatirkan dapat membatalkan puasa. Bagi atlet, puasa merupakan kesempatan untuk lebih meningkatkan disiplin mental dan spiritual. Hal ini tidak kalah pentingnya untuk membangun semangat pantang mundur saat menghadapi lawan saat bertanding.

Dr. Zainal Abidin, Internist, DSM, Sp.GK, kemudian menceritakan pengalamannya ketika menjadi staf bagian sport science di PB Bulutangkis tahun 1990 – 1996. Setiap bulan suci Ramadhan, para atlet muslim melaksanakan ibadah puasa. Latihan yang biasanya dilakukan pada pagi hari, digeser menjadi sore hari, sekitar jam 17.00, sambil menunggu waktunya berbuka puasa. Latihan yang dilakukan bertujuan untuk mempertahankan endurance. Latihan ini haruslah bisa mempertahankan 75 – 85 persen endurance nya. Sedangkan latihan teknik permainan dilakukan setelah selesai sholat tarawih. Latihannya pun cukup satu jam saja. Supaya pada jam 22.00, atlet sudah bisa tidur. Jadi selama Ramadhan, latihan sore menjelang buka puasa, untuk mempertahankan endurance. Setelah selesai sholat tarawih, dilanjutkan dengan latihan teknik permainan. Selama bulan Ramadhan, latihan atlet lebih untuk mempertahankan endurance . Supaya endurance tidak menurun selama bulan puasa.

Saat Ramadhan, latihan lebih difokuskan untuk mempertahankan stamina endurance. Supaya paska Ramadhan, endurance nya tidak menurun. Sebaliknya akan berbahaya bila endurance menurun

paska Ramadhan. Keadaan itu menyebabkan atlet harus memperbaiki endurance selama tiga bulan kedepan. Berarti atlet akan kehilangan waktu empat bulan dari jadwal latihannya. Yaitu selama sebulan Ramadhan plus tiga bulan berikutnya hanya untuk memperbaiki performa endurance nya. Karena harus memperbaiki endurance nya yang sempat menurun paska Ramadhan.

Untuk itu, dr.Zainal Abidin, Internist, DSM, Sp.GK, berpesan kepada atlet yang melaksanakan ibadah puasa, agar pandai – pandai mengatur waktu. Supaya tetap bisa latihan dan puasa Ramadhan pun tetap dilaksanakan. Janganlah menjadikan latihan sebagai alasan untuk tidak puasa. Sebab, puasa tidak menghambat atlet untuk berlatih. Asalkan menggeser saja waktu latihannya. Latihan mulai jam 17.00 sambil menunggu berbuka puasa. Setelah sholat tarawih, latihan maksimal satu jam saja. Sudah cukup. Sehingga jam 22.00, atlet sudah bisa tidur. Atlet usia dewasa membutuhkan waktu 6 jam untuk tidur setiap hari, untuk mempertahankan kebugaran tubuhnya. (Ratih Sayidun)

“Saat Ramadhan, latihan lebih difokuskan untuk mempertahankan stamina endurance”

38

Tips Sehat

Page 39: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Jalan kaki adalah aktivitas fisik yang dapat dilakukan oleh semua orang dan juga

golongan umur. Semua orang bisa berjalan kaki kemanapun. Jalan kaki juga merupakan jenis olahraga rekreasi yang dapat meningkatkan kebugaran, karena bersifat olahraga aerobik. Meskipun olahraga ini merupakan jenis olahraga sederhana, tapi banyak manfaatnya, murah, mudah dan aman. Berjalan kaki adalah aktivitas fisik, menggunakan alat gerak dominan yaitu kedua kaki diikuti dengan ayunan tangan dan bagian anggota tubuh yang lain secara sinergis. (M. Harmer, 2008). Olahraga ini mempunyai manfaat kurang lebih sama dengan jogging, tapi pembebanan pada badan lebih kecil. Berikut tips agar latihan fisik ini bermanfaat bagi kesehatan :• Aktivitas jalan kaki memang

baru bisa disebut olahraga jika dilakukan secara kontinyu, minimum 30 menit setiap

harinya.• Gunakan pakaian yang

senyaman mungkin. Pakaian yang ringan dan menyerap keringat. Sepatu yang nyaman untuk jalan kaki, yaitu tidak sempit dan tidak terasa berat dengan bagian dalam yang lembut.

• Mengukur denyut nadi sebelum jalan kaki. Sesuaikan intensitas dan tujuan latihan.

• Jalan kaki untuk latihan jantung, perhitungan zona latihannya adalah 60-80 % dari denyut nadi maksimum (DNM). Angka DNM diambil dari 220 – umur. Jadi, misalnya Anda berusia 40 tahun, DNM-nya adalah 220 – 40 = 180, maka denyut nadi latihan Anda antara 60% x 180 = 108 dpm (denyut per menit) sampai dengan 80% x 180 = 144 dpm.

• Agar latihan lebih efektif dan bisa masuk zona latihan, sebaiknya intensitasnya ditambah, baik itu

kecepatan, jarak tempuh, waktu dan juga medannya (misalnya jalan yang menanjak/menurun). Latihan pun bisa dimulai dari sekali dalam seminggu, dua kali dalam seminggu, tiga kali dalam seminggu, sampai nantinya bisa dilakukan setiap hari.

• Rata-rata, kecepatan yang diperlukan sedikit lebih cepat dari 6 km per jam. Banyak diantara kita hanya jalan kaki dengan kecepatan kurang dari 4 km per jam. Karenanya, kita harus sedikit mempercepat jalan kakinya, agar lebih bermanfaat untuk mendapatkan cukup nilai aerobik.

• Untuk dapat melakukan latihan dengan aman, sebaiknya kita memulai latihan dengan pemanasan, dilanjutkan dengan latihan inti, dan diakhiri dengan pendinginan (cooling down).

Saat pemanasan kita mulai dengan jalan pelan-pelan selama 3 – 5 menit.

Jalan Kaki Olahraga yang Mudah & Aman

39

Tips Sehat

Page 40: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Tujuannya, untuk membantu badan melonggarkan kekakuan dengan meningkatkan aliran darah ke otot, meningkatkan denyut jantung secara bertahap hingga mencapai zona latihan, dan mengurangi hambatan-hambatan pada jantung.

Menit-menit awal jalan kaki ini juga untuk memberi waktu melakukan persiapan mental. Selanjutnya, kita lakukan peregangan ringan selama beberapa menit. Lakukan peregangan di bagian dominan yaitu bagian kaki. Peregangan dilakukan perlahan-lahan tanpa memantul-mantul. Selama peregangan, bernafaslah secara teratur. Peregangan dilakukan sampai otot terasa tertarik tapi tidak sampai sakit. Bila terasa kurang enak, peregangan segera dihentikan.

Usai peregangan, barulah kita melakukan latihan inti, yakni jalan kaki dengan kecepatan zona latihan.

Setelah lama latihan dalam zona latihan dianggap cukup, akhiri latihan dengan pendinginan. Caranya, jalan perlahan-lahan dan melakukan peregangan selama sekitar 10 menit, seperti sebelum latihan inti. Pendinginan ini membantu agar darah tidak berkumpul di kaki, dan mencegah pusing-pusing dan ritme jantung yang abnormal (aritmia). Juga untuk menjaga agar otot-otot tidak menjadi kaku, yang dapat menimbulkan rasa sakit.

Lakukan jalan kaki dengan kecepatan yang teratur, atur nafas, dan jangan biasakan berbicara terus sambil berjalan. (Richard Wiseman, 2007)

Ingin tahu apa saja manfaat berjalan kaki ? Ini manfaatnya :

Mengurangi Metabolic Syndrome. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Duke University Medical Center baru-baru ini ditemukan, bahwa berjalan kaki 30 menit dalam sehari dapat mengurangi metabolic syndrome. Yaitu salah satu penyebab tingginya risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan stroke yang akan menyebabkan kematian. Sebanyak 24 juta perempuan di Amerika menderita metabolic syndrome. Dalam sebuah penelitian di Inggris menyebutkan, bahwa dengan berjalan kaki selama setengah jam dalam sehari dapat mengurangi bahaya penyakit jantung sebesar 11%, terutama bagi perempuan.(Noda & Team, 2005). Terutama menekan risiko serangan jantung. Otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang memberinya suplai) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dan lancar. Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdetak. Bukan hanya itu, kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan

mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu. Hasil akhirnya, tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, perlengketan antar sel darah yang bisa berakibat gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang. (Dede Kusuma, 2006)

Mengurangi Berat Badan. Berjalan kaki selama 30-40 menit/hari pun dapat mengurangi berat badan. Latihan fisik yang bersifat endurance ini dapat membakar kalori dan trigliserida dalam tubuh. Pada olahraga intensitas rendah (±25 VO max) dengan waktu durasi yang panjang seperti jalan kaki atau lari-lari kecil, pembakaran lemak akan memberikan kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat dalam hal produksi energi tubuh. Bahkan dalam sebuah penelitian Brown University dan University of Pittsburgh menye-butkan, bahwa perempuan yang berjalan kaki satu jam selama lima hari dalam satu mingu dan mengkonsumsi 1.500 kalori tiap hari, dapat mengurangi berat badan sebanyak 11,3 kilogram dalam setahun. Jadi dengan jalan kaki anda bisa menghindari obesitas yang sering memicu berbagai penyakit. (Bumgardner, 2009)

Mengurangi Gejala Osteo-porosis. Berjalan kaki selama 30 menit sebanyak tiga kali seminggu

40

Tips Sehat

Page 41: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

dapat mencegah dan mengurangi keropos tulang. Berjalan kaki yang menggunakan 95% otot tubuh akan membuat tulang lebih kuat untuk menahan beban tubuh. Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, tulang dan otot semakin kuat. Gerak badan dengan cara berjalan kaki ditambah paparan cahaya matahari pagi diperlukan untuk metabolisme kalsium. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis. Tubuh juga membutuhkan gerak badan plus paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis.(M.Nelson

dkk, 1991). Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang. Dengan berjalan kaki 10.000 langkah sebagai salah satu terobosan menuju Indonesia Sehat, adalah salah satu upaya untuk mengurangi risiko osteoporosis. (National Institute of Health (NIH), 2000)

Mencegah Diabetes. Berjalan kaki sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang ber-tubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Digestive & Kidney Diseases). Diabetes Prevention Program pada tahun 2001 mem-publikasikan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa berjalan kaki 30 menit, lima kali seminggu, diikuti dengan mengatur porsi makan, dapat mengurangi risiko diabetes sampai 50% pada partisipan yang kelebihan

bobot badan disertai kadar gula darah tinggi. Mereka juga mengalami penurunan bobot badan rata-rata 7,5 kg dalam setahun. Rutin berjalan kaki memang sangat baik dilakukan bagi penderita diabetes. Karena bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk memproses gula. Sehingga tidak menumpuk berlebihan di dalam darah. Hasilnya, kadar gula dalam darah bisa turun, jadi bisa mengurangi risiko Anda menderita penyakit jantung dan ginjal. Sebelum dan sesudah berjalan kaki, cek kadar gula darah Anda. Jika terlalu rendah, di bawah 100 mg/dl, Anda harus menambah asupan karbohidrat

sekitar 15-30 gram. Jika terlalu tinggi, di atas 200 mg/dl, maka sebaiknya tunda dulu olahraga Anda sampai kadar gula darahnya turun. Penting untuk para diabetisi untuk selalu melakukan pengecekan kadar gula darah dengan interval yang rutin jika ingin mencoba berjalan kaki dengan jarak tempuh yang jauh. Waktu yang paling baik untuk diabetisi melakukan olahraga jalan kaki adalah sekitar 1-2 jam setelah makan, saat insulin dan kadar gula darah mulai stabil. Paling disarankan jika dilakukan di pagi hari, terutama untuk penderita diabetes tipe 1.(Bumgardner, 2009).Untuk menghindari terjadinya penurunan kadar gula terlalu rendah saat berjalan kaki, sebaiknya bawalah makanan ringan yang mengandung karbohidrat. Setelah selesai berjalan kaki, anda mungkin butuh asupan karbohidrat sedikit lebih banyak dari biasanya untuk mencegah terjadinya hipoglikemia. Kasus diabetes yang bisa diatasi tanpa perlu minum obat, bisa dilakukan dengan memilih gerak

badan rutin berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan.(WHO, 2000). Itu berarti berjalan kaki sama manfaatnya dengan obat antidiabetes.

Memperbaiki Kualitas Tidur. National Sleep Foundation menyebutkan, berjalan cepat di sore hari akan membuat tidur lebih nyenyak. Para ahli mengatakan, berjalan kaki akan meningkatkan hormon serotonin yang membuat anda akan merasa lebih nyaman. Tapi hindari berjalan kaki dua jam sebelum tidur. Latihan jalan kaki cepat juga membantu pasien yang menderita depresi. Berjalan kaki tergopoh-gopoh bisa menggantikan obat antidepresan yang harus diminum rutin.

Membuat Bahagia. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Texas menyimpulkan, berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari bisa mengurangi depresi dan stres. Bahkan studi Universitas Temple menyebutkan berjalan kaki 90 menit selama lima kali dalam seminggu bisa membuat Anda merasa lebih bahagia. Karena tubuh manusia memproduksi endorphin, yaitu semacam hormon yang membuat orang menjadi bahagia.

Awet Muda. Beberapa studi yang telah dilakukan menyarankan agar lansia lebih sering berjalan kaki. Karena dapat mengurangi terkena risiko penyakit Alzheimer, yaitu sejenis penyakit kemorosotan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif. Berjalan kaki juga membuat otak menjadi aktif. Di saat berjalan kaki, terjadi peningkatan asupan oksigen kedalam sirkulasi darah. Sehingga meningkatkan kemampuan otak untuk berpikir dan berilusi dengan medan, atau lintasan yang kita lihat selama berjalan kaki. (dr. Eva Mitrasari Nurjana)

“berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari bisa mengurangi depresi

dan stres.”

41

Tips Sehat

Page 42: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

42

Tips Sehat

Olahraga Melancarkan Sirkulasi Darah

dr. Hario Tilarso, Sp.KO, FACSM

Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) baru – baru ini kedatangan tamu istimewa. Seorang pakar ilmu kedokteran olahraga, dr. Hario Tilarso, Sp.KO,

FACSM. Beliau datang untuk membagikan ilmunya dalam Acara Ilmiah Rutin yang dilaksanakan oleh RSON setiap minggu. Dalam kesempatan kali ini dokter spesialis Kedokteran Olahraga ini memaparkan mengenai Sport Science kepada seluruh staf RSON.

Menurutnya, Sport Medicine (Ilmu Kedokteran Olahraga) adalah bagian dari Sport Science (Ilmu Olahraga). Ilmu ini mempelajari semua efek kegiatan berolahraga dan tidak berolahraga terhadap tubuh manusia. Menurut Kepala Bagian IPTEK Kesehatan Olahraga di Satlak PRIMA ini, olahraga memberi banyak manfaat bagi tubuh manusia, diantaranya :

1. Meningkatkan kemampuan jantung dan paru- paru,2. Mengurangi lemak tubuh,3. Menurunkan berat badan,

4. Menurunkan tekanan darah,5. Menurunkan gula darah,6. Menurunkan risiko penyakit jantung koroner,7. Mengurangi risiko Osteoporosis,8. Menguatkan tulang, ligament dan tendon, serta9. Meningkatkan kekebalan tubuh.

Beliau mengingatkan, tanda-tanda seseorang mempunyai jantung yang kuat yaitu tidak mudah lelah, seperti dapat menaiki tangga 4 lantai tanpa merasa terlalu lelah. Jika jantung sehat, pompa jantung akan semakin lambat. Olahraga dapat melebarkan pembuluh darah sehingga melancarkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko serangan jantung. Olahraga terutama latihan beban dapat memadatkan tulang.

Orang-orang yang memiliki kondisi tubuh yang fit tidak akan mudah terserang penyakit. Kondisi tubuh dapat dikatakan fit jika tubuh kita dapat melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa merasakan kelelahan yang berarti.

Olahraga perlu dimasyarakatkan. Cara melakukannya adalah dengan melakukan olahraga yang tidak terlalu melelahkan selama 20 menit (3 – 5 kali seminggu). Tujuannya untuk menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani. Bagi masyarakat yang ingin menurunkan berat badan, caranya dengan berjalan kaki, senam dan aerobik selama minimal 1 – 1,5 jam (3 – 5 kali seminggu). Semakin sering latihan, semakin banyak lemak yang terbakar di dalam tubuh.

Saat berolahraga dapat terjadi cedera. Cedera disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal contohnya suhu udara yang panas dan lembab menyebabkan produksi keringat meningkat kemudian meningkatkan suhu tubuh dan mengakibatkan orang jatuh pingsan. Cedera ini disebut heat stroke (sengatan panas). Faktor internal contohnya gerakan yang berulang-ulang, teknik yang salah, peralatan yang tidak sesuai dan kondisi fisik yang kurang baik. Kadar gula darah yang menurun dalam tubuh juga dapat menyebabkan seseorang jatuh pingsan. (drg. Afrida Aryani)

Dok

. RS

ON

Page 43: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Salah Menyikat Gigi Menyebabkan Gigi SensitifG igi sensitif sering dialami oleh banyak orang.

Gigi sensitif adalah rasa tidak nyaman pada gigi yang ditandai dengan timbulnya rasa

ngilu atau nyeri tajam pada gigi saat terkena rangsangan panas, dingin, manis atau asam. Gigi sensitif terjadi apabila lapisan dentin gigi terbuka. Dentin gigi memiliki ribuan tabung kecil yang berisi cairan dan mengarah langsung ke ruang pulpa yang merupakan pusat saraf pada gigi. Dentin gigi yang tidak terlindungi akan menyebabkan gigi semakin peka terhadap rangsangan yang diterima. Penyebab Gigi SensitifGigi sensitif dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain:1. Cara menyikat gigi yang salah. Penyikatan gigi

yang dilakukan dengan keras atau menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang terlalu keras dapat merusak lapisan enamel pada gigi, sehingga lapisan dentin terbuka.

2. Kebiasaan menggertak-gertakan gigi. Kebiasan menggertak-gertak gigi dapat menyebabkan terkikisnya permukaan enamel gigi.

3. Kerusakan pada gigi. Adanya kerusakan pada gigi berupa lubang pada gigi (karies) serta gigi yang retak atau patah dapat menyebabkan terbukanya lapisan dentin gigi, sehingga menyebabkan gigi sensitif.

4. Turunnya permukaan gusi. Radang pada gusi (gingivitis) dapat menyebabkan turunnya permukaan gusi, sehingga akar gigi yang seharusnya tertutup gusi menjadi terbuka. Selain itu, menyikat gigi terlalu keras juga dapat menyebabkan turunnya permukaan gusi.

5. Makanan atau minuman yang bersifat asam. Kebiasaan mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung asam seperti cuka dan minuman bersoda dapat melarutkan mineral-mineral gigi sehingga merusak lapisan enamel gigi.

Cara Mengatasi Gigi Sensitif Masalah gigi sensitif dapat diatasi. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah gigi sensitif:1. Gunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut.

Hal ini berguna untuk mengurangi pengikisan pada permukaan gigi dan menghindari iritasi pada gusi.

2. Gunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif. Dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung bahan desensitasi (bahan untuk mengatasi hipersensitifitas gigi) secara teratur, masalah gigi sensitif akan berkurang secara perlahan.

3. Hentikan kebiasaan yang merusak gigi. Seperti menggertak-gertakan gigi serta menggigit benda yang terlalu keras dapat mencegah terjadinya gigi sensitif.

4. Hindari makanan yang dapat merangsang sensitivitas gigi. Apabila Anda mengalami gigi sensitif, sebaiknya hindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau dingin, begitu pula yang terlalu asam atau terlalu manis.

5. Menjaga kebersihan gigi dan mulut. Menyikat gigi secara rutin serta rajin membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi dapat mencegah terjadinya kerusakan gigi. Selain itu, jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut Anda ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. ( drg. Esti Cahyani Adiati)

43

Tips Sehat

Page 44: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Ingin sehat ? Mudah lho...Antara lain cukup minum air putih plus banyak makan buah dan sayur.

Ada cara praktis untuk mengonsumsi buah dan sayur sekaligus air putih. Ini cara baru minum air putih yang dicampur dengan potongan buah dan tanaman herbal. Namanya infused water.

Hmm...segarnya minum air putih yang telah dicampur dengan potongan buah atau daun herbal. Infused water adalah minuman air putih yang di dalamnya dimasukkan potongan buah - buahan dan tanaman herbal. Kemudian direndam selama 30 menit, 2 jam, 4 jam hingga 6 jam. Supaya sari buah dan tanaman herbal itu bercampur dengan air. Air yang digunakan adalah air yang telah direbus sampai matang. Jangan menggunakan air panas.

Ingin tahu apa manfaat

infused water dan bagaimana cara membuatnya ? Menurut Afin Murtie dan Marzuqi Yahya dalam bukunya yang berjudul Infused Water, minuman yang menyehatkan ini menjadi alternatif praktis dan menyenangkan. Terutama untuk Anda yang kurang menyukai minum air putih. Dengan infused water, rasa air putih jadi lebih segar. Karena air putih sudah bercampur dengan sari buah atau daun herbal. Rasa air putih tersebut sesuai dengan buah atau daun herbal yang dicampur kedalam air putih.

ManfaatSebenarnya bisa saja minum

air putih saja dan makan buah segar. Namun sebagian dari kita bisa jadi kurang suka minum air putih. Atau tidak suka makan buah segar. Keadaan ini yang memicu berkembangnya infused water.

Apalagi negeri kita beriklim panas. Jadi sering haus terutama di siang hari. Infused water bisa menjadi pilihan minuman yang menyehatkan. Karena tidak mengandung gula tambahan, selain gula yang berasal dari buah - buahan. Dengan mengonsumsi infused water, berarti kita mendapatkan dua keuntungan. Yaitu manfaat minum air putih dan manfaat makan buah. Sensasi minum air rasa buah yang segar ini menghasilkan manfaat ganda. Manfaat air putih yaitu menghilangkan dehidrasi, menyegarkan tubuh, menyehatkan ginjal dan meluruhkan racun. Dan manfaat buah sebagai sumber serat.

Buah - buahan yang digunakan adalah buah - buahan yang rasanya asam atau bersifat acid. Rasa asam ini yang menciptakan sensasi segar pada infused water. Biasanya buah

Infused Water Minuman Menyehatkan

44

Tips Sehat

Page 45: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

yang digunakan adalah jeruk, lemon, strawberi, anggur, aprikot, belimbing, ceri, delima, jamblang, jambu biji, buah naga, tomat, aneka jenis buah beri dan mentimun. Dan tanaman herbal seperti jahe, kayumanis, daun mint, akar alang - alang, daun binahong, cengkeh, daun jati belanda, daun jeruk purut, daun salam, kemangi, daun pandan, sereh dan seledri.

Salah satu manfaat air dan buah ­ buahan adalah detoksifikasi dan antioksidan. Artinya, membuang racun - racun dari dalam tubuh serta melindungi tubuh dari pengaruh buruk polusi dan radikal bebas. Polusi menyebabkan masuknya radikal bebas ke dalam tubuh. Seperti asap rokok, asap kendaraan, asap pabrik dan sinar ultra violet matahari yang berlebihan.

Penderita asam lambung atau sering disebut maag, sebaiknya hati - hati minum infused water. Pasalnya buah yang digunakan untuk membuat infused water umumnya buah yang rasanya asam. Buah yang merangsang produksi asam lambung yang menyebabkan sakit maag, sepertri jeruk, anggur, semangka dan delima.

PenyembuhanZat - zat yang terkandung di

dalam buah dan tanaman herbal secara khusus dapat mengurangi gejala penyakit. Berikut ini manfaat infused water ;• Kesehatan ginjal dan usus

dapat dijaga dengan rajin mengonsumsi infused water dicampur potongan buah anggur.

• Batuk berdahak bisa diredakan dengan infused water yang mencampur buah anggur dan

irisan jahe.• Gejala stroke dapat diredakan

dengan minum infused water yang mencampur buah strawberi.

• Tekanan darah tinggi dan rematik bisa diredakan dengan minum infused water yang dicampur dengan irisan lemon.

• Sakit kepala dan mood yang kurang baik bisa ditanggulangi dengan minum infused water

yang mencampur daun mint dan jeruk lemon.

• Penyakit jantung dan diabetes dicegah dengan rajin minum infused water yang mencampur strawberi dan kiwi.

• Sembelit bisa dicegah dengan rajin minum infused water yang mencampur daun mint, jeruk nipis dan teh hijau.

PerbedaanInfused water atau jus ?

Persamaannya, keduanya sama - sama terbuat dari campuran air, buah, sayur atau tanaman herbal. Sama - sama sebagai minuman yang menyehatkan.

Tapi ada juga perbedaannya. Infused water dibuat dengan cara meredam buah dan tanaman herbal ke dalam air matang selama beberapa waktu. Baru kemudian diminum. Berbeda dengan jus. Jus dibuat dengan cara mencampur buah atau sayuran dengan air, biasanya ditambah gula, susu atau madu, lalu diblender. Dari segi pembuatannya sudah berbeda.

Berbeda pula cara mengonsumsinya. Infused water dikonsumsi setelah buah direndam selama beberapa waktu. Maksimal 48 jam, di dalam kulkas. Berbeda dengan jus yang harus segera diminum setelah dibuat. Karena rasa dan kualitas jus akan menurun jika didiamkan selama beberapa jam. Meskipun di dalam kulkas.

Juga berbeda bahan pembuatnya. Bahan untuk membuat infused water adalah buah yang rasanya asam/acid. Tanaman herbal yang digunakan antara lain jahe dan kayumanis. Berbeda dengan jus yang menggunakan buah yang rasanya manis. Infused water tidak menggunakan bahan tambahan apapun selain air matang dicampur potongan buah-buahan atau tanaman herbal. Sebaliknya, jus seringkali menggunakan bahan tambahan seperti gula, susu dan madu.Tujuannya untuk memperkaya rasa dan menambah nilai nutrisinya. Keunggulan infused water terletak pada rasanya yang lebih segar tanpa adanya bahan tambahan lain.

45

Tips Sehat

Page 46: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Kendati demikian infused water dan jus adalah minuman yang menyehatkan yang dapat dikonsumsi secara bergantian. Karena saling melengkapi. Misalnya, infused water tidak mengandung serat buah. Karena air rendaman yang diminum hanya menyerap sari buah saja. Sedangkan jus mengandung serat dan terasa lezat karena dicampur susu, gula atau madu.

Infused water dan obat kimia

Infused water mengandung zat - zat yang terdapat dalam buah - buah yang direndam bersama air putih. Ada beberapa jenis buah yang tidak cocok bila diminum bersamaan dengan obat yang diresepkan dokter. Karena dikhawatirkan akan membahayakan atau meniadakan khasiat obat tersebut. Sebaiknya infused water tidak diminum bersamaan dengan obat kimia. Beri jangka waktu sekitar 3 jam untuk minum infused water. Setelah minum obat kimia. Berikut zat yang harus waspadai ;

Kafein . Kafein terdapat pada kopi dan teh. Infused water menggunakan teh hijau sebagai

salah satu campurannya. Untuk Anda yang sedang minum obat jenis antibiotik enoxacin, ciprofloksasin atau norfloksasin sebaiknya jangan minum teh dan minuman lain yang mengandung kafein. Karena bisa memicu overdosis. Efeknya tubuh banyak berkeringat, jantung berdebar dan gemetaran.

Vitamin C. Vitamin C banyak terdapat pada hampir semua buah - buahan yang digunakan sebagai bahan membuat infused water. Karenanya obat diminum jangan bersamaan dengan buah yang mengandung vitamin C. Sebab akan menghambat proses metabolisme obat kimia dari jenis antiinflamasi atau aspirin. Vitamin C yang dikonsumsi bersamaan dengan obat - obat tersebut bisa menimbulkan rasa panas dan asam di perut. Vitamin C banyak terdapat pada jeruk, semangka dan delima.

Tyramin. Zat ini ada dalam anggur merah, pisang dan alpukat.

Zat ini berbahaya kalau dimakan bersamaan dengan obat - obat antidepresi.

Dosis yang disarankan dalam pembuatan infused water adalah 100 gram buah potong berbanding 100 ml air. Kalau ingin menggunakan 200 ml air, Anda perlu menyiapkan 200 gram buah potong.

Dalam sehari kita membutuhkan 8 - 10 gelas air putih. Ini juga dosis maksimal konsumsi infused water dalam sehari. Jika Anda dalam keadaan sehat, tidak sedang minum obat kimia dan tidak memiliki penyakit yang harus pantang buah, sayur atau herbal tertentu, boleh - boleh saja minum 8 gelas infused water. Namun sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 4 gelas infused water dalam sehari. Bagaimanapun kita tetap membutuhkan air putih biasa. (Ratih Sayidun )

46

Tips Sehat

Page 47: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

C edera gigi dan mulut (orofacial injuries) sering terjadi pada olahraga high contact, seperti hockey, sepak bola, tinju dan rugby.

Dapat pula terjadi pada olahraga less contact seperti basket dan baseball. Risiko cedera terjadi 2 kali lebih besar jika atlet tidak memakai mouthguards

Pemakaian mouthguards memberikan keuntungan sebagai berikut :1. Mengurangi risiko :

• Cedera jaringan lunak intraoral• Luksasi/dislokasi dan fraktur gigi, akar gigi

dan tulang• Fraktur rahang• Disfungsi TMJ (sendi rahang)

2. Atlet akan merasa nyaman dan agresif dengan proteksi ini.

3. Biaya lebih murah jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan jika terjadi cedera

4. Mengurangi risiko kehilangan kesempatan bertanding/berlatih

Dalam memilih mouthguards perlu diperhatikan hal-hal berikut :1. Sesuai/pas di dalam mulut2. Nyaman dipakai (tidak menimbulkan kesulitan

bicara dan bernapas)3. Tahan lama dan tidak mudah robek4. Berwarna terang (agar mudah ditemukan jika

terlepas dari rongga mulut)5. Mudah dibersihkan

Mouthguards memiliki 3 tipe :1. Stock

• Tersedia di toko olahraga/apotek• Lebih murah

• Kurang pas di mulut2. Mouth-formed Mouthguards direndam dalam air panas hingga

agak lunak lalu dimasukkan ke dalam mulut. Kemudian ditekan-tekan untuk menyesuaikan kontur gigi dan gusi.

3. Customized Dibuat oleh dokter gigi sesuai kontur gigi dan

gusi masing-masing orang. Tipe ini memang menimbulkan biaya yang lebih mahal. Namun lebih sesuai dan pas di dalam rongga mulut. Karena dibuat dengan cara mencetak rongga mulut secara individual. Mouthguards harus sering dibersihkan untuk mencegah timbunan bakteri dan plak makanan.

Cara membersihkan mouthguards adalah :1. Bersihkan dengan air dingin atau obat kumur

sebelum dan setelah pemakaian2. Dapat pula dibersihkan menggunakan sikat gigi

dan pasta gigi3. Simpan dalam wadah yang mempunyai lubang

sirkulasi untuk mencegah pertumbuhan bakteri

Berikut tips agar mouthguards dapat awet dan tahan lama :1. Hindari terkena suhu tinggi (seperti air panas

dan cahaya matahari langsung)2. Jangan memakai mouthguards bergantian

dengan orang lain3. Hindari mengunyah makanan saat memakai

mouthguards4. Periksa secara rutin bila terjadi distorsi atau

robekan5. Ganti mouthguards jika pemakaian sudah

melebihi 2 tahun (Drg. Afrida Aryani)

Mouthguards Mencegah

Cedera Gigi dan Mulut

47

Tips Sehat

Page 48: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Bulan Ramadhan segera tiba. Umat Islam akan menjalankan ibadah puasa pada Bulan tersebut selama sebulan penuh. Selain untuk

beribadah, ternyata beberapa penelitian ilmiah berhasil membuktikan bahwa puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa manfaat puasa bagi kesehatan:• Puasadapatmenurunkanrisikokanker.Menurut

American Journal of Physiology Study, berpuasa dalam jangka waktu tertentu memperlambat cell division. Hal ini menunjukkan bahwa puasa berpeluang untuk mengurangi risiko kanker.

• Membantukinerjajantung. Berpuasa dapat mencegah penyakit jantung dan resistensi insulin. Penelitian dari Utah’s Intermountain Medical Center menemukan bahwa pada 200 orang laki-laki dan perempuan, kelompok yang berpuasa satu hari dalam sebulan 58% lebih sedikit memiliki penyakit jantung dibandingkan dengan yg tidak.

• Menormalkaninsulindanleptin. Berpuasa menyebabkan tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama. Tubuh yang lebih banyak menggunakan lemak sebagai energi utama, dibandingkan dengan gula memiliki risiko penyakit kronis yang lebih rendah.

• Merangsanghormonpertumbuhan. Penelitian menunjukkan berpuasa dapat mening-

katkan HGH yang memiliki peranan penting pada kesehatan, fitness dan mengurangi proses penuaan. HGH juga merupakan hormon yang membakar lemak.

• Menurunkankadarkolesterol. Sebuah penelitian di Uni Emirat Arab menyimpulkan bahwa saat berpuasa terjadi penurunan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol rendah meningkatkan kesehatan jantung, sehingga dapat mengurangi risiko terserang penyakit jantung atau stroke.

• Mengurangiradikalbebaspadasel. Puasa juga menghambat kerusakan oksidatif pada protein seluler, lipid serta asam nukleat yang berhubungan dengan penuaan dan penyakit.

• Mengurangikebiasaanburuk. Berpuasa adalah salah satu cara yang tepat untuk

mengubah gaya hidup yang tidak sehat. Berpuasa dapat menghentikan kebiasaan seperti merokok dan pola makan yang tidak teratur.

• Mencegahpenyakitdiabetes. Diabetes dapat disebabkan karena tingginya kadar gula dan kolesterol yang terdapat dalam tubuh. Saat berpuasa konsumsi gula dan makanan yang berlemak akan lebih terkontrol, sehingga pada akhirnya dapat mencegah diabetes dan penyakit turunannya.

Berikut ini adalah beberapa tips sehat dalam menjalankan puasa:1. Jangan lupakan makan sahur.

Agar tubuh dapat menjalankan fungsi dengan baik saat berpuasa, sel-sel tubuh membutuhkan gizi dan energi dalam jumlah cukup. Saat sahur, pilih makanan berserat dan berprotein tinggi, dan hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang manis-manis.

2. Segerakan berbuka puasa. Untuk memulihkan energi setelah berpuasa, makanlah karbohidrat sederhana yang terdapat dalam makanan manis. Makanan yang mengan-dung gula mengembalikan energi kita yang terkuras seharian. Usahakan menghindari minum es atau yang bersoda, karena jenis minuman ini dapat membuat pencernaan tak berfungsi secara normal.

3. Makanlah secara bertahap setelah berbuka.Hindari langsung menyantap habis hidangan yang disediakan saat berbuka puasa. Setelah seharian berpuasa, sebaiknya jangan langsung menyantap hidangan dalam jumlah besar. Makanlah makanan manis, seperti kolak, atau minum teh hangat. Istirahatkan sesaat sambil memberi waktu organ cerna kita menyesuaikan. Setelahnya, Anda dapat melanjutkan kembali makan makanan yang lebih berat seperti nasi dan lauk-pauknya. Setelah Tarawih dilanjutkan lagi dengan makanan kecil atau camilan.

4. Konsumsi cukup air. Tubuh membutuhkan air untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Agar kebutuhan tubuh tercukupi, aturlah agar Anda minum delapan gelas air sebelum menjalani puasa esok hari. (drg.Esti Cahyani Adiati)

PUASA Yang Menyehatkan

48

Tips Sehat

Page 49: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

PUASA Yang Menyehatkan

49

Page 50: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

50

Page 51: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, di Masjid Pemuda

PP-PON, 21 Januari 2015

Dokter Utama RSON, Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT., FICS., MARS berfoto bersama peserta pelatihan bidan dari IBI Jaktim, 22 Januari 2015.

Acara ilmiah tentang Kehumasan Rumah sakit oleh Ibu Ati Manager Humas RS JIH di Auditorium RSON, 16 Januari 2015

51

Galeri Foto

Page 52: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Audiensi dengan Pendidikan

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga UI

di Auditorium RSON, 11

Februari 2015.

Dokter Utama RSON Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT., FICS., MARS

dan staff berfoto bersama dengan perwakilan dari

Pascasarjana FKM UI, 24 Februari 2015

Dr. Hario Tilarso menyampaikan materi mengenai Sport Science kepada seluruh staf RS Olahraga Nasional, 18 Februari 2015.

52

Galeri Foto

Page 53: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Dokter Utama RSON, Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT., FICS., MARS dan Staff RSON berfoto bersama dengan Bpk. Aries (Gunadarma) dalam acara paparan SIRS & Website, 25 Februari 2015

Kunjungan Pelatih Paskibraka dalam rangka Hospital Tour ke RSON, 27 Februari 2015

Audiensi STIKES Mitra Ria Husada

di Auditorium RSON, 25 Februari 2015

53

Galeri Foto

Page 54: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Audiensi dengan SATLAK PRIMA di Gedung PP-ITKON, 08 Maret 2015.

Audiensi dengan PB PRSI di GBK,

19 Maret 2015.

Audiensi dengan RS Mata Aini di

H.R. Rasuna Said, 03 Maret 2015.

54

Galeri Foto

Page 55: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Kunjungan mahasiswa Fakultas Kedokteran UPN Jakarta di Auditorium RSON, 24 Maret 2015

Audiensi dengan PB Perbasi di

GBK, 30 Maret 2015.

Kunjungan Dokter Utama RSON Dr. dr. Basuki Supartono., Sp.OT., FICS., MARS. ke Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) Kabupaten Bogor, 8 April 2015

55

Galeri Foto

Page 56: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Dokter Utama RSON Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT., FICS., MARS

dan Staff berfoto bersama dengan peserta pelatihan

Sport Medicine dan penanganan cedera di

PPLPD Kabupaten Bogor, 8 April 2015.

Kunjungan Menteri Pemuda & Olahraga

Suriname Bpk. Ismanto Adna dalam rangka

Hospital Tour RSON

Acara ilmiah tentang kedokteran hiperbarik oleh Dr. dr. M. Guritno S, SMHS, DEA di Auditorium RSON, 7 April 2015.

56

Galeri Foto

Page 57: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Tim Visitasi Dinkes DKI Jakarta sedang melakukan inspeksi Ambulance dalam rangka penetapan kelas Rumah Sakit di RSON.

Dokter Utama RSON Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT., FICS., MARS dan Staff berfoto bersama setelah melaksanakan Upacara Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2015

Dokter Utama RSON, Dr. dr. Basuki Supartono,

Sp.OT., FICS., MARS dan Staff berfoto

bersama Tim Visitasi Dinkes DKI Jakarta

dalam rangka penetapan kelas Rumah Sakit

di RSON

57

Galeri Foto

Page 58: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

RSON Menyelenggarakan Maulid Nabi

Dokter Utama RSON, Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT., FICS., MARS berfoto bersama Ustadz Drs. H. Ibnu Hajar, MM

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2015, Rumah Sakit Olahraga

Nasional (RSON) bersama Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) mengadakan acara siraman rohani di Masjid Pemuda PP-PON, Cibubur, 21 Januari 2015. Siraman rohani disampaikan oleh Ustadz Drs. H. Ibnu Hajar, MM, Asisten Walikota Jakarta Timur Bidang Kesehatan Masyarakat.

Acara diawali dengan sambutan Dokter Utama RSON, Dr.dr.Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS. Dalam sambutannya beliau menyampaikan kepada seluruh karyawan RSON dan PP-PON agar senantiasa bersyukur dengan nikmat sehat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Nikmat sehat tersebut menurutnya, baru akan terasa dikala kita sedang sakit. Nikmat iman dan Islam adalah karunia dari Allah SWT.

Acara kemudian dilanjutkan dengan siraman rohani yang disampaikan oleh Ustadz Drs. H. Ibnu Hajar, MM. Dalam ceramahnya, Ustadz Ibnu Hajar menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan agar manusia dapat mencontoh suri tauladan

yang ada pada diri Rasulullah SAW. Rasulullah SAW adalah manusia yang menjadi contoh bagi seluruh umatnya. Sungguh dalam dirinya terdapat akhlak yang paling mulia.

Dalam kehidupan manusia, hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, jika tidak maka kita akan termasuk golongan orang yang merugi. Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum melainkan kaum itu sendiri mau mengubah dirinya.

Ustadz Ibnu Hajar juga mengingatkan agar kita senantiasa menjaga kesehatan dan pikiran. “Sering-seringlah bersujud kepada Allah SWT untuk mengendalikan pikiran. Mengatur makanan dan menjaga perilaku dapat menghindarkan kita dari penyakit, “tutur beliau. (drg.Afrida Aryani)

Beberapa hari menjelang bulan suci Ramadhan 1436 H, Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON)

bekerjasama dengan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP - PON), melaksanakan tarhib Ramadhan 1436 H di masjid Pemuda PP - PON, di Cibubur, baru - baru ini. Pada kesempatan tersebut, Dokter Utama RSON Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS, mengingatkan, agar kita semua harus bersyukur masih diberi kesempatan untuk hidup, kesehatan, nikmat Islam dan iman. Semoga Allah SWT memberi kesehatan dan kekuatan supaya bisa melaksanakan ibadah Ramadhan dengan sempurna.

Bertindak selaku penceramah pada kegiatan ini adalah Drs. H. Ibnu Hajar, MM, asisten Walikota Jakarta Timur. Beliau menjelaskan, bulan Ramadhan adalah bulan obral pahala dari Allah SWT. Ramadhan adalah kesempatan big sale khusus. Umat muslim diberi pahala begitu besar di bulan suci ini. Maka ayo kita raih prestasi pahala sebesar - besarnya. Janganlah menyia - nyiakan kesempatan emas ini. (Ratih Sayidun)

Acara Tarhib Ramadhan RSON dan PP-PON, di Masjid Pemuda PP-PON, Cibubur baru-baru ini.

RSON MenggelarTarhib Ramadhan 1436 H

58

Kilas Peristiwa

Page 59: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

RSON Menjadi Pusat Database Kesehatan Atlet

Tim Humas Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) baru – baru ini melakukan audiensi ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di

Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Tim dari RSON diterima oleh Kabid IPTEK dan Sport Science KONI, Dr. dr. Zainal Abidin, DSM, Internist, Sp.GK dan staf. Dalam kunjungan ini, RSON melakukan sosialisasi mengenai pelayanan dan fasilitas yang tersedia di rumah sakit tersebut. Melalui kunjungan ini, KONI diharapkan dapat mendorong para atlet untuk dapat memanfaatkan aset bangsa ini.

KONI sebagai lembaga yang menaungi ribuan atlet dan insan olahraga ini sangat mendukung eksistensi RSON. KONI yakin bahwa RSON dapat menjadi pionir rumah sakit dengan unggulan Sport Science di Indonesia. Dalam kunjungan ini, KONI mengutarakan harapannya agar RSON dapat menjadi Pusat Database kesehatan atlet di seluruh Indonesia.

Sehingga, jika terjadi suatu cedera/permasalahan kesehatan pada seorang atlet, maka dapat ditelusuri riwayat kesehatannya pada Rekam Medis yang disimpan di RSON. KONI juga merencanakan agar RSON dapat menjadi rumah sakit rujukan dari Poliklinik KONI yang terdapat di Kantor KONI Pusat.

Mereka menyambut baik kesediaan RSON untuk mendukung setiap pertandingan olahraga yang diselenggarakan oleh KONI. Dukungan tersebut berupa penyediaan Tim Medis dan Ambulans dalam setiap pertandingan olahraga. Ambulans RSON juga dapat menjemput atlet yang mengalami cedera/kegawatdaruratan saat bertanding untuk dilakukan perawatan di RSON. KONI berharap agar RSON dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi event olahraga internasional yang akan datang. Karena akan ada ribuan atlet yang akan melakukan Pre-participation Medical Check Up. (drg.Afrida Aryani)

Staff RSON berfoto bersama Pengurus KONI

59

Kilas Peristiwa

Page 60: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

PELATIHAN PASKIBRAKAPelaksanaan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera

Pusaka (PASKIBRAKA) tingkat nasional akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2015. Terdapat

34 pasang pemuda – pemudi (68 orang) terbaik dari 34 provinsi yang berjuang berlatih agar dapat mengibarkan bendera pusaka pada Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus di Istana Negara, Jakarta. Sebelum didapatkan 68 pemuda/pemudi terbaik , akan diadakan seleksi kepada 136 orang pemuda/pemudi yang dikirim dari 34 provinsi. Agar seleksi tersebut berjalan dengan baik, berbagai pihak termasuk Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda mengadakan acara Pelatihan Nasional Pembina Paskibraka di Sentul, Februari 2015.

Pada acara tersebut Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda mengundang Dokter Utama Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) DR. Dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS untuk memberikan paparan mengenai seleksi PASKIBRAKA dalam hal kesehatan. Paparan tersebut diberikan di depan 100 orang peserta dari 34 provinsi, dari perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga, TNI, POLRI dan dari RSON sendiri. Seleksi kesehatan yang pada tahun 2014 diadakan di RSON, merupakan salah satu seleksi untuk mendapatkan 34 pasang putra/putri terbaik bangsa.

Dalam presentasinya, Dr. Dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS menjelaskan mulai dari pemeriksaan fisik secara umum, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium dan radiologi serta yang tidak kalah penting adalah pemeriksaan postur (pemeriksaan muskuloskeletal). Di dalam pemeriksaan postur beliau mengajarkan menilai calon paskibraka apakah terdapat skoliosis (tulang belakang miring), genu valgum atau genu valgum (kaki berbentuk X atau O) dan juga flat feet (kaki bebek). Di dalam presentasinya, beliau berpesan kepada para peserta pelatihan yang juga merupakan pembina Paskibraka, “Seorang pembina harus bisa menilai postur calon Paskibraka baik atau tidak. Karena pada zaman dahulu seorang guru SD saja dapat memeriksa apakah siswa mengalami skoliosis atau tidak.”

Dengan adanya presentasi yang diberikan oleh DR. Dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS mengenai seleksi paskibra dalam hal kesehatan, diharapkan para pembina di daerah sudah dapat memilih calon Paskibraka yang terbaik untuk dikirim ke tingkat nasional. Sehingga pada tingkat nasional akan didapatkan 34 pasang putra/putri terbaik bangsa yang akan memiliki tugas mulia mengibarkan bendera pusaka pada tanggal 17 Agustus 2015 di Istana Presiden, Jakarta. (dr. Danarto Hari A)

Dokter Utama RSON, Dr. dr. Basuki Supartono,

Sp.OT, FICS, MARS memberikan materi

kepada peserta pelatihan PASKIBRAKA

60

Kilas Peristiwa

Page 61: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Hari Senin (11/5) pagi, sebanyak 89 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Pemuda dan Olahraga yang akan ditempatkan

di Rumah Sakit Olah Raga Nasional (RSON) memenuhi ruangan Auditorium Lantai 4 RSON. Kepala Bagian Kepegawaian Kementerian Pemuda dan Olahraga, Edi Suryanto secara resmi menyerahkan CPNS angkatan 2015 ini kepada Dokter Utama RSON Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS., MARS. CPNS yang terdiri dari 75 tenaga medis dan 14 tenaga non-medis ini kemudian akan mengikuti serangkaian kegiatan orientasi yang dilaksanakan selama 6 minggu sebelum bertugas secara

resmi di RSON. Sebelumnya, CPNS RSON mengikuti kegiatan orientasi di Wisma Soegondo selama 3 hari.

Dalam sambutannya, Dokter Utama RSON berharap agar CPNS yang diterima dapat menghasilkan kinerja yang diinginkan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Beliau juga berharap agar CPNS dapat memberikan servis yang bagus untuk masyarakat serta dapat turut membangun bangsa Indonesia dalam bidang olahraga dan kesehatan. CPNS harus dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia sehingga mampu bersaing dalam era global. (drg. Esti Cahyani Adiati)

CPNS Melaksanakan Apel Pagi di Halaman RSON

CPNS RESMI Diterima di RSON

Selamat bergabung kepada89 orang Calon Pegawai Negeri Sipil

RS. Olahraga Nasionaltahun 2015

“Semoga dapat menjalankan amanah dengan baik”

61

Kilas Peristiwa

Page 62: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan
Page 63: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

(Magnetic Resonance Imaging) MRI (Magnetic Resonance

Imaging) merupakan suatu alat kedokteran mutakhir

untuk pemeriksaan diagnostik radiologi dengan sumber medan magnet dan gelombang frekuensi radio yang dapat mendeteksi suatu kelainan di tubuh Anda. Dengan menggunakan magnet dan radio frekuensi dalam penggunaannya, maka MRI tidak menimbulkan radiasi sinar-X sama sekali.

Dengan pemeriksaan MRI akan memungkinkan molekul molekul di dalam tubuh akan bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Lalu, sinyal tersebut akan dikirim dan diproses oleh komputer untuk menjadi gambaran yang jelas dari struktur tubuh bagian dalam.

Manfaat piranti ini memungkinkan tampilan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan yang sangat jelas dan lebih sensitif untuk menilai bentuk anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak, sumsum tulang belakang, serta susunan

saraf. Juga jaringan lunak dalam sistem organ tulang dan otot seperti otot, ligamen, tendon, tulang rawan, ruang sendi.

Kelebihan MRI :• Kelebihan MRI dibandingkan

peralatan lain adalah gambar yang dihasilkan lebih jelas serta dapat dilihat dari berbagai sisi tanpa melibatkan pengunaan radiasi.

• Tidak invasif. Sampai saat ini belum ditemukan adanya efek samping maupun efek lanjut dari pemeriksaan MRI.

Selain itu dapat mendiagnosa :1. Analisis dan skrining tumor

jinak maupun ganas, misalnya : tumor payudara, kelenjar prostat, dan lain-lain.

2. Melihat kelainan pada organ reproduksi wanita adanya endometriosis, kista, myoma uteri.

3. Melihat kelainan dan kerusakan sendi, otot maupun ligamen.

4. Deteksi kelainan otak dan

tulang belakang (medula spinalis), misalnya pada trauma atau melihat adanya Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

5. Mendeteksi adanya stroke non pendarahan beberapa menit setelah serangan stroke

6. Melihat Kelainan organ lainnya : hati, ginjal, dan kelenjar getah bening.

7. Mendeteksi adanya kelainan pada pembuluh darah otak, leher, dan ginjal

8. Sebagai alternatif lain untuk melihat sumbatan pada saluran kencing karena batu, yang tidak bisa diperiksa dengan BNO - IVP karena alergi zat kontras.

Persyaratan pemeriksaan MRI :

Tidak ada persiapan khusus untuk pemeriksaan MRI. Hanya pasien harap melepaskan benda-benda yang mengandung logam antara lain :1. dompet, kartu kredit, dan

kartu-kartu lainnya

Liza Luqsiana, A.Md, Radiografer RSON melakukan pemeriksaan MRI pada pasien anak.

63

Unggulan RSON

Page 64: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

2. peralatan elektronik seperti telepon genggam

3. alat bantu pendengaran (hearing-aid)

4. perhiasan atau jam tangan5. bolpen, klip kertas, kunci,

dan koin6. ikat rambut ,bulu mata palsu7. baju yang memiliki kancing

logam / resleting logam8. sepatu, sabuk, pin, dsb. Sebelum dilakukan pemeriksaan MRI, pasien diminta petugas untuk mengisi formulir persetujuan dan lembar fomulir

prescreening pasien. Apabila ada riwayat kesehatan atau operasi pasien wajib mengisi di formulir prescreening. Pasien harus melaporkan ke petugas sebelum scaning apabila :1. Memasang pacemaker2. Katup jantung artifisial3. Neuro-stimulator4. Klip metal yang dipakai

pada operasi otak5. Implanted hearing aids (alat

bantu dengar)6. Metal implants7. Metal sharpnels in the body

8. Metal fragment pada mata9. IUD10. Prothesis11. Dentures12. Sedang hamil atau merasa

hamil

MRI di Rumah Sakit Olahraga Nasional

Rumah Sakit Olahraga

Nasional (RSON) memiliki MRI dengan jenis permanent magnet dengan desain Open Gantry.Sehingga sangat memberikan kenyamanan bagi pasien selama pemeriksaan dan juga dapat ditemani oleh keluarga.

MRI di RSON menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitif untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak,sumsum tulang belakang, susunan saraf, dan juga jaringan lunak dalam susunan musculoskeletal seperti otot, ligament , tendon , tulang rawan , ruang sendi. Misalnya pada cedera lutut (putusnya otot ACL,PCL,Brust) maupun cedera sendi bahu dibandingkan dengan pemeriksaan X-ray biasa maupun CT scan. Hal ini akan sangat membantu para dokter dalam menegakkan diagnosa yang akurat untuk menentukan kelainan dan dalam menentukan tindakan selanjutnya.

Selain itu juga dapat dilakukan MRA (Magnetic Resonance Angiography) yang non invasive, baik tanpa maupun dengan pemberian kontras media. Gambar di bawah dengan sangat jelas menunjukkan kondisi pembuluh darah besar di leher yang disebut pembuluh darah karotis dan Circle of Willis dari otak.

Kelainan pembuluh darah berupa penyempitan, kelainan tumbuh (hipoplasia), penyumbatan akan dengan sangat jelas tervisualisasi. (Liza Luqsiana & Agustyandika Putra)

OLAHRAGAWAN

PUNYA RUMAH SAKIT KHUSUS

64

Unggulan RSON

Page 65: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

OLAHRAGAWAN

PUNYA RUMAH SAKIT KHUSUS

A da keramaian yang tak biasanya di IGD Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) baru - baru ini. Ternyata ada Kaka,

penyanyi kondang dari grup musik Slank, sedang mengantar istrinya, Natasha Okins, yang sedang berobat di RSON. Penyanyi bernama asli Ahadi Wira Satriaji ini baru pertama kali ke rumah sakit ini.

Kendati sejak 2004 sudah menetap di perumahan Kota Wisata Cibubur, Kaka baru pertama kali tahu bahwa ada rumah sakit yang berlokasi persis di seberang Cibubur Junction ini. Penyanyi yang sudah bermusik selama 20 tahun lebih ini justru mengenal RSON dari istrinya, Natasha Okins. Karena rutin olahraga lari, sepertinya dia mengalami gangguan otot.

Teman - teman di komunitas lari kemudian menyarankan untuk berobat saja ke RSON. Apalagi lokasi rumah sakit ini dekat dengan rumah. Meskipun sudah lama tinggal di Cibubur, Kaka Slank belum pernah tahu ada RSON di dekat rumahnya.

Menurutnya, sebaiknya olahragawan harus punya rumah sakit khusus untuk olahragawan. Atlet perlu pengobatan khusus untuk kesehatan tubuhnya. Ternyata pemerintah sudah punya RSON. Alhamdulillah. Apalagi suasana rumah sakit ini, yang dikelilingi lapangan luas dan pohon - pohon yang rimbun, sangat mendukung untuk pemulihan kesehatan atlet.

Sebagai penyanyi, Kaka Slank punya kiat khusus untuk mencegah dirinya supaya tidak cedera. Ketika akan manggung, paling tidak melakukan peregangan ringan. Harus sensitif terhadap tubuh sendiri. Artinya, memperhatikan anggota tubuh mana yang paling banyak bergerak saat manggung. Itulah yang banyak dilakukan peregangan. Seperti otot leher dan perut. (Ratih Sayidun)

Harus

Kaka Vokalis Grup Musik

SLANK

Kaka “Slank”Kaka “Slank”

65

Kata Mereka

Page 66: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Pemegang Rekor Ski Air Kelas Jumping Sea Games 2011 Endhar Pupul Giritriya memiliki pengalaman cedera yang membuatnya harus melakukan perawatan di

Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON). Lengan kiri Endhar mengalami cedera saat berlatih. Dibawah perawatan Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT., FICS., MARS, kondisi Atlet yang berasal dari Jawa Timur ini mengalami banyak kemajuan. Bengkak akibat cedera pada lengan kirinya dalam 1 minggu sudah membaik. Dara kelahiran Malang, 16 Mei 1989 ini

menuturkan pemakaian gips buatnya cukup membantu, walau membuatnya merasa sedikit gatal. Saat ini Endar sedang dalam masa pemulihan dari cedera yang dialaminya.

Prestasi yang pernah Endar raih antara lain: Emas Jumping Sea Games 2011 Palembang, Perak Overall Sea Games 2011 Palembang, Pemegang Rekor Jumping Sea Games 2011 Palembang, Perunggu Jumping Asia Mattalatta Cup 2014, Emas Jumping Mattalatta Cup 2014, Emas Overall Mattalatta Cup 2014, Perunggu Jumping Kategori Asia di Asia Australia Championship 2014, Perunggu Jumping Asia Nautique 2011 Putrajaya Malaysia, Emas Jumping PON 2008 Kalimantan Timur, dan pemegang Rekornas Jumping Putri PON 2008 Kaltim. (Yulianti Setiyorini)

Terpaksa dirawat di rumah sakit menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk atlet ski air yang satu ini. Ummu Thoyibhatus Sholikah yang biasa dipanggil

Iba. Iba dirujuk dari KONI pusat ke Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) untuk dirawat inap karena sakit thypus.

Kata Iba, RSON memang cocok menjadi rumah sakit khusus untuk atlet. Meskipun masyarakat umum pun bisa berobat ke RSON. Apalagi lokasinya sangat strategis depan gerbang tol Cibubur. Suasana rumah sakit pun bersih, nyaman dan terutama tidak tercium bau obat - obatan seperti umumnya rumah sakit. Perawatnya ramah dan pelayanannya bagus. Contohnya, karena takut melihat jarum suntik atau infus, Iba sampai berteriak - teriak dan terpaksa membentak perawat. Beruntung perawatnya tidak marah menghadapi pasien seperti Iba. Mereka maklum kalau pasien takut dengan jarum suntik atau infus. Penyuka makan bakso dan soto menyarankan, agar RSON bisa menerima pasien BPJS dan Askes. Supaya pasiennya semakin banyak lagi.

Apalagi peralatan kesehatan sudah sangat lengkap untuk mendukung pengobatan untuk atlet. Misalnya MRI. Belum tentu semua rumah sakit memiliki MRI. Kalau sudah begitu, pasiennya harus dirujuk ke rumah sakit lain yang memiliki fasilitas MRI.

Mahasiswi semester 8 jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) saat ini sedang sibuk menyusun skripsi. Iba mengikuti jejak kakaknya, yang sudah terlebih dahulu menjadi atlet ski air. Sejauh ini prestasi yang diraihnya, perunggu di Sea Games 2011 di Palembang, Emas di PON 2012 Riau untuk nomor Slalom, dan perunggu di Asian Beach Games untuk nomor slalom. Iba pernah mengikuti seminar tentang penanganan cedera yang diselenggarakan di RSON. Atlet ski air ini mengakui manfaat dari seminar tersebut. Iba jadi tahu bagaimana mencegah dirinya supaya tidak cedera. (M. Syauqi Putra)

Sedang dalam Masa Pemulihan

Suasana Nyaman dan Bersih

66

Kata Mereka

Page 67: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan
Page 68: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Tanya : Dokter gigi yang terhormat, saya atlet Pencak Silat dari Jawa Barat. Gigi geraham atas pernah bengkak. Setelah berobat ke Puskesmas, saya diberi obat, dan gigi yang sakit dan bengkak itu sembuh. Tapi dokter gigi menyarankan setelah bengkak dan rasa sakitnya menghilang, sebaiknya gigi saya dicabut. Pertanyaan saya, apakah gigi yang sudah pernah bengkak harus dicabut? Karena saya ingin mempertahankan gigi geraham atas saya. Terima Kasih.

Audy, Bogor

Jawab:

Banyak dari kita yang memiliki gigi berlubang. Jika lubangnya masih kecil dan belum menimbulkan rasa sakit, seringkali kita tidak menghiraukan nya. Padahal saat itu sebenarnya gigi masih dapat ditambal. Setelah lubang gigi besar dan parah, terasa sakit dan bengkak, barulah pasien datang ke dokter gigi. Seringkali pasien minta gigi tersebut dicabut saja. Dalam keadaan seperti ini, dokter gigi memberikan premedikasi obat­obatan berupa antibiotik, antisakit (analgesik) dan antiradang (antiinflamasi) untuk menghilangkan rasa sakit dan menghilangakan bengkaknya.

Setelah rasa sakit dan bengkak itu hilang, kita dapat mempertahankan gigi tersebut dengan cara melakukan perawatan saluran akar. Prosedur ini dapat membantu menghilangkan infeksi dan menyelamatkan gigi Anda. Memang perawatan ini memerlukan kesabaran, baik dari dokter gigi maupun pasien. Karena biasanya penyelesaiannya membutuhkan lebih dari satu kali kunjungan. Biayanya pun tidak kecil. Namun setidaknya dapat memperpanjang usia gigi tersebut berada dalam mulut.

GIGI SAKIT BENGKAK

JANGAN DICABUT

68

Konsultasi Kesehatan

Page 69: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Sejak tadi malam Lana tak beranjak dari depan komputer di ruangannya. Hanya sholat shubuh yang mengingatkannya

kalau pagi sudah menjelang. Seorang pria paruh baya penjual bunga di komplek perumahannya dikabarkan meninggal tadi malam.

“Aku mengenal Rudi sebagai pria yang baik. Tapi agak sedikit tempramental.”

“Dan wajar kalau kau merasa terpanggil?” Ben berdecak kagum dan sedikit kesal melihat teman kerjanya yang begitu gigih dengan analisanya. “Lana, ini kota besar. Faktor kematian seseorang secara mendadak karena penyakit degeneratif di kota bukan sesuatu yang baru. Mereka banyak berinteraksi dengan berbagai macam faktor. Makanan, lingkungan, dan...,”

“Dan ya, alibimu cukup kuat untuk membuatku menyerah. Ada orang lain di sekitarnya. Lihat, dia tidak memiliki riwayat sakit serius apapun, kecuali gastritisnya yang tak kunjung sembuh, dan dia

memiliki seorang putri yang sedikit bermasalah,” tunjuk Lana menelusuri data yang muncul di layar komputer dengan jarinya.

“Maksudmu dia dibunuh?”

Lana tak menjawab. Ia hanya tersenyum. Sebuah pesan masuk ke ponselnya. “Ada kabar baik dari Jona. Sesuai perkiraanku pasti kematiannya tak wajar. Kamu mau ikut?”

Enggan berkomentar, Ben pun mematikan komputer dan mengikuti langkah Lana menuju mobil. Tak habis pikir melihat Lana yang seperti tak memiliki rasa lelah. Pagi ini jalanan masih tampak lengang sehingga Ben bisa memacu mobilnya dengan kecepatan 70km/ jam. Tak ada obrolan apapun antara Lana dan Ben. Hanya Taylor Swift yang menemani sepanjang perjalanan mereka menuju rumah sakit.

“Rasa kantukku terbayar,” ujar Lana tersenyum sambil menghirup udara pagi yang masih segar.

69

Cerpen

Page 70: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

Lana dan Ben kemudian menuju ruang autopsi menemui Jona yang sedang duduk di mejanya.

“Selamat pagi. Kau bekerja keras nampaknya,” sapa Lana ceria berbanding terbalik dengan wajah Ben yang kuyu. “Apa yang kau temukan kawan?”

“Kasus yang cukup mudah sebetulnya tapi rumit,” Sambil membetulkan letak kacamatanya Jona mengajak kedua temannya masuk ke ruang autopsi. Tampak Rudi terbujur kaku seperti orang sedang tidur. Lebam di bagian belakang tempurung kepala yang diduga kuat sebagai penyebab kematiannya pun terlihat jelas.

“Aku menemukan ini di kepalanya,” Jona menyodorkan serbuk tanah. “Mungkin ini akan menjawab penyebab kematiannya.”

Ben mengangkat alis. “Jadi, maksudmu dia terjatuh karena pembunuhan?”

“Aku tak tahu ada sangkut paut dan masalah apa antara Rudi, Amel putrinya dan bubuk uranium yang kutemukan di salah satu pot bunga di tokonya,” Jona tersenyum sehingga membuat tanda tanya besar di benak Lana.

Jona menyalakan mikroskop cahanyanya dan mengajak Lana dan Ben mengikutinya. Lana tampak sangat antusias melihat kecerdasan sahabatnya yang satu ini. “Bubuk uranium memiliki karakter yang berbeda dengan mineral lainnya. Sinar radioaktif yang keluar dari inti uranium berpendar bila di tempat gelap. Aku tak hanya menemukan ini di rambut Rudi, tapi juga di kepala Amel, pada salah satu pot bunga, dan pada lipatan kemeja yang digunakan Amel terakhir kali ketika menemukan Rudi sudah terbujur kaku.”

“Ben, segera hubungi pihak kepolisian terkait temuan kita.”

Lana tampak sedikit menyesal karena selama

ini tak begitu baik mengenal Rudi. Padahal setiap pekan ia selalu menjadi pembeli setia di toko bunganya. Tak pernah pula ia mengetahui ada masalah apa antara Rudi dengan putrinya. Bahkan mereka berdua tampak sebagai ayah dan anak yang hidup bahagia tanpa masalah seperti dirinya.

Dari hasil interogasi pihak kepolisian terungkap Amel sedang dekat dengan seorang pria yang dicurigai sebagai sindikat narkoba yang kini sedang buron. Selain itu ia juga memiliki kepribadian ganda sehingga menyulitkan pihak kepolisian menyelidiki motif pembunuhan kepada ayahnya sendiri. Sebagai orang tua yang tubuhnya mulai renta dan tak lagi sekuat dulu, Rudi mungkin kesal melihat putri semata wayangnya tak lagi mempedulikannya. Sementara ia harus mengelola toko bunganya untuk memenuhi kebutuhan harian mereka berdua dan ingin agar tak kehilangan pelanggan setianya.

“Ada dendam pribadi yang mengendap bertahun-tahun sepertinya. Bisa jadi Amel mengalami trauma psikis akibat pola asuh Rudi yang cenderung keras dan tempramental seperti yang kukatakan sebelumnya.”

Dalam sujud syukur panjang selepas menangani kasusnya, kembali ingatan Lana terbang menuju ke masa ketika ia masih bisa bercengkrama dengan putri semata wayangnya, Aira. “Semoga kau tak membenci mama, Nak. Mama sayang Aira selalu, dulu, kini, dan sampai nanti. Semoga sakit dan tangismu berbalas surga.”

Seorang anak, seperti halnya bubuk uranium yang memiliki energi besar. Berbahagialah yang masih bisa membersamainya. Karena ia akan menjadi sangat berguna bila diletakkan pada tanah yang tepat, diwaktu yang tepat, dan oleh orang yang berilmu. Pun berbahaya jika sebaliknya.[nf]

70

Cerpen

Page 71: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan
Page 72: MEDIA INFORMASI RSONrson.kemenpora.go.id/assets/uploads/dokumen/54b0c-rson-03.pdf · pos atau email. Tulisan atau foto yang tidak dimuat akan dikembalikan jika disertai perangko balasan

RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL

Jl. Jambore Raya No. 1, Cibubur, Jakarta Timur Telp/Fax: (021) 87753977 Pendaftaran: (021) 87753975

Email: [email protected]

Keluarga Besar

RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONALMengucapkan

Selamat Idul Fitri 1436 HMohon Maaf Lahir dan Bathin