MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI GEREJA …members.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/e-Bahtera...

16
edisi 08/jul - aug 2009/ dwiwulan MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI GEREJA YESUS SEJATI kkr & rekreasi pp makasar pentingnya membaca alkitab pelatihan pena 2 wdc 2009 malaysia kunjungan ke kalteng-kaltim ALKITAB, bacaan favoritku! BONUS : CATATAN BACA ALKITAB

Transcript of MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI GEREJA …members.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/e-Bahtera...

edisi 08/jul - aug 2009/ dwiwulan

MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI GEREJA YESUS SEJATI

kkr & rekreasi pp makasar

pentingnya membaca alkitab pelatihan pena 2

wdc 2009 malaysia kunjungan ke kalteng-kaltim

ALKITAB, bacaan favoritku!

B O N u s : C A T A T A N B A C A A L K I T A B

penanggung jawabFERRY WINARTA redaktur pelaksanaWILLY ANTONIUS tim redaksiJULIANI.S, CLEMENT, TEDJA IWAN editorHERMIN artistikNANCY TJAKRA

sirkulasiDEP. LITERATUR (dicetak hanya untuk kalangan sendiri) informasi & artikel kirim ke:

[email protected] BAHTERA: GEREJA YESUS SEJATI JL. DANAU ASRI TIMUR BLOK C3 NO.3C JAKARTA 14350

BAHTERAedisi8

2 BAHTERA

Ada ungkapan di kalangan pembicara motivasi yang mengatakan, “kesuksesan Anda sangat dipengaruhi dari bacaan apa yang biasa Anda baca sehari-hari”. Sebagai umat Kristen, kita semua mengenal Alkitab sebagai Firman Tuhan, jadi

sudah seharusnya kita menjadikan Alkitab sebagai bacaan sehari-hari kita. Pengalaman kesaksian dari jemaat lama dan baru membuktikan bahwa Alkitab adalah bacaan terbaik dari masa ke masa. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2 Tim 3:16). Agar kita semua giat kembali membaca Alkitab, pada edisi ini Bahtera memberikan sisipan “Lembar membaca Alkitab” sebagai alat bantu untuk Anda.

Pada bagian lain kita simak informasi perjalanan mengikuti Kongres Internasional Gereja Yesus Sejati sedunia, perjalan-an menarik Komite Konseling Departemen Pendidikan ke Kalimantan Timur dan Tengah, kegiatan KKR dan rekreasi PP

editorial

daftar isi

2 editorial

artikel utama3 Pentingnya Membaca Alkitab

kesaksian4 Alkitab, Firman yang Hidup - Sdr. Asep Kurnia5 Saya Suka Membaca Alkitab - Sdr. Hendrik Widjaja6 Kado untuk Mama - Sdri. Wati

berita gereja7 Melayani dengan Pena 2

8 KKR Pos Pelayanan Makassar9 PP Makassar Rekreasi ke Banti- murung9 Jalan-Jalan Sore GF Blessing10 Pentahbisan GYS Daan Mogot11 GYS Jakarta - Kunjungan ke Panti Asuhan12 Penghormatan Orang Tua GYS Jakarta13 Kunjungan Komite Konseling ke Kalimantan tengah15 Catatan Perjalanan ke Putat

16 WDC 2009 Malaysia

GYS Makassar, penghormatan orang tua GYS Jakarta, kunjungan ke panti asuhan, pelatihan Pena ke-2, jalan-jalan sore GF Bless-ing Sunter dan diakhiri dengan informasi tentang pentahbisan gedung GYS Daan Mogot.

Tak bosan kami masih menunggu berita-berita kegiatan dari ge-reja Anda masing-masing, juga kesaksian hidup yang Anda alami untuk dibagikan. Semoga edisi ini bermanfaat untuk memberi kekuatan, penghiburan, dan semangat bagi kita semua. Amin.

O

BAHTERA 3

UNTU

K KA

LAN

GAN

SEN

DIR

I. FO

TO: D

OK. G

YS. P

ENUL

IS: T

IM G

YS.

artikelutama

Orang Kristen selain perlu berdoa, juga perlu membaca Alkitab. Berdoa bagaikan bernafas, membaca Alkitab bagaikan makan. Keduanya merupakan perkara yang harus senantiasa dilakukan oleh setiap orang Kristen. Banyak hal yang dapat kita peroleh dari membaca Alkitab, sebab Alkitab berisi Firman Allah yang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Di dalam Alkitab, kita dapat menemukan ada banyak perkara yang telah Allah lakukan bagi kita, baik yang sekarang kita nikmati, ataupun yang telah Ia lakukan di masa lampau. Ia menyiapkan jalan keselamatan bagi kita, yang telah Ia rancang sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Rencana penyelamatan Allah tampak nyata dalam sejarah penyelamatan bangsa Israel dari tanah Mesir. Kasih-Nya kita nikmati sampai hari ini, buah penciptaan yang Ia lakukan yang tercatat dalam Alkitab di kitab Kejadian. Hingga pada penyelamatan yang dilakukan Yesus Kristus bagi kita, dan rencana kedatangan-Nya kedua kali.

Tuhan telah mengaruniakan Firman-Nya yang sungguh berharga dalam Alkitab. Patutlah kita dapat selalu membaca dan menyenangi Firman-Nya. Apa saja yang dapat kita lakukan agar terus membaca dan menyukai Alkitab?l Mencintai Alkitab (Yeh. 3:3)Lalu firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu.” Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.l Membaca Alkitab (Kis. 8:28)Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.l Merenungkan isi Alkitab (Mzm. 119:11)Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.l Menghapalnya (Ul. 6:6-7)Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.l Melakukan (Ezr 7:10)Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat Tuhan dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.

Dengan memahami pentingnya Firman Tuhan bagi hidup kita, maka dengan sukarela kita berusaha merenungkan Firman-Nya. Bacalah Alkitab secara teratur dan berkelanjutan, dari Kejadian hingga Wahyu. Dan janganlah lupa untuk berdoa dalam Roh, agar Ia memimpin dan menuntun kita agar dapat memahami dan mengerti kehendak-Nya.

Apabila kita merasa bosan dan kehilangan kerinduan untuk membaca Alkitab, renungkanlah kisah di bawah ini.

Seorang kakek hidup di perkebunan di sebuah pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky, Amerika, dengan cucu laki-lakinya yang masih muda. Setiap pagi kakek bangun lebih awal dan membaca Alkitab di meja makan di dapurnya.

Cucunya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya. Suatu hari sang cucu bertanya, “Kakek, aku mencoba untuk membaca Alkitab seperti yang kakek lakukan, tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang telah aku pahami, aku lupa dengan apa yang kupahami secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Alkitab?”

Dengan tenang sang kakek mengambil keranjang tempat arang yang sudah usang dan kotor, memutarnya kemudian sambil melubangi dasar keranjang, ia berkata, “bawa keranjang ini ke sungai dan bawalah kembali, penuh dengan air.” Maka cucunya melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya. Kakek tertawa dan berkata, “lain kali kamu harus melakukannya lebih cepat lagi,” Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai

dengan keranjang tersebut untuk mencoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi lagi-lagi keranjangnya sudah

terkuras kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada

kakeknya bahwa membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi adalah suatu hal yang mustahil. Lalu cucu mengambil ember sebagai gantinya.

Sang kakek berkata, “aku tidak mau kamu melakukannya dengan ember itu; aku ingin

kamu melakukannya dengan keranjang arang. Ayolah, kamu masih belum cukup

berusaha.” Maka si kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya.

Cucunya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap menuruti kehendak kakeknya. Namun

walaupun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap mengucur keluar hingga keranjangnya kosong sebelum ia sampai ke rumah. Sekali lagi si cucu mengambil air ke sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakeknya, tetapi ketika ia sampai di hadapan kakeknya, keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, “Lihat kek, percuma.” “Jadi kamu pikir percuma?” jawab kakek. Lalu kakeknya berkata, “lihatlah keranjang itu sekarang.”

Sang cucu melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari keranjang arang yang tua dan kotor, kini bersih luar dalam. “Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Alkitab. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya lagi, kamu akan berubah, luar dalam. Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita.”

Mari kita cintai dan baca Alkitab kita mulai dari sekarang. Amin.

(Kutipan dari berbagai sumber ).

PENTINGNYA MEMBACA ALKITABOleh: Pdt. Natan Dermawan

4 BAHTERA

UNTU

K KA

LAN

GAN

SEN

DIR

I. FO

TO: D

OK. G

YS. P

ENUL

IS: T

IM G

YS.

kesaksian

Dalam nama Tuhan Yesus, menyampaikan kesaksian.

Nama saya Asep Kurnia, jemaat Gereja Yesus Sejati

Fatmawati, dan dibaptis pada tanggal 14 Februari 2009. Kata orang, tanggal itu adalah hari Valentine, hari kasih sayang, namun saya bukan termasuk orang yang merayakannya, karena saya tidak mengerti mengenai hari tersebut. Tapi yang pasti hari itu saya diberkati oleh Tuhan Yesus, menjadi murid-Nya di Gereja Yesus Sejati.

Saya mengawali hidup saya sebagai seorang Muslim. Mungkin hal ini disebabkan karena saya dilahirkan dari orangtua saya yang Muslim. Saya yakin apabila orangtua saya beragama Kristen, saya akan menjadi orang Kristen sejak lahir, karena biasanya anak mengikuti kepercayaan atau agama orangtuanya. Namun sejak kecil saya sudah tidak asing dengan agama Kristen, karena banyak teman-teman sekolah saya menganut agama Kristen. Tambah lagi, sebagian besar sahabat akrab saya adalah orang-orang Kristen, lebih banyak daripada teman-teman yang Muslim. Saya temasuk golongan Muslim keturunan dari orangtua, atau mungkin populernya disebut Muslim KTP, karena saya sendiri tidak sepenuhnya menjalankan ibadah Muslim.

Dari teman-teman, saya mengetahui bahwa kitab suci orang Kristen disebut “injil”, tanpa tahu apa isinya. Saat saya masih bersekolah di kelas IV SD saya diminta memegang Alkitab. Kita sedang mengikuti kegiatan berkemah (camping), dan suasana alam saat itu sangat mencekam bagi anak-anak seusia kita saat itu, dan teman saya berkata, “coba kamu pegang Injil ini, agar tidak merasa takut”. Sebenarnya saya tidak merasa takut, dan tidak mengerti mengapa saya harus memegang Injil itu, Namun saya menurutinya, dan memasukkan Injil itu ke dalam baju saya. Kejadian ini sempat terulang saat saya sekolah di SMP kelas III. Sama seperti kejadian sebelumnya, teman saya memberikan Injil untuk dipegang. Saya tetap menyebutnya Injil karena belum tahu apa isinya.

Saya kembali menemukan Injil, ketika

saya bekerja di tempat seseorang yang kini menjadi saudara seiman, yaitu Pak Junus Ong. Saat itu Pak Junus meminta saya membantu menerjemahkan Injil berbahasa Sunda, bahasa asli daerah saya. Pertama-tama kita belajar sekadar bahasanya saja, dan tidak membahas isinya. Namun dalam hati saya bertanya-tanya, ada apa dengan Injil? Dibantu Pak Junus, saya mendapatkan penjelasan tentang Injil yang kemudian saya mengenalnya sebagai Alkitab. Saat itu saya belum tersentuh dengan isi Alkitab. Malah tidak jarang isinya bertolak belakang dengan pemahaman saya, walaupun saya hanya Muslim KTP. Misalnya cerita Ismail dan Ishak yang dikorbankan, yang sangat berbeda dengan apa yang saya dapatkan dari agama saya yang lama.

Akhirnya dalam hati saya tumbuh keinginan untuk mengetahui isi Alkitab lebih dalam. Rasanya sungguh luar biasa. Isi Alkitab benar-benar membuat perasaan saya seperti permen Nano-Nano. Ada perasaan kaget, penasaran, takut, juga marah, dan sebagainya. Proses ini saya alami cukup lama, sampai suatu saat saya mendapatkan tekad untuk jadi Kristen setelah membaca isi Alkitab. Walaupun hanya membaca sebagian-sebagian, namun apa yang saya baca sudah cukup untuk membuat hati saya bertanya-tanya, apakah Firman dalam Alkitab ini benar atau hanya sebuah cerita karangan orang.

Setelah saya menjadi Kristen di Gereja Yesus Sejati, seluruh pertanyaan saya terjawab. Hal yang menakjubkan saya adalah, Alkitab sungguh-sungguh adalah Firman yang hidup. Ada kalanya saya ditegur oleh Firman, dan dampaknya terasa begitu nyata. Karena itulah saya sampai pada sebuah kesimpulan, bahwa saya tidak boleh main-main dengan Alkitab, yang sungguh-sungguh merupakan Firman yang hidup, mencatat segala kehendak Tuhan.

Saya banyak merasakan perubahan setelah menjadi Kristen. Banyak kejadian-kejadian yang saya alami, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Perasaan yang sebelumnya sudah saya duga, saya merasakan dikucilkan dan dibenci oleh keluarga, karena kini kami

berbeda agama. Namun seiring dengan berjalannya waktu, mereka dapat menerima saya sebagai seorang Kristen. Malah adik saya pernah mengantar saya untuk berkebaktian Sabat di Gereja Bandung, sampai depan pintu gereja. Satu ketika adik saya pernah meminta saya untuk bantu mendoakan, ketika ada saudara yang sakit. Sebelum saya jadi Kristen, ia tidak pernah minta didoakan. Dan kini keluarga saya sering meminta bantuan doa, dan saya mendoakan mereka.

Semakin hari saya semakin yakin dan kuat menjadi Kristen, dan saya tidak pernah menyembunyikan identitas saya sebagai seorang Kristen. Pernah suatu ketika ada orang yang merasa heran ketika saya menyatakan diri sebagai orang Kristen, ketika ia menanyakan kepercayaan saya, karena mereka menganggap bahwa nama “Asep” biasanya orang Muslim.

Akhirnya, tanggal 14 Pebruari 2009 saya dibaptis. Setelah dibaptis, seluruh Firman dalam Alkitab menjadi lebih nyata lagi bagi saya. Saya kemudian berpikir, mungkin sejak SD dan SMP, Tuhan Yesus sudah menghendaki agar saya mengenal bahwa Alkitab atau Injil itu adalah Firman-Nya yang hidup. Dahulu saya tidak mengerti, namun sekarang setelah saya mengerti Firman Tuhan, hidup saya lebih nyaman, damai dan lebih terang.

Satu hal yang lebih aneh lagi dalam membaca Alkitab, saya merasakan sensasi yang sama seperti ketika makan cemilan. Setelah kita mulai membaca, rasanya sulit dihentikan. Ketika membaca Alkitab, selalu ada perasaan penasaran: kenapa begini kenapa begitu, dan akhirnya menemukan jawabannya di dalam Alkitab itu sendiri.

Masih banyak hal-hal yang harus saya pelajari dari Alkitab untuk mengubah kehidupan saya, yang pada kenyataannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun saya yakin, Tuhan Yesus akan selalu membimbing saya dalam mempelajari Alkitab. Dan kelak bila Tuhan Yesus berkenan memilih saya untuk melayani Tuhan, saya sudah lebih dari siap untuk melayani-Nya. Amin.

aLKItaB, Sdr. Asep KurniafIrMan Yang HIdUp

BAHTERA 5

UNTU

K KA

LAN

GAN

SEN

DIR

I. FO

TO: D

OK. G

YS. P

ENUL

IS: T

IM G

YS.

kesaksian

Sdr. Hendrik Widjaja

Saya Suka Membaca

AlkitAb

Saya membaca Alkitab se-tiap hari paling tidak ½

jam, kadang satu hari saya membaca lebih dari tiga kali. Saya sudah membaca habis Alkitab berulang kali dan Alkitab-alkitab saya penuh

dengan coretan bolpen atau stabilo.

Nama saya Hendrik Widjaja, dibaptis di Gereja Yesus Sejati pada tahun 1999. Ibu saya adalah jemaat GYS Jakarta yang saleh. Ia buta huruf, tetapi beliau rajin beribadah pada hari Sabat (Sabtu). Setiap tengah hari, beliau pasti berdoa

dalam bahasa roh di kamarnya. Pada usia 103 tahun beliau dipanggil pulang ke pangkuan Allah Bapa di Sorga. Setelah kepergiannya, saya mulai membaca Alkitab di rumah setiap hari. Seorang kenalan memberikan kepada saya Alkitab berba-hasa Mandarin. Kini saya mempunyai dua Alkitab, satu Alkitab berbahasa Mandarin dan Indonesia. Anak saya melihat saya suka membaca Alkitab, sedangkan usia saya kini sudah 79 tahun. Ia lalu membelikan Alkitab berba-hasa Indonesia yang sangat besar untuk saya baca dibantu dengan kaca pembesar. Saya membaca Alkitab setiap hari paling tidak ½ jam, kadang satu hari saya membaca lebih dari tiga kali. Saya sudah membaca habis Alkitab be-rulang kali dan Alkitab-alkitab saya penuh dengan coretan bolpen atau stabilo.

Ketika membaca Alkitab, saya menemukan banyak ayat-ayat yang berkesan, sehingga saya mencatat ayat-ayat tersebut di buku catatan khusus, contohnya:• Kel 20:3-17, Ul 5:7-21: Hukum Tuhan• Mat 24:3-8, 1 Tes 5:2: tanda kesu-dahan dunia• 2 Ptr 1:5-9: menambahkan karu-nia rohani• Yoh 3:16-18: Mengenal kasih Allah• Yoh 14:6-7: Mengenal Yesus• 1 Tim 4:9-10: Pengharapan kepada Allah• Gal 5:1: Berdiri teguh• Kis 4:12: Yesus Juruselamat• Efesus 4:21-24: Dibaharui di dalam roh dan pikiran• Ams 3:5-21: Jangan bersandar pengertian sendiri, terimalah didikan Tuhan• Ul 28:1-14: Taat pada perintah Tuhan akan diberkati• Mrk 11:24: Minta dalam doa akan menerima

• Maz 92:13-16: Orang-orang tua menghasilkan banyak buah• Maz 133:1-3: Alangkah baik dan indah saudara-saudara hidup rukun

Saya juga mengumpulkan ayat-ayat yang penting, contohnya ayat-ayat di Perjanjian Baru, nasihat, berkat, berjalan bersama Yesus, menghormati orang tua, suami istri, kata-kata doa pagi dan malam.

Saya juga mempunyai kebiasaan mencatat ayat-ayat yang dituturkan pengkhotbah saat kebaktian. Catatan ayat-ayat khot-bah itu saya baca ulang setelah pulang ke rumah. Ada tiga ayat Alkitab yang menghafalnya dengan sungguh-sungguh, karena ayat-ayat ini adalah yang paling menyentuh hati saya. Yesus

sungguh mengasihi kita:• Yesaya 43:4: “Oleh karena engkau berharga dimataKu dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu”.• Yesaya 46:4: “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau me-nanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamat-kan kamu”.• Yesaya 38:5: “Pergilah dan kata-kanlah kepada Hizkia: Beginilah firman Tuhan, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air ma-tamu. Sesungguhnya Aku akan

memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi.”Kadangkala saya menangis ketika membaca firman Tuhan.

Tuhan begitu mengasihi kita bahkan air mata kita pun tidak diremehkan Tuhan. Tuhan tahu kesusahan hati manusia.

Saya senang sekali dapat berbagi ayat-ayat yang begitu indah dengan saudara-saudara sekalian. Biarlah semakin banyak orang membaca Alkitab dengan lebih giat, sehingga dapat lebih men-genal Tuhan yang maha mulia dan menerima keselamatan.

[DITULIS ULANG OLEH JULIANI SURYA]

6 BAHTERA

UNTU

K KA

LAN

GAN

SEN

DIR

I. FO

TO: D

OK. G

YS. P

ENUL

IS: T

IM G

YS.

kesaksian

Saya memberikan sebuah Alkitab dengan sampul depan berwarna ungu, warna kesu-kaannya. Maka dengan sukacita dan air

mata haru kami berpelukan, dan saat itu saya berkata, ”Mama, ini kado sederhana di tahun

pertama sejak Liang Ie meninggal”.

kesaksianPuji Tuhan Yesus, jika seorang menantu boleh mendapatkan mertua seperti Ibu Thung Bet Lin. Dan saya sungguh ber-syukur, karena di banyak hal dalam kehidupan saya sesung-guhnya bercermin pada kehidupan beliau selama hidup ± 14 tahun bersama-sama dengannya.

Berawal dari hidup yang selalu mendengar akan nama Tuhan Yesus, namun tidak mau tinggal di dalam Dia, mertua saya hidup bersama-sama dengan saya dan suami (alm. saudara Liang Ie). Pada tahun 2004 suami saya meninggal, namun saya dan mertua tetap hidup dalam satu atap. Saya yakin ini termasuk dalam rancangan Tuhan. Sampai hari ini kami hidup bersama-sama dan semua kami jalani bersama-sama.

Mertua saya berlatar belakang agama Budha dan Kong Hu Cu, sehingga tidak heran jika selama 12 tahun, sejak saya menjadi menantunya, beliau tidak ikut beribadah bersama-sama di Gereja Yesus Sejati. Sering sekali anaknya (alm. saudara Liang Ie) mengajaknya ke gereja, tetapi beliau meno-lak. Setiap minggu ketika kami (suami, saya dan anak-anak) pergi ke gereja, mertua saya ke wihara di jalan Muara, Bandung, begitu juga di hari-hari tertentu saat perayaan-perayaan agama Budha dengan tradisi-tradisi ibadah Konghucu (ibadah tahun baru imlek, Ceng Beng, dan sebagainya). Mertua saya sangat aktif melakukan setiap upacara tersebut.

Tuhan Yesus sungguh luar biasa. Menceritakan kemura-han-Nya kepada mertua saya akan memakan tempat yang terlalu panjang, maka saya akan menceritakannya den-gan singkat saja. Anaknya, yang juga suami saya, Liang Ie, dipanggil pulang oleh Tuhan Yesus di tahun 2004. Kematian anaknya menjadi sebuah titik balik iman bagi beliau kepada Tuhan Yesus. Ini semua memang membutuhkan waktu.

Bila saya mengingat kembali, dahulu jika ingin ke wihara, mertua selalu diantar oleh Liang Ie (alm) yang dengan hor-mat dan setia mengantar jemput ibunya. Tiap hari minggu jam tujuh pagi, suami mengantar saya dan anak-anak ke

Sekolah Minggu Gereja Bandung di jalan Pungkur. Setelah mengantar kami, ia kembali pulang untuk menjemput ibunya ke wihara, karena jam sembilan pagi beliau memulai ibadahnya di wihara. Sedemikian rupa Liang Ie berkorban tenaga untuk melayani ibunya, dari mengantarnya ke wihara lalu menjemput saya dan anak-anak di gereja. Saya yakin ini tidak mudah ia lakukan, karena perjalanan antara rumah di Taman Kopo Indah ke Gereja Bandung dan Wihara Muara berbeda arah, tetapi kami lakukan ini tiap minggu dengan rutin.

Setelah Liang Ie meninggal, rutinitas ini menjadi sangat sulit dilakukan. Maka mulailah mertua saya hanya sesekali saja ke wihara. Ternyata ini adalah rencana Tuhan Yesus yang begitu sempurna, “Dia merombak dan membangun” kehidu-pan mertua saya, dan Roh Kudus memberi iman percaya ke-pada Tuhan Yesus. Saat bulan April tahun 2005, mertua saya

ulang tahun dan seperti biasa saya memberi hadiah ulang tahun. Saya memberikan sebu-ah Alkitab dengan sampul depan ber-warna ungu, warna kesukaannya. Maka dengan sukacita dan air mata haru kami berpelukan, dan saat itu saya

berkata, ”Mama, ini kado sederhana di tahun pertama sejak Liang Ie meninggal”. Lalu beliau berkata, “Sudah lama Mama ingin mempunyai Alkitab, tetapi tidak berani meminta dan jika kalian (saya dan anak-anak) ke gereja, mama sakit hati karena ditinggal dan tidak diajak”. Karena penyataan inilah maka sejak hari itu kami bersama-sama beribadah di GYS Kopo. Mertua saya setiap hari rajin membaca Alkitab, dan tidak pernah melewatkan setiap jam ibadah. Sampai hari ini, mertua saya terus semakin mengenal Tuhan Yesus lebih dalam, karena beliau sudah menerima Roh Kudus, dan beliau dibaptis tepat dua tahun yang lalu. Dan ini menjadi sebuah jembatan yang lapang bagi beliau untuk lebih dekat lagi mengenal dan merasakan kasih Allah.

KADO UNTUK MAMASdrI. Wati (GYS Kopo)

dan perlu banyak belajar”. VONNY WIGuNA (JA-KARTA): “Pelatihan ini sangat berguna karena mengajarkan banyak tips cara menulis dan men-gedit yang sebelumnya

mungkin belum pernah didapat peserta”.TONY JuRNAWAN (PONTIANAK): “Seluruh pembicara memberikan kontribusi yang luar biasa, memberikan pen-getahuan yang sebelum-

nya tidak didapatkan. Terima kasih atas semuanya”.

VAlENTINus BENNu (BOGOR): “Pada pelak-sanaan pelatihan pena kedua ini, kami lebih banyak memperoleh masukan, karena tidak

PDT. BENYAmIN su-GIANTO, yang berlatar belakang ilmu komu-nikasi massa mengajar materi dunia jurnalistik dan teknik korespon-

densi seperti membuat berita hasil liputan, dan wawancara.

IBu NANING PRANOTO, seorang penulis lepas dan pengajar Creative Writing kembali menjadi “guru tetap”, di pelatihan kali ini beliau mengajar

teknik penulisan dan teknik editing untuk penulis lanjutan. Hal menarik yang selalu diucapkannya adalah, ”menulis itu adalah panggilan jiwa, bukan paksaan”.

Seperti pelatihan tahun yang lalu, pela-tihan lebih banyak menekankan praktek menulis, presentasi dan evaluasi dari pen-gajar, sehingga para peserta lebih aktif dan dipacu untuk kreatif mengeluarkan kemampuannya. Demikian beberapa kesan dari peserta pelatihan:

TAuRIKA IRAWATI (BANDuNG): “Ini perta-ma kalinya saya megikuti acara ini. Dalam kesem-patan ini saya menda-patkan pengalaman

bagaimana cara menulis yang baik dan benar. Tentunya saya masih sangat awam

m

BAHTERA 7

Melanjutkan pelatihan yang diadakan Januari tahun 2008 yang bertema “Melayani dengan Pena”, Departemen Penginjilan dan Departemen Literatur kembali mengadakan pelatihan ke-2 di Wisma Berkat – Cibodas, pada tanggal 21-23 Mei 2009. Acara ini diikuti oleh 38 orang dari GYS Jakarta, Tanjung Duren, Tangerang, Cianjur, Pontianak, Banjar-masin, Bandung, Bogor, Sunter dan satu orang saudara kita datang dari tempat dinasnya di Timika-Papua.

“Tujuan pelatihan ini adalah untuk mencari bibit-bibit penulis, editor, jurnalis kemudian juga memperkuat tim renun-gan dan membekali dengan pengeta-huan rohani”, demikian dikatakan oleh Bp. Ferry Winarta, ketua Dep. Literatur pada saat pembukaan pelatihan.

Pembicara atau pengajar pada pelatih-an kali ini ada 3 orang yaitu :

PDT. DEDE. I. GODJA-lI, “Pertama menulis kesaksian, kemudian menulis renungan singkat. Bagaimana cari bahannya? Buka Alkitab

bolak-balik, dibaca terus sampai ketemu lalu dituangkan dalam tulisan”, demikian dikatakan saat berbagi pengalaman asal mula menulis, Pdt. Dede mengajarkan cara mengembangkan ide dan bahan untuk tulisan rohani.

UNTU

K KA

LAN

GAN

SEN

DIR

I. FO

TO: D

OK. G

YS. P

ENUL

IS: T

IM G

YS.

beritagereja

MELAYANI dengan PENA 2

Peserta bertanya

Praktek menulis

Peserta Pelatihan Pena 2

8 BAHTERA

UNTU

K KA

LAN

GAN

SEN

DIR

I. FO

TO: D

OK. G

YS. P

ENUL

IS: T

IM G

YS.

hanya masukan dari pihak luar saja, te-tapi juga dari pengalaman para pendeta (GYS) yang sudah pernah menulis. Ini sangat menguatkan kita”.

RATNA DEWI (JAKAR-TA): “Pelatihan kali ini lebih bervariatif dan komunikatif. Asik ban-get! Karena langsung disuruh praktek setelah

dijelasin jadi langsung mengena dan tahu salahnya. Ternyata menulis itu ada trik-triknya. Para pelatihnya adalah prakti-si yang berpengalaman sehingga mereka punya banyak ilmu untuk dibagikan”.

Sesudah pelatihan ini, diharapkan se-mua peserta bisa memberikan kontribusi dan berpartisipasi dalam penulisan baik melalui media-media yang sudah ada di gereja kita seperti Warta Sejati, Warta Jemaat, Buletin Bahtera, Buletin Tuaian, renungan, kesaksian ataupun karya tulis lainnya. Mari kita melayani dengan pena. [WILLY]

KaliMat-KaliMat MenariK dari Ketiga peMbicara :1. Menulis adalah panggilan jiwa, bukan paksaan.2. Menulis perlu banyak latihan bukan hanya tahu teori.3. Setiap orang bisa menulis dan bukan bakat.4. Untuk bisa menulis, harus rajin membaca.5. rajin membaca kamus, menambah kosa kata dapat mengolah kata.6. Sebelum menulis harus berdoa, mohon pimpinan tuhan.7. Menulis mengasah pikiran, tidak mudah pikun.8. rajin mengamati keadaan sekitar, mengasah kepekaan.9. editor harus mampu menulis, tahu tulisan yang baik dan buruk.10. temukan the golden time (jam-jam emas) untuk menulis.11. buka alkitab bolak-balik, dibaca terus sampai ketemu (ide) lalu tuangkan.12. latihan menulis dengan disiplin.

mengikuti pelajaran Kelas Korespondensi

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus yang telah men-ganugerahkan kesempatan untuk mengadakan KKR di PP Makassar yang berlangsung pada tanggal 27-29 Maret 2009 yang dipimpin oleh Pdt. David Tjahyadi, dengan tema Hidup yang

Berkemenangan.KKR hari pertama dihadiri oleh 27 jemaat dan 5 simpati-san. Hari kedua, di Sabat pagi, diikuti oleh 25 jemaat dan 1 simpatisan, dan diakhiri dengan perjamuan kasih. KKR hari Sabat sore dihadiri oleh 34 jemaat dan 4 simpatisan. Puji Tuhan, Bpk. Ayuanto mendapatkan Roh Kudus pada sesi doa. Sukacita memenuhi hatinya ketika menerima Roh Kudus, yang telah ia mohon dengan tekun.KKR hari terakhir dihadiri oleh 36 jemaat dan 12 simpatisan. Ruangan aula menjadi penuh oleh antusias dan keteku-nan jemaat dan pencari kebenaran untuk mendengarkan

firman Tuhan. KKR diakhiri dengan perjamuan kasih.Mohon untuk terus bantu dalam doa, agar Pos Pelayanan Makassar dapat menjadi gereja yang mandiri dan jemaat-nya dapat bertumbuh dewasa dan ditambah hari demi hari. Segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus Kristus. Haleluya, amin. [ARY CHANDRA]

KKr POs PeLAyANAN Gys MAKAssAr

BAHTERA 9

UNTU

K KA

LAN

GAN

SEN

DIR

I. FO

TO: D

OK. G

YS. P

ENUL

IS: T

IM G

YS.

Bantimurung terkenal sebagai tempat wisata yang mempunyai air terjun yang indah, dan kawasan di sekitarnya cukup sejuk karena berada di daerah per-bukitan. Lokasi wisata ini juga memperlihatkan beragam koleksi kupu-kupu yang diawetkan. Untuk mempererat hubungan kekeluargaan antar jemaat dan simpatisan Pos Pelayanan Makassar, untuk pertama kalinya PP Makassar, mengadakan acara rekreasi ke

Bantimurung pada tanggal 12 April 2009.Acara rekreasi setengah hari ini diikuti oleh sebagian besar jemaat dan simpatisan, terdiri dari 30 orang dewasa dan tujuh anak-

anak. Peserta berkumpul dan berangkat dari PP Makassar sekitar jam 08:30 WITA. Ada cukup banyak turis mancanegara yang ber-kunjung ke sana. Peserta rekreasi meninggalkan kawasan wisata Bantimurung pada pukul 13:30 siang, dan kembali dengan selamat ke rumah masing-masing. Puji syukur kepada Tuhan, seluruh acara berlangsung dengan baik dan lancar. Segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus. [ARY CHANDRA]

beritagereja

Salah satu bentuk olahraga paling sederhana dan mudah dilakukan adalah dengan berjalan. Tidak hanya menyehatkan, namun bila dilaku-kan bersama dengan keluarga atau sahabat, aktivitas ini dapat mempererat hubungan,

sekaligus menyenangkan. Memanfaatkan lokasi gereja yang berada di dalam kompleks perumahan, Persekutuan Berbasis Keluarga (PBK), atau disebut juga Growing Family (GF) Blessing Sunter, mengadakan acara jalan-jalan sore di sekitar lingkungan gereja, pada hari Minggu, 10 Mei 2009. Selain menyehatkan, acara ini diharapkan dapat terus mempererat keakraban dan kesatuan keluarga-keluarga yang tinggal di daerah Kemayoran, Sumur Batu, Bendung-

an Jago dan Cempaka Putih.Puji Tuhan, cuaca di sore hari itu sangat mendukung.

Orangtua dan anak-anaknya bergandengan sambil bercanda, dan semua peserta menikmati jalan-jalan sore ini sembari mengobrol, walaupun hanya berjalan-jalan di sekeliling kompleks gereja. Acara ini diikuti oleh 40 orang, dari sepuluh keluarga dan beberapa jemaat yang masih lajang. Jalan-jalan sore ini kemudian dilanjutkan dengan perkenalan keluarga yang baru pertama kali mengikuti GF Blessing, dan ditutup dengan makan sore dan ramah tamah. Ciayo GF Blessing! Peliharalah kasih persaudaraan! [TEDJA IWAN]

JALAN-JALAN sOre GF BlessinG

10 BAHTERA

beritagereja

Gunting Pita

Oleh karena kemurahan Tuhan dan dukungan doa dari segenap keluarga besar Gereja Yesus Sejati Indonesia, gedung baru GYS Daan Mogot resmi ditahbiskan pada tanggal 7 Juni 2009 lalu. Pengguntingan pita di depan

gedung dilakukan oleh Pnt. Titus Yuwono selaku Ketua Majelis Pu-sat GYS Indonesia bersama dengan Pdt. Adieli Zendrato S.Pak. Mth. selaku Bimas Kristen Dep. Agama DKI Jakarta, dilanjutkan kemudi-an dengan pembukaan kunci aula secara simbolik oleh. Pdt. Paulus Sisanto selaku sesepuh GYS Daan Mogot.

Ibadah berlangsung dengan hikmat dan dipenuhi oleh sukacita dan antusiasme dari para hadirin yang berjumlah lebih dari 300 orang, datang dari berbagai cabang GYS antara lain dari daerah Ja-botabek, Bandung, Cianjur, Tasikmalaya, Solo, Sukabumi, Pontianak dan Banjarmasin serta para undangan, simpatisan, pengurus RT dan warga sekitar.

Dalam renungan Firman Tuhan yang dibawakan oleh Pdt. Natan Dermawan, kita semua diingatkan untuk tetap meneguhkan ru-mah Tuhan sebagai rumah doa bagi segala bangsa dan memper-hatikan pembangunan iman kerohanian jemaat selain pemba-ngunan gedung secara fisik.

Kata sambutan dari Bimas Kristen secara umum mengajak keluarga besar GYS untuk berperan lebih aktif dalam pergaulan dengan organisasi Kristen lainnya.

Sumbangan acara dimeriahkan oleh paduan suara dari GYS Daan Mogot, serta sumbangan pujian dari saudara-saudari GYS Jakarta berupa musik angklung dari persekutuan wanita, paduan suara Sion dan Sangkakala

Sukacita dan keceriaan terpancar dari wajah segenap panitia dan para undangan yang hadir pada acara ini, terlebih pada acara ramah tamah setelah ibadah usai, karena menjadi ajang melepas rindu jemaat dari berbagai cabang.

Seluruh jemaat GYS Daan Mogot mengucapkan terima kasih atas dukungan yang sangat besar dari keluarga besar GYS Indone-sia. Marilah kita tetap dengan penuh semangat terus melayani di ladang Tuhan, demi kemuliaan namaNya. Amin. [DERI S.]

PENTAHBISANGYS DAAN MOGOt

Paduan suara GYs Daan mogot

Persekutuan Wanita GYs Jakarta

Haleluya! Bersyukurlah kepada tuhan, sebab Ia baik!

Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setianya.

BAHTERA 11

UNTU

K KA

LAN

GAN

SEN

DIR

I. FO

TO: D

OK. G

YS. P

ENUL

IS: T

IM G

YS.

Aula GYs Daan mogot

sebagian dari panitia

Foto bersama Bimas Kristen

Pnt, Pdt, Dk, Pengurus GYs dan Bimas Kristen

Pra acara

b“Bertumbuh dalam kasihNya”, itulah tema yang kami bawa pada saat kami, anak-anak Madya Sekolah Minggu dan Sekolah Sabat dari Samanhudi dan Kran pada hari Minggu, 17 Mei 2009 mengunjungi Panti Asuhan “Dorkas” di jalan Wahid Hasyim No. 25, Menteng, Jakarta Pusat. Panti asuhan ini terdiri dari 42 anak yang umurnya berkisar antara tujuh sampai dua belas tahun. Kami sangat bersuka cita karena dapat berbagi kasih dengan anak-anak Panti Asuhan. Kami telah meng-umpulkan uang dan kemudian uang itu dipakai untuk membeli barang-barang yang diperlukan oleh anak-anak panti asuhan, seperti sabun, shampo dan pera-latan tulis menulis. Kami juga belajar bahwa Tuhan sungguh memberkati kami, yang masih mempunyai ayah, ibu serta keluarga yang hangat dan rumah yang layak, sementara anak-anak panti asuhan tidak mempunyai itu semua.

Pada kesempatan ini pula, anak-anak panti asuhan Dorkas menyumbangkan sebuah lagu pujian yang sangat merdu didengar. Ketika ditanya, rupanya setiap hari mereka berlatih menyanyi bersama dan mereka telah memenangkan beberapa kejuaraan paduan suara. Meskipun masih kecil dan tidak berkecukup-an, namun mereka bersemangat dan mempunyai disiplin dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mereka tetap belajar dengan rajin dan berlatih dengan tekun sehingga dapat membawa kemuliaan bagi Tuhan.

“Kesan saya, saya merasa kagum kepada mereka, karena tanpa orang tua pun mereka berprestasi, mandiri dan iman serta kepercayaan kepada Tuhan cukup besar. Di sana saya belajar untuk lebih dekat kepada Tuhan dan saling me-ngasihi.” (Renata – Madya C)

“Saya sangat senang dapat bermain, bercanda, berbagi dengan anak-anak Panti Asuhan. Saya juga sangat senang saya dapat bermain angklung menyum-bangkan pujian” (Steven – Madya A)

Semoga kami pun dapat mencontoh semangat dan kesungguhan mereka dalam melayani Tuhan dan semoga tanda kasih yang kami berikan, walaupun sedikit jumlahnya, dapat membawa kebahagiaan di hati mereka. [MARLINA EVA]

Berdoa bersama

menyerahkan bingkisan

Wajah ceria

Bertumbuh dalam KasihNya

Haleluya! Bersyukurlah kepada tuhan, sebab Ia baik!

Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setianya.

gYs JaKarta - KUnJUngan Ke pantI asUHan

k

12 BAHTERA

UNTU

K KA

LAN

GAN

SEN

DIR

I. FO

TO: D

OK. G

YS. P

ENUL

IS: T

IM G

YS.

beritagereja

Kebaktian Penghormatan Orang Tua Gereja Yesus Sejati Samanhudi – Jakarta yang diadakan pada hari Minggu tanggal 29 Maret 2009 ini diikuti oleh 73 orang tua yang sudah mencapai usia 70 tahun keatas dan kebaktian tahun ini dibuat berbeda dengan tahun – tahun sebelum-nya.

Tema Kebaktian Penghormatan Orang Tua tahun ini adalah ”Orang Tua Yang Di-hormati”. Firman Tuhan disampaikan oleh Dk. Jusuf Subintoro yang juga salah satu perwakilan dari para orang tua. Dk. Jusuf mengajak seluruh orang tua dan seluruh jemaat & simpatisan yang hadir untuk menjadi orang tua yang baik, penuh kasih dan takut kepada Tuhan sehingga men-jadi orang tua yang dihormati sepanjang hidupnya oleh semua orang.

Pada kebaktian khusus ini gereja dihias dengan indah dengan nuansa oriental. Di pintu masuk, dibuat gerbang dengan tulisan selamat datang dalam bahasa mandarin. Orang tua disambut dengan hangat oleh anggota panitia, kemudian difoto di depan aula lantai dua yang sudah didekor sehingga menyerupai studio foto mini. Di studio foto mini ini tersedia sebuah meja dengan kursi untuk mereka duduk. Orang tua diberi kesem-patan untuk difoto dalam beberapa pose terbaik dengan dipandu oleh fotografer dan penata gaya. Sebelum memasuki aula, para orang tua bisa menikmati teh tradisional Tiongkok yang disajikan dan dilayani oleh pemuda-pemudi.

Pada saat puji-pujian seluruh jemaat memuji Tuhan dengan teks lagu yang su-dah diterjemahkan ke dalam bahasa Man-darin. Sebelum masuk ke dalam renungan Firman Tuhan, ada beberapa persembah-an pujian yang dibawakan oleh anak-anak Sekolah Minggu kelas Indria hingga kelas Madya dari Sekolah Minggu Gereja Yesus sejati Jakarta dan Kran.

Setelah acara kata sambutan dari Ketua Majelis GYS Jakarta dan perkenalan para orang tua, ada persembahan pujian spesial dari team pujian Gereja Yesus Sejati Bandung yang mempersembahkan pujian dengan alat – alat musik kecapi, biola, elhu dan keyboard dan dilanjutkan

persembahan 3 pujian kolaborasi dari 2 anak tunas muda yang memainkan piano dan biola dimana saat 1 pujian terakhir ada salah 1 orang tua yang ikut bergabung untuk menyanyi dengan diiringi permainan piano dan biola ini. Kebaktian ditutup dengan persembahan pujian oleh gabungan Koor Sion, Koor Sangkakala dan team angklung.

Setelah acara foto bersama dilanjutkan dengan acara ramah tamah dan per-jamuan makan siang. Khusus untuk orang tua sudah disiapkan tempat diruang serba guna dan dilayani oleh para ibu dan pemuda - pemudi. Sambil menikmati makanan siang, para orang tua ditemani dan dihibur dengan persembahkan pujian dari team musik dari Bandung. Pada saat akan pulang, para orang tua di-berikan bingkisan khusus dari gereja dan dibagikan foto mereka masing – masing saat diambil di studio foto mini sebelum acara kebaktian dimulai.

Kiranya dengan adanya acara kebak-tian penghormatan orang tua ini dapat mengingatkan kita kembali untuk selalu hormat pada orang tua dan selalu me-ngasihi orang tua kita. [FERLYADI.Y]

KEBAKTIAN PENGHORMATAN ORANG TUA

GYS JAkARtA

BAHTERA 13

beritagereja

komite Konseling Departe-men Pendidikan Gereja Yesus Sejati mengadakan kunjungan lapangan ke

daerah Kalimantan Tengah, untuk melihat perkembangan pendidikan agama di ge-reja-gereja Kalimantan Tengah, meninjau kemampuan guru agama dalam menga-jar, bahan pelajaran yang mereka pakai, liturgi ibadah yang mereka jalankan, dan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Pemakaian bahan pelajaran dan liturgi ibadah ini sangat penting, karena menyangkut perkembangan Gereja Yesus Sejati di masa depan. Bila kedua hal ini salah dalam penerapan, dan guru-guru agama mengajar dengan setengah hati, jangan-jangan sejarah bangsa Israel yang mencontoh cara ibadah bangsa-bangsa lain akan terulang kembali. Iman mereka berubah. Apa yang mereka perbuat menyakiti hati Allah. Maka kunjungan Komite Konseling bertujuan untuk memastikan jalannya ibadah dalam pendidikan agama di gereja-gereja Kalimantan Ten-gah tetap ada di dalam jalan kebenaran.

Kunjungan ke Kalimantan Tengah kami awali dengan

melewati Kalimantan Selatan, di kota Banjarmasin pada tanggal 7 dan 8 Mei 2009. Di gereja Banjarmasin, kami tidak dapat melihat perkembangan pendidikan agama yang dilakukan di sana, sebab ke-beradaan kami tidak bertepatan dengan hari Sabat dan Minggu.

Kami merasa sangat lega dan bersyukur ketika di hari Sabat siang, 9 Mei, kami tiba di Gereja Palangkaraya. Pada Sabat siang itu kami mengamati pendidikan agama kelas Sabat dan hari Minggu keesokan harinya. Pendidikan agama di Palangkaraya dilakukan dengan cukup baik. Untuk liturgi dan bahan pelajaran, Gereja Palangkaraya memakai buku yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan

Pusat. Yang masih perlu ditingkatkan adalah kemampuan mengajar. Variasi metode mengajar perlu ditambahkan agar pengajaran bisa tambah menarik, sehingga anak-anak bisa lebih memper-hatikan.

Hari Kamis, tanggal 14 Mei, kami meninggalkan Gereja Palangkaraya dan menuju Gereja Tewah yang kemudian dilanjutkan ke Gereja Sandung Tambun tanggal 17 Mei. Jumlah murid di San-dung Tambun cukup banyak, lebih dari 40 anak. Mereka bervariasi dari Indria sampai Madya, namun kelas yang dibuka hanya satu, karena kekurangan tenaga guru agama. Mereka semua digabung tanpa pemisahan kelas dari acara pujian

Aktivitas mewarnai

KuNJuNGAN KOMITe KONseLING Ke KaLIMantan tengaH

Anak-anak senang pujian gerak dan lagu

Kelas madya

14 BAHTERA

sampai cerita. Hanya pada Jam Belajar Bersama (JBB) barulah mereka dipisah-kan antara kelas kecil dan besar. Guru mengajar dengan menggunakan bahasa Dayak, bahasa penduduk asli setempat. Gereja Sandung Tambun sangat membutuhkan tenaga guru agama. Maka jika ada jemaat yang mempunyai talenta untuk mengajar, sangat diharapkan mereka mau menjadi relawan untuk membantu mengajar dan memberikan pelatihan. Karena va-riasi murid yang terlalu besar, guru-guru agama mengajar memakai bahan kelas Pratama. Kami sangat terharu, dengan sangat terbatasnya tenaga pengajar, mereka tetap dapat mempertahankan pengajaran yang murni, mengajar dengan pedoman buku yang diterbitkan

oleh Departemen Pendidikan Pusat, dan mereka juga berpegang pada liturgi yang benar, tidak terbawa arus pengajaran dunia. Liturgi ibadah mempunyai makna yang dalam, bukan hanya sekadar tata cara ibadah. Sungguh mengharukan melihat semangat ibadah dan pelayanan jemaat di Sandung Tambun yang dilaku-kan sejak kanak-kanak.

Hari Minggu sore kami kembali ke Gereja Tewah dan mengikuti Persekutuan Kelas Tunas Muda dan Remaja Tewah yang baru saja diadakan. Jumlah jemaat kelas Remaja cukup banyak, sekitar 20 orang, namun tidak ada yang mengajar. Secara kebetulan, seorang mahasiswa teo-logi turut serta dalam kunjungan kami.

Kami melihat, walaupun mereka berada jauh dan sulit dijangkau dari gereja-gereja kita yang

lain, semangat mereka untuk beribadah di dalam ajaran yang murni, sangat kuat.

Melihat ini, mereja meminta kami untuk mengadakan kebaktian. Dengan sangat bersemangat, mereka sendiri segera mengatur jadwal, juga mempersiapkan acara ramah tamah. Jadi murid-muridlah yang aktif untuk mempersiapkan ibadah. Ini jarang ditemukan di gereja kita. Hal ini terjadi karena mereka sangat haus Firman. Bahkan mereka meminta agar Kebaktian Tunas Muda dan Remaja diada-kan seminggu dua kali. Semoga seman-gat mereka tidak pudar, terus menyala-

nyala, bahkan bisa membakar semangat remaja dari gereja-gereja cabang lain untuk mengikutinya.

Dengan penuh rasa syukur kami mengakhiri kunjungan Komite Konse-ling ke Kalimantan Tengah. Kami melihat, walaupun mereka berada jauh dan sulit dijangkau dari gereja-gereja kita yang lain, semangat mereka untuk beribadah di dalam ajaran yang murni, sangat kuat. Mereka dengan teguh mempertahan-kan ajaran dan liturgi yang benar, tidak terbawa arus dan cara-cara dunia yang terlihat meriah di mata, namun hanya memuaskan kesenangan jasmani. Gereja Sejati pasti maju. Tuhan memberkati. [DAUD OEI]

menyanyi lagu Asm

JBB Cepat tepatBerdoa sebelum mengajar

murid mencatat

Kelas Tunas muda di Tewah

Kelas Tunas muda di Tewah

Kelas Remaja

BAHTERA 15

UNTU

K KA

LAN

GAN

SEN

DIR

I. FO

TO: D

OK. G

YS. P

ENUL

IS: T

IM G

YS.

Setelah selesai melakukan kunjungan di Kalimantan Tengah, Sdr. Daud kembali ke Jakarta, sementara saya meneruskan kunjungan ke GYS Putat di Kalimantan Timur.

Tgl 19 Mei 09 : Saya berangkat dari Banjarmasin menuju Tarakan dengan pesawat, dan tiba kota Tarakan sekitar pu-kul 16.00 WITA. Malamnya diadakan kebaktian rumah tangga di rumah sdr. Adi yang dihadiri oleh keluarganya dan ke-luarga Sdr. Rudy.

Tgl 20 Mei 09 : Dengan menempuh perjalanan melalui sungai selama tiga jam, akhirnya tibalah di desa Pu-tat, Kabupaten Malinau. Selama satu minggu di Putat, satu hal yang menggembirakan yang saya lihat adalah bahwa sekolah pendidikan agama anak-anak sudah berja-lan, setelah Desember 2008 lalu diadakan Kursus Guru Agama (KGA) oleh Ibu Rini dan Sdri. Meriana – utusan Departemen Pendidikan GYS Pusat Indonesia. Pendidikan agama anak-anak diadakan di hari Sabat jam 15.00-16.30 WITA setelah kebaktian Sabat umum, dengan empat pengajar yaitu Bpk Tomy, Ibu Murni, Ibu Haiti dan dibantu Maha-siswa Sekolah Tinggi Teologi GYS Sdr. Raymond. Pendidik-an agama dibuka 2 kelas, yakni kelas Indria dengan jum-lah murid 5-8 anak dan kelas Pratama 4-6 anak. Walaupun kemampuan pengajar terbatas, tapi perhatian mereka ter-hadap pentingnya pendidikan agama bagi anak-anak patut kita acungkan jempol. Pada hari Sabat diadakan dua kali kebaktian, yakni jam 10.00-11.15 WITA, yang di-hadiri kira-kira sepuluh jemaat, dan 14.00-15.15 WITA dihadiri kira kira 15 jemaat.

Tgl 25 Mei 09 : Hari Senin pagi saya kembali ke Tara-kan. Malamnya diadakan sharing pengalaman hidup berke-luarga dan doa bersama di rumah Sdr. Ari dengan diha-diri keluarga Sdr. Ari dan keluarga Sdr. Rudy.

Tgl 26 Mei 09 : Saya kembali ke Jakarta. Indah sekali dapat melihat Gereja Yesus Sejati nun jauh dari kota, tetap memperhatikan pendidikan agama bagi anak anak bangsa baik di GYS Tewah, Sandung Tambun, maupun di Putat. Terima kasih banyak buat majelis, guru, aktiv-is GYS yang kami kunjungi, yang telah melayani kami selama menumpang di tempat Anda, dan telah mengambil bagian dalam pelayanan sebagai pengajar pendidikan agama bagi anak-anak. Semoga Tuhan Yesus melipatgandakan kasih untuk Anda. Maju terus dan Tuhan berkati.

CATATAN PERJALANAN KE PUTATOleh: Pdt. Tertius

Salam dari pdt. tertius dan Sdr. daud Oei.

Remaja Tewah Kelas Remaja Tewah

16 BAHTERA

berita gereja

UNTU

K KA

LAN

GAN

SEN

DIR

I. FO

TO: D

OK. G

YS. P

ENUL

IS: T

IM G

YS.

Kemurahan Tuhan Yesus kembali dirasakan Gereja Yesus Sejati se-dunia. Atas rahmatNya, Gereja Yesus Sejati se-dunia mengadakan kongres akbar Gereja Yesus Sejati yang ke-10 (TJC-WDC 10.1) dari tanggal 24 Maret sampai dengan 2 April 2009 di Gereja

Yesus Benar Olive Garden (TJC Olive Garden), Port Dickson, Malaysia.

Tema kongres akbar kali ini adalah “Rise and Shine”, atau “Bangkit dan Bersinarlah”. Tema ini mengingatkan, menyuarakan kembali ke seluruh Gereja Yesus Sejati se-dunia untuk bangkit dan bekerja keras memberitakan Injil keselamatan Tuhan Yesus ke penjuru dunia dan setiap murid Sejati hendaklah menjadi terang Kristus bagi segala bangsa.

Kegiatan kongres akbar TJC-WDC 10.1 dibuka dan ditutup Pnt. Lin Yung Ji selaku Ketua Majelis Gereja Yesus Sejati se-Dunia peri-ode 2005 – 2009. Acara pembukaan dan penutupan diisi dengan kata sambutan Ketua Majelis, paduan suara, dan doa bersama.

Kegiatan TJC-WDC 10.1 dibagi menjadi empat tahapan. Tahap pertama: Rapat Pengurus Harian Gereja Yesus Sejati sedunia (25-

26 Maret). Tahap kedua: Simposim “Rise and Shine” (27-28 Maret). Tahap ketiga: Penelitian Kebenaran Alkitab (29-30 Maret). Tahap keempat: Kongres Delegasi TJC-WDF 10.1 (30 Maret-1 April).

Kongres tahun ini dihadiri delegasi dari berbagai Gereja Yesus Sejati se-dunia. Di antaranya delegasi utusan dari Gereja Yesus Sejati Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Australia, Inggris, Jer-man, Perancis, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Sabah, Singapura, Indonesia, dan Malaysia sebagai tuan rumah.

Sesuai keputusan Kongres pada bulan Desember 2008 di Wisma Berkat, Gereja Yesus Sejati Indonesia mengutus 7 delegasi yakni Pnt. Titus Sutopo, Pdt. Lukas M.C., Pdt. Nathan Dermawan, Pdt. Tertius Yohan, Pdt. Petrus Harjono, Dk. Filemon Laurent, dan Dk. Filemon Chin untuk mewakili GYS Indonesia di TJC-WDC 10.1 di Malaysia.

Keputusan terpenting Kongres akbar TJC-WDC 10.1 tahun ini adalah memilih Pengurus Harian TJC se-dunia. Dan Pnt. Lin Yung Ji terpilih kembali untuk menjabat sebagai Ketua Majelis Gereja Yesus Sejati (True Jesus Church) se-dunia untuk empat tahun mendatang. Amin. [Pdt. Tertius Y.]

True Jesus ChurCh WorLd deLegates ConferenCe report

Pengurus harian TJC 2005-2009 Pnt. Titus Y

Delegasi Indonesia

Ruangan rapat TJC Olive Garden