Media dan pluralisme(1)
-
Upload
rainy-hutabarat -
Category
Documents
-
view
170 -
download
0
Transcript of Media dan pluralisme(1)
M E D I A
dan
P L U R A L I S M E
Oleh Victor Silaen
Situasi Pers di Indonesia • Era Orde Lama & Era Orde Baru - dominasi penguasa - praktik pembredelan - Birokratik Otoritarian - Korporatisme Negara
• Era Pasca-Soeharto - demokratisasi bergulir - kebebasan pers menguat - Departemen Penerangan dibubarkan, SIUPP
dihapuskan - pers baru bermunculan (cetak, elektronik, online,
jurnalisme warga, social media)
Dampak Kebebasan Pers
Negatif - pers provokatif, pers “tong sampah”, pers issue
intensifier, pers porno, pers “obok-obok”, pers character assasination >> pers kebablasan, pers “jadi-jadian”
Positif - pers kritis, mencerahkan, berorientasi damai,
solider, simpati, kesetaraan gender >> pers berkualitas
Kebebasan Pers dalam UUD 45 (amandemen ke-5)
- Pentingkah diperjuangkan agar kebebasan pers secara tegas tercantum di dalam UUD 45?
- Kalau penting, maka agenda yang sedang diperjuangkan oleh DPD ini patut didukung semua pihak
- Kebebasan pers tak boleh dikalahkan oleh kekuasaan
Pers sebagai “Watchdog”
- pers yang bersuara lantang dan berani: mengawasi, mengoreksi, mengkritik, menegur, mengingatkan, mengungkap kesalahan, dan lainnya
- pers sebagai agent of restrain: harus rajin menyalak agar pihak-pihak yang disoroti mejadi takut
- membantu yang menderita dan membuat yang mapan menderita” (comfort the afflicted and afflict the comfortable).
Pers sebagai Pilar Ke-4 DEMOKRASI
- Tiga Pilar: Legislatif, Eksekutif, Yudikatif
- Siapa yang Mengontrol Ketiganya? PERS.
- Bedanya: ketiga pilar itu memiliki KEKUASAAN, pers memiliki KEKUATAN.
- Untuk itu pers harus BERKUALITAS (pekerjanya harus profesional, berwawasan luas, cerdas, kritis.
- Pers juga sedapat mungkin menjaga jarak dari kekuatan modal, apalagi kekuatan modal yang menjadi elite politik
Media Sosial sebagai Pilar Ke-5DEMOKRASI
• Informasinya beraneka-ragam• Sebaran informasinya luas dan
cepat • Sulit dikontrol: “you have no
power in cyber world”
Jurnalisme Pluralis (Peace Journalism)
• Mengembangkan Prinsip Jurnalisme Damai
• Harus mencerdaskan dan mencerahkan >> bagaimana kualitas jurnalisnya?
• Berwawasan Nasionalisme, Ultra-nasionalisme
Tragedi Cikeusik, 2008
Tragedi Pembantaian Ahmadiyah
Cukup, FPI!
Pers Harus Mencerdaskan…
FUUI Haramkan Pilih Jokowi
Jokowi Cina (Tionghoa)?
Fitnah Keji
Katolik = Atheis?
Mengapa Hanya Israel?
http://news.oyri.net/berita/negara-negara-arab-kian-muak-dengan-hamas