MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN...

8
THE 5 TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta 1529 MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Hardi Prasetiawan Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan [email protected] Abstrak Media bimbingan dan konseling merupakan suatu peralatan baik berupa perangkat lunak maupun perangkat keras yang berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Media bimbingan dan konseling juga dapat diartikan segala sesuatu yang digunakan menyalurkan pesan atau informasi dari pembimbing kepada siswa yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat sehingga siswa akan mengalami perubahan perilaku, sikap dan perbuatan ke arah yang lebih baik. Permendiknas (2008) merumuskan standar kompetensi konselor ke dalam empat kompetensi pendidik, yaitu (1) Kompetensi Pedagogik, (2) Kompetensi Kepribadian, (3) Kompetensi Sosial, serta (4) Kompetensi Profesional. Melalui layanan bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya dalam rangka proses kemandirian, hal tersebut akan menjadi lebih optimal jika didukung oleh pelaksana yang memiliki standar profesionalisme di bidangnya serta dukungan sistem manajemen yang berlaku serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga kegiatan pendidikan menjadi lebih efektif. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif berdasarkan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Kisi-Kisi Angket dikutip dari Klasifikasi media bimbingan dan konseling yang terdiri dari indicator (1) Media Grafis, Bahan Cetak, & Gambar Diam, (2) Media Proyeksi Diam, (3) Media Audio, (4) Media Film, (5) Multimedia, (6) Media Objek, dan (7) Media Interaktif. Kata Kunci : Media, Layanan, Bimbingan dan Konseling 1. PENDAHULUAN Bimbingan dan konseling merupakan suatu proses komunikasi, artinya di dalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Media merupakan bagian dari proses komunikasi. Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut. Saluran/ channel yang dimaksud adalah media. Karena pada dasarnya bimbingan dan konseling merupakan proses komunikasi, maka media yang dimaksud adalah media bimbingan dan konseling. Bentuk komunikasi yang terdapat dalam layanan bimbingan dan konseling yaitu membutuhkan peran media untuk dapat meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuannya. Menurut Berlo (dalam Nursalim, 2015) [7] komunikasi tersebut akan efektif jika ditandai dengan adanya “area of experience” atau daerah pengalaman yang sama antara penyalur pesan dan penerima pesan. Komunikasi dalam konteks bimbingan konseling adalah syarat mutlak, karena proses bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan proses komunikasi. Oleh sebab itu, menurut faqih (2004) [3] metode bimbingan konseling dapat diklasifikasikan berdasarkan segi komunikasi tersebut. Ada metode langsung atau komunikasi langsung dan metode tidak langsung atau komunikasi tidak langsung. Metode komunikasi langsung adalah metode yang menuntut proses bimbingan dan konseling itu dilakukan dengan komunikasi langsung (bertatap muka) dengan konselinya, baik secara individual maupun kelompok. Kemudian metode lainnya adalah metode komunikasi tidak langsung, metode ini mensyaratkan adanya bantuan media sebagai sarana

Transcript of MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN...

Page 1: MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGlpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/292-HARDI-P1529-1536.pdf · MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Hardi Prasetiawan ... digunakan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1529

MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Hardi PrasetiawanProdi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Ahmad [email protected]

AbstrakMedia bimbingan dan konseling merupakan suatu peralatan baik berupa perangkat lunakmaupun perangkat keras yang berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan layanan bimbingandan konseling. Media bimbingan dan konseling juga dapat diartikan segala sesuatu yangdigunakan menyalurkan pesan atau informasi dari pembimbing kepada siswa yang dapatmerangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat sehingga siswa akan mengalamiperubahan perilaku, sikap dan perbuatan ke arah yang lebih baik. Permendiknas (2008)merumuskan standar kompetensi konselor ke dalam empat kompetensi pendidik, yaitu (1)Kompetensi Pedagogik, (2) Kompetensi Kepribadian, (3) Kompetensi Sosial, serta (4)Kompetensi Profesional. Melalui layanan bimbingan dan konseling, guru bimbingan dankonseling membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya dalam rangka proseskemandirian, hal tersebut akan menjadi lebih optimal jika didukung oleh pelaksana yangmemiliki standar profesionalisme di bidangnya serta dukungan sistem manajemen yang berlakuserta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga kegiatan pendidikan menjadilebih efektif. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif berdasarkan pendekatan kuantitatif denganmenggunakan teknik Purposive Sampling. Kisi-Kisi Angket dikutip dari Klasifikasi mediabimbingan dan konseling yang terdiri dari indicator (1) Media Grafis, Bahan Cetak, & GambarDiam, (2) Media Proyeksi Diam, (3) Media Audio, (4) Media Film, (5) Multimedia, (6) MediaObjek, dan (7) Media Interaktif.

Kata Kunci : Media, Layanan, Bimbingan dan Konseling

1. PENDAHULUANBimbingan dan konseling

merupakan suatu proses komunikasi,artinya di dalamnya terjadi prosespenyampaian pesan dari seseorang(sumber pesan) kepada seseorang atausekelompok orang (penerima pesan).Media merupakan bagian dari proseskomunikasi. Baik buruknya sebuahkomunikasi ditunjang oleh penggunaansaluran dalam komunikasi tersebut.Saluran/ channel yang dimaksud adalahmedia. Karena pada dasarnya bimbingandan konseling merupakan proseskomunikasi, maka media yang dimaksudadalah media bimbingan dan konseling.

Bentuk komunikasi yang terdapatdalam layanan bimbingan dan konselingyaitu membutuhkan peran media untukdapat meningkatkan tingkat keefektifanpencapaian tujuannya. Menurut Berlo(dalam Nursalim, 2015)[7] komunikasitersebut akan efektif jika ditandai dengan

adanya “area of experience” atau daerahpengalaman yang sama antara penyalurpesan dan penerima pesan.

Komunikasi dalam konteksbimbingan konseling adalah syarat mutlak,karena proses bimbingan dan konseling itusendiri merupakan proses komunikasi.Oleh sebab itu, menurut faqih (2004)[3]

metode bimbingan konseling dapatdiklasifikasikan berdasarkan segikomunikasi tersebut. Ada metodelangsung atau komunikasi langsung danmetode tidak langsung atau komunikasitidak langsung.

Metode komunikasi langsung adalahmetode yang menuntut proses bimbingandan konseling itu dilakukan dengankomunikasi langsung (bertatap muka)dengan konselinya, baik secara individualmaupun kelompok. Kemudian metodelainnya adalah metode komunikasi tidaklangsung, metode ini mensyaratkan adanyabantuan media sebagai sarana

Page 2: MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGlpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/292-HARDI-P1529-1536.pdf · MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Hardi Prasetiawan ... digunakan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1530

berkomunikasi dalam proses bimbingandan konseling, baik dilakukan secaraindividual, kelompok, maupun secaramassal.

Berkaitan dengan kontekskomunikasi dalam proses pembelajaran dikelas/bimbingan klasikal, seringkali GuruBK/Konselor mengalami masalah padasaat memberikan pengertian kepadasiswa/konseli tentang suatu pokokbahasan. Tidak sedikit Guru BK/Konselormengeluh karena sudah sering kalimengulang pokok bahasan yangdisampaikan, namun siswa/konseli tidakdengan segera dapat memahami pokokbahasan tersebut. Hal semacam ini terjadidikarenakan sering kali Guru BK/Konselormenyampaikan bahan ajar kepadasiswa/konseli hanya menggunakan cara-cara yang “Lama/Kuno”.

Menurut Departemen PendidikanNasional (2008)[5] Guru bimbingan dankonseling wajib menguasai sertamenerapkan standar kompetensi konseloryang telah ditentukan sebagai landasandalam melaksanakan kegiatan layanan.Sebagaimana tercantum padaPermendiknas yang disusun olehMendiknas (2008)[5], yang merumuskanstandar kompetensi konselor ke dalamempat kompetensi pendidik, yaitu; (1)Kompetensi Pedagogik, (2) KompetensiKepribadian, (3) Kompetensi Sosial, serta(4) Kompetensi Profesional. Gurubimbingan dan konseling sebagai sosokutuh konselor sekolah mencakup duakomponen penting, yakni kompetensiakademik dan kompetensi profesional.Termasuk di dalamnya rincian kompetensiakademik konselor untuk mengenal secaramendalam konseli yang hendak dilayaniserta menguasai khasanah teoretik danprosedural termasuk teknologi dalambimbingan dan konseling

Menurut Mursalin (dalam Irawan,2015)[6] Guru bimbingan dan konselingsebagai salah satu personil pelaksanalayanan, memiliki tanggung jawab yangbesar terhadap profesinya ataskeberhasilan pelaksanaan layananbimbingan dan konseling di sekolah. Guru

bimbingan dan konseling profesionaladalah seseorang yang memiliki peranpenting untuk merencanakan danmengaplikasikan program bimbingan dankonseling sekolah yang komprehensif .

Penelitian yang dilakukan olehHakim (dalam Irawan, 2015)[6]

menunjukan hasil sebesar 42,74% guruBimbingan Konseling dari SMA NegeriTahun Ajaran 2011-2012 telah mencapaihasil yang baik. Penjelasan hasil secaraterperinci yaitu 57 dari 74 orang gurubimbingan dan konseling di kota Bandungtermasuk pada kategori baik. Sebanyaksembilan orang lainnya masuk padakategori cukup dan delapan orang padakategori kurang. Artinya, kinerja sebagianbesar guru bimbingan dan konselingsekolah di Kabupaten Bandung belumoptimal dilihat dari kepribadian konselor,pengetahuan serta keterampilanmemberikan layanan bimbingan.

Sejauh ini diduga belum semua gurubimbingan dan konseling yang berada disekolah telah mencapai kualifikasi sesuaistandar profesinya sebagai guru bimbingandan konseling. Hasil penelitian Ilfiandra(dalam Irawan, 2015)[6] terhadap gurubimbingan dan konseling, siswa, guru, dankepala sekolah. Umumnya kinerja gurubimbingan dan konseling belummemuaskan, di Kabupaten Bandung(64,28%) kinerja guru bimbingan dankonseling masuk pada kategori tidakmemuaskan, sebagian kecil (35,71%)masuk pada kategori memuaskan, dantidak ada guru bimbingan dan konselingyang menunjukkan bahwa kinerja yangsangat memuaskan. Urutan aspek kinerjayang tidak memuaskan yang ditampilkanoleh guru bimbingan dan konselingmenyangkut pengetahuan tentangketerampilan memberikan layananbimbingan dan konseling (36,74%),kepribadian guru bimbingan dan konseling(29,85%), dan pengetahuan tentanglayanan bimbingan dan konseling(21,28%).

Melalui layanan bimbingan dankonseling, guru bimbingan dan konselingmembantu peserta didik mencapai tugas

Page 3: MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGlpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/292-HARDI-P1529-1536.pdf · MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Hardi Prasetiawan ... digunakan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1531

perkembangannya dalam rangka proseskemandirian, hal tersebut akan menjadilebih optimal jika didukung oleh pelaksanayang memiliki standar profesionalisme dibidangnya serta dukungan sistemmanajemen yang berlaku sertapemanfaatan ilmu pengetahuan danteknologi, sehingga kegiatan pendidikanmenjadi lebih efektif.

Berdasarkan Sujiono (dalam Irawan,2015)[6]. Media bimbingan dan konselingmerupakan suatu peralatan baik berupaperangkat lunak maupun perangkat kerasyang berfungsi sebagai alat bantu dalamkegiatan layanan bimbingan dankonseling. Media bimbingan dankonseling juga dapat diartikan segalasesuatu yang digunakan menyalurkanpesan atau informasi dari pembimbingkepada siswa yang dapat merangsangpikiran, perasaan, perhatian, dan minatsehingga siswa akan mengalami perubahanperilaku, sikap dan perbuatan ke arah yanglebih baik

Arsyad (2016)[1] mengemukakanciri-ciri umum yang terkandung dalampengertian media adalah bahwa; (1) mediamemiliki pengertian fisik (hardware),yaitu suatu benda yang dapat dilihat,didengar atau diraba panca indera; (2)media memiliki pengertian non fisik(software), yaitu kandungan pesan yangterdapat dalam perangkat keras yangmerupakan isi yang ingin disampaikankepada siswa; (3) penekanan mediaterdapat pada visual dan audio; (4) mediamerupakan alat bantu pada proses belajarbaik di dalam kelas maupun di luar kelas;(5) digunakan dalam rangka komunikasidan interaksi pembimbing dan siswadalam proses layanan; (6) dapat digunakansecara massal (misalnya: radio, televisi),kelompok besar dan kelompok kecil(misalnya: film, slide, video), atauperorangan (misalnya: komputer, modul,radio tape, video recorder).

Berdasarkan pada uraian tersebutdapat disimpulkan bahwa penggunaanmedia dalam layanan bimbingan dankonseling membantu efektifitaspenyampaian layanan. Kegunaan

penggunaan media dalam layananbimbingan dan konseling adalahmemperjelas penyajian pesan atauinformasi agar tidak verbalistis, mengatasiketerbatasan ruang, merubah perilaku dariyang tidak diinginkan menjadi sesuai yangdiinginkan, dan menyamakan persepsiantara pembimbing dengan individu yangdibimbing.

Sudjana & Rivai (dalam Arsyad,2016)[1] mengemukaan manfaatpenggunaan media adalah; (1) prosespemberian layanan akan lebih menarikperhatian siswa sehingga dapatmenumbuhkan motivasi belajar; (2) materilayanan akan lebih jelas maknanyasehingga dapat lebih dipahami oleh siswadan memungkinkannya menguasai danmencapai tujuan layanan; (3) metodepenyampaian materi atau pemberianlayanan akan lebih bervariasi, tidaksemata-mata komunikasi verbal melaluipenuturan kata-kata oleh guru, sehinggasiswa tidak bosandan guru tidak kehabisantenaga; (4) dalam proses pemberianlayanan siswa dapat melakukan kegiatanmengamati, melakukan,mendemostrasikan, memerankan, dll, tidakhanya mendengarkan.

Beberapa jenis media yang dapatdigunakan sebagai alat bantu dalampenyampaian informasi terkait layananbimbingan dan konseling adalah mediaauditif (radio, tape), media visual (gambar,foto) dan media audio-visual (filmbersuara). Secara lebih lengkap Leshin,Pollock & Reigeluth (dalam Arsyad,2016)[1] mengklasifikasikan media kedalam lima kelompok, yaitu; (1) mediaberbasis manusia, misalnya: guru,instruktur, tutor, main-peran, kegiatankelompok, field-trip; (2) media berbasiscetak, misalnya: buku, workbook,penuntun; (3) media berbasis visual,misalnya: bagan, grafik, gambar, slide; (4)media berbasis audio- visual, misalnya:video, film, program slide-tape; (5) mediaberbasis komputer, misalnya: pengajaranberbantuan komputer, interaktif video.

Page 4: MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGlpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/292-HARDI-P1529-1536.pdf · MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Hardi Prasetiawan ... digunakan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1532

2. KAJIAN LITERATURa. Media Bimbingan dan Konseling

Media berasal dari kata latin,merupakan bentuk jamak “medium” yangsecara harfiah mempunyai maknaperantara atau pengantar.

Menurut Nursalim (2015)[7] MediaBimbingan dan Konseling adalah segalasesuatu yang dapat digunakan untukmenyalurkan pesan bimbingan dankonseling yang dapat merangsang pikiran,perasaan, perhatian, dan kemauan siswa/konseli untuk memahami diri, mengambilkeputusan, serta memecahkan masalahyang dihadapi.1. Kelompok Media Grafis, Bahan

Cetak dan Gambar Diama) Media Grafis

Merupakan media visual yangmenyajikan fakta, ide atau gagasanmelalui penyajian kata-kata,kalimat, angka-angka, dan simbolatau gambar. Adapun yang termasukke dalam media grafis antara lain :1) Grafik, yaitu penyajian data

berangka melalui perpaduanantara angka, garis, dan simbol.

2) Diagram, yaitu gambaran yangsederhana yang dirancang untukmemperlihatkan hubunganatimbal balik yang biasanyadisajikan melalui garis-garissimbol.

3) Bagan, yaitu perpaduan sajiankata-kata, garis, simbol, yangmerupakan ringkasan suatuproses, perkembangan, atauhubungan-hubungan penting.

4) Sketsa, yaitu gambar yangsederhana atau draft kasar yangmelukiskan bagian-bagian pokokdari suatu bentuk gambar.

5) Poster, yaitu sajian kombinasivisual yang jelas, menyolok, danmenarik, dengan maksud untukmenarik perhatian orang yanglewat.

6) Papan Flanel, yaitu media berupapapan yang dilapisi kain flanelberisi pesan berupa kata-kata

agar mudah ditempel dandilepas.

7) Buletin board, yaitu mediaberupa papan biasa berisi gambaratau kata, biasanya langsungditempel menggunakan alatperekat.

b) Media Bahan CetakMedia visual yang

pembuatannya melaluin prosespencetakan/printing atau offset.Media bahan cetak ini menyajikanpesannya melalui huruf dan gambaryang diilustrasikan untuk lebihmemperjelas pesan atau informasiyang disajikan. Adapun jenisnyaadalah sebagai berikut:1) Buku Teks, yaitu buku yang

membahas cara memecahkanmasalah atau caramenggambarkan diri, biasanyatermasuk dalam bibliokonseling.

2) Modul, yaitu suatu paketprogram yang disusun dalambentuk satuan tertentu dandidesain sedemikian rupa gunamemperlancar pelaksanaanlayanan informasi dan bimbinganklasikal. Dalam bimbingankonseling, modul seperti inisering digunakan dalam modulbimbingan karir, modulbimbingan belajar dansebagainya.

3) Bahan pengajaran terprogram,yaitu paket program pengajaranindividu, seperti halnya modultetapi disusun dalam topik-topikkecil untuk setiap halamannya(bingkai), suatu bingkai biasanyaberisi materi pelajaran,pertanyaan dan follow up daribingkai sebelumnya.

2. Kelompok Media Proyeksi DiamMedia proyeksi diam adalah

media visual yang diproyeksikan ataumedia yang memproyeksikan pesan,dimana hasil proyeksinya tidakbergerak atau memiliki sedikit unsurgerakan. Adapun jenis media inidiantaranya adalah:

Page 5: MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGlpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/292-HARDI-P1529-1536.pdf · MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Hardi Prasetiawan ... digunakan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1533

a) Media OHP dan OHTOHT (Overhead

Transparancy) adalah media visualyang diproyeksikan melalui alatproyeksi yang disebut OHP(Overhead Projector). Ada 3 jenisbahan yang dapat digunakan sebagaiOHT, yaitu :1) Write on film (plastik

transparansi), yaitu jenistransparansi yang dapat ditulisiatau digambari secara langsungdengan menggunakan spidol.

2) PPC transparency film (PPCyaitu Plain Paper Copier), yaitujenis transparansi yang dapatdiberi tulisan atu gambar denganmenggunakan mesin photocopy.

3) Infrared transparency film, yaitujenis transparansi yang dapatdiberi tulisan atau gambardengan menggunakan mesinthermofax.

b) Media Opaque ProjektorMerupakan media yang

digunakan untuk memproyeksikanbahan-bahan yang tak tembuspandang seperti: buku, foto, selaingambar yang berdimensi atau 2dimensi (2D) juga bisamemproyeksikan gambar tigadimensi (3D), selain itu mediaopaque projector juga dapatmemproyeksikan film bingkai atauslide tetapi tidak dilengkapi dengansuara.

c) Media SlideMerupakan media visual yang

dapat diproyeksikan dengan alatyang dikenal dengan proyektorslide. Biasanya film bingkai atauslide terbuat dari film positif yangkemudian diberi bingkai karton atauplastik. Film positif yang biasadigunakan untuk slide berukuran 35mm dengan ukuran bingkai 2x2inchi. Sebuah film slide biasanyaterdiri dari beberapa bingkai yangbanyaknya disesuaikan denganbahan atau materi yang akandisampaikan.

d) Media FilmstripMerupakan media visual yang

diproyeksikan seperti film slidehanya saja terdiri dari atas beberapafilm yang merupakan satu kesatuan(ujung yang satu dan lain berkaitan).Biasanya frame dalam filmstripterdiri dari 50 buah dan ada jugayang 75 buah dengan panjang 100sampai dengan 130 cm.

3. Kelompok Media AudioMedia audio adalah media yang

penyampaian pesanya hanya dapatditerima oleh indera pendengaran.Pesan atau informasi yang akandisampaikan dituangkan kedalamlambang-lambang auditif yang berupakata-kata, musik, dan sound effect.Adapun jenis media audio inidiantaranya yaitu:a) Media Radio

Merupakan media audio yangdipancarkan melalui pancarangelombang elektromagnetik dari suatupemancar. Biasanya seorang penyiarmenyampaian pesan atau materimelalui microphone yang kemudiandiolah dan dipancarkan kesegalapenjuru dengan gelombangelektromagnetik dan pedn tersebutditerima oleh alat yang disebut pesawatradio.b) Media Alat Perekam Pita

MagnetikAlat perekam pita magnetik atau

kaset tape recorder adalah media yangmenyajikan pesannya melalui prosesperekaman kaset audio. Dalambimbingan dan konseling, media inibiasanya berupa kaset relaksasi danmeditasi, bisa juga digunakan untukmendukung pelaksanaan strategi dirisebagai model.

4. Kelompok Media Film (MotionPictures)

Film disebut juga gambar hidup(motion picture), yaitu serangkaiangambar diam (still picture) yangmeluncur secara tepat dandiproyeksikan sehingga menimbulkankesan hidup dan bergerak. Film

Page 6: MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGlpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/292-HARDI-P1529-1536.pdf · MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Hardi Prasetiawan ... digunakan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1534

merupakan media yang menyajikanpesan audio visual dan gerak. Olehkarenanya, film memberikan kesanyang impresif bagi pemirsanya. Adabeberapa jenis film, diantaranya filmbisu, film suara, dan film gelang yangujungnya saling besambungan danproyeksinya tak memerlukanpenggelapan ruangan.

5. Kelompok MultimediaMultimedia merupakan suatu

sistem penyampaian denganmenggunakan berbagai jenis bahanbelajar yang membentuk suatu unit ataupaket. Contohnya suatu modul belajaryang terdiri atas bahan cetak, bahanaudio, dan bahan audiovisual.

6. Kelompok Media ObjekMedia objek merupakan media

tiga dimensi yang menyampaikaninformasi tidak dalam bentukpenyajian, melainkan melalui cirifisiknya sendiri, seperti ukurannya,bentuknya, beratnya, susunannya,warnanya, fungsinya, dan sebagainya.Media objek ini dapat dibagi menjadidua kelompok, yaitu media objeksebenarnya dan media objek pengganti.Media objek sebenarnya dibagi duajenis, yaitu media objek alami danmedia objek buatan. Media objek alamidapat dibagi kedalam dua jenis yaituobjek alami yang hidup dan objekalami yang tidak hidup.

7. Kelompok Media InteraktifMerupakan media yang

mengharuskan siswa/konseli untukberinteraksi dengan media secaralangsung dan aktif. Interaksi siswadengan media ini dapat digolongkanmenjadi tiga, yakni: pertama, siswaberinteraksi dengan sebuah program,misalnya menjawab soal dari bahanbelajar berprogram. Kedua, siswaberinteraksi dengan mesin, misalnyasimulator, komputer, laboratoriumbahasa. Ketiga, interaksi siswa secarateratur tetapi tidak terprogram,Misalnya permainan pendidikan,simulasi dan sejenisnya.

b. Manfaat Media Bimbingan danKonseling

Secara umum media bimbingan dankonseling mempunyai manfaat ataukegunaan yaitu sebagai berikut :1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu

verbalistis2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu,

tenaga, dan daya indra3. Menimbulkan gairah/ minat siswa,

interaksi lebih langsung antara siswadengan guru bimbingan dan konseling(guru BK)

4. Memberi rangsangan yang sama,mempersamakan pengalaman &menimbulkan persepsi yang sama

5. Proses layanan bimbingan dankonseling dapat lebih menarik daninteraktif

6. Kualitas layanan bimbingan dankonseling dapat ditingkatkan

7. Meningkatkan sikap positif siswaterhadap materi layanan bimbingan dankonseling

c. Layanan Bimbingan dan KonselingTerdapat tujuh layanan Bimbingan

dan Konseling yang termakhtub dalam BKPola 17, yaitu sebagai berikut :1. Layanan Orientasi

Layanan orientasi yaitu layananbimbingan konseling yangmemungkinkan peserta didik (klien)memahami lingkungan (sekolah) yangbaru dimasukinya, dalam rangkamempermudah dan memperlancarberperannya peserta didik dilingkungan yang baru itu.

2. Layanan InformasiLayanan informasi yaitu layanan

bimbingan konseling yangmemungkinkan peserta didik danpihak-pihak lain yang dapatmemberikan pengaruh yang besarkepada peserta didik menerima danmemahami informasi (seperti informasipendidikan dan informasi jabatan) yangdapat dipergunakan sebagai bahanpertimbangan dan pengambilankeputusan sehari-hari sebagai pelajar,anggota keluarga dan masyarakat.

3. Layanan Penempatan Penyaluran

Page 7: MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGlpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/292-HARDI-P1529-1536.pdf · MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Hardi Prasetiawan ... digunakan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1535

Yaitu layanan bimbingankonseling yang memungkinkan pesertadidik (klien) memperoleh penempatandan penyaluran yang tepat (misalnyapenempatan dan penyaluran di dalamkelas, kelompok belajar, jurusan atauprogram studi, program latihan,magang, kegiatan co-ekstra kurikuler)sesuai dengan potensi, bakat dan minatserta kondisi pribadi.

4. Layanan Konseling PeroranganYaitu layanan bimbingan

konseling memungkinkan peserta didikmendapat layanan langsung tatap muka(secara perorangan) dengan gurupembimbing dalam rangka pembahasanpengentasan permasalahan pribadi yangdideritanya.

5. Layanan Bimbingan KelompokYaitu layanan bimbingan

konseling yang memungkinkan pesertadidik (klien) memperoleh penempatandan penyaluran yang tepat (misalnyapenempatan dan penyaluran di dalamkelas, kelompok belajar, jurusan atauprogram studi, program latihan,magang, kegiatan co-ekstra kurikuler)sesuai dengan potensi, bakat dan minatserta kondisi pribadi.

6. Layanan Konseling KelompokYaitu layanan bimbingan yang

memungkinkan sejumlah peserta didiksecara bersama-sama memperolehberbagai bahan dari nara sumbertertentu (terutama dari pembimbingatau konselor) yang berguna untukmenunjang kehidupannya sehari-haribaik individu maupun sebagai pelajar,anggota keluarga dan masyarakat sertauntuk pertimbangan dalampengambilan keputusan.

7. Layanan Penguasaan KontenLayanan pembelajaran, yaitu

layanan bimbingan dan konseling yangmemungkinkan peserta didik(klien/konseli) mengembangkan diridan menguasai konten tertentuberkenaan dengan sikap dan kebiasaanbelajar yang baik, materi belajar yangcocok dengan kecepatan dan kesulitan

belajarnya, serta berbagai aspek tujuandan kegiatan belajar lainnya

3. METODE PENELITIANJenis penelitian ini adalah Deskriptif

berdasarkan pendekatan kuantitatif denganmenggunakan teknik Purposive Samplingterhadap Guru BK SMK MuhammadiyahSe Kota Yogyakarta. Adapun Kisi-KisiAngket dikutip dari Klasifikasi mediabimbingan dan konseling yang terdiri dariindikator (1) Media Grafis, Bahan Cetak,& Gambar Diam, (2) Media ProyeksiDiam, (3) Media Audio, (4) Media Film,(5) Multimedia, (6) Media Objek, dan (7)Media Interaktif.

Berdasarkan Arikunto (2006)[2]

adapun Uji Validitas dan Reliabilitas yangdigunakan adalah Validitas Konstrukdengan Rumus Product Moment danReliabilitas Alpha. Maka dalam hal iniPenskoran instrumen dibuat denganmenggunakan skala Likert dengan empatalternatif jawaban yaitu Sering, Jarang,Kadang-Kadang, dan Tidak Pernah.

4. KESIMPULANMedia Bimbingan dan Konseling

adalah segala sesuatu yang dapatdigunakan untuk menyalurkan pesanbimbingan dan konseling yang dapatmerangsang pikiran, perasaan, perhatian,dan kemauan siswa/ konseli untukmemahami diri, mengambil keputusan,serta memecahkan masalah yang dihadapi.

Penggunaan media dalam layananbimbingan dan konseling membantuefektifitas penyampaian layanan.Kegunaan penggunaan media dalamlayanan bimbingan dan konseling adalahmemperjelas penyajian pesan atauinformasi agar tidak verbalistis, mengatasiketerbatasan ruang, merubah perilaku dariyang tidak diinginkan menjadi sesuai yangdiinginkan, dan menyamakan persepsiantara pembimbing dengan individu yangdibimbing.

Adapun untuk mendapatkan hasilyang baik dalam penelitian ini yaitumenggunakan Validitas Konstruk danReabilitas Alpha dengan Kisi-Kisi Angketyang dikutip dari Klasifikasi mediabimbingan dan konseling yang terdiri dari

Page 8: MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGlpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/292-HARDI-P1529-1536.pdf · MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Hardi Prasetiawan ... digunakan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1536

indikator (1) Media Grafis, Bahan Cetak,& Gambar Diam, (2) Media ProyeksiDiam, (3) Media Audio, (4) Media Film,(5) Multimedia, (6) Media Objek, dan (7)Media Interaktif.

Maka dalam hal ini terdapat tujuhlayanan Bimbingan dan Konseling yangtermakhtub dalam BK Pola 17 dan dapatdimanfaatkan dalam Media Bimbingandan Konseling, yaitu; Layanan Orientasi,Layanan Informasi, Layanan PenempatanPenyaluran, Layanan KonselingPerorangan, Layanan BimbinganKelompok, Layanan Konseling Kelompok,dan Layanan Penguasaan Konten

5. DAFTAR PUSTAK[1] Arsyad, A. 2016. Media

Pembelajaran. Edisi Revisi.Cetakan Ke 19. Jakarta: Pt RajaGrafindo Persada

[2] Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian(Suatu Pendekatan Praktik).Jakarta : Rineka Cipta.

[3] Faqih, A, R. 2004. Bimbingan DanKonseling Dalam Islam.Yogyakarta: LPPAI, UII Press.

[4] Basri, S, H. 2010. Peran Media DalamLayanan Bimbingan KonselingIslam Di Sekolah. JurnalDakwah. Vol XI No.1.

[5] Departemen Pendidikan Nasional.2008. Peraturan MentriPendidikan Nasional. Jakarta.

[6] Irawan, F. 2015. Layanan DasarBimbingan Dan KonselingMelalui Weblog. Bandung:Universitas PendidikanIndonesia

[7] Nursalim, M. 2015. PengembanganMedia Bimbingan DanKonseling. Cetakan Ke 2.Jakarta: PT. Indeks

[8] Sadiman, A, Dkk. 2002. MediaPendidikan: Pengertian,Pengembangan DanPemanfaatannya. Jakarta:Rajawali Press.

[9] Sari, A, K, Dkk. 2012. KlasifikasiMedia Bimbingan DanKonseling. Lampung: Fakultas

Tarbiyah Jurusan BimbinganKonseling Islam Institut AgamaIslam Negeri Raden Intan

[10] Yuliani, N, S. 2005. MenuPembelajaran Anak Usia Dini.Jakarta: Yayasan CitraPendidikan Indonesia