Media Aspirasi

12
Gedung SD Nyaris Roboh Diknas Cuek Media ASPIRASI KORAN UMUM SELANGKAH LEBIH DEKAT ! @media_aspirasi media aspirasi [email protected] (0352) 489219 5 BACA HALAMAN 10 BACA HALAMAN 7 BACA HALAMAN EDISI 54 I 2 - 8 APRIL I TAHUN 2014 KPPT Memble Ratusan Juta Menguap Ratuasan Warga Konsumsi Air Keruh www.mediaaspirasi.co.id baca juga versi e-paper di www.mediaaspirasi.co.id Langganan Koran? Hubungi: 0352 - 489219 Harga Eceran Rp. 2.500,- Kesedihan terpancar dari wajah Wagini, tetesan air mata tak dirasakan ketika mengalir dipip- inya yang mulai nampak guratan-guratan karena termakan usia dan ker- asnya kehidupan. Dipan- danginya kedua buah hatinya, teriris rasa dihati karena melihat keduanya tak bisa berjalan layaknya anak-anak yang lain. Catatan Didik Purwanto, Ngawi Sutikno (25) dan Jinab (23), kakak beradik warga Rt 01/10 Dusun Pohja- gal, Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi lumpuh sejak kecil. Anak pasangan Saji (51), dan Wagini (48) ini diduga lumpuh akibat pengerutan syaraf otot kedua kakinya. Orang tua kakak adik yang malang Saji saat ditanyai wartawan mengatakan, ke- lumpuhan pertama kali dialami Sutikno. “Sutikno sakit sejak umurnya 3 tahun, sebelumnya ya normal tidak tahu penye- babnya, awalnya cuma badannya panas dan lama-lama kaki dan tangan sebe- lah kanan kaku, tidak bisa digerakkan,” terang Wagini, Jum’at (28/03). Semen- tara Jinab juga mengalami sakit yang sama dengan kakaknya sejak masih bayi umur 3 bulan, keduanya lumpuh tanpa diawali gejala sakit tertentu. “Keduanya sama, adiknya itu juga panas setelah bertambah dewasa hingga saat ini kedua kakinya kaku tidak bisa gerak,” ujarnya. Selama ini, kakak beradik ini tinggal dengan kedua orang tuanya dirumah yang sangat memprihatinkan dengan kondisi dinding gedek dari bambu dan genteng yang sudah bocor saat hujan deras serta beralaskan tanah liat. “Kami memang orang tidak punya mas, ya sep- erti ini kondisinya,” ungkapnya. Sehari-harinya, untuk menghidupi kedua anaknya yang lumpuh Saji dan Wagini bekerja sebagai buruh tani saat Derita Dua Bersaudara Mengalami Kelumpuhan, Pemerintah Enggan Turun Tangan Ditahan Tanpa PH Karena Khawatir Kabur PONOROGO, Media As- pirasi - Kejaksaan Negeri (Kehari) Ponorogo menjeb- loskan dua orang calon ang- gota legislatif (Caleg) yang merupakan mantan kepala desa ke Lembaga Pema- syarakatan (LP) Ponorogo. Keduanya ditahan setelah ditetapkan menjadi ter- sangka dalam kasus dugaan korupsi Jaring Aspirasi Ma- syarakat (Jasmas) 2013 yang merugikan negara hingga Rp2,7 miliar. Caleg tersebut adalah Agus Priyo Sayogo (53) war- ga dan mantan Kepala Desa Pengkol, Kecamatan Kauman Ponorogo yang kini masuk dalam DCT sebagai Caleg DPRD Kabupaten Ponorogo dari Partai Hanura den- gan nomor urut 2 di Dapil Ponorogo VI (Kauman, Sam- pung, Sukorejo). Yang kedua adalah Muh Muzamil (51) Caleg DPRD Provinsi Partai Golkar Dapil VI (Blitar, Tu- lungagung, Kediri). Muzamil merupakan pensiunan PNS, mantan Kades Bono, Boyol- angu, Tulungagung, yang kini masih menjadi sekjen Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jawa Timur. “Keduanya semula kita panggil sebagai saksi atas tiga orang tersang- ka lain yaitu Sukimin, Suwito dan Toni Hari Sulistyo yang masih buron. Agus sebagai saksi untuk tiga orang terse- but plus Muzamil yang hari ini (kemarin) telah ditetap- kan sebagai tersangka dan Muzamil sebagai saksi untuk tiga tersangka yang buron plus Agus yang juga ditetap- kan sebagai tersangka,” ung- kap Kajari Ponorogo Sucipto. Dikatakannya, dalam ka- sus ini, Agus berperan seb- agai calo proposal untuk 22 kelompok masyarakat (Pok- mas). Ia terlibat mulai pe- nyusunan proposal, penga- juan, pencairan dana hingga pelaksanaan Jasmas. Keterli- batan Muzamil sama dengan Agus tapi untuk 11 pokmas lainnya. “Yang jelas mereka menikmati bagian dari Rp 2,7 M yang dikorupsi kawa- nan ini. Dari keterlibatannya, mereka mendapatkan ba- gian,” ungkap Sucipto. Ditambahkan Kasi Pidsus Kejari Ponorogo Yunianto yang mendampingi Sucipto, kepada Agus pihaknya men- gajukan 60 pertanyaan sepu- tar perannya dalam kasus ini. Sedangkan kepada Muzamil ia mengajukan 32 pertan- yaan. Keduanya diperiksa mulai sekitar pukul 9.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka langsung digiring ke LP Ponorogo. “Kami langsung tahan un- tuk kurun waktu 20 hari ke depan. Mereka memang be- lum didampingi penasehat hukum (PH) tapi kami se- cara subyektif menilai perlu penahanan karena khawatir melarikan diri seperti tiga tersangka lainnya. Kami ber- Kejaksaan Tahan Dua Caleg Mantan Kades BKD Harapkan Ada Laporan OPP Lain PONOROGO, Media Aspira- si- Temuan sejumlah kejang- galan terkait honorer kategori 2 (K2) terutama menyangkut OPP, seorang peserta yang diduga menggunakan surat keterangan fiktif membuat Badan Kepega- waian (BKD) Ponorogo berpikir ulang. Pemberkasan terhadap peserta K2 yang dinyatakan lulus akhirnya dilakukan penundaan hingga selesai Pemilu Legislatif mendatang. Alasannya, bupati enggan menandatangani karena takut terkena pidana. “Ini kesepakatan seluruh bupati se Indonesia, dari pada nantinya ada masalah pidana kita tunda dulu pemberkasan- nya. Karena memang ditemukan sejumlah kejanggalan,”tegas Bu- pati Amin. Hal senada juga diungkapkan Kepala BKD Ponorogo, Syaifur Rachman. Seluruh bupati se-In- donesia memang melakukan ke- sepakatan tentang penundaan pemberkasan tersebut, be- gitu pula dengan di Ponorogo. Pemberkasan bakal dilakukan usai pelaksanaan pilihan legis- latif 10 April mendatang. Hal lainnya yang melatarbelakangi penundaan, saat ini BKD tengah melakukan konsultasi dengan BKN terkait kasus surat reko- mendasi fiktif OPP. Diketahui, sebelumnya juga sempat dilakukan hearing an- tara BKD dengan komisi A DPRD bidang hukum dan pemerin- tahan, dan hasilnya untuk kasus OPP tidak masalah, hanya BKD akan melampirkan penjelasan tentang kasus OPP ini. Namun dalam perkembangannya BKD tidak mau ambil resiko sehingga melakukan konsultasi langsung dengan BKN. “Semua honorer K2 yang lolos tes dan bakal melakukan pemberkasan akan kita lakukan uji publik ulang ,”jelasnya. Dikonfirmasi terkait ban- yaknya laporan yang masuk ter- kait OPP lainnya, Syaifur Rach- man meminta kepada mayarakat untuk melaporkan langsung ke BKD, jika menemukan peserta honorer K2 yang menggunakan SK fiktif. “Saya mohon masyara- kat melaporkan hal itu. Dan saya minta masyarakat mencermati nama-nama yang nanti kami uji publik,” terangnya. Diberitakan sebelumnya peserta test K2, OPP dengan nomer test 6525-41-004632 yang beralamat di Jln. Semen Remeng ini diduga meng- gunakan surat keterangan honorer fiktif. Pasalnya OPP baru mengikuti Unas pada 5 April 2005 dan terbit ijasah pada 30 Juni 2005. Sehingga jika ditarik kebelakang yaitu per 3 Januari 2005 sebagai prasarat menjadi honorer, OPP diperkirakan masih duduk dibangku sekolah. Namun bisa ikut test dan tercantum dalam daftar pengumuman Panitia Seleksi Nasional yang diumumkan oleh pemerintah Kabupaten Ponorogo dengan no.800/086/405.18/2014 ,ke- marin. Kejanggalan K2 tidak hanya pada dugaan penggunaan SK fiktif sehingga mengakibatkan dugaan adanya penggelembun- gan data jumlah peserta honorer K2. Namun, aroma penipuan oleh sejumlah oknum pejabat dengan meminta uang puluhan juta untuk iming-iming lolosnya mereka menjadi CPNS sangat kental. (wid/so) PEMBERKASAN HONORER K2 DITUNDA NGAWI, Media Aspirasi - Menjelang pesta de- mokrasi seluruh komponen terlihat mempersiapkan diri mengamankan jalanya Pemilu 2014 mendatang. Apalagi pihak kepolisian sudah memberikan warning terhadap partai politik (parpol) terutama para calon legislatif (ca- leg) jangan sampai mengelabui konstituen dengan poli- tik uang atau money politik. Penegasan tersebut disam- paikan langsung oleh Kapolres Ngawi AKBP Valentino Alfa Tatareda saat gelar kegiatan silaturahmi dengan Kapolres Anti Kompromi Terhadap Parpol yang Main Duit JELANG PILEG KECELAKAAN TIPIKOR MAGETAN,Mediaaspirasi- Koperasi Pegawai Re- publik Indonesia(KPRI) dibawah naungan Kementerian Agama Kabupaten (KPRI Kemenag) Magetan kecolon- gan dana simpan pinjam bantuan Bank Jatim. Tak tang- gung- tanggung nilainya mencapai sekitar Rp 5 miliar, awal kasus ini terungkap setelah pengurus baru KPRI setempat mengeluh, mengenai keadaan koperasinya yang terus merugi, dana itu ternyata telah raib sejak ta- hun 1995 lalu. Padahal KPRI Kemenag ini beberapa kali mendapat pinjaman lunak dari bank pemerintah. “Kalau pengurus koperasi sekarang tidak mengadakan audit, koperasi akan terus merugi, dan Kasus raibnya uang koperasi ini tidak ketahuan,”kata salah seorang pejabat Kemenag Kabupaten Magetan yang minta tidak disebut Pegawai Kemenag, Diduga Tilep Dana KPRI Rp 5 miliar ke halaman 11 ke halaman 11 ke halaman 11 AGUS memasuki mobil kejaksaan untuk dibawa ke Rutan Ponorogo. SUTRISNO dan Jinab dua bersaudara warga Desa Bangunrejo Kidul men- galami kelumpuhan pada kaki sejak kecil KANTOR KPRI kemenag Magetan. SILATURAHMI Kapolres Ngawi AKBP Valentino Alfa Tatareda dengan sejumlah awak media MEDIA ASPIRASI/DIDIK PURWANTO MEDIA ASPIRASI/ARI MEDIA ASPIRASI/RUDIANTO MEDIA ASPIRASI/DIDIK PURWANTO Puluhan Gempa, 7 Kecamatan Diwaspadai PACITAN, Media Aspirasi – Dalam kurun waktu tiga bulan, Januari hingga Maret, wilayah Pacitan, kerap diguncang gempa bumi. Sedikitnya, 15 kali getaran gempa terdeteksi. Jumlah tersebut di luar gempa-gempa dengan kekuatan kecil. ‘’Masih ada beberapa yang kami ketahui. Hanya alat pendeteksi yang tahu. Contohnya dalam sehari terjadi 22 kali gempa di bawah 3 skala richter (SR),’’ ujar Kasi Kesiapsiagaan dan Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rat- na Budiono, Rabu (2/4). Meski kekuatannya kecil, tetapi gempa-gempa terse- but berpotensi memicu longsoran. Baik di darat maupun bawah laut. Khusus longsor bawah laut, hal tersebut dapat memicu timbulnya gelombang tsunami. Hanya saja, kemungkinan itu kecil. Karena masih dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya tinggi rendah palung. Yakni susunan palung di kawasan selatan Pulau Jawa yang posisinya lebih tinggi dibanding bagian yang men- garah ke Australia. Sehingga jika terjadi longsor bawah laut, arahnya cenderung menuju laut bebas. Menurut Ratna, munculnya gelombang tsunami lebih dominan dipicu gempa besar di atas 8 SR. Selain en- ergi yang dilepaskan cukup besar, intensitas goncangan juga lebih sering. Meski relatif masih aman, tetapi pihak terkait tak ingin terlena. Terlebih, hingga kini belum ada satu alatpun yang mampu mendeteksi munculnya gem- pa bumi. ‘’Insya Allah aman di sektor itu (dampak long- sor bawah laut, Red),’’ kata dia. Meski demikian, Pemkab Pacitan melalui BPBD tetap mewaspadai potensi tersebut. Utamanya pada kawasan- kawasan yang memiliki garis pantai. Di Pacitan sendiri, ada tujuh kecamatan yang sebagian wilayahnya berba- tasan dengan laut. Yakni Donorojo, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo, dan Sudimoro. Apala- ke halaman 11 ke halaman 11

description

Edisi 54

Transcript of Media Aspirasi

Gedung SD Nyaris RobohDiknas Cuek

Media ASPIRASIKORAN UMUM

SELANGKAH LEBIH DEKAT!

@media_aspirasi media aspirasi [email protected] (0352) 489219

5BACA HALAMAN 10BACA

HALAMAN7BACA HALAMAN

EDISI 54 I 2 - 8 APRIL I TAHUN 2014

KPPT MembleRatusan Juta Menguap

Ratuasan WargaKonsumsi Air Keruh

www.mediaaspirasi.co.id

baca juga versi e-paper di www.mediaaspirasi.co.id

Langganan Koran? Hubungi: 0352 - 489219 Harga Eceran Rp. 2.500,-

Kesedihan terpancar dari wajah Wagini, tetesan air mata tak dirasakan ketika mengalir dipip-inya yang mulai nampak guratan-guratan karena termakan usia dan ker-asnya kehidupan. Dipan-danginya kedua buah hatinya, teriris rasa dihati karena melihat keduanya tak bisa berjalan layaknya anak-anak yang lain.

CatatanDidik Purwanto, Ngawi

Sutikno (25) dan Jinab (23), kakak beradik warga Rt 01/10 Dusun Pohja-

gal, Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi lumpuh sejak kecil. Anak pasangan Saji (51), dan

Wagini (48) ini diduga lumpuh akibat pengerutan syaraf otot kedua kakinya. Orang tua kakak adik yang malang Saji

saat ditanyai wartawan mengatakan, ke-lumpuhan pertama kali dialami Sutikno. “Sutikno sakit sejak umurnya 3 tahun, sebelumnya ya normal tidak tahu penye-babnya, awalnya cuma badannya panas dan lama-lama kaki dan tangan sebe-lah kanan kaku, tidak bisa digerakkan,” terang Wagini, Jum’at (28/03). Semen-tara Jinab juga mengalami sakit yang sama dengan kakaknya sejak masih bayi umur 3 bulan, keduanya lumpuh tanpa diawali gejala sakit tertentu. “Keduanya sama, adiknya itu juga panas setelah bertambah dewasa hingga saat ini kedua kakinya kaku tidak bisa gerak,” ujarnya.

Selama ini, kakak beradik ini tinggal dengan kedua orang tuanya dirumah yang sangat memprihatinkan dengan kondisi dinding gedek dari bambu dan genteng yang sudah bocor saat hujan deras serta beralaskan tanah liat. “Kami memang orang tidak punya mas, ya sep-erti ini kondisinya,” ungkapnya.

Sehari-harinya, untuk menghidupi kedua anaknya yang lumpuh Saji dan Wagini bekerja sebagai buruh tani saat

Derita Dua Bersaudara Mengalami Kelumpuhan,

Pemerintah Enggan Turun Tangan

Ditahan Tanpa PH Karena Khawatir Kabur

PONOROGO, Media As-pirasi - Kejaksaan Negeri (Kehari) Ponorogo menjeb-loskan dua orang calon ang-gota legislatif (Caleg) yang merupakan mantan kepala desa ke Lembaga Pema-syarakatan (LP) Ponorogo. Keduanya ditahan setelah ditetapkan menjadi ter-sangka dalam kasus dugaan korupsi Jaring Aspirasi Ma-syarakat (Jasmas) 2013 yang merugikan negara hingga Rp2,7 miliar.

Caleg tersebut adalah Agus Priyo Sayogo (53) war-ga dan mantan Kepala Desa Pengkol, Kecamatan Kauman Ponorogo yang kini masuk dalam DCT sebagai Caleg DPRD Kabupaten Ponorogo dari Partai Hanura den-gan nomor urut 2 di Dapil Ponorogo VI (Kauman, Sam-pung, Sukorejo). Yang kedua adalah Muh Muzamil (51) Caleg DPRD Provinsi Partai Golkar Dapil VI (Blitar, Tu-lungagung, Kediri). Muzamil merupakan pensiunan PNS, mantan Kades Bono, Boyol-angu, Tulungagung, yang kini masih menjadi sekjen Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jawa Timur. “Keduanya semula kita panggil sebagai saksi atas tiga orang tersang-ka lain yaitu Sukimin, Suwito dan Toni Hari Sulistyo yang masih buron. Agus sebagai

saksi untuk tiga orang terse-but plus Muzamil yang hari ini (kemarin) telah ditetap-kan sebagai tersangka dan Muzamil sebagai saksi untuk tiga tersangka yang buron plus Agus yang juga ditetap-kan sebagai tersangka,” ung-kap Kajari Ponorogo Sucipto.

Dikatakannya, dalam ka-sus ini, Agus berperan seb-agai calo proposal untuk 22 kelompok masyarakat (Pok-mas). Ia terlibat mulai pe-nyusunan proposal, penga-juan, pencairan dana hingga pelaksanaan Jasmas. Keterli-batan Muzamil sama dengan Agus tapi untuk 11 pokmas lainnya. “Yang jelas mereka menikmati bagian dari Rp 2,7 M yang dikorupsi kawa-nan ini. Dari keterlibatannya, mereka mendapatkan ba-gian,” ungkap Sucipto.

Ditambahkan Kasi Pidsus Kejari Ponorogo Yunianto yang mendampingi Sucipto, kepada Agus pihaknya men-gajukan 60 pertanyaan sepu-tar perannya dalam kasus ini. Sedangkan kepada Muzamil ia mengajukan 32 pertan-yaan. Keduanya diperiksa mulai sekitar pukul 9.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka langsung digiring ke LP Ponorogo. “Kami langsung tahan un-tuk kurun waktu 20 hari ke depan. Mereka memang be-lum didampingi penasehat hukum (PH) tapi kami se-cara subyektif menilai perlu penahanan karena khawatir melarikan diri seperti tiga tersangka lainnya. Kami ber-

Kejaksaan Tahan Dua Caleg Mantan Kades

BKD Harapkan Ada Laporan OPP La in

PONOROGO, Media Aspira-si- Temuan sejumlah kejang-galan terkait honorer kategori 2 (K2) terutama menyangkut OPP, seorang peserta yang diduga menggunakan surat keterangan fiktif membuat Badan Kepega-waian (BKD) Ponorogo berpikir ulang. Pemberkasan terhadap peserta K2 yang dinyatakan lulus akhirnya dilakukan penundaan hingga selesai Pemilu Legislatif mendatang. Alasannya, bupati enggan menandatangani karena

takut terkena pidana.“Ini kesepakatan seluruh

bupati se Indonesia, dari pada nantinya ada masalah pidana kita tunda dulu pemberkasan-nya. Karena memang ditemukan sejumlah kejanggalan,”tegas Bu-pati Amin.

Hal senada juga diungkapkan Kepala BKD Ponorogo, Syaifur Rachman. Seluruh bupati se-In-donesia memang melakukan ke-sepakatan tentang penundaan pemberkasan tersebut, be-gitu pula dengan di Ponorogo. Pemberkasan bakal dilakukan usai pelaksanaan pilihan legis-latif 10 April mendatang. Hal lainnya yang melatarbelakangi penundaan, saat ini BKD tengah melakukan konsultasi dengan

BKN terkait kasus surat reko-mendasi fiktif OPP.

Diketahui, sebelumnya juga sempat dilakukan hearing an-tara BKD dengan komisi A DPRD bidang hukum dan pemerin-tahan, dan hasilnya untuk kasus OPP tidak masalah, hanya BKD akan melampirkan penjelasan tentang kasus OPP ini. Namun dalam perkembangannya BKD tidak mau ambil resiko sehingga melakukan konsultasi langsung dengan BKN.

“Semua honorer K2 yang lolos tes dan bakal melakukan pemberkasan akan kita lakukan uji publik ulang ,”jelasnya.

Dikonfirmasi terkait ban-yaknya laporan yang masuk ter-kait OPP lainnya, Syaifur Rach-

man meminta kepada mayarakat untuk melaporkan langsung ke BKD, jika menemukan peserta honorer K2 yang menggunakan SK fiktif. “Saya mohon masyara-kat melaporkan hal itu. Dan saya minta masyarakat mencermati nama-nama yang nanti kami uji publik,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya peserta test K2, OPP dengan nomer test 6525-41-004632 yang beralamat di Jln. Semen Remeng ini diduga meng-gunakan surat keterangan honorer fiktif. Pasalnya OPP baru mengikuti Unas pada 5 April 2005 dan terbit ijasah pada 30 Juni 2005. Sehingga jika ditarik kebelakang yaitu per 3 Januari 2005 sebagai

prasarat menjadi honorer, OPP diperkirakan masih duduk dibangku sekolah. Namun bisa ikut test dan tercantum dalam daftar pengumuman Panitia Seleksi Nasional yang diumumkan oleh pemerintah Kabupaten Ponorogo dengan no.800/086/405.18/2014 ,ke-marin.

Kejanggalan K2 tidak hanya pada dugaan penggunaan SK fiktif sehingga mengakibatkan dugaan adanya penggelembun-gan data jumlah peserta honorer K2. Namun, aroma penipuan oleh sejumlah oknum pejabat dengan meminta uang puluhan juta untuk iming-iming lolosnya mereka menjadi CPNS sangat kental. (wid/so)

PEMBERKASAN HONORER K2 DITUNDA

NGAWI, Media Aspirasi - Menjelang pesta de-mokrasi seluruh komponen terlihat mempersiapkan diri mengamankan jalanya Pemilu 2014 mendatang. Apalagi pihak kepolisian sudah memberikan warning terhadap partai politik (parpol) terutama para calon legislatif (ca-leg) jangan sampai mengelabui konstituen dengan poli-tik uang atau money politik. Penegasan tersebut disam-paikan langsung oleh Kapolres Ngawi AKBP Valentino Alfa Tatareda saat gelar kegiatan silaturahmi dengan

Kapolres Anti Kompromi Terhadap Parpol yang Main Duit

JELANG PILEG

KECELAKAAN

TIPIKOR

MAGETAN,Mediaaspirasi- Koperasi Pegawai Re-publik Indonesia(KPRI) dibawah naungan Kementerian Agama Kabupaten (KPRI Kemenag) Magetan kecolon-gan dana simpan pinjam bantuan Bank Jatim. Tak tang-gung- tanggung nilainya mencapai sekitar Rp 5 miliar, awal kasus ini terungkap setelah pengurus baru KPRI setempat mengeluh, mengenai keadaan koperasinya yang terus merugi, dana itu ternyata telah raib sejak ta-hun 1995 lalu. Padahal KPRI Kemenag ini beberapa kali mendapat pinjaman lunak dari bank pemerintah. “Kalau pengurus koperasi sekarang tidak mengadakan audit, koperasi akan terus merugi, dan Kasus raibnya uang koperasi ini tidak ketahuan,”kata salah seorang pejabat Kemenag Kabupaten Magetan yang minta tidak disebut

Pegawai Kemenag, Diduga Tilep Dana KPRI Rp 5 miliar

ke halaman 11

ke halaman 11

ke halaman 11

AGUS memasuki mobil kejaksaan untuk dibawa ke Rutan Ponorogo.

SUTRISNO dan Jinab dua bersaudara warga Desa Bangunrejo Kidul men-galami kelumpuhan pada kaki sejak kecil

KANTOR KPRI kemenag Magetan.

SILATURAHMI Kapolres Ngawi AKBP Valentino Alfa Tatareda dengan sejumlah awak media

MEDIA ASPIRASI/DIDIK PURWANTO

MEDIA ASPIRASI/ARI

MEDIA ASPIRASI/RUDIANTO

MEDIA ASPIRASI/DIDIK PURWANTO

Puluhan Gempa, 7 Kecamatan Diwaspadai

PACITAN, Media Aspirasi – Dalam kurun waktu tiga bulan, Januari hingga Maret, wilayah Pacitan, kerap diguncang gempa bumi. Sedikitnya, 15 kali getaran gempa terdeteksi. Jumlah tersebut di luar gempa-gempa dengan kekuatan kecil. ‘’Masih ada beberapa yang kami ketahui. Hanya alat pendeteksi yang tahu. Contohnya dalam sehari terjadi 22 kali gempa di bawah 3 skala richter (SR),’’ ujar Kasi Kesiapsiagaan dan Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rat-na Budiono, Rabu (2/4).

Meski kekuatannya kecil, tetapi gempa-gempa terse-but berpotensi memicu longsoran. Baik di darat maupun bawah laut. Khusus longsor bawah laut, hal tersebut dapat memicu timbulnya gelombang tsunami. Hanya saja, kemungkinan itu kecil. Karena masih dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya tinggi rendah palung. Yakni susunan palung di kawasan selatan Pulau Jawa yang posisinya lebih tinggi dibanding bagian yang men-garah ke Australia. Sehingga jika terjadi longsor bawah laut, arahnya cenderung menuju laut bebas.

Menurut Ratna, munculnya gelombang tsunami lebih dominan dipicu gempa besar di atas 8 SR. Selain en-ergi yang dilepaskan cukup besar, intensitas goncangan juga lebih sering. Meski relatif masih aman, tetapi pihak terkait tak ingin terlena. Terlebih, hingga kini belum ada satu alatpun yang mampu mendeteksi munculnya gem-pa bumi. ‘’Insya Allah aman di sektor itu (dampak long-sor bawah laut, Red),’’ kata dia.

Meski demikian, Pemkab Pacitan melalui BPBD tetap mewaspadai potensi tersebut. Utamanya pada kawasan-kawasan yang memiliki garis pantai. Di Pacitan sendiri, ada tujuh kecamatan yang sebagian wilayahnya berba-tasan dengan laut. Yakni Donorojo, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo, dan Sudimoro. Apala-

ke halaman 11

ke halaman 11

POLITIK2 EDISI 542 - 8 APRIL I TAHUN 2014Media ASPIRASI

SELANGKAH LEBIH DEKAT !

Pemimpin Redaksi: Welas Arso. Redaktur Pelaksana: M Andhika. Staf Redaksi: Endang Widayati, Ari. Koresponden Daerah: Elsi Budi Cah yono, Dv Kuncara (Pacitan), Bambang (Trenggalek), Maksum Choiri, Roedy (Magetan), Didik Purwanto (Ngawi), Antok (Madiun). Tata Artistik/Grafis: Loekman, Khafidz. Sirkulasi: Endik. Even Organizer: Yuliana, Wiwik Rahayu Wulandari. Keuangan: John Elit Al-Qadry (Manajer), Mila Karaman. Se kretaris Redaksi/SDM/Iklan: Mila Karaman. Bagian Umum: Indah (Manajer). Penerbit: CV Media Aspirasi. Nomor SIUP: 503/0559/KP/405.27/PDK/VIII/2013 Direktur Utama: Eka Putra. General Manager: Imam Mahfudz. Tim Advokasi: Patra M Zein, SH, MH, dkk Percetakan: PT Temprina Media Grafika (Jawa Pos Group). Alamat Redaksi/Iklan/Pemasaran: Jalan Kalimantan 127 Ponorogo, Jawa Timur. Telepon Redaksi: 0352-489219, 085257445513. Telepon Iklan: Mila 0857316176744 (hunt-

ing). Telepon Pemasaran/Langganan: 0352-489219 (hunting) Mila 0857316176744. Perwakilan Pacitan: Jalan Gajah Mada 24 Pacitan. Telp. 0357-883387, 081359312004. Perwakilan Trenggalek: Perumahan Bukit Sambirejo Asri. Telp. 082142030014. Perwakilan Magetan: Jalan Timor 36, Magetan. Telp. 085790301088. Perwakilan Ngawi: Jalan Thamrin 14, Ngawi. Telp. 085334150978. Perwakilan Jakarta: Rukan Cempaka Mas, Blok M1/29, Jalan Letjend Soeprapto, Jakarta Pusat. Telp. 021-42881625

Wartawan Media Aspirasi selalu dibekali Kartu Pers dan dilarang menerima atau meminta uang/barang dari sumber berita selama bertugas. Gunakan Hak Jawab Anda. Media Aspirasi membuka ruang hak jawab sesuai amanat UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Redaksi menerima sumbangan tulisan atau foto-foto menarik dan layak muat dari pembaca. Naskah atau foto bisa dikirim ke alamat redaksi atau melalui email: [email protected]. Semua artikel dengan kode (adv) atau advertorial adalah Pariwara/Iklan.

Media ASPIRASISELANGKAH LEBIH DEKAT !

JELANG PILEG

NGAWI, Media Aspirasi - Ting-gal sejengkal lagi Pemilu 2014 akan digelar pastinya parpol mulai pas-ang kuda-kuda untuk mengambil suara terbanyak dari masyarakat. Tidak terkecuali Partai Amanat Nasional (PAN) mulai memantap-kan seluruh kader maupun saksi untuk mengawal jalanya pesta de-mokrasi. Seperti Suli Da’im caleg DPRD Jawa Timur dari PAN wilayah Dapil 7 dengan nomor urut 1 men-gatakan pada 9 April nanti meru-pakan waktu yang paling krusial dalam menentukan arah kebijakan nasional. Sehingga diperlukan manuver politik menuju peruba-han yang sistematis dan efektif untuk masyarakat. “Perubahan itu diawali dengan kejujuran, tanpa itu saya kira perubahan tidak akan berati sama sekali bagi masyarakat, apalagi masyarakat sekarang ini tengah menghukum para politisi dengan istilah Nek Pilih Wani Piro (NPWP) karena mereka sudah tahu peranya dalam konstitusi di neg-eri ini,” ungkap Suli Da’im setelah memberikan pemaparan pada pelatihan dan pemantapan saksi Pileg 2014 di Balai Pertemuan No-tosuman Ngawi, Rabu (02/04).

Suli Da’im menganggap istilah NPWP yang cukup melekat diten-gah masyarakat tersebut meru-pakan tantangan bagi dirinya khu-susnya PAN. Satu sisi jelas terlihat betapa tingginya kos demokrasi namun demikian bagi pemilih yang cerdas diharapkan harus memilih dan memilah siapa yang pantas sebagai wakil rakyatnya dengan berbagai pertimbangan seobyektif mungkin. Tegasnya, se-andainya warna demokrasi hanya ditekankan dari kemapuan finan-cial partai maka akan mencederai makna politik sendiri. Apalagi PAN

sekarang ini bisa dikatakan salah satu partai bersih tingkat nasional. Hal ini dibuktikan dari hasil sur-vei yang dilakukan oleh DPP PAN pada 2013 lalu, terdapat hasil yang cukup mengejutkan, 10.8 persen dari total responden yang dipilih secara acak menyatakan memilih Partai Amanat Nasional. Angka ini cukup unik, disebabkan selama ini PAN tidak pernah menyentuh dou-ble digit dari setiap survei yang di-lakukan oleh lembaga survei resmi.

Namun trend itu pun membaik, beberapa lembaga survei resmi merilis bahwa PAN saat ini berada pada level 5-7 persen. “Mereka jangan terpancing dengan uang yang bertebaran menjelang pemi-lu, tetapi harus melihat jejak rekam masing-masing caleg, apakah dia hanya nempel partai lalu men-calonkan diri sebagai legislative sehingga mereka ini tidak mem-punyai nilai perjuangan ditengah masyarakat,” bebernya lagi. Bicara soal target kursi dalam Pemilu 2014, Suli Da’im menekankan seti-daknya kursi masing-masing dapil harus terisi semua yakni 11 kursi di tingkat DPRD Jawa Timur dan 6 kursi di DPRD Kabupaten Ngawi. Hal senada juga diungkapkan Su-peno Ketua DPC PAN Kabupaten Ngawi untuk mengejar target kursi diperlukan strategi kampanye ber-sama sebagai bentuk kekompakan partai demikian ditunjang soliditas para caleg sendiri. Bicara mengenai Hata Rajasa satu-satunya capres yang diusung PAN, Supeno men-egaskan masih mempunyai waktu beberapa hari dalam melakukan konsolidasi partai. Intinya pada pemilu nanti sebagai tolok ukur seberapa besar kemampuan partai khusunya PAN diterima masyara-kat. (pr/adv)

Suli Da’im : Politisi Dihukum Masyarakat Dengan NPWP

PONOROGO, Media Aspirasi - Pelaksanaan Pesta Demokrasi Pe-milihan Umum tinggal menghitung hari. Segala persiapan telah dilaku-kan, termasuk pengerahan pasukan keamanan menjelang hari pencob-losan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) berupaya semaksimal mungkin men-ciptakan keamanan dan ketertiban pada saat hari penconblosan.

Elemen masyarakat pun ikut men-doakan agar pemilu legislatif (pileg) 9 April 2014 mendatang bisa berja-lan lancar, dan aman serta terpilih pemimpin yang amanah. Salah satu-nya digelar oleh jamaah Al Hidmah Ponorogo yang menggelar dzikir dan doa bersama, Minggu (30/3) lalu. Acara yang dipusatkan di sep-utaran jalan depan Paseban Agung Ponorogo ini juga dihadiri oleh Bu-pati Amin dan Wabup Yuni Widy-aningsih.

“Selain haul jamaah al hidmah, kami melakukan doa bersama agar Pemilu dapat berjalan aman,” kata Muhammad Nugroho pengurus Al Hidmah Ponorogo. Acara doa bersa-ma itu dilakukan bukan semata-mata berharap agar Pemilu berjalan dengan aman. Tapi juga, para pemilih, panitia, dan semua yang terlibat selalu dalam kondisi yang baik. “Jangan Pemilu-nya saja yang aman, tapi kitanya juga ha-rus aman,” ujar dia.

Hal sama juga disampaikan Bupati Amin, dia berharap dengan keber-samaan dan mendekatkan diri ke-pada Allah, pileg bisa berjalan lancer. “Mudah-mudahan dengan dzikir dan doa bersama ini segala urusan dilan-carkan, termasuk pesta demokrasi 9 April nanti,” tegasnya. (ari/so)

Doa Bersamauntuk Pemilu Aman

PONOROGO, Media Aspirasi – Pemilu legislatif 9 April nanti nampaknya tanpa pen-gamanan anggota linmas. Ketua KPU Kabu-paten Ponorogo Fatchul Aziz menegaskan, tidak adanya linmas itu lantaran persoalan anggaran. Kalau pun ada linmas bukan di tiap TPS, melainkan hanya berjaga di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten.

Aziz, sapaan akrabnya, menyebutkan,

Pemerintah Kabupaten Ponorogo hanya mampu menyiapkan linmas di tingkat PPS, PPK dan saat rekapitulasi di tingkat kabu-paten. “Linmas di TPS belum ada. Kami sudah koordinasi dengan Pemkab yang dilakukan seperti apa. Namun Pemkab sendiri masih menunggu garis dari pusat,” ungkap Fatchul Aziz kepada Media Aspirasi.

Sebenarnya, ada usulan agar linmas hanya

bekerja satu hari waktu hari pencoblosan, tu-juannya untuk menekan biaya. Namun usu-lan itu hanya wacana saja, buktinya sampai sat ini belum terealisasi. “Saya berwacana dengan Kapolres, Linmas bekerjanya satu hari waktu hari H pencoblosan kalau sehari 50 ribu kan tidak mahal. Namun soal angga-ran yang tahu Pemkab dan dewan, semoga cepat mendapat perhatian,” sebutnya.

Sementara itu, Yusuf Pribadi kepala Bakesbangpolinmas Ponorogo menegaskan bahwa pemkab memang hanya sanggup menyediakan Linmas sampai di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten saja. Sedangkan di tiap TPS itu adalah tanggungjawab KPU. “Untuk linmas dari APBD pemkab Ponorogo itu hanya di posko desa, posko kecamatan, dan kabupaten,” sebutnya.

Yusuf sendiri mengakui pentingnya ke-beradaan linmas itu mengemankan tiap TPS. Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak lantaran persoalan dana yang tidak pasti. “Jelas sangat penting, bahkan Polri meng-harapkan di tiap TPS itu ada linmas. Kami berharap dana linmas TPS bisa cair untuk honornya, sehingga TPS itu bisa ada penga-manan,” pungkasnya. (ari)

ANGGARAN MINIM, LINMAS NIHIL

NGAWI, Media Aspirasi - Setelah dilakukan penyortiran su-rat suara di KPUD Ngawi selama 7 hari dengan melibatkan 410 orang pekerja akhirnya diketahui mengalami kekurangan 45.085 lembar surat suara. Kurangnya surat suara tersebut terdiri dari 1.896 lembar untuk surat suara DPR RI ditambah 2.476 lembar surat suara untuk DPD dan 2.041 lembar surat suara untuk DPRD Propinsi serta 38.648 lembar surat suara untuk DPRD Kabupat-en. Kurangnya 45.085 lembar surat suara yang dinyatakan rusak sebanyak 38.781 lembar surat suara. “Kekurangan surat suara itu merata, baik untuk DPR RI, DPD, maupun untuk DPRD Provinsi dan Kabupaten, dan kami akan segera mengajukan surat per-mintaan untuk penambahan surat suara ini ke pusat melalui KPU Provinsi Jawa Timur,” terang Surat Ashari Ketua KPUD Ngawi, Kamis (27/03).

Untuk surat suara DPRD Kabupaten menurutnya yang pal-ing banyak dialami wilayah Dapil 4 (Paron-Kedunggalar) tercatat 36.832 lembar surat suara sedangkan yang rusak mencapai 35.397 lembar surat suara. “Sesuai hasil terakhir penyortiran kemarin Dapil 4 ini memang paling banyak sendiri mengalami kekurangan surat suara maupun lembar surat suara yang rusak,” terangnya. Meski waktunya sudah mepet hemat Surat Ashari, pi-haknya tetap berusaha semaksimal mungkin melakukan koordi-nasi dengan KPU Jawa Timur agar surat suara yang dibutuhkan nanti secepatnya akan dikirim. “Saya kira pelaksanaan pemilu yang menyisakan beberapa hari ini tetap akan berjalan sesuai jadwalnya karena apa pihak pusat pastinya akan mengirim lagi semua kebutuhan logistik pemilu yang dibutuhkan pihak daerah seperti di Ngawi ini” ungkapnya.

Ungkapan senada juga ditegaskan Danik Kusumawati bagian divisi logistik KPUD Ngawi menurutnya pihak masyarakat mau-pun parpol tidak perlu mencemaskan keberadaan kurangnya su-ara. “Jangan khawatir kalau suara suara itu tidak dikirim pastinya akan segera didroping lagi sesuai kebutuhan suara suara yang dibutuhkan dari 1.979 TPS,” katanya. Hanya saja kemungkinan besarnya nanti pihak KPUD Ngawi akan kerja secara ekstra untuk mengejar waktu. “Seandainya pengiriman surat suara dari pusat mepet waktunya tentunya kita akan all out menyelesaikan pelipa-tan maupun penyortiran,” pungkasnya. (pr)

Ngawi Kekurangan Puluhan Ribu Surat Suara

DZIKIR akbar digelar jamaah Alhidmah di paseban Agung Ponorogo agar Pileg berjalan aman.

MEDIA ASPIRASI/ARI

MEDIA ASPIRASI/ARI

SULI DA'IM memberikan pemaparan dihadapan ratusan kader serta saksi PAN di Ngawi

PACITAN 3Media ASPIRASISELANGKAH LEBIH DEKAT !

Tak Ada Kursi, Lumpur Pun Jadi

PACITAN, Media Aspirasi – Sejumlah simpatisan dan kader Partai Demokrat dalam kampa-nye terbuka di lapangan Keca-matan Tulakan, pekan lalu, rela berbasah-basah di kubangan lumpur depan panggung utama. Mereka tampak asyik berjoget dengan iringan musik dangdut. Mereka rela untuk bergelut den-gan lumpur, demi mendengar orasi politik Ketua DPC Partai Demokrat Pacitan Indartato.

Dalam orasinya, Indartato yang juga ‘bupati cuti’ ini men-gajak seluruh simpatisan untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat yang bersih dan konsisten. Utamanya dalam penegakan hu-kum. Meski banyak ‘badai’ yang menerpa Partai Demokrat, Ind-artato tetap nekat mengklaim bahwa partai pimpinan Presiden SBY ini adalah partai yang ber-

sih. Pun, dia juga merujuk hasil pembangunan dan program prorakyat dalam pemerintahan SBY, sebagai keberhasilan Partai Demokrat secara sepihak. ‘’Par-tai Demokrat sudah konsisten. Bahkan sudah menerbitkan be-berapa program. Seperti BLSM, Raskin, PNPM, RTLH dan masih banyak lagi program yang sudah dinikmati masyarakat Indone-sia,’’ serunya.

Selain itu, Indartato juga mengajak kepada simpatisan dan kader Partai Demokrat Paci-tan untuk memberikan kado bagi Presiden SBY yang telah mengharumkan nama Pacitan di Indonesia. Kado tersebut, adalah kemenangan Partai Demokrat dengan capaian 75 persen. ‘’Tan-pa SBY, Pacitan belum tentu bisa semaju sekarang ini,’’ tandasnya. (bc/dik)

PACITAN, Media Aspirasi – Di saat Panitia Pen-gawas Pemilu (Panwaslu) masih belum tampak bertaring untuk ‘menggigit’ pelaku politik uang, aparat Polres Pacitan justru menaruh curiga ‘ber-lebihan’ bagi MH, 44, seorang warga Kecamatan Arjosari. Itu didasari atas sikap MH yang mema-sang spanduk propaganda bertuliskan ‘Meneri-ma/Menunggu Serangan Fajar’. Spanduk terse-but, hampir lima hari terpasang di depan rumah MH, yang berada tepat di pertigaan Kecamatan Arjosari-Tremas.

Keprihatinan MH dengan memasang span-duk tersebut, berujung pemeriksaannya di Mapolres Pacitan. Meski begitu, MH tetap ber-status saksi. Aparat tampaknya seperti dibuat kecele. Sebab, polisi tak menemukan adanya indikasi pidana pemilu. Baik secara formil mau-

pun materiil. ‘’Hasil pemeriksaan, pelaku sengaja memasang spanduk tersebut untuk menguak kemungkinan adanya politik uang menjelang pemilu,’’ ujar Kapolres Pacitan AKBP Aris Hary-anto.

Menurut Kapolres, pidana pemilu salah sa-tunya muncul dengan adanya bukti ‘trans-aksi’’. Sedangkan upaya yang dilakukan MH tersebut, adalah kebalikannya. ‘’Niatnya hanya ingin mengetahui apakah ada money politic. Jadi dia melakukannya dengan cara mema-sang spanduk seperti itu,’’ jelasnya.

Ditegaskan dia, sejauh ini pihaknya be-lum mendapatkan bukti terkait adanya warga yang terprovokasi akibat tindakan pelaku. Polisi sendiri mengutamakan upaya pencega-han terhadap setiap potensi kerawanan yang dapat mengganggu keamanan dan ketert-iban masyarakat. Termasuk di antaranya ke-munculan spanduk menghebohkan tersebut. ‘’Hal-hal semacam itu kan bisa menimbulkan

multipenafsiran bagi masyarakat. Oleh karena itu, secepatnya kami turunkan. Kalau dibiar-kan, akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,’’ tandasnya.

Terpisah, Ketua Panwaslu Pacitan Berty Stevanus menjelaskan, setelah berkoordinasi dengan kepolisian, pihaknya menyerahkan semua prosesnya ke aparat berwenang. Kare-na belum termasuk pidana Pemilu. ‘’(Pema-sangan spanduk) Itu masuk pidana umum,’’ jelasnya.

Asumsi Berty tersebut didasari pada kata-kata tertulis. Yakni pada spanduk tidak men-cantumkan nama caleg atau parpol tertentu. Namun demikian, Ia menyayangkan munculnya spanduk tersebut. Bahkan dengan nada kehe-ranan, Berty mempertanyakan motivasi para pemasang. ‘’Tidak memenuhi unsur pidana Pe-milu. Namun meresahkan. Jika dibiarkan akan membuat proses Pemilu menjadi tidak bermar-tabat dan berkualitas,’’ tandas dia. (bc/dv/dik)

KECELE SPANDUKSERANGAN FAJAR

Pelaku Berdalih Prihatin, DiperiksaPolisi Tak Temukan Pidana Pemilu

Relokasi Tak Jauh dari Lokasi BencanaPACITAN, Media Aspirasi – Perger-

akan tanah yang terjadi di Dusun Ngas-em, Desa Kedungbendo, Kecamatan Tegalombo, yang terjadi beberapa waktu lalu, masih menimbulkan kere-takan dan tanah ambles. Oleh karena itu, Pemkab Pacitan, menilai rumah di lokasi tersebut tak lagi layak huni. Jadi, warga setempat harus direlokasi secepatnya.

Suradi, 52, warga Dusun Ngasem, Desa Kedungbendo, sekaligus korban retakan tanah ambles, mengaku sudah mendapat tempat relokasi yang dise-diakan Pemkab Pacitan. Namun, tem-patnya tidak jauh dari lokasi retakan. Sedangkan untuk pembangunan rumah, pihaknya juga diberikan stimulan sebe-sar Rp 7 Juta untuk pembangunan rumahnya. ‘’Selain itu, tanah dan pe-karangan yang terkenan retakan masih menjadi milik kami. Dan hasil tanaman juga masih kami panen,’’ katanya.

Diungkapkan Suradi, saat ini relokasi sudah dilakukan sekitar 10 warga. Tem-pat relokasi hanya berjarak 500 meter dari retakan. Meskipun dekat bencana, Suradi mengaku tidak terlalu khawatir. Sebab, pi-haknya sekeluarga sudah tinggal di tem-pat tersebut selama bertahun-tahun. Dan baru bulan kemarin terjadi tanah ambles. ‘’Jika relokasinya jauh atau di luar wilayah Dusun Ngasem, Desa Kedungbendo ini, mungkin kami akan kesulitan mencari nafkah dan harus adaptasi lagi,’’ ung-kapnya.

Ditambahkannya , memang sejak beber-apa tahun terakhir, baru kali ini ada bencana pergerakan tanah. Kerusakan rumah juga terhitung cukup parah. (bc/dik)

PACITAN, Media Aspirasi - Letusan dan sem-buran abu Gunung Merapi di DIY- Jateng sampai ke wilayah barat Kabupaten Pacitan,pada Kamis siang (27/3) sekira pukul 13.12 WIB. Peristiwa itu sekitar pukul 13.12 WIB dan hanya berlangsung 5 menit saja. Namun semburan abunya sampai ke Kabu-patenPacitan khususnya di Kecamatan Donorojo.

Menurut penjelasan, Didit Maryadi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pacitan, mengatakan’’ letusan Gunung merapi memang belum begitu be-sar namun abunya sudah ke wilayah Kecamatan Donorojo, begitu ada kabar kalau wilayah Donoro-jodan sekitar nya terkena hujan abu, jajaran BPBD langsung ke lokasi untuk melihat kondisi di lapan-gan, apakah ada dampak kerusakan serta dampak kesehatan dari hujan abu tersebut,ternyata wilayah Donorojo cukup parah untuk segi kesehatan bagi warga. Untuk itu, kami langsung membagikan masker ke masyarakat,’’ jelasnya.

Ke esokan harinya, jajaran BPBD langsung menuju ke sekolah-sekolah untuk membagikan masker kepada para siswa SD sampai ke Siswa SMK. Tak hanya itu saja, kami juga membagikan masker ke pengendara sepeda motor yang kebetu-lan melintas di jalan raya,’’ tandasnya.

Lebih lanjut, Iswahyudi, Kepala SDN Gendaran II,menerangkan’’ kami sangat berterima kasih ke-pada pemerintah Kabupaten Pacitan, khususnya BPBD yang langsung tanggap untuk membagikan masker kepada para siswa. Kejadian semburan abu gunung berapi tidak hanya satu kali ini saja, pada bulan lalu, saat gunung kelud sedang meletus abu nya juga sampai ke wilayah Donorojo, tetapi saat ini tidak begitu parah seperti semburan abu gunung kelud lalu,’’terangnya.

Iswahyudi berharap, semoga hujan abu dari gu-nung Merapi ini tidak berlanjut seperti gunung kelud, supaya para siswa tidak tertanggu dalam belajar nya. Kalau semburan itu berlanjut dan separah bu-lan lalu, terpaksa kami akan meliburkan anak-anak demi kesehatan para siswa-siswi,’’harapnya. (bc)

Semburan Abu Merapi Sampai Donorojo

Antisipasi Pelajar Hamil, Siapkan Fasilitas Medis

PACITAN, Media Aspirasi – Selain memper-siapkan diri di bidang akademik, lembaga pendi-dikan di Pacitan, diminta tidak melupakan persia-pan sisi medis. Khususnya bagi sekolah-sekolah dengan peserta ujian yang tengah hamil. ‘’Kami siapkan pelayanan kesehatan melalui UKS (Unit Kesehatan Sekolah) di masing-masing sekolah,’’ kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pacitan Sugeng Basuki, Selasa (1/4).

Secara spesifik, Sugeng tidak mengungkapkan peralatan atau sarana pendukung kesehatan apa yang harus tersedia di ruang-ruang UKS. Meski demikian, Ia memastikan persiapannya akan leb-ih dioptimalkan. Terlebih ketika menjalani ujian, kondisi psikologis siswa tengah berada dalam tekanan. Apalagi untuk siswi yang tengah hamil. Di satu sisi mereka berpikir keras agar mampu mengerjakan soal-soal ujian dengan benar, tetapi di sisi lain kondisi kesehatan juga harus tetap di-jaga.

Sugeng menjelaskan, bagi siswa yang tengah hamil atau sakit, pihaknya tidak akan memberikan perlakuan khusus. Namun jika pada perkemban-gannya siswa bersangkutan membutuhkan pen-anganan medis lebih intensif, maka pihak sekolah akan menghubungi tenaga kesehatan terdekat. Misalnya dari Puskesmas atau klinik kesehatan. Jika kemudian kondisi kesehatan peserta ujian tidak memungkinkan untuk melanjutkan menger-jakan soal-soal, mereka dapat ikut pada ujian susulan. ‘’Mengenai kondisi siswi yang hamil dan menjadi peserta ujian nasional, sepenuhnya kami serahkan ke pihak sekolah. Apakah tetap mengi-kuti ujian formal atau melanjutkan ke kesetara-an,’’ jelasnya.

Sementara, terkait hasil simulasi ujian nasion-al pada dua mata pelajaran yang belum memuas-kan, Sugeng menyatakan hal tersebut memang perlu perhatian lebih. Dua mata pelajaran itu adalah Matematika dan Bahasa Indonesia.

Untuk pelajaran Bahasa Indonesia, misalnya. Sugeng berpendapat kesulitan terjadi lantaran banyaknya kisi-kisi yang harus dipelajari siswa. ‘’Kelemahan ini nanti akan kami sampaikan pada pertemuan forum kepala sekolah maupun dalam forum MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelaja-ran),’’ terang dia.

Sebenarnya, untuk mengasah kemampuan siswa peserta, Disdik membuat soal-soal try out yang jauh lebih sulit dibanding soal ujian sebenarnya. Dengan demikian kemampuan maupun perkembangan kemampuan siswa ter-pantau. Untuk jenis soal ada dua sifat, prediktif dan evaluatif. Soal evaluatif dibuat berdasarkan mata pelajaran yang telah diajarkan. Sedang-kan prediktif adalah soal yang memprediksi ke-mampuan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. (dv/dik)

PENDIDIKAN

BENCANA ALAMMEDIA ASPIRASI/ELSI BUDI CAHYONO

MEDIA ASPIRASI/ELSI BUDI CAHYONO

MEDIA ASPIRASI/ELSI BUDI CAHYONO

SPANDUK provokatif yang dibuat MH, justru berujung pada pemeriksaannya di kepolisian.

WARGA Ngasem, tetap bertahan di lokasi relokasi, meski jaraknya cu-kup dekat dengan lokasi bencana

tanah ambles.

EDISI 542 - 8 APRIL I TAHUN 2014

MADIUN4 EDISI 542 - 8 APRIL I TAHUN 2014Media ASPIRASI

SELANGKAH LEBIH DEKAT !

PASAR BANYAK YANG MANGKRAK

Pemkab TetapBangun Pasar Baru

MADIUN, Media Aspirasi - Pemerintah Kabupaten Madiun

meresmikan pasar desa Bakur, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, yang dibangun dari hasil sharing bantuan dari Kementeri-an Perdagangan Republik Indo-

nesia, Kamis(27/3).Ironisnya, meskipun sejumlah

pasar desa di wilayah Kabupat-en Madiun masih banyak yang mangkrak, dikarenakan salah

pengelolaan, nampaknya tak menyurutkan niat Pemerintah Kabupaten Madiun untuk tetap membangun pasar desa baru disejumlah titik diwilayah Kabu-paten Madiun.

Menanggapi keputusan Pemk-ab yang masih terus membangun pasar desa baru, Bupati Madiun Muhtarom mengatakan,”biarpun pada kenyataan banyak pasar desa yang mangkrak, tetapi Pemkab Madiun tetap akan membangun pasar desa yang baru di sejum-lah wilayah di Kabupaten Madiun, dengan konsep yang berbeda dibanding pasar desa yang terlan-jur mangkrak,”terangnya.

Mbah Tarom menjelaskan, pasar-pasar yang akan dibangun nantinya memiliki perbedaan dengan yang lama. Disebutkan-ya, Pemkab Madiun akan meng-gandeng sejumlah koperasi yang sehat untuk mengelola pasar

desa ini, sehingga diharapkan dengan pengelolaan dari koper-asi-koperasi ini bisa menjadikan pasar desa semakin kuat dan bermanfaat untuk aktifitas jual beli masyarakat. Ditambahkanya, selama ini lembaga koperasi bu-kan hanya mengurusi persoalan simpan pinjam saja, namun juga bisa sebagai pengelola aneka usa-ha lainya, diantaranya pasar ini.

Sementara itu, Kadindag-kopar Kabupaten Ma-diun, Tontro Pahlawan, mengatakan,”memang saat ini koperasi di Kabupaten Madiun diarahkan untuk membantu mengelola pasar desa, khusus-nya bagi koperasi yang sehat dan memiliki anggota UKM kecil dan menengah, sehingga pasar desa bisa berjalan maksi-mal dan menjadi pusat per-belanjaan masyarakat desa,” pungkas Tontro. (tok/so)

MADIUN, Media As-pirasi - Pasar unggas dan kerajinan Dolopo yang ter-letak di Jalan raya Madiun -Ponorogo, tepatnya dise-belah selatan kantor Keca-matan Dolopo, kondisinya sangat memprihatinkan. Selain itu, sejak dibangun 12 tahun lalu, pasar ini belum difungsikan secara maksimal dan beberapa pemilik kios mengosong-kan kios itu sia-sia, yang nampak hanya dipakai

penjual kopi.Seperti penuturan Ba-

juri (43) seorang pemilik kios kepada Media Aspirasi, “sejak pasar unggas ini dir-esmikan, fungsi dari pasar unggas ini tidak berjalan se-bagaimana mestinya, dulu banyak pedagang yang me-nyewa kios disini, karena di-rasa berdagang di lokasi ini tidak menguntungkan, mer-eka memutuskan pindah dari sini,” tuturnya.

Seperti diketahui, dipasar

unggas dan kerajinan Dolo-po ini, sama sekali tak mem-perlihatkan adanya kegiatan jual beli seperti kebanyakan pasar yang lain, dan mungkin hanya beberapa kios saja yang terisi, itupun hanya dideretan depan, sehingga pasar ung-gas ini kelihatan tak terawat baik, jadi tak mengherankan jika bangunan yang di buat tahun 2002 serta menelan biaya ratusan juta ini, seo-lah mubazir dan meng-hamburkan uang negara

saja. Untuk itu diharapkan Pemerintah Kabupaten Ma-diun sebagai pemilik pasar unggas Dolopo ini ha-rus segera bertindak un-tuk menata kembali pasar unggas tersebut agar bisa berfungsi maksimal, sesuai kegunaannya dan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas, dan tidak dibiarkan mubazir setelah sekian lama tidak berfungsi sebagaimana mestinya. (tok/so)

Ratusan Kios Di Pasar Unggas Mubazir

Ya, itulah rumah Astuti panggi-lan akrab ibu rumah tangga berusia 45 tahun ini. Disela sela kesibukan-nya melayani suami tercinta Su-ratno dan satu anaknya, sejak 2006 silam dia mulai berbudi daya bu-rung ocehan. Dan begitu, wartawan Koran ini menyambangi rumah

dibagian belakang miliknya, terlihat astuti sedang sibuk membersihkan kandang burung peliharaannya layak nnya seorang laki laki. “Silah-kan masuk mas, maaf ya saya sambi selesaikan memberikan makan bu-rung dulu,”kata Astuti yang terlihat kewes memegang jangkik dan ulat makanan sang burung.

Perempuan yang mengena-kan baju berwarna kuning ber-motif bunga ini juga terlihat aktif dengan sapu ditangan kanannya. Beberapa sangkar burung meng-gantung rapi berjajar di teras belakang rumah itu. Sesekali dia mengawasi burung-burung itu sambil melanjutkan aktivitasnya. ‘’ kandang ini harus dibersihkan biar tidak mudah terserang penyakit,’’ katanya

Perempuan kelahiran Madiun, 14 Maret 1969 itu sekilas sama lazimnya ibu rumah tangga. Na-mun, perempuan 45 tahun itu me-mang tidak bisa jika hanya berdiam diri dirumah sembari menunggu suami pulang. Dia begitu telaten membersihkan 26 kandang ternak burungnya setiap hari. Belum pulu-han sangkar burung yang sengaja digantung sebagai burung hiasan rumah.

Tidak hanya sekedar member-

sihkan kandang, Astuti juga telaten memandikan puluhan ekor burung ternaknya. ‘’Kalau semua ya ada 70 an ekor,’’ paparnya.

Aneka burung kicau mania menghiasi kandang yang tidak be-gitu besar di belakang rumahnya. Mulai dari burung Murai, Jalak Suren, Love Bird, Podang, Kenari dan beberapa burung kicau sebagai masteran. Ibu satu anak itu begitu luwes merawat anak-anak burung hasil ternaknya yang sengaja dipi-sah da ri induknya. Anakan burung

itu kemudian ditempatkan pada in cubator khusus. Dengan pen-gaturan suhu yang cukup hangat.

Kisah ibu satu anak ini, awaln-nya tidak sengaja membudidayakan ane ka burung kicauan. Perempuan ini juga tidak suka dan canggung terhadap burung. Bahkan dengan hewan makanan burung seperti kroto, ulat dan jangkrik, dirinnya pun juga merasa jijik.

Awalnya ceritannya, saat itu, sang suami yang bekerja di kantoran se-dang memelihara burung kenari satu

pasang yang dibeli dengan harga Rp 50 ribu. Astuti awalnnya ngambek lantaran sang suami membeli den-gan harga mahal.

Namun, selang beberapa bu-lan munculah anakan yang semakin lama semakin banyak. Apalagi, dari anakan kenari tersebut laku dijual dengan harga kisaran Rp 150 untuk anak dan Rp 400 untuk calon indu-kan.

Karena sangking kerapnya me-nikmati uang hasil burung, dirinya mengaku kepincut dengan tawaran harga burung tersebut. ‘’Kebetulan waktu ditawar pembeli saya menge-tahui langsung karena diajak oleh bapak,’’ ucapnya.

Mengetahui harga burung kicau yang cukup menggiurkan dirinya kemudian getol membantu suami merawat dua burung kenari itu. Apa-lagi, sang suami bekerja mulai jam 7 pagi hingga jam 4 sore. Sehingga, dengan keuntungan yang cukup menggiurkan tersebut, Astuti mem-beranikan diri untuk memelihara burung kicauan. “ya dari anakan bu-rung tersebut kita kembangkan terus hingga menjadi puluhan burung kenari,”tandasnya.

Merasa sukses dengan bu-rung asal negeri Belanda ini, Astuti mengembangkan hasil budidayanya

menjadi aneka burung kicauan lain-nya, seperti Murai, Kacer, Jalak Suren, love bird, Podang dan lainnya. Dan saat ini jumlah koleksi burung mi-liknya kian memadari pekarangan rumah belakang miliknya. “Jumlahn-ya saat ini sekitar 70 pasang burung. Yang paling banyak jalak suren, Mu-rai, Kacer dan kenari,”terangnnya.

Berkat tangan dingin dan ketelate nannya inilah, kini ibu rumah tangga ini mampu membuat burung peliharannya menjadi sumber pundi pundi rupiah. Hal ini terbukti, dari ha-sil peranaannya. Tidak sempat dipe-lihara hingga dewasa. Karena meski baru usia 9 – 14 hari sahaja, burung miliknya tersebut telah ter jual kare-na sudah banyak pesanan. Bahkan, sempat kewalahan melayani peme-san, terutama anakan murai, jalak suren dan kacer.

Bisa dibayangkan, Jika sepasang anakan murai usia 9 – 14 hari ia jual dengan harga Rp 2,7 juta. Sepasang anak jalak suren ia jual Rp 500 ribu, sepasang anakan burung kacer Rp 500 ribu dan beberapa burung lainnya. Dalam sebulan ibu rumah tangga ini bisa memanen puluhan juta rupiah. “ya kami banyak bersyukur saja mas. Siapa sangka dari hanya bermodal Rp 50 ribu tahun 2006 lalu, saat ini bisa seperti ini,”tandasnya.***

Dari Rp. 50 Ribu, Kini menjadi Rp500 juta.

Kisah Ibu Rumah Tangga yang Bergelut Dengan Burung KicauanRumah kediaman Binti Yuliastuti, warga Desa Putat Kecamatan Geger Kabupaten Madiun sekilas tidak ada beda dengan rumah warga disekitarn-nya. Namun jika anda berhenti sejenak, baru terdengarlah suara kicauan burung yang merdu saling bersahut sahutan. Dan jika anda semakin lama ber-diam diri, semakin terper-angah pula telinga anda dimanjakan oleh suara merdu ciptaan Sang Khaliq yang bernama burung

Catatan Wachid , Madiun

MADIUN, Media Aspirasi - Memasuki pergantian musim,

puluhan pasien terus memban-jiri Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Dolopo Kabupaten Ma-diun. Rata rata pasien didomi-nasi anak-anak yang mengalami panas dan kejang kejang.

Seperti dialami Lasti, ibu rumah tangga Asal Desa Lem-bah, Kecamatan Dolopo. Sejak empat hari lalu, dirinnya terpaksa menginap di RSUD ini karena anak pertamannya yang masih usia 2 tahun terkena serangan panas yang cukup tinggi. “Suhu tubuhnya mencapai 39,3 de-rajat celcius, akibatnnya, anak kesayangannya tersebut terus menangis dan kerap mencret saat buang air besar,”terangnya.

Sementara, petugas ruang mawar RSUD Dolopo, Dian Puspitasari mengakui, me-mang selama dua pekan tera-khir jumlah balita yang masuk keruang mawar ini meningkat tajam. “Pasien diruang ini di-dominasi oleh anak balita yang mengalami panas dan kejang kejang,”terang Dian

Disebutkanya, dalam dua pekan terkahir dari 65 pasien balita di ruang ini, 20 pasien diataranya mengeluh karena panas dan kejang-kejang. Dan rata dari suhu badan pasien saat masuk keruang ini kisa-

ran 39.0 derajat celsicus. “Suhu tubuh balita rata-rata naik, padahal suhu badan normal hanya kisaran 38.0 derajat celsius,”bebernya.

Jumlah pasien ini diprediksi akan terus melonjak seiring musim kemarau tiba. Sehingga, dihimbau kepada ibu yang me-miliki balita agar lebih menjaga stamina anak-anaknya agar tak terserang penyakit panas dan kejang. “harus diberi makanan yang bergizi, dan selalu menjaga kebersihan. Agar anak tak mudah terserang penyakit,”tandasnnya. (tok/wah/so)

Pancaroba, Pasien Anak Kejang Membludak

MADIUN, Media Aspirasi – Kepolisian Sektor (Pol-sek) Mejayan, mengamankan sebuah truk dengan no-mor polisi K 1359 LH saat melintas di jalan raya Madi-un-Surabaya berisi kayu jati,yang diduga hasil curian, Rabu (26/3) malam. Satu orang berhasil ditangkap ber-nama Sarimun alias Sukimin, warga Rembang, Jawa Tengah, sedangkan lima orang temannya berhasil melarikan diri.

Polisi yang mendapati laporan dari warga, bahwa ada sebuah truk dengan nopol luar daerah keluar dari hutan milik Perhutani KPH Madiun, tanpa melalui pos penjagaan perhutani, langsung melakukan pengejaran. “ Melihat ada truk mencurigakan keluar dari hutan per-hutani, saya langsung lapor ke Polsek Mejayan,”ujar Mardiyanto, warga sekitar hutan.

Tertangkapnya pelaku, lantaran truk yang berusaha kabur, dan sesampainya dipertigaan Buduran, Me-jayan, truk terjebak lampu merah. Mengetahui bahwa mereka dikejar polisi dan truk yang mengangkut kayu terjebak lampu merah, sontak saja enam pelaku sem-burat kabur. “Satu orang terjebak di perkampungan dan ditangkap warga, sedangkan 5 pelaku lainya ber-hasil melarikan diri dengan menumpang panther biru ke arah selatan yang diduga juga anggota komplotan-nya,” tegas Kompol Basuki.

Polisi terus melakukan penyelidikan untuk men-gungkap sindikat antar provinsi yang diduga terlibat dalam pembalakan liar di wilayah Madiun. (tok/so)

Polisi Tangkap Blandong Luar Daerah

SALAH satu pasar desa yang mangkrak di Kab. Madiun.

RATUSAN kios yang kosong.

MEDIA ASPIRASI/ANTOK PURBA

MEDIA ASPIRASI/ANTOK PURBA

MEDIA ASPIRASI/ANTOK PURBA

BINTI YULIASTUTI, perempuan pembudidaya burung kicauan.

SALAH SATU balita yang dirawat dirumah sakit akibat musim pancaroba.

Kampanye, SBY Beberkan “Tujuh Berita Baik”

JAKARTA, Media Aspirasi - Ketua Umum Partai De-mokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampai-kan keberhasilan pemerintahan yang dipimpinnya saat kampanye di Semarang, Jawa Tengah. Dia menyebutnya sebagai tujuh kabar baik. “Hari ini kita berkumpul, tidak lain tujuannya adalah Indonesia yang kita cintai. Saya in-gin sampaikan tujuh berita baik,” ujar SBY di hadapauan ribuan simpatisan dan kader Partai Demokrat di lapangan Pekan Raya dan Promosi Pembangunan (PRPP), Sema-rang, Sabtu (29/3/2014).

Pertama, sebut SBY, sudah puluhan tahun meren-canakan rel ganda dari Pekalongan sampai Surabaya, namun baru terealisasi pada pemerintahannya. “Dengan rel ganda, kereta lebih cepat, aman, dan nyaman. Ber-syukur tidak?” tanya SBY.

Kabar baik kedua terkait pembangunan jalan tol Sema-rang-Solo yang kini sudah tersambung sampai Bawean. SBY bercerita, jalur itu sebenarnya sudah selesai diban-gun. Tetapi, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan masih menunggu peresmian Presiden baru bisa digunakan. “Saya katakan segera dibuka, tidak per-lu peresmian agar saudara-saudara kita bisa merasakan manfaatnya,” ujar SBY. Kabar baik ketiga yang disampai-kan SBY adalah dibangunnya proyek gas bumi mulai dari Kepodang hingga Semarang. Setelah proyek ini selesai, SBY memastikan industri di Jawa Tengah akan mening-kat karena akan memenuhi pasokan gas industri.

Selanjutnya, SBY pun menyinggung kabar baik yang keempat terkait pembangunan Bandara Ahmad Yani yang lama terhenti. Menurut SBY, pembangunan ban-dara itu tersendat karena ada perbedaan pandangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Untuk soal ini, SBY pun mengaku dihubungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meminta Presiden untuk turun tan-gan menyelesaikan masalah itu. “Alhamdulillah, kemarin sudah selesi, maka kita bangun dan kita tingkatkan kapa-sitasnya yang diperlukan,” imbuhnya.

Kabar baik ke lima, sambung SBY, Universitas Tidar di Semarang yang statusnya kini menjadi universitas negeri. Keenam, terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. SBY menuturkan saat ini ada 120 juta ma-syarakat mendapat BPJS Kesehatan sehingga bisa bero-bat gratis. “Berita baik terakhir, UU Desa telah disahkan. Desa akan punya kemampuan memimpin. Kini anggaran-nya sampai Rp 1,4 miliar, perangkat desa juga diberikan kepastian,” papar SBY.

Dengan tujuh kabar baik itu, SBY pun meminta ma-syarakat untuk bersyukur. “Yang tidak pandai bersyukur, akan ada azab Tuhan yang Maha pedih. Kita pilih bangsa yang menyalah-nyalahkan dan tidak pandai bersyukur, baik tidak? Tidak,” ucap SBY.(Kompas.com/so)

NASIONAL

KRIMINAL

NGAWI, Media Aspirasi - Sung-guh ironis, sebanyak tiga ruang kelas SDN 02 Banjaransari, Kecamatan Pa-das, yakni ruang kelas III-A, IV-A dan IV-B yang kondisinya memprihatinkan bahkan nyaris roboh.

Atap bangunan ketiga ruang kelas ini selain nyaris roboh dibeberapa titik terli-hat jebol namun tragisnya lagi ruang ke-las tersebut masih digunakan siswa untuk proses belajar dan mengajar. Bisa jadi pe-mandangan yang demikian ini sungguh dibuat miris apabila melihat langsung ke lokasi. Anehnya, pihak sekolah meski sudah berulang kali melaporkan kondisi ruang kelasnya yang terancam roboh namun realitanya pihak Dinas Pendidi-kan (Diknas) Kabupaten Ngawi terkesan cuek. “Dengan kondisi seperti yang ter-lihat kami sebetulnya sudah berulang-kali mengajukan proposal ke Diknas tapi sampai saat ini belum ada realisasinya,” terang Suwito, Kepala SDN 02 Banjaran-sari, Kamis kemarin (27/03).

Dengan kondisi yang sangat mem-prihatinkan ini Suwito mengaku su-dah melaporkan ke Diknas Kabupaten Ngawi. Bahkan, pihak sekolah sudah pernah mengajukan permohonan dan proposal rehab, sebanyak dua kali se-lama dua tahun terakhir. “Semua per-mohonan dan proposal pengajuan ban-tuan dana rehab tak pernah digubris,” keluhnya. Dia menjelaskan, tiga ruang kelas yang nyaris roboh sekarang ini ditempati 58 siswa dari 120 siswa selu-ruh sekolah. Ke 58 siswa itu, dari III-A sebanyak 21 siswa, dan kelas IV-A serta kelas IV-B masing-masing 37 siswa. Bahkan di ruang kelas IV-A, siswa ha-rus belajar dengan alas terpal karena

kekurangan meja dan kursi. Di ruangan kelas ini terlihat plafonya sudah roboh beberapa bulan lalu yang hanya me-ninggalkan sisa kayu bergelantungan dimana-mana.

Kalau kondisi tersebut dibiarkan ber-larut-larut kemungkinan besar jiwa siswa yang ada dibawahnya sewaktu-waktu terancam. Siswa kelas IV-A, Efendi men-gaku selama ini tak bisa belajar dengan nyaman dan tenang karena atap plafon kerap sekali jebol satu persatu meski tak secara keseluruhan. “Kalau ada angin kencang, atap bisa ambrol dan saya ber-harap ruang kelas ini segera diperbaiki agar bisa belajar dengan nyaman dan aman,” terangnya. Sementara Bayu Wi-jayanto dari LSP3-KIN Ngawi menegas-kan dengan kondisi ruang kelas SDN 02 Banjaransari merupakan potret yang se-benarnya terhadap kondisi pendidikan nasional dewasa ini.

Kupasnya, fasilitas dan sarana bela-jar memainkan peranan penting dalam menentukan mutu pendidikan bagi para calon penerus bangsa. Namun pemer-intah yang memiliki kewajiban untuk menyediakan fasilitas dan sarana bela-jar, belum memberikan perhatian serius terhadap dunia pendidikan. “Kan aneh kalau toh Diknas tutup mata mana nura-ninya jangan diumbar dong ruang kelas itu,” katanya. Bayu mengusulkan kepada pihak terkait agar pembangunan gedung sekolah dilakukan secara profesional dan terkesan tidak asal-asalan. Membangun gedung sekolah kembali yang kokoh dan berkualitas merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah khu-susnya Kabupaten Ngawi dan pemerin-tah pusat. (pr/so)

NGAWI 5EDISI 542 - 8 APRIL I TAHUN 2014 Media ASPIRASI

SELANGKAH LEBIH DEKAT !

GEDUNG SD NYARIS ROBOH DIKNAS CUEK

NGAWI, Media Aspirasi - Anang Sunarto (40) pria paruh baya asal Dusun Weru, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, ditemukan tewas mengenaskan dirumahnya sendiri dengan kondisi leher tergorok senjata tajam hampir putus. Kejadian yang cukup menggemparkan warga sekitar kali pertama diketahui oleh Anas (11) putri pertama korban sekitar pukul 08.30 WIB pada Senin pagi (31/03). Saat itu Anas tengah melihat televisi diruang depan mendadak dikejutkan dengan suara gemertak dari be-lakang almari setelah dilihat ternyata ayahnya sudah meregang nyawa dengan bersimbah darah. “Tadi sesuai kabarnya yang menemukan pertama kali anaknya itu dan kemudian memberi-tahukan kepada neneknya yang tidak jauh dari rumah korban,” terang Kopep Pujoko salah satu tetangga korban.

Setelah diketahui Anang Sunarto dalam kondisi sekarat para kerabat yang dibantu tetangga sekitar berusaha memberikan pertolongan kepada korban yang masih terlentang dibalik al-mari rumahnya. Karena darah yang dikeluarkan korban cukup banyak akhirnya dalam beberapa menit kemudian nyawa bapak yang memiliki dua orang anak ini tidak bisa diselamatkan. Masih menurut Kopep Pujoko sebelum korban ditemukan tewas oleh anaknya tidak ada gelagat apapun yang mencurigakan baik aki-bat gonjangan jiwanya maupun mempunyai musuh diluar bah-kan korban terlihat melakukan aktivitas seperti biasanya. “jelas belum bisa disimpulkan korban tersebut tewas akibat bunuh diri atau dibunuh pihak lain karena sepengetahuan saya dia orang-nya baik dimata masyarakat,” jelasnya agi.

Ulas Kopep, selama ini korban memang tinggal bersama dua orang anaknya semenjak istri korban yakni Eni berangkat menjadi TKW diluar negeri 6 bulan lalu. “Kalau menurut saya mereka hidupnya biasa-biasa saja dan nampak rukun dan tidak ada problem apalagi musuh, jadi bingung semuanya sebagai tetangga seperti saya ini apa motif korban kalau bener penye-babnya bunuh diri,” kata Kopep Pujoko. Namun terang nara sumber yang enggan disebut namanya membeberkan, sebelum Eni berangkat kerja menjadi TKW diluar negeri, istri korban ini mempunyai utang piutang sekitar Rp 250 juta dengan pihak lain namun sudah diselesaikan semuanya oleh pihak keluarga. “Me-mang setahu aku istrinya itu dulu bekerja disebuah koperasi dan mempunyai hutang namun kelihatannya sudah dibayar semua, tapi jelasnya lagi kita ini tidak tahu juga,” ungkap nara sumber.

Untuk mengamankan lokasi rumah korban sambil menunggu olah TKP, pihak Polsek Widodaren langsung memberikan garis polisi disekitar lokasi ditemukan korban tewas. Untuk memasti-kan penyebab kematian korban, jenazah Anang Sunarto segera dikirim ke RSUD dr Soeroto Ngawi untuk diakukan outopsi. Baru sorenya jenasah korban dibawa pulang untuk dimakamkan di TPU setempat. Sementara AKP Budi Santoso Kasatreskrim Polres Ngawi menegaskan untuk mengetahui penyebab kematian korban pihaknya langsung melakukan olah TKP. “Kalau belum ada hasilnya dari outopsi maupun olah TKP, kita sendiri belum bisa mengatakan apakah bapak ini tewas bunuh diri atau dibunuh,” terangnya. (pr/so)

Pria Paro Baya Ditemukan Tewas, Leher Tergorok

LINTAS

NGAWI, Media Aspirasi - Lagi, Kabupaten Ngawi menore-hkan kembali catatan prestasi setelah sepekan sebelumnya masuk 6 besar penilaian pemanfaatan Toga tingkat nasi-onal. Kini dengan daya dorong sumber daya manusia yang ada dengan komposisi yang ‘pas’ khususnya dari Pemkab Ngawi mampu memberikan pembinaan bagi desa-desa untuk mengembangkan kreatifitas menuju kesejahteraan rakyatnya. Terbukti Desa Babadan, Kecamatan Paron mewakili Kabu-paten Ngawi menuju lomba 3 besar penilaian gotong royong Propinsi Jawa Timur tahun 2014 selain dua kabupaten lainya seperti Lamongan dan Pacitan, Kamis (27/03). Penilaian di-lakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap administrasi, Pre-sentasi dan Peninjauan lapangan, yang terdiri dari 4 indikator atau bidang, yaitu bidang Kemasyarakatan, ekonomi, sosial budaya, dan agama serta bidang lingkungan.

Ketua Tim Penilai Tingkat Provinsi Jawa Timur sekaligus Kepala Bidang Sosial Budaya Badan Pemberdayaan Ma-syarakat (Bapemas) Provinsi Jawa timur, Suryaman, saat meninjau Desa Babadan mengatakan, lomba gotong royong yang dilakukan tahun ini merupakan tahun ketiga yang bertu-juan untuk mendorong masyarakat berpartisipasi melakukan gotong royong yang saat ini perlahan mulai ditinggalkan. Tu-tur Suryaman, pemenang juara 1 nantinya, berpotensi dilom-bakan kembali di tingkat nasional. “Jadi lomba gotong royong yang dilakukan pada intinya untuk mensuport kegiatan sema-cam ini yang dirasakan mulai pudar ditengah masyarakat,” terangnya.

Ungkap Suryaman proses penilaianya sendiri berdasarkan surat keputusan Gubernur Jawa Timur tentang tim lomba, yakni kabupaten/kota menyampaikan kepada propinsi, per-wakilan atau kelurahan yang pernah mendapat juara tingkat kabupaten/kota untuk dikirim ke tingkat propinsi. Sementara Mohamad Sodiq Kepala BPM dan Pemdes Kabupaten Ngawi menjelaskan Desa Babadan yang kental dengan wisata sprit-ualnya khususnya Alas Srigati siap menang untuk mewakili Kabupaten Ngawi baik dari partisipasi masyarakat, pember-dayaan masyarakat maupun motivasi dari masyarakat diting-kat Propinsi Jawa Timur. (pr/so)

Ngawi Masuk 3 BesarDi Jawa Timur

LINTAS

KONDISI ruang kelas SDN 02 Banjaransari yang rusak.

JENAZAH korban saat akan dibawa ke Rumah Sakit

MEDIA ASPIRASI/DIDIK PURWANTO

MEDIA ASPIRASI/DIDIK PURWANTO

PARA penilai lomba gotong royong tingkat Propin-si Jawa Timur di Desa Babadan, Kecamatan Paron, Ngawi

MEDIA ASPIRASI/DIDIK PURWANTO

CAKRAWALA6 EDISI 542 - 8 APRIL I TAHUN 2014Media ASPIRASI

SELANGKAH LEBIH DEKAT !

I. PENDAHULUANA. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana terakhir diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007;3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008;

B. Gambaran Umum DaerahKabupaten Pacitan terletak di antara 110º 55’ - 111º 25’ Bujur Timur

dan 07º 55’ - 08º 17’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.389,87 Km² atau 138.987,16 Ha. Secara administratif, Kabupaten Pacitan terbagi atas 12 Kecamatan, 5 Kelurahan dan 166 Desa. Berdasarkan data penduduk dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan, jumlah penduduk Kabupat-en Pacitan pada akhir tahun 2013 sebesar 512.314 jiwa terdiri dari 255.074 jiwa laki – laki dan 257.240 jiwa perempuan.

Potensi unggulan daerah yang ada di wilayah Kabupaten Pacitan se-cara umum meliputi bidang Pertanian; Perkebunan Rakyat; Peternakan; Kehutanan dan Pertambangan/ Sumber Daya Mineral; Pariwisata; Kelau-tan dan Perikanan; Perdagangan serta Perindustrian.

II. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHA. Visi dan MisiVisi Kabupaten Pacitan adalah : “TERWUJUDNYA MASYARAKAT PACI-

TAN YANG SEJAHTERA” Untuk mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan misi, yaitu : 1. Profesional birokrasi dalam rangka meningkatkan pelayanan prima

dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik.2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 3. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat 4. Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang bertum-

pu pada potensi unggulan.5. Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan dasar6. Mengembangkan tatanan kehidupan masyarakat yang berbudaya,

berkepribadian dan memiliki keimanan serta memantapkan keruku-nan umat beragama

B. Stategi dan Arah Kebijakan DaerahStrategi pembangunan jangka menengah Kabupaten Pacitan Tahun

2011–2016, sebagai berikut:1. Strategi profesional birokrasi2. Strategi akselerasi pengembangan desa siaga3. Strategi pengembangan manajemen pendidikan berbasis prestasi siswa4. Strategi pengembangan ekonomi kerakyatan5. Strategi pemantapan daya dukung infrastruktur pembangunan daerah6. Strategi penguatan jati diri masyarakat

Arah kebijakan Kabupaten Pacitan disusun sebagai berikut:1. Arah Kebijakan Tahun Pertama (2012)

Diarahkan untuk penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik, pen-ingkatan profesionalisme, penyediaan sarana dan prasarana pendidi-kan, pengembangan pusat ekonomi unggulan, peningkatan aksesibil-itas infrastruktur kesehatan serta infrastruktur dasar lainnya.

2. Arah Kebijakan Tahun Kedua (2013)Diarahkan untuk pemenuhan SPM daerah, peningkatan pelayanan prima, pemberdayaan perilaku hidup sehat, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelo-laan infrastruktur dasar. Pada tahap ke II juga terus melanjutkan fokus pembangunan tahun 2012 yang belum tercapai dan harus disele-saikan pada tahun 2013.

3. Arah Kebijakan Tahun Ketiga (2014)Fokus pembangunan mewujudkan lingkungan sehat, perbaikan lay-anan kesehatan, pemenuhan pendidikan terjangkau bagi seluruh ma-syarakat, peningkatan pelayanan pendidikan, peningkatan ketahanan pangan, pemberdayaan UMKM dan koperasi. Pada tahap III juga terus melanjutkan fokus pembangunan tahun-tahun sebelumnya yang ha-rus diselesaikan pada tahun 2014.

4. Arah Kebijakan Tahun Keempat (2015)Pada tahap IV pembangunan difokuskan pada penciptaan sistem dis-tribusi dan pemasaran komoditas unggulan, serta penguatan tatanan sosial masyarakat. Tahap IV juga terus melanjutkan fokus pemban-gunan tahun-tahun sebelumnya yang harus diselesaikan pada tahun 2015.

5. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2016)Tahap terakhir periode kepemimpinan bupati, sehingga pada tahap ini diharapkan visi dan misi bupati dapat tercapai. Pada tahun 2016 fokus pembangunan untuk mewujudkan masyarakat rukun dan da-mai. Pada tahap V juga terus melanjutkan fokus pembangunan tahun-tahun sebelumnya yang belum tercapai. Pada tahap terakhir ini di-harapkan semua target yang telah direncanakan dapat tercapai secara

keseluruhan.

C. Prioritas DaerahProgram pembanguna daerah untuk mencapai visi dan misi kepala

daerah 2011-2016 berdasarkan pada strategi yang ditetapkan adalah se-bagai berikut :1. Program pembangunan daerah pada strategi profesional birokrasi ;2. Program pembangunan daerah pada strategi akselerasi pengemban-

gan desa dan kelurahan siaga;3. Program pembangunan daerah pada strategi pengembangan mana-

jemen pendidikan berbasis prestasi siswa;4. Program pembangunan daerah pada strategi pengembangan eko-

nomi kerakyatan; 5. Program pembangunan daerah pada strategi daya dukung infrastruk-

tur pembangunan daerah;6. Program pembangunan daerah pada strategi penguatan jati diri ma-

syarakat;

III. URUSAN DESENTRALISASICapaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pacitan selama Tahun 2013

telah menunjukkan hasil signifikan, yang dapat dilihat dari peningkatan kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pacitan bila dibandingkan dengan tahun 2012, hal ini ditunjukkan dari indikator ekonomi : 1. PDRB Kabupaten Pacitan mengalami peningkatan :

• PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 mencapai Rp. 4.720.041.850.000,00 atau meningkat 12,04% dibanding tahun 2012, Rp. 4.197.613.740.000,00

• PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2013 mencapai Rp. 1.868.564.890.000,00 atau meningkat 6,01% dibanding tahun 2012 Rp. 1.762.562.970.000,00.

2. Pendapatan per kapita masyarakat Kabupaten Pacitan tahun 2013 mencapai Rp. 8.534.734,74 dan menurun menjadi Rp. 7.198.872,06 pada tahun 2012 atau meningkat 18,55%;

3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pacitan tahun 2013 mencapai 72,91 dan meningkat menjadi 72,77 pada tahun 2012 atau meningkat 0,19;

4. Angka Harapan Hidup (AHH) masyarakat Kabupaten Pacitan Tahun 2013 mencapai 71,69 dan meningkat menjadi 71,58 pada Tahun 2012 atau meningkat 0,15;

5. Angka rata - rata Lama Sekolah masyarakat Kabupaten Pacitan Tahun 2013 mencapai 6,99 dan meningkat menjadi 6,95 pada Tahun 2012 atau meningkat 0,04;

6. Angka Melek Huruf masyarakat Kabupaten Pacitan Tahun 2013 men-capai 92,62 dan meningkat menjadi 92,44 pada Tahun 2012 atau me-ningkat 0,18.

7. Angka sementara jumlah masyarakat miskin mengalami penurunan yaitu dari 16,88% pada tahun 2013 menurun menjadi 17,20% pada tahun 2012, sedangkan tingkat pengangguran terbuka juga mengal-ami penurunan dari 1,14% pada tahun 2013 menurun menjadi 1,16% pada tahun 2012.

Pengelolaan keuangan daerah APBD Kabupaten Pacitan tahun 2013 se-cara umum telah dilaksanakan dengan hasil capaian kinerja sebagai berikut :

1. Sektor Pendapatan Tahun 2013 dengan target Rp. 1.059.950.556.516,97 dapat terealisasi sebesar Rp. 1.061.361.550.438,16 atau tercapai sebe-sar 100,13 %, dengan dukungan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebe-sar Rp 62.952.487.716,16 atau mencapai 105 % dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 59.955.764.782,67.

2. Sektor Belanja Daerah Tahun 2013 sebesar Rp. 1.106.687.948.964,19 dapat terealisasi sebesar Rp. 1.036.980.098.890,10 atau 93,70% yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 724.455.198.735,16 dan belanja langsung sebesar Rp.312.524.900.154,94 sehingga ter-dapat penghematan sebesar Rp. 69.707.850.074,09

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan dilak-sanakan Pemerintah Kabupaten Pacitan pada tahun 2013 terdiri dari 26 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan.

IV. TUGAS PEMBANTUANA. Tugas Pembantuan yang Diterima

Kabupaten Pacitan pada tahun anggaran 2013 mendapatkan Tugas Pembantuan sejumlah 11 (sebelas) urusan wajib dan 2 (dua) urusan pilihan, terdiri dari :

1. Urusan Wajib meliputi : Urusan Pendidikan, Urusan Kesehatan; Urusan Pekerjaan Umum; Urusan Perencanaan Pembangunan; Urusan Per-hubungan; Urusan Sosial; Urusan Ketenagakerjaan; Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; Urusan Pemuda dan Olahraga; Urusan Ketahanan Pangan; Urusan Pemberdayaan Masyarakat. Jumlah Ang-

garan Tugas Pembantuan yang diterima Kabupaten Pacitan pada Ta-hun 2013 untuk urusan wajib sebesar Rp. 316.939.663.100,00 dengan realisasi sebesar Rp. 288.035.566.775,00, atau 90,88%.

2. Urusan Pilihan meliputi : Urusan Pertanian, Urusan Kelautan dan Peri-kanan.Jumlah Anggaran Tugas Pembantuan yang diterima Kabupaten Pacitan pada Tahun 2013 untuk urusan pilihan sebesar Rp. 19.308.360.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 18.117.325.500,00 atau 93,83%.

B. Tugas Pembantuan yang DiberikanUrusan pemerintahan diberikan melalui tugas pembantuan kepada desa adalah sebagai berikut :

a. Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa dengan dana sebesar Rp. 81.881.910.000,00

b. Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2013 adalah Rp. 16.234.000.000,00

V. TUGAS UMUM PEMERINTAHANA. Kerjasama Antar Daerah

Pelaksanaan kegiatan kerjasama antar daerah yang dilakukan Kabu-paten Pacitan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :

a. Kerjasama dengan Pemprov Jawa Timur terkait Bidang Pelayanan Kes-ehatan Primer ditandatangani tanggal 2 Januari 2013 di Surabaya

b. Kerjasama dengan Kab. Karanganyar, Kab. Wonogiri, Kab. Sragen, Kab. Magetan, Kab. Ngawi dan kab. Ponorogo terkait Bidang Pendidikan ditandatangani tanggal 14 Mei 2013 di Wonogiri

c. Kerjasama dengan kab. Karanganyar, Kab. Wonogiri, Kab. Sragen, Kab. Magetan, kab. Ngawi dan Kab. Ponorogo terkait Bidang Pemadam kebakaran ditandatangani tgl 14 Mei 2013 di Wonogiri

d. Kerjasama dengan Kab. Karanganyar. Kab. Wonogiri, Kab. Sragen, Kab.Magetan, Kab.Ngawi dan Kab. Ponorogo terkait Bidang Kesejahteraan Sosial ditandatangani tanggal 14 Mei 2013 di Wonogiri

B. Kerjasama Daerah dengan Pihak KetigaPenyelenggaraan pemerintahan daerah dengan pihak ketiga pada ta-hun 2013 baik yang masih bersifat kesepakatan (MOU) maupun yang sudah masuk ke perjanjian kerjasama (MOA) antara lain:

a. Kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tentang Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk mendukung Pembangunan Daerah Kabupate Pacitan Prov. Jatim

b. Kerjasama dengan Universitas Negeri Malang tentang pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat serta Peningkatan kualitas sumber Daya manusia

c. Kerjasama dengan Politeknik Negeri Malang tentang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Kabupaten Pacitan

d. Kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang tentang Pem-bangunan Daerah

e. Kerjasama dengan Universitas Wisnuwardhana Malang tentang Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

f. Kerjasama dengan Universitas Bangun Nusantara Sukoharjo Jateng tentang Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Pembangu-nan Daerah kabupaten Pacitan

g. Kerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta tentang Pengembangan di Bidang Seni dan Budaya Kabupaten Pacitan

h. Kerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang tentang Kerjasama Bidang Pendidikan dan Pengembangan SDM

i. Kerjasama dengan PT. El John Tirta Emas Wisata tentang Kerjasama Pemanfaatan Kawasan Wisata Pantai Teleng Ria

j. Kerjasama dengan PT.TELKOMSEL tentang Pengembangan Komunitas Pengguna Telkomsel di Lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan

C. Koordinasi dengan Instansi Vertikal di DaerahKoordinasi dan komunikasi sinergis antar pimpinan pada level kabu-paten dilaksanakan melalui forum koordinasi MUSPIDA maupun rapat kerja dengan instansi vertikal yang ada di daerah. Koordinasi dengan instansi vertikal dilaksanakan untuk menyelaraskan, menyerasikan dan memadukan baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan program dan kegiatan semua instansi vertikal dan antara instansi vertikal den-gan SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan.

D. Pembinaan Batas WilayahBerdasarkan PP No. 38 Tahun 2007 dimaksud pembinaan batas wilayah diarahkan pada : (a) Perbatasan Daerah; (b) Toponimi (pe-nyelidikan nama tempat) dan pemetaan wilayah; (c) Pengembangan wilayah perbatasan; dan (d) Penetapan luas wilayah.

E. Pencegahan dan Penanggulangan BencanaSepanjang tahun 2013 bencana yang terjadi di Kabupaten Pacitan, an-tara lain meliputi angin, banjir, kebakaran dan tanah longsor dengan taksiran bilai kerugian Rp. 5.763.295.000,-. Sumber dana untuk penanggulangan bencana dan pemberian ban-tuan kepada korban bencana berasal dari Pos Dana tak Terduga APBD Kabupaten Pacitan tahun anggaran 2013. Adapun SKPD yang menangani dan jumlah Anggaran dan SKPD untuk korban bencana

alam, sebagai berikut :- BPBD : Rp. 482.500.000,00 - Dinas Bina Marga dan Pengairan : Rp. 696.947.344,00 - Dinas Pendidikan : Rp. 457.448.000,00F. Pengelolaan Kawasan Khusus

Penetapan Kawasan Strategis di Kabupaten Pacitan meliputi :a. Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP), dibagi dalam kategori A

berpusat di Donorojo; kategori B berpusat di Pacitan; kategori C ber-pusat di Ngadirojo dan kategori D berpusat di Nawangan

b. Kawasan Strategis Agropolitan berpusat di desa Jeruk Kecamatan Bandar.

c. Kawasan Strategis Minapolitan dalam rangka mendorong percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

d. Kawasan Strategis Teknologi Tinggi, berpusat di Kecamatan Sudimo-ro dengan adanya Proyek PLTU guna memenuhi peningkatan kapasi-tas listrik se Jawa dan Bali.

G. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban UmumPemerintah Daerah yang dalam hal ini aparat Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya un-tuk bertanggung jawab atas ketertiban dan ketentraman masyara-kat di tempat-tempat umum. Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Tahun 2013 di dukung 50 orang personel dengan dana Rp. 2.479.000.000.000,- untuk membiayai 8 Program dan 14 kegiatan.

H. Hal – hal lain yang Dianggap Perlu untuk Dilaporkan : -Sejumlah prestasi dan penghargaan yang diterima Pemerintah Kabu-paten Pacitan selama tahun 2013 diantaranya adalah :

- Anugerah Wahana Tata Nugraha Katagori Lalu Lintas Tingkat Nasional Atas Nama Pemerintah Kabupaten Pacitan

- Anugerah Swasti Sabha “WINERDA” Tingkat Nasional Atas Nama Pemerintah Kabupaten Pacitan

- Anugerah Adipura Tingkat Nasional Kategori Kota Kecil Atas Nama Pemerintah Kabupaten Pacitan

- Anugerah Swastisaba 2 Nasional Upakarti Utama Bidang Tertib Ad-ministrasi Tingkat Nasional Atas Nama Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan

- Anugerah Otonomi Award “BIDANG SANITASI ODF” Atas Nama Pemerintah Kabupaten Pacitan

- Anugerah Adiwiyata Tingkat Nasional Atas Nama SMP Negeri 1 Paci-tan

- Anugerah Adiwiyata Tingkat Nasional Atas Nama SD Alam Pacitan- Peringkat 1 Provinsi Penilaian Kinerja Tertib Pemanfaatan Jalan di

Kabupaten/ Kota se - Jawa Timur Atas Nama Pemerintah Kabupaten Pacitan

- Terbaik 1 Pasar Tertib Ukur Propinsi Jawa Timur Atas Nama Pasar Mi-nulyo Kabupaten Pacitan

- Juara 1 Perlombaan Desa Tingkat Provinsi Jawa Timur Atas Nama Pemerintah Desa Cokrokembang Kecamatan Ngadirojo

- Juara 2 Tingkat Provinsi Jawa Timur Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat Atas Nama Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan

- Juara 3 Tingkat Provinsi Jawa Timur Lomba Beberan dan Simulasi 10 Pro-gram Pokok PKK Atas Nama Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan

- Juara 3 Lomba Gotong Royong Tingkat Provinsi Jawa Timur Atas Nama Pemerintah Desa Sedayu Kecamatan Arjosari

- Juara Lomba Desa Berseri Tingkat Provinsi Jawa Timur Atas Nama Pemerintah Desa Bangunsari Kecamatan Bandar, Pemerintah Desa Ar-jowinangun Kecamatan Pacitan, Pemerintah Desa Punung Kecamatan Punung dan Pemerintah Desa Cokrokembang Kecamatan Ngadirojo

VI. PENUTUPDisamping keberhasilan dalam capaian kinerja pemerintahan daerah dan berbagai prestasi yang telah dicapai selama ini, kami menyadari dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah tahun 2013 masih belum dapat memenuhi seluruh aspirasi masyarakat mau-pun menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, apa yang disampaikan melalui media ini kami mohon semua pihak dapat memberikan kritik, saran dan pandangan serta masukan yang positif guna perbaikan dan pen-ingkatan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan daerah pada tahun-tahun mendatang. Semoga Allah SWT senantiasa melim-pahkan kekuatan, lindungan dan bimbingan-Nya kepada kita dalam membangun dan memajukan Kabupaten Pacitan.

BUPATI PACITAN

TTd INDARTATO

INFORMASILAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013

GEGURITAN PITUTURSunan Kalijaga Mencari Guru Sejati“BADANKU BADAN

ROKHANI, KANG SIFAT LANGGENG WASESA,

KANG SUKSMA PURBA WASESA, KUMEBUL TAN-PA GENI, WANGI TANPA GANDA, AKU SAJATINE

ROH SAKALIR, TEKA NEM-BAH, LUNGO NEMBAH,

WONG SAKETI PADA MATI, WONG SALEKSA PADA

WUTA, WONG SEWU PADA TURU, AMONG AKU ORA TURU, PINANGERAN

YITNA KABEH….”

Demikian gambaran kes-adaran ruh Raden Sya-hid kala itu. Berapa lama Raden Syahid diam di

pinggir sungai? Tidak ada catatan sejarah yang pasti. Namun dalam salah satu hikayat dipaparkan bahwa sang sunan bertapa hingga rerumpu-tan menutupi tubuhnya selama lima tahu. Setelah dianggap selesai men-galami penyucian diri dengan ban-gunnya kesadaran ruh, Sunan Bonang menggembleng muridnya dengan kawruh ilmu-ilmu agama. Dianjurkan juga oleh Bonang agar Raden Syahid berguru ke para wali yang sepuh yaitu Sunan Ampel di Surabaya dan Sunan Giri di Gresik. Raden Syahid yang ke-mudian disebut Sunan Kalijaga ini menggantikan Syekh Subakir gigih berdakwah hingga Semenanjung Ma-laya hingga Thailand sehingga dia juga diberi gelar Syekh Malaya.

Malaya berasal dari kata ma-laya yang artinya mematikan diri. Jadi orang yang telah mengalami “mati sajroning urip” atau orang yang telah berhasil mematikan diri/ego hingga mampu menghidupkan diri-sejati yang merupakan guru sejati-NYA. Sebab tanpa berhasil mematikan diri, manusia hanya hidup di dunia fatam-organa, dunia apus-apus, dunia kulit. Dia tidak mampu untuk masuk ke du-nia isi, dan menyelam di lautan hakikat

dan sampai di palung makrifatullah.Salah satu ajaran Sunan Kalijaga

yang didapat dari guru spiritualnya, Sunan Bonang, adalah ajaran haki-kat shalat sebagaimana yang ada di dalam SULUK WUJIL: UTAMANING SARIRA PUNIKI, ANGRAWUHANA JATINING SALAT, SEMBAH LAWAN PUJINE, JATINING SALAT IKU, DUDU NGISA TUWIN MAGERIB, SEMBAH ARANEKA, WENANGE PUNIKU, LAMUN ARANANA SALAT, PAN MINANGKA KEKEMBANGING SALAM DAIM, INGARAN TATA KRAMA. (Ung-gulnya diri itu mengetahui HAKIKAT SALAT, sembah dan pujian. Salat yang sesungguhnya bukanlah mengerjakan salat Isya atau maghrib. Itu namanya sembahyang. Apabila disebut salat, maka itu hanya hiasan dari SALAT DAIM, hanya tata krama).

Di sini, kita tahu bahwa salat sejati adalah tidak hanya m e n g e r j a k a n sembah raga atau tata-ran syariat m e n g e r -jakan sho-lat lima w a k t u . Salat se-jati adalah S A L A T D A I M , yaitu ber-s a t u n y a semua in-dera dan tubuh kita untuk selalu memuji-Nya dengan kali-mat penyaksi-an bahwa yang suci di dunia ini hanya Tuhan: HU-ALLAH, DIA ALLAH. Hu saat menarik nafas dan Allah saat mengeluar-kan nafas. Sebagaimana yang ada di dalam Suluk Wujil: PANGABEKTINE INGKANG UTAMI, NORA LAN WAKTU SASOLAHIRA, PUNIKA MANGKA SEM-BAHE MENENG MUNI PUNIKU, SA-

SOLAHE RAGANIREKI, TAN SIMPANG DADI SEMBAH, TEKENG WULUNIPUN, TINJA TURAS DADI SEMBAH, IKU IN-GKANG NIYAT KANG SEJATI, PUJI TAN PAPEGETAN. (Berbakti yang utama ti-dak mengenal waktu. Semua tingkah lakunya itulah menyembah. Diam, bi-cara, dan semua gerakan tubuh meru-pakan kegiatan menyembah. Wudhu, berak dan kencing pun juga kegiatan menyembah. Itulah niat sejati. Pujian yang tidak pernah berakhir)

Jadi hakikat yang disebut Sholat Daim nafas kehidupan yang telah manunggaling kawulo lan gusti, yang manifestasinya adalah semua tingkah laku dan perilaku manusia yang diniatkan untuk menyembah-Nya. Selalu awas, eling dan waspada bahwa apapun yang kita pikirkan,

apapun yang kita kehendaki, apapun yang kita lakukan

ini adalah bentuk yang dintuntun oleh AKU

SEJATI, GURU SE-JATI YANG SELALU M E N Y U A R A K A N KESADARAN HO-LISTIK BAHWA DIRI KITA INI ADALAH DIRI-NYA, ADA KITA INI ADALAH A D A - N Y A , KITA TIDAK ADA, HANYA DIA YANG ADA.

Sholat daim ini juga dise-but dalam SU-LUK LING LUNG

karya Sunan Kali-jaga: SALAT DAIM

TAN KALAWAN, MET TOYA WULU

KADASI, SALAT BA-TIN SEBENERE, MAN-

GAN TURU SAHWAT NGISING. (Jadi sholat daim

itu tanpa menggunakan syariat wudhu untuk menghilangkan ha-dats atau kotoran. Sebab kotoran yang sebenarnya tidak hanya ko-toran badan melainkan kotoran batin. Salat daim boleh dilakukan

saat apapun, misalnya makan, ti-dur, bersenggama maupun saat membuang kotoran.)

Ajaran makrifat lain Sunan Kali-jaga adalah IBADAH HAJI. Tertera dalam Suluk Linglung suatu ketika Sunan Kalijaga bertekad pergi ke Mekkah untuk melaksanakan iba-dah haji. Di tengah perjalanan dia dihentikan oleh Nabi Khidir. Sunan dinasehati agar tidak pergi sebe-lum tahu hakikat ibadah haji agar tidak tersesat dan tidak mendapat-kan apa-apa selain capek. Mekah yang ada di Saudi Arabia itu hanya simbol dan MEKAH YANG SEJATI ADA DI DALAM DIRI. Dalam suluk wujil disebutkan sebagai berikut:

NORANA WERUH ING MEKAH IKI, ALIT MILA TEKA ING AWAYAH, MANG TEKAENG PRANE YEN ANA SANGUNIPUN, TEKENG MEKAH TUR DADI WALI, SANGUNIPUN ALARANG, DAHAT DENING EWUH, DUDU SREPI DUDU DINAR, SAN-GUNIPUN KANG SURA LEGAWENG PATI, SABAR LILA ING DUNYA.

MESJID ING MEKAH TULYA NGIDERI, KABATOLLAH PINIKANENG TENGAH, GUMANTUNG TAN PACA-CANTHEL, DINULU SAKING LUHUR, LANGIT KATON ING NGANDHAP IKI, DINULU SAKING NGANDHAP, BUMI ANENG LUHUR, TINON KULON KA-TON WETAN, TINON WETAN KATON KULON IKU SINGGIH TINGALNYA AWELASAN.

(Tidak tahu Mekah yang sesug-guhnya. Sejak muda hingga tua, seseorang tidak akan mencapai tu-juannya. Saat ada orang yang mem-bawa bekal sampai di Mekah dan menjadi wali, maka sungguh mahal bekalnya dan sulit dicapai. Pada-hal, bekal sesungguhnya bukan uang melainkan KESABARAN DAN KESANGGUPAN UNTUK MATI. SE-SABARAN DAN KERELAAN HIDUP DI DUNIA. Masjid di Mekah itu mel-ingkar dengan Kabah berada di ten-gahnya. Bergantung tanpa pengait, maka dilihat dari atas tampak langit di bawah, dilihat dari bawah tampak bumi di atas. Melihat yang barat ter-lihat timur dan sebalinya. Itu penge-lihatan yang terbalik).***

Sajak Capung - Capung

Aku telah habiskan kata-kataDi riak ombak pantai-pantaimuHujan atau musim ini membuatku san-gat takut mendekat ke gigir karangKarna alun berkecamuk tak tentu ger-ak mendedah kekendakMenujumu adalah hamparan pasir sepiberulang deru tertinggal oleh jilat-an manja meleler ke pantaiatau tepukan keras menggerus abjad-abjadku abjadmu menuju lepas samudra mencari kehidupannya sendiriMungkin mereka sengaja menghanyutAtau memang tak kuasa menahan ce-rukan pahatan jemarinyaKarna ombak... Memang, ombak itulah kau Lalu, capung-capung bercengkerama di punggungmumencolek manja lenganmu ataumengelus gerai rambutmu bak buih memercik putihdesingnya berlomba pada kesiur angin Lalu capung-capung membuat kolonimenari lincah meninggi atau merendahSesekali meretas nafas hinggap pada batang kayu tua mengapung hanyutatau berlari ke tepi memilih tangkai bunga - bunga rumputatau menyendiri di atap daun kelapa Aku tahu, capung-capung itu juga sepertikupada matanya yang kaburia masih mendengarkan ombaktak ada yang perlu dijawab atau dijelaskandiam adalah pilihanTak perlu meninggalkan jejak pada tangkaiOmbak dan puisi melukis pantaiDan capung-capung meninggalkan jejak indahnya.

MAGETAN 7EDISI 542 - 8 APRIL I TAHUN 2014 Media ASPIRASI

SELANGKAH LEBIH DEKAT !

MAGETAN, Media Aspirasi – Pengelolaan sampah medis di RSUD Dr. Sayyidiman Mage-tan masih asal-asalan. Pasalnya, ratusan botol sampah medis sisa obat pasien yang harus-nya dikelola dengan baik, justru ditimbun di sembarang tempat. Hal terlihat lebih dari 400 botol infuse baik kaca ataupun plastic beruku-ran 100 ml hingga 600 ml tampak ditimbun di utara ruang pemulasaran jenasah rumah sakit setempat.

Bahkan, botol sisa limbah medis rumah sakit tersebut dijual ke pemulung. Pada-hal menurut perarturan menteri kesehatan no.986/Menkes/PER/XI/1992 tentang per-syaratan kesehatan

lingkungan rumah sakit yang mengharus-kan memusnahkan semua sampah medis ini setelah dipakai. ‘’ Terkadang ada pemulung yang datang kesini untuk membeli botol sisa infuse dan obat tersebut. Mereka membeli dengan harga 150 sampai 200 rupiah per-botol,’’ ujar salah satu petugas kebersihan RSUD Dr.Sayidiman Magetan yang enggan di sebutkan namanya, Jumat(28/3).

Sementara itu humas RSUD Dr.Sayidiman Magetan Bimo Saparto tidak menampik hal tersebut. Dirinya membenarkan adanya pen-imbunan sampah medis di lingkup RSUD Dr Sayyidiman Magetan. ‘’Memang benar ada penimbunan sampah medis di dekat ruang jenazah,’’ ujarna singkat. (rd)

RSUD Dr.SayidimanTimbun Sampah Medis Sembarangan

MAGETAN. Media Aspirasi – Kabupaten Magetan yang me-

miliki sumber mata air sendiri nyatanya belum berdampak

positif pada masyarakatnya. Seperti terlihat di Desa Ran-dugede, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan ini mis-alnya. Sudah tiga bulan sejak bulan Januari 2014 lalu, warga desa setempat harus meng-konsumsi air keruh lantaran air PDAM mereka mati.

Informasi yang dihimpun koran ini, sebanyak 270 warga dari 90 Kepala Keluarga (KK) di Desa setempat harus rela ber-jalan sejauh 2 kilometer hanya untuk mencari air bersih. Mer-eka mengambil air bersih dari sumber mata air Gempol yang berada di desa tetangga yaitu Desa Plangkrongan, Kecamatan Poncol.

Ironisnya, kendati sumber air yang diambil keruh dan berlumut, warga nekat meng-

konsumsi dan menggunakan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. ‘’Sudah tiga bulan kami menggunakan air sumber ini untuk kebutuhan sehari-hari. Kami sudah sering melaporkan masalah matinya air. Tapi tidak pernah digubris oleh PDAM Magetan,’’ ujar Katiem, 30, warga Desa Randugede, Selasa (1/4).

Warga juga menuding matinya aliran air PDAM di desa mereka akibat aktifitas peternakan di kandang ayam petelor milik mantan Dirut PDAM Magetan Sofyan yang berada di Desa Randugedhe sejak bulan Desember tahun 2013 lalu. ‘’Air disini sering mati karena air PDAM nya di salurkan ke kandangnya ayamnya pak Sofyan (Mantan

Dirut PDAM. Red). Sejak ada kandang itu, bulan Desember lalu, air disini mati,” ungkap Jimek, 35, tokoh warga di Du-kuh Ndoyo tersebut.

Sementara itu, penunggu kandang milik mantan Dirut PDAM saat dikonfirmasi eng-gan berkomentar. Ia justru mengusir wartawan yang men-coba mengkonfirmasi terkait kebenaran matinya air PDAM di RT 8 dan RT 9 dukuh Ndoyo tersebut. ‘’Mas ngalio ojo neng kene (Mas, pergi jangan disi-ni. Red),” ujar salah seorang penunggu kandang dengan ba-hasa jawa yang enggan meye-butkan namanya.

Hingga berita ini ditulis, Plt .Dirut PDAM Magetan Yetra Roulan belum bisa dikonfirmasi terkait masalah ini. (rd)

RATUSAN WARGA KONSUMSI AIR KERUH

MAGETAN, Media Aspirasi – Derita Rukini, 45, warga Dukuh Babatan, Desa Balegondo, Kecamatan Ngariboyo, Magetan nampaknya belum berahir. Pasalnya, janji Di-nas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan yang akan membantu proses pengobatan penyakit kanker payuda-ranya pada bulan Januari lalu, hingga kini belum juga te-realisasikan. Alhasil, penyakit ibu 3 anak yang dideritanya selama 3 tahun ini semakin parah. Tubuhnya kini semakin kurus dan sering merasakan sakit yang parah dibagian dadanya.

Mulyono, 50, suami Rukini mengatakan, sekitar 3 bulan lalu dua petugas Dinkes mendatangi dirinya dan menjanjikan akan membantu proses pengobatan istrin-ya. Namun hingga kini janji itu tak kunjung direalisasi-kan. ‘’Bulan Jnauari lalu ada 2 petugas Dinkes kesini. Tapi saya tidak tahu namanya. Katanya istri saya akan di bantu pengobatanya, tapi sampai sekarang tidak ada kelanju-tannya. Ternyata Dinkes cuman omong kosong saja,” ujar buruh tani ini, Senin (3/3).

Mulyono juga mengungkapkan, akibat tak kunjung datangnya bantuan pengobatan dari Dinkes, hingga kini Rukini hanya dirawat dirumah saja. Dirinya hanya men-gandalkan pengobatan herbal disertai jamu tardisional saja. Hal itu lantaran Mulyono tidak mampu membiayai pengobatan sang istri. ‘’Ya hanya dirawat dirumah saja, wong saya juga tidak punya biaya. Penyakit istri saya tambah parah sekarang. Saya harus cari utang utan-gan untuk makan dan biaya pengobatan istri saya ini,” ujarnya sambil meneteskan air mata.

Sikap Dinkes ini juga mengundang kecaman dari tet-angga Rukini. Seperti yang dikatakan Joko Suprayitno, 33, ia menyayangkan sikap Dinkes yang hanya mengum-bar harapan palsu kepada warga miskin. ‘’Kami sangat kecewa, bantuan itu kan yang ditunggu-tunggu bu Ru-kini dan keluarga. Tapi malah hanya omong kosong saja,” ungkap Joko.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Magetan Hari Siswanto berdalih pihakanya hanya membantu proses Jamkesda untuk perawatan Rukini. Ia juga menuding ke-luarga Rukini yang tidak respek terhadap bantuan yang diberikan Dinkes. ‘’Yang dimaksut bantuan itu bukan uang, tapi Jamkesda,” selak Hari saat dikonfirmasi. (rd)

Dinkes Magetan Hanya Janjikan Harapan Palsu

LINTAS

SEBAGAI warga asli Magetan, Bintoro Eko Purdianto paham betul bagaimana memosisi-kan diri sebagai rakyat biasa. Apalagi, calon legislatif (caleg) dari Partai Hanura ini, sejak kecil hingga remaja, tetap berinteraksi den-gan masyarakat di keprabonnya, alias tempat kelahirannya di Desa Patihan, Kecamatan Ka-rangrejo. ‘’Inilah satu alasan, saya nekat maju dalam Pemilu tahun ini. Dorongan kuat itulah yang menjadikan saya untuk mengabdikan diri bagi saudara-saudara di sekitar tempat kelahi-ran saya,’’ terang Bintoro.

Satu fenomena, menjadi salah satu prinsip

penting dalam proses pencalegan seorang Bintoro. Menurutnya, bertatap muka secara langsugn, menyampaikan program serta visi dan misi yang jelas, adalah hal yang selama ini dilakukannya. ‘’Saya tidak pasang baliho satu pun. Namun, saya lebih menekankan diri, untuk turun langsung ke lapangan, menemui masyarakat, dan menyampaikan sejumlah hal tentang komitmen pengabdian saya,’’ ujar pria kelahiran 27 Februari 1980 ini.

Upaya itu, lanjut dia, sekaligus bentuk dari pengikisan terhadap sekat yang selama ini ter-jadi antara masyarakat dengan wakil rakyatnya.

Sebab, kebanyakan caleg hanya melakukan sosialisasi kepada tim suksesnya. ‘’Justru saya lebih menekankan untuk sosialisasi kepada masyarakat. Bukan tim sukses. Karena saya sa-dar, tim sukses sebenarnya itu ya masyarakat atau konstituen itu sendiri. Kita menjadi wakil rakyat itu juga karena kepercayaan rakyat,’’ un-gkap ayah dua anak ini.

Selain itu, Bintoro mengaku tak pernah melakukan money politic. Bagi dia, pola bagi-bagi uang yang menjadi rahasia umum di tengah ma-syarakat, adalah pendidikan politik kurang baik. Sebab, bagi dia, vox populi vox dei: suara rakyat adalah suara Tuhan. ‘’Tentu saya tak mungkin be-rani untuk membeli suara Tuhan yang dititipkan pada rakyat,’’ tandasnya.

‘’Masih banyak masyarakat menilai berpolitik itu hanya bagi-bagi uang, lantas disuruh memilih kandidat saja. Padahal yang penting, adalah bagaimana kami bisa dikenal dan dipilih ma-syarakat, tanpa memberi uang. Konsekuensin-ya, karena tidak menggunakan banyak biaya, kami tentu akan menjaga amanah tersebut untuk bekerja maksimal untuk kesejahteraan masyarakat,’’ imbuh kontraktor yang memiliki istri asal Desa Mantren, Kecamatan Karangrejo ini.

Tak hanya di kalangan masyarakat, Bintoro juga mengaku memberikan pendidikan poli-tik bagi para pemilih pemula, utamanya yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Bagi dia, politik uang adalah sebuah virus negatif yang harus dicegah sedari dini, uta-manya bagi pemilih pemula. ‘’Adik-adik kita yang masih duduk di bangku sekolah, adalah kader-kader penerus bangsa yang harus di-jaga kualitasnya. Jangan sampai tertular vi-rus-virus kotor dalam berpolitik,’’ kata alumni ilmu komputer Universitas Gadjah Mada

(UGM) Jogjakarta ini.Atas hal itulah, mantan kary-

awan Jawa Pos Radar Madiun ini berharap doa restu seluruh ma-syarakat Magetan, khususnya yang berada di dapil 2. Yakni Kecamatan Karas, Karan-grejo, Kartoharjo dan Ke-camatan Barat. Dengan harapan, upayanya un-tuk mengabdi dan me-wakafkan hidupnya bagi kesejahteraan rakyat, bisa terealisasi. ‘’Saya berupaya untuk menjaga amanah tersebut, jika kelak dipercaya rakyat. Masyarakat bisa ber-interaksi langsung me-lalui handphone saya di nomor 085 235 550 004. Komitmen ini, juga saya pertanggungjawabkan me-lalui website pribadi di www.bintoro.org. Mudah-mudahan, dengan restu masyarakat Dapil 2 Magetan, saya bisa menjadi wakil rakyat yang menjadi harapan seluruh masyarakat Magetan,’’ tukasnya. (rud/adv)

Bintoro Eko Purdianto, S.Kom, Caleg Partai Hanura Nomor Urut 4, Dapil Magetan 2 (Karas, Karangrejo, Kartoharjo, Barat)

Siap Mengabdikan Hidup untuk Kesejahteraan Masyarakat

Sesarengan Nyengkuyung, Ngutus Mas Bintoro,Lungguh Ing Gedung Dewan, dadi Wakile Dewe...Nomor 10 Partaine… Nomor 4 Caleg’e

9 April 2014, Pilihane Masyarakat Karas, Karangrejo, Kartoharjo lan Barat, ya Mas Bintoro...

4 Bintoro Eko Purdianto, S.Kom

RUKINI Terbaring lemas saat disuapin anaknya

MEDIA ASPIRASI/RUDIANTO

MEDIA ASPIRASI/RUDIANTO

MEDIA ASPIRASI/RUDIANTO

TUMPUKAN sampah medis RS Dr. Sayyidiman.

PULUHAN Warga Desa Randugede saat mengambil air dari sumber mata air Gempol

MAS BINTORO berbaur bersama masyarakat, untuk menyerap aspirasi.

OLAHRAGA8 EDISI 542 - 8 APRIL I TAHUN 2014Media ASPIRASI

SELANGKAH LEBIH DEKAT !

MAGETAN, Media Aspirasi – Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) oleh pemerintah sangat mempri-hatinkan. Terbukti, banyak kasus para TKI yang diek-sekusi mati oleh pemerintah luar negeri. Seperti yang terjadi oleh Satinah baru-baru ini, Satinah harus men-jalani hukuman mati di Arab Saudi jika tidak membayar denda 21 miliar. Hal itu membuat Binny Bintari Buchori turut prihatin dan ingin memperjuangkan nasib para

TKI yang dikenal sebagai penyumbang devisa Negara.Binny, sapaan akrab Binny Bintarti Buchori yang juga

Calon Legislatif (Caleg) DPR-RI nomor urut 1 dari Partai Golkar tersebut Senin, (31/1) lalu mengadakan dialog publik di Hotel Imelda Magetan. Dialog yang berte-makan menakar komitmen calon anggota legislatif dalam memperjuangkan perlindungan terhadap buruh migran Indonesia tersebut dihadiri lebih dari 50 orang.

Tidak hanya dilakukan di kabupaten Magetan, Ca-leg juga juga mantan wartawan tersebut melakukan kegiatan yang sama di yaitu di Kabupaten Trenggalek, Pacitan, Ponorogo dan Ngawi. Dengan diadakannya dialog tersebut, Binny bertujuan untuk menyampaikan kepada masyarakat langsung terkait perlindungan TKI. Hal itu lantaran, Jawa Timur adalah provinsi terbanyak yang memproduksi para TKI. ‘’Jadi isu yang saya usung ini adalah informasi bagaimana hak mereka selama menjadi TKI. Hal itu untuk meminmalisir tentang ad-anya trafiking kepada para warga yang ingin menjadi TKI di luar negeri,’’ jelasnya kepada Media Aspirasi, Senin (31/1).

Untuk perlindungan para TKI, lanjut Binny, pemerin-tah masih setengah hati. Hal itu terlihat dari berbagai laporan yang didapat dari media masa saat ini. Dan minimnya pengawasan dari pemerintah terhadap para TKI. ‘’Buktinya banyak para TKI yang nekat pergi den-gan dokumen palsu. Dan apabila terjadi apa-apa saat mereka di negeri orang, sangat sulit untuk melacak para TKI tersebut,’’ tambahnya.

Caleg terbaik pilihan majalah tempo tersebut juga menjelaskan, apabila dirinya kelak duduk di DPR-RI, dirinya ingin mendorong agenda perlindungan TKI tersebut untuk menjadi agenda rutin DPR RI. Hal itu dengan cara merevisi undang-undang yang ada. ‘’Den-gan mendorong pengawasan, bagaimana BNP2TKI dan jajarannya sampai ke tingkat kabupaten bisa bekerja maksimal. Dan mendorong teman-teman di DPRD provinsi dan kabupaten untuk melakukan pengawasan

kepada dinas-dinas terkait untuk perlindungan TKI,’’ jelasnya

Tak lupa Binny juga ingin sosialisasi pengetahuan mengenai perlindungan TKI itu diketahui oleh perang-kat-perangkat desa. Bahkan sampai ke ketua rt agar mereka bisa melindungi warganya. ‘’Jadi jangan hanya dinas terkait saja yang tau soal perlindungan terse-but. Kalau bisa, sampai level terbawah, seperti ketua RT,’’pungkasnya.

Sementara itu, Susi, salah seorang peserta sangat mengapresiasikan kegiaatan tersebut. Susi yang juga mantan TKI di Arab Saudi tersbut mengaku senang dengan adanya kepedulian caleg terhadap TKI. ‘’Keg-iatan yang diadakan bu Binny ini sangat bagus, karena jarang-jarang caleg memikirkan nasib TKI. Saya rasa perhatian pemerintah terhadap TKI saat ini juga sangat kurang,’’ tuturnya.

Susi berharap, Pemerintah bisa lebih melindungi para warganya yang berada di luar negeri. Jadi tidak ada lagi kasus hukuman mati karena para TKI kurang perlindungan disana. ‘’Mereka berbuat kesalaha bi-asanya ada alasannya. Misalnya mereka disiksa oleh majikan. Jadi mereka melawan. Ya kalau perlindungan-nya pemerintah baik, mungkin gak akan terjadi hal itu,’’ kata wanita yang akan berangkat ke Arab Saudi ini.

Tak hanya diaolog publik saja, dalam acara terse-but juga diadakan sosialisasi pengawasan masyarakat dalam pemilu 2014. Para peserta yang hadir dibekali tata cara tentang pengawasan kecurangan dalam pe-milu tahun ini. (rd)

Binny Bintarti BuchoriPerjuangakan Nasib TKI

Gelar Muscab, SanyotoNahkodai PSSI PacitanPACITAN, Media Aspirasi – Gerbong Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Paci-tan bergerak. Itu seiring dengan digelarnya musyawarah cabang (Muscab) pergantian pengurus PSSI periode 2014-2018 di Ge-dung Diklat Pacitan, Minggu (30/3) lalu.

Sanyoto, terpilih menjadi ketua Pengcab PSSI Pacitan periode 2014-2018. Menu-rutnya, dalam muscab kali ini, ada banyak

perubahan-perubahan cukup signifikan. Tak hanya di daerah, tetapi juga di tingkat pusat. ‘’Ada juga sejumlah agenda kongres PSSI yang akan berubah,’’ ujar Sanyoto.

Perubahan itu, salah satunya adalah sisi kepengurusan. Dijelaskan dia, jika dulu sisi pengurus PSSI adalah ketua hingga ke tingkat bidang, saat ini konsepnya ber-beda. Yakni ada pelibatan seluruh elemen untuk menggerakkan roda persepakbo-laan di masing-masing tingkatan. ‘’Tentu, semua itu tidak lepas dari berbagai persia-pan. Dari pelatihan hingga ke tingkat per-tandingan,’’ tandasnya.

Ditambahkan Sanyoto, untuk urusan Liga Nusantara, di bawah komandonya, Pengcab PSSI Pacitan akan memaksi-malkan diri untuk menghadapi sejumlah agenda. Utamanya adalah mengubah pola yang selama ini biasa dilakukan, un-tuk kompetisi liga amatir. Sebab, kom-petisi Liga Indonesia Divisi II dan Divisi I, akan disatukan menjadi kompetisi Liga Nusantara. ‘’Otomatis, seluruh klub di Pacitan, juga akan menjadi satu wadah di Liga Nusantara ini,’’ terangnya.

Pacitan sendiri, diakui Sanyoto ma-sih memiliki keterbatasan dan persiapan

yang minim dalam Liga Nusantara ini. Meski demikian, pihaknya memastikan bahwa Pacitan akan ikut andil dalam Liga Nusantara tersebut. Setidaknya, akan ada sekitar 18 hingga 19 pertandingan yang akan diikuti Pacitan. Baik pertandingan home and away atau di kandang maupun di luar. ‘’Anggaran kami di kisaran Rp 50 juta per tahun. Itu lebih dari cukup,’’ sum-barnya.

Hal itu, kata dia, tak lepas dari dukungan infrastruktur yang ada di Pacitan. Utaman-ya lapangan sepakbola yang cukup stan-dar untuk latihan. (bc/dik)

HAH! RP 50 JUTA SANGAT CUKUP?

JAKARTA, Media Aspirasi – Ketua Badan Tim Nasional (BTN) La Nyalla Mattalitti menilai beban Timnas Indonesia U-19 lebih berat karena terus mendapatkan pantauan dari masyara-kat maupun media. ‘’Saya titip jangan dibangga-banggakan. Semakin dibanggakan BTN semakin sedih karena beban akan lebih berat,’’ kata La Nyalla Mattalitti sebelum pelepasan Tim-nas U-19 ke Timur Tengah dan U-14 ke Jepang di Jakarta, Senin (30/3).

Menurut dia, perjalanan Timnas Garuda Jaya ini masih jauh karena pertandingan yang ditunggu-tunggu yaitu Piala AFC U-19 di Myanmar baru digelar Oktober nanti. Untuk itu pihaknya berharap timnas konsentrasi pada latihan. ‘’Kami masih jauh. Untuk itu kami butuh masukan dan kritik dari semuanya terma-suk media. Yang jelas tujuan kami belum apa-apa,’’ katanya.

Pria yang juga Wakil Ketua Umum PSSI ini menjelaskan, selain meminta kritik dan masukan dari media dan masyarakat, pihaknya juga tetap memproteksi semua pemain timnas dari aktivitas di luar program yang ada.

Anak asuh Indra Sjafrie ini oleh BTN juga masih belum diper-bolehkan untuk menjadi bintang iklan. Padahal beberapa peru-sahaan telah mengincar sejumlah pemain Timnas Garuda Jaya itu untuk menjadi bintangnya. ‘’Kalau target tercapai, saya akan melepas semua pemain untuk menjadi bintang iklan. Makanya harus menunjukkan prestasi dulu,’’ kata Nyalla.

Pada Piala AFC 2014 di Myanmar, Timnas Garuda Jaya ditargetkan minimal mampu masuk empat besar. Jika mampu memenuhi target maka Evan Dimas dan kawan-kawan dipasti-kan lolos ke Piala Dunia U-20 di Australia tahun depan.

Demi memaksimalkan persiapan, Timnas U-19, Selasa (1/4) akan bertolak menuju Timur Tengah untuk umrah dan dilan-jutkan dengan pertandingan uji coba melawan Timnas Oman U-19 dan Timnas Uni Emirat Arab dan klub Al-Shabab. ‘’Me-mang kami yang memilih calon lawan itu. Kami ingin semua mengetahui karakter calon lawan pada Piala AFC nanti,’’ kata pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafrie di sela-sela pelepasan tim.

Menurut dia, dengan melakukan umrah dan uji coba inter-nasional diharapkan mampu meningkatkan performa semua pemain sehingga mampu meraih hasil terbaik pada Piala AFC U-19 di Myanmar. ‘’Target saya hanya ingin bermain dengan baik. Yang jelas, kondisi baik dan kekurangan-kekurangan yang selama ini tampak, telah diperbaiki,’’ kata kapten Timnas Indonesia U-19, Evan Dimas Darmono. (antarajatim.com/dik)

Nyalla: Beban Timnas U-19 Makin Berat

TIMNAS

SANYOTO saat memberikan pemaparan program Pengcab PSSI Pacitan dalam waktu dekat. Dia sesumbar, anggaran Rp 50 juta per tahun, lebih dari cukup untuk pembinaan sepakbola.

MEDIA ASPIRASI/ELSI BUDI CAHYONO

La Nyalla Mattalitti

ISTIMEWA

MEDIA ASPIRASI/RUDIANTO MEDIA ASPIRASI/RUDIANTO

CALEG terbaik pilihan majalah Tempo, Binny Bintarti (kanan) dalam dialog publiknya.

TRENGGALEK 9EDISI 542 - 8 APRIL I TAHUN 2014 Media ASPIRASI

SELANGKAH LEBIH DEKAT !

TRENGGALEK, Media Aspirasi - Tim peneliti dari Balai Arkeologi Yogy akarta mengidentifikasi sejumlah temuan arkeologi berbentuk struktur bangunan yang ditengarai sebagai jejak sejarah pemukiman kuno pada akhir masa Kerajaan Kediri, sekitar akhir abad X1. “Dugaan bahwa dua situs berbentuk struktur tatanan bata merah yang mereka eskavasi adalah je-jak pemukiman kuno didasarkan pada sebaran temuan arkeologi lain di seki-tar lokasi penelitian mereka,” ungkap salah satu tim peneliti dari Universitas Negeri Malang Muzakir Dwi Cahyono di Trenggalek, Jumat (28/3).

Beberapa situs yang menjadi ruju-kan untuk menganalisis peninggalan sejarah pra-Kerajaan Majapahit itu antara lainnya adalah temuan Candi Brongkah di Desa Kedunglurah, Keca-matan Pogalan. Situs Semarum di Desa Semarum, Kecamatan Durenan, Situs Kamulan di Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, serta Prasasti Kamulan yang terlebih dulu diketemukan pada da-

sawarsa 1980-an. “Sebaran arkeologi juga ditemukan di daerah-daerah seki-tar Kamulan. Kami menduga daerah sini dulunya adalah “tanah pardikan”, sema-cam desa yang diberi anugerah (hak oto-nomi) oleh Raja Kertanegara atau Sreng-ga pada masa Kerajaan Kadiri akhir,” kata Muzakir Dwi Cahyono.

Analisa itu diakuinya masih bersifat hipotesa, mengingat penelitian di Situs Kamulan baru memasuki tahap eskavasi kedua dan belum berhasil mengidentifi-kasi bentuk maupun fungsi struktur ban-gunan kuno dari susunan bata merah yang terpendam sekitar 1,5 meter di bawah pemukiman penduduk terse-but. Namun jika mengacu pada petunjuk Prasasti Kamulan yang telah dieskavasi terlebih dulu pada tahun 1980-an dan kini disimpan di pendopo Kabupaten Trenggalek, Muzakir yang ahli sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia ini meyakini sebaran temuan arkeologi di wilayah Trenggalek timur itu sebagai jejak pemukiman kuno.

“Prasasti Kamulan identik dengan prasasti-prasasti Srengga (Sreng-ga Lancana) lain yang tersebar di wilayah selatan Sungai Brantas sep-erti Blitar, Kediri, Tulungagung dan Trenggalek. Prasasti itu penanda an-ugerah raja Srengga untuk desa-de-sa yang diberi status sebagai tanah pardikan dan diberi hak mengelola pajak sendiri,” terangnya.

Muzakir menambahkan, misteri yang kini masih ingin diteliti oleh Balai Arkeologi Yogyakarta adalah mencari desa utama (dalam ilmu sejarah disebut dengan “tani”) di antara beberapa pemukiman lain atau dalam istilah sekarang dikenal dengan nama dusun/dukuh. Desa Kamulan diduga dulunya merupak-an desa utama (tani) dengan luasan hingga wilayah Desa Semarum yang juga ditemukan situs menyerupai in-stalasi air buatan atau semacam cek-dam atau kolam penampungan air. (ant/so)

PEMUKIMAN KUNO DITEMUKAN

CARA MEMILIH CALON LEGSILATIF PADA SAAT PEMILU

ISTIMEWA

SALAH satu anggota tim menggali bekas pemukiman kuno.

PONOROGO10 EDISI 542 - 8 APRIL I TAHUN 2014Media ASPIRASI

SELANGKAH LEBIH DEKAT !

Dinkes Ancam Cabut Operasional Rumah SakitPONOROGO – Kepolisian Polsek Kota menduga pembuangan sebanyak satu karung kecil limbah medis yang masuk

lagi ke Tempat Pengelolaan Sampah Ter-padu Reuse Recycle Reduce (TPST 3R) Tonatan pada Kamis ( 27/03) lalu berasal dari salah satu Rumah Sakit Swasta di Ponorogo. Pasalnya, jumlah paket ka-rung yang di buang terakhir ini cukup banyak berisi selang infus yang ma-sih ada cairannya, sejumlah ampul dan botol-botol obat injeksi serta puluhan jarum suntik . Limbah dengan jumlah

banyak semacam itu hanya dipunyai oleh Instalansi gawat darurat.

Hasil identifikasi terakhir penyi-dik dari KLH Ponorogo, penyidik Unit Reskrim Polsek Kota Ponorogo dan petugas dari Dinkes Ponorogo menu-makan petujuk berupa tujuh lembar la-bel infus atas nama sebuah rumah sakit swasta terkemuka di Ponorogo dengan nama sejumlah pasien. Dalam label itu

tertera tanggal pemakaian yaitu pada 22 Maret lalu. “Masih baru (dipakai). Label itu jelas merujuk ke rumah sakit swasta di sini. Dari situ kita akan lakukan penyelidikan. Kami akan segera gelar perkara dan panggil direktur rumah sakit tersebut untuk dimintai keterangan. Itu

Polisi Kembangkan Penyelidikan

PONOROGO, Media Aspirasi – Sunarto anggota komisi B DPRD Ponorogo menilai kepala Kantor Pelayana dan Perijinan Terpadu (KPPT) Ponorogo hanya pandai bersilat lidah. Sebaliknya, Sunarto menyebut nol besar untuk kinerja kantor yang dipimpin Mujianto itu.

Hal ini diungkapkan Suna-rto menggapi statemen kepala KPPT Ponorogo yang menye-but bahwa Ponorogo sudah bersih dari alat promosi bisnis yang tidak berijin dan melang-gar aturan baik etika, este-tika maupun keindahan kota. “Statemen kepala KPPT yang

mengatakan di lapangan su-dah bersih dari segala macam reklame yang tidak berijin saya pikir perlu dipertanyakan,” un-gkap Sunarto kepada Media Aspirasi.

Menurutnya, kalau KPPT ti-dak mau disebut memble, dirin-ya menantang KPPT untuk tu-run langsung di lapanga. Sebab, nyatanya, kata Sunarto, saat ini masih bertengger ribuan alat promosi bisnis yang tidak beri-jin dan berpotensi merugikan pemkab Ponorogo dalam sisi PAD. “Mari kalau berani turun ke lapangan. Jangan hanya pan-dai beretorika,” tantangnya.

Dia meminta KPPT tidak pandai berstatemen di Koran tapi tidak ada aksi di lapangan. Yakni dengan bersikap tegas terhadap segala alat promo yang tidak berijin dan melanggar etika dan estetika. “KPPT dan Satpol harus bertindak, harus action di

lapangan. Baik yang tidak berijin maupun yang dipaku di pohon,” sebutnya. Pembersihan terse-but tidak sekadar di lakukan di wilayah perkotaan, namun juga sampai wilayah kecamatan. “Tidak hanya di kota tapi juga desa, selama itu termasuk ruang publik memang milik pemerintah daerah,” te-gasnya.

Sunarto juga menyoroti kin-erja KPPT yang tidak maksimal. Hal itu berdasrakan rencana kerja (renja) hanya dilakukan dua min-ggu sekali. Mestinya, kata politisi dari PAN itu, renja dilakukan setiap hari. “Kalau kerjanya itu hanya 2 ming-gu sekalai,la yang sekian hari berarti tidak kerja. Itu termasuk kinerja yang tidak baik,” kritiknya. “Baik satpol dan KPPT kalau tugasnya operasi silakan operasi terus. Kalau kurang angga-ran silahkan mengajukankepada

tim anggaran dan badan ang-garan, toh itu pasti akan diper-timbangkan,” imbuhnya.

Dengan kinerja dan sikap yang tidak maksimal ini, kata dia, KPPT telah berlaku tidak adil mencederai kepercayaan masyarakat dan merugikan pemda. “Itu berarti KPPT tidak adil di dalam memberlakukan aturan,” sebutnya. Sikap ini pun bakal menguntungkan peroran-gan atau kelompok tertentu yang tidak berijin. Belum lagi kerugian jutaan rupiah dari perijinan yang tidak masuk ke PAD. “Bisa ratusan juta dengan ribuan media promosi tidak berijin, sekian hari sekian bu-lan sudah berapa, kita bisa meng-hitung potensi kerugian akibat sikap KPPT dan satpol ppyang kurang tegas,” pungkasnya. (ari/so)

KPPT MEMBLE, RATUSAN JUTA MENGUAP

PONOROGO, Media As-pirasi - Rumah Sakit Umum

daerah (RSUD) DR. Harjono Ponorogo siap menampung

calon legislatif yang stres atau depresi karena yang gagal

menjadi anggota dewan dalam Pemilu 2014 mendatang.

Direktur Utama RSUD Dr Harjono, drg. Priyo Langgeng Tribinuko, Sabtu (29/3) lalu, mengatakan, keseriusan RSUD Harjono mengantisipasi ca-leg stres adalah dengan me-nyediakan ruang, pengobatan maupun layanan. Untuk ruang, itu dipakai untuk menangani caleg depresi, lengkap dengan layanan dokter. “Sudah kami antisipasi, sudah kami sediakan ruangan tapi tidak diberi nama khusus,” kata Langgeng, sapaan akrabnya. “Kalau ruangan yang secara khusus kita belum pu-nya,“ ujar Langgeng lagi.

Disamping itu, pihaknya juga menyediakan sejumlah bed secu-kupnya mengantisipasi adanya caleg yang terganggu jiwanya. “Bad secukupnya,” katanya. Se-mentara itu, terkait ketersediaan obat-obatan, Langgeng men-gaku RSUD pun telah meleng-

kapinya. “Untuk obatnya lengkap untuk obat psikotropika leng-kap,“ ujar Langgeng lagi.

Ketersediaan kamar bagi ca-leg yang terganggu kejiwaannya baru pertama kali ada RSUD se-menjak boyongan di kawasan Paju. Meskipun tidak meng-harapkan para caleg tersebut mengalami gangguan kejiwaan, namun pihak RSUD Ponorogo siap melayani. Sebab, para caleg itu termasuk anggota masyarakat yang wajib mendapatkan pelay-anan, layaknya masyarakat biasa. ”Mudah-mudahan sih nggak ada (yang stress). Tapi kalaupun ada, kami siap melayani,” kata Langgeng.

“Tapi pesan kami kepada para calon legislatif agar siap kalah dan siap menang. Terpilih atau tidak, harus tetap tegar. Untuk mengabdi ke rakyat tidak hanya duduk di kursi dewan, banyak jalan lain yang bisa dilakukan,” pesan Langgeng. (ari/so)

RSUD Dr Harjono Antisipasi Caleg Stres

Bupati SerahkanBantuan pada Korban

PONOROGO, Media Aspirasi - Bu-pati Ponorogo, H. Amin, SH menyerahkan bantuan bagi sejumlah korban bencana alam angin ribut di kecamatan Sukorejo dan Sampung, Rabu (2/4) kemarin. Seti-daknya ada lima rumah warga yang rusak parah lantaran tertimpa pohon akibat hu-jan angin disertai petir.

Dalam penyerahan bantuan di Gelanglor Sukorejo, Bupati didampingi H. Sumani, S.Pd, M.Pd kepala Dinsosnakertrasn, Siswanto kepala BPBD, Camat Sukorejo, Budianto kepala desa Gelanglor serta se-jumlah tokoh masyarakat. Di kecamatan Sukorejo ada empat rumah yang mendapat

bantuan. Diantaranya milik Katirah warga Dukuh Boto desa Gelanglor, Katiran warga dukuh Gadel Sidorejo, Sudar warga dukuh Buyanan, Sidorejo dan Kadiran warga Du-kuh Sekuwung Kedungbanteng. Sedangkan di kecamatan Sampung satu rumah milik Birin warga Ngunut Sampung juga rusak tertimpa pohon.

Bantuan tersebut diserahkan secara lang-sung oleh Bupati Amin kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat. Bupati H. Amin usai menyerahkan bantuan tersebut menyampaikan bahwa bantuan yang diberi-kan ini diharapkan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. “Bantuan diberikan kepada KK yang rumahnya mengalami kerusakan cu-kup parah,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati meminta para korban untuk tabah dan tawakal serta kian meningkatkan keimanan kepadaNya.

Bupati juga berharap, masyarakat selalu waspada dan belajar dari kejadian ini, dengan mempelajari gejala-gejala yang ditimbulkan alam, untuk bisa menghindar sebelum ke-jadian menimpa. “Masyarakat harus waspada dengan cuaca ekstrim,” ungkap Bupati.

Terkait bantuan yang diserahkan, H. Sumani, kepala dinsosnakertrans berharap agar dapat menjadi penyemangat bagi para korban bahwa mereka tidak sendirian, dan masih memiliki saudara yang peduli akan nasib sesama. Pi-haknya pun bergerak cepat bekerjasama den-gan BPBD untuk menyalurkan bantuan. “Kami setelah menerima laporan langsung merapat dan melaporkan ke Bupati untuk memberi-kan bantuan. Sehingga mereka mendapat terapi tidak khawatir dan tidak goyah,” sebut-nya. Pihaknya pun bersama BPBD siap mem-bantu warga bergotong royong memper-baiki rumah rusak. (ari/so)

Angin Ribut, Lima Rumah Hancur

Kasek SD Minta Siswa Tak MalasPONOROGO, Media Aspirasi – Tidak adanya ujian

nasional (unas) untuk siswa SD dan diganti dengan Ujian Sekolah/Madrasah (USM) mendapat perhatian serius dari kepala sekolah. Samsudin Mufthi kepala SD Muhammadi-yah 1 Ponorogo berharap, USM sebagai pengganti UN ti-dak membuat siswa malas belajar dan membuat prestasi menurun. “Tidak ada UN tapi kan diganti USM, kami ber-harap siswa tetap rajin belajar,” tegas Samsuddin kepada Media Aspirasi.

Lantaran, kata dia, meski UN 2014 untuk tingkat Seko-lah Dasar (SD) dan Madrasah ditiadakan, tetapi nantinya, hasil USM tersebut akan digunakan sebagai tolok ukur un-tuk dapat menempuh ke jenjang berikutnya, yakni Seko-lah Menengah Pertama (SMP). “Nilai US akan digunakan untuk diterima masuk sekolah. Karena itu, siswa tak boleh malas. Kalau US-nya rendah, dia tak bisa masuk ke seko-lah favorit yang dituju,” ungkapnya.

Samsudin menambahkan, peniadaan pelaksaan UN 2014 terkait dengan pendidikan dasar 9 tahun yang di-canangkan pemerintah. Pendidikan dasar dan menengah, dalam hal ini SD dan SMP, dianggap merupakan kesatuan pendidikan yang berkesinambungan. Ia menyebut USM merupakan pengalihfungsian UN di tingkat SD.“Ujian US dengan UN itu sama fungsinya, hanya beda pada pembua-tannya. Jika UN dibuat dengan dikoordinir oleh pemerin-tah secara nasional, UN dikoordinasi oleh provinsi, namun tetap dengan kisi-kisi yang dibuat secara nasional,” kat-anya

Nantinya, lanjut Samsuddin, untuk kelulusan siswa akan diserahkan sepenuhnya kepada tingkat satuan pendidikan, dalam hal ini adalah oleh pihak sekolah. “Pemerintah pusat akan menitip 25 persen soal pada masing-masing tiga mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan Sains. Itu untuk pemetaan kompetensi secara nasional,” ujarnya.

Samsuddin membeberkan, hasil akhir pemetaan itu nantinya digunakan oleh kementerian untuk melakukan pembinaan. Pembinaan dibutuhkan jika ada sekolah me-miliki kompetensi rendah pada bidang tertentu. (ari/so)

Unas SD Diganti Ujian Sekolah

PENDIDIKAN

PONOROGO, Media Aspirasi - Dengan dicalonkan-ya Joko Widodo sebagai calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak me-nutup kemungkinan akan adanya kampanye-kampanye hitam atau black campaign yang menerjangnya.

Dalam hal ini Much Geng Wahyudi sebagai anggota Bapilu Jatim mengakuinya, bahwa hal itu tak bisa di-pungkiri, akan tetapi dia menganggapnya bahwa dalam ranah politik itu adalah sebuah hal yang wajar,” kita me-nyikapi itu hal yang wajar, saya sendiri berpendapat den-gan tanpa disadari oleh orang-orang yang melakukan black campaign, justru akan meningkatkan popularitas atau kepedulian atau rasa kasihan daripada masyara-kat, lebih perhatiannya kepada yang dijadikan korban black campaign itu,”ucapnya, usai mengikuti pembeka-lan saksi oleh Jokowi, di gedung Reog Ponorogo, Senin (31/03/2014) lalu.

Dijelaskannya, bahwa karakter budaya masyarakat in-donesia secara umum, walau tidak secara keseluruhan ada fenomena menarik yang harus tetap dijadikan sebuah bahan pertimbangan, yaitu ada yang mudah tersakiti tapi mudah memaafkan, mudah ingat tapi mudah melupakan, tapi bila dia tidak bisa melupakanya adalah, ketika orang baik tapi malah dizolimi, justru itu akan timbul simpati, se-mangat berjuang bagi orang yang didzolimi itu sendiri.

Dan itupun juga dialami oleh tokoh-tokoh negara In-donesia, seperti juga yang menimpa Bung Karno, Pak Harto, Gus Dur, Bu Megawati, termasuk juga Pak Jokowi dan PDIP secara kepartaian,”perjuangan PDIP dengan ideologis dan basic masanya sudah tidak bisa diutik-utik lagi,”tegasnya.

Disebutkanya, secara kepartaian PDIP telah mempun-yai daya cegah dan tangkal untuk menghadapi semua itu, bukan dalam kapasitas untuk menyerang, tidak dirasa atas black campaign yang menimpa Jokowi, secara strukturpun tidak berpengaruh, belum terasa sama sekali, justru bila ini nanti terjadi, sama juga akan menaikan popularitas Jokowi.

“Ketika membicarakan kejelekan seseorang akan ber-semangat, justru tanpa mereka sadari itu akan menso-sialisasikan orang yang menjadi korban black campaign tersebut,”tegas Juru kampanye yang juga Caleg darp PDIP dengan nomor urut dua yang berangkat dari dae-rah pilihan(Dapil) VII Jawa Timur ini.(wid/so)

Moch Geng Wahyudi: Black Campaign Tak Pengaruhi Jokowi maupun PDIP

KAMPANYE

Sunarto : KPPT HanyaPandai Beretorika

ke halaman 11

TIM PENYIDIK dari Dinkes meniliti lebih lanjut asal usul sampah medis yang dibuang sembarangan.

Sunarto.Moch Geng Wahyudi

MEDIA ASPIRASI/ARI

MEDIA ASPIRASI/ENDANG

MEDIA ASPIRASI/ARI

MEDIA ASPIRASI/ARI

RSUD Dr. Harjono, yang sudah menyiapkan ruang pengobatan bagi caleg yang depresi.

BUPATI Ponorogo Amin, SH didampingi H. Sumani kepala Dinsosnakertrasn, me-nyerahkan bantuan kepada korban angin ribut.

PERCAYAKAN PROMOSI USAHA ANDA

Media ASPIRASITelp. (0352) 489219

HANYA DI

SAMBUNGAN EDISI 542 - 8 APRIL I TAHUN 2014 Media ASPIRASI

SELANGKAH LEBIH DEKAT ! 11

harap pada sepekan kedepan keduanya telah mendapatkan PH,” ungkap Yunianto.

Dalam kasus dugaan korupsi Jasmas yang mulai bergulir Okto-ber lalu ini, Kejari Ponorogo telah menetapkan lima orang tersang-ka. Mereka adalah Kades Winong, Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun Sukimin; Suwito, warga Desa Winong; dan Antoni Hari, warga Pasuruan namun sempat tinggal di Jalan Dieng, Kelurahan Suranatan, Kota MAdiun. Ketigan-

ya bertindak sebagai broker alias calo jasmas yang bersumber dana hibah APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2013. “Modusnya, Toni Hari mengajak Sukimin untuk men-cari data. Sukimin menggandeng Suwito yang kemudian meng-hubungi sejumlah kelompok ma-syarakat di Ponorogo. Pokmas diminta membuat proposal dan ketika dana cair langsung dipo-tong oleh para tersangka ini,” pa-par Yunianto.

Yunianto menyebut ada dua

modus korupsi yang dilaku-kan ketiga tersangka. Pertama, memotong langsung dana dari 33 pokmas yang mengaju-kan dana dan kedua membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) palsu atas kinerja pokmas tersebut. Ketiga tersangka ber-hasil mencairkan dana Jasmas dari APBD Provinsi Jatim senilai Rp 5,075 miliar. Sebanyak Rp 2,3 miliar lebih sedikit disalurkan ke Pokmas yang kemudian di-wujudkan sebagai pengaspalan

jalan dan pembuatan talud iriga-si. “Jadi yang dikorupsi atau yang jadi kerugian negara adalah Rp 2,7 miliar,” ujar Yunianto.

Kepada dua tersangka yang ditahan, Kejari Ponorogo men-jerat pelanggaran pasal 2 ayat (1) jis pasal 18 UU 31/1999 jis pasal 55 KUHP. Mereka teran-cam pidana penjara paling sing-kat 4 tahun paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 mil-iar.(wid/so)

SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1Kejaksaan Tahan Dua Caleg... SAMBUNGAN

DARI HALAMAN 1Derita Dua Bersaudara...

media massa di aula mapolres, Jum’at (28/03). “Jangan sam-pai pada pemilu nanti ada parpol demikian juga caleg-nya ada yang nakal dengan memainkan uang untuk mem-pengaruhi pemilihnya, kalau ada laporan yang demikian ini kami siap memberikan sangsi tegas,’ ungkapnya.

Dia menambahkan, pi-haknya mengimbau kepada warga masyarakat untuk tidak menerima semua modus un-tuk politik uang dalam berb-agai bentuk dan dalih, apapun alasannya. Kalau hal itu nekat

dilakukan oleh oknum par-pol terutama calegnya akan mencederai makna demokrasi sendiri. “Kami akan tindak tegas terhadap money poli-tik, tak pandang bulu, siapa-pun yang terbukti melakukan politik uang akan berurusan dengan aparat,” tegasnya. AKBP Valentino mengatakan menjelang Pemilu 2014, Polres Ngawi melaksanakan upaya Pre emtif dan Preventif yaitu Polres bersama Kodim, Polsek serta Koramil melaksanakan patroli bersama dengan me-nyambangi posko parpol yang

ada di wilayah hukum Polres Ngawi. Jelasnya lagi, Ka-polres mengharapkan kepada pimpinan parpol tingkat dae-rah untuk menjaga ketertiban pada pelaksaan kampanye dan membuat STTP agar menge-tahui berapa masa yang hadir. Ini untuk memberikan kekuatan pengamanan pada saat kam-panye, sehingga berjalan lan-car dan kondusif.

Pada kesempatan tersebut, Kapolres mengharapkan kepada parpol dan caleg peserta Pemilu 2014, agar menciptakan situasi yang kondusif menjelang, pada

saat dan pasca Pemilu 2014 dengan cara tidak melakukan tindakan-tindakan yang me-langgar hukum. Patuhi aturan-aturan yang ada, tidak melaku-kan premanisme politik, money politik dan perbuatan yang me-mancing permusuhan. Untuk menjaga situasi kondusif tegas AKBP Valentino dalam pemilu nanti sebanyak 628 personel kepolisian ditambah aparat ke-amanan dari Kodim 0805 dan Satpol PP Kabupaten Ngawi akan dikerahkan memantau langsung situasi keamanan di-setiap TPS. (pr/so)

SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1

SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1

SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1

SAMBUNGAN DARI HALAMAN 10

Kapolres Anti Kompromi...

ini, kepada Media Aspirasi, ju-mat(28/3) lalu.

Masih menurut sumber berita ini, konon pada saat itu KPRI se-tempat baru mendapat pinjaman lunak dari Bank Jatim, yang saat itu masih bernama Bank Pem-bangunan Daerah (BPD) Jatim sebesar Rp 5 miliar. “Pastinya saya kurang jelas, tapi sumber dari teman-teman yang waktu itu sudah menjadi karyawan di Kemenag bercerita seperti itu,”jelasnya.

Belakangan, tambahnya, mantan bendahara KPRI Ke-menag Kabupaten Magetan yang sekarang menjabat seb-agai Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (Kasi Pendais) mengakui membawa uang itu. Anehnya, beberapa kali per-

gantian pengurus KPRI, kasus ini tidak pernah tersentuh dan terungkap. “Setelah diaudit dan diusut oleh pengurus KPRI sek-arang, Haji Ersan baru mengakui dan bersedia mengembalikan dengan mengangsur,”ujarnya

Dana KPRI Kemenag Ka-bupaten Magetan yang dibawa mantan bendahara sejak ta-hun 1995 itu total mencapai Rp 4.846.449.785. Hasil rapat ang-gota tahunan (RAT) sepakat mantan bendahara ini diminta mengembalikan seluruh dana yang dibawanya. “Enak saja dia, mengembalikan tanpa di-bebani jasa. Kita saja yang pinjam Rp 500 ribu dalam 12 bulan harus mengembalikan Rp 750 ribu,”katanya sambil menambahkan, kalau anggota

koperasi saja pinjam menunggu sampai berbulan-bulan, pada-hal untuk membayar sekolah anak-anaknya. “Masih untung kasus ini tidak dipolisikan dan dia hanya diminta mengemba-likan pokok tanpa jasa. Kalau hitungan bisnis, sudah berapa keuntungan yang diperolehnya (Ersan),”katanya.

Ketua Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Ke-menag Kabupaten Magetan, Salis yang dikonfirmasi masalah itu membenarkan dan sudah meminta yang bersangkutan mengembalikan dana simpan pinjam milik karyawan Kemenag Kabupaten Magetan ini. “Kema-rin dalam RAT sudah disepakati dan mantan pengurus koperasi itu sudah mau mengembalikan

seluruh dana yang dibawa,”kata Salis didampingi Sekretaris KPRI Kemenag Sukardi , Jumat (21/3).

Dikatakan Salis, mantan pengu-rus minta waktu sampai dua tahun kedepan. Namun, atas kesepaka-tan anggota koperasi setempat dana itu sebisanya dikembalikan kurang dari waktu itu. “Yang ber-sangkutan minta hanya mengem-balikan pokok saja sejumlah Rp 4,8 miliar lebih itu, dengan cara mengangsur selama dua tahun dan kemarin dia (Ersan) sudah mengangsur Rp 1 miliar,”kata Sa-lis dan berjanji menyelesaikan ka-sus raibnya dana ini secepatnya. “Mudah-mudahan dana itu bisa segera kembali, agar moto Kop-erasi Kuat, Ekonomi Kita Mantap segera tercapai,”pungkas Salis. (mk/so)

Pegawai Kemenag diduga...

musim tanam dan musim panen kalau sudah tidak ada pekerjaan disawah keduanya mencari kayu bakar (rencek) dihutan dekat rumah tinggal-nya untuk dijual. “Kami bisa makan saja sudah bersyukur, mau kerja apa lagi sawah ndak punya, mau jualan juga ndak punya modal,” katanya.

Diakui Wagini ibu kedua kakak beradik ini, walau-pun mereka tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, tetapi masih

bisa memberi makan kedua anaknya melalui buruh tani dan jualan kayu bakar. “Kami tidak pernah mendapat ban-tuan dari pemerintah, kalau dari pak lurah pernah dikasih uang Rp 250 ribu dan kadang juga ada warga sini yang ka-sihan pada kami, ada yang memberi makanan ada yang memberi uang,” tuturnya sambil meneteskan air mata. Sementara Sutrisno tokoh masyarakat desa setempat mengatakan, kedua kakak

beradik yang mkengalami lumpuh sejak kecil tersebut sudah pernah diusulkan agar mendapat bantuan dari pemerintah. Namun, hingga saat ini sama sekali tidak ada tindak lanjut yang jelas dari pemerintah daerah. “Sudah pernah diajukan ke Dinas So-sial, tapi sama sekali tidak ada tindak lanjut, bahkan tidak ada satupun pejabat maupun petu-gas dari instansi terkait yang turun untuk melihat kondisi ke-luarga ini,” pungkasnya. ***

gi, pantai-pantai di tujuh keca-matan tersebut berupa teluk. Sehingga jika memang mun-cul gelombang tsunami, efek terjangannya lebih kuat. Teru-tama untuk kawasan dengan ketinggian di bawah 11 meter.

Ratna menjelaskan, meski personil di instansinya be-lum mencapai jumlah ideal, tetapi kini mereka sedikit banyak telah terbantu dengan keberadaan alat pendeteksi. Misalnya, ketika gempa bumi

berpusat di sekitar Jogjakarta dengan kekuatan tertentu, maka besarnya goncangan yang akan diterima masyarakat di Kota 1001 Goa ini akan ter-baca.

Termasuk gempa yang ber-

pusat di kabupaten lain. Sep-erti Trenggalek dan Tulunga-gung. ‘’Di peralatan kami akan muncul perkiraan Pacitan akan kena skala berapa (kekuatan gempa), karena rambatan,’’ jelasnya. (dv/dik)

Puluhan Gempa...MAGETAN, Media As-

pirasi – Nasib naas menimpa Ferdiansyah Dika, 20, maha-siswa semester 4 IKIP PGRI Madiun ini tewas mengenas-kan usai terlindas ban truk bermuatan pasir. Kejadian tersebut terjadi di jalur teng-korak Masopati-Magetan te-patnya di depan Polres Mag-etan, Senin (31/3) lalu.

Kecelakaan maut tersebut bermula saat mahasiswa se-mester 4 IKIP Madiun terse-but mengendari sepeda mo-tor Suzuki Satria FU bernopol AE 2506 ED berboncengan dengan kekasihnya Euis, 20, warga Desa Putu, Keca-matan Maospati, Magetan. Saat lewat di depan Polres Magetan, korban ingin me-

nyalip sebuah truk bernopol AE 8821 UN dari arah kiri yang dikendarai oleh Hari, 30, warga Desa Sumursongo, Kecamatan Karas, Magetan. Namun, karena jaraknya ter-lalu dekat, dua sejoli tersebut ahirnya keluar dari jalur aspal dan langsung menghantam gorong-gorong hingga mer-eka oleng ke kanan.

‘’Tadi saya tepat di be-lakang korban. Tadinya sepeda motor korban dari arah timur dan menyalip truk dari arah kiri. Karena keluar jalur, ahirnya motor korban nabrak gorong-gorong yang berada di kiri jalan. Korban langsung jatuh ke kanan jalan hingga ahirnya terlindas truk,” ujar Sri Purwati, 45, salah

seoran saksi mata.Sementara itu, Hari, 30,

sopir truk mengatakan , saat itu ia hanya berjalan pelan. Namun tiba-tiba dari arah kiri muncul sepeda motor. Dan ia merasakan ban belakang menginjak benda keras. ‘’Saat itu saya hanya berja-lan 30 km/jam. tapi deri arah samping kiri ada sepeda mo-tor yang mau nyalip. Tiba-tiba ban belakang saya serasa menginjak benda keras,” un-gkap Hari.

Kasat Lantas Polres Magetan AKP. Mujito men-gatakan, hingga kini pi-haknya masih mengamank-an supir truk untuk dimintai keterangan. Namun, untuk saat ini, faktor penyebab kecelakaan murni akibat keteledoran pengendara motor yang menyalip dari kiri. ‘’Untuk supirnya masih kami tahan untuk dimintai keterangan. Kalau faktor penyebab kecelakaan se-mentara ini akibat human eror atau keteledoran si pengedara motor,” ujar Mu-jito.

Setalah dilakukan olah TKP, jasad Mahasiswa tersebut langsung di larikan ke kamar mayat RSUD Dr. Sayidiman Magetan. Se-mentara sang kekasih Euis masih sok dan tidak bisa di-mintai kete rangan. (rd)

Mahasiswa Tewas Terlindas Truk

JASAD Korban saat dievakuasi untuk dibawa ke RSUD Dr. Sayyidiman Magetan.

MEDIA ASPIRASI/RUDIANTO

NGAWI, Media Aspirasi - Kurang selangkah lagi Pe-milu 2014 digelar tidak urung membuat kecewa bagi seba-gian masyarakat khususnya petani yang berperan sebagai konstituen. Alasan mereka ternyata cukup variatif dan cenderung menuding ter-hadap parpol tiap kali kam-panye bak kontes obral janji tanpa ditepati. Purwanto (35) salah satu petani asal Desa Teguhan, Kecamatan Paron mengaku memilih netral alias tidak bakal menyalurkan as-pirasinya dalam pemilu nanti. “Percuma ada wakil rakyat kalau toh mereka hanya janji belaka, buktinya sekarang ini pupuk tengah menghilang dipasaran, dan mana peran wakil rakyat sebagai ujung tumbak untuk menyampai-kan aspirasi wong cilik, mereka punya peran untuk memper-juangkan nasib rakyat dengan melakukan pengawalan regu-lasi pendistribusian pupuk tapi hasilnya nol besar,” terangnya, Sabtu (29/03).

Dia menghendaki anggaran pusat dalam hal ini APBN dari-pada digunakan untuk biaya pesta demokrasi lebih baik dia-lihkan untuk menambah kuota pupuk. Dengan demikian stock pupuk yang ada sesuai per-mintaan petani. Selaku pet-ani Purwanto membeberkan sesuai sumber yang ada dise-butkan sampai bulan Januari 2014 tercatat realisasi penyal-uran pupuk bersubsidi dari PT

Petrokimia Gresik berdasarkan Permentan nomor 122 dinilai masih aman dan cukup bagi petani. Dimana sesuai dat-anya Pupuk urea 14.455 ton. Sedangkan realisasinya men-capai 18.159 ton. Berikutnya pupuk ZA dari Permentan no-mor 122 sebanyak 80.735 ton, realisasinya 63.289 ton, SP-36 75.152 ton realisasinya 60.947 ton. Pupuk Phonska 179.408 ton realisasinya 120.670 ton. Terakhir pupuk Petroganik sesuai Permentan nomor 122 sebanyak 51.439 ton, real-isasinya 25.798 ton. “Dengan data tersebut bilamana petani menjerit akibat pupuk langka seharusnya wakil rakyat turun tangan jangan sampai mereka hanya disibukan untuk mere-but kursinya kembali pada pemilu nanti,” ungkapnya.

Purwanto juga menuding pihak Dinas Pertanian, Tana-man Pangan dan Holtikultura (Disperta) Kabupaten Ngawi

pilih lempar handuk dengan menyalahkan pemerintah pusat. Padahal sesuai me-kanismenya untuk mendapat-kan pupuk, kelompok petani (koptan) terlebih dahulu ha-rus memiliki Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang berasal dari SK bupati/walikota maupun gubernur. “Saya yakin semua koptan sudah mengantongi RDKK itu tapi sekali lagi mana pu-puknya,” tegas Purwanto. Tudingan Disperta Kabupaten Ngawi lempar tanggung jawab tersebut tidak lepas dari ko-mentar Yuliastuti Kepala Bi-dang Produksi Disperta Kabu-paten Ngawi beberapa waktu sebelumnya. Alasannya, karena terjadi pengurangan kuota un-tuk jatah petani wilayah Kabu-paten Ngawi mencapai 41.534 ton atau penurunan kuota pupuk sebesar 25 persen dari 139.263 ton menjadi 97.729 ton. (pr/so)

Petani Pilih Golput Akibat Pupuk Langka

Petani Sulit Cari Tukang ‘Derep’

PONOROGO, Media As-pirasi – Memasuki masa pan-en, harga gabah di Ponorogo, anjlok. Seperti yang terpantau di Kecamatan Sukorejo, Senin (31/3) harga gabah kering mencapai Rp 420.000 / kuintal.

Padahal, harga sebelum-nya, gabah kering dari petani seharga Rp 440.000 / kuintal. Demikian dikatakan Parmi, Pet-ani Dusun Boto, Desa Gelan-glor, Sukorejo, Ponorogo. “Selain harganya anjlok, hasil panen kali ini juga merosot,” sebutnya.

Sedangkan harga gabah basah panen memang men-capai Rp 340.000/kuintal. Namun dalam sebulan tera-khir harga terus turun men-jadi Rp320.000/kuintal. ‘’Petani

tak bisa apa-apa menghadapi tekanan harga. Hanya seba-gian kecil petani yang mena-han gabahnya, karena mereka membutuhkan modal untuk persiapan biaya produksi pada musim tanam berikutnya,’’ jelasnya

Akibat anjloknya harga itu, petani bisa dibilang merugi. Untuk mengembalikan modal saja sulit. Ini akibat rendahn-ya harga gabah. Petani jelas merugi, belum termasuk untuk pengolahan lahan, pupuk me-langit dan biaya panen. “Kalau kondosinya begini terus per-hatian pemerintah itu mana, katanya Negara agararis tapi setiap kali panen harga an-jlok,” keluhnya.

Disamping dihadapkan pada anjloknya harga gabah, petani juga dalam kondisi dilematis. Lantaran, sulitnya

mencari tenaga kerja un-tuk memanen atau tukang ‘derep’, serta kesulitan men-geringkan gabah karena musim hujan.’’Ini panen baru sebagian dan dalam satu atau dua pekan ke depan panen terus berlangsung. Kecend-erungannya harga akan terus turun, kami juga sulit cari pemanen, hujan juga jadi kendala penegringan agar harganya bisa tinggi,” kata Parmi.

Supriyono, petani lainnya, yang menggarap sawah di Desa Lengkong mengatakan, banyak petani yang sementara ini belum bisa memanen padi, meski sudah saatnya panen. ‘’Kami harus antre untuk bisa mendapatkan tenaga kerja. Banyak tenaga kerja yang di-datangkan dari Pacitan,” kat-anya. (ari/so)

Panen, Harga Gabah Anjlok

kelalaian dari direktur untuk dalam pengawasan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kota Ponorogo Ipda Nanang Budianto.

Kecurigaan asal limbah medis ini dikuatkan oleh pendapat dari Kabid Pengen-dalian Penyakit dan Penyehat-an Lingkungan (P2PL) Dinkes Ponorogo Pretty Brilliant. Menurut Ipda Nanang, Pretty sempat menyebut obat-obat dalam ampul dan infus dalam paket ke TPST tersebut masuk golongan obat kegawatdaru-ratan. Hal itu artinya berasal dari rumah sakit. Penyidik PNS KLH Ponorogo Sukadi mem-benarkan temuan dalam paket limbah medis yang kemarin di-bongkar bersama-sama terse-but. Temuan itu juga sudah diamankan dan akan menjadi barang bukti pada tindak lan-jut kasus ini. “Sudah diamank-an dan akan kita tindak lanjuti,” ujarnya.

Sejauh ini baru asal rumah sakit yang muncul sebagai pengirim paket limbah me-dis ini sedang untuk pelaku pembuang ke TPST 3R To-natan sendiri belum diketahui. Bisa saja pembuangnya hanya orang suruhan saja dan tidak mengetahui isi dari paket yang dibawanya. Sumber dari Pol-sek kota menyebutkan dugaan kuat bahwa pemilik limbah tersebut adalah salah satu rumah sakit swasta terdekat dari lokasi TPST. Pasalnya ,

ada hal-hal yang diidentifikasi menunjukkan hal tersebut na-mun hingga saat ini belum bisa disampaikan kepada me-dia. “Untuk sementara kita bisa pulbaket (pengumpulan bahan keterangan). Selain itu koordi-nasi dengan RSUD dr Harjono (yang punya alat pemusnah) dan Dinkes,” ucap AKP Tulus Hariadi , Kapolsek Kota.

Untuk upaya pelacakan asal sampah atau pelaku pembuang sampah, AKP Tu-lus mengatakan berbagai ke-mungkinan bisa terjadi. Mulai dari pihak puskesmas, rumah sakit swasta, klinik atau pasien yang dirawat di rumah dengan layanan layaknya rawat inap di rumah sakit. Tapi kalau menilik pada jumlah buangannya yang cukup besar tersebut hanya di-miliki oleh RSU. “Yang jelas itu sengaja dibuang karena semua dikemas rapi,” katanya.

AKP Tulus menyatakan, pi-haknya akan serius menangani persoalan ini meskipun seharus-nya hal semacam ini merupakan wewenang Polres Ponorogo. “Seharusnya ini ditangani Polres karena perlu pembuktian yang cukup rumit. Terutama kalau kemudian diperlukan uji labo-ratorium (untuk jejak dan jenis limbah medis),” urainya.

Pengelola TPST 3R Tonatan Hariyanto kali ini tidak mau membuka sampah yang baru diketahuinya pada Kamis (27/3) siang sekitar pukul 11.00 WIB.

Paket sampah yang termasuk sebagai limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) ini berbeda dengan paket-paket sebelum-nya. Kalau empat paket sebel-umnya terbungkus plastik kre-sek, paket yang kelima ini masuk dalam kondisi terbungkus ka-rung bekas raskin bulog dengan logo bulog yang sudah pudar. “Saya tidak mau buka. Biar pihak berwenang yang meneliti,” ung-kapnya.

Menurut Hariyanto, pelaku pembuang sampah jelas telah melangar pasal 103 UU RI no-mor 31 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam pasal tersebut jelas disebutkan orang yang tidak melakukan pengelo-laan limbah B3 dengan benar, dalam hal ini pembuangan lim-bah medis, dapat dipidana pen-jara minimal 1 tahun dan maksi-mal tiga tahun dan denda paling sedikit Rp 1 miliar dan maksimal Rp 3 miliar.

Diketahui, pembuangan paket limbah medis kelima mendapat perhatian yang amat serius dari Dinkes dan Kantor Lingkungan Hidup. Mereka mendatangi TPST 3R Tonatan untuk mengiden-tifikasi limbah media yang ditemukan terakhir. Proses identifikasi dipimpin oleh Kabid Pengendalian Penya-kit dan Penyehatan Lingkun-gan (P2PL) Dinkes Ponorogo Pretty Brilliant. “ dr Pretty,

menyatakan sebagian limbah medis itu berasal dari obat-obatan untuk UGD karena Obat keras. Spekulasi saya, limbah itu berasal dari rumah sakit. Yang punya UGD kan rumah sakit,” imbuh Hari-yanto.

Sementara itu Plt Ke-pala Dinkes Ponorogo Prijo Langgeng menyatatakan pada pekan ini telah men-girim surat edaran ke selu-ruh rumah sakit, puskesmas, klinik swasta, bidan dan mantri untuk membuang limbah medisnya ke RSUD. Surat edaran itu juga diser-tai pemberitahuan tentang telah ditemukannya limbah medis di tempat umum plus ancaman tegas bagi pelaku-nya. “Dalam surat itu secara tegas saya nyatakan akan me-nindak tegas kepada siapapun tenaga media yang sengaja membuang limbah medis di tempat umum,” tegasnya. Jika pelakunya klinik atau bidan, an-camananya berupa pencabu-tan Surat Ijin Praktek. Namun jika pelakunya adalah rumah sakit maka akan di rekomen-dasi ke Dinkes Provinsi Jatim untuk dilakukan pencabutan operasional rumah sakit terse-but. “Harapannya agar pem-buangan tidak terjadi lagi dan limbah medis dikirim ke RSUD Ponorogo untuk dimusnah-kan secara benar,” pungkas Langgeng. (wid/so)

Polisi Kembangkan...

16 Media ASPIRASI EDISI 5219 - 25 MARET I TAHUN 2014

Daerah Pemilihan Jawa Timur 7 DPR RI

OJO LALI DULUUURRR...!!! TANGGAL 9 APRIL 2014WERNO KUNING SURAT SUARANE

NOMOR 7 PARTAINE, NOMOR 2 CALEGE,NYOBLOS MAK...BLESSS...!!

EDISI 542 - 8 APRIL I TAHUN 2014