Mayasari punya story

8
Aku dan Sebuah Cerita Mayas ari Terlambat Berangkat Sekolah

Transcript of Mayasari punya story

Aku dan Sebuah Cerita Mayas

ari

Terlambat Berangkat Sekolah

Hai guys, namaku Mayasari. Biasa dipanggil Maya dan Mayasari. Jika kau ingin memanggilku Sari, lebih baik jangan ya! Karna panggilan itu cukup asing di telingaku. Okeh? Iyak, terima kasih jika kau setuju. Memang lebih baik seperti itu. Emm sebenarnya aku bukan ingin membicarakan soal nama, melainkan soal kisahku saat aku duduk di kelassepuluh SMA. Sebetulnya ini bisa dikatakan sebuah cerita dan bisa juga dikatakan sebuah pengalaman yang membuatku cukup malu dan tentu sangat menyebalkan. Apa kau tau itu? Tidak tau kan? Baiklah biarku beri tau.BEGINI…

Hai…

Terlambat Berangkat Sekolah

Pagi itu kurang lebih pukul 06.40 WIB. Dari rumah aku tergesa-gesa jalan kaki dengan sesekali berlari kecil mengejar waktu untuk segera sampai ke jalan raya Kracaan tempatku biasa menunggu mobil metromini berwarna orange. Tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat juga. Cukup 15 menit aku bisa sampai ke jalan raya itu. 15 menit? Iya, akhirnya pukul tujuh pun telah tiba setelah aku cukup lama menunggumetromini yang ku percaya selalu berwarna orange itu. Datang bus di depan ku, terpaksa aku harus berpaling dari metrominiberwarna orange itu dan pergi bersama bus yang jelas-jelas sudah pasti akan menghantarkan ku ke sekolahku terdekat.

Terlambat Berangkat Sekolah

Dengan cepat aku menaiki bus itu. Ku lihat tidak ada seorang pun yang berseragam putih abu-abu yang juga adalah siswa siswi dari SMA N 2 Demak tercinta kecuali aku seorang. Uh, aku sendirian terlambat ke sekolah. Setidaknya beri aku teman terlambat agar aku dapat sedikit tenang. Biarlah! Aku fikir dengan bus ini aku dapat segera sampai ke sekolah dalam waktu 5 menit. Tapi ternyata bus ini telah memberikanku harapan palsu. Bagaimana tidak? Tiba-tiba saja bus ini berputar balik setelah sampai di gang Garuda. ‘’Hlu hlu hlu lek, hlu lek kok mbalek?’’ dengan bloonnya aku bertanya-tanya seperti itu.Ada apa dengan supir ini? Kenapa berputar balik? Jelas-jelas sekolahanku kan masihlurus? Woy, gila, ternyata bus ini hanya mentok di tempat sini saja. Lalu untuk apa ada terminal kalau mereka saja tidak menggunakannya dengan tepat. ‘’uh, sial.’’

Terlambat Berangkat Sekolah

Aku terpaksa turun dan meninggalkan bus PHP itu. Ku sodorkan uang seribu rupiah sebagai imbalannya. Tapi ditolak. Wah baik juga ini orang ya. Tau saja kalau uang sakuku memang sedang menipis. Jelas tipis lah, namanya juga uang kertas. Ah, tidak. Aku sudah terlambat ke sekolah. Lagi-lagi metromini orange itu tak kunjung datang. Terpaksa aku harus jalan kaki daripada harus berlama-lama menunggunya.Aku terus berjalan sambil sesekali berlari kecil. Mulutku tak berhenti menggerutu ngebuli si bus PHP itu. Kecewa, banget.Aku celingukan ke arah kananku. Berharap ada seseorang yang dengan suka rela menebengiku ke sekolah. Wah nampaknya tidak ada seorang pun yang memakai seragam sekolah. Kecuali aku. Kasihan ya? Ah, tidak apa-apa. Aku masih kuat, aku strong. Sungguh.

Terlambat Berangkat Sekolah

Lihat! Sekolahan itu sudah terlihat dari mataku memandang. Aku sampai tidak sempat melirik ponselku. Jam berapakah ini? Ah, aku tidak peduli. Yang aku pedulikan adalahaku harus segera masuk ke halaman sekolah itu. Walaupun aku tahu nanti akhirnyapun aku akan dihukum juga. Oh, tidak. Gerbang itu sudah tertutup dan di depannya dijaga oleh Pak Untung. Wah, seram. Aku mulai deg-degan, tegang dan kelagepan. Keringatku pun mulai bercucurandari setiap pori-pori tubuhku, termasuk mata. Oh, tidak tidak. Jangan sekarang. Aku malu jika harus menangis di sini.

Terlambat Berangkat Sekolah

Aku menjawab pertanyaan dari beliau. Sepertinya jawabanku ini sudah tidak asinglagi di telinga. Akhirnya gerbang itu dibuka dan aku diperintahkan untuk masuk.Ternyata benar, aku dihukum. Aku berdiri sendirian di lapangan utama. Cahaya matahari memancar di seluruh tubuhku. Ku lihat di sekelilingku, tidak ada siapa-siapa. Lagi-lagi hanya aku sendirian. Aku berdiri dan terus memandang ke depan dengan perasaan sedih. Mataku mulai berkaca-kaca. Tapi aku tidak ingin menangis. Malulah. Bel berbunyi pertanda jam ke-2 telah tiba. Hukumanku sudah selesai. Pak Badi guru BK memanggilku. Aku berjalan menuju ruang BK dan menulis surat ijin masuk kelas.Pak Badi pun menandatangani surat itu lalu mempersilahkan aku untuk masuk ke kelas.

Terlambat Berangkat Sekolah

Kebetulan jadwal pelajaran kali ini adalah ke ruang lab.TIK. Setelah aku berikan surat ijin itu kepada guruku, akhirnya aku pun boleh mengikuti pelajaran dengan baik. Dengan baik? Yah, aku harap seperti itu. Karna perasaanku kini sudah lega. Aku lega.

Terlambat Berangkat Sekolah

leganye…hm.. betul betulbetul…