Maximizing Your Impact

12

description

Seringkali kita mendengar perkataan, "Ahh.. dia masih hijau", "Pengalamanmu masih minim", atau "Kamu belum makan banyak garam." Dan ini membuat kita, sebagai anak muda, tidak yakin akan kemampuan kita, minder, atau tidak percaya diri. Padahal Firman Tuhan menggambarkan anak muda ibarat anak panah (Mazmur 127:4). Anak panah yang dapat digunakan sebagai senjata perang (di tangan pahlawan), bukan sekadar menjadi pajangan. Rasul Paulus pun berpesan, "Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12).

Transcript of Maximizing Your Impact

Page 1: Maximizing Your Impact
Page 2: Maximizing Your Impact
Page 3: Maximizing Your Impact
Page 4: Maximizing Your Impact

Maximizing Your Impact—Berdampak di Usia MudaOleh Paulus Winarto, Sandy Triyasa, Chandra Krisma WinataHak Cipta © 2008, Paulus Winarto, Sandy Triyasa, Chandra Krisma Winata

Penyunting : James Yanuar dan Denny PranoloDesain cover : Denny OktavianusLayout : Felly Meilinda

Diterbitkan oleh:PT. VISI ANUGERAH INDONESIAJalan Karasak Lama No.2 - Bandung 40235Telp : 022-522 5739 - Fax : 022-521 1854Email : [email protected]

ISBN 978-602-8073-11-8Cetakan pertama, Juli 2014Indonesian Edition © Visipress 2013

Hak cipta dilindungi oleh undang-undangDilarang memperbanyak sebagian atauseluruh isi buku ini tanpa seizin Penerbit.

Member of CBA IndonesiaNo : 05/PBL-BS/1108/CBA-Ina

Member of IKAPINo : 185/JBA/2010

Page 5: Maximizing Your Impact

SUCCESS THROUGHMENTORING SYSTEMSandy Triyasa

REACH YOUR DREAMPaulus Winarto

BERDAMPAKSEJAK USIA MUDAPaulus Winarto

SUCCEED @WORKPaulus Winarto

MY PURPOSEFUL LIFESandy Triyasa

JATUH!BANGUN LAGIDAN LAGIChandra Krisma Winata

MENAKLUKKANKUDA LIARDALAM DIRI

DARE TO BEENTREPRENEURPaulus Winarto

Chandra Krisma Winata

7

25

41

61

77

89

113

137

Ungkapan HatiPara Penulis 5

SekilasHot Ministry 157

Profil Penulis 158

Daftar Isi

Page 6: Maximizing Your Impact
Page 7: Maximizing Your Impact

7

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Baik, berkat kasih karunia-Nya, akhirnya kami bertiga diperkenankan menyele-saikan penulisan buku ini.

Buku ini ditulis dengan sebuah kerinduan mendalam untuk memberi-kan apa yang telah Tuhan percayakan dalam hidup kami, kepada gene-rasi muda negeri ini. Bagi kami, masa muda adalah sebuah masa yang penting. Masa muda adalah sebuah titik dalam kehidupan yang menen-tukan kelangsungan hidup di masa yang akan datang.

Generasi muda memiliki potensi yang luar biasa. Alkitab melukis-kan anak muda ibarat anak panah (Mazmur 127:4). Anak panah dapat digunakan sebagai senjata perang (di tangan pahlawan), bukan sekadar menjadi pajangan.

Di sisi lain, generasi muda juga diibaratkan sebagai sebuah tambang emas yang bernilai sangat tinggi. Namun sayangnya, seringkali tambang itu seakan-akan tertutup dengan berbagai kotoran, tanah, dan bong-kahan batu, sehingga tersembunyi serta tidak pernah bisa ditemukan. Ada juga beberapa orang yang berhasil menemukan tambang emas itu, namun, tidak mengasahnya dengan baik sehingga tambang itu sia-sia belaka.

Buku ini membahas berbagai hal yang dapat membantu generasi muda berdampak sejak usia muda. Beragam topik penting yang sering kami bawakan dalam berbagai kesempatan, kami bagikan melalui buku sederhana ini. Topik yang dibahas mulai dari hal menemukan tujuan hi-dup, kesuksesan di dunia kerja, bagaimana bangkit dari kegagalan, me-

Ungkapan HatiPara Penulis

Page 8: Maximizing Your Impact

8

ngendalikan emosi muda yang kerap bergejolak, cara menggapai impian hingga merintis bisnis. Semua itu dikupas dengan maksud supaya gene-rasi muda memiliki keinginan untuk menjadi generasi yang berprestasi, bukan generasi rata-rata!

Sebagai penulis, kami sangat menyadari bahwa buku ini tentu jauh dari sempurna. Seandainya Anda memiliki kritik, usulan atau saran, kiranya Anda berkenan menyampaikan kepada kami melalui e-mail: [email protected].

Kami berharap, semoga buku sederhana ini dapat menjadi bekal ke-cil yang berharga bagi generasi muda dalam memasuki kehidupan nyata. Semoga Tuhan senantiasa membimbing langkah kita yang selalu punya niat baik untuk menjadikan hidup ini berkat bagi sesama. Dan semoga Anda senantiasa diberkati dan orang lain mendapat berkat melalui keha-diran serta karya Anda. Amin.

Bandung, 8 Februari 2014

Salam Persahabatan,

Paulus, Sandy, dan Chandra

Page 9: Maximizing Your Impact

9

Kamu adalah garam dunia.

Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?

Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Kamu adalah terang dunia.

Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya

di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian

sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,

supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik

dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

—Matius 5:13-16

Life begins at 40! Itulah keyakinan yang dianut sebagian anak-anak muda. Barangkali karena keyakinan itulah mereka cenderung ber-pikir bahwa masa-masa sebelum mencapai usia 40 tahun adalah

masa bermain. Masa untuk santai dan berleha-leha. Enjoy life! Tetapi pertanyaan menggelitik kemudian muncul, bagaimana jika usia hidup tidak sampai 40 tahun?

BERDAMPAKSEJAK USIA MUDA

—Paulus Winarto

Page 10: Maximizing Your Impact

10 I Maximizing Your Impact—Berdampak di Usia Muda

Hati saya sungguh tersentuh ketika mempelajari riwayat beberapa pahlawan nasional yang berpulang di usia muda. Sebut saja Raden Ajeng Kartini, yang lahir di Jepara, 1879. Tokoh pejuang emansipasi wanita yang surat-suratnya dibukukan dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang itu, meninggal dunia pada usia 25 tahun.

Wage Rudolf Soepratman, pencipta lagu kebangsaan, Indonesia Raya, yang lahir di Batavia, 9 Maret 1903, berpulang pada usia 35 tahun atau tepatnya 17 Agustus 1938 di Surabaya. Ia bahkan tidak sempat menyaksi-kan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, namun karyanya menjadi inspi-rasi besar bagi bangsa ini. Menurut catatan sejarah, lagu Indonesia Raya diciptakan saat ia masih berusia 21 tahun.

Lain lagi kisah Jenderal Besar Soedirman, yang lahir di Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916. Panglima besar Tentara Nasional Indone-sia pertama itu hingga kini sangat dihormati. Namanya dipakai sebagai nama jalan protokol di berbagai kota. Sejak sekolah menengah, ia telah menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi. Sebe-lum menjadi tentara, ia pernah berprofesi sebagai guru.

Karir militernya dimulai pada saat ia berusia 28 tahun, ditandai de-ngan bergabung sebagai anggota PETA (Pembela Tanah Air). Kegigihannya dalam berjuang, sempat membuatnya mengabaikan penyakit TBC yang dideritanya. Ia menghembuskan napas terakhir saat masih berusia 34 tahun, persisnya di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950.

Hidup dan mati manusia memang di tangan Tuhan, namun bagaimana menjalani hidup sepenuhnya adalah pilihan kita. Ketiga nama pahlawan di atas telah memilih meninggalkan jejak-jejak keteladanan bahwa ke-hidupan adalah sebuah anugerah, sekaligus kesempatan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat.

Sebagian anak muda barangkali telah memiliki kesadaran bahwa usia muda bukanlah halangan bagi mereka untuk berkarya. Sayangnya, ter-kadang ada saja kendala yang menciutkan semangat tersebut. Beberapa teman yang baru saja lulus dari perguruan tinggi dan merintis karir di berbagai perusahaan besar, bisa jadi akan mengalami “gertakan” seperti ini dari para seniornya.

Page 11: Maximizing Your Impact

#1 Berdampak Sejak Usia Muda I 11

Tahu apa kamu? Kamu kan anak kemarin sore!

Sebelum kamu lahirsaya sudah bekerja di sini!

Saya tahu lebih banyak. Saya lebih banyak makan garam!

Entahlah, apakah garam yang berlebihan itu pada akhirnya membuat sang senior men-derita hipertensi (darah tinggi)? Sayangnya, ka-limat-kalimat seperti itu kerap menjadi pemicu memudarnya semangat dan mulai terkuburnya kreativitas serta idealisme untuk memberikan kontribusi positif sejak usia muda.

INSPIRASI DARI TOKOH ALKITAB

Tampaknya sejak ribuan tahun silam, usia muda, jika tidak disikapi secara bijak, kerap menjadi hambatan bagi langkah kemajuan se-seorang. Mari kita lihat beberapa contohnya dalam Alkitab.

6:12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.”

6:13 Jawab Gideon kepada-Nya: “Ah, tuanku, jika TUHAN me-nyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bu-kankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi se-karang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam

Page 12: Maximizing Your Impact

12 I Maximizing Your Impact—Berdampak di Usia Muda

cengkeraman orang Midian.”

6:14 Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: “Pergi-lah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!”

6:15 Tetapi jawabnya kepada-Nya: “Ah Tuhanku, dengan apa-kah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku.”

6:16 Berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis.

—HakiM-HakiM 6:12-16

3:5 Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.”

3:6 Lalu Salomo berkata: “Engkaulah yang telah menunjukkan ka-sih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Eng-kau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang be-sar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini.

3:7 Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang meng-angkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.

3:8 Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya.

3:9 Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham me-nimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat mem-bedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang