MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran...

34
MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN PRIORITAS RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2008

Transcript of MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran...

Page 1: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN PRIORITAS RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2008

Page 2: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 1

PRIORITAS 1: PENINGKATAN INVESTASI, EKSPOR DAN KESEMPATAN KERJA

No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Fokus 1: Meningkatkan Daya Tarik Investasi Dalam dan Luar Negeri

a. Penyusunan peta komoditi unggulan Peta profil komoditi yang meliputi 20 daerah dan 10 sektor unggulan (industri hilir kelapa sawit, industri hilir karet, industri hilir coklat, industri alat angkut darat, industri refinery minyak bumi, industri elektronika dan telematika, industri pengolahan).

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

BKPM

14,4

b. Peningkatan promosi terintegrasi di luar negeri, serta melakukan marketing dan rebranding investasi Indonesia

Terselenggaranya seminar 33 kali, talk show 3 kali, pameran 12 kali, Marketing Investment Indonesia (MII) 3 kali, pamflet, poster di luar negeri dalam rangka pembangunan citra reposisi dan rebranding investasi Indonesia; Meningkatnya realisasi investasi baru dan perluasan usaha oleh Perusahaan Multi Nasional; Peningkatan efektivitas dan profesionalisme promosi investasi di 7 negara (Belanda, Inggris, Jepang, Taiwan, Australia, Amerika Serikat, Singapura);

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

BKPM

74,3

c. Peningkatan promosi terintegrasi di dalam negeri: Promosi langsung kepada perusahaan nasional yang siap melakukan ekspansi usaha dan / atau investasi baru

Terselenggarakannya seminar dan Talk show 16 kali, gelar potensi 2 kali, pameran 7 kali, poster di dalam negeri.

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

BKPM 25,4

d.

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Investasi (KEKI)

Tindak lanjut Nota Kesepahaman (MoU) Pemerintah Indonesia dan Singapura dalam rangka Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di P Batam, Bintan, Karimun (BBK): Penyederhanaan prosedur perizinan, perpajakan, kepabeanan,

keimigrasian, ketenagakerjaan, perdagangan, pertanahan; Pembahasan peningkatan sarana dan prasarana KEK BBK

(Jalan, Gas, Listrik, Balai Latihan Tenaga Kerja, Air Bersih, Pelabuhan, Kawasan Industri) di Batam, Bintan,Karimun.

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

BKPM 5,3

Fokus 2 : Mengurangi Hambatan Pokok pada Prosedur Perijinan, Administrasi Perpajakan, dan Kepabeanan

a. Melanjutkan Modernisasi Perpajakan Melalui Penerapan fitur LTO Terbentuknya 121 KPP Pratama Modern dan 11 Kanwil Modern; Tercapainya konversi KPP, KPPB, KARIPKA sesuai dengan fitur LTO; Tersedianya perangkat dan media komunikasi data, sistem informasi dan sasaran pendukung, sistem dan bank data

Program Peningkatan Penerimaan & Pengamanan Keuangan Negara

Depkeu 1.932,8

b. Melanjutkan Penyempurnaan Sistem Administrasi Kepabeanan melalui Pembentukan Kantor Pelayanan Utama (KPU) termasuk penerapan National Single Window (NSW)

Terbentuknya 2 kantor KPU dan penerapan NSW Program Peningkatan Penerimaan & Pengamanan Keuangan Negara

Depkeu 120,0

c Penyederhanaan prosedur, peningkatan pelayanan dan pemberian fasilitas penanaman modal.

Berkurangnya waktu yang diperlukan untuk memulai usaha dari 51 Hari (SOP BKPM: surat persetujuan penanaman modal 10 hari kerja,IUT 10 hari, SP pabean 14 hari, RPTKA/IKTA/TA.01 8 hari, APIT 4 hari, SP perubahan 5 hari) menjadi 30 hari;

Simplifikasi dokumen dan pencetakan juknis permohonan penanaman modal serta distribusi secara gratis (sebanyak 5000 set);

Pembentukan perwakilan 3 UPIT baru di Bekasi, Semarang dan Banten;

Penempatan pejabat/staf BKPM di 3 UPIT baru dan di Batam

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

BKPM

79,6

Page 3: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 2

No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

(Operasional); Penempatan perwakilan 33 daerah dan 18 instansi teknis di BKPM;

Verifikasi bahan baku di 33 Provinsi; Verifikasi pemberian rekomendasi untuk fasilitas pajak penghasilan di 33 Provinsi (PP No.1 Tahun 2007);

Peningkatan SDM melalui training, plant visit dan melihat pameran teknologi mesin/peralatan baru (35 orang pejabat/staff master list dan 20 orang pejabat/staff IUT) di dalam dan di luar negeri;

Sosialisasi juknis permohonan penanaman modal dan pemberian fasilitas penanaman modal di 33 daerah.

Fokus 3 : Meningkatkan Kepastian Hukum dan Meningkatkan Keserasian Peraturan Pusat dan Daerah

a Penegakan hukum persaingan usaha 30 penanganan perkara persaingan usaha Program Persaingan Usaha KPPU 5,0 b Penyusunan rancangan amandemen UU No. 5/1999 Penyampaian naskah amandemen UU No.5/1999 kepada DPR Program Persaingan Usaha KPPU

1,2

c. Sinkronisasi peraturan pelaksanaan UU Penanaman Modal yang disahkan tahun 2007 dengan peraturan-peraturan lainnya termasuk peraturan daerah

Tersusunnya Peraturan Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis UU Penanaman Modal yang baru.

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

BKPM

15,1

Fokus 4 : Meningkatkan Ekspor Non-migas yang Bernilai Tambah Tinggi, Komoditi Utama, dan Diversifikasi Pasar Ekspor

Depdag

2,0 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Kemenko Perekonomian

4,0

a. Pembentukan dan pengembangan National Single Window/NSW dan ASEAN Single Window/ASW, dalam rangka integrasi sistem NSW dengan ASW*

Terintegrasinya sistem NSW dengan ASW

Program Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan Negara

Depkeu 0

Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Depdag 30,0

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi BKPM 9,0

b. Penyelenggaraan Pusat Promosi Terpadu (Indonesian Promotion Office/IPO), yang merupakan promosi terintegrasi dari perdagangan/trade, pariwisata/tourism, dan investasi/investment (TTI)**

Berdirinya 3 (tiga) Pusat Promosi Terpadu (IPO) di tiga kota dagang dunia, sehingga pada akhir 2008 terdapat 5 IPO (2 pada 2007, dan 3 pada 2008)

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Depbudpar 9,0

c. Pelaksanaan market intelligence oleh Pusat Promosi Dagang Indonesia (ITPC) dan Pusat Promosi Terpadu (IPO)

Tersedianya informasi dan jaringan pasar minimal dari 22 kota dagang dunia

Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Depdag

6,0

Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

d. Peningkatan kualitas dan desain produk ekspor, dalam rangka menciptakan 200 produk ekspor bermerek Indonesia pada tahun 2010***

Terdapatnya 90 produk ekspor inovatif bermerek Indonesia yang siap dan telah dipasarkan di pasar internasional

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Depdag 57,9

e. Peningkatan partisipasi aktif dalam perundingan di berbagai forum internasional, untuk mengurangi hambatan perdagangan termasuk hambatan non tarif.

Kesepakatan kerjasama perdagangan Indonesia-EFTA, ASEAN dengan mitra, dan Indonesia dengan negara mitra dagang lainnya (±175 sidang)

Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional

Depdag 17,5

f. Pemetaan dan analisis 10 komoditas utama dan 10 komoditas potensial 1 peta 10 komoditas utama dan 10 komoditas potensial Program peningkatan dan pengembangan ekspor

Depdag 2,0

* Kegiatan yang dilaksanakan oleh DEPKEU dilaksanakan dalam fokus 2b ** Dukungan Depbudpar tercantum dalam peningkatan promosi pariwisata ke luar negeri (MAK 4884) yaitu Dukungan untuk Pengembangan Indonesian Promotion Office/IPO (Rp. 9,0 M) *** 45,0 Miliar untuk Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, Rp 12,95 Miliar untuk Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Page 4: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 3

No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Fokus 5 : Meningkatkan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan

Evaluasi cadangan migas dan mineral serta penyusunan neraca sumber daya mineral

98,3

Terlaksananya eksplorasi, inventarisasi, dan verifikasi wilayah kerja

Dep. ESDM 7,5

Tersusunnya dokumen penawaran wilayah kerja, termasuk informasi data seismik

Dep. ESDM 54,4

a.

Pengelolaan, Penyiapan dan Penilaian Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi

Tersusunnya evaluasi cadangan migas, CBM, produksi migas, dan lapangan tua migas

Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas

Dep. ESDM 36,3

Pemutakhiran informasi/data/peta sumber daya mineral melalui penelitian dan survey geologi, geofisika, dan geokimia

47,7

Tersedianya informasi potensi batubara/gas methane untuk kawasan Kalimantan dan Sumatera

Dep. ESDM 3,7

Tersedianya informasi terkini mengenai cadangan batubara di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Indonesia Timur

Dep. ESDM 0,9

Tersedianya informasi terkini mengenai cadangan mineral dan batubara di daerah perbatasan Kalimantan-Malaysia

Dep. ESDM 0,7

Tersedianya informasi terkini mengenai potensi mineral di Jawa, Sumatera, Riau, Jambi, Kalimantan, dan Indonesia Bagian Timur

Dep. ESDM 8,1

Peningkatan Pemanfaatan Pertambangan Mineral, Batubara dan Panas Bumi

Tersusunnya neraca sumber daya mineral

Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 0,8

Survei dan tersusunnya informasi terkini potensi wilayah kerja pertambangan

Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 31,4

b.

Pemetaan Geologi Kelautan Kontinen dan Regional

Survei dan tersusunnya informasi cadangan migas Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas

Dep. ESDM 1,8

Pembinaan kerjasama internasional melalui kampanye secara lebih aktif pada perwakilan-perwakilan RI di negara-negara yang potensial untuk melakukan investasi eksplorasi pertambangan di Indonesia

30,0

Terlaksananya survey panas bumi dan mineral Dep. ESDM 0,1

Terlaksananya 10 pameran potensi pertambangan di Indonesia Dep. ESDM 6,5

Terlaksananya konferensi internasional, dialog, pameran, dan roadshow

Dep. ESDM 3,5

c.

Pengembangan Investasi dan Kerjasama Mineral, Batubara dan Panas Bumi

Terlaksananya kerjasama multilateral dan regional, perundingan, dan ratifikasi batas

Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 19,7

Penyempurnaan sistem perizinan penguasaan pertambangan yang berlaku serta peraturan perundang-undangannya, termasuk penyelesaian kontrak-kontrak bermasalah

106,3

Penyusunan Kebijakan dan Regulasi Pemanfaatan Energi Terlaksananya peningkatan kapasitas pemerintah daerah di 10 Propinsi

Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 44,2

Tersusunnya kebijakan mengenai administarasi kegiatan pertambangan

Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 59,3

d.

Pembinaan dan Pengusahaan Kegiatan Pertambangan

Terselesaikannya beberapa kontrak pertambangan yang bermasalah

Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas

Dep. ESDM 2,6

Fokus 6 : Meningkatkan Daya Saing Industri Manufaktur

a. Fasilitasi pengembangan industri hilir komoditi primer 3 komoditi (CPO, Kakao, Karet)

Program Penataan Struktur Industri Depperin 20,0

b. Fasilitasi pengembangan kawasan industri khusus 6 Lokasi di 6 Provinsi

Program Penataan Struktur Industri Depperin 180,0

Page 5: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 4

No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

c. Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri 3 Pameran dan 1 Peraturan Perundang-undangan

Program Penataan Struktur Industri Depperin 25,0

d. Pengembangan industri baja berbahan baku bijih besi lokal 1 Pilot Project di Kalimantan Selatan

Program Penataan Struktur Industri Depperin 70,0

e. Restrukturisasi Permesinan Industri. 100 industri

Program Penataan Struktur Industri Depperin 400,0

Fokus 7 : Meningkatkan Fungsi Intermediasi/Penyaluran Dana Masyarakat dan Penguatan Kelembagaan Keuangan

a. Memantapkan koordinasi penegakan hukum bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Tersedianya dokumen sistem pengawasan usaha jasa (SMF, LPI, dll). Program Stabilisasi Ekonomi dan Sektor

Keuangan Depkeu 11,9

Fokus 8 : Meningkatkan Intensitas Pariwisata

a. Fasilitasi pengembangan destinasi pariwisata unggulan 10 Provinsi Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Depbudpar

39,3

b. Peningkatan Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE)* 4 Kegiatan Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Depbudpar 10,0

c. Peningkatan Promosi pariwisata ke luar negeri dan pengembangan sarana dan prasarana promosi pariwisata**

Tersedianya informasi pariwisata yang lengkap, aktual dan mudah diakses. Meningkatnya pemanfaatan media cetak, media elektronik dan teknologi informasi sebagai sarana promosi pariwisata untuk 35 negara.

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Depbudpar 87,0

Fokus 9 : Meningkatkan Produktivitas dan Akses UKM Kepada Sumberdaya Produktivitas

a. Koordinasi pelaksanaan paket kebijakan pemberdayaan UMKM yang meliputi: peningkatan akses UMKM pada sumber pembiayaan, peningkatan kualitas SDM dan mobilitas tenaga kerja, peningkatan peluang pasar produk UMKM, dan regulatory reform dan deregulasi

Tersusunnya 1 rumusan kebijakan dan 1 laporan Program Penciptaan Iklim Usaha Bagi UMKM

Kemenko Perekonomian

1,1

b. Penyediaan skim penjaminan kredit investasi UKM, terutama agribisnis dan industri

Tersedianya penjaminan kredit bagi 14.000 UKM Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM

Perum Sarana Pengembangan Usaha

c. Sertifikasi tanah UKM Tersedianya bantuan sertifikasi tanah bagi 30.000 UKM Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro BPN 30,0 d. Pengembangan jaringan antar LKM/KSP Terbentuknya 100 Jaringan LKM/KSP Program Pengembangan Sistem Pendukung

Usaha Bagi UMKM Kemeneg KUKM 15,0

e. Penyelesaian peraturan perundang-undangan tentang penjaminan kredit koperasi, dan UMKM

Tersusunnya draft peraturan Program Penciptaan Iklim Usaha Bagi UMKM Kemeneg KUKM 4,0

f. Pengembangan sarana dan penyelenggaraan promosi produk UKM Terselenggaranya sarana dan promosi bagi 1500 UKM Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM Kemeneg KUKM 60,0

g. Fasilitasi pengembangan UKM berbasis teknologi. Terselenggaranya penerapan teknologi bagi 30 Koperasi Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM Kemeneg KUKM 18,0

Fokus 10 : Memperbaiki Iklim Ketenagakerjaan dan Perluasan Kesempatan Kerja

a. Penyempurnaan peraturan-peraturan ketenagakerjaan Tersedianya peraturan yang mengatur pemberian pesangon pekerja dan penyempurnaan sistem jaminan sosial pekerja

Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja

Depnakertrans 10,0

b. Harmonisasi regulasi standardisasi dan sertifikasi kompetensi Tersedianya satu peraturan baku yang berlaku untuk seluruh sektor

Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

BNSP/Depnakertrans 2,0

c. Mendorong tercapainya pelaksanaan negosiasi bipartit Terwujudnya proses negosiasi upah, kondisi kerja, dan syarat kerja tanpa perselisihan

Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja

Depnakertrans 15,0

* Peningkatan MICE sebesar Rp. 10 M tercantum dalam Optimalisasi koordinasi pelaksanaan pemasaran pariwisata (MAK 4888) sebesar Rp. 5 M dan Peningkatan promosi pariwisata ke luar negeri (MAK 4884) sebesar Rp. 5 M ** Kegiatan prioritas ini terdiri dari i) Peningkatan promosi pariwisata ke luar negeri (MAK 4884) sebesar Rp. 40 M tidak termasuk dukungan untuk pengembangan IPO (Rp. 9 M) dan peningkatan promosi MICE (Rp. 5 M); dan ii) Pengembangan

sarana dan prasarana promosi pariwisata sebesar Rp. 88,5 M

Page 6: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 5

No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

d. Peningkatan program pelatihan berbasis kompetensi Terwujudnya 12 balai pelatihan kerja (UPTP) menjadi tempat uji kompetensi

Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

Depnakertrans 237,0

e. Penyusunan standar kompetensi kerja nasional Tersedianya jenis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)

Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

BNSP/Depnakertrans 35,0

f. Percepatan pengakuan/rekognisi sertifikat kompetensi tenaga kerja Terpetakannya bidang-bidang kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha

Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

BNSP/Depnakertrans 26,0

g. Konsolidasi program-program penciptaan kesempatan kerja Terkonsolidasinya program-program penciptaan kesempatan kerja

Perluasan dan pengembangan Kesempatan Kerja

Depnakertrans 120,0

Fokus 11 : Penyempurnaan Mekanisme Penempatan Perlindungan dan Pembiayaan Tenaga Kerja Ke Luar Negeri

a. Peningkatan pelayanan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri Terfasilitasinya 1 Juta tenaga kerja Indonesia yang bekerja ke luar negeri

Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja

Depnakertrans/ BNP2TKI

140,0

b. Penguatan fungsi perwakilan RI dalam perlindungan tenaga kerja di luar negeri

Terbentuknya Citizen Service/atase ketenagakerjaan di 8 negara Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja

Depnakertrans/ BNP2TKI

20,0

c. Penguatan kelembagaan badan penyelenggara TKI Terselenggaranya proses rekrutmen calon TKI dengan baik Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja

Depnakertrans 90,0

d. Peningkatan kerjasama pemerintah dan lembaga perbankan dalam pembiayaan tenaga kerja ke luar negeri

Terwujudnya realisasi kredit bagi calon pekerja Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja

Menko Perekonomian/ BNP2TKI

0

e. Pembangunan sistem dan jaringan informasi terpadu pasar kerja luar negeri Tersedianya informasi terkini pasar kerja luar negeri dan ”job order” yang akurat serta tersedianya database TKI yang bekerja di LN

Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja

Depkominfo 30,0

Page 7: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 6

PRIORITAS 2 : REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DAN PEMBANGUNAN PERDESAAN

No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Fokus 1: Peningkatan Produksi Pangan dan Akses Rumah Tangga terhadap Pangan a. Penyediaan dan perbaikan infrastruktur pertanian dalam mendukung

ketahanan pangan Tersedianya jaringan irigasi 200 ribu ha, TAM 15 ribu ha, jalan usaha tani 700 km, jalan produksi 100 km

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Deptan 400,0

b. Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), penyakit hewan, karantina dan peningkatan keamanan pangan

Tersedianya OPT tanaman pangan 33 unit dan OPT kebun seluas 39 ribu ha, OPT hortikultura 350 ribu rumpun buah dan 1.700 ha sayuran, dan berfungsinya 400 pos kesehatan hewan dan penyediaan 2.024 tenaga karantina, dan pembangunan 33 unit laboratorium Kesmavet

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Deptan 700,0

c. Pengembangan pembibitan sapi Tersedianya 20 ribu bibit sapi dan pelatihan 150 petugas perbibitan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Deptan 250,0

d. Bantuan benih/bibit kepada petani dalam mendukung Ketahanan Pangan Tersedianya padi non hibrida 67 ton, padi hibrida 8 ton, jagung hibrida 5 ton, kedele 22 ton, kebun tebu 25 ribu ha, sukun 400 ribu

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Deptan 650,0

e. Peningkatan penanganan pasca panen dan pengolahan pangan Meningkatnya kegiatan pasca panen di 139 kabupaten sentra produksi padi

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Derptan 167,0

f. Penyediaan dana subsidi ketahanan pangan Tersedianya subsidi ketahanan pangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Perbankan

g. Penyediaan subsidi pupuk dan benih Tersedianya subsidi pupuk dan benih Program Peningkatan Ketahanan Pangan PT Sangyang Sri dan PT Pertani, BUMN Produsen Pupuk

h. Penyediaan dana alokasi khusus untuk mendukung ketahanan pangan Terdianya dana alokasi khusus untuk mendukung ketahahan pangan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Depkeu, Depdagri

i. Koordinasi monitoring dan evaluasi cadangan dan penanganan pangan strategis

4 rumusan kebijakan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Kemenko Perekonomian

3,0

Fokus 2: Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Produk Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Peningkatan produksi dan pendapatan petani dengan mendorong:

a. Revitalisasi unit pelayanan jasa agribisnis (UPJA) dan kelompok UPJA (KUPJA)

Terselenggaranya revitalisasi tananaman pangan 434 kelompok di 139 Kabupaten, pengaktifan UPT BPMA (Balai Penguji Mutu Alsin), 33 kelompok ternak

Program Pengembangan Agribisnis Deptan 30,0

b. Pengembangan pertanian terpadu tanaman ternak, kompos dan biogas Pengembangan 2 ribu Alsin di 15 provinsi, 30 kab dan 1.000 batamas (biogas ternak bersama masyarakat), 8 paket sistem pertanian terpadu kakao-ternak

Program Pengembangan Agribisnis Deptan 140,0

c. Peremajaan tanaman perkebunan rakyat Terselenggaranya: kebun bibit pokok 10 ha, kapas 25.000 ha. kakao 6.500 ha, kelapa rakyat 30.000 ha, lada 800 ha, dan kina 100 ha

Program Pengembangan Agribisnis Deptan 150,0

d. Penyediaan dan perbaikan infrastruktur pertanian dalam mendukung pengembangan agribisnis

Tersedianya embung 360 unit, irigasi 1.895 unit, jalan usaha tani 493 km dan konservasi lahan 13.000 ha

Program Pengembangan Agribisnis Deptan 500,0

e. Pengembangan desa mandiri energi 14 desa mandiri energi Program Pengembangan Agribisnis Deptan 25,0 f. Penyediaan subsidi bunga penyediaan energi nabati dan revitalisasi

perkebunan Tersedianya dana subsidi untuk pengembangan BBN dan revitalisasi perkebunan

Program Pengembangan Agribisnis Perbankan

g. Penyediaan dana alokasi khusus untuk mendukung pengembangan agribisnis Tersedianya DAK Pertanian Program Pengembangan Agribisnis Depkeu/Depdagri

h. Pembentukan/pengaktifan kelompok tani dan gabungan kelompok tani Terbentuknya 100 ribu pokmas dan 3.200 gapoktan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Deptan 50,0 i. Pengembangan magang sekolah lapang Terselenggaranya pelatihan bagi 11.000 petani, 410 kelp SLPHT

pekebun Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Deptan 150,0

j. Peningkatan sistem penyuluhan dan sumberdaya manusia petani Tersedianya biaya operasional 28,5 ribu penyuluh dan tambahan 6.000 penyuluh baru dalam rangka pendampingan petani

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Deptan 570,0

Page 8: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 7

No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Peningkatan produksi perikanan dan pendapatan nelayan, pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir lainnya dengan melakukan:

a. Pembinaan dan pengembangan sistem usaha perikanan Terbinanya dan berkembangnya sistem usaha perikanan di 33 provinsi

Pengembangan sumber daya perikanan DKP 180,0

b. Pengembangan dan penyelenggaraan karantina perikanan dan sistem pengelolaan kesehatan ikan

Terselenggara sistem pengelolaan kesehatan ikan di 109 laboratorium kesehatan ikan dan berkembangannya 43 UPT Karantina Perikanan

Pengembangan sumber daya perikanan DKP 70,0

c. Penyelenggaraan revitalisasi perikanan Peningkatan produksi perikanan sebesar 7,9 juta ton serta pengembangan dan penataan areal budi daya menjadi 670 ribu ha

Pengembangan sumber daya perikanan DKP 280,0

d. Peningkatan sistem penyuluhan dan pengembangan SDM kelautan dan perikanan

Berkembangnya SDM kelautan dan perikanan melalui 12 Sekolah/Akademi/Sekolah Tinggi serta perkuatan sistem penyuluhan perikanan dan pengembangan 1.600 orang penyuluh

Pengembangan sumber daya perikanan DKP 215,0

e. Penguatan dan pengembangan pemasaran dalam negeri dan ekspor hasil perikanan

• Peningkatan volume ekspor sebesar1,6 juta ton dan nilai ekspor sebesar USD$ 2,3 miliar;

• Peningkatan konsumsi ikan sebesar 26,02 Kg perkapita/tahun

Pengembangan sumber daya perikanan DKP 30.0

f. Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana perikanan serta input produksi lainnya

• Pengembangan/rehabilitasi dan bantuan operasionalisasi 286 Pelabuahan Perikanan dan 507 Balai Benih Ikan/Udang serta terbangunnya 270 armada tangkap skala kecil dan 60 unit skala besar

• Terselenggaranya penyediaan subsidi benih ikan melaui 12 Balai Benih Ikan/Udang, dan berkembangnya pakan alternatif dengan bahan baku dominan dari dalam negeri

Pengembangan sumber daya perikanan DKP DKP

540,0

--- g. Peningkatan mutu dan pengembangan pengolahan hasil perikanan Meningkatnya mutu dan pengembangan pengolahan hasil

perikanan di 20 lokasi sentra pengolahan serta pengembangan 39 Laboratorium Pengembangan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)

Pengembangan sumber daya perikanan DKP 150,0

h. Pengembangan rekayasa teknologi terapan perikanan Berkembangnya rekayasa teknologi budidaya perikanan di 14 Balai Budidaya/Penangkapan/Pengujian Hasil Perikanan

Pengembangan sumber daya perikanan DKP 85,0

i. Pengelolaan sumber daya ikan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan Terkelolanya sumber daya ikan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan di 5 lokasi Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP)

Pengembangan sumber daya perikanan DKP 95,0

j. Pengembangan sistem, data, statistik, dan informasi kelautan dan perikanan • Terwujudnya peningkatan pelayanan data, statistik, dan informasi pembangunan kelautan dan perikanan sebanyak 12 paket

• Tersosialisasinya program pembangunan kelautan dan perikanan

Penguasaan serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

DKP 15,0

k. Pengembangan pengelolaan konservasi laut dan perairan Berkembangnya pengelolaan konservasi laut pada 15 lokasi Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) di 15 Kab/Kota, dan berkembangnya 8 UPT konservasi

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

DKP 30,0

l. Pengelolaan dan rehabilitasi terumbu karang, mangrove, padang lamun, estuaria, dan teluk

Terkelolanya dan terehabilitasinya terumbu karang pada 21 Kab/Kota di 8 Provinsi

Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

DKP 150,8

Peningkatan kualitas pertumbuhan kehutanan dengan melakukan:

a. Pengembangan hutan tanaman industri dan hutan tanaman rakyat Fasilitasi pembangunan HTI seluas 400.000 ha dan HTR seluas 200.000 ha

Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan

Dephut 240,0

Fokus 3: Perluasan Kesempatan Kerja dan Diversifikasi Ekonomi Perdesaan

a. Mekanisasi kegiatan produksi pertanian pasca panen dalam mendukung pengembangan agribisnis

Terselenggaranya penguatan kelembagaan pasca panen hortikultura di 30 kab dan hasil perkebunan di 45 kab

Program Pengembangan Agribisnis Deptan 160,0

Page 9: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 8

No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

b. Penguatan kelembagaan ekonomi petani melalui PMUK dan LM3 Tersedianya bantuan untuk 670 LM3 tanaman pangan, ternak dan pengolahan serta 1.000 ribu desa rawan pangan

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Deptan 450,0

c. Pengembangan agroindustri perdesaan Terbangunnya industri olahan berbasis tepung lokal di 29 kab, hasil hortikultura di 35 kab, hasil perkebunan di 50 kab, hasil ternak di 15 kab dan kelapa terpadu 12.000 ha dengan UPH 24 unit

Program Pengembangan Agribisnis Deptan 190,0

d. Penyediaan dana melalui koperasi untuk pengadaan sarana produksi bersama anggota

Terlaksananya bantuan kepada 125 koperasi Program Pengembangan Kewira usahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM

Kemeneg KUKM 50,0

e. Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat perdesaan Terlaksananya bimbingan teknis penguatan kapasitas lembaga pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan pembangunan, orientasi pengurus lembaga pemberdayaan masyarakat di 5 wilayah, dan pelatihan pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat perdesaan di 4 lokasi Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Depdagri 26,0

f. Peningkatan kapasitas fasilitator pembangunan perdesaan Terlaksananya pelatihan dan konsultasi regional kader pemberdayaan masyarakat, dan pelatihan fasilitator pembangunan perdesaan di 4 lokasi Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Depdagri 8,5

g. Penyelenggaraan diseminasi informasi bagi masyarakat desa Terlaksananya perlombaan desa dan kelurahan tingkat nasional, Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, Ekspo Pekan Raya PKK, dan penyebaran informasi program-program pemberdayaan masyarakat melalui media massa (cetak dan elektronik) secara berkala.

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Depdagri 7,5

h. Pemantapan kelembagaan pemerintahan desa dalam pengelolaan pembangunan

Terlaksananya pelatihan untuk pelatih (Training of Trainers/TOT) Pemerintah Desa, bimbingan teknis pengelolaan keuangan dan aset desa, pelatihan pengembangan kapasitas pemerintahan desa, TOT Kepala Desa dan Pelatihan anggota Badan Perwakilan Desa.

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Depdagri 6,0

i. Peningkatan kapasitas aparat pemda dan masyarakat dalam pembangunan kawasan perdesaan

Terlaksananya sosialisasi pedoman pembangunan kawasan perdesaan terpadu berbasis komunitas, fasilitasi penyusunan Perda tentang pembangunan kawasan perdesaan terpadu berbasis komunitas, monitoring dan evaluasi terhadap kawasan perdesaan terpadu berbasis komunitas, dan bimbingan teknis pembangunan kawasan perdesaan terpadu berbasis komunitas.

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Depdagri 5,0

j. Fasilitasi pengembangan diversifikasi ekonomi perdesaan Terlatihnya aparat kabupaten dan kecamatan sebanyak 180 orang di bidang kewirausahaan agribisnis dalam kawasan agropolitan.

Program Pengembangan Ekonomi Lokal Depdagri 3,0

k. Pembinaan lembaga keuangan perdesaan Tersusun dan terselenggaranya sosialisasi payung hukum lembaga keuangan perdesaan, serta terselenggaranya sosialisasi pengelolaan lembaga keuangan perdesaan.

Program Pengembangan Ekonomi Lokal Depdagri 2,0

l. Penyelenggaraan diseminasi teknologi tepat guna bagi kawasan perdesaan Terlaksananya pemetaan Teknologi Tepat Guna (TTG) perdesaan, pelatihan TTG, bimbingan teknis TTG, dan pelatihan Pos Pelayanan TTG Perdesaan.

Program Pengembangan Ekonomi Lokal Depdagri 2,0

m. Fasilitasi pengembangan potensi perekonomian daerah dan pengembangan produk unggulan daerah

Terlaksananya pemetaan potensi ekonomi daerah dan fasilitasi pemerintah daerah dalam pelaksanaan program revitalisasi pertanian, perikanan, kehutanan, dan pembangunan perdesaan, serta terlaksananya penyusunan dasar hukum dan sosialisasi pedoman pengembangan produk unggulan daerah.

Program Pengembangan Ekonomi Lokal Depdagri 3,0

n. Pengembangan prasarana dan sarana di kawasan agropolitan Tersedianya prasarana dan sarana di 55 kawasan agropolitan di 33 provinsi.

Program Pengembangan Ekonomi Lokal Dep.PU 165,3

o. Percepatan pembangunan kawasan produksi di daerah tertinggal Tersedianya fasilitas dan bantuan pembangunan kawasan produksi di 61 daerah

Program Pengembangan Ekonomi Lokal Kemeneg. PDT 61,5

p. Percepatan pembangunan pusat pertumbuhan daerah tertinggal Terlaksananya perbaikan mutu pengelolaan sumberdaya alam di 22 daerah.

Program Pengembangan Ekonomi Lokal Kemeneg. PDT 30,0

Page 10: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 9

No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

q. Pembangunan infrastruktur perdesaan skala kawasan Terbangunnya infrastuktur perdesaan di 100 kawasan. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perdesaan

Dep. PU 337,7

r. Percepatan pembangunan infrastruktur perdesaan Terlaksananya bantuan infrastruktur listrik perdesaan (solar home system) dan prasarana dasar sosial ekonomi di 66 kabupaten tertinggal.

Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan

Kemeneg. PDT 100,0

Fokus 4: Peningkatan Kualitas Pengelolaan Hutan dan Lingkungan

a. Pengendalian kebakaran hutan Menurunnya hot spot menjadi sekitar 30 persen dari tahun 2006 Program Perlindungan dan Konservasi SDA

Dephut 167,8

b. Rehabilitasi hutan dan lahan Tersusunnya rencana teknis RHL dan terselenggaranya rehabilitasi hutan di daerah rawan banjir dan meningkatnya HHBK 10 persen dari tahun 2007

Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA

Dephut 100,0

c. Pembangunan KPH Ditetapkannya 7 unit KPH Model di 7 provinsi dan penyelesaian rancangan bangun KPH Model 21 unit

Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi SDH

Dephut 52,3

d. Pengelolaan taman nasional model Terwujudnya kelembagaan pengelolaan kolaboratif di 15 taman nasional model dan terlaksananya pengembangan 3 taman nasional dalam rangka DNS

Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam

Dephut 72,4

Fokus 5: Pembaharuan Agraria Nasional a. Pengaturan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah,

termasuk didalamnya redistribusi tanah, 10 ribu bidang konsolidasi tanah Redistribusi tanah (termasuk pemetaan untuk mendukung

PPAN) 300 ribu bidang tanah Inventarisasi P4T di 2.000 kel/desa

Program Pengelolaan Pertanahan BPN 366,0

b. Pengendalian dan pemberdayaan kepemilikan tanah 380 kabupaten/kota Program Pengelolaan Pertanahan BPN 9,5

c. Pengkajian dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan 2.600 kasus di 380 kab/kota Program Pengelolaan Pertanahan BPN 16,8

Fokus 6: Pengembangan Kota Kecil dan Menengah Pendukung Ekonomi Perdesaan

a. Penyusunan rencana induk sistem pengembangan kota-kota kecil dan menengah

Tersusunnya rencana induk sistem pengembangan kota-kota kecil dan menengah pada 4 provinsi

Program Pengembangan Kota Kecil dan Menengah

Dep.PU 4,0

b. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung di kota kecil dan menengah Pembangunan sarana dan prasarana pendukung perkotaan di kota-kota kecil dan menengah pada 5 kawasan

Program Pengembangan Kota Kecil dan Menengah

Dep.PU 7,5

c. Penyusunan RTRW Kab/Kota Tersusunnya rencana rinci tata ruang di kota kecil menengah di 15 Kabupaten

Program Penataan Ruang Dep.PU 15,0

d. Pengembangan dan revitalisasi sistem dan kelembagaan ekonomi Penguatan sistem kelembagaan ekonomi di 3 kabupaten Program Pengembangan Keterkaitan Pembangunan Antar Kota

Depdagri 3,0

Page 11: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 10

PRIORITAS 3: PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PENINGKATAN PENGELOLAAN ENERGI

No Fokus /Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Fokus 1: Peningkatan Pelayanan Infrastruktur sesuai dengan Standard Pelayanan Minimal

A. Sub Bidang Sumber Daya Air

a. Pembangunan Prasarana Pengambilan dan Saluran Pembawa Air Baku 1,44 m3/det Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Dep. PU 566,6

b. Pembangunan Tampungan Untuk Air Baku 1.600.000 m3 Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Dep. PU 226,8 c. Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Pengambilan dan Saluran Pembawa Air

Baku 70 titik Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Dep. PU 8,5

d. Operasi dan Pemeliharaan Tampungan Untuk Air Baku 20 lokasi Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Dep. PU 3,0

e. Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sumber Air Baku Lainnya 25 lokasi Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Dep. PU 8,0 f. Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah 16.954 ha Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan

Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya 129,2

g. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Air Tanah 900 ha Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Dep. PU 57,6

h. Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Air Tanah 1.078 ha Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Dep. PU 21,0 i. Rehabilitasi Sarana/Prasarana Pengendali Banjir 62 lokasi Program Pengendalian Banjir dan Pengaman

Pantai Dep. PU 51,7

j. Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Pengendalian Banjir 1,500 km Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai

Dep. PU 89,5

k. Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Pengamanan Pantai 20 km Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai

Dep. PU 6,5

B. Sub Bidang Transportasi

I. Keselamatan

a. Pemeliharaan rutin jalan nasional sepanjang 29.253 kilometer dan jembatan 46.463 meter

Terpeliharanya 29.253 kilometer jalan nasional dan 46.463 meter jembatan pada jalan nasional yang tersebar di seluruh provinsi.

Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dep. PU 3.094.2

b. Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan LLAJ di 32 Provinsi; Pembangunan dan pengadaan alat jembatan timbang; Pengadaam dan pemasangan alat PKB, manajemen dan rekayasa lalu lintas; Zona Selamat Sekolah (ZoSS)

Marka jalan sepanjang 2.432.800 M, guard rail 92.908 M, rambu lalu lintas 21.662 buah, deliniator 28.364 M, RPPJ 966 buah, traffic light 88 unit, warning light 40 unit, cermin tikungan 75 buah, paku marka 10.500 buah, traffic cone 3.000 buah, LED Hi-Flux 252 unit; 6 paket alat jembatan timbang; 12 paket alat PKB; 47 paket manajemen&rekayasa lalin; 226 paket ZoSS

Pembangunan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Dephub 347,8

c. Sosialisasi Keselamatan LLAJ di 32 Provinsi; Pengadaan Paket Penunjang Sosialisasi Keselamatan LLAJ Program Restrukturisasi Kelembagaan dan Prasarana LLAJ

Dephub 10,6

d. Pemeliharaan dan pengoperasian prasarana jalan kereta api secara layak sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan terutama koridor utama (IMO) Rp. 948,1 M (Anggaran 22).

1 Paket Rehabilitasi Sarana dan Prasarana KA Dephub 948,9

e. Penguatan Fungsi Regulator (pengawasan dan law enforcement untuk keselamatan perkeretaapian)

1 Paket Restrukturisasi dan Reformasi Kelembagaan Perkeretaapian

Dephub 10,0

f. Pembangunan fasilitas sistem telekomunikasi pelayaran tahap 4. 1 paket, Tersebar di Seluruh Indonesia Pembangunan Transportasi Laut Dephub 180,0

g. Pengerukan alur pelayaran dan Kolam Pelabuhan 7.100.000 M3 (di lokasi : Adpel Pasuruan, Adpel Tanjung Perak, Kanpel Brondong, Kanpel Kalbut, Kanpel Juwana, Kanpel Karangantu, Adpel Lhok Seumawe, Adpel Kuala Langsa, Adpel Jambi, Adpel Palembang, Kanpel Manggar, Adpel P.Baai, Kanpel Seba, Kanpel Paloh/Sekura, Adpel Samarinda, Adpel Sampit, Kanpel Leok).

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Transportasi Laut Dephub 104,5

h. Pengadaan kapal navigasi (ATN Vessel); 7 unit (untuk rencana lokasi alternativ Disnav untuk 4 unit Aids Tender Vessel: Ambon, Kupang, Semarang Bitung, Banjarmasin dan Tarakan); (Untuk 3 unit Inspection Boats: Cilacap, Surabaya, Dumai, Ambon dan Tanjung Priok)

Pembangunan Transportasi Laut Dephub 200,0

Page 12: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 11

No Fokus /Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Indikatif (Rp Miliar)

i. Pengadaan sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) Menara suar 21 unit, rambu suar 157 unit, pelampung suar 100 unit, dan rambu tuntun 15 unit (Untuk Disnav : Sabang, Sibolga, Belawan, Teluk Bayur, Dumai, Tanjung Pinang, Palembang, Tg. Priok, Semarang, Cilacap, Surabaya, Benoa, Kupang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Tarakan, Bitung, Kendari, Ujung Pandang, Tual, Ambon, Jayapura, Merauke dan Sorong)

Pembangunan Transportasi Laut Dephub 152,7

j. Peralatan SAR (Search and Rescue) 32 unit perlengkapan SAR (untuk UPT Pelabuhan: Sabang, Teluk Bayur, Bakauheni, Panjang, Karimun Jawa, Brondong, Masalembo, Gilimanuk, Sampit, Sukamara, Pulang Pisau, Ujung Pandang, Jampea, Palopo, Bulukumba, Sinjai, Bajoe, Mamuju dan Majene).

Pembangunan Transportasi Laut Dephub 9,6

k. Pengadaan kapal patroli: 2 unit kapal kelas 2, 10 unit kapal kelas 3, 23 unit kapal kelas 4 dan 18 unit kapal kelas 5.

53 unit (Kelas II - V ), untuk UPT : (Pelabuhan : Sabang, Kuala Langsa, Tg. Tiram, Tg.Pura, Teluk Bayur, Kuala Tungkal, Nipah Panjang, Kuala Mendahara, Pangkal Balam, Manggar, Toboali, P.Baai, Panjang, Tg.Priok, Muara Baru, Muara Angke, Kali Baru, Marunda, Indramayu, Pamanukan, Karimun Jawa, Sapeken, Ketapang, Bima, Lembar, Sape, Ende, Seba, Ba'a, Labuhan Bajo, Ketapang, Paloh, Banjarmasin, Kintab, Sei Danau, Tarakan, Sangata, Sangkulirang, Lhok Tuan, P.Bunyu, Kotabunan, Gorontalo, Wani, Ogoamas, Poso, Palopo, Awarange, Jeneponto, Namlea, Ternate, Buli, Sanana, Jayapura, Biak, Manokwari dan Fak-Fak)

Pembangunan Transportasi Laut Dephub 401,2

l. Pembangunan VTS Selat Malaka Tahap I 1 paket (Selat Malaka) Pembangunan Transportasi Laut Dephub 21,0 m. Pembangunan Indonesia Ship Reporting System Tahap I 3 paket, Tersebar di Jakarta, Selat Lombok, dan Selat Sunda Pembangunan Transportasi Laut Dephub 20,4

n. Pengawasan dan law enforcement keselamatan transportasi laut 1 Paket Pembangunan Transportasi Laut Dephub 10,0

o. Pengadaan dan pemasangan radar survailance (pengamatan) penerbangan Tersebar di Sumatera, jawa NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Pembangunan Transport Udara Dephub 200,0 p. Pengadaan dan pemasangan peralatan komunikasi penerbangan Tersebar di Sumatera, jawa NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Pembangunan Transport Udara Dephub 150,0

q. Pengadaan dan pemasangan navigasi penerbangan Tersebar di Sumatera, jawa NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Pembangunan Transport Udara Dephub 200,0

r. Pengadaan dan pemasangan fasilitas bantu pengematan dan pelayanan Tersebar di Sumatera, jawa NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Pembangunan Transport Udara Dephub 80,0

s. Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan penerbangan di bandara Tersebar di Sumatera, jawa NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Pembangunan Transport Udara Dephub 80,0 t. Peningkatan kualitas pelayanan keselamatan penerbangan melalui kegiatan

audit Faskespen, Rampcheck dan STKP (Surat Tanda Kecakapan Personil) teknisi penerbangan.

140 paket, di seluruh Satker Ditjen Perhubungan Udara Restrukturisasi dan Kelembagaan Transportasi Udara

Dephub 49,8

u. Peningkatan kualitas SDM Aparatur Perhubungan melalui pemenuhan fasilitas penunjang kediklatan.

Tersedianya kelengkapan penunjang kediklatan. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur

Dephub 184,7

v. Pembangunan Rating School Sorong Terbangunnya Rating School Sorong 1 Paket. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur

Dephub 75,0

w. Upgrading laboratorium STPI Curug Terselesaikannya peningkatan laboratorium STPI Curug. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur

Dephub 150,0

x. Pembangunan Maritime Education and Training Improvement (METI) Terbangunnya fasilitas pendidikan Maritime. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur

Dephub 209,3

y. Pelaksanaan pendidikan kedinasan. Terlaksananya peningkatan kemampuan SDM. Program Pendidikan Kedinasan Dephub 32,6

z. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang pencarian dan penyelamatan. Tersedianya kelengkapan penunjang kegiatan SAR. Program Pencarian dan Keselamatan Dephub 322,1

aa. Pengembangan budaya keselamatan transportasi Sosialisasi, workshop, training keselamatan transportasi Program Pengembangan Transpotasi Antarmoda Dephub 10,0

bb. Penguatan kelembagaan KNKT Meningkatkan kemampuan investigasi kecelakaan transportasi Program Pengembangan Transpotasi Antarmoda Dephub 16,0

II. Aksesibilitas

a. Penanganan jalan di kawasan perbatasan sepanjang 31,7 kilometer. Tersedianya 31,7 kiometer jalan di wilayah perbatasan di Kalbar, Kaltim, NTT, dan Papua.

Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan Dep. PU 80,0

Page 13: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 12

No Fokus /Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Indikatif (Rp Miliar)

b. Penyelesaian jalan di pulau-pulau terpencil terluar sepanjang 50 kilometer. Terselesaikannya pembangunan 50 kilometer jalan di pulau-pulau terpencil terluar di Maluku NTT, Sulut, Sulteng, Maluku Utara, dan Papua.

Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan Dep. PU 200,0

c. Subsidi Bus dan Trayek Perintis di 20 Provinsi. 128 unit di 20 provinsi Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Angkutan LLAJ

Dephub 48,3

d. Pembangunan dermaga penyeberangan dan kapal penyeberangan perintis - Penyelesaian dermaga penyeberangan 2 paket - Lanjutan pembangunan dermaga penyeberangan 35 paket - Lanjutan pembangunan dermaga sungai 10 paket

Pembangunan Prasarana dan Sarana ASDP Dephub 805,1

e. Subsidi pengoperasian 36 kapal angkutan penyeberangan perintis yang melayani 78 lintas penyeberangan dalam provinsi serta 9 lintas antarprovinsi & 1 kapal cadangan Angkutan Penyeberangan Perintis Wilayah Timur;

36 unit kapal; 78 lintas dalam provinsi; 9 lintas antar provinsi Pembangunan Prasarana dan Sarana ASDP Dephub 119,9

f. Pemberian Subsidi PSO PT. KAI (Jawa dan Sumatera) (anggaran 62) 1 Paket Peningkatan Aksesibilitas Perkeretaapian Dephub - g. Pengadaan KRL baru (KFW) 10 Train Set Peningkatan Aksesibilitas Perkeretaapian Dephub 155,5 h. Pembangunan Kapal Perintis {lanjutan : 2 unit kapal 750 DWT (100 persen), 2 unit kapal 500

DWT (100 persen), 2 unit kapal 350 DWT (100 persen)}; {bangunan baru : 2 unit kapal 750 DWT (50 persen), 1 unit kapal 500 DWT (50 persen)}.

Pembangunan Transportasi Laut Dephub 94,0

i. Subsidi Pelayaran Perintis 58 trayek tersebar di 15 propinsi Pembangunan Transportasi Laut Dephub 200,0

j. Pemberian PSO PT. Pelni (anggaran 62) 24 trayek menghubungkan 23 propinsi Pembangunan Transportasi Laut Dephub -

k. Subsidi operasi angkutan penerbangan perintis dan BBM 100 rute, tersebar di 10 propinsi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian/Papua Pembangunan Transportasi Udara Dephub 155,0

C. Sub Bidang Ketenagalistrikan

a. Pembangunan pembangkit listrik serta memfasilitasi penyelesaian sebagian unit kegiatan rehabilitasi dan repowering pembangkit listrik gas (PLTGU) yang ada khususnya pada sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) dan percepatan pembangunan PLTU di berbagai wilayah di tanah air yang dilakukan BUMN

Meningkatnya kapasitas daya listrik serta mengurangi krisis listrik di berbagai wilayah

Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan

Dep. ESDM, PT. PLN

800,0

b. Pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan skala kecil, serta memfasilitasi penyelesaian kegiatan pembangunan pembangkit listrik untuk sistem Jamali dan luar Jamali untuk pembangkit listrik batubara, hidro dan panas bumi terutama di daerah yang mengalami krisis listrik yang dilakukan BUMN

Meningkatnya kapasitas daya listrik yang berbahan bakar non BBM serta mengurangi krisis listrik di berbagai wilayah

Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan

Dep. ESDM, PT. PLN

563,5

c. Pengembangan dan optimalisasi jaringan penyaluran (transmisi, distribusi dan gardu) di berbagai wilayah untuk menunjang pembangunan berbagai pembangkit listrik, memperluas jaringan dan peningkatan efisiensi

Semakin optimalnya jaringan transmisi dan distribusi Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan

Dep. ESDM, PT. PLN

583,0

d. Perluasan pelayanan tenaga listrik di wilayah-wilayah perdesaan dan terpencil bahkan daerah perbatasan yang diprioritaskan pada pebangkit yang menggunakan energi terbarukan

Meningkatnya rasio elektrifikasi menjadi sebesar 63 persen (elektrifikasi PT. PLN dan non PT. PLN) dan rasio elektrifikasi perdesaan menjadi sebesar 87 persen.

Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan

Dep. ESDM 650,0

e. Peningkatan kualitas pelayanan pelanggan Mengurangi tingkat pemadaman baik dari aspek durasi maupun frekuensi

Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan

Dep. ESDM, PT. PLN

4,6

f. Mendorong upaya pembangunan ketenagalistrikan yang berwawasan lingkungan

Meningktakan fasilitas ketenagalistrikan yang memperhatikan aspek lingkungan

Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan

Dep. ESDM 4,0

g. Mendorong upaya penghematan penggunaan tenaga listrik di sisi konsumen (demand side Management)

Meningkatnya efisiensi penggunaan listrik di sisi konsumen Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan

Dep. ESDM, PT. PLN

2,0

h. Perumusan dan penerbitan regulasi dalam rangka implementasi UU ketenagalistrikan yang baru serta penerapan proses transisi pembaharuan tata kelola sektor ketenagalistrikan termasuk restrukturisasi dan reposisi PT. PLN

Terbitnya berbagai regulasi yang terarah dan memadai untuk proses pelaksanaan pembangunan sektor ketenagalistrikan

Program Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan

Dep. ESDM, PT. PLN

2,0

Page 14: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 13

No Fokus /Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Indikatif (Rp Miliar)

D. Sub Bidang Pos dan Telematika

Penyediaan infrastruktur pos dan telematika di daerah non-komersial melalui:

a. Penyediaan dana Public Service Obligation (PSO) pos Dana PSO untuk PT Pos Indonesia Pengembangan, Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telematika

Depkominfo -

b. Penyediaan fasilitas telekomunikasi perdesaan melalui program Universal Service Obligation (USO)

Pembangunan di 10.100 desa yang dilakukan oleh operator pemenang tender

Pengembangan, Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telematika

Depkominfo 820,0

E. Sub Bidang Perumahan dan Permukiman a. Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa beserta Prasarana dan Sarana

Dasarnya 181 twin blok (17.367 unit) Program Pengembangan Perumahan Dep. PU (150

twin blok) Kemenegpera (31 twin blok)

1.182,0

591,0

b. Penyediaan fasilitas umum/sosial di kawasan rumah susun sederhana sewa 181 twin blok Program Pengembangan Perumahan Dep. PU 147,7

c. Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar untuk RSH/S dan Rumah Susun 10.000 unit Program Pengembangan Perumahan Kemenegpera 36,0

d. Fasilitasi dan Stimulasi Pengembangan Kawasan (ISDP) 5 kota Program Pengembangan Perumahan Kemenegpera 75,0

e. Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Swadaya 5000 unit Program Pemberdayaan Komunitas

Kemenegpera 40,0

f. Penyediaan prasarana dan sarana dasar perkotaan 110 kawasan Program Pengembangan Perumahan Dep. PU 100,0

g. Penataan dan revitalisasi kawasan perkotaan 50 kawasan Program Pengembangan Perumahan Dep. PU 120,0

h. Fasilitasi dan Stimulasi Perbaikan Rumah di Permukiman Kumuh, Desa Tradisional, Desa Nelayan, dan Desa Eks-Transmigrasi

10.000 unit Program Pemberdayaan Comunitas Perumahan Kemenegpera 50,0

i. Fasilitasi dan Stimulasi Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar di Permukiman Kumuh, Desa Tradisional, Desa Nelayan, dan Desa Eks-Transmigrasi

10.000 unit Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan Kemenegpera 50,0

j. Bantuan pembangunan dan perbaikan rumah di kawasan bencana; 600 unit Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan Kemenegpera 21,0

k. Peningkatan kualitas lingkungan perumahan perkotaan (NUSSP); 32 kabupaten/kota Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan Dep. PU 57,0

l. Pembangunan sarana dan prasarana permukiman di pulau kecil, terpencil dan kawasan perbatasan;

135 kawasan Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan Dep. PU 168,7

m. Pembangunan sarana dan prasarana dasar permukiman di kawasan kumuh dan pesisir

170 kawasan Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan Dep. PU 191,2

n. Peningkatan kualitas permukiman kawasan eks transmigrasi; 30 kawasan Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan Dep. PU 75,0

o. Pengembangan sistem penanggulangan kebakaran; 33 provinsi Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan Dep. PU 49,5

p. Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Provinsi Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Tengah;

3 provinsi Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan Dep. PU 76,7

q. Pembangunan sarana dan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat (PAMSIMAS)

1.443 desa Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Dep. PU 333,3

r. Peningkatan cakupan air minum perpipaan di daerah perkotaan 11 kota Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Dep. PU 69,5

s. Penyediaan sarana dan prasarana air minum bagi kawasan RSH-S/kawasan kumuh/nelayan/rumah susun sederhana

120 kawasan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Dep. PU 150,0

t. Pembangunan sistem penyediaan air minum di desa rawan air, pesisir dan terpencil;

625 desa Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Dep. PU 125,0

u. Pengelolaan sanitasi di kota metropolitan (MSMHP)

4 kota Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Dep. PU 7,2

v. Pembangunan sarana dan prasarana air limbah percontohan skala komunitas (SANIMAS)

200 kabupaten/kota Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Dep. PU 40,0

Page 15: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 14

No Fokus /Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Indikatif (Rp Miliar)

w. Pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana air limbah terpusat dan IPAL di kota besar/metropolitan

21 kota Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Dep. PU 84,0

x. Pengelolaan persampahan secara regional di Jawa Barat dan Banten (WJEMP)

2 provinsi Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Drainase

Dep. PU 66,7

y. Pengembangan dan pengelolaan tempat pengolahan akhir skala regional

7 kawasan Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Drainase

Dep. PU 350,0

z. Pembangunan sistem drainase primer kota besar/metropolitan

30 kawasan Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Drainase

Dep. PU 130,0

aa. Pembangunan, peningkatan dan normalisasi saluran drainase

48 kota Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Drainase

Dep. PU 240,0

bb. Pembangunan sarana dan prasarana air limbah bagi kawasan RSH/rumah susun/permukiman kumuh/nelayan

120 kawasan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Dep. PU 57,0

Fokus 2: Peningkatan Daya Saing Sektor Riil

A. Sub Bidang Sumber Daya Air

a. Pembangunan Waduk, Embung, Situ dan Bangunan Penampung Air Lainnya 8 waduk 20 embung

Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya

Dep. PU 1.264,6

b. Rehabilitasi Waduk, Embung, Situ dan Bangunan Penampung Air Lainnya 26 waduk 32 embung

Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya

Dep. PU 872,1

c. Operasi dan Pemeliharaan Waduk, Embung, Situ dan Bangunan Penampung Air Lainnya

121 buah Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya

Dep. PU 66,9

d. Konservasi Danau Dan Situ Serta Perbaikan Sabuk Hijau Di Kawasan Sumber Air

8 provinsi Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya

Dep. PU 68,8

e. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai 15 Dinas PU Prop. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya

Dep. PU 327,5

f. Pembangunan/Peningkatan Jaringan Irigasi 124.600 ha Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya

Dep. PU 1.480,0

g. Pembangunan/Peningkatan Jaringan Rawa 59.600 ha Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya

Dep. PU 411,2

h. Penyiapan Lahan Beririgasi 15.941 ha Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya

Dep. PU 23,9

i. Rehabilitasi Jaringan Irigasi 237.120 ha Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya

Dep. PU 948,7

j. Rehabilitasi Jaringan Rawa 217.832,5 ha Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya

Dep. PU 247,0

k. Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi 2,100,000 ha Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya

Dep. PU 366,8

l. Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Rawa 750.000 ha Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya

Dep. PU 80,3

m. Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif 15 Propinsi 81 Kabupaten

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya

Dep. PU 321,5

n. Pembangunan Sarana/Prasarana Pengendali Banjir 149 km Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai

Dep. PU 1.487,2

o. Pembangunan Sarana/Prasarana Pengaman Pantai 78,06 km Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai

Dep. PU 611,8

Page 16: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 15

No Fokus /Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Indikatif (Rp Miliar)

p. Rehabilitasi Sarana/Prasarana Pengendalian Lahar Gunung Berapi 2 paket Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai

Dep. PU 51,7

q. Operasi Dan Pemeliharaan Sarana/Prasarana Pengendalian Lahar Gunung Berapi

2 paket Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai

Dep. PU 2,8

B. Sub Bidang Transportasi a. Peningkatan jalan dan jembatan nasional penghubung lintas sepanjang 720

kilometer. Diselesaikannya peningkatan jalan sepanjang 720 kilometer yang tersebar di seluruh provinsi.

Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan Dep. PU 950,0

b. Peningkatan jalan Lintas Timur Sumatera dan Pantai Utara Jawa sepanjang 1.048 kilometer.

Ditingkatkannya 1.048 kilometer jalan Lintas Timur Sumatera dan Pantai Utara Jawa.

Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan Dep. PU 1.571,5

c. Peningkatan/ pembangunan jalan Lintas Sumatera, Tran Kalimantan, Trans Sulawesi, Trans Maluku, Bali, Nusa Tenggara dan Papua.

Ditingkatkannya/ dibangunnya 2.145 kilometer jalan Lintas Sumatera, Tran Kalimantan, Trans Sulawesi, Trans Maluku, Bali, Nusa Tenggara dan Papua;

Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan Dep. PU 4.826,3

d. Pembangunan jembatan Suramadu Diselesaikannya pembangunan jembatan Suramadu sepanjang 1.104 M

Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan Dep. PU 1.128,1

e. Penyelesaian pembangunan jalan baru sepanjang 20 kilometer. Diselesaikannya pembangunan 20 kilometer jalan di Jawa, Sumatera, dan Sulut

Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan Dep. PU 240,5

f. Pembangunan fly-over Dibangunnya fly-over di Jabodetabek dan Pantai Utara Jawa. Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan Dep. PU 634,0 g. Penyelesaian pembangunan jalan lintas Selatan Jawa. Dibangunnya 23,5 kilometer jalan di Lintas Selatan Jawa

(Banten, Jabar, Jateng, Jatim, dan DIY) Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan Dep. PU 100,0

h. Pembangunan jalan akses ke bandara Kuala Namu 15 Km Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan Dep. PU 40,0 i. Peningkatan jalan KA di lintas: Sumatera bagian utara (Medan-Tebing

Tinggi-Kisaran-Rantau Prapat, Tebing Tinggi-P.Siantar, dan Medan-Besitang); Lintas Sumatera bagian selatan (Kertapati-Prabumulih-Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau dan Prabumulih-Tarahan) dan di Jawa.

357,5 Km Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA

Dephub 615,5

j. Peningkatan Sintelis (Jawa dan Sumatera); 24 Paket Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA

Dephub 323,8

k. Peningkatan Jembatan KA; 48 Buah Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA

Dephub 143,0

l. Pembangunan Perkeretaapian di NAD; 13 Km Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA

Dephub 106,0

m. Pembangunan Jalur Ganda Serpong-Maja (Banten) Tahap I; 49,4 Km Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA

Dephub 345,2

n. Pembangunan Jalur Ganda Tegal-Pekalongan; 22,7 Km Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA

Dephub 195,5

o. Pembangunan Shortcut Jalan KA Cisomang-Cikadondong (Jawa Barat); 1 Paket Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA

Dephub 14,0

p. Pembangunan Parsial Double Track antara Tulung Buyut-Blambangan Umpu (Sumatera Bagian Selatan);

3,30 Km Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA

Dephub 45,1

q. Lanjutan Pembangunan Doubel-double Track Manggarai-Cikarang 18 Km Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA

Dephub 626,3

r. Pembangunan Jalur ganda Segmen III Cikampek-Cirebon 82 Km Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA

Dephub 194,2

s. Pembangunan jalur ganda Cirebon-Kroya (Prupuk-Purwokerto) 56 Km Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA

Dephub 270,0

t. Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok 1 paket (supervisi dan konstruksi) di Pelabuhan Tanjung Priok Pembangunan Transportasi Laut Dephub 290,0 u. Pembangunan Kapal Penumpang untuk PT Pelni 1 unit kapal container-passenger (t-2.000) Pembangunan Transportasi Laut Dephub 552,0 v. Lanjutan Pengembangan Pelabuhan Dumai 1 paket di Pelabuhan Dumai - Riau Pembangunan Transportasi Laut Dephub 27,0 w. Pembangunan Pelabuhan Laut Balikpapan dan Jayapura 2 paket (Paket Kariangau dan Jayapura) Pembangunan Transportasi Laut Dephub 150,0 x. Pengembangan pelabuhan Tarakan 1 paket Pembangunan Transportasi Laut Dephub 16,1 y. Pengembangan pelabuhan Fak-fak 1 paket Pembangunan Transportasi Laut Dephub 41,4 z. Pengembangan Pelabuhan Bitung 1 paket di Pelabuhan Bitung Pembangunan Transportasi Laut Dephub 50,0

Page 17: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 16

No Fokus /Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Indikatif (Rp Miliar)

aa. Pengembangan Pelabuhan Labuhan Amuk 1 paket di Bali Pembangunan Transportasi Laut Dephub 49,0 bb. Pengembangan Pelabuhan Belawan (Tahap I) 1 paket di Pelabuhan Belawan Pembangunan Transportasi Laut Dephub 133,0 cc. Pelaksanaan Pilot Project Program National Single Window untuk Pelabuhan

Tanjung Priok 1 Paket di Pelabuhan Tanjung Priok Pembangunan Transportasi Laut Dephub 10,0

dd. Pengembangan Bandar Udara Hasanuddin- Makassar; 1 paket di Makasar, Sulawesi Selatan Pembangunan Transportasi Udara Dephub 150,0 ee. Pengembangan Bandara Dobo, 1 paket di Bandara Dobo Pembangunan Transportasi Udara Dephub 20,8 ff. Pengembangan Bandara Saumlaki 1 paket di Pelabuhan Saumlaki Pembangunan Transportasi Udara Dephub 58,8 gg. Pembangunan/peningkatan Bandara di daerah perbatasan, terpencil & rawan

bencana Tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian

Pembangunan Transportasi Udara Dephub 137,5

hh. Pembangunan/peningkatan Bandara ibu kota kabupaten, Ibu kota Propinsi, dan Daerah Pemekaran.

Tersebar diseluruh propinsi; dan ibukota kabupate serta daerah pemekaran yang antara lain meliputi: Sentani, Mamuju, Poso, Nunukan, Putussibau, Nias, Karubaga, Mulia, Mindiptanah, Miangas, Melongguane, Naha, Tahuna, Atambua, Bima, Ruteng, Tanah Merah, Pegunungan Bintang, Kepri, Riau, dll.

Pembangunan Transportasi Udara Dephub 453,7

ii. Penelitian dan Pengembangan Perhubungan. Tersusunnya studi dalam rangka perumusan kebijakan Perhubungan.

Program Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Dephub 77,9

jj. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang kelancaran organisasi Departemen Perhubungan.

Tersedianya fasilitas penunjang kegiatan organisasi. Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Negara

Dephub 140,1

kk. Pengembangan Database Kinerja Transportasi System, data dan informasi Program pengembangan Transportasi Antarmoda Dephub 5,0 ll. Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas. Terlaksananya pengawasan dan akuntabilitas Aparatur Negara. Program Peningkatan Pengawasan dan

Akuntabilitas Aparatur Negara Dephub 5,2

C. Sub Bidang Ketenagalistrikan a. Memfasilitasi upaya menjaga ketersediaan tenaga listrik di berbagai wilayah

terutama untuk daerah-daerah yang mengalami krisis listrik Berkurangnya daerah krisis listrik Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan

Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan Dep. ESDM, PT. PLN

20,0

b. Mendorong peningkatkan konsumsi energi primer non BBM khususnya batubara dan gas serta energi terbarukan untuk pembangkit listrik guna memberikan stimulus peningkatan produksi energi primer non BBM

Berkurangnya konsumsi BBM untuk pembangkit listrik Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan

Dep. ESDM, PT. PLN

2,0

c. Meningkatkan pembinaan industri penunjang ketenagalistrikan dalam negeri melalui pembinaan usaha serta pengembangan standarisasi dan sertifikasi

Meningkatkanya kualitas produksi industri penunjang ketenagalistrikan dalam negeri

Penyempurnaan Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi Teknologi dan Bisnis Ketenagalistrikan

Dep. ESDM 20,0

d. Memfasilitasi peningkatan produksi dan peningkatan penggunaan komponen lokal bagi industri penunjang ketenagalistrikan dalam pembangunan pembangkit listrik serta jaringan transmisi dan distribusinya

Meningkatkanya penggunaan komponen dalam negri bidang ketenagalistrikan

Penyempurnaan Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi Teknologi dan Bisnis Ketenagalistrikan

Dep. ESDM 28,2

D. Sub Bidang Pos dan Telematika a. Penyusunan/pembaharuan kebijakan, regulasi, kelembagaan industri pos dan

telematika melalui:

Penyelesaian RUU Pos dan penyusunan peraturan pelaksana UU Pos baru dan konsep peraturan pelaksananya Penyelesaian Restrukturisasi Pos dan Telematika Depkominfo 1,5

Penyempurnaan UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi Konsep revisi UU Telekomunikasi Penyelesaian Restrukturisasi Pos dan Telematika Depkominfo 1,5

b. Penyusunan/penyempurnaan/pengkajian peraturan perundang-undangan malalui penyusunan peraturan pelaksana RUU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)

Peraturan pelaksana UU ITE Penguasaan serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Depkominfo 5,0

c. Peningkatan pembangunan infrastruktur dan kualitas layanan pos dan telematika melalui:

Depkominfo

Finalisasi rencana pembangunan jaringan tulang punggung (backbone) serat optik Palapa Ring *

Rencana pembangunan (model bisnis dan rencana teknis) jaringan Palapa Ring

Pengembangan, Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telematika

Depkominfo 3,0

Rehabilitasi infrastruktur penyiaran televisi Penyediaan infrastruktur penyiaran di 19 propinsi Pengembangan, Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telematika

Depkominfo 55,0

Page 18: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 17

No Fokus /Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Indikatif (Rp Miliar)

d. Peningkatan e-literacy masyarakat melalui pembuatan model e-education, penyediaan fasilitas pembelajaran di bidang TIK bagi pegawai pemerintah dan umum, penyediaan fasilitas inkubasi konten di bidang TIK

Sarana TIK, model e-education Pengusaan Serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Depkominfo 115,0

e. Pengembangan dan pemanfaatan aplikasi TIK melalui: Penguasaan serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Depkominfo 10,0 Pengembangan dan peningkatan pemanfaatan perangkat lunak dan aplikasi berbasis open source

- Berkurangnya tingkat penggunaan perangkat lunak ilegal - Bertambahnya jumlah instansi pemerintah yang

menggunakan perangkat lunak dan aplikasi open source Program Difusi dan Pemanfaatan Iptek Kemeneg Ristek

15,0

E. Sub Bidang Perumahan dan Permukiman a. Pembangunan jaringan sanitasi perpipaan di Kota Denpasar (DSDP);

1 kota Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air

Minum dan Air Limbah Dep. PU 48,31

b. Pembangunan prasarana dan sarana air minum di Umbulan 5 kota Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Dep. PU 59.0

Fokus 3: Peningkatan Investasi Proyek-Proyek Infrastruktur yang Dilakukan oleh Swasta Melalui Berbagai Skim Kerjasama Antara Pemerintah dan Swasta

A. Sub Bidang Sumber Daya Air

a. Penyelenggaraan/Pembinaan Informasi Publik 1 Paket Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

Dep. PU 8,3

b. Penyusunan/Penyempurnaan/Pengkajian Peraturan Perundang-undangan 1 Paket Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

Dep. PU 3,5

B. Sub Bidang Transportasi

a. Pengaturan, pengawasan, pengusahaan jalan tol Terselenggaranya pembangunan dan pengoperasian jalan tol dengan investasi dan kerjasama pemerintah dengan swasta.

Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan Dep. PU 32,0

b. Pembangunan dermaga penyeberangan Ketapang - Margagiri (Jawa -Sumatera)

1 paket Pembangunan Sarana dan Prasarana ASDP Dephub PM

c. Dukungan Kebijakan Reformasi Kelembagaan Perkeretaapian 1 Paket Restrukturisasi dan Reformasi Kelembagaan Perkeretaapian

Dephub 2,0

d. Pengembangan pelabuhan Tanjung Perak di Teluk Lamong 1 paket (sudah diputuskan menjadi salah satu model kerjasama pemerintah swasta)

Pembangunan Transportasi Laut Dephub PM

e. Pembangunan Bandar Udara Medan Baru sebagai pengganti Bandar Udara Polonia-Medan;

1 paket Pembangunan Transportasi Udara Dephub 400,0

f. Tersusunnya Revisi Undang-undang di bidang Transportasi, Perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang, Kajian Strategis bidang Perhubungan

Undang-undang Transportasi, Dokumen Rencana Jangka Pendek, Menengah dan Panjang, dan Dokumen kajian.

Program pengembangan Transportasi Antarmoda Dephub 71,3

C. Sub Bidang Ketenagalistrikan

a. Pembaharuan regulasi dalam rangka implementasi peningkatan partisipasi swasta dalam pembangunan pembangkit listrik sesuai undang-undang ketenagalistrikan yang baru

Semakin tertatanya regulasi dalam rnagka meningkatkan investasi swasta di bidang ketenagalistrikan

Program Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan

Dep. ESDM 69,6

b. Penguatan informasi dan aksesibilitas informasi bagi swasta dalam berinvesastasi di bidang ketenagalistrikan

Semakin lengkap dan mudah akses untuk menggali informasi berinvestasi bagi swasta di bidang ketenagalistrikan

Program Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi dan Masyarakat Terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan

Dep. ESDM, PT. PLN

3,0

c. Memfasilitasi dan membantu mengembangkan sistem penyaluran dalam rangka menunjang investasi swasta dalam bidang pembangkitan

Memadainya sistem penyaluran (transmisi, distribusi, gradu-gardu) untuk menunjang pembangkit listrik yang dibangun oleh swasta

Program Peningkatan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan

Dep. ESDM, PT. PLN

150,0

D. Sub Bidang Pos dan Telematika

a. Peningkatan pembangunan infrastruktur dan kualitas layanan pos dan telematika melalui finalisasi rencana pembangunan jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring *

Rencana pembangunan (model bisnis dan rencana teknis) jaringan Palapa Ring

Pengembangan, Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telematika

Depkominfo 3,0

Page 19: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 18

No Fokus /Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Fokus 4: Peningkatan Produksi Migas dan Produk Final Migas, yakni BBM, LPG, dan LNG

a. Evaluasi skim bagi hasil (production sharing contract-PSC) migas guna mendorong pengembangan lapangan tua dan/atau marginal, eksplorasi di daerah remote, dan penguasaan lapangan migas yang siap dieksploitasi

102,7

Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Tersusunnya spesifikasi gas methane dan batu bara Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Dep. ESDM 0,35 Tersusunnya kebijakan bagi hasil untuk KPS migas yang baru Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Dep. ESDM 7,5 Tersusunnya rencana pengembangan migas, investasi, cadangan,

dan neraca migas Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Dep. ESDM 17,7

Terlaksananya pengembangan teknologi gas dan BBG Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Dep. ESDM 77,2 b. Optimalisasi kapasitas kilang migas dan investasi swasta dalam pembangunan

kilang dan pabrik pengolahan baru, serta pembangunan fasilitas penimbun

Pengembangan Kebijakan InvestasiMinyak dan Gas Bumi Terlaksananya pengembangan kawasan, investasi migas, dan pilot project kontrak kerja

Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi

Dep. ESDM 10,6

Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Tersusunnya kebijakan optimalisasi kilang dan investasi swasta di kilang migas

Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi

Dep. ESDM 14,3

Tersedianya database kebutuhan gas di Kalimantan dan Jawa Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi

Dep. ESDM 5,0

Tersusunnya database potensi kebutuhan gas dalam negeri Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi

Dep. ESDM 5,0

Fokus 5: Percepatan Pelaksanaan Upaya Diversifikasi Energi, Melalui Pemanfaatan Gas Bumi, Batubara, dan Energi Baru/Terbarukan

a. Pemberian insentif penjualan gas/batubara dalam negeri serta evaluasi kontrak ekspor jangka panjang yang akan habis masa kontraknya

43,9

Peningkatan dan Pemanfaatan Mineral, Batubara dan Panas Bumi Termanfaatkannya batubara dan panas bumi untuk konsumsi dalam negeri, Rumah Tangga, dan listrik

Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 21,3

Terbangunnya pilot plant pencairan batubara dan spesifikasi briket batubara

Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 8,5

Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Terlaksananya pengembangan teknologi eksplorasi migas Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Dep. ESDM 7,1 Terlaksananya evaluasi harga gas bumi, ekspor, dan realisasi

pemanfaatan gas bumi Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Dep. ESDM 7,0

b. Pemberian insentif pengembangan panas bumi serta penyelesaian kontrak-kontrak panas bumi oleh swasta dan bantuan teknis/fiskal

127,8

Pengembangan Investasi Pengusahaan Panas Bumi Peningkatan investasi, penyelesaian kontrak panas bumi, serta penyelesaian konflik antar sektor (pertambangan-kehutanan-lingkungan hidup)

Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 18,2

Pembinaan Pengusahaan Panas Bumi Tersedianya informasi daerah panas bumi daerah NAD, Sumut, Riau, Bengkulu, Sumsel, Kalimantan, dan Indonesia Timur

Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 6,3

Tersusunnya informasi eksplorasi daerah NAD, Sumut, Sulawesi, NTT serta wilayah Indonesia Timur

Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 11,5

Tersedianya informasi mengenai potensi panas bumi di Indonesia Bagian Timur

Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 1,5

Terlaksananya eksplorasi lapangan panas bumi daerah Indonesia Timur

Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 1,5

Tersusunnya rumusan peraturan pengusahaan panas bumi Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 88,9

c. Peningkatan pemanfaatan energi alternatif non-BBM, termasuk gas/batubara, serta pengembangan BBN

120,9

Peningkatan Pemanfaatan Pertambangan Mineral, Batubara dan Panas Bumi Terbangunnya demo plant UBC, gas sintetik (gasifikasi batubara), pilot plant kokas batubara, pilot plant pembakar siklon batubara

Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Dep. ESDM 4,4

Page 20: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 19

No Fokus /Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Tersusunnya kebijakan konversi dan konservasi migas, FS jaringan distribusi gas, dan pengembangan energi

Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi

Dep. ESDM 45,4 Pengembangan dan Penggunaan Energi Alternatif

Tersedianya BBN dan komersialisasinya serta tata niaga bahan bakar BBN

Program Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi, dan Masyarakat terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi

Dep. ESDM 56,0

Koordinasi Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Alternatif 5 laporan dan 5 rumusan kebijakan Program Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi, dan Masyarakat Terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi

Kemenko Perekonomian

5,75

Penyusunan Kebijakan dan Regulasi Usaha Energi Baru Terbarukan Terlaksananya program langit biru, green diesel, dan biodiesel Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Dep. ESDM 11,4 Fokus 6: Peningkatan Efisiensi Pemanfaatan Energi

a. Evaluasi dan penyempurnaan sistem distribusi BBM, LPG, dan LNG dalam negeri

83,0

Pelayanan Usaha Pengangkutan dan Penyimpanan Bidang Migas Tersedianya fasilitas penimbun, pengangkutan, distribusi, dan penjualan migas

Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi

Dep. ESDM 38,0

Tersusunnya rumusan pengaturan sistem distribusi BBM, LPG, dan LNG

Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Dep. ESDM 10,0

Terselenggaranya audit volume BBM yang terdistribusi Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Dep. ESDM 10,0 Tersusunnya regulasi tentang pengaturan penyediaan dan

pendistribusian BBM Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Dep. ESDM 25,0

b. Evaluasi dan penyempurnaan harga BBM, LPG, dan BBN dan konsep subsidinya

410,8

Penyiapan dan Penentuan Harga dan Subsidi Bahan Bakar Terlaksananya sistem distribusi BBM, LPG, dan LNG dalam negeri yang efisien

Dep. ESDM 120,0

Terlaksananya penetapan harga BBM, BBG, LPG, serta realisasi volume

Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Dep. ESDM 18,0

Dirumuskannya tarif transmisi (Perusahaan Gas Negara, Pertamina)

Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi

Dep. ESDM 8,6

Terlaksananya penetapan harga (Rumah Tangga, Pelabuhan) Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Dep. ESDM 4,0 c. Pengambangan Bahan Bakar Nabati (BBN)

Pengembangan bahan baku bio-energi

Terealisasinya 600 ha kebun induk; ditanamnya 10.500 ha jarak pagar; dan tersusunnya 4 paket teknologi bio-energi

Program Pengembangan Agribisnis Deptan 100,0

Penguasaan teknologi produksi BBN Tersusunnya 3 pilot plant bio-diesel, bio-ethanol, dan bio-fuel Program Peningkatan IPTEK Sistem Produksi BPPT 45,0

Pengembangan Industri BBN Terlaksananya Pilot Project pabrik ethanol/biodiesel Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Deperind 70,0

Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Pengembangan BBN Tersusunnya 3 Rumusan Kebijakan Program Pengembangan Agribisnis Kemenko Perekonomian

2,3

d. Pengembangan industri alat rumah tangga serta mesin kendaraan dan manufaktur berbahan bakar gas/LPG

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Energi Baru Terbarukan Termanfaatkannya energi alternatif non-BBM, khususnya di rumah tangga, industri kecil dan menengah, serta transportasi

Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Dep. ESDM 11,2

Page 21: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 20

PRIORITAS 4 : PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN KESEHATAN No

Fokus / Kegiatan Prioritas

Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Fokus 1: Akselerasi penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang merata dan bermutu a. Melanjutkan penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang

pendidikan dasar baik formal maupun non formal Tersedianya BOS bagi 36,2 juta siswa SD/Setara, dan SMP/Setara, serta untuk 6 juta siswa MI/setara dan MTs/setara

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Depdiknas , Depag

10.157,8 1.905,6

b. Pengadaan buku pelajaran SD/MI/SDLB dan SMP/MTs melalui BOS buku Tersedianya buku pelajaran bagi 36,2 juta siswa SD/Setara, dan SMP/Setara, serta untuk 6,0 juta siswa MI/setara dan MTs/setara

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Depdiknas Depag

796,4 132,0

c. Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar Tersedianya beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar bagi 1,83 juta siswa SD dan SMP, serta 640 ribu siswa MI dan MTs

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Depdiknas Depag

* *

d. Rehabilitasi SMP/MTs Terlaksananya rehabilitasi 4.489 ruang kelas SMP, dan 1.000 ruang kelas MTs

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Depdiknas Depag

269,3 120,0

e. Peningkatan daya tampung SMP/MTs melalui pembangunan unit sekolah baru termasuk SD-SMP dan MI-MTs satu atap untuk wilayah terpencil serta ruang kelas baru SMP/MTs; Pembangunan asrama siswa dan mess guru di daerah terpencil dan kepulauan;

Terlaksananya pembangunan 1.250 SD-SMP satu atap, 700 unit sekolah baru SMP, 10.000 ruang kelas baru SMP, serta 275 unit MI-MTs

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Depdiknas Depag

1.507,5 202,5

f Pembangunan prasarana pendukung di SD/MI/SDLB dan SMP/MTs/SMPLB yang mencakup perpustakaan termasuk buku bacaannya, pusat sumber belajar, dan laboratorium.

Terbangunnya 10.000 ruang perpustakaan dan pusat sumber belajar SD, dan 15.698 ruang lab/perpus SMP, termasuk 4.920 laboratorium komputer untuk pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di sekolah, serta 5.378 paket peralatan, dan 4.000 ruang lab/perpustakaan di MI-MTs dengan 1.500 paket peralatan

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Depdiknas Depag

2.680,5 150,0

g. Penyelenggaraan pendidikan alternatif melalui Paket A setara SD dan Paket B setara SMP

Terselenggaranya pendidikan alternatif melalui Paket A setara SD dan Paket B setara SMP bagi 656.503 orang

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Depdiknas

680,3

h. Penyelenggaraan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus Terselenggaranya pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus di 33 provinsi

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Depdiknas

57,4

Fokus 2: Peningkatan Ketersediaan, Kualitas dan Kesejahteraan Pendidik a. Percepatan peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi pendidik termasuk

melalui pengembangan kemitraan antara Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dengan sekolah untuk mendukung Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

Terlaksananya peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi 248.500 orang guru dan 33.200 dosen PT.

• Program Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan

• Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

• Program Pendidikan Menengah • Program Pendidikan Tinggi

Depdiknas Depag

1.846,8 75,0

b. Percepatan sertifikasi akademik bagi pendidik Terlaksananya sertifikasi akademik bagi 328.456 orang guru • Program Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan

• Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

• Program Pendidikan Menengah

Depdiknas, Depag

728,2 74,4

c. Peningkatan kesejahteraan pendidik Tersedianya tunjangan fungsional bagi 885.928 guru, tunjangan profesi bagi 218.048 guru, tunjangan khusus bagi 50.494 guru, serta subsidi guru bantu bagi 127.500 guru

• Program Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan

• Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

• Program Pendidikan Menengah

Depdiknas Depag

3.875,1 1.645,8

d. Pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan Terlaksananya pemrbinaan pendidik dan tenaga kependidikan Program Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan

Depdiknas Depag

100,0 20,0

* Pagu indikatif untuk kegiatan prioritas ini tercantum pada Prioritas Peningkatan Efektivitas Penanggulangan Kemiskinan.

Page 22: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 21

No

Fokus / Kegiatan Prioritas

Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Fokus 3: Peningkatan Akses, Pemerataan dan Relevansi Pendidikan Menengah dan Tinggi yang Berkualitas

a. Beasiswa untuk siswa miskin Tersedianya beasiswa untuk 732.011 siswa SMA/SMK serta untuk 210.188 siswa MA

Program Pendidikan Menengah Depdiknas Depag

* *

b. Rehabilitasi sekolah (SMA/SMK/MA) Terlaksananya rehabilitasi bagi 3.128 ruang kelas SMA/SMK serta 2.000 ruang kelas MA

Program Pendidikan Menengah Depdiknas Depag

203,3 160,0

c. Peningkatan daya tampung SMA/SMK/MA melalui pembangunan unit sekolah baru terutama di perdesaan dan ruang kelas baru

Terbangunnya 172 USB SMA, 193 USB SMK, 4.064 RKB SMA, 2.709 RKB SMK, serta 100 USB MA

Program Pendidikan Menengah Depdiknas Depag

848,9 135,0

d. Pembangunan prasarana pendukung mencakup perpustakaan, laboratorium, dan workshop

Terbangunnya 7.029 ruang perpustakaan dan laboratorium di SMA, SMK, dan MA, termasuk 4.563 laboratorium komputer untuk pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di sekolah, serta penyediaan peralatan dan bukunya

Program Pendidikan Menengah Depdiknas Depag

859,2 150,0

e. Penyediaan sarana & prasarana PT Terbangunnya 56 Politeknik, 262.400 m2 gedung baru, dan tersedianya 820 paket peralatan, serta tersedianya sarana dan prasarana PTA di 33 provinsi

Program Pendidikan Tinggi Depdiknas Depag

2.057,2 210,0

f. Beasiswa untuk mahasiswa miskin & beasiswa prestasi Tersedianya beasiswa bagi 161.753 mahasiswa di PT umum dan untuk 50.000 mahasiwa di PTA

Program Pendidikan Tinggi Depdiknas Depag

* *

g. Peningkatan intensitas penelitian yang relevan dengan kebutuhan pembangunan

Terlaksananya penelitian di perguruan tinggi sebanyak 28.852 judul

Program Pendidikan Tinggi Depdiknas

239,4

Fokus 4: Peningkatan Pendidikan Luar Sekolah

a. Penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional Terselenggaranya pendidikan keaksaraan fungsional bagi 1.238.411 orang

Program Pendidikan Non Formal Depdiknas

427,4

b. Peningkatan ketersediaan dan kualitas bahan bacaan Tersedianya buku dan bahan bacaan yang berkualitas Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Depdiknas Perpusnas

20,0 15,1

c. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan usia dini Terlaksananya subsidi dan pembangunan lembaga PAUD serta peningkatan mutu pendidikan usia dini

• Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

• Program Pendidikan Non Formal

Depdiknas Depag

150,2 25,0

Fokus 5: Peningkatan Aksesibilitas, Pemerataan, Keterjangkauan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan terutama Bagi Masyarakat Miskin

a. Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III Rumah Sakit 485 ribu tempat tidur kelas III RS Program Upaya Kesehatan Perorangan Depkes 2.800 b. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya 60 juta penduduk miskin Program Upaya Kesehatan Masyarakat Depkes 1.800 c. Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak Cakupan pelayanan antenatal (K-4) 87 persen dan kunjungan

neonatus (KN-2) 87 persen Program Upaya Kesehatan Masyarakat Depkes 800

d. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar

1.500 puskesmas, 2.200 puskesmas pembantu, 28.000 pos kesehatan desa, 2.500 rumah dinas dokter dan paramedis pukesmas

Program Upaya Kesehatan Masyarakat Depkes 200

Fokus 6: Peningkatan Ketersediaan Tenaga Medis dan Paramedis, terutama untuk Pelayanan Kesehatan Dasar di Daerah Terpencil dan Tertinggal

a. Pemenuhan tenaga kesehatan, termasuk dokter spesialis, untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya serta rumah sakit daerah kabupaten/kota

28.000 tenaga kesehatan, 56.000 kader kesehatan tersedia dan terlatih

Program Sumber Daya Kesehatan Depkes 770,0

Fokus 7: Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

a. Penanggulangan penyakit menular Terlaksananya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular : 95 persen UCI, 100 persen penanganan penderita DBD dan Malaria, dan 100 persen pertolongan ART bagi penderita HIV/AIDS

Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Depkes 1.000

b. Penelitian Penyakit Menular Tropis Vaksin untuk TBC, Demam Berdarah, dan Malaria Program Penguatan Kelembagaan Iptek Kementerian Ristek (Lembaga – Eijkman)

30,0

Page 23: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 22

No

Fokus / Kegiatan Prioritas

Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Fokus 8: Penanganan Masalah Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada Ibu Hamil, Bayi dan Anak Balita

a. Penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada ibu hamil dan menyusui, bayi dan anak balita

MP-ASI pada 950 ribu bayi dan anak (6-24 bulan), vitamin A pada 250.000 bayi dan 4,9 juta balita, tablet Fe pada 1,1 juta ibu hamil, kapsul yadium pada wanita usia subur di 80 persen kecamatan endemik, surveilans gizi di 250 ribu posyandu

Program Perbaikan Gizi Masyarakat Depkes 600

Fokus 9: : Peningkatan Pemanfaatan Obat Generik Esensial, Pengawasan Obat, Makanan dan Keamanan Pangan

a. Penyediaan obat Ketersediaan obat generik esensial dan kesehatan dasar Rp. 5.000/kapita/tahun

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Depkes 600,0

b. Pengujian laboratorium sampel obat, obat tradisional, kosmetika, NAPZA, Makanan, dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT)

Terlaksananya pengujian laboratorium terhadap: 114 ribu sampel Program Pengawasan Obat dan Makanan BPOM 100,0

c. Pengadaan sarana dan prasarana laboratorium Tersedianya sarana dan prasarana laboratorium : 6 lab BPOM Pusat, dan 26 balai besar POM

Program Pengawasan Obat dan Makanan BPOM 100,0

Fokus 10: Revitalisasi Program KB

a. Peningkatan jejaring pelayanan KB pemerintah dan swasta/non pemerintah 65.000 tempat pelayanan KB memberikan promosi dan konseling, dan terciptanya sistem jaminan pembiayaan program KB terutama bagi rakyat miskin

Program Keluarga Berencana BKKBN 36,0

b. Pembentukan, pengembangan, pengelolaan dan pelayanan PIK-KRR 2.430 kecamatan memiliki PIK-KRR yang aktif dan berkualitas Program Kesehatan Reproduksi Remaja BKKBN 21,5 c. Intensifikasi advokasi dan KIE Program KB Nasional 28.600 desa/kelurahan memiliki Toga/Toma yang melakukan

advokasi dan KIE KB Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga

BKKBN 50,0

d. Penguatan jejaring operasional lini lapangan yang berbasis masyarakat Meningkatnya jumlah PLKB/PKB yang terlatih sebanyak 26.500 petugas

Program Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas

BKKBN 65,0

e. Pendataan keluarga dan individu dalam keluarga 73.500 desa/kelurahan melaksanakan pendataan dan mempunyai data keluarga yang ”up to date”

Program Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas

BKKBN 25,0

f. Peningkatan kompetensi petugas dan pengelola program 26.500 petugas KB memenuhi standar kompetensi Program Pengelolaan Kapasitas Sumber Daya Manusia Aparatur

BKKBN 31,0

g. Pengadaan alat/bahan sarana pelayanan program Tersedianya sarana penunjang pelayanan program dan pengembangan sistem informasi program berbasis IT di pusat dan 33 provinsi

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara

BKKBN 43,3

Page 24: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 23

PRIORITAS 5 : PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN

No

Fokus / Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif

(Rp Miliar)

Fokus 1: Stabilitas Harga Bahan-bahan Pokok

a. Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton. Penyediaan cadangan beras sehingga mencapai 1 juta ton. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Perum BULOG

b. Stabilisasi / kepastian harga komoditas primer melalui DPM-LUEP Terlaksananya pembelian gabah petani sebanyak 194 ribu ton, jagung 85 ribu ton, dan kedelai 5 ribu ton.

Program Peningkatan Ketahanan Pangan.

Deptan 350,0

Fokus 2: Mendorong Pertumbuhan Yang Pro-Rakyat Miskin

a. Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan pola bagi hasil/syariah dan konvensional.

Fasilitasi kepada 75.000 usaha mikro. Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro. Kemeneg KUKM 300,0

b. Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola LKM/KSP. Fasilitasi kepada 1.000 LKM/KSP. Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro. Kemeneg KUKM 15,0 c. Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro. Fasilitasi kepada 3.000 usaha mikro. Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro. Kemeneg KUKM 15,0 d. Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal. Fasilitasi kepada 75 sentra. Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro. Kemeneg KUKM 30,0 e. Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro. Fasilitasi kepada 5.000 usaha mikro. Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro. Kemeneg KUKM 20,0 f. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. 32 SPDN, 33 kedai pesisir, 56 LKM, dan bantuan sosial yang

tersebar di 70 kabupaten/kota. Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan.

DKP 110,0

g. Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil. 3.500 KUB di 33 provinsi. Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan.

DKP 80,0

h. Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan keluarga

1,2 juta keluarga Pra-Sejahtera dan KS-1 anggota UPPKS aktif berusaha.

Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga.

BKKBN 20,0

i. Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah. 1 juta sertifikat tanah, 500 ribu ha peta dasar pendaftaran tanah; 3.000 titik KDKN

Program Pengelolaan Pertanahan BPN 368,0

j. Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.

Fasilitasi kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Kesejahteraan Rakyat

Kemenko Kesra 50,0

Fokus 3: Menyempurnakan dan Memperluas Cakupan Program Pembangunan Berbasis Masyarakat

a. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Perdesaan (Program Pengembangan Kecamatan).

Penyediaan bantuan langsung masyarakat dan bantuan teknis kepada masyarakat miskin di 2.389 kecamatan.

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Depdagri 4.300,2

b. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Perkotaan (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan).

Penyediaan bantuan langsung masyarakat dan bantuan teknis kepada masyarakat miskin di 1.072 kecamatan.

Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan

Dep PU 1.765,5

c. Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah/RISE. Penyediaan bantuan teknis di 237 kecamatan. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan

Dep PU 137,3

d. Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus/SPADA Penyediaan bantuan langsung masyarakat dan bantuan teknis kepada masyarakat miskin di 186 kecamatan di 32 kabupaten di 8 provinsi.

Program Pengembangan Kawasan Tertinggal

Kemeneg PDT 387,0

e. Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.

Perwujudan koordinasi program pembangunan berbasis masyarakat secara sistematis.

Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

Kemeneg PPN/ Bappenas

1,0

Fokus 4: Meningkatnya Akses Masyarakat Miskin Kepada Pelayanan Dasar

a. Beasiswa untuk siswa miskin jenjang pendidikan dasar disekolah dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsnawiyah (MTs)

Tersedianya easiswa bagi 1,83 juta siswa SD/SMP dan 640 ribu siswa MI/MTS

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Depdiknas Depag

837,6 331,2

b. Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA).

Tersedianya beasiswa bagi 732.011 siswa SMA/SMK serta bagi 210.188 siswa MA.

Program Pendidikan Menengah. Depdiknas Depag

570,0 189,0

c. Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi. Tersedianya beasiswa bagi 161.753 mahasiswa di PT umum dan 50.000 mahasiswa di PTA

Program Pendidikan Tinggi. Depdiknas Depag

483,3 94,0

Page 25: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 24

No

Fokus / Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif

(Rp Miliar)

d. Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit.

458.000 tempat tidur kelas III RS Program Upaya Kesehatan Perorangan. Depkes 2.800,0

e. Pelayanan kesehatan dasar bagi kelurga miskin secara cuma-cuma di Puskesmas.

Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin (sekitar 6 juta keluarga miskin)

Program Upaya Kesehatan Masyarakat. Depkes 1.800,0

f. Jaminan pelayanan KB berkualitas bagi rakyat miskin. Tersedianya kontrasepsi gratis bagi 838.450 PB miskin dan 9.534.600 PA miskin

Program Keluarga Berencana BKKBN 388,3

Fokus 5: Membangun dan Menyempurnakan Sistem Perlindungan Sosial bagi Masyarakat Miskin

a. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA).

Terbentuknya Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan anak (P2TP2A) di 15 provinsi dan di 40 kabupaten/kota.

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak.

Kemeneg PP 5,5

b. Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.

Diberdayakannya keluarga fakir miskin, KAT, dan PMKS di beberapa kabupaten/kota.

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil, dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya.

Depsos 690,0

c. Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana sosial.

Tersedianya bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana sosial di beberapa kabupaten/kota.

Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial.

Depsos 646,0

d. Peningkatan pelayanan sosial dasar bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) termasuk anak, lanjut usia dan penyandang cacat

Tersedianya pelayanan sosial dasar bagi PMKS termasuk anak, lanjut usia dan penyandang cacat

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Depsos 574,0

e. Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs; dan pengurangan pekerja anak serta penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan Program Keluarga Harapan (PKH).

Melayani pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs serta bantuan tunai bagi 1,5 juta RTSM.

Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial.

Depsos 2.350,0

f. Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi persyaratan)

1,5 juta RTSM Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial

BPS 265,0

g. Penyaluran beras bersubsidi untuk keluarga miskin (raskin) Menjamin ketersediaan beras dan kebutuhan pokok bagi rumah tangga miskin.

Program Subsidi Perum BULOG

h. Pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung PKH

Tersedianya pendidikan bagi anak yang bekerja di 7 provinsi Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja

Depnakertrans 40,0

Page 26: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 25

PRIORITAS 6 : PEMBERANTASAN KORUPSI, DAN PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

No Fokus / Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Indikatif

(Rp Miliar)

Fokus 1: Penindakan Tindak Pidana Korupsi Program Penegakan Hukum dan HAM - KPK

- Kejagung 20,0

146,7 a. Penindakan terhadap pelaku tindak pidana korupsi pada 5 (lima) pengguna

APBN terbesar, yaitu sektor Pendidikan; Perhubungan; Agama; Pekerjaan Umum dan Pertahanan Keamanan dan sektor penerimaan negara

Meningkatnya penindakan terhadap pelaku korupsi pada lima pengguna APBN terbesar, yaitu sektor Pendidikan; Perhubungan; Agama; Pekerjaan Umum dan Pertahanan Keamanan dan sektor penerimaan negara Program Penyidikan dan penyelidikan

Tindak Pidana - Polri/polda 21,0

Fokus 2: Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Meningkatnya pemahaman dan inisiatif instansi/ lembaga dan RAD PK pada 5 fokus masalah pertanahan, investasi, pengadaan barang dan jasa, perpajakan dan Samsat.

Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan HAM

KPK

8,1 a. Mempercepat langkah-langkah pencegahan tindak pidana korupsi: Melanjutkan

pelaksanaan kampanye publik Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi pada instansi/lembaga Pemerintah Pusat dan penyusunan Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi untuk masalah di bidang pertanahan;investasi; pengadaan barang dan jasa; perpajakan dan Samsat Program Penerapan Kepemerintahan yang

Baik Kemeneg PAN

3,0

Program Penataan Kelembagaan dan

Ketatalaksanaan Kemeneg PPN/Bappenas 4,0

Fokus 3: Penyempurnaan undang-undang yang menghambat upaya percepatan pemberantasan korupsi

a. Percepatan penyempurnaan UU Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; Kitab Undang-undang Hukum Pidana; UU Nomo 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi; UU 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.

Tersusunnya UU yang lebih mampu mendukung pelaksanaan pemberantasan korupsi

Program Pembentukan Hukum Depkumham 23,0

Fokus 4: Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi

a. Mempercepat penerbitan peraturan pelaksanaan UU tentang Perlindungan Saksi dan Korban; Peraturan pelaksanaan UU tentang Kebebasan Memperoleh Informasi Publik

Terciptanya payung hukum yang kuat bagi masyarakat untuk lebih berpartisipasi dalam pemberantasan korupsi

Program Pembentukan Hukum Depkumham

3,0

b. Penyebaran isu strategis dalam rangka pencegahan tindak pidana korupsi pada

masyarakat Meningkatnya informasi tindak pidana korupsi pada masyarakat

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik

Depkominfo 3,0

Fokus 5: Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang: - investasi - perpajakan dan kepabeanan - Samsat (sistem administrasi satu atap) - pengadaan barang dan jasa pemerintah/publik.

Meningkatnya kualitas pelayan publik di bidang pertanahan, investasi, perpajakan dan kepabeanan, Samsat dan pengadaan barang dan jasa pemerintah/publik.

Program Peningkatan Kualitas Pelayan Publik

- Kemeneg PAN - BKPM - Depkeu∗

1,5 79,6

Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

- Polri/Polda 6,8

Program Penataan Kelembagaan Ketatalaksanaan

- Kemeneg PPN/ Bappenas 12,5

b. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dibidang pertanahan Meningkatnya pelayanan pertanahan dengan target 2,34 juta sertifikat tanah ke masyarakat

Program Pengelolaan Pertanahan BPN 612,9

c. Peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di daerah (bidang kesehatan dan pendidikan).

Meningkatnya kapasitas aparat pemerintah daerah di 33 provinsi dalam menerapkan SPM (bidang kesehatan dan pendidikan) di daerahnya.

Peningkatan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah

Depdagri 15,0

∗ Untuk perpajakan dan kepabeanan terdapat dalam prioritas peningkatan kesempatan kerja, investasi, dan ekspor dan dalam fokus mengnurangi hambatan pokok pada prosedur perizinan, administrasi perpajakan dan kepabeanan

Page 27: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 26

No Fokus / Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Indikatif

(Rp Miliar) d. Penyempurnaan Sistem Koneksi (inter-phase) Nomor Induk Kependudukan

(NIK) yang terintegrasi antar instansi yang terkait. Terbentuknya Sistem Koneksi (inter-phase) Nomor Induk Kependudukan (NIK)

Program Peningkatan Kualitas Pelayan Publik

Kemeneg PAN

3,8

Program Penataan Administrasi Kependudukan

Depdagri

8,0

Program Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan Negara

Depkeu∗

Fokus 6: Peningkatan Kinerja dan Kesejahteraan PNS

a. Penyempurnaan sistem remunerasi PNS yang layak dan dapat mendorong peningkatan kinerja.

Ditetapkan sistem remunerasi PNS yang layak dan dapat mendorong peningkatan kinerja

Program Sumber Daya Manusia Aparatur Kemeneg PAN

1,8

b. Penyempurnaan sistem penilaian kinerja PNS, untuk menggantikan sistem DP3 yang dinilai tidak akuntable.

Ditetapkan sistem penilaian kinerja PNS yang akuntabel Program Sumber Daya Manusia Aparatur BKN 0,5

c. Penyempurnaan UU Nomor 43 Tahun 1999 Tersusunnya RUU Pokok-Pokok Kepegawaian pengganti UU Nomor 43 Tahun 1999

Program Sumber Daya Manusia Aparatur Kemeneg PAN

4,0

Fokus 7: Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan Pengawasan Aparatur Negara

a. Penyusunan pedoman penerapan sistem manajemen kinerja untuk instansi pemerintah.

Tersusunnya pedoman penerapan sistem manajemen kinerja untuk instansi pemerintah

Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

LAN 0,5

b. Penyusunan sistem pengawasan pemerintah. Tersusunnya sistem pengawasan pemerintah yang efisien, efektif dan tidak tumpang tindih, serta yang dapat mendorong peningkatan kinerja instansi pemerintah

Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara

Kemeneg PAN 4,0

c. Penataan kelembagaan quasi birokrasi dan kelembagaan birokrasi. Berkurangnya tumpang tindih tugas dan fungsi lembaga/badan quasi birokrasi dan lembaga-lembaga di dalam birokrasi

Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

Kemeneg PAN 2,0

∗ Untuk perpajakan dan kepabeanan terdapat dalam prioritas peningkatan kesempatan kerja, investasi, dan ekspor dan dalam fokus mengnurangi hambatan pokok pada prosedur perizinan, administrasi perpajakan dan kepabeanan

Page 28: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 27

PRIORITAS 7 : PENGUATAN KEMAMPUAN PERTAHANAN DAN PEMANTAPAN KEAMANAN DALAM NEGERI No

Fokus / Kegiatan Prioritas

Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif

(Rp Miliar)

Fokus 1 : Peningkatan kemampuan alutsista TNI dan Alut Polri serta Peningkatan peran industri pertahanan nasional dalam memenuhi kebutuhan alutsista TNI dan alut Polri

a. Penggantian dan Pengembangan Alutsista TNI Kesiapan alutsista integratif TNI menjadi 40 persen dari jumlah saat ini

Pengembangan Pertahanan Integratif Dephan/ TNI 474,3

Kesiapan alutsista TNI AD menjadi 38 persen dari jumlah saat ini

Pengembangan Pertahanan Matra Darat TNI AD 483,6

Kesiapan alutsista TNI AL menjadi 41 persen dari jumlah yang ada saat ini

Pengembangan Pertahanan Matra Laut TNI AL 393,2

Kesiapan alutsista TNI AU menjadi 43 persen dari jumlah yang ada saat ini

Pengembangan Pertahanan Matra Udara TNI AU 304,0

Kesiapan alutsista TNI rata-rata mencapai 40 persen dari jumlah yang ada saat ini

Pengembangan Industri Pertahanan Dephan/TNI 2.837,5

b. Pengembangan peralatan Polri Kesiapan peralatan Polri mencapai 70 persen dari kondisi yang ada saat ini

Pengembangan Sarana dan Prasarana Kepolisian

Polri 1.505,6

c. Pengembangan sistem industri pertahanan

Ditetapkannya sejumlah peraturan perundangan yang mengatur mekanisme pengembangan industri pertahanan

Pengembangan Industri Pertahanan Dephan/ TNI 17,6

d. Pemanfaatan fasilitas pemeliharaan dan penyerapan secara signifikan produk industri pertahanan nasional

Meningkatnya jumlah dan jenis alutsista TNI dan alut Polri produk industri pertahanan nasional untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan

Pengembangan Industri Pertahanan Dephan/ TNI 2.375,0

Fokus 2 : Pengembangan profesionalitas dan peningkatan kesejahteraan prajurit TNI dan anggota Polri

a. Pengembangan profesionalitas personil TNI dan Polri Terpeliharanya kekuatan dan kemampuan prajurit TNI Pengembangan Pertahanan Integratif Dephan/ TNI 175,8

Pengembangan Pertahanan Matra Darat TNI AD 236,8

Pengembangan Pertahanan Matra Laut TNI AL 156,0

Pengembangan Pertahanan Matra Udara TNI AU 51,3 Terpeliharanya kekuatan dan kemampuan anggota Polri Program SDM Kepolisian Polri 268,9

b. Pembangunan dan pengembangan fasilitas TNI dan Polri Tersedianya secara memadai barak, rumah dinas, atau

bangunan-bangunan komando, serta pusdiklat dan rumah sakit Pengembangan Pertahanan Integratif Dephan/ TNI 228,3

Pengembangan Pertahanan Matra Darat TNI AD 763,9

Pengembangan Pertahanan Matra Laut TNI AL 393,2 Pengembangan Pertahanan Matra Udara TNI AU 335,4

Pengembangan Sarana dan Prasarana Kepolisian

Polri 197,0

Fokus 3 : Pengamanan batas negara pada sekitar pulau-pulau kecil terluar dan wilayah-wilayah perbatasan

a. Peningkatan kualitas dan kuantitas pos-pos pertahanan dalam rangka pencegahan terjadinya pelanggaran wilayah dan kedaulatan

Pembangunan pos lintas batas (PLB) baru pada jalur-jalur lintas batas tradisional dan peningkatan kualitas PLB yang telah ada dengan prioritas wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan, RI-Timor Leste di NTT, RI-dan PNG di Papua

Pengembangan Pertahanan Integratif Dephan/ TNI

110055,,22

Page 29: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 28

No

Fokus / Kegiatan Prioritas

Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif

(Rp Miliar) b. Peningkatan operasional penjagaan dan pengawasan aktivitas asing di pulau-plau

terluar dan wilayah-wilayah perbatasan Terselenggaranya penjagaan dan pengawasan aktivitas asing di pulau-pulau terluar dan wilayah-wilayah perbatasan

Penegakan Kedaulatan dan Penjagaan Keutuhan NKRI

Dephan/ TNI 11..118866,,77

c. Peningkatan kerjasama bilateral pengamanan di wilayah-wilayah perbatasan - Peningkatan kerjasama bilateral melalui forum GBC Indonesia – Malaysia, JBC Indonesia-PNG, JBC Indonesia, JWG Indonesia-Philipina, dan SOSEK MALINDO

- Pembangunan fasilitas pos-pos permanen pengamanan perbatasan dengan prioritas di wilayah perbatasan RI-Malaysia, RI-Timor Leste, dan RI-PNG

Kerjasama Militer Internasional Dephan/ TNI 2288,,11

d. Peningkatan kualitas dan kuantitas pos-pos keamanan dalam rangka pencegahan tindak kejahatan transnasional

Pembangunan pos lintas batas (PLB) baru pada jalar-jalur lintas batas tradisional dan peningkatan kualitas PLB yang telah ada dengan prioritas wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan, RI-Timor Leste di NTT, RI-dan PNG di Papua

Pengembangan Sarana dan Prasarana Kepolisian

Polri

5500,,00

Fokus 4 : Penanggulangan dan pencegahan gangguan keamanan laut

a. Pengembangan prasarana dan sarana termasuk early warning system Bertambahnya jumlah dan kelengkapan prasarana dan sarana penanggulangan dan pencegahan gangguan laut

Pemantapan Keamanan Dalam Negeri

KemenkoPolhukam (Bakorkamla)

55,5

Terbangunnya stasiun koordinasi keamanan laut Pemantapan Kemanan Dalam Negeri KemenkoPolhukam (Bakorkamla)

15,0

b. Intensifikasi operasi bersama keamanan laut Bertambahnya area cakupan dan periode operasi bersama keamanan laut

Pemantapan Keamanan Dalam Negeri KemenkoPolhukam (Bakorkamla)

29,5

c. Pengembangan sistem pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan dan perikanan

Meningkatkan pengawasan dan pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

DKP 221,6

Fokus 5 : Pencegahan dan pemberantasan narkoba dan kejahatan transnasional lainnya

a. Peningkatan kualitas penegakan hukum di bidang narkoba Meningkatnya jumlah penyelesaian perkara kejahatan di bidang narkoba

Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba

BNN 100,0

b. Peningkatan pelayanan terapi dan rehabilitasi kepada penyalahguna (korban) narkoba

Bertambahnya jumlah dan perlengkapan pusat-pusat pelayanan terapi dan rehabilitasi korban penyalahguna narkoba

Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba

BNN 170,0

Bertambahnya masyarakat yang mengerti dan sadar bahaya narkoba

Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba

BNN 35,0

c. Penyelenggaraan kampanye nasional dan sosialisasi anti narkoba

Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik

Depkominfo 4,0

d. Pengamanan Kawasan Hutan Operasi hutan lestari 100 kali di propinsi paling rawan, khususnya di hutan lindung dan kawasan konservasi

Pemantapan Keamanan Dalam Negeri Dephut

66,7

Page 30: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 29

No

Fokus / Kegiatan Prioritas

Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif

(Rp Miliar)

Fokus 6 : Penyelesaian dan pencegahan konflik

a. Penguatan Penghayatan Ideologi Pancasila Terlaksananya diseminasi informasi tentang ideologi Pancasila melalui media massa dan dialog

Peningkatan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional

Kemenko Polhukam

2,0

b. Peningkatan Pelaksanaan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

- Terlaksananya sosialisasi/desiminasi informasi wawasan kebangsaan melalui media massa dan dialog

Peningkatan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional

Kemenko Polhukam

2,0

- Terlaksananya program cinta tanah air dan wawasan kebangsaan oleh 250 Ormas/LSM

Peningkatan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional

Depdagri 8,5

c. Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sipil Dalam Penyelesaian Konflik Terlaksananya pendidikan masyarakat dalam pencegahan dan penyelesaian konflik

Penanganan Wilayah Pasca konflik Depdagri 4,0

d. Penyediaan Sarana, Prasarana dan Peningkatan kapasitas SDM Aparatur Media Center di Poso, Papua, Maluku, Maluku Utara, NAD, dan NTB serta Daerah Perbatasan dan Daerah Tertinggal

Terbangun dan berfungsinya Media Center di 10 provinsi dan tersedianya informasi dan SDM aparatur yang berkualitas

Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik

Depkominfo 19,0

e. Penguatan Ruang Publik bagi pencegahan dan Penyelesaian Konflik Terlaksananya forum bersama antar umat agama dan dialog di 6 lokasi

Peningkatan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional

Depdagri 6,5

f. Pengefektifan Sistem Kewaspadaan Dini Sosial Politik

Berfungsinya sistem kewaspadaan dini sosial politik secara efektif

Peningkatan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional

Kemenko Polhukam

5,0

g. Peningkatan Koordinasi dan Komunikasi Berbagai Pihak dalam Penyelesian Konflik

Meningkatnya Kapasitas Desk Aceh, Desk Papua, Desk Sulteng, Desk Perbatasan dan Pulau Terluar/kecil dan koordinasi penyelesaian konflik lainnya

Peningkatan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional

Kemenko Polhukam

14,0

h. Pemantapan community policing dan tokoh-tokoh masyarakat serta komponen-komponen masyarakat lainnya

Makin berperannya tokoh-tokoh masyarakat serta komponen-komponen masyarakat lainnya dalam mencegah dan menanggulangi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat

Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Polri 191,5

Fokus 7 : Penanggulangan dan pencegahan tindakan terorisme serta peningkatan kerjasama internasional dalam penanggulangan dan pencegahan tindakan terorisme

a. - Peningkatan kelembagaan badan koordinasi penanggulangan terorisme - Komunikasi dan dialog serta pemberdayaan kelompok masyarakat

- Semakin kuatnya lembaga yang berwenang dalam penanggulangan terorisme.

- Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan terorisme

Pemantapan Keamanan Dalam Negeri Kemenko Polhukam

4,0

b. Peningkatan pencarian, penangkapan dan pemrosesan tokoh-tokoh kunci operasional terorisme

Meningkatnya jumlah penangkapan dan proses hukum tokoh-tokoh kunci terorisme

Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban

Polri 41,6

Page 31: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 30

No

Fokus / Kegiatan Prioritas

Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif

(Rp Miliar) c. - Kerjasama bilateral dalam hal penanggulangan dan pencegahan aksi-aksi

terorisme - Kerjasama kawasan dan regional dalam penanggulangan dan pencegahan

aksi-aksi terorisme

- Meningkatnya penanganan terorisme yang bersifat lintas negara

- Menurunnya potensi aksi terorisme lintas negara

Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Keamanan Negara

BIN 7,5

Fokus 8 : Penguatan intelijen untuk mewujudkan keamanan nasional

a. Meningkatkan sarana dan prasarana intelijen pusat dan daerah Meningkatnya kemampuan lembaga dan SDM intelijen pusat dan daerah

Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Keamanan Negara

BIN 215,0

Meningkatnya kemampuan intelijen TNI Pengembangan Pertahanan Integratif Mabes TNI 60,0

Terbangun sistem informasi intelejen pertahanan Pengembangan Pertahanan Integratif Mabes TNI 60,0

Meningkatnya kemampuan intelijen Polri Strategi Keamanan dan Ketertiban Polri 20,0

b. Operasi dan koordinasi dalam hal deteksi dini untuk meningkatkan keamanan, ketertiban, dan menanggulangi kriminalitas, mencegah dan menanggulangi konflik, separatisme, dan terorisme

Teredamnya potensi gangguan keamanan , ketertiban, krimininalitas, konflik, separatisme, dan terorisme

Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Keamanan Negara

BIN 275,0

Terdeteksinya ancaman gangguan pertahanan negara Pengembangan Pertahanan Integratif Mabes TNI 20,0

Terdata dan termonitornya pelaku tindak pidana Strategi Keamanan dan Ketertiban Polri 19,0

Terdeteksi dan terungkapnya jaringan peredaran gelap narkoba Pencegahan Penanggulangan Peredaran Gelap Narkoba

BNN 10,0

Page 32: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 31

PRIORITAS 8: PENANGANAN BENCANA, PENGURANGAN RISIKO BENCANA, DAN PENINGKATAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

No. Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Fokus 1a: Percepatan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tsunami di Aceh-Nias a. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pemenuhan Pelayanan Dasar, dan

Pengarusutamaan Gender NAD - Nias 42.000 guru di 23 kab/kota Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias BRR 631,7

b. Peningkatan, Pengembangan, dan Penguatan Landasan Perekonomian yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan NAD-Nias

23 lokasi kab/kota terbangun pelayanan satu atap investasi Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias BRR 346,5

c. Peningkatan Kualitas Infrastruktur, Perumahan dan Permukiman, Pengelolaan Lingkungan, dan Penataan Ruang Wilyah NAD-Nias.

12.000 rumah dan prasarana dasar untuk korban bencana di Aceh, Nias,

Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias BRR 3.348,4

d. Penguatan Kapasitas Kelembagaan, dan Peningkatan Koordinasi antar Pelaku Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias

Exit Strategy mendukung kesiapan Pemda dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di 23 kab/kota NAD-Nias

Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias BRR 392,5

e. Peningkatan kehidupan sosial Ekonomi Masyarakat dan Pengembangan Wilayah

Perwilayahan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pada 6 wilayah di NAD dan Nias

Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias BRR 2.008,1

Fokus 1b: Percepatan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa di DIY-Jateng, serta pasca bencana alam lainnya di berbagai daerah

a. Penyelesaian pembangunan, rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan dan prasarana dasar

Penanganan jembatan Janti 1. Program Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dep. PU

5,0

Program Penataan Lingkungan Permukiman Rumah dan prasarana dasar di 3 provinsi 1. Program Pemberdayaan Komunitas Pemukiman

Dep.PU 76,7

Pembangunan perumahan bagi masyarakat korban bencana

1. Program Pengembangan Komunitas Perumahan

2. Program Pengembangan Perumahan

Kemenegpera 21,0

Pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan

Dep. ESDM

5,7

Peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat yang meliputi pelayanan pendidikan, dan pelayanan kesehatan: - Rehabilitasi sarana dan prasarana Pendidikan Dasar

Fasilitas dan layanan pendidikan . korban bencana di DIY dan Jateng

1. Program Pendidikan Dasar b.

- Rehabilitasi sarana dan prasarana Pendidikan Menengah Fasilitas dan layanan pendidikan . korban bencana di DIY dan Jateng

2. Program Pendidikan Menengah

Depdiknas

350

Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar Tersedianya puskesmas, poskedes, rumah dinas dokter Program Upaya Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Depkes 179,0

Jaminan KB berkualitas bagi rakyat miskin Tersedianya sarana dan prasarana keluarga berencana serta alat/obat kontrasepsi

Program Keluarga Berencana BKKBN 5,0

Fasilitasi pengembangan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam memantapkan penyelenggaraan pemerintah di wilayah pasca bencana - Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Pembangunan sarana dan prasarana penyelenggaraan pemerintahan

Program Peningkatan kapasitas kelembagaan Pemerintah Daerah

Depdagri

16,0

c.

- Pembangunan Gedung dan Pembangunan Prasarana Rehabilitasi kantor BPKP di Provinsi DIY Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara

BPKP 17,0

d. Bantuan modal pasca gempa untuk usaha mikro dan kecil melalui koperasi Bantuan modal pada 350 Koperasi/UMKM Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM

Kemeneg KUKM 17,5

Page 33: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 32

No. Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

e. Peningkatan kehidupan sosial Ekonomi Masyarakat dan Pengembangan Wilayah - Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan (KHPP)

Meningkatnya kapasitas kelembagaan KHPP di Provinsi Yogya

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Kemeneg PP 1,4

- Pemulihan warisan budaya yang rusak

Terlaksananya pemulihan benda cagar budaya dibawah pengelolaan BP3 DIY dan Jateng; dan terlaksananya pendukungan untuk pemulihan benda cagar budaya daerah di DIY dan Jateng

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Depbudpar 14,7

Fokus 2: Penjabaran rencana aksi nasional pengurangan risiko bencana a. Meletakkan pengurangan risiko bencana sebagai prioritas nasional maupun

daerah dan implementasinya dilaksanakan oleh suatu institusi yang kuat yang bersifat koordinatif - Pengembangan Sistem Manajemen Penanganan Bencana

30 propinsi :Terbentuknya lembaga penanganan bencana dan SDM yang memahami PB di pusat dan daerah serta menjabarkan RAN PRB ke dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) PRB

Program Pemulihan Daerah yang Terkena Bencana

Bakornas PB 25,4

b. Mengidentifikasi, mengkaji dan memantau risiko bencana serta menerapkan sistem peringatan dini - Pengembangan sistem deteksi dini tsunami (tsunami early warning system/TEWS)

Peningkatan kapasitas kelembagaan TEWS dan 1 Sistem integrasi

Difusi dan Pemanfaatan IPTEK Kemenegristek 35,7

c. Memanfaatkan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun budaya keselamatan dan ketahanan pada seluruh tingkatan - Penelitian gejala alam tsunami dalam rangka peembekalan pengetahuan bagi masyarakat

Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat di 4 lokasi prioritas

Penelitian dan Pengembangan IPTEK LIPI 10,0

d. Mengurangi cakupan risiko bencana - Mitigasi Penanggulangan Bencana lingkungan laut dan pesisir

1. Tersusunnya model penataan lingkungan pesisir yang ramah lingkungan dan terwujudnya contoh rumah dan prasarana yang berbasis mitigasi bencana

2. Terlaksananya uji coba early warning system di 2 lokasi rawan bencana

Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

DKP 35,0

Fokus 3: Pengembangan kemampuan kelembagaan dan SDM dalam sistem deteksi dini dan mitigasi bencana

a. Penguatan kelembagaan dan Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam usaha mitigasi bencana - Peningkatan kapasitas Aparatur Pemda dalam usaha mitigasi bencana

10 propinsi: Pelatihan aparat dalam mitigasi, Program Peningkatan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah

Depdagri

15,0

- Penanggulangan Pasca Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial 7 paket Program Pemulihan Daerah yang Terkena Bencana

Bakornas PB 55,9

b. Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat untuk mampu memberikan tanggapan yang efektif terhadap dampak kejadian bencana - Penyebaran informasi pada masyarakat mengenai bencana alam

tersebarnya informasi di seluruh indonesia

Program Peningkatan Kualitas Informasi Publik Depkominfo

6,5

Penyempurnaan Pelaksanaan Pemberian Bantuan Sosial Pemberian Bantuan Kebutuhan Sosial Dasar (sandang, pangan, pelatihan penanganan bencana, dapur umum, kader karang taruna)

Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial

Depsos 500,0

Pengembangan sistem deteksi dini (early warning system) dalam rangka kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di tingkat daerah dan masyarakat

• Penyediaan jaring kontrol geodesi dan geodinamika nasional, 30 titik pengamatan pasang surut

• 20 Tide Gauge • 12 GPS • Data Geo Spatial Pulau Sumatera bagian barat

c.

- Dukungan pengembangan sistem deteksi dini tsunami Dukungan sistem deteksi dini tsunami

Difusi dan Pemanfaatan IPTEK Bakosurtanal 11,5

Rancang bangun buoy dalam rangka penerapan sistem deteksi dini tsunami 5 unit buoy dan sistem integrasinya Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi BPPT 45

Pelayanan data dan informasi dari satelit penginderaan jarak jauh dalam rangka penyediaan data spasial bagi sistem deteksi dini tsunami

Penyediaan Peta Geospasial data sistem deteksi dini Penelitian dan Pengembangan IPTEK LAPAN 10,0

Page 34: MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN · PDF fileI.L - 2 No Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar) (Operasional); Penempatan perwakilan

I.L - 33

No. Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Earthquake Monitoring 40 seismograf, 98 akselerograf Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi dan Geofisika

BMG 164,0

Pengembangan Meteorological Early Warning System (MEWS) 5 paket Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi dan Geofisika

BMG 103,8

Fokus 4: Pendayagunaan penataan ruang nasional dan daerah yang berbasis pengurangan risiko bencana a. Penyediaan informasi dan data spatial rawan bencana Peta multirawan bencana terpadu untuk Pulau Sumatera

bagian barat dan PulauJawa bagian selatan Program Perlindungan dan Konservasi SDA Bakosurtanal 3,5

Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota berbasis bencana didukung data spatial - Penyusunan RTRW Kab/Kota

RTRW kabupaten/kota berbasis pengurangan resiko bencana

Penataan Ruang Dep. PU 16,1

- Pemutakhiran peta dasar rupa bumi untuk dasar revisi/penyusunan peta tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten berbasis bencana

275 Nomor Lembar Peta (NLP) sebagian Papua, Maluku, dan batas wilayah negara

Penataan Ruang Bakosurtanal 92,2

- Perencanaan Penataan Ruang laut/pesisir dan pulau-pulau kecil serta pengelolaan bersama wilayah laut

Penyusunan rencana zonasi tata ruang laut di 25 kabupaten/kota

Penataan Ruang DKP 5,0

b.

- Pembangunan Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN) untuk mendukung berbagai aspek pembangunan wilayah

Data dasar Spatial Pulau Sumatera bagian barat Penataan Ruang Bakosurtanal 48,3

Penyusunan NSPM pengendalian pemanfaatan ruang - Penyusunan NSPM Pengendalian pemanfaatan ruang

Panduan zoning regulation dan building code serta sosialisasinya

Penataan Ruang Dep. PU 17,5 c.

- Penyusunan NSPM pengendalian pemanfaatan ruang Tersusunnya pedoman evaluasi kinerja penataan ruang daerah, pedoman penyelesaian konflik pemanfaatan ruang di daerah, penguatan kelembagaan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)

Penataan Ruang Depdagri 2,5

Penguatan dukungan system informasi dan monitoring penataan ruang dalam rangka mendukung upaya pengendalian pemanfaatan ruang

Sistem dan mekanisme pengendalian pemanfaatan ruang pada wilayah rawan bencana

Penataan Ruang Dep. PU 10,7 d.

-Penguatan dukungan system informasi dan monitoring penataan ruang dalam rangka mendukung upaya pengendalian pemanfaatan ruang

Tersedianya mapping kinerja penataan ruang daerah dan pusat

Penataan Ruang Depdagri 1,5

Penguatan kapasitas kelembagaan dan koordinasi penataan ruang dalam rangka mendukung upaya pengendalian pemanfaatan ruang

Tersedianya pedoman penjabaran RTR dalam strategi pemanfaatan ruang dan pengendaliannya

Penataan Ruang Dep. PU 11,1

-Penguatan kapasitas kelembagaan dan koordinasi penataan ruang dalam rangka mendukung upaya pengendalian pemanfaatan ruang

Terwujudnya sinkronisasi RTRW Provinsi dan RTRW kabupate/kota, kelembagaan penataan ruang (BKPRD)

Penataan Ruang Depdagri 2,5

e.

-Penguatan kapasitas kelembagaan dan koordinasi penataan ruang dalam rangka mendukung upaya pengendalian pemanfaatan ruang

Meningkatnya koordinasi penataan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil 33 provinsi

Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

DKP 6

f. Peningkatan kualitas pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah yg berbasis mitigasi bencana, daya dukung wilayah dan pengembangan kawasan

Tersedianya pedoman penjabaran RTR dalam strategi pemanfaatan ruang dan pengendaliannya

Penataan Ruang

Dep. PU 31,0

Fokus 5: Peningkatan Pemberantasan Penyakit Menular dan Penanggulangan Flu Burung a. Penanggulangan penyakit flu burung dan kesiapsiagaan pandemi influenza 1. 100 persen tertanganinya pasien/penderita penyakit flu

burung

Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Perorangan

Depkes 500,0

1. Pengadaan vaksin AI 400 juta dosis, rapid test 25 ribu dan fasilitasi poskeswan dan laboratorium 33 propinsi

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Deptan, 250,0

2. Meningkatnya peran Pemda dalam penanganan kasus flu burung di wilayahnya

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Pemda / Menko Kesra / Komnas (FBPI)

-----

3. Terselenggaranya komunikasi dan informasi dan edukasi publik

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Menko Kesra / Komnas (FBPI)

----

b. Penanganan dan pencegahan wabah virus flu burung pada hewan

4. Tersebarnya informasi di seluruh Indonesia Program Peningkatan Kualitas Informasi Publik Depkominfo 6,5