MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN - Kamoenyo · matriks perbandingan perubahan peraturan pemerintah...

58
MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2004, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 37 TAHUN 2005, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 37 TAHUN 2006 dan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DRPD PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2005 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2006 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Menimbang : Menimbang : Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 101 ayat (3) Undang–Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, perlu ditetapkan Peraturan Pemerintah tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; a. bahwa dengan berlakunya Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan adanya perbedaan penafsiran beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sehingga perlu dilakukan perubahan; a. bahwa dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan untuk penyesuaian penganggarannya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, perlu mengubah beberapa ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota a. bahwa dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan menciptakan kondisi sosial ekonomi Negara yang baik dan seimbang, perlu mengubah beberapa ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah di ubah dua kali BIRO HUKUM@ACP170407 1

Transcript of MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN - Kamoenyo · matriks perbandingan perubahan peraturan pemerintah...

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2004, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 37 TAHUN 2005,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 37 TAHUN 2006 dan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DRPD

PERATURAN PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN

KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

RAKYAT DAERAH

TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004

TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN

PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

DAERAH

TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH

NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN

PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PEMERINTAH

NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN

KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

RAKYAT DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

Menimbang : Menimbang : Menimbang :

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 101 ayat (3) Undang–Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, perlu ditetapkan Peraturan Pemerintah tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan adanya perbedaan penafsiran beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sehingga perlu dilakukan perubahan;

a. bahwa dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan untuk penyesuaian penganggarannya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, perlu mengubah beberapa ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota

a. bahwa dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan menciptakan kondisi sosial ekonomi Negara yang baik dan seimbang, perlu mengubah beberapa ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah di ubah dua kali

BIRO HUKUM@ACP170407 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005;

terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

Mengingat :

Mengingat :

Mengingat :

Mengingat :

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang

Dasar 1945;

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1987

tentang Protokol (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahnn 1987 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3363);

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4310);

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4310);

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4310);

3. Undang-undang Nomor 22 Tahun

1999 tentang Pemerintahan Daerah 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

BIRO HUKUM@ACP170407 2

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun

1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republilk Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4416);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 4540);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416), sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4659);

BIRO HUKUM@ACP170407 3

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

tetap 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

tetap

6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4310);

Tetap Tetap Tetap

7. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355)

Tetap Tetap tetap

8. Peraturan Pemerintah Nomor, 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952)

Tetap Tetap Tetap

9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Tetap Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 4

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952)

10. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4022)

Tetap Tetap Tetap

11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090)

Tetap Tetap Tetap

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH,

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH.

BIRO HUKUM@ACP170407 5

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

BAB I KETENTUAN UMUM

Tetap

Tetap Tetap

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4416), diubah sebagai sebagai berikut:

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540, diubah sebagai berikut:

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416), yang telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Pemerintah:

a. Nomor 37 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540);

b. Nomor 37 Tahun 2006 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4659);

diubah sebagai berikut:

Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan :

Tetap

Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 6

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

a. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPR D adalah DPRD sebagaimana dimaksud dalam Undaag-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Tetap Tetap Tetap

b. Pimpinan DPRD adalah Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPRD.

Tetap Tetap Tetap

c. Anggota DPRD adalah mereka yang diresmikan keanggotaannya sebagai Anggota DPRD dan telah mengucapkan sumpah/janji berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tetap Tetap Tetap

d. Sekretariat DPRD adalah unsur pendukung DPRD sebagaimana, dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Tetap Tetap Tetap

e. Sekretaris DPRD adalah Pejabat Perangkat Daerah yang memimpin Sekretariat DPRD.

Tetap Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 7

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

f. Kedudukan Protokoler adalah kedudukan yang diberikan kepada seseorang untuk mendapatkan penghormatan, perlakuan, dan tata tempat dalam acara resmi atau pertemuan resmi.

Tetap Tetap tetap

g. Protokol adalah serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan sehubungan dengan penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan atau masyarakat.

Tetap Tetap Tetap

h. Acara resmi adalah acara yang bersifat resmi yang diatur dan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah atau Lembaga Perwakilan Daerah, dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu, dihadiri oleh pejabat negara, pejabat pemerintah, pejabat pemerintah daerah serta undangan lainnya.

Tetap Tetap tetap

i. Tata upacara adalah aturan untuk melaksanakan upacara dalam acara kenegaraan dan acara resmi.

Tetap Tetap Tetap

j. Tata tempat adalah aturan mengenai urutan tempat bagi pejabat negara, pejabat pemerintah, pejabat pemerintah Daerah, dan tokoh masyarakat tertentu dalam acara

Tetap Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 8

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

kenegaraan atau acara resmi. k. Tata penghormatan adalah aturan

untuk melaksanakan pemberian hormat bagi pejabat negara, pejabat pemerintah, pejabat pemerintah Daerah dan tokoh masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi.

Tetap Tetap Tetap

l. Uang representasi adalah uang yang diberikan setiap bulan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai pimpinan dan anggota DPRD.

Tetap Tetap Tetap

m. Uang Paket adalah uang yang diberikan setiap bulan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD dalam menghadiri dan mengikuti rapat-rapat dinas.

Tetap Tetap Tetap

n. Tunjangan jabatan adalah uang yang diberikan setiap bulan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD karena kedudukannya sebagai ketua, wakil ketua, dan anggota DPRD.

Tetap Tetap Tetap

o. Tunjangan alat kelengkapan DPRD adalah tunjangan yang diberikan setiap bulan kepada Pimpinan atau anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai ketua atau wakil ketua atau sekretaris atau

Tetap Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 9

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

anggota panitia musyawarah, atau komisi, atau badan kehormatan, atau panitia anggaran atau alat kelengkapan lainnya.

15a.Tunjangan Komunikasi Intensif

adalah tunjangan berupa uang yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD setiap bulan dalam rangka mendorong peningkatan kinerja dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya.

15a. Tunjangan Komunikasi Intensif adalah uang yang diberikan kepada pimpinan dan anggota DPRD setiap bulan dalam rangka mendorong peningkatan kinerja pimpinan dan anggota DPRD.

15b. Dana Operasional adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan DPRD setiap bulan untuk menunjang kegiatan operasional yang berkaitan dengan representasi, pelayanan, kemudahan dan kebutuhan lain guna melancarkan pelaksanaan tugas dan fungsi Pimpinan DPRD sehari-hari.

15b. Belanja Penunjang Operasional Pimpinan adalah dana yang disediakan bagi pimpinan DPRD setiap bulan untuk menunjang kegiatan operasional yang berkaitan dengan representasi, pelayanan, dan kebutuhan lain guna melancarkan pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD sehari-hari.

p. Tunjangan Kesejahteraan adalah tunjangan yang disediakan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD berupa tunjangan pemeliharaan kesehatan dan pengobatan, rumah jabatan dan perlengkapannya/rumah dinas, kendaraan dinas jabatan, pakaian dinas, uang duka wafat/tewas dan bantuan biaya pengurusan jenazah.

16. Tunjangan kesejahteraan adalah tunjangan yang disediakan kepada pimpinan dan anggota DPRD berupa pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan, penyediaan rumah jabatan Pimpinan DPRD dan perlengkapannya, rumah dinas dan perlengkapannya, kendaraan dinas jabatan Pimpinan DPRD, pemberian pakaian dinas, uang duka wafat/tewas dan bantuan biaya pengurusan jenazah;

16. Tunjangan Kesejahteraan adalah tunjangan yang disediakan berupa pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan, pakaian dinas kepada Pimpinan dan Anggota DPRD, penyediaan rumah jabatan Pimpinan DPRD dan perlengkapannya, kendaraan dinas jabatan Pimpinan DPRD, serta rumah dinas bagi anggota DPRD dan perlengkapannya.

Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 10

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

q. Uang jasa pengabdian adalah uang

yang diberikan kepada impinan dan Anggota DPRD atas jasa pengabdiannya setelah yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat.

Tetap Tetap Tetap

r. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Tetap Tetap Tetap

s. Pejabat Pemerintah adalah pejabat pemerintah pusat yang diberi tugas tertentu dibidangnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Tetap Tetap tetap

t. Pejabat Pemerintah Daerah adalah pejabat daerah otonom yang diberi tugas tertentu di bidangnya sesual dengan peraturan perundang-undangan.

Tetap Tetap Tetap

u. Instansi Vertikal adalah perangkat Departemen dan atau Lembaga Pemerintah Non Departemen di Daerah.

Tetap Tetap Tetap

BAB II KEDUDUKAN PROTOKOLER PIMPINAN

DAN ANGGOTA DPRD

Tetap Tetap tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 11

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Bagian Pertama Acara Resmi

Tetap Tetap tetap

Pasal 2

Tetap Tetap tetap

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD memperoleh kedudukan Protokoler dalam Acara Resmi.

Tetap Tetap tetap

(2) Acara Resmi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

Tetap Tetap tetap

a. Acara Resmi Pemerintah yang diselenggarakan di Daerah;

Tetap Tetap tetap

b. Acara Resmi Pemerintah Daerah yang menghadirkan Pejabat Pemerintah;

Tetap Tetap tetap

c. Acara Resmi Pemerintah Daerah yang dihadiri oleh Pejabat Pemerintah Daerah.

Tetap Tetap tetap

Bagian Kedua Tata Tempat

Tetap Tetap tetap

Pasal 3

Tetap Tetap tetap

Tata tempat Pimpinan dan Anggota DPRD dalam acara resmi yang diadakan di ibukota Provinsi, Kabupaten/Kota sebagai berikut :

Tetap Tetap tetap

a. Ketua DPRD di sebelah kiri Kepala Daerah;

Tetap Tetap tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 12

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

b. Wakil-wakil Ketua DPRD bersama dengan Wakil Kepala Daerah setelah pejabat instansi vertikal lainnya;

Tetap Tetap tetap

c. Anggota DPRD ditempatkan bersama dengan Pejabat Pemerintah Daerah lainnya yang setingkat Asisten Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas/Bagian dan atau Satuan Kerja Daerah lainnya.

Tetap Tetap tetap

Pasal 4

Tetap Tetap tetap

Tata tempat dalam rapat-rapat DPRD sebagai berikut:

Tetap Tetap tetap

a. Ketua DPRD didampingi oleh Wakil-wakil Ketua DPRD;

Tetap Tetap tetap

b. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ditempatkan sejajar dan di sebelah kanan Ketua DPRD;

Tetap Tetap tetap

c. Wakil-wakil Ketua DPRD duduk di sebelah kiri Ketua DPRD;

Tetap Tetap tetap

d. Anggota DPRD menduduki tempat yang telah disediakan untuk Anggota;

Tetap Tetap tetap

e. Sekretaris DPRD, peninjau, dan undangan sesuai dengan kondisi Ruang Rapat.

Tetap Tetap tetap

Pasal 5

Tetap Tetap tetap

a. Ketua DPRD di sebelah kiri Pejabat yang akan mengambil Sumpah/Janji

Tetap Tetap tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 13

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

dan Melantik Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

b. Wakil-wakil Ketua DPRD duduk di

sebelah kiri Ketua DPRD;

Tetap Tetap tetap

c. Anggota DPRD menduduki tempat yang telah disediakan untuk Anggota;

Tetap Tetap tetap

d. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang lama, duduk di sebelah kanan Pejabat yang akan mengambil Sumpah/Janji dan melantik Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

Tetap Tetap tetap

e. Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang akan dilantik duduk di sebelah kiri Wakil-wakil Ketua DPRD;

Tetap Tetap tetap

f. Sekretaris DPRD, peninjau, dan undangan sesuai dengan kondisi Ruangan Rapat;

Tetap Tetap tetap

g. Mantan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah setelah pelantikan duduk di sebelah kiri Wakil-wakil Ketua DPRD;

Tetap Tetap tetap

h. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang baru dilantik duduk di sebelah kanan Pejabat yang mengambil Sumpah/Janji dan melantik Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Tetap Tetap tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 14

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Pasal 6

Tetap Tetap tetap

Tata tempat dalam Acara Pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPRD meliputi:

Tetap Tetap tetap

a. Pimpinan DPRD duduk di sebelah kiri Kepala Daerah dan Ketua Pengadilan Tinggi/Pengadilan Negeri atau Pejabat yang ditunjuk duduk di sebelah kanan Kepala Daerah;

Tetap Tetap tetap

b. Anggota DPRD yang akan mengucapkan sumpah/janji, duduk di tempat yang telah disediakan;

Tetap Tetap tetap

c. Setelah pengucapan sumpah/janji Pimpinan Sementara DPRD duduk di sebelah kiri Kepala Daerah;

Tetap Tetap tetap

d. Pimpinan DPRD yang lama dan Ketua Pengadilan Tinggi/Pengadilan Negeri atau Pejabat yang ditunjuk duduk di tempat yang telah disediakan;

Tetap Tetap tetap

e. Sekretaris DPRD duduk di belakang Pimpinan DPRD;

Tetap Tetap tetap

f. Para undangan dan anggota DPRD lainnya duduk di tempat yang telah disediakan; dan

Tetap Tetap tetap

g. Pers/kru TV/Radio disediakan tempat tersendiri.

Tetap Tetap tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 15

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Pasal 7

Tetap Tetap tetap

Tata tempat dalam Acara Pengambilan Sumpah/Janji dan Pelantikan Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPRD hasil Pemilihan Umum sebagai berikut:

Tetap Tetap tetap

a. Pimpinan Sementara DPRD duduk di sebelah kiri Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

Tetap Tetap tetap

b. Pimpinan Sementara DPRD duduk di sebelah kanan Ketua Pengadilan Tinggi/Ketua Pengadilan Negeri;

Tetap Tetap tetap

c. Setelah pelantikan, Ketua DPRD duduk di sebelah kiri Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Wakil-wakil Ketua DPRD duduk di sebelah kiri Ketua DPRD;

Tetap Tetap tetap

d. Mantan Pimpinan Sementara DPRD dan Ketua Pengadilan Tinggi/Ketua Pengadilan Negeri duduk di tempat yang telah disediakan.

Tetap Tetap tetap

Bagian Ketiga

Tetap Tetap tetap

Tata Upacara

Tetap Tetap tetap

Pasal 8

Tetap Tetap tetap

(1) Tata upacara dalam Acara Resmi dapat berupa upacara bendera atau bukan upacara bendera.

Tetap Tetap tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 16

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

(2) Untuk keseragaman, kelancaran,

ketertiban dan kekhidmatan jalannya acara resmi, diselenggarakan tata upacara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tetap Tetap tetap

Bagian Keempat

Tetap Tetap tetap

Tata Penghormatan

Tetap Tetap tetap

Pasal 9

Tetap Tetap tetap

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD mendapat penghormatan sesuai dengan penghormatan yang diberikan kepada Pejabat Pemerintah.

Tetap Tetap tetap

(2) Penghormatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tetap Tetap tetap

BAB III

Tetap Tetap tetap

BELANJA PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Tetap Tetap tetap

Bagian Pertama Penghasilan

Tetap Tetap Tetap

Pasal 10

Tetap Pasal 10 Tetap

Penghasilan Pimpinan dan Anggota Tetap Penghasilan Pimpinan dan Anggota Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 17

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

DPRD terdiri dari:

DPRD terdiri atas:

a. Uang Representasi;

Tetap a. Uang Representasi; Tetap

b. Uang Paket;

Tetap b. Tunjangan Keluarga; Tetap

c. Tunjangan Jabatan;

Tetap c. Tunjangan Beras; Tetap

d. Tunjangan Panitia Musyawarah;

Tetap d. Uang Paket; Tetap

e. Tunjangan Komisi;

Tetap e. Tunjangan Jabatan; Tetap

f. Tunjangan Panitia Anggaran;

Tetap f. Tunjangan Panitia Musyawarah; Tetap

g. Tunjangan Badan Kehormatan;

Tetap g. Tunjangan Komisi; Tetap

h. Tunjangan Alat Kelengkapan Lainnya.

Tetap h. Tunjangan Panitia Anggaran; Tetap

i. Tunjangan Badan Kehormatan; dan

Tetap

j. Tunjangan Alat Kelengkapan lainnya.

Tetap

Pasal 10A Pasal 10 A

(1) Selain penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan penerimaan lain berupa Tunjangan Komunikasi Intensif.

Selain Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, kepada pimpinan dan Anggota DPRD diberikan penerimaan lain berupa Tunjangan Komunikasi Intensif.

(2) Selain penerimaan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Pimpinan DPRD diberikan Dana Operasional.

dihapus

BIRO HUKUM@ACP170407 18

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Pasal 11

Tetap

Tetap

Tetap

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Uang Representasi.

Tetap Tetap Tetap

(2) Uang Representasi Ketua DPRD Provinsi setara dengan Gaji Pokok Gubernur, dan Ketua DPRD Kabupaten/Kota setara dengan Gaji Pokok Bupati/Walikota yang ditetapkan Pemerintah.

Tetap Tetap Tetap

(3) Uang Representasi Wakil Ketua DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota sebesar 80% (delapan puluh perseratus) dari Uang Representasi Ketua DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota.

Tetap Tetap Tetap

(4) Uang Representasi Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari Uang Representasi Ketua DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota.

tetap tetap tetap

(5) Selain Uang Representasi yang diberikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga diberikan Tunjangan Keluarga dan Tunjangan Beras yang besarnya sama dengan ketentuan yang berlaku pada Pegawai Negeri Sipil.

Tetap Dihapus

Pasal 11A

Tetap

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 19

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

diberikan Tunjangan Keluarga dan Tunjangan Beras.

(2) Tunjangan Keluarga dan Tunjangan

Beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1), besarnya sama dengan ketentuan yang berlaku pada Pegawai Negeri Sipil.

Tetap

Pasal 12

Tetap

Tetap

Tetap

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Uang Paket.

Tetap Tetap Tetap

(2) Uang Paket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar 10 (sepuluh perseratus) dari Uang Representasi yang bersangkutan.

Tetap Tetap Tetap

Pasal 13

Tetap

Tetap

Tetap

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Tunjangan Jabatan.

Tetap Tetap Tetap

(2) Tunjangan Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar 145% (seratus empat puluh lima perseratus) dari masing-masing Uang Representasi.

Tetap Tetap Tetap

Pasal 14

Pasal 14 Tetap

Tetap

(1) Pimpinan atau Anggota DPRD yang duduk dalam Panitia Musyawarah

Pimpinan atau Anggota DPRD yang duduk dalam Panitia Musyawarah atau

Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 20

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

atau Komisi atau Panitia Anggaran atau Badan Kehormatan atau Alat Kelengkapan lainnya yang diperlukan, diberikan tunjangan sebagai berikut :

Komisi atau Panitia Anggaran atau Badan Kehormatan atau Alat Kelengkapan Lainnya yang diperlukan, diberikan tunjangan alat kelengkapan sebagai berikut :

a. Ketua sebesar 7,5% (tujuh setengah perseratus) dari Tunjangan Jabatan Ketua DPRD;

Tetap Tetap Tetap

b. Wakil Ketua sebesar 5 % (lima perseratus) dan Tunjangan Jabatan Ketua DPRD;

Tetap Tetap

Tetap

c. Sekretaris sebesar 4% (empat perseratus) dari Tunjangan Jabatan Ketua DPRD;

Tetap Tetap Tetap

d. Anggota sebesar 3 % (tiga perseratus) dari Tunjangan Jabatan Ketua DPRD.

tetap Tetap Tetap

(2) Tunjangan Badan kehormatan unsur luar DPRD yang duduk dalam Badan Kehormatan, diberikan tunjangun sebagai berikut :

Dihapus

a. Ketua paling tinggi 50% (lima puluh perseratus) dari Tunjangan Jabatan Ketua DPRD;

Dihapus

b. Wakil Ketua paling tinggi 45 % (empat puluh lima perseratus) dari Tunjangan Jabatan Ketua

Dihapus

BIRO HUKUM@ACP170407 21

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

DPRD; c. Anggota paling tinggi 40%

(empat puluh perseratus) dari Tunjangan Jabatan Ketua DPRD.

Dihapus

Pasal 14A Pasal 14 A

Tunjangan Komunikasi Intensif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10A ayat (1) diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD setiap bulan paling tinggi 3 (tiga) kali uang representasi Ketua DPRD.

(1) Tunjangan Komunikasi Intensif Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 A diberikan kepada pimpinan dan Anggota DPRD dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.

(2) Kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 3 (tiga) kelompok, yaitu:

a. tinggi;

b. sedang;

c. rendah.

(3) Bagi daerah dengan kemampuan

keuangan daerah tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, Tunjangan Komunikasi Intensif bagi Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan paling

BIRO HUKUM@ACP170407 22

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

banyak 3 (tiga) kali uang representasi Ketua DPRD.

(4) Bagi daerah dengan kemampuan keuangan daerah sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, Tunjangan Komunikasi Intensif bagi Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan paling banyak 2 (dua) kali uang representasi Ketua DPRD

(5) Bagi daerah dengan kemampuan keuangan daerah rendah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, Tunjangan Komunikasi Intensif bagi Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan paling banyak 1 (satu) kali uang representasi Ketua DPRD.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelompokan kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri dengan memperhatikan pertimbangan Menteri Keuangan.

Pasal 14B

Dihapus

(1) Dana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10A ayat (2) diberikan kepada Ketua DPRD setiap bulan paling tinggi 6 (enam) kali uang representasi yang bersangkutan.

Dihapus

BIRO HUKUM@ACP170407 23

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

(2) Dana Operasional yang diberikan kepada Wakil Ketua DPRD paling tinggi 4 (empat) kali uang representasi yang bersangkutan.

Dihapus

Pasal 14C Dihapus

(1) Penetapan besarnya Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14A dan Pasal 14B mempertimbangkan beban tugas dan kemampuan keuangan daerah.

Dihapus

(2) Penggunaan Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memperhatikan asas manfaat dan efisiensi dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

dihapus

Pasal 14D Pasal 14 B

Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14A dan Pasal 14B dibayarkan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2006.

Tunjangan Komunikasi Intensif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 A dibayarkan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007

Pasal 15 Tetap Pasal 15 Pasal 15 Pajak Penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD dikenakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

Tetap (1) Pajak penghasilan Pasal 21 Pimpinan dan Anggota DPRD atas penghasilan sebagaimana

tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 24

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

undangan. dimaksud dalam Pasal 10 dibebankan pada APBD.

(2) Pajak pengasilan Pasal 21

Pimpinan dan Anggota DPRD atas penerimaan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10A dibebankan kepada yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pajak penghasilan Pasal 21 Pimpinan dan Anggota DPRD atas penerimaan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 A dibebankan kepada yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Bagian Kedua

Tetap

Tetap Tetap

Tunjangan Kesejahteraan

Tetap Tetap Tetap

Pasal 16

Pasal 16 Tetap Tetap

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD beserta keluarganya diberikan tunjangan pemeliharaan kesehatan dan pengobatan.

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD beserta keluarganya diberikan jaminan pemeliharaan kesehatan dalam bentuk pembayaran premi asuransi kesehatan kepada Lembaga Asuransi yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

tetap tetap

(2) Keluarga Pimpinan dan Anggota DPRD yang mendapat pemeliharaan kesehatan dan pengobatan yaitu suami atau istri beserta 2 (dua) orang anak.

(2) Keluarga Pimpinan dan Anggota DPRD yang mendapat jaminan pemeliharaan kesehatan yaitu suami atau istri dan 2 (dua) orang anak;

Tetap Tetap

(3) Tunjangan kesehatan dan pengobatan sebagaimana

(3) Besarnya premi asuransi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 25

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk pembayaran premi asuransi kesehatan kepada Lembaga Asuransi Kesehatan yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah.

termasuk biaya general check-up 1 (satu) kali dalam setahun bagi pimpinan dan anggota DPRD.

(4) Pembayaran premi asuransi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada APBD.”

tetap Tetap

Pasal 17

tetap tetap tetap

(1) Pimpinan DPRD disediakan masing-masing 1 (satu) rumah jabatan beserta perlengkapannya dan 1 (satu) unit kendaraan dinas jabatan.

Tetap Tetap Tetap

(2) Belanja pemeliharaan rumah jabatan beserta perlengkapannya dan kendaraan dinas jabatan dibebankan pada APBD.

Tetap Tetap Tetap

(3) Dalam hal Pimpinan DPRD berhenti atau berakhir masa baktinya, wajib mengembalikan rumah jabatan beserta perlengkapannya dan kendaraan dinas dalam keadaan baik kepada Pemerintah Daerah paling lambat 1(satu) bulan sejak tanggal pemberhentian.

Tetap tetap tetap

Pasal 18

Tetap Tetap Tetap

(1) Anggota DPRD dapat disediakan masing-masing 1 (satu) rumah

Tetap Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 26

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

dinas beserta perlengkapannya. (2) Belanja pemeliharaan rumah divas

dan perlengkapannya dibebankan pada APBD.

Tetap Tetap Tetap

(3) Dalam hal Anggota DPRD diberhentikan atau berakhir masa baktinya, wajib mengembalikan rumah dinas beserta perlengkapannya dalam keadaan baik kepada Pemerintah Daerah paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal pemberhentian.

Tetap Tetap Tetap

Pasal 19

Tetap Tetap Tetap

Rumah jabatan Pimpinan DPRD, rumah dinas Anggota DPRD beserta perlengkapannya dan kendaraan dinas jabatan Pimpinan DPRD tidak dapat disewabelikan atau digunausahakan atau dipindahtangankan atau diubah struktur bangunan dan status hukumnya.

Tetap Tetap Tetap

Pasal 20

Pasal 20 Tetap Tetap

(1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum dapat menyediakan rumah jabatan pimpinan atau rumah dinas Anggota DPRD, kepada yang bersangkutan diberikan tunjangan perumahan.

(1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum dapat menyediakan rumah Jabatan Pimpinan atau rumah dinas Anggota DPRD, kepada yang bersangkutan diberikan tunjangan perumahan;

Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 27

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

(2) Tunjangan perumahan sebagaimana diinaksud pada ayat (1) berupa uang sewa rumah yang besarnya disesuaikan dengan standar harga setempat yang berlaku yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

(2) Tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan dalam bentuk uang dan dibayarkan setiap bulan terhitung mulai tanggal pengucapan sumpah/janji.

Tetap Tetap

(3) Pemberian tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud ayat (2) harus memperhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas serta standar harga setempat yang berlaku.

Tetap Tetap

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai besarnya tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

Tetap Tetap

Pasal 21

Tetap Tetap Tetap

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD disediakan pakaian dinas.

Tetap Tetap Tetap

(2) Standar satuan harga dan kualitas bahan pakaian dinas ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

Tetap Tetap Tetap

Bagian Kedua A

Tetap

Uang Duka dan Bantuan Pengurusan Jenazah

Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 28

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Pasal 22

Tetap Pasal 22 Tetap

(1) Dalam hal Pimpinan atau Anggota DPRD meninggal dunia, kepada ahli waris diberikan:

Tetap (1) Dalam hal Pimpinan atau Anggota DPRD meninggal dunia tidak dalam menjalankan tugas, kepada ahli waris diberikan uang duka sebsar 2(dua) kali uang representasi.

Tetap

(2) Uang duka wafat sebesar 2 (dua) kali uang representasi atau apabila meninggal dunia dalam menjulankan tugas diberikan uang duka tewas sebesar 6 (enam) kali uang representasi;

Tetap (2) Dalam hal Pimpinan atau Anggota DPRD meninggal dunia dalam menjalankan tugas, kepada ahli waris diberikan uang duka sebesar 6 (enam) kali uang representasi.

Tetap

(3) Selain uang duka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), kepada ahli waris diberikan bantuan pengurusan jenazah.

Tetap

Bagian Ketiga

Tetap Tetap Tetap

Uang Jasa Pengabdian

Tetap Tetap Tetap

Pasal 23

Tetap Tetap Tetap

(1) Pimpinan atau Anggota DPRD yang meninggal dunia atau mengakhiri masa baktinya diberikan uarig jasa pengabdian.

Tetap Tetap Tetap

(2) Besarnya uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud pada ayat l (1) disesuaikan dengan masa bakti Pimpinan dan Anggota DPRD dengan ketentuan :

Tetap Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 29

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

a. Masa bakti kurang dari 1 (satu) tahun, dihitung 1 (satu) tahun penuh dan diberikan uang jasa pengabdian 1 (satu) bulan uang representasi;

Tetap Tetap Tetap

b. Masa bakti sampai dengan 1 (satu) tahun, diberikan uang jasa pengabdian 1 (satu) bulan uang representasi;

Tetap Tetap Tetap

c. Masa bakti sampai dengan 2 (dua) tahun, diberikan uang jasa pengabdian 2 (dua) bulan uang representasi;

Tetap Tetap Tetap

d. Masa bakti sampai dengan 3 (tiga) tahun, diberikan uang jasa pengabdian 3 (tiga) bulan uang representasi;

Tetap Tetap Tetap

e. Masa bakti sampai dengan 4 (empat) tahun, diberikan uang jasa pengabdian 4 (empat) bulan uang representasi;

Tetap Tetap Tetap

f. Masa bakti sampai dengan 5 (lima) tahun, diberikan uang jasa pengabdian setinggi-tingginya 6 (enam) bulan uang representasi.

Tetap Tetap Tetap

(3) Dalam hal Pimpinan atau Anggota DPRD meninggal dunia, uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud pada

Tetap Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 30

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

ayat (2) diberikan kepada ahli warisnya.

(4) Pembayaran uang jasa

pengabdian dilakukan setelah yang bersangkutan dinyatakan diberhentikan secara hormat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tetap Tetap Tetap

BAB IV

Tetap Tetap Tetap

BELANJA PENUNJANG KEGIATAN DPRD

Tetap Tetap Tetap

Pasal 24

Tetap Tetap Tetap

(1) Belanja Penunjang Kegiatan disediakan untuk mendukung kelancaran tugas, fungsi dan wewenang DPRD.

Tetap Tetap Tetap

(2) Belanja Penunjang Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan Rencana Kerja yang ditetapkan Pimpinan DPRD.

Tetap Tetap Tetap

(3) Rencana kerja DPRD dapat berupa kegiatan:

Tetap Tetap

a. rapat-rapat;

Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 31

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

b. kunjungan kerja;

Tetap Tetap

c. penyiapan rancangan peraturan daerah, pengkajian dan penelaahan peraturan daerah;

Tetap Tetap

d. peningkatan sumber daya manusia dan profesionalisme;

Tetap Tetap

e. koordinasi dan konsultasi kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan.

Tetap Tetap

Pasal 24 A Selain belanja penunjang kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, kepada pimpinan DPRD disediakan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan setiap bulan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 A ayat (2).

Pasal 24 B

(1) Bagi daerah dengan kemampuan

keuangan daerah tinggi, Belanja Penunjang Operasional Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 A disediakan paling banyak 6 (enam) kali uang representasi Ketua DPRD ditambah 4 (empat) kali jumlah

BIRO HUKUM@ACP170407 32

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

uang representasi seluruh Wakil Ketua DPRD.

(2) Bagi daerah dengan kemampuan

keuangan daerah sedang, Belanja Penunjang Operasional Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 A disediakan paling banyak 4 (empat) kali uang representasi uang Ketua DPRD ditambah 2 ½ (dua seperdua) kali jumlah representasi seluruh Wakil Ketua DPRD.

(3) Bagi daerah dengan kemampuan

keuangan daerah rendah, Belanja Penunjang Operasional Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 A disediakan paling banyak 2 (dua) kali uang representasi Ketua DPRD ditambah 1 ½ (satu seperdua) kali jumlah uang representasi seluruh Wakil Ketua DPRD.

Pasal 24 C

Belanja Penunjang Operasional

Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 A disediakan terhitung mulai tanggal 1 bulan berikutnya setelah Peraturan Pemerintah ini diundangkan.

Pasal 24 D

Penggunaan Belanja Penunjang

BIRO HUKUM@ACP170407 33

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Operasional Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 A berdasarkan pertimbangan kebijakan Pimpinan DPRD dengan memperhatikan asas manfaat dan efusiensi dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD sehari-hari dan tidak untuk keperluan pribadi.

Pasal 24 E

Penganggaran dan pertanggungjawaban penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 A diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Keuangan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara.

BAB V

Tetap Tetap Tetap

PENGELOLAAN KEUANGAN DPRD

Tetap Tetap Tetap

Pasal 25

Tetap Tetap Pasal 25

(1) Sekretaris DPRD menyusun belanja DPRD yang terdiri atas belanja penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD, tunjangan kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD dan belanja Penunjang Kegiatan DPRD yang diformulasikan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran

Tetap (1) Sekretaris DPRD menyusun belanja Pimpinan dan Anggota DPRD yang terdiri atas penghasilan, penerimaan lain, tunjangan PPh Pasal 21 dan tunjangan kesejahteraan serta belanja penunjang kegiatan DPRD yang diformulasikan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran

(1) Sekretaris DPRD menyusun belanja pimpinan dan Anggota DPRD yang terdiri atas penghasilan, penerimaan lain, tunjangan PPh Pasal 21 dan tunjangan kesejahteraan serta belanja penunjang kegiatan DPRD yang diformulasikan ke dalam Rencana Kerja dan dan Anggaran

BIRO HUKUM@ACP170407 34

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Satuan Kerja Perangkat Daerah Sekretariat DPRD.

Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Sekretariat DPRD.

Satuan Kerja Perangkat Daerah Sekretariat DPRD.

(2) Belanja penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut dalam ketentuan Pasal 10, dianggarkan dalam Pos DPRD.

Tetap (2) Belanja Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 10A, Pasal 20, Pasal 22, dan Pasal 23 dianggarkan dalam pos DPRD.

Tetap

(2a)Tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tersebut dalam ketentuan dalam Pasal 20 dianggarkan dalam Pos DPRD.

Dihapus

(3) Tunjangan kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut dalam ketentuan Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, dan Pasal 23 serta Belanja Penunjang Kegiatan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2), dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD yang diuraikan ke dalam jenis, belanja sebagai berikut :

(3) Tunjangan kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut dalam ketentuan Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 21, Pasal 22, dan Pasal 23 serta Belanja Penunjang Kegiatan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2), dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD yang diuraikan ke dalam jenis belanja sebagai berikut:

(3) Tunjangan Kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, dan Pasal 21, serta Belanja Penunjang Kegiatan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2), dianggarkan dalam pos Sekretariat DPRD yang diuraikan ke dalam jenis belanja sebagai berikut:

Tetap

a. Belanja Pegawai;

Tetap a. Belanja Pegawai;

Tetap

b. Belanja Barang dan Jasa;

Tetap b. Belanja Barang dan Jasa;

Tetap

c. Belanja Perjalanan Dinas;

Tetap dihapus

d. Belanja Pemeliharaan;

Tetap dihapus

BIRO HUKUM@ACP170407 35

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

e. Belanja Modal.

Tetap c. Belanja Modal.

Tetap

(3a) Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 A dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD

(4) Pengelolaan belanja DPRD dilaksanakan oleh sekretaris DPRD dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tetap (4) Sekretaris DPRD mengelola belanja DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Sekretaris DPRD mengelola belanja DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan negara.

Pasal 26

Tetap Tetap Tetap

Penganggaran atau tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban belanja DPRD untuk tujuan lain di luar ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah ini, dinyatakan melanggar hukum.

Tetap Tetap Tetap

Pasal 27

Tetap Tetap Tetap

(1) Anggaran belanja DPRD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari APBD.

Tetap Tetap Tetap

(2) Penyusunan, pelaksanaan tata usaha dan pertanggungjawaban belanja DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disamakan dengan belanja satuan kerja perangkat daerah lainnya.

Tetap Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 36

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

BAB VI

Tetap Tetap Tetap

KETENTUAN LAIN-LAIN

Tetap Tetap Tetap

Pasal 28

Tetap Tetap Tetap

(1) Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi.

Tetap Tetap Tetap

(2) Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Tetap Tetap Tetap

Pasal 29

Tetap Tetap Tetap

(1) Peraturan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 dapat dibatalkan apabila bertentangan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah ini.

Tetap Tetap Tetap

(2) Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk peraturan Daerah Provinsi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota d1lakukan oleh Gubernur.

Tetap Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 37

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Pasal 29 A

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD yang telah menerima Tunjangan Komunikasi Intensif dan Pimpinan DPRD yang telah menerima Dana Operasional sebagaimana dimaksud dalam peraturan pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 harus menyetorkan kembali ke Kas Umum Daerah paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa bakti sebagai anggota DPRD periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2009.

(2) Pengembalian Tunjangan

Komunikasi Intensif dan Dana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara sekaligus atau mengangsur setiap bulan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai

Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

BAB VII Tetap

Tetap

Tetap

KETENTUAN PERALIHAN Tetap

Tetap

Tetap

Pasal 30 Teta Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 38

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Semua peraturan yang berkaitan dengan kcdudukan protokoler dan keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD yang telah ditetapkan, disesuaikan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini.

tetap tetap tetap

BAB VIII Tetap

Tetap

Tetap

KETENTUAN PENUTUP Tetap

Tetap

Tetap

Pasal 31 Tetap

Tetap

Tetap

Dalam hal terjadi permasalahan pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini, penyelesaiannya difasilitasi oleh Menteri Dalam Negeri bagi Provinsi dan Gubernur selaku Wakil Pemerintah bagi Kabupaten/Kota.

tetap tetap tetap

Pasal 32 Tetap

Tetap

Tetap

Pada saat ditetapkan Peraturan Pemerintah ini, Peraturan Pemerintah Nomor 110 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan DPRD dinyatakan tidak berlaku.

tetap tetap tetap

Pasal 33

Tetap

Tetap

Tetap

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku Pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatamya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

tetap tetap tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 39

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 28 Agustus 2004 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd. MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 12 Oktober 2005

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 14 Nopember 2006

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Ttd

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 16 Maret 2007

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

diundangkan di Jakarta

pada tanggal 28 Agustus 2004 MENTERI SEKRETARIS NEGARA

REPUBLIK INDONESIA, ttd.

BAMBANG KESOWO

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 12 Oktober 2005

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA, ttd

HAMID AWALUDIN

Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 14 Nopember 2006

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA, Ttd

HAMID AWALUDIN

Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 16 Maret 2007

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA AD

INTERIM, ttd

YUSRIL IHZA MAHENDRA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004

NOMOR 90.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2005

NOMOR 94

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2006

NOMOR 90

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2007

NOMOR 47

Salinan sesuai dengan aslinya deputi Sekretaris Kabinet

Bidang Hukum dan perundang-undangan,

Lambook V. Nahattands

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT NEGARA RI

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT NEGARA RI

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT NEGARA RI

Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan Bidang Politik dan

Kesejahteraan Rakyat, Wisnu Setiawan

PENJELASAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER

DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

RAKYAT DAERAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2005

TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2006

TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH

NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PEMERINTAH

NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN

BIRO HUKUM@ACP170407 40

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

RAKYAT DAERAH

DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

RAKYAT DAERAH

PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

I. UMUM

I. UMUM

I. UMUM

I. UMUM

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, telah menegaskan bahwa DPRD merupakan Lembaga Pemerintahan Daerah sebagai wahana demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sebagai Lembaga Pemerintahan Daerah, DPRD mempunyai kedudukan setara dan memiliki hubungan kerja bersifat kemitraan dengan Pemerintah Daerah. Kedudukan yang setara bermakna bahwa antara DPRD dan Pemerintali Daerah memiliki kedudukan yang sama dan sejajar dalam arti tidak saling membawahi. Hubungan bersifat kemitraan berarti DPRD merupakan mitra kerja Pemerintah Daerah dalam membuat kebijakan daerah untuk melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Berdasarkan hal tersebut antar kedua lembaga wajib memelihara dan membangun hubungan kerja yang harmonis dan satu sama lain harus saling mendukung, bukan sebagai lawan atau pesaing. Untuk terjalinnya hubungan kerja yang harmonis dan saling

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai pelaksanaan Pasal 101 ayat (3) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, DewanPerwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan penafsiran pasal-pasal dan penjelasan pasal tertentu. Selain hal tersebut, dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maka pengaturan mengenai Badan Kehormatan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah perlu disesuaikan dengan undang-undang tersebut. Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selain dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun

Peraturan Pemerintah ini dimaksudkan untuk mengubah beberapa ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005. Perubahan tersebut dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan untuk penyesuaian penganggarannya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Dalam rangka mendorong peningkatan kinerja DPRD tersebut, maka selain penerimaan penghasilan yang selama ini diterima oleh Pimpinan dan Anggota DPRD, Peraturan Pemerintah ini menetapkan pemberian tunjangan komunikasi intensif setiap bulan yang digunakan untuk kegiatan menampung dan menjaring aspirasi masyarakat. Khusus kepada Pimpinan DPRD diberikan dana operasional setiap bulan guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD yang

Peraturan Pemerintah ini dimaksudkan untuk mengubah beberapa ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006. Perubahan tersebut dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan meniciptakan kondisi sosial ekonomi negara yang baik dan seimbang. Selain penerimaan penghasilan yang selama ini diterima oleh pimpinan dan Anggota DPRD, dalam Peraturan Pemerintah ini menetapkan pemberian Tunjangan Komunikasi Intensif setiap bulan yang digunakan untuk kepentingan menampung dan menjaring aspirasi masyarakat. Khusus kepada pimpinan DPRD, secara kolektif disediakan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD. Pemberian Tunjangan Komunikasi Intensif bagi pimpinan dan Anggota DPRD serta Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD

BIRO HUKUM@ACP170407 41

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

mendukung, diperlukan adanya pengaturan tentang hak-hak protokoler dan keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD. Hal tersebut bertujuan agar masing-masing memperoleh hak dan melaksanakan kewajiban meningkatkan peran dan tanggung jawab mengembangkan kehidupan demokrasi, menjamin keterwakilan rakyat dan daerah dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, mengembangkan hubungan dan mekanisme checks and balances antara lembaga legislatif dan eksekutif, meningkatkan kualitas, produktivitas, dan kinerja demi terwujudnya keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Pengaturan tentang kedudukan protokoler Pimpinan dan Anggota DPRD merupakan pedoman pelaksanaan acara kenegaraan atau acara resmi Pemerintah yang diselenggarakan di Daerah sehubungan dengan jabatannya sebagai Pimpinan dan Anggota DPRD. Pengaturan dimaksud melipilti pengaturan tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan. Pengaturan mengenai hak-hak keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD merupakan pedoman dalam rangka penyediaan atau pemberian penghasilan tetap dan tunjangan kesejahteraan serta belanja penunjang kegiatan untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi DPRD melalui APBD berdasarkan asas efisiensi, efektivitas, transparansi, dan bertanggungjawab dengan tujuan agar

2004 tentang Pemerintahan Daerah juga sekaligus untuk lebih menjamin kepastian dan ketertiban hukum, memberikan rasa keadilan, menghilangkan berbagai penafsiran yang timbul, juga untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

besarnya disesuaikan dengan beban tugas dan kemampuan keuangan daerah. Pemberian tunjangan komunikasi intensif bagi Pimpinan dan Anggota DPRD serta dana operasional bagi Pimpinan DPRD mempertimbangkan prinsip kesetaraan dan berjenjang. Prinsip kesetaraan dicerminkan dari adanya kesetaraan antara Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan Pimpinan DPRD memperoleh dana operasional. Sejalan dengan itu penggunaan dana operasional yang diterima oleh Pimpinan DPRD dimaksud tetap memperhatikan asas manfaat dan efisiensi dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD. Prinsip berjenjang tercermin dari perbandingan besarnya tunjangan komunikasi intensif dari yang diterima oleh Pimpinan dan Anggota DPRD yang tidak lebih besar dari yang diterima oleh Pimpinan dan Anggota DPR RI. Demikian pula besaran dana operasional yang diterima oleh Pimpinan DPRD Provinsi tidak lebih besar dari yang diterima oleh Pimpinan DPR RI. Besarnya tunjangan komunikasi intensif Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi dan Dana Operasional Pimpinan DPRD Provinsi tidak lebih besar dari yang diterima oleh Pimpinan dan Anggota DPR RI. Besarnya tunjangan komunikasi intensif Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota dan Dana Operasional Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota tidak lebih besar dari yang diterima oleh

mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah yang dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok, yakni daerah dengan kemampuan keuangan daerah tinggi, sedang dan rendah. Selain itu penyediaan belanja penunjang operasional pimpinan DPRD mempertimbangakan prinsip kesetaraan. Prinsip kesetaraan dicerminkan dari adanya kesetaraan antara kepala daerah/wakil kepala daerah dengan pimpinan DPRD didasarkan atas pertimbangan pimpinan DPRD dengan memperhatikan asas manfaat dan efisiensi dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan DPRD sehari-hari dan tidak untuk keprluan pribadi.

BIRO HUKUM@ACP170407 42

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

lembaga tersebut dapat meningkatkan kinerjanya sesuai dengan Rencana Kerja yang ditetapkan oleh Pimpinan DPRD. Kondisi geografis, ekonomi, sosial budaya, jumlah penduduk, luas wilayah, dan kompleksitas permasalahan yang dihadapi masyarakat merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan besarnya beban tugas dan tanggungjawab yang harus dipikul oleh Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah antara suatu Daerah dengan Daerah lainnya. Di sisi lain, untuk penyediaan belanja dalam rangka mengemban tugas fungsi dan tanggung jawab DPRD suatu Daerah dibatasi oleh kemampuan keuangannya. Berdasarkan kondisi dan keterbatasan kemampuan keuangan Daerah tersebut di atas dan guna menghindari perbedaan yang mencolok dalam penyediaan belanja DPRD demi utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka pengaturan mengenai kedudukan keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD menganut prinsip-prinsip sebagai berikut : Pertama, prinsip kesetaraan yaitu sesama pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota memperoleh penghasilan tetap yang sama. Prinsip ini antara lain tercermin dari formulasi penentuan besaran Uang Representasi Ketua DPRD yang dipetarakan dengan Gaji Kepala Daerah sebagai wujud kesetaraan dan kemitraan antara Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dengan Pemerintah Daerah. Oleh

Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi. Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 juga diperlukan karena adanya penyesuaian penghasilan dan penerimaan Pimpinan dan Anggota DPRD dengan perubahan struktur jenis belanja APBD sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

BIRO HUKUM@ACP170407 43

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

karena itu, besarnya uang representasi yang diterima oleh Ketua DPRD selaku pimpinan lembaga legislatif sama dengan besarnya gaji Gubernur atau Bupati/Walikota selaku pimpinan lembaga eksekutif di Daerah. Kedua, prinsip berjenjang yaitu pemberian penghasilan tetap Pimpinan dan Anggota DPRD harus mempertimbangkan asas keadilan dan kepatutan dihubungkan dengan tingkat kedudukan antar Lembaga Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dengan Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah. Selain itu, beban tugas dan kewenangan antara Pimpinan dan Anggota DPRD juga merupakan unsur yang dipertimbangkan. Tcrkait dengan tingkat kelembagaan, dihindari adanya pemberian penghasilan tetap Pimpinan dan Anggota bPRD Kabupaten/Kota lebih tinggi dari pimpinan dan anggota DPRD Provinsi. Demikian halnya, pemberian penghasilan tetap Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi tidak boleh lebih tinggi dari yang diterima oleh pimpinan dan anggota DPR-RI. Dikaitkan dengan beban tugas dan kewenangan, harus dihindari adanya pemberian penghasilan tetap Anggota DPRD lebili tinggi dari Wakil Ketua DPRD penghasilan tetap Wakil Ketua DPRD lebih tinggi dari Ketua DPRD. Ketiga, prinsip proporsional yaitu penyediaan belanja penunjang kegiatan DPRD harus mempertimbangkan asas kepatutan, kewajaran dan rasional antara

BIRO HUKUM@ACP170407 44

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

dana yang disediakan untuk Sekretariat DPRD guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPRD dalam rangka meningkatkan kualitas, produktivitas, dan kinerjanya dibandi ngkan dengan konlpleksitas permasalahan yang dihadapi dan harus dipecahkan serta kemampuan keuangan masing-masing Atas dasar prinsip-prinsip tcrsebut di atas, maka pengaturan tenting kedudukan keuangan Pimpinan dan anggota DPRD sdain memberikan arahan yang sama terhadap hak-hak keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD, juga memberi keleluasaan kepada Daerah untuk mengatur belanja penunjang kegiatan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan penunjang-undani,an sehubungan dengan adanya keanekaragaman kondisi dan permasalahan di Daerah. Pimpinan dan Anggota DPRD setelah mengakh:ri masa baktinya tidak diberikan hak pensiun sebagaimana layaknya pejabat peme.intah. Sehubungan dengan hal tersebut sebagai imbalan atas jasa selama mengabdi sampai dengan diberhentikan dengan hormat, kepada yang bersangkutan patut diberikan uang jasa pengabdian. Dalam kaitan itu diperlukan adanya pengaturan mengenai pemberian uang jasa pengabdian bagi Pimpinan dan Anggota DPRD yang telah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Namun bagi mereka yang diberhentikan akibat dinyatakan melanggar

BIRO HUKUM@ACP170407 45

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

sumpah/janji, kode etik DPRD dan atau tidak melaksanakan kewajiban sebagai anggota DPRD atau dinyatakan melakukan tindak pidana sesuai dengan keputusan tetap dari pengadilan, tidak diberikan uang jasa pengabdian. Anggaran belanja DPRD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari APBD. Berhubung DPRD bukan merupakan Perangkat Daerah, maka Sekretaris DPRD bertugas menyusun belanja DPRD yang terdiri dari Belanja Pimpinan dan Anggota DPRD yang diformulasikan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Sekretariat DPRD serta melaksanakan pengelolaan keuangan DPRD. Dengan demikian, penyusunan, pembahasan usulan, pelaksanaan, penatausahaan, dan pertanggungjawabannya diperlakukan sama dengan belanja perangkat Daerah lainnya. Penganggaran dan tindakan pengeluaran alas beban belanja DPRD untuk tujuan lain di luar ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah ini, dapat dinyatakan melanggar hukum. Sebagai pedoman yang mengatur mengenai hak protokoler dan keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD maka Pemerintah Daerah supaya segera melakukan penyesuaian terhadap semua kebijakan Daerah dengan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini ke dalam Peraturan Daerah. Perumusan Peraturan Daerah dimaksud supaya mengindahkan

BIRO HUKUM@ACP170407 46

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

prinsip dasar yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yaitu tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan daerah lainnya dan/atau perundang-undangan yang lebih tinggi.

II. PASAL DEMI PASAL

Tetap Tetap tetap

Pasal I

Pasal I

Pasal I

Pasal 1

Pasal 1

Angka 1 Angka 1

Cukup jelas

Cukup jelas

Cukup jelas Cukup jelas

Pasal 2

Tetap Angka 2 Tetap

Ayat (1)

Tetap Cukup jelas Tetap

Cukup jelas.

Tetap Tetap Tetap

Ayat (2)

Tetap Tetap Tetap

Huruf a

Tetap Tetap Tetap

Acara Resmi di Daerah adalah acara yang diselenggarakan di Ibukota Provinsi, Ibukota Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Kelurahan/Desa.

Tetap Tetap Tetap

Huruf b

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas.

Tetap Tetap Tetap

Huruf c tetap Tetap tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 47

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Cukup jelas

tetap Tetap Tetap

Ketentuan ini hanya berlaku apabila pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berlangsung di Gedung DPRD.

Tetap Tetap Tetap

Pasal 8

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas.

Tetap Tetap Tetap

Pasal 9

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Pasal 10

Tetap Pasal 10 Tetap

Cukup jelas

Tetap Cukup jelas Tetap

Pasal 10A

Pasal 10 A

Cukup jelas

Cukup jelas

Pasal 11

Tetap Pasal 11 Tetap

Cukup jelas

Tetap Cukup jelas Tetap

Pasal 11A

tetap

Cukup jelas

Tetap

Pasal 12

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas Tetap tetap tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 48

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Pasal 13

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Pasal 14

Pasal 14 Tetap Tetap

Ayat (1)

Cukup jelas. Tetap Tetap

Yang dimaksud dengan alat kelengkapan lainnya seperti Panitia Legislasi

Tetap Tetap Tetap

Ayat (2)

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Pasal 14A

Pasal 14 A

Cukup jelas

Cukup jelas

Pasal 14B

Angka 4

Cukup jelas

Cukup jelas

Pasal 14C

Tetap

Ayat (1)

Tetap

Mempertimbangkan beban tugas antara lain dikaitkan dengan jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah kabupaten/kota di provinsi, jumlah kecamatan dan desa di kabupaten/kota dan tingkat kesulitan jangkauan pelayanan. Kemampuan

tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 49

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

keuangan daerah antara lain dikaitkan dengan ketersediaan keuangan daerah setelah seluruh pendapatan daerah dianggarkan untuk mendanai urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah dan kewajiban-kewajiban lainnya yang mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan seperti pembayaran cicilan dan pokok utang pinjaman daerah dan/atau pelunasan kewajiban pemerintah daerah kepada pihak ketiga.

Ayat (2)

Tetap

Pasal 14D

Pasal 14 B

Cukup jelas

Cukup jelas

Pasal 15

Tetap Pasal 15 Pasal 15

Cukup jelas

Tetap Cukup jelas Cukup jelas

Pasal 16

Pasal 16 Tetap Tetap

Ayat (1)

Ayat (1) Tetap Tetap

Tunjangan pemeliharaan kesehatan dan pengobatan sama dengan ketentuan yang berlaku pada Pegawai Negeri Sipil Golongan IV.

Yang dimaksud dengan “pemeliharaan kesehatan” adalah upaya kesehatan yang meliputi peningkatan, penyembuhan, dan pemulihan kesehatan. Besarnya premi asuransi bagi Pimpinan dan Anggota DPRD paling tinggi sama dengan besarnya premi asuransi Kepala Daerah yang bersangkutan.

tetap tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 50

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Ayat (2)

Ayat (2) Tetap Tetap

Cukup jelas

Yang dimaksud dengan suami atau istri adalah 1 (satu) orang suami atau 1 (satu) orang istri. Yang dimaksud dengan anak adalah anak kandung atau anak angkat.

Tetap Tetap

Ayat (3)

Ayat (3) Tetap Tetap

Cukup jelas Cukup jelas

Tetap Tetap

Ayat (4)

Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap

Pasal 17

Tetap Tetap Tetap

Ayat (1)

Tetap Tetap Tetap

Penyediaan rumah jabatan, perlengkapan dan kendaraan dinas jabatan Pimpinan DPRD berpedoman pada standar yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah. Pada saat penverahan pemakaian rumah jabatan beserta perlengkapan serta 1 (satu) kendaraan dinas jabatan, dituangkan dalam ikatan perjanjian antara Pemerintah Daerah dengan Pimpinan DPRD.

Tetap Tetap Tetap

Ayat (2)

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas Tetap Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 51

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Ayat (3)

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Pasal 18

Tetap Tetap Tetap

Ayat (1)

Tetap Tetap Tetap

Penyediaan rumah dinas anggota DPRD beserta perlengkapannya berpedoman pada standar yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah. Penyerahan pemakaian rumah dinas beserta perlengkapannya, dituangkan perjanjian antara pemerintah Daerah dengan yang dalam ikatan bersangkutan.

tetap Tetap Tetap

Ayat (2)

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Ayat (3)

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Pasal 19

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Pasal 20

Tetap Tetap

Cukup jelas Tetap Tetap Pasal 21 Pasal 21 tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 52

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007

Ayat (1)

Ayat (1) Tetap Tetap

Pakaian Dinas beserta atributnya terdiri atas:

Pakaian Dinas beserta atributnya terdiri atas :

Tetap Tetap

a. Pakaian Sipil Harian disediakan 2 (dua) pasang dalam satu tahun;

a. Pakaian Sipil Harian disediakan 2 (dua) pasang dalam 1 (satu) tahun;

Tetap Tetap

b. Pakaian Sipil Resmi disediakan 1 (satu) pasang dalam satu tahun; dan

b. Pakaian Sipil Resmi disediakan 1 (satu) pasang dalam 1 (satu) tahun;

Tetap Tetap

c. Pakaian Sipil Lengkap disediakan 1 (satu) pasang dalam lima tahun. Ayat (2) Penetapan standar satuan harga dan kualitas bahan pakaian dinas mempertimbangkan prinsip penghematan, kepatutan, dan kewajaran.

c. Pakaian Sipil Lengkap disediakan 1 (satu) pasang dalam 5 (lima) tahun;

Tetap Tetap

d. Pakaian Dinas Harian lengan panjang 1 (satu) pasang dalam 1 (satu) tahun.

Tetap Tetap

Ayat (2)

Tetap Tetap

Penetapan standar satuan harga dan kualitas bahan pakaian dinas mempertimbangkan prinsip penghematan, kepatutan, dan kewajaran.

Tetap Tetap

Pasal 22

Tetap Pasal 22 Tetap

Huruf a

Tetap Uang duka wafat dan bantuan pengurusan jenazah dibebankan dalam APBD dan diberikan kepada ahli waris

Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 53

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 21 TAHUN 2007

pada saat Pimpinan atau Anggota DPRD meninggal dunia.

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Huruf b

Tetap Tetap Tetap

Biaya pengurusan jenazah adalah biaya yang dibehankan dalam APBD sejak dari rumah duka atau tempat tugas sampai ke tempat pemakaman.

Tetap

Tetap Tetap

Pasal 23

Tetap Tetap Tetap

Ayat (1)

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Ayat (2)

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Ayat (3)

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Ayat (4)

Tetap Tetap Tetap

Uang jasa pengabdian tidak diuraikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD yang diberhentikan dengan tidak hormat.

Tetap Tetap Tetap

Pasal 24

Pasal 24

tetap Tetap

Cukup jelas Cukup jelas Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 54

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 21 TAHUN 2007

Pasal 24 B

Cukup jelas

Pasal 24 C

Cukup jelas

Pasal 24 D

Cukup jelas

Pasal 24 E

Cukup jelas

Pasal 25

Pasal 25 Pasal 25 Pasal 25

Ayat (1)

Ayat (1) Ayat (1) Cukup jelas

Cukup jelas

Cukup jelas Yang dimaksud dengan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan SKPD serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya.

Tetap

Ayat (2)

Ayat (2) Ayat (2) Tetap

Cukup jelas

Cukup jelas Cukup jelas Tetap

Ayat (2a)

Tetap Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 55

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 21 TAHUN 2007

Cukup jelas

Tetap Tetap

Ayat (3)

Ayat (3) Ayat (3) Tetap

Yang dimaksud dengan diuraikan ke dalam jenis belanja adalah sebagai berikut:

Yang dimaksud dengan “diuraikan ke dalam jenis belanja” adalah sebagai berikut :

Yang dimaksud dengan “diuraikan ke dalam jenis belanja” adalah sebagai berikut:

Tetap

a. Belanja pegawai antara lain untuk kebutuhan belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Sekretariat DPRD scsuai dengan golongan jabatan.

a. belanja pegawai antara lain untuk kebutuhan belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Sekretariat DPRD sesuai dengan golongan jabatan.

a. Belanja pegawai antara lain untuk kebutuhan belanja Gaji dan Tunjangan PNS Sekretariat DPRD sesuai dengan pangkat/golongan dan jabatan serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Tetap

b. Belanja barang dan jasa yaitu untuk kebutuhan helanja barang dan jasa habis pakai, seperti alat tulis kantor, pakaian dinas Pimpinan dan Anggota DPRD dan Pegawai Sekretariat DPRD, sewa rumah, premi asuransi kesehatan, konsumsi rapat daerah, belanja listrik, telepon, air, gas, dan ongkos kantor lainnya.

b. Belanja barang dan jasa yaitu untuk kebutuhan belanja barang dan jasa habis pakai, seperti alat tulis kantor, Pakaian Dinas Pimpinan dan Anggota DPRD dan Pegawai Sekretariat DPRD, premi asuransi kesehatan, konsumsi rapat daerah, belanja listrik, telepon, air, gas dan ongkos kantor lainnya.

b. Belanja barang dan jasa yaitu untuk pembelian/pengadaan barang yang masa manfaatnya paling lama 12 (dua belas) bulan dan pemakaian jasa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, mencakup barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, pembayaran premi asuransi kesehatan dan general check-up, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya serta perjalanan dinas. Belanja perjalanan dinas yaitu belanja perjalanan Pimpinan dan Anggota DPRD dalam rangka melaksanakan tugasnya atas nama lembaga perwakilan rakyat daerah besarnya disesuaikan dengan standar perjalanan dinas Pegawai Negeri

Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 56

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 21 TAHUN 2007

Sipil Tingkat A yang ditetapkan oleh Kepada Daerah.

c. Belanja perjalanan dinas yaitu

belanja perjalanan Pimpinan dan Anggota DPRD dalam rangka melaksanakan tugasnya atas nama lembaga perwakilan rakyat daerah baik di dalam Daerah maupun keluar Daerah yang besarnya disesuaikan dengan standar perjalanan dinas Pegawai Negeri Sipil Tingkat A yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

c. Belanja perjalanan dinas yaitu belanja perjalanan Pimpinan dan Anggota DPRD dalam rangka melaksanakan tugasnya atas nama lembaga perwakilan rakyat daerah baik di dalam daerah maupun keluar daerah yang besarnya disesuaikan dengan standar perjalanan dinas Pegawai Negeri Sipil tingkat A yang ditetapkan oleh Kepala daerah.

Tetap

d. Belanja pemeliharaan antara lain pemeliharaan sarana dan prasarana gedung kantor DPRD dan Sekretariat DPRD, rumah jabatan Pimpinan dan rumah dinas Anggota DPRD dan Kendaraan Dinas Pimpinan DPRD.

d. Belanja pemeliharaan antara lain pemeliharaan sarana dan prasarana gedung kantor DPRD dan Sekretariat DPRD, rumah jabatan Pimpinan dan rumah dinas Anggota DPRD dan Kendaraan Dinas Pimpinan DPRD.

Tetap

e. Belanja modal antara lain untuk kebutuhan pengangsuran/perluasan /penambahan Gedung Kantor/ Rumah Jabatan/ Rumah Dinas, pengadaan perlengkapan/peralatan rumah jabatan pimpinan DPRD dan/atau rumah dinas anggota DPRD, perlengkapan/peralatan kantor, pengadaan kendaraan dinas pimpinan DPRD, yang sifatnya menambah nilai kekayaan daerah.

e. Belanja modal antara lain untuk kebutuhan pembangunan/perluasan /penambahan gedung kantor / rumah jabatan / rumah dinas, pengadaan perlengkapan/peralatan rumah jabatan Pimpinan DPRD dan / atau rumah dinas anggota DPRD, perlengkapan / peralatan kantor, pengadaan kendaraan dinas pimpinan DPRD yang sifatnya menambah nilai kekayaan daerah.

c. Belanja modal merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/ pengadaan atau pembangunan sarana dan prasarana untuk menunjang kelancaran tugas dan fungsi DPRD yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, seperti: tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan dan aset tetap lainnya.

Tetap

BIRO HUKUM@ACP170407 57

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 21 TAHUN 2007

Ayat (4)

Ayat (4) Ayat (4) Tetap

Cukup jelas

Cukup jelas. Cukup jelas Tetap

Pasal 26

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Pasal 27

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Pasal 29 A

Cukup jelas

Pasal 31

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Pasal 32

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas

Tetap Tetap Tetap

Pasal 33

Tetap Tetap Tetap

Cukup jelas Tetap Tetap Tetap TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4416

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 4540

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 4659

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 4712 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL BIRO HUKUM

BIRO HUKUM@ACP170407 58