Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI...

78
Matriks AD WIKA 1 PERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI ----------- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ------------- ------------------------------ Pasal 1 --------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama : ------------------------------ -------------- Perusahaan Perseroan (Persero) ----------------- -------- PT. WIJAYA KARYA Tbk., atau disingkat -------- ----------------- PT. WIKA (Persero) Tbk., ------------------- (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Timur. ------------------------------------------------- 2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan Dewan Komisaris.--------------------------------- ----------- = NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN = ------------- ------------------------------- = Pasal 1 = ---------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama : ------------------------------ -------------- Perusahaan Perseroan (Persero) ----------------- -------- PT. WIJAYA KARYA Tbk., atau disingkat -------- ----------------- PT. WIKA (Persero) Tbk., ------------------- (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Timur. ------------------------------------------------- 2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan Dewan Komisaris.--------------------------------- --- JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN --------- ------------------ Pasal 2 ------------------------------ -Perseroan ini mulai berdiri sejak tanggal 20-12-1972 (duapuluh bulan Desember tahun seribu sembilanratus tujuhpuluh dua) dan memperoleh status badan hukum sejak tanggal 08-05-1973 (delapan Mei seribu sembilanratus tujuhpuluh tiga) dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.-------------------------------- -------------------------------- ------ JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN --------- ---------------------------- Pasal 2 ------------------------------ -Perseroan ini mulai berdiri sejak tanggal 20-12-1972 (duapuluh Desember seribu sembilanratus tujuhpuluh dua) dan memperoleh status badan hukum sejak tanggal 08-05-1973 (delapan Mei seribu sembilanratus tujuhpuluh tiga) dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.-------------------------------------------------------- -MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA- ------- ---------------------- Pasal 3 ----------------------------------- 1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang: -Industri konstruksi, industri pabrikasi, industri konversi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, energi terbarukan dan energi konversi, perdagangan, engineering procurement construction, pengelolaan kawasan, layanan peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi, jasa enjinering dan perencanaan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.------------------- 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:--------- a. Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi. --------------------- 1. pekerjaan sipil (seluruh sektor pembangunan).---- 1) Drainase dan jaringan pengairan.--------------- 2) Bangunan bawah air. ---------------------------- ---- MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA -------- ------------------------------ Pasal 3 ----------------------------------- 1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang: -Industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, industri energi, energi terbarukan dan energi konversi, perdagangan, enjinering procurement construction, pengelolaan kawasan, layanan peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi, jasa enjinering dan perencanaan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.----------------- 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:--------- a. Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi. --------------------- 1) pekerjaan sipil (seluruh sektor pembangunan).---- a) Drainase dan jaringan pengairan.--------------- b) Bangunan bawah air. ----------------------------

Transcript of Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI...

Page 1: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

1

PERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

----------- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN -------------

------------------------------ Pasal 1 ---------------------------------

1. Perseroan Terbatas ini bernama : ------------------------------

-------------- Perusahaan Perseroan (Persero) -----------------

-------- PT. WIJAYA KARYA Tbk., atau disingkat --------

----------------- PT. WIKA (Persero) Tbk., -------------------

(selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan

“Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta

Timur. -------------------------------------------------

2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat

lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia

yang ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan Dewan

Komisaris.---------------------------------

----------- = NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN = -------------

------------------------------- = Pasal 1 = ----------------------------------

1. Perseroan Terbatas ini bernama : ------------------------------

-------------- Perusahaan Perseroan (Persero) -----------------

-------- PT. WIJAYA KARYA Tbk., atau disingkat --------

----------------- PT. WIKA (Persero) Tbk., -------------------

(selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan

“Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta

Timur. -------------------------------------------------

2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat

lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik

Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan

Dewan Komisaris.---------------------------------

--- JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN ---------

------------------ Pasal 2 ------------------------------

-Perseroan ini mulai berdiri sejak tanggal 20-12-1972 (duapuluh

bulan Desember tahun seribu sembilanratus tujuhpuluh dua) dan

memperoleh status badan hukum sejak tanggal 08-05-1973

(delapan Mei seribu sembilanratus tujuhpuluh tiga) dan didirikan

untuk jangka waktu yang tidak terbatas.--------------------------------

--------------------------------

------ JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN ---------

---------------------------- Pasal 2 ------------------------------

-Perseroan ini mulai berdiri sejak tanggal 20-12-1972 (duapuluh

Desember seribu sembilanratus tujuhpuluh dua) dan memperoleh

status badan hukum sejak tanggal 08-05-1973 (delapan Mei seribu

sembilanratus tujuhpuluh tiga) dan didirikan untuk jangka waktu

yang tidak terbatas.--------------------------------------------------------

-MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA- -------

---------------------- Pasal 3 -----------------------------------

1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang:

-Industri konstruksi, industri pabrikasi, industri konversi, jasa

penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, energi

terbarukan dan energi konversi, perdagangan, engineering

procurement construction, pengelolaan kawasan, layanan

peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi

informasi, jasa enjinering dan perencanaan, dengan

menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.-------------------

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, Perseroan dapat

melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:---------

a. Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi. ---------------------

1. pekerjaan sipil (seluruh sektor pembangunan).----

1) Drainase dan jaringan pengairan.---------------

2) Bangunan bawah air. ----------------------------

---- MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA --------

------------------------------ Pasal 3 -----------------------------------

1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang:

-Industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa

keagenan, investasi, agro industri, industri energi, energi

terbarukan dan energi konversi, perdagangan, enjinering

procurement construction, pengelolaan kawasan, layanan

peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi

informasi, jasa enjinering dan perencanaan, dengan menerapkan

prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.-----------------

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, Perseroan dapat

melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:---------

a. Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi. ---------------------

1) pekerjaan sipil (seluruh sektor pembangunan).----

a) Drainase dan jaringan pengairan.---------------

b) Bangunan bawah air. ----------------------------

Page 2: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

2

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

3) Bendung, bendungan dan terowongan. --------

4) Bangunan pengelolaan air bersih dan air limbah.

---------------------------------------------

5) Jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran

darat. --------------------------------

6) Jalan, jembatan kereta api, MRT (mass rapid

transportation). -----------------------------------

7) Dermaga/pelabuhan serta penahanan gelombang

dan tanah (break water dan talud).

8) Reklamasi dan pengerukan. ---------------------

9) Pencetakan sawah dan pembukaan lahan.-----

10) Penggalian/penambangandan -----------

pengupasan serta pengelolaan hasil tambang.

11) Pertamanan/landscaping-------------------------

12) Pengeboran. ---------------------------------------

13) Bandar udara. -------------------------------------

14) Perpipaan. -----------------------------------------

15) Perawatan fasilitas produksi. -------------------

16) Stasiun transportasi darat. -----------------------

17) Konstruksi fasilitasbangunantelekomunikasi

18) Pekerjaan pancang. ------------------------------

19) Bangunan sipil lainnya.--------------------------

2. Pekerjaan gedung (seluruh sektor pembangunan):

1) Bangunan bertingkat (hotel, perkantoran,

apartemen). ----------------------------------------

2) Bangunan pabrik dan industri. -----------------

3) Pemukiman dan perumahan. -------------------

4) Bangunan gedung fasilitas (rumah sakit,sarana

pendidikan, dan tempat ibadah). -------

5) Bangunan komersial (pasar swalayan, super

block, dan mal). ----------------------------------

6) Interior. --------------------------------------------

7) Pertamanan/Landscaping.-----------------------

3. Pekerjaan mekanikal elektrikal termasuk jaringannya :

-------------------------------------------

1) Transmisi kelistrikan dan gardu induk. -------

2) Pekerjaan mekanikal dan kelistrikan pada

bangunan gedung dan industri. -----------------

3) Power plant (pembangkitan) . ------------------

4) Tata udara/AC. -----------------------------------

5) Pemasangan alat angkut. ------------------------

c) Bendung, bendungan dan terowongan. --------

d) Bangunan pengelolaan air bersih dan air

limbah. ---------------------------------------------

e) Jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran

darat. --------------------------------

f) Jalan, jembatan kereta api, MRT (mass rapid

transportation). -----------------------------------

g) Dermaga/pelabuhan serta penahanan gelombang

dan tanah (break water dan talud).

h) Reklamasi dan pengerukan. ---------------------

i) Pencetakan sawah dan pembukaan lahan.-----

j) Penggalian/penambangan dan pengupasan serta

pengelolaan hasil tambang.

k) Pertamanan/landscaping-------------------------

l) Pengeboran. ---------------------------------------

m) Bandar udara. -------------------------------------

n) Perpipaan. -----------------------------------------

o) Perawatan fasilitas produksi. -------------------

p) Stasiun transportasi darat. -----------------------

q) Konstruksi fasilitas bangunan telekomunikasi

r) Pekerjaan pancang. ------------------------------

s) Bangunan sipil lainnya.--------------------------

2) Pekerjaan gedung (seluruh sektor pembangunan):

a) Bangunan bertingkat (hotel, perkantoran,

apartemen). ----------------------------------------

b) Bangunan pabrik dan industri. -----------------

c) Pemukiman dan perumahan. -------------------

d) Bangunan gedung fasilitas (rumah sakit, sarana

pendidikan, tempat ibadah)

e) Bangunan komersial (pasar swalayan, super

block, dan mal). ----------------------------------

f) Interior. --------------------------------------------

g) Pertamanan/Landscaping.-----------------------

3) Pekerjaan mekanikal elektrikal termasuk jaringannya

: -------------------------------------------

a) Transmisi kelistrikan dan gardu induk. -------

b) Pekerjaan mekanikal dan kelistrikan pada

bangunan gedung dan industri. -----------------

c) Power plant (pembangkitan) . ------------------

d) Tata udara/AC. -----------------------------------

e) Pemasangan alat angkut. ------------------------

Page 3: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

3

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

6) Pekerjaan fasilitas perminyakan dan gas serta

fasilitas lepas pantai . ----------------------------

7) Perpipaan. -----------------------------------------

4. Radio, telekomunikasi dan instrumentasi: ---------

1) Sinyal dan telekomunikasi kereta api.

2) Sentral telekomunikasi

3) Pemasangan instrumentasi

4) Pemasangan telekomunikasi

5) Jaringan telekomunikasi.

b. Pelaksanaan pekerjaan EPC (engineering procurement

construction) dalam bidang : ---------

1) Perminyakan dan Gas (offshore dan onshore)

2) Agro industri. -------------------------------------

3) Kelistrikan. ----------------------------------------

4) Telekomunikasi. ----------------------------------

5) Petrokimia. ----------------------------------------

6) Bahan Mineral/Tambang. -----------------------

c. Perbaikan/pemeliharaan/renovasi pada pekerjaan-

pekerjaan di atas. -----------------------------------------

d. Operation and maintenance.-----------------------------

3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada ayat

2, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang dalam

rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang memiliki

untuk:--------------------------------------

a. Perencanaan dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan

konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil, pekerjaan gedung

dan pekerjaan mekanikal elektrikal, pekerjaan radio,

telekomunikasi dan instrumentasi; serta perbaikan,

pemeliharaan, dan konsultasi;---------------

b. Pengukuran, penggambaran, perhitungan dan penetapan

biaya peekrjaan konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil,

pekerjaan gedung dan pekerjaan mekanikal elektrikal

(quanity surveying) dan laboratorium beton dan tanah serta

soil investigation;---

c. Layanan jasa konsultasi manajemen, manejemen proyek

konstruksi, rekayasa industry, enjinering dan perencanaan;-

d. Melakukan usaha penyewaa dan penyediaan jasa dalam

bidang peralatan konstruksi;--------------------------------

e. Melakukan usaha pemasok, jasa keagenan, jasa handling

impor, ekspor, jasa ekspedisi/angkutan darat serta

perdagangan umum;----------------------------------

f) Pekerjaan fasilitas perminyakan dan gas serta

fasilitas lepas pantai . ----------------------------

g) Perpipaan. -----------------------------------------

4) Radio, telekomunikasi dan instrumentasi: ---------

a) Sinyal dan telekomunikasi kereta api.

b) Sentral telekomunikasi

c) Pemasangan instrumentasi

d) Pemasangan telekomunikasi

e) Jaringan telekomunikasi.

b. Pelaksanaan pekerjaan EPC (engineering procurement

construction) dalam bidang : ---------

1) Perminyakan dan Gas (offshore dan onshore)

2) Agro industri. -------------------------------------

3) Kelistrikan. ----------------------------------------

4) Telekomunikasi. ----------------------------------

5) Petrokimia. ----------------------------------------

6) Bahan Mineral/Tambang. -----------------------

c. Perbaikan/pemeliharaan/renovasi pada pekerjaan-pekerjaan

di atas. -----------------------------------------

d. Operation dan maintenance.-----------------------------

3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada ayat 2

pasal ini, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang

dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang

memiliki untuk:--------------------------------------

a. Perencanaan dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan

konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil, pekerjaan gedung

dan pekerjaan mekanikal elektrikal, pekerjaan radio,

telekomunikasi dan instrumentasi; serta perbaikan,

pemeliharaan, dan konsultasi;---------------

b. Pengukuran, penggambaran, perhitungan dan penetapan

biaya pekerjaan konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil,

pekerjaan gedung dan pekerjaan mekanikal elektrikal

(quantity surveying) dan laboratorium beton dan tanah serta

soil investigation;---

c. Layanan jasa konsultasi manajemen, manejemen proyek

konstruksi, rekayasa industry, enjinering dan perencanaan;--

d. Melakukan usaha penyewaa dan penyediaan jasa dalam

bidang peralatan konstruksi;--------------------------------

e. Melakukan usaha pemasok, jasa keagenan, jasa handling

impor, ekspor, jasa ekspedisi/angkutan darat serta

perdagangan umum;----------------------------------

Page 4: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

4

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

f. Melakukan usaha dalam bidang agro industry yang meliputi

pabrik kelapa sawit, gula, biodiesel, bioethanol, biogas, dan

biomassa energy termasuk pengoperasian, produksi,

pemeliharaan, serta pendistribusian;-------------

g. Melakukan usaha pengembangan kawasan termasuk sarana

dan prasarananya, pembangunan dan penjualanan di bidang

realti serta melakukan pengusahaan dan pngelolaan di

bidang property;--------

h. Melaksanakan usaha dalam bidang jasa dan teknologi

informasi;

i. Building management

j. System development

k. Investasi dan/atau pengelolaan usaha di bidang prasaran

dan sarana dasar (infrastruktur) termasuk jalan tol, industry

energy terbarukan, industry konversi, industri konversi

energi, dan industri pertambangan;

l. Industri Pabrikasi:

1. Pabrikasi bahan dan komponen produk jadi: --------

1) komponen bahan dan kelengkapan konstruksi.

2) suku cadang dan peralatan industri. -----------

3) karet dan plastik. ---------------------------------

4) beton dan keramik. ------------------------------

5) metal dan logam. ---------------------------------

6) kayu.-----------------------------------------------

7) kimia .----------------------------------------------

8) elektro ----------------------------------------------

2. Mekanikal dan kelistrikan untuk bangunan industri dan

bangunan gedung.----------------------------------

3. Elektronik dan telekomunikasi.

m. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi. ---------

n. Usaha-usaha lain yang langsung menunjang usaha pokok

Perseroan tersebut di atas.

f. Melakukan usaha dalam bidang agro industry yang meliputi

pabrik kelapa sawit, gula, biodiesel, bioethanol, biogas, dan

biomassa energy termasuk pengoperasian, produksi,

pemeliharaan, serta pendistribusian;-------------

g. Melakukan usaha pengembangan kawasan termasuk sarana

dan prasarananya, pembangunan dan penjualanan di bidang

realti serta melakukan pengusahaan dan pengelolaan di

bidang property;--------

h. Melaksanakan usaha dalam bidang jasa dan teknologi

informasi;

i. Building management

j. System development

k. Investasi dan/atau pengelolaan usaha di bidang prasaran dan

sarana dasar (infrastruktur) termasuk jalan tol, bidang

sumber energi termasuk industri energi, industri energi

terbarukan, industri konversi, industri konversi energi, dan

industri pertambangan;

l. Industri Pabrikasi:

1) Pabrikasi bahan dan komponen produk jadi: --------

a) komponen bahan dan kelengkapan konstruksi.

b) suku cadang dan peralatan industri. -----------

c) karet dan plastik. ---------------------------------

d) beton dan keramik. ------------------------------

e) metal dan logam. ---------------------------------

f) kayu.-----------------------------------------------

g) kimia .----------------------------------------------

h) elektro ----------------------------------------------

2) Mekanikal dan kelistrikan untuk bangunan industri dan

bangunan gedung.----------------------------------

3) Elektronik dan telekomunikasi.

m. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi.

n. Usaha-usaha lain yang langsung menunjang usaha pokok

Perseroan tersebut di atas.

------------------------------ M O D A L ------------------------------

--------------------------------- Pasal 4 --------------------------------

1. Modal Dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp.

1.600.000.000.000 (satu triliun enam ratus miliar rupiah)

terbagi atas 16.000.000.000 (enam belas miliar) saham yang

terdiri dari 1 (satu) saham Seri A Dwiwarna dan

15.999.999.999 (lima belas miliar sembilan ratus sembilan

-------------------------------- M O D A L --------------------------------

----------------------------------- Pasal 4 ----------------------------------

1. Modal Dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp.

1.600.000.000.000 (satu triliun enam ratus miliar rupiah) terbagi

atas 16.000.000.000 (enam belas miliar) saham yang terdiri dari

1 (satu) saham Seri A Dwiwarna dan 15.999.999.999 (lima belas

miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan

Page 5: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

5

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan

ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham Seri B

masing-masing saham bernilai Rp. 100 (seratus rupiah). ----

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh

oleh pemegang saham sebanyak 1 (satu) saham Seri A

Dwiwarna dan 5.846.367.499 (lima miliar delapan ratus empat

puluh enam juta tiga ratus enam puluh tujuh ribu empat ratus

sembilan puluh sembilan) saham seri B atau dengan nominal

seluruhnya sebesar Rp584.636.750.000, (lima ratus delapan

puluh empat miliar enam ratus tiga puluh enam juta tujuh ratus

lima puluh ribu).

3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh

Direksi menurut kebutuhan Perseroan dengan syarat jumlah

dan harga yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan

persetujuan Rapat Umum Pemegag Saham (yang selanjutnya

cukup disebut dengan “RUPS”), dengan ketentuan sebelum

memperoleh keputusan dari RUPS, Direksi terlebih dahulu

mendapat tanggapan tertulis dari Dewan Komisaris dan harga

saham tidak di bawah pari, serta dengan mengindahkan

ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan

di bidang Pasar Modal di Indonesia ---------------------------------

4. Jika saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan

dengan hak memesan efek terlebih dahulu (selanjutnya disebut

ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan

puluh sembilan) saham Seri B masing-masing saham bernilai

Rp. 100 (seratus rupiah). ----

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh

oleh pemegang saham sebanyak 1 (satu) saham Seri A

Dwiwarna dan-6.149.224.999 (enam miliar seratus empat puluh

sembilan juta dua ratus dua puluh empat ribu sembilan ratus

sembilan puluh sembilan) saham Seri B atau dengan nilai

nominal seluruhnya sebesar Rp. 614.922.500.000, (enam ratus

empat belas miliar sembilan ratus dua puluh dua juta lima ratus

-ribu Rupiah), yang telah disetor penuh oleh para pemegang

saham yang bersangkutan yang terdiri dari: ------------------------

a. sejumlah Rp. 613.996.800.000,- (enam ratus tiga belas

miliar sembilan ratus sembilan puluh enam juta delapan

ratus ribu Rupiah) telah disetor penuh kepada Perseroan,

sebagaimana ternyata dari akta tanggal 18-03-2014

(delapan belas Maret dua ribu empat belas), nomor 20,

dibuat dihadapan NILA NOORDJASMANI SOEYASA

BESAR Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan tersebut,

yang telah diberitahukan kepada dan telah diterima serta

dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia, dengan suratnya tanggal 26-03-2014

(dua puluh enam Maret dua ribu empat belas) nomor AHU-

AH.01.10-13006 ; -------------------------

b. sejumlah Rp. 925.700.000,- (sembilan ratus dua puluh lima

juta tujuh ratus ribu Rupiah), telah disetor penuh dengan

tunai kepada Perseroan yang merupakan Hasil Pelaksanaan

Opsi Program ESOP/MSOP. ------

3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh

Direksi menurut kebutuhan Perseroan dengan syarat jumlah dan

harga yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan

Rapat Umum Pemegag Saham (yang selanjutnya cukup disebut

dengan “RUPS”), dengan ketentuan sebelum memperoleh

keputusan dari RUPS, Direksi terlebih dahulu mendapat

tanggapan tertulis dari Dewan Komisaris dan harga saham tidak

di bawah pari, serta dengan mengindahkan ketentuan Anggaran

Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal

di Indonesia ------------------------------------------------------

4. Jika saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan

dengan hak memesan efek terlebih dahulu (selanjutnya disebut

Page 6: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

6

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

dengan “Penawaean Umum Terbatas”) kepada para pemegang

saham maka seluruh pemegang saham yang namanya tercatat

dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal

sebagaimana ditetapkan berdasarkan RUPS dengan

memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di

bidang Pasar Modal di Indonesia mempunyai hak terlebih

dahulu untuk membeli saham yang hendak dikeluarkan

tersebut (selanjutnya disebut “Hak Memesan Efek Terlebih

Dahulu” atau disingkat “HMETD”) dan masing-masing

pemegang saham tersebut akan memperoleh HMETD menurut

perbandingan jumlah saham yang tercatat atas namanya dalam

Daftar Pemegang Saham yang dimaksud di atas dengan

penyetoran tunai dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan

oleh atau berdasarkan keputuan RUPS yang menyetujui

pengeluaran saham baru tersebut..

5. HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain,

dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar

Modal di Indonesia. -----------------------------

6. Direksi harus mengumumkan keputusan tentang pengeluaran

saham dengan Penawaran Umum Terbatas tersebut dalam

sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa

Indonesia berperedaran luas dalam wilayah Negara Republik

Indonesia sesuai dengan pertimbangan Direksi.-------------------

7. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan dalam keputusan

RUPS tersebut di atas, para pemegang saham atau para

pemegang HMETD tidak melaksanakan hak atas pembelian

saham yang ditawarkan kepada mereka dengan membayar

lunas secara tunai Direksi mempunyai kebebasan untuk

mengeluarkan saham tersebut kepada pemegang saham atau

pemegang HMETD yanag hendak mebeli saham dalam jumlah

yang lebih besar dari porsi HMETD-nya ya telah dilaksanakan,

dengan ketentuan apabila jumlah saham yang hendak dipesan

dengan melebihi jumlah porsi HMETD-nya tersebut melebihi

jumlah sisa saham yang tersedia, maka jumlah porsi saham

tersebut harus dialokasikan anatar pemegang saham atau

peegang saham HMETD yang hendak mebeli saham lebih,

masing-masing seimbang dengan jumlah HMETD yang telah

dilaksanakan, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran

Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar

Modal yang berlaku di Indonesia.---------

dengan “Penawaean Umum Terbatas”) kepada para pemegang

saham maka seluruh pemegang saham yang namanya tercatat

dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal

sebagaimana ditetapkan berdasarkan RUPS dengan

memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di

bidang Pasar Modal di Indonesia mempunyai hak terlebih dahulu

untuk membeli saham yang hendak dikeluarkan tersebut

(selanjutnya disebut “Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu” atau

disingkat “HMETD”) dan masing-masing pemegang saham

tersebut akan memperoleh HMETD menurut perbandingan

jumlah saham yang tercatat atas namanya dalam Daftar

Pemegang Saham yang dimaksud di atas dengan penyetoran

tunai dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan oleh atau

berdasarkan keputuan RUPS yang menyetujui pengeluaran

saham baru tersebut.

5. HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain,

dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di

Indonesia. -----------------------------

6. Direksi harus mengumumkan keputusan tentang pengeluaran

saham dengan Penawaran Umum Terbatas tersebut dalam

sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa

Indonesia berperedaran luas dalam wilayah Negara Republik

Indonesia sesuai dengan pertimbangan Direksi.---------------------

7. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan dalam keputusan

RUPS tersebut di atas, para pemegang saham atau para

pemegang HMETD tidak melaksanakan hak atas pembelian

saham yang ditawarkan kepada mereka dengan membayar lunas

secara tunai Direksi mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan

saham tersebut kepada pemegang saham atau pemegang

HMETD yanag hendak mebeli saham dalam jumlah yang lebih

besar dari porsi HMETD-nya ya telah dilaksanakan, dengan

ketentuan apabila jumlah saham yang hendak dipesan dengan

melebihi jumlah porsi HMETD-nya tersebut melebihi jumlah

sisa saham yang tersedia, maka jumlah porsi saham tersebut

harus dialokasikan anatar pemegang saham atau peegang saham

HMETD yang hendak mebeli saham lebih, masing-masing

seimbang dengan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan,

dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang berlaku di

Indonesia.---------

Page 7: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

7

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

8. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham,

maka sisa saham tersebut akan dikeluarkan oleh Direksi

kepada pihak yang telah menyatakan kesediaannya untuk

membeli sisa saham tersebut dengan harga yang tidak lebih

rendah dari dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui

pengelauran saham tersebu, satu dan lain dengan

mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan di bidang Pasa Modal di Indonesia.;---

9. Ketentuan ayat 4 sampai dengan ayat 8 Pasal ini secara

mutatis-mutandis juga berlaku di dalam hal Perseroan hendak

mengeluarkan obligasi konversi, waran atau efek konversi

lainnya yang dapat mempengaruhi komposisi kepemilikan

saham dalam Perseroan, satu dan lainnya dengan

mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di

bidang Pasar Modal di Indonesia, dan tidak mengurangi izin

pihak yang berwenang sejauh diisyaratkan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku (untuk

selanjutnya saham, obligasi konversi, waran atau efek konversi

lainnya disebut Efek Bersifat Ekuitas).---------

10. Jika saham yang masih dalam simpanan hendak dikeluarkan

oleh Perseroan kepada para pemegang Efek Bersifat Ekuitas

yang telah dikeluarkan oleh Perseroan berdasarkan persetujuan

RUPS, maka Direksi berwenang melakukan pengeluaran

saham dimaksud tanpa memberikan hak kepada pemegang

saham yang ada pada saat itu untuk membeli terlebih dahulu

saham yang akan dikeluarkan tersebut, satu dan lainnya dengan

mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di

Indonesia. ------------------

11. Direksi berwenang mengeluarkan Efek Bersifat Ekuitas dengan

penawaran terbatas (private placement) atau penawaran umum

(ke dua, ke tiga dan selanjutnya) sesuai dengan keputusan

RUPS, tanpa memberikan HMETD kepada para pemegang

saham yang ada dalam hal pengeluaran tersebut : ----------------

a. Ditujukan kepada karyawan Perseroan. ------------------

b. Ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang

dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan

dengan persetujuan RUPS.-------------------

c. Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau

restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS, dan/atau -

8. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham, maka

sisa saham tersebut akan dikeluarkan oleh Direksi kepada pihak

yang telah menyatakan kesediaannya untuk membeli sisa saham

tersebut dengan harga yang tidak lebih rendah dari dan sesuai

dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Rapat Umum

Pemegang Saham yang menyetujui pengelauran saham tersebu,

satu dan lain dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar

dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasa Modal di

Indonesia.;---

9. Ketentuan ayat 4 sampai dengan ayat 8 Pasal ini secara mutatis-

mutandis juga berlaku di dalam hal Perseroan hendak

mengeluarkan obligasi konversi, waran atau efek konversi

lainnya yang dapat mempengaruhi komposisi kepemilikan saham

dalam Perseroan, satu dan lainnya dengan mengindahkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar

Modal di Indonesia, dan tidak mengurangi izin pihak yang

berwenang sejauh diisyaratkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku (untuk selanjutnya saham,

obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya disebut Efek

Bersifat Ekuitas).---------

10. Jika saham yang masih dalam simpanan hendak dikeluarkan oleh

Perseroan kepada para pemegang Efek Bersifat Ekuitas yang

telah dikeluarkan oleh Perseroan berdasarkan persetujuan RUPS,

maka Direksi berwenang melakukan pengeluaran saham

dimaksud tanpa memberikan hak kepada pemegang saham yang

ada pada saat itu untuk membeli terlebih dahulu saham yang

akan dikeluarkan tersebut, satu dan lainnya dengan

mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di

Indonesia. ------------------

11. Direksi berwenang mengeluarkan Efek Bersifat Ekuitas dengan

penawaran terbatas (private placement) atau penawaran umum

(ke dua, ke tiga dan selanjutnya) sesuai dengan keputusan RUPS,

tanpa memberikan HMETD kepada para pemegang saham yang

ada dalam hal pengeluaran tersebut : ---------------------------------

a. Ditujukan kepada karyawan Perseroan. ------------------

b. Ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang

dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan

dengan persetujuan RUPS.-------------------

c. Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi

yang telah disetujui oleh RUPS, dan/atau -

Page 8: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

8

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

d. Dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal

yang memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD.

-Efek Bersifat Ekuitas yang dikeluarkan tersebut dapat dijual

Perseroan kepada pihak manapun juga dengan harga, jumlah,

jangka waktu dan persyaratan yang ditentukan oleh Rapat

Direksi berdasarkan keputusan RUPS Perseroan dengan

mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di

bidang Pasar Modal.

12. Dalam hal peningkatan jumlah saham yang ditempatkan lebih

lanjut sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan,

maka ketentuan dalam ayat 4 sampai dengan ayat 11 Pasal ini

berlaku pula secara mutatis mutandis bagi pengeluaran saham

karena adanya peningkatan modal dasar tersebut. ----------------

13. Setiap keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang

dimaksud ayat 4 sampai dengan 11 Pasal ini harus dihadiri dan

disetujui oleh pemegang saham seri A Dwiwarna. ----

14. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan perbandingan

antara modal disetor terhadap modal dasar menjadi kurang

25% (duapuluh lima persen) dapat dilakukan sepanjang : -------

a. telah mendapat keputusan RUPS untuk menambah modal

dasar. --------------------------------------------------

b. perubahan Anggaran Dasar berkenaan dengan penambahan

modal dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia. ------------------------------

c. penambahan modal ditempatkan/disetor sehingga menjadi

paling sedikit 25% (duapuluh lima persen) dari modal dasar

wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6

(enam) bulan setelah perubahan Anggaran Dasar yang

dimaksud pada huruf b ayat ini mendapat persetujuan dari

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia. -----------------------

d. dalam penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud

pada huruf c ayat ini tidak terpenuhi sepenuhnya, maka

Perseroan wajib mengubah kembali Anggaran Dasarnya

dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu

sebagaimana dimaksud pada huruf c ayat ini tidak

terpenuhi. ----------------------------

d. Dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal

yang memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD. -

-Efek Bersifat Ekuitas yang dikeluarkan tersebut dapat dijual

Perseroan kepada pihak manapun juga dengan harga, jumlah,

jangka waktu dan persyaratan yang ditentukan oleh Rapat

Direksi berdasarkan keputusan RUPS Perseroan dengan

mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di

bidang Pasar Modal.

12. Dalam hal peningkatan jumlah saham yang ditempatkan lebih

lanjut sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan,

maka ketentuan dalam ayat 4 sampai dengan ayat 11 Pasal ini

berlaku pula secara mutatis mutandis bagi pengeluaran saham

karena adanya peningkatan modal dasar tersebut. ------------------

13. Setiap keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud

ayat 4 sampai dengan 11 Pasal ini harus dihadiri dan disetujui

oleh pemegang saham seri A Dwiwarna. ----

14. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan perbandingan

antara modal disetor terhadap modal dasar menjadi kurang 25%

(duapuluh lima persen) dapat dilakukan sepanjang : ---------------

a. telah mendapat keputusan RUPS untuk menambah modal

dasar. --------------------------------------------------

b. perubahan Anggaran Dasar berkenaan dengan penambahan

modal dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. ----------

--------------------

c. penambahan modal ditempatkan/disetor sehingga menjadi

paling sedikit 25% (duapuluh lima persen) dari modal dasar

wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam)

bulan setelah perubahan Anggaran Dasar yang dimaksud pada

huruf b ayat ini mendapat persetujuan dari Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. --------------------

d. dalam penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud

pada huruf c ayat ini tidak terpenuhi sepenuhnya, maka

Perseroan wajib mengubah kembali Anggaran Dasarnya

dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu

sebagaimana dimaksud pada huruf c ayat ini tidak terpenuhi. -

---------------------------

Page 9: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

9

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

------------------------------- SAHAM --------------------------------

-------------------------------- Pasal 5 ---------------------------------

1. Semua saham Perseroan adalah saham atas nama dan

dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Buku

Daftar Pemegang Saham yang terdiri dari saham Seri A

Dwiwarna yang merupakan saham khusus yang hanya dimiliki

oleh Negara Republik Indonesia dan saham Seri B yang

merupakan saham biasa dan dapat dimiliki oleh warga negara

Indonesia dan/atau warga negara asing dan/atau badan hukum

Indonesia dan/atau badan hukum asing. ------

-Dalam Anggaran Dasar yang dimaksud dengan “saham” ialah

saham Seri A Dwiwarna dan saham Seri B; ----------

-yang dimaksud dengan “pemegang saham” ialah Pemegang

Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham Seri B, kecuali

apabila dengan tegas ditentukan lain. ------

2. Sepanjang dalam Anggaran Dasar tidak ditentukan lain, maka

Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham Seri

B mempunyai hak yang sama.-------------------

3. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum

sebagai pihak yang berwenang menjalankan hak-hak yang

diberikan oleh hukum atas saham. ------

4. Perseroan wajib memberikan bukti kepemilikan saham berupa

surat saham atau surat kolektif saham atas nama pemiliknya

yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan,

apabila saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif

pada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan yang bentuk

dan isinya ditetapkan oleh Direksi dengan memperhatikan

peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. ---------

5. Untuk saham yang termasuk dalam Pentiipan Kolektif pada

Lembaga Penyimapanan dan Penyelesaian atau pada Bank

Kustodian (khusus dalam rangka Kontrak Investasi Kolektif),

Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis

kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada

Bank Kustodian (khusus dalam rangka Kontrak Investasi

Kolektif)------------------------------

6. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4, 5 dan 6 Pasal

ini mutatis-mutandis berlaku bagi pengeluaran surat kolektif

saham pengganti. --------------------------------------

7. Sertifikat atau Konfirmasi tertulis yang dikeluarkan oleh

Perseroan untuk saham yang termasuk dalam Penitipan

-------------------------------- SAHAM -----------------------------------

---------------------------------- Pasal 5 -----------------------------------

1. Semua saham Perseroan adalah saham atas nama dan

dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Buku

Daftar Pemegang Saham yang terdiri dari saham Seri A

Dwiwarna yang merupakan saham yang hanya khusus dimiliki

oleh Negara Republik Indonesia dan saham Seri B yang

merupakan saham biasa dan dapat dimiliki oleh warga negara

Indonesia dan/atau warga negara asing dan/atau badan hukum

Indonesia dan/atau badan hukum asing.------. ----

Dalam Anggaran Dasar yang dimaksud dengan “saham” ialah

saham Seri A Dwiwarna dan saham Seri B;

-yang dimaksud dengan “pemegang saham” ialah Pemegang

Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham Seri B, kecuali

apabila dengan tegas ditentukan lain. -------------------

2. Sepanjang dalam Anggaran Dasar tidak ditentukan lain, maka

Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham Seri

B mempunyai hak yang sama.-------------------

2. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum

sebagai pihak yang berwenang menjalankan hak-hak yang

diberikan oleh hukum atas saham. ------

3. Perseroan wajib memberikan bukti kepemilikan saham berupa

surat saham atau surat kolektif saham atas nama pemiliknya

yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan,

apabila saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif

pada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan yang bentuk dan

isinya ditetapkan oleh Direksi dengan memperhatikan peraturan

perundang-undangan di bidang Pasar Modal. ----------------------

4. Untuk saham yang termasuk dalam Pentiipan Kolektif pada

Lembaga Penyimapanan dan Penyelesaian atau pada Bank

Kustodian (khusus dalam rangka Kontrak Investasi Kolektif),

Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis

kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada

Bank Kustodian (khusus dalam rangka Kontrak Investasi

Kolektif)------------------------------

5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4, 5 dan 6 Pasal ini

mutatis-mutandis berlaku bagi pengeluaran surat kolektif saham

pengganti. --------------------------------------

6. Sertifikat atau Konfirmasi tertulis yang dikeluarkan oleh

Perseroan untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif

Page 10: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

10

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

Kolektif sekurang-kurangnya harus mencantumkan: -------

a. nama dan alamat Lembaga Penyimpanan danPenyelesaian

atau Bank Kustodian yang melaksanakanPenitipan

Kolektif yang bersangkutan;

b. tanggal pengeluaran konfirmasi tertulis; ---------------

c. jumlah saham yang tercakup dalam konfirmasi tertulis;

d. jumlah nilai nominal saham yang tercakup

dalamkonfirmasi tertulis; ------------------------------------

e. ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif

dengan klasifikasi yang sama, adalah sepadan dan dapat

dipertukarkan antara satu dengan yang lain. --------------

f. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk

pengubahan Konfirmasi Tertulis. ------------------------

8. Pada surat saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan:

a. nama dan alamat Pemegang Saham; ---------------------

b. nomor surat saham; ----------------------------------------

c. tanggal pengeluaran surat saham; -----------------------

d. nilai nominal saham. --------------------------------------

e. tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi.

9. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus

dicantumkan : ----------------------------------------------------

a. nama dan alamat Pemegang Saham; ---------------------

b. nomor dari surat saham maupun surat kolektif saham; -

c. tanggal pengeluaran surat kolektif saham; --------------

d. nilai nominal saham; --------------------------------------

e. jumlah saham; -----------------------------------------------

f. tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi.

10. Surat saham dan surat kolektif saham harus dicetak sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang

Pasar Modal dan ditandatangani oleh Direktur Utama dan

Komisaris Utama atau tanda tangan tersebut di cetak langsung

pada surat saham dan surat kolektif saham yang bersangkutan.

11. Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank

Kustodian (khusus dalam rangka Reksa Dana berbentuk

kontrak investasi kolektif), Perseroan wajib menerbitkan

sertifikat atau konfirmasi tertulis yang ditandatangani oleh

Direktur Utama dan Komisaris Utama atau tanda tangan

tersebut dicetak langsung pada sertifikat atau konfimrasi

sekurang-kurangnya harus mencantumkan: -------

a. nama dan alamat Lembaga Penyimpanan danPenyelesaian

atau Bank Kustodian yang melaksanakanPenitipan

Kolektif yang bersangkutan;

b. tanggal pengeluaran konfirmasi tertulis; ---------------

c. jumlah saham yang tercakup dalam konfirmasi tertulis;

d. jumlah nilai nominal saham yang tercakup

dalamkonfirmasi tertulis; ------------------------------------

e. ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif

dengan klasifikasi yang sama, adalah sepadan dan dapat

dipertukarkan antara satu dengan yang lain. --------------

f. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk

pengubahan Konfirmasi Tertulis. ------------------------

7. Pada surat saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan:

a. nama dan alamat Pemegang Saham; ---------------------

b. nomor surat saham; ----------------------------------------

c. tanggal pengeluaran surat saham; -----------------------

d. nilai nominal saham. --------------------------------------

e. tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh

Direksi. -------------------------------------------------------

8. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus

dicantumkan : ----------------------------------------------------

a. nama dan alamat Pemegang Saham; ---------------------

b. nomor dari surat saham maupun surat kolektif saham; -

c. tanggal pengeluaran surat kolektif saham; --------------

d. nilai nominal saham; --------------------------------------

e. jumlah saham; -----------------------------------------------

f. tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh

Direksi. ------------------------------------------------------

9. Surat saham dan surat kolektif saham harus dicetak sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang

Pasar Modal dan ditandatangani oleh Direktur Utama dan

Komisaris Utama atau tanda tangan tersebut di cetak langsung

pada surat saham dan surat kolektif saham yang bersangkutan. -

10. Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank

Kustodian (khusus dalam rangka Reksa Dana berbentuk kontrak

investasi kolektif), Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau

konfirmasi tertulis yang ditandatangani oleh Direktur Utama

dan Komisaris Utama atau tanda tangan tersebut dicetak

langsung pada sertifikat atau konfimrasi tertulis tersebut. --------

Page 11: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

11

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

tertulis tersebut. ------------------

12. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa

orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu

diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara

mereka atau seorang lain sebagai wakil mereka bersama dan

hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu saja

yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus

dianggap sebagai pemegang saham dari saham yang

bersangkutan serta berhak mempergunakan hak yang diberikan

oleh hukum atas saham tersebut, sesuai dengan wewenang

yang diberikan kepadanya berdasarkan penunjukan atau

pemberian kuasa tersebut. -------------------

13. Selama ketentuan ayat 12 di atas belum dilaksanakan maka

para Pemegang Saham tersebut tidak dapat mengeluarkan

suara dalam RUPS, sedangkan pembagian dividen untuk

saham tersebut ditangguhkan. ----------------

14. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat

dijaminkan denganmemperhatikan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai pemberianjaminan saham,

peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang

pasarmodal dan peraturan lain yang berlaku.------

15. Setiap Pemegang Saham menurut hukum harus tunduk kepada

Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil

dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan.

16. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku

peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar

Modal. ---------------------------------------------

11. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa

orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu

diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara

mereka atau seorang lain sebagai wakil mereka bersama dan

hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu saja

yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus

dianggap sebagai pemegang saham dari saham yang

bersangkutan serta berhak mempergunakan hak yang diberikan

oleh hukum atas saham tersebut, sesuai dengan wewenang yang

diberikan kepadanya berdasarkan penunjukan atau pemberian

kuasa tersebut. -------------------

12. Selama ketentuan ayat 12 di atas belum dilaksanakan maka para

Pemegang Saham tersebut tidak dapat mengeluarkan suara

dalam RUPS, sedangkan pembagian dividen untuk saham

tersebut ditangguhkan. ----------------

13. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat

dijaminkan denganmemperhatikan ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai pemberianjaminan saham,

peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang

pasarmodal dan peraturan lain yang berlaku.------

14. Setiap Pemegang Saham menurut hukum harus tunduk kepada

Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil

dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan. -

15. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku

peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar

Modal. ---------------------------------------------

------------------- PENGGANTI SURAT SAHAM --------------

---------------------------------- Pasal 6 -------------------------------

1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut

dapat dilakukan jika :---------------------------------

a. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak; -----

b. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham

adalah pemilik surat saham tersebut.-------------

2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah

memberikan penggantian surat saham. --------------

3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham

tersebut dapat dilakukan jika : ---------------------------------

a. Perseroan telah mendapatkan bukti dari Kepolisian

Republik Indonesia atas hilangnya surat saham tersebut;

------------------- PENGGANTI SURAT SAHAM ------------------

----------------------------------- Pasal 6 ----------------------------------

1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut

dapat dilakukan jika :---------------------------------

a. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak; -----

b. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham

adalah pemilik surat saham tersebut.-------------

2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah

memberikan penggantian surat saham. -------------

3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham

tersebut dapat dilakukan jika : --------------------------------

a. Perseroan telah mendapatkan bukti dari Kepolisian

Republik Indonesia atas hilangnya surat saham tersebut;

Page 12: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

12

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

b. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham

adalah pemilik surat saham tersebut; ------------

c. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham

memberikan jaminan yang dipandang cukup oleh Direksi;

dan -------------------------------------------

d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang

telah diumumkan di Bursa Efek di mana saham Perseroan

dicatatkan dalam waktu selambat-lambatnya 14

(empatbelas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat

saham. --------------------------------------------------

4. Biaya untuk pengeluaran penggantian surat saham itu harus

ditanggung oleh Pemegang Saham yang bersangkutan. ------

5. Pengeluaran pengganti untuk suatu surat saham, menurut pasal

ini, mengakibatkan surat aslinya menjadi batal dan tidak

berlaku lagi. ------------------------------------------------

6. Ketentuan dalam Pasal 6 ini, mutatis-mutandis juga berlaku

bagi pengeluaran pengganti surat kolektif saham atau

pengganti Konfirmasi Tertulis. --------------------------

b. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham

adalah pemilik surat saham tersebut; ------------

c. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham

memberikan jaminan yang dipandang cukup oleh Direksi;

dan -------------------------------------------

d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang

telah diumumkan di Bursa Efek di mana saham Perseroan

dicatatkan dalam waktu selambat-lambatnya 14

(empatbelas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat

saham. --------------------------------------------------

4. Biaya untuk pengeluaran penggantian surat saham itu harus

ditanggung oleh Pemegang Saham yang bersangkutan. ------

5. Pengeluaran pengganti untuk suatu surat saham, menurut pasal

ini, mengakibatkan surat aslinya menjadi batal dan tidak

berlaku lagi. ------------------------------------------------

6. Ketentuan dalam Pasal 6 ini, mutatis-mutandis juga berlaku

bagi pengeluaran pengganti surat kolektif saham atau pengganti

Konfirmasi Tertulis. --------------------------

-DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS

------------------------------ Pasal 7 -----------------------------------

1. Perseroan berkewajiban untuk mengadakan Daftar Pemegang

Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan. ----

2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat : --------------------

a. nama dan alamat para Pemegang Saham; ----------------

b. jumlah, nomor, dan tanggal perolehan saham yang dimiliki

para Pemegang Saham; --------------------------

c. jumlah yang disetor atas setiap saham; -------------------

d. nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan

hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau sebagai

penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak

gadai atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut; ----

e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain

uang; -----------------------------------------------------------

f. perubahan kepemilikan saham, jika ada; dan -----------

g. keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi. -

3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai

kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris

beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan

lain serta tanggal saham itu diperoleh. -----

4. Setiap perubahan alamat dari pemegang saham wajib

-- DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS --

--------------------------------- Pasal 7 ------------------------------------

1. Perseroan berkewajiban untuk mengadakan Daftar Pemegang

Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan. ------

2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat : --------------------

a. nama dan alamat para Pemegang Saham; ----------------

b. jumlah, nomor, dan tanggal perolehan saham yang dimiliki

para Pemegang Saham; --------------------------

c. jumlah yang disetor atas setiap saham; -------------------

d. nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan hukum

yang mempunyai hak gadai atas saham atau sebagai

penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak

gadai atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut; ----

e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain

uang; -----------------------------------------------------------

f. perubahan kepemilikan saham, jika ada; dan -----------

g. keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi. -

3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan

saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta

keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta

tanggal saham itu diperoleh. -----

4. Setiap perubahan alamat dari pemegang saham wajib

Page 13: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

13

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

diberitahukan secara tertulis kepada Direksi atau kuasa mereka

yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi).

Selama pemberitahuan demikian belum diterima, maka semua

surat kepada pemegang saham atau pemanggilan dan

pemberitahuan untuk RUPS akan dikirim kepada alamat

pemegang saham yang terakhir tercatat dalam Daftar

Pemegang Saham Perseroan. --------

5. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara

Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.

6. Setiap Pemegang Saham berhak melihat Daftar Pemegang

Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja Kantor

Perseroan. ---------------------------------------------------------

7. Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham

harus disetujui Direksi dan dibuktikan dengan

penandatanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh

Direktur Utama dan Komisaris Utama atau kuasa mereka yang

sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Direksi), sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang

Pasar Modal. --------------------------------

8. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang

Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan,

pemindahtanganan, pembebanan yang menyangkut saham atau

hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai

ketentuan Anggaran Dasar dan untuk saham yang terdaftar

pada Bursa Efek berlaku peraturan perundang-undangan di

bidang Pasar Modal. ---

9. Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau

penerima gadai atau penerima fidusia, pembebanan atas saham

harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan cara yang

akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang

memuaskan yang dapat diterima oleh Direksi mengenai gadai

atau fidusia saham yang bersangkutan. -----

diberitahukan secara tertulis kepada Direksi atau kuasa mereka

yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi).

Selama pemberitahuan demikian belum diterima, maka semua

surat kepada pemegang saham atau pemanggilan dan

pemberitahuan untuk RUPS akan dikirim kepada alamat

pemegang saham yang terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang

Saham Perseroan. --------

5. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar

Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.

6. Setiap Pemegang Saham berhak melihat Daftar Pemegang

Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja Kantor

Perseroan. ---------------------------------------------------------

7. Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham

harus disetujui Direksi dan dibuktikan dengan penandatanganan

pencatatan atas perubahan tersebut oleh Direktur Utama dan

Komisaris Utama atau kuasa mereka yang sah (Biro

Administrasi Efek yang ditunjuk Direksi), sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar

Modal. --------------------------------

8. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang

Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan,

pemindahtanganan, pembebanan yang menyangkut saham atau

hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai

ketentuan Anggaran Dasar dan untuk saham yang terdaftar

pada Bursa Efek berlaku peraturan perundang-undangan di

bidang Pasar Modal. ---

9. Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau

penerima gadai atau penerima fidusia, pembebanan atas saham

harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan cara yang

akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang

memuaskan yang dapat diterima oleh Direksi mengenai gadai

atau fidusia saham yang bersangkutan. -----

----------------------- PENITIPAN KOLEKTIF --------------------

-------------------------------- Pasal 8 --------------------------------

1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan

dan Penyelesaian dicatat dalam Daftar Pemegang Saham atas

nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk

kepentingan segenap pemegang rekening pada Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian. -

2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau

------------------------ PENITIPAN KOLEKTIF -----------------------

----------------------------------- Pasal 8 ----------------------------------

1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan

dan Penyelesaian dicatat dalam Daftar Pemegang Saham atas

nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk

kepentingan segenap pemegang rekening pada Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian. -

2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau

Page 14: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

14

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

Perusahaan Efek dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian atas nama Bank Kustodian

atau Perusahaan Efek yang bersangkutan untuk kepentingan

segenap pemegang rekening pada Bank Kustodian atau

Perusahaan Efek tersebut. -------------------

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian

merupakan bagian dari portofolio efek Reksa Dana berbentuk

kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan

kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka

Perseroan akan ----mencatatkan saham tersebut dalam Daftar

Pemegang Saham atas nama Bank Kustodian untuk

kepentingan segenap pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana

berbentuk kontrak investasi kolektif. -------------------------

4. Perseroan wajib menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana yang

dimaksud dalam ayat 1 pasal ini atau Bank Kustodian

sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3 pasal ini sebagai

tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham. ----

5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif

yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana

berbentuk kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar

Pemegang Saham menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian

dimaksud. --------------------------------------------

-Permohonan mutasi oleh Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian atau Bank Kustodian diajukan secara tertulis

kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk

Perseroan. ----------------------------------------------

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian

atau Perusahaan Efek apabila diminta oleh pemegang saham

yang bersangkutan wajib menerbitkan nota pencatatan sebagai

Konfirmasi Tertulis bagi Pemegang Saham yang menjadi

Pemegang Rekening Efek sebagai tanda bukti pencatatan

dalam rekening Efek adanya pemilikan suatu jumlah saham

oleh pemegang saham yang bersangkutan sebagaimana tercatat

dalam rekening Efeknya dalam Penitipan Kolektif, dengan

ketentuan bahwa nota pencatatan sebagai konfirmasi tersebut

harus ditandatangani atas nama Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian atau Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang

Perusahaan Efek dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian atas nama Bank Kustodian

atau Perusahaan Efek yang bersangkutan untuk kepentingan

segenap pemegang rekening pada Bank Kustodian atau

Perusahaan Efek tersebut. -------------------

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank

Kustodian merupakan bagian dari portofolio efek Reksa Dana

berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk

dalam Penitipan kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian, maka Perseroan akan ----mencatatkan saham

tersebut dalam Daftar Pemegang Saham atas nama Bank

Kustodian untuk kepentingan segenap pemilik Unit

Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi

kolektif. -------------------------

4. Perseroan wajib menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana yang

dimaksud dalam ayat 1 pasal ini atau Bank Kustodian

sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3 pasal ini sebagai

tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham. ---

5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan

Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana

berbentuk kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar

Pemegang Saham menjadi atas nama pihak yang ditunjuk

oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank

Kustodian dimaksud. --------------------------------------------

-Permohonan mutasi oleh Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian atau Bank Kustodian diajukan secara tertulis

kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk

Perseroan. ----------------------------------------------

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian

atau Perusahaan Efek apabila diminta oleh pemegang saham

yang bersangkutan wajib menerbitkan nota pencatatan

sebagai Konfirmasi Tertulis bagi Pemegang Saham yang

menjadi Pemegang Rekening Efek sebagai tanda bukti

pencatatan dalam rekening Efek adanya pemilikan suatu

jumlah saham oleh pemegang saham yang bersangkutan

sebagaimana tercatat dalam rekening Efeknya dalam

Penitipan Kolektif, dengan ketentuan bahwa nota pencatatan

sebagai konfirmasi tersebut harus ditandatangani atas nama

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank

Page 15: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

15

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

menyelenggarakan Penitipan Kolektif tersebut sebagai bukti

pencatatan dalam rekening Efek. --------------------------------

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham yang dikeluarkan

Perseroan dari klasifikasi yang sama adalah sepadan dan dapat

dieprtukarkan anatara satu dengan yang lain.----

8. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam

Penitipan Kolektif apabila saham tersebut hilang atau musnah,

kecuali pemegang saham yang meminta mutasi dimaksud

dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa

yang bersangkutan adalah benar pemilik yang sah dari saham

yang hilang atau musnah tersebut dan saham tersebut benar

hilang atau musnah. ------------------------------

9. Perseroan wajib menolak mencatat mutasi saham ke Penitipan

Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam

sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untuk

pemeriksaan perkara pidana. --------------

10. Pemegang rekening efek yang sahamnya tercatat dalam

Penitipan Kolektif pada Lembagai Penyimapanan dan

Penyelesaian atau pemegang sub rekening yang sahamnya

tercata pada rekening efek milik Bank Kustodi atauPerusahaan

Efek berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam RUPS,

sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya dalam rekening

Efek tersebut.-----------------

11. Pemegang rekeing Efek yang berhak mengeluarkan suara

dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah pihak yang

namanya tercata sebagai pemegang rekening Efek pada

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau namanya

tercatat sebagai pemegang sub rekening Efek dalam rekeing

Efek milik Bank Kustodian atau Perusahaan Efek 1 (satu) hari

kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang

Saham. --------------

12. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan

daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham

Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang

rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut

kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk

selanjutnya diserahkan kepada Perseroan selambatnya 1 (satu)

hari kerja sebelum tanggal pemanggilan RUPS untuk didaftar

dalam DPS yang khusus diselenggarakan untuk keperluan

penyelenggaraan RUPS yang bersangkutan. ----------------------

Kustodian atau Perusahaan Efek yang menyelenggarakan

Penitipan Kolektif tersebut sebagai bukti pencatatan dalam

rekening Efek. --------------

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham yang dikeluarkan

Perseroan dari klasifikasi yang sama adalah sepadan dan

dapat dieprtukarkan anatara satu dengan yang lain.----

8. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam

Penitipan Kolektif apabila saham tersebut hilang atau

musnah, kecuali pemegang saham yang meminta mutasi

dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang

cukup bahwa yang bersangkutan adalah benar pemilik yang

sah dari saham yang hilang atau musnah tersebut dan saham

tersebut benar hilang atau musnah. ------------------------------

9. Perseroan wajib menolak mencatat mutasi saham ke Penitipan

Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam

sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untuk

pemeriksaan perkara pidana. --------------

10. Pemegang rekening efek yang sahamnya tercatat dalam

Penitipan Kolektif pada Lembagai Penyimapanan dan

Penyelesaian atau pemegang sub rekening yang sahamnya

tercata pada rekening efek milik Bank Kustodi

atauPerusahaan Efek berhak hadir dan/atau mengeluarkan

suara dalam RUPS, sesuai dengan jumlah saham yang

dimilikinya dalam rekening Efek tersebut.-----------------

11. Pemegang rekeing Efek yang berhak mengeluarkan suara

dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah pihak yang

namanya tercata sebagai pemegang rekening Efek pada

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau namanya

tercatat sebagai pemegang sub rekening Efek dalam rekeing

Efek milik Bank Kustodian atau Perusahaan Efek 1 (satu) hari

kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang

Saham. --------------

12. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan

daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham

Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang

rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut

kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk

selanjutnya diserahkan kepada Perseroan selambatnya 1

(satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan RUPS untuk

didaftar dalam DPS yang khusus diselenggarakan untuk

keperluan penyelenggaraan RUPS yang bersangkutan. --------

Page 16: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

16

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

13. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam

RUPS atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif

dalam Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio

dari Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan

tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan bahwa Bank

Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer

Investasi tersebut kepada Perseroan selambatnya 1 (satu) hari

kerja sebelum tanggal RUPS. -----------------------

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-

hak lain sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan

Kolektif kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan

seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada

Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek yang tercatat

sebagai pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada pemegang

rekening pada Bank Kustodian dan atau Perusahaan Efek

tersebut. -------

15. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-

hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank

Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank

Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa

Dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak

termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian. --

16. Batas waktu Penentuan pemegang rekening Efek yang berhak

untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya

sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif

ditentukan oleh keputusan RUPS, dengan ketentuan Bank

Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar

pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang

dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut

kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian paling

lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang

saham yang berhak untuk memperoleh deviden, saham bonus

atau hak-hak lainnya untuk selanjutnya akan menyerahkan

daftar tersebut yang telah dikonsolidasikan kepada Direksi

Perseroan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah

tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang

berhak untuk memperoleh dividen saham, saham bonus atau

13. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara

dalam RUPS atas saham yang termasuk dalam Penitipan

Kolektif dalam Bank Kustodian yang merupakan bagian dari

portofolio dari Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi

Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan

bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama

Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan selambatnya 1

(satu) hari kerja sebelum tanggal RUPS. -----------------------

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau

hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham dalam

Penitipan Kolektif kepada Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-

hak lain kepada Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek

yang tercatat sebagai pemegang rekening pada Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan

kepada pemegang rekening pada Bank Kustodian dan atau

Perusahaan Efek tersebut. -------

15. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau

hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada

Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada

Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek

Reksa Dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif dan

tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian. --

16. Batas waktu Penentuan pemegang rekening Efek yang berhak

untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak

lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan

Kolektif ditentukan oleh keputusan RUPS, dengan ketentuan

Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan

daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham

Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang

rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar

penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh

deviden, saham bonus atau hak-hak lainnya untuk selanjutnya

akan menyerahkan daftar tersebut yang telah

dikonsolidasikan kepada Direksi Perseroan selambat-

lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi

dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk

Page 17: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

17

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

hak-hak lainnya tersebut. --------

memperoleh dividen saham, saham bonus atau hak-hak

lainnya tersebut. --------

-------------- PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM ------------

-------------------------------- Pasal 9 ---------------------------------

1. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham,

pemilik semula yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang

Saham harus tetap dianggap sebagai pemilik saham tersebut

sampai nama dari pemilik saham yang baru telah terdaftar

dalam Daftar Pemegang Saham.

2. Pendaftaran pemindahan hak atas saham harus dilakukan oleh

Direksi dengan cara mencatatkan pemindahan hak itu dalam

Daftar Pemegang Saham yang bersangkutan berdasarkan akta

pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan

dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah

atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan

pemindahan hak itu menurut pendapat Direksi tanpa

mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar. ------------

3. Akta pemindahan hak atau surat lain sebagaimana dimaksud

dalam ayat 2 harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau

yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan

kepada Perseroan dengan ketentuan bahwa dokumen

pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek

harus memenuhi peraturan perundang- undangan di bidang

Pasar Modal yang berlaku di Indonesia termasuk peraturan

yang berlaku pada Bursa Efek di Indonesia dimana saham

Perseroan dicatatkan -------------

4. Pemindahan hak atas saham yang tercatat dalam rekening pada

Penitipan Kolektif dicatat sebagai mutasi antar rekening,

ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam Penitipan

Kolektif ke atas nama individu pemegang saham yang bukan

pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif dengan

melaksanakan pencatatan atas pemindahan hak oleh Direksi

Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8 ayat 5 di

atas. ----------------

5. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila

semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi. -

Segala tindakan yang bertentangan dengan ketentuan dalam

pasal ini, membawa akibat bahwa suara yang dikeluarkan

dalam RUPS untuk saham itu dianggap tidak sah, sedang

pembayaran dividen atas saham itu ditangguhkan. -----------

--------------- PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM ---------------

---------------------------------- Pasal 9 -----------------------------------

1. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham,

pemilik semula yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang

Saham harus tetap dianggap sebagai pemilik saham tersebut

sampai nama dari pemilik saham yang baru telah terdaftar

dalam Daftar Pemegang Saham.

2. Pendaftaran pemindahan hak atas saham harus dilakukan oleh

Direksi dengan cara mencatatkan pemindahan hak itu dalam

Daftar Pemegang Saham yang bersangkutan berdasarkan akta

pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan

dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah

atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan

pemindahan hak itu menurut pendapat Direksi tanpa

mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar. -------------

3. Akta pemindahan hak atau surat lain sebagaimana dimaksud

dalam ayat 2 harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau

yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan

kepada Perseroan dengan ketentuan bahwa dokumen

pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek

harus memenuhi peraturan perundang- undangan di bidang

Pasar Modal yang berlaku di Indonesia termasuk peraturan yang

berlaku pada Bursa Efek di Indonesia dimana saham Perseroan

dicatatkan -------------

4. Pemindahan hak atas saham yang tercatat dalam rekening pada

Penitipan Kolektif dicatat sebagai mutasi antar rekening,

ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam Penitipan

Kolektif ke atas nama individu pemegang saham yang bukan

pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif dengan

melaksanakan pencatatan atas pemindahan hak oleh Direksi

Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8 ayat 5 di

atas. ----------------

5. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua

ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi. -Segala

tindakan yang bertentangan dengan ketentuan dalam pasal ini,

membawa akibat bahwa suara yang dikeluarkan dalam RUPS

untuk saham itu dianggap tidak sah, sedang pembayaran dividen

atas saham itu ditangguhkan. -----------

Page 18: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

18

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

6. Pemindahan hak atas saham harus dicatat baik dalam Daftar

Pemegang Saham, maupun pada surat saham dan surat kolektif

saham yang bersangkutan. ---------------------

-Catatan itu harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh

Direktur Utama dan Komisaris Utama atau kuasa mereka yang

sah atau oleh Biro Administrasi yang ditunjuk oleh Direksi. ----

7. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan

memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk

mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar

Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar

tidak dipenuhi atau apabila salah satu dari persyaratan dalam

pemindahan saham tidak terpenuhi. ---

8. Apabila Direksi menolak untuk mendaftar pemindahan hak

atas saham, maka Direksi wajib mengirim pemberitahuan

penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya

selambatnya 30 (tigapuluh) hari setelah tanggal permohonan

untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi. -------------------

9. Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek,

setiap penolakan untuk mencatat pemindahan hak atas saham

yang dimaksud harus sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

10. Daftar Pemegang Saham harus ditutup pada 1 (satu) hari kerja

sebelum tanggal iklan pemanggilan untuk RUPS, untuk

menetapkan nama para pemegang saham yang berhak hadir

dalam Rapat yang dimaksud. -------------------

11. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena

kematian seorang pemegang saham atau karena sebab lain

yang mengakibatkan pemilikan suatu saham beralih demi

dan/atau berdasarkan hukum, dengan mengajukan bukti

haknya sebagaimana sewaktu-waktu dipersyaratkan oleh

Direksi dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk

didaftarkan sebagai pemegang saham dari saham tersebut. --

12. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat

menerima baik bukti hak itu, tanpa mengurangi ketentuan

dalam Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan

yang berlaku di bidang Pasar Modal. -------------

13. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran

Dasar yang mengatur hak untuk memindahkan hak atas saham

dan pendaftaran dari pemindahan hak atas saham harus berlaku

6. Pemindahan hak atas saham harus dicatat baik dalam Daftar

Pemegang Saham, maupun pada surat saham dan surat kolektif

saham yang bersangkutan. ---------------------

-Catatan itu harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh

Direktur Utama dan Komisaris Utama atau kuasa mereka yang

sah atau oleh Biro Administrasi yang ditunjuk oleh Direksi. -----

7. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan

memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk

mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar

Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar

tidak dipenuhi atau apabila salah satu dari persyaratan dalam

pemindahan saham tidak terpenuhi. ---

8. Apabila Direksi menolak untuk mendaftar pemindahan hak atas

saham, maka Direksi wajib mengirim pemberitahuan penolakan

kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambatnya 30

(tigapuluh) hari setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran

itu diterima oleh Direksi. -------------------

9. Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek,

setiap penolakan untuk mencatat pemindahan hak atas saham

yang dimaksud harus sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal

10. Daftar Pemegang Saham harus ditutup pada 1 (satu) hari kerja

sebelum tanggal pemanggilan untuk RUPS, dalam hal terjadi

pemanggilan ulang atau ralat maka recording date harus

berubah menjadi 1 hari sebelum tanggal ralat Pemanggilan

RUPS untuk menetapkan nama para pemegang saham yang

berhak hadir dalam Rapat yang dimaksud. -------

11. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena

kematian seorang pemegang saham atau karena sebab lain yang

mengakibatkan pemilikan suatu saham beralih demi dan/atau

berdasarkan hukum, dengan mengajukan bukti haknya

sebagaimana sewaktu-waktu dipersyaratkan oleh Direksi dapat

mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftarkan

sebagai pemegang saham dari saham tersebut. --

12. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat

menerima baik bukti hak itu, tanpa mengurangi ketentuan dalam

Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan yang

berlaku di bidang Pasar Modal. -------------

13. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran

Dasar yang mengatur hak untuk memindahkan hak atas saham

dan pendaftaran dari pemindahan hak atas saham harus berlaku

Pasal 19 ayat (3) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Page 19: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

19

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

pula secara mutatis-mutandis terhadap setiap peralihan hak

menurut ayat 11 dari pasal ini. ----------

14. Untuk pemindahan saham yang terdaftar dalam Bursa Efek

berlaku ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

Pasar Modal, sedangkan untuk hak atas saham seri A

Dwiwarna tidak dapat dipindahkan kepada siapapun juga. --

pula secara mutatis-mutandis terhadap setiap peralihan hak

menurut ayat 11 dari pasal ini. ----------

14. Untuk pemindahan saham yang terdaftar dalam Bursa Efek

berlaku ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

Pasar Modal, sedangkan untuk hak atas saham seri A Dwiwarna

tidak dapat dipindahkan kepada siapapun juga. --

15. Dalam hal adanya permintaan Penyelenggaraan RUPS oleh 1

(satu) orang atau lebih Pemegang Saham yang bersama-sama

mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah saham

dengan hak suara yang sah, maka Pemegang Saham yang

bersangkutan wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya

dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak RUPS

jika permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi

atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan. ---------

Pasal 6 Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

--------RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) ------

------------------------------- Pasal 10 --------------------------------

1. RUPS dalam Perseroan adalah : -----------------------------

a. RUPS Tahunan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11

Anggaran Dasar. ----------------------------------------

b. RUPS lainnya selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut

RUPS Luar Biasa yaitu RUPS yang diadakan sewaktu-

waktu berdasarkan kebutuhan, sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 12 Anggaran Dasar. ------------

2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar berarti keduanya, yaitu

RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, kecuali dengan tegas

dinyatakan lain. --------------------------------

--------- RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) ---------

--------------------------------- Pasal 10 -----------------------------------

1. RUPS dalam Perseroan adalah : ----------------------------------

a. RUPS Tahunan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11

Anggaran Dasar. ------------------------------------

b. RUPS lainnya selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini

disebut juga RUPS Luar Biasa sebagaimana dimaksud

dalam pasal 12 Anggaran Dasar. ---------------------------

2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar berarti keduanya, yaitu

RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, kecuali dengan tegas

dinyatakan lain. --------------------------------

3. Penyelengaraan RUPS dapat dilakukan atas permintaan Dewan

Komisaris Perseroan atau atas permintaan seorang atau lebih

Pemegang Saham yang baik sendiri atau bersama-sama

mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh

saham dengan hak suara, dengan memenuhi ketentuan

Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan. ---------

4. Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud

pada ayat 3 pasal ini diajukan kepada Direksi dengan surat

tercatat disertai alasannya. -----------------------------------------

5. Permintaan penyelengaraan RUPS oleh Pemegang Saham

harus : -----------------------------------------------------------------

a. Dilakukan dengan itikad baik; ------------------------------

b. Mempertimbangkan kepentingan Perseroan; -------------

c. Merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan

Pasal 3 ayat (1) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 3 ayat (2) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 3 ayat (3) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Page 20: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

20

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

RUPS; ----------------------------------------------------------

d. Disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus

diputuskan dalam RUPS; dan -------------------------------

e. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

dan anggaran dasar Perseroan. -----------------

6. Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada

pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima

belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelengaraan

RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 3 pasal ini diterima

Direksi. -----------------------------------------

7. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS

sebagaimana dimaksud pada ayat 6 pasal ini, pemegang saham

dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan RUPS

kepada Dewan Komisaris. ------------

8. Dewan Komisaris wajib melakukan pengumumam RUPS

kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15

(lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan

penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 7

diterima Dewan Komisaris. ---------------------------------------

9. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan

pengumuman RUPS dalam jangka waktu sebagaimana

dimaksud dalam ayat 6 dan ayat 8 pasal ini, Direksi atau Dewan

Komisaris wajib mengumumkan: -----------------------

a. Terdapat permintaan penyelenggaraan RUPS dari

pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 3

pasal ini; dan --------------------------------------------------

b. Alasan tidak diselenggarakannya RUPS. ------------------

10. Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat 9 pasal ini

dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas)

hari sejak diterimanya permintaan penyelenggaraan RUPS dari

pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 pasal ini

11. Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat 9 pasal ini

paling kurang melalui: ---------------------------------------------

a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang

berperedaran nasional; ---------------------------------------

b. Situs web Bursa Efek; dan -----------------------------------

c. Situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa

asing dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan

paling kurang bahasa Inggris. ------------------

12. Pengumuman RUPS yang menggunakan bahasa asing wajib

memuat informasi sama dengan informasi dalam pengumuman

Pasal 3 ayat (4) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 3 ayat (5) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 3 ayat (6) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 4 ayat (1) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 4 ayat (2) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 4 ayat (3) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 4 ayat (5) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Page 21: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

21

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

RUPS yang menggunakan Bahasa Indonesia.

13. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi dalam

bahasa asing dan bahasa Indonesia maka informasi yang

digunakan sebagai acuan adalah Bahasa Indonesia. ---------

14. Bukti pengumuman sebagaimana dimaksud ayat 11 huruf a

pasal ini beserta salinan surat permintaan penyelenggaraan

RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 pasal ini wajib

disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2

(dua) hari kerja setelah pengumuman. ---------------------------

15. Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman

RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 8 pasal ini, pemegang

saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 pasal ini dapat

mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPS kepada

ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi

tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin

diselenggarakannya RUPS. ---------------------

16. Pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan

untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud pada

ayat 15 pasal ini wajib : -------------------------

a. Melakukan pengumuman, pemanggilan akan

diselenggarakan RUPS, pengumuman ringkasan risalah

RUPS, atas RUPS yang diselenggarakan sesuai dengan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. ---------------------

b. Melakukan pemberitahuan akan diselenggarakan RUPS

dan menyampaikan bukti pengumuman, bukti

pemanggilan, risalah RUPS, dan bukti pengumuman

ringkasan risalah RUPS atas RUPS yang diselenggarakan

kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan. ----------------

c. Melampirkan dokumen yang memuat nama pemegang

saham serta jumlah kepemilikan sahamnya pada Perseroan

yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk

menyelenggarakan RUPS dan penetapan pengadilan dalam

pemberitahuan kepada Otoritas Jasa Keuangan terkait akan

diselenggarakan RUPS tersebut.

Pasal 4 ayat (6) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 4 ayat (7)Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 5 ayat (1) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 5 ayat (2) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

--------------------------- RUPS TAHUNAN -----------------------------

---------------------------- Pasal 11 -----------------------------

1. RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun, selambatnya 6

(enam) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir. --

2. Dalam RUPS Tahunan : ---------------------------------------

--------------------------- RUPS TAHUNAN ----------------------------

---------------------------------- Pasal 11 ----------------------------------

1. RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun, selambatnya 6

(enam) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir. –

2. Dalam RUPS Tahunan : -------------------------------------------

Pasal 2 ayat (2) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Page 22: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

22

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

a. Direksi wajib mengajukan Laporan Tahunan yang memuat

sekurang-kurangnya : ---------------------------

1) laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-

kurangnya neraca akhir tahun buku yang baru lampau

dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya,

laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan,

laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, serta

catatan atas laporan keuangan tersebut; -----------------

2) laporan mengenai kegiatan Perseroan; -------------

3) laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan; -------------------------------------------

4) rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang

mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan; --

5) laporan mengenai tugas pengawasan yang telah

dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun

buku yang baru lampau; ----------------------

6) nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;

7) gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau

honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan

Komisaris Perseroan untuk tahun yang baru lampau. -

b. Ditetapkan penggunaan laba. -----------------------------

c. Dilakukan penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar

pada Bapepam-LK. ------------------------------------------

d. Jika perlu mengisi lowongan jabatan anggota Direksi dan

Dewan Komisaris Perseroan. ------------------------

e. Diputuskan agenda rapat lainnya yang telah diajukan

sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan UUPT dan

Anggaran Dasar. ------------------------------

3. Persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan

Keuangan serta Laporan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan oleh RUPS Tahunan berarti memberikan

a. Direksi menyampaikan Laporan Tahunan yang memuat

hal-hal sebagaimana dimaksud Pasal 22 ayat 5 untuk

mendapat persetujuan, termasuk pengesahan Laporan

Keuangan; -----------------------------------------------------

b. Ditetapkan penggunaan laba. -------------------------------

c. Dilakukan penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar pada

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau nama lain yang

ditetapkan sebagai Lembaga yang menangani Pasal Modal

untuk mengaudit buku Perseroan dan yang sedang berjalan

berasal dari usulan Dewan Komisaris. -

d. Jika perlu mengisi lowongan jabatan anggota Direksi dan

Dewan Komisaris Perseroan. --------------------------

e. Diputuskan mata acara Rapat lainnya yang telah diajukan

sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan UUPT dan

Anggaran Dasar. -----------------------------------------

3. Dalam RUPS Tahunan dapat juga dimasukkan usul-usul yang

diajukan oleh :

a. Dewan Komisaris dan/atau seorang atau lebih Pemegang

Saham yang memilik paling sedikit 1/20 (satu per dua

Puluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah

dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah;

b. Usul-usul yang bersangkutan harus sudah diterima oleh

Direksi 7 (tujuh) hari sebelum tanggal panggilan RUPS

Tahunan.

4. Persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan

Keuangan serta Laporan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan oleh RUPS Tahunan berarti memberikan

pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada

Pasal 12 ayat (2) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 12 ayat (1) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Page 23: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

23

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya

kepada anggota Direksi atas pengurusan dan kepada anggota

Dewan Komisaris atas pengawasan yang telah dijalankan

selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut

tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan

serta Laporan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan. ------------------------------

4. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk

menyelenggarakan RUPS Tahunan pada waktu yang telah

ditentukan maka Pemegang Saham yang bersama-sama

mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah

seluruh saham dengan hak suara yang sah dapat memanggil

sendiri RUPS Tahunan atas biaya Perseroan setelah mendapat

izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya

meliputi tempat kedudukan Perseroan.

anggota Direksi atas pengurusan dan kepada anggota Dewan

Komisaris atas pengawasan yang telah dijalankan selama tahun

buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam

Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan serta Laporan

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. -----------

-------------------

Menjadi Pasal 9 ayat 15 AD

-------------------------- RUPS LUAR BIASA ----------------------------

----------------------------- Pasal12 ---------------------------

1. RUPS Luar Biasa diadakan, apabila dianggap perlu oleh

Direksi dan/aau Dewan Komisaris dan/atau Pemegang

Saham.------------------------------------------------------

2. Direksi wajib memanggil dan menyelenggarakan RUPS Luar

Biasa atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari

Pemegang Saham Seri A Dwiwarna atau dari 1 (satu)

pemegang saham atau lebih yang memiliki sedikitnya 1/10

(satu per sepuluh) bagain dari jumlah seluruh saham dengan

hak suara yang sah.----

3. Apabila Direksi lalai melakukan pemebritahuan untuk

menyelenggarakan RUPS Luar Biasa sebagaimana dimaksud

ayat 2 seteah lewat waktu 15 (lima belas) hari kalender

terhitung sejak surat permintaan itu diterima, yang kemudian

diikuti dengan pemanggilan sesuai peraturan perundang-

undangan, maka Dewan Komisaris dapat melakukan

pemberitahuan dan pemanggilan RUPS tersebut sendiri.-------

4. Apabila Dewan Komisaris lalai untuk melakukan

pemberitahuan atau panggilan RUPS Luar Biasa sebagaimana

yang dimaksud dalam ayat 3 setelah lewatnya waktu 15 (lima

--------------------------- RUPS LUAR BIASA -----------------------------

------------------------------- Pasal12 ----------------------------------

1. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan pada setiap waktu

berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan untuk

membicarakan dan memutuskan mata acara RUPS kecuali mata

acara yang dimaksud pada pasal 11 ayat 2 huruf a dan b. -----

2. RUPS Luar Biasa diadakan, apabila dianggap perlu oleh Direksi

dan/atau Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham.-----------

Ayat 2 – 5 dihapus dan menyesuaikan dengan ketentuan RUPST (Pasal 11) atau masih tetap diberlakukan dalam Pasal 12.

Pasal 2 ayat (3) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Page 24: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

24

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

belas) hari kalender terhitung sejak surat permintaan itu

diterima, yang kemudian diikuti dengan surat pemanggilan

sesuai peraturan perundang-undangan, maka pemegang saham

yang bersangkutan yang menandatangani permintaan itu

berhak memanggil sendiri RUPS Luar Biasa atas biaya

Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri

yang daerah huukumnya meliputi tempat kedudukan

Perseroan. ------------------------

5. Pelaksanaan RUPS Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam

ayat 4 harus memperhatikan penetapan Ketua Pengadilan

Negeri yang member izin tersebut.-------------

------------- TEMPAT DAN PEMANGGILAN RUPS ----------

-------------------------------- Pasal 13 --------------------------------

1. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di

tempat kegiatan utama dari Perseroan atau tempat kedudukan

Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan. ----------------

------------------------------------

Paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sebelum diberikannya

------ TEMPAT, PENGUMUMAN DAN PEMANGGILAN -------

---------------------- SERTA MATA ACARA ------------------------------

----------------------------- Pasal 13 -----------------------------------

1. Perseroan wajib menentukan tempat dan waktu ------------

penyelenggaraan RUPS. -------------------------------------------

2. RUPS wajib diselenggarakan di wilayah Negara Republik

Indonesia, dan tempat penyelenggaraan wajib dilakukan di :

a. Tempat kedudukan Perseroan; -------------------------------

b. Tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha utama;-----

c. Ibukota Propinsi dimana tempat kegiatan usaha utama

Perseroan; atau --------------------------------------------------

d. Propinsi tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham

Perseroan dicatatkan. -------------------------------------------

3. Pemberitahuan Mata Acara RUPS kepada OJK. ---------------

a. Direksi wajib menyampaikan pemberitahuan mata acara

RUPS secara jelas dan rinci kepada OJK paling lambat 5

(lima) hari kerja sebelum pengumuman RUPS dengan

tidak memperhitungkan tanggal pengumuman RUPS. -----

b. Dalam hal terdapat perubahan mata acara RUPS yang

telah disampaikan kepada OJK sebagaimana tersebut

dalam huruf a ayat ini, Perseroan wajib menyampaikan

perubahan mata acara dimaksud kepada OJK paling

lambat pada saat pemanggilan RUPS. ---------------------

c. Ketentuan huruf a dan b ayat ini, mutatis mutandis berlaku

untuk pemberitahuan penyelenggaraan RUPS oleh

Pemegang Saham yang telah memperoleh penetapan

Pengadilan untuk penyelenggaraan RUPS sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 10 ayat 15. ---------

4. Pengumuman RUPS. -----------------------------------------------

Pasal 7 ayat (2) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 7 ayat (1) dan ayat (3) Peraturan

OJK No. 32/POJK.04/2014

Pasal 8 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan

OJK No. 32/POJK.04/2014

Pasal 8 ayat (3) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 9 Peraturan OJK

No. 32/POJK.04/2014

Page 25: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

25

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

pemanggilan RUPS dengan tidak memperhitungkan tanggal

pengumuman dan panggilan, pihak yang berhak untuk memberikan

pemanggilan harus memberitahukan kepada para Pemegang Saham

dengan cara memasang iklan sedikitnya dalam 2 (dua) surat kabar

harian berbahasa Indonesia, satu diantaranya berperedaran nasional

dan satu lainnya yang terbit di tempat keudukan Perseroan atau tempat

satu lainnya yang terbit di tempat kedudukan Bursa Efek di tempat di

mana saham Perseroan dicatakan, serta jika dianggap perlu oleh

Direksi dalam satu surat kabar harian berbahasa Inggis, bahwa akan

diadakan pemanggilan RUPS. --------------------------------

a. Perseroan wajib paling lambat 14 (empat belas) hari

melakukan pengumuman kepada Pemegang Saham

sebelum pemanggilan RUPS dengan tidak

memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal

pemanggilan. --------------------------------------------------

b. Pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a

ayat ini paling kurang memuat : ------------------------

1) Ketentuan Pemegang Saham yang hadir dalam RUPS;

2) Ketentuan Pemegang Saham yang berhak

mengusulkan mata acara rapat; -------------------------

3) Tanggal penyelenggaraan RUPS; ----------------------

4) Tanggal pemanggilan RUPS. ---------------------------

c. Dalam hal RUPS diselenggarakan atas permintaan

Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10

ayat 3, selain memuat hal yang disebut pada huruf b ayat

ini, pengumuman RUPS wajib memuat informasi bahwa

Perseroan menyelenggarakan RUPS karena permintaan

dari Pemegang Saham. -------------------------

d. Pengumuman RUPS kepada Pemegang Saham

sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 pasal ini paling

kurang melalui : -----------------------------------------------

1) 1 (satu) Surat Kabar harian berbahasa Indonesia yang

berperedaran nasional; ---------------

2) Situs Web Bursa Efek;dan -------------------

3) Situs Web Perseroan dalam 2 bahasa yaitu bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris.

e. Pengumuman RUPS yang menggunakan bahasa asing

wajib memuat informasi sama dengan informasi dalam

pengumuman RUPS yang menggunakan Bahasa

Indonesia.

f. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi dalam

bahasa asing dan bahasa Indonesia maka informasi yang

digunakan sebagai acuan adalah Bahasa Indonesia.

g. Bukti pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada

huruf d butir 1) ayat ini wajib disampaikan kepada

Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) hari kerja

setelah pengumuman RUPS; -----------------------------------

h. Dalam hal RUPS diselenggarakan atas permintaan

Pemegang Saham, penyampaian bukti pengumuman

sebagaimana dimaksud dalam huruf g ayat ini juga disertai

dengan salinan surat permintaan penyelenggaraan RUPS

Pasal 10 ayat (1) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 10 ayat (2) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 10 ayat (3) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 10 ayat (4), ayat (6) dan ayat (7)

Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014

Pasal 10 ayat (8) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 10 ayat (9) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Page 26: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

26

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

2. Pemanggilan untuk RUPS harus dilakukan paling lambat 14

(empat-belas) hari kalender sebelum tanggal RUPS dengan

tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal

RUPS. --------------------------------------------------

Pemanggilan untuk RUPS harus disampaikan kepada para

pemegang saham dengan pemuatan iklan sedikitnya dalam 2

(dua) surat kabar harian yang terbit di Indonesia, 1 (satu)

diantaranya berbahasa Indonesia yang berperedaran luas

dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan satu lainnya

yang terbit di tempat kedudukan Perseroan atau tempat

kedudukan Bursa Efek di tempat dimana saham Perseroan

dicatatkan, serta jika dianggap perlu oleh Direksi dalam satu

surat kabar harian berbahasa Inggris.

3. Pemanggilan RUPS harus mencantumkan hari, tanggal, jam,

tempat, dan acara Rapat, dengan disertai pemberitahuan

bahwa bahan yang dibicarakan dalam Rapat tersedia di

kantor Perseroan sesuai dengan Undang-Undang tentang

Perseroan Terbatas kecuali diatur lain dalam peraturan

perundang-undangan di bidang Pasar Modal, mulai dari hari

dilakukan pemanggilan sampai dengan tanggal Rapat

diadakan.---

Pemanggilan RUPS Tahunan harus pula mencantumkan

pemberitahuan, Pemanggilan RUPS Tahunan harus pula

mencantumkan pemberitahuan, bahwa Laporan Tahunan

sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 22 ayat 3 telah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 3 di atas. -----

i. Ketentuan ayat 4 Pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk

pengumuman penyelenggaraan RUPS oleh Pemegang

Saham yang memperoleh penetapan Pengadilan

sebagaimana dimaksud pasal 10 ayat 16 di atas. ---

5. Pemanggilan RUPS. ------------------------------------------------

a. Pemanggilan untuk RUPS paling lambat 21 (dua puluh

satu) hari sebelum RUPS dengan tidak memperhitungkan

tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. ---------------------

b. Pemanggilan untuk RUPS kepada Pemegang Saham pada

huruf a ayat ini paling kurang melalui : --------------

1) 1 (satu) Surat Kabar harian berbahasa Indonesiayang

berperedaran nasional; ---------------

2) Situs Web Bursa Efek;dan; ----------------------------

3) Situs Web Perseroan dalam 2 bahasa yaitu bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris.

c. Pemanggilan RUPS yang menggunakan bahasa asing

wajib memuat informasi sama dengan informasi dalam

pemanggilan RUPS yang menggunakan Bahasa Indonesia.

d. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran informasi dalam

bahasa asing dan bahasa Indonesia maka informasi yang

digunakan sebagai acuan adalah Bahasa Indonesia. ---------

e. Bukti pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada

huruf b ayat ini wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa

Keuangan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah

pemanggilan RUPS; ------------------------------------------

f. Pemanggilan RUPS sekurang-kurangnya memuat

informasi : -----------------------------------------------------

1) tanggal dan hari penyelenggaraan RUPS; ------------

2) waktu penyelenggaraan RUPS; ------------------------

3) tempat penyelenggaran RUPS; ------------------------

4) ketentuan Pemegang Saham yang hadir dalam RUPS;

5) mata acara Rapat termasuk penjelasan atas setiap mata

acara Rapat tersebut;dan -------------------------

6) informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara

Rapat tersedia bagi Pemegang Saham sejak tanggal

dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS

diselenggarakan. ------------------------------------------

g. Ketentuan pemanggilan yang diatur dalam Anggaran

Pasal 11 Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 13 ayat (1) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 13 ayat (3), ayat (5) dan ayat (6)

Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014

Pasal 13 ayat (7) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 13 ayat (2) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 14 Peraturan OJK No.

Page 27: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

27

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

tersedia di kantor Perseroan terhitung sejak tanggal

pemanggilan RUS dan bahwa salinan dari Laporan ahunan

dari tahun buku yang baru lalu dapat dieproleh dari Perseroan

atas permintaan tertulis dari pemegang saham.--

4. Usul dari pemegang saham harus dimasukkan dalam acara

RUPS apabila : ------------------------------------------

a. usul yang bersangkutan telah diajukan secara tertulis

kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang saham

yang memiliki sedikitnya 10 % (sepuluh persen) dari

keseluruhan jumlah saham dengan hak suara yang sah; -

b. usul yang bersangkutan telah diterima oleh Direksi

sedikitnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal Pemanggilan

untuk RUPS yang bersangkutan dikeluarkan; --------------

c. menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan

langsung dengan usaha Perseroan. -----

Dasar ini mutatis mutandis berlaku untuk pemanggilan

penyelenggaraan RUPS oleh Pemegang Saham yang

memperoleh penetapan Pengadilan sebagaimana dimaksud

pasal 10 ayat 16 di atas.. -------------------------

h. Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dengan ketentuan:

1) Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari

sebelum RUPS kedua dilangsungkan; ------------------

2) Harus disebutkan RUPS pertama telah dilangsungkan

dan tidak tercapai kuorum; ----------------------------

3) RUPS kedua dilangsungkan dalam jangka waktu

paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21

(dua puluh satu) hari setelah RUPS pertama

dilangsungkan; ------------------------------------------

4) Ketentuan media pemanggilan pada ayat 5 huruf b

pasal ini dan Ralat pemanggilan pada ayat 6 pasal ini

mutatis mutandis berlaku untuk pemanggilan RUPS

kedua.

i. Pemanggilan RUPS ketiga dilakukan dengan ketentuan:

1) Pemanggilan RUPS ketiga atas Permohonan

Perseroan ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan;

2) Dalam Pemanggilan RUPS ketiga menyebutkan

RUPS kedua telah dilangsungkan dan tidak mencapai

kuorum.

6. Mata Acara RUPS : -------------------------------------------------

a. Pemegang saham dapat mengusulkan mata acara RUPS

secara tertulis kepada Direksi paling lambat 7 (tujuh) hari

sebelum pemanggilan RUPS. --------------------------

b. Pemegang saham yang dapat mengusulkan mata acara

RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat ini adalah

1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/20

(satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham

dengan hak suara. ------------------

c. Usulan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada

huruf a ayat ini harus: -----------------------------------------

1) dilakukan dengan itikad baik; -------------------------

2) mempertimbangkan kepentingan Perseroan; -------

3) menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara -

rapat; dan ------------------------------------------------

32/POJK.04/2014

Pasal 17 ayat (1) huruf a Peraturan OJK

No. 32/POJK.04/2014

Pasal 17 ayat (1) huruf b Peraturan OJK

32/POJK.04/2014

Pasal 17 ayat (1) huruf c Peraturan OJK

32/POJK.04/2014

Pasal 17 ayat (2) Peraturan OJK

32/POJK.04/2014

Pasal 18 angka 1 Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 18 angka 2 Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 12 ayat (1) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 12 ayat (2) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 12 ayat (3) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Page 28: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

28

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

4) tidak bertentangan dengan peraturan perundang- --

undangan; ------------------------------------------------

d. Usulan mata acara rapat dari pemegang saham

sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat ini merupakan

mata acara yang membutuhkan keputusan RUPS dan

menurut penilaian Direksi telah memenuhi persyaratan

dalam huruf c ayat ini. ----------------------------------------

e. Perseroan wajib mencantumkan usulan mata acara rapat

dari pemegang saham dalam mata acara rapat dalam

pemanggilan RUPS. ------

7. Bahan Mata Acara. -------------------------------------------------

a. Perseroan wajib menyediakan bahan mata acara RUPS

bagi pemegang saham dan tersedia sejak tanggal

dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan

penyelenggaraan RUPS. -------------------------------------

b. Dalam hal ketentuan peraturan perundang-undangan lain

mengatur kewajiban ketersediaan bahan mata acara RUPS

lebih awal dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada

huruf a ayat ini, penyediaan bahan mata acara rapat

dimaksud mengikuti ketentuan peraturan perundang-

undangan lain tersebut. -------------------------

c. Bahan mata acara RUPS yang tersedia dapat berupa

salinan dokumen fisik dan/atau salinan dokumen

elektronik. -----------------------------------------------------

d. Salinan dokumen fisik diberikan secara cuma-cuma di

kantor Perseroan jika diminta secara tertulis oleh

pemegang saham. ---------------------------------------------

e. Salinan dokumen elektronik dapat diakses atau diunduh

melalui situs web Perseroan. --------------------------------

f. Dalam hal mata acara RUPS mengenai pengangkatan

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris,

daftar riwayat hidup calon anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris yang akan diangkat wajib

tersedia dan diumumkan pada saat penyelenggaraan RUPS

sebelum pengambilan keputusan mengenai pengangkatan

yang bersangkutan sebagai anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris. ------------

Pasal 12 ayat (4) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 12 ayat (5) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 15 ayat (1) dan (2) Peraturan OJK

No. 32/POJK.04/2014

Pasal 15 ayat (3) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 15 ayat (4) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 15 ayat (5) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 15 ayat (6) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 15 ayat (7) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014 jo. Permen BUMN No.

02

Page 29: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

29

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

8. Ralat Pemanggilan RUPS. -----------------------------------------

a. Perseroan wajib melakukan Ralat Pemanggilan RUPS jika

terdapat perubahan informasi dalam pemanggilan RUPS

yang telah dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat 5

pasal ini. --------------------------------

b. Dalam hal ralat pemanggilan RUPS sebagaimana

dimaksud pada huruf a ayat ini, yang memuat informasi

atas perubahan tanggal penyelenggaraan RUPS dan/atau

penambahan mata acara RUPS Perseroan wajib melakukan

pemanggilan ulang RUPS sesuai tata cara pemanggilan

sebagaiman dimaksud dalam ayat 5 pasal ini. ----------------

c. Kewajiban pemanggilan ulang sebagaimana dimaksud

huruf b ayat ini tidak berlaku apabila Ralat Pemanggilan

RUPS mengenai perubahan tanggal penyelenggaraan

RUPS dan/atau penambahan mata acara RUPS yang

dilakukan bukan karena kesalahan Perseroan. ---------------

d. Bukti ralat pemanggilan bukan kesalahan Perseroan

sebagaimana dimaksud dalam huruf c ayat ini disampaikan

pada OJK pada hari yang sama saat dilakukan ralat

pemanggilan. -------------------------------

e. Media ralat pemanggilan RUPS paling kurang melalui :

1) 1 (satu) Surat Kabar harian berbahasa Indonesia yang

berperedaran nasional; -------------

2) Situs Web Bursa Efek;dan ------------------

3) Situs Web Perseroan dalam 2 bahasa yaitu bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris.

f. Pemanggilan RUPS yang menggunakan bahasa asing

wajib memuat informasi sama dengan informasi dalam

pemanggilan RUPS yang menggunakan Bahasa Indonesia.

g. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran informasi dalam

bahasa asing dan bahasa Indonesia maka informasi yang

digunakan sebagai acuan adalah bahasa Indonesia. ---------

h. Bukti ralat pemanggilan RUPS tersebut wajib disampaikan

pada OJK paling lambat 2 hari kerja setelah pemanggilan

RUPS.

Pasal 16 ayat (1) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 16 ayat (2) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 16 ayat (3) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 16 ayat (4) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 13 ayat (3) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 13 ayat (7) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

--------------- PIMPINAN DAN RISALAH RUPS --------------- ------ PIMPINAN, TATA TERTIB, RISALAH RUPS DAN -----------

Page 30: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

30

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

---------------------------- Pasal 14 -----------------------------------

1. RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang

ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal semua anggota

Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS

dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk

oleh Direksi. Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir

atau berhalangan maka RUPS dipimpin oleh pemegang saham

yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk oleh dan dari peserta

RUPS. -----------------

2. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh

Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan akan hal

yang akan diputuskan di dalam RUPS, maka RUPS dipimpin

oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak

mempunyai benturan kepentingan, yang ditunjuk oleh Dewan

Komisaris. Apabila semua Dewan Komisaris mempunyai

benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah

seorang Direktur yang ditunjuk oleh Direksi, dalam hal salah

seorang Direktur yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai

benturan kepentingan atas hal yang diputuskan dalam RUPS,

maka RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak

mempunyai benturan kepentingan. Apabila semua anggota

Direksi mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS

dipimpin oleh salah seorang pemegang saham independen

yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya yang hadir

dalam RUPS. ---------

3. Mereka yang hadir dalam RUPS harus membuktikan

wewenangnya untuk hadir dalam RUPS, yaitu sesuai dengan

persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan

Komisaris pada waktu pemanggilan RUPS, yang demikian

dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek

dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku di bidang Pasar Modal. -----------

---------------------- RINGKASAN RUPS --------------------------

--------------------------------- Pasal 14 ----------------------------------

1. RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang

ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal semua anggota

Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS

dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh

Direksi. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris dan

Direksi tidak hadir atau berhalangan maka RUPS dipimpin oleh

pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk oleh

dan dari peserta RUPS. ----------------------

2. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh

Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan akan hal

yang akan diputuskan di dalam RUPS, maka RUPS dipimpin

oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak

mempunyai benturan kepentingan, yang ditunjuk oleh Dewan

Komisaris. Apabila semua Dewan Komisaris mempunyai

benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang

Direktur yang ditunjuk oleh Direksi, dalam hal salah seorang

Direktur yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai benturan

kepentingan atas hal yang diputuskan dalam RUPS, maka

RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai

benturan kepentingan. Apabila semua anggota Direksi

mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh

salah seorang pemegang saham independen yang ditunjuk oleh

pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS. ------

Pindah ke pasal kuorum

3. Tata Tertib RUPS. --------------------------------------------------

a. Pada saat pembukaan RUPS, Tata Tertib RUPS harus

diberikan kepada Pemegang Saham yang hadir. ---------

b. Pokok-pokok Tata Tertib RUPS pada huruf a ayat ini

harus dibacakan sebelum RUPS dimulai. -----------------

c. Pimpinan Rapat pada saat pembukaan RUPS wajib

memberikan penjelasan kepada Pemegang Saham paling

Pasal 22 Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 23 Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 24 Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Page 31: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

31

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

4. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS

dibuat Risalah RUPS oleh Notaris. Risalah RUPS tersebut

menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan

pihak ke tiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang

terjadi dalam RUPS. -------------

kurang mengenai : ------------------------------------

1) Mengenai kondisi umum Perseroan secara singkat;

2) Mata acara Rapat; --------------------------------------

3) Mekanisme pengambilan keputusan mengenai tata

cara Rapat; dan ------------------------------------------

4) Tata cara penggunaan hak Pemegang Saham untuk

mengajukan pertanyaan dan/atau pendapat; --------

4. Risalah RUPS. ------------------------------------------------------

a. Risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh

Pimpinan Rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang

Pemegang Saham yang ditunjuk dari dan oleh Peserta

RUPS. ----------------------------------------------------------

b. Tandatangan sebagaimana dimaksud huruf a ayat ini tidak

disyaratkan apabila Risalah RUPS tersebut dibuat oleh

Notaris dalam bentuk akta Berita Acara RUPS. ----

c. Risalah RUPS wajib disampaikan kepada OJK paling

lambat 30 hari setelah RUPS diselenggarakan. Dalam hal

waktu penyampaian Risalah jatuh pada hari libur

Perseroan wajib menyampaikan risalah paling lambat pada

hari kerja berikutnya. ----------------------------------

5. Ringkasan Risalah RUPS. -----------------------------------------

a. Perseroan wajib membuat Ringkasan Risalah RUPS yang

memuat informasi paling kurang sebagai berikut :-

1) Tanggal dan hari RUPS,tempat pelaksanaan RUPS,

waktu pelaksanaan RUPS, dan mata acara RUPS; ----

2) Anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang hadir

pada saat RUPS; ----------------------------------------

3) Jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir

pada saat RUPS dan presentasinya dari jumlah

seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah;

4) Ada tidaknya pemberian kesempatan kepada

pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan

dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara

Rapat; ----------------------------------------------------

5) Jumlah pemegang saham yang mengajukan

pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait

mata acara, jika pemegang saham diberi kesempatan;

6) Mekanisme pengambilan keputusan; ----------------

7) Hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara

setuju, tidak setuju, dan abstain (tidak memberikan

suara) untuk setiap mata acara rapat, jika

Pasal 32 ayat (2) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 32 ayat (3) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 33 ayat (1) dan (2) Peraturan OJK

No. 32/POJK.04/2014

Pasal 34 ayat (1) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Page 32: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

32

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

pengambilan keputusan dilakukan dengan

pemungutan suara; -------------------------------------

8) Keputusan RUPS; dan ---------------------------------

9) Pelaksanaan pembayaran dividen tunai kepada

pemegang saham yang berhak jika terdapat

keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen

tunai. --------------------------------------------

b. Perseroan wajib mengumumkan Ringkasan Risalah RUPS

kepada masyarakat paling lambat 2 hari kerja setelah

RUPS diselenggarakan paling kurang melalui : -

1) 1 (satu) Surat Kabar harian berbahasa Indonesiayang

berperedaran nasional; ---------------

2) Situs Web Bursa Efek; -------------------

3) Situs Web Perseroan dalam 2 bahasa yaitu bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris.

c. Ringkasan Risalah RUPS yang menggunakan bahasa asing

wajib memuat informasi sama dengan informasi dalam

ringkasan risalah RUPS yang menggunakan bahasa

Indonesia.

d. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran informasi dalam

bahasa asing dan bahasa Indonesia maka informasi yang

digunakan sebagai acuan adalah bahasa Indonesia. --------

e. Perseroan wajib menyampaikan bukti pengumuman

kepada OJK paling lambat 2 hari kerja setelah

diumumkan. ---------------------------------------------------

f. Ketentuan yang terkait dengan penyampaian kepada OJK

tentang :

1) risalah RUPS;

2) ringkasan Risalah RUPS yang diumumkan;dan

3) pengumuman ringkasan Risalah RUPS.

mutatis mutandis berlaku untuk penyelenggaraan RUPS

oleh Pemegang Saham yang telah memperoleh Penetapan

Pengadilan. ------------------------------

Pasal 34 ayat (2) , ayat (4), atay (5), ayat

(6) Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014

Pasal 34 ayat (7) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 35 Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

--- KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN RUPS ----

----------------------------- Pasal 15 ----------------------------------

1. a. RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh

pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per

dua) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang

---------- KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN RUPS ------

--------------------------------- Pasal 15 ----------------------------------

1. a. RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh

pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per

dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara

Pasal 26 ayat (1) huruf a Peraturan OJK

Page 33: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

33

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, kecuali

apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini.

b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a

tidak tercapai maka dapat diadakan pemanggilan RUPS

ke dua tanpa didahului dengan pengumuman/

pemberitahuan tentang akan diadakannya pemanggilan

RUPS.

c. RUPS ke dua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh)

hari kalender dan paling lambat 21 (duapuluh satu) hari

kalender terhitung sejak RUPS pertama dengan syarat

dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk

RUPS pertama kecuali mengenai persyaratan kuorum

sebagaimana ditetapkan dalam butir d dan pemanggilan

yang harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari

kalender sebelum RUPS ke dua tersebut, dengan tidak

memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal

RUPS dan disertai informasi bahwa RUPS pertama telah

diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum.

d. RUPS ke dua adalah sah dan berhak mengambil

keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang

saham atau kuasa yang sah dari pemegang saham yang

memiliki paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari

jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

e. Dalam hal kuorum RUPS ke dua tidak tercapai, diadakan

RUPS ke tiga paling cepat 10 (sepuluh) hari kalender dan

paling lambat 21 (dua puluh satu) ahri kalender setelah

RUPS ke dua, dengan panggilan, waku penyelenggaraan,

jumlah suara untuk mengambil keputusan, dan kuorum

RUPS yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang

sesuia dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.--

2. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain

atau orang lain dengan surat kuasa. Surat kuasa harus dibuat

dan ditandatangani dalam bentuk sebagaimana ditentukan

oleh Direksi Perseroan, dengan tidak mengurangi ketentuan

yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih

dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham

dengan hak suara yang sah yang hadir pada RUPS, kecuali

Undang-undang dan/atau Anggaran Dasar menentukan

perihal kuorum yang lebih besar.

b. Dalam hal kuorum sebagaimana ditetapkan pada ayat 1

huruf a pasal ini tidak tercapai, maka RUPS kedua adalah

sah dan dapat mengambil keputusan yang mengikat apabila

paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh

saham dengan hak suara yang sah hadir dalam RUPS, dan

keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu

per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak

suara yang sah yang hadir dalam RUPS. -----------------------

Diatur dalam Pasal 13 (5) mengenai pemanggilan

Diatur dalam Pasal 15 (1) huruf b mengenai kuorum

c. Dalam hal kuorum pada RUPS kedua tidak tercapai, RUPS

ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah

dan berhak mengambil keputusan yang mengikat jika

dihadiri oleh Pemegang Saham dengan hak suara yang sah

dalam kuorum kehadiran, dan keputusan yang ditetapkan

oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan. --

Diatur dalam Pasal 15 ayat (7)

No. 32/POJK.04/2014

Pasal 26 ayat (1) huruf b dan huruf c

Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014

Pasal 26 ayat (2) Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Page 34: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

34

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

Undang-Undang dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku tentang bukti perdata dan harus diajukan kepada

Direksi selambat-lambaynya sebelum RUPS dilaksanakan.

2. RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan atau menjadikan

jaminan hutang atas harta kekayaan Perseroan yang merupakan

lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh kekayaan bersih

Perseroan baik dalam satu transaksi atau lebih, baik yang

berkaitan satu sama lain maupun tidak berkaitan, harus

mendapat persetujuan RUPS dengan ketentuan sebagai berikut :

a. dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling

sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh

saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah

sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat)

bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang

sah yang hadir dalam RUPS;

b. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud

dalam ayat 2 huruf a pasal ini tidak tercapai, maka dalam

RUPS kedua keputusan sah apabila dihadiri oleh

pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua

per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak

suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui

oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah

seluruh saham dengan hak suara yang sah yang hadir

dalam RUPS; dan

c. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua

sebagaimana dimaksud ayat 2 huruf b pasal ini tidak

tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan

RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika

dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak

suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum

keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan

atas permohonan Perseroan.

3. a. Keputusan berkenaan dengan transaksi yang mempunyai

benturan kepentingan harus diambil dalam RUPS yang

khusus diadakan untuk keperluan tersebut yang dihadiri

oleh pemegang saham yang tidak mempunyai benturan

kepentingan atas transaksi tersebut (untuk selanjutnya

disingkat “Pemegang Saham Independen”) yang memiliki

lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh

saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki Pemegang

Saham Independen dengan tidak mengurangi ketentuan

Pasal 28 huruf a, b, c dan d Peraturan OJK

No. 32/POJK.04/2014

Pasal 28 huruf e Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 29 Peraturan OJK

No. 32/POJK.04/2014

Page 35: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

35

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

ayat 1 butir a pasal ini, dan keputusan tersebut diambil

berdasarkan suara setuju dari Pemegang Saham

Independen yang memiliki lebih dari 1/2 (satu perdua)

bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang

sah yang dimiliki seluruh Pemegang Saham Independen.

b. Apapun keputusan yang diambil Pemegang Saham

Independen tersebut dinyatakan mengikat sebagai

keputusan yang telah disetujui oleh kuorum RUPS

keseluruhan, yang diikuti oleh seluruh pemegang saham

yang hadir dalam RUPS, termasuk pula pemegang saham

yang mempunyai benturan kepentingan. ---------

c. Jika dalam RUPS yang pertama tersebut, ternyata jumlah

Pemegang Saham Independen yang hadir atau diwakili

tidak mencukupi persyaratan kuorum yang ditentukan oleh

RUPS pertama tersebut, maka atas permintaan Perseroan

dapat diadakan RUPS yang kedua dengan ketentuan RUPS

kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam

RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang

mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah

seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki

Pemegang Saham Independen dan keputusan diambil

berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu perdua)

bagian dari jumlah saham yang dimiliki Pemegang Saham

Independen yang hadir/diwakili dalam RUPS. ---------------

d. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua

sebagaimana dimaksud pada huruf c tidak tercapai, RUPS

ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah

dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh

pemegang saham dengan hak mana, dalam kuorum

kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) atas permohonan Perseroan. ----------------------------

e. Keputusan RUPS ketiga adalah sah jika disetujui oleh

pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2

bagian saham yang dimiliki oleh pemegang saham

independen yang hadir. -----------------

f. Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentigan

dianggap telah memberikan keputusan yang sama dengan

keputusan yang disetujui oleh pemegang saham

independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

4. RUPS untuk perubahan Direksi dan/atau Dewan Komisaris

dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 29 huruf c dan huruf d Peraturan

OJK No. 32/POJK.04/2014

Pasal 29 huruf f Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Pasal 29 huruf g Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014

Page 36: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

36

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

a. Perubahan Direksi dan/atau Dewan Komisaris ditetapkan

oleh RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham Seri A

Dwiwarna dan para pemegang saham lainnya dan/atau

wakil-wakil mereka yang sah yang bersama-sama

mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah

seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan

disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna dan para

pemegang saham lainnya dan/atau wakil-wakil mereka

yang sah yang bersama-sama mewakili lebih dari 1/2 (satu

per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak

suara yang sah yang hadir dalam RUPS;

b. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud

dalam ayat 4 huruf a pasal ini tidak tercapai, maka dalam

RUPS kedua keputusan sah apabila dihadiri oleh

pemegang saham Seri A Dwiwarna dan para pemegang

saham lainnya dan/atau wakil-wakil mereka yang sah yang

bersama-sama mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga)

bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang

sah dan keputusan harus disetujui oleh pemegang saham

Seri A Dwiwarna dan para pemegang saham lainnya

dan/atau wakil-wakil mereka yang sah yang bersama-

sama mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari

jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang

hadir dalam RUPS.

c. Dalam hal kuorum kehadiran RUPS kedua sebagaimana

dimaksud ayat 4 huruf b tidak tercapai, RUPS ketiga sah

dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh

pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah

dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang

ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan

Perseroan, dengan ketentuan harus dihadiri dan disetujui

oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.

5. RUPS untuk perubahan Anggaran Dasar Perseroan dilakukan

dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS, yang

dihadiri oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna dan para

pemegang saham lainnya dan/atau wakil-wakil mereka

yang ah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 2/3

(dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan

hak suara yang sah dan keputusan harus disetujui oleh

pemegang saham Seri A Dwiwarna dan para pemegang

Menteri = Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia

Pasal 26 Peraturan OJK

No. 32/POJK.04/2014

Pasal 27 Peraturan OJK

No. 32/POJK.04/2014

Page 37: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

37

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

saham lainnya dan/atau wakil-wakil mereka yang sah yang

bersama-sama mewakili lebih dari 2/3 (dua per tiga)

bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang

sah yang hadir dalam RUPS.

b. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksudkan

dalam ayat 5 huruf a pasal ini tidak tercapai maka dalam

RUPS kedua keputusan sah apabila dihadiri oleh

pemegang saham Seri A Dwiwarna dan para pemegang

saham lainnya dan/atau wakili-wakil mereka yang

mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari

jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan

keputusan disetujui oleh pemegang saham Seri A

Dwiwarna dan para pemegang saham lainnya dan/atau

wakil-wakil mereka yang sah yang bersama-sama

mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah

seluruh saham dengan hak suara yang sah yang hadir

dalam RUPS.

c. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua

sebagaimana dimaksud ayat 5 huruf b pasal ini tidak

tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan

RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika

dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak

suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum

keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan

atas permohonan Perseroan, dengan ketentuan harus

dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A

Dwiwarna.

6. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-

undangan, maka Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan,

Pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan

pailit, perpanjangan jangka waktu dan Pembubaran hanya dapat

dilakukan berdasarkan keputusan RUPS, dengan ketentuan

sebagai berikut :

a. Dihadiri oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna dan para

pemegang saham lainnya dan/atau wakil-wakil mereka

yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4

(tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan

hak suara yang sah dan keputusan harus disetujui oleh

pemegang saham Seri A Dwiwarna dan para pemeagng

saham lainnya dan/atau wakil-wakil mereka yang sah yang

bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat)

Pasal 28 Peraturan OJK

No. 32/POJK.04/2014

Page 38: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

38

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

3. Dalam RUPS, tiap saham memberikan hak kepada

pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.

4. Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dan

karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam

RUPS, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa

bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang

hadir dalam RUPS.

b. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud

dalam ayat 6 huruf a pasal ini tidak tercapai, maka dalam

RUPS kedua keputusan sah apabila dihadiri oleh

pemegang saham Seri A Dwiwarna dan para pemegang

saham lainnya dan/atau wakil-wakil mereka yang

mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari

jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan

keputusan disetujui oleh pemegang saham Seri A

Dwiwarna dan disetujui oleh para pemegang saham

lainnya dan/atau wakili-wakil mereka yang sah yang

bersama-sama mewakili lebih dari 3/4 (tiga per empat)

bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang

hadir dalam RUPS.

c. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua

sebagaimana dimaksud ayat 6 huruf b pasal ini tidak

tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan

RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika

dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak

suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum

keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan

atas permohonan Perseroan, dengan ketentuan harus

dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A

Dwiwarna.

7. Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah

pemegang saham yang namnya tercatat dalam daftar pemegang

saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum RUPS.

8. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau

orang lain dengan surat kuasa. Surat kuasa harus dibuat dan

ditandatangani dalam bentuk sebagaimana ditentukan oleh

Direksi Perseroan, dengan tidak mengurangi ketentuan Undang-

Undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

tentang bukti perdata dan harus diajukan kepada Direksi

selambat-lambatnya sebelum RUPS dilaksanakan.

9. Dalam RUPS, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya

untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.

10. Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dan karyawan

Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam RUPS, namun

suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam RUPS tidak

dihitung pemungutan suara.

Pasal 19 ayat (2) POJK 32

Page 39: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

39

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

dalam RUPS tidak dihitung pemungutan suara.

5. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat

tertutup yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara

lisan, kecuali apabila ketua RUPS menetukan lain tanpa ada

keberatan dari satu atau lebih pemegang saham yang bersama-

sama mewakili sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah

seluruh saham dengan hak suara yang sah.

6. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan

tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan

dalam RUPS

7. Semua keputusan diabil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

- Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarag untuk

mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan

pemungutuan suara berdasarkan suara terbanyak biasa

dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam

RUPS.

- Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama

banyaknya, jika mengenai diri orang akan dilakukan

pemungutan suara kembali secara tertutup sampai

mencapai suara terbanyak sedangkan mengenai hal-hal

lain, maka akan dilakukan pemunguutan suara kembali

sampai dengan mencapai suara terbanyak.

8. a. Keputusan berkenaan dengan transaksi yang mempunyai

benturan kepentingan sebagaimana yang dimaksud dalam

Pasal 17 ayat 16 di bawah harus diambil dalam RUPS

yang khusus diadakan untuk keperluan tersebut yang

11. Pimpinan RUPS berhak untuk meminta agar surat kuasa yang

mewakili Pemegang Saham diperlihatkan kepadanya pada

waktu RUPS diadakan.

12. Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh

pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya

dan pemegang saham tidak berhak memberi kuasa kepada lebih

dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang

dimilikinya dengan suara berbeda.

13. Ketentuan ayat 12, dikecualikan bagi :

a. Bank Kustodian atau Perusahaan Efek sebagai Kustodian

yang mewakili nasabah-nasabahnya pemilik saham

Perseroan.

b. Manajer Investasi yang mewakili kepentingan Reksa Dana

yang dikelolanya.

14. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat

tertutup yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara

lisan, kecuali apabila ketua RUPS menetukan lain tanpa ada

keberatan dari satu atau lebih pemegang saham yang bersama-

sama mewakili sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah

seluruh saham dengan hak suara yang sah.

15. Pemegang Saham yang mengeluarkan suara blanko atau

abstain dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara

mayoritas Pemegang Saham yang mengeluarkan suara.

16. Semua Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk

mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk

mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan

suara setuju sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar ini.

Pasal 31 Peraturan OJK

No. 32/POJK.04/2014

Pasal 30 Peraturan OJK

No. 32/POJK.04/2014

Page 40: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

40

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

dihadiri oleh pemegang saham yang tidak mempunyai

benturan kepentingan atas transaksi tersebut (untuk

selanjutnya disingkat “Pemegang Saham Independen”)

yang memiliki lebih dari 50% (limapuluh persen) dari

jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang

dimiliki seluruh Pemegang Saham Independen dengan

tidak mengurangi ketentuan ayat 1 butir a pasal ini, dan

keputusan tersebut diambil berdasarkan suara setuju dari

Pemegang Saham Independen yang memiliki lebih dari

50% (limapuluh persen) dari jumlah seluruh saham

dengan hak suara yang sah yang dimiliki seluruh

Pemegang Saham Independen.

b. Apapun keputusan yang diambil Pemegang Saham

Independen tersebut dinyatakan mengikat sebagai

keputusan yang telah disetujui oleh kuorum RUPS

keseluruhan, yang diikuti oleh seluruh pemegang saham

yang hadir dalam RUPS, termasuk pula pemegang saham

yang mempunyai benturan kepentingan. -------------------

----------------------------

c. Jika dalam RUPS yang pertama tersebut, ternyata jumlah

Pemegang Saham Independen yang hadir atau diwakili

ternyata tidak mencukupi persyaratan kuorum yang

ditentukan oleh RUPS pertama tersebut, maka atas

permintaan Perseroan dapat diadakan RUPS yang ke dua

setelah diadakan pemanggilan RUPS sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 13, asalkan dalam RUPS tersebut

hadir atau diwakili Pemegang Saham Independen yang

memiliki lebih dari 50% (limapuluh persen) dari jumlah

seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki

Pemegang Saham Independen dan keputusan diambil

berdasarkan suara setuju lebih dari 50% (limapuluh

persen) dari jumlah saham yang dimiliki Pemegang

Saham Independen yang hadir/diwakili dalam RUPS.

Pasal 15 ayat (3)

Apabila dalam RUPS ke dua tersebut kuorum juga

tidak tercapai maka atas permohonan Perseroan, kuorum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS

ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar

Modal (Bapepam) dan Lembaga Keuangan (LK).

Page 41: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

41

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

diganti menjadi huruf d

9. Setiap usul yang diajukan oleh para pemegang saham selama

pembicaraan atau pemungutan suara dalam RUPS harus

memenuhi semua syarat, sebagai berikut :

a. menurut pendapat Ketua Rapat hal tersebut berhubungan

langsung dengan salah satu acara RUPS yang

bersangkutan;

b. hal-hal tersebut diajukan oleh satu atau lebih pemegang

saham bersama-sama yang memiliki sedikitnya 10%

(sepuluh persen) dari jumlah seluruh saham dengan hak

suara yang sah; dan

c. menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan

langsung dengan usaha Perseroan.

17. Setiap usul yang diajukan oleh para pemegang saham selama

pembicaraan atau pemungutan suara dalam RUPS harus

memenuhi semua syarat, sebagai berikut :

a. menurut pendapat Ketua Rapat hal tersebut berhubungan

langsung dengan salah satu acara RUPS yang

bersangkutan; -------------------------------------------

b. hal-hal tersebut diajukan oleh satu atau lebih pemegang

saham bersama-sama yang memiliki sedikitnya 1/20 (satu

per duapuluh) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara

yang sah; dan -------------------------------------------

c. menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan

langsung dengan usaha Perseroan. ---------

-------------------------------- DIREKSI ------------------------------

--------------------------------- Pasal 16 -------------------------------

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang jumlahnya

disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan dengan ketentuan

paling sedikit 2 (dua) orang anggota Direksi, seorang

diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama.

2. Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang

perseorangan yang mampu melaksanakan perbuatan hukum,

kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum

pengangkatannya pernah:

a. dinyatakan pailit;

b. menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang

dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan

dinyatakan pailit, atau;

c. pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang

merugikan keuangan negara dan/atau BUMN dan/atau

berkaitan dengan sektor keuangan.

----------------------------------- DIREKSI -------------------------------

------------------------------------ Pasal 16 --------------------------------

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang jumlahnya

disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan dengan ketentuan

paling sedikit 2 (dua) orang anggota Direksi, seorang

diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama.

2. Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang

perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat

dan selama menjabat : ----------------------------------------------

a. mempunyai akhlak, moral dan integeritas yang baik; ---

b. mampu melaksanakan perbuatan hukum; -----------------

c. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-

undangan; ----------------------------------------

d. memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang yang

dibutuhkan Perseroan; ---------------------------------------

e. dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan

selama menjabat : ---------------------------------------------

1) tidak pernah dinyatakan pailit;------------------------

2) tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau

Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah

menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit, atau;

3) tidak pernah dihukum karena melakukan tindak

Pasal 4 ayat (1) Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Page 42: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

42

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

3. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 2

Pasal ini, dibuktikan dengan surat pernyataan yang

ditandatangani oleh calon anggota Direksi dan surat tersebut

disimpan oleh Perseroan.

4. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam

ayat 3 Pasal ini, pengangkatan anggota Direksi dilakukan

dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta

persyaratan lain berdasarkan peraturan perundangan yang

berlaku.

5. Antara Pengangkatan anggota Direksi, yang tidak memenuhi

persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 4

Pasal ini, batal karena hukum sejak saat anggota Direksi

lainnya atau Dewan Komisaris mengetahui tidak

terpenuhinya persyaratan tersebut.

6. Antara para anggota Direksi dan antara anggota Direksi

dengan anggota Dewan Komisaris tidak boleh ada hubungan

keluarga sedarah sampai dengan derajat ke-3 (ke tiga), baik

menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun

hubungan semenda (menantu atau ipar). Dalam hal terjadi

keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat ini maka RUPS

berwenang memberhentikan salah seorang di antara mereka.

7. Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS dari calon yang

pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau

BUMN dan/atau yang berkaitan dengan sektor

keuangan. -----------------------------------------------

4) tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau

Dewan Komisaris yang selama menjabat: ----------

a) pernah tidak menyelenggarakan RUPS

Tahunan; -------------------------------------------

b) pertanggungjawabannya sebagai anggota

Direksi dan/atau Dewan Komisaris pernah tidak

diterima oleh RUPS atau pernah tidak

memberikan pertangungjawaban sebagai

anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris

kepada RUPS; dan -------------------------------

c) pernah menyebabkan Perusahaan yang

memperoleh izin, persetujuan, pendaftaran dari

Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi

kewajiban menyampaikan laporan tahunan

dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa

Keuangan. -----------------------------------

3. Pemenuhan persyaratan, wajib dimuat dalam surat pernyataan

yang ditandatangani oleh calon anggota Direksi dan surat

tersebut disampaikan kepada Perseroan. Surat pernyataan

tersebut wajib diteliti dan didokumentasikan oleh Perseroan.

4. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam

ayat 3 Pasal ini, pengangkatan anggota Direksi dilakukan

dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan

lain berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

5. Antara Pengangkatan anggota Direksi, yang tidak memenuhi

persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 4 Pasal

ini, batal karena hukum sejak saat anggota Direksi lainnya atau

Dewan Komisaris mengetahui tidak terpenuhinya persyaratan

tersebut.

6. Antara para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan

anggota Dewan Komisaris tidak boleh ada hubungan keluarga

sedarah sampai dengan derajat ke-3 (ke tiga), baik menurut

garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan

semenda (menantu atau ipar). Dalam hal terjadi keadaan

sebagaimana dimaksud pada ayat ini maka RUPS berwenang

memberhentikan salah seorang di antara mereka.

7. Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS dari calon yang

Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) Peraturan

OJK No. 33/POJK.04/2014

Page 43: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

43

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah

melalui proses pencalonan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, dan pencalonan tersebut

mengikat bagi RUPS.

8. RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 harus dihadiri

oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan keputusan

Rapat tersebut harus disetujui oleh Pemegang Saham Seri A

Dwiwarna dengan memperhatikan ketentuan pasal 15 ayat 1

dan ayat 7 Anggaran Dasar.

9. Masa jabatan anggota Direksi adalah untuk jangka waktu 5

(lima) tahun dalam pengertian terhitung sejak tanggal yang

ditetapkan dalam RUPS sampai dengan ditutupnya RUPS

Tahunan yang kelima setelah pengangkatannya (mereka),

dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk

memberhentikan sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya

berakhir jika anggota Direksi tersebtu memenuhi salah satu

atau lebih alasan namun tidak terbatas pada :

a. tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati

dalam kontrak manajemen;

b. tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;

c. tidak melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar dan/atau

ketentuan peraturan perundang-undangan yang

dibuktikan dengan putusan pengadilan yang mempunyai

kekuatan hukum yang tetap dan mengikat;

d. terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan

dan/atau Negara yang dibuktikan dengan putusan

pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap

dan mengikat;

e. mengundurkan diri.

10. Di samping alasan pemberhentian anggota Direksi

sebagaimana dimaksud pada ayat 9 huruf a sampai dengan e

Pasal ini, Direksi dapat diberhentikan oleh RUPS berdasarkan

alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi kepentingan

dan tujuan Perseroan.

11. Keputusan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat 9

huruf a, b, c, dan d dan ayat 10 Pasal ini diambil setelah yang

bersangkutan diberi kesempatan membela diri. Pemberhentian

dengan alasan sebagaimana dimaksud pada huruf c dan d ayat

9 merupakan pemberhentian dengan tidak hormat.

12. Setelah masa jabatan berakhir, anggota Direksi dapat diangkat

kembali oleh RUPS Tahunan untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah

melalui proses pencalonan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, dan pencalonan tersebut mengikat bagi

RUPS.

8. RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 harus dihadiri oleh

Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan keputusan Rapat

tersebut harus disetujui oleh Pemegang Saham Seri A

Dwiwarna dengan memperhatikan ketentuan pasal 15 ayat 1

dan ayat 7 Anggaran Dasar.

9. Masa jabatan anggota Direksi adalah untuk jangka waktu 5

(lima) tahun dalam pengertian terhitung sejak tanggal yang

ditetapkan dalam RUPS sampai dengan ditutupnya RUPS

Tahunan yang kelima setelah pengangkatannya (mereka),

dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk

memberhentikan sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya

berakhir jika anggota Direksi tersebtu memenuhi salah satu atau

lebih alasan namun tidak terbatas pada :

a. tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati

dalam kontrak manajemen;

b. tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;

c. tidak melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar dan/atau

ketentuan peraturan perundang-undangan yang dibuktikan

dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan

hukum yang tetap dan mengikat;

d. terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan/atau

Negara yang dibuktikan dengan putusan pengadilan yang

mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan mengikat;

e. mengundurkan diri.

10. Di samping alasan pemberhentian anggota Direksi sebagaimana

dimaksud pada ayat 9 huruf a sampai dengan e Pasal ini,

Direksi dapat diberhentikan oleh RUPS berdasarkan alasan

lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi kepentingan dan

tujuan Perseroan.

11. Keputusan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat 9

huruf a, b, c, dan d dan ayat 10 Pasal ini diambil setelah yang

bersangkutan diberi kesempatan membela diri. Pemberhentian

dengan alasan sebagaimana dimaksud pada huruf c dan d ayat 9

merupakan pemberhentian dengan tidak hormat.

12. Setelah masa jabatan berakhir, anggota Direksi dapat diangkat

kembali oleh RUPS Tahunan untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Page 44: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

44

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

13. Kepada para anggota Direksi diberi gaji dan

tunjangan/fasilitas termasuk santunan purna jabatan yang

jumlahnya ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut

oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

14. Apabila oleh suatu sebab, jabatan anggota Direksi lowong,

maka :

a. lowongan tersebut harus diisi dalam RUPS berikutnya yang

mengagendakan pengisian lowongan jabatan tersebut;

b. selama jabatan itu lowong dan penggantinya belum ada atau

belum memangku jabatannya, maka salah seorang anggota

Direksi lainnya yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris,

menjalankan pekerjaan anggota Direksi dimaksud dengan

kekuasaan dan wewenang yang sama.

15. Masa jabatan seseorang yang diangkat oleh RUPS untuk

mengisi lowongan tersebut adalah untuk jangka waktu 5

(lima) tahun dalam pengertian sebagaimana dimaksud pada

ayat 9 pasal ini.

16. Dalam hal terdapat penambahan jumlah anggota Direksi,

maka masa jabatan anggota Direksi baru tersebut adalah

untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dalam pengertian

sebagaimana dimaksud pada ayat 9 Pasal ini.

17. Apabila oleh suatu sebab apapun Perseroan tidak mempunyai

anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris

berkewajiban untuk menjalankan pekerjaan Direksi yang

sedang berjalan, akan tetapi hanya dengan hak untuk

melakukan perbuatan pengurusan yang bertalian dengan hal-

hal dan kegiatan yang sedang berjalan, dengan kewajiban

dalam waktu selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari

kalender setelah terjadi lowongan, untuk menyelenggarakan

RUPS guna mengisi lowongan tersebut.

18. a. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari

jabatannya dan wajib memberitahukan secara tertulis

mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dengan

tembusan kepada Dewan Komisaris, anggota Direksi

Perseroan lainnya dan Pemegang Saham yang

mengusulkan pengangkatan anggota Direksi yang

bersangkutan;

b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk

13. Kepada para anggota Direksi diberi gaji dan tunjangan/fasilitas

termasuk santunan purna jabatan yang jumlahnya ditentukan

oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat

dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

14. Apabila oleh suatu sebab, jabatan anggota Direksi lowong,

maka :

a. lowongan tersebut harus diisi dalam RUPS berikutnya yang

mengagendakan pengisian lowongan jabatan tersebut;

b. selama jabatan itu lowong dan penggantinya belum ada atau

belum memangku jabatannya, maka salah seorang anggota

Direksi lainnya yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris,

menjalankan pekerjaan anggota Direksi dimaksud dengan

kekuasaan dan wewenang yang sama.

15. Masa jabatan seseorang yang diangkat oleh RUPS untuk

mengisi lowongan tersebut adalah untuk jangka waktu 5 (lima)

tahun dalam pengertian sebagaimana dimaksud pada ayat 9

pasal ini.

16. Dalam hal terdapat penambahan jumlah anggota Direksi, maka

masa jabatan anggota Direksi baru tersebut adalah untuk jangka

waktu 5 (lima) tahun dalam pengertian sebagaimana dimaksud

pada ayat 9 Pasal ini.

17. Apabila oleh suatu sebab apapun Perseroan tidak mempunyai

anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris

berkewajiban untuk menjalankan pekerjaan Direksi yang

sedang berjalan, akan tetapi hanya dengan hak untuk

melakukan perbuatan pengurusan yang bertalian dengan hal-hal

dan kegiatan yang sedang berjalan, dengan kewajiban dalam

waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari setelah

terjadi lowongan, untuk menyelenggarakan RUPS guna

mengisi lowongan tersebut.

18.

a. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari

jabatannya dan wajib memberitahukan secara tertulis

mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dengan

tembusan kepada Dewan Komisaris, anggota Direksi

Perseroan lainnya dan Pemegang Saham yang mengusulkan

pengangkatan anggota Direksi yang bersangkutan;

b. Perseroan wajib mengumumkan keterbukaan informasi

2 (dua) hari setelah penerimaan surat permohonan

pengunduran diri.

c. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk

Pasal 8 ayat 3 Peraturan OJK

No. 33/POJK.04/2014 & Pasal 15 ayat (4)

AD

Pasal 9 Peraturan OJK

No. 33/POJK.04/2014

Pasal 8 ayat 3 Peraturan OJK

Page 45: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

45

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

memutuskan permohonan pengunduran diri anggota

Direksi dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam

puluh) hari kalender setelah diterimanya surat

pengunduran diri;

c. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS

dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender setelah

diterimanya surat pengunduran diri, maka pengunduran

diri dari anggota Direksi tersebut menjadi sah tanpa

memerlukan persetujuan RUPS, kecuali pengunduran

diri tersebut menyebabkan jumlah anggota Direksi

kurang dari 2 (dua) orang;

d. Kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri

sebagaimana tersebut tetap dapat dimintakan

pertanggungjawabannya sejak pengangkatan yang

bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran

dirinya menjadi efektif.

19. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga

mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari 2

(dua) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah

ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi

yang baru sehingga Perseroan memenuhi persyaratan minimal

jumlah anggota Direksi.

20. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila :

a. Pengunduran dirinya efektif sebagaimana dimaksud dalam

ayat 18 Pasal ini;

b. meninggal dunia;

c. masa jabatannya berakhir;

d. diberhentikan berdasarkan RUPS; dan/atau

e. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

21. Bagi anggota Direksi yang berhenti sebelum maupun setelah

masa jabatannya berakhir, kecuali berhenti karena meninggal

dunia, maka yang berangkutan wajib menyampaikan

pertanggungjawaban atas tindakan-tindakan yang belum

diterima pertanggungjawabannya oleh RUPS.

22. Anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara waktu

oleh Dewan Komisaris apabila mereka bertindak bertentangan

dengan Anggaran Dasar ini dan/atau terdapat indikasi

melakukan kerugian Perseroan atau melalaikan kewajibannya

dan/atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan,

dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi

dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari

setelah diterimanya surat pengunduran diri;

d. Kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri

sebagaimana tersebut tetap dapat dimintakan

pertanggungjawabannya sejak pengangkatan yang

bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya

menjadi efektif.

19. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga

mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari 2

(dua) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah

ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang

baru sehingga Perseroan memenuhi persyaratan minimal

jumlah anggota Direksi.

20 Jabatan anggota Direksi berakhir apabila :

a. Pengunduran dirinya efektif sebagaimana dimaksud dalam

ayat 18 Pasal ini;

b. meninggal dunia;

c. masa jabatannya berakhir;

d. diberhentikan berdasarkan RUPS; dan/atau

e. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi

berdasarkan peraturan perundang-undangan

21. Bagi anggota Direksi yang berhenti sebelum maupun setelah

masa jabatannya berakhir, kecuali berhenti karena meninggal

dunia, maka yang berangkutan wajib menyampaikan

pertanggungjawaban atas tindakan-tindakan yang belum

diterima pertanggungjawabannya oleh RUPS.

22. Anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara waktu

oleh Dewan Komisaris apabila mereka bertindak bertentangan

dengan Anggaran Dasar ini dan/atau terdapat indikasi

melakukan kerugian Perseroan atau melalaikan kewajibannya

dan/atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan, dengan

memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

No. 33/POJK.04/2014

Page 46: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

46

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

a. keputusan Dewan Komisaris mengenai pemberhentian

sementara anggota Direksi dilakukan sesuai dengan tata

cara pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris; -

b. pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan

secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan

yang menyebabkan tindakan tersebut dengan tembusan

kepada Direksi;

c. pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf b ayat

ini disampaikan dalam waktu paling lambat 2 (dua) hari

kerja setelah ditetapkannya pemberhentian sementara

tersebut;

d. anggota Direksi yang diberhentikan sementara tidak

berwenang menjalankan pengurusan Perseroan serta

mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar

pengadilan;

e. dalam jangka waktu paling lambat 45 (empatpuluh lima)

hari kalender setelah pemberhentian sementara dimaksud

harus diselenggarakan RUPS oleh Dewan Komisaris yang

akan memutuskan apakah mencabut atau menguatkan

keputusan pemberhentian sementara tersebut;

f. dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf e ayat ini,

anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan

untuk membela diri;

g. dalam hal jangka waktu 45 (empatpuluh lima) hari

kalender telah lewat, RUPS sebagaimana dimaksud pada

hurud e ayat ini tidak diselenggarakan atau RUPS tidak

a. keputusan Dewan Komisaris mengenai pemberhentian

sementara anggota Direksi dilakukan sesuai dengan tata

cara pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris; -

b. pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan

secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan

yang menyebabkan tindakan tersebut dengan tembusan

kepada Direksi;

c. pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf b ayat

ini disampaikan dalam waktu paling lambat 2 (dua) hari

kerja setelah ditetapkannya pemberhentian sementara

tersebut;

d. anggota Direksi yang diberhentikan sementara tidak

berwenang menjalankan pengurusan Perseroan serta

mewakili Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai

dengan maksud dan tujuan baik di dalam maupun di luar

pengadilan.

e. Pembatasan kewenangan dimaksud berlaku sejak

keputusan pemberhentian sementara oleh Dewan

Komisaris sampai dengan :

1) terdapat keputusan RUPS yang membatalkan

pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud

pada huruf d;

2) lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud

pada huruf f;

f. dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh)

hari setelah tanggal pemberhentian sementara dimaksud

harus diselenggarakan RUPS untuk menetapkan

pemberhentian sementara tersebut menjadi pemberhentian

tetap;

g. dengan lampaunya jangka waktu penyelenggaraan RUPS

sebagaimana dimaksud pada butir f ayat ini atau RUPS

tidak dapat mengambil keputusan, atau RUPS

membatalkan pemberhentian sementara tersebut, maka

pemeberhentian sementara sebagaimana dimaksud dalam

butir a ayat ini menjadi batal.

h. dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf f ayat ini,

anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan

untuk membela diri;

diatur dalam huruf g

Pasal 10 ayat (8) Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 10 ayat (5) Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Page 47: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

47

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian

sementara tersebut menjadi batal, dan Direksi yang

bersangkutan wajib melakukan tugasnya kembali

sebagaimana mestinya;

h. pemberhentian sementara tidak dapat diperpanjang atau

ditetapkan kembali dengan alasan yang sama, apabila

pemberhentian sementara dinyatakan batal sebagaimana

dimaksud pada huruf g ayat ini.

23. Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap sebagai:

a. anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara lain, Badan

Usaha Milik Daerah, atau Badan Usaha Milik Swasta;

b. jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam

instansi/lembaga pemerintah pusat dan daerah;

c. pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif;

d. jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan;

dan/atau

e. jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

i. pemberhentian sementara tidak dapat diperpanjang atau

ditetapkan kembali dengan alasan yang sama, apabila

pemberhentian sementara dinyatakan batal sebagaimana

dimaksud pada huruf g ayat ini.

23 Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap sebagai:

a. anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara lain,

Badan Usaha Milik Daerah, atau Badan Usaha Milik

Swasta;

b. jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam

instansi/lembaga pemerintah pusat dan daerah;

c. pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif;

d. jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan

kepentingan; dan/atau

e. jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Bab IV huruf a point 5 dan 6 Permen

BUMN No. 03/MBU/02/2015jo Pasal 6

ayat (3) POJK No. 33/POJK.04/2014

-------------- TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI -----------

--------------------------------- Pasal 17 -------------------------------

1. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh

tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha

Perseroan dengan mengindahkan perundang-undangan yang

berlaku.

2. Tugas pokok Direksi adalah :

a. Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan

sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha

meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan.

b. Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.

3. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib mencurahkan

tenaga, pikiran, perhatian dan pengabdiannya secara penuh pada

tugas, kewajiban, dan pencapaian maksud dan tujuan Perseroan

4. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara priadi

apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan

tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan

5. Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar diputuskan

oleh rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang

bersangkuan sampai dengan tindakan yang dimaksud disetujui

oleh rapat Direksi.

-------------- TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI ---------------

---------------------------------- Pasal 17 ----------------------------------

1. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh

tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan

usaha Perseroan dengan mengindahkan perundang-undangan

yang berlaku.

2. Tugas pokok Direksi adalah :

a. Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan sesuai

dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha

meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan.

b. Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.

3. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib mencurahkan

tenaga, pikiran, perhatian dan pengabdiannya secara penuh pada

tugas, kewajiban, dan pencapaian maksud dan tujuan Perseroan

4. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi

apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan

tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan

5. Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar

diputuskan oleh rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi

yang bersangkuan sampai dengan tindakan yang dimaksud

disetujui oleh rapat Direksi.

Pasal 12 ayat (3) Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Page 48: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

48

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

6. Anggota Direksi tidak dapat diminta pertanggungjawaban penuh

secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila:

a. Dapat membuktikan kerugian tersebut bukan karena

kesalahan atau kelalaiannya;----------------------------------

b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-

hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud tujuan

Perseroan;------------------------------

c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik secara

langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan

yang mengakibatkan kerugiann.;----------------

d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah atau

berlanjutknya kerugian tersebut,;------------------------------

7. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar

Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian,

mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan

Perseroan,serta menjalankan segala tindakan, baik yang

mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan

pembatasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini dan

dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dibidang Pasar Modal di Indonesia.--------------------

8. i. Perbuatan-perbuatan Direksi di bawah ini harus mendapat

persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris untuk:

a. melakukan penyertaan modal dengan nilai lebih dari 10%

(sepuluh persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen)

dari jumlah ekuitas Perseroan, pada perseroan lain, anak

perusahaan, dan perusahaan patungan.;-----------------------

b. Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan

dengan nilai lebih dari 10% (sepuluh persen) sampai dengan

50% (lima puluh persen) dari jumlah ekuitas Perseroan.;------

----------------------

c. Melepaskan penyertaan modal dengan nilai leih dari 10%

(sepuluh persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen)

6. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara tanggung

renteng atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh

kesalahan atau kelalaian anggota Direksi dalam menjalankan

tugasnya.

7. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas

kerugian Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 apabila

dapat membuktikan :

a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau

kelalaiannya;

b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh

tangung jawab dan kehati hatian untuk kepentingan dan

sesuai dengan maksud dan tujuah Perseroan.

c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung

maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang

mengakibatkan kerugian; dan

d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau

berkelanjutan kerugian tersebut.

7. Setiap anggota Direksi dilarang mengambil keuntungan pribadi

baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan

Perseroan selain penghasilan yang sah.

8. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar

Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian,

mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain

dengan Perseroan,serta menjalankan segala tindakan, baik yang

mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan

pembatasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini dan

dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dibidang Pasar Modal di Indonesia.--------------------

9.

a. Perbuatan-perbuatan Direksi di bawah ini harus mendapat

persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris untuk:

1) melakukan penyertaan modal dengan nilai lebih dari

10% (sepuluh persen) sampai dengan 50% (lima puluh

persen) dari jumlah ekuitas Perseroan, pada perseroan

lain, anak perusahaan, dan perusahaan patungan.;-------

2) Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan

patungan dengan nilai lebih dari 10% (sepuluh persen)

sampai dengan 50% (lima puluh persen) dari jumlah

ekuitas Perseroan.;----------------------------

3) Melepaskan penyertaan modal dengan nilai leih dari

10% (sepuluh persen) sampai dengan 50% (lima puluh

Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan

OJK No. 33/POJK.04/2014

Pasal 37 Peraturan OJK

No. 33/POJK.04/2014

Page 49: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

49

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

dari jumlah ekuitas Perseroan, pada perseroan lain, anak

perusahaan, dan perusahaan patungan.;----------------------

d. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan,

pemisahan, dan pembubaran anak perusahaan dan

perusahaan patungan dengan nilai lebih dari 10% (sepuluh

persern) sampa dengan 50% (lima puluh persen) dari jumlah

ekuitas Perseroan.;---------------------

e. Mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain

dalam bentuk apapun dengan nilai 10% (sepuluh persen)

dsampai dengan 50% (lima puluh persen) dari jumlah ekuitas

Perseroan, keculai untuk proyek yang tidak bersifat

investasi.;--------------------------------------

f. Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist)

dengan nilai lebihd ari 10% (sepuluh persen) sampai dengan

50% (lima puluh persen) dari jumlah ekuitas Perseroan.;------

----------------------

g. Menerima pinjaman jangka menengah/panjang dan

memberikan pinjaman jangka menengah/panjang dengan

nilai lebihd ari 10% (sepuluh persen) sampai dengan 50%

(lima puluh persen) dari jumlaj ekuitas Perseroan.;---

h. Memberikan pinjaman jangka pendek/menegah/panjang

yang tidak bersifat operasional;--------------------------

i. Mengadakan landbank sebagai persediaan (barang

dagangan)/ atau sebagai aktiva tetap;-----------------------

j. Mengagunkan, tukar menukar, dan melepaskan aktiva tetap

Perseroan dengan nilai lebih dari 10% (sepuluh persen)

sampai dengan 50% (lima puluh persen) dari jumlah ekuuitas

Perseroan, kecuali asset tanah yang dicatat sebagai

persediaan;------------------------------------

k. Menghapuskan dari pembukuan terhadap piutang macet dan

persediaan barang mati;----------------------------------

l. Menetapkan dan mengubah logo Perseroan;---------------

m. Melakukan tindakan-tindakan yang belum ditetapkan dalam

RKAP

n. Melakukan tindakan-tindakan yang termasuk dalam

transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh peraturan

perundang-undangan di bidang pasar modal dengan nilai

lebih dari 10% (sepuluh persen) sampai dengan 50% (lima

puluh persen) dari jumlah ekuitas Perseroan.---------

persen) dari jumlah ekuitas Perseroan, pada perseroan

lain, anak perusahaan, dan perusahaan patungan.;-------

4) Melakukan penggabungan, peleburan,

pengambilalihan, pemisahan, dan pembubaran anak

perusahaan dan perusahaan patungan dengan nilai

lebih dari 10% (sepuluh persern) sampa dengan 50%

(lima puluh persen) dari jumlah ekuitas Perseroan.;-----

5) Mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak

lain dalam bentuk apapun dengan nilai 10% (sepuluh

persen) dsampai dengan 50% (lima puluh persen) dari

jumlah ekuitas Perseroan, keculai untuk proyek yang

tidak bersifat investasi.;--------------------------------------

6) Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau

avalist) dengan nilai lebihd ari 10% (sepuluh persen)

sampai dengan 50% (lima puluh persen) dari jumlah

ekuitas Perseroan.;----------------------------

7) Menerima pinjaman jangka menengah/panjang dan

memberikan pinjaman jangka menengah/panjang

dengan nilai lebihd ari 10% (sepuluh persen) sampai

dengan 50% (lima puluh persen) dari jumlaj ekuitas

Perseroan.;---

8) Memberikan pinjaman jangka

pendek/menegah/panjang yang tidak bersifat

operasional;--------------------------

9) Mengadakan landbank sebagai persediaan (barang

dagangan)/ atau sebagai aktiva tetap;----------------------

10) Mengagunkan, tukar menukar, dan melepaskan aktiva

tetap Perseroan dengan nilai lebih dari 10% (sepuluh

persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen) dari

jumlah ekuuitas Perseroan, kecuali asset tanah yang

dicatat sebagai persediaan;----------------------------------

11) Menghapuskan dari pembukuan terhadap piutang

macet dan persediaan barang mati;-------------------------

12) Menetapkan dan mengubah logo Perseroan;--------------

13) Melakukan tindakan-tindakan yang belum ditetapkan

dalam RKAP.

14) Melakukan tindakan-tindakan yang termasuk dalam

transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh

peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal

dengan nilai lebih dari 10% (sepuluh persen) sampai

dengan 50% (lima puluh persen) dari jumlah ekuitas

Page 50: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

50

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

ii. Pendirian anak perusahaan/ perusahaan patungan dan/atau

kerjasama yang dilakukan dalam rangka mengikuti tender proyek

non – investasi dan/atau untuk melaksanakan proyek-proyek

yang diperroleh sepanjang diperlukan, tidak memerlukan

persetujuan Dewan Komisaris sebagaimaa dimaksud ayat 9.i

huruf b dan e.-----------------------------------

9. Apabila dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak

diterimanya permohonan atau penjelasa dan dokumen dari

Direksi, Dewan Komisaris tidak memberikan keputusan

sebagaimana dimaksud pada ayat 9 pasal ini, maka Dewan

Komisaris dianggap menyetujui usulan Direksi.------------------

10. Perbuatan-perbuatan di bawah ini hanya dapat dilakukan oleh

Direksi setelah mendapatkan tanggapan tertulis dari Dewan

Komisaris dan mendapat persetujuan dari RUPS untuk:

a. Melakukan tindakan-tindakan yang termasuk dalam

transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh peraturan

perundang-undangan di bidang pasar modal dengan nilai di

atas 50% (lima puluh persen) dari ekuitas Perseroan.---

b. Tidak menagih lagi piutang macet yang telah

dihapuskanbukukan.

11. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk:

a. Mengalihkan kekayaan Perseroan; atau

b. Menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan;

- Yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen

jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu)

transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain

maupun tidak.

12. a. transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat 12 huruf a adalah

transaksi mengalihkan kekayaan bersih Perseroan yang terjadi

dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku;------

b. Sedangkan transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat 12

huruf b adalah transaksi penjaminan kekayaan Perseroan

untuk jangka waktu 1 (satu) tahun buku atau lebih;---------

13. Perbuatan hukumsebagaimana dimaksud pada ayat 12 pasal ini

tanpa persetujuan RUPS, tetap mengikat Perseroansepanjang

pihak lain dalam perbuatan hukum tersebut beritikad baik.

14. Perbuatan hukum untuk mengalihkan/ melepaskan hak atau

menjadikan sebagai jaminan hutang atas harta kekayaan

Perseroan sebagaimana dimaksud dalam ayat 11 Pasal ini harus

mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri atau diwakili

Perseroan.---------

b. Pendirian anak perusahaan/ perusahaan patungan dan/atau

kerjasama yang dilakukan dalam rangka mengikuti tender

proyek non – investasi dan/atau untuk melaksanakan

proyek-proyek yang diperroleh sepanjang diperlukan, tidak

memerlukan persetujuan Dewan Komisaris sebagaimaa

dimaksud ayat 9 huruf a butir 2) dan 5).-----------------------

10. Apabila dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak

diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen dari

Direksi, Dewan Komisaris tidak memberikan keputusan

sebagaimana dimaksud pada ayat 9 pasal ini, maka Dewan

Komisaris dianggap menyetujui usulan Direksi.------------------

11. Perbuatan-perbuatan di bawah ini hanya dapat dilakukan oleh

Direksi setelah mendapatkan tanggapan tertulis dari Dewan

Komisaris dan mendapat persetujuan dari RUPS untuk:

a. Melakukan tindakan-tindakan yang termasuk dalam

transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh peraturan

perundang-undangan di bidang pasar modal dengan nilai di

atas 50% (lima puluh persen) dari ekuitas Perseroan.---

b. Tidak menagih lagi piutang macet yang telah

dihapuskanbukukan.

12. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk:

a. Mengalihkan kekayaan Perseroan; atau

b. Menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan;

- Yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen

jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu)

transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain

maupun tidak.

13. a. transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat 12 huruf a

adalah transaksi mengalihkan kekayaan bersih Perseroan

yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku;------

b. Sedangkan transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat 12

huruf b adalah transaksi penjaminan kekayaan Perseroan

untuk jangka waktu 1 (satu) tahun buku atau lebih;---------

14. Perbuatan hukumsebagaimana dimaksud pada ayat 12 pasal ini

tanpa persetujuan RUPS, tetap mengikat Perseroansepanjang

pihak lain dalam perbuatan hukum tersebut beritikad baik.

Diatur dalam Pasal 15 mengenai kuorum

Page 51: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

51

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

Pemegang Saham yang memiliki palingsedikit ¾ (tiga per empat)

bagian dari jumlah seluruh saham denga hak suara yang sah dan

disetujui oleh paling seidkit ¾ (tiga per empat) bagian dari

jumlah suara tersebut. Dalam hal kuoum kehadiran tidak tercapat,

dapat diadakan RUPS ke dua dengan kehadiran paling sedikit2/3

(dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara

yang sah dan disetujui oleh palilng sedikit ¾ (tiga per empat)

bagian dari jumlah suara tersebut.

15. Perbuatan hukum untuk mengalihkan/melepaskan hak atau

menjadikan jaminan hutang selulruh atau sebagian asset yang

merupakan barang dagangan atau persediaan termasuk yang

berasal dari pelunanasan piutang macet yang terjadi akibat

pelaksanaan dari kegiatan usaha utama, tidak memerlukan

persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS.

16. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang

memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis

pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau Pemegang

Saham dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi

memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham

berdasarkan suara setuju terbanyak dari pemegang saham yang

tidak mempunyai benturan kepentingan.-

17. RUPS dapat mengurangi pembatasan terhadap tindakan Direksi

yang diatur dalan Anggaran Dasar ini atau menetukan

pembatasan lain kepada Direksi selain yang diatur dalam

Anggaran Dasar ini, dengan mengindahkan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.-

18. Dalam rangka melaksanakan kepengurusan Perseroan, Direktur

Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama

Direksi serta mewakili Perseroan dengan ketentuan semua

tindakan Direktur Utama dimaksud telah disetujui oleh rapat

Direksi.

19. Apabila Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab

apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ke tiga,

maka salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk untuk dan atas

nama Direksi serta melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama.

20. Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukan,maka

anggota Direksi yang terlama dalam jabatan berwenang bertindak

untuk dan atas nama Direksi serta melaksanakan tugas-tugas

Direktur Utama.

21. Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) orang anggota Direksi yang

15. Perbuatan hukum untuk mengalihkan/melepaskan hak atau

menjadikan jaminan hutang seluruh atau sebagian asset yang

merupakan barang dagangan atau persediaan termasuk yang

berasal dari pelunanasan piutang macet yang terjadi akibat

pelaksanaan dari kegiatan usaha utama, tidak memerlukan

persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS

16. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang

memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis

pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau Pemegang

Saham dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi

memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

17. RUPS dapat mengurangi pembatasan terhadap tindakan Direksi

yang diatur dalan Anggaran Dasar ini atau menetukan

pembatasan lain kepada Direksi selain yang diatur dalam

Anggaran Dasar ini, dengan mengindahkan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.-

18. Dalam rangka melaksanakan kepengurusan Perseroan, Direktur

Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama

Direksi serta mewakili Perseroan dengan ketentuan semua

tindakan Direktur Utama dimaksud telah disetujui oleh rapat

Direksi.

19. Apabila Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena

sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ke

tiga, maka salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk untuk

dan atas nama Direksi serta melaksanakan tugas-tugas Direktur

Utama.

20. Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukan,maka

anggota Direksi yang terlama dalam jabatan berwenang

bertindak untuk dan atas nama Direksi serta melaksanakan

tugas-tugas Direktur Utama.

21. Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) orang anggota Direksi

Page 52: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

52

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

terlama dalam jabatan, maka anggota Direksi yang tertua dalam

usia yang berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta

melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama.-------

22. Dalam hal salah seorang anggota Direksi selain Direktur Utama

berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu

dibuktikan kepada pihak ke tiga, maka anggota-anggota Direksi

lainnya menunjuk salah seorang anggota Direksi untuk

melaksanakan tugas-tugas anggota Direksi yang berhalangan

tersebut.

23. Semua tindakan anggota Direksi yang mewakili Direktur Utama

tersebut wajib disetujui dalam Rapat Direksi.

24. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung gjawabnya

sendiri, berhak pula mengangkat seorang atau lebihs ebagai wakil

atau kuasanya,d engan memberikannya kepadanya atau kepada

mereka kekuasaan untuk perbuatan tertentu tersebut yang diatur

dalam surat kuasa.

25. Pembagian tugas dan wewnang setuap anggota Direksi

ditetapkan oleh RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan

pembagian tugas dan wewenang tersebut, maka pembagian tugas

dan wewenang di antara Direksi ditetapkan berdasarkan

keputusan Direksi.

26. Direksi dalam mengurus Perseroan melaksanakan petunjuk

diberikan oleh RUPS sepanjang tidak bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar ini.

27. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila:

a. Terjadi perkara di depan Pengadilan antara Perseroan dengan

anggota Direksi yang bersangkutan; atau

b. Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan

kepentingan dengan perseroan.

28. Dalam hal terdapat keadaans ebagaimana dimaksud dalam ayat

27 Pasal ini, yang berhak mewakili Perseroan adalah:

a. Anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan

kepentingan dengan Perseroan;

b. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi atau

Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan

Perseroan.

yang terlama dalam jabatan, maka anggota Direksi yang tertua

dalam usia yang berwenang bertindak untuk dan atas nama

Direksi serta melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama.-------

22. Dalam hal salah seorang anggota Direksi selain Direktur Utama

berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu

dibuktikan kepada pihak ke tiga, maka anggota-anggota Direksi

lainnya menunjuk salah seorang anggota Direksi untuk

melaksanakan tugas-tugas anggota Direksi yang berhalangan

tersebut.

23. Semua tindakan anggota Direksi yang mewakili Direktur Utama

tersebut wajib disetujui dalam Rapat Direksi.

24. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung gjawabnya

sendiri, berhak pula mengangkat seorang atau lebihs ebagai

wakil atau kuasanya,d engan memberikannya kepadanya atau

kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan tertentu tersebut

yang diatur dalam surat kuasa.

25. Pembagian tugas dan wewnang setuap anggota Direksi

ditetapkan oleh RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan

pembagian tugas dan wewenang tersebut, maka pembagian

tugas dan wewenang di antara Direksi ditetapkan berdasarkan

keputusan Direksi.

26. Direksi dalam mengurus Perseroan melaksanakan petunjuk

diberikan oleh RUPS sepanjang tidak bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar ini.

27. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila:

a. Terjadi perkara di depan Pengadilan antara Perseroan

dengan anggota Direksi yang bersangkutan; atau

b. Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan

kepentingan dengan perseroan.

28. Dalam hal terdapat keadaan s ebagaimana dimaksud dalam ayat

27 Pasal ini, yang berhak mewakili Perseroan adalah:

a. Anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan

kepentingan dengan Perseroan;

b. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi atau

Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan

dengan Perseroan.

Page 53: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

53

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

-------------------------- RAPAT DIREKSI -------------------------

--------------------------------- Pasal 18-------------------------------

1. Segala keputusan Direksi diambil dalam rapat Direksi. --

2. Keputusan dapat pula diambil di luar rapat Direksi sepanjang

seluruh anggota Direksi setuju tentang cara dan materi yang

diputuskan.----------------------------------

3. Dalam setiap rapat Direksi harus dibuat risalah rapat yang

berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk pernyataan

ketidaksetujuan anggota Direksi, jika ada) dan hal-hal yang

diputuskan. ---------------------------------

4. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 3 pasal ini

ditanda-tangani oleh Ketua rapat dan seluruh anggota Direksi

yang hadir dan rapat tersebut dilengkapi dengan daftar hadir

yang ditandatangani oleh Ketua rapat dan seluruh anggota

Direksi yang hadir. Anggota Direksi yang tidak hadir dalam

rapat tersebut diwajibkan untuk memberikan pendapat berupa

persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap keputusan rapat

tersebut. -------

5. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu

apabila : -------------------------------------------------

a. dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi;

b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota

Dewan Komisaris; atau -------------------------

c. atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih

pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu

per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan

hak suara. ---------------------------------

--------------------------- RAPAT DIREKSI -----------------------------

--------------------------------- Pasal 18------------------------------------

1. Segala keputusan Direksi diambil dalam rapat Direksi. --

2. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa

mengadakan rapat Direksi dengan ketentuan semua anggota

Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota

Direksi memberikan Direksi dapat juga mengambil keputusan

yang sah tanpa mengadakan rapat Direksi dengan ketentuan

semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan

semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul

yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan

tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian

mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang

diambil dengan sah dalam rapat Direksi.

Diatur dalam ayat 22 huruf a Pasal ini.

3. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu

apabila :

a. dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi;

b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota

Dewan Komisaris; atau

c. atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih

pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu

per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan

hak suara.

4. a. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala

paling kurang satu kali dalam setiap bulan.

b. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi bersama Dewan

Komisaris secara berkala paling kurang satu kali dalam 4

(empat) bulan.

Pasal 16 ayat 1 dan ayat 3 Peraturan OJK

No. 33/POJK.04/2014

Page 54: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

54

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

6. Rapat Direksi dianggap sah apabila diadakan di tempat

kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha

Perseroan. -------------------------------------------------------

7. Panggilan Rapat Direksi dilakukan secara tertulis oleh

anggota Direksi yang berhak mewakili Perseroan dan

disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari

kerja sebelum rapat diadakan atau dalam waktu yang lebih

singkat jika dalam keadaan mendesak, dengan tidak

memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. ----

8. Dalam surat panggilan rapat sebagaimana dimaksud dalam

ayat 7 Pasal ini harus mencantumkan acara, tanggal, waktu

dan tempat rapat.

9. Panggilan rapat terlebih dahulu tidak disyaratkan apabila

semua anggota Direksi hadir dalam rapat. ------------------

10. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan

yang mengikat apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per

dua) jumlah anggota Direksi atau wakilnya yang sah dengan

memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat

9 Pasal ini.

11. Dalam hal penambahan agenda Rapat, Rapat Direksi tidak

berhak mengambil keputusan kecuali semua anggota Direksi

atau wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui penambahan

agenda rapat tersebut. -----------

12. Semua rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. -----

-Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan,

maka salah seorang Direktur yang ditunjuk secara tertulis

oleh Direktur Utama yang memimpin rapat Direksi. --------

-Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukkan,

maka salah seorang Direktur yang terlama dalam jabatan

sebagai anggota Direksi yang memimpin rapat Direksi. ----

5. Direksi harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam

ayat 3 dan ayat 4 untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya

tahun buku.

6. Pada rapat yang telah dijadwalkan sebagaimana dimaksud pada

ayat 5 pasal ini, bahan rapat disampaikan kepada peserta paling

lama 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan.

7. Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan diluar jadwal

yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat 5 bahan

rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum

rapat diselenggarakan.

8. Rapat Direksi dianggap sah apabila diadakan di tempat

kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha Perseroan. --

-----------------------------------------------------

9. Panggilan Rapat Direksi dilakukan secara tertulis oleh anggota

Direksi yang berhak mewakili Perseroan dan disampaikan dalam

jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum rapat

diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam

keadaan mendesak, dengan tidak memperhitungkan tanggal

panggilan dan tanggal rapat. ----

10. Dalam surat panggilan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat

9 Pasal ini harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan

tempat rapat.

11. Panggilan rapat terlebih dahulu tidak disyaratkan apabila semua

anggota Direksi hadir dalam rapat. ------------------

12. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang

mengikat apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua)

jumlah anggota Direksi atau wakilnya yang sah dengan

memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 11

Pasal ini, kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut wajib

diungkap dalam laporan tahunan perseroan.

13. Dalam hal penambahan agenda Rapat, Rapat Direksi tidak

berhak mengambil keputusan kecuali semua anggota Direksi

atau wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui penambahan

agenda rapat tersebut. -----------

14. Semua rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. -----

-Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, maka

salah seorang Direktur yang ditunjuk secara tertulis oleh

Direktur Utama yang memimpin rapat Direksi. --------

-Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukkan,

maka salah seorang Direktur yang terlama dalam jabatan

sebagai anggota Direksi yang memimpin rapat Direksi. ----

Pasal 17 ayat 1 Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 17 ayat 2 Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 17 ayat 3 Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Page 55: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

55

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

-Dalam hal Direktur yang paling lama menjabat sebagai

anggota Direksi Perseroan lebih dari 1 (satu) orang, maka

Direktur yang tertua dalam usia yang bertindak sebagai

pimpinan rapat Direksi. ------------------------------

13. Untuk memberikan suara dalam pengambilan keputusan,

seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam rapat hanya

oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan kuasa tertulis yang

diberikan khusus untuk keperluan itu. -------

14. Seorang anggota Direksi hanya dapat mewakili seorang

anggota Direksi lainnya. -------------------------------------

15. Semua keputusan dalam rapat Direksi diambil dengan

musyawarah untuk mufakat. ----------------------------------

-Dalam hal keputusan tidak dapat diambil dengan

musyawarah mufakat, maka keputusan diambil dengan suara

terbanyak. ------------------------------------------------

-Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama

banyaknya, jika mengenai diri orang akan dilakukan

pemungutan suara kembali secara tertutup sampai mencapai

suara terbanyak sedangkan mengenai hal-hal lain, maka akan

dilakukan pemungutan suara kembali sampai dengan

mencapai suara terbanyak.-----------------

16. Setiap anggota Direksi berhak mengeluarkan 1 (satu) suara

dan tambahan 1 (satu) suara untuk anggota Direksi yang

diwakilinya. ----------------------------------------------

17. Dalam hal usulan lebih dari dua alternatif dan hasil

pemungutan suara belum mendapatkan satu alternatif dengan

suara lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara

yang dikeluarkan, maka dilakukan pemilihan ulang terhadap

dua usulan yang memperoleh suara terbanyak sehingga salah

satu usulan memperoleh suara lebih dari 1/2 (satu per dua)

bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan. ----------------------

18. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang

diajukan dalam rapat dan bertanggung jawab atas hasil

keputusan rapat. ------------------------------------------------

19. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung

dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam

rapat. --------------------------------------

-Dalam hal Direktur yang paling lama menjabat sebagai

anggota Direksi Perseroan lebih dari 1 (satu) orang, maka

Direktur yang tertua dalam usia yang bertindak sebagai

pimpinan rapat Direksi. ------------------------------

15. Untuk memberikan suara dalam pengambilan keputusan,

seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam rapat hanya oleh

anggota Direksi lainnya berdasarkan kuasa tertulis yang

diberikan khusus untuk keperluan itu. -------

16. Seorang anggota Direksi hanya dapat mewakili seorang

anggota Direksi lainnya. --------------------------------------

17. Semua keputusan dalam rapat Direksi diambil dengan

musyawarah untuk mufakat.

-Dalam hal keputusan tidak dapat diambil dengan musyawarah

mufakat, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak.

18. Setiap anggota Direksi berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan

tambahan 1 (satu) suara untuk anggota Direksi yang

diwakilinya. ----------------------------------------------

19. Dalam hal usulan lebih dari dua alternatif dan hasil pemungutan

suara belum mendapatkan satu alternatif dengan suara lebih

dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang

dikeluarkan, maka dilakukan pemilihan ulang terhadap dua

usulan yang memperoleh suara terbanyak sehingga salah satu

usulan memperoleh suara lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian

dari jumlah suara yang dikeluarkan. ---------------------------------

20. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan

dalam rapat dan bertanggung jawab atas hasil keputusan rapat.

21. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung

dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.

22.a. Dalam setiap rapat Direksi harus dibuat risalah rapat yang

berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk pernyataan

ketidaksetujuan anggota Direksi, jika ada) dan hal-hal yang

diputuskan.

Page 56: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

56

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

b. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 huruf a

pasal ini wajib dituangkan dalam risalah rapat,

ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir dan

disampaikan kepada seluruh anggota Direksi dan Direksi

menyampaikan kepada Dewan Komisaris apabila diminta

untuk diketahui.

c. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 huruf b

pasal ini wajib dituangkan dalam risalah rapat,

ditandatangani oleh anggota Direksi dan anggota Dewan

Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh

anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

d. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris yang tidak menandatangani hasil rapat

sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c ayat ini,

yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara

tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah

rapat.

e. Anggota Direksi yang tidak hadir dalam rapat diwajibkan

untuk memberikan pendapat berupa persetujuan atau

ketidaksetujuan terhadap keputusan rapat tersebut.

f. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf

c ayat ini wajib didokumentasikan oleh Perseroan

persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis

serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang

diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang

sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam

rapat Direksi.

Pasal 19 ayat 1 Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 19 ayat 2 Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 19 ayat 3 Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 19 ayat 4 Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Page 57: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

57

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

--------------------- DEWAN KOMISARIS ------------------------

------------------------------ Pasal 19 ----------------------------------

1. Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) orang anggota atau lebih

yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS sesuai dengan

kebutuhan.

-Perseroan wajib memiliki Komisaris Independen sesuai

dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar

Modal.

2. Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 (satu) orang

anggota merupakan majelis dan setiap anggota Dewan

Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan

berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.

3. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 1 (satu) orang

anggota maka salah seorang anggota Dewan Komisaris

diangkat sebagai Komisaris Utama.

4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris

adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan

hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum

pengangkatannya pernah : -------------------------

a. dinyatakan pailit; -------------------------------------------

b. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris

atau anggota Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah

menyebabkan suatu Perseroan atau Perum dinyatakan

pailit; atau -----------------------

c. dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan

keuangan negara dan/atau BUMN dan/atau yang berkaitan

dengan sektor keuangan. -----

------------------------ DEWAN KOMISARIS --------------------------

--------------------------------- Pasal 19 -----------------------------------

1. Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) orang anggota atau lebih

yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS sesuai dengan

kebutuhan.

-Perseroan wajib memiliki Komisaris Independen sesuai

dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar

Modal.

2. Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 (satu) orang

anggota merupakan majelis dan setiap anggota Dewan

Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan

berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.

3. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 1 (satu) orang

anggota, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris

diangkat sebagai Komisaris Utama, dengan ketentuan dalam hal

Dewan Komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota

Komisaris, jumlah Komisaris Independen wajib paling kurang

30% (tigapuluh persen) dari jumlah seluruh anggota Dewan

Komisaris.

4. Yang dapat diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris adalah

orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat

diangkat dan selama menjabat :

a. mempunyai akhlak, moral dan integritas yang baik;

b. mampu melaksanakan perbuatan hukum;

c. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-

undangan;

d. memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang yang

dibutuhkan Perseroan;

e. dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan

selama menjabat :

1) tidak pernah dinyatakan pailit;

2) tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah

menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit; atau

3) tidak pernah dihukum karena melakukan tindak

pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau

BUMN dan/atau yang berkaitan dengan sektor

keuangan.-----------------------------------------------

4) tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:

a) pernah tidak menyelenggarakan RUPS

Pasal 20 ayat 1 Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 20 ayat 3 Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 21 ayat (1) jo Pasal 4 Peraturan OJK

No. 33/POJK.04/2014

Page 58: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

58

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

5. Selain memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat 4

Pasal ini, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan

dengan memper-timbangkan integritas, dedikasi, pemahaman

mengenai masalah-masalah manajemen perusahaan yang

berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki

pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perseroan, dan

dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan

Tahunan;

b) pertanggungjawabannya sebagai anggota

Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris

pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah

tidak memberikan pertangungjawaban sebagai

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris kepada RUPS; dan --

c) pernah menyebabkan perusahaan yang

memperoleh izin, persetujuan, pendaftaran dari

Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi

kewajiban menyampaikan laporan tahunan

dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa

Keuangan.

5. Pemenuhan persyaratan, wajib dimuat dalam surat pernyataan

yang ditandatangani oleh calon anggota Direksi dan surat

tersebut disampaikan kepada Perseroan. Surat pernyataan

tersebut wajib diteliti dan didokumentasikan oleh Perseroan.

6. Selama memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat

4 pasal ini, Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan

sebagai berikut :

a. bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai

wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,

memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan

Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali

untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris

Independen Perseroan pada periode berikutnya;

b. tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak

langsung pada Perseroan;

c. tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan,

anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau

pemegang saham utama Perseroan; dan

d. tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun

tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha

Perseroan tersebut.

7. Selain memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat 4

Pasal ini, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan

dengan memper-timbangkan integritas, dedikasi, pemahaman

mengenai masalah-masalah manajemen perusahaan yang

berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki

pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perseroan, dan

dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan

Pasal 4 ayat (2) Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 21 ayat (2) Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Page 59: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

59

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

tugasnya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

6. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris, yang tidak

memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 4

dan 5 Pasal ini, batal karena hukum sejak saat anggota Dewan

Komisaris lainnya atau Direksi mengetahui tidak

terpenuhinya persyaratan tersebut.

7. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris tidak bersamaan

waktunya dengan pengangkatan anggota Direksi.

8. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan

oleh RUPS dari calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham

Seri A Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS.

9. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah untuk jangka

waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS

yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS

Tahunan ke-5 (ke-lima) setelah tanggal pengangkatannya,

namun demikian dengan tidak -mengurangi hak RUPS

tersebut untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris

tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir

jika para anggota Dewan Komisaris tersebut memenuhi salah

satu atau lebih alasan namun tidak terbatas pada: --------------

a. tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; ----

b. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan/atau ketentuan Anggaran Dasar; -------

c. terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan

dan/atau Negara; -------------------------------------------

d. dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang

mempunyai kekuatan hukum yang tetap; atau ---------

e. mengundurkan diri. ----------------------------------------

-Setelah masa jabatan berakhir anggota Dewan Komisaris

tersebut dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk 1 (satu)

kali masa jabatan. -----------------------------

10. Di samping alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris

sebagaimana dimaksud pada ayat 9, anggota Dewan

Komisaris dapat diberhentikan oleh RUPS berdasarkan alasan

lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi kepentingan dan

tujuan Perseroan. --------------------

11. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana

dimaksud pada ayat 9 a, b, dan c Pasal ini, diambil setelah

tugasnya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

8. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris, yang tidak memenuhi

persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dan 7 Pasal ini,

batal karena hukum sejak saat anggota Dewan Komisaris

lainnya atau Direksi mengetahui tidak terpenuhinya persyaratan

tersebut.

9. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris tidak bersamaan

waktunya dengan pengangkatan anggota Direksi.

10. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh

RUPS dari calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A

Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pencalonan

tersebut mengikat bagi RUPS.

11. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah untuk jangka

waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang

mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan

ke-5 (ke-lima) setelah tanggal pengangkatannya, namun

demikian dengan tidak -mengurangi hak RUPS tersebut untuk

memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-

waktu sebelum masa jabatannya berakhir jika para anggota

Dewan Komisaris tersebut memenuhi salah satu atau lebih

alasan namun tidak terbatas pada: -------------

a. tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; ----

b. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan/atau ketentuan Anggaran Dasar; -------

c. terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan/atau

Negara; -------------------------------------------

d. dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang

mempunyai kekuatan hukum yang tetap; atau ---------

e. mengundurkan diri. ----------------------------------------

-Setelah masa jabatan berakhir anggota Dewan Komisaris

tersebut dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk 1 (satu) kali

masa jabatan. -----------------------------

12. Di samping alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris

sebagaimana dimaksud pada ayat 11, anggota Dewan Komisaris

dapat diberhentikan oleh RUPS berdasarkan alasan lainnya

yang dinilai tepat oleh RUPS demi kepentingan dan tujuan

Perseroan.

13. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud

pada ayat 11 a, b, dan c Pasal ini, diambil setelah yang

Page 60: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

60

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri. -------

12. Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada

ayat 9 huruf c dan d Pasal ini merupakan pemberhentian

dengan tidak hormat.

13. Antara para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota

Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dilarang memiliki

hubungan keluarga sampai dengan derajat ke tiga, baik

menurut garis lurus maupun garis ke samping, termasuk

hubungan yang timbul karena perkawinan.

14. Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat

13 Pasal ini, maka RUPS berwenang memberhentikan salah

seorang di antara mereka.

15. Anggota Dewan Komisaris diberikan honorarium dan

tunjangan/fasilitas termasuk santunan purna jabatan yang

jenis dan jumlahnya ditetapkan oleh RUPS dengan

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

16. Pembagian kerja di antara para anggota Dewan Komisaris

diatur oleh mereka sendiri, dan untuk kelancaran tugasnya

Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Sekretaris Dewan

Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban

Perseroan

17. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris

lowong atau Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota

Dewan Komisaris, maka RUPS harus diselenggarakan dalam

waktu paling lambat 60 (enampuluh) hari kalender setelah

terjadi lowongan, untuk mengisi lowongan tersebut;

18. a. seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan

diri dari jabatannya wajib memberitahukan secara tertulis

mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dengan

tembusan kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan

bersangkutan diberi kesempatan membela diri.

14. Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat

11 huruf c dan d Pasal ini merupakan pemberhentian dengan

tidak hormat.

15. Antara para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota

Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dilarang memiliki

hubungan keluarga sampai dengan derajat ke tiga, baik menurut

garis lurus maupun garis ke samping, termasuk hubungan yang

timbul karena perkawinan.

16. Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 15

Pasal ini, maka RUPS berwenang memberhentikan salah

seorang di antara mereka.

17. Anggota Dewan Komisaris diberikan honorarium dan

tunjangan/fasilitas termasuk santunan purna jabatan yang jenis

dan jumlahnya ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

18. Pembagian kerja di antara para anggota Dewan Komisaris

diatur oleh mereka sendiri, dan untuk kelancaran tugasnya

Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Sekretaris Dewan

Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban

Perseroan.

19. Apabila oleh suatu sebab, jabatan anggota Dewan Komisaris

lowong, maka :

a. lowongan tersebut harus diisi dalam RUPS yang

mengagendakan pengisian lowongan jabatan tersebut;

b. selama jabatan itu lowong dan penggantinya belum ada

atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang

anggota Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk dalam

Rapat DewanKomisaris, menjalankan pekerjaan anggota

Dewan Komisaris dimaksud dengan kekuasaan dan

wewenang yang sama.

20. Apabila oleh suatu sebab Perseroan tidak mempunyai

seorangpun anggota Dewan Komisaris, maka RUPS harus

diselenggarakan dalam waktu paling lambat 90

(sembilanpuluh) hari setelah terjadi lowongan, untuk mengisi

lowongan tersebut;

21. a. seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan

diri dari jabatannya wajib memberitahukan secara tertulis

mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dengan

tembusan kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan

Pasal 27 jo Pasal 8 ayat (2) ayat Peraturan

OJK No. 33/POJK.04/2014

Page 61: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

61

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

Pemegang Saham yang mengusulkan pengangkatan

anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan;

b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk

memutuskan permohonan pengunduran diri anggota

Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 60

(enampuluh) hari kalender setelah diterimanya surat

pengunduran diri;

c. dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS

dalam waktu 60 (enampuluh) hari kalender setelah

diterimanya surat pengunduran diri, maka pengunduran

diri dari anggota Dewan Komisaris tersebut menjadi sah

tanpa memerlukan persetujuan RUPS, kecuali

pengunduran diri tersebut menyebabkan jumlah anggota

Dewan Komisaris kurang dari 2 (dua) orang. –

d. kepada anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan

diri sebagaimana tersebut tetap dapat dimintakan

pertanggung jawabannya sejak pengangkatan yang

bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya

menjadi efektif.

19. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila :

a. Pengunduran dirinya efektif sebagaimana dimaksud dalam

ayat 18 Pasal ini;

b. meninggal dunia;

c. masa jabatannya berakhir;

d. diberhentikan berdasarkan RUPS; dan/atau

e. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan

Komisaris berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

20. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri

sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris

menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri

tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah

diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru sehingga

Perseroan memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota

Dewan Komisaris.

21. Bagi anggota Dewan Komisaris yang berhenti sebelum

maupun setelah masa jabatannya berakhir kecuali berhenti

karena meninggal dunia, maka yang bersangkutan tetap

Pemegang Saham yang mengusulkan pengangkatan

anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan;

b. Perseroan wajib mengumumkan keterbukaan

informasi 2 (dua) hari setelah penerimaan surat

permohonan pengunduran diri.

c. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk

memutuskan permohonan pengunduran diri anggota

Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 90

(sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat

pengunduran diri;

d. kepada anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan

diri sebagaimana tersebut tetap dapat dimintakan

pertanggung jawabannya sejak pengangkatan yang

bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya

menjadi efektif.

22. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila :

a. Pengunduran dirinya efektif sebagaimana dimaksud

dalam ayat 21 Pasal ini;

b. meninggal dunia;

c. masa jabatannya berakhir;

d. diberhentikan berdasarkan RUPS; dan/atau

e. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan

Komisaris berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

23. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri

sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris

menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri

tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah

diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru sehingga

Perseroan memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota

Dewan Komisaris.

24. Bagi anggota Dewan Komisaris yang berhenti sebelum maupun

setelah masa jabatannya berakhir kecuali berhenti karena

meninggal dunia, maka yang bersangkutan tetap bertanggung

Pasal 27 jo Pasal 9 Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 27 jo Pasal 8 ayat (3) Peraturan OJK

No. 33/POJK.04/2014

Page 62: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

62

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya yang belum

diterima pertanggungjawabannya oleh RUPS.

22. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan

rangkap sebagai :

a. anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara lain,

Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta;

b. jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan, pengurus partai politik dan/atau

calon/anggota legislatif; dan/atau

c. jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan

kepentingan.

jawab atas tindakan-tindakannya yang belum diterima

pertanggungjawabannya oleh RUPS.

25. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap

sebagai :

a. anggota Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Negara

atau Perusahaan lain;

b. anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara lain,

Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta;

c. jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan, pengurus partai politik dan/atau

calon/anggota legislatif; dan/atau

d. jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan

kepentingan.

26. Setiap anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil

keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak

langsung dari kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah.

27. Setiap anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab secara

tanggung renteng atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh

kesalahan atau kelalaian anggota Dewan Komisaris dalam

menjalankan tugasnya.

28. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan

atas kerugian Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 27

apabila dapat membuktikan :

a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau

kelalaiannya;

b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh

tangung jawab dan kehati hatian untuk kepentingan dan

sesuai dengan maksud dan tujuah Perseroan.

c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung

maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang

mengakibatkan kerugian; dan

d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau

berkelanjutan kerugian tersebut.

Bab V huruf A point 1 Permen BUMN

No. 02/MBU/02/2015&Pasal 24 ayat (5)

POJK No. 33/POJK.04/2014

Pasal 37 Peraturan OJK

No. 33/POJK.04/2014

Pasal 29 jo Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2)

Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014

Page 63: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

63

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

--- TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN DEWAN --------------

---------------- KOMISARIS -------------------------------

----------------------------- Pasal 20 -----------------------------------

1. Dewan Komisaris: ----------------------------------------------

a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan,

jalannya pengurusan Perseroan kepada Direksi serta

memberikan nasehat kepada Direksi , termasuk mengenai

rencana pengembangan Perseroan, rencana kerja dan

anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan ketentuan

Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan RUPS serta

peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan

kepentingan Perseroan. ----------

b. Melakukan tugas, wewenang, dan tanggungjawab sesuia

dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan

keputusan RUPS;

c. Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang

dieprsiapkan oleh Direksi serta mendatangani laporan

tahunan tersebut.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

1 Pasal ini, maka :

a. Dewan Komisaris berwenang untuk :

1) melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-

dokumen lain-nya, memeriksa kas untuk keperluan

verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa

kekayaan Perseroan;

2) memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang

dipergunakan oleh Perseroan;

3) meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat

lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut

pengelolaan Perseroan;

4) mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah

dan akan dijalankan oleh Direksi;

5) meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah

Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk

menghadiri rapat Dewan Komisaris;

6) mengangkat sekretaris Dewan Komisaris, jika

dianggap perlu;

7) memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;

8) lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan

memperhatikan kemampuan Perseroan;

--- TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN DEWAN ------------

---------------------------- KOMISARIS ------------------------------

----------------------------------- Pasal 20 ---------------------------------

1. Dewan Komisaris: ----------------------------------------------

a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan

pengurusan, jalannya pengurusan Perseroan kepada

Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi ,

termasuk mengenai rencana pengembangan Perseroan,

rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan,

pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan

keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan

dengan memperhatikan kepentingan Perseroan. --------

b. Melakukan tugas, wewenang, dan tanggungjawab

sesuia dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan

dan keputusan RUPS;

c. Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang

dieprsiapkan oleh Direksi serta mendatangani laporan

tahunan tersebut.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat 1 Pasal ini, maka :

a. Dewan Komisaris berwenang untuk :

1) melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-

dokumen lain-nya, memeriksa kas untuk keperluan

verifikasi dan lain-lain surat berharga dan

memeriksa kekayaan Perseroan;

2) memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang

dipergunakan oleh Perseroan;

3) meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat

lainnya mengenai segala persoalan yang

menyangkut pengelolaan Perseroan;

4) mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang

telah dan akan dijalankan oleh Direksi;

5) meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah

Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk

menghadiri rapat Dewan Komisaris;

6) mengangkat sekretaris Dewan Komisaris, jika

dianggap perlu;

7) memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;

8) lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu

dengan memperhatikan kemampuan Perseroan;

Page 64: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

64

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

9) menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan

dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan,

jika dianggap perlu;

10) melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam

keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;

11) menghadiri rapat Direksi dan memberikan

pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang

dibicarakan;

12) melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya

sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau

keputusan RUPS.

b. Dewan Komisaris berkewajiban untuk :

1) memberikan nasihat kepada Direksi dalam

melaksanakan pengurusan Perseroan;

2) mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan,

memberikan pendapat dan saran kepada RUPS

mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi

kepengurusan Perseroan;

3) melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila

terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan yang

menimbulkan dampak material sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

4) meneliti dan menelaah laporan berkala danlaporan

tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani

laporan tahunan;

5) membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan

menyimpan salinannya;

6) melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan

sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan

tersebut dan Perseroan lain;

7) memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang

telah dilakukan selama tahun buku sebelumnya

kepada RUPS;

8) melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas

pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,

Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.

9) menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan

dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan,

jika dianggap perlu;

10) melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam

keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;

11) menghadiri rapat Direksi dan memberikan

pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang

dibicarakan;

12) melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya

sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau

keputusan RUPS.

b. Dewan Komisaris berkewajiban untuk :

1) memberikan nasihat kepada Direksi dalam

melaksanakan pengurusan Perseroan;

2) mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan,

memberikan pendapat dan saran kepada RUPS

mengenai setiap masalah yang dianggap penting

bagi kepengurusan Perseroan;

3) melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila

terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan yang

menimbulkan dampak material sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

4) meneliti dan menelaah laporan berkala danlaporan

tahunan yang disiapkan Direksi serta

menandatangani laporan tahunan;

5) membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan

menyimpan salinannya;

6) melaporkan kepada Perseroan mengenai

kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada

Perseroan tersebut dan Perseroan lain;

7) memberikan laporan tentang tugas pengawasan

yang telah dilakukan selama tahun buku

sebelumnya kepada RUPS;

8) melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka

tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang

tidak bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan

RUPS.

Page 65: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

65

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

3. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut setiap anggota Dewan

Komisaris harus:

a. mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-

undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,

transparansi, kemandirian, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, serta kewajaran;

b. beritikad baik, penuh kehati-hatian, dan bertanggung

jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan

pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan

Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan

Perseroan.

9) bersama dengan Direksi menyusun pedoman yang

mengikat setiap anggota Direksi sesuai dengan

ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

10) bersama dengan Direksi menyusun kode etik yang

berlaku bagi seluruh anggota Direksi dan anggota

Dewan Komisaris, karyawan/pegawai serta

pendukung organ yang dimiliki Perseroan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

3. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut setiap anggota

Dewan Komisaris harus:

a. mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-

undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,

transparansi, kemandirian, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, serta kewajaran;

b. beritikad baik, penuh kehati-hatian, dan bertanggung

jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan

pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan

Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan

Perseroan.

4. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib

menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

dan Rapat Umum Pemegang Saham lainnya sesuai dengan

kewenangan sebagaimana diatur dalam peratuaran

perundang-undangan dan anggaran dasar.

Pasal 35 ayat 1 Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 36 ayat 1 Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 28 ayat 2 Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Page 66: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

66

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

------------------ RAPAT DEWAN KOMISARIS -----------------

--------------------------------Pasal 21 --------------------------------

1. Segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam rapat

Dewan Komisaris. ----------------------------------------------

2. Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu

atas permintaan 1 (satu) atau beberapa anggota Dewan

Komisaris, permintaan Direksi, atau atas permintaan tertulis

dari 1 (satu) atau beberapa Pemegang Saham yang mewakili

sekurang-kurangnya 1/10 (satu persepuluh) dari jumlah saham

dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan

dibicarakan.

3. Keputusan dapat pula diambil di luar rapat Dewan Komisaris

sepanjang seluruh anggota Dewan Komisaris setuju tentang

cara dan materi yang diputuskan.

4. Dalam setiap rapat Dewan Komisaris harus dibuat risalah

rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk

pernyataan ketidaksetujuan/dissenting opinion anggota

Dewan Komisaris, jika ada) dan hal-hal yang diputuskan.

5. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 4 pasal ini

ditanda-tangani oleh Ketua rapat dan seluruh anggota Dewan

Komisaris yang hadir dalam rapat dilengkapi dengan daftar

hadir yang ditandatangani oleh Ketua rapat dan seluruh

anggota Dewan Komisaris yang hadir. Anggota Dewan

Komisaris yang tidak hadir diwajibkan memberikan pendapat

berupa persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap keputusan

rapat tersebut

6. Asli Risalah Rapat Dewan Komisaris disampaikan kepada

Direksi untuk disimpan dan dipelihara, sedangkan Dewan

Komisaris menyimpan salinannya.

-------------------- RAPAT DEWAN KOMISARIS -------------------

-----------------------------------Pasal 21 ----------------------------------

1. Segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam rapat Dewan

Komisaris. ----------------------------------------------

2. Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan

setiap waktu apabila :

a. dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan

Komisaris;

b. atas permintaan tertulis dari Direksi.

c. atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih

pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu

per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan

hak suara, dengan menyebut hal-hal yang akan dibicarakan.

3. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah

tanpa mengadakan rapat Dewan Komisaris dengan ketentuan

semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis

dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan

mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta

menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil

dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan

keputusan yang diambil dengan sah dalam rapat Dewan

Komisaris.

Diatur dalam ayat 25 Pasal ini

4.a. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat Dewan Komisaris

secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.

b. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat Dewan Komisaris

bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali

Pasal 31 ayat (1) Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 31 ayat (3) Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Page 67: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

67

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

7. Rapat Dewan Komisaris dianggap sah apabila diadakan di

tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha

Perseroan.

8. Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit setiap

bulan sekali, dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat

mengundang Direksi.

9. Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan secara

tertulis oleh Komisaris Utama atau oleh anggota Dewan

Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan

disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari

kerja sebelum rapat diadakan atau dalam waktu yang lebih

singkat jika dalam keadaan mendesak, dengan tidak

memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. -

10. Panggilan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 9 Pasal ini

harus mencantumkan agenda rapat, tanggal, waktu dan tempat

rapat.

11. Panggilan rapat tersebut tidak diperlukan apabila semua

anggota Dewan Komisaris hadir dalam rapat.

12. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil

keputusan yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh

lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Dewan

Komisaris.

13. Dalam hal penambahan agenda rapat, Rapat Dewan

Komisaris tidak berhak mengambil keputusan kecuali semua

anggota Dewan Komisaris atau wakilnya yang sah, hadir dan

menyetujui penambahan agenda rapat tersebut. --

14. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam

rapat hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya

berdasarkan kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk

dalam 4 (empat) bulan.

5. Dewan Komisaris harus menjadwalkan rapat sebagaimana

dimaksud dalam ayat 2 dan ayat 3 untuk tahun berikutnya

sebelum berakhirnya tahun buku.

6. Pada rapat yang telah dijadwalkan sebagaimana dimaksud pada

ayat 4 pasal ini, bahan rapat disampaikan kepada peserta paling

lama 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan.

7. Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan diluar jadwal

yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat 4 bahan

rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum

rapat diselenggarakan.

8. Rapat Dewan Komisaris dianggap sah apabila diadakan di

tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha

Perseroan.

9. Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan secara tertulis

oleh Komisaris Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris

yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan disampaikan dalam

jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum rapat

diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam

keadaan mendesak, dengan tidak memperhitungkan tanggal

panggilan dan tanggal rapat. -

10. Panggilan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 9 Pasal ini

harus mencantumkan agenda rapat, tanggal, waktu dan tempat

rapat.

11. Panggilan rapat tersebut tidak diperlukan apabila semua

anggota Dewan Komisaris hadir dalam rapat.

12. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil

keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2

(satu per dua) jumlah anggota Dewan Komisaris atau wakilnya

yang sah, kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat

tersebut wajib diungkap dalam laporan tahunan perseroan.

13. Dalam hal penambahan agenda rapat, Rapat Dewan Komisaris

tidak berhak mengambil keputusan kecuali semua anggota

Dewan Komisaris atau wakilnya yang sah, hadir dan

menyetujui penambahan agenda rapat tersebut. --

14. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam rapat

hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan

kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk keperluan itu. -------

Pasal 32 jo Pasal 17 ayat (1) Peraturan

OJK No. 33/POJK.04/2014

Pasal 32 jo Pasal 17 ayat (2) Peraturan

OJK No. 33/POJK.04/2014

Pasal 32 jo Pasal 17 ayat (3) Peraturan

OJK No. 33/POJK.04/2014

Pasal 31 ayat (4) Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Page 68: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

68

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

keperluan itu. ---------------------------------------------------

15. Semua rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris

Utama. -----------------------------------------------------------

16. Dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan,

Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota

Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris

Utama.

17. Dalam hal Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan,

maka anggota Dewan Komisaris yang paling lama menjabat

sebagai anggota Dewan Komisaris bertindak sebagai

pimpinan Rapat Dewan Komisaris.

18. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang paling lama

menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris lebih dari satu

orang, maka anggota Dewan Komisaris sebagaimana

dimaksud pada ayat 17 Pasal ini yang tertua dalam usia

bertindak sebagai pimpinan rapat.

19. Semua keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris diambil

dengan musyawarah untuk mufakat.

20. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai mufakat, maka

keputusan rapat Dewan Komisaris diambil dengan suara

terbanyak.

-Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama

banyaknya, jika mengenai diri orang akan dilakukan

pemungutan suara kembali secara tertutup sampai mencapai

suara terbanyak sedangkan mengenai hal-hal lain, maka akan

dilakukan pemungutan suara kembali sampai dengan

mencapai suara terbanyak.

21. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak untuk mengeluarkan

1 (satu) suara ditambah 1 (satu) suara untuk anggota Dewan

Komisaris yang diwakilinya.

22. Dalam hal usulan lebih dari dua alternatif dan hasil

pemungutan suara belum mendapatkan satu alternatif dengan

suara lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara

yang dikeluarkan, maka dilakukan pemilihan ulang terhadap

dua usulan yang memperoleh suara terbanyak sehingga salah

satu usulan memperoleh suara lebih dari 1/2 (satu per dua)

bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.

23. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang

diajukan dalam rapat.

24. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung

dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam

--------------------------------------------

15. Semua rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris

Utama. -----------------------------------------------------------

16. Dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan,

Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Dewan

Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris Utama.

17. Dalam hal Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan,

maka anggota Dewan Komisaris yang paling lama menjabat

sebagai anggota Dewan Komisaris bertindak sebagai pimpinan

Rapat Dewan Komisaris.

18. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang paling lama

menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris lebih dari satu

orang, maka anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud

pada ayat 17 Pasal ini yang tertua dalam usia bertindak sebagai

pimpinan rapat.

19. Semua keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris diambil

dengan musyawarah untuk mufakat.

20. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai mufakat, maka

keputusan rapat Dewan Komisaris diambil dengan suara

terbanyak.

-Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama

banyaknya, jika mengenai diri orang akan dilakukan

pemungutan suara kembali secara tertutup sampai mencapai

suara terbanyak sedangkan mengenai hal-hal lain, maka akan

dilakukan pemungutan suara kembali sampai dengan mencapai

suara terbanyak.

21. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak untuk mengeluarkan 1

(satu) suara ditambah 1 (satu) suara untuk anggota Dewan

Komisaris yang diwakilinya.

22. Dalam hal usulan lebih dari dua alternatif dan hasil

pemungutan suara belum mendapatkan satu alternatif dengan

suara lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara

yang dikeluarkan, maka dilakukan pemilihan ulang terhadap

dua usulan yang memperoleh suara terbanyak sehingga salah

satu usulan memperoleh suara lebih dari 1/2 (satu per dua)

bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.

23. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan

dalam rapat.

24. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung

dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.

Page 69: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

69

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

rapat.

25. a. Dalam setiap rapat Dewan Komisaris harus dibuat risalah rapat

yang berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk pernyataan

ketidaksetujuan anggota Dewan Komisaris, jika ada) dan hal-

hal yang diputuskan.

b. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 huruf a pasal

ini wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh

seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dan

disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan

Dewan Komisaris menyampaikan kepada Dewan Komisaris

apabila diminta untuk diketahui.

c. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 huruf b pasal

ini wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh

anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang hadir,

dan disampaika kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan

anggota Direksi.

d. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris dan/atau

anggota Direksi yang tidak menandatangani hasil rapat

sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c ayat ini, yang

bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis

dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat.

e. Anggota Dewan Komisaris yang tidak hadir dalam rapat

diwajibkan untuk memberikan pendapat berupa persetujuan

atau ketidaksetujuan terhadap keputusan rapat tersebut.

f. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c

ayat ini wajib didokumentasikan oleh Perseroan.

Pasal 31 ayat (4) Peraturan OJK No.

33/POJK.04/2014

Pasal 34 jo Pasal 19 ayat 1 Peraturan OJK

No. 33/POJK.04/2014

Pasal 34 jo Pasal 19 ayat 2 Peraturan OJK

No. 33/POJK.04/2014

Pasal 34 jo Pasal 19 ayat 3 Peraturan OJK

No. 33/POJK.04/2014

Pasal 34 jo Pasal 19 ayat 4 Peraturan OJK

No. 33/POJK.04/2014

Page 70: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

70

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

--- RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN --------

---------------------- TAHUNAN -------------------------------

------------------------------- Pasal 22 ---------------------------------

1. Direksi menyampaikan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan

(RKAP) kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan

persetujuan, sebelum tahun buku dimulai yang sekurang-

kurangnya memuat:

a. Misi, sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan perusahaan

yang dirinci atas setiap anggaran program kerja/kegiatan;

b. Rencana penghapusbukuan dan pemindahtanganan aktiva

tetap Perseroan;

c. Anggaran perusahaan yang dirinci atas setiap anggaran

program kerja/kegiatan;-----------

d. Proyeksi keuangan perusahaan dan anak perusahaannya;---

e. Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris; dan ------

f. Hal-hal lain yang memerlukan keputusan atau persetujuan

Dewan Komisaris

2. Rencana Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

disampaikan paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum

berakhirnya tahun buku. Atas rencana kerja tersebut, Dewan

Komisaris wajib meneliti, menelaah dan menandatangani serta

memberikan persetujuan atau pengesahan terhadap Rencana

Kerja dan Anggaran Perseroan yang disiapkan Direksi, selambat-

lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tahun buku baru dimulai

- Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari

dan berakhir pada tanggal 31 (tigapuluh satu) Desember

tahun yang sama. Pada akhir bulan Desember tiap tahunn,

buku-buku Perseroan ditutup

- Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari

dan berakhir pada tanggal 31 (tigapuluh satu) Desember

tahun yan sama. Pada akhir bulan Desember tiap tahun,

buku-buku Perseroan ditutup.

3. Direksi menyusun laporan tahunan (terdiri dari neraca

perhiungan laba rugi tahun buku yang bersangkutan beserta

laporan lainnya) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku yang telah diaudit oleh Akuntan Publik

yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal serta telah

ditandatangani oleh semua anggota Dieksi dan anggota Dewan

Komisaris untuk diajukan kepada dan guna mendapatkan

persetujuan dan pengesaham dalam RUPS Tahunan.--------------

- Laporan Tahunan tersebut harus sudah disediakan di kantor

---- RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN ---------

--------------------------- TAHUNAN --------------------------------

---------------------------------- Pasal 22 ----------------------------------

1. Direksi menyampaikan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan

(RKAP) kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan

persetujuan, sebelum tahun buku dimulai yang sekurang-

kurangnya memuat:

a. Misi, sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan perusahaan

yang dirinci atas setiap anggaran program kerja/kegiatan;

b. Rencana penghapusbukuan dan pemindahtanganan aktiva

tetap Perseroan;

c. Anggaran perusahaan yang dirinci atas setiap anggaran

program kerja/kegiatan;-----------

d. Proyeksi keuangan perusahaan dan anak perusahaannya;--

e. Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris; dan ------

f. Hal-hal lain yang memerlukan keputusan atau persetujuan

Dewan Komisaris

2. Rencana Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

disampaikan paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum

berakhirnya tahun buku;

3. Atas rencana kerja tersebut, Dewan Komisaris wajib meneliti,

menelaah dan menandatangani serta memberikan persetujuan

atau pengesahan terhadap Rencana Kerja dan Anggaran

Perseroan yang disiapkan Direksi, selambat-lambatnya 30 (tiga

puluh) hari setelah tahun buku baru dimulai.

4. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari dan

berakhir pada tanggal 31 (tigapuluh satu) Desember tahun yang

sama. Pada akhir bulan Desember tiap tahunn, buku-buku

Perseroan ditutup.

5. Direksi menyusun laporan tahunan (terdiri dari neraca

perhiungan laba rugi tahun buku yang bersangkutan beserta

laporan lainnya) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku yang telah diaudit oleh Akuntan Publik

yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal serta telah

ditandatangani oleh semua anggota Dieksi dan anggota Dewan

Komisaris untuk diajukan kepada dan guna mendapatkan

persetujuan dan pengesaham dalam RUPS Tahunan.-------------

- Laporan Tahunan tersebut harus sudah disediakan di kantor

Page 71: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

71

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

Perseroan paling lambat 16 (enam belas) harus sebelum

tanggal RUPS Tahunan.----------------------------

4. Sebelum menandatangani Laporan Tahunan tersebut dalam ayat

(2) pasal ini, Dewan Komisaris akan menelaah dan menilai

Laporan Tahunana tersebut dan untuk keperluan mana dapat

diminta bantuan tenaga ahli atas biaya Perseroan dan kepada

siapa Direksi wajib memberikan keterangan yang diperlukan.

Perseroan wajib mengumumkan Laporan Tahunan berupa Neraca

dan Laporan Laba Rugi Perseroan dalam 2 (dua) surat kabar harian

berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan satu

diantaranya yang terbit ditempat kedudukan Perseroan sebagaimana

yang ditetapkan oleh Direksi, sesuai dengan ketentun peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan paling lambat 16 (enam belas) hari sebelum

tanggal RUPS Tahunan.----------------------------

6. Sebelum menandatangani Laporan Tahunan tersebut dalam ayat

(2) pasal ini, Dewan Komisaris akan menelaah dan menilai

Laporan Tahunana tersebut dan untuk keperluan mana dapat

diminta bantuan tenaga ahli atas biaya Perseroan dan kepada

siapa Direksi wajib memberikan keterangan yang diperlukan.

7. Perseroan wajib mengumumkan Laporan Tahunan berupa

Neraca dan Laporan Laba Rugi Perseroan dalam 2 (dua) surat

kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional

dan satu diantaranya yang terbit ditempat kedudukan Perseroan

sebagaimana yang ditetapkan oleh Direksi, sesuai dengan

ketentun peraturan perundang-undangan yang berlaku

---------------- PENGGUNAAN LABA BERSIH ----------------

----------- DAN PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM -----------

-------------------------------- Pasal 23 --------------------------------

1. Penggunaan laba bersih termasuk jumlah penyisihan untuk

cadangan kerugian diputuskan oleh RUPS. --------

2. Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk

cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini

dibagikan kepada Pemegang Saham sebagai dividen, kecuali

ditentukan lain oleh RUPS. --------------------------

3. Selain penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud pada

ayat 2 Pasal ini, RUPS dapat menetapkan penggunaan laba

bersih untuk pembagian lain seperti tantiem untuk Direksi

dan Dewan Komisaris, bonus untuk karyawan, atau

penempatan laba bersih tersebut dalam cadangan Perseroan,

yang antara lain diperuntukkan bagi perluasan usaha

Perseroan yang prosentasenya masing-masing ditetapkan tiap

tahun oleh RUPS. -----------------------------

4. Dividen sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini hanya

boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba

yang positif. ----------------------------------------

5. Penggunaan laba bersih untuk tantiem dan bonus

sebagaimana dimaksud pada ayat 3 Pasal ini, dilakukan

sepanjang tidak dianggarkan dan tidak diperhitungkan sebagai

biaya dalam tahun berjalan. -------------------------

6. Apabila Perseroan menunjukkan peningkatan kinerja yang

ditunjukkan dengan pelampauan target yang harus dicapai dan

------------------ PENGGUNAAN LABA BERSIH ------------------

------------- DAN PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM -------------

---------------------------------- Pasal 23 ---------------------------------

1. Penggunaan laba bersih termasuk jumlah penyisihan untuk

cadangan kerugian diputuskan oleh RUPS. --------

2. Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk

cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini

dibagikan kepada Pemegang Saham sebagai dividen, kecuali

ditentukan lain oleh RUPS. --------------------------

3. Selain penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud pada

ayat 2 Pasal ini, RUPS dapat menetapkan penggunaan laba

bersih untuk pembagian lain seperti tantiem untuk Direksi dan

Dewan Komisaris, bonus untuk karyawan, atau penempatan

laba bersih tersebut dalam cadangan Perseroan, yang antara lain

diperuntukkan bagi perluasan usaha Perseroan yang

prosentasenya masing-masing ditetapkan tiap tahun oleh RUPS.

-----------------------------

4. Dividen sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini hanya

boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang

positif. ----------------------------------------

5. Penggunaan laba bersih untuk tantiem dan bonus sebagaimana

dimaksud pada ayat 3 Pasal ini, dilakukan sepanjang tidak

dianggarkan dan tidak diperhitungkan sebagai biaya dalam

tahun berjalan. -------------------------

6. Apabila Perseroan menunjukkan peningkatan kinerja yang

ditunjukkan dengan pelampauan target yang harus dicapai dan

Page 72: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

72

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

laba tahun bersangkutan positif, meskipun belum mempunyai

saldo laba yang positif, maka Perseroan dapat memberikan

tantiem atau insentif kinerja untuk anggota Direksi dan

Dewan Komisaris serta bonus untuk karyawan sepanjang

telah dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya. -----------

7. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku

menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana

cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam

pembukuan Perseroan dan dalam tahun-tahun yang akan

datang Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama

kerugian yang tercatat itu belum sama sekali tertutup, dengan

tidak mengurangi ketentuan perundangan-undangan yang

berlaku. -----------------------

8. Kecuali bagian dividen yang menjadi hak Negara Republik

Indonesia, dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima)

tahun setelah disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan

dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu. -

9. Dividen dalam dana cadangan khusus tersebut dapat diambil

oleh Pemegang Saham yang berhak dengan menyampaikan

bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh

Direksi Perseroan dengan syarat pengambilannya tidak secara

sekaligus dan dengan membayar biaya administrasi yang

ditetapkan Direksi. --

10. Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tidak diambil dalam

jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan.

11. Pembagian dividen interim ditetapkan berdasarkan keputusan

Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris,

dengan memperhatikan ayat 12 Pasal ini. -------

12. Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan

menderita kerugian, dividen interim yang telah dibagikan

harus dikembalikan oleh Pemegang Saham kepada Perseroan.

13. Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara

tanggung renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal

Pemegang Saham tidak dapat mengembalikan dividen interim

sebagaimana dimaksud pada ayat 12 Pasal ini. ---

laba tahun bersangkutan positif, meskipun belum mempunyai

saldo laba yang positif, maka Perseroan dapat memberikan

tantiem atau insentif kinerja untuk anggota Direksi dan Dewan

Komisaris serta bonus untuk karyawan sepanjang telah

dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya. -------------------

7. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku

menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana

cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam

pembukuan Perseroan dan dalam tahun-tahun yang akan datang

Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang

tercatat itu belum sama sekali tertutup, dengan tidak

mengurangi ketentuan perundangan-undangan yang berlaku. ---

--------------------

8. Kecuali bagian dividen yang menjadi hak Negara Republik

Indonesia, dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima)

tahun setelah disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan dalam

dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu. -----------

9. Dividen dalam dana cadangan khusus tersebut dapat diambil

oleh Pemegang Saham yang berhak dengan menyampaikan

bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh

Direksi Perseroan dengan syarat pengambilannya tidak secara

sekaligus dan dengan membayar biaya administrasi yang

ditetapkan Direksi. --

10. Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tidak diambil dalam

jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan. -

11. Pembagian dividen interim ditetapkan berdasarkan keputusan

Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris,

dengan memperhatikan ayat 12 Pasal ini. -------

12. Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan

menderita kerugian, dividen interim yang telah dibagikan harus

dikembalikan oleh Pemegang Saham kepada Perseroan. ---------

13. Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara

tanggung renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal Pemegang

Saham tidak dapat mengembalikan dividen interim

sebagaimana dimaksud pada ayat 12 Pasal ini. ---

Page 73: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

73

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

-------------- PENGGUNAAN DANA CADANGAN ---------------------

-------------------------- Pasal 24 ----------------------------------

1. Perseroan membentuk cadangan wajib dan cadangan lainnya.

2. Penyisihan laba bersih untuk cadangan sebagaimana

dimaksud pada ayat 1 Pasal ini berlaku apabila Perseroan

mempunyai saldo laba yang positif.

3. Penyisihan laba bersih untuk cadangan wajib sebagaimana

dimaksud dalam ayat 1 pasal ini dilakukan sampai cadangan

tersebut mencapai paling sedikit 20% (duapuluh persen) dari

jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. –

4. Cadangan wajib sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal

ini yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud pada

ayat 3 pasal ini hanya dapat dipergunakan untuk menutup

kerugian Perseroan yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan

lainnya.

5. Apabila dana cadangan wajib sebagaimana dimaksud pada

ayat 1 pasal ini telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen)

tersebut, maka RUPS dapat memutuskan agar kelebihan dari

dana cadangan tersebut digunakan bagi keperluan Perseroan.

6. Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan

tersebut memperoleh laba, dengan cara yang dianggap baik

oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan

dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

7. Laba yang diperoleh dari dana cadangan itu dimasukkan

dalam perhitungan laba rugi.

--------------- PENGGUNAAN DANA CADANGAN ---------------

--------------------------------- Pasal 24 ----------------------------------

1. Perseroan membentuk cadangan wajib dan cadangan lainnya.

2. Penyisihan laba bersih untuk cadangan sebagaimana dimaksud

pada ayat 1 Pasal ini berlaku apabila Perseroan mempunyai

saldo laba yang positif.

3. Penyisihan laba bersih untuk cadangan wajib sebagaimana

dimaksud dalam ayat 1 pasal ini dilakukan sampai cadangan

tersebut mencapai paling sedikit 20% (duapuluh persen) dari

jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. –

4. Cadangan wajib sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini

yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud pada

ayat 3 pasal ini hanya dapat dipergunakan untuk menutup

kerugian Perseroan yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan

lainnya.

5. Apabila dana cadangan wajib sebagaimana dimaksud pada

ayat 1 pasal ini telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen)

tersebut, maka RUPS dapat memutuskan agar kelebihan dari

dana cadangan tersebut digunakan bagi keperluan Perseroan.

6. Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan

tersebut memperoleh laba, dengan cara yang dianggap baik

oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan

dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

7. Laba yang diperoleh dari dana cadangan itu dimasukkan

dalam perhitungan laba rugi.

Page 74: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

74

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

------------- PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR -----------------

-------------------------- Pasal 25--------------------------------

1. Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS, yang

harus dihadiri pemegang saham Seri A Dwiwarna dan

pemegang saham lainnya atau kuasa mereka yang sah yang

bersama-sama mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga)

bagian dari seluruh saham yang telah dikeluarkan yang

mempunyai hak suara yang sah dan keputusan diambil

berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Di dalam hal

keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak

dapat tercapai, maka keputusan disetujui oleh pemegang

saham Seri A Dwiwarna dan pemegang saham lainnya atau

kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling

sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang

dikeluarkan dengan sah dalam RUPS. ------------------

-Pengubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan

akta Notaris dan dalam Bahasa Indonesia. --------

2. Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut

nama Perseroan dan/atau tempat kedudukan Perseroan,

maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, jangka waktu

berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan

modal ditempatkan dan disetor dan/atau pengubahan status

Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan Terbuka atau

sebaliknya, harus mendapat persetujuan dari Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. -------

3. Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal

yang tersebut dalam ayat 2 Pasal ini cukup diberitahukan

kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia.

4. Apabila dalam RUPS yang dimaksud dalam ayat 1 kuorum

yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10

(sepuluh) hari dan paling lambat 21 (duapuluh satu) hari

setelah RUPS pertama itu dapat diselenggarakan RUPS ke

dua dengan acara dan syarat yang sama seperti yang

diperlukan untuk RUPS pertama, kecuali mengenai jangka

waktu pemanggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh)

hari sebelum RUPS ke dua tersebut, serta untuk pemanggilan

-------------- PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR ------------------

----------------------------- Pasal 25------------------------------------

1. Pengubahan Anggaran Dasar harus dibuat dengan akta Notaris

dan dalam Bahasa Indonesia. ---------------------------

2. Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut nama

Perseroan dan/atau tempat kedudukan Perseroan, maksud dan

tujuan serta kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya Perseroan,

besarnya modal dasar, pengurangan modal ditempatkan dan

disetor dan/atau pengubahan status Perseroan yang tertutup

menjadi Perseroan Terbuka atau sebaliknya, harus mendapat

persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia. -------

3. Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal

yang tersebut dalam ayat 2 Pasal ini cukup diberitahukan

kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia.

4. Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS yang harus

dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna,

dengan memakai ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum

dalam Pasal 15 Anggaran Dasar.

Page 75: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

75

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

RUPS ke dua tersebut tidak perlu dilakukan

pemberitahuan/pengumuman terlebih dahulu. Dalam RUPS

ke dua tersebut harus dihadiri pemegang saham Seri A

Dwiwarna dan pemegang saham lainnya atau kuasa mereka

yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/5 (tiga

per lima) bagian dari seluruh saham yang telah dikeluarkan

dengan hak suara yang sah dan keputusan diambil

berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Di dalam hal

keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak

dapat tercapai, maka keputusan disetujui oleh pemegang

saham Seri A Dwiwarna dan pemegang saham lainnya atau

kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling

sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang

dikeluarkan dengan sah dalam RUPS ke dua.

5. Jikalau kuorum dalam RUPS ke dua tersebut juga tidak

terpenuhi, maka dapat diadakan RUPS yang ke tiga, setelah

mendapat persetujuan dari dan sesuai dengan persyaratan

tentang pemanggilan, waktu penyelenggaraan serta

persyaratan kuorum dan pengambilan keputusan RUPS ke

tiga sebagaimana yang ditentukan oleh Ketua Pengadilan

Negeri yang wilayah hukumnya mencakup tempat kedudukan

Perseroan. ------

-------------- PENGGABUNGAN, PELEBURAN, ---------------------

--------- PENGAMBILALIHAN, DAN PEMISAHAN --------

-------------------------------- Pasal 26 --------------------------------

1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, maka penggabungan, peleburan,

pengambilalihan, dan pemisahan hanya dapat dilakukan

berdasarkan keputusan RUPS yang dihadiri oleh pemegang

saham Seri A Dwiwarna dan pemegang saham lainnya atau

kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling

sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham

dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui

berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal

keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak

dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara

setuju dari pemegang saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang

saham lainnya atau kuasa mereka yang sah yang bersama-

sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari

jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS. ------

---------------- PENGGABUNGAN, PELEBURAN, -----------------

-------------- PENGAMBILALIHAN, PEMISAHAN ------------------

---------------------------------- Pasal 26 ----------------------------------

1. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan

ditetapkan oleh RUPS dengan memenuhi ketentuan-ketentuan

sebagaimana dicantumkan dalam Pasal 15 Anggaran Dasar.

2. Ketentuan-ketentuan lebih lanjut tentang Penggabungan,

Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan adalah sebagaimana

dimuat dalam peraturan perundang-undangan khususnya

peraturan di bidang Pasar Modal.

Page 76: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

76

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

2. Apabila dalam RUPS yang dimaksud tersebut di atas kuorum

yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10

(sepuluh) hari dan paling lambat 21 (duapuluh satu) hari

setelah RUPS pertama itu dapat diselenggarakan RUPS ke

dua dengan acara yang sama seperti RUPS pertama dan

Pemanggilan RUPS harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh)

hari sebelum RUPS ke dua tersebut, serta untuk

pemanggilanRapat tersebut tidak perlu dilakukan

pemberitahuan/pengumuman terlebih dahulu. ----------------

-RUPS yang ke dua tersebut harus dihadiri oleh pemegang

saham Seri A Dwiwarna dan pemegang saham lainnya atau

kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling

sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham

dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui

berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal

keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak

dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara

setuju dari pemegang saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang

saham lainnya atau kuasa mereka yang sah yang bersama-

sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari

jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS ke

dua.

3. Jikalau kuorum dalam RUPS ke dua tersebut juga tidak

terpenuhi, maka dapat diadakan RUPS yang ke tiga, setelah

mendapat persetujuan dari dan sesuai dengan persyaratan

tentang pemanggilan, waktu penyelenggaraan rapat serta

persyaratan kuorum dan pengambilan keputusan sebagaimana

yang ditentukan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang wilayah

hukumnya mencakup tempat kedudukan Perseroan.

4. Direksi wajib mengumumkan paling sedikit dalam 2 (dua)

surat kabar harian berbahasa Indonesia, satu diantaranya

berperedaran nasional dan satu lainnya yang terbit di tempat

kedudukan Perseroan mengenai rencana penggabungan,

peleburan, pengambilalihan, dan pemisahan Perseroan paling

lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan RUPS. ----

Page 77: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

77

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

--- PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYA --

------------------ STATUS BADAN HUKUM ---------------------------

-------------------------- Pasal 27 --------------------------------

1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, pembubaran Perseroan hanya dapat

dilakukan berdasarkan keputusan RUPS yang dihadiri oleh

Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan pemegang saham

lainnya atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama

mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari

jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan

keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

-Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk

mufakat tidak dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan

suara setuju dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan

pemegang saham lainnya atau kuasa mereka yang sah yang

bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat)

bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam

RUPS.

-Apabila dalam RUPS yang dimaksud tersebut di atas kuorum

yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10

(sepuluh) hari dan paling lambat 21 (duapuluh satu) hari

setelah RUPS pertama itu dapat diselenggarakan RUPS ke

dua dengan acara yang sama seperti RUPS pertama. ---

-Pemanggilan RUPS harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh)

hari sebelum RUPS ke dua tersebut, serta untuk pemanggilan

rapat tersebut tidak perlu dilakukan

pemberitahuan/pengumuman terlebih dahulu. -------------

-RUPS ke dua tersebut harus dihadiri oleh Pemegang Saham

Seri A Dwiwarna dan pemegang saham lainnya atau kuasa

mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit

2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan

hak suara yang sah dan keputusan berdasarkan musyawarah

untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan

musyawarah untuk mufakat tidak dicapai, maka keputusan

diambil berdasarkan suara setuju dari Pemegang Saham Seri

A Dwiwarna dan pemegang saham lainnya atau kuasa mereka

yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga

per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan

sah dalam RUPS.

-Jikalau kuorum dalam RUPS ke dua tersebut juga tidak

terpenuhi, maka dapat diadakan RUPS ke tiga, setelah

--- PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYA --

------------------ STATUS BADAN HUKUM -------------------------

---------------------------- Pasal 27 --------------------------------

1. Pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan

RUPS dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 15

Anggaran Dasar .

2. Apabila Perseroan dibubarkan berdasarkan keputusan RUPS

atau dinyatakan bubar berdasarkan penetapan pengadilan, maka

dilakukan likuidasi oleh likuidator.

3. Likuidator bertanggung jawab kepada RUPS dan/atau kepada

pengadilan yang mengangkatnya atas likuidasi Perseroan yang

dilakukan.

4. Likuidator wajib memberitahukan kepada Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia dan melakukan pengumuman hasil proses

likuidasi dalam surat kabar setelah RUPS memberikan

pelunasan dan pembebasan kepada likuidator atau setelah

pengadilan negeri menerima pertanggung jawaban likuidator.

5. Ketentuan mengenai pembubaran, likuidasi dan berakhirnya

status badan hukum adalah dengan memperhatikan peraturan

perundang-undangan khususnya ketentuan di bidang Pasal

Modal.

Page 78: Matriks AD WIKA 1Matriks AD WIKA 2 ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI 3) Bendung, bendungan dan terowongan. ----- 4) Bangunan pengelolaan air bersih

Matriks AD WIKA

78

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

mendapat persetujuan dari dan sesuai dengan persyaratan

tentang pemanggilan, waktu penyelenggaraan rapat serta

persyaratan kuorum dan pengambilan keputusan sebagai-

mana yang ditentukan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang

wilayah hukumnya mencakup tempat kedudukan Perseroan.

2. Apabila Perseroan dibubarkan maka harus dikuti dengan

likuidasi sesuai dengan ketentuan Pasal 142 sampai dengan

Pasal 152 UUPT.

---------------- TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) ---------------

------------------------------- Pasal 28 ---------------------------------

Untuk hal-hal yang mengenai Pemegang Saham yang berkaitan

dengan Perseroan, para Pemegang Saham dianggap bertempat

tinggal pada alamat sebagaimana dicatat dalam Buku Daftar

Pemegang Saham yang dimaksud dalam Pasal 7 Anggaran Dasar.

------------------ TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) ------------------

--------------------------------- Pasal 28 -----------------------------------

Untuk hal-hal yang mengenai Pemegang Saham yang berkaitan

dengan Perseroan, para Pemegang Saham dianggap bertempat

tinggal pada alamat sebagaimana dicatat dalam Buku Daftar

Pemegang Saham yang dimaksud dalam Pasal 7 Anggaran Dasar.

----------- KETENTUAN-KETENTUAN PENUTUP -----------------

------------------------ Pasal 29 ----------------------------------

Dalam segala hal yang tidak atau tidak cukup diatur dalam

Anggaran Dasar ini, maka RUPS yang akan memutuskannya.

------------- KETENTUAN-KETENTUAN PENUTUP -------------

--------------------------------- Pasal 29 -----------------------------------

Dalam segala hal yang tidak atau tidak cukup diatur dalam

Anggaran Dasar ini, maka RUPS yang akan memutuskannya.