Material Handling
-
Upload
denny-simeon -
Category
Documents
-
view
339 -
download
35
Transcript of Material Handling
MATERIAL HANDLING
Rini Prasetyani, Ir. MT.
Definisi
Seni dan ilmu pengetahuan dari perpindahan, penyimpanan, perlindungan dan pengawasan material
penanganan material dalam jumlah yang tepat dari material yang sesuai, dalam kondisi yang baik, pada tempat yang cocok, pada waktu yang tepat, pada posisi yang benar, dalam urutan yang sesuai, dengan biaya yang murah dan menggunakan metode yang benar.
Prinsip Material Handling Right Material : Material yang disediakan sesuai dengan yang
dipesan oleh bagian produksi, akan lebih akurat jika menggunakan peralatan otomatis.
Right Mount : Jumlah yang disediakan oleh bagian material handling sesuai jumlah kebutuhan.
Right Condition : Sesuai dengan keinginan konsumen (misal tidak rusak, kondisi barang dipak atau tidak dipak, diurut penyusunannya, dlan lain-lain).
Right Place : Menempatkan material langsung dilokasi akhir siap untuk digunakan, tidak di tengah-tengah perjalanan (misal di gang).
Right Sequence : Urutan penanganan material yang efisien misalnya dengan penyederhanaan kerja, efisiensi manufakturing.
Right Cost : Mendesain bentuk yang efisien sehingga biaya menjadi efisien ‘Not the lowest cost’.
Right time : On time delivery, jika proses material handling di dalam pabrik dilakukan dengan peralatan otomatis syarat ini akan lebih mudah dicapai.
Prinsip Desain Material Handling1. Planning principle, perencanaan dibuat dengan menjawab pertanyaan what
(materialnya), where dan when (pergerakanya), how dan who (metodanya).2. Standardization principle, adanya standard metoda kerja dan alat yang
digunakan.3. Work principle, yaitu meminimalkan kerja. Ukuran kerja (work) adalah
aliran material (volume, jarak, jumlah) dikali jarak perpindahan.4. Ergonomic principle, Pekerjaan dan kondisi kerja sesuai dengan operator.5. Unit Load principle, unit load adalah satuan atau kemasan pemindahan
barang untuk sekali pemindahan misalnya pallet, tote pans, kontainer, dan lain-lain.
6. Space Utilisation, pemanfaatan ruang semaksimal mungkin.7. System principle, yaitu interaksi antara entity yang membentuk pekerjaan
secara keseluruhan.8. Automation principle, yaitu penggunaan sistem otomatisasi yang dikontrol
melalui komputer.9. Environmental principle, memperhatikan kondisi lingkungan dan tidak
merusak lingkungan.10. Life cycle cost principle, yaitu berfikir bagaimana cash flow akan terjadi
terhadap suatu sistem material handling yang akan diterapkan mulai dari investasi peralatan maupun lokasi yang dipakai sampai dilakukan penggantian dengan metode yang baru.
Desain Unit Load
Sejumlah barang atau barang besar yang disusun pada suatu tempat sehingga semuanya dapat dibawa sebagai single objek.
Suatu unit load bisa terdiri atas satu barang yang siap dipindahkan, atau satu unit kardus diatas conveyor, atau satu unit barang diatas pallet atau satu kontainer barang yang dibawa oleh trailler
Bertambah kecil ukuran unit load akan mengurangi terjadinya barang work in process dan mendukung penerapan metoda just in time
Dua prinsip penting dalam menentukan ukuran unit load adalah kapasitas volume dan kapasitas berat unit load.
Penggunaan kontainer yang bisa dipakai ulang akan lebih hemat. Kontainer yang bisa disusun secara stacking dan nesting lebih baik
Jenis Kontainer
Stacking adalah kemampuan setiap kontainer disusun diatas kontainer lain pada saat terisi penuh.
Nesting adalah model kontainer yang memungkinkannya disusun didalam kontainer lain saat dalam kondisi kosong
Pallet
Pallet merupakan suatu unit load yang sering digunakan.
Ukuran pallet yang umum adalah :
32 x 40 in 40 x 48 in 48 x 40 in
36 x 48 in 42 x 42 in 48 x 48 in
Peralatan Material Handling
1. Containers dan Unitizing Equipment. Container : Pallet, Skids dan skids
boxes, Tote pans Unitizer : Stretchwrap Palletizers
a. Tote pans adalah kontainer plastik yang biasanya memiliki kemampuan Stackable dan Nestable
b. Skids box adalah kontainer yang cukup kokoh karena dibuat dari baja, mempunyai kemampuan bisa menjaga kondisi suhu didalamnya. Gambar 5.3 Stretchwrap
equipment
2. Material transport Equipment
Conveyors : Chute conveyors, Belt conveyor, Roller conveyor, Wheel conveyor, Slat conveyor, Chain conveyor, dan lain-lain.
Industrial vehicle : – Walking : Hand truck, hand cart,
pallet jack, Walkie stacker– Riding : Pallet truck, platform
truck, fork lift, tractor trailler– Automated : Automated
gueded vehicle (AGV) AGV adalah kendaraan pabrik
yang berjalan tanpa dikendarai tetapi dikendalikan lewat computer atau gelombang radio. Spiral Chute Conveyor
Flat Belt Conveyor
Pallet Jack
Walkie Stacker
Lift Truck
Monorail, hoists, Cranes
HoistJib Cranes Monorail
3. Storage and Retrieval Equipment
a. Unit load storage equipment : Block stacking, pallet stacking frame, drive in rack
b. Unit load retrieval equipment : Walkie stacker : Automatic Storage and Retrieval System (ASRS)
ASRS merupakan sistem pengambilan material secara otomatis dari gudang dan dikirim ke stasiun-stasiun kerja. Pengendalian peralatan otomatis ini dilakukan melalui program computer.
Block Stacking
4. Automatic data collection and Communication Equipment
Automatic identification and recognition : Bar code, magnetic stripe.
Automatic paperless communication : Radio frequency data terminal, Smart Card.
Estimasi Ongkos Material Handling
OMH = Biaya mesin + Biaya operator Biaya mesin = Biaya perawatan + Biaya Bahan
Bakar + Depresiasi Depresiasi adalah biaya penyusutan terhadap
umur mesin/alat selama umur ekonomis alat tersebut.
Depresasi mesin = Harga alat/umur ekonomis x 1 tahun/ jumlah hari kerja x 1 hari/jam kerja= Rp / jam
Ongkos Material handling
LuasBLuasA 2/12/1
LuasCLuasBLuasA 2/12/12/1
i j
ijijij dcfz =
dimana : fij = frekwensi perpindahan antara stasiun i dan j
cij = ongkos material handling per-satuan jarak
dij = jarak antara stasiun i dan j
Jarak antar stasiun dapat dihitung setelah ditentukan posisi setiap stasiun didalam lantai produksi (shopfloor). Jika urutan penempatan stasiun adalah ABCD, maka :
Jarak stasiun A ke C =
Jarak stasiun A dan B =
Contoh : Gaji operator MH = Rp 800.000 per-bulan, sebulan 25 hari kerja dan sehari 8 jam kerja. Harga pallet jack = 30 juta dengan umur ekonomis 10 tahun. Biaya perawatan sebulan 500.000 dan biaya bahan bakar 1.000.000/ bulan . Jarak tempuh pallet jack per jam 200 meter. Maka OMH :
Biaya perawatan = 500.000/(25 hari x 8 jam) = Rp 2500/jam Biaya B. Bakar = 1.000.000/ (25 x 8 jam) = Rp.5000/ jam Depresiasi = 30 juta /(10 tahun x 300hari x 8 jam) =Rp1.250 / jam Biaya operator = 800.000/(25 hari x 8 jam) = Rp 4.000 / jam Ongkos peralatan = B. Perawatan + Depresiasi + B. Bahan bakar = 2500 + 1250 + 5000= Rp 8.750 / jam OMH = Ongkos peralatan MH + Ongkos operator = 8.750 / jam + Rp 4.000 / jam = Rp 12.750 / jam = Rp 12.750 / 200 m = Rp 63.75 / m
Tujuan (Meyers, 1993)
Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan memberikan perlindungan terhdap material.
Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja
meningkatkan produktivitas Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas mengurangi bobot mati sebagai pengawasan persediaan
Jenis peralatan
Conveyor Crane dan hoist Trucks
Pertimbangan perancangan sistem material handling Karakteristik material tingkat aliran tipe tata letak pabrik
1. Karakteristik material
Sifat fisik ukuran berat bentuk kondisi resiko keamanan
2.Tingkat aliran material
Jumlah aliran rendah dan jarak perpindahan relatif pendek handtruck
Jumlah aliran rendah dan jarak perpindahan sedikit lebih jauh AGV
Jumlah aliran sangat tinggi conveyor Jumlah aliran sangat tinggi dan jarak
perpindahan sedikit lebih jauh AGV Train
3. Tipe tata letak
Fixed position layout crane, hoist, truck process layout handtruck, forklift, AGV product layout conveyor, truck
Tingkat Mekanisasi
Manual dengan ketergantungan tenaga fisik handtruck
mekanik truck, conveyor dan crane mekanik dengan bantuan komputer Otomatis Otomatis penuh
Prinsip-prinsip material handling(Meyers, 2003) Perencanaan sistem aliran aliran material penyederhanaan gravitasi memanfaatkan ruangan ukuran satuan mekanisasi
Otomasi pemilihan peralatan standardisasi kemampuan adaptasi bobot mati utilisasi perawatan keuangan
Prinsip-prinsip material handling(Meyers, 2003)
Prinsip-prinsip material handling(Meyers, 2003) Pengawasan kapasitas efektivitas keamanan
Biaya penanganan material
Biaya investasi
harga pembelian peralatan, harga komponen alat bantu dan biaya instalasi
biaya operasi
biaya perawatan, biaya bahan bakar dan biaya tenaga kerja
biaya pembelian muatan
biaya pembelian pallet dan container biaya pengepakan dan kerusakan material
Contoh
Sebuah alat angkut forklift dibeli dengan harga Rp. 50 juta diharapkan umur ekonomis 5 tahun. Biaya BBM Rp.20000/hari, biaya perawatan Rp.5000/jam. Jika forklift berjalan rata-rata 15000 m/hari, tentukan biaya persatuan jarak. Diasumsikan alat angkut beroperasi 300 hari/tahun dan upah operator Rp.10000/jam.
Penyelesaian
Depresiasi = Rp50.000.000 x1thx1hari/(5th x 300 hr x 8 jam) =
= Rp. 4.166/ jam Jarak pengangkutan tiap jam =
15000m/hr / 8 jam = 1875 m/jam Total biaya = biaya maintenance + biaya BBM + biaya
depresiasi + biaya operator
= 5000+20000/8+4166+10000 = Rp. 21666/jam Biaya material handling (OMH/M) =
21666/1875 = Rp.11,55/m
Rasio Produktivitas
Indeks pekerja penanganan material
IPPM =
dimana:
l = pekerja yang menangani material
handling
L = jumlah pekerja keseluruhan
L
l
Indeks penggunaan peralatan
IPP =
dimana:
k = komponen yang ditangani
K = kapasitas teoritis
K
k
Rasio Produktivitas
Indeks penggunaan ruang penyimpanan
IPRP =
dimana
s = luas ruang penyimpanan yang dipakai
S = luas ruangan seluruhnya
Rasio Produktivitas
S
s
Indeks Pergerakan Operasi (IPO)
IPO =
dimana:
m = jumlah gerakan perpindahan material
M = jumlah operasi produktif
Rasio Produktivitas
M
m
Indeks efisiensi siklus manufacturing
IESM =
dimana:
Ta = waktu kegiatan produksi/operasi
Td = waktu tersedia
Rasio Produktivitas
Td
Ta
Prosentase area gang
PAG =
dimana:
As = area yang digunakan untuk gang
Ts = jumlah ruangan
Nilai ideal : 0,1 - 0,15
Rasio Produktivitas
Ts
As
Faktor-faktor untuk Pemilihan Peralatan Material Handling Material yang dipindahkan
jenis, berat, volume, bentuk, ukuran material yang dipindahkan
Perpindahan/gerakan
frekuensi, jalur, lebar gang, mekanisme loading&unloading
Penyimpanan
area, volume, bentuk dan ukuran fasilitas penyimpanan, jarak antara kolom dll
Biaya
biaya operasi dan investasi peralatan, tingkat suku bunga, depresiasi, umur ekonomis peralatan
Faktor-faktor lain
fleksibilitas dalam melakukan pekerjaan ganda dan pekerjaan atas beberapa produk
Faktor-faktor untuk Pemilihan Peralatan Material Handling
Contoh
Dua peralatan material handling, hand truck dan forklift digunakan untuk memindahkan produk A dan B. Pilih dari peralatan tersebut yang lebih hemat untuk dipakai, jika karakterisasi produk dan spesifikasi peralatanadalah sbb:
Produk yang dipindahkan
Volume (cm)
Jarak perpindahan
Satuan yang dipindahkan
A 30x15x15 10x5x5
150m 230/hari 350/hari
B 60x60x60 75x75x75
150m 260/hari 200/hari
Peralatan MaksimumVolume (cm)
Biayaloading/unloading
Ongkos materialhandling(OMH/m)
Handtruck 150x90x120 Rp.50000 Rp.1500
Forklift 120x120x120 Rp.25000 Rp.7500
Penyelesaian
Langkah 1 Menentukan kapasitas peralatan
Produk A:
handtruck =
forklift =
Produk B:
handtruck =
forklift =
unit240151530
12090150
xx
xx
unit256151530
120120120
xx
xx
unit4606060
12090150
xx
xx
unit8606060
120120120
xx
xx
Langkah 2 Menentukan frekuensi perpindahan
Produk A dengan handtruck/hari
Produk B dengan handtruck/hari = 260/4= 65 kali
Produk A dengan forklift/hari = 230/256 = 1 kali
Produk B dengan forklift/hari 260/8 =33 kali
1958,0240
230
angkutalatkapasitas
ndipindahkayangsatuanfrekuensi
Penyelesaian
Langkah 3 Menentukan biaya pemindahan
Handtruck :
[(frekuensiproduk A x biaya load/unload)+(OMH/m x jarak perpindahanproduk A)] + [(frekuensiproduk B x biaya load/unload)+(OMH/m x jarak perpindahanproduk B)] =
[(1 x Rp.50000)+(Rp.1500 x 150m)] +
[(65 x Rp.50000)+(Rp.1500/m x 75m)] = Rp. 3.637.500,-
Forklift :
[(1 x Rp.25000)+(Rp.7500 x 150m)] +
[(33 x Rp.25000)+(Rp.7500/m x 75m)] = Rp.2.537.500,-
Penyelesaian
Thanx forur attention