Materi Ujian Saringan Masuk Stan

download Materi Ujian Saringan Masuk Stan

of 30

Transcript of Materi Ujian Saringan Masuk Stan

MATERI UJIAN SARINGAN MASUK STANPenalaran induktifPenalaran induktif bertolak dari peristiwa-peristiwa yang khusus menuju simpulan umum. Penalaran induktif meliputi : a. Generalisasi Adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fakta atau gejala khusus yang diamati lalu ditarik kesimpulan umum tentang sebagian atau seluruh gejala yang diamati itu. Jadi, generalisasi merupakan pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala gejala yang diamati. Dalam pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang atai dibuktikan dengan fakta-fakta, contoh-contoh, data statistik, yang merupakan spesifikasi atau cirri khusus sebagai penjelasan lebih lanjut. Contoh : Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Puskesmas didirikan dimana-mana. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah diperbanyak atau dibantu pemerintah. Memang tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. b. Analogi Adalah proses penalaran yang berdasarkan pada pembagian dan terhadap sejunlah gejala khusus yang memiliki kesamaan, kemudian ditarik kesimpulan. Contoh : Secara tak sengaja Amara mengetahui bahwa pensil Steadler 2B menghasilkan gambar vignet yang memuaskan hatinya. Pensil sangat lunak dan menghasilkan garis-garis hitam dan tebal. Karena itu selama bertahu-tahun ia memakai pensil itu unntuk membuat vignet. Akan tettapi ketika berlibur di rumah nenek ia kehabisan pensil. Ia mencari di toko-toko dekat rumah nenek tetapi tidak ada. Akhirnya daripada tidak dapat menggambar ia membeli merk lain yang sama lunaknya. Ini tentu akan menghasilkan vignet yang bagus juga,putusnya. c. Sebab akibat Adalah proses penalaran yang dimulai dengan menggunakan fakta yang berupa sebab dan sampai pada simpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya. Conto : Bangsa Jepang suka berkelompok. Kepentingan perorangan ada, tetapi kalu kepentingan bersama membutuhkan, kepentingan bersama didahulukan. Dengan demikian antara kepentingan perorangan dan kepentingan bersama berjalan serasi. Oleh karena itu, untuk melakukan sesuatu secara bersama, secara terkooordinasi, bagi bangsa Jepang sudah berjalan dengan sendirinya. Penyukuan menurut EYD 1. 2. 3. VV : V---V, ma-in, sa-at, bu-ah VKV : V---KV, ba-pak, su-lit, mu-ta-khir KK.. : K---K, ik-lan, cap-lok, som-bong, ikh-las

4. 5.

KKKK : K---KKK, in-stru-men, ben-trok, tran-smig-ra-si Imbuhan beserta alomorfnya tidak dapat dipisah dari huruf-huruf penyusunnya. Contoh : mem-bantu, meng-awasi Kecuali huruf-huruf yang meluluh ( me-ngu-ras, me-nya-pu )

6.

Kata yang merupakan unsure gabungan, maka penukuan dilakukan diantara unsure gabung tersebut atau seperti aturan diatas tiap unsure. Contoh : kilo-gram atau ki-lo-gram foto-grafi atau fo-to-gra-fi Ungkapan Iidomatik

ungkapan idiomatik adalah konstruksi yang khas pada suatu bahasa yang salah satu unsurnya tidak dapat dihilangkan atau diganti. Ungkapan idiomatik yang perlu diperhatikan adalah : Bertemu : bertemu dengan Terdiri : terdiri atas/dari Disebabkan karena : disebabkan oleh Membicarakan tentang : berbicara tentang Tergantung kepada : bergantung pada Menemui kesalahan : menemukan kesalahan Menjalankan hukuman : menjalani hukuman Gabungan kata a. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsure-unsurnya ditulis terpisah Misalnya : duta besar, kambing hitam, kereta api cepat, luar biasa, mata pelajaran, meja tulis, mode linear, orang tua, persegi panjang, rumah sakit umum, simpang enpat, terima kasih b. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan peralihan diantara unsure yang bersangkutan Gabungan kata berikut ditulis serangkai Misalnya : acapkali, adakalanya, alhamdilillah, astagfirullah, bagaimana, barangkali, bismillah, wasalam.

c.

Kata depan Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata-kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada Misalnya : Buku-buku ini terdapat di rak buku Di mana ia sekolah ? Ke mana saja kau selama ini ? Dia sibuk ke sana-sini mencari adiknya Ia berasal dari Tegal

Note : kata-kata yang dicetak miring di bawah ini ditulis serangkai Nilai IPK rudi tahun ini lebih bagus daripada tahun sebelumnya Ia mengadikan masalah itu kepada orang tuanya Materi kuliah yang ia kesampingkan selama ini membuat nilainya turun Ia memutuskan untuk keluar dari organisasi ilegal itu Sebuah benda bulat dikeluarkan dari sakunya Boneka kesayangannya selalu ia bawa kesana-kemari Semua orang terkemuka akan hadir dalam acara wisuda STAN Singkatan dan Akronim Singkatan ialah bentuk yang dipendekan yang terjadi atas satu huruf atau lebih 1. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya : W.S Rendra Moh. Hatta Yasmin Hs. Mariana A.S. M.B.A. : master of business administration M. Sc. : master of science

2.

S.E. S.Kar. S.K.M. Bpk. Sdr. Kol.

:sarjana ekonomi : sarjana karawitan : sarjana kesehatan masyarakat : bapak : saudara : kolonel

Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata, ditulis dengan huruf capital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misalnya : MPR GBHN PT KTP : Majelis Permusyawaratan Rakyat : Garis-Garis Besar Haluan Negara : Perseroan Terbatas : Kartu Tanda Penduduk

3.

Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih, diikuti satu tanda titik. Misalnya : dll. dsb. dst. hlm. sda. Yth. : dan lain-lain : dan sebagainya : dan seterusnya : halaman : sama dengan atas : Yang terhormat

Pengecualian : 4. a.n. d.a. u.b. u.p. : atas nama : dengan alamat : untuk beliau : untuk perhatian

Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.

Misalnya : Zn Km kVA l Rp 10.000,00 : zink : kilometer : kilovolt-ampere : liter : sepuluh ribu rupiah

Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlukan ebagai kata. 1. Akronim nama diri berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf capital. Misalnya : 2. PSSI SIM : Perstuam Sepakbola Seluruh Indonesia : Surat Izin Mengemudi

Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan awal huruf capital. Misalnya : Bapepam Iwapi : Badan Pengawas Pasar Modal :Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia

3.

Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf,suku kata ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya : pemilu radar raker rudal tilang : pemilihan umum : radio detecting and ranging : rapat kerja : peluru kendali : bukti pelanggaran

Catatan : Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut : 1. Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Indonesia.

2.

Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim. Bentuk-Bentuk Kata Serapan

1.

Kata yang sudah sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia Contoh : bank, opname, golf

2.

Kata yang disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia Contoh : Subject University Aphotheek Standard = subyek = universitas = apotek = standar

3.

Kata asing yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia Contoh : Starting point Meet the pers Up to date Hearing = titik tolak = jumpa pers = mutakir = dengar pendapat

4.

Istilah yang tetap seperti aslinya karena keuniversalannya Cotoh : de facto, status quo, cum laude, ad hoc Pemakaian Huruf Kapital

1.

Huruh kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya : Saya ketiduran.

2.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya : Lucunya,kata Sheryn,anak kecil dengan gaun pink itu.

3.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan Tuhan, kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya : Allah, Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Esa, Alkitab, Quran, Islam Tuhan akan menunjukan jalan yang benar kepada hamba-Nya

4.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya : Mahaputra Yamin, Sultan Hasanudin, Imam Syafii *Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya : Dia baru saja jadi sultan. Tahun ini ia pergi naik haji.

5.

Huhuruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nam instansi atau nama tempat. Misalnya : Presiden Mahasiswa R. Bagus J.G.Kusuma, Inspektur Jenderal Departemen Keuangan *Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang atau yang tidak dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nam instansi atau nama tempat. Misalnya : Siapa gubernur Banten sekarang ? Ia gagal menjadi presiden mahasiswa.

6.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya : Ampere, Kartini *Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya : 5 ampere, 10 volt, mesin diesel

7.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa. Misalnya : bangsa Indonesia, suku Bugis *Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk kata turunan. Misalnya : mengindonesiakan kata asing meinggris-inggrisan mempranciskan

8.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya : tahun Hijrah, tarikh Masehi, bulan Agustus, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia *Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa bersejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Misalnya : Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya. Perlombaan senjata membawa resiko pecahnya perang dunia.

9.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi Misalnya : Aia Tenggara, Bukit Barisan *Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsure nama diri. Misalnya : garam inggris, gula jawa, sungai

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Misalnya : Republik Indonesia, Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 *Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi . Misalnya : menjadi sebuah republik, menurut undang-undang yang berlaku 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya : Konferensi Asia Afrika, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata ( termasuk semua unsure kata ulang sempurna ) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya : Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Ibu gemar membaca tabloid Ibu dan Anak. Ia menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Resmi Nasional.

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya :

-

Dr M.A. S.E. S.H. Prof. Tn. Ny. Sdr.

: dokter : mater of arts : sarjana ekonomi : sarjana hokum : professor : tuan : nyonya : saudara

14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman. Misalnya : Kapan Bapak berangkat ke kantor? Tanya Aris. Silakan masuk, Kak! kata Ima. Kemarin Paman dating. Ia sangat hormat pada Ibu Guru.

*Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.

Misalnya : Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. Semua kakak dan adik saya lulus sarjana.

15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya : Sudahkah Anda belajar? Surat Anda telah kami terima. Kaidah Peluluhan Bunyi 1. Peluluhan bunyi /c/ Contoh :

Budi sedang menyuci mobil (salah) Budi sedang mencuci mobil (benar) 2. Peluluhan bunyi /s/k/p/t/ Contoh : Pensuplai, mengkikis, mentaati (salah) Penyuplai, mengikis, menaati (benar) *Peluluhan bunyi /s/,/k/,/p/,/t/ tidak berlaku pada kata-kata yang dibangun dengan gugus konsonan. Contoh : traktor+me = mentraktor Kalimat Majemuk Adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. 1. Kalimat Majemuk Setara Kedudukan antarklausanya sederajat a. Setara hubungan penggabungan Konjungtor : dan, serta, baikmaupun, lalu, kemudian, dsb. b. Setara hubungan pertentangan Konjungtor : tetapi, namun, sedangkan, bukanmelainkan, tidaktetapi,dsb. c. Setara hubungan pertentangan Konjungtor : atau 2. Kalimat Majemuk Bertingkat Kedudukan antar klausanya tidak sederajat. Inti gagasan dituangkan ke dalam induk kalimat, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dsb. Dengan aspek gagasan lain diungkapkan dalam anak kalimat. Konjnungtor : Keterangan sebab Keterangan syarat : karena, sebab, oleh karena : jika, kalu, bila

Keterangan pengandaian : andaikan, seandainya Keterangan tujuan : agar, supaya, biar

Keterangan perlawanan : meskipun, biarpun, sekalipun

-

Keterangan waktu

: sesudah, sebelum, tatkala

Keterangan perbandingan : seperti, laksana, bagai Keterangan penjelas : bahwa

Contoh :

Ia tidak mengetahui ( induk kalimat ) bahwa aku sudah pindah kos ( anak kalimat )

*Penghilangan kata penghubung membuat kalimat majemuk bertingkat menjadi tidak baku. Contoh : Membaca surat itu, saya sangat terkejut. 3. Kalimat Majemuk Campuran Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk setara. Contoh : Paman dating ketika saya sedang belajar dan adik bermain mobil-mobilan. Kalimat Syarat-syarat kalimat 1. Setiap kalimat sekurang-kurangnya memiliki predikat dan diikuti kata benda yang mempunyai relasi predikat (hubungan subjek-predikat). Dapat mengalami unsure pembalikan (pola P-S)

2.

Cirri-ciri unsur kalimat : 1. Subjek 2. Jawaban atas pertanyaan apa dan siapa Dapat disertai kata ini/itu Dapat diperluas menjadi klausa atau frase Tidak didahului kata depan

Predikat Jawaban atas pertanyaan mengapa/bagaimana Dapat disertai kata pengingkar tidak/bukan Dapat disertai aspek modalitas (ingin, akan, mau, hendak, sedang) Berupa KK, KB, KS, atau Kbil

3.

Objek

-

Terdapat dalam kalimat transitif dan dapat menjadi menjadi subjek pada kalimat pasif (jika kalimat awalnya aktif) Lansung mengikuti predikat (tidak mungkin di awal kalimat) Tidak didahului kata depan maupun kata merupakan, ialah, adalah Berupa kata benda atau anak kalimat, bisa diganti dengan nya

4.

Pelengkap Hanya terdapat pada kalimat berpredikat kata kerja Hanya menempati posisi setelah predikat Tidak didahului kata depan Tidak dapat menjadi subjek kalimat pasif

5.

Keterangan Memberikan informasii tentang tempat, waktu, cara, alat, sebab, akibat Memiliki keleluasaan posisi (akhir, awal, atau menyisip antara S dan P) Didahului kata depan atau kata penghubung untuk kalimat Kalimat Efektif

1.

Kesepadanan struktur bahasa dan predikat yang jelas Mempunyai subjek dan predikat yang jelas Kata penghubung antar kalimat tidak dipakai dalam kalimat tunggal

2.

Keparalelan (kesamaan bentik kata yang digunakan) Nyatakan gagasan parallel dalam bentuk bahasa yang sejajar

3.

Ketegasan (membuat urut secara logis) Hindari pemakaian dua kata atau lebih denga fungsi yang sama Hindari pemakaian dua kata atau lebih yang mempunyai fungsi dan acuan yang sama Tidak terdapat subjek berganda Hindari pemakaian superordinat dan hiponom secara bersama-sama Hindari kesinoniman makna (naik ke atas) Tidak menjamakan bentuk yang sudah jamak (daftar nama-nama)

4. 5. 6. 7. 8.

Kehematan susunan kalimat dan penggunssn kata Kecermatan (tidak menimbulkan penafsiran ganda/ambiguitas) Kepaduan (informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah atau bertele-tele) Kelogisan (ide dapat diterima) Penggunaan bentuk pasif secara benar

Penalaran Deduktif Penalaran deduksi bertolak dari sesuatu yang bersifat umum menuju pernyataan atau simpulan khusus. Cara penarikan simpulan : 1. Menarik simpulan berdasarkan satu premis. Contoh : Premis : bujur sangkar adalah segi empat sama sisi Simpulan : a. b. Bujur sangkar pasti segi empat, tetapi segi empat belum tentu bujur sangkar. Segi empat yang sisi-sisi horizontalnya tidak sama panjang dengan sisi tegak lurusnya bukan bujur sangkar.

2.

Menarik simpulan berdasarkan dua premis. Contoh : Premis mayor Keuangan. Premis minor Simpulan : Setelah lulus, semua mahasiswa STAN akan ditempatkan di lingkungan Departemen

: Adi adalah mahasiswa STAN.

: Jadi, setelah lulus, Adi akan ditempatkan di lingkungan Departemen Keuangan. Angka dan Lambang Bilangan

a.

Angka dipakai untuk menyatakan lamaing bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Anka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 : I, II, III, IV, V, X, L (50), C (100), D (500), M (1000), V (5000), M (1.000.000)

Angka Romawi

Pemakaian lebih lanjut diatur dalam pasal-pasal berikut ini.

b.

Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas. Miasalnya : 0,5 sentimeter 4 meter persegi Rp 5.000,00 Y100 1 jam 20 menit Tahun 1928 100 yen 27 orang *tanda titik di sini merupakan tanda decimal 5 kilogram 10 liter US$3.50* 2000 rupiah Pukul 15.00 10 pound Inggris 10 persen

c.

Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat. Misalnya : Jalan Tanah Abang No.15 Hotel Indonesia, Kamar 169

d.

Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. Misalnya : Bab X, Pasal 5, Halaman 252 Surat Yassin : 9

e.

Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut : Bilangan utuh Dua belas Dua puluh dua Dua ratus dua puluh dua Bilangan pecahan Misalnya : 222 12 22

Setengah Tiga dua per tiga Seperseratus Satu persen f.

3 2/3 1/100 1%

Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut Misalnya : Pakubuwono X ; lihat bab ke-2 buku itu; di daerah tingkat II itu; di tingkat kedua gedung itu; kantor tingkat ii itu; di tingkat ke-2

g.

Penulisan bilangan yang mendapat akhiran an mengikuti cara berikut : Misalnya : Tahun 50-an atau tahun lima puluhan Uang 5000-an atau uang lima ribuan Lima uang 1000-an atau lima uang seribuan

h.

Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara beruntun, seperti dalam perincian dan pemaparan. Misalnya : Amir menonton drama itu sampai tiga kali Ayah memesan tiga ratus ekor ayam Di antara 72 orang yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang memberikan suara blangko Kendaraan yang ditambah untuk pengangkutan umum terdiri dari 50 bus, 100 helicak, 100 bemo

i.

Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misalnya : Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu Pak Darmo mengundang 250 orang tamu

j.

Angka yang menunjukan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Misalnya ; Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah

Penduduk Indonesia berjumlah 220 juta orang k. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. Misalnya : Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah Bukan : Kantor kami mempunyai dua puluh (20) orang pegawai Di lemari itu tersimpan 805 (delapan ratus lima) buku dan majalah Pemenggalan Kata a. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut: 1. Jika di tengah kata ada vokal berurutan, pemenggalan dilakukan diantara kedua vokal itu. Misalnya : ma-in, sa-at, bu-ah Huruf diftong ai, au, oi, tidak pernah diceraikan sehingga pemenggalannya tidak dilakukan di antara kedua huruf itu. Misalnya : Au-la bukan a-u-la Sau-da-ra bukan sa-u-da-ra Am-boi bukan am-bo-i 2. Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan konsonan, di antara dua huruf vokal pememggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Misalnya : ba-pak, ba-rang, su-lit, de-ngan, la-wan, ke-nyang,mu-ta-khir Jika di tengah ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan. Misalnya : man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, ap-ril, bang-sa, makh-luk, ikh-las 3. Jika di tengah kata ada tiga buah konsonan, pemenggalan dilakukan dianntara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misalnya : in-struk-si, ul-tra, bang-krut, ben-trok, ikh-las

b.

Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahanserta partikel yang biasanya ditilis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris. Misalnya : makan-an, me-rasakan, mem-bantu, pergi-lah Catatan : a. b. c. Bentuk dasar kata turunan sedapat-dapatnya tidak dipenggal Akhiran I tidak dipenggal Pada kata yang berimbuhan sisipan pemenggalan kata dilakukan sebagai berikut

Misalnya : Te-lun-juk, si-nam-bung, ge-li-gi c. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan yang lain, pemenggslsn dspst dilskuksn (1) diantara unsur-unsur itu atau (2) pada unsure gabungan kata. Misalnya : Bio-grafi atau bi-o-gra-fi Foto-grafi atau fo-to-gra-fi Kilo-gram atau ki-lo-gram Kilo-meter atau ki-lo me-ter Pasca-panen atau pas-ca-pa-nen Keterangan : nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain disesuaikan dengan Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan kecuali jika ada pertimbamgan khusus.

TENSES 1. Simple Present Tense = = Ex: A week has seven days. 2. Present perfect tense = suatu pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada hari ini dan telah selesai. S + Have / has + Verb III + object Ex : She has lived in the same house for two years. She has just gone out. We have lived here since 2005. S + To be + .. S + V ( s/es ) + ..

I have written some letters to friends of mine. 3. Present Perfect Continuous Tense = peristiwa yang terjadi di waktu lampau dan masih berlangsung saat dibicarakan. S + Have / has + been + Ving Ex : Shes been watching TV since two hours. I have been writing some letters to friends of mine. It has been raining. The street is covered with water. Bentuk ini merupakan bentu Present Perfect + Present Participle ( Verb + ing ). Bentuknya sama dengan gerund, namun sifatnya berbeda. Gerund adalah kata benda / kata kerja yang dibendakan, sedangkan Present Participle adalah semacam kata sifat. Ex : Cheating person are much despised. 4. Simple Past Tense = peristiwa yang terjadi dan selesai di waktu lampau. S + Verb II + Object / Complement Ex : She wrotes letters this morning. S + Was / Were + noun Verb + Object / complement Ex : Aldi was angry because they were late. 5. Past Perfect Tense = menjelaskan dua peristiwa yang telah terjadi , namun menegaskan mana yang lebih dulu. S + Had +Past Participle ( Verb III / been) Ex : You had sleep when I came last night. She had not got married before the age of 23. Had you swabbed the floor when I arrived ? Menyatakan dua peristiwa yang terjadi di waktu lampau, satu peristiwa rejadi lebih dulu (dalam bentuk Past Perfect) dan satu peristiwa terjadi kemudian (dalam bentuk Simple Past Tense) Ex : When I entered the college, he had studiedthere for two years. They had been enganged for two years before they got married. 6. Past Perfect Continuous Tense = menyatakan peristiwa yang dimulai dan sedang terjadi di waktu lampau. S + Had + Been + Verb ing S + Been + Present Participle Ex : I had been doing my job for an hour when he arrived here.

7.

Present Future Tense =menyatakan perbuatan yang akan dilakukan di masa datang. S + shall / will + Infinitive without to Ex : I will write the letter He will post your mail by ten

8.

Future Perfect Tense = menyatakan perbuatan yang akan selesai Shall / will + have + Past Participle Ex : I will have written a letter an hours time.

9.

Future Perfect Continuous Tense = menyatakan perbuatan yang akan dilakukan di waktu yang akan dating dan masih berlangsung pada waktu tertentu S + Shall / Will + Have + Been + Present Participle + Object S + Shall / Will + Have + Been +Being + Past Participle + by + Object Ex : We will have been living here for two years by the end of May. GERUND

a.

Sebagai subjek Reading novel can be enjoyable.

b.

Sebagai objek Setelah preposition : at, on, in, to, with, without, of, for. Ex : Im sorry for coming late. My lecture object to giving good mark. Setelah certain verbs : admit, appreciate, enjoy, escape, postpone, quit, finish, consider, delay, resist, regret, avoid, fancy, imagine, prevent, involve, save, forgive, anticipate, resent, etc. Ex : They resist joining the military mission.

c.

Sebagai pasangan Certain Verb + preposisi : give up, keep on, object to, look forward to, count on, prevent from, insist on, burst out, etc. Ex : My lecture object to giving good mark to him.

d.

Pelengkap idioms Cant help Cant stand feel like (be) worth

Dont mind e. Pelengkap Theres no

look like

Ex : Theres no bargaining in justice. f. Pelengkap Verb : Need, require, dan want Like, dislike, love Begin, start, cease =menjadi bermakna pasif = tidak berubah makna saat berpasangan dengan gerund atau infinitive. = diikuti Verb + ing bila perbuatan dapat dikontrol.

Bila Verb yang mengikutinya menunjukan perbuatan yang tidak dapat dikontrol, digunakan Verb infinitive. Ex : He began studying English last month. I begin to realize that cheating is one kind of corruption. Forget, remember Gerund digunakan bila perbuatan terjadi sebelum kedua verb ini. Ex : Ill never forget talking with finance minister. Stop Stop + Gerund menunjukan subjek berhenti melakukan perbuatan. Ex : Since getting married, he stop smoking. g. Dalam Noun Phrase Sebagai modifier, yaitu menerangkan makna head word. Ex : meriting book, parking area. Sebagai head, disebut verbal noun. Sifat khasnya adalah memiliki bentuk jamak dan dikuti modifier. Ex : Their fellings Her visittings PREPOSISI Adalah kata yang biasanya mendahului noun atau pronoun (kata ganti), biasa diikuti kata kerja (verb) yang berbentuk gerund. 1. Dalam kalimat tanya : Preposisi + whom / which / what / where / when. Ex : To whom were you talking?

2.

Dalam relative clause, ditempatkan sebelum what / whom. Ex : The people I was traveling with.

Macam preposisi : About, around, along, amid, among, between, against, at, in, on, beside, beyond, by, inside, into, with, without, to. ACTIVE AND PASSIVE VOICE Rumus Bentuk Pasif : TO BE + PAST PARTICIPLE 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Simple present Tense Simple past Tense Perfect Tense Past Perfect Present Progresive Past Progresive Modals Infinitive : am, is, are + V III / V ed : was, were + V III / V ed : has, have been + V III / V ed : Had been + V III / V ed : is, am, are being + V III / V ed : was, were being + V III / V ed : shall, will, must, may, can, be + V III / V ed : S + V + O + to be + V III / V ed CONJUNCTION ( KATA PENGHUBUNG ) a. Konjungsi setara And (dan) But (tetapi) Yet (namun) Or / nor For Either or (atau) Both and ( baik maupun dan juga) Neither nor ( baik maupun tidak) / (tidak dan tidak ) Not only but also (tidak hanya tetapi juga ) Not only but as well (tidak hanya tetapi juga )

Example : b. I tried hard yet I failed. (Saya telah mencoba keras tetapi masih gagal) Neither this book nor that book is hers. (Baik buku ini maupun buku itu bukan miliknya) Hi is not only clever but diligent as well.

Konjungsi bertingkat After After all All the same As long as Accordingly Furthermore In order that Therefore, etc.

Example : c. He likes coffe very much while I dont. STAN is famous college in Indonesia accordingly many students want to study there. His father died five years ago, consequently all the responsibilities to raise the children fell on his mother.

Penggunaan WH Who = menggabungkan dua kalimat yang menggunakan subjek atau objek berupa orang. S +Who + Verb + Object + to be + adj / Possesive adj. The boys who play football there are very naughty. S + Who + Verb + Object + Adverb The mad man who beat you last week has gone to Jakarta. Whom = menerangkan orang sebagai object. S + to be + Orang + Whom + S + Verb + Object She is the girl whom you want to meet Whose = menyatakan kepunyaan atau milik.

S + to be + Orang / profesi + Whose + kata benda + S + Verb He is the boy whose motorcycle I borrowed. S + Whose + noun + Verb + to be + adj / possessive adjective The boy whose glasses broke down is very diligent What = menerangkan benda S + to be + What + S + Verb This is what I want S + Verb + What + S + Verb He darent say me what he did Which = menerangkan benda, hewan, tumbuhan atau alam. S + Which + S + Verb + O The lamp which you switch on light this room is very bright That = menerangkan orang, benda, hewan, tumbuhan, dan sebagainya. Bias menggantikan who, whom, atau which. CLAUSE a. Main Clause (Independent Clause) Terdiri dari subjek dan predikat, telah berdiri sempurna. Ex : We study English b. Subordinate Clause (Anak Kalimat) Mengandung subjek dan predikat tetapi belum dapat berdiri senpurna. Ex: I enjoy my job although I work long hours. Macam klausa : a. Noun clause = merupakan penggganti noun atau berfungsi sebagai noun. b. Sebagai subject : What he said surprised me Sebagai object : I dont know when they arrive

Adjective clause = menerangkan noun atau pronoun. Relative pronoun (kata ganti penghubung) : menjelaskan kata kerja atau kata benda yang didahuluinya.

Ex :

That is the bird which he caught yesterday. I know the man who sat besides you yesterday. My mother, who is over 50 years, still plays golf.

c.

Adverbial clause = menerangkan kata kerja. Ex : It was so cold yesterday that I didnt want to take abath. Relative adverb : Berfungsi sebagai penghubung dalam kalimat. Misal : therefore, accordingly, why, however, where, moreever. I dont remember when I met her for the first time. The reason why I come should be obvious to you. VERB

Kata yang menunjukan perbuatan, tingkah laku, atau kegiatan. Misal : see, hear, eat, etc. Dapat pula menunjukan keadaan. Misal : to be, to have, yo become. Fungsi dalam kalimat adalah : Full Verb (kata kerja penuh) Misal : He wrote a letter. Auxiliary Verb (kata kerja bantu) Linking Verb (kata kerja penghubung) Menghubungkan subjek dengan pronoun atau adjective yang menerangkan subjek. Misal : She became rich. Causative : Have, Get, Make. 1. Subject + Have / Get / Make + Object + Verb III Merupakan bentuk pasif. Ex : I had my car washed yesterday. 2. Subject + Have / Make + Object + Verb I + Object Merupakan bentuk aktif.

Ex : I had my brother wash my car yesterday. 3. Subject + Get + to Infinitive + Object I get my brother to wash my car. SUBJUNCTIVE Kata yang sering digunakan : Wish, as if, Suppose, If only, As though, Would to God. 1. + subject + Verb II (were) ------ Present tense (Verb I) I wish I had ticket to Europe. 2. + subject + Had + Verb III ------Past Tense (Verb III) I wish I hadnt broken this vase. 3. + subject + Would have Verb III Conditional sentence 1. Probable Condition = mungkin terjadi bila syaratnya dipenuhi. S + shall / will / may / must / can + Verb I ------ If + S + Verb I (s/es) She will come here if you invite her. 2. Improbable Condition = tidak mungkin terjadi, untuk peristiwa sekarang atau akan dating. S + should / would / could / might + Verb I ------ If + S + Verb II / were She would come here if you invited her. 3. Impossible condition = tidak mungkin terjadi, untuk peristiwa lampau. S + should / would / could / might + Have + Verb III ------ If + S + Verb III She would have come here if you had invited her. Conditional without IF Ex : You will get sick if you dont eat this drugs. You will get sick unkess you eat this drugs. Invinitive 1. To invinitive ( To Verb I ) Setelah kata Tanya ( what, when, where, why, how, who )

Do you know where to get a job ? Setelah certain verb Yaitu : invite, tell, get, mean, cause, promise, want, force, decide, expect, allow, hope, learn, need, etc. My mom force me to join with music school. Setelah noun I need computer to do my job. Setelah adjective There is too much hard work to do. 2. Invinitive without to ( Verb I ) After : let, help, make, have, see, hear, notice. My mom let me go to shool without breakfast. PUNCTUATION Pemberian tanda baca yang harus diperhatikan : a. Comma : Digunakan diantara kata, frasa, atau klausa. The red, thin, and expensive book is mine. Appositive Siwi, my cousin, study in STAN, the great campuss in Indonesia. Diantara dua klausa utama My eldest sister is a nurse, and my youngest brother is soldier. Pada dependend clause Diana, who is diligent, always get good mark. Indeed, by the way, indicately, I think = diletakan diantara koma Retno, by the way, meet her soulmate last April. Memisahkan desa, kota, dan Negara She lived in Banyuwangi, East Java, Indonesia. Penaggalan

Saturday, March 1, 2007 b. Titik Koma Digunakan untuk menghubungkan dua klausa yang menggunakan : morever, however, still, besides, therefore, then, thus, consequently. She is very funny, however, her live is full of suffer. PREFERENCE Subject + + noun + + noun a. Like Subject + like + noun + better than + noun Subject + like + V ing + better than + V ing b. Guroh likes car better than becak Lia likes reading novel better than reading auto biography

Prefer Subject + prefer + noun + to + noun Subject + prefer + V ing + to + V ing Agung prefers newspaper to TV Riky prefers singing to shoping

c.

Would rather Subject + would rather + V I +than V I Subject + would (d) rather + V I + noun +than noun Bobby would rather dance than sing Rifkyd rather buy motorbike than food

d.

Would prefer Subject + would (d) prefer + to V I + rather than + V I Rather than + V I + Subject + would (d) prefer + to V I Fajar would prefer to go home rather than go to mall Rather than go for a walk Aang would prefer to play PS

e.

Negative Owie would rather not swim ADJECTIVE CLAUSE

Adjective clause adalah kata ganti yang digunakan untuk menghubungkan frase dalam kalimat membentuk sebuah kalimat yang utuh. Contoh adjective antara lain : 1. Who Digunakan sebagai pengganti orang yang dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Contoh : ( The young man is soldier ; the young man is my brother ) The man who is soldier is my brother. Setelah who biasanya diikuti oleh to be, auxiliary atau verb. 2. Whom Digunakan sebagai pengganti orang yang dalam kalimat berkedudukan sebagai objek. Contoh : ( The boy is running ; The police is looking for him. ) The boy whom the police is looking for is running. Setelah whom biasanya diikuti oleh pronoun atau noun ( bisa berupa orang, hewan, atau benda ) yang melakukan pekerjaan. 3. Whose Digunakan untuk menggantikan kepemilikan atas orang. ( possessive ) Contoh : ( Nina is my classmates girlfriend ; her money is lost yesterday ) Nina whose money is lost yesterday is my classmates girlfriend. Setelah whose biasanya diikuti oleh noun. 4. Which Digunakan sebagai pengganti benda atau hewan yang dalam kalimat berkedudukan sebagai objek atau subjek. Contoh :

( I hate the cat ; the cat is black ) I hate the cat which is black. ( The bird is brown ; my brother kill it ) The bird wich my brother kill is brown. 5. Of which Digunakan untuk menggantikan kepemilikan untuk benda atau binatang. ( possessive ) Contoh : ( The elephant is in the zoo ; its body is cleaned everyday ) The elephant of wich body is cleaned everyday is in the zoo. 6. That Dapat digunakan untuk menggantikan which, whom dan who. Namun that tidak bisa digunakan untuk menerangkan Tuhan (gunakan who atau whom). 7. Where Digunakan untuk menggantikan keterangan tempat. Contoh : ( Dani went to Surabaya ; his grandmother lives there ) Dani went to Surabaya where his grandmother lives. 8. When Digunakan untuk menggantikan keterangan waktu. Contoh : I leave this city next year when my brother graduated. 9. Why Digunakan untuk menggantikan keterangan sebab. Contoh : I donnt know why I love her.