Materi Studi Masy Ind

26
Masyarakat Indonesia Geografis Suku Bangsa Mata Pencaharian Pengelana (Penjajah) Budaya, Agama Sistem Ekonomi, Bahasa Sistem Pemerintahan Kota-Desa, RK, RW, RT Aturan Hukum

Transcript of Materi Studi Masy Ind

MasyarakatIndonesia

Geografis

Suku Bangsa

Mata Pencaharian

Pengelana(Penjajah)

Budaya, Agama

Sistem Ekonomi, Bahasa

SistemPemerintahan

Kota-Desa, RK, RW, RT

Aturan Hukum

Pelapisan Sosial

• Golongan Buruh• Kaum Priyayi• Golongan pedagang pribumi

• Bagaimana Pelapisan Sosial MasyarakatIndonesia Sekarang? Masihkan pelapisandiatas Relevan?

Kemajemukan Masyarakat Indonesia

• Horizontal perbedaan suku bangsa, agama, bahasa, adat-istiadat, tradisi

• Vertikal keragaman yang diukurberdasarkan kualitas

• Mengapa belakangan emosi masyarakatIndonesia dengan mudah tersulut dan timbulkekerasan?

Menurut Selo Sumarjan tahap perkembanganmasyarakat Indonesia terdiri dari tiga tahapyaitu:◦ Masyarakat sederhana◦ Masyarakat madya◦ Masyarakat pramodern-modern

Hubungan dalam keluarga dan masyarakat sangaterat

Organisasi sosial didasarkan pada adat istiadatyang berbentuk tradisi

Percaya akan kekuatan ghaib Tingkat buta huruf yang tinggi Belum ada lembaga khusus Kegiatan ekonomi sebagian besar dibidang

produksi yang dikonsumsi sendiri Tidak ada hubungan buruh - majikan

Hubungan dengan keluarga masih kuat, hubunganantar anggota masyarakat sudah mulaimengendur

Adat istiadat masih dihormati, mulai terbuka Timbul pemikiran yang rasional Lembaga-lembaga mulai muncul Ekonomi berorientasi pasar mulai muncul Nilai komersil mulai diperhitungkan

Hubungan antar masyarakat didasarkan karenakebutuhan

Masyarakat sangat percaya terhadap manfaatiptek

Tingkat pendidikan relatif tinggi Hukum yang berlaku hukum tertulis yang sangat

kompleks Ekonomi hampir seluruhnya berorientasi pada

pasar

Gaya kerja komunal, kolektif dan gotong royong Dalam masyarakat agraris tidak dikenal

kompetisi, tidak individualis, tidak mengarahkepada hasil kerja secara pribadi, statis, tidakmenjaga waktu, tidak berorientasi prestasi, fanatik, fatalistik, tertutup, berorientasi masalalu, askriptif (mencari status secara otomatis, misal berdasar keturunan dan bukan prestasi),

Adanya modal yang cukup besar Individualis Kehidupan diwarnai dengan kompetisi Men”dewakan” hal-hal yang berbau materiil

Karl Marx sbg. Sumber utama berbagai bentukneo-Marxisme kontemporer.

Durkheim sbg.inspirasi dominan dibalik“fungsionalisme struktural”.

Max Weber sbg. Akar dari pandangan varian-varian modern dari fenomenologi.

Walau tidak secara eksplisit menyebut“hubungan-hubungan industrial”, ia menyangkalassumsi para ekonom para ekonom yang berargumen bahwa:

kondisi karakteristik produksi kapitalisme dapatdiatributkan pada segala tipe ekonomi.

Premis-premis pertukaran ekonomis (al.: privat, pengejaran profit) yang dianggap sebagaikarakteristik natural manusia.

Formasi pertukaran ekonomis adalah hasil darisebuah proses historis, shg. Kapitalismemerupakan bentuk sistem produksi yang khasdalam sejarah manusia. (karena masih ada sistemproduksi lain tertentu dari sistem produksi).

Obyek-obyek fisik membentuk elemen-elemen didalam suatu rangkaian yang pasti dari hubungan-hubungan sosial. (bukan spt. Ekonom: modal, komoditi, harga tidak tergantung pada mediasimanusia.).

Aktivitas produksi merupakan hubungan dialektisantara kekuatan produksi (produktive forces) danhubungan-hubungan produksi sebagai basis atausubstruktur.

Superstrukturnya adalah: ideologi, hukum, religi, institusi-institusi politik, dan budaya.

Yang dimaksud dengan kekuatan produksi adalahcara-cara material maupun tenaga manusiadalam produksi.

Kondisi kekuatan produksi akan membawa kepadamodus produksi tertentu. shg bisa dibedakanaktivitas-aktivitas produktif (produksi subsistemataukah produksi industrial)

Hubungan-hubungan produksi tidak hanya eksisantara manusia dengan alam, tetapi juga antaramanusia dengan manusia lainnya.

Hubungan produksi terbentuk dari kepemilikanekonomis atas kekuatan produktif. kapitalismemiliki alat produksi, buruh hanya memilikitenaga kerja.

Durkheim tidak secara langsung berbicaramengenai fenomena yang berhubungan denganruang produksi industri manufaktur, tetapiberkaitan dengan perkembangan umummasyarakat industrial modern.

Konsep Durkheim tentang “pembagian kerja” (division of labour) sebenarnya adalah konsep daripemikir terdahulu dalam studinya tentang prosesproduksi industrial. (al. Plato, Aristoteles, Adam Smith, August Comte, dan Karl Mark).

Smith spesialisasi teknis dalam bidang produksiakan meningkatkan produktivitas kerja. (tentangspesialisasi ekstrim dalam proses manufaktur).

Comte pembagian kerja akan memperkuatsolidaritas sosial dengan cara menciptakanhubungan-hubungan dependensi timbal balikdiantara individu-individu.

Mark pembagian kerja memproduksi konfliksosial dan merupakan kausa prima ketidaksederajatan sosial dan alienasi.

Menurut Durkheim, pembagian kerja dandifferensiasi fungsional dari peran-peran individumenciptakan integrasi sosial di dalam masyarakatmodern. (kontras dengan pemikiran Mark).

dipengaruhi oleh pemikir sosil Perancias danJerman al.: Rousseau, Saint Simon, AugusteComte, Herbert Spencer, Schaffle, sertaLilienfeld.

Masyarakat membentuk suatu kesatuanterintegrasi yang dalam beberapa hal dapatdiperbandingkan dengan sebuah organisme hidup, bukan hanya mengakar pada interaksi-interaksiindividual. masyarakat merupakan realitas sui generis; memiliki karakteristik khas tersendiri, representasi yang diekspresikan mempunyai “isi” yang berbeda dari yang murni bersifat individual.

Masyarakat memiliki properti spesifik yang dapatdipisahkan dari milik anggota individualnya.

Masyarakat terikat menjadi suatu kesatuan bukankarena hubungan material, tetapi karena pertalianIDE-IDE, PERASAAN, KEPERCAYAAN MORAL TRADISIONAL, dan CITA-CITA membentuk warisanbudaya para anggota masyarakat tersebut. kesemuanya tumbuh secara sosial, bukan merupakanhasil/properti individu tertentu.

Masyarakat bersifat impersonal dan memiliki propertiCONSCIENCE COLLECTIVE (kesadaran Kolektif/suarahati masyarakat) yang berbedadengan kesadaranindividual.

Perubahan sosial dapat dideskripsikan denganmembedakan menjadi 2 (dua) tipe solidaritassosial; solidaritas MEKANIS dan solidaritasORGANIS.

Solidaritas mekanis didasarkan padahomogenitas moral dan sosial, sehingga berciri; tradisional, non individualistik/ komunal, keadilan kolektif, properti bersifat komunal, kehendak komunitas mendominai kehendakindividu, kekerabatan, lokalisme, sakral.

Solidaritas organis, masyarakat didasarkan padaindividu-individu dengan fungsi yang berbeda yang dipersatukan oleh peran-peran komplementer. Sehingga berciri; personal, kesamaan kesempatanserta kesederajatan, regulasi kooperasi sertapertukaran, keseimbangan tugas dan kewajiban dan, otonomi berserikat.

DURKHEIM memandang pabrik dalam kerangkakerjanya dengan analogi ORGANIS. organisasiindustrial adalah bagian dari sistem sosial atau sosio-teknis (dari suatu pabrik). Sehingga hanya denganpartisipasi pekerja individual dalam manajemenperusahaan sebuah integrasi sistematis dapatdiperoleh.

Merupakan tokoh yang memikirkan “PEMAHAMAN EMPATETIK terhadap TINDAKAN SOSIAL”

Adalah essensial untuk membaca basis subjektifyang mendasari tindakan sosial.

Pemahaman interpretatif mengenai tindakansosial mengacu kepada arti subjektifnya yang diarahkan kepada individu-individu ataukelompok-kelompok lain.

Rasionalisasi sebagai dasar terjadinya perubahansosial.

Hubungan-hubungan sosial mempengaruhi sertadipengaruhi oleh pertumbuhan rasionalisasi. (selanjutnya menentukan arah/bentuk padahubungan sosial dengan institusi).

Tingkah laku kapitalis rasional menimbulkankonsekwensi dalam wilayah organisasi sosial yang kemudian menyuburkan persebaran BIROKRASI

Pembagian kerja yang terdiferensiasimengkarakterisasikan kapitalisme.

Sistem kelas yang muncul sebagai akibat dari pembagiankerja ditandai oleh birokrasi sebagai nuansa (feature) kapitalisme modern yang paling integral.

Setiap bentuk organisasi yang memiliki hierarki sertaotoritas dapat menjadi subjek sebuah prosesexpropriation (=pengambilalihan/penggantian)

“alat produksi” dalam istilah Marx, diganti dengan “alatadministrasi”.

Weber berbicara mengenai “dominasi” dan “subordinasi” sebagai ganti “hubungan-hubungan produksi”.

Menekankan pentingnya “organisasi” dan “birokrasi’. ( karena birokrasi adalah “human machine” yang meletakkan organisasi sosial manusia pada tingkatyang sama dengan rasionalitas formal teknologi didalam dunia material).

Kemajuan birokratisasi menunjukkan “tekanan” antara tuntutan efisiensi teknologi administrasi vsnilai-nilai manusia mengenai spontanitas sertaotonomi. ( pada akhirnya birokrasi akanmembentuk “sangkar besi” (iron cage) yang membatasi kebebasan dalam kapitalisme modern).