materi spap

download materi spap

of 14

Transcript of materi spap

MATERI 1 AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIKAuditingadalah suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Sedangkanauditataupemeriksaandalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi,sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebutauditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.Jadi, audit itu adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut:a.Proses pengumpulan dan evaluasi bahan buktib.Informasi yang dapat diukur. Informasi yang dievaluasi adalah informasi yang dapat diukur. Hal-hal yang bersifat kualitatif harus dikelompokkan dalam kelompok yang terukur, sehingga dapat dinilai menurut ukuran yang jelas, seumpamanya Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang Baik, dan Tidak Baik dengan ukuran yang jelas kriterianya.c.Entitasekonomi. Untuk menegaskan bahwa yang diaudit itu adalah kesatuan, baik berupa Perusahaan, Divisi, atau yang lain.d.Dilakukan oleh seseorang (atau sejumlah orang) yang kompeten dan independen yang disebut sebagai Auditor.e.Menentukan kesesuaian informasi dengan kriteria penyimpangan yang ditemukan. Penentuan itu harus berdasarkan ukuran yang jelas. Artinya, dengan kriteria apa hal tersebut dikatakan menyimpang.f.Melaporkan hasilnya. Laporan berisi informasi tentang kesesuaian antara informasi yang diuji dan kriterianya, atau ketidaksesuaian informasi yang diuji dengan kriterianya serta menunjukkan fakta atas ketidaksesuaian tersebut.1.Ciri-ciri penting dalam auditing, antara laina.Suatu proses sistematis, berupa serangkaian langkah atau prosedur yang logis, terstruktur, dan terorganisir.b.Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif, berarti memeriksa dasar asersi serta mengevaluasi hasil pemeriksaan tersebut tanpa memihak dan berprasangka, baik untuk atau terhadap perorangan yang membuat asersi tersebut.c.Asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi, merupakan representasi yang dibuat oleh perorangan. Asersiinimerupakan objek pokok auditing yang meliputi informasi yang dimuat dalamlaporan keuangan, laporan operasi intern, dan surat pemberitahuan pajak (SPT)d.Derajat kesesuaian menunjuk pada kedekatan dimana asersi dapat diidentifikasi dan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Hal ini dapat berbentuk kuantitas, seperti jumlah dana kas kecil, atau dapat juga berbentuk kualitatif, seperti kewajaran (keabsahan) laporan keuangan.e.Kriteria yang telah ditetapkan adalah standar-standar yang digunakan sebagai dasar untuk menilai asersi atau pernyataan.f.Penyampaian hasil diperoleh melalui laporan tertulis yang menunjukkan derajat kesesuaian antara asersi dan kriteria yang telah ditetapkan. Penyampaian hasil ini dapat meningkatkan atau menurunkan derajat kepercayaan pemakai infornasi keuangan atas asersi yang dibuat oleh pihak yang diaudit.g.Pihak-pihak yang berkepentingan adalah mereka yang menggunakan (mengandalkan) temuan-temuan auditor. Dalam lingkungan bisnis, mereka adalah para pemegang saham,manajemen, kreditor, kantor pemerintah, dan masyarakat luas.3.PeranauditingKontribusi auditor independen adalah membubuhkan kredibilitas atas informasi. Dalam hal ini kredibilitas berarti bahwa informasi dapat dipercaya sehingga bisa diandalkan oleh pihak luar seperti pemegang saham, kreditor, pelanggan, dan pihak yang berminat lainnya.4.Jenis-jenis auditTiga jenis-jenis audit antara lain :a.Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Hasil audit laporan keuangan akan didistribusikan pada para pengguna dalam spektrum yang luas seperti para pemegang saham, kreditor, kantor pemerintahan, dan masyarakt umum melalui laporan auditor melalui laporan keuangan. Selain itu auditor eksternal juga menyiapkan laporan kepada dewan direksi tentang pengendalianinternperusahaan serta temuan-temuan audit lainnya. Secara signifikan, audit laporan keuangan dapat menurunkan resiko investor dan kreditor dalam membuat berbagai keputusan investasi dengan tidak menggunakan informasi yang bermutu rendah.b.Audit Kepatuhan (Compliance Audit)Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau opersai suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan atau peraturan tertentu. Audit jenis ini harus didasarkan pada kriteria yang ditetapkan kreditor misalnya perjanjian obligasi dapat memasyarakatkan untuk menjaga suatu rasio lancar tertentu. Laporan audit kepatuhan umumnya ditujukan pada otoritas yang menertbitkan kriteria yang terdiri dari ringkasan temuan pernyataan keyakinan mengenai derajat kepatuhan dengan kriteria tersebut.c.Audit Operasional (Operational Audit)Audit jenis ini disebut juga sebagai audit kinerja atau audit manajemen. Berkaitan dengan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektifitas kegiatan operasional entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Lingkup audit ini meliputi seluruh kegiatan dari (1) suatu departemen, cabang atau devisi, atau (2) suatu fungsi yang mungkin merupakan fungsi lintas unit usaha.5.Jenis-jenis auditor1.Auditor Independen ( Independent Auditors)Adalah CPA yang bertindak sebagai praktisi perorangan atau nggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien. Klien para auditor independen dapat berasal dari perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi nirlaba, kantor pemerintah atau perorangan.2.Auditor Internal (Internal Auditors)Adalah pegawai dari organisasi yang diaudit. Auditor jenis ini melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian independen yang dinamakan audit internal, dalam lingkungan organisasi sebagi suatu bentuk jasa bagi organisasi. Tujuannya adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban yang efektif. Para auditor internal melibatkan diri pada audit kepatuhan dan operasional. Para auditor internal kebanyakan adalah pemegang sertifikat yang disebut sebagai Certified Internal Auditors (CIA).3.Auditor Pemerintah (Government Auditors)Untuk melaksanakan fungsi audit bagi kepentingan kongres, para auditor GAO (General Accounting Office) bertugas pada lingkup kegiatan audit yang luas termasuk melakukan audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional, dan hasilnya dilaporkan pada kongres dan publik. Para auditor ini juga dilibatkan untuk pencarian fakta serta mengevaluasi alternatif bagi kepentingan kongres.

A.PROFESI AKUNTAN PUBLIKTimbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara berkembang sedemikian rupa sehingga tidak hanya memerlukan modal dari pemiliknya, namun mulai memerlukan modal dari kreditur, dan jika timbul berbagai perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang modalnya berasal dari masyarakat, jasa akuntan publik mulai diperlukan dan berkembang. Dari profesi akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan oleh manajemen perusahaan.Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat, yaitu jasa assurance, jasa atestasi, dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan. Jasa atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang disepakati (agreed upon procedure). Jasa atestasi adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Contoh jasa nonassurance yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi.Profesi akuntansi merupakan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi maupun non atestasi kepada masyarakat dengan dibatasi kode etik yang ada.Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan-perusahaan, sehingga masyarakat keuangan memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar untuk memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi.Standar umum mengatur persyaratan pribadi auditor. Kelompok standar ini mengatur keahlian dan pelatihan teknis yang harus dipenuhi agar seseorang memenuhi syarat untuk melakukan auditing, sikap mental independen yang harus dipertahankan oleh auditor dalam segala hal yang bersangkutan dengan pelaksanaan perikatannya, dan keharusan auditor menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.Standar Profesional Akuntan Publik(disingkatSPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagiakuntan publikdi Indonesia. SPAP dikeluarkan olehDewan Standar Profesional Akuntan PublikInstitut Akuntan Publik Indonesia(DSPAP IAPI).vStandar-standar yang tercakup dalam SPAP adalah:Standar AuditingStandar AtestasiStandar Jasa Akuntansi dan ReviewStandar Jasa KonsultansiStandar Pengendalian MutuKelima standar profesional di atas merupakan standar teknis yang bertujuan untuk mengatur mutu jasa yang dihasilkan olehprofesiakuntan publik di Indonesia.1.Etika profesi akuntan publik dan akuntan lainnyaa.Kode Etik ProfesiKode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi dan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti penntingnay suatu profesi sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).b.Kode Etik Profesi Akuntan PublikSetiap bidang profesi tentunya harus memiliki aturan-aturan khusus atau lebih dikenal dengan istilahKode Etik Profesi. Dalam bidang akuntansi sendiri, salah satu profesi yang ada yaituAkuntan Publik. Sebenarnya selama ini belum ada aturan baku yang membahas mengenai kode etik untuk profesiAkuntan Publik.Namun demikian, baru-baru ini salah satu badan yang memiliki fungsi untuk menyusun dan mengembangkan standar profesi dan kode etik profesi akuntan publik yang berkualitas dengan mengacu pada standar internasional yaituInstitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)telah mengembangkan dan menetapkan suatu standar profesi dan kode etik profesi yang berkualitas.Kode Etik Profesi Akuntan Publik (Kode Etik)ini terdiri dari dua bagian, yaitu Bagian A dan Bagian B. Bagian A dari Kode Etik ini menetapkan prinsip dasar etika profesi dan memberikan kerangka konseptual untuk penerapan prinsip tersebut. Bagian B dari Kode Etik ini memberikan ilustrasi mengenai penerapan kerangka konseptual tersebut pada situasi tertentu.Kode Etik ini menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang harus diterapkan oleh setiap individu dalam kantor akuntan publik (KAP) atau Jaringan KAP, baik yang merupakan anggota IAPI maupun yang bukan merupakan anggota IAPI, yang memberikan jasa profesional yang meliputi jasa assurance dan jasa selain assurance seperti yang tercantum dalam standar profesi dan kode etik profesi. Untuk tujuan Kode Etik ini, individu tersebut di atas selanjutnya disebut Praktisi. Anggota IAPI yang tidak berada dalam KAP atau Jaringan KAP dan tidak memberikan jasa profesional seperti tersebut di atas tetap harus mematuhi dan menerapkan Bagian A dari Kode Etik ini. Suatu KAP atau Jaringan KAP tidak boleh menetapkan kode etik profesi dengan ketentuan yang lebih ringan daripada ketentuan yang diatur dalam Kode Etik ini.Setiap Praktisi wajib mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur dalam Kode Etik ini, kecuali bila prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur oleh perundang-undangan, ketentuan hukum, atau peraturan lainnya yang berlaku ternyata berbeda dari Kode Etik ini. Dalam kondisi tersebut, seluruh prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur dalam perundang-undangan, ketentuan hukum, atau peraturan lainnya yang berlaku tersebut wajib dipatuhi, selain tetap mematuhi prinsip dasar dan aturan etika profesi lainnya yang diatur dalam Kode Etik ini.Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu sendiri meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan.Delapan butir tersebut terdeskripsikan sebagai berikut :1)Tanggung Jawab profesiDalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.Tanggung jawab manajemen adalah merencanakan (merancang), mengetrapkan dan mengawasi sistem pengawasan intern dengan baik sehingga membantu dihasilkannya laporan keuangan yang tepat dan bebas dari kemungkinan kesalahan dan kecurangan. Tujuan akuntan publik melakukan suatu pemeriksaan adalah untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan yang disusun manajemen tersebut telah menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Oleh karena itu, tanggung jawab akuntan publik hanya terbatas pada pemberian pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan tersebut.tanggung jawab akuntan publik timbul jika ia gagal menemukan kecurangankarena kelalaiannya mematuhi norma-norma pemeriksaan akuntan.2)Kepentingan PublikSetiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.3)IntegritasUntuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.4)ObjektivitasSetiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.5)Kompetensi dan Kehati-hatian ProfesionalSetiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.6)KerahasiaanSetiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya. Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan. Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.7)Perilaku ProfesionalSetiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.8)Standar TeknisSetiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.Jenis Profesi yang ada antara lain :1)Akuntan Publik, merupakan satu-satunya profesi akuntansi yang menyediakan jasa audit yang bersifat independen. Yaitu memberikan jasa untuk memeriksa, menganalisis, kemudian memberikan pendapat / asersi atas laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.2)Akuntan Manajemen, merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di perusahaan-perusahaan. Akuntan manajemen bertugas untuk membuat laporan keuangan di perusahaan .3)Akuntan Pendidik, merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di lembaga-lembaga pendidikan, seperti pada sebuh Universitas, atau lembaga pendidikan lainnya.4)Auditor internal, merupakanauditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya terutama ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.5)Konsultan SIA / SIMSalah satu profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh akuntan diluar pekerjaan utamanya adalah memberikan konsultasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan sistem informasi dalam sebuah perusahaan.Seorang Konsultan SIA/SIM dituntut harus mampu menguasai sistem teknologi komputerisasi disamping menguasai ilmu akuntansi yang menjadi makanan sehari-harinya. Biasanya jasa yang disediakan oleh Konsultan SIA/SIM hanya pihak-pihak tertentu saja yang menggunakan jasanya ini.6)Akuntan Pemerintah, merupakan akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun terdapat banyak akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang disebut akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembagian (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BAPEKA), dan instansi pajak.Jasa-Jasa Akuntan PublikAkuntan publik sebagai praktisi yang profesional dapat memberikan jasa baik yang bersifat atestasi maupun yang non-atestasi. Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan tentang apakah asersi atau pernyataan tertulis suatu satuan usaha sesuai, dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dalam jasa yang bersifat atestasi, akuntan harus menyatakan pendapat tentang kesesuaian suatu pernyataan dengan kriteria yang sudah ditetapkan, sebaliknya dalam jasa non atestasi tidak ada kewajiban untuk menyatakan pendapat tentang kesesuaian antara suatu pernyataan dengan kriteria yang ditetapkan.Jasa yang Bersifat Atestasi dikelompokkan Menjadi 4 Jenis, yaitu :1)AuditAudit jenis ini berkaitan dengan perolehan dan penilaian terhadap bukti tentang laporan keuangan klien. Berdasarkan hasil auditnya auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan atau kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Contohnya adalah jasa audit terhadap laporan keuangan.2)ExaminasiExaminasi digunakan untuk menjelaskan jenis jasa lain (selain audit laporan keuangan) yang akhirnya juga harus memberikan pernyataan pendapat mengenai kesesuaian antara suatu pernyataan tertulis pihak tertentu dengan kriteria yang telah ditentukan. Contohnya adalah pemeriksaan terhadap informasi keuangan prospektif (peramalan).3)ReviewReview atau pengkajian ulang terutama berupa pelaksanaan prosedur wawancara dan analisis informasi keuangan (perbandingan perbandingan). Tujuannya adalah untuk memberikan jaminan negatif yang merupakan kebalikan atau lawan dari pendapat positif dalam jasa audit. Jasa review biasanya dilakukan pada laporan intern perusahaan publik atau laporan tahunan perusahan nonpublik.4)Prosedur yang Disepakati Bersama (Agreed-upon Procedure)Luasnya pekerjaan dalam jasa jenis ini lebih sempit dibandingkan dengan audit dan examinasi. Dalam pemberian jasa jenis ini, akuntan mungkin hanya akan mengeluarkan ringkasan temuan atau jaminan negatif.Jasa-jasa non atestesi yang utama adalah dalam bidang akuntansi, pajak dan konsultasi. Karakteristik umum dalam umum dalam jasa nonatestasi adalah bahwa akuntan publik tersebut tidak menghasilkan suatu pernyataan pendapat, keyakinan negatif, laporan temuan-temuan atau bentuk jaminan yang lain.1)AkuntansiAkuntan publik dapat ditugasi oleh kliennya untuk melakukan berbagai jasa dibidang akuntansi, misalnya melakukan pencatatan, penjurnalan, posting, jurnal-jurnal penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan. Dalam hal ini praktek tersebut bertindak sebagai akuntan perusahaan dalam pembuatan informasi keuangan, melakukan kompilasi laporan keuangan.2)PerpajakanAkuntan publik atau praktisi diminta oleh kliennya untuk mengisi surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan atau untuk memberi nasehat dibidang perpajakan maupun untuk bertindak sebagai pembela kliennya dalam masalah pajak yang sedang diperiksa oleh kantor pajak.3)Konsultasi ManajemenAkuntan publik sebagai praktisi profesional dapat menerima penugasan konsultasi manajemen yang di dalam penugasan tersebut diminta untuk memberi nasehat atau rekomendasi kepada kliennya untuk membantu dalam meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya, atau untuk membela kepentingan klien.PRINSIP, NORMA, TEHNIK DAN PROSEDUR PEMERIKSAANLaporan audit merupakan alat yang digunakan oleh auditor untuk mengkomunikasikan hasil auditnya kepada masyarakat. Oleh karena itu, makna setiap kalimat yang tercantum dalam laporan audit baku dapat digunakan untuk mengenal secara umum profesi akuntan publik.Laporan audit baku terdiri dari tiga paragraf, yaitu paragraf pengantar, paragraf lingkup, dan paragraf pendapat. Paragraf pengantar berisi objek yang diaudit oleh auditor dan penjelasan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor. Paragraf lingkup berisi pernyataan ringkas mengenai lingkup audit yang dilaksanakan oleh auditor, dan paragraf pendapat berisi pernyataan ringkas mengenai pendapat auditor tentang kewajaran laporan keuangan auditan.Prinsip pemeriksaan (auditing principle) adalah kebenaran dasar yang menunjukkan bagaimana tujuan pemeriksaan dapat dicapai. Misalnya dengan mengenal prinsip pemberian informasi yang lengkap agar laporan keuangan tidak menyesatkan. Prinsip konsistensi yang berarti penetrapan prinsip akuntansi yang sama dalam pembuatan ikhtisar keuangan tahun ini dan tahun sebelumnya agar informasi dari kedua tahun tersebut dapat dibandingkan. Prinsip materialitas (materiality) yang membedakan penting atau tidaknya suatu hal tergantung dari sifat dan atau besarnya hal tersebut.Norma pemeriksaan merupakanmerupakan ukuran mengenai mutu pekerjaan akuntan seperti yang diakui oleh organisasi profesionil akuntan (Ikatan Akuntansi Indonesia). Norma pemeriksaan akuntan berbeda dari prosedur pemeriksan akuntan.Tehnik pemeriksaan adalah cara untuk mendapatkan pembuktian, misalnya melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan barang dan pengiriman permintaan konfirmasi piutang.Prosedur pemeriksaan merupakan langkah-langkah yang diambil dalam melaksanakan pekerjaan pemeriksaan prosedur-prosedur tertulis yang dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan disebut program pemeriksaan (audit program).

MATERI 2 AUDITING LAPORAN KEUANGAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITORTujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen01Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independenpada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat. Baik dalam hal auditor menyatakan pendapat maupun menyatakan tidak memberikan pendapat, ia harus menyatakan apakah auditnya telah dilaksanakan berdasarkanstandar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia mengharuskan auditor menyatakan apakah, menurut pendapatnya, laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan jika ada, menunjukkan adanya ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

PERBEDAAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR INDEPENDEN DENGAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN02Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audituntuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan.1 Oleh karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh keyakinan memadai, namun bukan mutlak, bahwa salah saj i material terdeteksi.2 Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan bahwa salah saji terdeteksi, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan, yang tidak material terhadap laporan keuangan.AUDIT LAPORAN KEUANGAN dan TANGGUNG JAWAB AUDITORAUDIT LAPORAN KEUANGANmemegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian dan dunia bisnis. Dalam bagian awal materi ini akan dibahas tentang beberapa hal yang mendasariAUDIT LAPORAN KEUANGAN, berikutnya akan dibahas tentang standar auditing yang merupakan pedoman pelaksanaan audit. Selanjutnya akan dibahas tentangTANGGUNG JAWAB AUDITOR.Hal-hal yang mendasari audit : Hubungan Antara Akuntansi Dengan Pengauditan, data laporan keuangan harus bisa diverifikasi.Penyebab terjadinya resikoPenyebab terjadinya resiko informasi besar kemungkinan karena ketidaktepatan laporan keuangan. Beberapa faktor penyebab menyebabkan hal tersebut adalah : Informasi Diterima dari Pihak Lain, Bias dan Motivasi Pembuat Informasi, Volume Data, Kerumitan Transaksi.

Cara Mengurangi Resiko InformasiAda tiga pilihan yang mungkin dilakukan untuk mengurangi resiko informasi yaitu : Pemakai Laporan Melakukan Sendiri Verifikasi atas Informasi, Pemakai Membebankan Risiko Informasi pada Manajemen, Disediakan Laporan Keuangan Yang telah Diaudit.

Manfaat ekonomis suatu auditManfaat ekonomis suatu audit laporan keuangan antara lain: Akses ke Pasar Modal, Biaya Modal Menjadi Lebih Rendah, Pencegah Terjadinya Ketidakefisienan dan Kecurangan, Perbaikan dalam Pengendalian dan Operational.

Keterbatasan pengauditanTidak ada audit yang dapat memberi jaminan penuh bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material yang timbul dari kesalahan pengolahan data atau kesalahan pertimbangan dalam memilih dan menerapkan prinsip akuntansi.

Pihak yang berinteraksi dengan AudiorDalam suatu audit atas laporan, auditor menjalin hubungan profesional dengan berbagai pihak yaitu : manajemen, dewan komisaris dan komite audit, auditor intern, pemegang saham.

Standar AuditingIkatan Akuntan Indonesia ( IAI ) sebagai organisasi profesi berkewajiban untuk menetapkan standar auditing. Untuk melaksanakan tugas tersebut IAI membentuk Dewan Standar Audit yang ditetapkan sebagai badan teknis senior dari IAI untuk menerbitkan pernyataan-pernyataan tentang standar auditing. Dewan ini juga berkewajiban untuk membuat pedoman penerapan pernyataan standar auditing bagi para auditor dengan menerbitkan penafsiran atau interpretasi.

TANGGUNG JAWAB AUDITORdan kesenjangan ekspektasiTANGGUNG JAWAB AUITORdan Kesenjangan ekspektasi sebagian besar berhubungan dengan tiga hal : menemukan dan melaporkan kekeliruan dan ketidak beresan, mendeteksi dan melaporkan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh klien, melaporkan apabila terdapat ketidak pastian mengenai kemampuan perusahaan klien untuk melanjutkan usahannya atau mempertahankan kelangsungan hidupnya.Hubungan akuntansi dan auditing

Akuntansi:- Tanggung jawab manajemen- Berpedoman pada G.A.A.P.- Laporan keuangan dikirimkan kepada pemegang saham disertai laporan audit.Auditing:-Tanggung jawab auditor (akuntan)-Berpedoman kepada G.A.A.S/ S.P.A.P-Laporan audit dikirim kepada klien-Rekomendasi bernilai tambah dikirim kepadamanajemen dan dewan direksi.

Audit laporan keuangan & tanggung jawab auditor1. Bukti (evidence)-Auditor hanya mencari bukti yang memadai untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran (fairness)laporan keuangan.-bukti validitas-bukti ketepatan ( sesuai G.A.A.P.)

2. Kebutuhan akan audit atas laporan keuangan :-Pertentangan kepentingan ( manajemen,pemilik,kreditur )-Konsekuensi ( ekonomi,sosial )-KOMPLEKSITAS-KETERPENCILAN ( JARAK,WAKTU,BIAYA)

3. Keterbatasan audit laporan keuangan :-Biaya audit yang memadai ( reasonable cost )-Jumlah waktu yang memadai-Prinsip akuntansi alternatif-Estimasi akuntansi4. Pihak yang berhubungan dengan auditor :-Manajemen-Dewan direksi dan Komite audit-Auditor internal-Pemegang saham