Materi Sistem Penambangan

download Materi Sistem Penambangan

of 14

description

untuk menambah ilmu tentang pertambangan

Transcript of Materi Sistem Penambangan

MATERI SISTEM PENAMBANGANa. Open PitPenambangan dengan cara open pit adalah penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih nikel, endapan bijih besi, endapan bijih tembaga, dan sebagainya.Penambangan dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk endapan bijih atau mineral yang terdapat pada daerah datar atau daerah lembah. Tanah akan digali ke bagian bawah sehingga akan membentuk cekungan atau pit.Cara pengangkutan pada open pit tergantung dari kedalaman endapan dan topografinya. Pada dasarnya cara pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu : Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars, dan sebagainya, langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping dengan menelusuri tebing-tebing sepanjang bukit. Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan hasil galian / peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara kombinasi alat-alat angkut. Misalnya dari permuka/medan kerja (front) ke tempat crusher digunakan truk, dan selanjutnya melalui ore pass ke loading point; dari sini diangkut ke ore bin dengan memakai belt conveyor, dan akhirnya diangkut ke luar tambang dengan cage.b. Open Cast/ Open Mine/ Open CutPenambangan dengan cara ini hampir sama dengan cara penambangan open pit. Namun, teknik penambangan ini dilakukan untk daerah lereng bukit. Medan kerja yang digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang diinginkan.Cara pengangkutan endapan bijih atau mineral pada metode ini sama dengan pengangkutan yang dilakukan pada metode open pit.c. QuarryMetode penambangan dengan cara Quarry adalah penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, seperti batu marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping, dll.Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu senderi ada 2 (dua) macam, yaitu : Side Hill TypeSide hill type merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri yang terletak dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-lereng bukit itu dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu : Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan kerja dapat dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access road) berbentuk spiral. Bila hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk bukit itu memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk dari salah satu sisisnya atau dari depan yang disebut straight ramp.Keuntungan penambangan dengan cara ini adalah : Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan kerja sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran air. Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti mendapat bantuan gaya gravitasi. Dengan demikian waktu pengangkutannya (cycle time) menjadi lebih singkat.Sementara kerugian yang didapat jika menggunakan proses penambangan ini adalah : Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum penambangan dilakukan, berarti diperlukan modal yang besar untuk mengongkosi pengupasan material penutup. Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat angkut kurang hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini akan dapat menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk yang berbentuk spiral. Pit Type/ Subsurface TypeMerupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian industri yang terletak pada suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian medan kerja harus digali ke arah bawah sehingga akan membentuk kerja atau cekungan (pit). Bentuk medan kerja atau cekungan tersebut ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu : Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan kerja dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral. Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur sangkar, maka medan kerjapun di buat seperti bentuk-bentuk tersebut di atas dengan jalan masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau berbentuk switch back.Bentuk-bentuk kuari (quarry) yang diuraikan diatas adalah bentuk-bentuk dasar dari kuari yang tentu saja masih banyak lagi variasi-variasinya yang pada umumnya diusahakan agar menyesuaikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan keadaan dan bentuk endapan serta topografi daerahnya.d. Strip MinePenambangan dengan sistem Strip Mine merupakan penambangan terbuka yang dialakukan untuk endapan-endapan yang letaknya mendatar atau sedikit miring. Dalam metode ini yang harus diperhitungkan adalah cara nisbah penguapan (stripping ratio) dari endapan yang akan ditambang, yaitu perbandingan banyaknya volume tanah penutup (m3 atau BCM) yang harus dikupas untuk mendapatkan 1 ton endapan. Cara ini sering diterapkan pada penambangan batubara, atau endapan garam-garam.Strip mining merupakan pertambangan kupas atau pertambangan baris yang secara khusus merupakan sistem tambang terbuka atau tambang permukaan untuk batubara. Sistem penambangan ini pada dasarnya terbagi dua, yaitu tambang area dan tambang kontur. Pertambangan kupas adalah merupakan operasi pengupasan tanah atau batuan penutup lapisan batu bara dengan bentuk pengupasan baris-baris serjajar.Strip mining pada umumnya digunakan untuk endapan batubara yang memiliki kemiringan endapan (dip) kecil atau landai dimana sistem penambangan yang lain sulit untuk diterapkan karena keterbatasan jangkuan alat-alat. Selain itu endapan batubaranya harus tebal, terutama bila lapisan tanah penutupnya juga tebal. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perbandingan yang masih ekonomis anatara jumlah tanah penututp yang harus dikupas dengan jumlah batubara yang dapat digali (economic stripping ratio).

Room and PIllarRoom and pillar method merupakan salah satu metode penambangan bawah tanah (underground mine) yang memanfaatkan cadangan yang tidak diekstrasi sebagai penyangga atau disebut sebagai pillar. Metode ini cocok digunakan pada lapisan cadangan yang memiliki ketebalan lebih dalam. Untuk lapisan cadangan bahan galian yang lebih tipis, metode longwall lebih cocok untuk diterapkan.

Pada metode room and pillar, ekstrasi cadangan akan efisien jika cadangan yang dijadikan sebagai pilar atau penyangga turut pula diekstrasi dengan cara penambangan mundur (retreat mine) sehingga recovery cadangan lebih banyak lagi presentasinya dibandingkan jumlah seluruh cadangan yang terdapat pada lokasi tersebut.

Penerapan Metode Penambangan Room and Pillar

Room and pillar method lebih tepat digunakan pada material bahan galian sedimen yang cenderung tersebar dengan ketebalan merata dengan lapisan yang cenderung datar (flat) dan dengan ketebalan tertentu. Contoh bahan galian yang relatif lebih cocok menggunakan room and pillar method seperti gypsum, kapur, batubara, dan bahan-bahan galian lainnya yang memungkinkan dan memenuhi syarat ditambang menggunakan room and pillar method.

Cara penambangan ini diterapkan untuk endapan dengan kondisi sebagai berikut : Endapan cukup tebal 3-6 m. Joint / cleat tidak banyak, sehingga tidak mudah runtuh. Tidak banyak disisipi tanah liat (clay bonds).

Persiapan Penambangan (Development)

Metode penambangan room and pillar diterapkan untuk endapan mendatar. Endapan ditambang dengan memotong jaringan ruang ke dalam lapisan dan membiarkan pilar dari endapan untuk menyangga atap tambang. Pilar-pilar tersebut terbentuk dari sekitar 40% bahan galian yang dapat ditambang pada tahapan tambang selanjutnya. Ukuran pilar diperhitungkan berdasarkan beban atap atau berat overburden di atas penggalian dan batuan di sekitar penggalian.

Sistem Produksi Room and Pillar

Penambangan batubara tersebut dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu mechanical - conventional method, dimana alat gali muat dan alat angkut bergerak dari satu tempat ke tempat lain, seperti coal cutting machine, loading machine, dan shuttle car, serta continuous mining method, dimana alat gali muat dan alat angkut tidak bergerak, menggunakan continuous miner dan belt conveyor.

Keuntungan Metode Penambangan Room and Pillar

Adapun keuntungan dari metode Room and pillar, yaitu : Produktivitas besar. Biaya penambangan sedang (biaya relatif 30%). Serbaguna untuk berbagai kondisi atap. Operasi terkonsentrasi (meskipun banyak ruang kerja yang diperlukan untuk siklus alat). Cocok untuk menggunakan peralatan mekanis secara menyeluruh, tidak banyak tenaga kerja.

Kerugian Metode Penambangan Room and Pillar

Adapun kerugian dari metode room and pillar, antara lain: Permintaan produksi yang meningkat tidak dapat langsung dipenuhi karena dibutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan blok tambahan untuk produksi. Runtuhan dan subsiden (penurunan muka tanah) terjadi seiring dengan banyaknya pilar yang diekstrasi. Recovery sedikit (40-60%) tanpa mengekstrasi pilar, akan bagus (70-90%) dengan ekstrasi pilar. Tekanan tanah dan memerlukan alat yang banyak dalam setiap kedalaman. Modal awal tinggi terutama berhubungan dengan alat mekanis. Potensi bahaya pada kesehatan dan keamanan bawah tanah, khususnya tambang batubara. Room and pillar merupakan suatu sistem penambangan bawah tanah untuk endapan batubara, dengan bentuk blok-blok persegi. Seluruh block batubaranya dibuat jalan (batubara yang digali = room selebar 10 m) dan pillar (sebagai penyangga selebar 3030 m) menggunakan kombinasi continuous miner (CM), roof bolter, dan shuttle catr. Metode ini paling-paling hanya mengambil 30-40% dari total batubara yang ada. Oleh karena itu, untuk menaikkan produksi, setelah semua block tersebut di tambang, ketika kembali ke jalan utama dekat shaft, pilar-pilar yang ditinggalkan di kikis sedikit (proses ini namanya retreat mining). Selama proses ini, tidak ada operator yang boleh berada di bawah atap batuan semuanya dikendalikan oleh remote dari jauh.Metode room and pillar lebih tepat digunakan pada material bahan galian sedimen yang cenderung tersebar dengan ketebalan merata dengan lapisan yang cenderung datar (flat) dan dengan ketebalan sekitar 1 sampai dengan 4 meter. Contoh bahan galian yang relatif lebih cocok menggunakan metode room and pillar seperti tembaga, gipsum, kapur, batubara, dan bahan-bahan galian lainnya yang memungkinkan dan memenuhi syarat untuk ditambang menggunakan metode room and pillar.

Ciri-ciri dari metode room and pillar ini, antara lain : 1. Produktivitas rendah 2. Investasi alat kecil 3. Rasio penambangan (mining recovery) sekitar 60 - 70 %4. Lebih fleksibel terhadap gangguan operasi, geologi dan peralatan 5. Karena meninggalkan batubara dalam jumlah besar maka berpotensi terjadi swabakar 6. Hanya dapat diaplikasikan pada ketebalan lapisan 1 - 4 m7. Potensi subsidence kecilAda beberapa klasifikasi dari metode Room ad pillar yang umum, yaitu :1. Classic Room and Pillar MethodMetode ini merupakan metode yang sering ditemukan pada bahan galian maupun batubara yang cadangannya cenderung tersebar mendatar (flat) dan dengan ketebalan yang memungkinkan.Kelebihan metode classic room and pillar method adalah setelah permuka kerja penambangan dibuat, dapat segera memulai penambangan batubara, sehingga tidak memerlukan waktu yang panjang untuk persiapan penambangan batubara.Sedangkan kekurangan classic room and pillar method adalah recovery sedikit, hanya berkisar 40 - 60% bila tanpa mengekstraksi pilar.

2. Post Room and Pillar MethodDengan inklinasi candangan yang mencapai 20-55, metode yang digunakan umumnya ialah post room and pillar method. Efektivitas pengambilan cadangan bisa lebih besar disebabkan pengambilan cadangan dilakukan dengan mengikuti arah dan ruang cadangan sehingga kemungkinan tertinggalnya bahan galian yang ditambang semakin kecil.Kelebihan metode post room and pillar method adalah recovery lebih besar disebabkan pengambilan cadangan dilakukan dengan mengikuti arah dan ruang cadangan sehingga kemungkinan tertinggalnya bahan galian yang ditambang semakin kecil.Sedangkan kerugian metode post room and pillar method adalah kemungkinan terjadinya subsiden lebih besar bila tidak diikuti dengan penambahan penyangga buatan

3. Step Room and Pillar MethodMetode step room and pillar cocok diterapkan pada cadangn dengan inkliasi 15-30 dengan ketebalan lapisan cadangan antara 2-5 meter. Step room and pillar merupakan metode yang digunakan dirancang untuk memudahkan peralatan beropersi didalam cadangan (ore deposit), stope dirancang berjenjang akan tetapi terdapat jalan yang menghubungkan antar step atau jenjang. Kelebiahan metode step room and pillar method adalah pengangkutan di dalam permuka kerja hampir tidak memerlukan tenaga penggerak karena dapat berjalan sendiri, misalnya melalui jalan penghubung.Kerugian metode step room and pillar method adalah memerlukannya tenaga kerja yang banyak untuk membawa masuk peralatan, sehingga volume produksi tergantung dari banyaknya alat mekanis yang tersedia

Peralatan yang biasa digunakan untuk metode room and pillar antara lain :

1. Alat pemotong lapisan batubara bawah tanah disebutcontinuous miner. Contohnya alat pemotong lapisan batubara antara lain;shearer dan plow (plough).2. Alat gali isi hasil peledakan bawah tanah adalahLoad-Haul-Dump (LHD), over shot loader, slusher (scrapper) dan sebagainya.3. Alat angkut digunakan truck berdimensi kecil, belt conveyor, chain conveyor, lori-lokomotif (train) dan lain-lain.

Cara penambangan room and pillar mengandalkan endapan batubara yang tidak diambil sebagai penyangga dan endapan batubara yang diambil sebagai room. Pada metode ini penambangan batubara sudah dilakukan sejak pada saat pembuatan lubang maju. Selanjutnya lubang maju tersebut dibesarkan menjadi ruanganruangan dengan meninggalkan batubara sebagai tiang penyangga. Besar bentuk dan ruangan sebagai akibat pengambilan batubaranya harus diusahakan agar penyangga yang dipakai cukup memadai kuat mempertahankan ruangan tersebut tetap aman sampai saatnya dilakukan pengambilan penyangga yang sebenarnya yaitu tiang penyangga batubara (coal pillar).Metode ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan dalam besaran jumlah batubara yang dapat diambil dari suatu cadangan batubara karena tidak semua tiang penyangga batubara dapat diambil secara ekonomis maupun teknik. Dari seluruh total cadangan terukur batubara yang dapat diambil dengan cara penambangan metode Room and Pillar ini paling besar lebih kurang 60 - 70% saja. Hal ini disebabkan banyak batubara tertinggal sebagi tiang-tiang pengaman yang tidak dapat diambil.Metode penambangan ini terdiri dari metode penambangan batubara yang hanya melalui penggalian maju terowongan, dan metode penambangan secara berurutan terhadap pillar batubara yang diblok tadi, mulai dari yang terdalam, apabila jaringan terowongan yang digali tersebut telah mencapai batas maksimum blok penambangan.

Long Wall MethodMetode penambangan ini adalah metode penambangan batubara yang digunakan secara luas pada penambangan bawah tanah.Ciri-ciri metode penambangan batubara sistem lorong panjang :1. Recoverynya tinggi, karena menambang sebagian besar batubara.2. Permuka kerja dapat dipusatkan, karena dapat berproduksi besar di satu permuka kerja.3. Pada umumnya, apabila kemiringan landai, mekanisasi penambangan, transportasi dan penyanggaan menjadi mudah, sehingga dapat meningkatkan efisiensi penambangan batubara.4. Karena dapat memusatkan permuka kerja, panjang terowongan yang dirawat terhadap jumlah produksi batubara menjadi pendek.5. Menguntungkan dari segi keamanan, karena ventilasinya mudah dan swabakar yang timbul juga sedikit.6. Karena dapat memanfaatkan tekanan bumi, pemotongan batubara menjadi mudah.7. Apabila terjadi hal-hal seperti keruntuhan permuka kerja dan kerusakan mesin, penurunan produksi batubaranya besar.Ada empat cara penambangan batubara dengan menggunakan sistem lorong panjang yaitu :1. Cara maju2. Cara mundur3. Cara steel kappa pick4. Cara steel kappa peledakanBerikut penjelasannya.1. Metode penambangan batubara sistem majuPada penambangan batubara sistem maju, penambangan dimulai dari mulut masuk suatu blok penambangan batubara, dan diteruskan penambangan maju mengarah ke dalam sampai ke ujung panel penambangan, yang dilakukan secara bersamaan untuk terowongan dan permuka kerja, sambil mempertahankan terowongan di gob. Hal ini seperti terdapat pada skema penambangan sistem majuKelebihan dan kekurangan sistem maju :a. Setelah permuka kerja penambangan dibuat, dapat segera memulai penambangan batubara, sehingga tidak memerlukan waktu yang panjang untuk persiapan penambangan batubara.b. Pada blok yang banyak perubahan patahan atau lapisan batubara, atau pada blok yang banyak gas, sulit melakukan eksplorasi dan drainase gas.c. Karena tali gate dan head gate di gob harus dipertahankan sampai selesai penambangan, maka semakin maju pemuka kerja, semakin tinggi biaya perawatan karena terowongan yang dirawat semakin panjang.d. Mudah terjadi swabakar akibat kebocoran angin di terowogan gob, dan apabila perawatan terowongan tidak baik, penampang terowongan menjadi sempit, sehingga menjadi halangan bagi ventilasi dan transportasi.2. Metode penambangan batubara sistem mundur Pada penambangan batubara sistem mundur, pertama digali seam road dari mulut masuk blok penambangan, dan pada waktu terowongan tersebut mencapai garis maksimal, dibuat permuka kerja sepanjang garis batas tersebut untuk memulai penambangan batubara menuju mulut masuk.Kelebihan dan kekurangan sistem mundura. Waktu yang diperlukan untuk persiapan terowongan penambangan batubara, lama.b. Dapat mengetahui kondisi lapisan batubara pada tahap penggalian maju, serta dapat melakukan drainase gas pada daerah yang banyak emisi gas(semburan gas), sebelum penambangan batubara.c. Pemeliharaan terowongan mudah, dan menguntungkan juga bagi ventilasi dan transportasi.d. Karena tidak ada kebocoran angin ke dalam gob, resiko terhadap swabakar kecil.Sistem maju dan sistem mundur masing-masing mempunyai keunggulan dan kekurangan, sistem mana yang akan digunakan, ditentukan antara lain oleh kondisi lapisan batuan, masalah keamanan dan sulit tidaknya pemeliharaan terowongan. Penambangan batubara juga lebih mudah dilakukan kalau ketebalan lapisan sekitar satu koma dua sampai tiga meter.a. Penambangan lapisan batubara tebal Akhir-akhir ini untuk lapisan batubara dengan ketebalan lebih dari 3m, yakni hingga hampir empat meter mampu ditambang karena perkembangan self advancing support. Namun, sebelumnya yang umum dilakukan adalah membagi lapisan tersebut menjadi lebih dari dua tingkat, kemudian ditambang satu per satu.Dalam hal ini, pertama yang ditambang adalah tingkat atas, kemudian dibuat atap buatan bagi tingkat bawah dengan menggelar atas seperti steel band, baja profil, jala logam dan kayu pada gob, dan selanjutnya bagian bawah ditambang mengejar tingkat atas. Namun bisa juga tingkat bawah yang pertama ditambang, kemudian di bekas penambangannya dilakukan pengisian, baru dilakukan penambangan bagian atas.b. Penambangan pada kemiringan curamPenambangan pada kemiringan curam adalah metode penambangan batubara yang umumnya digunakan pada lapisan batubara dengan kemiringan lebih dari empat puluh lima derajat, di mana hingga sekitar tahun seribu sembilan ratus dua puluhan digunakan metode bertingkat sistem pilar atau sistem ruang dan pilar mengarah ke atas. Akan tetapi, dengan bertambahnya kedalaman penambangan, timbul banyak masalah seperti turunnya recovery, sehingga lama kelamaan diganti dengan metode penambangan kemiringan semu dengan pengisian penuh.Pada metode penambangan ini, kemiringan permuka kerja yang tadinya sekitar empat puluh derajat dijadikan dua puluh lima sampai tiga puluh derajat, dimana batubara yang ditambang dan bahan pengisi dialirkan turun melalui saluran besi yang digelar. Pada sistem ini, pola kerja shift yang lazim adalah satu shift yang melakukan peledakan dan penambangan, kemudian shift berikutnya melakukan pengisian.Karena pekerjaan di bagian bawah berbahaya, maka belakangan metode ini diperbaiki menjadi step advance mining, yaitu kemiringan permuka kerja dibuat empat puluh tiga sampai empat puluh lima derajat dan di sepanjang permuka kerja dibuat beberapa tingkat tangga, dimana pada setiap tingkat dilakukan pemotongan batubara dan pemasangan tiap penyangga.Dengan demikian gangguan oleh batubara yang diluncurkan dari bagian atas dapat ditiadakan dan panjang permuka kerja juga menjadi lebih dari seratus meter. Metode penambangan yang disebut belakang adalah step advance mining, sedangkan yang disebut di depan adalah align mining. Align mining dan step advance miningKeuntungan dari penambangan pada kemiringan curam adalah pengangkutan di dalam permuka kerja hampir tidak memerlukan tenaga penggerak karena dapat berjalan sendiri, misalnya melalui trough. Sedangkan kerugiannya adalah memerlukannya tenaga kerja yang banyak untuk membawa masuk bahan pengisi, sehingga volume produksi tergantung dari volume pengisian.3. Penambangan batubara steel prop kappe picka. PemotonganMengetahui sifat dan kondisi lapisan batubara adalah sangat penting untuk melakukan pemotongan, terutama pada penambangan dengan pick. Oleh karena itu, di sini akan diuraikan sedikit mengenai hal tersebut.Pada umumnya, di dalam lapisan batubara terdapat banyak retakan halus yang menjalar sejajar. Ini disebut kekar batubara atau cleat. Kekar batubara terbentuk karena tekanan atau tarikan akibat pergerakan kerak bumi, di mana kemiringannya sekitar lima puluh sampai sembilan puluh derajat terhadap atap, dan pada lapisan batubara yang sama arahnya hampir tetap. Jarak kekar batubara di dalam lapisan batubara adalah satu sampai sepuluh meter, dan ada juga kekar batubara yang terbentuk karena tekanan sekunder dari penambangan batubara. Ini disebut sebagai kekar tekanan (retakan yang terjadi pada lapisan batubara karena tekanan batuan) yang timbul sejajar permuka kerja.Hubungan antara kekar batubara dan permuka kerja ada tiga macam, seperti gambar di bawah. Pada kekar yang sejajar permuka kerja, batubara menjadi lunak, sehingga baik penambangan maupun penggalian maju menjadi mudah. Pada kekar yang tegak lurus pemuka kerja, menjadi keras sehingga sulit digali. Sedangkan pada kekar yang membentuk sudut tertentu terhadap permuka kerja, kemudahan penggalian berada di tengah-tengahnya. Pada penambangan dengan pick atau plough, antara kekar sejajar dan kekar tegak lurus terdapat perbedaan yang besar dalam hal efisiensi penambangan batubara.b. Lapisan batubara dan kondisi yang sesuai untuk penambangan pick 1. Banyak gas yang timbul, apalagi bila terjadi peledakan.2. Tidak dapat menggunakan mesin pemotong karena penambangan batubara di tempat curam.3. Apabila tidak memerlukan peledakan atau pemotongan dengan mesin, karena batubaranya lunak.4. Apabila atap langsung lapisan batubara bersifat rapuh, sehingga dikhawatirkan atap akan ambruk kalau digunakan peledakan atau metode penambangan mesin.c. Cara penambangan batubara dengan pickYang paling penting dalam penambangan batubara dengan pick adalah pemanfaatan tekanan bumi dan cara memakai pick. Selain kekar batubara yang telah ada, di dalam lapisan batubara akan terjadi kekar tekanan akibat tekanan atap dan lantai yang menyertai penambangan batubara. Semakin banyak kekar tekanan yang timbul, berarti pick dapat mengeluarkan kemampuan maksimum. Oleh karena itu, yang penting adalah mempercepat pertumbuhan kekar tekanan yang paling sesuai untuk penambangan dengan pick, dengan mempertimbangkan kedalaman lapisan batubara, sifat atap dan lantai, metode pengisisan kembali, serta menjaga kecepatan gerak maju permuka yang sesuai. Sedapat mungkin pick digunakan menghadap ke bawah. Usahakan terbentuk bongkahan batubara yang besar, urutan penambangannya .4. Penambangan batubara steel prop-kappa peledakanMenggunakan peledakan untuk menambang batubara, berarti mengundang akibat buruk, sepereti bahaya ledakan gas atau debu batubara, meningkatkan fine coal dan membuat buruk kondisi atap permuka kerja. Bersama itu, manajemen bahan peldak juga menjadi penting dari segi keamana. Sehingga pemilihan metode ini harus dilakukan hati-hati. Apabila akan memakai metode ini, usahakan menghindari akibat buruk tersebut di atas. Serta gunakanlah metode ini kalau peralatan dan mesin pemotong yang lain tidak cocok untuk digunakan. Karena batubaranya kokoh dan keras, atau terdapat petorified wood.a. Pemboran lubang ledakPemboran lubang ledak pada permuka kerja penambangan batubara, biasanya dilakukan pasda ketinggian nol koma delapan meter dari lantai, dengan jarak satu meter, sudut empat puluh lima sampai lima puluh lima derajat, kedalaman satu koma sampai satu koma delapan meter, dengan membuat lubang menjadi satu baris.Detonator yang digunakan adalah milli second delay electric blasting cap, dan biasanya dinyalakan setiap lima sampai enam buah. Menurut metode ini, karena peledakan berjalan berurutan, maka oleh peledakan yang terjadi duluan, selalu tercipta permukaan bebas yang baru bagi peledakan yang berikutnya. Ditambah lagi, semua peledaka terjadi di bawah pengaruh tekanan batuan yang berasal dari atap dan lantai, sehingga menambah efek peledakan.Apabila batubaranya keras dan sulit terangkat, adakalanya memperpendek jarak lubang bor, mengatur sudut lubang bor serta panjang lubang bor, atau melakukan pemboran lubang selang-seling.Sebagai mesin bor, lebih efisien memakai auger yang menggunakan spiral rod daripada rock drill, dan bahan peledak yang digunakan sebaiknya dibatasi pada jenis peledak aman.Untuk permuka kerja yang panjang, seandainya penyalaan peledak dimulai dari bawah angin menuju atas angin, si juru ledak tidak perlu bolak-balik sepanjang permuka kerja dan tidak terselubung oleh asap ledakan. Selain itu, dapat mengurangi bahaya debu batubara yang timbul dari peledakan sebelumnya menyala karena peledakan berikutnya.Metode penambangan ini adalah metode penambangan batubara yang digunakan secara luas pada penambangan bawah tanah.Ciri-ciri metode penambangan batubara sistem lorong panjang :1. Recoverynya tinggi, karena menambang sebagian besar batubara.2. Permuka kerja dapat dipusatkan, karena dapat berproduksi besar di satu permuka kerja.3. Pada umumnya, apabila kemiringan landai, mekanisasi penambangan, transportasi dan penyanggaan menjadi mudah, sehingga dapat meningkatkan efisiensi penambangan batubara.4. Karena dapat memusatkan permuka kerja, panjang terowongan yang dirawat terhadap jumlah produksi batubara menjadi pendek.5. Menguntungkan dari segi keamanan, karena ventilasinya mudah dan swabakar yang timbul juga sedikit.6. Karena dapat memanfaatkan tekanan bumi, pemotongan batubara menjadi mudah.7. Apabila terjadi hal-hal seperti keruntuhan permuka kerja dan kerusakan mesin, penurunan produksi batubaranya besar.Ada empat cara penambangan batubara dengan menggunakan sistem lorong panjang yaitu :1. Cara maju2. Cara mundur3. Cara steel kappa pick4. Cara steel kappa peledakanBerikut penjelasannya.1. Metode penambangan batubara sistem majuPada penambangan batubara sistem maju, penambangan dimulai dari mulut masuk suatu blok penambangan batubara, dan diteruskan penambangan maju mengarah ke dalam sampai ke ujung panel penambangan, yang dilakukan secara bersamaan untuk terowongan dan permuka kerja, sambil mempertahankan terowongan di gob. Hal ini seperti terdapat pada skema penambangan sistem majuKelebihan dan kekurangan sistem maju :a. Setelah permuka kerja penambangan dibuat, dapat segera memulai penambangan batubara, sehingga tidak memerlukan waktu yang panjang untuk persiapan penambangan batubara.b. Pada blok yang banyak perubahan patahan atau lapisan batubara, atau pada blok yang banyak gas, sulit melakukan eksplorasi dan drainase gas.c. Karena tali gate dan head gate di gob harus dipertahankan sampai selesai penambangan, maka semakin maju pemuka kerja, semakin tinggi biaya perawatan karena terowongan yang dirawat semakin panjang.d. Mudah terjadi swabakar akibat kebocoran angin di terowogan gob, dan apabila perawatan terowongan tidak baik, penampang terowongan menjadi sempit, sehingga menjadi halangan bagi ventilasi dan transportasi.2. Metode penambangan batubara sistem mundur Pada penambangan batubara sistem mundur, pertama digali seam road dari mulut masuk blok penambangan, dan pada waktu terowongan tersebut mencapai garis maksimal, dibuat permuka kerja sepanjang garis batas tersebut untuk memulai penambangan batubara menuju mulut masuk.Kelebihan dan kekurangan sistem mundura. Waktu yang diperlukan untuk persiapan terowongan penambangan batubara, lama.b. Dapat mengetahui kondisi lapisan batubara pada tahap penggalian maju, serta dapat melakukan drainase gas pada daerah yang banyak emisi gas(semburan gas), sebelum penambangan batubara.c. Pemeliharaan terowongan mudah, dan menguntungkan juga bagi ventilasi dan transportasi.d. Karena tidak ada kebocoran angin ke dalam gob, resiko terhadap swabakar kecil.Sistem maju dan sistem mundur masing-masing mempunyai keunggulan dan kekurangan, sistem mana yang akan digunakan, ditentukan antara lain oleh kondisi lapisan batuan, masalah keamanan dan sulit tidaknya pemeliharaan terowongan. Penambangan batubara juga lebih mudah dilakukan kalau ketebalan lapisan sekitar satu koma dua sampai tiga meter.a. Penambangan lapisan batubara tebal Akhir-akhir ini untuk lapisan batubara dengan ketebalan lebih dari 3m, yakni hingga hampir empat meter mampu ditambang karena perkembangan self advancing support. Namun, sebelumnya yang umum dilakukan adalah membagi lapisan tersebut menjadi lebih dari dua tingkat, kemudian ditambang satu per satu.Dalam hal ini, pertama yang ditambang adalah tingkat atas, kemudian dibuat atap buatan bagi tingkat bawah dengan menggelar atas seperti steel band, baja profil, jala logam dan kayu pada gob, dan selanjutnya bagian bawah ditambang mengejar tingkat atas. Namun bisa juga tingkat bawah yang pertama ditambang, kemudian di bekas penambangannya dilakukan pengisian, baru dilakukan penambangan bagian atas.b. Penambangan pada kemiringan curamPenambangan pada kemiringan curam adalah metode penambangan batubara yang umumnya digunakan pada lapisan batubara dengan kemiringan lebih dari empat puluh lima derajat, di mana hingga sekitar tahun seribu sembilan ratus dua puluhan digunakan metode bertingkat sistem pilar atau sistem ruang dan pilar mengarah ke atas. Akan tetapi, dengan bertambahnya kedalaman penambangan, timbul banyak masalah seperti turunnya recovery, sehingga lama kelamaan diganti dengan metode penambangan kemiringan semu dengan pengisian penuh.Pada metode penambangan ini, kemiringan permuka kerja yang tadinya sekitar empat puluh derajat dijadikan dua puluh lima sampai tiga puluh derajat, dimana batubara yang ditambang dan bahan pengisi dialirkan turun melalui saluran besi yang digelar. Pada sistem ini, pola kerja shift yang lazim adalah satu shift yang melakukan peledakan dan penambangan, kemudian shift berikutnya melakukan pengisian.Karena pekerjaan di bagian bawah berbahaya, maka belakangan metode ini diperbaiki menjadi step advance mining, yaitu kemiringan permuka kerja dibuat empat puluh tiga sampai empat puluh lima derajat dan di sepanjang permuka kerja dibuat beberapa tingkat tangga, dimana pada setiap tingkat dilakukan pemotongan batubara dan pemasangan tiap penyangga.Dengan demikian gangguan oleh batubara yang diluncurkan dari bagian atas dapat ditiadakan dan panjang permuka kerja juga menjadi lebih dari seratus meter. Metode penambangan yang disebut belakang adalah step advance mining, sedangkan yang disebut di depan adalah align mining. Align mining dan step advance miningKeuntungan dari penambangan pada kemiringan curam adalah pengangkutan di dalam permuka kerja hampir tidak memerlukan tenaga penggerak karena dapat berjalan sendiri, misalnya melalui trough. Sedangkan kerugiannya adalah memerlukannya tenaga kerja yang banyak untuk membawa masuk bahan pengisi, sehingga volume produksi tergantung dari volume pengisian.3. Penambangan batubara steel prop kappe picka. PemotonganMengetahui sifat dan kondisi lapisan batubara adalah sangat penting untuk melakukan pemotongan, terutama pada penambangan dengan pick. Oleh karena itu, di sini akan diuraikan sedikit mengenai hal tersebut.Pada umumnya, di dalam lapisan batubara terdapat banyak retakan halus yang menjalar sejajar. Ini disebut kekar batubara atau cleat. Kekar batubara terbentuk karena tekanan atau tarikan akibat pergerakan kerak bumi, di mana kemiringannya sekitar lima puluh sampai sembilan puluh derajat terhadap atap, dan pada lapisan batubara yang sama arahnya hampir tetap. Jarak kekar batubara di dalam lapisan batubara adalah satu sampai sepuluh meter, dan ada juga kekar batubara yang terbentuk karena tekanan sekunder dari penambangan batubara. Ini disebut sebagai kekar tekanan (retakan yang terjadi pada lapisan batubara karena tekanan batuan) yang timbul sejajar permuka kerja.Hubungan antara kekar batubara dan permuka kerja ada tiga macam, seperti gambar di bawah. Pada kekar yang sejajar permuka kerja, batubara menjadi lunak, sehingga baik penambangan maupun penggalian maju menjadi mudah. Pada kekar yang tegak lurus pemuka kerja, menjadi keras sehingga sulit digali. Sedangkan pada kekar yang membentuk sudut tertentu terhadap permuka kerja, kemudahan penggalian berada di tengah-tengahnya. Pada penambangan dengan pick atau plough, antara kekar sejajar dan kekar tegak lurus terdapat perbedaan yang besar dalam hal efisiensi penambangan batubara.b. Lapisan batubara dan kondisi yang sesuai untuk penambangan pick 1. Banyak gas yang timbul, apalagi bila terjadi peledakan.2. Tidak dapat menggunakan mesin pemotong karena penambangan batubara di tempat curam.3. Apabila tidak memerlukan peledakan atau pemotongan dengan mesin, karena batubaranya lunak.4. Apabila atap langsung lapisan batubara bersifat rapuh, sehingga dikhawatirkan atap akan ambruk kalau digunakan peledakan atau metode penambangan mesin.c. Cara penambangan batubara dengan pickYang paling penting dalam penambangan batubara dengan pick adalah pemanfaatan tekanan bumi dan cara memakai pick. Selain kekar batubara yang telah ada, di dalam lapisan batubara akan terjadi kekar tekanan akibat tekanan atap dan lantai yang menyertai penambangan batubara. Semakin banyak kekar tekanan yang timbul, berarti pick dapat mengeluarkan kemampuan maksimum. Oleh karena itu, yang penting adalah mempercepat pertumbuhan kekar tekanan yang paling sesuai untuk penambangan dengan pick, dengan mempertimbangkan kedalaman lapisan batubara, sifat atap dan lantai, metode pengisisan kembali, serta menjaga kecepatan gerak maju permuka yang sesuai. Sedapat mungkin pick digunakan menghadap ke bawah. Usahakan terbentuk bongkahan batubara yang besar, urutan penambangannya .4. Penambangan batubara steel prop-kappa peledakanMenggunakan peledakan untuk menambang batubara, berarti mengundang akibat buruk, sepereti bahaya ledakan gas atau debu batubara, meningkatkan fine coal dan membuat buruk kondisi atap permuka kerja. Bersama itu, manajemen bahan peldak juga menjadi penting dari segi keamana. Sehingga pemilihan metode ini harus dilakukan hati-hati. Apabila akan memakai metode ini, usahakan menghindari akibat buruk tersebut di atas. Serta gunakanlah metode ini kalau peralatan dan mesin pemotong yang lain tidak cocok untuk digunakan. Karena batubaranya kokoh dan keras, atau terdapat petorified wood.a. Pemboran lubang ledakPemboran lubang ledak pada permuka kerja penambangan batubara, biasanya dilakukan pasda ketinggian nol koma delapan meter dari lantai, dengan jarak satu meter, sudut empat puluh lima sampai lima puluh lima derajat, kedalaman satu koma sampai satu koma delapan meter, dengan membuat lubang menjadi satu baris.Detonator yang digunakan adalah milli second delay electric blasting cap, dan biasanya dinyalakan setiap lima sampai enam buah. Menurut metode ini, karena peledakan berjalan berurutan, maka oleh peledakan yang terjadi duluan, selalu tercipta permukaan bebas yang baru bagi peledakan yang berikutnya. Ditambah lagi, semua peledaka terjadi di bawah pengaruh tekanan batuan yang berasal dari atap dan lantai, sehingga menambah efek peledakan.Apabila batubaranya keras dan sulit terangkat, adakalanya memperpendek jarak lubang bor, mengatur sudut lubang bor serta panjang lubang bor, atau melakukan pemboran lubang selang-seling.Sebagai mesin bor, lebih efisien memakai auger yang menggunakan spiral rod daripada rock drill, dan bahan peledak yang digunakan sebaiknya dibatasi pada jenis peledak aman.Untuk permuka kerja yang panjang, seandainya penyalaan peledak dimulai dari bawah angin menuju atas angin, si juru ledak tidak perlu bolak-balik sepanjang permuka kerja dan tidak terselubung oleh asap ledakan. Selain itu, dapat mengurangi bahaya debu batubara yang timbul dari peledakan sebelumnya menyala karena peledakan berikutnya.

Cut And FillCut and fill adalah salah satu metoda penambangan, dalam metoda penambangan ini, dengan cara menggali atau membuat bukaan-bukaan dan kemudian mengisi kembali dengan material lain bekas bukaan tersebut. Cut and fill merupakan metode penambangan dengan cara memotong batuan untuk membuat stope dalam level. Setelah selesai menambang dalam satu stope, maka stope tersebut diisi kembali tanpa menunggu selesai dalam satu level. Biasanya metode ini digunakan untuk mengambil bahan galian jenis bijih. Peralatan yang biasa digunakan untuk metode cut and fill ini adalah excavator, front shovel, dariagline, dan shell.Prinsip kerja dari metode ini adalah bijih diambil dalam potongan yang sejajar dan setiap potongan yang telah diambil dilakukan pengisian dengan waste fill dalam stope sehingga menyisakan ketinggian ruang yang mencukupi untuk melakukan pemboran bijih selanjutnya. Material Filling digunakan sebagai tempat berpijak untuk melakukan pemboran bijih selanjutnya. Material filling sering berupa waste rock dari kegiatan development dan eksplorasi sekitar tambang yang kemudian ditumpahkan melalui rise mengarah ke stope yang akan diisi dan untuk meningkatkan kekuatan material pengisi maka ditambahkan semen.Ada beberapa syarat untuk metode cut and fill stoping, antara lain :a. Endapan bijih tebalnya antara 1 6 m. b. Arah endapan relatif mendatar tapi cukup tebal. c. Sebaiknya untuk endapan vein, kemiringannya harus lebih dari 45o. Dan untuk endapan yang bukan vein kurang dari 45o. d. Endapan bijih keras, tapi batuan induknya boleh tidak kompeten mengingat hampir secara langsung disangga dengan material filling. e. Endapan bijih bernilai tinggi baik kadar maupun harganya.

Keuntungan dari metode cut and fill, antara lain :a. Ventilasi mudah diatur b. Dilusi seminimum mungkin c. Dinding antara 2 stope yang berdekatan bisa lebih tipis dibanding metode stoping yang lain d. Stope fleksibel mengikuti cebakan sempit kadar tinggi e. Stope stabil karena dengan yang lemah disangga dengan waste filling Kerugian dari metode cut and fill, antara lain :a. Butuh material filling yang banyakb. Butuh buruh banyak untuk menangani filling c. Butuh banyak air untuk pulp d. Semen dan pasir halus untuk filling bisa menyumbat pompa/pipa e. Output dari stope terbatas karena adanya kegiatan filling