Materi Presentasi Reza Pradikta1

26
Laporan On Job Training OS IV 2013 Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel dengan memanfaatkan Gigabite Passive Optical Network (GPON) di Area Access Jatinegara, Witel Jakarta Timur Oleh, Reza Pradikta (134061) 1 | Page Laporan On Job Training OS IV 2013

description

Implementasi

Transcript of Materi Presentasi Reza Pradikta1

Laporan On Job Training OS IV 2013

Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel dengan memanfaatkan Gigabite Passive Optical Network (GPON) di Area Access Jatinegara, Witel Jakarta TimurOleh,Reza Pradikta (134061)

PT Telekomunikasi Indonesia2014

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Dalam menghadapi tantangan era telekomunikasi yang terus berkembang, PT Telekomunikasi Indonesia sebagai perusahaan Telekomunikasi terbesar dan terkemuka di Indonesia menempuh langkah strategis dalam menyiapkan talent-talent leader masa depannya. Dalam proses rekrutmen, setiap pegawai baru akan menjalani beberapa proses yaitu In Class Training, On the Job Training dan tahapan PKWT. In Class training dilaksanakan di Telkom Corporate Universty tanggal 8 27 Desember 2013. Setelah tahapan In Class training selesai, dilanjutkan dengan tahap On Job Training (OJT) agar dapat mengetahui kegiatan Operasional PT Telkom Indonesia.Penulis melaksanakan tahap OJT bertempat di Witel Jakarta Timur sesuai dengan arahan dari HCC dimulai pada bulan Januari 2014 Mei 2014 (5 bulan). Pelaksanaan OJT di Witel Jakarta Timur pada tahap pertama menggunakan sistem rolling ke setiap unit bisnis yang ada di Witel. Kemudian dilanjutkan ke unit bisnis / Divisi Akses (Diva) Maintenance dan Corporate & Colo Access Network (CCAN) sesuai dengan stream bidang studi penulis.Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel dengan memanfaatkan Gigabite Passive Optical Network (GPON) dipilih sebagai topik pada laporan OJT. Hal ini tidak lepas dari Program kerja utama dari Diva CCAN Area Access Jatinegara yaitu pengawalan BTS / Node-B Telkomsel. Seperti yang kita ketahui Telkomsel Revenue Growth double digit ditetapkan sebagai salah satu 3 program utama Telkom 2014. Oleh karena itu diperlukan program-program khusus untuk menjaga Network Availability BTS / node-b Telkomsel yang diharapkan dapat mendorong untuk menciptakan revenue dan meningkatkan pelayanan.1.2 Perumusan Masalah dan Hal yang akan dikerjakan di Lokasi OJTDalam melaksanakan Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel dengan memanfaatkan Gigabite Passive Optical Network (GPON) diperlukan dan dikerjakaan hal-hal sebagai berikut :1. Pengetahuan tentang Topologi GPON di Area Access Jatinegara

2. Proses Instalasi Fisik kabel Fiber optik dari Optical Line Terminal (OLT) sampai ke perangkat BTS / Optical Network Terminal (ONT)

3. Proses Instalasi Logic dengan cara konfigurasi perangkat aktif OLT dan ONT tipe F.829 sebagai perangkat untuk Dual Homing.Oleh kerena itu pada tahap awal Implementasi, Penulis belajar pengetahuan tentang Topologi GPON dan proses konfigurasi perangkat aktif.

Masalah Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel ini diangkat karena sesuai dengan program kerja utama Diva CCAN Area Access Jatinegara yaitu untuk mengawal 88 BTS / Node-B Telkomsel yang berada diwilayah STO Jatinegara, STO Cawang, STO Klender, dan Pondok Kelapa. Diantara BTS-BTS tersebut terdapat BTS Platinum dengan pendapatan diatas 500 juta. Selain itu proses perbaikan / Main Time to Repair (MTTR) juga masih di bawah standar 3,5 Jam.1.3 Tujuan OJTPenulis merasakan bahwa tujuan dari OJT ini adalah sebagai proses agar pegawai baru PT Telekomunikasi Indonesia dapat terjun secara langsung, mengetahui, dan beradaptasi dengan kegiatan Operasional pada unit-unit bisnis yang menopang jalannya perusahaan khususnya di Witel Jakarta Timur. Selain itu Penulis juga dapat mengimplementasikan pengetahuan dan skill yang didapatkan selama berada dibangku perkuliahan dan pada saat In Class Training di Telkom Corporate Universty.Disamping mendapatkan pengetahuan dan merasakan kegiatan operasional Witel, Penulis juga mengerjakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Unit-unit bisnis terkait untuk mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi seperti Topik yang diangkat pada laporan OJT ini.

1.4 Manfaat OJTManfaat yang Penulis rasakan selama mengikuti OJT di Witel Jakarta Timur selama 5 bulan adalah membuka wawasan Penulis agar dapat mengetahui dan memahami pengaplikasian ilmu di industri pada umumnya serta mampu menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja. Selain itu Penulis dapat mengetahui dan memahami sistem kerja di PT Telkom Indonesia sekaligus mampu mengadakan pendekatan masalah secara utuh.Manfaat yang didapatkan untuk unit kerja terkait adalah sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh unit kerja terkait dan juga sebagai sarana untuk saling bertukar pengetahuan baru yang dimiliki oleh Penulis.BAB II Pelaksanaan OJT

2.1 Struktur Organisasi

Seperti yang terlihat pada Gamabar Struktur organisasi diatas, Witel Jakarta Timur dipimpin oleh Bapak Amperandus Simanjuntak (GM Witel Jaktim). Dalam kegaiatan operasional, GM dibantu oleh 14 Manager Unit Bisnis. Karena wilayah Witel Jakarta Timur yang sangat luas maka dibagi menjadi 3 Area Access yaitu Jatinegara, Rawamangun, dan Pasae Rebo. Area Access Jatinegara terdiri dari 4 STO yaitu STO Jatinegara, STO Cawang, STO Pondok Kelapa, dan STO Klender. Pada Divisi Akses (Diva), Bapak Herry (Manager Akses) akan dibantu oleh 4 Asman yaitu Asman Corporate & Colo Access Network, Asman Mintenance, Asman Order & Data Management, dan Asman Site Operation dan Dibantu oleh Officer 1 General Support (GS). Berikut ini struktur Diva area Access Jatinegara.

2.2 Job Description dan Time Plan

Seperti pada gambar Time Plan diatas, Pada saat pelaksanaan OJT di Witel Jakarta Timur, untuk 2 bulan awal saya ditempatkan disetiap unit bisnis yang ada di Witel dengan tujuan untuk mengetahui garis besar pekerjaan opersional baik di dalam kantor dan di lapangan. Berikut ini gambaran kegiatan dan tugas yang dikerjakan pada 2 bulan awal :1. Divisi Infratel (Pengenalan Alat produksi seperti Sentral, Transmisi, Multimedia, dan pendataan Node-b Telkomsel pada perangkat Metro-e)2. Divisi Bisnis Service (Pendataan Industri kreatif digital di kawasan Jakarta Timur)

3. Customer Care (Customer Handling dan pelayanan Plasa Telkom)4. Marketing & Sales (Survey dan perencanaan GO Live Fiber to The Home/FTTH)

5. Wireless Broadband (Instalasi Access Point/AP untuk Wifi.id)6. Finance (Pengenalan Finance Service dan Kas Bank di Witel)

7. WarRoom (Report dan Analisis data performansi Witel)Kemudian untuk bulan ke-3 sampai 5, saya ditempakan oleh Manager HR di Divisi Akses (Diva) di bagian Maintenance dan Corporate & Colo Access Network (CCAN) sesuai dengan background pendidikan yaitu Jurusan Teknik Elektro bidang studi Telekomunikasi. Pekerjaan yang saya lakukan selama di Divisi Akses adalah sebagai berikut :1. Maintenace Perangkat Aktif seperti Optical Line Terminal (OLT), Optical Distribution Cabinet (ODC), Multiservice Access Network (MSAN) dan DSLAM. Maintenance perangkat meliputi pekerjaan di dalam kantor seperti monitoring menggunakan aplikasi Network Monitoring System (NMS) Cacti dan melakukan remote keperangkat aktif menggunakan Telnet dan aplikasi PuTTy. Selain itu juga dilakukan kegiatan di lapangan seperti memperbaiki MSAN yang sedang gangguan dan pemindahan port-port optic pada ODC. Maintenance terdiri dari kegaiatan :

Preventif meliputi pembersihan perangkat, pengecekan batteray, pengukuran kualitas link FO, pengecekan rectifier, catuan listrik AC, dan pengecekan grounding.

Kuratif adalah tindakan yang dilakukan jika hasil pengukuran pada kegiatan Preventif tidak sesuai spesifikasi Korektif adalah tidakan perbaikan jika perangkat mengalami gangguan seperti contohnya rectifier rusak dan link FO putus.

2. Provisioning, Assurance GPON/FTTH dan implementasi Dual Homing pada Node-B Telkomsel Proses Provisioning GPON/FTTH meliputi pemasangan dari Optical Line Terminal (OLT) di sisi Sentral sampai pemasangan Optical Network Terminal (ONT) / Modem di sisi pelanggan.

Proses Assurance merupakan pengawalan dan perbaikan gangguan khususnya untuk pelanggan Data Internet (Datin) seperti Astinet, Metro-E, VPN-IP, dan ISDN serta untuk pelangaan Corporate seperti pelanggan Top 20 dan Top 200. Implementasi Dual Homing Node-B Telkomsel menggunakan GPON baik proses Instalasi fisik dan Logic.Seperti halnya Maintenance, kegiatan Provisioning dan Assurance juga dilakukan di dalam kantor yaitu melakukan remote ke perangkat aktif untuk Create layanan dan juga pekerjaan lapangan jika terjadi gangguan dan proses Instalasi.

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Identifikasi permasalahan

Telkomsel adalah salah satu kontributor utama dalam Telkom Group. Revenue dan Net Income Telkomsel memberikan sumbangan sekitar 70% untuk Telkom Group. Karenanya sangat tepat bila Telkomsel Revenue Growth double digit ditetapkan sebagai salah satu program utama 2014. dalam mendukung program CEO Telkom, salah satunya adalah mendorong agar revenue Telkomsel mencapai Double Digit, diperlukan program-program khusus untuk menjaga Network Availability BTS / node-b Telkomsel, khususnya Node-B platinum dan percepatan deployment node-b telkomsel. Program-program khusus ini diharapkan dapat mendorong untuk menciptakan revenue dan meningkatkan pelayanan.

Namun jika dilihat dari Main Time to Repair (MTTR) / perbaikan jika terjadi gangguan, node-B Telkomsel dari triwulan IV tahun 2013 dan triwulan I tahun 2014 (sumber : node-b.telkom.co.id) , bisa dikatakan bahwa MTTR Node-B masih belum bisa dikatakan memenuhi targetnya yang hanya 3,5 jam.

+ Pemakaian GPON masih terbatas dan port Metro Habis+ Double Digit TSEL

+ Data BTS platinum

+ Data MTTR BTS

Dari rincian diatas dapat diketahui jika MTTR Node-b di Wilayah Access Jakarta Timur masih diatas 3,5 Jam. Jumlah BTS / Node-b yang menjadi tanggung jawab di wilayah Access Jatinegara adalah sebanyak 88 BTS dari total 266 BTS di wilayah Witel Jakarta Timur dengan rincian sebagai berikut :

NoSTOJumlah BTS

1Jatinegara23

2Cawang28

3Pondok Kelapa12

4Klender25

Total88

Salah satu penyebab utama sehingga penanganan gangguan bisa lebih dari 4 jam, bahkan bisa lebih dari 48 jam yaitu karena jalur fiber optik yang putus. bisa dibayangkan betapa sulitnya hal ini terjadi jika gangguan Node-B Telkomsel yang terjadi sering melebihi SLG dengan target 3,5 jam. Bahkan jika kita telaah lebih dalam, bukan hanya menimbulkan loss revenue yang sangat besar bahkan hal ini bisa berakibat menurunya citra Telkomsel di mata pelanggan, dan bukan tidak mungkin operator lain akan memanfaatkan kesempatan ini. NoPlatformSatuanKapasitasTerisisOkupansi (%)

1DSLAMPort695485504379,14

2MSANPort1941416161231,74

3GPON / FTTHPort914893510,22

Oleh karena itu diperlukan metode untuk memberikan proteksi jaringan Node-b dengan memberikan backup sehingga sistem akan berjalan secara redundant jika terjadi gangguan. Gigabite Passive Optical Network (GPON) dapat menjadi solusi mengingat teknologi ini telah diterapkan di Area Access Witel Jakarta Timur dan okupansinya masih rendah.3.2 Teori yang mendukung penyelesaian permasalahan Gigabite Passive Optical Network (GPON)GPON adalah suatu teknologi akses yang dikategorikan sebagai Broadband Access yang dapat mengirimkan informasi sampai ke pelanggan menggunakan kabel serat optik. Prinsip kerja dari GPON itu sendiri ketika data atau sinyal dikirimkan dari Optical Line Terminal (OLT), maka ada bagian yang bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan fiber optik tunggal dapat mengirim ke berbagai Optical Network Terminal/Unit (ONT/ONU. Sinyal optik yang ditransmisikan diubah oleh ONU menjadi sinyal elektrik yang diperlukan untuk service pelanggan. Pada arsitektur FTTH, ONU/ONT diletakkan di sisi pelanggan.

Adapun beberapa keunggulan yang dimiliki oleh teknologi GPON adalah :

Mendukung aplikasi triple play (suara,data, dan video) pada layanan FTTx yang dilakukan melalui satu core fiber optik.

Alokasi bandwidth dapat diatur Dapat membagi bandwidth sampai 32 ONT (Menghemat pemakaian Port Metro-E)

Biaya maintanence yang murah karena menggunakan komponen pasif

Teori dual HomingDual Homing adalah salah satu metode untuk memberikan proteksi jaringan dengan memberikan backup sehingga sistem akan berjalan secara redundant. Dual homing bisa dilakukan dengan beberapa cara menggunakan teknologi GPON.1. Skenario-1 (Type-A/DUAL ONT)Pada skenario ini terpenuhi dengan menggunakan passif spliter 2:N. Passif spliter melakukan sensing terhadap sensitifitas Rx sinyal, jika dibawah - 27dBm maka link dianggap putus, kemudian link kedua akan melakukan backup. Kekurangan dari system ini adalah Tidak melakukan proteksi terhadap uplink GPON OLT, apabila Uplink GPON OLT mengalami putus, maka layanan akan down karena proteksi tidak berjalan.

2. Skenario-2 (Type-B/DUAL ONT)Pada Type-B ini untuk reguler site menggunakan design high availability untuk network di sisi GPON dengan switch access dual uplink. Skenario ini menggunakan 2 buah ONT Tipe 821 dan masih diperlukan satu Buah Switch untuk memindahkan layanan pada saat terjadi gangguan pada Link / ONT yang utama dipindah ke ONT / Link Back Up.

3. Skenario-3 (type-C / single ONT-Dual Uplink)Pada Type-C Proteksi GPON, yang akan diproteksi adalah 2 sisi, yaitu sisi kearah perangkat ONT dan kearah uplink dari GPON OLT. Proteksi kearah ONT disebut PON PORT PROTECTION, dan proteksi kearah UPLINK OLT disebut UPLINK Gei Protection. Dalam Pon Port Protection digunakan mekanisme hand-in-hand switch, dimana pon port 1 akan menjadi master secara default dan pon port 2 akan berfungsi sebagai slave, saat hal tersebut terjadi maka semua traffic akan dilewatkan melalui pon port 1. Jika pon port 1 terputus, maka secara otomatis traffic akan beralih ke pon port 2, pon port 2 akan menjadi master dan pon port 1 menjadi slave. Untuk scenario ini hanya hanya dibutuhkan satu buah ONT karena ONT Tipe 829 ini mempunyai 2 buah input link Fiber Optik.

3.3 Penyelesaian /solusi dari permasalahan yang ada di tempat OJT

Solusi yang dipilih untuk Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel di Area Access Jatinegara adalah Skenario-3 (type-C / single ONT-Dual Uplink) dengan menggunakan ONT F-829. Skenario ini dipilih karena mempunyai beberapa keunggulan yaitu adanya 2 proteksi pada sisi ONT kea rah perangkat Node-b dan proteksi kearah Uplink GPON OLT. Selain itu, setiap STO di wilayah Access Jatinegara seperti STO Cawang, STO Jatinegara, STO Klender, dan STO Pondok Kelapa telah memiliki 2 OLT sehingga dapat menjadi backup jika OLT yang pertama mengalami kerusakan dan yang lebih utama, Node-b Telkomsel dapat dicatu dari OLT yang berada di STO yang berbeda.Workshop GPON dan ONT F-829Pada konfigurasi ONT F-829 cukup dilakukan setting GPON hand-in-hand-switch enable, namun beberapa varian ONT F-829 yang dibeli oleh Telkom tidak mensupport fungsi tersebut. Oleh karena itu pada tanggal 27 Maret 2014, Penulis dan beberapa rekan Divisi Access dia area Jabodetabek mengikuti Workshop Implementasi Dual Homing Node-B Telkomsel yang bertempat di Witel Bogor. Pada workshop ini dijelaskan tentang proses Update versi system operasi pada ONT F-829 dan juga pelatihan untuk konfigurasi proses Dual Homing Node-b Telkomsel menggunakan ONT F-829.

3.4 Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel di Area Access JatinegaraPada tahap awal Dual homing dilakukan dengan target 19 BTS Platinum di wilayah Jakarta Inner. Kategori BTS Platinum adalah yang memiliki revenue minimal Rp 300 juta per bulan per BTS. Sedangkan kategori Super Platinum adalah yang memiliki revenue lebih dari 500 juta per bulan. Di wilayah Jakarta Timur terdapat 5 BTS yang masuk tahap awal Implementasi Dual Homing yaitu BTS Pasar Kramatjati Jaktim, BTS Jalan Inpres Jaktim, BTS Pembina Jaktim, BTS PGC Cililitan IW, dan BTS PGC Cililitan MW. Bahkan untuk BTS PGC Cililitan IW, dan BTS PGC Cililitan MW revenue perbulan pernah mencapai 1 Milyar.Persiapan Implementasi Dual Homing

Pada tahap ini dilakuan pemilihan lokasi 2 STO yang terdekat yang dapat mencatu OLT sebagai Uplink dari BTS, didapatkan hasil sebagai berikut :

NoNode-bCatuan / Kaki 1Catuan / Kaki 2

1PSRKRAMATJT_JKS038WITEL:Jakarta Timur - STO:PSRWITEL:Jakarta Timur - STO:CW

2JALANINPRES_JKT023WITEL:Jakarta Timur - STO:PSRWITEL:Jakarta Timur - STO:CW

3PEMBINA_JKP745WITEL:Jakarta Timur - STO:JTWITEL:Jakarta Pusat - STO:CKN

4PGCCILILITANMW_JKT512WITEL:Jakarta Timur - STO:PSRWITEL:Jakarta Timur - STO:CW

5PGCCILILITANIW_JKT512WITEL:Jakarta Timur - STO:PSRWITEL:Jakarta Timur - STO:CW

Untuk BTS Telkomsel di Jalan Pembina Jaktim, untuk kaki 2, menggunakan catuan dari OLT di STO Cikini, Jakarta Pusat. Meskipun STO Cikini bukan termasuk wilayah Access Jatinegara tetapi juga dilakukan kolaborasi dengan Witel Jakarta Pusat guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan khususnya Telkomsel.

Proses Implementasi dan Integrasi Dual HomingPada tahap ini proses yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pastikan bahwa terdapat menu cli config gpon hand-in-hand-switch enable pada global configuration di ONT F-829, jika tidak terdapat menu tersebut lalukan upgrade version ONT F -829.2. Create vlan hearbeat di MetroEthernet Uplink dari GPON OLT, poin-to-point, vlan ini digunakan untuk pertukaran hello paket anatar OLT.3. Melakukan configurasi link state group pada kedua OLT.

4. Melaakukan pre configurasi pada ONT F-829.

5. Instalasi Fisik.

6. Lakukan Instalasi Logical Management dan Service ONT dari OLT.

Instalasi fisik yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mencari port OLT yang masih kosong Baik.

2. Through dari Port OLT menuju PF. PF merupakan rak / optical terminal yang menhubungkan antara kabel dari STO menuju ke ODC atau perangkat pelanggan (ONT)

3. Untuk setiap BTS dialokasikan sebanyak minimal 6 Port kosong pada PF sebagai cadangan. Untuk wilayah Access Jatinegara agar lebih aman selalu dialokasikan sebanyak 10 Port kosong untuk BTS Telkomsel.

4. Setelah dari Ujung ke ujung terhubung (OLT ke ONT) dilakukan pengukuran redaman dan daya yang sampai ke ONT. Untuk standar yang diperbolehkan adalah hingga -28 dB akan tetapi karena sebagai catuan dari BTS, batas daya yang diperbolahkan adalah sebesar 20 dB.

5. Kemudian setelah didapatkan link yang terbaik port tersebut digunakan dan diberi label.6. Hal serupa juga dilakukan dari STO yang bertindak sebagai backup catuan / kaki 2.

Hasil Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel di Area Access Jatinegara.

Setelah persiapan dan proses integrasi selsai, dilakukan trial yaitu untuk mengetahui apakah Implmentasi Dual Homing berhasil dilakukan. Trial yang dilakukan yaitu dengan mencoba melakukan switch off dari salah satu link catuan ONT. Kemudian dilakukan pengecekan dari sisi monitoring BTS. Melalui aplikasi yang dimiliki Telkomsel dapat dilihat Metro-E mana yang sedang mencatu dari BTS tersebut. Sehingga otomatis kita mengetahui dari STO dan OLT mana yang sedang aktif mencatu. Berikut ini adalah hasil proses Integrasi Dual Homing di Area Access Jatinegara.

NoNode-bStatus

1PSRKRAMATJT_JKS038Integrasi Tanggal 17 April 2014

2JALANINPRES_JKT023Integrasi Tanggal 23 April 2014

3PEMBINA_JKP745Integrasi Tanggal 17 April 2014

4PGCCILILITANMW_JKT512Integrasi Tanggal 16 April 2014

5PGCCILILITANIW_JKT512Integrasi Tanggal 16 April 2014

Manfaat utama dari Implementasi Dual Homing ini adalah sebagai system proteksi jika suatu saat terjadi gangguan pada catuan OLT atau terjadi link FO putus sehingga BTS masih dapat beroperasi. Selain itu service level Guarante (SLG) yang diberikan kepada pelanggan menjadi lebih baik. Berikut ini adalah berita pada saat EGM DTB meninjau keberhasilan Implementasi program Dual Homing BTS di wilayah Jakarta Timur.

BAB IV PENUTUPKesimpulanKesimpulan yang dapat diambil setelah pelaksanaan On Job Training (OJT) di Witel Jakarta Timur, Divisi Akses (Diva) Maintenance dan Corporate & Colo Access Network (CCAN) khususnya pada Implementasi Gigabite Passive Optical Natwork (GPON) dan Dual Homing adalah sebagai berikut :1. Penulis dapat mengetahui dan dapat melaksanakan kegaiatan Operasional fisik seperti Instalasi perangkat dan gangguan dan juga Operasional Logic seperti konfigurasi perangkat aktif (MSAN, DSLAM, OLT, ONT).

2. Teknologi Gigabite Passive Optical Natwork (GPON) sebagai Broadband Access telah di aplikasikan di Area Access Jatinegara akan tetapi okupansinya masih rendah yaitu sebesar 10,22 %.3. Proses perbaikan atau Main Time to Repair (MTTR) gangguan BTS / Node-b Telkomsel di Area Witel Jakarta Timur masih dibawah standar yaitu sebesar 19 Jam pada bulan Januari 2014 dan 12 Jam pada bulan Februari 2014, dari yang seharusnya MTTR sebesar 3,5 Jam.4. Implementasi Dual Homing Skenario-3 (type-C / single ONT-Dual Uplink) dapat menjadi solusi untuk proteksi jaringan Akses BTS / Node-b Telkomsel jika terjadi gangguan.5. Implementasi Dual Homing dengan menggunakan GPON telah berhasil dilakukan, hal ini terbukti dengan telah terintegrasinya servis Dual Homing untuk 5 BTS Platinum di Area Access Jakarta Timur.SaranBerdasarkan hasil Implementasi Gigabite Passive Optical Natwork (GPON) dan Dual Homing dan kegiatan-kegaitan selama On Job Training (OJT) bisa diberikan beberapa saran sebagai berikut :1. Diperlukannya Workshop atau Pelatihan untuk karyawan Organik Telkom terutama Operasional Logic untuk konfigurasi perangkat aktif seperti MSAN, GPON, ONT karena teknologi kedepan semakin berkembang. Kedepan tugas utama karyawan Telkom adalah Operasional Logic karena Operasional fisik akan diambil alih oleh PT. Telkom Akses.2. Penerapan Dual Homing dengan menggunakan teknologi GPON dapat lebih banyak diimplementasikan untuk pelanggan data Internet yang potensial dan pelanggan-pelanggan Corporate TOP 20 Telkom, mengingat okupansi pemakaian GPON di Witel Jakarta Timur masih rendah.Lampiran-LampiranSkenario dan Network Topology Dual Homing Tipe-C (Single ONT Dual Uplink)Requirement dan Data Plan

Requirement yang diperlukan adalah sebagai berikut:

PERANGKATJUMLAHLOGICAL REQUIREMENTKETERANGAN

ONT F-8291Vlan Management, Vlan ServiceDapat di-upgrade (gpon hand-in-hand switch enable);

Card Type: MSB;

Type: MVER;

Version No: V1.1.0P1;

VerLen: 5969333;

Status : VALID;

Build Time: 20130914153328;

State: active MSB.bin

OLT (C220/C300)2Vlan Management, Vlan ServiceDapat di-upgrade (LST Group enable) C220 v1.2 / C300 v1.2

Vlan Heartbeat1Mesh ConfiguredUntuk paket Hallo antar GPON OLT

Pada contoh script konfigurasi ini menggunakan data plan sebagai berikut :

PARAMETERDESKRIPSI

Vlan OAM10

IP OAM10.51.200.2/26

Vlan node-B3306 vlan OAM,3838 vlan clock dan 3363 vlan service

IP Service172.24.159.1/29

Vlan Heartbeat100

IP Heartbeat192.168.1.1/26

OLT-1IP Intervace Vlan Hearthbeat192.168.1.1/26

Port Pongpon-olt_0/4/3

Uplink portgei_0/6/1

OLT-2IP Intervace Vlan Hearthbeat192.168.1.2/26

Port Pongpon-olt_0/4/4

Uplink portgei_0/6/1

ONT F-829Uplink portgei_0/3/1 dan gei_0/3/2

Port Pelangganfei_0/1/1 / gei_0/1/9

1. Konfigurasi di ONT F-829

a. Konfigurasi Dual Homing

F-829>enable

Please input password :

F-829#configure

F-829(config)# gpon hand-in-hand-switch enable

F-829(config)# exit

F-829#write

Catatan : Untuk mengaktifkan dual homing pada ONT F-829 cukup dengan satu perintah gpon hand-in-hand-switch enable dan sofware yang running harus MVER V1.1.0P1 dengan Buildtime nya 20130914153328 .Apabila pada ONT F-829 yang sedang Anda konfigurasi tidak tersedia perintah dan sofware yang runinning bukan MVER V1.1.0 dengan Buildtime 20130914153328P1 berarti versi dari ONT F-829 tersebut belum support dual homing dan harus di-patching.

b. Lihat Versi yang sedang jalan

F-829# show version

CardType Type VerNo VerLen Status BuildTime State FileName

--------------------------------------------------------------------------------

Current Running MVER Info:

MSB MVER V1.1.0P1 5969333 VALID 20130914153328 running

Saved Versions' Info on flash:

MSB MVER V2.2 5969536 VALID 20130603033037 backup MSB.bak

MSB MVER V1.1.0P1 5969333 VALID 20130914153328 active MSB.bin

GPA FW V2.2 3982672 VALID 20130516143744 active GPA.bin

BGPA FW V2.2 221936 VALID 20111214152541 active BGPA.bin

GPONFW FW V2.2 774141 VALID 20130603030453 active GPON_FW.bin

GPONFW FW V2.2 774141 VALID 20111214141714 active GPON_FW.bak

GPONCFW FW V2.2 774141 VALID 20111214141714 active GPONC_FW.bin

GPONCFW FW V2.2 774141 VALID 20111214141714 active GPONC_FW.bak

Current Boot Info:

MSB BOOT1V2.2 590108 VALID 20111214141714 active

Current Chip Info: 0X0000000B

c. Create ServiceTagging VLAN service pada port uplink

F-829(config)# interface gei_0/3/1

F-829 (config-if)# switchport vlan 3608,3838,3363 tag

F-829 (config-if)#exit

F-829(config)# interface gei_0/3/2

F-829 (config-if)# switchport vlan 3608,3838,3363 tag

F-829 (config-if)#exit

Tagging VLAN service pada port pelanggan menggunakan FASTETHERNETF-829# configure

F-829 (config)# interface fei_0/1/1

F-829 (config-if)# switchport vlan 3608,3838,3363 tag

Tagging VLAN service pada port pelanggan menggunakan GIGAETHERNETF-829# configure

F-829 (config)# interface gei_0/1/9

F-829 (config-if)# switchport vlan 3608,3838,3363 tag

Untagging VLAN service untuk cek traffik

F-829# configure

F-829 (config)# interface fei_0/1/2

F-829 (config-if)# switchport vlan 3608 untagF-829 (config-if)# switchport default vlan 3608

Catatan : Jika port service yang digunakan untuk koneksi ke node-B menggunakan GigaEthernet sesuaikan dengan port yang ada di Node-Bnya ( speednya menggunakan autonego atau 1000 / no autonego )d. Verifikasi PON PORT PROTECTION

Untuk memastikan layanan dual homing berjalan dengan normal cek mac-address vlan service yang terdeteksi. Mac-address vlan service tersebut hanya boleh terdeteksi pada salah satu port uplink saja.

F-829 # show mac vid 3608

PORT MAC VID TYPE

3/1 CC-CC-81-70-43-D1 3608 dynamic

3/1 C4-7D-4F-B9-85-7F 3608 dynamic

F-829 # show mac vid 3838

PORT MAC VID TYPE

3/1 C4-7D-4F-B9-85-7F 3838 dynamic

3/1 00-1B-0D-EE-42-80 3838 dynamic

F-829 # show mac vid 3363

PORT MAC VID TYPE

3/1 C4-7D-4F-B9-85-7F 3363 dynamic

2. Patching ONT F-829

Cara untuk melihat versi yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

F-829# show version

CardType TypeVerNo VerLen StatusBuildTime State FileName

--------------------------------------------------------------------------------

Current Running MVER Info:

MSB MVERV1.1.0P1 5969333VALID 20130914153328running ( running ver

Saved Versions' Info on flash:

MSB MVERV2.2 5969536VALID 20130603033037backupMSB.bak

MSB MVERV1.1.0P1 5969333VALID 20130914153328activeMSB.bin

GPA FW V2.2 3982672VALID 20130516143744activeGPA.bin

BGPA FW V2.2 221936 VALID 20111214152541activeBGPA.bin

GPONFW FW V2.2 774141 VALID 20130603030453activeGPON_FW.bin

GPONFW FW V2.2 774141 VALID 20111214141714activeGPON_FW.bak

GPONCFW FW V2.2 774141 VALID 20111214141714activeGPONC_FW.bin

GPONCFW FW V2.2 774141 VALID 20111214141714activeGPONC_FW.bak

Current Boot Info:

MSB BOOT1 V2.2590108 VALID 20111214141714active

Current Chip Info: 0X0000000B

Gambar. Struktur Organisasi Witel Jakarta Timur

Gambar. Struktur Diva area Access Jatinegara

Rolling pengenalan setiap Unit Bisnis

2 Bulan

Penempatan Sesuai

Jobstream

3 Bulan

Gambar Time Plan pelaksanaan OJT

Foto Offset Port Metro-E

Foto Pengukuran Link FO di ODC

Foto Perbaikan MSAN di STO Cawang

MTTR Node-B TSEL DTB TW IV 2013 dan TW I 2014

Rincian MTTR Node-B TSEL DTB TW I 2014

BTS / Node-b Telkomsel di Area Access Jakarta Timur

Potensi Alprod Broadband Witel Jakarta Timur

Gambar Arsitektur Umum GPON

ONT Tipe F.829

Rack OLT di STO Cawang

Passive Spliter

Gambar Ilustrasi Skenario-2 Type-B

Gambar Ilustrasi Skenario-3 Type-C

Gambar Suasana Work Shop Dual Homing

Gambar Suasana Work Shop Dual Homing

Gambar Perangkat ONT F-829

Gambar Perangkat ONT yang sudah terpasang pada BTS Telkomsel

Gambar Kliping berita hasil Dual Homing pada BTS PGC, Jakarta Timur

Uplink gei protection

Pon port protection

16 | PageLaporan On Job Training OS IV 2013