Materi PPDGJ

23
PENDIAGNOSAAN GANGGUAN JIWA PEDOMAN ( PPDGJ )

Transcript of Materi PPDGJ

Page 1: Materi PPDGJ

PENDIAGNOSAAN GANGGUAN JIWA

PEDOMAN

( PPDGJ )

Page 2: Materi PPDGJ

Tujuan PPDGJ1. Kondisi pelayanan kesehatan (service and clinical use)a. Kondisi penyakit/gangguan utk statistik kesb. Keseragaman diagnosis klinis tuk tatalaksana terapi2. Bidang pendidikan kedokteran (educational use)3. Bidang penelitian (research use)

Memberikan batasan dan kriteria operasional diagnosis gangguan yang memungkinkan perbandingan data dan analisis ilmiah

Page 3: Materi PPDGJ

Pada konsep gangguan jiwa didaptkan butir2 sbb :

1. Adanya gejala klinis yg bermakna, berupa: sindrom atau pola perilaku dan sindrom atau pola psikologi.2. Gejala klinis tersebut menimbulkan “penderitaan” (distres), antara lain dapat berupa:

rasa nyeri, tidak tentram, terganggu, dan disfungsi organ tubuh.3. Gejala klinis tersebut menimbulkan disablility dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan diperlukan untuk perwatan diri serta kelangsungan hidup (mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, dll)

Page 4: Materi PPDGJ

Butir-butir tersebut di atas digunakan sebagai acuan dalam penggoloangn gangguan jiwa. Dimana dalam penggolongannya dibuat berdasrkan gangguan. Gangguan yang diderita oleh seseorang. Suatu contoh adalah seseorang dengan gangguan skizofrenia, gangguan neurotik atau ketergantungan zat, dan bukan seorang yang skizofrenik, seorang neurotik dan pecandu.Pada semua gangguan jiwa memiliki persamaan dgn pendrita gangguan jiwa yg lain yaitu terletak pd ciri2 gangguan jiwa tersebut, tetapi juga dapat dilihat perbedaan dalam banyak hal yang penting dan dapat memengaruhi terapi hasil serta hasil terapi.

Page 5: Materi PPDGJ

PPDGJ I1973

PPDGJ II1973

PPDGJ III1973

Page 6: Materi PPDGJ

Urutan Hirarkhi Diagnosa Ganguan Jiwa PPDGJ III

F00 – F09 Gx mental organik/simtomatikF10 – F19 Gx mental perilaku akibat zat fsikoaktifF20 – F29 Gx Skizofrenia, Skizopita dan WahmF40 – F48 Gx neurotik dan gx stresF50 – F59 Sindrom prilaku dengan fsiologis dan faktor fisikF60 – F69 Gx kepribadian dan prilaku masa dewasa

Page 7: Materi PPDGJ

Lanjutan

F70 – F79 Retradasi mentalF80 – F89 Gx perkembangan fsikologisF90 – F98 Gx prilaku dan emosional dgn onset masa kanak2 dan remajaKode Z Kondisi lain yg menjadi fokus perhatian klinis

Page 8: Materi PPDGJ

Penggolongan gangguan jiwa secara umum

Psikotik

Organik

Delirium, epilepsi, demensi

Non organikSkizofrenia (simplek, hebeprinik, katatonik, paranoid, residual, wahm, gx mood, sikosa

Page 9: Materi PPDGJ

Nonfsikotik ( Neurotik )

Gx cemas, gx psikoseksual, gx kepribadian (paranoid, pasif, agresif,

skizoid), alkoholisme, dan menarik diri.

Page 10: Materi PPDGJ

SkizofreniaMerupakan bentuk fsikosis paling berat, dan menimbulkan

disorganisasi personalitas yg terbesar. Pasien tidak memiliki kontak dgn realitas sehingga pemikiran dan

prilakunya abnormal

Kronisitas

Jika tidak diobati terjadi personalitas yg rusak

Cacat Mental

Page 11: Materi PPDGJ

Skizofrenia

1896 Kraepelin

Dimensia Prekoks

1911 Bleuler

Skizofrenia

Terputusnya fungsi psikis (terbelah)

Page 12: Materi PPDGJ

Perkiraan risiko skizofrenia pd suatu waktu tertentu 0,5-1%. Sekitar 15 % penderita yg masuk RSJ adalah pasien skizofrenia dan sebagian besar pasien skizofrenia akan tinggal di RS dlm waktu lama. Pria lebih sering dri pd wanita dimulai sebelum 30 tahun

Page 13: Materi PPDGJ

Type Skizofrenia

Skizoprenia HebeprenikMulai biasanya pd usia akhir belasan tahun. Gejala awal kebingungan, konsentrasi buruk, berkabut, mimpi siang hari, sadar akan dirinya sendiri, murung, depresi, apatis, wahm sepintas, khas ada keanehan emosi, imfeoritas, hambatan dlm berfikir

Page 14: Materi PPDGJ

Skizofrenia ParanoidGejala has waham dengan halusinasi auditorius, mulainya lebih lambat di banding hebeprenik, biasanya umur 30-50 tahun, perjalanan penyakitnya menahun, sehingga kemunduran personalitas, waham bisa diselubungi, fluktualisasi gejala secara periodik, didahului keperibadian paranoid.

Page 15: Materi PPDGJ

Skizofrenia KatatonikPrilaku stereotipe, negativisme, pengambilan sikap, inmobilitas, dan stupor sikap paling jelas, hambatan pikiran, neulogisme, halusinasi juga bisa muncul, kegembiraan akut dapat menjadi tanda pertama penyakit, semakin jarang terjadi pada usia 30 tahun terakhir, merupakan produk dari neurosis institusional

Page 16: Materi PPDGJ

Skizofrenia SimpleksGejala negatif mendominasi, tanpa dorongan dan inisiatif, kemiskinan pikiran dan emosi serta prilaku eksentrik, disorientasi usia, dan bukti ada penumpukan kerusakan serebrum, seperti terjadi pd pertikulus serbri, keadaan ini kadang merupakan hasil akhir dari gejala2 skizofrenia yg sebelumnya telah berkembang penuh, sehingga pasien seolah-olah langsung tampil dalam keadaan cacat.

Page 17: Materi PPDGJ

ETIOLOGIHERIDITER

1% Masyarakat umum

5% ortu resiko

8% saudara kandung

10% pd anak-anak

30-40% kembar monozigot

Page 18: Materi PPDGJ

Lanjutan……………

Lingkungan

Adanya tekanan emosi dlm keluraga,masya

Personalitas orang tua

Page 19: Materi PPDGJ

Lanjutan…..

Emosi yg di ekspresikan

Pasien sering di omeli/di kekang

12% EE rendah/42 % EE tinggi

Tanpa Obat 92%

Page 20: Materi PPDGJ
Page 21: Materi PPDGJ
Page 22: Materi PPDGJ
Page 23: Materi PPDGJ

Pasien Kambuhan