Materi Pertemuan v,VI,VII
-
Upload
herman-saputra-aruan -
Category
Documents
-
view
143 -
download
0
Transcript of Materi Pertemuan v,VI,VII
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐1
Pertemuan V, VI, VII III. Struktur Balok
III.1 Pendahuluan
Balok (Beam) adalah suatu anggota struktur yang ditujukan untuk
memikul beban transversal saja, suatu balok akan teranalisa dengan secara
lengkap apabila diagram gaya geser dan diagram momennya telah
diperoleh.
Diagram gaya geser dan momen suatu balok dapat digambarkan
apabila semua reaksi luarnya telah diperoleh. Dalam telaah tentang
keseimbangan sistem gaya-gaya sejajar yang sebidang, telah dibuktikan
bahwa jumlah gaya yang tak diketahui pada sembarang benda-bebas (free
body) yang dapat dihitung dengan prinsip statika tidak bisa lebih dari dua
buah.
Tinjauan balok statis tertentu pada Gambar 3.1. Sejauh keseimbangan
balok secara keseluruhan yang ditinjau, reaksi yang tak diketahui muncul
ada dua, yakni VA dan VB. Sebaiknya VA diperoleh dengan menggunakan
persamaan keseimbangan yang menyatakan bahwa jumlah momen di B
harus sama dengan nol, dan kemudian VB diperoleh dengan menggunakan
persamaan yang menyatakan bahwa jumlah momen di A harus sama
dengan nol, dan akhirnya pengecekan dilakukan dengan menggunakan
persamaan yang menyatakan bahwa jumlah gaya vertikal harus sama
dengan nol.
Gambar 3.1 Balok Statis Tertentu
Balok statis tertentu dapat berupa, balok sederhana yang terletak
di atas dua tumpuan sendi rol, balok kantilever yang terletak di atas
A B
VA VB
q
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐2
satu tumpuan jepit dan ujung lainnya lepas, dan balok gantung yang
terletak di atas tumpuan sendi rol dengan salah satu atau kedua
ujungnya ada perpanjangan.
III.2 Balok Sederhana
1. Reaksi perletakan dan gaya dalam akibat beban terpusat
Balok diletakkan di atas dua tumpuan A dan B dibebani muatan
titik P seperti pada Gambar 3.2. Pada struktur demikian reaksi-reaksi
terdapat pada perletakan A berupa reaksi vertikal VA dan horisontal
HA, dan reaksi pada perletakan B berupa reaksi vertikal VB.
Gambar 3.2 Balok Sederhana Dengan Beban Terpusat
Balok AB akan seimbang, bila :
………. 3.1a)
………. 3.1b)
………. 3.1c)
………. 3.1d)
Setelah memperhatikan penyelesaian reaksi perletakan balok di atas,
maka dapat disimpulkan :
a. Semua gaya horizontal akan ditahan hanya oleh perletakan sendi
saja.
b. Reaksi-reaksi vertikl didapat dengan menggunakan persamaan
momen terhadap salah satu titik perletakan.
Balok AB dibebani muatan terpusat yang miring seperti pada
Gambar 3.3. Untuk menentukan reaksi-reaksi perletakan, terlebih
LaPVaPLVM
LbPVbPLVM
PVVVHH
BBA
AAB
BA
A
.0..0
.0..0
0000
=→=+−→=Σ
=→=−→=Σ
=−−→=Σ=→=Σ
VA VB
A B
a b
P
HA
L
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐3
dahulu gaya-gaya diuraikan di dalam sumbu salib xy, sehingga P
menjadi Py dan Px.
Gambar 3.3 Balok Sederhana Dengan Beban Terpusat Miring
Selanjutnya dengan menggunakan persamaan keseimbangan
gaya horizontal dan momen pada salah satu tumpuan, maka dapat
ditentukan reaksi-reaksi perletakan di tumpuan A dan B.
Keseimbangan gaya luar :
………. 3.2a)
………. 3.2b) ……….. 3.2c) Keseimbangan gaya dalam :
………. 3.3a)
………. 3.3b)
………. 3.3c)
………. 3.3d)
Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan di atas
dapat dilukiskan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.4.
LaP
VaPLVM
LbP
VbPLVM
PHPHH
yBBA
yAyAB
xAxA
.0..0
.0..0
00
=→=+−→=Σ
=→=−→=Σ
=→=−→=Σ
xVMVL
ax
Ax
Ax
.
0
==≤≤
)(.
/)(
axPxVMPVL
Lbaxa
Ax
Ax
−−=−=+≤≤
P
VA VB
A B
a b
α
Py
PxHA
L
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐4
Gambar 3.4 Diagram Gaya Dalam Balok Sederhana
Akibat Beban Terpusat
2. Reaksi perletakan dan gaya dalam akibat beban terbagi rata
Suatu balok AB yang dibebani muatan terbagi rata seperti pada
Gambar 3.5. Dengan menggunakan persamaan keseimbangan momen
pada salah satu tumpuan, maka dapat ditentukan reaksi-reaksi
perletakan di tumpuan A dan B.
Gambar 3.5 Balok Sederhana Dengan Beban Terbagi Rata
Keseimbangan gaya luar :
…. 3.4a)
…. 3.4b) L
abbqVabbqLVM
LcbbqVcbqbLVM
BBA
AAB
)2/1(.0)2/1(..0
)2/1(.0)2/1(.0
+=→=++−→=Σ
+=→=+−→=Σ
VA VB
A B
a b
q
Lc
x
VA VB
A B
a b
P
L
+
+‐
Bidang L
Bidang M
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐5
Bila a = 0, c = 0, dan b = L, maka balok dibebani muatan terbagi rata
penuh, sehingga reaksinya adalah :
………. 3.4.c)
Keseimbangan gaya dalam :
………. 3.5a)
………. 3.5b)
………. 3.5c)
………. 3.5d)
………. 3.5e)
………. 3.5f)
Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan di atas
dapat dilukiskan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Diagram Gaya Dalam Balok Sederhana Akibat Beban Terbagi Rata
LqVV BA .21
==
xVMVL
ax
Ax
Ax
.
0
==≤≤
2)(2/1.
)(/)(
axqxVM
axqVLLbaxa
Ax
Ax
−−=
−−=+≤≤
)2/1(...
/)()(
bxbqxVMbqVL
Lcbaxba
Ax
Ax
−−=−=
++≤≤+
+
+
‐
VA VB
A B
a b
q
Lc
Bidang L
Bidang M
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐6
3. Reaksi perletakan dan gaya dalam akibat beban momen
Balok AB dibebani muatan momen, seperti pada Gambar 3.7. Dengan
menggunakan persamaan keseimbangan momen pada salah satu
tumpuan, maka dapat ditentukan reaksi-reaksi perletakan di tumpuan
A dan B.
Gambar 3.7 Balok Sederhana Dengan Beban Momen
Keseimbangan gaya luar :
………. 3.6a)
..……… 3.6b)
Tanda negtif pada reaksi VB, berarti arahnya ke bawah.
Keseimbangan gaya dalam :
………. 3.7a) ………. 3.7b)
………. 3.7c) ………. 3.7d)
Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan di atas
dapat dilukiskan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.8.
LMVMLVM
LMVMLVM
BBA
AAB
=→=+−→=Σ
−=→=+→=Σ
0.0
0.0
xVMVLax
Ax
Ax
.
0
−=−=≤≤
)(
/)(
xLVMVL
Lbaxa
Bx
Bx
−=−=
+≤≤
VA VB
A B
a bL
M
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐7
Gambar 3.8 Diagram Gaya Dalam Balok Sederhana Akibat Beban Momen
4. Reaksi perletakan dan gaya dalam akibat beban tak langsung
Suatu truktur sederhana dengan muatan tak langsung, seperti
pada Gambar 3.9. Menurut pengertian muatan tak langsung beban P
dirambatkan pada balok induk melalui balok 1 dan 2. Oleh karena itu
beban P perlu diuraikan ke dalam gaya P1 dan P2, yaitu gaya yang
disalurkan melalui balok anak 1 dan 2.
Uraian gaya P :
Selanjutnya P1 dan P2 meneruskan gaya tersebut ke perlelatakan A dan
B melalui balok induk. Besarnya reaksi perletakan pada tumpuan A
dan B dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
keseimbangan momen salah satu tumpuan.
Pu
auP −=
21
Pu
uaP −=2
+‐
‐
VA VB
A B
a bL
M
Bidang L
Bidang M
+
-
-
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐8
Gambar 3.9. Balok Sederhana Dengan Beban Tak Langsung
Keseimbangan gaya luar :
…. 3.8a) …. 3.8b) Dengan mensubstitusikan P1 dan P2 ke dalam persamaan VA dan VB,
maka diperoleh :
………. 3.8c)
………. 3.8d) Jadi dapat disimpulkan bahwa reaksi perletakan akibat beban tak
langsung sama dengan perhitungan beban secara langsung.
Apabila bebannya berupa muatan terbagi rata, cara menghitung
reaksi perletakan tidak berbeda dengan cara muatan langsung.
LuPuP
VuPuPLVM
LuPuP
VuPuPLVM
BBA
AAB
2..02...0
3.4.03.4..0
2121
2121
+=→=+−−→=Σ
+=→=−−→=Σ
LbPVA.
=
LaPVB.
=
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐9
Keseimbangan gaya dalam :
………. 3.9a) ………. 3.9b)
………. 3.9c) ………. 3.9d)
Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan di
atas dapat dilukiskan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10 Diagram Gaya Dalam Balok Sederhana Akibat Beban Tak Langsung
xVMVL
ux
Ax
Ax
.
0
==≤≤
)(
2
xLVMVL
Lxu
Bx
Bx
−=−=≤≤
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐10
III.3 Balok Kantilever
1. Reaksi perletakan dan gaya dalam akibat beban terpusat
Suatu balok kantilever yang dibebani muatan terpusat P, seperti
pada Gambar 311. Pada struktur demikian, gaya reaksi hanya terdapat
pada perletakan jepit B, berupa reaksi vertikal VB dan momen jepit
MB, dapat dicari dengan menggunakan persamaan statika.
Gambar 3.11 Balok Kantilever Dengan Beban Terpusat
Keseimbangan gaya luar :
………. 3.10a)
………. 3.10b)
………. 3.10c)
Keseimbangan gaya dalam :
………. 3.11a)
………. 3.11b)
Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan di atas dapat
dilukiskan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.12.
LPMMLPM
PVPVVHH
oBBB
BB
B
.0.0
0000
=→=+→=Σ
=→=−→=Σ=→=Σ
xPMPL
xL
x
x
.
0
−=−=≥≥
VB
A B
L
MBo
P
HB
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐11
Gambar 3.12 Diagram Gaya Dalam Balok Kantilever Akibat Beban Terpusat
2. Reaksi perletakan dan gaya dalam akibat beban terbagi rata
Suatu balok kantilever yang dibebani mutan terbagi rata, seperti
Gambar 3.13. Dengan menggunakan persamaan statika dapat dicari
gaya reaksi vertikal VB dan momen jepit MBo.
Gambar 3.13 Balok Kantilever Dengan Beban Terbagi Rata
Bila pada suatu titik X, sejauh x dari A terdapat elemen q.dx,
maka dengan menggunakan integrasi untuk seluruh muatan didapat :
………. 3.12a)
….... 3.12b) ………. 3.12c)
………. 3.12d) LqMLqVLaBila
LqMLqVLaBila
aLaqIxxLqxLdxqM
aqxIqdxqdxqV
oBB
oBB
a aoB
aa
B
..8/3..2/1.2/1
..2/1.
)2/1(.)2/1.()(.
....
2
0 02
00
=→=→=→
=→=→=→
−=−=−=
====
∫∫
VB
A B
L
MBo
q
badx
dx q
Bidang M
Bidang LVB
A B
L
MBo
P
HB
‐
‐
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐12
Keseimbangan gaya dalam :
………. 3.13a)
………. 3.13b) ………. 3.13c) ………. 3.13d) Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan di atas dapat
dilukiskan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14 Diagram Gaya Dalam Balok kantilever Akibat Beban Terbagi Rata
3. Reaksi perletakan dan gaya dalam akibat beban momen
Suatu balok kantilever yang dibebani mutan momen M, seperti
Gambar 3.15. Dengan menggunakan persamaan statika dapat dicari
gaya reaksi vertikal VB dan momen jepit MBo.
2.2/1
.0
xqM
xqLax
x
x
−=
−=≤≤
)2/1(..
axaqMaqLLxa
x
x
−−=−=≤≤
VB
A B
L
MBo
q
ba
‐Bidang L
‐
Bidang M
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐13
Gambar 3.15 Balok Kantilever Dengan Beban Momen
Keseimbangan gaya luar :
. ………. 3.14a)
………. 3.14b)
……….. 3.14c)
Keseimbangan gaya dalam :
………. 3.15a)
………. 3.15b)
………. 3.15c)
………. 3.15d) Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan di atas dapat
dilukiskan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16 Diagram Gaya Dalam Balok Kantilever Akibat Beban Momen
210
0000
MMMM
VVHH
oB
oB
B
B
+=→=Σ
=→=Σ=→=Σ
00
0
==≤≤
x
x
ML
ax
MML
Lxa
x
x
==≤≤0
VB
A B
L
MBo
M
HB
C
a b
VB
A B
L
MBo
M
HB
C
a b
‐
Bidang L
Bidang M
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐14
III.4 Balok Gantung
1. Reaksi perletakan dan gaya dalam akibat beban terpusat
Suatu struktur balok sederhana AC dengan balok gantung BC,
seperti pada Gambar 3.17, dibebani muatan P pada ujungnya. Dengan
menggunakan persamaan momen pada salah satu tumpuan akan dapat
dihitung besarnya reaksi-reaksi di tumpuan Adan B.
Gambar 3.17 Balok Gantung Dengan Beban Terpusat
Keseimbangan gaya luar :
………. 3.16a)
………. 3.16b) Keseimbangan gaya dalam : ………. 3.17a)
………. 3.17b) ………. 3.17c)
………. 3.17d) Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan di atas dapat
dilukiskan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.18.
LLePVLePLVM
LePVePLVM
BBA
AAB
)(0)(.0
.0..0
+−=→=++−→=Σ
−=→=+→=Σ
xVMVL
Lx
Ax
Ax
.
0
==≤≤
)((
)(
eLxPMPL
eLxL
x
x
+−==
+≤≤
VA VB
A B
e
P
L
C
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐15
Gambar 3.18 Diagram Gaya Dalam Balok Gantung Dengan Beban Terpusat
2. Reaksi perletakan dan gaya dalam akibat beban terbagi rata
Suatu struktur balok sederhana AC dengan balok gantung BC,
seperti pada Gambar 3.19, dibebani muatan terbagi rata. Dengan
menggunakan persamaan momen pada salah satu tumpuan akan dapat
dihitung besarnya reaksi-reaksi di tumpuan Adan B.
Gambar 3.19 Balok Gantung Dengan Beban Terbagi Rata
Keseimbangan gaya luar :
…. 3.18a)
…. 3.18b)
LaeLqV
aaeLaeLqLVML
ebqV
eeqbqbLVM
B
BA
A
AB
2)).((
0)))(2/1).(((.02
.(
0.2/1...2/1..0
22
)22
−−=→
=+−+−++−→=Σ
−=→
=+−→=Σ
VA VB
A B e
q
L
Cba
VA VB
A B
e
P
L
C
Bidang L +-
-
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐16
Keseimbangan gaya dalam : ………. 3.19a)
………. 3.19b)
.………. 3.19c)
………. 3.19.d)
………. 3.19e)
………. 3.19f)
Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan di atas
dapat dilukiskan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.20.
Gambar 3.20 Diagram Gaya Dalam Balok Gantung
Akibat Beban Terbagi Rata
xVMVL
ax
Ax
Ax
.
0
==≤≤
2)(2/1.
)(
axqxVM
axqVLLxa
Ax
Ax
−−=
−−=≤≤
2
2
)(2/1
)()(
xeLqM
xeLqLeLxL
x
x
−+−=
−+=
+≤≤
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐17
3. Reaksi perletakan dan gaya dalam akibat beban momen
Suatu struktur balok sederhana AC dengan balok gantung BC,
seperti pada Gambar 3.21, dibebani muatan momen. Dengan
menggunakan persamaan momen pada salah satu tumpuan akan dapat
dihitung besarnya reaksi-reaksi di tumpuan Adan B.
Gambar 3.21 Balok Gantung Dengan Beban Momen
Keseimbangan gaya luar :
………. 3.20a)
..……… 3.20b)
Keseimbangan gaya dalam :
………. 3.21a)
………. 3.21b)
………. 3.21c)
………. 3.21d)
Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan di atas
dapat dilukiskan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.22
LMVMLVM
LMVMLVM
BBA
AAB
=→=+−→=Σ
=→=+−→=Σ
0.0
0.0
xVMVL
Lx
Ax
Ax
.
0
==≤≤
MML
eLxL
x
x
−==
+≤≤0
)(
VA VB
A B
e
M
L
C
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐18
.Gambar 3.22 Diagram Gaya Dalam Balok Gantung
Akibat beban Momen
III.5 Konstruksi Balok Bersendi (Gerber)
Konstruksi Gerber merupakan konstruksi balok di atas beberapa
tumpuan, yang merupakan gabungan konstruksi balok gantung yang
disambung dengan balok lain oleh sendi.
Untuk menghindari timbulnya momen lentur yang besar pada
konstruksi yang mempunyai bentang yang lebar, seringkali digunakan
penunjang diantara dua perletakan, sehingga konstruksi tersebut terletak
diatas tiga perletakan. Dengan adanya perletakan ketiga itu konstruksi
menjadi statis tak-tentu. Untuk mengembalikan sifat konstruksi itu menjadi
konstruksi statis tertentu digunakan sambungan sendi.
Misalkan suatu konstruksi balok yang terletak di atas tiga perletakan,
yaitu satu perletakan sendi dan dua perletakan geser, seperti pada Gambar
3.23. konstruksi dengan perletakan demikian akan menimbulkan empat
buah reaksi. Untuk mencari reaksi tersebut diperlukan empat buah
persamaan, sedangkan pada persamaan statis tertentu hanya ada tiga
persamaan, maka konstruksi harus disambung dengan satu sendi S, agar
VA VB
A B
e
M
L
C
Bidang L
Bidang M
+
-
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐19
dengan demikian terdapat tambahan persamaan, yaitu jumlah momen
terhadap sendi S sama dengan nol.
a)
b)
c)
d)
Gambar 3.23 Konstruksi Balok Bersendi
Balok pada Gambar 3.23a, bentangan terlalu panjang, dapat dipasang
satu prletakan di antara bentangan. Gambar 3.23b struktur menjadi statis
tak-tentu tingkat satu, maka diperlukan satu tambahan sendi agar menjadi
statis tertentu. Sendi tabahan diletakkan pada titik S, seperti pada Gambar
3.23c. Dengan demikian balok ACB menjadi suatu struktur yang stabil
yang disebut struktur induk. Sedangkan balok SB merupakan bagian yang
menumpang pada ACS, yang stabil, disebut struktur anak.
Konstruksi balok pada Gambar 3.23 mempunyai empat buah reaksi,
yaitu HA, VA, VB, dan VC. Sedangkan persamaan reaksi yang dapat
diturunkan berupa tiga persamaan statis tertentu ditambah satu persamaan
momen terhadap S sama dengan nol. Dengan demikian keempat reaksi
tersebut dapat dicari, yaitu menurut persamaan berikut :
A B
A B C
P1 P2
P1 P2
A B C
S
P1 P2
a b c d e
VB VS
P1
P2
VC VA
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐20
………. 3.22a)
………. 3.22b)
………. 3.22c)
………. 3.22d)
Dengan empat persamaan tersebut, keempat reaksi dapat dicari, selanjutnya
dapat digambarkan diagram gaya dalamnya.
Disamping itu ada cara menghitung menurut uraian seperti pada
Gambar 3.23d. Konstruksi tersebut terdiri dari konstruksi induk ACS, dan
struktur anak SB. Tentu SB menumpang pada konstruksi ACS.
Oleh karena beban yang bekerja merupakan gaya vertical, maka
reaksinya juga berupa reaski vertikal saja, reaksi horizontal sama dengan
nol. Beban pada bagian SB ditumpu oleh perletakan B dan S. Reaksi pada
sendi S merupakan beban bagi konstruksi bagian ACS merupakan
konstruksi balok dengan pinggul CS. Dengan cara yang sudah dikenal
ketiga reaksi perletakannya dapat dihitung dan diperoleh hasilnya.
Pada balok SB :
………. 3.23a)
………. 3.23b)
Pada balok ACS :
………. 3.23c)
………. 3.23d)
0..00).(..0
0000
2.
21
21
=+−→=Σ=−+−→=Σ
=−−+→=Σ=→=Σ
dPLVMeLPLVaPM
PPVVVHH
SBBS
ABACCA
BA
A
SBS
SBSB
SBB
SBBS
LePV
ePLVM
LdP
V
dPLVM
.0..0
.0..0
2
2
2
2
=→
=+−→=Σ
=→
=−→=Σ
AC
ACSC
ACSACCA
AC
SA
SACAC
LcLVaP
V
cLVaPLVM
LcVbP
V
cVbPLVM
).(.0).(..0
..0...0
1
1
2
1
++=→
=+++−→=Σ
−=→
=+−→=Σ
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐21
Konstruksi balok di atas merupakan gabungan balok gantung ACS
dan balok sederhana SB, sehingga persamaan momen lentur dan gaya
lintang dapat diselesaikan seperti biasanya.
Persamaan gaya dalam pada bagian CS bila diturunkan dari kiri,
sebagai berikut :
………. 3.24a)
………. 3.24b) Persamaan gaya dalam pada bagian CS bila diturunkan dari sebelah kanan
berbentuk sebagai berikut :
………. 3.24c)
………. 3.24d)
Diagram gaya dalam pada konstruksi bersendi dapat dilihat pada Gambar
3.24.
Gambar 3.24 Diagram Gaya Dalam Konstruksi Bersendi
).().(. 1
1
ACCAx
CAx
LxVaxPxVMVPVL
−+−−=+−=
).(. 2
2
exPxVMPVL
Bx
Bx
−−=−=
VB VS P1
P2
VC VA
+ +_ _
Bidang L
Bidang M -+ +
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐22
III.6 Contoh-Contoh Soal dan Pembahasan
Soal 1. Tentukan reaksi perletakan dan gaya-gaya dalam serta gambar
diagramnya dari balok sederhana seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.25 Contoh Soal 1 Analisa Balok Sederhana
Penyelesaian :
• Reaksi perletakan :
Kontrol ∑V = 0
• Gaya-gaya dalam (lintang dan momen) :
).(5,174
601003.201.2.54.0
).(5,124
203001.20)21.(2.54.0
↑=+
=→
=++−→=Σ
↑=+
=→
=−+−→=Σ
kNV
VM
kNV
VM
B
BA
A
AB
okePbqVV BA
→=−−+=−−+
0202.55,175,120.
kNmMmx
kNmMmx
Mx
qxxVM
kNLmxkNLmxkNLx
xqVLmx
Ax
Ax
152.5.2/12.5,122
101.5.2/11.5,121
00.5.2/10.5,120
2/1.
5,22.55,1225,71.55,1215,120.55,120
.20
22
21
20
2
2
1
0
=−=→=
=−=→=
=−=→=
−=
=−=→==−=→==−=→=
−=≤≤
VA VB
A B
2 m 1 m
P = 20 kNq = 5 kN/m
1 m
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐23
• Diagram gaya-gaya dalam (lintang dan momen) :
Gambar 3.26 Diagram Gaya Dalam Soal 1 Analisa Balok Sederhana
kNmMmxkNmMmx
bxbqxVM
kNLmxkNLmx
qbVLmxm
Ax
Ax
5,17)2.2/13(2.53.5,12315)2.2/12(2.52.5,122
).2/1(..
5,22.55,1235,22.55,122
32
3
2
3
2
=−−=→==−−=→=
−−=
=−=→==−=→=
−=≤≤
kNmMmxkNmMmx
axPbxbqxVM
kNLmxkNLmx
PqbVLmxm
Ax
Ax
0)34(20)2.2/14(2.54.5,1245,17)33(20)2.2/13(2.53.5,123
)().2/1(..
5,17202.55,1245,17202.55,123
43
4
3
4
3
=−−−−=→==−−−−=→=
−−−−=
−=−−=→=−=−−=→=
−−=≤≤
VA
VA VB
A B
2 m 1 m
P = 20 kNq = 5 kN/m
1 m
Bidang L
Bidang M
12,5
2,5
17,5
15
17,5
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐24
Soal 2. Tentukan reaksi perletakan dan gaya-gaya dalam serta gambar
diagramnya dari balok kantilever seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.27 Contoh Soal 2 Analisa Balok Kantilever
Penyelesaian :
• Reaksi perletakan :
• Gaya-gaya dalam (lintang dan momen) :
kNmMMM
kNVVVHH
oBBB
BB
B
4004.5.2/10
2004.5000
2 =→=+−→=Σ
=→=−→=Σ=→=Σ
kNmMmx
kNmMmx
kNmMmx
kNmMmx
kNmMx
xqM
kNLmxkNLmxkNLmx
kNLmxkNLx
xqLmx
x
x
404.5.2/14
5,223.5.2/13
102.5.2/12
5,21.5.2/11
00.5.2/10
..2/1
204.54153.23102.52
51.5100.50
.40
24
23
22
21
20
2
4
3
2
1
0
=−=→=
−=−=→=
−=−=→=
−=−=→=
−=−=→=
−=
−=−=→=−=−=→=−=−=→=−=−=→=
=−=→=−=≤≤
VB
A B MBo
4 m
q = 5 kN/m
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐25
• Diagram gaya-gaya dalam (lintang dan momen) :
Gambar 3.28 Diagram Gaya Dalam Soal 2 Analisa Balok Kantilever
Soal 3. Tentukan reaksi perletakan dan gaya-gaya dalam serta gambar
diagramnya dari balok gantung seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.29 Contoh Soal 3 Analisa Balok Gantung
Penyelesaian :
• Reaksi perletakan :
).(67,41616090
08.203.6.56.0
).(33,86
409002.203.6.56.0
↑=+
=→
=++−→=Σ
↑=−
=→
=+−→=Σ
kNV
VM
kNV
VM
B
BA
A
AB
VA VB
A B
2 m
q = 5 kN/m
6 mC
P = 20 kN
20
Bidang L
‐
40 Bidang M
‐
VB
A B MBo
4 m
q = 5 kN/m
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐26
Kontrol ∑V = 0
• Gaya-gaya dalam (lintang dan momen) :
okePbqVV BA
→=−−+=−−+
0206.567,4133,80.
kNLmxkNLmxkNLmx
kNLmxkNLmx
kNLmxkNLx
xqVLmx
Ax
67,216.533,8667,165.533,8567,114.533,84
67,63.533,8367,12.533,82
33,31.533,8133,80.533,80
.60
6
5
4
3
2
1
0
−=−=→=−=−=→=−=−=→=−=−=→=−=−=→=
=−=→==−=→=
−=≤≤
0)68(67,41)38(6.58.33,8820)67(67,41)37(6.57.33,8740)66(67,41)36(6.56.33,86
)()2/1(..
2067,416.533,882067,416.533,872067,416.533,86
86
8
7
6
8
7
6
=−+−−=→==−+−−=→==−+−−=→=
−+−−=
=+−=→==+−=→==+−=→=
+−=≤≤
MmxkNmMmxkNmMmx
LxVLxbqxVM
kNLmxkNLmxkNLmx
VqbVLmxm
BAx
BAx
kNmMmx
kNmMmx
kNmMmx
kNmMmx
kNmMmx
kNmMmx
Mmx
xqxVM Ax
406.5.2/16.33,86
85,205.5.2/15.33,85
68,64.5.2/14.33,84
49,23.5.2/13.33,83
66,62.5.2/12.33,82
83,51.5.2/11.33,81
00.5.2/10.33,80
..2/1.
26
25
24
23
22
21
20
2
−=−=→=
−=−=→=
−=−=→=
=−=→=
=−=→=
=−=→=
=−=→=
−=
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐27
• Diagram gaya-gaya dalam (lintang dan momen) :
Gambar 3.30 Diagram Gaya Dalam Soal 3 Analisa Balok Gantung
Soal 4. Suatu konstruksi balok gerber dibebani muatan seperti pada gambar
di bawah ini. Tentukan reaksi perletakan dan gaya-gaya dalam.
Gambar 3.31 Konstruksi Balok Gerber Soal 4
P = 20 kN
VA VB
A B
2 m
q = 5 kN/m
6 mC
40Bidang M
-+
+-
8,33
21,67
20Bidang L
A B C
S 3 m 3 m 2 m 2 m 3 m
P1 = 20 kN P2 = 30 kN
VB VS P1
P2
VC VA
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐28
Penyelesaian :
• Reaksi Perletakan :
• Gaya-gaya dalam :
Dari kiri :
kNV
VM
kNV
VM
S
SB
B
BS
.185
3.3003.305.0
.125
2.3002.305.0
==→
=+−→=Σ
==→
=−→=Σ
kNV
VM
kNV
VM
C
CA
A
AC
.34614460
08.183.206.0
.46
366002.183.206.0
=+
=→
=++−→=Σ
=−
=→
=+−→=Σ
kNmMmxMxxVM
kNLmxkNLx
VLmx
Ax
AX
.123.4300
.
.43.40
30
3
0
3
0
==→==→=
=
=→==→=
=≤≤
kNmMmxkNmMmx
axPxVM
kNLmxkNLmx
PVLmxm
Ax
AX
.66)36.(206.46.12)33.(203.43
).(.
.162046.162043
63
6
3
1
6
3
1
−=−−=→==−−=→=
−−=
−=−=→=−=−=→=
−=≤≤
Bahan Ajar – Statika – Mulyati, ST., MT
III‐29
Dari kanan :
• Gambar diagram gaya-gaya dalam :
Gambar 3.32 Diagram Gaya-Gaya Dalam Konstruksi Gerber Soal 4
kNmMmxkNmMmx
LxVaxPxVM
kNLmxkNLmx
VPVLmxm
ACCAx
CAX
.0)68.(34)38.(208.48.66)66.(34)36.(206.46
).().(.
.18342048.18342046
86
8
6
1
8
6
1
=−+−−=→=−=−+−−=→=
−+−−=
=+−=→==+−=→=
+−=≤≤
kNmMmxkNmMmx
xVM
kNLmxkNLmx
VLmx
Bx
BX
.363.123.00.120
.
.123.120
30
3
0
3
0
==→===→=
=
−=→=−=→=
−=≤≤
VB VS P1
P2
VC VA
+ +_ _
Bidang L 4
16
18
12
Bidang M
+12
36
+
-66