Materi Penjelasan Antroplogi Hukum Masalah Pidana Maupun Perdata Dalam Adat Batak

9
1 Penyelesaian Masalah Pidana maupun Perdata dalam Adat Batak

Transcript of Materi Penjelasan Antroplogi Hukum Masalah Pidana Maupun Perdata Dalam Adat Batak

Page 1: Materi Penjelasan Antroplogi Hukum Masalah Pidana Maupun Perdata Dalam Adat Batak

1

Penyelesaian Masalah Pidana maupun Perdata

dalam Adat Batak

Page 2: Materi Penjelasan Antroplogi Hukum Masalah Pidana Maupun Perdata Dalam Adat Batak

2

Penjelasan Singkat Tentang Suku Batak

Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia.

Nama ini merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera Timur, di Sumatera Utara.

Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah: Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak

Simalungun,Batak Angkola, dan Batak Mandailing.

Page 3: Materi Penjelasan Antroplogi Hukum Masalah Pidana Maupun Perdata Dalam Adat Batak

3

Hukum dalam Adat Batak Mengenai Perkawinan

Dengan demikian, tidak terjadi perkawinansatu marga dan di harapkan selalu terjadiperkawinan berulang searah dengan satuketurunan.

Perkawinan antara pria dan wanita yang satu marga di sebut Mardawanbegu , di Suku Toba di sebut Kawin SumbangApabila perkawinan sumbang terjadi, maka biasanya para pihak yang melakukan akan di hukum.

Dalam suku batak, perkawinan yang ideal yaitu anak laki-laki kawin dengan wanita anak saudara laki-laki ibu.Dan anak perempuan kawin dengan anak laki-laki saudara perempuan ayah.

1

Page 4: Materi Penjelasan Antroplogi Hukum Masalah Pidana Maupun Perdata Dalam Adat Batak

4

Selanjutnya

Di samping itu untuk tetap dapat mempertahankan garis keturunan laki-laki maka sistem perkawinan yang berlaku adalah Perkawinan dengan pembayaran jujur

Apabila perkawinan tidak menghasilkan keturunan laki-laki maka keluarga bersangkutan berarti Putus Keturunan.Tipe ideal dalam perkawinan adalah menguduti, kawin dengan gadis anak tulang ( paman ), sehingga hubungan kekeluargaan dapat terpelihara.

Anak wanita harus kawin dengan pria dari marga lain, karena perkawinan dalam satu marga di larang, dan anak-anak dari hasil perkawinan itu akan memakai marga suaminya.

2

Page 5: Materi Penjelasan Antroplogi Hukum Masalah Pidana Maupun Perdata Dalam Adat Batak

5

Penyelesaian Masalah Perkawinan Menurut Adat Batak

Menurut hukum adat batak, jika terjadi pelanggaran karena melakukan perkawinan semarga, maka kedua belah pihak dapat di hukum

Kemudian di larang mengikuti kegiatan

adat, di keluarkan dari adat, di keluarkan

dari kampung halaman atau di haruskan

menyembelih kerbau untuk mengadakan

perjamuan guna meminta maaf kepada

raja adat.

3

Page 6: Materi Penjelasan Antroplogi Hukum Masalah Pidana Maupun Perdata Dalam Adat Batak

6

Penyelesaian Masalah Pidana Menurut Adat Suku Batak

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) sebagai hukum positif yang telah dikodifikasikan dan merupakan hukum pidana bangsa Indonesia yang bersifat nasional tidak dapat memenuhi segala kebutuhan hukum kehidupan masyarakat.

Masyarakat Indonesia yang terdiri dariberaneka ragam suku serta kebudayaan,keberagamaan kebudayaan tersebut tentumenyebabkan adanya perbedaan adat

istiadatmereka termasuk hukum pidana yang

merekaanut. Hukum pidana tersebut sifatnya

hanyaberlaku untuk mereka sendiri.

4

Page 7: Materi Penjelasan Antroplogi Hukum Masalah Pidana Maupun Perdata Dalam Adat Batak

7

Selanjutnya

Suku Batak Toba sebagai salah satu dari suku tersebut juga mempunyai hukum pidana adat sendiri yang dipatuhi masyarakat setempat. Dalihan Natolu sebagai sistem kemasyarakatan Batak Toba, sangat berperan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi termasuk terjadinya tindak pidana.

5

Dalihan Natolu sangat berperan dalam menyelesaikan masalah

atau tindak pidana yang terjadi, seperti yang diamanatkan oleh

Perda No. 10 Tahun 1990 khususnya menyangkut delik aduan

seperti perzinahan, kekerasan dalam rumah tangga, penghinaan

lisan, pencemaran nama baik atau fitnah, serta tindak pidana

lainnya seperti pencurian gangguan terhadap kesejahteraan

umum.

Page 8: Materi Penjelasan Antroplogi Hukum Masalah Pidana Maupun Perdata Dalam Adat Batak

8

Selanjutnya

Begitu juga dengan sanksi yang diberikan sebagai hukuman kepada si

pelaku adalah seperti dikeluarkan dari komunitas adatmereka, membayar denda yang diwajibkan terhadap korban,meminta maaf kepada korban atau bahkan keluarganya di

hadapanpenatua adat, serta kewajiban menanggung semua biaya makanyang dikeluarakan pada saat tindak pidana tersebut

diselesaikan.

7

Page 9: Materi Penjelasan Antroplogi Hukum Masalah Pidana Maupun Perdata Dalam Adat Batak

9

Terima Kasih

By Romi Saputra

Universitas RiauIlmu Hukum 2015