Materi Pengukuhan MI A

download Materi Pengukuhan MI A

of 40

description

statutori

Transcript of Materi Pengukuhan MI A

  • JAKARTA, 25 - 29 APRIL 2011

  • SOLAS 1974 dan protokol serta amendemennya(bagi semua kapal baik yang berbendera Indonesia maupun Asing dengan ukuran tertentu yang melakukan pelayaran Internasional )UU No 17 TH. 2008 Tentang Pelayaran PP No. 51 TH. 2002 Tentang PerkapalanPERMEN No. 65 TH. 2009 Tentang Standar Kapal Non Konvensi Bendera Indonesia

  • PETUNJUK PELAKSANAAN : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUTNOMOR : PY 67 / 1/ 3 93 TENTANGJADWAL PELIMBUNGAN / PENGEDOKAN KAPAL INDONESIA

    NONOTASI KELASJADUAL PELIMBUNGAN / PENGEDOKAN( bulan )KETERANGAN01

    02

    03A 100

    A 90

    Tanpa Kelas24

    18

    12Jadual pelimbungan/pengedokan kapal dapat diperpanjang lagi 1x 6 bulan, apabila :Kapal dengan Notasi kelas A 100 / A 90Tanpa catatan / visa dari Pengawas Kapal ( Pasal 3 dan 4 )Penetapan perpanjangan ini diberikan oleh KADITKAPEL DITJEN HUBLA atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu.Menunjuk butir 1 diatas, Underwater survey dilaksanakan apabila dianggap perlu (Pasal 5)Bagi kapal tanpa kelas, jadual Pelimbungan / Pengedokan kapal tidak dapat diperpanjangPemeriksaan terhadap kapal tetap dilakukan 12 bulan sekali (Pasal 2)

  • SISTEM KESELAMATAN PELAYARAN PENCEGAHAN PENCEMARAN PENGAWAKAN - PEMUATAN - KESEJAHTERAAN ABK, SERTA PENUMPANG - STATUS HUKUM KAPAL - MANAJEMEN KESELAMATAN -KESELAMATAN ALUR, SERTA FASILITAS KENAVIGASIANKESELAMATAN KEPELABUHANANKESELAMATAN PELAYARAN

  • Adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan material, konstruksi bangunan, permesinan dan perlistrikan, stabilitas, tata susunan serta perlengkapan termasuk radio dan elektronika kapal, yang dibuktikan dengan sertifikat setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian

  • PENERAPAN PERATURAN KELAIKLAUTAN KAPALPENGESAHAN GAMBAR KAPALS E C A R A T E R U S M E N E R U S

    PEMER I KSAAN & PENGAWASAN12TAHAP PERENCANAAN/ RANCANG BANGUN>PEMERIKSAAN GAMBAR-GAMBAR DAN PERHITUNGAN STABILITAS KAPAL

    TAHAP PEMBANGUNANPEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN SESUAI GAMBAR/PERHITUNGAN YANG TELAH DIPERSYARATKAN PADA AKHIR PEMBANGUNAN PEMERIKSAAN INTENSIF (YAITU MELALUI PENGUJIAN DAN PERCOBAAN SESUAI DENGAN PERSYARATAN KESELAMATAN DAN PENCEGAHAN PENCEMARAN

  • PEMERIKSAAN

    (IMPLEMENTASI OLEH FLAG STATE)PENGAWASAN

    (LAW ENFORCEMENT OLEH PORT STATE)SERTIFIKATSIB / PORT CLEARANCEPEMERIKSAAN & PENGAWASAN3

    S E C A R A T E R U S M E N E R U S 4TAHAP PENGOPERASIAN KAPALTAHAP KAPAL DITUTUH/SCRAPASPEK KESELAMATAN WAKTU KAPAL DIBAWA KETEMPAT SCRAPPING ASPEK PENCEGAHAN PENCEMARAN STATUS HUKUM KAPAL

  • DASARPEMERIKSAAN = SURVEY = INSPEKSISERTIFIKAT = CERTIFICATEMERUPAKAN SUATU PROSES KEGIATAN YANG HARUS DIPENUHI DALAM RANGKA PEMENUHAN PERSYARATAN KESELAMATAN KAPALMERUPAKAN PERWUJUTAN DARI HASIL PEMERIKSAAN ATAS KAPAL YANG SUDAH MEMENUHI PERSYARATAN KESELAMATAN SESUAI KETENTUAN YANG BERLAKUUU No. 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARANSURVEY DAN SERTIFIKASI

  • KESELAMATAN KAPALDIBUKTIKAN DENGAN SERTIFIKAT KESELAMATANUU No. 17/2008KELAIKLAUTAN KAPALKESELAMATAN KAPALSOLASUU No. 17/08KAPAL MEMENUHI PERSYARATAN: MATERIAL KONSTRUKSI & BANGUNAN PERMESINAN & PERLISTRIKAN STABILITAS & GARIS MUAT TATA SUSUNAN (LAY OUT) PERLENGKAPAN & RADIO ELEKTRONIKA PENCEGAHAN PENCEMARANPENGAWAKAN & KESEJAHTERAAN PEMUATAN STATUS HUKUM KAPAL

  • DARI SEGI JADWALPERIODICAL SURVEY, YAITU:Pemeriksaan Pertama/ Initial Survey;Pemeriksaan Tahunan/Annual Survey;Pemeriksaan Pembaruan/Renewal Survey; Pemeriksaan Antara/ Intermediate Survey;

    UNSCHEDULED SURVEY, MISAL:Damage SurveySurvey due to accident

    Survey due to repair/ modification DARI SEGI JENISHull Construction SurveyMachinery Construction SurveyCargo Gear SurveyBilge, Ballast and Piping arrangement system surveyElectrical System SurveyFire System SurveyEtc.

  • Pemeriksaan Pertama/ Initial SurveyDilaksanakan sebelum kapal dioperasikan pemeriksaan lengkap atas bangunan, permesinan dan perlengkapannya serta poros & baling-baling termasuk sisi luar kulit dasar kapal.

    sarana penyelamatan diri, perlengkapan pemadam kebakaran, perlengkapan navigasi, publikasi nautika, tangga pandu

    memastikan performace kapal

  • Survey Minimum Pemeriksaan antara Lain :Pemeriksaan Tahunan/Annual Survey

    Pemeriksaan Tahunan dilaksanakan setiap dua belas bulan, ,pemeriksaan bangunan, permesinan dan perlengkapannya, permesinan bantu, instalasi listrik, instalasi radio dan elektronika kapal, pesawat radio jinjing untuk pesawat penyelamat, perlengkapan penyelamat, perlindungan terhadap kebakaran, Detektor kebakaran dan perlengkapan pemadam kebakaran, perlengkapan navigasi, tangga pandu dan perlengkapan lain

  • Survey Minimum Pemeriksaan antara Lain :Pemeriksaan Antara / Intermediate Survey

    Dilaksanakan setiap antara Pemeriksaan Berkala ke dua dan Pemeriksaan Berkala ke tiga,Pemeriksaan bangunan, permesinan dan perlengkapannya, termasuk sisi luar kulit dasar kapal.

    Permesinan bantu, instalasi listrik, Instalasi pipa & saringan Air laut dan Bottom Plug, instalasi radio dan elektronika kapal, pesawat radio jinjing untuk pesawat penyelamat, perlengkapan penyelamat, perlindungan terhadap kebakaran, Detektor kebakaran dan perlengkapan pemadam kebakaran, perlengkapan navigasi, tangga pandu dan perlengkapan lain

    Lampu-lampu, sosok benda dan sarana yang menghasilkan isyarat bunyi dan isyarat bahaya

    Khusus untuk kapal tangki minyak harus juga diperiksa meliputi perangkat mesin kemudi, kamar pompa, sistem pipa muatan dan pipa ventilasi.

  • Survey Minimum Pemeriksaan antara Lain :Pemeriksaan PembaruanPemeriksaan Besar Renewal Survey Special Survey

    Dilaksanakan pada sesetiap periode tertentu tidak melebihi 5 (lima) tahun

    Meliputi pemeriksaan kapal

    Secara keseluruhan Konstruksi dan propulsiListrikPeralatan navigasiRadio kapalPerlengkapan keselamatan

  • *

  • Diberikan kepada kapal yang telah diadakan pemeriksaan pertama dalam keadaan kapal diapungkan dan belum mencapai 12 bulan dari peluncuran atau dok terakhir dan merupakan Sertifikat yang pertama kali bagi suatu kapal dengan proses penyelesaian sebagai berikut:

  • Pemilik kapal/Perusahaan Pelayaran mengajukan permohonan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Cq. Direktorat Perkapalan dan Kepelautan(Ditkapel).Pemeriksaan Nautis, Teknis, Radio dan MARPOL oleh Marine Inspector dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan.Pada pemeriksaan tesebut juga dilakukan pengukuran kapal .Hasil pemeriksaan dilaporkan sesuai bentuk format yang ada untuk dievaluasi di Ditkapel.Apabila tidak ada kekurangan yang prinsip, dapat diberikan Sertifikat-Sertifikat sementara dengan masa laku paling lama 3 bulan guna menunggu penyelesaian sertifikat tetap.Sertifikat tetap diberikan untuk jangka waktu selam 1 tahun dihitung sejak kapal diluncurkan (bagi kapal baru) atau sejak kapal turun dok.

  • Dapat diberikan kepada kapal yang telah melaksanakan dok tahunan atau dok besar dengan proses sebagai berikut :

    Pemilik memberitahukan kepada Adpel/Kanpel bahwa kapalnya akan melaksanakan pengedokan

    Adpel/Kanpel melakukan pengawasan dan pemeriksan-pemeriksaan bersama Surveyor dari Klas dimana kapal di klaskan.

    Apabila telah memenuhi ketentuan dan persyaratan, Adpel/Kanpel dapat memberikan pembaharuan sertifikat untuk masa laku selama 1 tahun sejak kapal turun dok.

    Laporan dok dan salinan pembaharuan Sertfikat yang dikeluarkan , dikirim ke Ditkapel pada kesempatan pertama.

  • Dapat diberikan kepada kapal-kapal yang telah melampaui 12 bulan dari dok terakhir, diberikan karena pertimbangan urgensi angkutan laut dengan tidak mengabaikan persyaratan teknis, dengan proses sebagai berikut :

    Permohonan pemilik kepada Ditkapel

    Setelah diteliti data-data yang dilampirkan, Ditkapel memberikan petunjuk melalui Surat Dinas kepada Adpel/Kanpel setempat perihal perpanjangan sertifikat.

    Apabila petunjuk-petunjuk dalam surat tersebut dipenuhi, maka Adpel/Kanpel dapat memberikan perpanjangan sertifikat yang dimaksud.

  • I N T E R N A T I O N A L DOCUMENT OF AUTHORIZATION FOR THE CARRIAGE OF GRAINCERTIFICATION OF FITNESS FOR THE CARRIAGE OF LIQUEFIED GASES IN BULKHIGH SPEED CRAFT SAFETY CERTIFICATIONPERMIT TO OPERATE HIGH SPEED CRAFTCERTIFICATION OF FITNESS FOR THE CARRIAGE OF DANGEROUS CHEMICAL IN BULKPASSENGER SHIP SAFETY CERTIFICATEEXEMPTION CERTIFICATECARGO SHIP SAFETY CONSTRUCTION CERTIFICATECARGO SHIP SAFETY EQUIPMENT CERTIFICATECARGO SHIP SAFETY RADIO CERTIFICATECERTIFICATE OF FITNESS FOR SHIP CARRYING OF DANGEROUS GOODSCERTIFICATE OF COMPLIANCE FOR THE CARRIAGE OF SOLID BULK CARGOES

    N A T I O N A LTRADITIONAL SHIP CERTIFICATE (SERTIFIKAT KAPAL LAYAR MOTOR)SEA WORTHINESS CERTIFICATE OF FISHING VESSEL (SERTIFIKAT KELAIKAN DAN PENGAWAKAN KAPAL IKAN)

  • LRIT adalah suatu peralatan dengan menggunakan system baru untuk identifikasi dan penjejakan kapal jarak jauh yang tercakup didalam SOLAS Chapter V tentang Keselamatan Navigasi, dimana LRIT menjadi syarat wajib bagi kapal-kapal yang melakukan pelayaran internasional.

  • IDENTITAS KAPALPOSISI KAPAL MENUNJUKAN WAKTU DAN TANGGAL

  • KEPRES No. 65 Tahun 1980 Tentang Ratifikasi SOLAS 1974SOLAS Chapter V Reg.19.1Maritime Safety Comitte MSC.84 IMO Circular.1299 / 1299 Mapel no.161/phbl-08 tanggal 17 Nopember 2008

  • Semua kapal penumpang termasuk HSCKapal barang yg berukuran mulai dari 300 GT keatas Unit-unit pengeboran lepas pantai yang berpindah-pindah

  • SK.Dirjen Hubla No.72/PHBL-09 Tgl.20 April 2009 dan Mapel 123/PHBL-09 Conformance Test dapat dilakukan oleh : PT.SOG INDONESIA (Recognized ASP)PT.SISFO INDONESIA (Authorized Testing ASP)PT.PANN (Authorized Testing ASP)PT.ACCEL TEAM (Authorized Testing ASP)

    SERTIFIKAT LRITMerupakan bagian dari Shipborne Navigation Equipment and System khusus Chapter V /19.1Type approval oleh Dirjen Hubla

  • MINTA CONFORMANCE TESTTEST PERALATAN DENGAN MENGIRIM INFORMASI KE NDC HASIL TEST DICETAK

  • Ditjen Hubla Cq Ditkapel

    Pelaporan Registrasi CTRegistrasiMemilikiPenerbitan Sertifikat SOLAS Equipment (LRIT)Tidak MemilikiPemilik KapalTidak LulusCT 30 JamPengadaan AlatLulusCT Report by ASPRecognized ASP Report

  • ASP (Application Service Provider)

    CSP (Communication Service Provider)NDC (NationalData Centre)Internasional LRIT Data ExchangePT.SOG INDONESIA (Recognized ASP)PT.SISFO INDONESIA (Authorized Testing ASP)PT.PANN (Authorized Testing ASP)PT.ACCEL TEAM (Authorized Testing ASP)

  • CSP Land TerminalInternetLRITASPLRIT Data Center 1Contracting Government (LRIT End User)NetworkContracting Government (LRIT End User)InternetCSP Land TerminalNetworkInternetData Distribution PlaneInternetLRITASPInternetLRIT Data Centre NNational Data CenterLRIT Data ExchangeInternasional RegionalData CentreContracting Government (LRIT End User)Contracting Government (LRIT End User)

  • Telekomunikasi Pelayaran adalah setiap pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara, dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromaknetik lainnya dalam dinas bergerak pelayaran yang merupakan bagian dari keselamatan pelayaran.

  • DAERAH A1 DAERAH OPERASI KAPAL-KAPAL YANG ADA DIDALAM DAERAH JARAK CAPAI PANCARAN PERANGKAT RADIO VHF ( 20 30 MIL )

    DAERAH A2 DAERAH OPERASI KAPAL-KAPAL YANG ADA DIDALAM DAERAH JARAK CAPAI PANCARAN PERANGKAT RADIO MF ( 100 MIL )

    DAERAH A3 DAERAH OPERASI KAPAL-KAPAL YANG ADA DIDALAM DAERAH LIPUTAN SATELIT KOMUNIKASI MARITIM ( LINTANG 70 UTARA DAN LINTANG 70 SELATAN )

    DAERAH A4 DAERAH OPERASI KAPAL-KAPAL DILUAR DAERAH A1, A2 DAN A3.

  • AREA A1AREA A2AREA A3AREA A3/A4VHF DSCVHF DSCVHF DSCVHF DSCNAVTEXMF DSCMF/ HF DSC + NBDPMF/ HF DSCEPIRBNAVTEXINMARSATNBDPSARTEPIRBNAVTEXNAVTEXTWO WAY VHFSARTEPIRBEPIRBTWO WAY VHFSARTSARTTWO WAY VHFTWO WAY VHF

  • AREA A1 ORT, ORU, PRE-II DAN PRE-I

    AREA A2,A3 & A4 ORU, PRE-II DAN PRE-I

  • AT SEA ELECTRONIC MAINTENANCE

    DUPLICATING EQUIPMENT

    SHORE BASED MAINTENANCE

    KAPAL-KAPAL AREA A1 A2 DAPAT MEMILIH SALAH SATU DARI KETIGA METODE TERSEBUTKAPAL-KAPAL AREA A3 A4 DAPAT MEMILIH DUA ALTERNATIF DARI KETIGA METODE TERSEBUT

  • DAPAT MEMANCARKAN TANDA BAHAYA PADA FREKUENSI 406 MHz ATAU 1.6 GHz

    DITEMPATKAN PADA POSISI YANG MUDAH DICAPAI

    MUDAH DILEPAS SECARA MANUAL DAN DAPAT DIBAWA OLEH SATU ORANG KE SEKOCI PENOLONG

    DAPAT TERAPUNG BEBAS BILA KAPAL TENGGELAM DAN SECARA OTOMATIS AKTIF BILA TERAPUNG

    DAPAT DIAKTIFKAN SECARA MANUAL

  • INFORMASI DATA STATIS

    INFORMASI DATA DINAMIS

    INFORMASI RUTE PELAYARAN

  • KERING DAN BERSIHMEMAKAI ALAS BAHAN ISOLATORVENTILASI YANG MEMADAITERSEDIA ALAT PEMADAM KEBAKARANTIDAK BOLEH MENYIMPAN BARANG YANG MUDAH TERBAKAR

  • MENJAMIN ADANYA KOMUNIKASI BERITA KESELAMATAN JIWA DAN HARTA BENDA DILAUT

    MENUNJANG OPERASI PENCARIAN DAN PENYELAMATAN

    MENUNJANG KEGIATAN PENGATURAN DAN PENGENDALIAN KAPAL

  • Assalamualaikum Wr. Wb.Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

    Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih atas waktu yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan presentasi tentang gambaran umum secara singkat mengenai Subdit Nautis, Teknis dan Radio Kapal - Direktorat Perkapalan dan Kepelautan.Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa dalam pelaksanaan tugas dan fungsi yang dilakukan oleh subdit nautis, teknis dan radio kapal ditkapel didasarkan kepada ; SOLAS 1974 dan protokol serta amendemennya, UU No.17 tahun 2008 tentang pelayaran, PP No.51 tahun tentang perkapalan dan peraturan menteri No.65 tahun 2009 tentang standar kapal non konvensi bendera Indonesia.Selain dari dasar hukum yang telah disebutkan, sebagai petunjuk pelaksanaan dalam penetapan jadwal pelimbungan/pengedokan kapal berbendera Indonesia maka telah ditetapkan keputusan dirjen hubla No. PY.67/1/3-93 tentang jadwal pelimbungan/pengedokan kapal Indonesia. Berikut disampaikan gambaran mengenai sistem keselamatan pelayaran di Indonesia, bahwa keselamatan kapal adalah kondisi kapal dimana kapal telah memenuhi persyaratan material, konstruksi bangunan, permesinan, perlistrikan, stabilitas, tata susunan, perlengkapan dan radio elektronika. Dengan terpenuhinya persyaratan keselamatan kapal diatas ditambah dengan penerapan pencegahan pencemaran, pengawakan, pemuatan, kesejahteraan awak kapal dan penumpang serta status hukum kapal dan manajemen keselamatan maka akan tercipta suatu kelaiklautan kapal. Selanjutnya dengan terciptanya kelaiklautan kapal ditambah keselamatan alur dan fasilitas kenavigasian maka dapat terbentuk suatu keselamatan berlayar yang apabila digabungkan dengan keselamatan kepelabuhanan akan mewujudkan suatu sistem keselamatan pelayaran yang diinginkan. Selanjutnya dapatlah dijelaskan definisi keselamatan kapal adalah seperti yang tercantum didalam slide ini.Secara utuh Dirjen Hubla melakukan pengawasan terhadap kapal secara terus menerus sejak kapal akan dibangun kemudian dioperasikan sampai dengan ditutuh (tidak digunakan lagi).*Pada tahap perencanaan/rancang bangun kapal, persetujuan/pengesahan gambar diawasi oleh Ditkapel, kemudian pada tahap pembangunan kapal di galangan diawasi oleh syahbandar/adpel/kanpel.Pada tahap pengoperasian kapal dilakukan pemeriksaan dan penerbitan sertifikat keselamatan kapal dan juga pemeriksaan lanjutan sebagai pengawasan oleh ditkapel dan ditkplp, kemudian pengawasan juga dilakukan pada tahap kapal tidak digunakan lagi (ditutuh).

    Untuk menjalankan amanat UU. No.17 tahun 2008 tentang pelayaran maka setiap kapal harus dilakukan survey/pemeriksaan dan sertifikasi.Seperti telah disebutkan pada slide sebelumnya bahwa dalam memenuhi amanat UU. No.17 tentang keselamatan kapal, kondisi kapal harus memenuhi persyaratan material, konstruksi bangunan, permesinan, perlistrikan, stabilitas, tata susunan, perlengkapan dan radio elektronika. Dengan terpenuhinya persyaratan keselamatan kapal diatas ditambah dengan penerapan pencegahan pencemaran, pengawakan, pemuatan, kesejahteraan awak kapal serta status hukum kapal dan manajemen keselamatan maka akan tercipta suatu kelaiklautan kapal.Sesuai ketentuan, survey atau pemeriksaan yang dilakukan terhadap kapal terdiri dari pemeriksaan berkala (meliputi : pemeriksaan pertama, pemeriksaan tahunan, pemeriksaan pembaruan dan pemeriksaan antara), pemeriksaan tidak terjadwal dan pemeriksaan karena adanya perbaikan/modifikasi. Dan jenis pemeriksaan yang dilaksanakan meliputi pemeriksaan lambung, mesin, peralatan muat/bongkar, sistem pengaturan got, balast dan pipa, sistem kelistrikan, sistem pemadam kebakaran, dll. Pada pemeriksaan pertama yang dilaksanakan sebelum kapal dioperasikan, dilakukan pemeriksaan untuk memastikan performance kapal dalam keadaan baik, yang meliputi pemeriksaan lengkap atas bangunan, mesin, perlengkapan, poros dan baling-baling, sisi luar dasar kapal, sarana penyelamatan diri, pemadam kebakaran, peralatan navigasi, dan publikasi nautika.Pada pemeriksaan tahunan yang dilaksanakan setiap 12 bulan sekali, dilakukan pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan bangunan, mesin dan perlengkapannya, mesin bantu, instalasi listrik, instalasi radio dan elektronika kapal, pesawat radio jinjing untuk pesawat penyelamat, perlengkapan penyelamat, perlindungan terhadap kebakaran, detektor kebakaran dan perlengkapan pemadam kebakaran, perlengkapan navigasi, tangga pandu dan perlengkapan lain. Pada pemeriksaan antara yang dilaksanakan setiap antara pemeriksaan berkala ke dua dan pemeriksaan berkala ke tiga, dilakukan pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan bangunan, mesin dan perlengkapannya, sisi luar kulit dasar kapal, mesin bantu, instalasi listrik, pipa, saringan air laut dan bottom plug, instalasi radio dan elektronika kapal, pesawat radio jinjing untuk pesawat penyelamat, perlengkapan penyelamat, perlindungan terhadap kebakaran, detektor kebakaran dan perlengkapan pemadam kebakaran, perlengkapan navigasi, tangga pandu dan perlengkapan lain, lampu-lampu, sosok benda dan sarana yang menghasilkan isyarat bunyi dan isyarat bahaya serta khusus untuk kapal tangki minyak harus juga diperiksa meliputi perangkat mesin kemudi, kamar pompa, sistem pipa muatan dan pipa ventilasi. Selanjutnya untuk pemeriksaan pembaruan/special survey dilaksanakan setiap periode tertentu akan tetapi tidak melebihi 5 tahun yang meliputi pemeriksaan kapal secara keseluruhan, konstruksi dan propulsi, listrik, peralatan navigasi, radio kapal, perlengkapan keselamatan, dll.Setelah dilaksanakan pemeriksaan yang telah disebutkan, maka kapal akan mendapatkan sertifikat keselamatan kapal dalam 2 ruang lingkup pilihan yaitu kapal SOLAS dan kapal Non Konvensi yang terdiri atas 3 jenis sertifikat yaitu sertifikat keselamatan kapal penumpang, sertifikat keselamatan kapal barang dan sertifikat kelaikan dan pengawakan kapal penangkap ikan.*Pemberian sertifikat keselamatan pertama kepada kapal diberikan sesuai ketentuan dalam slide ini.Dalam memperoleh sertifikat keselamatan pertama dimaksud dapat dilakukan dengan mengikuti proses penyelesaian sebagai berikut.Untuk pembaharuan sertifikat keselamatan kapal dapat diberikan kepada kapal yang telah melaksanakan dok tahunan atau dok besar melalui proses sebagai berikut.Selanjutnya untuk pemberian perpanjangan sertifikat keselamatan kapal diberikan sesuai ketentuan dalam slide ini, melalui proses sebagai berikut. Pada Subdit. NTR, sertifikat yang diterbitkan terkait dengan keselamatan pelayaran terdiri dari sertifikat internasional (meliputi 12 sertifikat) dan sertifikat nasional (meliputi 2 sertifikat).**Sebagai salah satu persyaratan wajib perlengkapan keselamatan diatas kapal yang harus dimiliki oleh kapal yang melakukan pelayaran internasional, diwajibkan untuk memasang peralatan LRIT (Long Range Identification Tracking). *LRIT secara otomatis akan memancarkan identitas kapal, posisi kapal dan menunjukan waktu dan tanggal.*Dasar hukum yang menjadikan pijakan dalam kewajiban pemasangan LRIT diatas kapal adalah kepres no.65 tahun 1980 tentang ratifikasi SOLAS, SOLAS Chapter V regulation 19.1, MSC no.84, IMO circular no.1299 dan MAPEL Ditjen Hubla no.161/phbl-08 tanggal 12-11-2008.*Kemudian sesuai ketentuan telah diatur bahwa kapal-kapal yang harus dilengkapi dengan LRIT adalah semua kapal penumpang termasuk HSC, kapal barang yang berukuran mulai dari 300 GT keatas dan juga unit-unit pengeboran lepas pantai yang berpindah-pindah.*Dalam proses menuju sertifikasi, setiap kapal yang telah dipasangi LRIT harus dapat memperlihatkan bukti hasil Conformance Test dari Application Service Provider (ASP) yang telah ditunjuk Ditjen Hubla.*Selanjutnya metode yang dapat dilakukan untuk dapat mengetahui LRIT berfungsi dengan baik atau sebagai teknis dalam pemeriksaan LRIT adalah dengan meminta conformance test dari ASP, kemudian test peralatan dengan mengirim informasi ke NDC dan mencetak hasil test.*Slide ini menjelaskan tentang proses untuk mendapatkan penerbitan sertifikat LRIT (comply LRIT).*Slide ini menjelaskan tentang proses teknis untuk pemeriksaan LRIT.

    *Slide ini menjelaskan proses/cara kerja dari LRIT.Selain bidang nautis dan teknis, subdit NTR juga melaksanakan pemeriksaan, pengujian dan sertifikasi bidang radio atau peralatan telekomunikasi pelayaran. Telekomunikasi pelayaran adalah seperti yang tercantum dalam slide berikut ini. *Pembagian daerah/area/ruang lingkup/cakupan pancaran perangkat radio menurut sistem GMDSS dibagi menjadi 4 yaitu Daerah A1, A2, A3 dan A4 dengan penjelasan sebagai berikut. *Sebagai persyaratan minimum peralatan radio yang harus dimiliki oleh stasiun radio kapal GMDSS sesuai dengan area pelayaran yang dilalui adalah ditentukan sebagai berikut.*Selanjutnya untuk sertifikat operator radio dan kewenangan penugasan yang dimiliki sesuai ketentuan di bagi menjadi Area A1 bagi pemegang sertifikat ORT, ORU, PRE-II dan PRE-I, dan untuk Area A2, A3 dan A4 bagi pemegang sertifikat ORU, PRE-II dan PRE-I.*Dalam konvensi SOLAS 1974 amandemen 1988 Chapter IV Regulation 14 telah dinyatakan tentang jenis/bentuk pemeliharaan (maintenance) yang dapat dilaksanakan bagi kapal-kapal yang menggunakan sistem GMDSS berdasarkan daerah pelayarannya, yaitu At sea electronic maintenance, duplicating equipment dan shore based maintenance. *Peralatan radio lainnya yang menjadi persyaratan keselamatan diatas kapal adalah EPIRB (Emergency Position Indicating Radio Beacon). Penempatan EPIRB diatas kapal ditentukan sebagai berikut ini.*Kemudian peralatan radio lain yang dipersyaratkan yang dapat memberikan informasi data dan rute pelayaran dari kapal adalah AIS (Automatic Identification System). *Untuk menunjang peralatan radio diatas kapal, maka setiap kapal harus dilengkapi dengan baterai atau accu tersendiri yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan persyaratan sebagai berikut.*Dari penjelasan perlengkapan radio yang dipaparkan, maka dapatlah disimpulkan pentingnya komunikasi radio diatas kapal bagi pelayaran dengan tujuan sebagai berikut. Demikianlah kiranya yang dapat Saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam penyampaian presentasi Saya, mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.

    Terima kasih, Selamat pagi.Wabilahitofik walhidayah, Wassalamualaikum Wr.Wb.

    *