Materi Pembekalan -...

136
Materi Pembekalan Kuliah Kerja Nyata LPPPM Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2018 Tim Penyusun: Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. Dr. I Wayan Mudana, M.Si. Ni Nyoman Yuliantini, S.E., M.M. Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., Ak., M.Si. Dr. dr. Ni Luh Kadek Alit Arsani, S.Ked., M.Biomed. Dr. Nyoman Satiyadnya, S.Si., M.T. I Putu Ananda Citra, S.Pd., M.Sc.

Transcript of Materi Pembekalan -...

Page 1: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

Materi

Pembekalan

Kuliah Kerja Nyata

LPPPM

Universitas Pendidikan Ganesha

Tahun 2018

Tim Penyusun:

Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd.

Dr. I Wayan Mudana, M.Si.

Ni Nyoman Yuliantini, S.E., M.M.

Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja,

S.E., Ak., M.Si.

Dr. dr. Ni Luh Kadek Alit Arsani,

S.Ked., M.Biomed.

Dr. Nyoman Satiyadnya, S.Si., M.T.

I Putu Ananda Citra, S.Pd., M.Sc.

Page 2: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa

karena atas anugerah-Nya, Buku Materi Pembekalan KKN Undiksha ini dapat

dirampungkan sesuai dengan rencana.

Buku Materi Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini menjelaskan

hakekat pelaksanaan KKN di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Buku

ini memuat uraian setiap topik materi secara teoritis, dan juga didalamnya

menjelaskan secara rinci tentang penyusunan program-program KKN secara

praktis. Buku Materi Pembekalan KKN ini diharapkan menjadi bahan referensi

yang bermanfaat, baik bagi Mahasiswa KKN maupun Dosen Pembimbing,

sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang

diharapkan.

Meskipun belum sepenuhnya sempurna, muatan Buku Materi Pembekalan

KKN ini mulai diarahkan untuk mengembangkan budi pekerti, dan sekaligus

sebagai media pendidikan karakter mahasiswa Undiksha.

Atas terbitnya Buku Materi Pembekalan KKN ini kami menyampaikan ucapan

terima kasih dan penghargaan yang stinggi-tingginya kepada seluruh anggota tim

penyusun serta pihak-pihak yang berperan atas sumbangsih yang telah diberikan

mulai dari menggagas dan menyusun sampai dengan penerbitan. Meskipun buku

ini telah disusun dengan sebaik-baiknya, akan tetapi berbagai sumbang saran yang

konstruktif dari berbagai pihak masih sangat diharapkan untuk perbaikan dan

penyempurnaan Buku Materi Pembekalan KKN Undiksha.

Singaraja, Juni 2018

Tim Penyusun

Page 3: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

BAB II KEBIJAKAN KKN .................................................................. 4

BAB III SISTEM SOSIAL BUDAYA DAN ETIKA ........................... 27

BAB IV PERKEMBANGAN SDM DESA ........................................... 49

BAB V EKONOMI KERAKYATAN ................................................. 63

BAB VI KESEHATAN DAN LINGKUNGAN ................................... 84

BAB VII TEKNOLOGI TEPAT GUNA ............................................... 105

BAB VIII PENYUSUNAN PROGRAM KKN ....................................... 117

Page 4: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

1 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konsepsi KKN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

(Undiksha) bertitik tolak pada landasan pemikiran bahwa Undiksha mengemban

tugas menghasilkan tenaga kependidikan, dan tenaga non-kependidikan yang

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kemampuan akademis-

profesional yang tinggi, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,

serta Undiksha merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kearifan lokal

masyarakat sesuai dengan visi dan misi Undiksha.

Budi pekerti dan pendidikan karakter merupakan nilai-nilai esensial yang

menjadi dasar pelaksanaan KKN Undiksha. Dalam upaya untuk mengenal lebih

dekat, dan bersentuhan langsung dengan kehidupan dan penghidupan masyarakat

di suatu wilayah, maka melalui KKN, karakter mahasiswa Undiksha yang unggul

dapat diasah dan dibangun secara komprehensif. Sebagai pendidikan karakter,

KKN merupakan wahana sosialisasi karakter yang patut dimiliki oleh mahasiswa

agar menjadikan mereka sebagai individu yang bermanfaat seluas-luasnya bagi

masyarakat dan lingkungan sekitar. Pendidikan karakter dalam KKN berorientasi

dalam membentuk identitas kokoh yang berlandaskan budaya bangsa, dan sikap

yang dapat membawa mahasiswa Undiksha kearah hidup yang lebih baik.

Sebagai mata kuliah, KKN memiliki standar kelulusan yang telah dimuat

dalam Buku Panduan KKN. Standar kelulusan mengarahkan pada upaya untuk

menilai kedisiplinan mahasiswa KKN di lapangan, dan menilai kemampuan

mahasiswa KKN untuk dapat belajar langsung dari masyarakat. Masyarakat

sebagai subjek dalam program KKN merupakan sumber belajar yang dapat

memberikan berbagai pengetahuan, baik pengetahuan yang berkaitan langsung

dengan bidang keilmuan maupun yang terkait dengan nilai-nilai kehidupan.

Sehingga mahasiswa KKN Undiksha mampu untuk belajar: (1) mengidentifikasi

Page 5: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

2 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Pendahuluan

permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi oleh masyarakat, (2)

mengidentifikasi alternatif-alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi

masyarakat, (3) mengimplementasikan alternatif-alternatif pemecahan secara

terpadu dan (4) mampu untuk melakukan refleksi dari berbagai upaya atau

kegiatan yang telah dilakukan agar implementasi selanjutnya dapat menjadi lebih

baik. Mata kuliah KKN berorientasi dalam menyiapkan dan mendukung

dihasilkannya sarjana yang siap menghadapi berbagai permasalahan masyarakat

dalam pembangunan.

Sinergi antara mahasiswa dan dosen pembimbing KKN akan menjadi

sumberdaya manusia yang besar dalam pembangunan potensi sumberdaya

manusia dan sumberdaya alam di suatu wilayah. Sinergi ini tidak hanya akan

memberikan manfaat kepada masyarakat, tetapi juga kepada mahasiswa KKN

Undiksha. Selain dapat belajar dari masyarakat, mahasiswa juga akan

mendapatkan pembelajaran dari dosen secara langsung mengenai tahapan

implementasi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam kehidupan dan

penghidupan masyarakat.

Sinergi antara mahasiswa dan dosen pembimbing KKN ini juga akan

menjadi refleksi dari wajah Undiksha dimata masyarakat, sehingga masyarakat

dapat mengetahui dan merasakan secara langsung berbagai keunggulan yang

dimiliki oleh Undiksha.

B. Ruang Lingkup Materi

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu program wajib yang harus

diikuti oleh mahasiswa Undikhsa guna memenuhi tuntutan Tri Dharma Perguruan

Tinggi. KKN akan mengasah kemampuan mahasiswa agar mampu

mengaplikasikan seluruh kemampuan yang diperoleh dalam kampus agar berguna

bagi masayarakat. Mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dengan baik dan

berkreasi dengan optimal di lokasi penempatan KKN.

Mahasiswa yang KKN di desa lokasi penempatan diharapkan mampu

menganalisis permasalah-permasalahan yang ada di desa dan selanjutnya

Page 6: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

3 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Pendahuluan

mahasiswa diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran yang dapat

memberi dampak positif bagi pembangunan di desa bersangkutan. Pemikiran

mahasiswa dari mahasiswa dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan

desa harus dirangkum dalam sebuah usulan program dengan nama Program Kerja

KKN untuk desa lokasi bersangkutan. Program Kerja KKN menjadi wadah

mahasiswa guna menuliskan ide inovatif-kreatif yang ingin dikontribusikan untuk

desa lokasi penempatan KKN. Program kerja akan menjadi pemberi arah dan

target yang jelas selama 5 minggu mahasiswa dilokasi penempatan. Penilaian

keberhasilan mahasiswa dalam program KKN salah satunya dinilai dari program

kerja yang berkualitas dan kontributif bagi masyarakat bersangkutan.

Program Kerja yang dibuat oleh mahasiswa berbasis pada materi

pembekalan KKN. Adapun materi pembekalan yang menjadi sentra dalam

program-program KKN Undiksha adalah sebagai berikut.

1. Sosial budaya dan etika

2. Pengembangan sumberdaya manusia

3. Ekonomi kerakyatan

4. Kesehatan dan lingkungan

5. Teknologi tepat guna

Page 7: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

4 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

BAB II

KEBIJAKAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara

memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah

masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi dan menangani

masalah-masalah pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat. KKN merupakan

salah satu mata kuliah pengabdian kepada masyarakat yang diprogramkan bagi

mahasiswa S-1, baik untuk program studi kependidikan maupun

nonkependidikan. Mata kuliah KKN ini merupakan wadah dan wahana bagi

mahasiswa untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi, khususnya dharma

yang ketiga, yakni pengabdian kepada masyarakat. Mata kuliah KKN termasuk

mata kuliah praktik yang bertujuan melatih dan membekali mahasiswa untuk

menerapkan ilmunya serta belajar memecahkan berbagai persoalan nyata yang

terjadi di masyarakat dan mempunyai sikap keberpihakan kepada masyarakat

yang terpinggirkan. Karena itu, program KKN yang dikembangkan digayutkan

dengan bidang ilmu secara interdisiplin.

Landasan hukum kuliah Kerja Nyata untuk tahun 2018 adalah:

1. Pancasila dan UUD 1945

2. UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

3. UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, psl 1 no 9 dan pasal 5

tentang tujuan pendidikan tinggi.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 29 tahun 2007 tentang OTK

Undiksha.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 43 Tahun 2008 tentang Statuta

Undiksha

6. Surat Keputusan Rektor Undiksha Nomor 281/H48/KP/2009 tentang Standar

Page 8: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

5 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

Akademik dan Kebijakan Akademik Undiksha.

7. Surat Keputusan Rektor Undiksha Nomor 610/UN.48/PP/2012 tentang

Pedoman Studi

Sesuai dengan kebijakan yang diambil oleh Bapak Rektor dan ditindak

lanjuti oleh Bapak Wakil Rektor I, maka dirancang suatu bentuk atau pola Kuliah

Kerja Nyata yang inovatif dengan tujuan (1) menjangkau luas wilayah KKN di

seluruh Bali dan atau di luar Bali, (2) memberikan kesempatan kepada mahasiswa

untuk berkreasi secara mandiri dan kelompok dalam mengembangkan idea dan

implementsinya dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata, (3) Terfokus pada tema

yang disusunnya, dan lebih mendalami secara tajam atas permasalahan yang ada

di wilayah yang akan dijadikan lokasi KKN, dan (4) melatih mahasiswa dalam

mewujudkan jiwa kemandiriannya baik dalam menentukan desa KKN, menyusun

program, memilih DPL, sampai dengan kemammpuan adaptifnya untuk

bekerjasama dengan aparat dan stakesholder yang terkait dalam melakukan KKN.

Di samping kebijakan yang diambil oleh Bapak Pimpinan Lembaga ini, ada

bentuk KKN yang wajib dilaksanakan lagi yakni, memenuhi keberhasilan

beberapa dosen yang memenangkan hibah P2M dari Dikti yang dikenal dengan

KKN-PPM. Selanjutnya dari Dikti yang bekerja sama dengan Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, ada beberapa desa yang

diwajibkan untuk “diisi” oleh mahasiswa yang mengambil KKN untuk ikut

berpartisipasi dalam pembangunan di desa yang telah ditentukan dari Dikti

tersebut.

Dengan adanya kebijakan tersebut, maka LPPM Undiksha merancang

suatu bentuk pola KKN yaitu Pola KKN Reguler atau Tipe I, Pola KKN Non

Reguler, Pola KKN-PPM, dan Pola KKN Insidental. Untuk mengantisipasi

pelaksanaan KKN di desa, sesuai dengan pola KKN yang digagas tersebut, maka

dipandang perlu untuk dibuatkan suplemen pedoman KKN.

2. Tujuan Kuliah Kerja Nyata

1) Memberi pengalaman belajar yang berharga kepada mahasiswa melalui

Page 9: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

6 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

keterlibatan secara langsung menemukan, merumuskan, mempelajari,

mengenal potensi masyarakat sasaran, mengorganisasi masyarakat,

memecah-kan, dan menanggulangi permasalahan pembangunan masyarakat

secara rasional dengan menumbuhkan motivasi untuk memanfaatkan

kekuatan sendiri.

2) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan

pemikiran berdasarkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (Ipteks)

secara kolaboratif dan interdisipliner dalam upaya menumbuhkan,

mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-kader pembangunan.

3) Memberi pengalaman belajar yang berharga kepada mahasiswa melalui

keterlibatan secara langsung di masyarakat untuk menemukan, merumuskan,

mempelajari, mengenal potensi masyarakat sasaran, mengorganisasi

masyarakat, memecah- kan, dan menanggulangi permasalahan

pembangunan masya- rakat secara rasional dengan menumbuhkan motivasi

untuk memanfaatkan kekuatan sendiri.

4) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan

pemikiran berdasarkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (Ipteks)

secara kolaboratif dan multidisiplin dalam upaya menumbuhkan,

mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-kader pembangunan.

5) Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada permasalahan

yang dihadapi oleh masyarakat.

6) Meningkatkan kedewasaan dan kepribadian, yakni (a) nasionalisme dan

jiwa Pancasila, (b) keuletan, etos kerja, dan tanggung jawab, dan (c)

kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan serta memperluas

wawasan mahasiswa.

7) Meningkatkan daya saing nasional.

8) Meningkatkan jiwa peneliti, terutama dalam hal (a) eksplorasi data dan

analisis, (b) mendorong learning community dan learning society.

9) Memelihara dan meningkatkan hubungan dan kerja sama antara UNDIKSHA

Singaraja dengan Pemerintah Kabupaten/Daerah, instansi terkait, dan

Page 10: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

7 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

masyarakat secara multidisipliner sehingga

10) UNDIKSHA dapat lebih berperan serta menyesuaikan dengan kegiatan

pendidikan, penelitian, dan pengabdiannya dengan tuntutan nyata

masyarakat yang sedang membangun

3. Manfaat Kuliah Kerja Nyata

Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini adalah:

Bagi Mahasiswa

1) Memberikan pembelajaran kepada mahasiswa untuk mengetahui, memahami,

dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi di desa;

2) Mendapatkan keilmuan yang praktis di desa sesuai dengan masalah yang

dihadapi;

3) Mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah ke dalam

kehidupan praktis di desa; dan

4) Dapat memberikan umpan balik kepada almamaternya yaitu Undiksha untuk

memberikan nilai kemajuan dan pembangunan akademik kepada almamater

di masa depan.

Bagi Desa/Pemda

1) Mendapatkan tenaga yang handal untuk ikut serta diajak berpartisipasi dalam

memecahkan masalah yang ada di desa;

2) Mendapatkan umpan balik yang ilmiah untuk kemajuan pembangunan di

desa/pemda;

3) Sebagai peluang bagi desa/pemda untuk melibatkan mahasiswa dalam ikut

serta berpartisipasi dalam menyusun, merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi pembangunan yang ada di desa/pemda; dan

4) Sebagai peluang bagi desa/pemda untuk ikut serta dalam memberi pendidikan

yang bernilai praktis, membangun analsis kritis, mengasah mental moral,

religius, etika, dan menghormati kekayan dan kompetensi desa sehingga

menjadi generasi muda yang moralis dan Pancasilais.

Page 11: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

8 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

Bagi Undiksha

1) Sebagai peluang bagi Undiksha untuk mewujudkan pelaksanaan Tri Dharma

Pertuguruan Tinggi secara nyata di lapangan (desa/pemda);

2) Kesempatan yang sangat baik untuk ikut serta berpartisipasi dalam

pembangunan di desa/pemda setempat atau di luar daerah;

3) Sebagai ajang untuk “uji” kemampuan dalam bidang keilmuan akademik ke

lapangan, melihat relevansi teori yang selama ini diberikan di kampus dengan

kondisi nyata di lapangan;

4) Sebagai ajang sosialisasi langsung kepada masyarakat untuk

memperkenalkan Undiksha; dan

5) Menerima umpan balik dari semua stakholders dalam rangka untuk

memajukan Undiksha di masa depan.

4. Persyaratan Peserta KKN

Mahasiswa yang akan melaksanakan KKN harus melakukan pendaftaran

ke LPPM. Syarat pendaftaran menjadi peserta KKN adalah:

1) Memenuhi persyaratan akademik mencapai minimal 110 sks sesuai dengan

Buku Pedoman Studi.

2) Menyerahkan transkip nilai yang sudah dibubui tanda tangan dosen

Pembimbing Akademik (PA) dan diketahui oleh ketua jurusan/prodi.

3) Memprogramkan Mata Kuliah KKN dengan bukti print out input.

4) Menyertakan surat keterangan sehat dari puskemas/poliklinik.

5) Menyerahkan semua persyaratan yang telah ditentukan seperti di atas ke

LPPM dan harus diserahkan secara lengkap saat mahasiswa mendaftar

sebagai peserta KKN.

6) Mahasiswa melakukan sendiri pendaftaran, tidak boleh mewakilkan kepada

siapapun secara on-line.

7) Waktu pendaftaran dan jadwal lainnya dapat dilihat pada laman LPPM

Undiksha yaitu lppm.undiksha.ac.id.

8) Mahasiswa yang tidak mendaftar pada waktu yang telah ditentukan maka

Page 12: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

9 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

dianggup gugur sebagai peserta KKN.

9) Pesyaratan ini juga berlaku untuk KKN PPM bagi dosen yang mendapat

hibah dari DIKTI.

5. Sifat Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIKSHA dilaksanakan dengan status

sebagai mata kuliah wajib dengan bobot 3 SKS sesuai dengan buku Pedoman

Studi UNDIKSHA.

B. DESKRIPSI UMUM

Sebagaimana sudah disampaikan di atas bahwa KKN adalah suatu bentuk

pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk

hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung

mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi

oleh masyarakat. KKN merupakan salah satu mata kuliah pengabdian kepada

masyarakat yang diprogramkan bagi mahasiswa S-1, baik untuk program studi

kependidikan maupun nonkependidikan. Mata kuliah KKN ini merupakan wadah

dan wahana bagi mahasiswa untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi,

khususnya dharma yang ketiga, yakni pengabdian kepada masyarakat. Mata

kuliah KKN termasuk mata kuliah praktik yang bertujuan melatih dan membekali

mahasiswa untuk menerapkan ilmunya serta belajar memecahkan berbagai

persoalan nyata yang terjadi di masyarakat dan mempunyai sikap keberpihakan

kepada masyarakat yang terpinggirkan. Karena itu, program KKN yang

dikembangkan digayutkan dengan bidang ilmu secara interdisiplin.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa KKN itu merupakan suatu mata

kuliah, yang mana kuliah KKN itu sebagai persyaratan kelulusan akhir bagi

mahasiswa sehingga wajib untuk mengambil matakuliah ini dengan melaksanakan

kegiatan praktis di lapangan. Oleh karenanya ada persyaratan yang harus dipenuhi

untuk mengambil mata kuliah KKN ini. Persyaratan KKN tersebut secara umum

adalah:

Page 13: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

10 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

1) Memenuhi persyaratan akademik mencapai minimal 110 sks sesuai dengan

Buku Pedoman Studi.

2) Menyerahkan transkip nilai yang sudah dibubui tanda tangan dosen

Pembimbing Akademik (PA) dan diketahui oleh ketua jurusan/prodi.

3) Memprogramkan Mata Kuliah KKN dengan bukti print out input.

4) Menyertakan surat keterangan sehat dari puskemas/poliklinik.

Sebagaimana sudah dideskripsikan di atas bahwa KKN merupakan mata

kuliah wajib, sebagai implementasi dari pengabdian kepada masyarakat yang

dilaksanakan mahasiswa dalam pilihan pola KKN. Untuk tahun ini (2018) rincian

pelaksanaan KKN dapat disampaikan sebagai berikut.

1) Untuk Kabupaten Karangasem dirancang 50 desa lokasi KKN (KKN Pola

Reguler)

2) Untuk Kabupaten Klungkung dirancang 50 desa lokasi KKN (KKN Pola

Reguler)

3) Untuk Kabupaten di Bali secara keseluruhan dan luar Bali dirancang 30 desa

lokasi KKN (KKN Pola Non-Reguler)

4) Untuk Kabupaten Bangli (Desa Binyan) 1 desa lokasi KKN (Program Dikti)

5) Untuk Kabupaten Bangli (Desa Songan A dan B) dirancang 1 desa lokasi

KKN (Program KKN PPM)

6) Untuk Kabupaten Bangli (Desa Buahan, Kintamani) 1 desa lokasi KKN

(Porgram Penelitian)

Total desa yang dijadikan lokasi KKN untuk tahun 2018 adalah 124 desa

untuk kabupaten di Bali dan kabupaten di luar Bali (Kabuapten Lamongan, Jatim

dan Lombok Utara.

Adapun kegiatan KKN secara umum adalah sebagai berikut.

1) Pendaftaran mahasiswa peserta KKN disertai dengan pembayaran biaya KKN

(bagi mahasiswa yang non UKT di Bank BNI dengan nomor rekening:...)

2) Penyelesaian administrasi KKN

3) Pengumuman kelompok KKN, DPL, dan Lokasi KKN;

4) Pembekalan KKN;

Page 14: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

11 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

5) Observasi Lapangan dan Penyusunan Program;

6) Penerjunan KKN;

7) Pelaksanaan KKN di Desa;

8) Ujian KKN; dan

9) Penarikan KKN.

1. Bentuk Pilihan Pola KKN

Sebagaimana telah dirancang dalam kegiatan KKN tahun 2018,

mahasiswa dapat memilih mengikuti KKN di desa. Pilihan pola KKN

dimaksudkan untuk memberikan peluang kepada mahasiswa, berinovasi, dan

upaya mandiri untuk memberdayakan masyarakat. Pola KKN ini dimasukkan ke

dalam kategiri KKN Non-Reguler. Namun, bagi mahasiswa yang belum memiliki

idea untuk berkreasi dan berinovasi dalam pelaksanaan KKN ini, LPPM masih

memberikan peluang untuk ikut di dalam pelaksanaan KKN Reguler,

sebagaimana telah dijalankan selama ini. Di sisi lain LPPM juga memberikan

peluang untuk melibatkan mahasiswa dalam KKN PPM, di mana KKN PPM ini

adalah salah satu proposal pengabdian masyarakat oleh dosen, yang diajukan ke

DRPM Dikti dan telah disetujui pendanaannya. Dengan demikian ada 3 pola yang

dikembangkan dalam kegiatan pelaksanaan KKN di tahun 2018 ini yakni:

1) KKN Pola I atau Pola KKN Reguler

2) KKN Pola II atau Pola KKN Non-Reguler

3) KKN Pola Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)

4) KKN Insidental

Di samping itu, ada Pola KKN yang bersifat insidental yaitu pola KKN yang

dikelola oleh dosen peneliti, di mana proposal penelitian yang diajukan ke PLDP

atau ke sumber dana dari instansi tertentu, oleh peneliti tersebut, melibatkan

mahasiswa KKN untuk ikut serta dalam melakukan kajian di lapangan. Pola KKN

ini tidak dikategorikan sebagai kategori pola KKN yang permanen, tetapi hanya

bersifat insidental, yang sangat tergantung nanti atas permintaan peneliti yang

mengajukan proposal penelitian.

Page 15: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

12 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

KKN Pola I atau Pola Reguler

Perencanaan, tema program, lokasi, penempatan mahasiswa KKN sampai

dengan penentuan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN ini, sepenuhnya

diatur oleh LPPM Undiksha. Desa yang dijadikan lokasi KKN untuk pola ini

dirancang untuk tahun 2018 sebanyak 50 desa yang ada di Kabupaten

Karangasem. Dalam satu desa yang ditunjuk sebagai lokasi KKN ditempatkan

satu kelompok mahasiswa dengan jumlah 15-18 orang mahasiswa. Setiap

kelompok mahasiswa terdiri atas minimal 2 Fakultas dan 3 Jurusan secara

proposional.

Persyaratan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang mengambil KKN Pola

I atau Reguler ini adalah:

1) Secara umum mengikuti kegiatan KKN seperti yang sudah disampaikan di

atas.

2) Mengikuti kegiatan pembekalan sebagaimana diatur oleh LPPM.

3) Dari jumlah 15-18 mahasiswa peserta KKN di desa/lokasi KKN, lebih lanjut

mahasiswa membentuk kelompok kecil (kluster) dengan anggota 3-4 orang

yang multi disiplin ilmu.

4) Setelah mengikuti pembekalan KKN, dilanjutkan dengan melakukan

observasi lapangan di lokasi KKN, di mana desa yang dijadikan lokasi KKN,

ditentukan oleh LPPM.

5) Observasi lapangan melibatkan dosen pembimbing lapangan (DPL).

6) Setelah melakukan observasi, dilanjutkan penyusunan program umum dan

program kluster, yang juga didampingi oleh DPL.

7) Dalam menyusun program umum, hendaknya diikuti tema-tema yang sudah

ditentukan oleh LPPM. Ada lima tema yang ditetapkan, yaitu; (1) Ekonomi

Kerakyatan; (2) Teknologi Pedesaan/Tepat Guna; (3) Sanitasi dan Kesehatan

Lingkungan; (4) Pengembangan Sumber Daya Manusia; (5) dan Sosial

Budaya.

8) Mahasiswa KKN wajib memilih minimal 3 tema sebagai kegiatan umum dan

Page 16: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

13 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

ditambah dengan program kluster dalam bentuk keluarga asuh (jumlah

keluarga asuh sesuai dengan jumlah anggot kluster). Program keluarga asuh

yang disusun oleh kluster mengikuti 1-2 tema (sesuai dengan tema kelompok)

tadi dan disesuaikan dengan kondisi keluarga asuhnya.

9) Mahasiswa menyerahkan program kerja yang disusun, yang telah diketahui

dan ditandatangani oleh Kepala Desa dan DPL-nya.

10) Bantuan biaya yang diberikan untuk pelaksanaan KKN Pola I atau Pola

Reguler ini adalah sebesar Rp. 400.000 atau disesuaikan dengan anggaran

yang tersedia.

KKN Pola II atau Nonreguler

KKN Pola II atau Non-Reguler adalah pola KKN di mana Tema Program,

Kegiatan dan Lokasi serta DPL KKN merupakan pola mandiri atas inisitif dari

mahasiswa untuk membentuk kelompok yang secara bersama-sama melakukan

KKN sesuai dengan pilihan desanya dari kelompok tersebut. Pelaksanaan KKN

Pola II ini, diawali dengan kegiatan mahasiswa mencari dan menentukan lokasi

KKN, membuat proposal, memilih DPL, dan mengajukan proposal tersebut ke

LPPM. Lebih lanjut LPPM mempunyai kewenangan untuk menyeleksi proposal

yang diajukan tersebut. Penyusunan kelompok, tema program dan kegiatan KKN

pola II mengikuti persyaratan sebagai berikut.

1) Mmahasiswa membuat kelompok sendiri.

2) Jumlah dalam satu kelompok 15-20 mahasiswa.

3) Mahasiswa peserta KKN pola II terdiri dari Minimal 2 Fakultas dan 3 Jurusan

secara proporsional.

4) Mahasiswa bisa menunjuk dosen pembimbing lapangan (DPL) yang

memenuhi syarat, sesuai dengan hasil kesepaktan bersama dalam kelompok

tersebut.

5) Lokasi KKN yang dipilih, harus berbasis wilayah (Dusun, Desa/Kelurahan),

tidak diperkenankan berbasis sekolah, pesantren, tempat yatim piatu dan

sebagainya.

Page 17: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

14 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

6) Lokasi KKN dapat ditentukan oleh kelompok itu sendiri yang tersebar di

seluruh kabupaten di Bali atau di luar Bali. Jumlah desa yang dijadikan lokasi

KKN, untuk tahun 2018 dirancang sebanyak 30 desa. Lebih dari itu akan

dipertimbangkan oleh LPPM.

7) Setiap kelompok terlebih dahulu mengadakan komunikasi dengan aparat desa

yang akan dijadikan lokasi KKN.

8) Selanjutnya mahasiswa menyusun proposal yang di dalamnya berisikan: (a)

analisis situasi, (b) permasalahan yang ada di desa lokasi KKN, (c) masalah

yang akan dijadikan prioritas utama untuk dipecahkan/dijadikan objek utama,

(d) tujuan, (e) manfaat, (f) luaran, (g) metode pemecahan masalah, (i)

khalayak sasaran, (j) program kerja, (k) besaran dana (bila ada), dan (l)

instansi yang terlibat. Pada proposal harus diketahui oleh DPL, Kepala Desa,

dan Camat setempat.

9) Program kerja hanya membahas 1-2 tema pokok (dari lima tema yang ada),

sedangkan program lainnya adalah tema bantu (membantu pekerjaan yang

ada di desa). Contoh tema pokok dan tema bantu dapat dilihat pada bahasan

Kegiatan dan Tema KKN

10) Setelah proposal disusun, kelompok mahasiswa tadi mengajukan proposalnya

ke LPPM. Lebih lanjut LPPM akan melakukan seleksi.

11) Mahasiswa yang proposalnya diterima dapat melanjutkan pelaksanaan KKN

di desa pilihannya. Mahasiswa yang proposalnya ditolak akan disertakan

dalam KKN Pola I atau KKN Reguler.

12) Terkait dengan biaya pelaksanaan KKN di desa pada Pola KKN Non-Reguler

ini, LPPM memberikan bantuan dana sebesar Rp. 400.000 atau disesuaikan

dengan anggaran yang tersedia, (sama besarnya dengan Pola I atau Pola

reguler), sedangkan bagi mahasiswa yang merancang kegiatan KKN nya di

luar Bali, biaya yang diberikan sama seperti yang diberikan KKN di Bali.

Biaya di luar itu ditanggung oleh kelompok mahasiswa yang bersangkutan.

Page 18: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

15 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

KKN Pola Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)

Tema, program, kegiatan, DPL, dan lokasi KKN PPM ditentukan oleh

individu/kelompok dosen, yang mengajukan KKN PPM ke DRPM Dikti dan telah

disetujui/didanai.

Syarat pelaksanaan KKN PPM:

1) Dosen yang proposal KKN PPM-nya didanai dari Dikti, terlebih dahulu

berkoordinasi dengan LPPM.

2) Proposal KKN PPM yang telah diterima dan dibiayai oleh Dikti, disetorkan

ke LPPM.

3) Dosen yang proposalnya diterima tersebut, telah menentukan tema, program,

kegiatan dan lokasi KKN dalam rangka melaksanakan pengabdian kepada

masyarakat bukan untuk kuliah lapangan atau magang.

4) Ketua atau Tim pengusul KKN PPM dapat menunjuk DPL secara langsung.

5) LPPM menunjuk/menyiapkan satu kelompok peserta KKN yang terdiri dari

15-18 mahasiswa untuk disertakan dalam KKN PPM. Jumlah kelompok ini

disesuaikan dengan pesyaratan proposal yang diajukan KKN PPM ke Dikti

atau jumlah desa yang dilibatkan dalam KKN PPM.

6) Setiap kelompok mahasiswa terdiri dari minimal 2 Fakultas dan 3 Jurusan

secara proposional.

7) Nama-nama mahasiswa yang dilibatkan dalam KKN PPM ini ditentukan oleh

LPPM bersama dengan Ketua pengusul proposal.

8) Mahasiswa menyusun program sebagaimana mestinya dengan mengacu pada

proposal KKN PPM (yang didadanai dari Dikti) bersama DPL dan tim

pengusul proposal tersebut.

9) Proposal yang telah disusun, diketahui dan ditandatangani oleh DPL, Ketua

Pelaksana KKN PPM, dan Kepala Desa.

10) Aturan umum dan kegiatan umum yang disusun oleh LPPM harus tetap

diikuti oleh tim pengusul proposal KKN PPM dan mahasiswa yang dilibatkan

di dalamnya.

11) Pembekalan yang secara khusus dilakukan oleh tim pengusul proposal KKN

Page 19: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

16 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

PPM, terkait program kerja yang telah dirancang dalam proposal oleh tim

pengusul proposal tersebut, diselenggarakan oleh tim pengusul itu sendiri,

setelah pembekalan umum selesai diselenggarakan.

12) Penerjunan, ujian, penarikan mahasiswa KKN PPM harus mengikuti jadwal

pelaksanaan KKN yang disusun oleh LPPM.

13) Penerjunan/penyerahan mahasiswa KKN PPM kepada pimpinan setempat

(Kepala Desa/Camat/Bupati) harus melibatkan dan mengundang LPPM.

14) Semua biaya dari kegiatan ini (KKN PPM), sepenuhnya ditanggung oleh tim

pengusul proposal KKN PPM.

KKN Pola Insidental

Pola KKN ini dilaksanakan dalam rangka untuk memenuhi permintaan

dari pusat dalam hal ini adalah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi atau dari instansi tertentu yang mengajukan permohonan ke Undiksha

lewat Rektor. Pola KKN Insidental atas permintaan dari Dikti, dimana mahasiswa

yang akan ditempatkan di lokasi KKN, DPL, dan lain-lain termasuk segala bentuk

kegiatannya sama seperti kegiatan KKN Reguler.

Sementara itu, pola KKN insidental atas permintaan dari dosen peneliti,

yang telah mengajukan permohonan ijin ke Rektor dan telah disetujui oleh Rektor,

maka sistem pelaksanaan kegiatan KKN di lokasi KKN sama seperti pola KKN

Reguler. Dalam hal ini, mahasiswa yang terlibat di dalamnya menyusun program

sebagaimana halnya seperti KKN Reguler, ditambah dengan kegiatan tambahan

sesuai dengan keperluan peneliti. Ketua peneliti, atau salah satu anggota peneliti

bertindak sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Adapun pelaksanaan

KKN Insidental ini adalah:

1) Jumlah kelompok mahasiswa dan jumlah anggota setiap kelompok, yang

diterjunkan ke desa, sesuai dengan jumlah desa yang diminta dari:

Kementeriaan Ristekdikti atau dari instansi tertentu yang bekerjasama dengan

Undiksha, atau dari dosen peneliti yang telah mengajukan permohonan ke

Rektor,

Page 20: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

17 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

2) Nama-mama mahasiswa yang ditempatkan di desa yang dimaksud,

ditentukan oleh LPPM

3) Model pelaksanaan kegiatan KKN yang dilakukan di lapangan, sesuai atau

sama dengan kegiatan KKN Pola Reguler,

4) Program/kegiatan tambahan dari KKN Insidental ini disesuaikan dengan

kebutuhan dari dosen peneliti.

2. Alokasi Waktu (Jam Kerja Efektif Mahasiswa)

Alokasi waktu mahasiswa dalam mata kuliah KKN dengan bobot 3 SKS

adalah 360 jam efektif 384 jam, terdiri atas 48 jam untuk kegiatan

prapelaksanaan yang diselenggarakan di kampus dan 366 jam untuk pelaksanaan

kegiatan KKN selama tinggal di lokasi KKN (2 bulan). Kegiatan prapelaksanaan

terdiri dari observasi 40 jam, pembekalan materi umum 8 jam, kegiatan lainnya

sebelum penerjunan dan 288 pelaksanaan kegiatan KKN dalam menjalankan

program kerjanya.

3. Mekanisme Pelaksanaan KKN

Untuk mempermudah mekanisme pelaksanaan KKN 2018, dengan tiga

pola tersebut, dapat dibuatkan bagan seperti terlihat pada Gambar 2.1.

4. Kegiatan KKN

Jenis Kegiatan KKN

1) Kegiatan Pokok

Kegiatan Pokok. Kegiatan Pokok adalah kegiatan yang harus dilaksanakan

oleh setiap mahasiswa KKN sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh

LPPM. Kelompok mahasiswa yang bersangkutan bertanggung jawab penuh

atas kegiatan tersebut baik secara ilmiah maupun operasional. Jumlah tema

yang dirancang adalah minimal 3 tema. Kegiatan Pokok ini dilaksanakan

oleh KKN Pola Reguler, KKN Insidental, dan KKN Nonreguler (dengan

minimal 2 tema). Kegiatan ini sebagai laporan kelompok.

Page 21: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

18 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

2) Kegiatan Bantu

Kegiatan Bantu (di luar tema pokok) adalah kegiatan pokok di luar tema

yang dibutuhkan oleh masyarakat atau kepala desa. Tema dan kegiatan yang

dirancang, disesuaikan dengan keperluan desa (Kepala Desa). Dilaksanakan

oleh KKN Nonreguler. Kegiatan ini sebagai laporan individu.

3) Kegiatan Kluster

Kegiatan kluster adalah kegiatan yang dilakukan oleh sub/bagian dari

kelompok besar dalam bentuk keluarga asuh. Tema dari kegiatan kluster ini

adalah bagian tema yang dikerjakan di dalam kegiatan utama. Jumlah tema

yang dirancang adalah 1-2 tema, disesuaikan dengan tema kelompok.

Dilaksanakan oleh KKN Reguler sebagai sub kluster. Kegiatan ini sebagai

laporan individu.

Catatan: KKN PPM sepenuhnya kegiatannya mengacu pada program atau

proposal yang diajukan oleh dosen yang memenangkan hibah DRPM. Dalam

kegiatan KKN PPM tersebut, tetap mahasiswa memilih dan memilah kegiatannya

yang digunakan sebagai kegiatan pokok yang nanti digunakan untuk laporan

kelompok, dan kegiatan tambahan yang nantinya digunakan untuk kepentingan

laporan laporan individu.

5. Tema KKN

Ada lima tema KKN yang dapat dikembangkan atau dipilih untuk

penyusunan program KKN. Kelima tema tersebut adalah:

1) Sosial Budaya.

2) Pengembangan Sumber Daya Manusia;

3) Ekonomi Kerakyatan;

4) Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan;

5) Teknologi Pedesaan/Tepat Guna;

Dari tema-tema tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam program dan jenis

programnya lihat Buku Panduan KKN). Sebagai contoh pengembangan tema ke

dalam program:

Page 22: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

19 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

Gambar 2.1 Mekanisme Pelaksanaan KKN

Mahasiswa KKN

KKN Non

Reguler

KKN PPM KKN

Reguler

Sosialisasi Pola

KKN

Ikuti Persyaratan Pendaftaran

Umum

Menyusun Proposal

Seleksi oleh LPPPM

Diterima Ditolak Verifikasi Data

Berdasarkan

Pola KKN

Pengumuman Lokasi KKN

Pembekalan

Umum

KKN

Reguler

Observa

si

Lapang

an

Pembekalan Khusus KKN PPM

Penyusunan Proposal / Program

KKN Non Reguler

Penyempurnaan

Program Penerjunan

KKN Reguler

Lokasi di Kab.

Jembrana dan

Tabanan

KKN Non Reguler

Lokasi Kabupaten

di Bali dan di Luar

Bali

KKN PPM

Page 23: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

20 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

1) Pengembangan Kehidupan Sosial-Budaya berbasis Kearifan Lokal dan

Nasionalisme

2) Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendidikan

3) Pemberdayaan Perempuan dan Kelompok Rentan

4) Perbaikan Tata Pamong dan Tata Kelola Pemerintahan

5) Pengembangan Kesadaran Politik dan Hukum

6) Usaha Mikro Kecil dan Menengah

7) Peningkatan Produksi Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan

8) Pengembangan Sumberdaya Alam

9) Pengelolaan Lingkungan

10) Peningkatan Kesehatan Masyarakat

11) Pengembangan Infrastruktur Wilayah

12) Energi Terbarukan

13) Pengembangan Teknologi Informasi dan Komputer untuk pembangunan

berkelanjutan

14) Kebencanaan

15) Peningkatan Ketahanan dan atau Keamanan Nasional

16) Pemberantasan Buta Aksara

17) Perencanaan dan perancangan teknologi tepat guna

18) Pembuatan teknologi tepat guna

19) Pelatihan/workshop/implementasi teknologi tepat guna

20) Pameran/Display Teknologi Tepat Guna

21) Pengembangan pertanian rakyat terpadu

22) Pembinaan teknis persiapan lahan pertanian

23) Pembianaan teknis pembibitan tanaman hortikultur

24) Pembinaan teknis budidaya tanaman pangan

25) Pembinaan teknis budidaya tanaman hortikultura

26) Pembinaan teknis pengendalian penyakit dan hama tanaman

Page 24: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

21 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

Contoh lainnya:

Berikut diberikan beberapa contoh tema pokok dan tema bantu.

Mahasiswa KKN dapat menyusun program kerja tema pokok dan tema bantu (di

luar tema pokok) ini, dilakukan setelah observasi/menyusun dan

mempertimbangkan kondisi desa serta didiskusikan dengan DPL. Sekali lagi tema

pokok adalah lima tema pokok yang ditentukan oleh LPPM. Kegiatan bantu

adalam kegiatan yang dikerjakan di luar tema yang dipilih dan sifatnya membantu

pekerjaan yang ada di desa atau kantor kepala desa, di sekolah, rumah pintar, dan

lain-lainnya.

Kegiatan Pokok (Penjabaran dari Lima Tema)

Tema 1. Pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil, serta Menengah

(KUMKM)

1. Program Kerja

• Pemetaan potensi KUMKM.

• Pembentukan dan pengembangan KUMKM.

• Pendidikan dan pelatihan pelaku KUMKM.

• Peningkatan kualitas produk (teknologi tepat guna/TTG),

keanekaragaan, higinitas, kemasan, efisiensi, dll).

• Pemperluasan jaringan pemasaran (Target/segmen, hubungan, distribusi).

• Pengembangan SDM (pendidikan, pelatihan, pendampingan, konsultasi,

kunjungan).

Tema 2. Pemberdayaan masyarakat rawan bencana

2. Program Kerja:

• Pemetaan lokasi yang rawan bencana.

• Pelatihan kelompok petugas tanggap bencana

• Sosialisasi kepada warga masyarakat untuk tanggap bencana.

• Membantu penggalian dan pemberian dana kepada masyarakat yang

terkena musibah.

Page 25: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

22 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

Tema 3. Pengembangan Desa Wisata

3. Program Kerja

• Pendampingan masyarakat desa memetakan potensi wisata.

• Penyusunan rencana pengembangan produk wisata.

• Pengidentifikasian potensi ekonomi dari produk wisata.

• Pendampingan mendesain publikasi/promosi desa wisata.

• Penyusunanan jaringan kerja sama meningikatkan kunjungan wisata.

Kegiatan Bantu

Tema: Penuntasan Wajib Belajar

Program kerja

• Pendataan anak usia 13-15 tahun yang belum mengikuti pendidikan di SMP

dan data individual anak putus sekolah dalam upaya untuk membantu

pemerintah dalam penuntasan wajar dikdas.

• Pendataan dan identifikasi permasalahan dalam pemantapan dan penuntasan

wajar dikdas untuk mencari solusinya.

• Penyadaran masyarakat dan pemerintah setempat tentang pentingnya

pendidikan bagi peningkatan kesejahteraan yang dibuktikan dengan

peningkatan jumlah peserta program wajar dikdas dengan cara melaksanakan

kampanye dan menggunakan strategi yang tepat.

• Pengembangkan pola, strategi dan model pemantapan dan penuntasan wajib

belajar yang sesuai dengan permasalahan dan kondisi.

• Perluasan daya tampung pendidikan setingkat SD.

• Peningkatan mutu pendidikan setingkat SD, SMP/MTs dalam rangka

menguatkan ketahanan program wajar dikdas.

• Menciptakan hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan masyarakat

agar masyarakat berpartisipasi dalam penuntasan wajar dikdas.

• Penyusunan action plan pemantapan dan penuntasan wajib belajar.

Page 26: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

23 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

Tema: Pemberdayaan Masyarakat Desa secara Terpadu (PMDT)

Program Kerja

• Pengidentifikasian potensi wilayah lokal desa bersama aparat desa/warga

• Penyusunan profil desa.

• Pengenalan dan pelatihan penerapan iptek dan seni.

• Pengembangan usaha ekonomi produktif melalui: penggalakan kewirausahaan,

pengembangan sektor informal, pelatihan keterampilan, pengembangan TTG.

• Peningkatan fungsi kelembagaan di pedesaan (organisasi desa, lembaga

ekonomi, sosial, keagamaan, dll).

• Pembudayaan belajar, berusaha, dan bekerja pada masyarakat.

6. Persyaratan dan Tugas Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Persyaratan dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bertugas:

1) Yang boleh menjadi dosen pembimbing lapangan (DPL) adalah dosen yang

yang memiliki pangkat Lektor ke atas.

2) Mendampingi mahasiswa dalam orientasi dan observasi ke lokasi KKN serta

membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa dengan

masyarakat dan instansi atau dinas di lokasi KKN.

3) Menumbuhkan disiplin dan motivasi serta mendampingi mahasiswa dalam

melaksanakan program KKN dan membantu memecahkan masalah yang

dihadapinya agar Program KKN dapat terlaksana.

4) Mendorong dan menumbuhkan interaksi positif antar mahasiswa KKN dan

antara mahasiswa KKN dengan perangkat pemerintahan dan instansi terkait.

5) Membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan KKN.

6) Melakukan penilaian kegiatan mahasiswa dan kepuasan penerima manfaat

dalam rangka evaluasi.

7) Menyusun laporan tertulis mengenai kegiatan pembimbingan mahasiswa

KKN yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran untuk keberlanjutan

kegiatan khusus.

Page 27: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

24 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

7. Koordinator Mahasiswa Kecamatan

Koordinator Mahasiswa KKN Kecamatan ditunjuk oleh panitia KKN

berdasarkan musyawarah dengan Koordinator Desa. Adapun tugas Koordinator

Kecamatan adalah sebagai berikut.

1) Mengkoordinasikan aktivitas mahasiswa KKN pada tingkat

Kabupaten/ Kecamatan.

2) Melaksanakan tugas lain yang diminta oleh panitia sesuai dengan

keperluan.

8. Tugas Koordinator Mahasiswa Tingkat Desa (Kordes)

Kordes selain melaksanakan tugas sebagai mahasiswa peserta KKN, juga

mempunyai tugas, yaitu:

1) Mengkoordinasikan mahasiswa tingkat desa dalam rangka penempatan dan

penarikan mahasiswa tingkat desa, serta mengkoordinasikan kegiatan

mahasiswa dalam satu desa tersebut.

2) Memberikan laporan kepada DPL, perangkat desa dan kecamatan apabila ada

kejadian yang penting dan perlu segera ditanggapi.

3) Mengumpulkan dan merekapitulasi semua hasil kegiatan dan realisasi

penggunaan dana di tingkat desa.

9. Koordinator Mahasiswa Tingkat Kluster (Korter)

Korter selain melaksanakan tugas sebagai mahasiswa peserta KKN, dan

anggota dalam kelompok KKN di desa, juga mempunyai tugas, yaitu:

1) Sebagai koordinator kegiatan mahasiswa di tingkat kluster (termasuk rencana

kerja, diskusi tingkat kluster, pelaksanaan, dan laporan).

2) Memberikan laporan kepada Kordes, perangkat pemerintah desa, dan DPL

apabila ada kejadian yang penting dan perlu segera ditanggapi.

3) Melaporkan ke DPL jika terjadi kejadian yang luar biasa.

4) Mengumpulkan dan merekapitulasi semua hasil kegiatan dan realisasi

penggunaan dana di tingkat subunit

Page 28: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

25 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

10. Tahapan Pelaksanaan KKN

1) Persiapan

Pembentukan Panitia

Agar pelaksanaan KKN dapat terselenggara dengan baik, perlu dibentuk

panitia pelaksana KKN. Panitia ini bertugas menyelenggarakan dan

mengkoordinasikan kegiatan KKN mulai pendaftaran peserta, pembekalan,

pelaksanaan sampai dengan ujian akhir KKN.

Sosialisasi

Sosialisasi dimaksudkan untuk menyebarluaskan maksud, dan tujuan KKN

sehingga dapat terbina kerja sama yang erat dengan semua pihak dalam usaha

menyukseskan program KKN. Sosialisasi diberikan dalam dua arah. Sosialisasi

ke dalam, ditujukan kepada semua sivitas akademika UNDIKSHA melalui

rapat-rapat, surat menyurat, informasi, dan publikasi. Sosialisasi ke luar, yaitu

informasi tentang program KKN di luar UNDIKSHA yang ditujukan

kepada Pemimpin Daerah beserta jajarannya melalui konsultasi dan koordinasi

secara langsung maupun melalui surat menyurat. Sosialisasi kepada masyarakat

di lokasi KKN melalui Kepala Desa.

2) Pembekalan

Pembekalan KKN dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan

keterampilan, terutama yang berkaitan dengan masalah pembangunan desa.

Melalui pembekalan, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi dan

memahami masalah sosial, masalah pendidikan dan pembelajaran,

masalah tata cara bermasyarakat di desa, masalah pengelolaan potensi, baik

sumber daya alam maupun sumber daya manusia, serta mencari alternatif

pemecahannya.

Tujuan Pembekalan

Memberikan pemahaman tentang pengertian, maksud dan tujuan KKN.

Membekali mahasiswa tentang pengetahuan teoretis dan praktis

yang dibutuhkan oleh masyarakat desa lokasi KKN.

Page 29: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

26 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kebijakan KKN Undiksha

Memberikan informasi secara umum mengenai potensi sumber daya alam,

sumber daya manusia, dan permasalahan-permasalahan yang ada di desa

lokasi KKN.

Memberikan bekal pengetahuan cara menganalisis permasalahan dan cara

pemecahannya.

Memberikan wawasan sosial yang bisa diterima oleh masyarakat

dan cara bekerja sama dalam satu tim secara multidisipliner

Materi pembekalan KKN dititikberatkan pada (1) Kebijakan KKN,

(2) Penyusunan Program Kerja, (3) Sosiologi Pedesaan, Agama dan

Kebudayaan, (4) Pemberdayaan Masyarakat Desa, dan (5) Teknologi Tepat

Guna, dan (6) Materi lain yang disesuaikan dengan kebutuhan, waktu,

situasi, dan kondisi. Narasumber pembekalan diambil dari tenaga Dosen

UNDIKSHA dan Dinas/lnstansi luar UNDIKSHA yang sesuai dengan

bidangnya.

Page 30: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

27 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

BAB III

SOSIAL, BUDAYA, DAN ETIKA

A. Manusia dan Kebudayaan

Perkembangan alam pikiran manusia telah memunculkan berbagai

pandangan tentang manusia. Kelompok materialisma memandang manusia

semuanya berasal dari materi/ benda yang tak berbeda dengan benda-benda lain di

dunia. Kelompok spiritualis memandang bahwa manusia tidak hanya benda /

materi tetapi juga jiwa. Freud memandang manusia sebagai makhluk dengan

naluri ekonomi. Nietzhe memandang manusia yang selalu berkehendak untuk

berkuasa. Cassier mengajukan pandangan bahwa manusia adalah mahkluk yang

mampu membuat dan menggunakan simbol, maka manusia disebut sebagai

animal symbolicum (Soeprapto,1998). Berbagai pandangan tersebut lebih lanjut

memposisikan keberadaan manusia sebagai makhluk multidimensional atau

sebagai makhluk monopluralistik.

Keberadaan manusia sebagai makhluk multidimensional juga terkait

dengan susunan kodrat manusia terdiri dari aspek kejasmanian, kejiwaan, rasa dan

karsa. Melalui hal itulah manusia melakukan proses transformasi diri dan

adaptasi. Dalam berspektif personalistik, dinyatakan bahwa dalam diri manusia

terdapat empat struktur dasar yang sangat menentukan corak keberadaan dan

perilakunya sebagai pribadi, yaitu: 1) manusia sebagai makhluk jasamani-

rohaniah; 2) manusia sebagai makhluk individual – sosial; 3) manusia sebagai

makhluk yang bebas; 4) manusia sebagai makhluk yang menyejarah (Sindunata,

2000). Sedangkan Notonagoro menyatakan bahwa manusia pada hakekatnya

adalah sebagai mahkluk monopluralis yang tersusun dari unsur-unsur susunan

kodrati, sifat kodrati, dan kedudukan kodrati manusia. Keberadaan manusia yang

multidimensional dalam konteks manusia Indonesia menurut Sunoto (1983)

paling tidak memiliki empat dimensi utama yaitu: dimensi Transendentalia,

Dimensi Idealita, Dimensi Sosialita, dan Dimensi Materialita . Keempat dimensi

Page 31: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

28 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

manusia Indonesia tersebut secara integral memberi inspirasi dan aspirasi

kehidupan, terhadap manusia baik dalam kapasitas manusia sebagai kata benda

maupun dalam kapasitasnya sebagai kata kerja. Sebagai kata benda manusia salah

satu makhluk ciptaan Tuhan yang tunduk pada hukum alam.Sebagai kata kerja

manusia dipandang sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai

kelengkapan, terutama akal budi. Dengan akal budinya manusia aktif memilih

dan menghasilkan sistem perlengkapan hidup, sistem nilai, dan sistem sosial.

Dengan kata lain manusia menghasilkan kebudayaan dalam berbagai dimensinya,

manusia membudaya. Hal ini sekaligus mempresentasikan keberadaan manusia

sebagai makhluk biokultur.

Sebagai makhluk membudaya, manusia menyadari adanya potensi jiwa

dan raga. Potensi ini dikembangkannya ke arah yang lebih baik, dan bermanfaat.

Dalam tatanan kehidupannya bermasyarakat manusia mengenal adanya norma dan

nilai yang berasal dari prinsip-prinsip kehidupan yang diyakininya. Norma dan

nilai itu dikembangkannya, dilestarikan dan diwariskan kepada generasi

berikutnya, melalui berbagai proses pembudayaan. Keempat dimensi manusia itu

terwujudkan/ terintegrasikan dalam kebudayaan Indonesia. Melalui hal itu

kebudayaan yang terwujudkan oleh masyarakat Indonesia benar-benar akan dapat

berfungsi dalam meningkatkan mutu hidup manusia/ masyarakat Indonesia dan

menjadi landasan dalam menata hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia

dengan alam, dan manusia dengan manusia. Khusus mengenai hubungan antara

manusia dengan manusia, kebudayaan memberikan pengisian tentang keadilan,

cinta kasih, kejujuran, penghargaan sesama manusia, tenggang rasa, dan

kerukunan, sebagai semangat yang mendasari hubungan antarmanusia yang lebih

manusiawi. Dalam konteks inilah dinyatakan manusia sebagai makhluk

membudaya.

Keberadaan manusia sebagai makhluk budaya merupakan suatu fakta

historis. Dalam keberadaannya sebagai makhluk membudaya inilah manusia

diposisikan di satu sisi sebagai pembentuk kebudayaan di sisi yang lain dibentuk

oleh kebudayaan. Dalam dinamika siosialnya manusia dan kebudayaan saling

Page 32: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

29 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

pengaruh mempengaruhi. Hal inilah yang dinyatakan sebagai suatu hubungan

yang bersifat dialektis. Artinya ada interaksi kreatif antara manusia dan

kebudayaan. Dialektika fundamental tersebut dalam konteks teori konstruksi

sosial dinyatakan terdiri dari tiga tahap, yaitu: eksternalisasi, adalah proses

pencurahan diri manusia secara terus menerus ke dalam dunia melalui aktivitas

fisik dan mentalnya dalam rangka penciptaan kebudayaan. Objektivasi, adalah

tahap di mana aktivitas manusia menghasilkan suatu realitas objektif yang berada

di luar diri manusia. jadi manusia sudah menghasilkan produk-produk tertentu,

baik dalam berbagai wujud budayanya. internalisasi ialah tahap di mana realitas

objektif hasil ciptaan manusia kembali diserap oleh manusia (Berger dan

Luckmann,1990). Dengan kata lain, struktur dunia objektif, hasil karya,

ditransformasikan kembali ke struktur kesadaran subjektifnya. Jadi realitas

eksternal kembali menjadi realitas internal ( Maran,2000). Untuk lebih jelasnya

hubungan dialektikan tersebut dapat disimak pada Gambar 3.1.

KEBERADAAN KEBUDAYAAN TERKAIT DENGAN KEBERADAAN MANUSIA

SBG MEMBUDAYA

• KEBUDAYAAN DGN MNS/MASY MEMILIKI HUB YG BERSIFAT DIALEKTIKA

MNS KEB

eksternalisasi

objektivasi

Sosialisasiinternalisasi

3 WUJUD

7 UNSUR

Gambar 3.1 Hubungan Dialektika Manusia dan Kebudayaan

(Diadaptasikan dari Berger dan Luckmann,1990)

Proses dialektika kebudayaan tentu tidak dapat dilepaskan dengan potensi

diri dari manusia itu sendiri, hal mana lebih jauh akan mewarnai karakter

kepribadian dan karakter kebudayaan yang dikembangkannya. Hal ini sejalan

Page 33: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

30 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

dengan definisi kebudayaan sebagai a design for living, suatu desain kehidupan,

dan sebagai a set of control mechanisms. Melalui hal itulah manusia

menghadaptasikan diri dengan lingkungannya. Di sini terlihat betapa pentingnya

peranan pendidikan dalam pembentukan kepribadian manusia. Kepribadian

manusia yang sangat mempengaruhi aktion manusia. Parsons menggolangkan

aksi manusia itu menjadi dua sistem:(1) sistem-sistem kepribadian, dan (2)

sistem-sistem sosial. Di samping itu dalam kehidupan masyarakat juga ada sistem

kebudayaan, yang terdiri dari kepercayaan, nilai-nilai, lambang-lambang. Sistem

kebudayaan ini merupakan inti dari sistem kepribadian dan sistem sosial (Tilaar,

2000).

Keberadaan manusia sebagai makhluk membudaya mengandung makna

bahwa kebudayaan merupakan dimensi dalam hidup dan tingkah laku manusia.

Dalam kebudayaan tercakup hal-hal terkait dengan bagaimana persepsi manusia

terhadap dunia lingkungan serta masyarakatnya, yang menjadi landasan pokok

untuk menentukan sikap terhadap dunia luarnya bahkan untuk memotivir setiap

langkah yang hendak dan harus dilakukannya. Keberadaan manusia sebagai

makhluk membudaya semakin jelas dalam dimensi historis. Dalam dimensi

historis kebudayaan menunjukkan fungsi sosialnya. Karena kebudayaan pada

dasarnya merupakan usaha manusia mencapai kesempurnaannya sebagai

manusia. Oleh karena itu usaha-usaha budaya di satu pihak bertujuan

membebaskan manusia dari keterbelakangan, kemelaratan, serta ketidakadilan,

dan di lain pihak mengisi arti kebebasan manusia untuk meningkatkan taraf dan

mutu kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal itulah maka dikatakan bahwa

kebudayaan adalah proses pemanusiaan manusia.

B. Kebudayaan

Manusia adalah makhluk berbudaya. Artinya, dengan modal yang

dimiliknya, yakni tubuh dan panca indra – manusia selalu menginginkan sesuatu,

pikiran (manah), budi (buddhi), dan atman (roh, Brahman atau Tuhan yang

transendental, berimanensi dalam tubuh) mengakibatkan manusia dapat

Page 34: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

31 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

menciptakan kebudayaan. Kebudayaan bisa dilihat dari pengertian kata dan

wujudnya atau substansinya.

1. Pengertian kebudayaan

Koentjaraningrat (1983: 183-184) menunjukkan secara etimologis, kata

kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, buddhayah. Kata ini merupakan

bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Jadi, kebudayaan berarti

hal-hal bersangkutan dengan akal atau pikiran. Gagasan lain menyatakan bahwa

kata budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti

daya dari budi. Berkenaan dengan itu mereka membedakan antara budaya dan

kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa.

Sebaliknya, kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa. Masinambow

(2004: 10) memberikan penjelasan tambahan, jikalau pun ingin dibedakan antara

istilah budaya dan kebudayaan maka perbedaannya “... menggunakan istilah

budaya untuk nilai-nilai dan adat kebiasaan, sedangkan istilah kebudayaan, suatu

kompleks gejala termasuk nilai-nilai dan adat kebiasaan yang memperlihatkan

kesatuan sistemiki”. Namun, pada umumnya di kalangan para antropolog tidak

membedakannya. Kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan dari kebudayaan

dengan makna yang sama (Koentjaraningrat, 1983).

Kata kebudayaan disamakan pula dengan kata culture, yakni kata Latin

colere yang berarti mengolah, mengerjakan, terutama mengolah tanah atau

bertani. Dari arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya upaya serta

tindakan manusia untuk mengolah tanah dan merubah lingkungan. Ada pulakata

peradaban (tamaddun dalam bahasa Arab) atau sivilization. Kata ini dipakai untuk

menyebut bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus, maju, dan

indah, misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santu pergaulan,

kepandaian menulis, organisasi kenegaraan dll. Istilah peradaban sering pula

dipakai untuk menyebut kebudayaan berwujud sistem teknologi, ilmu

pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, dan sistem kenegaraan dan masyarakat

kota yang maju dan kompleks (Koentjaraningrat, 1983: 184). Sobirin (2007: 54)

Page 35: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

32 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

menunjukkan bahwa kata peradaban bisa pula berarti produk dari kehidupan

masyarakat dalam suatu wilayah negara. Karena itu, penyebutan suatu masyarakat

beradab atau tidak beradab bukan berarti yang bersangkutan tidak berbudaya,

tetapi berbudaya, namun yang membedakannya adalah kualitasnya.

Kata kebudayaan bisa pula dimaknai secara terminologis. Menurut

Kroeber dan Kluckhohn (dalam Sobirin, 2007: 52) ada 164 definisi kebudayaan.

Hal ini bisa dimaklumi, mengingat cakupan kebudayaan amat luas dan kompleks,

ditambah lagi dengan latar belakang dan paradigma yang dipakai untuk

melihatnya bisa berbeda antara pakar yang satu dan yang lainnya. Namun, untuk

lebih mudahnya dikutip definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat (1983:

182) yang menyatakan bahwa kebudayaan adalah “keseluruhan sistem gagasan,

tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang

dijadikan milik dari manusia dengan belajar”.

Shiraev dan Levy (2012: 4-5) memberikan definisi tentang kebudayaan

yang sangat menarik sebagi berikut.

Kultur sebagai seperangkap sikap, perilaku, dan simbol yang dianut oleh

satu kelompok orang dan biasanya dikomunikasikan dari satu generasi ke

generasi selanjutnya.

Ketiga komonen kultur tersebut secara teoretis memang bisa dipilahkan, namun

secara kontekstual menyatu sehingga setiap kultur selalu memiliki ciri ekplisit

sekaligus implisit. Artinya, kultur tidak saja menyangkut penampakan, tetapi juga

ide-ide yang ada di baliknya – sikap budaya.

Berdasarkan paparan di atas tampak bahwa kebudayaan adalah ciptaan

manusia, baik secara perorangan maupun dengan melibatkan beberapa orang –

secara kolektif dalam waktu yang bersamaan atau secara lintas generasi melalui

proses belajar. Setiap manusia adalah bagian dari masyarakat sehingga secara

substansial kebudayaan adalah milik masyarakat (Koentjaraningrat, 1983).

Masyarakat adalah “kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu

sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, yang terikat oleh suatu rasa

identitas bersama” (Koentjaraningrat, 1983).

Page 36: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

33 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

2. Wujud dan Unsur Kebudayaan

Koentjaraningrat (1983) membuat rincian tentang tiga wujud kebudayaan,

yakni: pertama, wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan,

nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya. Wujud kebudayaan seperti

ini bisa disebut sistem budaya (culture system) atau adat-istiadat. Kedua, wujud

kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari interaksi

manusia dalam masyarakat. Wujud kebudayaan seperti ini disebut sistem sosial

(social system). Ketiga, kebudayaan berwujud kebudayaan fisik. Wujud fisik

mengacu kepada benda-benda ciptaan manusia atau secara umum disebut artefak.

Secara konsepsual ketiganya memang bisa dipisahkan, namun realitasnya yang

satu selalu berkaitan dengan yang lainnya. Kebudayaan secara universal juga

terdiri dari tujuh unsur, yaitu: perlengkapan hidup, mata pencaharian,

kemasyarakatan, bahasa, kesenial, penegtahuan, dan relegi

3. Manusia dalam Konteks Sistem Sosiobudaya

Konsep lain yang tidak kalah pentingnya adalah sistem sosiokultural

(sosiobudaya). Sanderson (1983) membagi sistem sosiokultural menjadi tiga

komponen dasar, yakni superstruktur ideologi, struktur sosial, dan infrastruktur

material. Jika pembagian ini dibandingkan dengan gagasan Koentjaraningrat

(1983) tentang tiga wujud kebudayaan, maka sistem budaya dapat disetarakan

dengan superstruktur ideologi, sistem sosial dapat disetarakan dengan struktur

sosial, dan kebudayaan fisik dapat disetarakan dengan infrastruktur material.

Manusia sebagai makhluk berbudaya tidak bisa melepaskan diri dari ruang

(lingkungan alam) dan waktu. Begitu pula manusia sebagai makhluk beragama

atau homo religious tidak bisa melepaskan diri dari agama. Berkenaan dengan itu

maka berbicara tentang sistem sosiokultural tidak saja menyangkut aspek

superstrukrur ideologi (sistem budaya), sistem sosial (struktur sosial) dan artefak

(infrastruktur meterial), tetapi harus pula memperhatikan ruang dan waktu dan

agama sebagai pedoman hidup bagi manusia. Hubungan antara komponen-

komponen ini dapat dicermati pada Gambar 3.2.

Page 37: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

34 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

Gambar 3.2 Hubungan antara Sistem Budaya, Sistem Sosial, Teknologi,

Lingkungan Alam, Waktu dan Agama

Agama Wahyu

Teks Suci

Tradisi

Kebenaran Mutlak

Sistem sosial

Manusia sebagai makhluk

individu

Masyarakat

Komunitas

Kelompok sosial

Institusi sosial

- Institusi keluarga

- Institusi pendidikan

- Institusi agama

- Institusi ekonomi

- Institusi politik

Struktur sosial

Kebudayaan fisik (teknologi, artefak)

Alat-alat produksi

Senjata

Wadah

Makanan, minuman dan kesehatan

Pakaian, perhiasan, dan hiburan

Termpat berlindung dan perumahan

Alat-alat transportasi, komunikasi, dan media

Sistem budaya

Ideologi

Nilai dan norma

Agama sebagai tafsir

terhadap teks suci

Pengetahuan

- Pengetahuan eksistensional

- Ilmu

Lingkungan hidup (ekologi)

Penampakan

- Lingkungan fisikal

- Lingkungan biologikal

Bentuk hubungan

- Diterminisme lingkungan

- Possibilisme lingkungan - Probabilisme lingkungan

- Behavioralisme kognitif

(cognitice behavioralism)

- Free-will enveronmentalism

Page 38: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

35 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

1) Sistem Budaya Atau Superstruktur Ideologi

Sistem budaya terdiri dari beberapa unsur antara lain ideologi. Magnis-

Suseno (1992: 230) menyatakan bahwa ideologi adalah keseluruhan sistem

berpikir, nilai-nilai, dan sikap-sikap dasar rohani sebuah gerakan, kelompok sosial

atau kebudayaan. Hunt (1987: 402) memberikan pemaknaan bahwa ideologi

adalah “suatu sistem pemikiran yang mendukung serangkaian norma”. Dengan

demikian, ideologi merupakan gagasan ideal fundamental yang diyakini

kebenarannnya sehingga dipakai sebagai pedoman bertindak dalam bentuk nilai

dan norma guna mewujudkan tataran dunia yang koheren sebagaimana adanya,

tetapi juga dunia sebagaimana seharusnya.

Dengan berpegang pada makna ideologi, begitu pula seperti terlihat pada

Gambar 3.2 komponen sistem budaya lainnya adalah nilai dan norma. Nilai

adalah patokan-patokan, anggapan-anggapan, keyakinan-keyakinan yang dianut

oleh banyak orang dalam suatu kebudayaan tertentu mengenai apa yang benar,

pantas, luhur, dan baik untuk dikerjakan, dilakukan atau diperhatikan (Polak,

1982: 31). Norma, adalah cara perbuatan dan kelakuan yang dibenarkan untuk

mewujudkan suatu nilai (Polak, 1982: 31). Dengan demikian, jelas terlihat bahwa

antara ideologi, nilai dan norma memiliki kaitan. Norma diciptakan manusia guna

melindungi nilai agar tidak diabaikan oleh manusia. Kesemuanya ini tidak bisa

dilepaskan dari ideologi, mengingat bahwa ideologi tidak saja merupakan sumber

nilai dan norma, tetapi juga melegitimasinya sehingga keberadaan dan perjalanan

ke depan suatu masyarakat menjadi jelas arahnya.

Norma yang berlaku dalam masyarakat bisa dibedakan menjadi beberapa

bentuk, dilihat dari kekuatan mengikatnya, yakni cara (usage), kebiasaan

(folkways), tata kelakuan (mores), dan adat-istiadat (custom). Misalnya, cara

minum dan cara makan termasuk cara. Pelanggaran terhadap suatu cara sanksinya

amat lemah, misalnya celaan. Kondisi ini berbeda dengan folkways dan mores.

Adat-istiadat merupakan tata kelakuan paling kuat sanksinya jika dibandingkan

dengan folkways dan mores (Soekanto, 1996). Sebagaimana yang berlaku di Bali,

seseorang yang melanggar adat-istiadat bisa dikenai sanksi adat, misalnya denda,

Page 39: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

36 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

pengucilan (kasepekang) bahkan bisa pula diusir dari desa pakraman.

Sistem budaya juga mencakup agama sebagai tafsir atas teks suci atau

kitab suci suatu agama. Hal ini bisa dimasukkan ke dalam sistem budaya, sebab

tafsir kitab suci adalah karya manusia yang memuat gagasan ideal tentang suatu

agama. Tafsir atas teks suci pada masyarakat Bali antara lain berwujud lontar dan

tradisi-tradisi lisan yang hidup dan berkemabang dalam suatu masyarakat. Unsur

lain dari sistem budaya adalah pengetahuan, yakni pengetahuan sehari-hari atau

pengetahuan eksistensial – pengetahuan yang berkembang di tengah-tengah

masyarakat dan pengetahuan ilmiah – antara lain dikembangkan di perguruan

tinggi yang ditularkan pula ke dalam masyarakat. Namun apa pun bentuk sistem

budaya, yakni ideologi, nilai, norma, tafsir atas teks suci suatu agama, dan

pengetahuan, secara substansial berbentuk sekumpulan ide yang terkait satu sama

lainnya membentuk suatu struktur sehingga tidak mengherankan jika sistem

budaya disebut pula struktur ideasional (Hara, 2011) atau struktur (Giddens,

2011). Ada pula yang menyebutnya dengan istilah “budaya sebagai suatu sistem

pemikiran” (Keesing, 1992: 68).

2) Sistem sosial atau struktur sosial

Gambar 3.2 menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk individu dan

juga sebagai makhluk sosial, selalu terikat pada sistem sosial. Sistem sosial bisa

berwujud masyarakat dan komunitas. Menurut Soekanto (1983) istilah sistem

sosial acap kali disamakan dengan masyarakat. Sedangkan istilah masyarakat

lazim pula disamakan dengan istilah komunitas – masyarakat desa dan kota atau

komunitas desa dan kota. Sistem sosial lainnya adalah kelompok sosial, yakni

hubungan timbal baik antarindividu, mereka sadar bahwa dirinya berkedudukan

sebagai anggota, terbentuk karena kepentingan yang sama, berstruktur, dan

berkaidah sehingga menunjukkan adanya perilaku yang berpola, bersistem dan

berproses (Soekanto, 1996).

Manusia mengenal pula sistem sosial berbentuk institusi, yakni struktur

status dan peran yang dilengkapi dengan seperangkat norma yang dilembagakan

dalam suatu organisasi guna memenuhi kebutuhan dasar anggotanya. Gambar 3.2

Page 40: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

37 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

menunjukkan beberapa contoh institusi, yakni: pertama, institusi keluarga

memiliki fungsi fungsi pengaturan seksual, reproduksi, sosialisasi, afeksi,

penentuan status, perlindungan, dan ekonomis Kedua, institusi pendidikan

berfungsi sebagai agen pembudayaan, sosialisasi, dan ideologisasi berwujud

penanaman sistem nilai, norma, pengetahuan dan ideologi dominan dalam

masyarakat. Ketiga, institusi agama berfungsi untuk menjadikan manusia sebagai

homo religious, tidak saja berbakti pada Tuhan tetapi juga menaati ajarannya.

Keempat, institusi ekonomi berfungsi untuk memenuhi aneka kebutuhan manusia

sebagai makhluk menubuh dan meroh lewat produksi, konsumsi dan distribusi

barang dan atau jasa antara lain melalui pasar. Kelima, institusi politik, tidak saja

berfungsi untuk memenuhi hasrat manusia akan kekuasaan seperti dikemukakan

Nietzsche (dalam Sunardi, 2006), tetapi berguna pula untuk mewujudkan

keteraturan sosial sebagai konsekuensi dari ketaatan manusia terhadap sistem

budaya yang berlaku dalam suatu masyarakat (Sunarto, 2000; Hunt, 1984).

Dengan mengacu kepada Gambar 3.2, sistem sosial berbentuk masyarakat,

komunitas, kelompok sosial atau institusi, selalu terikat pada struktur sosial, yakni

hubungan antarindividu berwujud tindakan yang berpola. Hubungan mereka

terikat pada struktur, yakni interaksi sosial yang di dalamnya melibatkan orang-

orang yang memiliki status dan peran berbeda, namun berkomplementer dengan

mengikuti tata aturan. Individu dalam sistem sosial, baik pada masyarakat,

komunitas maupun institusi tidak bersifat egaliter, tetapi berdiferensiasi bahkan

berhierarki. Sistem sosial bisa pula berdimensi kekuasaan atau terikat pada sistem

kepolitikan. Artinya, dalam sistem sosial selalu ada pihak yang menguasai. Pada

umumnya pihak yang berada pada strata atas sekaligus merupakan pihak yang

berkuasa. Gagasan ini terkait dengan penguasaan aneka modal, seperti modal

ekonomi, sosial, intelektual, kultur, dan simbolik (Bourdieu, 2009, 2010).

Tata aturan yang menyetruktur merupakan hasil hubungan antarindividu

dalam sistem sosial, begitu pula sistem kepolitikan yang menyertainya harus

dilembagakan agar berkelanggengan. Dalam konteks inilah sistem pendidikan

amat penting, idak saja berfungsi sebagai agen sosialisasi, pembudayaan, dan

Page 41: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

38 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

ideologisasi guna memelihara tindakan sosial agar struktur sosial terjaga secara

baik, tetapi bisa pula dipakai sebagai lembaga untuk mempertahankan kekuasaan

lewat hegemoni.

3) Teknologi

Gambar 3.2 menunjukkan bahwa unsur kebudayaan lain adalah

kebudayaan fisik, yakni teknologi termasuk di dalamnya artefak. Teknologi

dipakai untuk mengolah dan beradaptasi dengan lingkungan guna memenuhi

kebutuhan ekonomi sehingga tekonologi disebut pula teknoekonomi (Kaplan dan

Manners, 1999). Teknoekonomi tidak bisa dilepaskan dari demografi, terutama

peningkatan jumlah penduduk. Kependudukan merupakan faktor penting yang

menentukan kondisi ekonomi dan teknologi dalam konteks hubungan manusia

dengan lingkungannya. Penambahan jumlah penduduk selalu terkait dengan

peningkatan kebutuhan dan keinginan secara kuantitas dan kualitas sehingga

mendorong perkembangan teknologi yang sekaligus bisa berdampak terhadap

lingkungan sebagai ruang bagi aktivitas manusia. Lingkungan alam dieksploitasi

secara lebih intensif – tidak menutup kemungkinan adanya kerusakan lingkungan

agar kebutuhan manusia terpenuhi (Kaplan dan Manners, 1999).

Teknologi buatan manusia bisa dipilahkan menjadi beberapa jenis,

bergantung pada kebutuhan hidup manusia. Dengan mengacu kepada Soekanto

(1996) teknologi bisa dipilahkan menjadi beberapa jenis, yakni alat-alat produksi,

senjata, wadah, makanan, minuman dan kesehatan, pakaian, perhiasan, dan

hiburan, tempat berlindung dan perumahan, dan alat-alat transportasi, komunikasi,

dan media. Aneka bentuk teknologi ini amat penting bagi pemertahanan

kehidupan manusia, baik pada sistem sosial maupun dalam konteks aktivitas

pemertahanan diri pada lingkungan alam.

4) Lingkungan hidup

Lingkungan hidup atau ruang merupakan arena beraktivitas bagi manusia,

baik secara individu maupun secara dalam sistem sosial. Dengan demikian terlihat

bahwa lingkungan hidup bukan suatu ruang yang statis, melainkan bersifat

dinamis karena di dalamnya melibatkan perilaku manusia yang ikut membentuk

Page 42: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

39 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

lingkungan alam sesuai dengan kepentingannya.

Gambar 3.2 menunjukkan bahwa lingkungan hidup secara

penampakannya, terdiri dari lingkungan fisikal (the physical environment) dan

lingkungan biologik (the biological environment). Dalam persepsi orang Timur,

misalnya Jawa dan Bali lingkungan biologik, tidak saja berbentuk tumbuhan dan

hewan, tetapi diyakini pula ada aneka makhluk superalamiah. Misalnya,

masyarakat Bali mengenal makhluk superalamiah, yakni bhuta kala, memedi,

tonya, dll. Makhluk supernatural bersifat niskala, namun kehadirannya tidak kalah

pentingnya daripada makhluk biologik yang bersifat sekala (Atmadja, 2010).

Manusia merupakan agen yang berkedudukan paling penting jika

dibandingkan dengan berbagai makhuluk hidup lain penghuni lingkungan hidup.

Secara ketubuhan manusia memang amat lemah, namun berkat kemampuannya

menciptakan kebudayaan, yakni teknologi manusia menjadi sangat perkasa.

Interaksi antara manusia dan lingkungan hidup seperti dijelaskan oleh Sprout dan

Sprout (dalam Hara, 2011: 81-82) dan Kaplan dan Manners (1999) ada beberapa

tipe, yakni: pertama, environmental determinisms (diterminisme lingkungan).

Lingkungan mutlak berpengaruh terhadap manusia – termasuk kebudayaan yang

mereka ciptakan. Kedua, environmental possibilism (posibilisme lingkungan)

yang menekankan bahwa “... ciri-ciri alami bukan sebagai penyandang peran

penentu melainkan peran pemberi kemungkinan atau pemberi batas. Ciri habitat

alami memberikan peluang terbuka untuk menempuh arah-arah tertentu sambil

„melarang‟ arah lain” (Kaplan dan Manners, 1999: 105). Keterbatasan teknologi,

misalnya, membuat sedikit pilihan, tetapi jika terjadi pengembangan teknologi

maka pilihan lebih banyak. Ketiga, environmental probabilism (probalisme

lingkungan) menekankan pada asumsi bahwa tindakan manusia dalam suatu ruang

berdasarkan pada hipotesa tentang kesesuaian antara kemungkinan adanya suatu

tindakan dengan norma yang berlaku. Misalnya, ketika lampu pengatur lalu lintas

berwarna hijau menyala, maka seseorang akan menyeberang, karena ada asumsi

normatif bahwa mobil akan berhenti – dimana pun berada karena aturan universal.

Keempat, behavioralisme kognitif. Manusia bereaksi terhadap lingkungan

Page 43: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

40 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

sebagaimana yang bersangkutan mempersepsikan dan menginterpretasikannya.

Kelima, free-will enviromental. Lingkungan alam memiliki pengaruh kuat

terhadap manusia. Jika terjadi suatu masalah maka lingkungan menunjukkan suatu

tanda-tanda alam kepada manusia. Manusia memiliki kebebasan memaknai tanda-

tanda alam. Manusia yang bijaksana sangat peka dalam memaknai tanda-tanda

alam dan bisa bertindak secara tepat agar tidak menimbulkan kerugian.

Manusia tidak saja hidup dalam suatu lingkungan hidup atau ruang (desa) ,

tetapi terikat pula waktu (kala). Waktu memberikan makna bagi kehidupan

manusia termasuk di dalamnya kebudayaan yang mereka ciptakan dan atau yang

mereka gunakan pada saat berinteraksi sosial. Misalnya, orang Bali membedakan

waktu menjadi dua, yakni waktu sakral – terkait dengan ritual agama di pura dan

waktu profan – tidak terkait dengan ritual agama di pura. Berkenaan dengan

dengan itu maka tindakan sosial dan artefak yang mereka gunakan bisa berbeda.

Waktu yang tergolong suci – tentu terkait pula dengan ruang mengharuskan

seseorang untuk bertindak secara sakral. Gejala ini dikuatkan dengan simbol-

simbol artefaktual yang mereka gunakan, misalnya pakaian – ruang dan waktu

sembahyang memakai baju dan udeng putih sebagai simbol kesucian.

5) Agama sebagai Wahyu

Keempat komponen sistem sosiokultural seperti pada Gambar 3.2 terkait

dengan agama. Agama berfungsi sebagai teks ideal guna mempedomani tindakan

manusia dalam sistem sosiokultural. Agama yang dimaksud pada Gambar 3.2

terutama adalah agama wahyu. Agama wahyu secara historis tidak bisa

dimasukkan ke dalam sistem budaya, sebab dia merupakan teks suci dari Tuhan

yang disampaikan kepada manusia melalui Nabi. Agar agama sebagai teks suci

bisa berkontekstual dengan manusia yang hidup secara meruang dan mewaktu

yang terus berdinamika maka agama wahyu harus ditafsirkan secara terus-

menerus. Dengan demikian agama bisa dibedakan menjadi dua, yakni agama

sebagai teks suci berwujud wahyu dari Tuhan yang disampaikan kepada manusia

melalui Nabi, dan agama sebagai tafsir atas teks suci yang dibuat oleh manusia

yang mumpuni dalam bidangnya.

Page 44: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

41 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

Agama sebagai Kebenaran diwariskan secara menggenerasi sehingga bisa

pula disebut Tradisi. Gejala yang sama berlaku untuk kebenaran tafsir atas teks

suci, yakni juga diwariskan secara lintas generasi sehingga terbentuk tradisi.

Untuk membedakannya, maka Kebenaran yang ditradisikan disebut Tradisi (T –

huruf besar), sedangkan gagasan yang muncul sebagai tafsir terhadap teks suci

wahyu Tuhan yang secara substansial juga ditradisikan secara lintas generasi,

disebut tradisi (t – huruf kecil). Pendek kata, dalam kehidupannya, baik sebagai

makhluk individu maupun makhluk sosial, manusia mengenal dua tataran agama,

yakni: pertama, Agama, Kebenaran, dan Tradisi – semuanya diawali dengan

huruf besar sebagai simbol bahwa yang dimaksud adalah ajaran dalam arti wahyu

sehingga bukan produk budaya – pada Gambar 3.2 diposisikan di luar sistem

budaya. Kedua, agama, kebenaran, dan tradisi – semuanya diawali dengan huruf

kecil sebagai simbol bahwa gagasan yang tercakup di dalamnya adalah produk

budaya – hasil daya cipta, rasa, dan karsa manusia – pada Gambar 3.2

digabungkan ke dalam sistem budaya atau superstruktur ideologi.

C. Kebudayaan Lokal, Nasional dan Global

Manusia sebagai makhluk berbudayaan dalam konteks NKRI yang

bercorak multikultural, pluralistik atau bhineka tunggal ika mengenal dua

lingkungan kebudayaan atau sosiobudaya, yakni lingkungan kebudayaan lokal,

daerah atau etnik dan lingkungan kebudayaan nasional. Globalisasi sebagai suatu

keniscayaan menimbulkan implikasi bahwa kebudayaan etnik dan kebudayaan

nasional tidak bisa melepaskan diri dari kebudayaan global. Dengan demikian

berbicara tentang manusia sebagai makhluk berbudaya tidak lagi hanya

berdimensi lokal – manusia keberbudayaan Bali, tetapi juga berdimensi nasional –

manusia berkebudayaan Indonesia dan global – manusia berkebudayaan global.

1. Kebudayaan Lokal

Dalam kapasitas manusia sebagai makhluk membudaya setiap kelompok

masyarakat berkebudayaan lokal, misalnya etnik Bali tidak saja memiliki

lokalitas tersendiri, yakni Pulau Bali, tetapi memiliki pula ideologi lokal, yakni

Page 45: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

42 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

Ideologi Tri Hita Karana (THK). Ideolog THK terdiri dari tiga sila, yakni

Palemahan, Pawongan dan Parhyangan (Tiga Pa). Ideologi THK menggariskan

bahwa tujuan hidup manusia adalah kesejahteraan (hita) secara lahiriah dan

batiniah. Pencapaian kesejahteraan dilakukan lewat pembentukan hubungan

harmonis antara manusia dan lingkungan alam (Palemahan); hubungan harmonis

antarmanusia (Pawongan); dan hubungan harmonis antara manusia dengan

Tuhan (Parhyangan). Ideologi THK merupakan sumber nilai-nilai luhur pada

masyarakat Bali. Nilai-nilai luhur ini dijabarkan dalam bentuk norma-norma

antara lain adat-istiadat guna menata kehidupan orang Bali pada suatu komunitas,

yakni desa pakraman. Unsur kebudayaan lokal lainnya adalah kearifan lokal,

yakni peta kognisi yang memberikan pedoman bertindak agar manusia bertindak

secara bijaksana dalam berhubungan dengan manusia lainnya – disebut kearifan

sosial dan atau dengan lingkungan alam – kearifan ekologis. Tindakan yang arif

atau bijaksana ditandai oleh terwujudnya hubungan harmonis sebagaimana

diamatkan dalam ideologi THK. Kebudayaan lokal Bali yang lainnya adalah

Bahasa Bali, kesenian, busana, dll.

2. Kebudayaan nasional

Setiap etnik tidak bisa melepaskas diri dari NKRI. NKRI memiliki

kebudayaan tersendiri, yakni kebudayaan nasional atau kebudayaan (Indonesia).

Kebudayaan nasional merupakan tata kelakuan, kelakuan dan budaya fisik yang

memberikan identitas bagi bangsa Imdonesia. Kebudayaan nasional terdiri dari

beberapa unsur, misalnya ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 beserta

berbagai perundang-undangan dan tata aturan yang berlaku pada tataran nasional,

Bahasa Idonesia, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Bendera Merah Putih,

Lambang Negara Burung Garuda, dll. Aneka bentuk kebudayaan nasional ini

tidak saja merupakan milik kolektif bangsa Indonesia, tetapi juga sebagai

identitas, yakni tanda guna membedakannya dengan bangsa-bangsa lain pada

tataran global.

Page 46: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

43 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

Kebudayaan nasional secara faktual lebih mudah terlihat pada tata

kehidupan yang bersifat formal dalam konteks kehidupan negara. Misalnya, setiap

kantor pemerintah lazim memasang simbol kebudayaan nasional, yakni Bendera

Merah Putih, Lambang Negara Burung Garuda, dll. Pertemuan-pertemuan formal,

misalnya seminar di perguruan tinggi diwajibkan memakai kebudayaan nasional,

yakni menyanyikan Lagu Indonesia Raya – mengawali acara dan menggunakan

bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Bahkan yang tidak kalah pentingnya

ada situasi-situasi tertentu yang secara sengaja digunakan sebagai arena untuk

memamerkan dan sekaligus memupuk kecintaan terhadap kebudayaan nasional –

meningkatkan nasionalisme, misalnya upacara bendera dalam rangka

memperingati hari-hari bersejarah – paling meriah adalah Hari Ulang Tahun

(HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada peristiwa-peristiwa seperti ini

tidak saja dilakukan pengibaran Bendera Merah Putih, tetapi disertai pula dengan

kegiatan lain, yakni menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan Pancasila dan

Undang-undang Dasar 1945 yang keseluruhannya memakai bahasa Indonesia.

3. Kebudayaan global

Setiap kelompok masyarakat di samping berkebudayaan local, dan

nasional juga berkebudayaan global. Kebudayaan global di eraglobalisasi

mengakibatkan NKRI dan berbagai etnik yang ada di dalamnya, mau tidak mau

atau suka maupun tidak suka menjadi bagian dari kampung global. Kondisi ini

mengakibatkan bangsa Indonesia dan berbagai etnik di Indonesia tidak lagi hanya

mengenal kebudayaan nasional dan kebudayaan lokal, tetapi mengenal pula

kebudayaan global. Secara kasatmata kebudayaan global yang bersemarak

digunakan oleh individu-individu dalam masyarakat adalah berwujud artefak atau

teknologi yang bermuatan ideologi. Berkenaan dengan itu maka tidak

mengherankan jika pengonsumsian suatu teknologi tidak saja berarti seseorang

menggunakan suatu barang guna memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi bisa pula

mengosumsi ideologi yang ada dibaliknya dan atau ideologi yang ditularkannya

kepada konsumen.

Page 47: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

44 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

Aspek kebudayaan global lain yang tidak kalah menariknya adalah

pemakaian bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan unsur kebudayaan global

yang “didewakan” oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Apalagi Bali

sebagai daerah tujuan wisata yang sangat terkenal pada lingkungan global maka

kegunaan bahasa Inggris sangat penting. Terlepas dari kemanfaatannya, maka

tidak bisa dipungkiri hal ini mencerminkan bahwa globalisasi kebudayaan

menjadi bagian intergral bagi kehidupan manusia Indonesia.

Bertolak dari paparan tersebut maka dapat dikemukakan bahwa hakikat

manusia sebagai makhluk berbudaya tidak saja berarti manusia menciptakan

kebudayaan dengan menggunakan daya cipta, rasa dan karsanya, tetapi bisa pula

berarti manusia memakai kebudayaan ciptaan orang lain guna memenuhi

kebutuhannya. Kebudayaan yang mereka ciptakan dan atau gunakan bisa bercorak

kebudayaan etnik, bisa pula bercorak kebudayaan tataran nasional. Hal ini tidak

dilepaskan dari realitas kultural yang berlaku, yakni etnik Bali misalnya, sekaligus

juga sebagai anak bangsa Indonesia. Bahkan yang tidak kalah pentingnya,

globalisasi mengakibatkan hakikat manusia sebagai makhluk berbudaya menjadi

lebih luas ruang lingkupnya, yakni mencakup pula kebudayaan global.

Globalisasi mengakibatkan batas batas negara sepertinya telah lenyap.

Dengan adanya kenyataan ini terjadi penyeragaman kebudayaan secara

menggelobal, sebagaimana terlihat pada pengosumsian minuman Coca-Cola,

McDonald’s, dll. Pendek kata, berbicara tentang hakikat manusia sebagai

makhluk berkebudayaan dalam konteks Indonesia dan Bali, mengharuskan bahwa

manusia berkebudayaan mejemuk. Dalam konteks ini mereka tidak saja

berkebudayaan Indonesia – implikasi sebagai orang Indonesia, tetapi juga

berkebudayaan lokal Bali – implikasi sebagai etnik Bali. Bahkan yang tidak kalah

pentingnya, mereka harus pula berkebudayaan global sebagai implikasi dari

adanya globalisasi.

Pengembangan sektor pariwisata merupakan arena sosial yang sangat

penting bagi pengembangan industri kreatif. Melalui pariwisata, pengembangan

industri kreatif tidak hanya memperkuat citra nasional pada tataran global, tetapi

Page 48: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

45 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

juga memberikan ruang bagi berkembangnya kreativitas anak bangsa dalam

konteks meningkatkan kesejahteraan rakyat (Pangestu, 2011: 8). Ada 12

komponen budaya lokal yang bisa diposisikan sebagai modal kultural bagi

pemgembangan industri kreatif atau industri budaya guna menunjang industri

pariwisata, yakni kerajinan, bahasa, tradisi, gastronomi, seni musik (termasuk

konser, lukisan, dan patung), sejarah destinasi (termasuk visual), jenis pekerjaan

dan teknologi yang digunakan, arsitektur, agama, dan sistem pendidikan

(Hermantoro, 2011: 185-186). Modal kultural ini disertai dengan kreativitas

merupakan masukan yang amat penting bagi pengembangan industri budaya

dalam konteks menambah daya tarik suatu daerah tujuan wisata. Bersamaan

dengan globalisasi maka pertumbuhan perdagangan barang dan jasa budaya

tumbuh dengan pesat. Dengan demikian tidak mengherankan jika globalisasi pada

dasarnya menawarkan tantangan dan peluang baru bagi perkembangan industri

kreatif.

Bertolak dari gagasan di atas maka Bali sebagai daerah tujuan wisata yang

menggelobal tidak hanya menjadi objek, tetapi sebaiknya mampu menjadi subjek,

yakni agen yang bisa menarik manfaat dari pariwisata. Untuk itu, masyarakat

Bali dituntut kemampuan untuk mengembangkan industri budaya. Pengembangan

industri budaya sangat memungkinkan mengingat masyarakat Bali sangat kaya

akan modal kultural. Unsur-unsur budaya lokal sebagaimana dikemukakan

Hermantoro (2011) yang bisa dikembangkan sebagai barang budaya, sangat

banyak dijumpai pada masyarakat Bali. Bahkan yang tidak kalah pentingnya

masyarakat Bali, misalnya mereka yang berada desa-desa pakraman pada

kawasan wisata Ubud sangat terkenal memiliki kreativitas yang sangat tinggi

untuk menghasilkan barang budaya. Misalnya, mereka menghasilkan aneka

barang kerajinan tangan untuk cenderamata bagi wisatawan yang berkunjung ke

Bali. Jika hal ini bisa dikembangkan maka akan terbentuk apa yang disebut

pariwisata berbasis kreativitas. Hal ini ditandai oleh terbentuknya berbagai barang

budaya yang bisa dikonsumsi oleh wisatawan sehingga orang Bali tidak hanya

sebagai objek pariwisata, melainkan secara kreatif bisa berperan sebagai subjek.

Page 49: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

46 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

Artinya, orang Bali bisa berperan sebagai agen yang mampu meraih keuntungan

secara sosial, kultural dan ekonomis bagi kelangsungan sistem sosiobudaya Bali.

D. Moral dan Etika

Dalam kehidupan sehari-hari pemakaian kata moral sangat lazim. Kata

moral berasal dari bahasa Latin, yakni mos (bentuk jamaknya mores), yang berarti

kurang lebih sama dengan kata ethos dalam bahasa Yunani, yakni adat kebiasaan.

Kata Latin mos (mores) menurunkan kata moral (Inggris) yang dalam bahasa

Indonesia disebut juga moral (Gea dan Wulandari, 2006). Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa, 1995: 665) moral berarti ajaran baik buruk yang diterima umum

mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dll. Moral bisa pula disamakan dengan

akhlak, budi pekerti atau susila. Ada pula yang mengatakan bahwa moral adalah

hal-hal yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan yang baik sebagai

kewajiban atau norma. Moral juga dapat diartikan sebagai sarana untuk mengukur

benar tidaknya tindakan manusia – patokannya adalah nilai dan norma yang

berlaku dalam masyarakat (Kumorotomo, 2011: 9).

Kata lain yang lazim pula digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah

etika. Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yakni ethos (bentuk jamaknya ta

etha) yang berarti adat kebiasaan, cara berpikir, akhlak, sikap, watak, cara

bertindak. Dari kata Yunani ini lehir kata ethics (Inggris) dan etika (Indonesia).

Dengan mengacu kepada gagasan Bertens (2000) etika bisa memiliki beberapa

makna, yakni: pertama, etika dapat dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-

norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompoknya dalam

mengatur tingkah lakunya. Kedua, kata etika berarti juga kumpulan asas atau nilai

moral yang dirumuskan secara tertulis, singkat dan padat, yang biasa disebut kode

etik. Ketiga, kata etika bisa pula berarti ilmu tentang yang baik dan yang buruk.

Berdasarkan paparan di atas maka kata etika dan moral memiliki makna

yang tidak jauh berbeda. Artinya, baik etika maupun moral mengacu kepada

gagasan yang sama, yakni nilai-nilai dan norma-norma yang memberikan

Page 50: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

47 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

pedoman atau resep bertindak bagi manusia agar berkhalak, berbudi pekerti atau

susila, tidak saja secara individual, tetapi juga secara sosiologis, yakni dalam

pergaulannya dengan manusia lainnya dalam kehidupan bermasyarakat maupun

bernegara. Gagasan seperti ini bisa pula dicermati pada pendapat The Liang Gie

(dalam Kumorotomo, 2011: 7) yang menyatakan bahwa itilah moral dan etika

tidak perlu dipertentangkan, mengingat bahwa keduanya mengacu kepada hal

yang sama, yakni gagasan tentang patokan manusia yang baik atau buruk.

Manusia yang bermoral atau bisa pula disebut manusia yang beretika pada

dalasnya adalah manusia yang baik, yakni baik dari segi hatinya, wataknya,

sikapnya, atau inti kepribadiannya. Kata moral selalu berkaitan dengan baik buruk

manusia sebagai manusia, bukan sebagai dosen, Satpam, pegawai, dll. Norma-

norma moral adalah tolok ukur untuk menentukan betul-salahnya sikap dan

tindakan manusia dilihat dari segi baik-buruknya sebagai manusia dan bukan

sebagai pelaku peran tertentu dan terbatas (Magnis-Suseno, 1987). Walaupun

moral sangat penting, namun harus disadari bahwa dalam berperlaku yang baik

seseorang tidak selamanya mengikuti etika atau moral, melainkan bisa pula

mengikuti etiket (sopan santun bertamu, duduk, makan, minum, dll.). Etiket

memiliki tekanan moral yang rendah sehingga tidak bisa disebut norma moral.

Meskipun demikian etiket penting guna mewujudkan kedamaian bagi manusia.

Konsep lain yang tidak kalah pentingnya adalah moralitas. Moralitas

Moralitas sebagai adat istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku, dengan

sendirinya tidak bisa dilepaskan dari sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Dan norma moral selalu berkaitan dengan petokan perilaku baik-buruk sebagai

manusia, bukan atas dasar profesinya, kedudukannya atau aspek-aspek lain yang

melekat pada dirinya. Moral dan moralitas tidak bisa dipisahkan. Moralitas adalah

salah satu instrumen kemasyarakatan berupa penuntun tindakan guna

mewujudkan pola tingkah laku yang bermoral atau susila. Sanksi yang dikenakan

oleh moralitas tidak seperti norma hukum yang melibatkan paksaan fisik ataupun

ancaman, tetapi lebih bersifat internal, misalnya rasa bersalah, rasa malu, dll.

(Kumorotomo, 2011).

Page 51: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

48 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Sistem Sosial Budaya dan Etika

DAFTAR PUSTAKA

Atmadja, I Nengah Bawa, dkk. 2012. Buku Ajar Ilmu Sosial Budaya Dasar.

Singaraja: Undiksha

Bakker SJ, J.W.M. 1984. Filsafat Kebudayaan Sebuah Pengantar. Yogyakarta :

Kanisius.

Berger Peter L dan Thomas Lukman. 1990Tafsir Sosial Atas Kenyataan Risalah

Tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES

Giddens, Anthony. 2003. The Constitution Of Society, Teori Strukturasi untuk

Analisis Sosial. Pasuruan: Pedati.

Gie, The Liang, 1977. Suatu Konsepsi Kearah Penertiban tentang Filsafat,

Yogyakarta: Karya Kencana.

Hariwardoyo, Purwo, 1985. Hakekat Pembangunan Memadukan Kualitas-

Kualitas manusia, dalam Dialog Manusia, Filsafat, Budaya dan

Pembangunan.Surabaya: Usaha Nasional

Mudana, I Wayan. 2009. Buku Ajar Ilmu Budaya Dasar. Singaraja: Undiksha.

Nugroho, St. 2009. “Latar Belakang Kebersamaan Sebagai Bangsa Dalam

Tantangan Sosial Dewasa Ini”. Dalam Multikulturalisme, Belajar Hidup

Bersama dalam Perbedaan. Jakarta : Indeks.

Nugroho, St. 2009. “Multikulturalisme”. Dalam Multikulturalisme, Belajar Hidup

Bersama dalam Perbedaan. Jakarta : Indeks.

Sabri, Mohammad. 1999. Keberagamaan Yang Saling Menyapa, Perspektif

Filsafat Perennial. Yogyakarta: ITTAQA Press.

Sanderson,S.K.1993. Sosiologi Makro, Sebuah Pendekatan Terhadap realitas

Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa

Sunoto, dkk, 1993. Pemikiran Tentang Kefilsafatan Indonesia. Yogyakarta:

Yayasan Lembaga Studi Filsafat Pancasila.

Suprapto, Sri. 1998. Aspek Ontologis Hakekat Manusia. Makalah. Jakarta: Dirjen

Dikti.

Tilar, HAR. 2000. Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani. Bandung:

Remaja rosda Karya.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Vickers, Adrian. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Insan Madani.

Wiana, I Ketut. 1996. “Aktualisasi Tri Hita Karana Dalam Kehidupan Sehari-

Hari”. Denpasar: Pustaka Hindu Raditya No. 5-Tahun I. Halaman 35-41.

Widyarsono, Antonius. 2011. “Peta Permasalahan Pancasila Dewasa Ini”. Dalam

Filsafat Pancasila. Jakarta: Driyarkara.

Yan, Andreas. 2011. “Pendidikan Bagi Kepribadian Bangsa Indonesia”. Jakarta:

Majalah Filsafat Pancasila, Driyarkara Tahun XXXII. No 3 Halaman 29-

38.

Yewangoe, Andreas A. 2009. Tidak Ada Negara Agama Satu Nusa, Satu Bangsa.

Jakarta: Gunung Mulia.

Page 52: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

49 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

BAB IV

PERKEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DESA

A. Pengertian Sumber Daya Manusia

Secara sederhana (secara objektif) sumber daya diartikan sebagai alat

untuk mencapai tujuan, atau kemampuan untuk memperoleh keuntungan.

Sedangakan secara subjektif , sumber daya dapat diartikan segala sesuatu baik

berupa benda maupun bukan benda yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Secara sederhana sumber daya manusia dapat diartikan

sebagai seluruh penduduk yang berada di suatu wilayah atau tempat dengan ciri-

ciri demografis dan sosial ekonomis. Sumber daya manusia adalah semua potensi

yang berhubungan dengan data kependudukan yang dimiliki oleh suatu daerah

atau negara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu bangsa atau

negara. Sumber daya manusia harus memadai, baik dilihat dari segi kuantitas

maupun kualitas. Segi kuantitas bersangkut paut dengan jumlah, kepadatan, dan

mobilitas penduduk. Sedangkan kualitas terutama terutama dilihat dari beberapa

aspek, seperti tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan kualitas tenaga kerja

yang tersedia.

B. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menurut Chris Rowley dan Keith Jackson (2012:88) pengembangan

sumber daya manusia adalah sebuah proses yang dilakukan untuk

mengembangkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan pekerja, demikian juga

dengan kompetensi-kompetensi yang dikembangkan melalui pelatihan dan

pengembangan, pembelajaran organisasi, manajemen kepemimpinan, dan

manajemen pengetahuan untuk kepentingan peningkatan kinerja. Tantangan untuk

membangun dan melestarikan keunggulan kompetitif bukanlah tantangan jangka

pendek, tetapi merupakan tantangan jangka panjang yang berkelanjutan. Oleh

Page 53: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

50 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

karena itu, menjadi penting bagi manajemen untuk menganggap bahwa program

pengembangan dan pelatihan merupakan program yang sama jangka panjang dan

berkesinambungnya dengan tantangan tersebut. Karena itu pula, maka falsafah

dan paradigma pengembangan dan pelatihan perlu dengan segera beradaptasi

dengan tantangan tersebut, yakni tantangan jangka panjang dan strategis

(Komaruddin Sastradipoera, 2006:137).

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Sumber Daya

Manusia

Veithzal Rivai (2004:240) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor

yang perlu dipertimbangkan dan berperan dalam pelatihan dan pengembangan.

1) Cost-effectiveness (efektivitas biaya).

2) Materi program yang dibutuhkan.

3) Prinsip-prinsip pembelajaran.

4) Ketepatan dan kesesuaian fasilitas.

5) Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan.

6) Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan.

Menurut Hasan, (dalam Jusmaliani 2011:100) untuk memajukan kualitas

sumber daya insani ada tiga dimensi yang harus diperhatikan, yaitu:

1) Dimensi Kepribadian. Dimensi kepribadian menyangkut kemampuan untuk

menjaga integritas, termasuk sikap, tingkah laku, etika, dan moralitas.

2) Dimensi Produktivitas. Dimensi ini menyangkut apa yang dihasilkan oleh

manusia tadi dalam hal jumlah lebih banyak dan kualitas yang lebih baik.

3) Dimensi Kreativitas. Dimensi ini menyangkut pada kemampuan seseorang

untuk berpikir dan berbuat kreatif, menciptakan sesuatu yang berguna bagi

dirinya dan masyarakatnya.

D. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menurut Veithzal Rivai (2004:229) tujuan dari pelatihan dan

pengembangan adalah:

Page 54: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

51 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

1) Untuk meningkatkan kuantitas output;

2) Untuk meningkatkan kualitas output;

3) Untuk menurunkan biaya limbah dan perawatan;

4) Untuk menurunkan jumlah dan biaya terjadinya kecelakaan;

5) Untuk menurunkan turnover, ketidakhadiran kerja serta meningkatkan

kepuasan kerja;

6) Untuk mencegah timbulnya antipati karyawan.

Sedangkan menurut Komarrudin (2006:134) tujuan utama pengembangan

sumber daya manusia itu adalah melaksanakan kegiatan pendidikan bagi sumber

daya manusia yang bekerja dan akan bekerja pada lingkungan industri sehingga

merekaberkualitas dalam arti dapat mengembangkan industri tempat mereka

bekerja, mengembangkan diri mereka masing-masing, dan mengembangkan

lingkungan masyarakat sekitarnya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

antara lain termanifestasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan, dedikasi,

loyalitas, disiplin, sikap, perilaku, kesadaran, aktivitas, kreativitas, produktivitas,

profesi, hubungan insani, akuntabilitas, semangat korps, dan karier.

Dengan demikian, kegiatan pelatihan dan pengembangan pada dasarnya

dilaksanakan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dari orang-orang yang

mengikuti pelatihan. Perubahan tingkah laku yang dimaksud di sini adalah dapat

berupa bertambahnya pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan perubahan sikap

dan perilaku.

Menurut Malayu Hasibuan (2000:82) indikator yang diukur dari metode

pengembangan yang diterapkan antara lain sebagai berikut:

1) Prestasi kerja karyawan

Apabila prestasi kerja atau produktivitas kerja karyawan setelah mengikuti

pengembangan,baik kualitas maupun kuantiitas kerjanya meningkat , maka

berarti metode pengembangan yang dilakukan baik. tapi jika prestasi kerjanya

tetap, berarti metode pengembangan yang dilakukan kurang baik, jadi perlu

diadakan perbaikan.

Page 55: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

52 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

2) Kedisiplinan karyawan

Jika kedisiplinan karyawan setelah mengikuti pengembangan semakin baik,

berarti metode pengembangan yang dilakukan baik.tetapi jika kedisiplinan

tidak meningkat berarti metode pengembangan yang diterapkan kurang baik.

3) Absensi Karyawan

Jika absensi karyawan setelah mengikuti pengembangan menurun, berarti

metode pengembangan yang dilakukan cukup baik.tetapi jika absensi

karyawan tetap berarti metode pengembangan yang diterapkan kurang baik.

4) Tingkat kerusakan produksi,alat,dan mesin-mesin

Jika tingkat kerusakan produksi, alat, dan mesin-mesin karyawan setelah

mengikuti pengembangan berkurang, berarti metode pengembangan yang

dilakukan baik. Tetapi sebaliknya jika tetap berarti metode pengembangan

yang diterapkan kurang baik.

5) Tingkat kecelakaan karyawan

Tingkat kecelakaan karyawan harus berkurang setelah mereka mengikuti

program pengembangan. Jikatidak berkurang berarti metode pengembangan

yang dilakukan kurang baik jadi perlu disempurnakan.

6) Tingkat pemborosan bahan baku, tenaga dan waktu

Jika tingkat pemborosan bahan baku, tenaga dan waktu berkurang, berarti

metode pengembangan yang dilakukan baik. Tetapi sebaliknya jika tetap

berarti metode pengembangan yang diterapkan kurang baik.

7) Tingkat Kerja Sama

Tingkat kerjasama karyawan harus semakin serasi, harmonis dan baik setelah

mereka mengikuti pengembangan.

8) Tingkat Upah Intensif Karyawan

Jika Tingkat upah intensif karyawan meningkat, berarti metode

pengembangan yang dilakukan baik. Tetapi sebaliknya jika tetap berarti

metode pengembangan yang diterapkan kurang baik.

9) Prakarsa Karyawan

Prakarsa karyawan harus meningkat setelah mengikuti metode pengembangan

Page 56: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

53 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

yang dilakukan tidak meningkat atau tetap berarti metode pengembangan itu

kurang baik. Dalam hal ini karyawan diharapkan dapat bekerja mandiri serta

bisa mengembangkan kreativitasnya.

10) Kepemimpinan dan Keputusan Manajer

Kepemimpinan dan keputusan yang ditetapkan oleh manajer setelah

mengikuti pengembangan harus semakin baik , kerja sama semakin serasi,

sasaran yang dicapai semakin besar, ketegangan berkurang serta kepuasan

kerja karyawan meningkat. Kalau hal di atas tercapai, berarti metode

pengembangan yang dilaksanakan baik.

E. Metode Pengembangan Sumber Daya Manusia

Untuk mencapai tujuan dari program pengembangan dan pelatihan maka

metode pengembangan harus dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan dan

kemampuan karyawan perusahaan dan dapat dikembangkan oleh perusahaan.

1. Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dalam arti sempit yaitu untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan

manajer memimpin para bawahannya secara efektif (Hasibuan, 2000:80).

Sedangkan pelatihan menurut Gary Dessler (2006:280) adalah metode yang

digunakan untuk memberikan karyawan baru atau yang ada saat ini dengan

keterampilan yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan.

2. Metode Pelatihan

Malayu Hasibuan (2000:76) memaparkan beberapa metode pelatihan diantaranya:

1) On The Job Training

On The Job Training atau disebut juga dengan pelatihan dengan instruksi

pekerjaan sebagai suatu metode pelatihan dengan cara para pekerja atau calon

pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang riil, di bawah bimbingan

atau supervisi dari aparat desa yang telah berpengalaman atau seorang

supervisor.

Page 57: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

54 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

2) Vestibule

Pelatihan yang dilakukan di dalam kelas menggunakan peralatan yang sama

dengan situasi sebenarnya dalam melakukan pekerjaan. Cara ini

memungkinkan adanya transfer, repetisi, dan partisipasi serta material

perusahaan bermakna dan umpan balik.

3) Demonstration and Example

Demonstration and Example adalah metode latihan yang dilakukan dengan

cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan sesuatu

pekerjaan melalui contoh atau percobaan yang didemonstrasikan.

4) Simulation

Simulasi merupakan situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin

dengan situasi yang sebenarnya tapi hanya merupakan tiruan saja.

5) Apprenticeship

Metode ini adalah salah satu cara untuk mengembangkan keahlian

pertukangan sehingga para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari

segala aspek dari pekerjaan.

6) Classroom Methods

Metode pertemuan dalam kelas yang meliputi pengajaran, rapat, program

instruksi, metode studi kasus, role playing, metode diskusi, dan metode

seminar.

3. Metode pendidikan

1) Training methods or classroom methods

Training methods merupakan latihan di dalam kelas yang juga dapat

digunakan sebagai metode pendidikan karena manajer adalah juga karyawan.

2) Under Study

Adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan praktek langsung bagi

seseorang yang dipersiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya.

3) Job Rotation and Planned Progression

Tujuannya memberikan karyawan pengetahuan yang luas terhadap semua

Page 58: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

55 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

bagian pada perusahaan, sehingga tidak canggung dalam kepemimpinannya.

4) Coaching and Counseling

Metode pendidikan dengan cara atasan mengajarkan dan mendiskusikan

keahlian dan keterampilan kerja kepada bawahannya.

5) Junior Board of Executive or Multiple Management

Merupakan suatu komite penasihat tetap yang terdiri dari calon-calon manajer

yang ikut memikirkan atau memecahkan masalah-masalah perusahaan untuk

kemudian direkomendasikan kepada manajer lini.

6) Committee Assignment

Yaitu komite yang dibentuk untuk menyelidiki, mempertimbangkan,

menganalisis, dan melaporkan suatu masalah kepada pimpinan.

7) Business Games

Merupakan pengembangan yang dilakukan dengan diadu untuk bersaing

memecahkan masalah tertentu.

F. Keberadaan SDM di Pedesaan

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat

penting dalam suatu perusahaan di samping faktor lain seperti modal. Oleh karena

itu, SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi

organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan yang dikenal dengan

manajemen sumber daya manusia (MSDM). MSDM tersebut dilakukan baik di

daerah pedesaann maupun daerah perkotaan. Namun, fokus utama makalah ini

adalah mengenai pengembangan SDM di pedesaan. Dimana pedesaan merupakan

penopang ekonomi perkotaan. Jika SDM di pedesaan dibangun dan diorganisasi

serta diberi pendidikan dan pelatihan yang baik, bukan tidak mungkin akan

berkembang seperti SDM yang berada di perkotaan dimana mereka dapat

menguasai teknologi. Sehingga diharapkan jika SDM baik di perkotaan maupun

pedesaan dapat berkembang dengan pesat dan baik, maka Negara Indonesia yang

termasuk dalam lima besar negara berpenduduk terbesar di dunia akan maju dan

menjadi negara yang makmur dan sejahtera.

Page 59: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

56 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

Pembangunan pedesaan selain masalah infrastruktur yang tak kalah

penting adalah masalah sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia

merupakan aset yang sangat berharga dan sangat vital bagi setiap bangsa.

Perusahaan-perusahaan dalam mencari calon karyawannya pasti akan mencari

karyawan (sumber daya manusia) yang berkualitas. Salah satu syarat untuk

menjadikan SDM berkualitas adalah mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan

untuk memperoleh keterampilan dan keahlian.

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul

dan adat-istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan

berada di daerah Kabupaten (Wijaya, 2002:65). Rumusan definisi Desa secara

lengkap terdapat dalam UU No.22/1999 adalah sebagai berikut: “Desa atau yang

disebut dengan nama lain sebagai satu kesatuan masyarakat hukum yang

mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa

sebagaimana yang dimaksud dalam penjelasan pasal 18 UUD 1945. Landasan

pemikiran dalam pengaturan Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman,

partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat” (UU

Otonomi Daerah, 1999:47).

Dengan adanya pengaturan desa dalam bab XI tersebut diharapkan

Pemerintah Desa bersama masyarakat secara bersama-sama menciptakan

kemandirian desa. Kemandirian tersebut dapat dilihat dari kewenangan yang

diberikan yang tertuang dalam pasal 206, yang menyebutkan bahwa desa

merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat.

Menurut Peter Sange (1994), dalam bukunya yang terkenal “The Fifth

Discipline“, diungkapkan bahwa agar organisasi mampu menyikapi perubahan

diperlukan adanyan revitalisasi dan merubah pola pikir dari anggota atau

organisasi untuk menguasai 5 disiplin yang di persyaratkan, yaitu:

1) Personal mastery, yaitu kemampuan untuk secara terus menerus dan sabar

memperbaiki wawasan agar obyektif dalam melihat realita dengan pemusatan

Page 60: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

57 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

energi kepada hal-hal yang strategis.

2) System of thinking, yaitu kemampuan untuk memiliki suatu fondasi berpikir

yang dinamis untuk realita dan proses interelasinya secara holistik sehingga

tidak terjebak pada kemapanan atau melihat permasalahan secara linier dan

symptomatis.

3) Mental model, yaitu memiliki suatu framework dan asumsi-asumsi dasar

untuk menyikapi realita yang membuatnya mampu untuk bertindak secara

tepat.

4) Building shared version, yaitu komitmen untuk menggali visi bersama

tentang masa depan secara murni tanpa paksaan.

5) Team learning, yaitu kemampuan dan motivasi untuk belajar secara adaptif,

Kelima disiplin tersebut perlu dipadukan secara utuh, dikembangkan dan

dihayati oleh setiap anggota masyarakat dan diwujudkan dalam perilaku

sehari-hari. Penyiapan sumber daya manusia atau SDM merupakan kunci

keberhasilan pengembangan pedesaan baik dari segi ekonomi maupun sosial

budaya.

Masyarakat pedesaan kurang mempunyai kemampuan untuk memperoleh

akses terhadap layanan-layanan dari pemerintah maupun swasta yang masyoritas

berada pada pusat-pusat kota. Untuk itulah, Pemerintah perlu memprioritaskan

pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah pedesaan atau

pedalaman. Masyarakat dari komunitas pedesaan atau pedalaman yang diharapkan

menjadi pelaku utama untuk pembangunan komunitasnya secara berkelanjutan

akan menjadi tanda tanya bagi kita semua. Pertanyaannya mampukah masyarakat

pedesaan atau pedalaman tersebut bisa menjadi pelaku utama pembangunan jika

tidak didukung oleh SDM yang memadai?

Pengembangan SDM di wilayah pedesaan atau pedalaman merupakan hal

yang sangat prioritas dan merupakan kewajiban pemerintah. Namun, dalam

pengembangan itu perlu disesuaikan dengan kondisi suatu masyarakat. Kekayaan

sumber daya alam, dukungan infrastruktur, kecanggihan kemajuan teknologi,

Page 61: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

58 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

kemampuan pembiayaan yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan

masyarakat tidak akan bisa maksimal apabila tidak didukung oleh kemampuan

SDM itu, elemen pendidikan dan kesehatan menjadi intrumen yang sangat

strategis yang harus dikembangkan untuk terwujudnya SDM yang memadai.

G. Pengembangan SDM di Pedesaan

SDM yang unggul harus dapat dipertahankan secara berkelanjutan, untuk

itu diperlukan suatu kebiajakan dalam pemberdayaan budaya sebagai aktualisasi

kemampuan mengembangkan setiap individu secara mandiri artinya dengan

budaya perusahaan yang melahirkan kebersamaan pola pikir mendorong

kebiasaan SDM yang ungul memiliki komitmen dalam menjalankan peran yang

ditugaskan kepadanya.

Jadi pemberdayaan haruslah dipandang sebagai suatu cara yang amat

praktis dan produktif untuk mendapatkan yang terbaik dari SDM itu sendiri dan

pengikut yang selalu siap dan komitmen atas keinginannya sendiri, sehingga ia

tidak merasa diikat oleh organisasi birokratis.

Untuk menjamin kualitas SDM, dilakukan spesifikasi – spesifikasi SDM

yang hendak dikembangkan harus ditentukan oleh kecenderungan (trend)

kebutuhan indutri agar kompetitif secara global. Penekanan pembinaan SDM

ditujukan pada dua jalur: tenaga kerja inovatif (yang padat pengetahuan) dan

tenaga kerja efisien (yang bersertifikasi). Serta untuk menjamin aspek kuantitas,

pembinaan SDM harus memanfaatkan teknologi sejak dini.

Penyaluran SDM perlu diarahkan kepada kualitas tenaga kerja global.

Yang diharapkan tingkat pengangguran Agar dapat terlaksananya pemanfaatan

potensi SDM dalam kebiasaan produktif, perlu dipikirkan selain selain

penguasaan ilmu dari informasi, pengetahuan dari pengalaman menjadi

keterampilan, tetapi juga yang terkait dengan keinginan bersandarkan jati diri

yang bersangkutan sebagai daya dorong, yang dalam hal ini diperlukan

seperangkat keahlian yang perlu dikembangkan secara berkesinambungan yaitu

menyangkut peningkatan keterampilan yang harus di tumbuh kembangkan

Page 62: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

59 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

melalui pengelaman yang diperoleh dari lingkungan diri sendiri dan atau

pengelaman orang lain sebagai berikut:

1) fleksibilitas dalam berpikir ;

2) keberanian mengambil resiko ;

3) kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan ;

4) seni kepemimpinan.

Kata kunci dalam usaha memanfaatkan potensi SDM yang unggul terletak pada

kemampuan untuk mengorganisir kekuatan dalam “kerja tim“ dan pelaksanaan

dari pelatihan yang berkelanjutan di pedesaan.

Membangun kerja tim di pedesaan, bukan sekedar untuk mengelompokkan

orang-orang berada dalam satu tim, melainkan adanya kesiapan diri dari setiap

anggota tim atas potensi yang dapat diberikannya untuk menjalankan peran dalam

tim sebagai peran driver (mengembangkan gagasan, memberi arah, menemukan

hal-hal baru); planner (menghitung kebutuhan tim, merencanakan strategi kerja,

menyusun jadwal); enable (ahli memecahkan masalah, mengelola sarana atau

sumber daya, menyebarkan gagasan, melakukan negosiasi); exec (mau bekerja

menghasilkan output, mengkoordinir dan memelihara tim) controller (membuat

catatan, mengaudit dan mengevaluasi kemajuan tim). Pelatihan merupakan

investasi pelatihan dan pendidikan yang berkesinambungan bagi staf dan

manajemen yang harus direncanakan secara menyeluruh dan sistimatis sebagai

usaha peningkatan potensi SDM yang unggul masa keni dan masa depan.

H. Program Pelatihan Dan Pengembangan Aparat Desa

Pelatihan dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang

terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

kemampuan aparat desa. Pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep

yang sama, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

kemampuan. Tetapi apabila dilihat dari sasarannya, pelatihan lebih ditekankan

pada peningkatan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang spesifik pada saat

Page 63: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

60 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk

melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang, yang dilakukan melalui

pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.

Terdapat beberapa keuntungan dengan dilakukannya pelatihan dan

pengembangan bagi aparat desa yang pada akhirnya akan membawa keuntungan

bagi organisasi diantaranya :

1) Mendorong pencapaian pengembangan diri aparat desa

2) Memberikan kesempatan bagi aparat desa untuk berkembang dan memiliki

pandangan tentang masa depan kariernya.

3) Membantu aparat desa dalam menangani konflik dan ketegangan.

4) Meningkatkan kepuasan kerja dan prestasi kerja

5) Menjadi jalan untuk perbaikan keterampilan dalam bersosialisasi dan

berkomunikasi.

6) Membantu menghilangkan ketakutan dalam mencoba hal-hal baru dalam

pekerjaan

7) Menggerakkan aparat desa untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi

Berdasarkan hal-hal di atas maka pelatihan dan pengembangan sumber

daya manusia memberikan dampak yang baik terhadap kinerja aparat desa

tersebut sebagai individu. Hal ini jelas akan membawa peningkatan terhadap

kinerja organisasi apabila pelatihan dan pengembangan aparat desa dilakukan

secara terencana dan berkesinambungan. Pengembangan SDM dirasakan sangat

penting karena tuntutan pekerjaan yang sangat kompleks akibat kemajuan

teknologi dan kompetisi diantara berbagai organisasi, sangat membutuhkan

pengembangan aparat desa yang baik.

Beberapa tujuan dari pengembangan aparat desa diantaranya :

1) Meningkatkan produktivitas kerja

2) Meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan mengurangi ausnya

mesin-mesin

Page 64: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

61 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

3) Mengurangi tingkat kecelakaan aparat desa

4) Meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan untuk konsumen

perusahaan dan atau organisasi

5) Menjaga moral aparat desa yang baik

6) Meningkatkan karier aparat desa

7) Meningkatkan kecakapan manajerial aparat desa

Page 65: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

62 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Perkembangan SDM Desa

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syafaruddin. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia : Strategi Unggulan

Kompetitif. BPFE. Yogyakarta.

Managerial Perspective. New Jersey: Prentice Hall.

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.

Jakarta.

Nickson, Dennis. 2007. Human Resources Management for The Hspitality and

Tourism Industries. Elsevier. Burlington.

Ryllatt, Alastair, et.al, 1995. Creating Training Miracles. AIM. Australia.

Spencer, N.Lyle and Spencer, M. Signe. 1993. Competence at Work : Models for

Superrior Performance. John Wily & Son,Inc. Mew York.

Page 66: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

63 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

BAB V

EKONOMI KERAKYATAN

A. Pendahuluan

Perekonomian Indonesia memiliki beberapa masalah yang mendasar.

Masalah tersebut adalah; 1) pendapatan yang relatif masih rendah jika

dibandingkan dengan pendapatan masyarakat negara maju, 2) tingkat

pengangguran yang relatif masih tinggi 3) produktivitas pekerja yang masih

rendah, 4) dualitas ekonomi antara sektor formal dan sektor nonformal, dan 5)

masih menjadikan bahan mentah sebagai unsur penting pendapatan nasional

(Yustika, 2014).

Dalam perspektif ekonomi pembangunan, permasalahan yang dialami oleh

Indonesia dapat diselesaikan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

meningkatkan produktivitas melalui pendikan dan pelatihan, mendorong sektor

informal untuk dapat menjadi pelaku ekonomi sektor formal, dan menciptakan

industrialisasi sehingga bahan baku yang dimiliki dapat diolah menjadi barang

yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi (Irawan dan Suparmoko, 2002).

Namun demikian, penyelesaian permasalahan yang berdimensi makro

tersebut tidak dengan serta merta mampu menyelesaikan permasalahan yang

dialami oleh Indonesia di bidang ekonomi. Studi yang dilakukan oleh Yustika

(2014) membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak senantiasa sejalan

dengan pertumbuhan lapangan kerja. Pada tahun 2011 ketika Indonesia

mengalami peningkatan pertumbuhan dari semula 6,1% di tahun 2010 menjadi

6,4%, penciptaan lapangan kerja malah merosot dari semula 3,3 juta lapangan

kerja di tahun 2010 menjadi 1,4 juta lapangan kerja di tahun 2011. Kemerosotan

ini juga terjadi pada tahun 2012 ketika pertumbuhan ekonomi menjadi 6,7%

pertambahan lapangan kerja malah merosot menjadi 1,1 juta lapangan kerja.

Selain tidak berdampak langsung pada penciptaan lapangan pekerjaan,

Yustika (2014) juga berpendapat bahwa penitikberatan pada pertumbuhan

ekonomi mengakibatkan Indonesia menganut pola perekonomian yang bersifat

Page 67: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

64 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

top down dan mengalami liberalisasi ekonomi yang ditandai dengan mengalir

derasnya investasi asing masuk ke Indonesia. Pada awalnya, liberalisasi ekonomi

ini mendatangkan dampak positif yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia,

namun pada tahun 1998, liberalisasi ekonomi ini pulalah yang mendorong

Indonesia masuk ke jurang krisis ekonomi yang pada akhirnya berakhir dengan

krisis multidimensi yang dampaknya sebagian masih terasa hingga saat ini.

“Pemberhalaan” pertumbuhan ekonomi berbasis liberalisasi ekonomi

secara empirik mengakibatkan dampak negatif berupa 1) terjadinya disparsitas

pendapatan antara si kaya dan si miskin yang semakin tinggi, 2) kesenjangan

antara sektor formal dan sektor informal, 3) terlemparnya sebagian orang dari

akses ekonomi, dan 4) manfaat pertumbuhan ekonomi dinikmati oleh kreditur

asing dan penanam modal (Stiglitzt, 2006). Kondisi ini menimbulkan kesadaran

bahwa pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh utang dan penanaman modal

asing tidak menimbulkan manfaat yang maksimal bagi sebagian besar masyarakat

yang seharusnya menjadi pusat perhatian melainkan hanya menguntungkan

segelintir pemilik modal di dalam bahkan di luar negeri.

Kurangnya manfaat pertumbuhan ekonomi bagi sebagian besar masyarakat

merupakan gejala yang memperihatinkan dan perlu diperbaiki. Selain merugikan

secara ekonomi, pola pembangunan yang bersifat top down juga mengakibatkan

daya kreatif masyarakat dalam mempergunakan sumber daya lokal menjadi jauh

berkurang. Masyarakat cenderung menunggu dan mengikuti arahan dari

pemerintah dibandingkan dengan berupaya untuk memperkuat sumber daya

kolektif dalam meningkatkan kesejahteraan. Hal ini misalnya terlihat ketika

pemerintah mengeluarkan kebijakan pemberian alokasi pendanaan ke desa-desa

yang lebih dikenal dengan kebijakan Dana Desa. Banyak desa yang kesulitan

untuk membuat kegiatan ekonomi produktif dengan melihat potensi desanya

karena telah terbiasa menunggu komando dari pemerintah di atasnya.

Kondisi seperti ini tentunya tidak boleh dibiarkan terus menurus.

Diperlukan perubahan pendekatan dalam menyelesaikan permasalahan

perekonomian di Indonesia. Tentu saja upaya untuk mengejar pertumbuhan

ekonomi dan pendekatan pembangunan yang bersifat makro tidak boleh

Page 68: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

65 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

ditinggalkan. Namun diperlukan juga upaya untuk mengembangkan potensi

masyarakat sehingga pola pembangunan yang mempergunakan sumber daya

kolektif dan berdimensi pemberdayaan dapat pula dilaksanakan. Dalam

penerapannya, praktik pemberdayaan masyarakat ini dapat dikatakan merupakan

antitesa pertumbuhan ekonomi berbasis kepemilikan modal dan dilandasi oleh

sistem ekonomi kerakyatan yang juga merupakan antitesa dari sistem ekonomi

liberal (Limbong, 2015).

B. Ekonomi Kerakyatan

Sistem ekonomi kerakyatan adalah “sistem ekonomi rasional yang disusun

sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan yang disusun sebagai usaha

bersama berdasarkan azas kekeluargaan, dimana produksi dikerjakan oleh semua,

untuk semua, di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat

yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat (rakyat) dalam

mengendalikan jalannya perekonomian” (Baswir, dalam Awang, 2014:2). Di

Indonesia, sistem ekonomi kerakyatan ini memiliki landasan konstitusional

sebagaimana yang dikemukakan oleh Limbong (2015) berikut ini;

1) Pancasila pada sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan

Beradab dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

2) Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi, “Tiap-tiap warga negara berhak

atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”

3) Pasal 31 UUD 1945 yang berbunyi, “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,

mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tertulis dan sebagainya ditetapkan

dengan undang-undang

4) Pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi, “1) perekonomian disusun atas usaha

bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan, 2) cabang-cabang produksi yang

penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh

negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, 3)

bumi air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara

dan dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Page 69: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

66 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

Landasan konstitusional yang telah disampaikan di atas merupakan dasar

penerapan sistem ekonomi kerakyatan dalam tataran makro. Tentu saja pada

tataran mikro sistem ekonomi kerakyatan wajib dimaknai secara lebih aplikatif

lagi dengan mewujudkan 1) partisipasi seluruh anggota masyarakat dalam

kegiatan ekonomi, dan 2) peluang seluruh anggota masyarakat dalam menikmati

hasil dari kegiatan ekonomi. Hal ini menjadikan sistem ekonomi kerakyatan harus

dapat menjadikan kegiatan ekonomi berlangsung dari, oleh dan untuk masyarakat.

3. Pengembangan Masyarakat sebagai Perwujudan Ekonomi Kerakyatan

Substansi utama sistem ekonomi kerakyatan adalah menciptakan

kemandirian ekonomi masyarakat sehingga sedapat mungkin masyarakat dapat

melaksanakan kegiatan ekonomi yang berlangsung, dari oleh dan untuk

masyarakat (Limbong, 2015). Untuk mencapai tujuan ini, masyarakat seringkali

tidak dapat melakukannya sendiri. Mereka memerlukan bantuan dari pihak ketiga

untuk mengidentifikasi kebutuhan, mendapatkan sumber daya serta melaksanakan

pemberdayaan (Kenny, 1994). Pihak ketiga ini diantaranya adalah Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM), akademisi, mahasiswa, dll yang melakukan berbagai

program pengembangan masyarakat (Sutomo, 2012; Zubaedi, 2013; Theresia,

dkk, 2014; Nasdian, 2014).

Pengembangan masyarakat (community development) merupakan sebuah

gerakan sosial yang memiliki sejarah yang panjang. Perserikatan Bangsa-bangsa

(PBB) merupakan lembaga yang menjadikan pengembangan masyarakat sebagai

sebuah gerakan sosial yang menjadikan pembangunan desa-desa di negara dunia

ketiga sebagai fokus utama. Dari inisiasi inilah pengembangan masyarakat

menjadi sebuah gerakan sosial yang berdimensi internasional. Perserikatan

Bangsa-bangsa (PBB) (Nasdian, 2014: 31) mendefinisikan pengembangan

masyarakat sebagai berikut ;

“community development is the processes by which the effort of the people

themselves are united with those of governmental authorities to improve the

economics, social and cultural condition of communities, to integrate the communities into the life of the nation, and to enhance the contribute fully to

national progress”

Page 70: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

67 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa pengembangan masyarakat

merupakan sebuah proses dengan memanfaatkan upaya masyarakat dengan

bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan kondisi ekonomi, sosial, dan politik

suatu masyarakat. van Beers dan Colley (1972) memandang pengembangan

masyarakat tidak semata sebagai sebah proses namun sekaligus merupakan

filosofi, program, metode dan gerakan yang berpusat pada upaya membantu

masyarakat agar dapat “membantu dirinya sendiri” untuk mencapai peningkatan

standard dan kualitas hidup.

Filosofi pengembangan masyarakat adalah people centered development

yang menggeser filosofi sebelumnya yakni production center development

(Nasdian, 2014). Perbedaan antara kedua filosofi ini dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Perbedaan Filosofi Production Center Development dan People

Center Development

Production Centered Development People Centered Development

Sentralisasi

Mobilisasi

Penaklukan

Eksploitasi

Hubungan fungsional

Nasional

Ekonomi konvensional

Unsustainable

Desentralisasi

Partisipasi

Pemberdayaan

Pelestarian

Jejaring sosial

Teritorial

Keswadayaan lokal

Sustainable

Filosofi people center development bercirikan adanya desentralisasi,

partisipasi, pemberdayaan, pelestarian, pemanfaatan jejering sosial, berfokus

territorial, memanfaatkan swadaya lokal serta mengupayakan pembangunan

berkelanjutan (suistanable). Prinsip desentralisasi memberikan peluang kepada

masyarakat untuk mengambil keputusan sendiri tanpa campur tangan yang terlalu

besar dari pihak yang memiliki otoritas. Dengan kata lain, pengembangan

masyarakat dapat diarahkan kepada wilayah atau teritori yang menjadi lokasi

Page 71: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

68 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

pengembangan masyarakat. Perhatian kepada teritori utamanya dilakukan karena

masing-masing teritori memiliki karakteristik yang berbeda dengan teritori lain

sehingga pengembangan masyarakat harus disesuaikan dengan kondisi masing-

masing teritori.

Agar dapat mendatangkan keberhasilan maka setiap pengembangan

masyarakat membutuhkan partisipasi seluruh anggota masyarakat. Partisipasi ini

diperlukan dalam menemukenali masalah, mengidentifikasi serta mempergunakan

sumber daya yang dimiliki (swadaya lokal) dan mengevaluasi aktivitas yang

dilakukan. Segala aktivitas harus dilakukan dalam semangat pemberdayaan yang

berarti menempatkan masyarakat sasaran sebagai fokus utama dalam

meningkatkan kapasitasnya. Dalam melaksanakan aktivitas pengembangan

masyarakat, para pelaku diharapkan dapat memperhatikan kelestarian berbagai

sumber daya yang dimiliki masyarakat sehingga tercipta sebuah keberlanjutan

atau suistainability. Prinsip keberlanjutan ini perlu ditekankan sehingga

pengembangan masyarakat dapat terus berlangsung dan tidak berhenti pada suatu

masa karena kehilangan sumber daya.

Sumber daya yang dipergunakan dalam pengembangan masyarakat dapat

berupa sumber daya material (sumber daya alam, finansial, asset, dll) maupun

sumber daya nonmaterial berupa modal sosial yang terdiri dari nilai, norma,

jaringan sosial, dll (Fukuyama, 2002; Giddens, 2003; Forse, 2004). Sebagai salah

satu unsur modal sosial, jaringan sosial ini dapat berupa hubungan persaudaraan,

klen patrilinieal, hubungan utang budi, dll (Atmadja, 2011). Jaringan sosial ini

dapat dimanfaatkan demi menunjang upaya pengembangan masyarakat karena

setiap jaringan sosial dilandasi pada ketaatan pada norma sosial yang dapat

menciptakan keteraturan, kejujuran, solidaritas maupun perilaku kooperatif

(Fukuyama, 2002).

Sebagai sebuah proses, pengembangan masyarakat berarti perubahan yang

terjadi dari kondisi yang semula terjadi kepada kondisi yang diharapkan terjadi.

Perubahan itu dapat berwujud perubahan yang bergerak dari satu tahapan ke

tahapan yang lain, dari suatu kondisi ke kondisi yang lain. Tentu saja perubahan

tersebut bergerak dari kondisi yang ingin diubah menjadi kondisi yang dicita-

Page 72: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

69 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

citakan. Perubahan ini dapat berupa perbaikan tingkat ekonomi masyarakat seperti

dengan terciptanya sumber pendapatan yang baru, perubahan politik di

masyarakat dalam konteks pengambilan keputusan yang lebih demokratis,

penggunaan sumber daya lokal yang lebih lebih besar daripada pemanfaatan

sumber daya di luar masyarakat, dan lain sebagainya.

Pengembangan masyarakat juga dapat dipandang sebagai sebuah metode.

Dalam perspektif ini, pengembangan masyarakat dipandang sebagai serangkaian

cara dalam mencapai tujuan. Terdapat beberapa metode yang dapat dimanfaatkan

dalam melaksanakan pengembangan masyarakat. Metode-metode tersebut

diantaranya adalah; 1) Environmental Scanning, 2) Logical Framework, 3)

Participatory Impact Monitoring, 4) Focus Group Discussion, dan 5)

Zielobjectiev Orientierte Project Planning.

Pemanfaatan sebuah metode dalam kegiatan pengembangan masyarakat

dapat berwujud pada dilaksanakannya sebuah program. Program dapat berupa

serangkaian prosedur yang berisikan daftar kegiatan yang akan dilaksanakan.

Program-program ini dapat merujuk pada sebuah subyek yang khas seperti

program kesehatan, pendidikan, pertanian, dan lain sebagainya. Dengan demikian,

pengembangan masyarakat jika dilihat dalam perspektif program dapat diartikan

sebagai rangkaian prosedur kegiatan yang secara spesifik dapat dimanfaatkan

secara aplikatif dalam kegiatan pengembangan masyarakat.

Makna terakhir dari pengembangan masyarakat adalah sebuah gerakan.

Perspektif pengembangan masyarakat sebagai sebuah gerakan menyatakan bahwa

pengembangan masyarakat merupakan perjuangan dari segenap pihak yang

terlibat. Dengan demikian, segala aspek pengembangan masyarakat tidak semata-

mata menekankan hasil secara kuantitatif berupa peningkatan kualitas hidup

masyarakat secara material semata namun juga berupaya mengubah masyarakat

dalam aspek kultural dan sosial.

Untuk dapat menghasilkan perubahan sesuai yang diharapkan maka

pengembangan masyarakat hendaknya mengikuti azas, prinsip, dan strategi

sebagai berikut (Ife, 1995):

Page 73: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

70 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

1. Azas Pengembangan Masyarakat

1) Pelibatan seluruh masyarakat dalam pengambilan keputusan.

Pelibatan seluruh komponen masyarakat wajib dilakukan karena seringkali

dalam masyarakat berlaku sebuah kondisi yang membatasi berbagai

kelompok seperti perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas untuk ikut

serta dalam proses pengambilan keputusan.

2) Sinergi strategi secara komprehensif antara pemerintah dan pihak-pihak

terkait

Pola pengembangan yang berdimensi bottom up mensyaratkan terjadinya

sinergi antara pemerintah dan berbagai pihak yang terkait dalam

melaksanakan program yang sudah diterapkan. Pemerintah bukanlah lagi

otoritas yang memegang kekuasaan mutlak melainkan memerlukan sinergi

dengan masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, elite masyarakat,

kelompok di masyarakat, dll.

3) Membuka akses warga atas bantuan professional, teknis, fasilitas serta

insentif lainnya

Masyarakat tidak dapat mencapai potensi terbaiknya seringkali disebabkan

oleh kelemahan struktural yang dimilikinya. Untuk mengatasinya diperlukan

bantuan dari professional (misalnya dokter, insinyur, akuntan, guru, dll) untuk

memberikan pendampingan. Selain itu, diperlukan pula bantuan teknis

ataupun fasilitas lain seperti teknologi tepat guna, peralatan pertanian,

peralatan kesehatan dll yang dapat mendorong terselenggaranya program

dengan baik. Jika diperlukan masyarakat dapat pula diberikan insentif dalam

bentuk materi untuk mesukseskan sebuah program. Misalnya dengan

membeli sampah dari masyarakat untuk mendorong orang mengumpulkan

sampah, memberi program makanan tambahan kepada anak-anak yang

mengikuti pendidikan, memberi uang transport bagi perserta pelatihan, dll.

4) Mengubah perilaku professional agar lebih peka kepada kebutuhan, perhatian,

dan gagasan warga masyarakat

Filosofi people centered development ini menjadikan perubahan yang terjadi

haruslah dari, oleh dan untuk masyarakat. Kehadiran professional hanyalah

Page 74: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

71 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

untuk memberikan bantuan untuk memfasilitasi pelaksanaan program,. Untuk

itu, kaum professional yang datang dan memberikan bantuan hendaknya lebih

peka terhadap kondisi di lapangan dalam mempraktekkan kemampuan

profesionalnya ketika memberikan bantuan.

2. Prinsip Pengembangan Masyarakat

1) Terpadu

Tujuan pengembangan masyarakat tidak dapat difokuskan pada suatu aspek

secara pasrial namun haruslah mencakup seluruh aspek sesuai kondisi

masyarakat. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek sosial, ekonomi, politik,

kebudayaan, lingkungan, dan personal. Keenam aspek tersebut pada

umumnya saling terkait sehingga ketika hanya menyelesaikan satu atau

sebagian aspek akan diperoleh ketidakseimbangan dalam program

pengembangan

2) Konfrontasi dengan kebatilan struktural

Masyarakat sering kali menyimpan berbagai kebatilan struktural yang

berwujud ketimpangan gender, kelas, SARA, dll. Seorang pelaksana program

pengembangan masyarakat hendaknya memberikan perhatian lebih kepada

mereka yang berada pada struktur yang lebih rendah. Dengan demikian,

pihak-pihak seperti ini dapat menemukan kesetaraan sehingga dapat terlibat

serta merasakan manfaat program sebagaimana pihak yang berada pada

struktur lebih tinggi.

3) Hak azasi manusia

Setiap metode maupun program pengembangan harus memperhatikan hak

azasi seluruh anggota masyarakat. Beberapa hak azasi yang wajib

diperhatikan adalah: hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak, hak

untuk ikut serta dalam kehidupan kultural serta hak untuk memperoleh

perlindungan keluarga.

4) Keberlanjutan

Program yang dilakukan harus memperhatikan sumber daya alam yang

dimanfaatkan dengan mempergunakan sumber daya alam yang tidak dapat

Page 75: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

72 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

diperbaharui dengan jumlah seminimal mungkin. Prinsip ini berimplikasi

pada penggunaan berbagai peralatan, mode transportasi, gaya hidup, dll yang

lebih ramah lingkungan.

5) Pemberdayaan

Prinsip pemberdayaan haruslah dilakukan secara konsekuen dan tidak sekedar

jargon. Seluruh potensi masyarakat hendaknya dapat dimanfaatkan dengan

baik sehingga peranan pihak luar hanyalah memberi bantuan berupa sumber

daya, keahlian, dan pengetahuan sehingga kapasitas masyarakat dalam

memanfaatkan potensinya meningkat.

6) Pribadi dan politik

Dikotomi antara pribadi dan politik, individu dan struktur, masalah pribadi

dan masalah umum hendaknya dihilangkan. Penghilangan ini diperlukan

karena dikotomi cenderung membuat kita memberi perhatian lebih kepada hal

yang bersifat politis dengan mengabaikan aspek pribadi, lebih memperhatikan

struktur dibanding individu dan lebih menitikberatkan pada permasalahan

umum alih-alih permasalahan pribadi. Secara sekilas apa yang bersifat umum

serta lebih besar dan berlaku di ranah publik memang lebih penting untuk

diselesaikan. Namun, dengan mengabaikan oposisi binernya, niscaya sebuah

permasalahan tidak akan dapat diselesaikan dengan baik.

7) Kepemilikan masyarakat

Setiap hasil dari program pengembangan masyarakat hendaknya dijadikan

sebagai hak milik masyarakat. Kepemilikan seperti ini akan meningkatkan

keterlibatan anggota masyarakat karena meyakini bahwa hasil dari program

yang mereka laksanakan akan menjadi milik mereka. Demikian pula jika

program tersebut mengalami kegagalan maka masyarakat sendirilah yang

akan mengalami kerugian dengan kehilangan sumber daya yang dikeluarkan

untuk membiayai program tersebut.

8) Kemadirian

Sedapat mungkin setiap program pengembangan masyarakat dilaksanakan

dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.

Sumber daya tersebut dapat meliputi sumber daya finansial, teknik, alam,

Page 76: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

73 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

manusia, dll. Tujuan pemanfaatan sumber daya lokal tersebut selain untuk

dapat menghemat sumber daya juga agar keberlanjutan sebuah program dapat

terjamin.

9) Ketidaktergantungan pada pemerintah

Bantuan pemerintah dalam program pemberdayaan bukanlah hal yang

terlarang. Namun hendaknya bantuan tersebut hanyalah dipergunakan sebagai

pemicu semata untuk mendorong swadaya kolektif masyarakat. Bantuan dari

pemerintah yang terlalu berlebihan malah dapat melemahkan swadaya

kolektif dan mendorong masyarakat untuk senantiasa tergantung pada

pemerintah.

10) Tujuan dan visi

Dalam menerapkan metode maupun program pengembangan masyarakat

diperlukan sebuah visi yang jelas. Visi yang jelas akan memberikan kejelasan

pada misi serta tujuan program tersebut. Hal ini akan mengurangi benturan

yang mungkin terjadi antara personal maupun komponen-komponen program.

11) Bersifat organik

Pengembangan masyarakat hendaknya memanfaatkan struktur yang sudah

ada di masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mudah

menerima dan tidak perlu lagi beradaptasi dengan struktur yang baru.

Memang tidak dapat dipungkiri adanya kemungkinan struktur yang tidak

kompatibel dengan program yang dilaksanakan. Dalam kondisi seperti ini

lebih baik dilaksanakan modifikasi dibandingkan dengan membangun sebuah

struktur yang baru.

12) Kecepatan gerak

Seorang fasilitator dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat hendaknya

tidak terlalu berfokus kepada seberapa cepat program tersebut dapat

dilaksanakan. Tingkat kecepatan pelaksanaan program hendaknya disesuikan

dengan dinamika yang terjadi pada masyarakat. Perubahan yang terburu-buru

ketika masyarakat belum siap hanya akan menimbulkan kegagalan pada

program tersebut.

Page 77: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

74 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

13) Keahlian dan pengalaman pihak luar

Seringkali dalam setiap program pengembangan masyarakat membutuhkan

keahlian dan pengalaman pihak luar. Namun, keahlian dan pengalaman di

satu tempat tidaklah dengan serta merta dapat dimanfaatkan untuk

mengembangkan masyarakat di tempat lain. Oleh sebab itu, penyesuaian

dengan situasi spesifik sebuah masyarakat sangatlah diperlukan sehingga

keahlian dan pengalaman pihak luar tersebut dapat bermanfaat bagi program

pengembangan masyarakat dan tidak malah memberikan dampak yang

negatif.

14) Kebersamaan

Pengembangan masyarakat harus mencakup berbagai interaksi sosial di

tingkat masyarakat sehingga akan menciptakan sebuah kebersamaan.

Kebersamaan inilah yang akan sangat bermanfaat ketika membangun dialog

dan pemahaman yang bermuara pada tindakan sosial yang interaktif secara

formal maupun nonformal.

15) Proses dan hasil

Pembangunan seringkali mengutamakan hasil dibandingkan dengan proses.

Sepanjang indikator-indikator perekonomian makro dapat tercapai maka

pembangunan bisa dikatakan berhasil. Berbeda halnya dengan pengembangan

masyarakat yang senantiasa menghubungkan antara hasil dengan proses yang

telah dilalui. Dengan kata lain, proses dan hasil bagaikan dua sisi mata uang

yang saling melengkapi dan sama pentingnya.

16) Tanpa kekerasan

Pelaksanaan program pengembangan masyarakat harus dilaksanakan tanpa

mempergunakan kekerasan fisik seperti: paksaan, hukuman, militerisme, dll.

Kekerasan yang bersifat laten dalam bentuk cemooh, teguran yang

menyinggung perasaan, gunjingan, dll juga harus dihindarkan.

17) Inklusif

Program pengembangan masyarakat tidak boleh meninggalkan seseorang atau

kelompok tertentu. Hal ini rentan terjadi pada pihak-pihak di masyarakat

lemah secara struktural misalnya kaum perempuan, anak-anak, penyandang

Page 78: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

75 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

disabilitas, dll. Program pengembangan masyarakat perlu memberikan

perhatian yang lebih kepada pihak-pihak ini agar ikut merasakan manfaat

program yang dilaksanakan.

18) Konsensus

Dalam sebuah program pengembangan masyarakat tidak dapat dipungkiri

akan ada kemungkinan pihak-pihak yang menolak. Terhadap merek

hendaknya diupayakan munculnya sebuah konsensus yang dilandasi dengan

semangat tanpa kekerasan dan inklusivitas. Pendekatan konsensus hanya

dapat bekerja dengan persetujuan dan melahirkan solusi yang akan menjadi

milik bersama. Seringkali konsensus tidak dapat dicapai dengan cara yang

mudah dalam waktu yang singkat. Meskipun demikian, pencapaian konsensus

harus terus diupayakan secara maksimal.

19) Kerja sama

Kerjasama merupakan prinsip yang harus dikedepankan dalam program

pengembangan masyarakat. Kerjasama dapat didorong dengan menciptakan

skenario agar pihak-pihak yang berkepentingan bersedia bekerja sama. Jika

diperlukan, dapat diberikan imbalan kepada berbagai pihak yang bersedia

melakukan kerjasama. Dalam jangka panjang, kerjasama akan mendorong

pihak-pihak yang berkepentingan untuk “sharing” perasaan dan permasalahan

sekaligus berupaya secara bersama-sama menyelesaikan permasalah yang

sedang dihadapi.

20) Partisipasi

Partisipasi dari seluruh anggota masyarakat sangat diperlukan. Setiap orang

diyakini memiliki kemampuan yang dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan

program pengembangan masyarakat. Dengan partisipasi seluruh anggota

masyarakat permasalahan akan semakin mudah untuk diselesaikan.

21) Mendefinisikan kebutuhan

Dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai pihak, definisi kebutuhan bisa

sangat bervariasi. Kesulitan yang kemudian muncul adalah penentuan mana

yang merupakan kebutuhan masyarakat dan mana yang merupakan kebutuhan

yang bersifat pribadi. Untuk dapat menentukan kebutuhan mana yang

Page 79: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

76 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

merupakan kebutuhan masyarakat maka diperlukan sebuah dialog antara

semua pihak yang berkepentingan.

3. Strategi Pengembangan Masyarakat

Dalam melaksanakan pengembangan masyarakat terdapat 3 strategi yang

dapat dilaksanakan secara terpisah ataupun bersama-sama. Strategi tersebut

adalah:

1) Modifikasi pola sikap dan perilaku dengan pendidikan

Pendidikan mampu mengubah sikap dan prilaku seseorang. Pendidikan dapat

diberikan secara formal maupun nonformal. Pendidikan formal dilakukan di

sekolah-sekolah formal pada berbagai jenjang pendidikan sedangkan

pendidikan nonformal dapat dilakukan di keluarga, masyarakat, perkumpulan,

dan sebagainya.

2) Mengubah kondisi sosial dengan mengubah kebijakan-kebijakan organisasi

formal

Upaya ini dapat dilakukan dengan ikut serta dalam proses pengembilan

keputusan dalam organsasi formal. Hal ini dapat diilustrasikan ketika pihak-

pihak yang berkepentingan dengan sebuah program pengembangan

masyarakat mengikuti proses penyusunan anggaran di pemerintahan desa,

kecamatan, kabupaten, dst. Dalam proses penganggaran ini, diupayakan agar

program yang diselenggarakan mendapatkan pendanaan sebagai pemicu

terselenggaranya sebuah program pengembangan masyarakat.

3) Reformasi peraturan dan sistem fungsional di masyarakat

Tidak dapat dipungkiri salah satu penyebab kegagalan sebuah pengembangan

masyarakat adalah adanya tata aturan yang menghambat pelaksanaan

program. Peraturan ini dapat berupa aturan yang bersifat formal maupun nilai

dan norma yang hidup di masyarakat. Sebagaimana contoh dalam sebuah

masyarakat adanya hambatan bagi seorang perempuan untuk menjadi

pemimpin. Meskipun merupakan aturan nonformal dan tidak tertulis namun

hal ini tentu saja menyulitkan ketika program pengembangan masyarakat

dilakukan untuk kaum perempuan. Dalam kondisi seperti ini perlu dilakukan

Page 80: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

77 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

penyadaran sehingga perempuan dapat diterima untuk menjadi pemimpin.

Meskipun tidak mudah, upaya perubahan perlu dilakukan dengan

mengadakan dialog kepada semua pihak yang dapat mempengaruhi

perubahan tata aturan informal tersebut.

D. Metode Perencanaan Partisipasi Aktif

Dalam dimensi praksis, pengembangan masyarakat membutuhkan metode

penerapannya. Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, metode-metode

tersebut diantaranya adalah; 1) Environmental Scanning, 2) Logical Framework,

3) Participatory Impact Monitoring, 4) Focus Group Discussion, dan 5)

Zielobjectiev Orientierte Project Planning. Sebagaimana yang dikemukan

Nasdian (2014) Zielobjectiev Orientierte Project Planning atau yang dikenal pula

dengan Metode Perencanaan Partisipasi Aktif merupakan metode yang paling

populer di Indonesia dikarenakan berbagai keunggulan yang dimilikinya.

Keunggulan tersebut adalah: 1) kemampuannya untuk menjamin konsistensi

berpikir dengan prosedur yang teratur dan praktis sehingga dapat menghasilkan

sebuah kerangka kerja yang logis, 2) mampu memberikan indikator kinerja

dengan baik dan 3) menekankan konsensus melalui dialog antara pihak-pihak

yang berkepentingan.

Berikut ini akan disajikan tahapan yang dapat dilakukan ketika

Perencanaan Partisipasi Aktif dipilih sebagai metode pengembangan masyarakat

berikut sebuah ilustrasi sederhana.

1. Analisis masalah

Dalam tahapan ini ditelaah permasalahan yang dialami oleh sebuah

masyarakat. Penelaahan ini dilakukan dengan:

1) Memastikan semua orang yang terkait dilibatkan dalam analisis masalah

2) Menuliskan rumusan singkat mengenai „permasalahan inti‟ yang dituliskan

dalam sebuah kartu yang ditempelkan di papan. Rumuskan masalah

lainnya/kondisi negatif yang menyebabkan „permasalahan inti‟ dan letakkan

kartu-kartu tersebut di atas kartu „permasalahan inti‟

Page 81: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

78 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

3) Rumuskan masalah lainnya/kondisi negatif yang disebabkan oleh

„permasalahan inti‟ dan letakkan kartu- kartu tersebut di bawah kartu

„permasalahan inti‟

4) Tunjukkan hubungan sebab-akibat dalam kartu- kartu tersebut dengan tanda

panah

5) Periksa secara keseluruhan dan lakukan perluasan untuk menjamin keabsahan

dan kesempurnaan analisis.

Rangkaian Analisis masalah dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1 Hubungan Masalah Inti dengan Penyebab serta Akibatnya

2. Tahapan Analisis Tujuan

Dalam tahapan ini ditentukan tujuan yang ingin dicapai sebagai akibat dari

upaya pemecahan masalah. Tahapannya adalah:

1) Gantilah kata-kata negatif yang menyebabkan atau disebabkan oleh

„permasalahan inti‟ ke dalam pernyataan positif

2) Teliti semua tujuan dan hubungan „permasalahan inti‟ dan penyebab serta

akibatnya. Pastikan semuanya layak dan beralasan

Permasalahan Inti: Tingginya angka kematian ibu melahirkan

Penyebab permasalahan inti: - Perempuan belum diutamakan dalam keluarga - Adanya sikap fatalistik yang berwujud keyakinan bahwa kematian

ditentukan oleh Tuhan - Pelayanan kesehatan yang tidak memadai - Kebijakan pemerintah yang tidak mendukung

Akibat permasalahan inti: - Kesejahteraan keluarga merosot

- Rentan menimbulkan kerawanan sosial di masyarakat

Page 82: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

79 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

Analisis Tujuan atau kondisi yang diinginkan tergambar pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Kondisi yang Diingankan

3. Tahapan Analisis Alternatif

Berdasarkan analisis tujuan, langkah selanjutnya adalah memilih beberapa

alternatif tindakan yang dapat dipilih. Tahapan ini dilakukan dengan:

1) Mempelajari hubungan penyebab dan akibat dalam „permasalahan inti‟

2) Menilai kelayakan proyek yang akan dilakukan dengan mempertimbangkan

sasaran, jangka waktu, peluang, dampak lingkungan, dana, biaya, dan

sebagainya.

Dari ilustrasi yang diberikan terdapat beberapa alternatif program bisa

dipilih yaitu 1) mengadakan edukasi dan dialog agar masyarakat dapat

memposisikan perempuan secara lebih baik sehingga kepentingan perempuan

utamanya ibu hamil dapat lebih diperhatikan, 2) menyelenggarakan edukasi dan

dialog sehingga masyarakat dapat memahami bahwa meskipun kematian ibu

melahirkan adalah sebuah takdir namun manusia wajib melakukan pencegahan

secara maksimal, 3) menyediakan jasa layanan kesehatan yang memadai, 4)

mendesak pemerintah agar menciptakan program beserta anggaran yang memadai

untuk mengurangi tingkat kematian ibu melahirkan.

Kondisi di Masyarakat - Perempuan mendapatkan perhatian yang layak dalam keluarga - Meskipun menyadari bahwa kematian adalah kuasa Tuhan namun

manusia wajib mengupayakan agar terhindar dari kematian - Pelayanan kesehatan yang memadai - Kebijakan pemerintah yang mendukung

Rendahnya angka kematian ibu melahirkan

- Kesejahteraan keluarga lebih terjaga

- Potensi kerawanan sosial dapat dihindari

Page 83: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

80 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

Dari berbagai alternatif program ini, dengan memperhatikan segenap

sumber daya yang dimiliki serta kondisi yang dihadapi, maka diilustrasikan

bahwa program yang dipilih adalah memberikan edukasi kepada masyarakat

tentang pentingnya memposisikan perempuan secara layak dalam keluarga

sekaligus menumbuhkan kesadaran bahwa meskipun kematian adalah kuasa

Tuhan namun manusia tidak dapat bersikap fatalistis dan harus melakukan

berbagai upaya untuk menjaga kesehatan sehingga terhindar dari kematian.

4. Analisis peran

Analisis yang dilakukan untuk memetakan peran dari semua orang,

kelompok, organisasi, lembaga yang berhubungan/berkepentingan dengan suatu

program. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat kartu yang berisi

nama, hubungan/kepentingan dengan program, keinginan dan harapan mereka,

potensi serta kelemahannya, dan konsekuensi mereka terhadap program. Contoh

kartu peran dapat dilihat pada Gambar 5.3.

Gambar 5.3 Form Kartu Peran

Kartu Analisis Peran

Nama : Tuan A (Kepala Desa) Kepentingan: Berkepentingan terhadap peningkatan kesejahteraan warga

yang salah satu indkatornya adalah rendahnya tingkat kematian ibu melahirkan

Potensi : Memiliki kekuasaan yang dapat memaksa warga masyarakat untuk mengikuti program edukasi

Konsekuensi : Pihak yang dapat dimintai bantuan memobilisasi masyarakat untuk mengikuti program edukasi dengan baik.

Kartu Analisis Peran

Nama : Tuan B (Tokoh masyarakat) Kepentingan: Mempertahankan budaya yang memposisikan laki-laki/anak

laki-laki sebagai pewaris keluarga sehingga wajar jika menerima sumber daya yang lebih baik dan perempuan sebaliknya

Hambatan : Memiliki pengaruh untuk mengurangi minat masyarakat dalam mengikuti program edukasi

Konsekuensi : Pihak yang harus diajak berdialog sehingga hambatan yang ditimbulkan dapat berubah menjadi dukungan

Page 84: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

81 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

Dalam prakteknya, Kartu Analisis Peran ini tentunya harus dipersiapkan

untuk semua pihak yang berperan bagi keberhasilan ataupun kegagalan program

yang bersangkutan.

5. Menyusun Matriks Perencanaan Partisipasi Aktif

Langkah terakhir sebelum pelaksanaan program adalah menyusun MPPA

yang terdiri dari beberapa kolom sebagaimana yang diilustrasikan pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2 Ilustrasi Matriks Perencanaan Partisipasi Aktif

No Nama

Program

Latar

Belakang

Pelaksana

-an

Luaran

Proyek

Pihak yang

berpenga-

ruh

Indikator

Keber-

hasilan

Sumber

data

inidikator

keber-

hasilan

1 Edukasi

untuk

Mencipta-

kan

Kesadaran

atas

Kesehatan

Perempuan

dan

Menghi-

langkan

sifat

Fatalistik

Tingginya

angka

kematian

ibu

melahir-

kan

Timbulnya

kesadaran

akan

pentingnya

menjaga

kesehatan

perempuan

dan

menghindar

-kan sifat

fatalistik

1) Kepala

desa,

2) tokoh

masyara

-kat,

3) tenaga

medis,

4) suami,

5) kelurah-

an

6) sekolah

1) Adanya

perhatian

kepada

kesehatan

perem-

puan

khusus-

nya ibu

hamil

2) Hilang-

nya sifat

fatalistik

di

masyara-

kat

Survey,

notulen

diskusi,

observasi

E. Simpulan

Keberhasilan pembangunan di Indonesia selama ini seringkali

diindikasikan dengan keberhasilan dalam mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi

yang tinggi. Namun, data empirik menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi

yang tinggi tidak secara langsung berkorelasi dengan terjawabnya permasalahan

yang dihadapi masyarakat. Kondisi seperti ini terjadi karena pertumbuhan

ekonomi di Indonesia mengandalkan kepada utang dan penanaman modal asing

Page 85: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

82 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

sehingga pertumbuhan ekonomi sebagian besar dinikmati oleh pemilik modal

bukannya masyarakat Indonesia pada umumnya.

Liberalisasi ekonomi yang dilakukan dengan membuka penanaman modal

asing dan menerima utang luar negeri haruslah mendapatkan tandingannya.

Sistem ekonomi kerakyatan merupakan sistem ekonomi yang dapat menjadi

tandingan karena sistem ini berpusat kepada rakyat dengan kredo “dari, oleh dan

untuk rakyat”. Dalam tataran mikro, kredo ini salah satunya dapat diterapkan

dengan pelaksanaan program-program pengembangan masyarakat.

Pengembangan masyarakat haruslah dilakukan dengan filosofi people

centered development yang menitikberatkan pada manusia sebagai pelaku selaku

pihak yang menikmati hasilnya. Oleh sebab itu, segenap swadaya kolektif

masyarakat sangatlah ditonjolkan dengan peran pihak luar sebagai fasilitator.

Dengan melaksanakan program-program pengembangan masyarakat, diharapkan

berbagai pihak dapat turut serta membantu menyelesaikan berbagai permasalahan

yang terjadi di masyarakat.

Page 86: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

83 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Ekonomi Kerakyatan

DAFTAR PUSTAKA

Atmadja, A.T. 2011. Penyertaan Modal Sosial dalam Struktur Pengendalian Intern

LPD (Studi Kasus pada LPD Desa Pakraman Penglatan, Kecamatan

Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali). Jurnal Ilmiah Akuntansi dan

Humanika Vol. 1, No. 1 Desember 2011.

Awang, S.A. 2014. Konsep Ekonomi Kerakyatan dan Aplikasinya pada Sektor

Kehutanan. Diakses pada tanggal 30 Mei 2017 di

www.ekonomirakyat.ugm.ac.id

Forse, Michel. 2004. “Hubungan Sosial Sebagai Sumber Daya”. Dalam Philippe

Cabin dan Jean François Dortier, ed. Sosiologi Sejarah dan Berbagai

Pemikirannya. [Penerjemah: Ninik Rochani Sjams]. Yogyakarta: Kreasi

Wacana.

Fukuyama, Fransis. 2002. Trust. Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran.

[Penerjemah: Ruslani]. Yogyakarta: CV. Qalam.

Giddens, Anthony. 2003. Jalan Ketiga & Kritik-kritiknya. [Penerjemah: Imam

Khoiri, Yogyakarta: IRCiSod.

Ife, J. 1995. Community Development: Creating Community Alternatives, Vision,

Analysis and Parctice. Melbourne: Longman.

Irawan dan M. Suparmoko. 2002. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta: BPFE

Kenny, S. 1994. Developing Communities for The Future: Community

Development in Australia. Melbourne: Thomas Nelson.

Limbong, B. 2015. Ekonomi Kerakyatan dan Nasionalisme Ekonomi. Jakarta:

Pustaka Margaretha.

Nasdian, F. T. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia.

Soetomo. 2012. Pembangunan Masyarakat Merangkai Sebuah Kerangka.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Stiglitzt, J. 2006. Making Globalization Work. New York: WW Norton &

Company.

van Beers dan L.A. Colley. 1972. Survey of Community Development Java

Indonesia. Ontario: University of Gulph.

Theresia, A, K.S Andini, P.G.P. Nugraha, dan T. Mardika. 2014. Pembangunan

Berbasis Masyarakat Bandung: Alfabeta.

Yustika, AE. 2014. “Ilusi Pertumbuhan Ekonomi” Kompas 21 Maret 204.

Halaman: 4 .

Page 87: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

84 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

BAB VI

KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

Kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia. Menurut UU Kesehatan

RI No. 9 Th 1960 dan UU No. 23 Th 1992, kesehatan ialah keadaan sejahtera dari

badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara

sosial dan ekonomis. World Health Organization (WHO) mendefinisikan ”a

complete state of physicall, mental and social not merelly the absence of disease

and infirmity. ” Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan

untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya

derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia,

pemerintah, dan swasta secara bersama-sama.

Kesehatan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik kesehatan individu

maupun kesehatan masyarakat. Menurut H.L Blumm terdapat empat faktor yang

dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu faktor perilaku, faktor

lingkungan, faktor keturunan dan pelayanan kesehatan. Keempat faktor diatas

sangat berkaitan dan saling mempengaruhi. Dari berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi kesehatan tersebut, faktor lingkungan merupakan salah satu faktor

yang memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kesehatan, sehingga

kesehatan lingkungan perlu mendapat perhatian khusus

Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan

lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya

status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan

tersebut antara lain mencakup: perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja),

penyadiaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah),

rumah hewan ternak (kandang), dan sebagainya. Kontribusi lingkungan dalam

mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di samping masalah

perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Pentingnya

lingkungan yang sehat ini telah dibuktikan oleh WHO dengan penyelidikan-

penyelidikan di seluruh dunia. Berdasarkan hasil penyelidikan tersebut dapat

Page 88: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

85 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

ditemukan angka kematian (mortality) dan angka perbandingan orang sakit

(morbidity) yang tinggi, serta sering terjadinya endemi di tempat-tempat atau

daerah yang higiene dan sanitasi lingkungannya jelek.

Menurut WHO yang telah melakukan penyelidikan-penyelidikan di

negara-negara yang sedang berkembang terdapat banyak penyakit kronis endemis,

sering terjadi epidemi, masa hidup yang pendek serta angka kematian bayi dan

anak-anak yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh beberapa aspek yaitu:

1) Persediaan air untuk rumah tangga yang kotor

2) Infeksi karena banyaknya kotoran-kotoran misalnya kontak langsung maupun

tidak langsung dengan kotoran manusia

3) Infeksi karena karena anthropoda yaitu sebangsa kelabang, luwing, binatang

melata lainnya serta vektor-vektor yang lain

4) Pengotoran makanan dan minuman

5) Perumahan penduduk yang jelek dan sempit serta berdesak-desakan

6) Penyakit-penyakit hewan yang berhubungan dengan manusia.

Akibat kemajuan teknologi dalam usaha untuk meningkatkan

kesejahteraan hidup sering menimbulkan polusi ataupun pencemaran lingkungan,

misalnya pencemaran air, udara dan tanah sehingga menyebabkan merosotnya

kualitas air, udara, dan tanah. Hal tersebut tentu akan dapat mengganggu

kesehatan. Berbagai permasalahan kesehatan lingkungan, saat ini banyak

ditemukan di Indonesia, antara lain penyediaan air bersih, pembuangan

kotoran/tinja, kesehatan pemukiman, pembuangan sampah, serangga dan binatang

pengganggu serta penyediaan makanan dan minuman. Berdasarkan atas hal-hal

tersebut di atas maka usaha dalam higiene dan sanitasi lingkungan di Indonesia

ditekankan pada:

1) Penyediaan air rumah tangga yang baik, cukup kualitas dan kuantitas,

2) Pembuangan sampah dan air limbah yang teratur,

3) Mendirikan perumahan yang sehat, dan

4) Pembasmian binatang penyebar penyakit.

Untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk

menciptakan lingkungan sehat telah dipilih empat indikator, yaitu persentase

Page 89: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

86 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

keluarga yang memiliki akses air bersih, presentase rumah sehat, keluarga dengan

kepemilikan sarana sanitasi dasar serta Tempat Umum dan Pengolahan Makanan

(TUPM).

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah ataupun swasta untuk

memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan, seperti pembangunan sarana

sanitasi dasar, pemantauan dan penataan lingkungan, pengukuran dan

pengendalian kualitas lingkungan. Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi

masyarakat yang berkaitan langsung dengan masalah kesehatan meliputi

penyediaan air bersih, jamban sehat, perumahan sehat yang biasanya ditangani

secara lintas sektor. Selain pembangunan infrastruktur berupa sarana sanitasi

dasar, selanjutnya diharapkan adanya pembangunan kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan lingkungan sehingga akan dapat meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

A. Pengertian Kesehatan Lingkungan

Pengertian kesehatan lingkungan menurut WHO adalah “Those aspects of

human health and disease that are determined by factors in the environment. It

also refers to the theory and practice of assessing and controlling factors in the

environment that can potentially affect health.” Atau bila disimpulkan “Suatu

keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat

menjamin keadaan sehat dari manusia.”

Pengertian kesehatan lingkungan menurut HAKLI (Himpunan Ahli

Kesehatan Lingkungan Indonesia), yaitu “Suatu kondisi lingkungan yang mampu

menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan

lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat

dan bahagia.” Sedangkan yang dimaksud dengan sanitasi lingkungan adalah status

kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran,

penyediaan air bersih dan sebagainya (Notoadmojo, 2003).

Beberapa indikator dapat kita perhatikan untuk mengetahui lingkungan

yang sehat, antara lain:

Page 90: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

87 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

1) Keadaan Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat

kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu

100 0C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.

2) Keadaan Udara

Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat zat-zat yang

diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat

yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).

3) Keadaan tanah

Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu tumbuhan,

dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.

4) Suara/kebisingan

Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang

dapat mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.

B. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam

pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992, ruang lingkup kesehatan lingkungan ada

8, yaitu :

1) Penyehatan Air dan Udara

2) Pengamanan limbah padat/sampah

3) Pengamanan limbah cair

4) Pengamanan limbah gas

5) Pengamanan radiasi

6) Pengamanan kebisingan

7) Pengamanan vektor penyakit

8) Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

C. Masalah-masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk

lebih dari 200 juta jiwa, menyebabkan masalah kesehatan lingkungan di Indonesia

Page 91: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

88 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

menjadi sangat kompleks terutama di kota-kota besar. Hal tersebut disebabkan,

antara lain:

1) Urbanisasi penduduk

Di Indonesia, terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desa ke

kota. Terbatasnya lapangan pekerjaan mengakibatkan penduduk desa

berbondong-bondong datang ke kota besar mencari pekerjaan. Mereka yang

datang ke kota tidak dibekali dengan keterampilan yang memadai sehingga

sebagian besar mereka bekerja sebagai pekerja kasar seperti pembantu rumah

tangga, kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung bahkan menjadi pengemis

dan pengamen jalanan yang secara tidak langsung membawa dampak sosial

dan dampak kesehatan lingkungan, seperti munculnya permukiman kumuh

dimana-mana.

2) Pembuangan sampah

Sampah sering dibuang tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem

pembuangan semacam itu selain memerlukan lahan yang cukup luas dan juga

menyebabkan pencemaran pada udara, tanah, dan air. Selain hal tersebut,

lahannya juga dapat menjadi tempat berkembangbiaknya vektor penyakit

menular.

3) Penyediaan sarana air bersih

Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, hanya sekitar 60% penduduk

Indonesia mendapatkan air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk

perkotaan, selebihnya mempergunakan sumur atau sumber air lain. Sumber

air selain PDAM tersebut belum sering tidak memenuhi syarat kesehatan

sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit di masyarakat.

4) Pencemaran udara

Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi nilai ambang batas

normal terutama di kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan bermotor.

Selain itu, hampir setiap tahun asap tebal meliputi wilayah nusantara bahkan

sampai ke negara tetangga akibat pembakaran hutan untuk lahan pertanian

dan perkebunan.

Page 92: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

89 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

5) Pembuangan limbah industri dan rumah tangga

Hampir semua limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga dan industri

dibuang langsung dan bercampur menjadi satu ke badan sungai atau laut,

ditambah lagi dengan kebiasaan penduduk melakukan kegiatan MCK di

bantaran sungai. Akibatnya, kualitas air sungai menurun dan apabila

digunakan untuk air baku memerlukan biaya yang tinggi.

6) Bencana alam/pengungsian

Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering terjadi

di Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang tentunya menambah

banyak permasalahan kesehatan

7) Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah

Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah seringkali menimbulkan

masalah baru bagi kesehatan lingkungan. Contoh, pemberian izin tempat

permukinan, gedung atau tempat industri baru tanpa didahului dengan studi

kelayakan yang berwawasan lingkungan dapat menyebabkan terjadinya

banjir, pencemaran udara, air, dan tanah serta masalah sosial lain

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah ataupun swasta untuk

memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan, seperti pembangunan sarana

sanitasi dasar, pemantauan dan penataan lingkungan, pengukuran dan

pengendalian kualitas lingkungan. Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi

masyarakat yang berkaitan langsung dengan masalah kesehatan meliputi

penyediaan air bersih, jamban sehat, perumahan sehat yang biasanya ditangani

secara lintas sektor. Selanjutnya pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan

pembangunan yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran

lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat

secara keseluruhan harus disiapkan untuk dapat memiliki kesadaran lingkungan

yang lebih baik. Pada saat ini kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang

lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan profesionalisme yang lebih

baik. Dengan demikian dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan

adanya teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada

Page 93: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

90 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

metodologi mengukur dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh

adanya pembangunan, serta berbagai teknologi dalam memperbaiki dan menjaga

lingkungan yang sehat. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam

kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut.

1. Penyediaan Air Bersih

Pada umumnya semua air telah terkontaminasi atau terkena oleh kotoran,

baik kotoran yang mengalir di permukaan tanah, di sungai, di danau maupun air

yang telah meresap ke dalam tanah. Di kota-kota besar yang telah ada saluran air

minum, air bersih tidak menjadi masalah. Akan tetapi di perdesaan air minum

masih merupakan masalah dalam kesehatan.

Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari yang

kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Air minum adalah air yang kualitasnya telah memenuhi syarat kesehatan dan

dapat langsung diminum.

Adapun syarat-syarat air minum yang sehat antara lain:

1) Syarat Fisik

Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening ( tak berwarna ),

tidak berasa, suhu dibawah suhu udara luarnya,

2) Syarat Bakteriologis

Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri,

terutama bakteri patogen.

3) Syarat Kimia

Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu di dalam jumlah

yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di dalam

air, akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.

Sumber-Sumber Air Minum:

1) Air Hujan

Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum. Tetapi air hujan

ini tidak mengandung kalsium.

Page 94: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

91 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

2) Air sungai dan air danau

Menurut asalnya sebagian dari air sungai dan air danau juga dari air hujan

yang mengalir melalui saluran-saluran ke dalam sungi atau danau ini. Air ini

sudah terkontamininasi atau tercemar oleh berbagai macam kotoran, oleh

karena itu bila akan dijadakan air minum harus diolah terlebih dahulu.

3) Mata Air

Air yang keluar dari mata air ini biasanya berasal dari tanah yang muncul

secara alamiah. Oleh karena itu, air mata air ini bila belum tercemar oleh

kotoran sudah dapat dijadikan air minum langsung.

4) Air sumur dangkal

Air ini keluar dari tanah, maka juga disebut air tanah. Air berasal dari lapisan

air di dalam tanah yang dangkal.

5) Air sumur dalam

Air ini berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah. Dalamnya permukaan

tanah biasanya di atas 15 meter.

Sumber air yang paling banyak digunakan di masyarakat Indonesia adalah

air dalam tanah dalam bentuk air sumur. Kurang lebih 45% masyarakat Indonesia

masih menggunakan sumur sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari. Agar

sumur memenuhi syarat kesehatan sebagai air untuk keperluan rumah tangga,

maka air sumur harus dijaga kebersihannya atau dilindungi dari pengotoran.

Adapun sumur yang baik harus memenuhi syarat-syarat kesehatan lokasi

dan konstruksi. Yang perlu diperhatikan agar sumur tidak tercemar atau terhindar

dari pengotoran ialah jarak sumur dengan WC (Septik Tank), lubang galian

sampah, lubang galian untuk pembuangan air limbah (cesspool) dan sumber-

sumber pengotoran lainnya.

Meskipun sumur sudah dibuat menurut aturan-aturan kesehatan tetapi

kemungkinan pengotoran pada saat pembuatannya dan saat pemakaiannya selalu

ada. Maka air sumur perlu didesinfeksi. Bahan yang dipakai untuk desinfeksi

(desifektan) yang dipergunakan adalah kaporit. Buatlah campuran kaporit dengan

air. Perbandingannya 20 liter air dengan ½ sendok makan kaporit. Sedangkan

Page 95: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

92 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

untuk sumur pompa sebagi berikut; buatlah larutan kaporit sebanyak 20 liter air

dengan 2 sendok makan kaporit.

Permasalahan yang sering dijumpai bahwa kualitas air tanah maupun air

sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum

yang sehat bahkan di beberapa tempat tidak layak untuk diminum. Air yang layak

diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis,

kimiawi dan bakteriologis, dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jadi jika

ada satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak

untuk diminum. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas

tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat

maupun tidak langsung dan secara perlahan.

Gambar 6.1 Pencemaran Air dan Tanah di Permukiman Padat Penduduk Bantaran

Kali di Jakarta

Ada beberapa cara pengolahan air minum antara lain sebagai berikut :

1) Pengolahan Secara Alamiah

Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan (storage) dari air yang

diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti air danau, air kali, air sumur

dan sebagainya.

Page 96: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

93 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

2) Pengolahan Air dengan Menyaring

Penyaringan ini secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil, ijuk dan

pasir. Lebih lanjut akan diuraikan kemudian. Penyaringan pasir dengan

tenologi tinggi dilakukan oleh P.A.M ( Perusahaan Air Minum ).

3) Pengolahan Air dengan Menambahkan Zat Kimia

Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam, yakni zat kimia yang

berfungsi untuk kongulasi, dan akhirnya mempercepat pengendapan, (

misalnya tawas ).

2. Pembuangan Sampah dan Limbah Cair

Yang dimaksud dengan sampah adalah semua zat/benda yang sudah tidak

terpakai lagi baik yang berasal dari rumah-rumah maupun sisa dari proses

industri. Jenis-jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada

yang berupa sampah rumah tangga, sampah industry, sampah pertanian, sampah

perkebunan, sampah peternakan, sampah perkantoran, sekolah dan sebagainya.

Berdasarkan asal atau sifat kimia sampah padat dapat digolongkan menjadi

dua yaitu:

1) Sampah organik. Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-

bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba. Sampah ini dengan mudah

dapat diuraikan melalui prose salami, misalnya sayuran, daun, ranting, buah-

buahan, dll

2) Sampah nonorganik. Sampah non organik adalah sampah yang dihasilkan

dari bahan-bahan non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses

teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik ini sebagian besar

tidak dapat diuraikan oleh alam/ mikroorganisme secara keseluruhan,

sementara sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama,

Contohnya: botol plastik, botol gelas, tas plastik dan kaleng, dan lain-lain.

Agar sampah tidak mengganggu kesehatan manusia maka pembuangan

sampah perlu diatur sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan

mengganggu kesehatan. Untuk itu maka perlu mendapat perhatian tentang :

Page 97: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

94 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

1) Penyimpanan

Penyimpanan sampah untuk setiap rumah cukup 1 m³. Tempat sampah

sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.

Tempat sampah supaya ditutup rapat sehingga tidak menarik perhatian

serangga atau tikus.

2) Pengumpulan

Pengumpulan sampah dapat dilakukan baik secara perorangan, oleh

pemerintah, atau oleh swasta.

3) Pembuangan

Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

Land Fill; Sampah dibuang pada tanah yang rendah.

Individual Incineration (dibakar); Sampah dari rumah dikumpulkan

sendiri, kemudian dibakar sendiri.

Incineration dengan incinerator khusus; Cara ini dikerjakan oleh

pemerintah.

Pulverization (digiling); Cara pulverization ialah semua sampah baik

garbage maupun rubbish digiling (dihaluskan) dengan alat khusus

kemudian setelah halus dibuang ke laut.

Composting (dibuat pupuk); Sampah dikumpulkan kemudian digunakan

sebagai pupuk untuk penyubur tanaman di sawah.

Recycling, yaitu sebagian sampah-sampah yang masih dapat dipakai,

diambil, dan digunakan lagi dibuat menjadi baru.

Hog feeding; Hog feeding dapat sebagai makanan ternak sisa-sisa sayuran

atau ampas tahu atau pembuatan tapioka ini dapat untuk makanan ternak.

Pembuangan air limbah.

Untuk air limbah, terdapat beberapa cara pembuangannya, yaitu:

1) Dengan cara pengenceran. Caranya ialah air limbah dibuang ke laut, ke

danau, atau ke sungai yang airnya mengalir begitu besar.

2) Dengan cara Cesspool; Ceespool ini menyerupai sumur tetapi hanya

dipergunakan untuk menampung air limbah saja.

Page 98: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

95 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

3) Sistem riool (Sewerage); Sistem riool ini merupakan cara pembuangan air

limbah di kota-kota dan selalu harus termasuk rencana pembangunan kota.

Semua air limbah baik dari rumah-rumah penduduk dan dari perusahaan-

perusahaan dialirkan ke system riool. Riool yang dipakai juga untuk

menampung air hujan ini yang disebut dengan Combined system, tetapi bila

yang menampung air hujan itu dipisahkan disebut Separated system. Supaya

tidak merugikan aliran di bawah maka di ujung kota dibuat pengolahan

dahulu. Proses pengolahan tersebut ialah:

Penyaringan (Screening),

Pengendapan (Sedimentation),

Proses Biologis,

Disaring dengan pasir (Sand Filter),

Dengan Disenfeksi, dan

Pengenceran.

Gambar 6.2 Pencemaran Air Akibat Pembuangan Limbah Industri

3. Pengotoran Udara (Air Pollution)

Udara yang bersih sangat penting untuk kesehatan kita. Sebaliknya udara

yang kotor akan mengganggu terhadap kesehatan bahkan dapat berakibat buruk

terhadap kesehatan. Sebetulnya pengotoran udara sudah lama menjadi masalah

Page 99: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

96 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

terhadap kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara industri atau kota

besar dimana banyak terdapat pabrik-pabrik dan banyak kendaraan bermotor

tanpa adanya pohon yang rindang.

Gambar 6.3 Polusi udara akibat kepulan asap kendaraan bermotor.

Namun dewasa ini di kota kota besar telah dilaksanakan adanya

penghijauan selain untuk keindahan juga untuk kebersihan udara yang penuh

dengan berbagai macam pengotoran diantaranya adalah asap dari kendaraan

bermotor yang berupa CO2.

Pengotoran udara dapat terjadi karena: (1) proses pembakaran dari pabrik-

pabrik, kendaraan, dari rumah tangga dan sebagainya, (2) juga dari debu-debu

tanah yang berterbangan karena tertiup angina, (3) virus dan bakteri dari

pernafasan penderita penyakit, (4) dari tepung sari dan spora tumbuh-tumbuhan,

dan (5) dan lain-lain kotoran.

Zat-zat yang berada di udara yang dapat membahayakan antara lain ialah:

(1) CO, CO2, H2S, HCl, NO, NO2, O3, SO2, (2) debu-debu logam seperti; seng,

arsen, timah silica, (3) debu dari kapas, asbest, tepung sari bunga dari segala

macam tumbuhan, dan (4) makhluk hidup seperti; virus, bakteri dan lain-lain. Zat-

zat tersebut diatas apabila kadarnya melebihi standar yang ditetapkan akan dapat

membahayakan kesehatan bahkan dapat menimbulkan kematian.

Sumber dari karbon monoksida (CO) berasal dari kebakaran hutan dan

kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (bensin, solar). Zat ini

Page 100: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

97 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

apabila terhirup oleh manusia akan mudah berikatan dengan Hb dibandingkan

oksigen sehingga dapat memicu penyakit jantung, nyeri dada, dll. Nitrogen

dioksida (NO2) juga berasal dari pembakaran kendaraan bermotor, industri,dll.

Apabila terhirup manusia bisa mengakibatkan penyakit paru-paru serta kerentanan

terhadap infeksi saluran pernafasan. Karbondioksida (CO2) berasal dari

pembakaran kendaraan bermotor dan juga dari sumber alami. Zat ini dapat

menimbulkan efek rumah kaca yang menyebabkan panas bumi meningkat

sehingga es di kutub akan mencair. Sulfur dioksida merupakan senyawa yang

berasal dari pembakaran industri minyak bumi, batubara atau letusan gunung

berapi. Zat ini apabila terhirup akan menyebabkan radang paru-paru dan

tenggorokan akibat terbentuknya asam sulfit.

4. Perumahan Sehat

Rumah untuk tempat tinggal maupun rumah yang dipakai untuk kantor

harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Karena keadaan rumah atau perumahan

merupakan salah satu faktor yang menentukan hygienic dan sanitasi/kesehatan

lingkungan. Lebih-lebih jamban dan WC di mana tempat tersebut jika tidak

dijaga kebersihannya akan merupakan tempat atau sumber vektor yaitu

tempat/benda yang dapat menimbulkan suatu penyakit.

Menurut Winslow rumah yang sehat harus memenuhi syarat:

1) Dapat memenuhi kebutuhan fisiologi,

Suhu ruangan sekitar 25˚ C pada rumah-rumah yang modern suhu ruangan

ini diatur dengan air conditioning.

Cukup pergantian udara/ventilasi.

Harus cukup penerangan baik siang maupun malam hari, kalau malam

yang ideal adalah penerangan listrik.

2) Dapat memenuhi kebutuhan psikologis,

Kebutuhan ini ialah keadaan rumah dan sekitarnya diatur sedemikian rupa

sehingga memenuhi rasa keindahan (aesthetis) sehingga penghuni rumah

ini merasa senang tinggal di rumah.

Juga adanya kebebasan di rumah bagi setiap keluarga yang tinggal di

Page 101: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

98 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

rumah.

Anak-anak yang sudah dewasa supaya mempunyai kamar sendiri-sendiri

sehingga privacynya harus tidak terganggu.

Harus mempunyai ruang duduk sekeluarga bila pada saat-saat tertentu

berkumpul.

Mempunyai ruang tamu sehingga kehidupan masyarakat dapat berjalan

baik.

3) Dapat menghindari terjadinya kecelakaan, dan

Konstruksi rumah dan bahan-bahan bangunan harus kuat dan tidak mudah

roboh.

Menghindari kecelakaan di kamar mandi atau sumur karena lantainya

licin.

Bahan jangan mudah terbakar.

Disediakan alat pemadam kebakaran.

4) Dapat menghindari terjadinya penyakit.

Adanya sumber air yang sehat, baik kualitas maupun kuantitasnya.

Pembuangan kotoran, air limbah, sampah yang baik.

Mencegah berkembangbiaknya vektor penyakit sejenis nyamuk, lalat,

tikus, kecoak dan lain-lainnya.

Cukup luas kamar dan ruang-ruang yang lain.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah rumah

antara lain :

1) Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis, maupun lingkungan

sosial. Maksudnya membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat

dimana rumah itu didirikan. Misal, rumah didaerah pedesaan sudah barang

tentu disesuaikan dengan kondisi sosial budaya pedesaan, misalnya bahannya,

bentuknya, menghadapnya, dan lain sabagainya.

2) Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat, hal ini dimaksudkan rumah

dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya. Untukm itu

Page 102: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

99 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

maka bahan-bahan setempat yang murah, misal bambu, kayu atap rumbai dan

sebagainya adalah merupakan bahan pokok pembuatan rumah.

3) Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat. Pada dewasa ini teknologi

perumahan sudah begitu maju dan sudah begitu modern. Akan tetapi

teknologi modern itu sangat mahal dan kadang-kadang tidak dimengerti oleh

masyarakat.

Syarat rumah sehat adalah sebagai berikut, ditinjau dari segi :

1) Bahan bangunan

Lantai: dapat berupa ubin/semen/kayu. Syarat yang penting disini adalah

tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim hujan

Dinding : dapat berupa tembok atau papan.

Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan, maupun

pedesaaan. Disamping atap genteng adalah cocok untuk daerah tropis, juga

dapat terjangkau oleh masyarakat dan masyarakat dapat membuatnya

sendiri. Atap seng dan asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan,

disamping mahal juga menimbulkan suhu panas dalam rumah.

Lain-lain

Kayu atau bambu untuk tiang yang dapat tahan lama.

2) Ventilasi

Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk

menjaga agar aliran udara di dalam ruangan tersebut tetap segar. Hal ini

berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap

terjaga. Fungsi kedua dari ventilasi adalah membebaskan udara ruangan dari

bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen.

Ada 2 macam ventilasi, yakni :

Ventilasi alamiah, dimana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi

secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada

dinding dan sebagainya.

Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk

mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin dan mesin pengisap

udara.

Page 103: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

100 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

3) Sumber cahaya

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak

terlalu banyak. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni :

Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting, karena dapat

membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah, seperti baksil TBC.

Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya

yang cukup.

Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah,

seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya.

4) Luas bangunan rumah

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya,

artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah

penghuninya. Luas bangunan yang optimum adalah apabila dapat

menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk tiap orang (tiap anggota keluarga).

5) Fasilitas Pendukung

Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut :

Peyediaan air bersih yang cukup,

pembuangan tinja,

pembuangn air limbah

pembuangan sampah,

fasilitas dapur, dan

Ruang berkumpul keluarga.

5. Pembuangan Kotoran Manusia

Yang dimaksud kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak

dipakai lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang

harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja, air seni dan CO2 sebagai

hasil dalam proses pernapasan.

1) Pengelolaan Pembuangan Kotoran Manusia

Untuk mencegah sekurang-kurangnya mengurangi kontaminasi tinja terhadap

lingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik,

Page 104: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

101 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

maksudnya pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban

yang sehat.suatu jamban disebut sehat untuk daerah pedesaan apabila

memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut,

Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya,

Tidak mengotori air tanah di sekitarnya,

Tidak menimbulkan bau

Mudah digunakan dan dipelihara.

2) Teknologi Pembuangan Kotoran Manusia Secara Sederhana

Jamban Cemplung, Kakus ( Pit Latrine )

Jamban cemplung ini sering kita jumpai di daerah pedesaan di jawa.

Tetapi sering kita jumpai jamban cemplung yang kurang sempurna, misal

tanpa rumah jamban dan tanpa tutup. Sehingga serangga mudah masuk ,

dan bau tidak bisa dihindari. Dalamnya pilatrine berkisar antara 1,5-3

meter saja. Sesuai dengan daerah pedesaan maka rumah kakus tersebut

dibuat dari bambu, dinding bambu dan atap daun kelapa maupun daun

padi. Jarak dari sumber air minum sekurang-kurangnya 15 meter.

Jambang Cemplung Berventilasi (Ventilasi Improved Vit Latrine =VIP

Latrine ).

Jambang ini hampir sama dengan jambang cemplung, bedanya lebih

lengkap, yakni menggunakan ventilasi pipa. Untuk daerah pedeaan pipa

ventilasi ini dapat dibuat dengan bambu.

Septic Tank

Latrin jenis septic tank ini merupakan cara yang paling memenuhi syarat,

oleh sebab itu,cara penbuangan tinja semacam ini yang di anjurkan. Septic

tank terdiri dari tangki sidementasi yang kedap air, dimana tinja dan air

buangan masuk dan mengalami dekomposisi. Didalam tangki ini tinja

akan berada dalam beberapa hari. Selama waktu tersebut tinja akan

mengalami 2 proses, yakni proses kimiawi dan proses biologis. Proses

kimiawi, akibat penghancuran tinja akan direduksi dan sebagian besar (

60-70 % ) zat-zat padat akan mengendap di dalam tangki sebagai “sluage“.

Page 105: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

102 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

Zat-zat yang tidak dapat hancur bersama-sama dengan lemak dan busa

akan mengapung dan membentuk lapisan yang menutup air dalam tangki

tersebut. Dalam proses biologis ini terjadi dekomposisi melalui aktivitas

abkteri anaerob dan fakultatif anaerob yang memakan zat-zat organic

dalam sludge dan scum. Hasilnya, selain terbentuknya gas dan zat cair

lainnya, adalah juga pengurangan volume sludge, sehingga

memungkinkan septic tank tidak cepat penuh.

6. Lingkungan Sekolah

Masalah lingkungan lain yang juga sering menjadi permasalahan adalah

lingkungan sekolah. Dengan terciptanya lingkungan sekolah yang rapi, bersih,

sehat, dan aman, kita mengharapkan, bahwa; (1). Proses belajar dan mengajar

akan dapat berjalan dengan lebih sempurna, (2). Murid dan guru akan merasa

tentram berada di lingkungan sekolah, (3). Murid dan guru akan mempunyai rasa

turut memiliki (sense of belonging) atas lingkungan sekolah, dan (4). Dalam diri

murid-murid akan tumbuh sikap positif berupa rasa senang dan cinta akan

lingkungan yang bersih.

Upaya pemeliharaan dan pembinaan lingkungan yang dapat dimasukkan ke

dalam program pendidikan kebersihan antara lain: (a). Pembersihan dan

pemeliharaan kebersihan ruang kelas, yang meliputi lantai, dinding, prabot, hiasan

dinding, dan lemari buku, (b). Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan halaman

sekolah, tempat penampungan sampah, ruang tempat bermain, lapangan olahraga,

dan taman bunga, (c). pembersihan dan pemeliharaan kebersihan kamar mandi

kakus, sumber air bersih (sumur) dan (d). Pembersihan dan pemeliharaan taman

dan kebun sekolah.

Dalam upaya pemeliharaan dan pembinaan lingkungan sekolah, perlu pula

memperhatikan sarana dan prasarana yang memenuhi standar kesehatan, yaitu:

1) Ruang Kelas

Rasio minimal luas ruang kelas 2 m2/siswa. Untuk rombongan belajar dengan

peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimal ruang kelas 30 m2 dengan

Page 106: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

103 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

lebar minimal 5 m. Jarak papan tulis dengan meja siswa paling depan

minimal 2,5 m dan jarak papan tulis dengan meja paling belakang minimal 9

m. Kapasitas maksimal ruang kelas 28 siswa. Tersedia tempat cuci tangan

dengan air bersih yang mengalir dan sabun. Minimal satu tempat cuci tangan

untuk dua kelas. Di setiap kelas disediakan tempat sampah bertutup.

2) Sanitasi

Sekolah memiliki sarana sanitasi dasar berupa sarana air bersih, saluran

pembuangan air limbah, dan jamban (WC). Sarana air bersih dapat berupa

sumur gali, sumur pompa tangan, atau sumur bor. Jamban di sekolah minimal

berbentuk leher angsa dan dilengkapi septic-tank kedap air serta saluran

peresapan. Rasio kamar mandi/WC dan urinoir adalah perbandingan antara

jumlah peserta didik dengan banyaknya kamar mandi/WC dan urinoir yang

tersedia. Untuk peserta didik rasionya adalah 1:60; sedangkan untuk siswi

rasionya adalah 1:50. Kamar mandi/WC dan urinoir peserta didik/siswi

terpisah dengan kamar mandi/WC dan urinoir guru dan pegawai. Ukuran

kamar mandi/WC tidak kurang dari 2 m2. Dinding berwarna terang. Lantai

memiliki perkerasan tidak licin, air tidak menggenang, memiliki kemiringan

minimal 1%. Closet memiliki ketinggian 30 cm dari lantai baik closet untuk

guru maupun untuk peserta didik. Ruangan memiliki lubang penghawaan dan

pencahayaan yang cukup, bebas dari jentik nyamuk, memiliki alat kebersihan

(sikat, sabun, karbol), dan tempat sampah tertutup. Sekolah memiliki sarana

air bersih yang mencukupi untuk warga sekolah, memenuhi kualitas air bersih

secara fisik, kimia, dan bakteriologis. Jarak antara sarana air bersih dan

septic-tank minimal 10 m.

Prinsip-prinsip manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian dan

pengawasan seyogyanya diterapkan dalam pemeliharaan dan pengembangan

lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan aman. Cara ini dapat dipandang

sebagai upaya pendidikan, yang disamping mempunyai nilai praktis ditinjau dari

segi kebersihan lingkungan, juga mempunyai nilai mental yang tinggi bagi

pembentukan rasa kekeluargaan kerja sama dan semangat gotong royong. Untuk

Page 107: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

104 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Kesehatan dan Lingkungan

meningkatkan gairah anak didik dalam usaha pemeliharaan dan pembersihan

sekolah dan lingkungannya dapat pula diadakan lomba kebersihan bulanan,

kwartalan dan tahunan.

Untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan yang bersih dan sehat, ada

baiknya dalam program pendidikan kebersihan dan kesehatan dimasukkan acara

peninjauan ke taman-taman yang terpelihara, atau ketempat-tempat yang

keadaannya kotor dan tidak terpelihara. Dengan cara demikian murid-murid akan

mendapatkan gambaran yang jelas dan perbandingan yang nyata tentang yang

bersih dan yang tidak bersih. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat

ditinjau dari konsep 5 K, yaitu: (1) Keamanan, (2) Ketertiban, (3) Kebersihan, (4)

Keindahan, dan (5) Kekeluargaan.

D. Simpulan

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

menentukan derajat kesehatan masyarakat sehingga kesehatan lingkungan tersebut

perlu mendapatkan perhatian yang serius. Peran pemerintah dan masyarakat

sangat dibutuhkan dalam menjaga kesehatan lingkungan sehingga dapat

memenuhi syarat-syarat kesehatan, utamanya dalam hal penyediaan air bersih,

pembuangan sampah dan air limbah, mencegah polusi udara, perumahan sehat,

pembuangan kotoran manusia, dan kesehatan lingkungan sekolah.

Page 108: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

105 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Teknologi Tepat Guna

BAB VII

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

A. Teknologi Tepat Guna (TTG)

Pada dasarnya teknologi tepat guna (TTG) adalah teknologi yang

memberikan tingkat pelayanan yang paling dapat diterima, baik itu secara teknis,

sosial dan lingkungan, dengan tingkat biaya yang paling murah. Namun perlu

disesuaikan dengan kondisi setempat, adakalanya diperlukan teknologi yang tidak

murah bila memang sesuai dengan kondisi setempat. Teknologi tepat guna

merupakan pilihan yang tepat untuk memberikan kesempatan yang merata kepada

masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam tersebut, karenanya

perlu ada upaya yang maksimal agar masyarakat dapat mengetahui, menguasai,

dan memanfaatkan teknologi tepat guna dalam kegiatan produktifnya sehari hari.

Gelar teknologi tepat guna Nasional merupakan salah satu upaya strategi

dalam penyebaran dan pemerataan informasi teknologi yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak

lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah, serta

menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan hidup.

Mahasiswa hendaknya mampu berpikir dengan menganalisis masalah yang ada di

lokasi sehingga dapat dioptimalisasikan dirancang teknologi tepat guna (TTG)

dalam menjawab kebutuhan masyarakat dalam aspek pembangunan . Kerangka

berpikir teknologi tepat guna (TTG) disajikan pada Gambar 7.1.

Gambar 7.1. Kerangka Berpikir Teknologi Tepat Guna

Page 109: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

106 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Teknologi Tepat Guna

Dari tujuan yang dihendaki, teknologi tepat guna (TTG) haruslah

menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak

polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada

umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan. Secara garis besar

teknologi tepat guna (TTG) juga harus bisa membantu meningkatkan kualitas

kehidupan, selain itu membantu masyarakat untuk menjaga tanah serta

lingkungannya demi perkembangan masa depan yang berkelanjutan. Ini juga akan

meningkatkan kualitas lingkungan dunia. Tujuan penerapan teknologi tepat guna

(TTG) adalah memberdayakan masyarakat, membina unit usaha kecil, mikro dan

menengah untuk meningkatkan produksinya.

Teknologi diciptakan sebaiknya bisa langsung diaplikasikan untuk

menunjang kerja manusia, sedangkan yang dimaksud tepat guna adalah produk

teknologi yang berguna sesuai dengan kebutuhan pengguna. Adapun persyaratan

teknologi tepat guna adalah: (1) dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat;

(2) merupakan hasil rekayasa praktis yang mudah diterapkan; efektif dan efisien;

ekonomis dan pemeliharaannya mudah; (3) memanfaatkan sumber daya yang ada;

mudah dioperasikan oleh pemakai; dibuat sesuai kebutuhan; dan mudah

dikembangkan. Berikut beberapa poin yang menjadi syarat teknologi tepat guna,

yakni (1) menggunakan keahlian setempat; (2) dirawat dan diperbaiki oleh

keahlian setempat, (3) tidak mencemari lingkungan, (4) tidak mengurangi sumber

daya alam yang tidak dapat diperbaharui, (5) dimengerti dan dirawat oleh

masyarakat pengguna, (6) harga terjangkau, (7) hemat energi-listrik, tenaga, bahan

bakar cair, kayu bakar, dan lainnya, dan (8) sebisa mungkin menggunakan energi

alami yang dapat diperbaharui. Beberapa jenis TTG yang berkembang di

masyarakat seperti ditunjukkan pada Gambar 7.2.

Page 110: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

107 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Teknologi Tepat Guna

Biogas Pupuk organik VCO

Penyaring Air Pemarut Kelapa Kulkas

Kompor Matahari Listrik Matahari Alat Press

Perajang Singkong Pompa Hidran Ekstraktor Buah

ICT Tungku Api Pemarut Kelapa

Pencabut Bulu Ayam Microhidro Listrik Bayu (Angin)

Gambar 7.2 Jenis TTG yang Berkembang di Masyarakat

Page 111: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

108 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Teknologi Tepat Guna

1. TTG-1 Biogas

Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan

organik (fermentasi) oleh mikroorganisme pada kondisi langka oksigen

(anaerob). Komponen biogas terdiri dari sekitar 60 % CH4, 38 % CO2, 2 %

N2, O2, H2, H2S. Biogas dapat dibakar seperti elpiji, dalam skala besar biogas

dapat digunakan sebaga pembangkit listrik, sehingga dapat dijadikan sumber

energi alternatif yang rmah lingkungan dan terbarukan. Salah satu biogas yang

memungkinkan untuk dikembangkan yakni biogas skala rumah tangga. Berikut

spesifikasi teknis biogas skala rumah tangga terdiri dari: 1) volume reaktor

(plastik) : 2) 4.000 liter; 3) Volume penampung gas (plastik) : 2.500 liter; 4)

kompor Biogas : 1 buah; 5) drum pengaduk bahan : 1 buah, 6) pengaman gas : 1

buah; 7) selang saluran gas : +10 m; 8) kebutuhan bahan baku : kotoran ternak

dari 2-3 ekor sapi/kerbau, atau 6 ekor babi; dan 9) biogas yang dhasilkan : 4 m3

per hari (setara dengan 2,5 liter minyak tanah). Reaktor biogas skala rumah

tangga, seperti ditunjukkan pada gambar 7.3.

Gambar 7.3 Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga

2. TTG-2 Bio-Fertilizer

Bio-fertilizer atau pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari

bahan-bahan organik yang didegradasikan secara organik. Bahan dalam

pembuatan kompos terdiri dari: 1) jerami yang dipotong sepanjang 5-10 cm (20

bagian); 2) dedak (1 bagian); 3) sekam (20 bagian); 4) gula pasir (5 sendok

makan); 6) EM4 (5 sendok makan); dan 7) air (20 liter). Langkah-langkah

pembuatan pupuk organik yakni: 1) larutkan EM4 dan gula ke dalam air; 2)

Page 112: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

109 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Teknologi Tepat Guna

Campur jerami, sekam dan dedak sampai merata; 3) Siram adonan dengan larutan

EM 4 sampai kandungan air adonan mencapai 50 % atau bila adonan dikepal, air

tidak menetes dari adonan dan bila kepalan dilepas adonan akan merekah; 4)

Adonan digundukkan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian

ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari; 5) Suhu adonan dicek setiap 5 jam

sekali. Pertahankan suhu adonan 40-50o C, bila suhu lebih dari 50

o C karung

penutup dibuka lalu adonan dibolak-balik, kemudian ditutup kembali; dan 6)

Setelah 4 hari bokashi selesai terfermentasi dan dapat digunakan sebagai pupuk.

3. TTG-3 VCO-1: Produksi minyak tanpa kalor

Berikut langkah-langkah virgin coconut oil (VCO): (1) buah kelapa segar

11-12 bulan; (2) pembuatan santan; (3) pemisahan krim dengan cara didiamkan

selam 3 jam maka akan terbentuk 3 lapisan dan ambil lapisan krim yang paling

atas karena kaya minyak; (4) pemanasan krim santa 80-1000 C selama 3 jam

sampai terbentuk blondo; (5) pengepresan blondo; (6) pemanasan minyak yang

belum matang dipanaskan kembali 80-1000 C hingga berwarna bening; (7)

penyaringan minyak dengan kertas saring; dan (8) pengemasan.

4. TTG-4 Penyaring Air

Fungsi dari penyaring air adalah menyaring air dari sumber air guna

menjaadi air yang bisa untuk diminum. Salah satu cara menyaring air adalah

menggunakan bak penyaringan. Bahan yang diperlukan anatar lain: batu kali, ijuk,

pasir halus, arang tempurung kelapa, kerikil, dan batu.Apabila masalah air keruh

begitu parah, dapa ditambahkan batu zeolit untuk menyaring air yang sangat

kotor.

5. TTG-5 Pemarut Kelapa Sistem Pedal

Fungsi dari pemarut kelapa sistem pedal adalah memarut kelapa yang

sudah dikupas, sehingga menjadi kelapa yang siap diambil santannya. Cara kerja

pemamrut kelapa sistem pedal yakni: (1) kelapa kupasan disiapkan di dalam bak

penampung; (2) gerakkan silinder pemarut dengan cara mengayun pedalnya; (3)

Page 113: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

110 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Teknologi Tepat Guna

kemudian maukkan potongan kelapa pada lubang masukan, tampung hasil parutan

pada penampung yang sudah disediakan; dan (4) selesai bekerja, alat dibersihkan

agar tahan lama.

6. TTG-6 Pendingin sederhana

Pendingin sederhana merupakan suatu Teknologi Tepat Guna (TTG)

dengan memanfaatkan alat-alat yang sederhana. Manfaat dari alat ini ialah untuk

mendingin bahan-bahan makanan agar lebih segar, alat ini jauh lebih efisien dari

alat teknologi yang modern (kulkas), dilihat dari segi ukuran yang lebih hemat

tempat, alat dan bahannya ramah lingkungan, dan cocok digunakan pada tempat

yang tidak ada sumber energi listriknya. Alat ini terdiri dari 2 buah pot (yang satu

harus bisa masuk ke yang lain), pasir, dan kain. Cara menyiapkannya, cukup

dengan memasukkan pot yang lebih kecil ke pot yang besar, mengisi celah

diantara kedua pot dengan pasir, kemudian menyiram air ke dalam pasir sehingga

pasir menjadi basah. Kita tinggal memasukkan apapun yang kita mau kedalam pot

yang kecil, kemudian menutup pot kecil dengan kain basah. Saat air dalam pasir

menguap, air itu akan membawa panas dari pot yang kecil.

7. Kompor Surya

Kompor surya adalah perangkat masak yang menggunakan

sinar matahari sebagai sumber energi. Berhubung kompor jenis ini tidak

menggunakan bahan bakar konvensional dan biaya operasinya rendah, organisasi

kemanusiaan mempromosikan penggunaannya ke seluruh dunia untuk

mengurangi penggundulan hutan dan penggurunan, yang disebabkan oleh

penggunaan kayu sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak. Alat ini terdiri

dari payung dan aluminium foil yang digunakan sebagai alat utama untuk

membuat alat ini. Teknik pembuatan alat ini: Susunlah payung dengan reflector

menyerupai parabola, jika tidak mempunyai payung dengan warna silver, dapat

digunakan payung biasa dengan melapisi aluminium foil pada bagian dalam

payung. Guntinglah aluminium foil dan tempelkanlah ke bagian dalam payung

sehingga keseluruhan bagian dalam payung dapat tertutupi oleh aluminium foil.

Page 114: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

111 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Teknologi Tepat Guna

Hadapkan payung yang telah dilengkapi reflector ke arah sinar matahari,

kemudian susunlah penopang bahan yang akan dimasak (dalam hal ini air)

sehingga panci yang akan digunakan tepat berada pada titik fokus parabola (fokus

parabola dapat diketahui dengan merasakan panas di depan payung, pilihlah titik

terpanas untuk menempatkan panci)

8. Listrik matahari

Pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik.

Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung

menggunakan fotovoltaik dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi

surya. Fotovoltaik mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik

menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem

lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan

energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor. Adapun alat dan

bahan yang digunakan untuk membuat listrik sel surya sebagai berikut. 8 cell

panel surya 0.5v 200 mA (banyak dijual di toko-toko elektronik), Capacitor 100

uF, Capacitor 10 uF, Transistor TIP 31 atau yang sejenis, Resistor 1 K, Dioda BY

207 (Diada 5 Ampere) atau yang sejenis , Accu Motor, Kurang lebih 3 meter

kawat email diameter 0.25 mm, dan Batang Ferite yang biasa di pakai di radio-

radio AM.

9. Pengepres Serba Guna

Pengepres serba guna adalah alat yang digunakan untuk mengeluarkan zat

cair dari suatu bahan makanan. Adapun fungsi dari alat ini ialah: 1) Agro industri

pengguna adalah industri kecil tepung ikan, kacang tanah rendah minyak, minyak

kelapa, dan sari buah. 2) Mengepres bahan berair atau berminyak agar cairan

tersebut terpisah dari bahan. Dipakai di antaranya untuk pengolahan: santan,

kelapa, tepung ikan, tepung gaplek. Fungsi mesin: mengepresss bahan dengan

tekanan tinggi sehingga cairannya keluar dari dalam jaringan. Prinsip kerja alat ini

ialah bahan dimasukkan ke dalam selinder pres. Tekanan diberikan ke atas bahan

oleh plat press yang diturunkan dengan putaran ulir.

Page 115: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

112 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Teknologi Tepat Guna

10. Perajang Singkong

Perajang singkong ialah alat yang digunakan untuk membuat keripik

singkong. Fungsi dari alat ini ialah merajang singkong yang sudah dikupas,

sehingga menjadi tipis-tipis dan siap diolah atau digoreng menjadi keripik. Tahap

kerjanya. 1) siapkan bahan yang akan dirajang. 2) asah dan bersihkan pisau

perajang sebelum dipakai. 3) posisi pisau disetel sesuai dengan ketebalan yang

diinginkan. 4) motor dihidupkan. 5) Kemudian bahan yang akan dirajang

diletakkan pada pisau perajang sambil didorong pelan-pelan, sehingga bahan

terajang semuanya. 6) selesai bekerja, alat dibersihkan supaya tahan lama.

11. Pompa Hidran

Pompa hidran adalah suatu alat pemindah air dengar memanfaatkan energi

potensial. Fungsi alat ini ialah pemindahan sejumlah air dari suatu tempat yang

lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi (masimal 150 m) dengan penggerak dari

energi potensial. Prinsip kerja alat yaitu, 1) Air dari bak penampung dialirkan ke

dalam tabung pompa hidram melalui dua klep antar dan klep limbah. 2) Dengan

aliran tersebut, terjadi tekanan udara yang akan mendorong air dalam tabung naik

ke permukaan atas. 3) Alat ini bekerja terus menerus tanpa bahan bakar.

12. Ekstraktor Buah-buahan

Alat sebagai teknologi tepat guna yang berfungsi menghancurkan buah-

buahan sekaligus memisahkannya dengan biji. Tahap kerja dari alat ini ialah 1)

Bahan dimasukkan ke dalam corong penampungan. 2) Nyalakan motor listrik

dengan menekan tombol ON. 3) Motor akan berputar danmemisahkan antara biji

dan buah. 4) Setelah bekerja, alat dibersihkan supaya tahan lama.

13. Perejang Bawang

Alat sebagai teknologi tepat guna yang berfungsi sebagai merajang

bawang yang sudah dikupas, sehingga menjadi tipis-tipis dan siap digoreng.tahap

kerja dari alat ini adalah. 1) siapkan bahan yang diperlukan, yaitu bawang yang

sudah dikupas kulitnya. 2) letakkan bawang yang akan dirajang pada pisau

Page 116: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

113 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Teknologi Tepat Guna

perajang. 3) kemudian engkol diputar sehingga bawang terajang menjadi

rajangan tipis-tipis yang siap untuk digoreng. 4) selesai bekerja, alat dibersihkan

supaya tahan lama.

14. Tungku Sekam

Alat teknologi tepat guna yang berfungsi agroindustri pengguna adalah

industri pengolah tahu, tempe, minyak atsiri, dll. Bahan bakar yang digunakan

adalah sekam padi. Prinsip kerja dari alat ini adalah sekam kering dijatuhkan

melalui sekat-sekat berupa tangga dan akan terbakar selama menuruni sekat.

Sekam yang habis terbakar menjadi abu dan digantikan oleh sekam baru yang

jatuh oleh kombinasi tenaga gravitasi. Asap pembakaran dikeluarkan melalui

cerobong asap.

15. Pemarut Kelapa dengan Motor Listrik

Alat teknologi tepat guna yang berfungsi memarut kelapa yang sudah

dikupas, sehingga menjadi kelapa yang siap diambil santannya. Tahap alat kerj

adalah sebagai berikut. 1) Kelapa kupasan disiapkan di dalam bak penampung. 2)

Masin (motor) dihidupkan. 3) Kemudian masukkan potongan kelapa pada lubang

masukan, tampung hasil parutan pada penampung yang sudah disediakan. 4)

Selesai bekerja, alat dibersihkan supaya tahan lama.

16. Penjacabut Bulu Ayam

Alat ini berfungsi untuk melepaskan bulu ayam dari tubuhnya. Tahap kerja

dari alat ini ialah. 1) Ayam direndam dalam air hangat terlebih dahulu. 2)

Hidupkan motor. 3) Masukkan ayam kedalam alat selama 15 menit. 4) Selesai

bekerja, alat dibersihkan supaya tahan lama.

17. Perajang Jahe

Teknologi tepat guna yang berfungsi untuk merajang jahe atau kunyit

menjadi tipis-tipis dan siap dijemur (dikeringkan). Tahap kerja dari alat ini ialah.

1) Siapkan bahan yang diperlukan, yaitu jahe atau kunyit yang sudah dikupas

Page 117: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

114 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Teknologi Tepat Guna

pada pisau perajang. 2) Engkol diputar sehingga jahe/kuniyt terajang tipis-tipis

dan siap untuk diproses lanjut. 3) Selesai bekerja, alat dibersihkan supaya tahan

lama.

18. Perajang Singkong Manual (system Engkol)

Alat yang berfungsi merajang singkong yang sudah dikupas, sehingga

menjadi tipis-tipis dan siap diolah atau digoreng menjadi keripik. Tahap kerja dari

alat ini ialah. 1) Siapkan bahan yang akan dirajang. 2) Asah dan bersihkan pisau

perajang sebelum dipakai. 3) Posisi pisau disetel sesuai dengan ketebalan yang

diinginkan. 4) Kemudian bahan yang akan dirajang diletakkan pada pisau

perajang sambil didorong pelan-pelan, sehingga bahan terajang semuanya. 5)

Selesai bekerja, alat dibersihkan supaya tahan lama.

19. Tungku Pengerajinan

Teknologi tepat guna yang berfungsi agroindustri pengguna adalah

industri pengolahan getah daun gambir, tahu, tempe, gula aren, dll. Prinsip kerja

alat ini kayu dibakar diruang yang terisolasi dengan baik dengan pasokan udara

yang lancar, dan tempat pembuangan gas hasil pembakaran melalui cerobong

asap. Panas yang terbuang melalui dindidng tungku ditekan serendah mungkin.

20. Listrik Angin

Listrik angin merupakan suatu pembangkit listrik yang menggunakan

angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini

dapat mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan

turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik menggunakan angin

sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang sangat berkembang pesat,

mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak terbatas di alam. Cara

kerja alat ini, energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja

berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan

listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian angin

akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di

Page 118: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

115 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Teknologi Tepat Guna

bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi

listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang

dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat

stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk

loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks

pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan

tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini

disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh

masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa

AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih

sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum

dapat dimanfaatkan.

21. Internet

Secara teknis Internet (international networking) merupakan dua komputer

atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga

meliputi jutaan komputer di dunia(international), yang saling berinteraksi dan

bertukar informasi. Internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang di

dalamnya terdapat jutaan, bahkan milyaran informasi/ data yang dapat berupa

teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain. Berikut tiga macam contoh

fasilitas internet yakni: (1) world wide web (www), (2) elektronik mail, dan (3)

telnet.

Wolrd wide web adalah bagian yang paling menarik dari internet , melalui

web kita bisa mengakses informasi-informasi tidak hanya berupa teks, tapi juga

gambar-gambar, suara, film dan lain-lain. Elektronik Mail adalah surat elektronik

yang dikirim dan dibaca lewat internet. Telnet adalah fasilitas internet yang

membuat kita bisa menggunakan komputer untuk berhubungan dengan komputer

orang lain dan mencari atau mengambil informasi-informasi yang ada di komputer

tersebut.

Page 119: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

116 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Teknologi Tepat Guna

B. Simpulan

Teknologi Tepat Guna (TTG) merupakan teknologi yang dikembangkan

secara tradisional dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan

lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat setempat. Sebelum

menggunakan TTG secara luas, terlebih dahulu dilakukan penerapan dari TTG

secara terbatas kepada masyarakat. Dengan adanya penerapan ini diharapkan

masyarakat bisa berubah dan mengerti tentang manfaat TTG dan mampu

memfungsikan TTG dengan baik, sehingga bermanfaat bagi masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat..

Page 120: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

117 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Penyusunan Program KKN

BAB VIII

PENYUSUNAN PROGRAM KERJA DAN EVALUASI KKN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara

memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah

masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi dan menangani

masalah-masalah pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat. KKN sebagai

salah satu mata kuliah yang diprogramkan bagi mahasiswa S1 progran

kependidikan dan nonkependidikan, merupakan wadah dan wahana bagi

mahasiswa untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi khususnya dharma

ketiga yakni pengabdian kepada masyarakat.

KKN merupakan keterpaduan antara kegiatan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pengamalan IPTEKS. Sejalan

dengan itu KKN yang dilaksanakan di Undiksha antara lain bertujuan untuk :

1) Memberikan pengalaman belajar yang berharga kepada mahasiswa melalui

keterlibatan secara langsung menemukan, merumuskan, mempelajari,

mengenal potensi masyarakat sasaran, mengorganisasi masyarakat,

memecahkan, dan menanggulangi permasalahan pembangunan masyarakat

secara rasional dengan menumbuhkan motivasi untuk memanfaatkan

kekuatan sendiri.

2) Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan pemikiran

berdasarkan IPTEKS secara kolaboratif dan interdisipliner dalam upaya

menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-kader

pembangunan.

3) Memelihara, meningkatkan hubungan dan kerja sama antara Undiksha

dengan Pemkab/Pemda, Instansi terkait, masyarakat secara multidisipliner

sehingga Undiksha dapat lebih berperan serta menyesuaikan dengan kegiatan

pendidikan, penelitian, dan pengabdiannya dengan tuntutan nyata masyarakat

yang sedang membangun.

Page 121: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

118 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Penyusunan Program KKN

Kegiatan KKN Undiksha 2018 dikembangkan melalui pola yaitu (1) Pola

KKN Reguler, (2) Pola KKN Kebangsaan, dan (3) Pola KKN-PPM. Sebagai suatu

upaya untuk mencapai tujuan pelaksanaan KKN tersebut, maka perlu kiranya

dalam pembekalan KKN mahasiswa Undiksha ini diberikan materi tentang

penyusunan Program Kerja (Proker) KKN. Melalui ketersediaan materi ini

diharapkan terjadi efisiensi dan efektivitas kerja tim yang terlibat dalam kegiatan

KKN yaitu mahasiswa, dosen, panitia, dan LPPPM Undiksha.

A. Penyusunan Program Kerja.

Program Kerja (Proker) KKN adalah rencana kegiatan yang akan

dikerjakan oleh mahasiswa selama melaksanakan KKN dengan persetujuan Dosen

Pembimbing Lapangan (DPL) dan Kepala Desa (Kades) lokasi KKN.

Proker bertujuan untuk memberi arah kepada:

1) Mahasiswa terkait aktivitas yang akan dilakukan selama di desa lokasi KKN.

2) Dosen pembimbing lapangan dalam melakukan monitoring dan evaluasi

terhadap kegiatan KKN.

3) Tim monev LPPPM dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan KKN.

4) Penguji dalam mengukur keberhasilan pelaksanaan KKN.

B. Tahap Penyusunan Proker

Penyusunan Proker dilakukan melalui tahapan berikut.

1. Oservasi Lapangan.

Observasi lapangan bertujuan untuk (1) mengadakan pendekatan sosial

terhadap pimpinan formal dan informal serta masyarakat setempat, (2)

mengetahui potensi dan permasalahan pembangunan di lokasi desa KKN, (3)

mengetahui aspirasi pembangunan yang berkembang di lokasi desa KKN.

Kegiatan ini dilakukan setelah adanya pengelompokan peserta KKN, pembekalan

KKN. Sehingga observasi ini harus sudah dilaksanakan sebelum jadwal

penerjunan peserta KKN ke desa lokasi. Secara teknis penjajagan lokasi KKN

melibatkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sehingga peserta KKN wajib

melakukan koordinasi dengan DPL dan Kepala Desa lokasi KKN.

Page 122: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

119 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Penyusunan Program KKN

Data yang dicari berupa informasi dari situasi dan kondisi desa meliputi;

kararakteristik ekonomi wilayah, karakteristik kependudukan/ demografi, sosial

kemasyarakatan, potensi sumberdaya alam, sumberdaya buatan, program desa dan

hal lain yang dipandang perlu dan menunjang pembangunan desa. Teknik

penjajagan dilakukan melalui wawancara dan observasi disesuaikan dengan

situasi dan kondisi desa. Pengamatan secara langsung ke lokasi KKN sekaligus

melakukan dialog (wawancara) terhadap aparat desa, tokoh masyarakat maupun

masyarakat umum dalam upaya untuk memperoleh data yang akurat tentang desa.

Pedoman observasi dan wawancara telah disusun oleh peserta KKN

sehingga memudahkan untuk memperoleh data desa. Setelah menemukan data-

data terkait potensi desa kemudian dilakukan analisis untuk pengembangan

program kerja. Proses pengembangan proker KKN berdasarkan hasil penjajagan

lokasi KKN tentang potensi desa dapat digunakan analisis SWOT yaitu: (1)

Kekuatan, (2) Kelemahan, (3) Peluang, (4) Ancaman. Analisis SWOT merupakan

metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan

(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats)

dalam suatu program kerja. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim

SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threats).

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari suatu program

dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang

tidak dalam mencapai suatu tujuan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara

menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,

kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya

adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan

(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi

kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang

(opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu

menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara

mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)

menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Berikut contoh hasil

penjajagan dalam tabel SWOT.

Page 123: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

120 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Penyusunan Program KKN

Contoh Tabel Analisis SWOT

Eksternal

Internal

Opportunities (O)

1. Permintaan ikan tinggi

2. Populasi ikan karang

3. Jumlah wisatawan meningkat

Threats (T)

1. Masuknya produk

perikanan dari luar daerah

2. Eksploitasi terumbu

karang

3. Persaingan pariwisata

cukup tinggi

Strengths (S)

1. Potensi ikan

2. Potensi terumbu

karang

3. Memiliki daya

tarik wisata

4. Lingkungan

sekitar pantai

asri dan nyaman

Strategi S-O

1. Pembudidayaan ikan

2. Pelestarian terumbu karang

3. Pelatihan peningkatan

pelayanan wisata

4. Pemeliharaan lingkungan

sekitar pantai agar tetap asri

dan nyaman

Strategi S-T

1. Menambah produk

perikanan dalam daerah

2. Penegakan hukum atau

awig-awig beserta sanski

3. Menjaga potensi wisata

dengan baik

4. Meningkatkan kesadaran

masyarakat untuk

menjaga lingkungan

sekitar pantai

Weaknesses (W)

1. Belum adanya

pasar khusus

untuk menjual

ikan

2. Rendahnya

kualitas SDM

masyarakat

lokal dalam

pengelolaan

terumbu karang

3. Usaha produk

kerajinan tangan

masih rendah

Strategi W-O

1. Penyediaan tempat

pelelangan ikan

2. Memberikan pelatihan

kepada masyarakat tentang

pelestarian terumbu karang

3. Pengadaan modal bagi usaha-

usaha masyarakat dalam

membuat kerajinan tangan

Strategi W-T

1. Memberikan batasan

masuknya produk

perikanan dari luar

daerah.

2. Meningkatkan kesadaran

masyarakat tentang

pentingnya menjaga

sumberdaya terumbu

karang

3. Menjalin kerja sama

dengan kalangan swasta

dan pemerintah dalam

meningkatkan produk

kerajinan tangan Sumber: Ananda, 2017 (Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 6, No.1)

2. Pengembangan Program Kerja

Pengembangan proker ini dilakukan dengan cara melakukan identifikasi

terhadap permasalahan, potensi, dan kebutuhan desa. Potensi desa sebagai hasil

dari proses penjajagan ada yang bersifat positif dan negatif. Potensi positif

merupakan potensi yang bersifat produktif untuk pembangunan dan

pengembangan desa. Sedangan potensi negatif adalah potensi yang bersifat kontra

produktif. Oleh sebab itu maka hasil penjajagan lokasi harus dianalisis secara

Page 124: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

121 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Penyusunan Program KKN

benar agar hal-hal yang produktif dapat dikembangkan dan menekan hal-hal yang

bersifat kontra produktif. Kegiatan KKN bersifat multidisiplin yang

dikembangkan dalam 5 tema yaitu:

(1) Ekonomi kerakyatan

(2) Teknologi Pedesaan/ Teknologi Tepat Guna/ TTG.

(3) Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan.

(4) Pengembangan Sumber Daya Manusia

(5) Sosial budaya.

Dalam merancang kegiatan KKN harus mempertimbangkan prinsip (1)

Relevansi, yaitu sesuai dengan kebutuhan, masalah, potensi, tipe desa, (2)

Kemanfaatan, yaitu berguna bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, (3)

Praktis, yaitu dapat dilaksanakan baik oleh mahasiswa maupun masyarakat, (4)

Berkesinambungan, yaitu dapat diteruskan sendiri oleh masyarakat jika

mahasiswa sudah tidak ada lagi di desa. Relevansi program juga dapat dilihat dari

segi kecocokan program dengan permasalahan yang ada di desa lokasi KKN.

Misalnya desa wisata, desa nelayan/pesisir, desa perkebunan, dan lain sebagainya.

Karakteristik desa pariwisata dengan pola hidup masyarakatnya disesuaikan

dengan program yang menunjang kemajuan desa tersebut. Hal ini berkaitan

dengan keterlibatan masyarakat nantinya untuk mendukung program kerja yang

dirancang sehingga prinsip relevansi ini sangat menentukan keberhasilan dan

kemanfaatan program kerja yang disusun.

Kebermanfaatan program bagi kepentingan masyarakat dapat diukur untuk

jangka pendek maupun jangka panjang di desa yang bersangkutan. Program kerja

yang dirancang dan dilaksanakan harus dapat diukur dirasakan secara nyata oleh

masyarakat. Misalnya desa nelayan (penghasil ikan) mengalami permasalahan

dalam pemasaran. Pembentukan kelompok nelayan dalam kerja sama pemasaran,

penanganan untuk pengawetan ikan yang berlebih, yang memungkinkan melalui

program UMKM, Teknologi Tepat Guna (TTG) dapat dirasakan langsung oleh

masyarakat di desa lokasi KKN.

Prinsip Praktis dalam pengembangan proker adalah mudah dan sederhana

dalam melaksanakan. Pihak mahasiswa/ peserta KKN memiliki kemampuan

Page 125: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

122 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Penyusunan Program KKN

sebagai pelaksana terutama dari aspek disiplin ilmu, tenaga, dan waktu yang

tersedia. Masyarakat juga memiliki kemampuan untuk melaksanakan tentang

proker yang dirancang sehingga dalam pelaksanaan proker ini kedua belah pihak

harus bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Keberlanjutan proker

senantiasa diharapkan guna kemajuan desa. Setelah mahasiswa KKN selesai

menyelenggarakan program tersebut maka masyarakat tetap melanjutkannya

bahkan mampu untuk mengembangkannya. Misalnya: Desa nelayan dengan

Program TTG dan Pembentukan UMKM ikan dengan produk awal ikan segar,

kemudian awetan ikan, berkembang menjadi awetan limbah ikan (tepung tulang

ikan, krupuk kulit ikan). Keempat prinsip yang diuraikan dalam penyusunan

proker KKN ini saling terkait dan tidak dapat dipisah-pisahkan agar proker yang

nantinya dilaksanakan dapat tercapai secara maksimal.

Kategori untuk penerapan prinsip tersebut dalam program kerja KKN adalah:

a. Tinggi sekali = 100

b. Tinggi = 80

c. Sedang = 60

d. Rendah = 40

e. Rendah sekali = 20

C. Sifat Proker KKN

Ditinjau dari sifat Proker maka kegiatan yang dilaksanakan selama KKN

dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

1. Program Rintisan, merupakan program kerja yang belum pernah ada di desa

lokasi KKN yang sangat bermanfaat dan menyentuh bagi masyarakat desa

tersebut (81 – 100), Contoh:

1) Ekonomi kerakyatan: Pembentukan Kelompok Usaha Kecil……..

2) Teknologi Pedesaan/ Teknologi Tepat Guna/ TTG: Pelatihan

3) Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan: Pelatihan.....

4) Pengembangan Sumber Daya Manusia :Pelatihan Program (aplikasi

komputer)....

5) Sosial budaya: Pembentukan Sanggar Tari.......

Page 126: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

123 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Penyusunan Program KKN

2. Program Komplementer, merupakan program kerja yang bersifat melengkapi

atau menambah program yang sudah ada di desa lokasi KKN (61 – 80).

Contoh:

1) Ekonomi kerakyatan: Pengembangan ……..

2) Teknologi Pedesaan/ Teknologi Tepat Guna/ TTG: Peningkatan keterampilan

3) Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan: Pengolahan limbah industri.....

4) Pengembangan Sumber Daya Manusia: Bimbel...., Les..

5) Sosial budaya: Pemberdayaan Remaja dalam Pelestarian Seni Tari dan tabuh

3. Program Ikutan, merupakan program kerja yang bersifat hanya meneruskan

program yang sudah ada di desa (20 – 60).

1) Ekonomi kerakyatan: Pengembangan usaha kecil....

2) Teknologi Pedesaan/ Teknologi Tepat Guna/ TTG: Peningkatan keterampilan

3) Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan: Bakti Sosial

4) Pengembangan Sumber Daya Manusia: Bumdes

5) Sosial budaya: Pemberdayaan Remaja dalam Pelestarian Seni Tari dan tabuh

D. Jenis Proker KKN

Jenis program kerja KKN dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1. Program kelompok desa, merupakan program yang disusun secara kolektif

oleh seluruh peserta KKN di satu desa dengan fokus kegiatan di desa secara

umum. Setiap program kelompok desa minimal mengandung 3 tema yang

telah ditentukan. Setiap kelompok desa terdiri dari 18 – 20 orang mahasiswa

(KKN-reguler).

2. Program keluarga asuh, merupakan program yang disusun oleh individu yang

menangani 1 keluarga keluarga asuh. Setiap keluarga bisa di asuh oelh

maksimal 3 orang mahasiswa yang multidisiplin ilmu dan dengan tema

program yang berbeda disesuaikan dengan kondisi keluarga asuhnya. Untuk

lebih jelasnya mekanisme penyusunan program kerja KKN dapat dilihat

dalam bagan berikut.

Mekanisme penyusunan program kerja KKN seperti terlihat pada bagan

sebagai berikut.

Page 127: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

124 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Penyusunan Program KKN

Gambar 8.1 Model Pengembangan Program Kelompok Desa

Koordinasi DPL Koordinasi Kades.

Gambar 8.2 Mekanisme Penyusunan Program Kerja KKN

PESERTA KKN

PEMBEKALAN KKN

OBSERVASI KE LOKASI DESA KKN

IDENTIFIKASI MASALAH

ANALISIS PERMASALAHAN LOKASI DESA KKN

PENGEMBANGAN PROGRAM KERJA

Proker Kelompok Proker Individu

Persetujuan DPL, Kades.

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Page 128: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

125 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Penyusunan Program KKN

E. Penilaian KKN

1. Penilaian Pelaksanaan dan Laporan KKN (mengikuti Pedoman KKN)

Penilaian dilakukan secara bertanjut mulai dari pelaksanaan di lokasi sampai

dengan ujian laporan akhir baik kelompok maupun individu. Dosen Pembimbing,

Dosen Penguji, dan Kepala Desa. Bobot masing-masing komponen penilaian

seperti terlihat pada Tabel 8.1.

Tabel 8.1 Komponen Penilaian

No Aspek Penilaian Penilai Bobot

(%)

Waktu

Penilaian

Instrumen

No

1 Sikap (selama di

desa)

Kades (60%) 40 Selama di

desa

01

Peer assessment

(Mahasiswa) (40%)

02

2 Laporan Individu Pembimbing 35 Akhir KKN 03

3 Ujian Kelompok Penguji 25 Akhir KKN 04

Nilai Akhir ditentukan dengan rumus :

Nilai Sikap = ((Nilai Rerata Kades x 60/100)+(Nilai Rerata Mahasiswa x 40/100)) x 40

100

Laporan Individu = Nilai Rerata Pembimbing x 35

100

Nilai Ujian Kelompok = Nilai Ujian Rerata Individu x 25

100

NA = Nilai Sikap + Nilai Laporan Individu + Nilai Ujian Kelompok

2. Ketentuan penilaian masing-masing komponen, seperti berikut ini.

1) Pelaksanaan kegiatan di desa dievaluasi berdasarkan Buku Kegiatan Harian

atau Jadwal Kegiatan Harian yang bermaterikan tentang kegiatan-kegiatan

yang dilakukan dalam penyelesaian program. Skor dengan rentangan 0 -100

diberikan sesuai dengan pelaksanaan rencana kegiatan. Disiplin di desa

dievaluasi berdasarkan kehadiran mahasiswa di desa yang dipantau melalui

daftar hadir. Mahasiswa yang tidak pernah tidak absen selama kegiatan

diberikan skor 100. Pengurangan skor 10 dilakukan terhadap mahasiswa

untuk setiap kali ketidakhadiran tanpa alasan yang dapat dipertanggung

jawabkan. Mahasiswa yang absen 7 hari atau lebih, dinyatakan tidak lulus

Page 129: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

126 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Penyusunan Program KKN

KKN atau gugur, kecuali dengan keterangan yang dapat

dipertanggungjawabkan. Mengingat banyak tugas yang harus diselesaikan,

maka kepada mahasiswa dianjurkan untuk tidak meninggalkan desa selama

ber-KKN. Mahasiswa yang akan meninggalkan desa lokasi KKN wajib

mengisi Formulir yang telah disediakan oleh Panitia KKN.

2) Penilaian pelaksanaan KKN di desa dan disiplin mahasiswa dilakukan oleh

Kepala Desa, Dosen Pembimbing, Mahasiswa KKN. Mahasiswa akan menilai

teman satu kelompoknya. Aspek yang dinilai oleh Kepala Desa, Dosen

Pembimbing dan Mahasiswa adalah sikap mahasiswa yaitu:

kedisiplinan mahasiswa di desa lokasi,

kepatuhan mahasiswa tinggal di desa lokasi,

sopan santun

partisipasi dalam kegiataan KKN di desa lokasi,

kerjasama dalam tim.

3) Penentuan nilai akhir berdasarkan formulasi yang telah dimasukkan kedalam

sistem KKN. Tiap aspek penilaian memiliki bobot yang berbeda sesuai

tingkat kepentingan dalam capaian pembelajaran mata kuliah KKN.

Konversi skor ke nilai menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang

ditetapkan untuk kurikulum 2012 sebagai berikut.

Skor Nilai

85-100 A

70-84 B

55-69 C

40-54 D

0-39 E

Konversi skor ke nilai menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang

ditetapkan untuk kurikulum 2016 sebagai berikut.

Skor Nilai

85-100 A

81-84 A-

77-80 B+

73-76 B

69-72 B-

Page 130: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

127 Materi Pembekalan KKN Undiksha 2018

Penyusunan Program KKN

65-68 C+

61-64 C

40-60 D

0-39 E

Laporan KKN sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan KKN terdiri atas:

1) Laporan Individu, yang merupakan penjabaran kegiatan mahasiswa yang

dilakukan sehari-hari, masalah-masalah yang dihadapi, cara pemecahan, dan

sebagainya yang bersumber dari kegiatan kluster.

2) Laporan Kelompok, memuat seluruh kegiatan yang dilakukan di desa lokasi

KKN. Laporan ini merupakan kompilasi terstruktur dari kegiatan KKN di

desa secara umum. Laporan dibuat sesuai dengan format yang disiapkan

Panitia. Laporan selanjutnya diupload ke SIM KKN. Laporan Akhir ini akan

diujikan pada ujian akhir KKN (jadwal ujian diatur oleh Panitia).

3) Ujian Akhir KKN, dilaksanakan di salah satu desa lokasi KKN di kabupaten

tersebut, atau di kecamatan, atau di Ibu Kota Kabupaten, atau di kampus yang

penyelenggaraannya diatur oleh panitia KKN.

4) Laporan Akhir KKN diuji oleh Dosen Penguji Lapangan (DPL) didampingi

Kepala Desa.

Penyusunan program kerja KKN dilakukan secara kolaboratif melalui

penjajagan lokasi desa KKN. Pengembangan proker KKN berdasarkan analisis

SWOT hasil penjajagan lokasi dilakukan oleh mahasiswa peserta KKN dengan

persetujuan Dosen Pembimbing Lapangan, dan Kepala Desa. Proker disusun

berdasarkan prinsip relevansi, praktis, kemanfaatan, dan kesinambungan dengan

kategori program rintisan, komplementer, dan program ikutan. Penilaian

pelaksanaan program KKN meliputi 3 komponen yaitu Penilaian Sikap, Penilaian

Laporan Individu, dan Penilaian Ujian Kelompok.

Page 131: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

Format Cover Program Kerja KKN UNDIKSHA Ukuran : A4

PROGRAM KERJA MAHASISWA KKN DI DESA ...........

OLEH (KELOMPOK/INDIVIDU)

1 ........................................ (FAK./JRS/PRODI)

2 ........................................ (FAK./JRS/PRODI)

3 ........................................ (FAK./JRS/PRODI)

4…….................................. (FAK./JRS/PRODI)

PUSAT KULIAH KERJA NYATA

LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2018

Logo

Undiksha

Page 132: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

Format Program Kerja

PROGRAM KERJA KELOMPOK/INDIVIDU

MAHASISWA KKN UNDIKSHA TAHUN 2018

Desa :

Kecamatan :

Kabupaten :

1. ANALISIS SITUASI DESA

2. PROGRAM KERJA KELOMPOK DESA

PROGRAM 1 : Tema .......................

1. Nama program

2. Rasional

3. Sifat program (rintisan, komplementer, ikutan)

4. Sasaran

5. Keterlibatan

6. Metode pelaksanaan

7. Alokasi waktu

8. Jadwal pelaksanaan

9. Luaran program

PROGRAM 2: Tema.........................

1. Nama program

2. Rasional

3. Sifat program (rintisan, komplementer, ikutan)

4. Sasaran

5. Keterlibatan

6. Metode pelaksanaan

7. Alokasi waktu

8. Jadwal pelaksanaan

9. Luaran program

PROGRAM 3: Tema .....dst

3. PROGRAM KERJA INDIVIDU

3.1 KLUSTER 1

1. Nama anggota keluarga asuh :

a. ......

b. .......

c. dst

2. Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani

a. ........./.........

b. ......../..........

c. ......../..........

3. Program 1

a) Tema :

b) Nama program :

c) Rasional :

d) Sifat program

Page 133: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

e) Tujuan program

f) Sasaran

g) Metode pelaksanaan

h) Luaran program

i) Alokasi waktu pelaksanaan

j) Jadwal pelaksanaan

4. Program 2

a) Tema :

b) Nama program :

c) Rasional :

d) Sifat program

e) Tujuan program

f) Sasaran

g) Metode pelaksanaan

h) Luaran program

i) Alokasi waktu pelaksanaan

j) Jadwal pelaksanaan

5. Program 3........dst

Singaraja, …….

Mengetahui,

Kepala Desa……… Dosen Pembimbing

......................................... ……………………….

NIP................................... NIP.

……………………….

Page 134: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

Format Kulit Luar Laporan Kelompok Ukuran : A4

Warna Kulit : Biru

LAPORAN KEGIATAN

MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 20.../20

DESA .................................

OLEH

1 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

2 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

3 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

4 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

5 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

6 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

7 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

8 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

9 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

10 ...................................... (FAK./JRS./PRODI)

dst ..................................... (FAK./JRS./PRODI)

PUSAT KULIAH KERJA NYATA

LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2018

LOGO

UNDIKSHA

Page 135: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

Format Kulit Dalam Laporan Kelompok Ukuran : A4

Warna Kulit : Biru Muda

LAPORAN KEGIATAN

MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA

UNDIKSHA SINGARAJA

TAHUN 20 ......./20

DESA ……..

OLEH

1 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

2 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

3 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

4 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

5 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

6 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

7 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

8 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

9 ........................................ (FAK./JRS./PRODI)

Singaraja, …….

Mengetahui,

Kepala Desa……… Dosen Pembimbing

......................................... ……………………….

NIP................................... NIP.

……………………….

LOGO

UNDIKSHA

Page 136: Materi Pembekalan - lp3m.undiksha.ac.idlp3m.undiksha.ac.id/.../2018/06/BUKU-MATERI-PEMBEKALAN-KKN-2018.pdf · sehingga pelaksanaan kegiatan KKN dapat berhasil sebagaimana yang ...

FORMAT DAFTAR ISI LAPORAN KKN

DAFTAR ISI HALAMAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ..................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................

BAB II ANALISIS SITUASI DESA

(kemukakan kararakteristik ekonomi wilayah, karakteristik kependudukan/ demografi,

sosial kemasyarakatan, potensi sumberdaya alam, sumberdaya buatan, masalah yang

dihadapi masyarakat)

BAB III PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH

(kemukakan berbagai masalah yang muncul ataupun yang mungkin muncul

berdasarkan data situasi potensi desa, kemudian rumuskan menjadi kekebutuhan.

BAB IV PERUMUSAN PROGRAM KERJA

(kemukakan program yang anda rencanakan untuk memecahkan permasalahan yang

ada maupun yang mungkin muncul di masyarakat, meliputi: jenis kegiatan, waktu

kegiatan, pelaksanaan, biaya yang dibutuhkan kalau perlu pihak-pihak yang terlibat.

Program ini dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu

4.1. Program kerja kelompok dan

4.2. Program Kerja kluster/kelompok kecil di masing-masing keluarga asuh

BAB ini juga dilengkapi dengan rekapitulasi program kerja yang dibuat, rencana

evaluasi, dan kalender kerja.

BABV HASIL PELAKSANAAN PROGRAM ..............................

(kemukakan hasil pelaksanaan setiap program yang telah anda rencanakan per item

yang meliputi

5.1. Hasil pelaksanaan program kerja kelompok dan

5.2. Hasil pelaksanaan program kerja individu/keluarga asuh)

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ...............................................

6.1 SIMPULAN (kemukakan simpulan dari pelaksanaan program di lokasi desa

KKN)

6.2 SARAN (kemukakan saran, antara lain kepada masyarakat, Kepala Desa, Aparat

Pemerintah, dan mahasiswa KKN berikutnya dalam upaya meningkatkan kualitas

potensi desa dan masyarakat).

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................

LAMPIRAN (peta desa, susunan organisasi desa, absensi, foto kegiatan, dll)