MATERI PATIENT SAFETY.ppt

47

Transcript of MATERI PATIENT SAFETY.ppt

  • TIU:Pada akhir pertemuan mhs:Memahami mutu dan keselamatan pasien TIK: Menjelaskan sejarah keselamatan pasien Menjelaskan pentingnya tentang keselamatan pasienMenjelaskan pengertian keselamatan pasienMenjelaskan 7 langkah keselamatan pasienMenjelaskan 6 sasaran keselamatan pasien

  • Australia : 2000, Australian Council for Safety and Quality in Health Care, dibentuk oleh MOH Australia Inggris : 2001, NPSA : National Patient Safety Agency, dibentuk pemerintah InggrisUSA : 2000, AHRQ : Agency for Healthcare Research and Quality, berfungsi Center for Quality Improvement and Patient SafetyUSA : 2002, Joint Commission : National Patient Safety GoalsWHO : 2004, 27 Oktober : WHO memimpin gerakan keselamatan pasien dengan membentuk : World Alliance for Patient Safety, sekarang WHO Patient SafetyMalaysia : 2004, Patient Safety Council, dibentuk oleh MOHIndonesia : 2005, Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit, dibentuk PERSIEra Patient Safety di Dunia

  • 1 Juni 2005, PERSI membentuk badan nasional : KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT21 Agustus 2005, Pencanangan Gerakan Keselamatan Pasien oleh Menteri Kesehatan RI, di JakartaSejak 2006 : Workshop Keselamatan Pasien & Manajemen Risiko Klinis, telah diikuti hampir 1900 Staf RS (Dr, Perawat, dll) dari + 250 Rumah Sakit seluruh Indonesia Buku Pandauan Nasional Keselamatan Pasien RSBuku Pedoman Pelaporan IKP2006, KKI : Standar Kompetensi Dokter : Keselamatan PasienSejak 2007 : Seminar Tahunan Patient Safety 2008 : Keselamatan Pasien RS telah mulai di Akreditasi oleh KARSUU. Tentang Rumah Sakit th 2009 : Keselamatan Pasien wajib dilaksanakan oleh Rumah Sakit.Era Patient Safety di Indonesia

  • Asas & Tujuan : Pasal 2 : RS diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kpd nilai kemanusiaan, etika & profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak & anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.Tujuan : Pasal 3 ayat b : memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan RS dan SDM di RSKewajiban RS : Pasal 29 ayat b : memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi, & efektif dgn mengutamakan kepentingan pasien sesuai standar pelayanan RS.Keselamatan Pasien DalamUU. No 44 th 2009 Tentang Rumah Sakit

  • Keselamatan Pasien : Pasal 43 :RS wajib menerapkan Standar Keselamatan PasienStandar Keselamatan Pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden, mnganalisa & menetapkan pemecahan masalah dlm rangka menurunkan angka KTDRS melaporkan kegiatan ayat 2 kepada komite yang membidangi keselamatan pasien yang ditetapkan MenteriPelaporan IKP pd ayat 2 dibuat secara anonim & ditujukan utk mengkoreksi sistem dlm rangka meningkatkan keselamatan pasienKetentuan lebih lanjut mengenai keselamatan pasien ayat 1 & ayat 2 Peraturan MenteriKeselamatan Pasien DalamUU. No 44 th 2009 Tentang Rumah Sakit

  • MUTUETIKPATIENTSAFETYRISKMGT3 FONDASIYAN RSSafety is a fundamental principle of patient care and a critical component of Quality Management. (World Alliance for Patient Safety, Forward Programme, WHO, 2004)World Alliance for Patient Safety, Forward ogramme, WHO, 2004)

  • Isu kesehatan global yang seriusPatient Centeredness Tidak boleh ada pasien menderita cedera yang dapat dicegahMedical error meningkatkan biaya atas kesehatan Tuntutan kasus malpraktek meningkat.Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayananMencegah konflik (blamming) antara dokter / petugas kesehatan / pasien

  • Adalah: Bebasnya pasien dari cidera yg tdk seharusnya terjadi atau cidera yg potensial terjadi terkait dgn pelayanan kesehatan.

    Is Defined as : Prevention of harm to patient, where harm can occur through errors of commision or omission.

  • Keselamatan Pasien Rumah Sakit - KPRS Suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk: *asesmen risiko, *identifikasi & pengelolaan hal yg berhubungan dgn risiko pasien, *pelaporan & analisis insiden, *kemampuan belajar dari insiden & tindak lanjutnya serta *implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. (KKP-RS)(Penjelasan UU 44/2009 ttg RS pasal 43)Risk : The probability that an incident will occur.Patient safety : the reduction of risk of unnecessary harm associated with healthcare to an acceptable minimum. (WHO-ICPS,2009)

  • 1.Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit2.Meningkatnya akutanbilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat3.Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit.4.Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.

  • Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident)Setiap kejadian atau situasi yg dpt mengakibatkan / berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacad, kematian dll) yg tdk seharusnya terjadi.

  • Insiden Keselamatan PasienKTD (Kejadian Tidak Diharapkan) : insiden yang mengakibatkan pasien cederaKNC (Kejadian Nyaris Cedera ) : terjadinya insiden yg belum sampai terpapar ke pasien ( pasien tidak cedera)KTC (Kejadian Tidak Cedera) : insiden sudah terpapar ke pasien, tetapi pasien tidak timbul cederaKPC (Kondisi Potensial Cedera) =Reportable circumstance: kondisi / situasi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden. Contoh :Alat defibrilator yg standby di IGD, tetapi kmd diketahui rusak ; ICU yg under staffDefinisi Mutakhir KKPRSJuni 2010

  • Kejadian Sentinel (Sentinel Event)Suatu KTD yg mengakibatkan kematian atau cedera yg serius; biasanya dipakai utk kejadian yg sangat tdk diharapkan atau tidak dapat diterima seperti : operasi pada bagian tubuh yg salah.Pemilihan kata sentinel terkait dgn keseriusan cedera yg terjadi (mis. Amputasi pd kaki yg salah, dsb) shg pecarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yg serious pd kebijakan & prosedur yg berlaku.(KKP-RS)KTD Tidak dapat dicegah (Unpreventable AE)KTD Dapat dicegah/Tidak seharusnya terjadi (Preventable AE)

  • 1.PROSES/PROSEDUR KLINIS2. DOKUMENTASI3.KECELAKAAN4.IMFRASTRUKTUR5.ALAT MEDIS/KES6.Laboratorium/Patologi7.Infeksi nosokomial

  • SALAH PASIENSALAH OBATSALAH DOSIS/KEKUATAN/FREKUENSISALAH FORMULASI/FREKUENSISALAH RUTE PEMBERIANSALAH JUMLAH/KUANTITAS SALAH DISPENSING LABELKONTRAINDIKASISALAH PENYIMPANAN OBAT KADALUARSADLL

  • 9.darah/produk darah10.Gizi/nutrisi11.oxigen/gas medis12.perilaku pasien13.Pasien jatuh14.sumber daya/ manajemen15.administrasi klinis

    Tipe-tipe insiden seperti diatas dapat dicegah dengan menerapkan 7 langkah & 6 sasaran keselamatan pasien

  • BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIEN, Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang KP di RS AndaINTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & assesmen hal yang potensial bermasalahKEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-RS.LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn pasienBELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbulCEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayananKKP RS

  • Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasienSasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektifSasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasiSasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatanSasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh(KKPRS 2011)

  • Gunakan paling sedikit 2 cara untuk melakukan identifikasi pasien

    NAMA ( 2 KARAKTER )NO. REKAM MEDIS

    GELANG NAMA ( TANGAN/ KAKI) WARNA : merah jambu, biru, merahBARCODE / LABEL NAMA

    Nomor ruang pasien tidak diperbolehkan digunakan untuk melakukan identifikasi pasien.

  • IDENTIFIKASI PASIEN PENTING : MEMBERI OBAT, PEMERIKSAAN LAB, TINDAKAN, OPERASI, TRANSFUSI DARAH

  • Serah terima informasi pasien di RSAntar perawat antar shiftPengalihan tanggung jawab dari dokter kepada perawatPengalihan tanggung jawab dokter on-callPengalihan tanggung jawab sementara, mis: saat istirahat makan.Antar perawat antar ruangan

  • MODEL SBARSEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASIEFEKTIF SAAT SERAH TERIMAINFORMASI PASIENMENINGKATKAN PATIENT SAFETY

  • Situation : Dr.Anwar, Saya Suster S dari Ruang Melati. Bpk. Ali mengalami distress pernafasan.

    Background: Bpk. Ali, 60 tahun, dengan COPD berat, yang keadaannya semakin menurun dan saat ini kondisinya semakin memburuk.

    Assessment: Suara nafas makin menurun pada paru kanan.RR: 40x/mnt Kemungkinan Bpk. Ali mengalami Pneumothoraks.

    Recommendation: Menurut saya, ia perlu chest x-ray ?

  • KESALAHAN PEMBERIAN OBAT BENAR OBAT BENAR DOSIS, BENAR CARA,BENAR WAKTU, BENAR ORANG CEK ALERGY OBAT JELASKAN TUJUAN DAN KEMUNGKINAN EFEK OBAT CATAT / DOKUMENTASI kerjakan SESUAI SAK/ SOP

  • ( lanjutan) Cek untuk reaksi obatCek skin integrity untuk injeksiMonitor pasien

    2 orang staf mengecek pemberian obat parenteral Update catatan obat

    PISAHKAN : NAMA OBAT YANG MIRIP KEMASAN OBAT YANG MIRIP

  • KENALILAH OBAT ANDA !!! SUDAHKAH ANDA TAHU : KEGUNAAN OBAT ANDA ? CARA PAKAI OBAT ANDA ? WAKTU PENGGUNAAN OBAT ANDA ?

  • MASALAH PEMBEDAHAN

    SALAH PASIEN SALAH LOKASI OPERASISALAH PROSEDUR

    TERTINGGALNYA BENDA ASING DALAM TUBUH PASIEN

  • PENANDAAN ( MARKING SITE ) LOKASI OPERASIPROSES VERIFIKASI PRE OPERASITIME OUT PRACTICE

  • TIME OUT ==> FINAL VERIFICATION PROCESSVerifikasi final dilakukan pkl :Step 1Penandaan Prosedur verifikasi FinalVerifikasi dilakukan oleh ( ) dr Anestesi ( ) Nurse ( ) dr Bedah( ) Lain-lain :Step 2 Nama Pasien ( IDENTITAS PASIEN )Dikonfirmasi oleh :( ) dr Anestesi ( ) Nurse ( ) dr Bedah( ) Lain-lain :Step 3Prosedur VerifikasiJenis Prosedur : ( ) dr Anestesi ( ) Nurse ( ) dr Bedah( ) Lain-lain :

  • Step 4Verifikasi bagian/SisiBagian/sisi prosedur :* Bila tidak dapat dilakukan, berikan alasan :Bagian/Sisi dikonfirmasi oleh :( ) dr Anestesi ( ) Nurse ( ) dr Bedah( ) Lain-lain ::Step 5Verifikasi ImplantImplant :* Bila tidak dilakukan, indikasikan : tidak adaProsedur telah dikonfirmasi oleh :( ) dr Anestesi ( ) Nurse ( ) dr Bedah( ) Lain-lain :Verifikasi selesai Pkl.Nama pasien ( sticker )Nama :

  • TIME OUT PRACTICE

  • PROSEDUR DARURATJENIS PROSEDURPERUBAHAN RENCANA OPERASI SEMULABERAT BADAN PASIENKEGAGALAN PENGHITUNGAN SELAMA PEMBEDAHAN ATAU PENGHITUNGAN TIDAK AKURAT

  • Sasaran V: PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI:

  • SASARAN VI: MENCEGAH PASIEN JATUH

  • ASSESSMENT RISIKO JATUH MONITOR SEJAK ADMISSION MONITORING KETAT PASIEN RISIKO TINGGI ( beri tanda pada TT : hijau, kuning, merah)

    LIBATKAN PASIEN/ KEL DALAM PENCEGAHAN PASIEN JATUHLaporan peristiwa pasien jatuh

  • USIASkorRIWAYAT JATUHSkorAKTIFITASSkorKurang dari 60 tahunAntara 60-69 tahunLebih dari 70 tahun0

    12Tidak pernahPernah jatuh < 1 tahunPernah jatuh < 1 bulanJatuh pada saat dirawat sekarang012

    3MandiriADL dibantu sebagianADL dibantu penuh02

    3MOBILITAS/ MOTORIK SkorKOGNITIFSkorPOLA BAB/BAKSkorMandiriMenggunakan alat bantuKoordinasi/ keseimbangan buruk01

    2Orientasi baikKesulitan mengerti perintahGangguan memoriBingung/Disorientasi01

    23TeraturInkontinensia urine/faesesNokturiaUrgensi/Frequensi01

    23Pilihan di bawah ini dapat di jumpai lebih dari satuTotal points assessed: 0-10= no risk; Total point assessed : >10 patient is a fall risk

  • SCORE TOTAL :

    DEFISIT SENSORISSkorPENGOBATANSkorKOMORBIDITASSkorKacamata bukan biofokalKacamata biofokalGangguan pendengaranKacamata multifocalKatarak/GlaukomaHampir tidak melihat/buta 0

    1

    1

    2

    2

    3Kurang dari 4 jenis & tidak termasuk yang tsb dibawah :Antihipertensi/ Hipoglikemik/Antidepressan/NeurotropikSedatif/Psikotropika/Narkotika/ Infus Epidural/ Spinal/Diuretik/ Laxativ1

    2

    3Diabetes/Cardiac/ISKGangguan SSP/Stroke/Parkinson/Pascabedah 0-24 jam1

    2

    3

  • Patient safety/Group/2011*

    Resiko RendahSkor 0 - 5Resiko Sedang Skor 6-13Resiko Tinggi Skor 141. Pastikan bel mudah dijangkauLakukan SEMUA pedoman pencegahan untuk resiko rendah1. Lakukan SEMUA pedoman pencegahan resiko rendah dan sedang2. Roda tempat tidur pada posisi terkunci2. Pasangkan gelang khusus (warna kuning) tanda resiko jatuh2. Kunjungi dan monitor pasien/ 1 jam3. Posisikan tempat tidur pada posisi terendah3. Tempatkan tanda resiko jatuh pada daftar nama pasien (warna kuning)3. Tempatkan pasien di kamar yang paling dekat nurse station (jika memungkinkan)4. Pagar pengaman TT dinaikkan4. Beri tanda resiko jatuh pada pintu kamar pasien

    Patient safety/Group/2011

  • **Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy.Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed.*************************