Materi Oseanografi

26
OSEANOGRAFI MATERI o Samudera o Sifat Air Laut o Gerakan Air Laut o Lingkungan Laut o Kehidupan Laut

description

Materi Ose

Transcript of Materi Oseanografi

oseanografi

MATERI

o Samuderao Sifat Air Lauto Gerakan Air Lauto Lingkungan Lauto Kehidupan Laut

MATERI: SAMUDERA

BEBERAPA DEFINISI

Benua (continent) dapat didefinisikan sebagai massa daratan yang sangat besar yang muncul dari permukan samudera, termasuk bagian tepinya yang digenangi air dengan kedalaman air yang dangkal (kurang dari 200 meter).

Samudera (ocean) dapat didefinisikan sebagai tubuh air asin yang sangat besar dan menerusyang dibatasi oleh benua.

Cekungan samudera (ocean basin) adalah cekungan yang sangat besar dan dalam yang dipenuhi oleh air asin dan satu atau lebih sisinya dibatasi oleh benua.

Laut (sea). Dalam penggunaan umum, kata laut (sea) dan samudera (ocean) sering dipakaibergantian sebagai sinonim. Di dalam oseanografi atau oseanologi, kedua kata itu memilikiperbedaan. Kata “laut” umumnya dipakai untuk menyebutkan kawasan perairan dangkal di tepi benua, seperti Laut Utara, Laut Cina Selatan dan Laut Arafura; massa air yang terkurung dan memiliki hubungan yang terbatas dengan samudera, seperti Laut Tengah, dan Laut Baltik; atau kawasan laut yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu, seperti Laut Merah, Laut Hitam, Laut Karibia, dan Laut Banda. Di samping itu, kata “laut”, kadang-kadang dipakai untuk menyebutkan nama danau seperti Laut Kaspi.

Teluk (bay, gulf) adalah tubuh air yang relatif kecil yang tiga sisinya dibatasi oleh daratan.Teluk sering juga disebut sebagai Laut Setengah-tertutup (Semi-enclosed Sea).

Estuari (estuary) adalah kawasan perairan muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut dengan massa air yang memiliki salinitas lebih rendah daripada air laut dan lebih tinggi daripada air tawar.

ASAL USUL SAMUDERA DAN CEKUNGAN SAMUDERA

Fakta-fakta berkenaan dengan samudera adalah:a. Bumi berumur kira-kira 4,6 miliar tahun yang lalu, sedang bukti-bukti pertama

tentang adanya laut muncul dari sekitar 3,8 – 3 miliar tahun yang lalu.b. Bukti-bukti tertua tentang adanya samudera ditemukan di benua, bukan di

samudera.c. Batuan yang tertua di laut hanya berumur 70 juta tahun.

Menurut teori tektonik lempeng, laut baru dapat terbentuk karena pecahnya continental crust. Selanjutnya, cekungan samudera tidak tetap posisi maupun ukurannya, dan samudera dapat mengalami pembukaan dan bertambah luas, seperti Samudera Atlantik; dan dapat pula mengalami penutupan dan bertambah sempit, seperti Samudera Pasifik.

Pembentukan Bumi dan Atmosfernya

121

Pada mulanya, bumi adalah suatu massa batuan cair yang berbentuk bulat dengan temperatur lebih dari 8000°C (Lutgens dan Tarbuck, 1979). Saat itu, temperatur bumi yang sangat tinggi dan medan gravitasi awal bumi yang lemah menyebabkan gas-gas yang membentuk atmosfer awal bumi segera terlepas dari gaya gravitasi bumi dan menghilang ke ruang angkasa. Gas-gas penyusun atmosfer-awal bumi adalah gas-gas ruang angkasa, yaitu hidrogen dan helium yang keduanya merupakan gas yang paling ringan di bumi.

Selanjutnya, seiring dengan mendinginnya bumi, kerak bumi yang padat (litosfer) terbentuk, dan gas-gas yang terlarut di dalam massa batuan cair itu secara bertahap dilepaskan melalui suatu proses yang disebut “degassing”. Dengan demikian, dipercaya bahwa atmosfer yang baru itu tersusun oleh gas-gas yang sama dengan gas-gas yang dilepaskan oleh bumi melalui proses erupsi gunungapi pada masa sekarang. Gas-gas itu antara lain H2O, CO2, SO2, S2, Cl2, N2, H2, NH3 (ammonia), dan CH4 (metan).

Kemudian, bukti-bukti dari data geologi menunjukkan bahwa ketika itu belum ada oksigen bebas (O2), dan kandungan oksigen bebas di dalam atmosfer bertambah dengan berjalannya waktu (Stimac, 2004).

Pembentukan Samudera

Pendinginan yang diamali bumi terus berlanjut, awan-awan terbentuk dan akhirnya terjadihujan. Pada mulanya air hujan mengalami penguapan kembali sebelum mencapai permukaan bumi. Kondisi ini membantu mempercepat proses pendinginan permukaan bumi. Setelah bumi mencapai temperatur tertentu, hujan yang sangat lebat terjadi terus menerus selama jutaan tahun, dan airnya mengisi cekungan-cekungan di permukaan bumi membentuk samudera. Peristiwa tersebut mengurangi kandungan uap air dan CO2 di dalam udara (Lutgens dan Tarbuck, 1979).

Perkembangan Benua dan Samudera

Pada kira-kira 3 Ga (giga anum) terbentuk ratusan mikrokontien dan busur kepulauan yangdisebut Ur, yang antara lain terdiri dari apa yang kita kenal sekarang sebagai Afrika, India,Australia, dan Antartika.

Pada sekitar 1,2 Ga yang lalu, fragmen-fragmen kerak benua berkumpul menjadi satu membentuk satu superkontinen yang disebut Rodinia melalui gerak tektonik lempeng. Kata “Rodinia” berasal dari bahasa Rusia yang berarti “homeland” atau “daratan asal” (Burke Museum of Natural History and Culture, 2004). Superkontinen Rodinia dikelilingi oleh samudera tunggal yang disebut Pan-Rodinia Mirovoi Ocean (vide, Cawood, 2005).

Pada 830 Ma, Superkontinen Rodinia terbelah menjadi Gondwana Barat dan Gondwana Timur. Peristiwa ini menghasilkan Samudera Mirovoi, Mozambique, dan Pasifik. Kemudian pada 630 Ma, pecahan kontinen tersebut berkumpul kembali dan membentuk Superkontinen Gondwana atau Pannotia. Pembentukan superkontiken ini melibatkan penutupan Samudera Adamastor, Brazilide, dan Mozambique. Pada 530 Ma, Superkontinen Gondwana terbelah menjadi Lauresia (inti benua yang sekarang disebut

122

Amerika Utara), Baltika (Eropa Utara), Siberia, dan Gondwana. Peristiwa ini menyebabkan terbukanya Samudera Pasifik dan Iapetus di sisi barat dan timur Laurensia, dan menutup Samudera Mirovoi atau Mozambique. Pada kira-kira 300 Ma, pecahan – pecahan superkontinen itu berkumpul kembali dan membentuk superkontinen yang ke-tiga yang disebut dengan Pangea (Cawood, 2005). Pembentukan Superkontinen Pangea ini terjadi melalui penutupan samudera dan pembentukan pegunungan Gondwana, Laurussia dan Siberia, serta penyelesaian pembentuka Pegunungan Altai.Akhirnya, pada sekitar 200-150 Ma, Superkontinen Pangea terbelah membentuk konfigurasi benua dan samudera seperti yang sekarang. Terbelahnya superkontinen ini menyebabkan lahirnya Samudera Atlantik, Antartika dan Hindia, serta penyempitnya Samudera Pasifik; pembentukan Pegunungan Himalaya dan Kepulauan Indonesia.

MORFOLOGI DASAR LAUT

Berdasarkan definisi benua dan samudera, morfologi dasar laut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

- Tepi Benua (continental margin) – bagian tepi benua yang tenggelam dan zona transisi antara benua dan cekungan samudera.

- Cekungan Samudera (ocean basin) – lantai samudera (ocean floor) yang luas dengan kedalaman > 2000 m.

Berdasarkan pada kegempaan, volkanisme, dan pensesaran, tepi benua dibedakan menjadi dua, yaitu:

- Tepi Benua Aktif (active margin) –kegempaan, volkanisme dan pensesaran yang tinggi – Lempeng konvergen (PT theory).

- Tepi Benua Pasif (pasive margin) – kegempaan, volkanisme dan pensesaran yang rendah – Lempeng divergen (PT theory).

ACTIVE MARGIN

- Paparan Benua (continental shelf).- Lereng Benua (continental slope).

PASIVE MARGIN

- Paparan Benua.- Lereng Benua.- Tinggian Benua (continental rise).

123

Continental Margin (http://www.harcourtschool.com/glossary/science/define/grb/abyssal_p6c.html)

– 10-3-2005

CEKUNGAN SAMUDERA

Bila Benua memiliki gunung-gunung dan lembah-lembah, demikian pula dengan cekungan samudera.

Berbagai kenampakan di Cekungan Samudera:

- Pematang Samudera (oceanic ridge) – sistem rifting.- Dataran Abisal (abyssal plain) – luas, datar, 4000 – 5000 meter.- Pulau-pulau terumbu (coral island).- Palung (trench).- Gunung-laut (seamount), Guyot (bila puncaknya rata).- Rangkaian pulau-pulau (island chains).

SEDIMEN LAUT

Berdasarkan asal usul, ada lima macam, yaitu:

- Sedimen Litogenik (terrigenous) –pelapukan batuan sebelumnya di Benua.- Sedimen Volkanogenik (volcanogenic sediments) – erupsi letusan.- Sedimen Biogenik (biogenic sediments) – aktifitas organisme atau organisme itu

sendiri.- Sedimen Hidrogenik (hydrogenic sediments) – reaksi kimia inorganik unsur

terlarut di dalam air.- Sedimen Kosmogenik (cosmogenic sediments) – luar angkasa (meteorit, debu

angkasa).

124

MATERI: SIFAT AIR LAUT

KARAKTER UMUM AIR LAUT

Temperatur Air Laut

Permukaan samudera mendapat panas dari tiga sumber, yaitu: (1) radiasi sinar matahari, (2) konduksi panas dari atmosfir, dan (3) kondensasi uap air. Sebaliknya, permukaan laut menjadi dingin karena tiga sebab, yaitu: (1) radiasi balik dari permukaan laut ke atmosfer, (2) konduksi panas balik ke atmosfer, dan (3) evaporasi.

Distribusi temperatur secara vertikal dapat dibagi menjadi tiga zona, yaitu:o Lapisan campuran (mixed layer). Zona ini adalah zona homogen. Temperatur

dan kedalaman zona ini dikontrol oleh insolasi lokal dan pengadukan oleh angin. Zona ini mencapai kedalaman 50 sampai 200 meter.

o Termoklin (thermocline). Di dalam zona transisi ini, temperatur air laut dengan cepat turun seiring dengan bertambahnya kedalaman. Zona ini berkisar dari kedalaman 200 sampai 1000 meter.

o Zona dalam (deep zone). Zona ini temperatur berubah sangat lambat atau relatif homogen.

Salinitas Air Laut

Salinitas adalah ukuran yang dipergunakan untuk mengukur kandungan garam (saltiness) di dalam ai laut. Unsur-unsur dalam bentuk ion yang melimpah menyusun kandungan garam di dalam air laut adalah Cl-, Na+, Mg2+, SO4

2-, Ca2+, dan K+.

125

Profil vertikal temperatur samudera pada (a) lintang menengah, (b) lintang

rendah, dan (c) lintang tinggi. Dikutip dari Libes (1992).

Variasi temperatur, salinitas dan densitas permukaan

menurut posisi lintang. Nilai rata-rata untuk seluruh samudera. Dikutip

dari Pickard dan Emery (1995).

Profil salinitas memperlihatkan adanya tiga atau empat zona, yaitu:o Lapisan campuran (mixed layer). Ketebalannya 50 sampai 100 meter, dan

mempunyai salinitas seragam. Daerah tropis dan daerah berlintang tinggi dan menengah, memiliki salinitas permukaan tinggi, sedang daerah berlintang tinggi memiliki salinitas rendah.

o Haloklin (halocline), adalah zona dimana salinitas mengalami perubahan besar.o Zona dalam (deep zone) adalah zona di bawah haloklin sampai dasar laut, dan

memiliki salinitas relatif seragam.

Densitas Air Laut

Nilai densitas air laut dikontrol oleh tiga variabel yang berinteraksi sangat kompleks, yaitusalinitas, temperatur, dan tekanan. Secara umum, densitas meningkat dengan meningkatnya salinitas, meningkatnya tekanan (atau kedalaman), dan turunnya temperatur.

Stratifikasi densitas di daerah lintang rendah dan menengah adalah sebagai berikut:o Lapisan atas, dengan

ketebalan sekitar 100 meter, mempunyai densitas hampir seragam.

126

Tipe profil vertikal salinitas di samudera terbuka. Dikutip dari

Pickard dan Emery (1995).

Salinitas permukaan (S, rata-rata untuk semua samudera) dan

perbedaan antara evaporasi dan presipitasi (E-P) menurut posisi lintang. Dikutip

dari Pickard dan Emery (1995).

o Piknoklin (pycnocline), yaitu zona dimana densitas bertambah dengan cepat seiring dengan bertambahnya kedalaman.

o Zona dalam, adalah zona di bawah piknoklin, dengan densitas meningkat sangat pelan dengan bertambahnya kedalaman.

Suara di Laut

Profil kecepatan suara di dalam samudera dapat dibagi menjadi tiga zona, yaitu:

o Zona permukaan (ketebalan 100 – 150 m). Di dalam zona ini, kecepatan suara meningkat dengan bertambahnya kedalaman karena pengaruh tekanan (kedalaman).

o Zona tengah (dapat mencapai kedalaman 1500 m). Di dalam zona ini, kecepatan suara berkurang karena berkurangnya temperatur secara cepat (termoklin).

o Zona bawah (di bawah 1500 m). Di dalam zona ini kecepatan suara meningkat dengan meningkatnya tekanan (kedalaman), sedang temperatur relatif konstan.

Sinar di Laut

Sinar matahari hanya dapat menembus lapisan permukaan laut. Kedalaman penetrasi cahaya menentukan ketebalan zona eufotik (euphotic zone), yaitu zona tempat terjadinya fotosintesis yang menghasilkan unsur-unsur organik oleh tumbuhan. Zona eufotik membentang dari permukaan laut sampai kedalaman yang hanya 1% sinar dapat masuk. Kedalam zona ini sangat bervariasi. Di Laut Mediterania dan Karibia, zona eufotik menacapai kedalaman 100 sampai 160 m. Di daerah dekat pantai, penetrasi sinar matahari hanya sampai 15 m.

Kedalam penetrasi sinar matahari ke dalam laut tergantung pada empat faktor utama, yaitu(1) tutupan awan, (2) sudut inklinasi sinar matahari yang mencapai permukaan Bumi, (3) banyaknya material inorganik yang tersuspensi, dan (4) densitas populasi organisme plankton.

Warna Laut

Warna adalah fungsi dari spektrum sinar. Sinar putih tersusun oleh warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan ungu. Laut umumnya tampak biru karena sinar biru yang memiliki panjang gelombang yang lebih pendek (dibandingkan warna merah), sehingga lebih mudah dihamburkan oleh partikel-partikel air dan material-material mikroskopis di dalam air.

Warna laut juga dapat memberikan beberapa indikasi, antara lain:o Laut berwarna biru gelap, bila laut dalam dan airnya jernih, dan tidak banyak

mengandung organisme plankton mikroskopis.o Laut berwarna coklat, coklat muda, coklat kekuningan, atau biru kecoklatan, bila

banyak muatan suspensi di dalam air laut. Keadaan ini umumnya terjadi atau dijumpai di perairan dangkal, dekat pantai, khususnya di sekitar muara sungai pada saat banjir.

127

Profil vertikal densitas samudera. Dikutip dari Libes (1992).

o Laut berwarna biru muda jernih, bila air dangkal dan jernih, seperti di kawasan terumbu karang.

o Laut berwarna merah, merak kecoklatan, hijau, hijau-kuning, oranye atau putih keruh, mengindikasikan terjadinya blooming fitoplankton atau red tide. Pada peristiwa itu, terjadi penigkatan jumlah fitoplankton dalam jumlah besar dalam waktu yang cepat.

KOMPOSISI KIMIA AIR LAUT

Komposisi kimia air laut secara umum dapat dikelompokkan menjadi: (1) unsur-unsur inorganik terlarut (dissolved inorganic matter), (2) unsur-unsur organik terlarut (dissolved organic matter), dan (3) gas-gas terlarut (dissolved gases).

Unsur-unsur Inorganik Terlarut

Menurut beratnya, air laut terdiri dari sekiar 96,5% air murni dan sekitar 3,5% (atau 35‰)unsur inorganik terlarut. Unsur-unsur inorganik tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:

1) Unsur Mayor, yaitu unsur-unsur yang jumlahnya lebih besar dari 100 ppm (part per million) atau 100 mg per liter. Unsur-unsur tersebut adalah Klor (Cl: 19.353 ppm); Sodium atau Natrium (Na: 10.760 ppm); Belerang atau Sulfur dalam bentuk Sulfat (SO4 2-: 2.712 ppm); Magnesium (Mg: 1.294 ppm); Kalsium (Ca: 412 ppm); dan Potasium atau Kalium (K: 387 ppm).

2) Unsur Minor, yaitu unsur-unsur yang konsentrasinya lebih dari 1 ppm tetapi kurang dari 100 ppm. Unsur-unsur tersebut adalah Brom (Br: 65 ppm); Karbon (C: 28 ppm); Stronsium (Sr: 8 ppm); Boron (B: 4,6 ppm); Silikon (Si: 3 ppm); dan Fluor (F: 1 ppm).

3) Unsur Jejak (trace elements), yaitu unsur-unsur yang konsentrasinya kurang dari 1 ppm. Beberapa unsur jejak yang utama adalah Nitrogen (N: 0,5 ppm); Litium (Li: 0,17 ppm); Rubidium (Rb: 0,12 ppm); Fosfor (P: 0,07 ppm); Iodium (I: 0,06 ppm); Besi atau Ferum (Fe: 0,01 ppm); Seng (Zn: 0,01 ppm); Molibdenum (Mo: 0,01 ppm). Selain itu terdapat setidaknya 52 unsur yang dijumpai dengan konsentrasi lebih kecil.

Unsur-unsur Organik Terlarut dan Nutrien

Kehadiran unsur-unsur organik di dalam air laut jumlahnya relatif sedikit, dan biasanya hadir dalam jumlah yang bervariasi antara 0 – 6 mg per liter. Sumber dari unsur-unsur organik adalah dari ekresi organisme dan hancuran dari organisme yang mati. Unsur-unsur yang termasuk ke dalam unsur-unsur organik terlarut (dissolved organic matters – DOM) adalah nitrogen (N) dan fosfor (P) yang secara kimiawi membentuk senyawa organik dan bahkan teroksidasi, atau kadang – kadang oleh bakteri, terubah menjadi nitrat (NO3-) dan fosfat (PO4

3-).

Nitrogen dan fosfat adalah dua unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk membentuk unsur-unsur organik, karena itu, keduanya disebut sebagai nutrien (nutrient). Di laut, konsentrasi nitrogen dan fosfat relatif kecil.

128

Selain nitrat dan fosfat, senyawa-senyawa organik terlarut lainnya di dalam air laut adalah karbon organik, karbohidrat, protein, asam-asam amino, asam-asam organik, dan vitamin-vitamin. Selain nitrat (NO3-) dan fosfat (PO4

3-), di laut ada nutrien ke-tiga, yaitu silikat (SiO4

-).

Profil kedalaman (a) salinitas, (b) temperatur, (c) oksigen terlarut (O2), (d)nitrat, (e) fosfat, (f) silikon terlarut (g) inorganik karbon terlarut total di daerah lintang

menengah. Dikutip dari Libes (1992).

Gas-Gas Terlarut

Gas-gas utama (major gases) yang terdapat di laut adalah nitrogen (N2), oksigen (O2), dankarbon dioksida (CO2). Gas-gas lain yang hadir dalam jumlah yang sedikit adalah helium (He), dan gas-gas “inert” (tidak reaktif), yaitu neon (Ne), argon (Ar), Krypton (Kr), dan Xenon (Xe).

129

MATERI: GERAKAN AIR LAUT

ARUS

Arus laut adalah gerakan horisontal massa air laut yang disebabkan oleh gaya penggerak yang bekerja pada air laut.

Gaya-gaya penggerak penyebab timbulnya arus adalah:- Stress angin permukaan- Gradien densitas horizontal dan vertical- Pengaruh pasang surut air laut- Pengaruh gelombang pecah

Di bumi, terdapat sirkulasi arus skala besar yang disebut gyre. Pola arus skala besar ini terbentuk oleh pengaruh sistem angin permukaan (angin pasat dan baratan), gaya Coriollis, dan benua yang merupakan penghalang dan yang membelokkan arah arus. Arus dibedakan menjadi arus permukaan dan arus lapisan dalam (sirkulasi termohalin).

Arus Permukaan

Arus yang ditimbulkan oleh stress angin sehingga mendorong air di permukaan. Pola arus permukaan mengikuti pola angin permukaan dan dipengaruhi oleh gaya Coriollis. Dapat diklasifikasikan menjadi sistem arus permukaan di Lautan Atlantik, Pasifik, dan Hindia.

Pembentukan gyre oleh angin pasat dan baratan.

Peran arus permukaan:

- Mentransfer panas dari daerah tropis ke lintang menengah dan tinggi.- Mendistribusikan zat hara (nutrien) dan organisme laut.- Transportasi laut- Mempengaruhi iklim dan cuaca.

130

Sistem arus permukaan di Lautan Atlantik:

a. Sebelah utara ekuatoro Arus ekuator utara – bergerak ke barato Arus Florida dan gulf stream – bergerak ke utarao Arus Atlantik Utara – bergerak ke timuro Arus Canary – bergerak ke selatan

b. Sebelah selatan ekuatoro Arus ekuator selatan – bergerak ke barato Arus Brasil – bergerak ke selatano Arus Atlantik Selatan – bergerak ke timuro Arus Benggala – bergerak ke utara

Sistem arus permukaan di Lautan Pasifik:

a. Sebelah utara ekuatoro Arus ekuator utara – bergerak ke barato Arus Kuroshio – bergerak ke utarao Arus Pasifik Utara – bergerak ke timuro Arus California – bergerak ke selatan

b. Sebelah selatan ekuatoro Arus ekuator selatan – bergerak ke barato Arus Australia Timur – bergerak ke selatano Arus Pasifik Selatan – bergerak ke timuro Arus Peru Chili – bergerak ke utarao Sistem arus permukaan di Lautan Hindiao Karena batas wilayahnya, wilayah Lautan Hindia merupakan daerah

subtropical convergence.o Hindia sangat dipengaruhi oleh monsun yang membuat sirkulasi arus

permukaannya berubah sesuai musim.

Sistem arus permukaan di Lautan Hindia:

a. Monsoon timur lauto Arus ekuator selatan – bergerak ke barato Arus Agulhas – bergerak ke selatano Arus wind west drive – bergerak ke timuro Arus Australia Barat – bergerak ke utara

b. Monsoon barat dayao Arus ekuator selatan – bergerak ke barato Arus Somali – bergerak ke utarao Arus south west monsoon – bergerak ke timuro Arus Sumatera Barat – bergerak ke selatan

GELOMBANG

Gelombang adalah getaran yang merambat pada suatu medium dan membawa energi.

131

Sifat-sifat Gelombang

- Periode (T) adalah waktu yang dibutuhkan oleh puncak (atau lembah) gelombang yang berurutan untuk melalui titik tetap tertentu.

- Panjang gelombang (L) adalah jaral horizontal di antara dua puncak (atau lembah) gelombang yang berurutan.

- Tinggi gelombang (H) adalah jarak vertikal dari dasar lembah sampai puncak gelombang.

- Kedalaman air (d) adalah jarak vrtikal antara nuka laut rata-rata sampai dasar laut.

Klasifikasi perairan

Berdasarkan rasio kedalaman air dan panjang gelombang, dapat kita klasifikasikan tiga tipe perairan:

- Perairan Dalam; bila d/L >1/2- Perairan Menengah; 1/2>d/L>1/20.- Periaran Dangkal; d/L<1/20.

Gelombang yang merambat dari perairan dalam suatu saat akan kehilangan energi, karena:

- Peredaman internal oleh viskositas air,- Penyebaran gelombang ke arah yang lain karena variasi arah tiupan angin,- Angin yang bertiup berlawanan arah dengan arah rambatan gelombang, dan - Interaksi dengan gelombang-gelombang lain

Transformasi Gelombang:

- Shoaling (pendangkalan)- Refraksi- Difraksi

Shoaling

132

Efek pendangkalan kedalaman perairan yang terjadi ketika gelombang datang dari laut lepas menuju pantai.

Penanda:

- Tinggi gelombang bertambah- Kecepatan berkurang- Panjang gelombang berkurang- Periode tetap

Refraksi

- Gelombang yang datang dari laut lepas akan cenderung membelok ke arah bagian perairan yang lebih dangkal.

- Perubahan arah gelombang itu terjadi sedemikian rupa sehingga puncak gelombang cenderung sejajar dengan garis kontur kedalaman.

- Refraksi dan shoaling merupakan proses yang memicu terbentuknya longshore current dan rip current.

Difraksi

- Apabila gelombang datang terhalang oleh suatu rintangan, maka gelombang akan membelok di sekitar ujung rintangan dan masuk ke daerah terlindung (daerah bayangan atau shadow zone) di belakang rintangan.

- Dalam difraksi terjadi transfer energi yang sejajar dengan puncak gelombang atau tegak lurus dengan arah penjalaran gelombang.

Difraksi gelombang di daerah bayangan suatu penghalang gelombang di lepas pantai (Komar, 1976).

Jenis Gelombang Berdasarkan Penyebabnya:

a. Gelombang yang dibangkitkan angin.

b. Gelombang InternalTerjadi di dalam laut, ketika terjadi interaksi antara 2 massa air laut yang berbeda densitas.

c. Gelombang BadaiTerjadi karena tiupan badai, sering terjadi di daerah subtropis.

133

d. Seichee. Gelombang karena longsoranf. Tsunami

Tipe Gelombang Menurut Periode:

Gelombang Pecah

- Terjadi ketika gelombang merambat dari laut dalam ke pantai, dan tinggi gelombang telah maksimum, dan bentuk gelombang sudah tidak lagi stabil karena efek shoaling.

- Secara matematis, terjadi ketika d=1/4L (menurut Teori Gelombang Airy).

Tipe-tipe gelombang pecah:

- Spilling breaker. Pecahan gelombang jenis ini terjadi bila gelombang menjalar di pantai dengan dasar yang landai.

- Plunging breaker. Pecahan jenis ini terjadi bila gelombang menjalar di pantai yang miring.

- Surging breaker. Pecahan jenis ini terjadi bila lereng pantai sangat curam. - Collapsing breaker. Pecahan ini adalah bentuk menengah antara pecahan tipe

plunging dan surging.

134

Macam-macam gelombang pecah di pantai. Gambar sebelah kiri adalah tiga tipe gelombang pecah yang mudah di kenal. Gambar sebelah kanan diperoleh dari rekaman film, dan menunjukkan

adanya satu jenis pecahan transisi, jenis Collapsing, antara Plunging dan Surging. Tanda panah menunjukkan titik awal pecahnya gelombang. Dari Komar (1976).

MATERI: LINGKUNGAN LAUT

Pembagian Zona Lingkungan Laut

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN LAUT

A. Lingkungan Bentik1. Supralitoral:

o Di atas pasang tinggi,o Basah karena cipratan gelombang pecah,o Banyak tersingkap di udara,o Permukaan lingkungan sangat kasar.

2. Eulitoral / Litoral:o Secara periodik tersingkap ke udara dan tergenang (zona pasang surut),o Tumbuhan dan hewan sangat banyak dan bervariasi,o Hewan yang hidup di daerah ini tahan terhadap pukulan gelombang,

3. Sublitoral:o Mencakup daerah sampai kedalaman 200 meter; batas bawah ini

bertepatan dengan batas zona eufotik,o Faktor lingkungan yang penting: cahaya dan temperatur; faktor lain yang

kadang kala penting: kondisi geologi dasar perairan, gelombang dan arus,o Di lingkungan ini terbentuk delta, terumbu karang, alur-alur bawah laut,

135

o Banyak hewan bernilai ekonomis.4. Laut Dalam:

o Kondisi oseanografi seragam, temperatur turun perlahan, salinitas konstan, tekanan turun 1 atm setiap turun 10 m.

o Kosong organisme tingkat tinggi, bakteri dapat hidup.o Organisme sebagian besar tersusun oleh air, sehingga tidak terpengaruh

tekanan.o Musim kecil pengaruhnya terhadap fenomena kehidupan.o Makanan tidak sebanyak dilingkungan litoral. Material organik jatuh dari

atas.

B. Lingkungan Pelagis1. Neritik:

o Bila air sungai masuk, keanekaragaman tinggi.o Organisme harus bertahan hidup dalam kondisi salinitas yang lebar,o Nutrien masuk dari daratan melalui aliran sungai dan dari laut dalam

melalui mekanisme upwelling,o Banyak ikan dan berbagai makanan dari laut.

2. Oseanik:o Dapat dibedakan menjadi lingkungan Eufotik, Disfotik, dan Afotik.o Zona eufotik setara dengan netirik: ada termoklin, nutrien rendah,

salinitas konstan, temperatur permukaan sesuai dengan posisi lintang.o Zona disfotik: sinar < 1%, bakteri mengurai fitoplankton dan

zooplankton yang mati dan tenggelam menghasilkan nutrien.o Zona afotik: temperatur sangat rendah, tekanan sangat tinggi, tanpa sinar.

C. Lingkungan Khusus1. Hidrotermal Laut Dalam:

o Lingkungan ini sangat kaya secara biologis. Temperatur di dekat lubang mencapai 400°C, tekanan tinggi, dan air bersifat asam dengan pH mencapai 2,8. Perairan banyak mengandung metan dan sulfur.

o Secara biologis, lingkungan ini sangat produktif, tetapi produser primer fotosintesis tidak ditemui. Produktifitas yang tinggi terjadi karena aktifitas bakteri autotrophic (chemosynthetic). Bakteri mengoksidasi hidrogen sulfida menjadi sulfur dan menghasilkan energi kimia untuk sintesa protein, karbohidrat, dan lemak.

2. Estuari:o Di mulut sungai,o Tempat pertemuan air tawar dan air laut,o Pola arus yang sangat kompleks sebagai hasil dari interaksi antara pasang

surut, aliran air sungai, rembesan air tawar, dan efek Coriollis. o Nutrien dari aliran sungai.

136

MATERI: KEHIDUPAN LAUT

Berdasarkan karakteristik cara memperoleh energi, organisme terbagi tiga:

- Bakteri – dekomposisi, sintesa material inorganik.- Flora – fotosintesa, produsen primer.- Fauna – memakan tumbuhan atau hewan lain.

CARA ORGANISME HIDUP

Berkaitan dengan aktifitas geraknya, ada tiga cara:

- Plankton – berpindah tempat karena arus laut. Kekuatan untuk berpindah sangat lemah atau terbatas.

- Bentos – di atas atau di bawah dasar laut: menggali lubang, merayap, menimbun diri, menambatkan diri.

- Nekton – berenang, bebas dari gerakan arus.

BAKTERI

Peran di laut:

- Dekomposer: mengurai organisme mati.- Transformer: merubah inorganik menjadi organik.

Berdasarkan cara memperoleh energi atau makanan:

- Bakteri autrotopik – secara mandiri:o Fotosintesis – bantuan tenaga matahari.o Kemosintesis – energi sintesa kimiawi.

- Bakteri heterotropik – melalui sumber lain:o H Aerobik – dengan oksigen, lingk oksidasi.o H Anaerobik / fermentasi– tanpa oksigen, lingk reduksi.

Fitoplankton

- Organisme Autotropik.- Produktifitas primer fitoplankton – laju fotosintesis.- Dipengaruhi: cahaya, temp, sirkulasi air, salinitas, nuitrien, pemangsa.- Blooming terjadi bila:

o Kandungan nutrien tinggi

137

o Banyak sinar matahari

Jenis-jenis Fitoplankton

- Diatom (klas Bacillariophyceae),- Dinoflagellata (klas Dinophyceae),- Coccolithophore (klas Prymnesiophyceae),- Silicoflagellata (klas Chrysophyceae), dan- Blue-green algae (klas Cyanophyceae).

Zooplankton

Peranan:

- Dalam rantai makanan sebagai penghubung antara produsen (fitoplankton) dan konsumen sekunder.

- Sinar matahari adalah faktor utama yang mempengaruhi migrasi vertikalnya.

Klasifikasi Zooplankton berdasarkan lamanya kehidupan sebagai plankton:

- Holoplankton – organisme tetap dalam bentuk plankton sepanjang hidupnya: copepod, cladoceran, dan rotifer.

- Meroplankton – hewan yang hanya sebagian dari siklus hidupnya sebagai plankton: larva invertebrata bentos, cordata bentos, dan ikan.

- Tychoplankton – zooplankton demersal yang secara periodik terhambur menjadi plankton oleh arus dasar, adukan gelombang, dan bioturbasi: amphipod, isopod, cumacean, dan mysid.

FLORA BENTOS

1. Mikroflora:o Alga Merah (Rhodophyta) – bernilai ekonomis.o Alga Coklat (Phaeophyta) – bernilai ekonomis.o Alga Hijau (Chlorophyta) – hidup komensalisme dengan moluska dan

hewan bersel tunggal, Sebegai pemberi bahan makanan melalui fotosintesis.

138

2. Makroflora:o Rumput rawa garam – khusus di daerah lintang menengah dan tinggi.o Seagrass / Lamun – ekosistem padang lamun / seagrass bed.o Mangrove / bakau – ekosistem mangrove / hutan mangrove.

FAUNA BENTOS

- Porifera - Coelenterata / Cnidaria – ekosistem terumbu karang.- Brachiopoda – banyak fosilnya.- Annellida – cacing laut.- Arthropoda – udang, kepiting, barnakel – nilai ekonomi.- Moluska – nilai ekonomi.- Echinodermata: bulu babi (pemakan koral), teripang (nilai ekonomi).

139

NEKTON

- Chepalopoda – cumi-cumi, gurita.- Udang- Ikan- Reptilia – ular, penyu.- Mamalia – ikan paus, luba-lumba; anjing laut, singa laut, dugong.

140