materi Opt

4
III. HAMA TANAMAN HORTIKULTURA 1.Penggulung Daun Pisang (Erionata thrax) C. Bioekologi Dewasa Terbang mlam dan pgi hari, makan nektar bunga pisang Perkawinan pada saat penerbangan Sayap: coklat gelap dengan cendela kuning keemasan Telur : Pada daun belum rusak, berkelompok (25 butir) Larva Larva muda membuat irisan melintang daun pisangàmenggulung Memakan daun dari dalam gulungan, gulungan membesar Larva tua meghasilkan lilin Pupa Berwarna kuhijauan, berlapis lilin, dalam gulungan daun Ukurran 60 mm, probocis panjang. Siklus: 5-6 minggu D. Musuh alami Parasitoid: telur:Ooencyrtus (encyrtidae), Agiommatus (pteromalid), Anastatus (Eupelmidae). Spesies tersebut secara bersama-sama tingat paratisisnya mencapai 50-70%. Larva: Apanteles (Braconidae) : parasitasi <10% Pupa: Brachymera (Chalcidaeidae) dan Xantopimpla (Ichneumonidae) E. PENGENDALIAN FISIk-MEKANIS Daun disobeki Pengambilan larva untuk dimusnahkan 2. ULAT PENGOROK DAUN/PENGGEREK UMBI KENTANG (Pthorimaea operculella) Ordo : Lepidoptera Famili: Gelechiidae TELUR Berukuran kecil Bentuk bulat panjang Diletakkan di bawah permukaan daun atau pada permukaan umbi yang muncul di permukaan tanah. Telur diletakkan tunggal. Seekor ngengat betina dapat menghasilkan 150 – 200 butir telur. LARVA Larva berwarna putih abu-abu dengan corak merah muda, kepalanya hitam dengan pelindung seperti perisai. Panjang tubuh 11 mm. Lama stadium 10 – 16 hari. PUPA Pupa terdapat dalam lubang gerekan. Selama penyimpanan, pupa terdapat pada bagian luar umbi, biasanya pada mata tunas atau pada rak gudang penyimpanan. Lama stadium 6 – 9 hari. NGENGAT Berwarna coklat kelabu. Berukuran 10 – 15 mm. Aktif malam hari (nocturnal). Pada sian hari bersembunyi di bawah daun, atau pada rak-rak di gudang penyimpanan. Lama hidup ngengat betina 7 – 16 hari, ngengat jantan 3 – 9 hari. GEJALA SERANGAN Awalnya merupakan hama pengorok daun dan batang kentang. Larva dapat melanjutkan perkembangannya dalam umbi kentang yang disimpan. Daun yang terserang terlihat berwarna merah tua dan tampak adanya jalinan seperti benang yang membungkus ulat kecil berwarna kelabu. Kadang daun menggulung karena ulat merusak permukaan daun sebelah atas dan bersembunyi dalam gulungan. Serangan pada umbi dapat dilihat dengan adanya kotoran berwarna coklat tua pada kulit umbi. Bila dibelah terlihat alur-alur lubang gerekan. PENGENDALIAN 1. Penggunaan bibit yang sehat. 2. Secara kultur teknis: Menimbun atau membumbun umbi kentang dari permukaan tanah pada saat umur tanaman 60 hst untuk menghindari ulat tidak masuk umbi. membersihkan dan memusnahkan sisa tanaman kentang yang ada di kebun. 3. Secara biologis menggunakan parasitoid Pristomerus sp dan Diadegma sp. 4. Secara kimiawi, AE 2 ekor larva/tanaman. Pengamatan dilakukan setiap minggu. Dosis sesuai anjuran. 5. Penyimpanan digudang dilakukan dengan cara menabur serbuk daun tembelekan setebal 2 cm pada permukaan umbi kentang atau dengan insektisida Sevin 5 D sebanyak 1,5 kg/ton bibit kentang. 3. Ulat daun Kubis (Plutella macullipennis) A. KLASIFIKASI : B. ARTI PENTING Hama utama tan. Kubis di daearah tropis dan subtropis, dapat menyebabkan kehilangan hasil sampai 100% apabila tdk dikendalikan C. MORFOLOGI DAN BIOLOGI - Imago Ngengat kecil, warna coklat, pada sayap terdapat gambaran 3 berlian (diamond back moth) Panjang tubuh 5,0-6,5 mm rentang syp 9-12 mm Lama hidup betina 7-15 hr, jantan 2-12 hr Sifat aktif sore/malam hari (nocturnal) - Telur

description

pertanian

Transcript of materi Opt

Page 1: materi Opt

III. HAMA TANAMAN HORTIKULTURA1.Penggulung Daun Pisang (Erionata thrax)C. Bioekologi

Dewasa Terbang mlam dan pgi hari, makan nektar bunga pisang Perkawinan pada saat penerbangan Sayap: coklat gelap dengan cendela kuning keemasanTelur : Pada daun belum rusak, berkelompok (25 butir)Larva Larva muda membuat irisan melintang daun

pisangàmenggulung Memakan daun dari dalam gulungan, gulungan membesar Larva tua meghasilkan lilin Pupa Berwarna kuhijauan, berlapis lilin, dalam gulungan daun Ukurran 60 mm, probocis panjang. Siklus: 5-6 minggu

D. Musuh alami Parasitoid:

telur:Ooencyrtus (encyrtidae), Agiommatus (pteromalid), Anastatus (Eupelmidae). Spesies tersebut secara bersama-sama tingat paratisisnya mencapai 50-70%.

Larva: Apanteles (Braconidae) : parasitasi <10% Pupa: Brachymera (Chalcidaeidae) dan Xantopimpla

(Ichneumonidae)E. PENGENDALIAN

FISIk-MEKANIS Daun disobeki Pengambilan larva untuk dimusnahkan

2. ULAT PENGOROK DAUN/PENGGEREK UMBI KENTANG (Pthorimaea operculella)

Ordo : LepidopteraFamili: Gelechiidae TELUR Berukuran kecil Bentuk bulat panjang Diletakkan di bawah permukaan daun atau pada permukaan

umbi yang muncul di permukaan tanah. Telur diletakkan tunggal. Seekor ngengat betina dapat menghasilkan 150 – 200 butir

telur. LARVA Larva berwarna putih abu-abu dengan corak merah muda,

kepalanya hitam dengan pelindung seperti perisai. Panjang tubuh 11 mm. Lama stadium 10 – 16 hari.PUPA Pupa terdapat dalam lubang gerekan. Selama penyimpanan, pupa terdapat pada bagian luar umbi,

biasanya pada mata tunas atau pada rak gudang penyimpanan.

Lama stadium 6 – 9 hari.NGENGAT

Berwarna coklat kelabu. Berukuran 10 – 15 mm. Aktif malam hari (nocturnal). Pada sian hari bersembunyi di bawah daun, atau pada rak-rak

di gudang penyimpanan. Lama hidup ngengat betina 7 – 16 hari, ngengat jantan 3 – 9

hari.GEJALA SERANGAN

Awalnya merupakan hama pengorok daun dan batang kentang.

Larva dapat melanjutkan perkembangannya dalam umbi kentang yang disimpan.

Daun yang terserang terlihat berwarna merah tua dan tampak adanya jalinan seperti benang yang membungkus ulat kecil berwarna kelabu.

Kadang daun menggulung karena ulat merusak permukaan daun sebelah atas dan bersembunyi dalam gulungan.

Serangan pada umbi dapat dilihat dengan adanya kotoran berwarna coklat tua pada kulit umbi.

Bila dibelah terlihat alur-alur lubang gerekan.

PENGENDALIAN 1. Penggunaan bibit yang sehat.2. Secara kultur teknis: Menimbun atau membumbun umbi kentang dari permukaan

tanah pada saat umur tanaman 60 hst untuk menghindari ulat tidak masuk umbi.

membersihkan dan memusnahkan sisa tanaman kentang yang ada di kebun.

3. Secara biologis menggunakan parasitoid Pristomerus sp dan Diadegma sp.

4. Secara kimiawi, AE 2 ekor larva/tanaman. Pengamatan dilakukan setiap minggu. Dosis sesuai anjuran.

5. Penyimpanan digudang dilakukan dengan cara menabur serbuk daun tembelekan setebal 2 cm pada permukaan umbi kentang atau dengan insektisida Sevin 5 D sebanyak 1,5 kg/ton bibit kentang.

3. Ulat daun Kubis (Plutella macullipennis)A. KLASIFIKASI :B. ARTI PENTINGHama utama tan. Kubis di daearah tropis dan subtropis, dapat menyebabkan kehilangan hasil sampai 100% apabila tdk dikendalikan C. MORFOLOGI DAN BIOLOGI- ImagoNgengat kecil, warna coklat, pada sayap terdapat gambaran 3 berlian (diamond back moth)Panjang tubuh 5,0-6,5 mm rentang syp 9-12 mmLama hidup betina 7-15 hr, jantan 2-12 hrSifat aktif sore/malam hari (nocturnal)- Telur Uk. 0,6x0,3 mm, btk oval kuning muda, diletakkan pd. Permukaan daun secara tunggal/kelompok, menetas 2-4 hr, 300 tlr/imago- LarvaBtk. Silindris, hijau muda, uk. 2-10 mm, kepala kuning, tdpt garis memanjang sepanjang tubuhnya, larva bila tersentuh akan menjatuhkan diri dgn air liurnya, mengalami 4 instar: I (4 hr), II (2 hr), III (3 hr), IV (3 hr), stadia larva 5-9 hr.- PupaDibawah permukaan daun, hijau terbungkus kokon putih, panjang 6 mm, warna pupa jelang keluar imago warna coklat, stadia pupa 6 hr.D. GEJALA SERANGANLarva baru menetas menggerek jaringan permukaan bawah daun dan meninggalkan lap.tipis (transparan), apabila larva makin besar (instar III) hampir seluruh daun digerek habis hanya tinggal tulang daun, umumnya serangan berat terjadi pada musim kemarau E. TANAMAN INANGTeutama tanaman cruciferae : kubis, lobak, sawi, petsai F. PENGENDALIAN-Sanitasi, disekitar tan. Kubis bersih dari gulma, terutama tan. cruciferae -Kultur teknik, rotasi tanam, tumpang sari dengan tomat dan jagung -Hayati, Diadegma semiclausum, Angitia eucerophaga (parasit larva & pupa)Bacillus thuringiensis (patogen)-KimiaAmbang ekonomi 5 larva instar III/IV /10 tan.

4. Ulat Hati Kubis (Crocidolomia pavonana) A. KLASIFIKASIB. MORFOLOGI & BIOLOGI-ImagoBerupa ngengat, warna coklat keabuan, pada sayap depan terdapat gambaran hitam dg bintik putih ditengahnya, panjang tubuh jantan 11-14 mm betina 8-18 mm, stadia imago 16-24 hr.-Telur Diletakkan dibawah permukaan daun secara berkelompok ditutup sekresi hijau, satu induk meletakkan 11-18 klp telur, tiap klpk terdapat 30-80 telur, stadia telur 4-5 hr.

-LarvaMengalami 4 instar (9-10 hr)

Page 2: materi Opt

Larva instar I, hijau muda, kepala hitam, tubuhnya ditutupi benang halus dari mulutnya, uk. 1,7x0,3 mm.Larva instar II, hijau pucat, kepala coklat kemerahan, pada tbh bagian ventral tdpt garis hijau, larva sdh bergerak aktif, uk. 8,6x0,9 mmLarva instar III, hijau muda, kepala kemerahan, bag. ventral grs hijau membujur dg bintik kecoklatan mulai tampak, makin aktif, uk. 13,1x1,4 mm, stadia 2,1 hr. Larva instar IV, hijau muda, kepala & kaki kecoklatan, grs hijau semakin tajam, menjelang prepupa larva makin lamban & tdk aktif makan, uk. 17,5x2,6 mm, stadia 2,5 hr.- PupaWarna kemerahan, terletak dalam tanah, uk.3,05 mm, pupa bakal imago betina lebih besar dan abdomennya lebih gemuk, stadia 12 hr.-Siklus hidup 22-32 hr.C. GEJALA SERANGANLarva instar I makan bagian bawah daun & tinggal epidermis daun bagian atas, larva masih berkelompok, larva mulai instar II, menyebar & masuk kedalam krop kubis menuju titik tumbuh, apabila daun membuka nampak lubang dan titik tumbuh habis dimakan.D. TANAMAN INANG Kubis, sawi, lobak, petsai E. PENGENDALIAN-Mekanis, mengambil langsung larva dan kelompok telur -Kultur teknis, rotasi tanam -Hayati, Chelonus sp., Sturmia sp., Mesochorus sp. (Diptera, parasitoid), Apenteles sp. (Hymenoptera, parasitoid)-Kimia

IV. HAMA TANAMAN PERKEBUNAN1.Tungau teh kuning (Polyphagotarsonemus latus banks.)B. MORFOLOGI- Imago bertubuh lunak, transparan, berkaki tipis,bergerak cepat. bentuk dan ukuran Imago jantan dan betina berbeda. Jantan ukuran setengah imago betina dan mempunyai kaki lebih panjang. jantan uk.120x70 µm, melebar pada daerah dekat pasangan kaki ketiga dan mengecil kearah posterior. terdapat bulu-bulu pada ujung kaki keempat. Warna mula keputihan/kemerahan kemudian kuning muda. Betina oval, Permukaan dorsal tubuh menggembung sedangkan ventral datar. Warnanya mula transparan merah muda kemudian berubah menjadi merah tua atau coklat.- Telur TTK berwarna putih transparan, berbentuk oval panjang 80 µm dan lebar 60 µm.-Larva yang baru keluar dari telur berwarna putih berkaki tiga pasang. Sebelum menjadi imago, larva melalui stadia nimfa dan pupa.-Pupa berbentuk gelondong yang statis.C. BIOLOGITelur menjadi imago 6,5-8 hari, lama hidup imago jantan 5-9 hr sedangkan betina 8-13 hr.

Betina bertelur sebanyak 40 telur. suhu 23,70C merupakan titik optimum peletakan telur, sedangkan suhu 12-140C dan 33-350C merupakan titik minimum dan maksimumnya.

Telur diletakkan secara terpisah pada lubang dangkal bagian ventral daun pucuk. Telur menetas setelah 30-36 jam.

Larva yang baru keluar langsung mengisap cairan tanaman inangnya. Lama stadium Larva 12-17 jam. Pada stadium pupa tubuhnya berubah bentuk menjadi gelondong yang statis. Pupa menempatkan diri di sepanjang tulang daun utama, lateral dan sub lateral daun.

Sebagian telur (78%), imago (65%) ditemukan pada pucuk daun cabang sekunder dari bagian tengah tanaman sampai ke bagian atas tanaman. Sebagian telur (11,9%) dan imago (21,7%) ditemukan pada daun pucuk cabang primer

Laju pertumbuhan populasi TTK dipengaruhi oleh suhu, curah hujan, keadaan populasi awal dan kondisi pertumbuhan tanaman inang. Suhu yang tinggi dan kelembaban yang sedang menyebabkan populasi TTK berkembang cepat. Sedangkan curah hujan yang tinggi menyebabkan populasi menjadi rendah. Populasi TTK meningkat dengan cepat pada suhu 200C dan kelembaban relatif 90%. Suhu diatas 300C disertai kelembaban yang rendah dapat membunuh telur dan nimfa TTK.

D. TANAMAN INANG TTK bersifat polifag, mampu menyerang tanaman dari berbagai jenis. Di Indonesia TTK dijumpai menyerang cabai, tomat, karet, teh. Di

Afrika Selatan menyerang jeruk dan kapas. Tanaman inang alternatif TTK selama tidak ada tanaman pokok adalah: Vigna sinensis, Phaseolus radiates, P. tribolius, Solanum nigrum. Di Bangladesh TTK ditemukan menyerang yute (Chorcorus capsularis; C. olitorius), kentang, terong, mangga, papaya, dahlia, dan melati.E. GEJALA SERANGANGejala serangan secara umum adalah terjadinya perubahan warna (kecoklatan), perubahan bentuk (keriting, menggulung), penebalan jaringan dan matinya pucuk tanaman. Daun-daun berguguran sampai tanaman gundul.F. PENGENDALIANBeberapa akarisida yang efektif terhadap TTK adalah: sulfur 20 kg/ha mampu menimbulkan mortalitas tungau sebesar 97,98%, Phorate 2,25 kg b.a/ha, Phosalone 0,438 kg b.a/ha, monokrotofos o,5 kg b.a/ha, flufalinat 0,1 kg b.a/ha, sevisulf 0,2%.

Pemangkasan Pengendalian hayati

2. PENGGEREK BUAH KOPI (Hypothenemus hampei ) B. Morfologi dan biologi

Imago (serangga dewasa): kumbang berwarna hitam kecoklatan, panj tubuh betina ± 2 mm & jantan ± 1,3 mm

Larva : berwarna putih agak kekuningan Stadium telur : 5- 9 hari, Larva: 10-26 hari, pre pupa : 2 hari

dan pupa : 4-9 hari, lama hidup imago betina rata-rata : 156 hari, imago jantan rata-rata: 103 hari

Lama perkembangan telur s/d imago : 25 – 35 hariC. Gejala Serangan a. Pada buah terdapat lubang bekas gerekan (buah kopi yang bijinya mulai mengeras) b. Apabila buah dibelah terdapat alur bekas gerekan c. Serangan pd buah muda menyebabkan gugur buah & pada buah yang cukup tua menyebabkan biji kopi cacat berlubang dan bermutu rendah D. Pengendalian

Kultur teknis -Memutus daur hidup hama dg cara melakukan tindakan petik bubuk,lelesan dan rempesan. -Pengaturan naungan utk menghindari kondisi pertanaman terlalu gelap -Penggunaan klon tan. Yang masak serentak, spt Arabika var. USDA731 & USDA 762. Robusta: Kombinasi klon BP42, 358 & 409

Hayati -Aplikasi jamur entomopatogen: Beauveria bassiana dg dosis 2,5 kg biakan padat/ha, 3 kali penyemprotan (aplikasi per musim panen -Pemanfaatan parasitoid Cephalomia stephanoderes

Kimiawi - menggunakan insektisida yang mempunyai sifat persisten rendah & kontak

3. Penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella) B. Arti Penting -produksi turun 60-80% (US$ 200 juta/tahun) -menurunkan mutu,biji menjadi lengket, kecil, cacat dan berwarna hitam, kandungan lemak turun (kematian jaringan plasenta biji shingga biji tidak dapat berkembang sempurna) -Serangan pd buah muda akan mengalami masak dini sehingga buah tidak dapat dipanen -Luas serangan mencapai 348.000 ha atau 57% dari luas areal kakao C.Tan.Inang: rambutan, mangga, sirkaya, langsat, duku, cempedak, dan jeruk.D. Morfologi dan Biologi

Telur ukuran : 0,5x0,2 mm

warna : Jingga bentuk : Pipih agak ovalstadium : 6-7 hari

Larva warna putih kekuningan hingga hijau muda panjang larva: ± 11 mm

lama stadium: 15-18 hari Kepompong

Warna : kuning kecoklatan, panjang 6-7 mm, lebar 1,5mm, lama stadium 5-8 hari,

Page 3: materi Opt

berada dalam kokon yg tipis berwarna putih. Imago/Ngegat

Ukuran : panjang 7 mm, lebar 2 mm, lama satadium : ± 7 hari, ngengat betina bertelur 50-100 butir, bersifat nocturnal (aktif hingga pukul 20.30) E. Gejala Serangan

1. Buah masak lebih awal, yg ditandai warna belang kuning 2. Terdapat lubang masuk dan keluar larva 3. Bila buah digoyang tidak berbunyi dan biasanya buah lebih

berat 4. Bila buah terserang ringan, jika dibelah tampak biji berwarna

hitam dan tidak saling melekat, tetapi bila buah terserang berat biji warna hitam dan saling melekat.

5. Biji tidak berkembang dan ukurannya lebih kecil/kisut dan tidak bernas.

F. Pengendalian Pengendalian dilakukan dg menerapkan PHT yang komponennya meliputi:a. Pemangkasan yg diikuti dg pemupukan berimbang b. Sanitasi kebun c. Penguburan kulit buah d. Panen sering (seminggu sekali)e. Pembrongkosan/penyelubungan buah f. Pemanfaatan agensia hayati

Jenis-jenis agensia hayati, antara lain:

1. Semut hitam (Dolichoderus thoracicus)2. Semut gramang (Anoplolepis longipes)3. Semut rangrang (Oecophylla smaragdigma)4. Jamur entomopatogen Beauveria bassiana dan Paecilomyces

fumosoroseus 5. Nematoda Steinernema spp.

Penyebaran semut hitam dpt dilakukan dg membuat sarang buatan, terbuat dr daun kakao kering yg dimasukkan kedalam tas kresek atau hanya diikat saja, kemudian diletakkan di atas jourget (pertemuan antara batang utama dan batang primer)

V. HAMA TANAMAN HUTAN1. JATI

1. Bubuk jati (Xyleborus destruens Bldf) Biomorfologi

Panjang 3-4 mm , Kumbang berwarna coklat tua

Gejala Serangan Kumbang membuat lubang masuk melingkar menuju ke atas

melingkari batang Lubang keluar cairan kental dan kotoran. Sistem lubang gerek dapat 130 mm. Jantan jarang

ditemukan. Jamur yang tumbuh menyebabkan perubahan warna jadi kemerahan pada kayu dan hitang di sekitar lubang.

PENGENDALIAN Pangkas ranting/batang yang terserang. Sumbat batang tanaman dengan kapas atau kain yang sudah

dicelupkan dengan insektisida

2. Ulat-jati Endoclita sericeus (Sw) BIOMORFOLOGI

Larva muda berwarna kream, Larva yang sudah agak besar berubah menjadi hitam dengan

cincin berwarna terang dan segmen dada pertama mengandung khitin sangat tebal.

Hidup Nocturnal Pupa di dalam lubang dan ditutup benang-benang putih. Larvanya nocturnal. Ngengat melipat sayapnya dan punya kaki depan berbulu

lebat, bersifat Polyfagus.

PENGENDALIAN Pangkas ranting/batang yang terserang. Sumbat batang tanaman dengan kapas atau kain yang sudah

dicelupkan dengan insektisida

JENIS HAMA ALBASIAPenggerek Batang Xystrocera festiva Thooms Biomorfologi

Larvanya berwarna kuning panjang sekitar 5 cm. Pupa terdapat di dalam lubang Kumbang muncul pada pagi hari dan aktif pada siang hari Betina hidup hanya 4 hari dan menghasilkan 200 telur, Telur berkelompok, hijau muda , oval ( 2 x 1 mm).

.Gejala Serangan Kulit kayu mati dan gugur, tampak lubang gerekan

berbentuk oval. Ranting2, pucuk tanaman dan batang pohon mati. Gejala Serangan bercak gelap pada batang, Terdapat kotoran dan cairan getah keluar dari lubang kecil,

mongering dan berubah jadi gelap. kulit kayu, cambium dan xylem muda rusak Lubang rongga tidak beraturan, berisi kotoran di bawah kulit

kayu. Bila akan berpupa larva menggali lubang sedalam 20 cm

menuju ke xylem. Kumbang aktif pada siang hari dan makan pada kulit kayu. Hama ini menghasilkan bau yang sengak. Betina hidup hanya 4 hari Perkembangan di Bogor

berlangsung 6-8 bulan.PENGENDALIAN

bila terserang sumbat batang tanaman dengan kapas atau kain yang sudah dicelupkan dengan insektisida.

Pilih benih yang akan ditanam tidak terserang hama penyakit / virus / bakteri bawaan