Materi Net Pestisida

download Materi Net Pestisida

of 10

Transcript of Materi Net Pestisida

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    1/24

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang

    Pemakaian pestisida sering di lakukan untuk membasmi hama tanaman, akan tetapi

     pemakaian pestisada tersebut mempunyai dampak negatif terhadap organisme non target salah

    satunya paparan pestisida pada petani penyemprot. Kejadian paparan pestisida pada petani

     penyemprot disebabkan oleh beberapa factor determinan, yaitu perilaku (pengetahuan, sikap dan

     praktek) petani penyemprot, frekuensi penyemprotan, selang waktu kontak penyemprotan,

     pemakaian alat pelindung diri, dosis pestisida dan lama penyemprotan. Kejadian paparan

     pestisida pada petani penyemprotan dapat diketahui melalui pengukuran kadar kolinesterase

    darah.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor determinan di atas terhadap

    kejadian paparan pestisida pada petani penyemprot. Penelitian ini merupakan explanatory

    research dan dilakukan dengan metode  survey cross sectional   .  Populasi pada penelitian ini

    adalah semua petani yang menyemprot tanamanannya dengan pestisida yaitu sebanyak 6 orang

     petani penyemprot. !edangkan sampel penelitian adalah seluruh populasi yang memenuhi

    kriteria inklusi yaitu akfit dalam menyemprot dan mempunyai selang waktu kontak paling lama

    " hari yang lalu, yang berjumlah "" orang.

    Pestisida merupakan racun yang mempunyai nilai ekonomi bagi petani (economic poisons).

    #iharapkan pestisida tersebut memiliki kemampuan membasmi organisme selektif (target 

    organisme), tetapi pada prakteknya pemakaian pestisida dapat menimbulkan bahaya pada

    organism non target. #ampak negatit terhadap organism non target itu meliputi dampak terhadap

    lingkungan berupa pencemaran, terdapatnya residu pestisida terhadap tanaman, serta

    menimbulkan keracunan bahkan dapat menimbulkan kematian terhadap manusia (!hort, $%%6,

    #erache, $%&&)

    Pada umumnya jenis pestisida yang biasa di gunakan adalah golongan organofosfat dan

    karbamat, memingat jenis dan golongan pestisida ini dapat mengurangi penguraian oleh unsur 

    alam. 'amun demikian golongan ini sangat mudah terabsorbsi pada saluran cerna, saluran

     pernapasan, atau melalui kulit. Pekerjaan yang mempunyai resiko besar adalah petani

     penyemprot. anyaknya kasus keracunan pada petani penyemprot, pada umumnya di sebabkan

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    2/24

    karna petani tidak mengetahui efek paparan pestisida, yaitu dapat menimbulkan efek muskarinik 

    dan nikotonik sebagai akibat terhambatnya kerja kolinesterase pada ujung saraf perifer, ganglion

    dan otak (santoso, $).

    #ari berbagai penelitian tersebut diperoleh gambaran pre*alensi keracunan tingkat sedang

    hingga berat disebabkan pekerjaan, yaitu antara +, sampai . #engan demikian, dapat

    diperkirakan pre*alensi angka keracunan tingkat sedang pada para petani bisa mencapai angka

     puluhan juta pada musim penyemprotan. aktor risiko yang berhubungan dengan kejadian

    keracunan pestisida organofosfat antara lain umur, jenis kelamin, pengetahuan, pengalaman,

    ketrampilan , pendidikan, pemakaian /lat Pelindung #iri, status gi0i dan praktek penanganan

     pestisida. !edangkan fase kritis yang harus diperhatikan adalah penyimpanan pestisida,

     pencampuran pestisida, penggunaan pestisida dan pasca penggunaan pestisida.

    1.2  TujuanPenulisan dalam makalah ini bertujuan yaitu untuk menganalisis faktor-faktor risiko yang

     berhubungan dengan kejadian keracunan atau paparan pestisida dengan menggunakan pendekatan

    epidemiologi.

    1.3  Manfaat

    /dapun manfaat dari makalah ini yaitu agar kita mengetahui bahaya yang mengancam kesehatan

    yang di sebabkan oleh adanya paparan pestisida di lingkungan kita pada umumnya.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Pestisia

     1enurut #epkes 23 ($%%) Kata Pestisida berasal dari rangkaian kata pest yang berarti hama

    dan cida atau sida yang berarti membunuh. #alam PP 'o & tahun $%&" yang dimaksud dengan

     pestisida adalah semua 0at kimia atau bahan lain serta jasad renik dan *irus yang digunakan

    untuk beberapa tujuan berikut4

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    3/24

    $.  1emberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman

    atau hasil-hasil pertanian.

    .  1emberantas rerumputan.

    ".  1ematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.

    5.  1engatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman (tidak termasuk 

    golongan pupuk).

    .  1emberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan piaraan dan ternak.

    6.  1emberantas atau mencegah hama-hama air.

    &.  1emberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan,

    dan dalam alat-alat pengangkutan.

    +.  1emberantas atau mencegah binatang-binatang yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia.

    2.2 Klasi!ikasi Pestisia

    Pestisida dapat diklasifikasikan berdasarkan sifatnya, targetnyasasaran, cara kerjanya atau

    efek keracunan dan berdasarkan stuktur kimianya yaitu4

    $.  erdasarkan atas sifat pestisida dapat digolongkan menjadi 4 bentuk padat, bentuk cair, bentuk 

    asap (aerosol), bentuk gas (fumigan).

    .  erdasarkan organ targetnyasasrannya dapat diklasifikasikan sebagai berikut4a.  3nsektisida berfungsi untuk membunuh atau mengendalikan serangga

     b.  7erbisida berfungsi untuk membunuh gulma

    c.  ungisida berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawand.  /lgasida berfungsi untuk membunuh alga

    e.  2odentisida berfungsi untuk membunuh binatang pengerat

    f.  /karisida berfungsi untuk membunuh tungau atau kutu

    g.  akterisida berfungsi untuk membunuh atau melawan bakterih.  1oluskisida berfungsi untuk membunuh siput.

    ".  erdasarkan 8ara Kerja atau efek keracunannya dapat digolongkan sebagai berikut4

    a.  2acun kontak adalah membunuh sasarannya bila pestisida mengenai kulit hewan sasarannya.

     b.  2acun perut adalah membunuh sasarannya bila pestisida tersebut termakan oleh hewan yang

     bersangkutan.

    c.  umigan adalah senyawa kimia yang membunuh sasarannya melalui saluran pernafasan.

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    4/24

    d.  2acun sistemik adalah pestisida dapat diisap oleh tanaman, tetapi tidak merugikan tanaman itu

    sendiri di dalam batas waktu tertentu dapat membunuh serangga yang menghisap atau memakan

    tanaman tersebut.

    5.  erdasarkan stuktur kimianya pestisida dapat digolongkan menjadi4 golongan organoklorin,

    golongan organofhosfat, golongan karbamat, golongan piretroid.

    a.  9olongan :rganoklorin 1erupakan bagian dari kelas yang lebih luas dari halogenated

    hydrocarbon, termasuk diantaranya dan terkenal sebagai penyebab masalah yaitu Polyclorinated

     biphenyls dan dio;in. !ebagai kelompok, insektisida organoklorin merupakan racun terhadap

    susunan saraf (neuroto;ins) yang merangsang sistem saraf baik pada serangga maupun mamalia,

    menyebabkan tremor dan kejang-kejang.

     b.  9olongan :rganofosfat Pestisida golongan organofosfat makin banyak digunakan karena sifat-

    sifatnya yang menguntungkan bagi para petani. 8ara kerja golongan ini selektif, tidak persisten

    dalam tanah, dan tidak menyebabkan resisten pada serangga. ekerja sebagai racun kontak,

    racun perut dan juga racun pernapasan. 9olongan organofosfat bekerja dengan cara menghambat

    akti*itas en0im kolinesterase, sehingga asetilkolin tidak terhidrolisa. :leh karena itu, keracunan

     pestisida golongan organofosfat disebabkan oleh asetilkolin yang berlebihan, mengakibatkan

     perangsangan secara terus- menerus pada saraf. Keracunan ini dapat terjadi melalui mulut,

    inhalasi dan kulit.

    c.  9olongan 8arbamat 1enurut !artono () pestisida golongan carbamat merupakan racun

    kontak, racun perut dan racun pernapasan. ekerja sama seperti golongan organofosfat, yaitu

    menghambat akti*itas en0im kolinesterase.

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    5/24

    diantaranya sangat toksik terhadap ikan, tawon madu dan serangga berguna lainnya. ekerjanya

    terutama secara kontak dan tidak sistemik.

    2.3 Pat"!isi"l"gi

    Pestisida masuk kedalam tubuh melalui beberapa cara kulit, Pertama absorpsi melalui kulit

     berlangsung terus selama pestisida masih ada dikulit. Kedua melalui mulut (tertelan) karena

    kecelakaan, kecerobohan atau sengaja (bunuh diri) akan mengakibatkan keracunan berat hingga

    mengakibatkan kematian. Ketiga melalui pernafasan dapat berupa bubuk, droplet atau uap dapat

    meyebabkan kerusakan serius pada hidung, tenggorokan jika terhisap cukup banyak. Pestisida

    meracuni tubuh manusia dengan mekanisme kerja sebagai berikut4

    $.  1empengaruhi kerja en0imhormon. =n0im dan hormon terdiri dari protein komplek yang dalam

    kerjanya perlu adanya acti*ator atau cofaktor yang biasanya berupa *itamin. ahan racun yang

    masuk kedalam tubuh dapat menonaktifkan akti*ator sehingga en0im atau hormon tidak dapat

     bekerja atau langsung non aktif. Pestisida masuk dan berinteraksi dengan sel sehingga akan

    menghambat atau mempengaruhi kerja sel, contohnya gas 8: menghambat haemoglobin dalam

    mengikat atau membawa oksigen.

    .  1erusak jaringan sehingga timbul histamine dan serotine. 3ni akan menimbulkan reaksi alergi,

     juga kadang-kadang akan terjadi senyawa baru yang lebih beracun.

    ".  ungsi detoksikasi hati (hepar ). Pestisida yang masuk ketubuh akan mengalami proses

    detoksikasi (dinetralisasi) di dalam hati oleh fungsi hati (hepar). !enyawa racun ini akan diubah

    menjadi senyawa lain yang sifatnya tidak lagi beracun terhadap tubuh

    .

    2.# Kera$unan Pestisia an %ara &asuk Pestisia Ke Tu'u( &anusia

    1.  Kera$unan Pestisia

    Keracunan pestisida adalah masuknya bahan-bahan kimia kedalam tubuh manusia melalui

    kontak langsung, inhalasi, ingesti dan absorpsi sehingga menimbulkan dampak negatif bagi

    tubuh. Penggunaan pestisida dapat mengkontaminasi pengguna secara langsung sehingga

    mengakibatkan keracunan. #alam hal ini keracunan dikelompokkan menjadi " kelompok yaitu4

    a.  Keracunan /kut ringan, menimbulkan pusing, sakit kepala, iritasi kulit ringan, badan terasa sakit

    dan diare.

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    6/24

     b.  Keracunan akut berat, menimbulkan gejala mual, menggigil, kejang perut, sulit bernafas, keluar 

    air liur, pupil mata mengecil dan denyut nadi meningkat, pingsan.

    c.  Keracunan kronis, lebih sulit dideteksi karena tidak segera terasa dan menimbulkan gangguan

    kesehatan. eberapa gangguan kesehatan yang sering dihubungkan dengan penggunaan pestisida

    diantaranya4 iritasi mata dan kulit, kanker, keguguran, cacat pada bayi, serta gangguan saraf, hati,

    ginjal dan pernafasan.

    /da 5 macam pekerjaan yang dapat menimbulkan kontaminasi dalam penggunaan pestisida

    yakni 4

    a.  1embawa, menyimpan dan memindahkan konsentrat pestisida (Produk pestisida yang belum di

    encerkan).

     b.  1encampur pestisida sebelum diaplikasikan atau disemprotkan.

    c.  1engaplikasikan atau menyemprotkan pestisida.

    d.  1encuci alat-alat aplikasi sesudah aplikasi selesai.

    #iantara keempat pekerjaan tersebut di atas yang paling sering menimbulkan kontaminasi

    adalah pekerjaan mengaplikasikan, terutama menyemprotkan pestisida. 'amun yang paling

     berbahaya adalah pekerjaan mencampur pestisida. !aat mencampur, kita bekerja dengan

    konsentrat (pestisida dengan kadar tinggi), sedang saat menyemprot kita bekerja dengan pestisida

    yang sudah diencerkan.

    2.  8ara &asuk Pestisia Ke Tu'u( &anusia

    Pestisida dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui berbagai cara yakni4 kontaminasi

    memalui kulit (dermal Contamination), terhisap masuk kedalam saluran pernafasan (inhalation)

    dan masuk melalui saluran pencernaan makanan lewat mulut (oral ).

    a. K"nta)inasi &elalui Kulit *dermal contamination)

    Pestisida yang menempel di permukaan kulit bias meresap masuk ke dalam tubuh dan

    menimbulkan keracunan. Kejadian kontaminasi lewat kulit merupakan kontaminasi yang paling

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    7/24

    sering terjadi, meskipun tidak seluruhnya berakhir dengan keracunan akut. >ebih dari % kasus

    keracunan diseluruh dunia disebabkan oleh kontaminasi lewat kulit. 2isiko bahaya karena

    kontaminasi lewat kulit dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut4

    $.  ?oksitas dermal (dermal ># ) pestisida yang bersangkutan maka makin rendah angka >#

    makin berbahaya.

    .  Konsentrasi pestisida yang menempel pada kulit, yaitu semakin pekat pestisida maka semakin

     besar bahayanya.

    ".  ormulasi pestisida misalnya formulasi =8 dan @>A atau formulasi cair lebih mudah diserap

    kulit dari pada formulasi butiran.

    5.  uas kulit yang terpapar pestisida yaitu makin luas kulit yang terpapar makin besar risikonya.

    6.  Kondisi fisik yang bersangkutan. !emakin lemah kondisi fisik seseorang, maka semakin tinggi

    risiko keracunannya.

    #alam penggunaanya atau aplikasi pestisida, pekerjaan-pekerjaan yang menimbulkan risiko

    kontaminasi lewat kulit adalah4

    a.  Penyemprotan dan aplikasi lainnya, termasuk pemaparan langsung oleh droplet atau drift

     pestisidanya dan menyeka wajah dengan tangan, lengan baju atau sarung tangan yang

    terkontaminasi pestisida.

     b.  Pencampuran pestisida

    c.  1encuci alat-alat pestisida.

    '. Ter(isa+ )asuk ke ala) saluran +erna+asan * inhalation,

    Keracunan pestisida karena partikel pestisida terhisap lewat hidung merupakan yang

    terbanyak kedua sesudah kontaminasi kulit. 9as dan partikel semprotan yang sangat halus

    (misalnya, kabut asap dari fogging) dapat masuk kedalam paru-paru, sedangkan partikel yang

    lebih besar akan menempel di selaput lendir hidung atau di kerongkongan. ahaya penghirupan

     pestisida lewat saluran pernapasan juga dipengaruhi oleh ># pestisida yang terhirup dan

    ukuran partikel dan bentuk fisik pestisida.

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    8/24

    Pestisida berbentuk gas yang masuk ke dalam paru-paru dan sangat berbahaya. Partikel

    atau droplet yang berukuran kurang dari $ mikron dapat mencapai paru-paru, namun droplet

    yang berukuran lebih dari mikron mungkin tidak mencapai paru-paru, tetapi dapat

    menimbulkan gangguan pada selaput lendir hidung dan kerongkongan. 9as beracun yang

    terhisap ditentukan oleh4

    a.  Konsentrasi gas di dalam ruangan atau di udara

     b.  >amanya paparan

    c.  Kondisi fisik seseorang (pengguna)

    Pekerjaan-pekerjaan yang menyebabkan terjadinya kontaminasi lewat saluran pernafasanadalah4

    a.  ekerja dengan pestisida (menimbang, mencampur dan sebagainya) di ruangan tertutup atauyang *entilasinya buruk.

     b.  /plikasi pestisida berbentuk gas atau yang akan membentuk gas (misalnya fumigasi), aerosol

    serta fogging, terutama aplikasi di dalam ruanganB aplikasi pestisida berbentuk tepung (misalnya

    tepung hembus) mempunyai risiko tinggi.

    c.  1encampur pestisida berbentuk tepung (debu terhisap pernafasan)

    $. &asuk keala) saluran +en$ernaan )akanan )elalui )ulut *oral ,

    Peristiwa keracunan lewat mulut sebenarnya tidak sering terjadi dibandingkan dengan

    kontaminasi kulit. Karacunan lewat mulut dapat terjadi karena beberapa hal sebagai berikut4

    $.  Kasus bunuh diri.

    .  1akan, minum, dan merokok ketika bekerja dengan pestisida.

    ".  1enyeka keringat di wajah dengan tangan, lengan baju, atau sarung tangan yang terkontaminasi

     pestisida.

    5.  #rift (butiran halus) pestisida terbawa angin masuk ke mulut.

    .  1eniup kepala penyembur (nozzle) yang tersumbat dengan mulut, pembersihan nozzle dilakukan

    dengan bantuan pipa kecil.

    6.  1akanan dan minuman terkontaminasi pestisida, misalnya diangkut atau disimpan dekat

     pestisida yang bocor atau disimpan dalam bekas wadah atau kemasan pestisida.

    &.  Kecelakaan khusus, misalnya pestisida disimpan dalam bekas wadah makanan atau disimpan

    tanpa label sehingga salah ambil.

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    9/24

    2.-  Diagn"sis Kera$unan Pestisia

    #iagnosa keracunan pestisida yang tepat harus dilakukan lewat proses medis baku,

    kebanyakan harus dilakukan di laboratorium. 'amun jika seseorang yang mula-mula sehat

    kemudian selama atau setelah bekerja dengan pestisida merasakan salah satu atau beberapa

    gejala keracunan pestisida diduga telah keracunan pestisida. @ntuk pestisida yang bekerja

    dengan menghambat enzim cholinesterase (misalnya pestisida dari kelompok organofosfat dan

    carbamat), diagnosa gejala keracunan biasa dilakukan dengan uji (test) cholinesterase.

    @mumnya gejala keracunan organofosfat atau karbamat baru akan dilihat jika akti*itas

    kolinestrase darah menurun sampai ". 'amun penurunan sampai pada pengguna pstisida

    diambil sebagai batas, dan disarankan agar penderita menghentikan pekerjaan yang berhubungan

    dengan pestisida.

    2.  E+ie)i"l"gi Kera$unan Pestisia

    Penelitian ini merupakan explanatory research dan dilakukan dengan metode  survey cross

     sectional   cross !ectional, dimana di jelaskan bahwa studi cross sectional adalah studi

    epidemiologi yang mempelajari pre*alensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan.

    Pengertian studi 8ross sectional adalah meneliti suatu populasi referen yang dilakukan sewaktu-

    waktu atau periode waktu tertentu untuk mengetahui masalah kesehatan atau factor resiko yang

    dapat menyebabkan terjadinya masalah kesehatan pada masyarakat.

    !ampel

    =ksposure (C-)

    #isease (C-)

    Kelebihan dan kekurangan studi cross sectional  4

    $. Kelebihan4

    $)  1udah dilakukan dan relatif lebih murah dibandingkan studi kohort

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    10/24

    )  #apat memberikan informasi mengenai frekuensi dan distribusi penyakit yang menimpa

    masyarakat, serta informasi mengenai faktor resiko atau karakteristik lain yang dapat

    menyebabkan kesakitan pada masyarakat.")  #apat dipakai untuk mengetahui stadium dini atau kasus subklinis suatu penyakit, seperti

     pemeriksaan pap-smear pada kanker leher rahim.

    .  Kekurangan4

    $.  ?idak dapat dipakai untuk meneliti penyakit yang terjadi secara akut dan cepat sembuh (durasi

     penyakit pendek)

    .  ?idak dapat menjelaskan apakah penyakit atau faktor resiko (pajanan) yang terjadi lebih dulu.".  !ering terjadi penyimpangan berupa bias obser*asi dan bias respon.

    .&  Distri'usi an /rekuensi Kera$unan Pestisia

    =pidemiologi keracunan Pestisida yaitu mempelajari frekuensi, distribusi keracunan Pestisida

    dan determinan atau faktor-faktor yang mempengaruhinya. #alam distribusi keracunan Pestisida

    dapat dilihat berdasarkan " *ariabel yaitu *ariabel orang ( Person) , *ariabel ?empat ( Place), dan

    *ariabel waktu (?ime).

    a.  &enurut 0rang * Person,

    Keracunan akibat pestisida sudah menjadi masalah seluruh dunia, dengan estimasi jumlah

    kasus per tahun sebesar $-" juta. /ngka kematian beragam mulai dari $ sampai % kasus yang

    datang berobat, dan bergantung pada ketersediaan antidot serta mutu layanan medis yang

    diberikan. Keracunan yang disengaja (terutama untuk upaya percobaan bunuh diri atau berhasil

     bunuh diri), proporsinya dalam kasus keracunan pestisida cukup besar di 'egara tertentu.

    Pestisida mudah didapat di rumah tangga sehingga menjadikannya sebagai Dmetode

    kesukaanpilihanE mereka yang berniat bunuh diri.

    1ayoritas kasus keracunan pestisida yang tidak disengaja terjadi di kalangan petani dan

    keluarga mereka. Paparan terjadi terutama selama pencampuran atau penyemprotan pestisida,

     penyemprotan dengan pesawat atau memasuki wilayah yang disemprot. Paparan okupasional

    akut juga dapat terjadi selama pembuatan, formulasi, pengemasan, dan pendistribusian pestisida.

    efek akutnya yang berkaitan dengan paparan okupasional terhadap pestisida antara sensasi

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    11/24

    terbakar di mata yang terkena semprotan 0at kimia, kerusakan kulit, efek neurologis, dan efek 

     pada hati. Paparan kronis diduga menyebabkan masalah reproduksi dan memperbesar risiko

    terkena kanker, mengalami efek neurologis dan psikologis serta efek pada fungsi imun.

    anyak kasus keracunan pestisida yang terjadi pada anak-anak karena mereka berhasil

    menjangkau pestisida yang kemasannya terbuka yang disimpan di rumah. Kejadian keracunan

    massal akibat mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi pestisida juga pernah terjadi dan

    menyebabkan banyak kematian. erdasarkan hasil monitoring #epartemen Kesehatan 2epublik 

    3ndonesia, proporsi keracunan pestisida berdasarkan kholinestrase darah tahun $%% dengan

    tingkat keracunan berat ,$6, sedang ",", ringan "+," dan normal +,$&. ?ingkat

    keracunan pestisida pada petani berdasarkan hasil pemeriksaan kolinestrase darah pada tahun

    $%%$ dengan proporsi keracunan berat ,"%, sedang $,65, ringan "+,", dan keracunan

    normal ,6.

    '.  &enurut Te)+at * Place,

    Keracunan adalah salah satu masalah kesehatan yang semakin meningkat baik di negara maju

    maupun 'egara berkembang. 1enurut :rganisasi Kesehatan #unia (F7:) dan Program

    >ingkungan Persatuan angsa-angsa (@'=P) memperkirakan ada $, juta kasus keracunan

     pestisida terjadi pada sektor pertanian. !ebagian besar kasus terjadi di 'egara berkembang, yang

    . kasus diantaranya berakibat fatal.

    $.  &enurut aktu *Time,

    @ntuk mendapatkan gambaran jumlah korban keracunan pestisida di 3ndonesia secara akurat,

    sangat sulit. Karena belum adanya sistem pelaporan dan monitoring secara sistematik dan

     periodik. /palagi dengan penerapan desentralisasi pembangunan kesehatan, sistem pelaporan

    sama sekali tidak berjalan, sehingga sulit mengetahui kondisi kesehatan nasional termasuk 

    gambaran keracunan pestisida. 'amun demikian, dengan menggunakan gambaran piramida

    dapat diketahui gambaran dampak (actual hazards) penggunaan pestisid sebagai berikut4 pada

    tahun $%&6 diperoleh $ 82 &,6, tahun $%+" 82 -.

    .  Deter)inan Kera$unan Pestisia

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    12/24

    1enurut /chmadi ($%+") ada beberapa aktor yang mempengaruhi Keracunan pestisida

    antara lain4

    •  /akt"r Agent *Pene'a',

    Proses terjadinya keracunan pestisida disebabkan adanya interaksi antara agent kimia atau

    Chemical Agent , manusia sebagai host dan faktor lingkungan yang mendukung (environment ).

    /gent kimia (Chemical Agent ) dihasilkan oleh aktifitas manusia dan mempunyai berbagai efek 

     pada kesehatan. Paparan oleh factor lingkungan akan mengenai manusia (7ost) yang peka atau

    kebal terhadap paparan dan akan memberikan suatu perubahan fungsi atau menyebabkan

     perubahan prepatologik.

    •  /akt"r Intrinsik *Penerita,

    1.  U)ur

    /kti*itas kolinestrase berbeda antara anak-anak dan orang dewasa di atas tahun, baik 

    dalam keadaan terpapar pestisida organoposphat maupun selama bekerja dengan organofosfat.

    @sia di bawah tahun dapat merupakan kontra indikasi bagi pekerja dengan organofosfat

    karena menurunkan akti*itas kolinestrase sehingga memperberat keracunan yang terjadi.

    2.  Jenis Kela)in1enurut 9allo dan >awryk ($%%%) dari beberapa penelitian yang telah dilakukan akti*itas

    kolinestrase secara signifikan lebih tinggi pada pria di bandingkan dengan wanita. /kti*itas

    kolinestrase pada pria dan wanita dalam butir darah merah ber*ariasi ($",-$,6) dan

     plasma darah ($5,&-6,+) dengan menggunakan metode manometri. Pekerja wanita yang

     berhubungan dengan organofhosfat terutama dalam keadaan hamil akan mempunyai akti*itas

    kolinestrase yang  lebih rendah. eberapa penelitian menemukan hubungan pestisida sebagai

     pencetus timbulnya kanker, tingkat kesuburan menurun dan gangguan dari terhadap sistem kekebalan

    tubuh.

    3.  Peniikan

    Permasalahan penggunaan pestisida menurut /chmadi ($%+") bertumpu pada dua hal yaitu

    kuantitas jumlah petani yang sangat besar dan secara kualitas kurang memadai karena faktor 

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    13/24

     pendidikan yang umumnya rendah sehingga tidak jarang petani tidak membaca petunjuk 

     pengunaan pestisida. !elain itu kurang disosialisasikan penggunaan pestisida yang benar,

    sehingga tingkat kesadaran masyarakat terhadap dampak pestisida masih sangat rendah.

    •  /akt"r Ekstrinsik

    1.  Jangka aktu atau la)ana ter+a+ar +estisia 

    Paparan yang berlangsung terus-menerus lebih berbahaya daripada paparan yang terputus-

     putus pada waktu yang sama.

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    14/24

     bahayanya dengan menghisap atau memakan bahan kimia dalam jumlah kecil yang dapat

    menggangu kesehatan.

    #.  Alat Pelinung Diri *APD,

    Pada petani membasmi hama melalui penyemprotan dengan pestisida, tetapi pelaksanaan

     penyemprotan tidak dilaksanakan menurut ketentuan atau petunjuk, artinya sewaktu menyemprot

    tidak memakai pengaman secara sempurna seperti masker, topi, sepatu khusus, mantel, sarung

    tangan, sehingga dapat menyebabkan keracunan pestisida dalam halnya petani.

    erdasarkan hasil penelitian !ilaban di Kabupaten !imalungun () dengan desain kasus

    control, berdasarkan hasil analisis multi*ariat menunjukkan ada hubungan antara pemakaian /lat

    Pelindung #iri (/P#) terhadap keracunan pestisida ( p=0,000, OR=,!) artinya bahwa petani

    yang mengalami keracunan pestisida kemungkinan ," kali tidak memakai /P# dibandingkan

    dengan petani yang tidak mengalami keracunan.

    .+  Pen$ega(an Kera$unan Pestisia

    1.  Pen$ega(an Tingkat Perta)a *Pri)ar +re4enti"n,

    !etiap orang yang dalam pekerjaannya sering berhubungan dengan pestisida seperti petani

     penyemprot, harus mengenali dengan baik gejala dan tanda keracunan pestisida. ?indakan

     pencegahan lebih penting daripada pengobatan. !ebagai upaya pencegahan terjadinya keracunan

     pestisida sampai ke tingkat yang membahayakan kesehatan, orang yang berhubungan dengan

     pestisida harus dapat memperhatikan hal-hal sebagai berikut4

    a.  1emilih Pestisida

    1emilih bentuk atau formulasi pestisida juga sangat penting dalam penggunaan pestisida.

    ormulasi pestisida yang bagainana yang harus kita pilih, apakah cairan, butiran, atau bentuk 

    lainnya. Kalau dilihat dari bahaya pelayangan di udara, pestisida berbentuk butiran paling sedikit

    kemungkinannya untuk melayang. Pestisida yang berbentuk cairan, bahaya pelayangannya lebih

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    15/24

    kecil jika dibandingkan dengan pestisida berbentuk tepung. #isamping itu pertimbangan lain

    dalam memilih formulasi pestisida adalah alat yang akan digunakan untuk menyebarkan

     pestisida tersebut. ila kita memiliki alat penyemprot tentunya kita lebih tepat menggunakan

     pestisida berbentuk cairan  "mulsi#le Concentrate (=8), $etta#le Po%der (FP), atau &olu#le

     Po%der (!P). /pabila tidak ada alat sama sekali, kita pilih pestisida yang berbentuk butiran.

     b.  /lat Hang #igunakan dalam /plikasi Pestisida

    1enurut Fudianto (&) alat yang digunakan dalam aplikasi pestisida tergantung formulasi

    yang digunakan. Pestisida yang berbentuk butiran (granula) untuk menyebarkan tidak 

    membutuhkan alat khusus, cukup dengan ember atau alat lainnya yang bisa digunakan untuk 

    menampung pestisida tersebut dan sarung tangan agar tangan tidak berhubungan langsung

    dengan pestisida. Pestisida berwujud cairan  "mulsi#le Concentrate (=8) atau bentuk tepung

    yang dilarutkan $etta#le Po%der (FP) atau &olu#le Po%der (!P) memerlukan alat penyemprot

    untuk menyebarkan. !edangkan pestisida yang berbentuk tepung hembus bisa digunakan alat

     penghembus. Pestisida berbentuk fumigant dapat diaplikasikan dengan alat penyuntik pohon

    kelapa untuk jenis insektisida yang digunakan memberantas penggerek batang. /lat penyemprot

    yang biasa digunakan yaitu penyemprot gendong, pengabut bermotor tipe gendong ( Po%er 'ist 

     (lo%er and uster ), mesin penyemprot tekanan tinggi ( *igh Pressure Po%er &prayer ), dan jenis

     penyemprot lainnya. Penggunaan alat penyemprot ini disesuaikan dengan kebutuhan terutama

    yang berkaitan dengan luas areal pertanian sehingga pemakaian pestisida menjadi efektif.

    c.  ?eknik dan 8ara /plikasi

    ?eknik dan cara aplikasi ini sangat penting diketahui oleh pengguna pestisida, terutama untuk 

    menghindarkan bahaya pemaparan pestisida terhadap tubunya, orang lain dan lingkungannya.

    /da beberapa petunjuk dan teknik serta cara aplikasi pestisida yang diberikan oleh pemerintah

    yaitu4

    $.  9unakanlah pestisida yang telah terdaftar dan memperoleh i0in dari menteri Pertanian 2.3

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    16/24

    .  Pilihlah pestisida yang sesuai dengan hama atau penyakit tanaman serta jasad sasaran lainnya

    yang akan dikendalikan, dengan cara lebih dahulu membaca keterangan kegunaan pestisida

    dalam label pada wadah pestisida.

    ".  elilah pestisida dalam wadah asli yang tertutup rapat dan tidak bocor juga tidak rusak, dengan

    label asli yang berisi keterangan lengkap dan jelas, jangan membeli dan menggunakan pestisida

    dengan label dalam bahasa asing.

    5.  acalah semua petunjuk yang tercantum pada label pestisida sebelum bekerja dengan pestisida

    itu.

    .  >akukanlah penakaran, pengenceran atau pencampuran pestisida di tempat terbuka atau dalam

    ruangan dalam *entilasi baik.

    6.  Pakailah sarung tangan dan gunakanlah wadah, alat pengaduk dan alat penakar khusus untuk 

     pestisida.

    &.  9unakanlah pestisida sesuai dengan takaran yang dianjurkan.

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    17/24

    d.  ?empat menyimpan Pestisida

    ?empat menyimpan pestisida biasa berupa almari atau peti khusus atau biasa juga ruangan

    khusus yang tidak mudah dijangkau anak-anak atau hewan piaraan. ila perlu tempat

     penyimpanan ini dikunci kemudian letakkan tempat penyimpanan ini jauh dari tempat bahan

    makanan, minuman, dan sumber api. Peletakan pestisida tidak dianjurkan di gudang bahan

    makanan. @sahakan tempat pestisida mempunyai *entilasi yang cukup, tidak terkena matahari

    langsung, dan tidak terkena air hujan agar pestisida tidak rusak.

    e.  1engelola wadah Pestisida

    Pestisida harus tetap tersimpan dalam wadah atau bungkus aslinya yang memuat label atau

    keterangan mengenai penggunaannya. #engan demikian bila ata keracunan akan digunakan lagi

     petujukya masih jelas. Fadah tidak bocor dan tertutup rapat. ila terkena uap air atau 0at asam,

     pestisida bias rusak dan tidak efektif lagi. Pindahkan isi bila wadah bocor ke tempat yang merek 

    dagangnya sama dengan petunjuk yang masih jelas. ila tidak ada, pindahkan ke tempat lain

    yang tertutup rapat dengan menuliskan keterangan mengenai merek dagangnya, bahan aktifnya,

    kegunaannya, dan cara penggunaanya. Fadah pestisida yang sudah tidak berguna dirusak agar 

    tidak dimanfaatkan untuk keperluan lain atau dengan cara mengubur wadah tersebut jauh dari

    sumber air. I

    2.  Pen$ega(an Tingkat Keua * Secondary Prevention,

     #alam penanggulangan keracunan pestisida penting dilakukan untuk kasus keracunan akut

    dengan tujuan menyelamatkan penderita dari kematian yang disebabkan oleh keracunan akut.

    /dapun penanggulangan keracunan pestisida adalah sebagai berikut4

    a.  :rganofosfat, bila penderita tak bernafas segara beri nafas buatan , bila racun terlelan lakukan

     pencucian lambung dengan air, bila kontaminasi dari kulit, cuci dengan sabun dan air selama $

    menit. ila ada berikan antidot4 pralidoxime(Contrathion). Pengobatan keracunan organofosfat

    harus cepat dilakukan. ila dilakukan terlambat dalam beberapa menit akan dapat menyebabkan

    kematian. #iagnosis keracunan dilakukan berdasarkan terjadinya gejala penyakit dan sejarah

    kejadiannya yang saling berhubungan. Pada keracunan yang berat, pseudokholinesterase dan

    aktifits erytrocyt kholinesterase harus diukur dan bila kandungannya jauh dibawah normal,

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    18/24

    keracunan mesti terjadi dan gejala segera timbul. eri atropine mg i*sc tiap sepuluh menit

    sampai terlihat atropinisasi yaitu4 muka kemerahan, pupil dilatasi, denyut nadi meningkat sampai

    $5 ;menit. @langi pemberian atropin bila gejala-gejala keracunan timbul kembali. /wasi

     penderita selama 5+ jam dimana diharapkan sudah ada reco*ery yang komplit dan gejala tidak 

    timbul kembali. Kejang dapat diatasi dengan pemberian dia0epam mg i*, jangan diberikan

     barbiturat atau sedati* yang lain.

     b.  8arbamat, penderita yang gelisah harus ditenangkan, reco*erery akan terjadi dengan cepat. ila

    keracunan hebat, beri atropin mg oralsc dosis tunggal dan tak perlu diberikan obat-obat lain.

    3.  Pen$ega(an Tingkat Ketiga *Tertiary Prevention,

    @paya yang dilakukan pada pencegahan keracunan pestisida adalah4

    $.  7entikan paparan dengan memindahkan korban dari sumber paparan, lepaskan pakaian korban dan

    cucimandikan korban.

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    19/24

      Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor determinan di atas

    terhadap kejadian paparan pestisida pada petani penyemprot. Penelitian ini merupakan

    explanatory research dan dilakukan dengan metode survey cross sectional. 

    1enurut #epkes 23 ($%%) Kata Pestisida berasal dari rangkaian kata pest yang berarti hama

    dan cida atau sida yang berarti membunuh. #alam PP 'o & tahun $%&" yang dimaksud dengan

     pestisida adalah semua 0at kimia atau bahan lain serta jasad renik dan *irus yang digunakan.

    Pestisida masuk kedalam tubuh melalui beberapa cara kulit, Pertama absorpsi melalui kulit

     berlangsung terus selama pestisida masih ada dikulit. Kedua melalui mulut (tertelan) karena

    kecelakaan, kecerobohan atau sengaja (bunuh diri) akan mengakibatkan keracunan berat hingga

    mengakibatkan kematian. Ketiga melalui pernafasan dapat berupa bubuk, droplet atau uap dapat

    meyebabkan kerusakan serius pada hidung, tenggorokan jika terhisap cukup banyak.

    Keracunan pestisida adalah masuknya bahan-bahan kimia kedalam tubuh manusia melalui

    kontak langsung, inhalasi, ingesti dan absorpsi sehingga menimbulkan dampak negatif bagi

    tubuh. Penggunaan pestisida dapat mengkontaminasi pengguna secara langsung sehingga

    mengakibatkan keracunan. #alam hal ini keracunan dikelompokkan menjadi " kelompok yaitu4

    a.  Keracunan /kut ringan, menimbulkan pusing, sakit kepala, iritasi kulit ringan, badan terasa sakit

    dan diare.

     b.  Keracunan akut berat, menimbulkan gejala mual, menggigil, kejang perut, sulit bernafas, keluar 

    air liur, pupil mata mengecil dan denyut nadi meningkat, pingsan.

    c.  Keracunan kronis, lebih sulit dideteksi karena tidak segera terasa dan menimbulkan gangguan

    kesehatan. eberapa gangguan kesehatan yang sering dihubungkan dengan penggunaan pestisida

    diantaranya4 iritasi mata dan kulit, kanker, keguguran, cacat pada bayi, serta gangguan saraf, hati,

    ginjal dan pernafasan.

    =pidemiologi keracunan Pestisida yaitu mempelajari frekuensi, distribusi keracunan Pestisida

    dan determinan atau faktor-faktor yang mempengaruhinya. #alam distribusi keracunan Pestisidadapat dilihat berdasarkan " *ariabel yaitu *ariabel orang ( Person) , *ariabel ?empat ( Place), dan

    *ariabel waktu (?ime).

    3.2  Saran

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    20/24

    1elalui makalah ini kami berharap agar pembaca senantisa memperhatikan bahaya-bahaya

    yang ada di sekeliling lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan tempat kerja. 8ontohnya

    saja mengetahui penyebab dari factor resiko yang disebabkan oleh paparan pestisida yang dapat

    mempengaruhi kesehatan kita. !erta mengetahui penyakit yang bisa ditimbul karena terpapar 

     pestisida yang berlebihan.

    DA/TA5 P6TAKA

    $.  #jojosumarto P. +eni Apliasi Pestisida Pertanian. Kanisius.Hoagyakarta.+.

    .  >eeuwen 8< and 7ermens 1. Ris Assessment O- Chemicals. Kluwer /cademic Publishers.

     'etherlands. $%%.

    ".  /chmadi, @mar ahmi, $%+. As+ek Kese(atan Kerja Pengguna Pestisia +aa Sekt"r

    In!"r)al, #epkes 23,

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    21/24

    timbal (Pb) pada sampel bayam ,$ ppm-","+ ppm. #alam kasus ini, jalur distribusi dan cara

     pengangkutan sangat berpengaruh terhadap bertambahnya kadar cemaran timbal (Pb).

    Pencemaran timbal (Pb) pada sayuran setelah pasca panen terjadi selama pengangkutan,

     penjualan, dan distribusi. Kadar logam berat tembaga (8u) pada beberapa komoditas sayuran

     juga cukup tinggi, diantaranya adalahB kangkung mengandung tembaga pada kisaran $,%+ ppm-

    6,"& ppm, bayam $, ppm-5,"6 ppm, kol 5,$6 ppm-+,++ ppm sedangkan daun singkong 5,+

     ppm-+,& ppm. ?erkandungnya tembaga secara berlebihan pada sayuran disebabkan pemupukan

    yang berlebihan, pemakaian insektisida dan air irigasi yang tercemar limbah pabrik (1unarso et

    al., ). Pencemaran logam berat tembaga terjadi selama proses prapanen yaitu selama

     penanaman dan pemeliharaan, juga disebabkan pemakaian pupuk mikro yang mengandung

    tembaga. #i daerah sentra tanaman sayuran di Kabupaten ?egal dan rebes, kandungan logam

     berat timbal (Pb) dan kadmium (8d) dalam tanaman bawang merah masing-masing berkisar 

    antara ,5$-,&$ ppm dan ,-,"5 ppm. 1enurut kriteria #itjen P:1 #epkes, pada kelompok 

    sayuran, nilai ambang batas logam berat timbal adalah ,5 ppm dan menurut 8ode;

    /limentarius 8ommission (8//), nilai ambang batas tembaga adalah , ppm. #engan

    mengacu pada kriteria #itjen P:1 #epkes dan 8// tersebut maka sebagian besar tanaman

     bawang merah sudah mengandung Pb diatas ambang batas, sedangkan untuk kandungan 8d,

    semua tanaman bawang merah sudah di ambang batas (/nonymous, ). #i luar negeri,

    seperti yang terjadi di areal sub urban Aaranasi, 3ndia, diketahui bahwa kontaminasi logam berat

    kadmium (8d), timbal (Pb) dan nikel ('i) terdapat pada sayuran berdaun yaitu sayuran palak 

    atau yang lebih dikenal dengan sayuran bayam (eta *ulgaris >. *ar /ll green 7$) yang umum

    dikonsumsi oleh orang-orang urban di 3ndia, terutama orang-orang miskin. Penelitian !harma et

    al., () melaporkan bahwa selain pada sayuran tersebut, kontaminasi logam berat kadmium

     juga terdeteksi pada tanah yang diirigasi oleh air limbah pabrik yang belum mengalami

     perlakuan penjernihan. Pencemaran logam berat kadmium terjadi selama proses prapanen yaitu

    selama penanaman dan pemeliharaan. Pada komoditi sayuran biasanya disebabkan oleh

     pemakaian pupuk fosfat yang mengandung kadmium secara berlebihan dan p7 tanah tempat

    tanam yang rendah sehingga mempertinggi kesediaan kadmium dalam tanah. 1asih di area

     perindustrian #inapur, Aaranasi, 3ndia, dicobakan perlakuan air limbah dari industri yang sudah

    dan belum diberi perlakuan untuk irigasi pertanian selama sembilan bulan. !ampel yang diirigasi

    adalah sayuran palak, bayam, kubis, tomat, labu kuning, lobak dan gandum yang diambil dari

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    22/24

    daerah terkontaminasi dan daerah tidak terkontaminasi. >ogam berat pada sayuran yang diambil

    dari daerah terkontaminasi lebih tinggi daripada yang diambil dari daerah yang

    tidakterkontaminasi. Kadmium (8d) paling tinggi pada kubis (%, ppm) sedangkan timbal (Pb)

     pada kembang kol (,%+ ppm) dan 'ikel ('i) pada tumbuhan brinjal (,%5 ppm). Konsentrasi

    semua logam berat (8d, Pb dan 'i) masih melebihi batasan yang diperbolehkan standar 3ndia

     pada semua jenis sayuran. Perbedaan akumulasi logam berat pada sayuran mungkin dapat

    disebabkan oleh perbedaan dalam sifat morpho-physiologis sayuran-sayuran tersebut (!ingh et

    al., &). #i Limbabwe, terdapat peningkatan kekhawatiran publik akan penanaman sayuran di

    atas tanah yang juga diirigasi dengan air limbah pabrik yang belum diberi perlakuan penjernihan

    atau diirigasi oleh endapan pembuangan kotoran yang dihasilkan pabrik. #i negara tersebut,

    kontaminasi logam berat tertinggi terdapat pada jagung dan sayuran berdaun yaitu tsunga. Pada

    daun tsunga, terdeteksi kontaminasi logam berat 8d sebanyak ",6+ ppmB 8u $$$ ppm, Pb 6,&&

     ppm dan Ln $ ppm padahal standar @ni =ropa untuk 8d adalah hanya , ppmB 8u ppmB

    Pb ," ppm dan Ln ppm (@nited Kingdom 9uidelines). #i 'igeria, efek penggunaan

     pestisida terhadapkandungan 8d, Pb dan 8u pada spesies bayam (merah dan hijau) telah

    diukur. /kumulasi tertinggi terdapat pada daun dibandingkan pada batang dan akar. Pada bayam

    merah, kandungan 8d, Pb dan 8u berturut-turut adalah 6,+ B $,5 B $+,6 kali lebih tinggi daripada

    maksimum tingkat yang dapat ditoleransi yaitu ", ", dan $ mgg. !edangkan pada bayam

    hijau, kandungan 8d dan 8u adalah 5,% dan $5,& kali lebih tinggi daripada maksimum tingkat

    yang dapat ditoleransi (8hiroma et al., &). Konsentrasi 8d, Pb dan 8u pada daun, batang dan

    akar bayam merah

    yang menggunakan pestisida adalah $6", , $&+B "65, ", 55%B dan 5, "6",

    5 lebih tinggi daripada pada bayam yang tidak diberi pestisida. @ntuk bayam hijau,

    kandungan 8d, Pb dan 8u pada daun, batang dan akar adalah $6, "+, $B $6", 55,

    56B $6,5&, "56 lebih tinggi daripada yang tidak diberi pestisida. #i ?an0ania, empat

     jenis logam berat (8d, 8o, Pb dan Ln) telah diukur dari beberapa jenis sayuran hijau yang

    ditanam di sepanjang aliran sungai !in0a dan 1simba0i. /lat yang digunakan adalah /tomic

    /bsorption !pectrophotometry. Kontribusi sayursayuran tersebut terhadap asupan makanan

    seharihari juga diukur. 7asil menunjukkan kisaran berikut (dalam mg$ g)4 ,$-,6 untuk 

    cadmium (8d)B ,-$,6 untuk kobalt (8o)B ,$%-,66 untuk timbal (Pb)B dan $,5+-5,%" untuk 

    seng (Ln). eberapa sayuran mengandung jumlah yang melebihi yang diperbolehkan /: dan

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    23/24

    F7: untuk konsumsi manusia. Kontribusi asupan harian dari keempat logam berat tersebut

    ditemukan sebanyak $,6 mgB ++,6 MgB 56,6 Mg dan ",6 mg.!ur*ai lapangan juga telah

    dilakukan oleh 8ui, et al., (5) di area dekat lokasi peleburan logam di 'anning, 8hina !elatan

    untuk menganalisis kontaminasi logam berat pada sampel tanah dan sayuran serta untuk 

    menge*aluasi kemungkinan resiko kesehatan pada masyarakat melalui rantai makanan. ?ingkat

    kontaminasi pada tanah dan sayuran telah diukur, dan diukur pula faktor transfer (?) dari tanah

    ke tanaman sayuran serta risiko kesehatannya (indeks resiko, 32). 7asil menunjukkan bahwa

    kedua tanah dan sayuran dari desa $ dan (A$ dan A, dengan jarak $ m dan m dari

    lokasi peleburan logam) sangat terkontaminasi logam berat apabila dibandingkan dengan tanah

    dan sayuran di desa yang terletak km dari lokasi peleburan logam. 'ilai tengah konsentrasi

    8d pada sayuran di

    kedua desa (A$ dan A) adalah ,$ ppm dan ,5 ppm sedangkan konsentrasi Pb adalah ,5

     ppm dan ,"+ ppm. /supan 8d dan Pb melalui sayuran yang dikonsumsi memiliki risiko

    kesehatan yang tinggi terhadap penduduk setempat. 3ndeks risiko (32) yang terukur pada kedua

    desa adalah ",+& ppm dan &,5 ppm untuk 8d dan $,55 ppm serta $", ppm untuk Pb.

    ?erpaparnya lingkungan dari logam berat diketahui sebagai faktor penyebab timbulnya kanker.

    ?urkdogan et al., (") telah mengin*estigasi tujuh tingkat logam berat yang berbeda-beda (8o,

    8d, Pb, Ln, 1n, 'i dan 8u) pada sampel tanah, buah-buahan dan sayuran di wilayah Aan sebelah

    selatan ?urki dimana kanker gastrointestinal atas merupakan hal yang endemik. Kandungan

    logam berat pada sampel ditentukan dengan flame atomic absorption spectrometer. #i dalam

    tanah, empat jenis logam berat (8d, Pb, 8u dan 8o) ada pada konsentrasi dua sampai kali

    lebih tinggi dibanding Ln. !ampel buah-buahan dan sayuran yang ditemukan mengandung ",

    sampai "5 kali lebih tinggi kandungan 8o, 8d, Pb, 1n, 'i dan 8u-nya dibanding Ln. Pada

    sampel tanah *ulkanik, buah dan sayuran mengandung logam berat karsinogenik yang potensial

    dimana tingkay yang cukup tinggi tersebut berhubungan dengan tingginya pre*alensi kanker 

    gastrointestinal atas di region Aan tersebut. #i 8hina, 7uludao Linc Plant di 7uludao 8ity

    merupakan tempat peleburan logam berat seng (Ln) terbesar di /sia. >ogam berat telah

    mengkontaminasi lingkungan sekelilingnya dengan serius. ?elah diin*estigasi jenis sayuran

    dan sampel tanah yang berhubungan dari delapan plot dekat 7uludao Linc Plant untuk 

    mengin*estigasi risiko kesehatan dari 7g, Pb, 8d, Ln, dan 8u terhadap penduduk di sekitar 

    7uludao Linc Plant di 8hina *ia konsumsi sayuran. 'ilai faktor transfer (?) 7g, Pb, 8d, Ln dan

  • 8/19/2019 Materi Net Pestisida

    24/24

    8u dari tanah ke sayuran dan nilai bahaya target (?7Ns) risiko kesehatan yang memungkinkan

    terhadap penduduk lokal melalui transfer rantai makanan dihitung .

    Kajian mengenai kandungan logam berat berbahaya yang dapat terserap oleh

    tanaman sayuran yang biasa dikonsumsi oleh manusia seperti halnya caisim,

    bawang merah, kubis, tomat, wortel, selada bokor dan lain-lain sebagai akibat dari

    penggunaan pupuk yang berlebihan dan polusi udara di lahan dekat jalan raya

    masih perlu banyak dilakukan. Dengan adanya informasi mengenai kandungan Pb,

    Cd, Hg, s, Cu dan bahkan logam-logam berat lain dalam tanaman, diharapkan

    petani dapat mengurangi penggunaan pupuk yang berdampak negatif pada

    tanaman. Dengan demikian produksi tanaman yang maksimal akan didukung oleh

    kualitas yang baik serta aman untuk dikonsumsi. !asyarakat pun perlu disadarkan

    akan bahaya logam berat pada sayuran dan buah-buahan yang setiap hari

    dikonsumsi. Karena secanggih apapun teknologi "yang berpotensi menimbulkan

    bahaya logam berat#, apabila tidak disertai dengan system daur ulang limbah yangbenar, pada akhirnya akan berpotensi membahayakan kesehatan manusia secara

    uni$ersal sehingga kecanggihan teknologi tersebut tidak ada artinya, bahkan harus

    dibayar dengan harga kesehatan yang mahal oleh umat manusia