(Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

115
i KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menyelesaikan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang kemudian dikukuhkan menjadi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Nomor 24 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Nomor 6 tahun 2007 tentang ketentuan pelaksanaannya. BSNP juga telah menerbitkan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Pengalaman melakukan persiapan untuk penyusunan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (KTSP-SMK), ternyata berbagai ketentuan tentang penyusunan KTSP yang termuat pada peraturan-peraturan tersebut, termasuk pedoman penyusunannya, masih memerlukan analisis dan upaya pensistematisan yang tidak sederhana, terutama karena ada beberapa ketentuan yang saling terkait tapi berada pada dokumen yang berbeda-beda. Atas dasar itulah, maka sesuai dengan tugas dan fungsinya, Direktorat Pembinaan SMK berupaya merevisi Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2006 menjadi Edisi 2008 yang sepenuhnya diturunkan secara sistematis dari peraturan-peraturan tersebut dan pedoman pelaksanaannya. Bahan bimbingan teknis hasil revisi ini diharapkan dapat membantu para pihak yang terlibat dalam pengembangan dan implementasi KTSP-SMK serta satuan pendidikan SMK pada umumnya, dalam upaya menerapkan peraturan-peraturan dimaksud. Pada gilirannya, seperti yang diharapkan, setiap SMK atau kelompok SMK akan mampu menyiapkan sendiri KTSP yang akan diimplementasikannya.

Transcript of (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

Page 1: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

i

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menyelesaikan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang kemudian dikukuhkan menjadi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Nomor 24 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Nomor 6 tahun 2007 tentang ketentuan pelaksanaannya. BSNP juga telah menerbitkan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Pengalaman melakukan persiapan untuk penyusunan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (KTSP-SMK), ternyata berbagai ketentuan tentang penyusunan KTSP yang termuat pada peraturan-peraturan tersebut, termasuk pedoman penyusunannya, masih memerlukan analisis dan upaya pensistematisan yang tidak sederhana, terutama karena ada beberapa ketentuan yang saling terkait tapi berada pada dokumen yang berbeda-beda. Atas dasar itulah, maka sesuai dengan tugas dan fungsinya, Direktorat Pembinaan SMK berupaya merevisi Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2006 menjadi Edisi 2008 yang sepenuhnya diturunkan secara sistematis dari peraturan-peraturan tersebut dan pedoman pelaksanaannya.

Bahan bimbingan teknis hasil revisi ini diharapkan dapat membantu para pihak yang terlibat dalam pengembangan dan implementasi KTSP-SMK serta satuan pendidikan SMK pada umumnya, dalam upaya menerapkan peraturan-peraturan dimaksud. Pada gilirannya, seperti yang diharapkan, setiap SMK atau kelompok SMK akan mampu menyiapkan sendiri KTSP yang akan diimplementasikannya.

Page 2: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

ii

Seri bahan bimbingan teknis (Bimtek) ini meliputi judul-judul berikut.

1. Teknik Penyusunan KTSP dan Silabus SMK;

2. Teknik Penyusunan RPP;

3. Teknik Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal SMK;

4. Teknik Penyusunan Modul Bahan Ajar);

5. Teknik Pelaksanaan Pengembangan Diri pada SMK;

6. Model-model Pembelajaran SMK;

7. Penilaian dan Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik SMK;

8. Implementasi Sistem Kridit Semester pada SMK.

Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga terwujudnya seri buku bahan bimbingan teknis ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Jakarta, November 2008 Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,

Dr. Joko Sutrisno

NIP. 131415680

Page 3: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

iii

DAFTAR ISTILAH (GLOSARIUM)

1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang

sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP

adalah badan mandiri dan independen yang bertugas

mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi

standar nasional pendidikan.

3. Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi

yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi lulusan,

kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus

pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang

dan jenis pendidikan tertentu.

4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu.

5. Kerangka Dasar Kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam

penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya

pada setiap satuan pendidikan.

6. Keunggulan Lokal dan Global adalah potensi unggulan daerah

dan atau internasional dalam bentuk sumberdaya alam dan sosial

budaya (seni, produk, jasa, kerajinan, bahasa, teknologi dan lain-

lain).

7. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum

operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-

masing satuan pendidikan.

8. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang

tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Page 4: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

iv

9. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak

secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.

10. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh

mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.

11. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah

kualifikasi kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok

mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu

pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan

kesehatan.

12. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi

kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan

penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk

mata pelajaran tertentu.

13. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal

peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada

setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas

sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus

dicapai dan berlaku secara nasional.

14. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus

dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan

untuk menyusun indikator kompetensi.

15. Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan yang

memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan

intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha

mandiri.

16. Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan

oleh peserta didik dalam mengikuti kompetensi pembelajaran

melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan

Page 5: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

v

mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi

lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat

perkembangan peserta didik.

17. Kegiatan Tatap Muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran,

pendidik dan lingkungan.

18. Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang

berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang

dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.

Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh

pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan,

pengayaan, dan percepatan

19. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan

pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh

peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar

kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta

didik.

20. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan kompetensi

pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh

kompetensi pembelajaran dan beban belajar yang sudah

ditetapkan, untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum

yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata

pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam

pembelajaran.

21. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan

kompetensi pendidikan, yang peserta didiknya menentukan sendiri

beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester

pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran

pada sistem kredit semester, dinyatakan dalam satuan kredit

semester (sks).

22. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender

pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif

belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Page 6: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

vi

23. Permulaan Tahun Ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan

pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan

pendidikan.

24. Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan

pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan

pendidikan.

25. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran

setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh

mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk

kegiatan pengembangan diri.

26. Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan

kegiatan pembelajaran terjadwal, pada satuan pendidikan yang

dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda

antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,

hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur

khusus.

27. Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran

yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan

dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut

terbagi dalam lima kelompok, yaitu kelompok mata pelajaran

agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu

pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan

kesehatan.

28. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan

informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

29. Kategori Standar, SMK yang belum memenuhi 8 Standar

Nasional Pendidikan (SNP).

30. Kategori Mandiri, SMK kategori mandiri adalah SMK yang hampir

atau telah memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).

31. SKK adalah Standar Kompetensi Kerja

32. SKKNI adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang

merupakan salah satu bentuk dari SKK.

Page 7: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

vii

DAFTAR ISI

PENGANTAR ................................................................... i

DAFTAR ISTILAH(Glosarium) ........................................ iii

DAFTAR ISI ................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Landasan ..........................................................

..........................................................................

1

B. Tujuan Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan

KTSP SMK .......................................................

..........................................................................

2

C. Pengertian ........................................................

..........................................................................

2

D. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP SMK ....

..........................................................................

2

E. Acuan Operasional Penyusunan KTSP SMK ..

..........................................................................

5

BAB II KOMPONEN DAN PENYUSUNAN KTSP SMK

A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

SMK .................................................................

..........................................................................

9

B. Struktur dan Muatan KTSP SMK .....................

..........................................................................

9

Page 8: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

viii

C. Kalender Pendidikan .................... ...................

..........................................................................

32

D. Pelaksanaan Penyusunan KTSP .....................

..........................................................................

34

BAB III PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus ...........................................

..........................................................................

45

B. Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus ...........

..........................................................................

45

C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus ......

..........................................................................

46

D. Unit Waktu Silabus ..........................................

..........................................................................

53

E. Pengembangan Silabus Berkelanjutan ...........

..........................................................................

53

F. Komponen dan Format Silabus .......................

..........................................................................

53

LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Struktur Kurikulum ...........................

61

Lampiran 2. Contoh KTSP ................................................

67

Lampiran 3. Contoh Silabus .............................................

100

Lampiran 4. Keputusan Dirjen Mandikdasmen No.

251/C/KEP/MN/2007. ………………….. .

....................................................................

104

Page 9: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

ix

Page 10: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK
Page 11: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

1

BAB I

PENDAHULUAN

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan

jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu kepada Standar Isi

dan Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman pada panduan

yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan

yang dikeluarkan oleh BSNP, setiap satuan pendidikan dalam hal ini

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), diharapkan dapat menyiapkan

kurikulum yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional.

Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan tugas dan fungsinya

berkewajiban untuk memberikan bimbingan teknis kepada setiap SMK

melalui berbagai strategi dan pendekatan, agar pada saatnya setiap

SMK memiliki kemampuan untuk menyiapkan kurikulum sebagaimana

diharapkan.

A. Landasan

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)

Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.

4. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan (SKL).

5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 yang disempurnakan

dengan Permendiknas Nomor 6 tahun 2007 tentang

Pelaksanaan Standar Isi dan SKL pada Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah.

6. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Page 12: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

2

7. Panduan Penyusunan KTSP yang dikeluarkan BSNP

8. Standar Kompetensi Kerja (SKK) yang berlaku.

B. Tujuan Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan KTSP SMK

Bahan bimbingan teknis penyusunan kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) SMK ini disiapkan sebagai upaya

mengoperasionalkan Panduan yang disiapkan oleh BSNP, untuk

digunakan oleh para pihak yang terlibat dalam pengembangan

KTSP SMK, sehingga harapan setiap SMK memiliki KTSP sendiri

segera terwujud.

C. Pengertian

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing

satuan pendidikan. KTSP terdiri atas tujuan pendidikan tingkat

satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan

pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau

kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi

waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan

penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam

materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi untuk penilaian.

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP SMK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dikembangkan sesuai

dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan

dan komite sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi

Page 13: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

3

dinas pendidikan, mengacu pada standar isi dan standar

kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan penyusunan

KTSP yang disusun oleh BSNP.

Sebagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada

umumnya, KTSP SMK dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip

berikut.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta

didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan

kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk

mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan

kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,

perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik

serta tuntutan lingkungan. Peserta didik memiliki posisi

sentral, berarti segala kegiatan pembelajaran berpusat pada

peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis

pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap

perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen

muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri

secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan

kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara

dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum harus

Page 14: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

4

memberikan kegiatan pembelajaran peserta didik untuk

mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan

pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin

relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk

di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha/industri

dan dunia kerja. Oleh karena itu, upaya pengembangan

kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik

dan kecakapan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi

kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang

direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan

antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,

pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang

berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan

keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,

dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan

lingkungan yang selalu berkembang serta arah

pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan

daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan

nasional dan kepentingan daerah untuk membangun

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling

mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka

Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI).

Page 15: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

5

E. Acuan Operasional Penyusunan KTSP SMK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar

pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh.

Kurikulum yang disusun harus memungkinkan semua mata

pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa serta

akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai

dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta

didik

Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan

martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi

diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal.

Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan

potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,

emosional dan sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan

lingkungan

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan

keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah

memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah

dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum

harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan

lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan

daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan

pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan

keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan

tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,

Page 16: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

6

keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling

mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh-

kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa

kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab

itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk

membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat

penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta

didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang

membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) sangat berperan

sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus

menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian

perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan

kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum

harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan

sejalan dengan perkembangan IPTEKS.

7. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung

peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap

memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh

karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut

mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada

individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia

digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang

semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu

bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup

berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

Page 17: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

7

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan

wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan

penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan

bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum

harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap

kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat

keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan

karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan

menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan

apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu

ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan

bangsa lain.

11. Kesetaraan jender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan

yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi,

tujuan, kondisi, dan ciri khas masing-masing satuan

pendidikan.

Page 18: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

8

Page 19: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

9

BAB II

KOMPONEN DAN PENYUSUNAN KTSP SMK

A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMK

Tujuan pendidikan sekolah menengah kejuruan adalah

meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak

mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

B. Struktur dan Muatan KTSP SMK

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok

mata pelajaran sebagai berikut.

(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

(4) Kelompok mata pelajaran estetika

(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelima kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui

muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan

dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan Pasal 7.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK disusun dengan

memperhatikan kelompok mata pelajaran tersebut dan cakupan

sebagaimana tertuang pada tabel 1.

Page 20: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

10

Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok Mata

Pelajaran Cakupan

Mata Pelajaran Terkait

1. Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

Agama, Pendidikan Kewarga-negaraan, Pengembangan Diri, IPA, Seni Budaya, IPS, Penjaskes, Matematika dan Kejuruan.

2. Kewarga-negaraan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarga-negaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk

Agama, Kewarga-negaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Penjaskes, dan Pengembangan Diri.

Page 21: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

11

No Kelompok Mata

Pelajaran Cakupan

Mata Pelajaran Terkait

wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Penge-tahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.

Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Kejuruan, KKPI, dan Muatan Lokal.

Page 22: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

12

No Kelompok Mata

Pelajaran Cakupan

Mata Pelajaran Terkait

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, KKPI, Kejuruan dan Muatan Lokal.

5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama,

Penjaskes, IPA, dan Muatan Lokal.

Page 23: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

13

No Kelompok Mata

Pelajaran Cakupan

Mata Pelajaran Terkait

dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan, seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata

pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban

belajar peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi

muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam

isi kurikulum.

1. Mata pelajaran

Merujuk pada penjelasan Pasal 15 Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan

pendidikan menengah kejuruan utamanya adalah

mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada

bidang tertentu.

Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta dapat

mengembangkan keahlian dan keterampilan, peserta didik

harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang

keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi,

memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi

Page 24: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

14

sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki

kemampuan mengembangkan diri, maka struktur kurikulum

pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan

diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMK

berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan

Lokal, dan Pengembangan Diri.

Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 37, kurikulum SMK wajib memuat:

a. Pendidikan Agama;

b. Pendidikan kewarganegaraan;

c. Bahasa;

d. Matematika;

e. Ilmu Pengetahuan Alam;

f. Ilmu Pengetahuan Sosial;

g. Seni dan budaya;

h. Pendidikan jasmasi dan olah raga;

i. Keterampilan/kejuruan, dan

j. Muatan lokal.

Atas dasar itu, maka mata pelajaran wajib pada kurikulum SMK

terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,

Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan

Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Keterampilan/Kejuruan

(terdiri atas Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi,

Kewirausahaan dan mata pelajaran kejuruan). Mata pelajaran

ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya

dalam spektrum manusia kerja.

Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran

yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK)

dan Kompetensi Kejuruan (KK), dikembangkan mengacu pada

Standar Kompetensi Kerja (SKK) melalui proses analisis.

Jika standar kompetensi mata pelajaran kelompok DKK tidak

dijumpai pada SKK, maka Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) dapat dirumuskan melalui analisis

kompetensi kejuruan melalui langkah-langkah :

Page 25: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

15

a. Mendata standar kompetensi yang terdapat pada SKK;

b. Mengidentifikasi kompetensi yang sifatnya mendasar dan

melandasi prinsip-prinsip keilmuan, dan kompetensi yang

menjadi prasyarat untuk kompetensi kejuruan;

c. Mengidentifikasi materi-materi pendukung pada indikator

kompetensi kejuruan.

Selanjutnya kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam DKK

dan KK dikelompokkan dalam standar kompetensi baru yang

menjadi nama mata pelajaran sesuai dengan Spektrum

Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan berdasarkan

Keputusan Dirjen Mandikdasmen nomor 251/C/KEP/MN/2008

tanggal 22 Agustus 2008.

2. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun, mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII. Mata pelajaran beserta alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK tercantum pada Tabel 2 berikut :

Tabel 2. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu pada Struktur Kurikulum SMK

Komponen Durasi Waktu (Jam)

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 192 2. Pendidikan Kewarganegaraan 192 3. Bahasa Indonesia 192 4. Bahasa Inggris 440

a)

5. Matematika 5.1 Matematika Kelompok Seni,

Pariwisata, dan Teknologi Kerumahtanggaan

330 a)

5.2 Matematika Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi

403 a)

5.3 Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian

516 a)

Page 26: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

16

Komponen Durasi Waktu (Jam)

6. Ilmu Pengetahuan Alam

6.1 IPA

192 a)

6.2 Fisika

6.2.1 Fisika Kelompok Pertanian

6.2.2 Fisika Kelompok Teknologi

192 a)

276

a)

6.3 Kimia 6.3.1 Kimia Kelompok

Pertanian 6.3.2 Kimia Kelompok

Teknologi dan Kesehatan

192 a)

192 a)

6.4 Biologi

6.4.1 Biologi Kelompok Pertanian

6.4.2 Biologi Kelompok Kesehatan

192 a)

192 a)

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128

a)

8. Seni Budaya 128 a)

9. Pendidikan Jasmani Olahraga

dan Kesehatan 192

10. Kejuruan 10.1 Keterampilan Komputer

dan Pengelolaan Informasi

202 10.2 Kewirausahaan 192 10.3 Dasar Kompetensi

Kejuruan b)

140 10.4 Kompetensi Kejuruan

b) 1044

c)

B. Muatan Lokal 192

C. Pengembangan Diri d)

(192)

Keterangan notasi : a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan

oleh setiap Kompetensi Keahlian. Kompetensi Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.

Page 27: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

17

b) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap Kompetensi Keahlian.

c) Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam.

d) Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu).

Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka, dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).

Implikasi dari struktur kurikulum diatas dijelaskan sebagai berikut:

a. Di dalam penyusunan struktur kurikulum SMK, mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok program normatif, adaptif, dan program produktif. Kelompok program normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok program adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok program produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok program adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.

b. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian untuk memenuhi standar kompetensi di dunia kerja.

c. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.

Page 28: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

18

d. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.

e. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.

f. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu.

g. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran.

Berdasarkan struktur kurikulum dan implikasinya disusun

struktur kurikulum untuk masing-masing satuan pendidikan

sesuai Kompetensi Keahlian masing-masing (lihat Lampiran 1).

3. Perhitungan jam terstruktur

Penghitungan jam terstruktur untuk kompetensi produktif

dilakukan melalui langkah-langkah berikut :

a. Penentuan alokasi waktu mata pelajaran didasarkan hasil analisis kebutuhan waktu pada silabus yang terdiri atas jam tatap muka (TM) / teori, praktik di sekolah (PS) dan praktik industri (PI). Kolom jam untuk praktik di sekolah (PS) atau praktik di industri (PI) tidak harus selalu terisi jam, tergantung pada tuntutan waktu kebutuhan penugasan kompetensi.

b. Mengkonversi jam estimasi untuk TM, PS dan PI dengan ketentuan konversi 1 - 2 – 4.

c. Menghitung jumlah total jam terstruktur berdasarkan rumus :

Ej TM 1

Keterangan :

Ej TM = Estimasi jam TM

Ej PS = Estimasi jam PS

Ej PI = Estimasi jam PI

Ej PS 2

Ej PI 4 + +

Page 29: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

19

Misalnya satu Kompetensi Dasar membutuhkan jam

belajar sbb :

tatap muka (TM) = 6 jam

praktik di sekolah (PS) = 8 jam

praktik di industri (PS) = 20 jam

Maka :

Jumlah jam terstruktur :

6 + 8 + 20 = 15 jam

1 2 4

Jumlah jam belajar di sekolah : 6 + 8 = 14 jam

Jumlah jam di industri

(dalam bentuk prakerin) = 20 jam

Total jam belajar di sekolah dan industri (jam terjadwal)

adalah :

6 + 8 + 20 = 34

4. Penentuan Jam Prakerin

Jumlah jam untuk praktik di industri (Prakerin) tergantung pada

ketentuan yang dipersyaratkan industri dan seberapa erat

hubungan sekolah dengan industri. Untuk menentukan jam

Prakerin dapat dihitung dengan langkah-langkah berikut :

a. Menjumlahkan estimasi jam real untuk praktik di industri bagi setiap kompetensi yang tertuang dalam silabus,

b. Menghitung total jam praktik di industri untuk seluruh kompetensi sehingga diperoleh jumlah/angka tertentu, misalnya 800 jam.

c. Menghitung total kebutuhan waktu Prakerin (dalam bulan) sbb :

Total jam PI X Bulan = ……………. bulan

200

800 jam X bulan = 4 bulan

200

Keterangan : Nilai 200 diperoleh dari 4 x 50 (angka 4 adalah jumlah minggu/bulan; angka 50 adalah jumlah jam kerja/minggu @ 45 menit)

Page 30: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

20

d. Menghitung jumlah kebutuhan jam terstruktur untuk praktik di industri sbb :

Total jam PI X jam = ……………. jam

4

800 X jam = 200 jam

4

Jumlah jam 200 akan diambil dari jumlah jam terstruktur

mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044).

5. Alokasi Jam Mata Pelajaran Program Produktif

Program Produktif terdiri dari beberapa mata pelajaran yang

dikelompokkan ke dalam mata pelajaran Dasar Kompetensi

Kejuruan (DKK) dan Kompetensi Kejuruan (KK), dengan

alokasi jam 140 jam untuk DKK dan 1044 jam untuk KK. Salah

satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mendistribusikan

jam DKK dan KK dengan menggunakan tabel 3 berikut.

Tabel 3. Perhitungan Distribusi Jam Mata Pelajaran Dasar

Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan

No

Mata Pe-

lajaran

Standar Kompe-

tensi

∑ jam / per-temu-an

∑ per-temu-an

Total Jam

Alokasi Waktu Jam Ter-

struktur TM PS PI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 31: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

21

Penjelasan Tabel 3. :

Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut

Kolom 2 : Diisi dengan nama mata pelajaran (hasil analisis

pengelompokan kompetensi yang ditetapkan oleh

Direktorat PSMK)

Kolom 3 : Diisi dengan sejumlah stándar kompetensi mata

pelajaran dimaksud (kolom 2)

Kolom 4 : Diisi dengan jumlah kebutuhan jam per pertemuan

(berdasarkan empirik dan hasil analisis silabus).

Kolom 5 : Diisi dengan prediksi jumlah / frekuensi pertemuan

Kolom 6 : Diisi dengan hasil perkalian kolom 4 dan 5

Kolom 7 dan 8 : Diisi dengan alokasi jam untuk TM, PS yang

merupakan distribusi dari Total jam (kolom 6)

Kolom 9 : Diisi dengan estimasi jam untuk PI

Kolom 10 : Diisi dengan hasil perhitungan jam TM, PS, PI

dengan perbandingan 1:2:4

Selanjutnya kolom 4 dan 5 dari tabel 3 diatas digunakan untuk

menyusun jadwal pelajaran. Penyusunan jadwal kompetensi per mata

pelajaran harus memperhatikan urutan kompetensi yang tertera pada

diagram pencapaian kompetensi. Pelaksanaan sistem blok juga tetap

dapat dilakukan karena total jam TM dan PS sudah diperoleh, tinggal

membagi dengan blok waktu yang diinginkan.

Sedangkan kolom 10 merupakan alokasi jam yang akan tertera pada

struktur kurikulum.

Page 32: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

22

6. Muatan lokal

a. Muatan lokal merupakan mata pelajaran yang kompetensinya tidak dapat diwadahi pada mata pelajaran yang telah ada, karena itu setiap satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator. Satuan pendidikan dan komite sekolah mempunyai tugas

dan wewenang penuh mengembangkan mata pelajaran

muatan lokal. Pengembangan muatan lokal meliputi latar

belakang, tujuan, ruang lingkup, SK, KD dan arah

pengembangan mata pelajaran dilaksanakan melalui

kegiatan :

1) Menganalisis informasi tentang potensi daerah yang

meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, kekayaan

alam, dan sumber daya manusia yang ada di daerah,

serta prioritas pembangunan daerah di berbagai sektor

yang selaras dengan Kompetensi Keahlian dan

perkembangan usia peserta didik.

2) Mengembangkan SK dan KD muatan lokal.

Pengembangan SK dan KD muatan lokal sama seperti

pada SKK Kompetensi Keahlian, diawali dengan

mengidentifikasi bidang, lingkup dan tugas-tugas

pekerjaan. Contoh : Bidang pekerjaan adalah

“Pengolahan makanan”, lingkup “makanan pembuka”,

uraian tugas misalnya “menyiapkan makanan

pembuka”. Selanjutnya diuraikan standar kompetensi,

kompetensi dasar dan indikator yang diperlukan untuk

menyiapkan makanan pembuka yang perumusannya

mengacu pada rambu-rambu yang telah dijelaskan.

3) Menetapkan nama mata pelajaran muatan lokal dan

menentukan prioritas bahan kajian muatan lokal yang

akan dilaksanakan.

4) Mengembangkan silabus mata pelajaran muatan lokal.

Page 33: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

23

b. Ruang Lingkup muatan lokal terdiri atas :

1) Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah

Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang

terdapat didaerah tertentu yang pada dasarnya

berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial

ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.

Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang

diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah,

khususnya untuk kelangsungan hidup dan

peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut,

yang disesuaikan dengan arah perkembangan

daerah serta potensi daerah yang bersangkutan.

2) Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal, dapat berupa: bahasa

daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan

dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan

tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar,

serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah dan

selaras dengan kompetensi keahliannya. Secara

skematis langkah-langkah pengembangannya

digambarkan dalam diagram alur berikut,

Mengidentifikasi potensi dan kebijakan daerah

Menganalisis pilihan muatan lokal yang mungkin dikembangkan sesuai dengan kompetensi keahlian

Mengembangkan SK-KD dan indikator mata pelajaran muatan lokal

Menyusun silabus mata pelajaran muatan lokal

Page 34: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

24

7. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik dan kondisi

sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau

dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan

lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan

antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang

berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,

belajar, dan pengembangan karier.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran.

Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara

kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.

Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan untuk

pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.

a. Pengembangan kreativitas

Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui

kegiatan ekstrakurikuler antara lain pramuka, paskibra,

PMR, karya ilmiah siswa, pameran hasil karya siswa,

lomba karya ilmiah siswa (LKS), dan pentas seni.

b. Pengembangan karir.

Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui

pemberian informasi lapangan kerja, bimbingan tata cara

mancari pekerjaan, bimbingan profesi, pengenalan serta

pengembangan kepribadian.

8. Pengaturan beban belajar

Beban belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan

peserta didik dalam mengikuti kompetensi pembelajaran

melalui sistem tatap muka (teori, praktik di sekolah dan praktik

di industri), penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

Page 35: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

25

terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Penugasan terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang

berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik,

didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian

kompetensi pada kegiatan tatap muka, termasuk kegiatan

perbaikan, pengayaan dan percepatan. Sedangkan kegiatan

mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang

berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik

yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian

kompetensi yang waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta

didik.

a. SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban

belajar dalam sistem paket dan dapat menggunakan

pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester

(SKS). SMK kategori standar adalah SMK yang belum

memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).

SMK kategori mandiri menggunakan pengaturan beban

belajar dalam sistem kredit semester (SKS). SMK kategori

mandiri adalah SMK yang hampir atau telah memenuhi 8

Standar Nasional Pendidikan (SNP).

b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada

sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam

struktur kurikulum (Tabel 2). Satuan pendidikan

dimungkinkan menambah maksimum 4 (empat) jam

pelajaran per minggu secara keseluruhan. Penambahan 4

jam pelajaran per minggu dapat dilakukan terhadap satu

atau lebih mata pelajaran yang ada, atau menambah mata

pelajaran baru yang dianggap penting tetapi tidak terdapat

pada struktur kurikulum yang tercantum pada standar isi.

Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan

mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam

mencapai kompetensi.

c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan

mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SMK 0%

- 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang

bersangkutan, contoh : mata pelajaran dasar pengolahan

Page 36: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

26

dan penyajian makanan 114 jam pelajaran, maka

penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur maksimum adalah 60% x 114 jam = 68 jam .

Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan

kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

Pengertian tentang penugasan terstruktur dan kegiatan

mandiri tidak terstruktur dapat dilihat pada glosarium.

d. Dua jam pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau

empat jam pembelajaran kegiatan praktik di luar sekolah,

setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka yang

tercantum pada struktur kurikulum.

9. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk setiap

indikator dalam suatu kompetensi dasar yang ditentukan oleh

satuan pendidikan, berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal

ketuntasan untuk masing-masing indikator kompetensi normatif

dan adaptif adalah 75%.

a. KKM Kompetensi Normatif dan Adaptif KKM kompetensi normatif dan adaptif ditentukan dengan

mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta

didik, kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber

daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran

dengan rincian sebagai berikut :

1) Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik

Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3

Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2

Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1

2) Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi

Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3

Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2

Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1

3) Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan

bahan)

Dukungan tinggi, diberi skor 3

Dukungan sedang, diberi skor 2

Dukungan rendah, diberi skor 1

Page 37: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

27

Tabel 4 Contoh Perhitungan KKM Pogram Normatif dan Adaftif.

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Skor Nilai KKM KKM

Mata

Pelajaran

Intake

Siswa

(A)

Kom

pleks

(B)

Daya

dkng

(C)

Indi

kator KD SK

Berkomunikasi

dengan

Bahasa

Indonesia

setara tingkat

Semenjana

Menyimak untuk

memahami lafal,

tekanan, intonasi, dan

jeda yang lazim/baku

dan yang tidak

Reaksi kinetik

....

2 2 3 77,78 77,24 78,89

Komentar atau

ungkapan ...

3 2 1 66,67

Menyimak untuk

memahami informasi

lisan dalam konteks

bermasyarakat

Pengidentifikasian sumber informasi ...

3 3 2 88,89 80,55

Pencatatan isi pokok informasi ....

3 3 2 88,89

Pengenalan ragam/laras bahasa...;

2 2 2 66,67

Pembedaan

proses dan

hasil dengan ...

2 3 2 77,78

Nilai KKM indikator = (A+B+C)/9 X 100

Dengan menghitung seluruh nilai KKM Indikator, KKM KD diperoleh dari rerata KKM indikator, dan KKM SK diperoleh dari rerata

KKM KD, pada akhirnya KKM Mata Pelajaran adalah rerarta dari KKM SK pada semester berjalan.

Page 38: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

28

b. KKM Program Produktif KKM program produktif mengacu kepada standar minimal

penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang

bersangkutan. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-

masing indikator pada KD program produktif pada

dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak

kompeten. Peserta didik yang mencapai kompetensi

minimal diberi skor 70 atau 7,0. Penentuan nilai ketuntasan

belajar program produktif dapat dilakukan melalui

langkah-langkah sebagai berikut :

1) Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan,

keterampilan dan sikap sesuai dengan indikator/

kompetensi dasar/standar kompetensi mengarah pada

kebutuhan ranah taksonomi.

2) Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan,

keterampilan dan sikap. Batas kompeten adalah

cerminan penguasaan indikator yang dipersyaratkan

pada setiap SK/KD/indikator yang merupakan

kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan

kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut :

- Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.

- Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator

yang dijabarkan menjadi aspek penilaian pada

lembar observasi (lihat lampiran RPP Perangkat

Penilaian).

3) Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan

menggabungkannya sesuai dengan bobot yang telah

ditentukan.

Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai

dengan indikator dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai

konversi 70. Gradasi nilai hanya diberikan kepada peserta

didik yang telah dinyatakan kompeten, yang berarti nilai 70

telah dimiliki peserta didik. Jika peserta didik memiliki

performansi/unjuk kerja melebihi standar minimal yang

ditetapkan dalam aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih

presisi, lebih indah, lebih kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti,

maka peserta didik dapat memperoleh nilai lebih dari 70.

Page 39: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

29

10. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan

yang menegaskan bahwa peserta didik telah kompeten dan

berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi-kompetensi tahun

selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat

melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja

peserta didik yang meliputi aspek :

a. Akademik : sesuai dengan KKM

b. Nonakademik :

1). Kehadiran ≥ 80% 2). Sikap/kepribadian minimal B

Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku

rapor yang dilakukan di akhir tahun pelajaran. Setiap siswa

akan memperoleh buku rapor yang berisi laporan hasil belajar

sesuai dengan jumlah kompetensi yang telah dinyatakan

kompeten.

Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 19/2005

Pasal 72 Ayat (1) adalah bahwa peserta didik dinyatakan lulus

dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah:

a. menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang

berarti peserta didik telah dinyatakan tuntas atau kompeten

oleh gurunya untuk seluruh kompetensi pendidikan dan

pembelajaran yang diikuti.

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk

seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan

kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan

kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan

kesehatan. Berarti peserta didik memperoleh nilai

kepribadian minimal B (baik) atau telah dinyatakan

kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif.

c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi; Berarti telah mengikuti ujian

sekolah dan dinyatakan lulus atau kompeten untuk mata

pelajaran yang diujikan. Program produktif tidak menjadi

Page 40: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

30

bagian dari ujian sekolah. Pelaksanaan ujian sekolah

mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang

diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP).

d. lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan

(Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ujian

Kompetensi Keahlian). Pelaksanaan Ujian Nasional

mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun

oleh Depdiknas dan SOP yang dikeluarkan oleh Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Ke empat persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat,

artinya kelulusan bukan semata-mata hanya ditentukan oleh

kelulusan ujian nasional; tetapi untuk bisa mengikuti ujian

nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya harus dilalui.

11. Penjurusan

Yang dimaksud penjurusan pada SMK menyangkut 2 hal:

a. Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi

Keahlian dan Kompetensi Keahlian di SMK yang diatur

dalam Kepmendiknas No.60/U/2002 dan Keputusan

Dirjen Mandikdasmen No.251/C/KEP/MN/2008.

b. Persyaratan siswa memilih masuk Kompetensi Keahlian

tertentu, meliputi:

1) persyaratan akademik : seperti nilai hasil UN, nilai

tes masuk.

2) persyaratan non akademik : antara lain persyaratan

administrasi, persyaratan tidak buta warna, tinggi

badan (tergantung pada Kompetensi Keahlian).

Page 41: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

31

12. Pendidikan kecakapan hidup

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat

memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu

pendidikan yang memberikan kecakapan personal,

kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan

vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan

Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).

b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian

integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau

berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.

c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta

didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan melalui

kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan

organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan formal

lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan kepemudaan,

pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.

13. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah

pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan

kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,

budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,

ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi

pengembangan kompetensi peserta didik.

b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat

memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan

global.

c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat

merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan atau

dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat

diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang

bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan formal lain

dan/atau non formal.

Page 42: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

32

C. Kalender Pendidikan

1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang

mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,

waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan

pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan

pendidikan.

3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan

pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan

pendidikan.

4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran

setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk

seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah

jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak

diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan

pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda

tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun

pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk

hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

6. Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada

perubahan sekolah melaporkan kepada dinas pendidikan

Page 43: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

33

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan

lainnya tertera pada Tabel 5.

Tabel 5. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif belajar

Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan

2. Jeda tengah semester

Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap semester

3. Jeda antarsemester

Maksimum 2 minggu

Antara semester I dan II

4. Libur akhir tahun pelajaran

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

5. Hari libur keagamaan

2 – 4 minggu

Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

6. Hari libur umum/nasional

Maksimum 2 minggu

Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

Page 44: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

34

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing

8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

D. Pelaksanaan Penyusunan KTSP

1. Analisis Konteks

a. Analisis potensi serta kekuatan dan kelemahan yang ada di sekolah, meliputi: peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, serta kompetensi keahlian yang ada di sekolah.

b. Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar, antara lain: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia usaha/industri, dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.

c. Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan sebagai acuan dan panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Page 45: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

35

2. Mekanisme Penyusunan

a. Tim penyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan.

Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan SMK

terdiri atas:

1) guru;

2) konselor;

3) kepala sekolah;

4) komite sekolah (sebagai wadah keterlibatan pihak

du/di, asosiasi, dunia kerja, dan anggota institusi

pasangan lainnya), dan

5) nara sumber. Kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota, Dinas Pendidikan bertindak sebagai koordinator dan supervisor.

Guru, konselor, komite sekolah (khususnya DU/DI,

Asosiasi, Dunia Kerja, dan anggota Institusi Pasangan

lainnya) dan nara sumber bertindak sebagai anggota tim

penyusun KTSP.

b. Kegiatan

Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan

merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah.

Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau

lokakarya sekolah dan/atau kelompok sekolah yang

diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun

pembelajaran baru.

Tahap kegiatan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar meliputi : 1) Penyiapan dan penyusunan draf; 2) Review dan revisi; 3) Finalisasi.

Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan

diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun.

Page 46: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

36

c. Pemberlakuan

Dokumen KTSP SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas pendidikan.

Page 47: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

37

ISI KTSP Tujuan Tingkat Satuan Pendidikan SMK

Visi dan Misi SMK yang Bersangkutan

Tujuan SMK yang Bersangkutan

Tujuan Kompetensi Keahlian

Standar Kompetensi Lulusan

Diagram Pencapaian Kompetensi

Struktur dan Muatan KTSP SMK yang

Bersangkutan

Kalender Pendidikan SMK yang Bersangkutan

Silabus SMK yang Bersangkutan

Alur pelaksanaan penyusunan KTSP SMK adalah sebagai

berikut.

ANALISIS KONTEKS

Visi, Misi dan Tujuan

Identifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan

SWOT Analisis

PENYUSUNAN KTSP

Pembentukan

Tim Penyusun

(1)

Penyiapan dan

Penyusunan

Draf KTSP (2)

Review dan

Validasi

KTSP (3)

Revisi (4) Finalisasi (5)

Disahkan oleh Kepala Sekolah

Diketahui oleh Komite Sekolah dan Dinas

Pendidikan

Page 48: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

38

3. Langkah-langkah Penyusunan KTSP

a. Penulisan cover kurikulum

Penulisan judul kurikulum yang tertera pada lembar cover mengacu pada nama sekolah, seperti berikut :

Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan ..................

Kompetensi Keahlian : ..............................................

b. Merumuskan tujuan pendidikan menengah kejuruan

Rumusan tujuan pendidikan menengah kejuruan pada

dasarnya merupakan tujuan yang dirumuskan oleh Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam Panduan

Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai

jabaran dari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 3 dan penjelasan Pasal 15.

c. Merumuskan visi dan misi SMK

Setiap satuan SMK merumuskan visi dan misinya

masing-masing dengan memperhatikan acuan

operasional penyusunan KTSP. Rumusan visi dan misi

secara jelas menggambarkan eksistensi SMK yang

bersangkutan serta gambaran masa depannya. Visi dan

misi yang dirumuskan akan mengarahkan penyusunan

kurikulum.

d. Merumuskan tujuan SMK

Setiap satuan SMK merumuskan tujuan masing-masing

mengacu kepada visi dan misi SMK yang telah

ditetapkannya. Rumusan tujuan SMK menggambarkan

tujuan institusional satuan pendidikan yang

bersangkutan.

e. Merumuskan tujuan Kompetensi Keahlian

Setiap Kompetensi Keahlian yang dibuka memiliki

rumusan tujuan, yang merupakan kristalisasi dari

kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta

didik untuk dapat bekerja sesuai dengan Standar

Page 49: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

39

Kompetensi Kerja (SKK) yang dijadikan acuan dan

berlaku di dunia kerja, serta untuk dapat melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan

Kompetensi Keahliannya.

f. Menetapkan standar kompetensi

Penetapan standar kompetensi dalam penyusunan KTSP

SMK menggunakan acuan sebagai berikut.

1) Standar kompetensi lulusan, meliputi:

Standar Kompetensi Lulusan Satuan

Pendidikan (SKL-SP), merupakan profil lulusan

SMK yang tercantum dalam Permendiknas

Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan.

Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata

Pelajaran, sebagaimana tercantum dalam

Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006.

Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran

(SKL-MP), merupakan kompetensi minimum

setiap mata pelajaran sebagaimana yang

tercantum dalam Permendiknas Nomor 23

Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi

Lulusan.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

(SK-KD), merupakan kompetensi minimum

setiap substansi mata pelajaran yang tercantum

dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006

tentang Standar Kompetensi Lulusan.

Keseluruhan standar kompetensi lulusan tersebut

adalah kompetensi minimum yang harus

dilaksanakan. Setiap satuan pendidikan dapat

menambahkan kompetensi-kompetensi yang dinilai

penting untuk menunjang mutu dan relevansi

kompetensi lulusan.

Page 50: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

40

2) Standar Kompetensi Program Produktif

Standar Kompetensi Program Produktif ditetapkan

mengacu ke Standar Kompetensi Kerja (SKK) yang

berlaku di dunia kerja. Direktorat Pembinaan SMK

telah menyiapkan Standar Kompetensi dimaksud

dalam bentuk SK dan KD.

Mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK)

dan Kompetensi Kejuruan (KK) yang dimuat dalam

Spektrum Keahlian meliputi :

Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Kompetensi Kejuruan, diambil dari Standar

Kompetensi Kerja (SKK) atau standar

kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja

untuk level kualifikasi lulusan SMK.

Standar Kompetensi Mata Pelajaran Dasar

Kejuruan, diambil Standar Kompetensi Kerja

(SKK) atau standar kompetensi kerja lain yang

berlaku di dunia kerja yang merupakan

kompetensi prasyarat untuk Kompetensi

Keahlian tertentu, atau berdasarkan akar

keilmuan yang disusun oleh SMK bersama

Komite Sekolah berdasarkan tuntutan kebutuhan

mata pelajaran kompetensi kejuruan untuk

Kompetensi Keahlian tertentu.

3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan

Lokal, disusun oleh SMK dan komite SMK sesuai

dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk

keunggulan daerah, serta selaras dengan

Kompetensi Keahlian

Page 51: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

41

g. Menyusun diagram pencapaian kompetensi

Diagram pencapaian kompentensi merupakan tahapan

atau tata urutan logis kompetensi yang diajarkan dan

dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang

dibutuhkan, serta kemungkinan dilaksanakan multi entry-

multi exit. Diagram pencapaian kompetensi cukup dibuat

untuk mata pelajaran kompetensi kejuruan.

h. Menyusun struktur kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata

pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri yang

harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan

pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.

Susunan mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok

program, yaitu kelompok program normatif, program

adaptif, dan program produktif. Muatan lokal merupakan

kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi

yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah, selaras dengan

Kompetensi Keahlian yang materinya tidak sesuai

menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, atau terlalu

banyak sehingga perlu menjadi mata pelajaran tersendiri.

Pengembangan diri meskipun bukan mata pelajaran dan

dapat diperoleh dari kegiatan intrakurikuler, kokurikuler

dan atau ekstrakurikuler yang ditujukan untuk

pengembangan kreativitas dan pelayanan bimbingan

karir, tetap harus tercantum dalam struktur kurikulum.

Di dalam struktur kurikulum harus memuat durasi waktu,

yaitu estimasi jumlah jam yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan setiap mata pelajaran, muatan lokal dan

pengembangan diri sesuai dengan Permendiknas Nomor

22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Kecakapan hidup, keunggulan lokal dan global,

lingkungan hidup serta materi lain yang tidak termasuk

dalam struktur kurikulum dapat diintegrasikan ke dalam

kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang

Page 52: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

42

sesuai. Contoh Struktur Kurikulum untuk SMK tertera

pada Lampiran.

i. Menetapkan beban belajar

Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap

muka, praktik di sekolah, dan kegiatan kerja praktik di

dunia usaha/industri dengan jumlah 36-40 jam pelajaran

per minggu @ 45 menit. Penyelenggaraan pendidikan

SMK maksimum 38 minggu efektif dalam satu tahun

pelajaran.

j. Menetapkan kalender pendidikan

Setiap satuan pendidikan SMK dapat menyusun dan

menetapkan kalender pendidikan sesuai dengan

kebutuhan dan karakteristik pendidikan sistem ganda

(pembelajaran di sekolah dan pembelajaran di dunia

kerja), pembelajaran berbasis kompetensi, karakteristik

sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat

dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut.

1) Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap

tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun

berikutnya.

2) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Menteri

Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya

keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten/Kota.

Organisasi penyelenggara pendidikan dapat

menetapkan hari libur khusus.

3) Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat

menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan

pendidikan.

4) Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan

disusun oleh masing-masing satuan pendidikan

berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut

pada dokumen Standar Isi dengan memperhatikan

ketentuan dari Pemerintah/pemerintah daerah.

Page 53: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

43

Out Line KTSP

i. Cover

ii. Lembar Penetapan

iii. Kata Pengantar

iv. Daftar Isi

1. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan

2. Visi dan Misi SMK

3. Tujuan Sekolah (SMK)

4. Tujuan Kompetensi Keahlian

5. Standar Kompetensi

A. Standar Kompetensi Lulusan SMK

B. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

2. Pendidikan Agama Kristen

3. Pendidikan Agama Katolik

4. Pendidikan Agama Hindu

5. Pendidikan Agama Buddha

6. Pendidikan Kewarganegaraan

7. Bahasa Inggris

8. Bahasa Indonesia

9. Matematika

10. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

11. Físika

12. Kimia

13. Biologi

14. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

15. Seni Budaya

16. Pendidikan Jasmani dan Olah Raga

17. KKPI

18. Kewirausahaan

19. Dasar Kompetensi Kejuruan

20. Kompetensi Kejuruan (+ diagram Pencapaian

Kompetensi Kejuruan)

C. SK dan KD semua mata pelajaran dari No. 1 sd no 20

(sesuai dengan kubutuhan masing-masing Kompetensi

Keahlian)

D. SK dan KD Muatan Lokal

Page 54: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

44

6. Struktur Kurikulum (Struktur Kurikulum yang dioperasionalkan di

sekolah)

7. Kalender Pendidikan

Silabus

Mencakup seluruh mata pelajaran yang yang terdapat pada struktur dan

muatan KTSP Kompetensi Keahlian masing-masing.

Page 55: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

45

BAB III

PENGEMBANGAN SILABUS

A. Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau

kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar

kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi untuk penilaian.

B. Prinsip-prinsi Pengembangan Silabus

1. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam

silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara

keilmuan.

2. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian

materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan

fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

3. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara

fungsional dalam mencapai kompetensi.

4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara

kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan

pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

Page 56: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

46

5. Memadai

Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran,

sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang

pencapaian kompetensi dasar.

6. Aktual dan kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran,

sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan

perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam

kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi

peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi

di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi

(kognitif, afektif, dan psikomotor).

C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Langkah-langkah pengembangan silabus disajikan pada diagram

alir berikut.

Page 57: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

47

Diagram Alir Penyusunan Silabus Mata Pelajaran

Standar Kompetensi Lulusan (SKL dan SKK) SMK

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata Pelajaran

Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran

Pengkajian

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu

Sumber Belajar

Komponen silabus

Analisis Kedalaman dan

Keluasan Materi

Penilaian

Indikator

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Penyusunan

Page 58: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

48

Komponen-komponen pengembangan silabus mencakup unsur-

unsur di bawah ini (sistem penomoran yang ada bukan merupakan

urutan sedangkan urutan pengembangan silabus disajikan pada

diagram alir di atas).

1. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Kompetensi

Lulusan/SKL (Permendiknas No. 23 Tahun 2006), dengan

memperhatikan hal-hal berikut:

a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau

tingkat kesulitan materi, tidak selalu harus sesuai dengan

urutan yang ada dalam dokumen SKL;

b. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi

dasar dalam mata pelajaran;

c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar

antar mata pelajaran.

2. Merumuskan indikator

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar

yang diwujudkan dalam bentuk perubahan perilaku yang

dapat diukur dan diamati, mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Indikator dapat juga diartikan sebagai tingkat

kinerja yang akan didemonstrasikan untuk setiap kompetensi

dasar atau sejauh mana setiap uraian dalam kompetensi

dasar dapat tercapai dan terukur.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta

didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan

dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur

dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai

dasar untuk menyusun alat penilaian.

Perumusan indikator harus memperhatikan Kompetensi Dasar

yang ingin dicapai, sehingga rumusan indikator tidak lebih

tinggi dari KD (berdasarkan prinsip taksonomi Bloom).

Page 59: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

49

3. Penentuan jenis penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik

dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan

menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun

lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil

karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan

portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk

memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang

proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara

sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi

informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian

kompetensi.

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan

apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti

proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi

seseorang terhadap kelompoknya.

c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang

berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator

ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan

kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta

untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.

Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran

berikutnya, pembelajaran remedi bagi peserta didik yang

pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan,

dan pembelajaran pengayaan bagi peserta didik yang telah

memenuhi kriteria ketuntasan.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran.

Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan

tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan

baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik

Page 60: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

50

wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi

lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

4. Mengidentifikasi materi pembelajaran

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang

pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar

dengan mempertimbangkan:

a. potensi peserta didik;

b. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial,

dan spiritual peserta didik ;

c. kebermanfaatan bagi peserta didik;

d. struktur keilmuan;

e. aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran;

f. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan

lingkungan, khususnya dunia kerja;

g. alokasi waktu.

Untuk program produktif penyusunan materi pembelajaran

memperhatikan indikator (kriteria kinerja) dan lingkup

variable/kondisi kinerja yang tertuang dalam SKK Kompetensi

Keahlian bersangkutan.

5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik

melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan

guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka

pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang

dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan

pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta

didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang

perlu dikuasai peserta didik. Atau dengan kata lain, pada

kegiatan pembelajaran akan tergambar bahwa peserta didik

tidak hanya akan memperoleh pengalaman belajar tentang

Page 61: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

51

substansi yang dipelajari tetapi juga tentang kompetensi

generik/kompetensi kunci/soft skill.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan

kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan

bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar

dapat melaksanakan proses pembelajaran secara

profesional.

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang

harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk

mencapai kompetensi dasar.

c. Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik

sebagai subjek/student center, sehingga guru lebih

berperan sebagai fasilitator.

d. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai

dengan hierarki konsep materi pembelajaran.

e. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran

minimal mengandung dua unsur penciri yang

mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa,

yaitu kegiatan siswa dan materi.

f. Praktik Kerja Industri

Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari pengembangan kegiatan

pembelajaran mata pelajaran kelompok program produktif.

Kegiatan Prakerin dirancang dan dilaksanakan dengan

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1) Prakerin bertujuan untuk memberikan pengalaman

kerja nyata bagi peserta didik dalam pembentukan

kompetensi secara utuh dan lebih bermakna,

terutama pembentukan sikap (etos) kerja sesuai

dengan tuntutan kebutuhan di lapangan kerja.

2) Waktu pelaksanaan Prakerin dialokasikan dari waktu

yang tersedia pada mata pelajaran Kompetensi

Kejuruan, dengan ketentuan empat jam praktik di

Page 62: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

52

industri setara dengan satu jam tatap muka yang

terstruktur dalam kurikulum.

3) Kegiatan Prakerin sebagai bagian dari kegiatan

pembelajaran, juga dimanfaatkan sebagai bagian dari

penilaian hasil belajar (kompetensi) peserta didik.

4) Ketersediaan sarana dan prasarana/sumber daya

yang dimiliki sekolah untuk mendukung proses

pencapaian kompetensi lulusan sesuai dengan

standar kompetensi yang berlaku.

5) Prakerin dapat dilaksanakan secara bertahap untuk

setiap standar kompetensi dan atau di blok dalam

satuan waktu tertentu, disesuaikan dengan kebutuhan

dan karakteristik masing-masing Kompetensi Keahlian

dan kondisi tempat Prakerin.

6. Menentukan alokasi waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar

didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu

mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan

jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat

kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi

waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan

waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang

dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

7. Menentukan sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau alat/bahan

yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar

dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber,

lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Page 63: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

53

D. Unit Waktu Silabus

1. Silabus mata pelajaran

a. Disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang

disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan

pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

b. Penyusunan silabus dilaksanakan bersama-sama oleh

guru yang mengajarkan mata pelajaran yang sama pada

tingkat satuan pendidikan untuk satu sekolah atau

kelompok sekolah, dengan tetap memperhatikan

karakteristik masing-masing sekolah.

2. Implementasi pembelajaran per semester

a. Penggalan silabus kelompok program normatif dan adaptif

sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

serta alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.

b. Penggalan silabus kelompok program produktif ditetapkan

berdasarkan satuan kompetensi sesuai dengan prinsip

pembelajaran tuntas (mastery learning).

E. Pengembangan Silabus Berkelanjutan

Dalam implementasinya, silabus dijabarkan menjadi rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan

ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.

Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan

dengan memperhatikan data evaluasi hasil belajar, evaluasi proses

(pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.

F. Komponen dan Format Silabus

1. Komponen Silabus

a. Identitas

Berisi identitas sekolah, Kompetensi Keahlian, standar

kompetensi, mata pelajaran, kelas/semester, durasi

pembelajaran, kode kompetensi (khusus untuk kompetensi

kejuruan).

Page 64: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

54

b. Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan uraian fungsi dan tugas

atau pekerjaan yang mendukung tercapainya kualifikasi

peserta didik. Khusus kompetensi kejuruan mengacu

kepada SKKD yang dikembangkanoleh Direktorat

Pembinaan SMK atau standar kompetensi kerja lain yang

berlaku di dunia kerja/industri terkait.

c. Kode kompetensi

Yang dimaksud dengan kode kompetensi asalah kode

standar kompetensi yang merupakan identitas standar

kompetensi. Bagi mata pelajaran yang belum memiliki kode

standar kompetensi, SMK dapat mengembangkan model

kodefikasi sendiri.

d. Kompetensi dasar

Kompetensi dasar merupakan sejumlah tugas/kemampuan

untuk mendukung ketercapaian standar kompetensi dan

merupakan aktivitas yang dapat diamati.

e. Indikator

Indikator merupakan pernyataan yang mengindikasikan

ketercapaian kompetensi dasar yang dipersyaratkan, dapat

diukur, dan durumuskan dalam kata kerja operasional.

f. Materi pembelajaran

Merupakan substansi pembelajaran utama yang berfungsi

menunjang pencapaian kompetensi dasar, mencakup

keseluruhan ranah kompetensi (pengetahuan,

keterampilan dan sikap).

Materi pokok/materi pembelajaran dirumuskan mengacu

pada indikator pencapaian kompetensi.

g. Kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan fisik dan atau

mental yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi

dengan sumber belajar untuk mencapai penguasaan

kompetensi dasar sesuai dengan indikator.

Page 65: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

55

Kegiatan pembelajaran dirancang secara utuh

(komprehensif), sistematis dan berpusat pada peserta

didik.

Kegiatan pembelajaran disusun dengan mengintegrasikan

aspek kecakapan hidup/kompetensi kunci (untuk

kompetensi kejuruan), keunggulan lokal dan global, serta

lingkungan hidup.

h. Penilaian

Penilaian merupakan proses membandingkan pencapaian

hasil belajar peserta didik dengan indikator pencapaian

kompetensi.

Metode penilaian yang digunakan dalam bentuk tes dan

non tes disesuaikan dengan karakteristik indikator

pencapaian kompetensi dan kegiatan pembelajaran yang

ditempuh dalam proses pembelajaran.

i. Alokasi waktu

Alokasi waktu adalah estimasi jumlah jam pembelajaran

yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar yang

dirinci ke dalam jumlah jam pembelajaran untuk tatap muka

(teori), praktik di sekolah, dan praktik di industri.

j. Sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang

digunakan untuk kegiatan pembelajaran, dapat berupa

media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan

fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar serta materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi.

Page 66: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

56

2. Format Silabus

Format silabus dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan

dalam bentuk narasi atau tabel yang berisi komponen:

identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,

materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian,

alokasi waktu, dan sumber belajar.

Urutan komponen di atas didasarkan atas konsep tentang Pengembangan Kompetensi Diklat Berbasis Kompetensi yang dikemukakan oleh Blank, William E. (1982). yang menyatakan bahwa indikator merupakan indikasi seseorang telah menguasai Kompetensi Dasar, sehingga urutannya terletak setelah Kompetensi Dasar. Namun demikian sekolah dapat menggunakan format yang dikeluarkan oleh BSNP, tetapi prinsip pengembangan silabus mengikuti alur pikir yang menyatakan bahwa indikator akan menentukan ruang lingkup materi dan penilaian, seperti terlihat pada bagan berikut.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi Pembelajaran

Penilaian

Penilaian

Page 67: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

57

Contoh. FORMAT SILABUS (Bentuk tabel)

NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : KELAS/SEMESTER : KOMPETENSI KEAHLIAN : KODE KOMPETENSI : DURASI PEMBELAJARAN :

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR MATERI POKOK

PEMBELAJARAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR

TM* PS PI

*TM : Tatap Muka (teori) PS : Praktik di sekolah PI : Praktik di industri

Page 68: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

58

Keterangan : Nama sekolah : diisi dengan nama SMK. Mata Pelajaran : diisi dengan mata pelajaran yang

tertuang pada struktur kurikulum. Kelas/Semester : diisi dengan kelas dan semester

berapa mata pelajaran tersebut diberikan.

Kompetensi Keahlian : diisi dengan nama kompetensi keahlian (jurusan) sesuai dengan keputusan Dirjen Mandikdasmen No.251/C/KEP/MN/2008.

Standar Kompetensi : diisi dengan nama/judul kompetensi yang akan diajarkan yang tertuang pada silabus.

Kode Kompetensi : diisi dengan kode kompetensi, untuk normatif dan adaptif dapat menggunakan nomor urut mata pelajaran (1,2 dst;). Untuk komponen produktif menggunakan kode kompetensi yang tertuang pada deskripsi kompetensi keahlian yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan SMK.

Durasi Pembelajaran : diisi dengan jumlah jam belajar yang telah dikonversikan dari tatap muka, praktik di sekolah dan praktik di industri dengan perbandingan 1:2:4.

Kompetensi Dasar : diisi dengan kompetensi dasar sebagaimana tertulis pada silabus.

Indikator : diisi dengan penanda pencapaian kompetensi dasar berupa perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mata pelajaran program produktif dapat menggunakan kriteria unjuk kerja (KUK)/kinerja yang terdapat pada SKK.

Materi Pokok : diisi dengan materi apa yang akan diajarkan agar siswa dapat mencapai indikator yang

Page 69: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

59

diharapkan. Materi yang disusun mengacu pada indikator yang harus dicapai, khusus untuk program produktif dapat mengacu pada KUK dan batasan variabel/lingkup variabel/range of variabel.

Kegiatan Pembelajaran : diisi dengan strategi mengajar guru yang akan diterapkan agar siswanya aktif dan dapat mencapai indiaktor yang diharapkan, minimal mengandung unsur kegiatan dan materi. Pengajaran aspek kecakapan hidup generik (misalnya kerjasama, toleransi, berkomunikasi dll) harus tergambar pada kegiatan belajar.

Penilaian : diisi dengan metode penilaian yang akan digunakan baik bentuk tes maupun non tes disesuaikan dengan karakteristik indikator antara lain; tes tertulis, tes lisan, pengamatan kinerja, produk dan lain-lain; baik untuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

Alokasi Waktu : diisi dengan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk teori, praktik di sekolah dan praktik di industri.

Sumber Belajar : rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Page 70: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

60

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 71: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

61

Lampiran 1a.

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK

Bidang Studi Keahlian: Seni , Kerajinan, dan Pariwisata

NO. Komponen Durasi Waktu (Jam)

A. Mata Pelajaran

1. Normatif

1.1 Pendidikan Agama 192

1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192

1.3 Bahasa Indonesia 192

1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan 192

1.5 Seni Budaya 128

2. Adaptif

2.1 Matematika 330

2.2 Bahasa Inggris 440

2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192

2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial 128

2.5 KKPI 202

2.6 Kewirausahaan 192

3. Produktif

3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan

a. ……………. b. …………….

140

3.2 Kompetensi Kejuruan

a. …………… b. ……………

1044

B. Muatan Lokal

a. ……………. b. ……………

192

C. Pengembangan Diri (192)

3948

Page 72: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

62

Lampiran 1b.

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK

Bidang Studi Keahlian: Bisnis dan Manajemen

NO Komponen Durasi Waktu (Jam)

A. Mata Pelajaran

a. 1. Normatif

b. 1.1 Pendidikan Agama 192

c. 1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192

d. 1.3 Bahasa Indonesia 192

e. 1.4 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

192

f. 1.5 Seni Budaya 128

a. 2. Adaptif

g. 2.1 Matematika 403

h. 2.2 Bahasa Inggris 440

i. 2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192

j. 2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial 128

k. 2.5 KKPI 202

l. 2.6 Kewirausahaan 192

a. 3. Produktif

m. 3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan a. ……………. b. …………….

140

3.2 3.3 Kompetensi Kejuruan a. …………… b. ……………

1044

B. Muatan Lokal b. ……………. c. ……………

192

C. Pengembangan Diri (192)

4021

Page 73: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

63

Lampiran 1c.

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK

Bidang Studi Keahlian: Teknologi dan Rekayasa

NO Komponen Durasi Waktu (Jam)

A. Mata Pelajaran

1. Normatif

1.1 Pendidikan Agama 192

1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192

1.3 Bahasa Indonesia 192

1.4 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

192

1.5 Seni Budaya 128

2. Adaptif

2.1 Bahasa Inggris 440

2.2 Matematika 516

2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192

2.4 Fisika 276

2.5 Kimia 192

2.6 Ilmu Pengetahuan Sosial 128

2.7 KKPI 202

2.8 Kewirausahaan 192

3. Produktif

3.4 Dasar Kompetensi Kejuruan a. ……………. b. ……………

140

3.5 Kompetensi Kejuruan a. ………………… b. …………………

1044

B. Muatan Lokal a. ……………. b. ……………

192

C. Pengembangan Diri (192)

Jumlah 4602

Page 74: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

64

Lampiran 1d.

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK

Bidang Studi Keahlian: Agribisnis dan Agroteknologi

NO Komponen Durasi Waktu (Jam)

A. Mata Pelajaran

1. Normatif

1.1 Pendidikan Agama 192

1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192

1.3 Bahasa Indonesia 192

1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

192

1.5 Seni Budaya 128

2. Adaptif

2.1 Bahasa Inggris 440

2.2 Matematika 516

2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192

2.4 Fisika 192

2.5 Kimia 192

2.6 Biologi 192

2.7 Ilmu Pengetahuan Sosial 128

2.8 KKPI 202

2.9 Kewirausahaan 192

3. Produktif

3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan a. …………………….. b. ……………………..

140

3.2 Kompetensi Kejuruan a. …………………….. b. ……………………..

1044

B. Muatan Lokal a. ..................................... b. .....................................

192

C. Pengembangan Diri (192)

Jumah 4710

Page 75: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

65

Lampiran 1e.

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK

Bidang Studi Keahlian: Kesehatan

No Komponen Durasi Waktu

(Jam)

A. Mata Pelajaran

1. Normatif

1.1 Pendidikan Agama 192

1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192

1.3 Bahasa Indonesia 192

1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

192

1.5 Seni Budaya 128

2. Adaptif

2.1 Bahasa Inggris 440

2.2 Matematika 516

2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192

2.4 Kimia 192

2.5 Biologi 192

2.6 Ilmu Pengetahuan Sosial 128

2.7 KKPI 202

2.8 Kewirausahaan 192

3. Produktif

3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan a. …………………………. b. ………………………….

140

3.2 Kompetensi Kejuruan a. …………………………. b. ………………………….

1044

B. Muatan Lokal a. …………………………. b. ………………………….

192

C. Pengembangan Diri (192)

Jumlah 4518

Page 76: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

66

Page 77: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

67

Lampiran 2. CONTOH KTSP

KURIKULUM SMK ABDI LUHUR JAKARTA

KOMPETENSI KEAHLIAN: JASA BOGA

I. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan

Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

II. Visi dan Misi SMK Abdi Luhur Jakarta

Visi

Menjadikan SMK Abdi Luhur Jakarta sebagai lembaga pendidikan unggulan di bidang pariwisata yang berstandar internasional.

Misi a. Bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; b. Berbudi pekerti luhur; c. Terampil, mandiri dan memiliki daya suai; d. Memberikan pelayanan prima; e. Memiliki wawasan luas.

III. Tujuan SMK Abdi Luhur Jakarta

1. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan Kompetensi Keahlian pilihannya.

2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam Kompetensi Keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Page 78: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

68

IV. Tujuan Kompetensi Keahlian Jasa Boga

Tujuan Kompetensi Keahlian Jasa Boga membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam:

1. mengolah dan menyajikan makanan kontinental yang terdiri dari makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup;

2. mengolah dan menyajikan makanan Indonesia yang terdiri dari makanan pembuka, makanan pokok, lauk pauk, dan makanan penutup;

3. melayani makan dan minum baik di restoran maupun di kamar tamu, serta menata meja makan dan meja prasmanan;

4. mengolah dan menyajikan aneka minuman non-alkohol;

5. mengorganisasikan operasi pelayanan makan dan minum di restoran.

V. Standar Kompetensi

A. Standar Kompetensi Lulusan SMK

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja;

2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya;

3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya;

4. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan-aturan sosial

5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global;

6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif;

7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan;

8. Menunjukkan kemampuan budaya belajar untuk pemberdayaan diri;

Page 79: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

69

9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik;

10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks;

11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial;

12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggungjawab;

13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya;

15. Mengapresiasi karya seni dan budaya;

16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok;

17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan;

18. Berkomunikasi lisan dna tulisan secara efektif dan santun;

19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat;

20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain;

21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estesis;

22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris;

23. Menguasai Kompetensi Keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya.

Page 80: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

70

B. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran SMK

1. Pendidikan Agama Islam

a. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

b. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna;

c. Berperilaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raja’ dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabdzir dan fitnah;

d. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam;

e. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia.

2. Pendidikan Agama Kristen

a. Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial;

b. Merespon berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen;

c. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat dan bangsa;

d. Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera.

3. Pendidikan Agama Katolik

a. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak secara bertanggung jawab;

b. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadi Yesus Kristus yang diwartakan oleh Kitab Suci

Page 81: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

71

dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya nyata meneladani dalam hidup sehari-hari;

c. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan sifat-sifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam hidup bergereja;

d. Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam perutusan itu untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi manusia dengan menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan keutuhan lingkungan hidup.

4. Pendidikan Agama Hindu

a. Memahami Atman sebagai sumber hidup, Hukum Karma dan Punarbhawa, dan ajaran Moksa sebagai tujuan tertinggi;

b. Memahami sifat-sifat Tri Guna dan Dasa Mala, ajaran Tat Twam Asi, Catur Warna, Catur Asrama, dan Catur Purusartha;

c. Memahami tata cara persembahyangan, pelaksanaan Yadnya dalam kehidupan, dan perkawinan menurut Hindu (Wiwaha);

d. Memahami pokok-pokok ajaran Weda (Weda Sruti dan Smerti) sebagai sumber hukum Hindu;

e. Memahami struktur, hakikat dan pelestarian kesucian tempat suci;

f. Memahami perhitungan hari-hari suci menurut Hindu;

g. Memahami kepemimpinan menurut Niti Sastra dan hakekatnya;

h. Memahami proses penciptaan dan pralaya alam semesta;

i. Memahami nilai-nilai budaya Dharma Gita, seni keagamaan Hindu dan sejarah perkembangan agama Hindu di India dan negara lainnya.

Page 82: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

72

5. Pendidikan Agama Buddha

a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tri Ratna dengan mengetahui fungsi serta terefleksi dalam moralitas (sila), meditasi (samadhi), dan kebijaksanaan (panna);

b. Memiliki kemampuan untuk memahami dan meyakini hukum alam;

c. Membaca Paritta dan Dhammapada serta mengerti artinya;

d. Beribadah (kebaktian) dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan masing-masing aliran;

e. Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Buddha, Bodhisattva, dan para siswa utama Buddha;

f. Memiliki kemampuan dasar berpikir logis, kritis, dan kreatif untuk memecahkan masalah;

g. Memahami sejarah kehidupan Buddha Gotama;

h. Memahami peran agama dalam kehidupan sehari-hari;

i. Memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

6. PKN

a. Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi;

c. Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri;

d. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI;

e. Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi , kedaulatan negara, keterbukaan dan keadilan di Indonesia;

f. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional;

Page 83: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

73

g. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

h. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional, regional, dan kerja sama global lainnya;

i. Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional, dan mahkamah internasional.

7. Bahasa Inggris

Level Novice

a. Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;

b. Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;

c. Membaca

Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;

d. Menulis

Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;

Page 84: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

74

Level Elementary

a. Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan;

b. Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan;

c. Membaca

Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan;

d. Menulis

Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan.

Level Intermediate

a. Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian;

b. Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian;

Page 85: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

75

c. Membaca

Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian;

d. Menulis

Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian.

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

a. Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga dengan menggunakan peraturan;

b. Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya;

c. Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasnani serta aktivitas lainnya;

d. Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnya;

e. Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan keselamatan di air;

f. Mempraktekkan kegiatan-kegiatn di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain;

g. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV.

Page 86: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

76

9. Bahasa Indonesia

Tingkat Semenjana

a. Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

b. Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

c. Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

d. Menulis

Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

Tingkat Madia

a. Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan

b. Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan

c. Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan

Page 87: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

77

d. Menulis

Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan.

Tingkat Unggul

a. Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

b. Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

c. Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

d. Menulis

Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

10. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Jasa Boga

a. Melaksanakan Prosedue Hygiena, Sanitasi dan Keselamatan Kerja

Melaksanakan prosedur hygiene di tempat kerja

Membersihkan lokasi, area kerja dan peralatan

Memberikan pertolongan pertama

b. Menyiapkan Bahan Makanan dan Bumbu (mise en place)

Mengorganisir dan menyiapkan makanan

Menyiapkan dan membuat bumbu

Page 88: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

78

c. Mengolah dan Menyajikan Makanan

Menggunakan metode dasar memasak

Menyajikan makanan

11. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Jasa Boga

a. Mengolah dan Menyajikan Makanan Kontinental

1) Menyiapkan stock dan saus

2) Menyiapkan sup

3) Meyipakan appetizer dan salad

4) Menyiapkan sandwich

5) Menyiapkan hidangan yang terbuat dari sayuran, telur, dan makanan yang terbuat dari tepung terigu

6) Menyiapkan dan memasak unggas dan binatang buruan

7) Menyiapkan dan memasak seafood

8) Mengidentifikasi dan menyiapkan daging

9) Menyiapkan dessert yang disajikan panas dan dingin

b. Mengolah dan Menyajikan Makanan Indonesia

1) Menyiapkan dan membuat salad (gado-gado, urap dan rujak)

2) Menyiapkan dan membuat kaldu dan sup (soto)

3) Menyiapkan dan membuat hidangan nasi dan mie

4) Menyiapkan dan membuat sate/jenis makanan panggang

c. Menyiapkan Layanan Makan dan Minum

1) Menyiapkan layanan makanan dan minuman

2) Menyediakan room service

3) Menyiapkan dan menghidangkan minuman non alkohol

4) Menyediakan penghubung antara dapur dan area pelayanan

Page 89: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

79

d. Merencanakan Menú Sehat

1) Merencanakan hidangan harian untuk meningkatkan kesehatan

e. Mengelola Usaha Jasa Boga

1) Menerima dan menyimpan persedian makanan

2) Merencanakan dan menyiapkan makanan untuk buffet

3) Memilih sistem jasa boga

4) Memilih, menyiapkan, dan menghidangkan jenis makanan khusus

5) Mengorganisir operasi makanan dalam jumlah besar

6) Mengoprasikan outlet makanan cepat saji

7) Merencanakan dan mengontrol jasa boga berdasarkan menu

Diagram Pencapaian Kompetensi Diagram pada halaman berikut ini menunjukkan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan dengan menperhatikan tata urutan/tahapan logis pemebelajaran kompetensi :

Page 90: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

80

ITHHGHS01AIS

ITHHBKTA04AIS

ITHHGHS03AIS

ITHHBKTA01AIS

ITHHBCMC01AI

S

ITHHBKTA02AIS

ITHHINA02AIS

ITHHBCMC04AI

S

ITHHINA07AIS

ITHHINA04AI

S

ITHHBCMC05AI

S

ITHHINA05AIS

ITHHBMC02AIS

ITHHACAT01AIS

ITHHBKTA03AIS

ITHHACAT03AIS

ITHHBCMC15AI

S

ITHHBCMC09AI

S

ITHHBCM03AIS

ITHHBCMC06AI

S

ITHHBCMC08AI

S

ITHHINA08AIS

ITHHINA10AIS

ITHHBCMC07AI

S

ITHHBFBS03AIS

ITHHBFBS12AIS

ITHHBFBS10AIS

ITHHBFBS08AIS

ITHHBCMC12AIS

ITHHAPSF01AIS

ITHHBCMC16AIS

ITHHBCAT04AIS

Page 91: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

81

Keterangan ITHHGHS01AIS Melaksanakan prosedur hygiene di tempat kerja ITHHBKTA04AIS Membersihkan lokasi.area kerja dan peralatan ITHHGHS03AIS Memberikan pertolongan pertama ITHHBKTA01AIS Mengorganisir dan menyiapkan makanan ITHHBKTA02AIS Menyajikan makanan ITHHBCMC01AIS Menggunakan metode dasar memasak ITHHBCMC04AIS Menyiapkan stock dan saus ITHHBCMC05AIS Menyiapkan sup ITHHBFBS03AIS Menyediakan layanan makanan dan minuman ITHHBCMC02AIS Menyiapkan appetizer dan salad ITHHINA02AIS Menyiapkan dan membuat bumbu ITHHINA04AIS Menyiapkan dan membuat salad (gado-gado, urap dan rujak) ITHHINA05AIS Menyiapkan dan membuat kaldu dan sup (soto) ITHHINA07AIS Menyiapkan dan membuat hidangan nasi dan mie ITHHBCMC03AIS Menyiapkan sandwich ITHHBCMC06AIS Menyiapkan hidangan yang terbuat sayuran, telur, dan makanan yang terbuat dari

tepung terigu ITHHBCMC07AIS Menyiapkan dan memasak unggas dan binatang buruan ITHHBCMC08AIS Menyiapkan dan memasak seafood ITHHACAT01AIS Merencanakan hidangan harian untuk meningkatkan kesehatan ITHHBFBS08AIS Menyediakan room service ITHHBFBS10AIS Menyiapkan dan menghidangkan minuman non-alkohol ITHHINA08AIS Menyiapkan dan membuat sate/ jenis makanan panggang

Page 92: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

82

ITHHBKTA03AIS Menerima dan menyimpan persediaan makanan ITHHBCMC09AIS Mengidentifikasi dan menyiapkan daging ITHHBCMC10AIS Menyiapkan dessert yang disajikan panas dan dingin ITHHBCMC12AIS Merencanakan dan menyiapkan makanan untuk buffet ITHHACAT03AIS Memilih system Jasa Boga ITHHAPSF01AIS Memilih, menyiapkan dan menghidangkan jenis makanan khusus ITHHBCMC16AIS Mengorganisir operasi makanan dalam jumlah besar ITHHBCAT04AIS Mengoperasikan outlet makanan cepat saji ITHHBCMC15AIS Merencanakan dan mengontrol jasa boga berdasarkan menu ITHHBFBS12AIS Menyediakan penghubung antara dapur dan area pelayanan

Page 93: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

83

C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

2. Pendidkan Agama Islam

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Al Qur’an

1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi

1.1 Membaca QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5

1.2 Menyebutkan arti QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5

1.3 Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti terkandung dalam QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5

2. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah

2.1 Membaca QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5

2.2 Menyebutkan arti QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5

2.3 Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti terkandung dalam QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5

Page 94: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

84

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Aqidah

3. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifatNya dalam Al Asma

3. 1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna

3. 2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna

3. 3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna

Akhlak

4. Membiasakan perilaku terpuji

4. 1 Menyebutkan pengertian perilaku husnudhan

4. 2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnudhan terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia

4. 3 Membiasakan perilaku husnudhan dalam kehidupan sehari-hari

Page 95: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

85

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Fiqih

5. Memahami sumber hukum Islam, hukum taklifi, dan hikmah ibadah

5. 1 Menyebutkan pengertian, kedudukan dan fungsi Al Qur’an, Al Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam

5. 2 Menjelaskan pengertian, kedudukan, dan fungsi hukum taklifi dalam hukum Islam

5. 3 Menjelaskan pengertian dan hikmah ibadah

5. 4 Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari

Tarikh dan Peradaban Islam

6. Memahami keteladanan Rasulullah dalam membina umat periode Makkah

6.1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah SAW periode Mekkah

6.2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah

Al Qur’an

7. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang demokrasi

7. 1 Membaca QS Ali Imran: 159 dan QS Asy Syura: 38

7. 2 Menyebutkan arti QS Ali Imran: dan QS Asy Syura: 38

7. 3 Menampilkan perilaku hidup demokratis seperti terkandung dalam QS Ali Imran: dan QS Asy Syura: 38 dalam kehidupan sehari-hari

Page 96: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

86

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Aqidah

8. Meningkatkan keimanan kepada Malaikat

8. 1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat

8. 2 Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat

8. 3 Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman kepada Malaikat dalam kehidupan sehari-hari

Akhlak

9. Membiasakan perilaku terpuji

9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias, bertamu, menerima tamu, dan bepergian

9.2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias, bertamu, menerima tamu, dan bepergian

9.3 Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, bertamu, menerima tamu, dan bepergian dalam kehidupan sehari-hari

10. Menghindari perilaku tercela

10.1 Menjelaskan pengertian hasud, riya dan aniaya

10.2 Menyebutkan contoh perilaku hasud, riya, dan aniaya

10.3 Menghindari perilaku hasud, riya dan aniaya dalam kehidupan sehari-hari

Page 97: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

87

Fiqih

11. Memahami hukum Islam tentang infak, zakat, haji dan wakaf

11. 1 Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan infak, zakat, haji dan wakaf

11. 2 Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan infak, zakat, haji dan wakaf

11. 3 Membiasakan berinfak

Tarikh dan Peradaban Islam

12. Memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat periode Madinah

12. 1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah periode Madinah

12. 2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah

Al Qur’an

13. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang kompetisi dalam kebaikan

13. 1 Membaca QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32

13. 2 Menjelaskan arti QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32

13. 3 Menampilkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan seperi terkandung dalam QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32

Page 98: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

88

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

14. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang perintah menyantuni kaum dhuafa

14. 1 Membaca QS Al Isra: 26–27 dan QS Al-Baqarah: 177

14. 2 Menjelaskan arti QS Al-Isra: 26-27 dan QS Al Baqarah: 177

14. 3 Menampilkan perilaku menyantuni kaum du’afa seperti terkandung dalam QS Al-Isra: 26-27 dan QS Al Baqarah: 177

Aqidah

15. Meningkatkan keimanan kepada Rasul-rasul Allah

15. 1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Rasul-rasul Allah

15. 2 Menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul Allah

15. 3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Rasul-rasul Allah dalam kehidupan sehari-hari

Akhlak

16. Membiasakan berperilaku terpuji

16. 1 Menjelaskan pengertian taubat dan raja`

16. 2 Menampilkan contoh-contoh perilaku taubat dan raja`

16. 3 Membiasakan perilaku bertaubat dan raja` dalam kehidupan sehari hari

Page 99: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

89

Fiqih

17. Memahami hukum Islam tentang muamalah

17. 1 Menjelaskan asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam

17. 2 Memberikan contoh transaksi ekonomi dalam Islam

17. 3 Menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam kehidupan sehari-hari

Tarikh dan Peradaban Islam

18. Memahami perkembangan Islam pada abad pertengahan

18. 1 Menjelaskan perkembangan Islam pada abad pertengahan

18. 2 Menyebutkan contoh peristiwa perkembangan Islam pada abad pertengahan

Al Qur’an

19. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup

19. 1 Membaca QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan QS Ash Shad: 27

19. 2 Menjelaskan arti QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan QS Ash Shad: 27

19. 3 Membiasakan perilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup seperti terkandung dalam QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan QS Ash Shad: 27

Aqidah

Page 100: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

90

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

20. Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah

20. 1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Kitab-kitab Allah

20. 2 Menerapkan hikmah beriman kepada Kitab-kitab Allah

Akhlak

21. Membiasakan perilaku terpuji

21. 1 Menjelaskan pengertian dan maksud menghargai karya orang lain

21. 2 Menampilkan contoh perilaku menghargai karya orang lain

21. 3 Membiasakan perilaku menghargai karya orang lain dalam kehidupan sehari-hari

22. Menghindari perilaku tercela

22. 1 Menjelaskan pengertian dosa besar

22. 2 Menyebutkan contoh perbuatan dosa besar

22. 3 Menghindari perbuatan dosa besar dalam kehidupan sehari-hari

Fiqih

23. Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah

23. 1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah

23. 2 Memperagakan tatacara pengurusan jenazah

Page 101: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

91

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

24. Memahami khutbah, tabligh, dan dakwah

24. 1 Menjelaskan pengertian khutbah, tabligh, dan dakwah

24. 2 Menjelaskan tatacara khutbah, tabligh, dan dakwah

24. 3 Memperagakan khutbah, tabligh, dan dakwah

Tarikh dan Peradaban Islam

25. Memahami perkembangan Islam pada masa modern

25. 1 Menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern

25. 2 Menunjukkan contoh peristiwa perkembangan Islam masa modern

Al Qur’an

26. Memahami ayat–ayat Al-Qur’an tentang anjuran bertoleransi

26. 1 Membaca QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29

26. 2 Menjelaskan arti QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29

26. 3 Membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung dalam QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29

Page 102: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

92

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

27. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang etos kerja

27. 1 Membaca QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10

27. 2 Menjelaskan arti QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10

27. 3 Mebiasakan beretos kerja seperti terkandung dalam QS Al-Mujadalah: 11, dan QS Al-Jumuah: 9-10

Aqidah

28. Meningkatkan keimanan kepada Hari Akhir

28. 1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir

28. 2 Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir

Akhlak

29. Membiasakan perilaku terpuji

29. 1 Menjelaskan pengertian adil, ridla, dan amal shaleh

29. 2 Menampilkan contoh perilaku adil, ridla, dan amal shaleh

29. 3 Membiasakan perilaku adil, ridla, dan amal shaleh dalam kehidupan sehari-hari

Page 103: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

93

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Fiqih

30. Memahami hukum Islam tentang hukum keluarga

30. 1 Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam

30. 2 Menjelaskan hikmah perkawinan

30. 3 Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia

Tarikh dan Peradaban Islam

31. Memahami perkembangan Islam di Indonesia

31. 1 Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia

31. 2 Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia

31. 3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di Indonesia

Al Qur’an

32. Memahami ayat–ayat Al Qur’an tentang pengembangan IPTEK

32. 1 Membaca QS Yunus:101 dan QS Al-Baqarah: 164

32. 2 Menjelaskan arti QS Yunus: 101 dan QS Al-Baqarah: 164

32. 3 Melakukan pengembangan iptek seperti terkandung dalam QS Yunus: 101 dan QS Al-Baqarah: 164

Page 104: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

94

Aqidah

33. Meningkatkan keimanan kepada qadha’ dan qadar

33. 1 Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha’ dan qadar

33. 2 Menerapkan hikmah beriman kepada qadha’ dan qadar

Akhlak

34. Membiasakan perilaku terpuji

34. 1 Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan kerukunan

34. 2 Menampilkan contoh perilaku persatuan dan kerukunan

34. 3 Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari

35. Menghindari perilaku tercela

35. 1 Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah

35. 2 Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah

35. 3 Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan fitnah dalam kehidupan sehari-hari

Fiqih

Page 105: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

95

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

36. Memahami hukum Islam tentang waris

36. 1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris

36. 2 Menjelaskan ketentuan hukum waris di Indonesia

36. 3 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris di Indonesia

Tarikh dan Peradaban Islam

37. Memahami perkembangan Islam di dunia

37. 1 Menjelaskan perkembangan Islam di dunia

37. 2 Memberikan contoh perkembangan Islam di dunia

37. 3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia

3. Agama Kristen Kelas X semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Nilai-Nilai Kristiani

1. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial dengan menunjukkan bahwa remaja Kristen bertumbuh sebagai pribadi dewasa yang tidak kehilangan identitas

1.1 Mengalami proses pertumbuhan sebagai pribadi yang dewasa dan memiliki karakter yang kokoh dengan pola pikir yang komprehensif dalam segala aspek

1. 2 Mengidentifikasi berbagai pergumulan dalam keluarga dalam kaitannya dengan pengaruh modernisasi

Page 106: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

96

Kelas X semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Nilai-Nilai Kristiani

1. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial dengan menunjukkan bahwa remaja Kristen bertumbuh sebagai pribadi dewasa yang tidak kehilangan identitas

1.1 Mengalami proses pertumbuhan sebagai pribadi yang dewasa dan memiliki karakter yang kokoh dengan pola pikir yang komprehensif dalam segala aspek

1. 2 Mengidentifikasi berbagai pergumulan dalam keluarga dalam kaitannya dengan pengaruh modernisasi

Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Nilai-Nilai Kristiani

2. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial dengan menunjukkan bahwa remaja Kristen bertumbuh sebagai pribadi dewasa yang tidak kehilangan identitas

2.1 Mengidentifikasi berbagai pergumulan dalam keluarga serta kaitannya dengan pengaruh modernisasi

2.2 Menjelaskan makna kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas

Page 107: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

97

Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Nilai-Nilai Kristiani

1. Merespon nilai-nilai Kristiani yang diperhadapkan dengan gaya hidup modern serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan menjelaskan cara mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari

1.1 Mengidentifikasikan dan mewujudkan nilai-nilai Kristiani

1.2 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan sosial

D. Standar Kompetensi Muatan Lokal

1. Bahasa Prancis

a. Memahami bahasa lisan dalam menerima/menyambut

tamu

b. Menggunakan bahasa lisan untuk menyampaikan

informasi kepada tamu

c. Memahami bahasa tulisan dalam membaca resep-

resep masakan

Page 108: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

98

VI. Struktur Kurikulum Kompetensi Keahlian : Jasa Boga Lama Pendidikan*) : 3 Tahun

NO. Komponen Durasi Waktu (Jam)

A. Mata Pelajaran

1. Normatif

1.1 Pendidikan Agama 192

1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192

1.3 Bahasa Indonesia 192

1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan 192

1.5 Seni Budaya 128

2. Adaptif

2.1 Matematika 330

2.2 Bahasa Inggris 440

2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192

2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial 128

2.5 KKPI 202

2.6 Kewirausahaan 192

3. Produktif

3.3 Dasar Kompetensi Jasa Boga a. Melaksanakan prosedur Hygiene,

Sanitasi dan Keselamatan Kerja b. Menyiapkan Bahan makanan dan

Bumbu c. Mengolah dan Menyajikan Makanan

140***) 28 34 78

3.4 Kompetensi Kejuruan Jasa Boga a. Mengolah dan Menyajikan Makanan

Kontinental b. Mengolah dan Menyajikan Makanan

Indonesia c. Merencanakan Hidangan Sehat d. Melayani makan dan minum e. Mengelola Usaha Boga

1044***)

Page 109: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

99

NO. Komponen Durasi Waktu (Jam)

B. Muatan Lokal a. ………………………….. b. …………………………… c. ……………………………

192

C. Pengembangan Diri Paskibra/PMR/KIR/dll

192**)

Jumlah 3772

*) Jumlah jam keseluruhan pada struktur kurikulum akan

menentukan lamanya pendidikan. **) tidak dihitung dalam penjumlahan jam pelajaran. ***) dialokasikan untuk beberapa mata pelajaran

Page 110: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

100

VII. KALENDER PENDIDIKAN

Contoh KALENDER PENDIDIKAN SMK TAHUN PELAJARAN 2008 - 2009

BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

JULI 2008

AGUSTUS 2008

SEPTEMBER 2008 x

OKTOBER 2008

NOVEMBER 2008 x

DESEMBER 2008

JANUARI 2009

FEBRUARI 2009 x x x

MARET 2009

APRIL 2009 x

MEI 2009

JUNI 2009 x

JULI 2009 Tahun Pelajaran 2007 – 2008

Page 111: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

101

Keterangan:

= Hari Pertama Sekolah / MOS = Libur Umum

= Hari Ahad / Minggu = Perkiraan Ujian Nasional

= Libur Semester = Laporan hasil Belajar

= = Uji Kompetensi / Project Work Kelas III

= Hari Efektif Belajar = Perkiraan Ujian Sekolah

Page 112: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

102

Lampiran 3.

Contoh Silabus

Nama Sekolah : SMK ........................... Mata Pelajaran : Melaksanakan Prosedur Hygiene, Sanitasi dan Keselamatan Kerja Kelas/Semester : X/01 Standar Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Hygiena di Tempat Kerja (Follow Workplace Hygiene Procedures) Kompetensi Keahlian : Jasa Boga Kode Kompetesi : ITHHGHS 01AIS Durasi Pembelajaran : 14 x 45 menit

Kompetensi Dasar

Indikator Materi Pokok Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar /Alat/Bahan

Tatap Muka (Teori)

Praktik di Sekolah

Praktik di

DU/DI *)

1. Mengikuti prosedur hygiene

Prosedur hygiene tempat kerja harus diikuti secara baik sesuai dengan standar perusahaan, dan persyaratan hukum.

Prosedur Hygiene

Hygiene Perorangan

Hygiene tempat kerja (dapur)

Penyimpanan bahan (makanan dan bahan Kimia)

Mencari informasi secara berkelompok tentang prosedur hygine perorangan, hygine dapur dan penyimpanan

Berdiskusi dan presentasi

Tes tertulis bentuk

Uraian tetang hygiene perorangan, hygiene dapur, penyimpan-an

Laporan kelompok

6 1 (2) Modul hygiene

Sarana penyimpanan

Bahan informasi lainnya

Bahan tayangan

Page 113: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

103

Kompetensi Dasar

Indikator Materi Pokok Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar /Alat/Bahan

Tatap Muka (Teori)

Praktik di Sekolah

Praktik di

DU/DI *)

Penanganan dan penyimpan-an seluruh barang-barang dilengkapi sesuai dengan standar perusahaan, dan persyaratan hukum.

kelompok tentang prosedur hygine perorangan, hygine dapur dan penyimpanan

Praktik penyimpan-an bahan makanan dan bahan kimia sesuai prosedure hygiene

Membuat laporan hasil diskusi

Observasi (praktik)

2. Mengiden-tifikasi dan mencegah resiko hygiene

Resiko hygiene harus di identifikas secepatnya

Tindakan diambil untuk meminimal-

Identifikasi dan pencegahan Resiko hygiene :

Kerusakan makanan

Keracunan makanan

Mencari informasi secara berkelompok tentang kasus keracunan makanan yang terjadi di

Tes tertulis bentuk a. pilihan

ganda tentang kerusak-an dan keracun-

6 1(2) Modul hygiene

Bahan informasi lainnya

Bahan makanan yang rusak

Bahan tayangan

Page 114: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

104

Kompetensi Dasar

Indikator Materi Pokok Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar /Alat/Bahan

Tatap Muka (Teori)

Praktik di Sekolah

Praktik di

DU/DI *)

kan atau menghilang-kan resiko tersebut dalam ruang lingkup tanggung jawab individu dan sesuai dengan persyaratan hukum per-usahaan

Pencegahan kerusakan dan keracunan makanan

Indonesia, penyebab dan cara pencegahan-nya

Diskusi dan presentasi tentang kasus keracunan makanan yang terjadi di Indonesia, penyebab dan cara pencegahan-nya

Berdiskusi dan presentasi tentang kerusakan makanan, faktor penyebab dan pencegahannya

Melakukan identifikasi secara kelompok jenis-jenis

an makan-an

b. Uraian dan kasus tentang Ke-rusakan dan ke-racunan makan-an

Laporan hasil identifikasi kerusakan makanan

Observasi

Page 115: (Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK

105

Kompetensi Dasar

Indikator Materi Pokok Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar /Alat/Bahan

Tatap Muka (Teori)

Praktik di Sekolah

Praktik di

DU/DI *)

kerusakan makanan (berdasarkan bahan

Keterangan : *) Jam PI hanya berlaku pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan