Materi Metopel 5

26
FAKULTAS FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Disampaikan Oleh ERWIN SETYO KRISWANTO [email protected]

Transcript of Materi Metopel 5

Page 1: Materi Metopel 5

FAKULTAS FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAANILMU KEOLAHRAGAANUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Disampaikan OlehERWIN SETYO KRISWANTO

[email protected]

Page 2: Materi Metopel 5

VARIABEL ADALAH KONSEP YANG MEMPUNYAI BERMACAM-MACAM NILAI (Nasir, 1983) VARIABEL ADALAH APAPUN YANG DAPAT MEMBEDAKAN ATAU MEMBAWA VARIASI PADA NILAI (Uma Segaran, 2006) VARIABEL ADALAH ATRIBUT OBYEK YANG MEMPUNYAI VARIASI ANTARA SATU DENGAN LAINNYA (Sugiono, 2006) Variabel sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian dan sering pula variable penelitian itu dinyatakan sebagai gejala yang akan diteliti

Page 3: Materi Metopel 5

1. Variabel bebasAdalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain.

5. Variabel kontrolAdalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel ini biasanya digunakan apabila penelitiannya adalah penelitian yang bersifat membandingkan

2. Variabel terikatAdalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Namun, suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan terikat.

3. Variabel moderatorAdalah variabel yang mempengaruhi, dalam hal ini memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas kedua.

4. Variabel interveningAdalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi, dalam hal ini memperlemah atau memperkuat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, tetapi tidak dapat diukur atau diamati.

Page 4: Materi Metopel 5

1. Variabel kategorik (diskrit) adalah variabel yang diibagi menjadi golongan-golongan atau kategori-kategori dengan ciri-ciri tertentu untuk setiap golongan atau kategori

2. Variabel kontinyu adalah variabel yang dapat mengambil nilai pecahan, sehingga antara dua nilai bulat yang berdekatan tidak terputus tetapi masih ada nilai-nilai lain secara bersambung

Page 5: Materi Metopel 5

1. Variabel aktif (variabel nonsubjek)Adalah variabel yang dapat dimanipulasi (dikendalikan), seperti temperature ruangan, frekuensi kekerasan dalam acara televisi2. Variabel atribut (variabel subjek)Adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi yaitu peneliti tidak dapat melakukan perubahan yang menyangkut variabel pada subjek penelitian, seperti umur, tingkat kecerdasan, status sosial.

Page 6: Materi Metopel 5

Variabel Independen Variabel Dependen. Variabel Moderating Variabel Intervening. Variabel kontrol

Page 7: Materi Metopel 5

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.

Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus, eksougen.

Page 8: Materi Metopel 5

Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.

Pada contoh pengaruh pengembangan fasilitas wisata terhadap kepuasan pengunjung, maka variabel tergantungnya adalah ”kepuasan pengunjung”.

Page 9: Materi Metopel 5

Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung.

Contoh: Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media

televisi dengan meningkatnya kesadaran berolahraga menggunakan sepatu olahraga.

     Variabel bebas : promosi

    Variabel tergantung: kesadaran menggunakan sepatu olahraga

     Variable moderat : media televisi

Page 10: Materi Metopel 5

Variabel kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.

Contoh: Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju olahraga terhadap keputusan membeli pada Mahasiswa Olahraga

         Variabel bebas : kontras warna         Variabel tergantung : keputusan membeli         Variabel kontrol : Mahasiswa Olahraga

Page 11: Materi Metopel 5

Variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung

variabel pengganggu bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan tergantung yang sedang diteliti.

Page 12: Materi Metopel 5

Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat

         Variabel bebas: minat terhadap tugas         Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan

tugas         Variabel penganggu: proses belajar

Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan pelanggan

         Variabel bebas: layanan yang baik         Variabel tergantung: kepuasan pelanggan         Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk

Page 13: Materi Metopel 5

Definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain”

Page 14: Materi Metopel 5

1. Mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi yang sedang didefinisikan;

2. Menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih dari satu definisi operasional;

3. Mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalam situasi dimana definisi tersebut harus digunakan.

Page 15: Materi Metopel 5

CARA-CARA MENYUSUN DEFINISI CARA-CARA MENYUSUN DEFINISI OPERASIONALOPERASIONAL Definisi operasional Tipe A dapat disusun

didasarkan pada operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat terjadi.

Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat membuat gejala menjadi nyata.

Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih pada situasi dimana masing-masing orang mempunyai tujuan yang sama, tetapi hanya satu orang yang akan dapat mencapainya.

Page 16: Materi Metopel 5

Definisi operasional Tipe B dapat disusun didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang dilakukannya atau apa yang menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya.

Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai tinggi di sekolahnya.

Page 17: Materi Metopel 5

CARA-CARA MENYUSUN DEFINISI CARA-CARA MENYUSUN DEFINISI OPERASIONALOPERASIONAL Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan

pada penampakan seperti apa obyek atau gejala yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun karaktersitik-karaktersitik statisnya.

Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai orang yang mempunyai ingatan kuat, menguasai beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik, sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung secara cepat.

Page 18: Materi Metopel 5

Dalam menyusun definisi operasional, definisi tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi seperangkat criteria unik yang dapat diamati.

Semakin unik suatu definisi operasional, maka semakin bermanfaat. Karena definisi tersebut akan banyak memberikan informasi kepada peneliti, dan semakin menghilangkan obyek-obyek atau pernyataan lain yang muncul dalam mendifinisikan sesuatu hal yang tidak kita inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya kemungkinan makna variabel dapat direplikasi/ganda

Page 19: Materi Metopel 5

1. Skala NominalAdalah skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan subyek kedalam katagori atau kelompok.

Misal gender responden dapat dikelompokkan dalam 2 katagori : Pria dan wanita. Skala gender dapat dinyatakan dalam angka : Pria = 1 dan Wanita = 2.

Page 20: Materi Metopel 5

Misal rangking jawaban yang dibuat berdasarkan preferensi Responden : 1. Senang sekali, 2. Senang, 3. Kurang senang, 4. Kurang senang sekali. ( beda antara dua titik tidak dapat diukur).> Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah

Page 21: Materi Metopel 5

3. SKALA INTERVALSkala Interval memungkinkan mengukur beda antara dua titik dalam skala, menghitung means dan standar deviasi data.•Contoh : Jarak waktu jam.08.00 – 10.00 adalah sama dengan jarak waktu 16.00 – 18.00. Tetapi kita tidak dapat menyatakan bahwa jam.16.00 dua kali lebih lambat dibandingkan jam.08.00.

Page 22: Materi Metopel 5

4. SKALA RASIOSkala Rasio merupakan kedudukan data yang tertinggi, dimana memiliki nilai nol yang orisinal.•Misal : Jika aset perusahaan A sebanyak Rp. 10 Milyar dan aset perusahaan B sebanyak Rp. 5 Milyar, maka rasio A & B adalah 2 : 1.•Misal : Tinggi Badan sebagai skala ratio, tinggi badan 180 Cm dapat dikatakan mempunyai selisih 60 Cm terhadap tinggi badan 120 Cm, hal ini juga dapat dikatakan Bahwa : tinggi badan 180 adalah 1½ kali dari tinggi badan 120 Cm.

Page 23: Materi Metopel 5

1. Korelasi Simetristerjadi bila antar dua variabel atau lebih secara kebetulan muncul bersamaan, tetapi tidak ada mekanisme pengaruh – mempengaruhi; masing – masing bersifat mandiri.• Contoh :

1. Adakah hubungan antara warna kulit dengan kemampuan memimpin ?

Page 24: Materi Metopel 5

2. Korelasi Asimetrisialah korelasi antara dua variabel dimana variabel yang satu bersifat mempengaruhi variabel yang lain (Variabel Bebas dan Variabel Terikat)

Contoh :

Insentif Disiplin Kerja

Page 25: Materi Metopel 5

3. Korelasi Timbal Balikadalah korelasi antar dua variabel yang antara keduanya saling pengaruh-mempengaruhi.Contoh :Hubungan antara motivasi dengan prestasi.Dapat dinyatakan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi motivasi. 

Page 26: Materi Metopel 5

SEKIAN DAN SEKIAN DAN MMATURNUWUN ATURNUWUN