Materi Manajemen konflik EE IV
-
Upload
abdan-syakuro -
Category
Documents
-
view
467 -
download
4
Transcript of Materi Manajemen konflik EE IV
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENYELESAIAN KONFLIK
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PERKENALAN Nama : Agus Salim NIP : 5676005 - N Unit : PT PLN (Pesero) Pusdiklat Pendidikan : Strata 1 – Teknik Elektro Strata 2 – Marketing
Management Thn 2011 : Manajer Udiklat Palembang Thn 2010 - : Manajer Bid.Teknik Wil-Aceh Thn 2011 SS-II Kinerja Korporat PLN
WS2JB Thn 2009 : Manajer APJ Yogyakarta
Disjateng Thn 2007 : Manajer APJ Kramat Jati Disjaya
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Thn 2005 : Manajer AP Bandengan Disjaya
Thn 2000 : Manajer AP Kapuk Disjaya
Thn 1999 : Kabag.Teknik PLN Cab.Kramat Jati
Disjaya
Thn 1997 : Kabag.Teknik PLN Cab.Kota Disjaya
Thn 1996 : Kepala Seksi Pengendalian Distr.
Disjaya
Thn 1994 : Instruktur Jurs.Trolman Udiklat Cibogo
Thn 1993 : Siswa Prajabatan S1 Angkatan III
Thn 1986 : Kepala Seksi Peneraan Cab. Banda
Aceh Wil-I
Thn 1983 : Kepala Seksi Tegangan Menengah
Cab.Langsa
Thn 1979 : Staf. Teknik Listrik PLN Wil – Aceh
Thn 1976 : Operator PLTD – Merduati Banda
Aceh
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TUJUAN :
Mengenalkan kepada peserta agar dapat memahami apa itu manajemen konflik dan pentingnya mengetahui faktor penyebab konflik, serta cara pemecahannya.
Peserta memahami adanya manfaat yang dapat diambil dari adanya konflik.
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
MANAJEMEN KONFLIK
Hal yang terpenting bukanlah terjadi atau tidaknya konflik, tetapi bagaimana konflik tersebut dihadapi dan dikelola untuk dapat diselesaikan.
Pendekatan kooperatif sangat membantu penyelesaian harapan bersama, termasuk dalam penyelesaian konflik atau masalah bersama.
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DEFINISI KONFLIK
Etimologi: kata kerja Latin ”Configere” yang berarti saling memukul
Sosiologis: suatu proses sosial sedikitnya antara dua orang atau kelompok, dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya
Psikologis: Mekanisme psikologis dasar yang berpusat di sekitar tujuan-tujuan yang saling bertentangan
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DEFINISI KONFLIK
Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat, perbedaan persepsi, perbedaan cara mencapai tujuan, perbedaan kepentingan di antara beberapa orang, kelompok atau organisasi
Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya di antara dua kelompok yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENDEKATAN KONFLIK
Pandangan Tradisional
Pandangan Hubungan Antar Manusia
Pandangan Interaksionis
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENDEKATAN KONFLIK Pandangan Tradisional Pandangan Hubungan Antar Manusia Pandangan Interaksionis
Era 1930 – 1940 Bahwa semua konflik itu negatif dan harus
dihindarkan Kekerasan, destruktif, tidak rasional Hasil dari disfungsional komunikasi yang buruk,
sikap kurang terbuka, sikap kurang percaya, kurang tanggap terhadap kebutuhan & aspirasi orang lain
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENDEKATAN KONFLIK
Pandangan Tradisional Pandangan Hubungan Antar
Manusia Pandangan Interaksionis Era 1940 – 1970 Bahwa semua konflik merupakan hal yang wajar
dan tidak terelakkan dalam setiap kelompok Konflik dapat bermanfaat bagi kinerja kelompok
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENDEKATAN KONFLIK
Pandangan Tradisional Pandangan Hubungan Antar Manusia Pandangan Interaksionis
Semua konflik adalah baik Konflik tidak hanya suatu kekuatan positif dalam
suatu kelompok, melainkan juga mutlak perlu untuk suatu kelompok agar dapat menampilkan kinerja efektif
Kelompok yang kooperatif, tenang, damai dan serasi cenderung menjadi statis – apatis, dan tidak tanggap terhadap kebutuhan akan perubahan & inovasi
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
ASPEK POSITIF DALAM KONFLIK
Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab mereka.
Memberikan saluran baru untuk komunikasi.
Menumbuhkan semangat baru pada staf. Memberikan kesempatan untuk
menyalurkan emosi. Menghasilkan distribusi sumber tenaga
yang lebih merata dalam organisasi.
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENYEBAB KONFLIK
Batasan pekerjaan yang tidak jelas Hambatan komunikasi Tekanan waktu Perbedaan kepentingan/pendapat Pertikaian antar pribadi Perbedaan status Gap/Kesenjangan harapan & kenyataan
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENCEGAHAN KONFLIK
Disiplin Komunikasi Yang Baik Mendengarkan Secara aktif
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TEHNIK ATAU KEAHLIAN UNTUK MENGELOLA KONFLIK
Pendekatan dalam resolusi konflik tergantungpada : Konflik itu sendiri Karakteristik orang-orang yang terlibat di
dalamnya Keahlian individu yang terlibat dalam
penyelesaian konflik Pentingnya isu yang menimbulkan konflik Ketersediaan waktu dan tenaga
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
JENIS KONFLIK
Konflik Fungsional Konflik Disfungsional
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
JENIS KONFLIK
Konflik Fungsional Konflik Disfungsional
Konflik yang berdampak positif bagi kinerja kelompok dan mendorong pencapaian sasaran kelompok. Artinya konflik ini justru mampu memicu kedua belah pihak untuk saling memperbaiki diri, dan pada gilirannya mampu meningkatkan kinerjanya.
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
JENIS KONFLIK Konflik Fungsional Konflik Disfungsional
konflik yang berdampak negatif bagi kinerja kelompok. Konflik ini mengarah pada pertarungan yang destruktif, dimana masing-masing pihak mencoba dengan segala cara mengalahkan pihak lainnya. Yang akhirnya terjadi, konflik ini tidak menghasilkan penyelesaian yang memuaskan, dan justru membuang-buang waktu, energi dan biaya bagi kedua belah pihak.
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
AKIBAT KONFLIK DISFUNGSIONAL DALAM KELOMPOK
Meningkatkan Kekompakan Memunculkan Kepemimpinan
Otokratis Fokus pada Aktivitas Menekankan Loyalitas
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
AKIBAT KONFLIK DISFUNGSIONAL DI ANTARA KELOMPOK
Distorsi Persepsi Stereotip yang Negatif Penurunan Komunikasi
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
AKIBAT KONFLIK FUNGSIONAL
Kreativitas Anggota Meningkat Terjadi Perubahan
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Strategi Penyelesaian Konflik
Dimensi Kerjasama – Tidak Kerjasama Dimensi Tegas – Tidak Tegas
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DIMENSI KONFLIK vs MAKSUD PENANGANANK
ETEG
AS
AN
Tidak
Tegas
Tegas
KEKOOPERATIFAN
Tidak Kooperatif
Kooperatif
Bersaing
Menghindar
Berkompromi
Mengakomodasi
Berkolaborasi
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DIMENSI KONFLIK vs MAKSUD PENANGANANK
ETEG
AS
AN
Tidak
Tegas
Tegas
KEKOOPERATIFAN
Tidak Kooperatif
Kooperatif
Bersaing
Menghindar
Berkompromi
Mengakomodasi
Berkolaborasi
Bersaing : suatu hasrat untuk memuaskan kepentingan seseorang, tidak peduli dampaknya terhadap pihak lain pada konflik itu (Win – Lose Orientation)
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Bersaing :
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik yang baru.
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Orientasi Menang - Kalah
Paradigma ini mengatakan jika “saya menang, anda kalah “.
Cenderung menggunakan kekuasaan, jabatan, mandat, barang milik, atau kepribadian untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan mengorbankan orang lain.
Sikap Menang-Kalah dapat muncul dalam bentuk :Menggunakan orang lain , baik secara emosional atau pun fisik, untuk kepentingan diri.
Mencoba untuk berada di atas orang lain. Menjelek-jelekkan orang lain supaya diri sendiri nampak
baik. Selalu mencoba memaksakan kehendak tanpa
memperhatikan perasaan orang lain. Iri dan dengki ketika orang lain berhasil
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DIMENSI KONFLIK vs MAKSUD PENANGANANK
ETEG
AS
AN
Tidak
Tegas
Tegas
KEKOOPERATIFAN
Tidak Kooperatif
Kooperatif
Bersaing
Menghindar
Berkompromi
Mengakomodasi
Berkolaborasi
Berkolaborasi : suatu situasi dimana pihak-pihak pada suatu konflik masing-masing sangat berkeinginan untuk memuaskan sepenuhnya kepentingan dari semua pihak
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Berkolaborasi :
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.
Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DIMENSI KONFLIK vs MAKSUD PENANGANANK
ETEG
AS
AN
Tidak
Tegas
Tegas
KEKOOPERATIFANTidak
KooperatifKooperatif
Bersaing
Menghindar
Berkompromi
Mengakomodasi
Berkolaborasi
Menghindar : hasrat untuk menarik diri dari situasi konflik atau menekan suatu konflik, atau mengacuhkan kelompok lain.
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
MENGHINDAR :
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DIMENSI KONFLIK vs MAKSUD PENANGANANK
ETEG
AS
AN
Tidak
Tegas
Tegas
KEKOOPERATIFANTidak
KooperatifKooperatif
Bersaing
Menghindar
Berkompromi
Mengakomodasi
Berkolaborasi
Mengakomodasi : Kesediaan dari satu pihak dalam suatu konflik untuk menaruh kepentingan lawannya di atas kepentingan sendiri (Taktik Perdamaian)
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Mengakomodasi :
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DIMENSI KONFLIK vs MAKSUD PENANGANANK
ETEG
AS
AN
Tidak
Tegas
Tegas
KEKOOPERATIFANTidak
KooperatifKooperatif
Bersaing
Menghindar
Berkompromi
Mengakomodasi
Berkolaborasi
Berkompromi/Sharing : Satu situasi dimana masing-masing pihak dalam suatu konflik bersedia melepaskan sesuatu.
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Kompromi (Sharing) :
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHANTips PENDEKATAN SITUASI KONFLIK :
Diawali melalui penilaian diri sendiri Analisa isu-isu seputar konflik Tinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil
eksplorasi diri sendiri. Atur dan rencanakan pertemuan antara
individu-individu yang terlibat konflik Memantau sudut pandang dari semua individu
yang terlibat Mengembangkan dan menguraikan solusi Memilih solusi dan melakukan tindakan Merencanakan pelaksanaannya
PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN