MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu
Materi Kuliah Seminar Ilmu Manajemen
-
Upload
putraalmulq -
Category
Documents
-
view
1.241 -
download
6
Transcript of Materi Kuliah Seminar Ilmu Manajemen
SEMINAR MANAJEMEN SDM DAN KEUANGAN
Mata Kuliah : Seminar Ilmu Manajemen
Kode MK/SKS : 3
Jurusan/Konsent : S1 Manajemen/SDM & MKEU
A. Desekripsi Umum
Seminar Manajemen SDM dan Keuangan Merupakan Mata Kuliah Yang
bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam
penyusunan proposal dan laporan penelitian serta serta mampu
menseminarkannya secara ilmiah dalam ruang lingkup Manajemen SDM dan
Keuangan.
B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah ,
penyusunan proposal dan laporan penelitian serta mampu
menseminarkannya.
C. Tujuan Instuksional Khusus (TIK)
a. Tata Cara Penyusunan Proposal Penelitian
b. Tata Cara Seminar Proposal dan Laporan Akhir
c. Ruang Lingkup Kajian Manajemen SDM dan Keuangan.
D. Metode Pembelajaran
1. Ceramah - 3 kali.
2. Tugas Individu - 1 kali
3. Presentasi dan Diskusi (Role Play) Tiap pertemuan.
4. Tanya Jawab - tiap pertemuan
E. Aspek Penilaian
a. Kognitif : 30%
b. Psikomotorik : 50%
c. Afektif : 20%
F. Waktu dan Jumlah Pertemuan.
150 menit x 12 kali pertemuan
1 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
POKOK BAHASAN I
TATA CARA PENYUSUNAN USUL (PROPOSAL) PENELITIAN
1. Syarat Penyusunan Usul Penelitian
Dalam penyusunan Usul Penelitian, ada dua syarat yang harus dipenuhi oleh
seorang mahasiswa sebelum ia menyusun dan mengusulkan usul
penelitiannya, diantaranya:
a. Syarat Akademik
Secara akademik, syarat yang harus dipenuhi adalah:
1. Telah mengikuti beberapa mata kuliah bersyarat diantaranya,
Statistika, Metode Penelitian Dasar, Metode Penelitian SDM dan
Seminar MADM dan MKEU
2. Telah
b. Syarat Administratif.
2. Sistematika Usul Penelitian.
1. Halaman Judul
2. I. Pendahuluan, terdiri dari:
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah/Fokus Penelitian
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
3. II Kajian Pustaka
A. Kajian teori dan hasil penelitian sebelumnya
B. Kerangka Pikir
C. Hipotesis Penelitian
4. III Metode Penelitian
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
B. Waktu dan Tempat Penelitian
C. Objek Penelitian
2 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
D. Design Penelitian (Penelitian kuantitatif)
E. Variabel penelitian (Penelitiaan Kuantiatif)
F. Populasi dan Sampel (penelitian kuantitatif)
G. Jenis dan Sumber Data (Penelitian Kualitatif)
H. Instrument Penelitian
I. Teknik Penelitian
J. Analisis Data
K. Hipotesis (Penelitian Kuantitatif)
L. Jadwal Penelitian
5. Daftar Pustaka
3. Teknik dan Cara Penyusunan Proposal
a. Penetapan Masalah
“Masalah” merupakan salah satu syarat bagi dilakukannya suatu
penelitian. Masalah dapat diperoleh melalui berbagai sumber yang
mendorong peneliti untuk mengkajinya lebih jauh. Seperti masalah yang
diperoleh dari pengalaman pribadi penelitian, informasi yang diperoleh
dari orang lain, media massa, hasil kajian pustaka, hasil perbandingan dan
lainnya.
Sebelum peneliti menetapkannya sebagai suatu masalah yang akan
diteliti, maka sebelumnya perlu dilakukan suatu studi awal (studi
pendahuluan) sebagai penguatan dengan mengumpulkan beberapa data
awal sebagai penguatan alasan penelitian berkeinginan untuk melakukan
penelitian mengenai masalah itu.
Akan tetapi, dalam rangka memudahkan seorang mahasiswa dalam
pelaksanaan penelitian, penulisan laporan maupun seminar hasil nanti,
serta pendalaman keilmuannya, maka hendaknya masalah yang dikaji
memiliki keterikatan/hubungan dengan disiplin ilmu yang dipilihnya.
Dalam artian bahwa jika Anda adalah mahasiswa yang memiliki disiplin
Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, maka hendaknya masalah yang
3 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
diangkat masih dalam ruang lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
itu sendiri.
b. Perumusan Judul Penelitian
Perumusaan Judul penelitian dilakukan setelah penelitian telah
mengetahui objek/masalah yang akan diteliti, jenis penelitian yang akan
digunakan, Subjek Yang diteliti, Lokasi Penelitiannnya, dan Tahun
Penelitian (jika perlu).
Contoh:
- Pengaruh Pemberian TKD terhadap Kualitas Kerja Pegawai Pada
Kantor A Kabupaten B tahun 2009. (jenis penelitian korelasi)
- Efektifitas evaluasi kerja pada kantor A Kabupaten B tahun 2009
- Pola pengembangan SDM pada Kantor A Kabupaten B tahun
2009,,, dst.
c. Pengumpulan Referensi.
Untuk memudahkan proses penyusunan penelitian, maka ada baiknya
peneliti telah mengumpulkan berbagai referensi yang memiliki relevansi
dengan masalah yang diteliti, baik berupa buku, Jurnal, Jurnal Ilmiah di
Internet, dll.
Setelah dikumpulkan kemudian diberikan tanda/sekat pada sub/bagian
yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
d. Proses Penyusunan Proposal
1. Mulailah dengan “Bismilah”
2. Mulailah membuat Latar Belakang Masalah.
Secara umum, pada latar Belakang Masalah penulis menguraikan
alasan-alasan yang mendasarinya melakukan penelitian. Alasan-
alasan tersebut mencakupi Harapan-harapan (idelaitas) dan
kenyataan-kenyataan (realitas) yang terjadi pada suatu institusi atau
organisasi baik pemerintah maupun swasta.
4 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
Bagi seorang pemula, membuat Latar Belakang Adalah hal yang amat
sulit dilakukan, oleh karena itu, saya ingin menyarankan beberapa hal,
yaitu:
1. Mulailah dengan Bismillah dan Berdoa.
2. Buatlah pokok-pokok pikiran terlebih dahulu yang mencakup
harapan (kondisi Idealitas) dan Kenyataan (realitas yang terjadi).
Kondisi idealitas (harapan) dapat berupa taget oganisasi, rencana-
rencana organisasi, hukum, teori-teori seharunya, prosedur yang
seharusnya, dan lain-lain. Sehingga
Realitas (kenyataan) adalah fenomena-fenomena yang telah atau
benar-benar terjadi pada lokasi yang menjadi pusat kajian.
3. Tuliskan Saja apa yang dipikirkan dan jangan dulu pikirkan
keteraturan bahasanya.
“Resep menulis yang paling baik adalah “Tuangkan Saja” (M.
Fauzil Adhim, dalam Inspiring Word For Writers, 2005:21)
“Gagasan yang baik sering tidak tersampaikan karena kita sibuk
memikirkan bagaimana membuat awalah, padahal awalan yang
terbaik adalah “CETUSAN GAGASAN itu sendiri”. (M. Fauzil
Adhim, dalam Inspiring Word For Writers, 2005:23)
4. Apabila tidak ada lagi kata-kata yang bisa dituliskan, biarkan ia
mengendap dan anda dapat bersantai dengan melakukan
berbagai kegiatan santai lainnya (minum kopi, bermain dengan
anak, memandangi pemandangan indah, dll). Terkadang kondisi
ini memancing berbagai inspirasi yang tersimpan dalam pikiran
bawah sadar kita.
5. Lanjutkan kembali anda menulis hingga selesai.
6. Bacalah kembali hasil tulisan anda, perbaikilah tata bahasa,
sistematika, kurangilah yang dianggap tidak penting dan
tambahkan yang dianggap belum dimuatkan.
5 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
7. Anda akan mendapatkan hasilnya bahwa ternyata anda telah
selesai menulis Latar belakang penelitian anda.
8. Rampunglah penulisan anda dalam Bab dan Sub Bab selanjutnya
dengan melihat tata cara penulisannya di karya tulis-karya tulis
sebelumnya, buku pedoman penulisan karya tulis Ilmiah, bertanya
bertanya kapada dosen atau orang yang berkompeten.
9. Dalam penulisan Kajian Pustaka. Anda dapat melakukan beberapa
hal, yaitu:
a. Membuat kerangka Kajian Teorinya, seperti (Hakikat
Pengambangan SDM, Ruang Lingkung Pengembangan SDM,
Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Pengembangan SDM, dll)
b. Bacalah sub bab atau bagian dari referensi yang anda
kumpulkan yang berhubungan dengan kerangka teori yang
anda telah susun
c. Kutiplah pendapat-pendapat tersebut dan buatlah suatu kajian
dengan cara membandingkannya tau mengkorelasikan antar
berbagai teori dan pendapat.
10. Camtumkan di Daftar Pustaka berbagai referensi yang dikutip dan
tidap perlu mencantumkan referensi yang tidak dikutip oleh
penelitian.
3. Pendaftaran Pembimbingan
4. Proses Pembimbingan dan Penyempuranaan.
5. Pendaftaran Ujian Seminar usul Penelitian
6 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
POKOK BAHASAN IITATA CARA SEMINAR MADM dan MKEU
A. Definisi
Seminar adalah pertemuan ilmiah untuk membahas suatu masalah tertentu.
Dalam seminar, hal yang pokok adalah terdapatnya makalah atau paper yang
dibahas. (Olii, 2007:13). Dalam konteks ini, Seminar yang akan dilalui oleh
seorang mahasiswa selama melalui dunia akademik di STIM Boalemo adalah
meliputi, Seminar Usul Penelitian dan Seminar Laporan Hasil Penelitian dalam
bentuk Skripsi.
B. Persiapan (Preparation)
Secara umum Ada 5 (lima) persiapan yang perlu dimiliki atau dikuasai oleh
seorang mahasiswa yang pelaksanaan presentasi usul penelitian maupun
laporan laporan hasil (Skripsi), yaitu:
a. Persiapan diri (Know Your Self)
b. Penguasaan materi presentasi (Know You Material)
c. Penguasaan Audience (Know Your Audience)
d. Pilih media tepat
e. Waktu yang disediakan
a. Persiapan Diri
1) Tentukan tujuan presentasi:
Informasi
Argumentasi
2) Penguasaan Diri
b. Penguasaan Audiance
Untuk menguasasi audience anda, salah satu caranya adalah dengan
mengenali audiens/Penguji anda:
Siapa pendengar
Apa yang diketahui mereka
Apa yang mereka harapkan
7 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
Kesulitan apa yang kemungkinan dihadapi
c. Penguasaan Materi
Ada dua materi yang harus disedikan oleh mahasiswa dalam
mempresentasikan usul penelitian atau laporan hasil penelitiannya, yaitu:
1) File Hard Copy (Foto Kopi Usul Penelitian atau laporan hasil
penelitiannya (SKRIPSI), dan
Untuk Hard Copy adalah keseluruhan materi (materi lengkap) yang
dipresentasikan baik usul penelitiannya atau hasil penelitiannya
bukan merupakan hasil ringkasan. Sebab file ini akan dijadikan
pegangan bagi penguji dalam melakukan pengujian, sekaligus
melakukan koreksi terhadap hal-hal yang dianggap perlu diperbaiki
baik dalam konteks teknik penulisan maupun konten (isi)
penulisannya.
2) File Soft Copy (Slide Presentasi).
Sebaliknya, untuk slide presentasi, penyaji
tidak perlu menyajikannya secara
keseluruhan dalam slide penelitian, tapi
cukup menampilkan hal-hal pokok yang
dapat mewakili dan menjelaskan maksud
dari isi makalah yang dipresentasikan.
Caranya adalah dengan mengsortir dan
mengkompres semua kumpulan materi
yang dipresentasikan.
Karena pentingnya penggunaan media power point ini,maka akan
dibahasa lebih mendalam dan terpisah dibawah ini.
Dengan melakukan proses pensortiran dan pengkompresan materi
diharapkan penyaji dapat menguasai lebih dalam tentang materi yang
dipresentasikannya baik yang tertera di usul penelitian atau laporan
hasil penelitiannya maupun slide presentasi yang dibuatnya.
8 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
d. Penguasaai Media
Apabila seorang presenter telah memilih menggunakan kompter dan
Infokus dalam presentasinya, maka ia harus membiasakan diri untuk
memanfaatkan menggunakankannya dan mengsinergikannya dengan
penjelasan yang akan dia berikan. Hal ini menuntut seorang presenter
untuk mencobanya berkali-kali hingga ia biasa sebelum benar-benar
tampil pada presentasi sebenarnya termasuk mike yang akan
digunakan dalam presentasi dan media lainnya.
e. Pemanfaatkan Waktu
Dalam presentasi Seminar dan hasil penelitian, penjelasannya dapat
dilakukan dalam rentang waktu 5 s.d 15 menit sudah cukup. Hal ini
disebabkan karena para penguji telah memiliki foto kopian usul
penelitian atau laporan hasil penelitian yang anda miliki.
C. Alur Presentasi
Dalam pelaksanaan seminar usul penelitian maupun laporan hasil penelitian,
presentasi akan dipandu oleh seorang moderator, dan akan diuji oleh 4 orang
tim perumus dalam seminar usul penelitian dan 4 orang penguji dalam
pelaksanaan seminar hasil penelitian (skripsi). Adapun aluar yang perlu
diperhatikan oleh seorang mahasiswa dalam mempresentasikan materi
berupa usul penelitian maupun laporan hasil penelitiannya adalah terdiri
dari:
1. Pembukaan:
a. Menyapa, perkenalan
b. Topik, overview
c. Gaet perhatian
2. Topik utama:
Isi presentasi
3. Penutup:
a. Kesimpulan
b. Ucapan terima kasih
9 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
c. Motivasi
D. Gaya bahasa
Gaya bahasa yang menarik:
Kalimat pendek
Kalimat aktif
Bentuk-bentuk penekanan
Artikulasi:
Perjelas artikulasi
Intonasi suara
Bicara dengan kecepatan normal
Komunikasi di depan umum:
Bahasa tubuh
Kontak Mata (Eyes Contact)
Posisi tubuh
Hindari kebiasaan buruk
Mimik
E. Nerfouse dalam presentasi
Kurang percaya dirinya seseorang dalam pelaksanaan presentasi merupakan
suatu masalah yang sering dikeluhkan. Untuk itu ada beberapa asbab yang
menjadi penyebab dan solusi praktisnya.
10 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
PENYEBABHal baru
Situasi rendah
Tuntutan
Ada peserta penting
PENYEBABHal baru
Situasi rendah
Tuntutan
Ada peserta penting
TerapiDo‘a nabi MusaPersiapan materiLatihan (skill)Cari pengalaman(jam terbang)Anggaplah wajar(emosi)
Percaya diri
TerapiDo‘a nabi MusaPersiapan materiLatihan (skill)Cari pengalaman(jam terbang)Anggaplah wajar(emosi)
Percaya diri
F. Membuat Slide Presentasi
Slide Presentasi merupakan salah satu media yang memudahkan penyaji
dalam memaparkan materi presentasinya. Slide presentasi juga membuat materi
yang kita sajikan tampak lebih menarik. Akan tetapi, ada beberapa prinsip dasar
yang perlu diperhatikan seorang penyaji dalam membuat slide presentasinya
agar dapat berperat sebagai alat bantu bukan pengganggu.
Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut:
1. Simpel (Sederhana)
Slide yang simpel, sederhana, dan tepat sasaran adalah yang terbaik. Dengan
slide seperti ini, Anda punya banyak keleluasaan untuk memberikan
penjelasan. Semakin rumit sebuah slide, maka audiens akan membutuhkan
tambahan waktu hanya untuk mengerti slide tersebut. Dan bisa jadi kesulitan
Anda dalam menjelaskan slide tersebut menjadi pengganggu presentasi.
2. Perlu atau Tidak?
Untuk setiap lembar slide yang akan dibuat, tanyakan pada diri Anda apakah
slide tersebut perlu? Apakah cukup 5 slide saja daripada 10 slide? Apakah
slide yang satu dan yang lainnya dapat digabungkan? Apakah slide ini dapat
digantikan dengan penjelasan singkat kepada audiens? Sering-seringlah
mempertanyakan hal ini dan Anda hanya akan membuat slide yang benar-
benar efektif dan efisien.
3. Latar belakang dan Font mudah dibaca
Dengan beragamnya latar belakang slide yang dapat Anda gunakan dan
ribuan font yang tersedia, ada kalanya kita tergoda untuk bereksperimen
dengan bermacam pilihan. Hal tersebut boleh-boleh saja selama kombinasi
latar belakang dan font yang digunakan mudah dibaca oleh audiens. Dalam
beberapa training presentasi yang saya ikuti, banyak yang menganjurkan
background biru gelap dengan font berwarna kuning dengan alasan kontras
11 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
yang baik dan tidak cepat melelahkan mata. Saya sendiri kadangkala juga
sering menggunakan background berwarna terang dengan teks yang gelap.
Untuk pemilihan font disarankan maksimum 2 dalam sebuah slide dan
bahkan dalam keseluruhan presentasi Anda. Mengapa demikian? Semakin
banyak font maka semakin lelah audiens ketika melihatnya. Selain itu font
yang terlalu banyak membuat audiens bingung terhadap konsistensi
presentasi Anda dan hubungan antara slide yang satu dengan slide
berikutnya. Font yang baik untuk presentasi adalah yang tidak menggunakan
banyak hiasan pada ujung hurufnya seperti: Arial, Verdana, Trebuchet. Font
yang menggunakan hiasan dapat digunakan sebagai judul slide atau teks-teks
pendukung yang bukan merupakan body text.
4. Maksimum 7 baris teks
Jika Anda menjelaskan beberapa item dalam format bullet point, pastikan
jumlahnya tidak lebih dari 7 dalam sebuah slide. Mengapa? Jumlah yang
banyak akan membuat font menjadi lebih kecil sehingga sulit dibaca. Selain
itu, bukankah slide digunakan sebagai ringkasan? Karenanya jika ada item
yang lebih dari 7, usahakan dikurangi dan ringkaskan.
5. Gambar, grafik, dan diagram
Dalam presentasi, Anda akan mengandalkan kemampuan presentasi
Anda sendiri dibantu slide presentasi sebagai pendamping. Ada satu
kekuatan yang dimiliki slide yang tidak ada pada presenter paling handal
sekalipun yakni menjelaskan sesuatu dengan gambar. Ya, sebuah gambar
yang tepat dapat mewakili ribuan kata jika harus dijelaskan. Karenanya
manfaatkan dan gunakan gambar, grafik maupun diagram.
Gambar yang dipakai dalam slide harus relevan dengan isinya dan membantu
memahami presentasi dalam konteks yang Anda harapkan. Jangan malah
mengalihkan perhatian audiens ketika mereka bingung menghubungkan
antara maksud gambar yang tampil dengan isi presentasi Anda.
Penggunaan grafik juga perlu perhatian sendiri. Ada berbagai jenis grafik
mulai dari bar, pie chart, line, dan kombinasinya. Pemilihan jenis grafik yang
12 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
benar akan memberikan dampak besar pada kemudahan audiens untuk
mengerti isi presentasi Anda. Grafik bar adalah paling umum dan cocok
digunakan untuk menjelaskan pertumbuhan dalam kurun waktu tertentu.
Grafik pie cocok untuk menjelaskan perbandingan proporsi antara beberapa
hal yang dibandingkan. Karena bentuknya seperti kue yang bulat, audiens
dengan mudah bisa membuat asosiasi besar kue untuk membandingkan
antara satu hal dengan lainnya. Grafik line cocok untuk menggambarkan
trend perbandingan beberapa item sekaligus. Untuk penggunaan grafik ini,
saya akan coba mengulasnya secara lebih mendalam.
Adapun diagram akan sangat membantu ketika Anda menjelaskan langkah-
langkah proses kerja dan hubungannya satu sama lain. Manfaakan hal ini
untuk memudahkan audiens memahami bagian yang sulit dari presentasi.
6. Gunakan Kombinasi Warna Yang Cukup
Keunggulan lainnya dari slide adalah Anda dapat menggunakan berbagai
pilihan warna. Gunakan beberapa warna yang memiliki kontras cukup dan
konsisten dalam slide Anda. Jangan gunakan warna yang berbeda-beda di
setiap slide karena akan sangat mengganggu dan membuat Anda tampil tidak
profesional.
Demikian 6 prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam membuat slide
presentasi.
Lantas Anda mungkin bertanya, bagaimana dengan penggunaan template
dengan warna dan ragam yang banyak? Jawabannya adalah template
tersebut dapat Anda gunakan selama memenuhi kaidah di atas dan yang
paling penting pilih template yang tidak menggunakan gambar latar yang
terlalu kompleks sehingga menyita tempat dan perhatian tersendiri dalam
presentasi. Hal ini penting karena gambar latar template akan tampil di
setiap slide Anda dari awal sampai akhir.
Pertanyaan lain yang mungkin muncul adalah, bagaimana dengan animasi,
efek transisi antar slide, dan penggunaan suara? Untuk bagian ini Anda harus
berhati-hati. Untuk animasi semisal gambar yang bergerak, atau gambar yang
13 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
berubah-ubah sangat mudah mengalihkan perhatian audiens. Tanyakan pada
diri Anda apakah hal itu perlu? Animasi dimungkinkan misalnya ketika Anda
menjelaskan sebuah proses teknik yang rumit dan dengan adanya animasi
bergerak menggambarkan proses tersebut bekerja. Selain dari kondisi
tersebut, saya menyarankan hindarkan penggunaan animasi.
Transisi antar slide dan bagaimana teks tampil di layar juga perlu
diperhatikan. Saya lebih konservatif dalam hal ini dan memilih transisi
sederhana seperti Appear atau Fade dalam Powerpoint. Alasannya adalah
transisi tersebut tidak terlalu mengalihkan perhatian dan jika dipakai dengan
benar dapat menambah kekuatan presentasi. Misal ketika Anda menjelaskan
sebuah diagram yang menunjukkan tahapan dan Anda ingin agar audiens
melihatnya bagian per bagian, maka transisi ini dapat dipakai. Hindari transisi
yang membuat teks berputar-putar, bergerak dari kiri ke kanan, tampil huruf
per huruf disertai bunyi tembakan dan berbagai aksesori lainnya yang
berlebihan.
Terakhir adalah penggunaan suara. Untuk bagian yang satu ini saya
menyarankan untuk tidak menggunakannya kecuali Anda sedang
menampilkan video dalam presentasi. Banyak presentasi yang terlihat sangat
tidak profesional dan mengganggu perhatian ketika setiap paragraf muncul
diiringi suara tembakan, tepuk tangan, bunyi kamera dan lain-lain. Ingatlah
bahwa Anda sedang memberikan presentasi dan bukan sedang menampilkan
special effect sebuah film.
Demikianlah panduan penggunaan slide dalam presentasi yang dapat
dijadikan referensi. Semoga panduan ini membantu Anda dalam
mempersiapkan slide dengan baik dan tepat sasaran. Pada akhirnya, slide
hanyalah alat bantu, kesuksesan presentasi adalah tujuan dari penggunaan
slide tersebut.
Dalam kesempatan berikutnya, saya akan memberikan contoh slide yang baik
dan slide yang kurang baik dalam bentuk perbandingan. Selamat
mempersiapkan slide presentasi Anda.
14 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
G. EVALUASIAda beberapa standarisasi dan
Acuan Penilaian Presentasi 1 2 3 4 5IntroducationGaya bahasa (penyampaian,tempo,)Mimik, gestik, bahasa tubuhStruktur presentasiContent, argumentasiVisualisasi, look and feel tools presentasiPenggunaan mediaKreativitas dan originalitasTimingPenutupCara menjawab pertanyaan
15 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
BAGAIAN III
RUANG LINGKUP SEMINAR MANAJEMEN/SDM
Sebagai objek kajian, maka seorang mahasiswa yang memilih disiplin ilmu
manajemen dapat melakukan penelitian dan pengkajian secara ilmiah tentang
berbagai masalah dalam ruang lingkup Manajemen sendiri yang terpetakan
kedalam Manajemen SDM, Manajemen SDM, Manajemen Keuangan,
Manajemen Pemasaran, Manajemen Perbekalan, Manajemen Operasi, dll.
Secara umum ruang lingkup bahasan Seminar Manajemen adalah meliputi:
A. Kelembagaan.
Struktur Organisasi, hubungan kerja organisasi, mekanisme kerja, pembagian
kekuasaan, wewenang, dll.
B. Kebijakan.
Kebijakan Gubernur, Bupati, Kepala Dinas, Pimpinan Organisasi, dll.
C. Kependudukan.
Jumlah penduduk/anggota menurut usia, jenis kelamin, distribusi penduduk
antar wilalyaha/daerah, distribusi anggota/karyawan/pegawai, status
ekonomi, kualitas penduduk/pegawai, aspirasi, budaya
masyarakat/organisasi, dll.
D. Sistem Perencanaan
Lembaga perencana, mekanisme perencanaan, proses perencanaan, SDM
perencanaan, personil perencanaan, kinerja perencanaan, anggaran
perencanaan, penawasan perencanaan, hasil perencanaan, dll.
E. Kepemimpinan,
Gubernur, Bupati, Kepala Dinas, Camat, Lurat, partai Politik, LSM, Lembaga
Bisnis, dll.
F. Aparatur.
Lembaga aparatur, sarana dan prasarana kerja, iklim dan budaya kerja,
sistem kepegawaian, analisis kebutuhan, sistem recruitment dan seleksi,
latihan prajabatan, penempatan, sistem pembinaan pegawai, pendidikan dan
pelatihan, sistem mutasi dan promosi, sistem penggajian, peningkatan
16 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U
kesejahteraan, kinerja pegawai, evaluasi kinerja pegawai, sistem pengawasan
dan pengendalian, pemutusan hubunga kerja (manajemen pension), dll.
G. Keuangan.
Lembaga pengelola keuangan, sumber-sumber keuangan, sistem penyusunan
program dan anggaran, personil keuangan, sistem pengendalian dan
pengawasan keuangan, dll.
H. Sistem Pengawasan dan Pengendalian.
Kelembagaan pengawasan, personil pengawasan, anggaran pengawasa,
kinerja pengawasan, hasil pengawasan.
Berbagai sub pokok bahasan menyangkut manajemen/SDM di atas apabila
dijabarkan lebih dalam akan mendapatkan berbagai topic yang dapat diangkat
oleh seorang penelitian disesuaikan dengan tingkat kemampuannya baik dari
segi waktu, tenaga, biaya dan kemudahan mendapatkan informasi. Selain itu
pembatasan pada masalah tertentu saja memudahkan seorang peneliti dalam
mendalami masalah tersebut dan menguraikannya.
Untuk itu, kemampuan untuk mengaskes dan membaca banyak sumber akan
menambah daftar alternative judul dan kajian yang diangkat dalam pelaksanaan
penelitian di disimplin ilmu yang dipilih. Wallahu a’lam bishowab. Moga
bermanfaat.
17 | S e m i n a r M A D M d a n M K E U