materi kuliah

61
DRS. WISESA HANDAKA KEWARGANEGARAAN

Transcript of materi kuliah

KEWARGANEGARAAN

TINJAUAN MATA KULIAH Mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan : untuk memupuk kesadaran bela negara, cara berpikir yang komprehensif integralistik dalam rangka Tannas untuk kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa serta negara

Kesadaran Bela Negara -Kecintaan pada Tanah Air -Kesadaran berbangsa dan

bernegara. -Keyakinan akan kebenaran Pancasila sebagai Falsafah bangsa. -Kesediaan berkorban demi bangsa dan negara.

Materi Pokok - Ruang lingkup dan keterkaitan

hubungan materi Pendidikan Bela Negara. - Wawasan Nusantara. - Ketahanan Nasional. - Politik dan Strategi Nasional (POLTRANAS ) - Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA ).

Nusantara terdiri daria. 17.508 Pulau. b. Penduduk dari 2 ( dua ) ras,

yaitu c. 350 Suku bangsa. Melayu dan Melanesia. d. 583 Dialek bahasa. e. 5 Agama besar di dunia.

Dalam perjalanan sejarah Nusantara lebih dari 2000 tahun.Yang dapat disebut sebagai negara Nasional :- Sriwijaya. - Majapahit. - NKRI. Penjajahan mengakibatkan kebodohan dan penderitaan sehingga mendorong timbulnya semangat kebangsaan.

Kebangkitan Nasional di tandai dengan Lahirnya Budi Utomo pada tahun 1908. Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 Satu Tanah Air : satu kesatuan

Geografis. Satu Bangsa Satu Bahasa Budaya.

: satu kesatuan Politik. : satu kesatuan Sosial

Melahirkan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,Kendatipun sudah merdeka, tenyata kemerdekaan tidak membebaskan bangsa Indonesia dari ATHG .baik yang datang dari luar maupun dalam bangsa Indonesia sendiri. Untuk menghadapi ATHG yg membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara, perlu dikerahkan segenap kemampuan,kekuatan,serta potensi yang ada pada bangsa Indonesia, yang terwujud sebagai kesadaran kemampuan bela negara. Karena itu,seluruh warga nagara sejak dini perlu dibekali dengan kemampuan tersebut melalui pendidikan pendahuluan bela negara ( PPBN).

PPBN ini bertujuan untuk meningkatkan kecintaan pada tanah

air. meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. meningkatkan keyakinan akan Pancasila sebagai ideologi bangsa. meningkatkan kesadaran bela negara. mengembangkan kemampuan awal bela negara.

Bela negara adalah tekad, sikap, semangat, serta tindakan warga negara dalam upaya menjaga, memelihara, serta mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Tekad ini tidak hanya terbatas dalam wujud perjuangan mengangkat senjata, melainkan mencakup semua wujud gagasan , sikap, serta perbuatan pengabdian melalui bidang masingmasing

Pengertian Negara Tatanan dari rakyat yang menduduki

wilayah yang dikuasai dan memiliki Pemerintahan yang sah dan berdaulat. Bentuk tata sosial kehidupan politik yang paling umum dan mendunia. Merupakan hasil maksimal munculnya kelompok penguasa yang menguasai bertahap wilayah bangsa secara.

Tahapan pembentukan negara Menundukkan saingan-saingannya. Menentukan batas-batas wilayah

kekuasaannya. Membentuk polisi dan pengadilan untuk menciptakan ketertiban. Penetrasi administratif, yaitu membentuk birokrasi untuk melaksanakan undang-undang dan pengumpulan pajak

Negara mempunyai kewenangan istimewa a.l. :1. Membentuk Angkatan

Bersenjata. 2. Mendirikan Peradilan. 3. Mencetak Uang. 4. Menggunakan kekerasan didalam wilayah kedaulatannya

Alat-alat Negara 1. Pemerintah. 2. Parlemen. 3. Hukum.

4. Militer.

Pemerintah tidak sama dengan negara dan tidak mewakili kepentingan negara dalam segala bidang.Pemerintah biasanya mendapat kedudukan yang istimewa dalam negara melewati proses pemilihan umum.Dalam negara yang kuat pemerintah bisa berubah- ubah atau berganti ganti tanpa mengancam lembaga negara, dan kehidupan bernegara.

Bangsa ( nation ) adalah hasil suatu proses menyatunya kelompok- kelompok masyarakat dalam politiko- historis, sosio- kultural, sosio-ekonomis, sosiobudaya, dengan berinteraksi lewat komunikasi sehingga menjadi kelompok yang lebih besar dan memiliki identitas berbeda dgn kelompok lain.

Banyak faktor yang melatarbelakangi menyatunya kelompok- kelompok masyarakat menjadi bangsa seperti kesamaan goegrafi, Etnis, Ras, Agama, latar belakang sejarah, dan lain- lain.

Konsep bangsa menurut bangsa Indonesia dilandasi pemikiran Ernes Renan, bahwa bangsa bukanlah diartikan sebagai satu asal nenek moyang,ttp merupakan satu kesatuan SOLIDARITAS, setia kawan satu sama lain.Bangsa adalah satu jiwa,satu azas spiritual.

Faktor yang menyatukan kelompokkelompok masyarakat Indonesia sebagai bangsa : - kesamaan latar belakang sejarah. - keinginan hidup bersama untuk masa dapan yang lebih baik.

Dalam sejarah Indonesia sebelum kemerdekaan ternyata terjadi pemisahan bahkan permusuhan ant bangsa dan negara

Dalam pengertian umum rakyat adalah individu individu yang menjadi anggota warga negara. Individu individu ini tdk hanya terkait dgn aturan bernegara saja, ttp terikat pula oleh aturan aturan yg mengatur sistem interaksi, interelasi dan interdepedensi .

Keseluruhan kompleks hubungan manusia ( individu ) yg luas dan terpola : masyarakat. Masyarakat yg anggotanya berasal satu suku dinamakan masyarakat suku. Masyarakat yg anggotanya para para ilmuwan dinamakan masyarakat ilmiah.

Dalam praktek kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat esensinya adanya kesamaan pola pikir, pola sikap dan pola tindak sebagai warga negara, warga bangsa. Dasar kesamaan yg telah di sepakati bersama itu adalah PANCASILA.

Sikap berbangsa dan bernegara yg telah disepakati bersama bila dibawa ke masyarakat/ daerah tanpa menghilangkan identitas daerah, akan lebih menyuburkan rasa, faham dan semangat kebangsaan. Rasa kebangsaan menumbuhkan faham kebangsaan.

Esensi faham kebangsaan kita adalah PANCASILA. Faham kebangsaan/ nasionalisme melahirkan semangat kebangsaan/ patriotisme. Nasionalisme :citacita/ pemikiran-pemikiran bangsa dgn karekteristik yg berbeda dgn bangsa lain. Patriotisme :semangat unt mempertahankan eksistensi

Bangsa dan negara. Semangat kebangsaan suatu bangsa tergantung pada kondisi, situasi, dan tantangan yg dihadapi bangsa itu pada kurun waktu tertentu. Tantangan yg dihadapi dewasa ini adalah mensejajarkan diri dgn bangsa- bangsa yg telah maju.

Negara, pemerintah dan birokrasi harus merupakan alat dari bangsa untuk melaksanakan kehendaknya atau tujuannya.Dalam konteks Indonesia, bangsa adalah rakyat Indonesia . Birokrasi : aparat yg melayani rakyat yg menjadi bangsa.

POS TES BAB 1 1.Jelaskan apa yg dimaksud dgn negara, bangsa dan masyarakat. 2.Bagaimana tahapan-tahapan dalam pembentukan negara?. 3.Bagaimana konsep bangsa yg dianut oleh bangsa indonesia?. 4.Kenapa bela negara menjadi kewajiban dan hak setiap WN?.

Tiga masalah yg berhubungan dgn pemahaman Wasantara: 1.Goegrafi 2.Geopolitik 3.Geostrategi. GEOGRAFI INDONESIA 1.Negara kepulauan yg luas dan jumlah penduduk yg besar (ke 4 didunia). 2.Panjang wilayah 1/8 katulistiwa. 3.Jarak utara-selatan 1.118 km dan jarak timur-barat 5.110 km.

4.Dilalui oleh katulistiwa, berada diantara 6 LU 11 LS ; 95 BT 141 BT. 7.Berada diantara dua benua dan samudra. 8.Terdiri atas 18.000 buah pulau. 9.Luas daratan 1,9 jt km; luas perairan 2/3 dari seluruh wilayah. 10.Indonesia bagian barat dominan daratan, sedangkan bagian timur dominan perairan. 11.Tanahnya subur,mengandung kekayaan alam (mineral) yg potensial,dgn jumlah penduduk urutan ke 4 di dunia.

GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI INDONESIA. Geopolitik berasal dari kata geo yg berati bumi dan politik.Geopolitik mengandung pengertian kebijakan politik yg mengkaitkan dgn pengaruh letak geografi bumi.Sebenarnya geopolitik telah dipratekkan sejak berabad-abad yg lalu tp dgn pegertian yg berbeda dr yg sekarang. Pada masa lalu geopolitik diarahkan kpd pengertian EKSPANSI (perluasan) wilayah, dan untuk itu diperlukan kekuatan.

Bangsa Indonesia tdk menerima pengertian geopolitik pd masa lalu yg mengedepankan ekspansi, krn tdk sesuai dgn Pancasila. Bagi bangsa Indonesia geopolitik Indonesia dikembangkan sesuai dgn Pancasila, shg tdk mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan. Geopolitik adalah kebijaksanaan dlm rangka mencapai tujuan nasional dgn memanfaatkan keuntungan letak geografis negara berdasarkan pengetahuan ilmiah ttg kondisi geografis tersebut. Sedangkan geostrategi ialah kebijaksanaan pelaksanaan dalam menentukan tujuan-tujuan dan sarana

Serta cara penggunaan sarana-sarana tsb guna mencapai tujuan nasional dgn memanfaat kan konstelasi geografis negara. Dgn begitu geostrategi adalah kebijaksanaan pelaksanaan dari geopolitik yg mencakup : 1.Menentukan tujuan; 2.Menentukan sarana 3.Menerapkan cara penggunaan sarana unt mencapai tujuan. Bagi bangsa Indonesia geopolitik dan geostrategi hanya merupakan pembenaran dari kepentingan cita-cita nasional.

Dasar Pemikiran Yuridis Formal perkembangan konsep WASANTARA Konstutusi Negara RI tdk menentukan batas-batas wilayah RI. Di dalam Pembukaan UUD 1945 hanya tercantum segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Sebagai dasar untuk penetapan batas wilayah adalah ketentuan peralihan UUD 1945 dimana berlakunya ordonansi th 1939 No. 442 ttg batas-batas laut wilayah. Dlm ketentuan ini lebar laut wilayah Hindia Belanda adl 3 mil diukur dr garis rendah

Garis rendah pantai setiap pulau( pd saat pasang surut). Tata kelautan menurut ordonansi 1939 ini mengikuti azas pulau demi pulau. Konsekwensi dr azas pulau demi pulau tsb : 1.Wilayah negara Kepulauan tdk lagi utuh krn terpisah laut internasional. 2.jalur bebas tsb berimplikasi luas terhadap keutuhan, kesejahteraan bangsa dan negara. Atas dasar pertimbangan diatas dan pertimbangan kesejateraan dan keamanan dan unt menjamin hidup bangsa dan negara,dikeluarkan pengumuman mengenai wilayah perairan Indonesia yg dikenal dgn DEKLARASI DJUANDA, pada tgl 13 Desember 1957.

Deklarasi ini menetapkan lebar laut wilayah Indonesia menjadi 12 mil. Lebar tsb diukur dari garis dasar yg menghubungkan titik terluar dalam wilayah RI yg disebut POINT TO POINT THEORY. Akibat dari deklarasi Djuanda tsb luas wilayah Indonesia bertambah 3,9 jt km. Luas semula 2 jt + 3,9 jt = 5,9 jt km persegi. Implikasi dari POINT TO POINT THEORY dlm pengumuman Pemerintah adalah : 1.Kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yg utuh. 2.Laut/perairan yg berada di sebelah dlm garis dasar merupakan perairan dalam Indonesia dan berada di bawah kedaulatan mutlak negara Repuplik Indonesia.

Jadi kepulauan Nusantara yg merupakan satu kesatuan yg bulat utuh merupakan konsep dasar kewilayahan negara RI yg kemudian dikenal dgn asas Nusantara (konsep kewilayahan). Asas Nusantara diatas sesuai dgn Archipelagic Principle (wilayah negara kepulauan) yg diterima dan mulai berlaku berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Internasional th 1951. Pada tgl 17 Pebruari 1969 Pemerintah Indonesia kembali mengumumkan ttg LANDASAN KONTINEN INDONESIA sampai kedalaman laut 200 meter. Berdasarkan deklarasi th 1969 diatas mk luas wilayah Indonesia bertambah sebesar 0,8 jt km2.jd wilayah Indonesia setelah deklarasi th 1969 jd 6,7 jt km2.

Pada th 1980 Pemeritah Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) selebar 200 mil dari garis dasar, yg kemudian diundangkan dgn UU No. 5 th. 1983. Dgn diundangkannya UU No. 5 th.1983 tsb menambah luas wilayah Indonesia sebesar 2,5 jt km2. Jd total luas wilayah Indonesia adalah 9,2 jt km2. Pada Konvensi Hukum Laut Internasional thn. 1983 Azas ZEE telah diterima oleh masyarakat internasional. Perjuangan bangsa Indonesia unt memperoleh pengakuan dlm menerapkan ASAS NUSANTARA yg memunculkan konsep NEGARA KEPULAUAN memakan waktu yg cukup lama .

Hal ini disebabkan : Pertama, konsep negara kepulauan dlm tata hukum internasional belum pernah ada, yg ada dan diakui adalah Island State (Negara Pulau). Kedua, sejak berabad-abad yg lalu dikenal dua anggapan pokok mengenai hak atas laut yaitu : 1) Res Nullius, yg beranggapan bahwa laut tdk ada yg memiliki. 2) Res Communis, yg beranggapan bahwa laut itu milik bersama, shg tdk dpt diambil atau dimiliki oleh siapapun.

Dalam Wawasan Nusantara, cara memandang Nusantara sbg negara kepulauan adalah, secara fisikgeografik laut yg dulunya dipandang sbg pemisah antar pulau, kini harus dipandang sbg bagian integral dr daratan/sbg penghubung antar pulau. Konsep berpikirnya bukan kepulauan yg merupakan rangkaian pulau-pulau, tp lautan yg di tebari/diseraki pulaupulau. Ras, suku bangsa yg ada di dalamnya harus dipandang sbg satu bangsa. Setiap suku bangsa mempunyai peluang yg sama dlm pembangunan bangsa, krn semua WN bersamaan kedudukannya dlm hukum dan pemerintahan. Kebudayaan dr kelompok Ras/suku bangsa yg ada dan tumbuh berkembang di dlm wilayah Nusantara mrpk KEKAYAAN bangsa.

Kekayaan bangsa tsb tdk harus lenyap dan hilang, tetapi harus dilestarikan dan dikembangkan menjadi kekayaan nasional secara selektif. Disinilah relevansi makna BHINEKA TUNGGAL IKA. PERLU DIINGAT BAHWA WASANTARA TDK MENGINGINKAN UNIFORMITAS, SEBAB JIKA UNIFORMITAS YG KITA TUJU MAKA BHENIKA TUNGGAL IKA YG MENJADI KEKUATAN BANGSA AKAN HILANG ATAU SEKURANG-KURANGNYA TDK BERMAKNA LAGI DLM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA. KESERAGAMAN(uniformitas) DIHARAPKAN PERLU DLM TATA PIKIR DAN TATA LAKU KITA SEBAGAI BANGSA.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yg sesuai dgn Pancasila, UUD 1945, dilatarbelakangi keadaan geografis negara, serta sajarah yg dialaminya dan lingkungan strategik disekitarnya. Jadi pada dasarnya Wawasan Nusantara merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila didalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan. Wasantara merupakan landasan dalam menyusun, meningkatkan serta membina ketahanan nasional yg perwujudannya dilaksanakan melalui pembangunan pada segala bidang kehidupan nasional. Landasan hukum WASANTARA ialah TAP MPR, sejak 1973-1993.

Tujuan Wasantara kedalam : mempersatukan bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan nasional. Tujuan Wasantara keluar : Ikut serta dalam menciptakan ketertiban dunia. Didalam KETETAPAN MPR ditegaskan bahwa Wawasan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional adalah Wawasan Nusantara yg mencakup Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan satu kesatuan pertahanan keamamanan. Unsur dasar Wasantara meliputi tiga unsur pokok WADAH, ISI dan TATA LAKU. Wadah pengertiannya adalah ruang lingkup yg memiliki batas wujud. Wadah Wasantara meliputi Batas dan Wujud.Batas dan wujud Wasantara adalah :

Wawasan Nusantara merupakan konsep geopolitik bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.Wasantara merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.Ketahanan nasional pada hakekatnya adalah ketangguhan dan kemampuan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya.Kemampuan dan ketangguhan yg perlu diwujudkan dlm berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara diwujudkan melalui pembangunan nasional yg dilaksanakan dgn berdasarkan wasantara (persatuan dan kesatuan). Berhasilnya pembangunan nasional akan dapat meningkatkan ketahanan Nasional dan ketahanan nasional yg tangguh akan mendorong pembangunan nasional.

WAJAH/DIMENSI WASANTARA SEBAGAI WAWASAN NASIONAL SEBAGAI WAWASAN PEMBANGUNAN NASIONAL SEBAGAI WAWASAN KEWILAYAHAN

SEBAGAI WASAN HANKAM

Wawasan Nusantara merupakan sumber utama dan landasan dalam kehidupan nasional. Wasantara murupakan dunia idial yg kita tuju dan sebagai landasan dari ketahanan nasional. Ketahanan nasional pada hakekatnya merupakan kemampuan dan ketangguhan bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Tannas ini merupakan dunia nyata yang perlu yg perlu diwujudkan. Pembangunan nasional harus merupakan perwujudan wasantara dan memperkokoh Tannas. Pada hakekatnya pembangunan nasional adalah proses kegiatan dlm muwujudkan Tannas. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan Tannas dan tannas yg tangguh akan mendorong bangnas.

Bangsa Indonesia mengalami penjajahan yg cukup lama, perlawanan demi perlawanan dilakukan tp tdk pernah berhasil, karena tdk adanya persatuan dan kesatuan dlm mengusir peenjajah. Kendatipun kemerdekaan telah diproklamasikan, perlawanan terhadap penjajah yg ingin menguasai kembali Indonesia terus dilanjutkan. Perjuangan bangsa Indonesia tdk bisa dipadamkan sampai negara Kesatuan RI menjadi kenyataan. Perjuangan mengusir penjajah dan menghadapi berbagai macam bentuk konflik teryata tetap membuat NKRI tegak berdiri, karena mempunyai Tannas. Tannas adalah kondisi dinamik yg merupakan integrasi dan kondisi tiap-tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Tannas perlu dupupuk terus-menerus .

Berhasilnya bangnas akan meningkatkan Tannas, Tannas yg tangguh akan lebih mendorong lagi bangnas. Tannas mempunyai fungsi sebagai sistem pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan nasional. Dalam funsinya sebagai sistem pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan nasional maka dlm penyelenggaraan atau pembinaan Tannas dilakukan dgn dua pendekatan yaitu : PENDEKATAN KESEJAHTERAAN DAN PENDEKATAN KEAMANAN.Kedua pendekatan itu tdk bisa dipisahkan dan hanya bisa dibedakan. Kedua pendekatan tsb bagaikan satu keping mata uang. Sisi yg satu aspek kesejahteraan dan sisi lainnya aspek keamanan.Keduanya SAMA PENTING.Penekanan thd salah satu aspek tergantung pd sikon negara.

Tannas dilandasi oleh Wasantara dalam upaya mencapai tujuan cita-cita bangsa sbg pangamalan Pancasila. Asas ketahanan nasional yaitu : 1. pendekatan kesejahteraan dan keamanan. 2. komprehensif dan integral. Sebagai sebuah doktrin, Tannas merupakan cara terbaik yg diakui kebenarannya dan dijadikan pedoman dlm memenuhi tuntutan perkembangan bangsa dan lingkungan unt kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa.Tannas jg berfungsi sbg METODE PEMECAHAN MASALAH. Sebagai metode pemecahan masalah, Tannas akan menjelaskan : 1. Kondisi kehidupan nasional suatu waktu. 2. Memprediksi kehidupan nasional yg akan datang.

3. Mengendalikan kehidupan nasional agar sesuai dgn kondisi yg diharapkan. Sifat Tannas : 1. Manunggal 2. Mawas kedalam dan keluar 3. Kewibawaan 4. Berubah menurut waktu 5. Tdk membenarkan adu kekuasaan kekuasaan 6. Percaya pada diri sendiri. Pengelompokan bidang kehidupan bangsa Indonesia dibuat dalam 8 kelompok(bidang), yg masing-masing dinamakan GATRA.

Kedelapan gatra tsb (Astagatra) dibagi dlm dua kelompok yaitu : 3 Gatra alamiah (TRIGATRA) dan 5 Gatra sosial (PANCAGATRA). Trigatra meliputi : 1.Geografi. 2.Sumber kekayaan alam. 3.Demografi. Pancagatra meliputi : 1.Ideologi. 2.Politik. 3.Ekonomi. 4.Sosial Budaya. 5.Hankam.

Gatra-gatra tsb dapat dibedakan secara teoritik tetapi tidak bisa dipisahkan karena keterkaitan yg kuat satu sama lain. Oleh karena itu Astagatra ini harus dilihat secara holistik dan integral (bulat utuh menyeluruh). Trigatra bersifat statis dan Pancagatra bersifat dinamis. Trigatra merupakan modal dasar unt meningkatkan Pancagatra. Kelemahan didalam satu gatra dapat mempengaruhi gatra yg lain dan sebaliknya meningkatnya satu gatra dpt meningkatkan gatra yg lain. Ketahanan Nasional pada hakekatnya adalah upaya unt meningkatkan kesejahteraan dan keamanan. Dalam rangka itu maka peranan gatra terhadap kondisi kesejahteraa dan keamanan adalah :

1.TRIGATRA, IDIOLOGI, POLITIK : Mempunyai peranan yang sama besar dalam kesejahteraan dan keamanan. 2.EKONOMI, SOSBUD : Mempunyai peranan yg lebih besar untuk kesejahteraan. 3.HANKAM : Mempunyai peranan yg lebih besar untuk keamanan. Ketahanan Nasional merupakan resulltan (hasil) dari ketahanan masing-masing aspek kehidupan(gatra). Dalam upaya mewujudkan Tannas Indonesia, maka harus dilakukan pembangunan dalam segenap aspek kehidupan bangsa Indonesia terutama aspek Pancagatra. Pembangunan dlm bidang Idiologi diarahkan pada penghayatan dan pengamalan Pancasila.

Penghayatan dan pengamalan Pancasila adalah sebagai penuntun dan pegangan hidup dlm kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara bagi setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara, setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan. Hanya ideologi Pancasila yg paling tepat/cocok bagi masyarakat majemuk seperti Indonesia. Ideologi Pancasila merupakan Ideologi lintas cultural yg telah diterima oleh rakyat Indonesia dan diuji kebenarannya. Pembangunan dibidang politik telah menghasilkan kerangka landasan sistem politik demokrasi Pancasila. Sementara itu budaya politik, komunikasi politik dan partisipasi politik perlu dikembangkan. Selain itu perlu diciptakan keseimbangan kekuatan antara suprastruktur dan infrastruktur politik di Indonesia. Pembangunan Nasional dilakukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut di atas akan memperkokoh ketahanan bidang politik Indonesia.

Pembangunan dibidang ekonomi telah membuat struktur perekonomian Indonesia yg semakin baik, diharapkan pertumbuhan perekonomian semakin meningkat, pemerataan hasil-hasil pembangunan semakin luas shg semakin banyak di rasakan oleh rakyat. Hal inilah yg akan memperkokoh ketahanan nasional di bidang ekonomi. Pembangunan Nasional dibidang sosial budaya diharapkan dpt meningkatkan kesadaran masyarakat ttg kemajemukan bangsa Indonesia, makin meningkatnya kecerdasan dan kesejahteraan rakyat. Tetapi masih perlu diperhatikan dlm pembangunan nasional, ialah dihilangkan sikap primordialisme, KKN, ditingkatkan disiplin nasional, pemasyarakatan budaya Pancasila, dan peningkatan keteladanan oleh para pemimpin disemua tingkatan. Pembangunan dibidang hankam telah menanamkan tradisi pejuang dan doktrin HANKAMRATA yg diterapkan kedalam sistem perjuangan Rakyat Semesta. Kesadaran bela negara dlm arti luas perlu lebih dimasyarakatkan.

Pembinaan ketahanan nasional dilakukan melalui pembangunan nasional di segala aspek kehidupan nasional. Pembangunan nasional merupakan proses kegiatan dlm mewujudkan ketahanan nasional. Ketahanan nasional akan menentukan lingkup, volume dan ketepatan pembangunan nasional. KUNCI TANNAS terletak pada SUMBERDAYA MANUSIA karena manusia sumberdaya manusia sebagai sobyek dan obyek dlm pembangunan nasional. Manusia yg berkualitas tinggi (menguasai IPTEK serta dilandasi oleh iman dan taqwa yg berakar pd budaya Pancasila) dibutuhkan dalam pembangunan nasional unt kejayaan bangsa dan negara. Faktor yg menentukan dlm peningkatan Tannas adalah KEPEMIMPINAN. Sebab kepemimpinan akan membawa bangsa Indonesia dlm mencapai tujuan nasional, oleh karena itu kepemimpinan harus memenuhi persyaratan-persyaratan formal yg diatur oleh UUD, UU, kuat dan berwibawa, serta punya visi kedepan dlm membawa bangsanya mencapai tujuan nasional.

Globalisasi adalah gejala menyatunya kehidupan manusia di dunia tanpa mengenal batas-batas pisik geografik dan sosial. Ia dipicu oleh kemajuan pesat dlm bidang teknologi yg dikenal dengan istilah TRIPLE T. REVOLUSION yaitu perkembangan kemajuan disektor teknologi komunikasi/informasi, transportasi dan trade (perdagangan). Terdapat 4 jenis proses yg menyatukan kehidupan manusia yaitu : citra global, mal global, tempat kerja global dan keuangan global. Globalisasi merupakan tantangan, dan menurut Chmpy, lingkungan yg mampu menghadapi tantangan masa depan yaitu lingkungan yg merangsang pemikiran majemuk. Masyarakat masa depan merupakan masyarakat Meritokrasi yaitu masyarakat yg menghormati prestasi dari pada statusnya dlm organisasi. Akibat hubungan bisnis yg telah menyatukan kehidupan manusia, maka timbul kesadaran yg lebih intens terhadap hak-hak dan kewajiban asasi manusia.

Sejalan dengan itu kehidupan demokrasi semakin marak dan manusia ingin menjauhkan diri dari berbagai bentuk penindasan, kesengsaraan, diktator dan perang. Oleh karena itu liberalisasi dlm bidang ekonomi ini menuntut liberalisasi dalam bidang politik. Manusia ingin hidup bersama, saling bantu, saling menguntungkan di dunia. Solidaritas manusia semakin kental dan ingin semakin bersatu dan karena itu menuntut pula pendidikan yg lebih baik, derajat kesehatan yg lebih tinggi, penghapusan kemiskinan dan hidup bersama dlm suasana damai. Nilai-nilai positif dari globalisasi ini juga ada nilai-nilai negatif yg tdk dikenal sebelumnya seperti kriminalitas Internasional, pembajakan dan terorisme Internasional, penyakit baru yg dgn cepat menyebar ke seantero dunia. Transformasi ini berjalan dgn menghadapi tantangan sebagaimana dikatakan oleh Jhon Naisbit, globalisasi mengandung berbagai paradox.

Di satu pihak ekonomi global menuju satu kesatuan, tetapi di pihak lain terjadi trend politik lahirnya banyak negara baru. Dalam kaitan ini apakah globalisasi itu akan menghilangkan nation state dan identitas bangsa. Buah pikiran Kenechi Ohmae dalam Dunia tanpa batas bukan di maksudkan demikian. Apa yg di kemukakanya terutama dalam bidang bisnis komunikasi dan informasi memang akan menembus batas-batas nation, tetapi tidak dgn sendirinya menghilangkan identitas suatu bangsa. Apabila kita mengenal bentuk-bentuk budaya yg terikat pada waktu dan tempat yg beraneka ragam dgn kekhasannya, kini dgn proses globalisasi menjadi ancamannya. Kontak budaya tdk terelakkan akibat komunikasi yg semakin lancar. Terjadilah Relatifisasi nilai budaya dan memungkinkan munculnya sinkritisme budaya yg sifatnya transnasional.

Di sisi lain kita melihat eksploitasi sumber daya, gaya hidup yg konsumerisme, urbanisasi dan pembangunan yg ekstensif dan intensif dgn segala eksesnya menjadi bencana bagi umat manusia dan makhluk hidup lainya di planet bumi yg hanya satu ini. Di sisi lain kita melihat keterbatasan daya dukung planet bumi krn terbatasnya sumberdaya alam dan jumlah penduduk yg terus bertambah secara eksponensial serta perusakan bumi oleh manusia sendiri. Melihat hal ini kita bisa berpandangan pesimis, namun ada juga yg berpandangan optimis, karena pada dasarnya manusia dpt memecahkan masalahnya sandiri, akibat dari kemampuan teknologi yg di ciptakannya. Dalam kondisi ini muncul gagasan yg optimis yaitu hendaknya umat manusia membuat suatu kampung global tempat hidup manusia bersama-sama memecahkan masalahnya mengenai dunia yg makmur, damai, sejahtera. Sejalan dgn itu gagasan pemerintahan global diutarakan.

Globalisasi yg dipercepat dgn pertumbuhan luar biasa dari media massa melalui media telekomunikasi di anggap akan menghilangkan batas geografi suatu negara. Akibatnya nasionalisme akan kehilangan wujud aslinya dan berganti menjadi universalisme atau globalisme, dimana orang akan menjadi warga dunia, bukan warga suatu negara yg batas-batas geografiknya sudah jelas. Pemikiran ini berangkat dari buah pikiran Kenichi Ohmae Dunia Tanpa Batas kendatipun ia tdk memaksudkannya demikian, apa yg di utarakannya terutama dlm bidang bisnis, telekomunikasi/informasi, transportasi akan menembus batas-batas negara, tetapi tdk dgn sendirinya akan menghilangkan negara bangsa dan identitas suatu bangsa. Nasionalisme tetap ada dan relevan di bicarakan mengingat : 1.Manusia bukanlah sekedar mass product, tetapi mahluk yg berakal, berperasaan dan berbudaya.

2. Fitrah manusia sebagai mahluk sosial bergolong-golong (Primordial). Primordialisme akan meluas ke arah nasionalisme. Oleh karena itu nasionalisme tdk akan lenyap krn saat ini dgn mudah melakukan komunikasi dgn manusia lain di belahan bumi lain dlm waktu yg relatif singkat. 3. Proses globalisasi tdk berjalan secara mekanistik dan pd akhirnya proses tersebut di ciptakan dan dikendalikan oleh manusia. Ancaman bagi nasionalisme bukanlah dari globalisasi melainkan banyak ditentukan dari masalah-masalah internal yaitu dari situasi ekonomi, sosial, politik dan keamanan di dalam negeri. Nasionalisme dewasa ini mempunyai obyek yg berbeda jika dibandingkan dgn nasionalisme di masa penjajahan. Dimasa penjajahan obyek nasionalisme kesediaan untuk berjuang melawan penjajah. Setelah merdeka nasionalisme mempunyai obyek yg berbeda. Nasionalisme dawasa ini berkembang dari