Materi KDK

of 38 /38
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN Falsafah Keperawatan - Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab – sebab, asaz – asaz, hukum dsb terhadap segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwardarminta). - Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanaan professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. - Jadi, Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai – nilai keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan. - Keyakinan yang harus dimiliki perawat : 1. Manusia adalah individu yang unik holistic, 2. Meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, 3. Kolaborasi terhadap tim kesehatan dan pasien/keluarga, 4. Proses keperawatan, 5. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat, 6. Pendidikan keperawatan harus dilaksanakan terus menerus. Paradigma Keperawatan - Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku. (Adam Smith, 1975, cit Gaffar, 1997) - Paradigma keperawatn merupakan suatu pandangan global yang di anut oleh perawat yang mengatur hubungan di antara teori guna mengembangkan model konseptual dan teori – teori keparawatan sebagai kerangka kerja keperawatan. - 4 Konsep dasar paradigm keperawatan : 1. Konsep Manusia Manusia sebagai makhluk unik Mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda

Embed Size (px)

description

makalah kdk

Transcript of Materi KDK

FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATANFalsafah Keperawatan Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab sebab, asaz asaz, hukum dsb terhadap segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwardarminta). Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanaan professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Jadi, Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai nilai keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan. Keyakinan yang harus dimiliki perawat :1. Manusia adalah individu yang unik holistic,2. Meningkatkan derajat kesehatan yang optimal,3. Kolaborasi terhadap tim kesehatan dan pasien/keluarga,4. Proses keperawatan,5. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat,6. Pendidikan keperawatan harus dilaksanakan terus menerus.

Paradigma Keperawatan Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku. (Adam Smith, 1975, cit Gaffar, 1997) Paradigma keperawatn merupakan suatu pandangan global yang di anut oleh perawat yang mengatur hubungan di antara teori guna mengembangkan model konseptual dan teori teori keparawatan sebagai kerangka kerja keperawatan. 4 Konsep dasar paradigm keperawatan :1. Konsep Manusia Manusia sebagai makhluk unikMempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda Manusia sebagai system adaptif/terbukaMemerlukan banyak masukan dari subsistem dan suprasistem Manusia sebagai makhluk holisticManusia sbg makhluk bioManusia sbg makhluk psikoManusia sbg makhluk socialManusia sbg makhluk spiritual2. Konsep Keperawatan Memberikan layanan kesehatan Memberikan bantuan yang paripurna dan efektif kepada klien Membantu klien (dari level individu hingga masyarakat) Melaksanakan intervensi keperawatan :PromotifPreventifKuratifRehabilitatif3. Konsep Sehat SakitSehat Sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik, mental, dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan (WHO) Sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif (parson) Sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosial, yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Undang Undang Kesehatan RI No.23 Tahun 1992)

Perilaku sehat di pengaruhi oleh Pendidikan Adat istiadat Kepercayaan Kebiasaan Sosial ekonomi

Sakit Sakit adalah ketidak seimbangan fungsi normal tubuh manusia, termasuk jumlah sistem biologis dan kondisi kondisi penyesuaian ( parson). Sakit adalah adanya gejala, persepsi tentang keadan sakit yang dirasakan, dan kemampuan beraktivitas sehari-hari yang menurun (Bauman). Sakit adalah suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan pada aktivitas jasmani maupun sosial (perkins)

Kesimpulanya sakit adalah keadaan tidak normal atau tidak sehat

Perilaku sakit Tidak memegangtanggung jawab selama sakit Bebas dari tugas dan peran sosial Berupaya mencapai kondisi sehat secepat mungkin Bersama keluarga mencari bantuan dengan segera

Efek sakit terhadap peran individu Perubahan peran Masalah keungan Kesepian Perubahan kebiasan sosial

Rentang Sehat sakit

Faktor yang mempengaruhi status kesehatan

4. Konsep LingkunganParadigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.PENGEMBANGAN ILMU KEPERAWATANPengertian IlmuIlmu merupakan sebuah pengetahuan tentang sebab akibat atau asal usul yang memiliki ciri adanya suatu metedologi yang harus dicapai secara logis dan koheren, memiliki hubungan dengan tanggung jawab ilmuwan, bersifat universal, memiliki objektivitas tanpa disisipi oleh prasangka-prasangka subjektif, dapat dikomunikasikan, kritis dimana tidak ada teori ilmiah yang definitif, terbuka bagi peninjauan krotis dan berguna sebagai wujud hubungannya antara teori dan praktek.`Dalam memahami sebuah ilmu terdapat sebuah aktivitas yang berpangkal pada konsep struktur pemikran manusia. Pembentukan sebuah konsep bterkait dengan 4 hal yaitu:1. Kenyataan dimana merupakan sebuah misteri apabila tidak diungkapkan dalam bahasa2. Teori yang merupakan tingkat pengertian seseorang yang sudah teruji sehingga dapat dipakai dalam pemahaman suatu hal3. Kata-kata yang merupakan cerminan ide-ide yang diungkapkan secara verbal4. Pemikiran yang merupakan hasil akan manusia yang diekspresikan dalam bentuk bahasaSedangkan ilmu pengetahuan merupakan sebuah hasil pemikiran manusia yang dapat menyesuaikan antara hukum pemikiran dengan dunia luar yang juga mengandung subjektivitas dan objektivitas dari sesuatu yang dikertahui dengan didasari oleh pemikiran manusia.Karakteristik IlmuSuatu kegiatan dikatakan sebuah ilmu apabila memiliki 6 karakteristik, diantaranya:MasalahMasalah merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertitik tolak dari persoalan yang dapat menarik perhatian. Apabila tidak terdapat suatu masalah, maka juga tidak terdapat sebuah ilmu, sebab ilmu tumbuh dari suatu permasalahan yang ada untuk dipecahkan. Rasa ingin tahu dari masalah terseb ut itulah yang akan menimbulkan sebuah ilmu.SikapKarena adanya suatu masalah, maka seseorang harus memilki sikap terhadap masalah tersebut agar masalah tersebut dapat teratasi. Sikap ingin tahu inilah yang harus dimiliki seseorang un tuk menghadapi suatu masalah untuk menghasilkan sebuah ilmu.MetodeMetode merupakan sebuah cara yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan. Tanpa memeliki suatu cara-cara tertentu, masalah sulit terselesaikan, cara-cara yang dimaksud tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan untuk menghasilkan sebuah ilmu.AktivitasMerupakan seluruh aktivitas manusia dalam menghadapi permasalahn yang jelas dan terencana. Dengan aktivitas inilah dapat digunakan untuk membangun sebuah ilmu, dan aktivitas ini tergantung kepada kemampuan yang dimiliki seseorang, keterampilan, adanya kesadaran moral dan usaha bagi seseorang yang ingin menghasilkan sebuah ilmu.SolusiSolusi merupakan ciri yang menandakan bahwa sebuah ilmu akan dapat memecahkan persoalan dengan menggunakan sebuah prinsip umum atau hukum-hukum tertentu.PengaruhPengaruh merupakan bagian dari kegiatan ilmiah yang dapat memperlihatkan sejauh mana pengaruh ilmu terhadap masalah-masalah kehidupan. Apakah berpengaruh positif atau juga dapat berpengaruh negatif. Hasil pemecahan masalah dan pengaruh tersebut merupakan konsekuensi dari masing-masing ilmu.Unsur Unsur Yang Membentuk Struktur Pemikiran ManusiaPengetahuan merupakan sesuatu yang ada dalam pikiran manusia. Tanpa pikiran tersebut, maka pengetahuan tidak akan ada dan untuk dapat tetap ada terdapat 8 unsur yang membentuk struktur pemikiran manusia, diantaranya:PengamatanUnsur ini merupakan bagian dari unsur yang dapat membentuk struktur pikiran karena melalui pengamatan dapat timbul keterkaitan pada objek tertentu sehingga dapat membuat sebuah pemikiran.PenyelidikanSetelah dilakukan pengamatan, maka dapat dihasilkan suatu persepsi dan konsep yang diingat baik secara sederhana maupun kompleks, sehinnga dapat terbentuk struktur pemikiran.PercayaRasa percaya pada objek muncul dalam kesadaran yang biasanya timbul dari suatu rasa keraguaan akan objek yang akan diselidiki, melalui rasa percaya terhadap objek tersebut akan timbul pemikiran untuk mdencapai akan apa yang akan dihasilkan.KeinginanKeinginan dapat menjadi pembentuk struktur pemikiran. Apabila tidak ada keinginan untuk mengenal, mengetahui bahkan menyelidiki suatu objek, maka tidak terjadi sebuah pemikiran.Adanya maksudApabila seseorang tidak mempunyai maksud terhadap objek tertentu walaupun telah diamati dan diselidiki, maka sulit untuk dapat terjadi sebuah pikiran.MengaturPikiran merupakan suatu organisme yang teratur dalam diri seseorang, dan pikiran dapat mengatur melalui kesadaran. Proses pengaturan ini akhirnya dapat membentuk sebuah pemikiran.MenyesuaikanMenyesuaikan merupakan bagian dari komponen yang dapat membentuk sebuah struktur pemikiran manusia, melalui kemampuan dalam menyesuaikan pemikiran-pemikiran akan terdapat pembatasan-pembatasan yang dibebankan pada pemikiran melalui kondisi yang ada dalam keadaan fisik, bilogis, maupun lingkungan.MenikmatiMelalui pikiran-pikiran akan dapat dirasakan kenikmatan tersendiri dalam menekuni berbagai persoalan hidup. Proses menikamti ini juga akan membentuk struktur pemikiran manusia.Sejarah Perkembangan IlmuPerkembangan ilmu mengalami beberapa periode atau zaman diantaranya:Zaman Pra Yunani KunoPada zaman ini perkembangan sebuah ilmu dapat diketahui dasar pengalaman. Sikap pengalaman tersebut dihubungkan dengan kekuatan magis. Adanya penemuan terhadap bilangan sudah dimulai ke tingkat abstraksi. Kemampuan menulis, berhitung, dan menentukan kalender atas sintesis dari hasil abstraksi yang dilakukan. Selain itu terdapat kemampuan meramal yang didasari atas peristiwa yang pernah terjadi.Zaman Yunani KunoPada zaman ini sudah mulai ada perekembangan dalam ilmu yang didasari atas kebebasan seseorang dalam mengungkapkan ide-ide pendapatnya, sudah tidak mempercayai adanya kekuatan magis atau mitos yang ada, masyarakat pada zaman itu tidak lagi menerima begitu saja dari fenomena yang ada, tapi lebih menekankan proses penyelidikan dari peristiwa tersebut dan pemikiran-pemikiran yang kritis.Zaman PertengahanPada zaman pertengahan para ilmuwan ini dikaitkan dengan para ahli agama sehingga segala kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung adanya kebenaran agama. Pada masa itu perkembangan ilmu sudah mulai di wilayah timur melalui peradaban dunia Islam dengan dilakukannya penerjemahan karya-karya filosofis sehinnga pada zaman itu terdapat penemuan cara pengamatan astronomi, ilmu kedokteran, ilmu kimia, ilmu bumi, dan lai-lain, serta terdapat penegasan sistem di desimal dan dasar-dasar aljabar.Zaman RenaissanceZaman ini terjadi pada tahun 14-17 Masehi dengan ditandai adanya banyak terjadi penemuan-penemuan ilmu pengetahuan moderen, dan pada zaman ini pemikiran manusia mulai berkembang yaitu adanya pemikiran bahwa dalam mencapai kemajuan atas hasil masalah sendiri tidak didasarkan atas campur tangan Illahi, zaman ini sudah ditemukan cara-cara berpikir ilmiah seperti adanya pengamatan, penyingkiran segala hal yang tidak termasuk dalam peristiwa yang diamati, idealisasi, dan adanya penyusuanan teoriatas dasar peristiwa, adanya percobaan untuk meguji teori yang ada.Zaman ModerenZaman ini terjadi pada tahun 17-19 Masehi dengan ditandai adanya penemuan-penemuan ilmiah dan telah disusun beberapa langkah dalam berpikir secara ilmiah, menurut Descrates langkah tersebut antara lain, tidak menerima apapun sebagai hal yang benar kecuali diyakini sendiri kalau itu memang sesuatu yang benar, adanya pemilihan masalah menjadikan bagian yang kecil sehingga memudahkan dalam penyelesaian, adanya cara berpikir dari hal sederhana sehingga ke hal yang paling rumit serta adanya perincian secara lengkap dan pemeriksaan menyeluruh dari berbagai hal.Zaman KontemporerZaman ini dimulai pada abad ke 20, dimana pada zaman ini terjadi perkembangan ilmu yang pesat dengan dimulainnya teori-teori alam, serta adanya penemuan teknologi yang canggih seperti teknologi informasi dan komunikasi. Disamping itu juga terjadi perkembangan ilmu kedokteran yang terbagi dalam spesialisasi dan subspesialisasi. Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran, maka ilmu keperawatan juga mulai dikembangkan dengan perkembangan spesialisasi.Keperawatan Sebagai IlmuKeperawatan sebagai ilmu memilki objek formal dan materia, sebagai objek forma, keperawatan memilki cara pandang pada respons manusia terhadap masalah kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, kemudian bantuan pada manusia diberikan pada individu, kelompok atau masyarakat yang tidak mampu berfungsi secara sempurna dalam masalah kesehatan dan proses penyembuhan, dimana ilmu keperawatan sangat memperhatikan masalah-masalah keperawatan yang dilakukan dengan mencari kebenaran secara ilmiah.Sebagai objek materia, keperawatan memiliki bahasan yang disusun secara sistematis dan menggunakan metode ilmiah dimana asuhan keperawatan pada manusia ditujukkan kepada bagian yang tidak dapat berfungsi secara sempurna yang berkaitan dengan kondisi kesehatan itu sendiri dan manusia sebagai makhluk yang utuh dan unik. Keperawatan dikatakan sebuah ilmu karena keperawatan memiliki landasan ilmu pengetahuan yang ilmiah yaitu scientific nursing karena ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan selalu berkembang.Perkembangan Ilmu KeperawatanPada perkembangannya, ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang ilmu keperawatan, banyak mendapatkan tekanan diantaranya tekanan dari luar dan tekanan dari dalam, sebagai contoh, tekanan dari luar yang berpengaruh pada perkembangan ilmu keperawatan adalah adanya tuntuan kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan dan tekanan dari dalam yaitu masalah keperawatan yang secara terus menerus ada dan selalu memerlukan jawaban.Kelompok cabang ilmu keperawatan:1. Ilmu keperawatan dasarKonsep dasar keperawatanKeperawatan profesionalKomunikasi keperawatanKepemimpinan dan manajemen keperawatanKebutuhan dasar manusiaPendidikan keperawatanPengantar riset keperawatanDokumentasi keperawatan2. Ilmu keperawatan klinikKeperawatan anakKeperawatan maternitasKeperawatan medikal bedahKeperawatan jiwaKeperawatan gawat darurat3. Ilmu keperawatan komunitasKeperawatan komunitasKeperawatan keluargaKeperawatan gerontik4. Ilmu penunjangIlmu humanioraIlmu alam dasarIlmu perilakuIlmu sosialIlmu biomedikIlmu kesehatan masyarakatIlmu kedokteran klinikUntuk mencapai tingkat perkembangan yang diinginkan oleh komunitas profesional, maka upaya yang dapat dilakukan menurut Prof. Marifin Husin adalah dengan menghasilkan masalah baru dalam keperawatan melalui proses berkelanjutan. Dalam proses berkembangnya ilmu keperawatan dituntut adanya riset dan pengembangan ilmu keperawatan sehingga diharapkan perawat dapat melakukan penelitian, selain itu dilihat juga adanya pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan, adanya pusat penapis dan adaptasi teknologi keperawatan serta adanya pengembangan model pemberian asuhan keperawatan. Untuk menjadi ilmuwan dalam bidang keperawatan, sangat diperlukan berbagai persyaratan antara lain prosedur ilmiah atau kegiatan ilmiahnya diakui oleh para ilmuwan lainnya, metode ilmiahnya dapat dipergunakan oleh ilmuwan lainnya dalam bidang ilmu yang sejenis, pendidikan formal yang ditempuh diakui secara akademis, memiliki kejujuran ilmiah sehingga tidak akan mengklaim hasil temuan orang lain dianggap miliknya, dan harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.Akhir-akhir ini ilmu keperawatan menunjukkan perkembangannya dengan terbentuknya pola pembagian kelompok ilmu keperawatan yang terdiri dari ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan komunitas, ilmu keperawatan klinik, ilmu penunjang dengan penjabaran kelompok cabang ilmu keperawatan.MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN

Pengertian Konsep dan Teori KeperawatanKonsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbul - simbul yang nyata; sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta - fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti ) secara langsung.Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah di dapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini diguna-kan dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti: adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari Teori dan Model Konsep Keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek, serta profesi keperawatan di Indonesia.

2. Model Konsep dan Teori Keperawatan Florence NigtingaleFlorence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang sakit yang dikenal teori lingkungannya.Model konsep Florence Nigtingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih di orientasikan pada yang adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lainInti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis daan lingkungan social.

2. Model Konsep dan Teori Keperawatan Marta E. RogersModel konsep dan teori keperawatan menurut Martha E. Rogers dikenal dengan nama konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini, Martha berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi, serta dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari :a. Integritas : Individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.b. Resonansi : Proses kehidupan antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan berirama dengan frekuensi yang bervariasi.c. Helicy : terjadinya proses interaksi antara manusia dengan lingkungan akan terjadi perubahan baik perlahan-lahan maupun berlangsung dengan cepat.

3. Model Konsep dan Teori Keperawatan Myra LevineModel konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Dan intervensi keperawatan adalah suatu aktivitas konservasi dan konservasi energi adalah bagian yang menjadi pertimbangan. Kemudian sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang konservasi energi, sedangkan dalam keperawatan terdapat empat konservasi di antaranya energi klien, struktur integritas, integritas personal dan integritas social, sehingga pendekatan asuhan keperawatan ditunjukkan pada pengguanaan sumber-sumber kekuatan klien secara optimal.4, Model Konsep dan Teori Keperawatan Faye AbdellahModel konsep Faye Abdellah difokuskan dalam pemberian asuhan keperawatan bagi manusia pada intinya adalah memberikan kebutuhan secara fisik, emosi, intelektual, social, spiritual bagi para pasien maupun keluarga. Sehingga perawat perlu pendekatan dengan hubungan interpersonal, psikologi , petumbuhan dan perkembangan manusia, komunikasi dan sosiologi. Perawat dapat secara umum merumuskan kebutuhan manusia dalam empat kategori diantaranya kenyamanan, kebersihan dan keamanan, keseimbangan fisiologi. Dari empat kebutuhan tersebut dikembangkan menjadi 21 kebutuhan atau masalah keperawatan diantaranya :1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik2. Mempertahankan aktifitas, latihan fisik dan tidur yang optimal3. Mencegah kecelakaan, cedera atau trauma lain serta adanya infeksi4. Mempertahankan mekanika tubuh5. Memfasilitasi masukan oksigen ke seluruh sel tubuh6. Mempertahankan nutrisi7. Mempertahankan eliminasi8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit9. Mengenali respons fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit baik patologis maupun fisiologis10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi11. Mempertahankan fungsi sensorik12. Mengidentifikasi dan menerima eksperasi, perasaan, reaksi positif dan negative13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara emosi dan penyakit organic14. Mempertahankan komunikasi verbal dan nonverbal15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progesif17. Menghasilkan/mempertahankan lingkungan yang terapeutik18. Memfasilitasi kesadaran diri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi, perkembangan yang berbeda.19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan emosi20. Menggunakan sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah yang muncul dari penyakit21. Memahai peran dan masalah social sebagai factor yang mempengaruhi dalam munculnya penyakit.5. Model Konsep dan Teori Keperawatan Virginia Henderson (Teori Henderson)Dalam tulisan Virginia Henderson edisi ke-6 dengan judul "The Principles and Practice of Nursing", ia mengutip beberapa definisi dari sumber termasuk satu dari piagam WHO. Dia memandang kesehatan dalam kaitan dengan kemampuan pasien untuk memenuhi 14 komponen kebutuhan dasar hidup untuk memandirikan pasien. 14 komponen kebutuhan dasar hidup tersebut meliputi :

1. Bernafas dengan normal2. Makan dan minum cukup.3. Pembuangan eliminassi tubuh.4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang nyaman.5. Tidur dan istirahat.6. Memilih pakaian pantas, berpakaian dan menanggalkan pakaian.7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kondisi normal dengan memodifikasi Lingkungan.8. Menjaga kebersihan tubuh dan memelihara kesehatan dan melindungi kulit9. Menghindari bahaya dilingkungannya dan menghindari cedera yang lain.10. Komunikasi dengan orang lain dalam pernyataan emosi, kebutuhan, ketakutan dan pendapat.11. Beribadah menurut kepercayaan seseorang.12. Bekerja sedemikian rupa sehingga ada rasa pemenuhan akan kebutuhan.13. Belajar, menemukan atau mencukupi keingintahuan akan pertumbuhan dan kesehatan yang normal dan dapat menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia

Menurut Henderson, ke-14 kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus tersebut dipengaruhi oleh :1. Usia2. Kondisi emosional (mood & temperamen)3. Latar belakang sosial dan budaya.4. Kondisi fisik dan mental, termasuk berat badan, kemampuan dan ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lakomotif, dan status mental

Hendersonjuga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan keperawatan. Didalam modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasikan hal-hal berikut :1. Urutan aktifitas yang harus dilakukan.2. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan3. Perubahan-perubahan yang telah dibuat.

Sebagai ringkasannya, prinsip-prinsip dasar dari modelHendersonadalah sebagai berikut ; Fungsi unik dari perawat Upaya pasien kearah kemandirian Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar manusia Perencanaan yang akan diberikan.

Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan. Perawat menyadari fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika profesi keperawatan mulai menelaah sifat aktual dari kerja keperawatan secara lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju kemandirian dan autonomi pada pasien juga menandai era tersebut. Sebelumnya, terdapat kecenderungan bagi perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien. Secara umum,aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh tindakan terpeautik dokter.

ASUMSI - ASUMSI PADA TEORI VIRGINIA HENDERSON1. Keperawatan (nursing) Perawat mempunyai keunikan untuk membantu individu sehat atau sakit. Fungsi perawat adalah sebagai salah satu team medis. Fungsi perawat adalah mandiri, terpisah dari dokter, tetapi mendukung program program dokter. Perawat harus mempunyai pengetahuan yang cukup baik dari segi atau sosial. Perawat harus dapat mengkaji kebutuhan dasar manusia. Keempat belas komponen dasar kebutuhan manusia harus dapat tercover semua oleh fungsi perawat.2. Pasien / person (pasien) Pasien harus mampu mempertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional. Perasaan dan tubuh pasien adalah sesuatu yang tidak dapat terpisahkan. Pasien harus dibantu agar dapat mandiri. Pasien dan keluaraga adalah satu kesatuan. Kebutuhan pasien harus dapat terpenuhi dengan ke-14 komponen dari keperwatan.3. Kesehatan (health) Kesehatan adalah kualitas dari kehidupan. Kesehatan adalah dasar dari fungsi manusia. Kesehatan diperlukan secara mandiri dan saling menggantungkan. Peningkatan keshehatan lebih penting dari perawatan orang sakit. Seseorang dapat memperoleh kesehatan jika dia mempunyai kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.4. Lingkungan (environment) Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungannya, tetapi penyakit akan menurunkan kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan. Perawat harus mampu memberikan pendidikan kesehatan. Perawat harus melindungi pasien dari kecelakaan akibat lingkungan. Perawat harus mampu mencegah terjadinya kecelakaan melalui rekomendasi terkait dengan konstruksi bangunan dan penempatan alat. Dokter menggunakan hasil kerja perawat untuk menentukan tindakan terbaik dalam mencegah kecacatan Perawat harus mengetahui tentang sosial budaya dan praktek keagamaan pasien.

6, Model Konsep dan Teori Keperawatan Imogene King (Teori King)King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi.Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya system personal, system interpersonal dan system social yang saling berhubungan satu dengan yang lain.Menurut King system personal merupakan system terbuka dimana didalamnya terdapat persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktu dari individu dan lingkungan, kemudian hubungan interpersonal merupakan suatu hubungan antara perawat dan pasien serta hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan pasien dalam menegakkan system social, sesuai dengan situasi yang ada. Melalui dasar sistem tersebut, maka King memandang manusia merupakan individu yang reaktif yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek. Manusia sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas dari masa lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa yang akan datang dan sebagai makhluk social manusia akan hidup bersama orang lain yang akan berinteraksi satu dengan yang lain.Berdasarkan hal tersebut, maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu:1. Informasi kesehatan2. Pencegah penyakit3. Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit.

7, Model Konsep dan Teori Keperawatan Dorothe E. Orem (Teori Orem)Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi : pertama, self care itu sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh individu itun sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, keshatan serta kesejahteraankedua, self care agency, merupakan suatu kemampuan inidividu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.ketiga, adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatn diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat ; keempat, kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan prises kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh, self care yang bersifat universal itu adalah aktivitas sehari-hari (ADL) dengan mengelompokkan kedalamkebutuhan dasar manusianya.2. Self Care DefisitMerupakan bagian penting dalam perawatan secara umum dimana segala perencanaan kepereawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas.3. Teori Sistem KeperawatanMerupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada Orem yang mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri,kebutuhan pasien dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan mandiri.

8, Model Konsep dan Teori Keperawatan Jean Watson (Teori Watson)Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsure teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.Teori human caringTeori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah human science and humancare. Watson percaya bahwa focus utama dalam keperawatan adalah pada carative factor yang bermula dari perspektif himanistik yang dikombinasikan dengan dasar poengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat perlu mengembangkan filososfi humanistic dan system nilai serta seni yang kuat.Filosofi humanistic dan system nilai ini member fondasi yang kokoh bagi ilmu keperawatan, sedangkan dasar seni dapat membantu perawat menbgembangkan vidsi mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan berpikir kritis.Pengembangan keterampilan berpikir kritis.Pengembangan keterampilan berpikir kritis dibutuhkan dalam asuhan keperawatan, namun fokusnya lebih pada peningkatan kesehatan, bukan pengobatan penyakit.Asumsi dasar tentang ilmu keperawatan WatsonBeberapa asumsi dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut:1. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan diperaktikkan secara interpersonal.2. Asuhan keperawatterlaksana oleh adanya factor carative yang menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan perkembangan individu dan keluarga.4. Respons asuhan keperawatan tidak ahanya menerima seseorang sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nantinya.5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan kemungkinan perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi seseorang untuk memilih kegiatan yang tebaik bagi dirinya dalam waktu yang telah ditentukan.

9, Model Konsep dan Teori Keperawatan Sister Calista Roy (Teori Roy)Model Adaptasi Roy

ROY berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam model adaptasi keperawatan, yakni keperawatan, tenaga kesehatan, lingkungan, dan sehat.

1. Elemen keperawatanKeperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi landasan dalam melaksanakan praktik keperawatan (Roy, 1983).Lebih spesifik Roy (1986) berpendapat bahwa keperawatan sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi individu dan kelompok terhadap kesehatan sehingga sikap yang muncul semakin positif.Keperawatan memberi perbaikan pada manusia sebagai sutu kesatuan yang utuh untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan dan berespons terhadap stimulus internal yang mempengaruhi adaptasi.Jika stressor terjadi dan individu tidak dapat menggunakan koping secara efektif maka individu tersebut memerlukan perawatan.Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu dengan lingkungan, sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin meningkat.Komponen-komponen adaptasi mencakup fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan.

2. Elemen manusiaManusia merupakan bagian dari sistem adaptasi, yaitu suatu kumpulan unit yang saling berhubungan mempunyai masukan, proses kontrol, keluaran dan umpan balik (Roy, 1986). Proses kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan adaptasi secara spesifik. Manusia dalam sistem ini berperan sebagai kognator dan regulator (pengaturan) untuk mempertahankan adaptasi.Terdapat empat cara adaptasi, mencakup adaptasi terhadap fungsi fisologis, konsep diri, fungsi peran dan terhadap kebutuhan saling ketergantungan.Pada model adaptasi keperawatan, manusia dilihat dari sistem kehidupan yang terbuka, adaptif, melakukan pertukaran energi dengan zat/benda dan lingkungan.Manusia sebagai masukan dalam sistem adaptif, terdiri dari lingkungan eksternal dan internal. Proses kontrol manusia adalah mekanisme koping yakni sistem regulator dan kognator. Keluaran dari sistem ini dapat berupa respons adaptif atau respons tidak efektif.

3. Elemen lingkunganLingkungan didefenisikan sebagai semua kondisi, keadaan, dan faktor lain yang mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau kelompok.

4. Elemen sehatKesehatan didefenisikan sebagai keadaan yang muncul atau proses yang terjadi pada mahluk hidup dan terintegrasi dalam individu seutuhnya (Roy, 1984).

PROSES ADAPTASIProses adaptasi melibatkan seluruh fungsi secara holistik, mencakup semua interaksi individu dengan lingkungannya dan dibagi menjadi dua proses, seperti yang berikut.

1. Proses yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Perubahan ini merupakan stresor atau stimulus fokal. Apabila stresor atau stimulus tersebut mendapat dukungan dari faktor-faktor konseptual dan resitual maka akanmuncul interaksi yang biasa disebut stres. Dengan demikian adaptasi sangat diperlukan untuk mengatasi stres.

2. Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan respons adaptif atau tidak efektif. Hasil dari proses adaptasi adalah suatu kondisi yang dapat meningkatkan pencapaian tujuan individu mencakup kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi, dan integritas.

SISTEM PELAYANAN KESEHATANTEORI SISTEM Sistem: Komponen yang saling berkaitan dan berfungsi kearah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Teori Sistem: Menekankan kesatuan, keutuhan bagian- bagian dari keseluruhan sistem yang bekerjasama dalam sistem tersebut.PELAYANAN KESEHATAN Pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Sistem pelayanan kesehatanadalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam UUD 45.Sistem terdiri dari : InputSubsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem, seperti sistem pelayanan kesehatan :-Potensi masyarakat-Tenaga kesehatan-Sarana kesehatan prosesKegiatan yg berfungsi untuk mengubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yg diharapkan dari sistem tersebut, yaitu berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan. OutputHasil yang diperoleh dari sebuah proses, Output pelayanan kesehatan : pelayanan yang berkualitas, efektif dan efisien serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh & sehat optimal. DampakAkibat yang dihasilkan sebuah hasil dari sistem, relative lama waktunya. Dampak sistem Pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat, angka kesakitan & kematian menurun. Umpan balik (feedback)Suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, berupa kualitas tenaga kesehatan . LingkunganSemua keadaan di luar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan.Tingkat Pelayanan KesehatanMenurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yg akan diberikan, yaitu : Health promotion(promosi kesehatan)Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan, Contoh : kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan. Specifik protection (perlindungan khusus)Masyarakat terlindung dari bahaya/ penyakit2 tertentu. Cth : Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & pengobatan segera)Sudah mulai timbulnya gejala penyakit, Cth : survey penyaringan kasus. Disability limitation (pembatasan cacat)Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan. Rehabilitation (rehabilitasi)Dilaksanakan setelah pasien didiagnosa sembuh. Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan seperti latihan- latihan yang diberikan pada pasien.Lembaga pelayanan kesehatan Rawat jalan Institusi Hospice Community Based AgencyLingkup sistem pelayanan kesehatan Tertiary health service : tenaga ahli/subspesialis (RS tipe A atau B) Secondary health care : RS yg tersedia tenaga spesialis Primary health care : Puskesmas, balai kesehatanRumah sakit dapat dibagi dalam beberapa jenis menurut kategorinya : Menurut pemilik : pemerintah, swasta Menurut filosofi yang dianut : profit hospital dan non profit hospital Menurut jenis pelayanan yang diselenggarakan : General Hospital dan Specialty Hospital Menurut lokasi (pemerintah) : pusat, provinsi dan kabupatenMenurut kemampuan yang dimiliki rumah sakit di Indonesia dapat digolongkan dalam beberapa kategori: Rumah sakit tipe A: Specialis dan sub specialis lebih luas, Top referral hospital Rumah sakit tipe B: Specialis dan sub specialis terbatas, pelayanan rujukan dari kabupaten Rumah sakit tipe C: Spesialis terbatas, Pelayanan rujukan dari Puskesmas Rumah sakit tipe D: Pelayanan rujukan dari Puskesmas Rumah sakit tipe E: (rumah sakit khusus) : RS Jiwa, RS Jantung, RS Paru, kanker, Kusta.- Puskesmas dibina oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota terkait kegiatan upaya kesehatan masyarakat (UKM)-Puskesmas dibina oleh rumah sakit kabupaten/kota terkait upaya kesehatan perorangan (UKP)Sedang dalam proses untuk penggabungan UKM dan UKP UKMPemerintah dan peran serta aktif masyarkat dan swasta.Mencakup: promkes, pemeliharaan kes, P2M, keswa, pengendalian penyakit tdk menular, sanitasi dasar, gizi masy, UKPdapat diselenggarakan oleh masyarakat, swasta dan Pemerintah .Mencakup: promkes, pencegahan, pengobatan rwt jalan, pengobt rwt inap, rehabilitasiPuskesmas : Posyandu balita dan lansia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Polindes (poliklinik desa) Puskesmas kebanyakan hanya dijadikan tempat transit permohonan rujukan.Trend Issu pelayanan kesehatan : Adanya fragmentasi pelayanan penerapan otonomi penetapan Puskesmas sebagai ujung tombak Alokasi anggaran promotive dan prepentive Serta kurangnya sumber daya manusiaFaktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan :1. Ilmu pengetahuan & teknologi baru2. Pergeseran nilai masyarakat3. Aspek legal dan etik4. Ekonomi5. PolitikMasalah sistem pelayanan kesehatan Upaya Kesehatan Pembiayaan Kesehatan Sumber Daya Manusia Kesehatan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan Manajemen dan Informasi Kesehatan Pemberdayaan MasyarakatUndang- undang sistem pelayanan kesehatan Landasan Adil, yaitu Pancasila Landasan Konstitusional, yaitu UUD 1945, khususnya: Pasal 28 A, setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.Pasal 28 A ayat (1), setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan.Visi Indonesia sehatMencapai sasaran pembangunan milenium (millennium development goals/MDGs) yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Indonesia yaitu : Mengurangi angka kematian bayi dan ibu pada saat persalinan Menurunkan angka kelaparan (kurang gizi) Menurunkan angka kematian bayi dan balita Mengendalikan penularan penyakit menular, khususnya TBC dan HIVTantangan pelayanan kesehatan Tingkat Global dan RegionalGlobalisasi merupakan suatu perubahan interaksi manusia secara luas, yang mencakup ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan lingkungan. Tingkat Nasional dan LokalPada tingkat nasional terjadi proses politik, seperti desentralisasi, demokratisasi, dan politik kesehatan yang berdampak pada pembangunan kesehatan, sebagai contoh: banyaknya peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang menggunakan isu kesehatan sebagai janji politik.Peran dan Fungsi Perawat Peran Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan Peran Perawat sebagai advokat klien Peran Perawat sebagai Edukator Peran Perawat sebagai coordinator Peran Perawat sebagai kolaborator Peran Perawat sebagai Konsultan Peran Perawat sebagai Pembaharuan :-Peran Perawat sebagai Pendidik dalam Keperawatan-Peran Perawat sebagai Pengelola pelayanan Keperawatan-Peran Perawat sebagai Peneliti dan Pengembang pelayanan Keperawatan

Fungsi Perawat Fungsi IndependenTindakan perawat tidak memerlukan perintah dokter contohnya : pengkajian fisik, Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Fungsi DependenPerawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan khusus yang menjadi wewenang dokter dan seharusnya dilakukan dokter, seperti pemasangan infus, pemberian obat, dan melakukan suntikan Fungsi InterdependenTindakan perawat berdasar pada kerja sama dengan tim perawatan atau tim kesehatan.Contohnya:Ibu hamil yang menderita diabetes-Ahli gizi memberikan kontribusi dalam perencanaan makanan-perawat mengajarkan pasien memilih makan sehari-hari.Kesimpulan Pelayanan keperawatan diberikan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan di tingkat primer, sekunder, dan tertier Pelayanan keperawatan sebagai sistem dipengaruhi oleh input, proses dan output Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan Pelayanan keperawatan berpengaruh dalam pencapaian mutu pelayanan kesehatan Pelayanan keperawatan berkontribusi dalam pembangunan kesehatan nasional

DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPERAWATANDINAMIKA KELOMPOK Pengertian dinamika kelompokDinamika kelompok adalah suatu kelompok manusia, dimana anggota-anggotanya berinteraksi satu sama lainnya yang dapat menimbulkan kerjasama yang baik sehingga dapat mencapai tujuan kelompok secara optimal. Tujuan dinamika kelompok adalah :1. Untuk lebih membangkitkan diri seseorang anggota kepada anggota lainnya dalam kelompok sehingga saling menghargai, menghormati, toleransi, keterbukaan dan lain-lain.2. Untuk menimbulkan rasa solidaritas para anggota kelompok sehingga timbul pertisipasi yang spontan untuk mencapai tujuan bersama.Dinamika kelompok dilaksanakan tidak hanya dalam rangka suatu program pendidikan atau pelatihan, dimana para peserta pendidikan/pelatihan tersebut dipersiapkan agar dalam mengikuti pendidikan/pelatihan sudah timbul kerjasama yang baik diantara para peserta, tetapi dinamika kelompok digunakan juga dalam rangka mengembangkan organisasi, guna menciptakan kerjasama yang baik antar anggota suatu unit dan antar unit-unit organisasi. Fungsi Dinamika KelompokDinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain :1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.2. Memudahkan segala pekerjaan.3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efisien.4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan Kelompok Dibagi Tiga Tahap:-Tahap pra afiliasi : Tahap permulaan diawali perkenalan (sifat dan nilai masing-masing anggota)

-Tahap fungsional : Ditandai adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas, kecocokan dan kekompakkan dalam kelompok.

-Tahap disolusi : Terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam kelompok, tidak tercipta kekompakkan karena perbedaan pola sehingga percampuran yang harmonis tidak terwujud bubar.

Pentingnya dinamika kelompok dalam Keperawatan1. Profesi perawat merupakan bagian dari profesi kesehatan yg anggotanya terdiri dari perawat dimana terjadi satu ikatan profesi yg mempunyai tujuan untuk kepentingan yg sama dalam bidang keperawatan .

2. Profesi perawat terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yg mempunyai tradisi, norma, prosedur dan terjadi aktifitas yg sama dalam menjalankan tugas sebagaimana seorang perawat.

3. Terbentuknya kelompok karena adanya partisipasi dari anggota yang mempunyai motivasi dan tujuan dari masing-masing anggota.

4. Setiap anggota saling tergantung satu dENgAN yang lain karena saling memerlukan bantuan.

Setiap anggota profesi memiliki ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:a)Anggota PsikologisSecara psikologis memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma

b)Anggota MarginalKelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya.

c)Anggota PemberontakAnggota kelompok yang bersikap menentang dan tidak bersedia menerima norma yang ada.DASAR-DASAR HUBUNGAN ANTAR MANUSIASetiap kelompok manusia dimana-mana anggota-anggotanya berinteraksi satu sama lain dapat menimbulkan kerjasama yang kurang baik. Hal ini disebabkan penonjolan kepentingan perorangan dalam kelompok sangat nyata antara lain karena sifat individualistis dari anggota kelompok.

Kurt Lewin dari Massachusets Institute of Tecnology, menginginkan adanya peleburan dari pada sebagian pendapat-pendapat pribadi untuk menciptakan pendapat kelompok. Peleburan itu hendaknya terjadi dalam suasana penu pengertian diantara anggota kelompoknya. Hal ini tidak berarti bahwa perbedaan, bahkan pertantangan pendapat tidak boleh terjadi, tetapi perbedaan tersebut harus dipercahkan dalam suasana kekeluaargaan.Metode yang dimuat dalam dinamikan kelompok sangat mengutamakan interaksi atas hubungan antar manusia sesama anggota kelompok. Keakraban hubungan tersebut satu sama lain diharapkan dapat menimbulkan keterbukaan hati, sehingga saling dapat menggunakan perasaan mereka dan menghilangkan jauh-jauh perasaan yang terseubung. Dalam keaadaan demikian diharapkan dapat menerima kritik dengan lapang dada yang berarti saling menunjukan kasalahan/kekurangan sesama teman untuk dapat diperbaiki.PELAKSANAAN DINAMIKA KELOMPOKDinamika kelompok bertujuan untuk mebuat kelompok efektif, oleh karena itu kelompok berbentuk kecil, keseluruhan anggota tidak lebih dari 24 orang, yang selama pelatihan dapat dibagi menjadi 3, 4, ataupun 8 kelompok, cara penyelenggaraan dinamika kelompok bermacam-macam dikategorikan dalam 3 kelompok besar :1. Bebas tanpa acara (unstructure )Kelompok didiamkan saja tanpa diberi pengarahan ataupun jadwal. Dengan cara tersebut peserta merasa tidak tahan dan timbul inisiatif untuk mencari topik-topik yang didiskusikan. Sifat ketergantungan anggota kelompok diharapkan dapat dihilangkan. Keburukan cara ini ialah pertikaian antara anggotanya, pengelamturan, dan kejenuhan.

2. Acara diberikan sebelumnya (structure)

Kelompok sudah diberi jadwal selama ber;langsungnya dinamika kelompok tanpa menghiraukan proses yang terjadi dalam setiap mata acara. Kebaikan acara ini adalah adanya kejelasan program sehingga menimbulakan kesan kesiapan pelatihan. Keburuklannya adalah kurangnya inisiatif peserta, karena kesemuanya sudah diatur sebelumnya. 3. KonfirmasiPelatihan telah mempersiapkan beberapa kemungkinan jadwal yang penerapannya disesuaikan dengan perkembengan proses interaksi yang terjadi dari waktu kewaktu. Kebiakannya program pelatihan terkendali tanpa mematikan inisiatif peserta. Keburukannya persiapan memakan waktu yang lama dan pelatihannya harus menganalisa perkembangan dari mata acara yang lain serta mencarikan/mempersipakan mata acara berikutnya dalam waktu yang kadang-kadang sangat sempit.MANFAAT DINAMIKA KELOMPOK

1. Faedah peroranganPeserta dinamikan kelompok dapat mengenal dan memperoleh gambaran tentang peserta-peserta lainnya serta menarik pelajaran dan pendapat/pengalaman yang diceritakan oleh peserta-peserta lain. Setiap peserta mempunyai persepsi yang berlainan tingkatnnya yang dapat dicari manfaatnya sebagai pelajaran, yang seorang menganggap berguna yang lain menganggap tidak berguna bahkan dapat membahayakan karirnya bia hendak ditarik manfaatnya.

2. Faedah bagi kelompokKelompok dapat memperoleh pengalaman setelah berlangsungnya program dinamika kelompok tentang cara-cara pengambilan keputusan, pencapainya konsensus kelompok, prosedur ataupun sistematika kerja dalam kelompok dan mengatasi perselisihan pendapat yang timbul.

3. Faedah bagi organisasiMengenal cara-cara lain kerja atau menciptakan kerjasama dalam kelompok dapat dijadikan dasar kerjasama antar unit dalam suatu oraganisasi. Unit-unit organnisasi yang menjalankan proses dinamikan kelompok. Kesatuan bahasa dalam memecahkan masalah, kelancaran berkomunikasi yang timbul antara unit-unit akan memperlancar dan menyempurnakan kerjasama organisasi.

MASALAH-MASALAH DALAM DINAMIKA KELOMPOK

1. Adanya bermacam-macam watak pada anggota kelompok, memerlukan pendekatan yang berbeda-beda seperti :- Peserta terlalu emosional- Peserta yang mudah tersinggung- Peserta kurang dapat menghargai pendapat orang lain- Peserta memiliki rasa rendh diri

2. Keterbatasan kemampuan pelatih tentang :- Hubungan antara manusia- Komunikasi- Kemasyarakatan- Kepemimpinan- Membuat lelucon-lelucon yang segar