Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Tanggal : … · miskonsepsi penerapan...

11
MISKONSEPSI PENERAPAN BUILD, OWN, OPERATE AND TRANSFER (BOOT) DALAM REGULASI PASCA-PUTUSAN MK NO.111/PUU-XIII/2015: KAJIAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGEMBANG PEMBANGKIT LISTRIK OLEH: DR. AHMAD REDI.,S.H.,M.H (DIREKTUR EKSEKUTIF KOLEGIUM JURIST INSTITUTE/ PENGAJAR HUKUM TATA NEGARA FH UNIVERSITAS TARUMANAGARA) JAKARTA, 8 MEI 2019 Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Pada Acara : FGD Tanggal : 08 Mei 2019

Transcript of Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Tanggal : … · miskonsepsi penerapan...

Page 1: Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Tanggal : … · miskonsepsi penerapan build, own, operate and transfer (boot) dalam regulasi pasca-putusan mk no.111/puu-xiii/2015:

MISKONSEPSI PENERAPAN BUILD, OWN, OPERATE AND TRANSFER (BOOT) DALAM REGULASI

PASCA-PUTUSAN MK NO.111/PUU-XIII/2015: KAJIAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGEMBANG

PEMBANGKIT LISTRIK

OLEH:

DR. AHMAD REDI.,S.H.,M.H

(DIREKTUR EKSEKUTIF KOLEGIUM JURIST INSTITUTE/

PENGAJAR HUKUM TATA NEGARA FH UNIVERSITAS TARUMANAGARA)

JAKARTA, 8 MEI 2019

Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.HPada Acara : FGDTanggal : 08 Mei 2019

Page 2: Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Tanggal : … · miskonsepsi penerapan build, own, operate and transfer (boot) dalam regulasi pasca-putusan mk no.111/puu-xiii/2015:

ARAH PUTUSAN MK NO.111/PUU-XIII/2015

• Menyatakan Pasal 10 ayat (2) UU No. 30 Tahun 2009 tentangKetenagalistrikan bertentangan dengan UUD 1945 secara bersyaratdan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat apabila diartikandibenarkannya praktik unbundling dalam usaha penyediaan tenagalistrik untuk kepentingan umum sedemikian rupa sehinggamenghilangkan kontrol negara sesuai dengan prinsip “dikuasai olehnegara”.

• Menyatakan Pasal 11 ayat (1) UU Nomor 30 Tahun 2009 tentangKetenagalistrikan bertentangan dengan UUD 1945 secara bersyaratdan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat apabila rumusan Pasal11 ayat (1) UU Nomor 30 Tahun 2009 dimaknai hilangnya prinsipdikuasai oleh negara.

Page 3: Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Tanggal : … · miskonsepsi penerapan build, own, operate and transfer (boot) dalam regulasi pasca-putusan mk no.111/puu-xiii/2015:

• Praktik unbundling adalah usaha pembangkitan tenaga listrik, transmisitenaga listrik, distribusi tenaga listrik, dan penjualan tenaga listrik untukkepentingan umum dilakukan oleh badan usaha yang terpisah. MKmenyatakan bahwa kegiatan usaha ketenagalistrikan harus terintegrasi.(Pasal 10 ayat (2) UU No. 30/2009).

• MK menyatakan tidak terdapat larangan bagi keterlibatan pihak swastadalam penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum: (Pasal 11 ayat(1) UU No. 30/2009) sepanjang masih berada dalam batas-batas penguasaan oleh negara; Negara (Pemerintah) masih memegang kendali terhadap keterlibatan

pihak swasta; jika keterlibatan swasta saja, baik nasional maupun asing, tidak dilarang

sepanjang masih di bawah penguasaan negara, maka tentu menjaditidak logis apabila keterlibatan masyarakat secara swadaya atau melaluikoperasi dinyatakan dilarang.

Pasal 11 ayat (1) UU Ketenagalistrikan adalah inkonstitusional secarabersyarat sepanjang rumusan dimaknai hilangnya prinsip penguasaanoleh negara.

Page 4: Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Tanggal : … · miskonsepsi penerapan build, own, operate and transfer (boot) dalam regulasi pasca-putusan mk no.111/puu-xiii/2015:

REGULASI PASCA PUTUSAN MK NO.111/PUU-XIII/2015

• Permen ESDM No.10/2017 tentang Pokok-pokok Perjanjian Jual Beli TenagaListrik

• Permen ESDM No. 50/2017 tentang Pemanfaatan Sumber EnergiTerbarukan Untuk Pemanfataan Tenaga Listrik

• Permen ESDM No. 49/2017 tentang Perubahan Permen ESDM No.10/2017tentang Pokok-pokok Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik

• Permen ESDM No. 53/2018 tentang Perubahan Atas Permen ESDM No.50/2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan UntukPemanfataan Tenaga Listrik

• Permen ESDM No. 10/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Permen ESDMNo.10/2017 tentang Pokok-pokok Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik

Page 5: Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Tanggal : … · miskonsepsi penerapan build, own, operate and transfer (boot) dalam regulasi pasca-putusan mk no.111/puu-xiii/2015:

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman,mengatakan, perjanjian jual beli listrik teranyar wajib menggunakan skemamembangun, memiliki, mengoperasikan, dan mengalihkan (build, own,operate, and transfer/BOOT)."Ini sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) adanyapenguasaan negara. Maka, diakhir masa kontrak harus ditransfer. Karena itusemua jenis kontrak BOOT," kata Jarman di Jakarta, Kamis (2/2)Jarman menuturkan, sebelum aturan baru ini terbit, ada skema build, ownand operate (BOO). Artiannya pasca kontrak berakhir ada opsi apakahpembangkit listrik itu dibeli PT PLN (persero) atau diteruskan olehpengembang swasta. Dengan terbitnya beleid ini, kata Jarman, maka semuakontrak menggunakan skema BOOT.https://www.beritasatu.com/ekonomi/412443/kontrak-pembangkit-listrik-wajib-terapkan-skema-boothttps://finance.detik.com/energi/d-3412450/esdm-pembangkit-listrik-yang-habis-kontrak-jadi-milik-negara

Page 6: Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Tanggal : … · miskonsepsi penerapan build, own, operate and transfer (boot) dalam regulasi pasca-putusan mk no.111/puu-xiii/2015:

MASALAH REGULASI PASCA PUTUSAN MK PUTUSAN MK NO.111/PUU-XIII/2015

• PJBL menggunakan pola kerja sama “Membangun, Memiliki, Mengoperasikan danMengalihkan” (Build, Own, Operate and Transfer/BOOT). (Pasal 4 ayat (3) PermenNo. 10/2017)

• Ketentuan lebih lanjut mengenai pola kerja sama dituangkan dalam PJBL. (Pasal 4 ayat (5) Permen No. 10/2017)

• Pembelian tenaga listrik dari PLTS Fotovoltaik, PLTB, Tenaga Air, PLTBm, PLTBg,PLTP, PLTA Laut, menggunakan pola kerja sama membangun, memiliki,mengoperasikan dan mengalihkan (Build, Own, Operate, and Transfer/BOOT)(Pasal 5 ayat (6), Pasal 6 ayat (6), Pasal 7 ayat (8), Pasal 8 ayat (6), Pasal 9 ayat (6),Pasal 11 ayat (6), Pasal 12 ayat (5) Permen ESDM No. 50/2017).

• Pemaknaan penguasaan negara dalam Putusan MK atas usaha ketenagalistrikandilakukan dengan pengaturan pola kerja sama BOOT, padahal sebelumnya hanyaBuild, Own, and Operate (BOO).

Page 7: Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Tanggal : … · miskonsepsi penerapan build, own, operate and transfer (boot) dalam regulasi pasca-putusan mk no.111/puu-xiii/2015:

MASALAH REGULASI PEMERINTAH PASCA PUTUSAN MK PUTUSAN MK NO.111/PUU-XIII/2015 (2)

• Seluruh aset (Tanah, Bangunan, dan Equipment) disediakan dan dibangun olehpihak pengembang, pada akhir periode kontrak, seluruh aset dan saham dialihkankepada PLN (transfer). (Permen ESDM 10/2017 dan Permen ESDM 50/2017)

• Konsep BOOT yang umum dilakukan adalah pihak pemerintah menyediakan lahansedangkan bangunan, mesin, dan peralatan disediakan oleh pengembang.

• BOOT: Financing arrangement in which a developer (1) designs and builds acomplete project or facility (such as an airport, power plant, seaport) at little orno cost to the government or a joint venture partner, (2) owns and operates thefacility as a business for a specified period (usually 10 to 30 years) after which (3)transfers it to the government or partner at a previously agreed-upon ormarket-price.

http://www.businessdictionary.com/definition/build-own-operate-transfer-BOOT.html

Page 8: Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Tanggal : … · miskonsepsi penerapan build, own, operate and transfer (boot) dalam regulasi pasca-putusan mk no.111/puu-xiii/2015:

MASALAH REGULASI PEMERINTAH PASCA PUTUSAN MK PUTUSAN MK NO.111/PUU-XIII/2015 (3)

• Skema transfer asset dari Pengembang Pembangkit Listrik (PPL) kepadaPLN/Pemerintah tanpa mekanisme jual beli aset padahal seluiruh assetdisediakan dan dibangun oleh, tidak sesuai dengan Putusan MK.

• Kementerian ESDM memberikan penafsiran yang tidak tepat mengenai“penguasaan negara” dalam Putusan MK No. 111/PUUU-XIII/2015 danmenimbulkan cidera konstitusional bagi warga negara yang berusaha dibidang ketenegalistrikan.

• Fungsi pengelolaan (beheersdaad) sesuai Putusan MK yaitu penguasaannegara dilakukan melalui mekanisme pemilikan saham (share-holding)dan/atau melalui keterlibatan langsung dalam manajemen Badan UsahaMilik Negara atau Badan Hukum Milik Negara sebagai instrumenkelembagaan melalui mana negara.

• Konsep BOOT yang umum dilakukan adalah pihak pemerintahmenyediakan lahan sedangkan bangunan, mesin, dan peralatan disediakanoleh pengembang.

• Pengambil-alihan tanpa kompensasi merupakan bentuk nasionalisasi yangdilarang,baik dalam hukum nasional maupun dalam hukum internasional.

Page 9: Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Tanggal : … · miskonsepsi penerapan build, own, operate and transfer (boot) dalam regulasi pasca-putusan mk no.111/puu-xiii/2015:

MASALAH REGULASI PEMERINTAH PASCA PUTUSAN MK PUTUSAN MK NO.111/PUU-XIII/2015 (3)

• Pasal 7 UU No. 25/2007 tentang Penanaman Modal:1) Pemerintah tidak akan melakukan tindakan nasionalisasi atau

pengambilalihan hak kepemilikan penanam modal, kecuali denganundang-undang.

2) Dalam hal Pemerintah melakukan tindakan nasionalisasi ataupengambilalihan hak kepemilikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Pemerintah akan memberikan kompensasi yang jumlahnya ditetapkanberdasarkan harga pasar.

3) Jika di antara kedua belah pihak tidak tercapai kesepakatan tentangkompensasi atau ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penyelesaiannya dilakukan melalui arbitrase.

• BOOT akan menghambat investasi ketenagalistrikan energi terbarukan,padahal pengembangan energi terbarukan menjadi prioritas mendesakbangsa Indonesia.

Page 10: Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Tanggal : … · miskonsepsi penerapan build, own, operate and transfer (boot) dalam regulasi pasca-putusan mk no.111/puu-xiii/2015:

“..... perkataan “dikuasai oleh negara” haruslah diartikan mencakup makna penguasaanoleh negara dalam arti luas yang bersumber dan berasal dari konsepsi kedaulatan rakyatatas segala sumber kekayaan “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya”, termasuk pula di dalamnya pengertian kepemilikan publik oleh kolektivitasrakyat atas sumber-sumber kekayaan dimaksud. Rakyat secara kolektif itu dikonstruksikanoleh UUD 1945 memberikan mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan (beleid)dan tindakan pengurusan (bestuursdaad), pengaturan (regelendaad), pengelolaan(beheersdaad) dan pengawasan (toezichthoudensdaad) untuk tujuan sebesar-besarnyakemakmuran rakyat. Fungsi pengurusan (bestuursdaad) oleh negara dilakukan olehpemerintah dengan kewenangannya untuk mengeluarkan dan mencabut fasilitas perizinan(vergunning), lisensi (licentie), dan konsesi (concessie). Fungsi pengaturan oleh negara(regelendaad) dilakukan melalui kewenangan legislasi oleh DPR dan Pemerintah, danregulasi oleh Pemerintah (eksekutif). Fungsi pengelolaan (beheersdaad) dilakukan melaluimekanisme pemilikan saham (share-holding) dan/atau melalui keterlibatan langsungdalam manajemen Badan Usaha Milik Negara atau Badan Hukum Milik Negara sebagaiinstrumen kelembagaan melalui mana negara c.q. Pemerintah mendayagunakanpenguasaannya atas sumber-sumber kekayaan itu untuk digunakan bagi sebesar-besarnyakemakmuran rakyat. Demikian pula fungsi pengawasan oleh negara (toezichthoudensdaad)dilakukan oleh c.q. Pemerintah dalam rangka mengawasi dan mengendalikan agarpelaksanaan penguasaan oleh negara atas cabang produksi yang penting dan/atau yangmenguasai hajat hidup orang banyak dimaksud benar-benar dilakukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

(Putusan MK Nomor 001-021-022/PUU-I/2003)

Page 11: Materi ini disampaikan oleh : Dr. Ahmad Redi., S.H., M.H Tanggal : … · miskonsepsi penerapan build, own, operate and transfer (boot) dalam regulasi pasca-putusan mk no.111/puu-xiii/2015:

PENUTUP

• Permen ESDM No.10/2017 tentang Pokok-Pokok Perjanjian Jual Beli TenagaListrik dengan berbagai perubahannya dan Permen ESDM No. 50/2017tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan Untuk PemanfataanTenaga Listrik, tidak selaras dengan Putusan MK No. 111/PUU-XII/2015,bahkan dengan Putusan MK Nomor 001-021-022/PUU-I/2003.

• Pengalihan dalam skema BOOT tanpa kompnsasi merupakan bentuknasionalisasi pemerintah atas aset pelaku usaha.

• Bentuk skema BOOT yang berkeadilan:1. Pemerintah menyediakan lahan sedangkan bangunan, mesin, dan

peralatan disediakan oleh pengembang; atau2. Seluruh asset (Tanah, Bangunan, dan Equipment) disediakan dan

dibangun oleh pihak pengembang, di akhir kontrak Pemerintah/PLNdapat membeli asset/saham untuk dikuasai negara.