Materi Heli Rescue Editing

16
PELAJARAN I HELIPAD SASARAN PELAJARAN Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu; 1. Menentukan arah angin untuk pendaratan helly 2. Menjelaskan pembuatan tanda Helipad dengan menggunakan panel 3. mendefinisikan Marsheiling 4. Mendemonstrasikan Marsheiling 5. Melakukan Marsheiling PENDAHULUAN Pembuatan Hellipad pada dasarnya merupakan bagian dari operasi SAR, untuk pembuatannya dibutuhkan pengetahuan tentang ukuran Helikopter yang akan mendarat pada helipad tersebut. Dalam pembuatan helipad ini dapat dibuat : 1. secara permanen dengan melalui yang ketentuannya sesuai dengan standart kelayakan dan persyaratan dari keselamatan penerbangan (Ditjen Hubud) 2. Secara darurat, helipad ini dibuat saat operasi SAR berlangsung, sehingga Tim Rescue dituntut untuk melakukan pengamatan dengan pertimbangan segala aspek yang mempengaruhinya. SPESIFIKASI BEBERAPA JENIS HELIKOPTER

description

f

Transcript of Materi Heli Rescue Editing

HELIPAD, MARSHALING

PELAJARAN I

HELIPAD

SASARAN PELAJARAN

Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu;

1. Menentukan arah angin untuk pendaratan helly

2. Menjelaskan pembuatan tanda Helipad dengan menggunakan panel

3. mendefinisikan Marsheiling

4. Mendemonstrasikan Marsheiling

5. Melakukan Marsheiling

PENDAHULUANPembuatan Hellipad pada dasarnya merupakan bagian dari operasi SAR, untuk pembuatannya dibutuhkan pengetahuan tentang ukuran Helikopter yang akan mendarat pada helipad tersebut. Dalam pembuatan helipad ini dapat dibuat :

1. secara permanen dengan melalui yang ketentuannya sesuai dengan standart kelayakan dan persyaratan dari keselamatan penerbangan (Ditjen Hubud)2. Secara darurat, helipad ini dibuat saat operasi SAR berlangsung, sehingga Tim Rescue dituntut untuk melakukan pengamatan dengan pertimbangan segala aspek yang mempengaruhinya.

MENENTUKAN ARAH ANGINMengetahui arah angin sangat penting dalam memandu helicopter agar mendarat pada landasan darurat dilapangan, hal ini akan membantu mengurangi resiko pada helicopter tersebut. Untuk mengetahui dari mana arah angin ini dapat dilakukan dengan manual memanfaatkan benda-benda yang ada dilapangan atau dengan perangkat elektronik. Jika menggunakan elektrik, perangkat pengukur telah ditempatkan secara permanen pada station-staion seperti BMG atau ATC. Jika dilpangan tentunya alat ini tidak kita temukan dilapangan. Untuk mengetahui arah angin dengan cara manual dapat dilakukan antara lain ;1. Menggunakan benda-benda yang ringan, caranya lempar benda tersebut keatas kemudian lihat kemana arahnya/pergerakannya benda tersebut, aah benda sama dengan arah angin.2. Mengunakan wind shock yaitu cerobong kain yang digantung pada suatu tempat dimana gerak benda tersebut mengindikasikan arah angin.3. Jika mengarahkan helicopter untuk mendarat, usahakan selalu berlawanan dengan arah angin.PENYIAPAN AREA PENDARATAN

Tempat pendaratan berukuran 50 100 feet persegi sesuai dengan ukuran helicopter ini harus diupayakan juga cukup untuk approach dan take of, perlu diingat bahwa ketika heli akan landing dan take of arah angin harus dari depan.Zona take of dan landing helicopter harus daerah yang cukup menguntungkan untuk pergerakan helicopter ketika bergerak maju atau mundur sebelum mencoba naik, kemungkin helicopter langsung naik vertical.tetapi kondisi ini sangat berbahaya dan sebaiknya dihindari.

Persyaratan approach dan take of Bell 204 B

Keterangan :1. 40 m Circle dari tempat pendaratan clear Obstacle

2. Dari tepi 50 m Obstacle 30 derajat ketinggian obstacle

Persyaratan heli pada Bell 201B

Keterangan ;

1 a. 40x40 panjang lebar

b. Bebas dari opstackle

c. Rata2. a. Ukuran heli pad 6x6

b. Harus keras sampai menahan 6 ton

c. Rata tidak miring

3. Harus ada tanda-tanda arah angin(wind shock)/asap atau bendera

4. Adanya arah take of dan landingPersyaratan Helipad Puma / Super Puma

Keterangan:

1. a. 46x46(2,5xpanjang main rotor)

b. Bebas dari opstackle

c. Rata2. Ukuran heli pad 6x6 meter

3. Harus keras sampai menahan 7 ton4. Rata tidak miring

5. Harus ada tanda-tanda angin(windshock/asap/bendera)

6. Adanya arah take of dan landing.

Persyaratan Helipad Bolkow 105 dan Huges 500

Keterangan:

1. 50 meter circle dar tempat pendaftaran clear opstackle

2. Diameter pendaratan > atau = 2,5x panjang rotor

3. Kekuatan landasan atau berat pesawat max.heli

4. Untuk heli pad darurat pilot minta tanda-tanda sendiri (kesepakatan antara pilot dan personel dibawah)

5. Segitiga dalam lingkaran adalah segitiga sama sisi dengan sudut alas menghadap ke udara

6. Garis tegak huruf H diambil dari pertengahan sisi tengah segitiga sama sisi

7. Untuk garis lingkaran segitiga, huruf H di pakai warna mencolok misalnya merah atau putih

8. Untuk arah angin di pakai windshock/asapPersyaratan helipad UH-3UD/ S-58

Keterangan:

1. 50x50 meter (2,5 m x panjang main rotor)

2. Bebas dari opstackle

3. rata

4. ukuran tempat duduknya 10x20m

5. harus keras mampu menahan beban 7 ton

6. ada tanda arah angin(windshock)

7. ada arah take off dan landing

PELAJARAN II

MARSHALLING

Marshalling Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman antara personel darat dan pilot diperlukan pandu udara/marsheiler untuk memandu helicopter dalam mendukung kegiatan evakuasi.Tanggung jawab marsheiler menjamin keselamatan saat heli akan mendarat atau take off.Untuk menyiapkan kegiatan ini rescuer harus mengetahui isyarat-isyarat umum ini.

Isyarat-isyarat darat dengan lengan dan tangan (arm and hand ground signal) dari marsheiler.

1. Mengarahkan helicopter untuk taxi :

Mengarahkan helicopter untuk taxi

Pada saat mengarahkan heli kopter yang sedang taxi marsheiler mengambil posisi aga disebelah kanan, dalam pandangan penuh dari plilot helicopter dan pada jarak yang aman sekurang-kurangnya 40 m dari helicopter.

Posisi ini digunakan pada kegiatan siang hari, sedangkan pada malam hari dapat menggunakan tambahan lampu senter warna merah, marsheiler tidak pernah berdiri didepan helicopter

2. Matikan mesin atau hentikan baling-baling (cut engine)/stop rotor.

Isyarat matikan mesin/cut engine

Salah satu lengan diangkat setinggi bahu dengan telapak tangan menghadap kebawah tarik lengan tersebut melintang leher dengan suatu gerakan seperti memotong tenggorokan.

Jika helicopter menggunakan 2 mesin ganda (multi engine rotor) untuk mematikan mesin yang lain lakukan isyarat yang sama dengan menggunakan tangan yang lain. hal ini dapat dilakukan pada siang hari sedangkan pada malam hari dapat menggunakan alat tambahan lampu senter merah.

3. Isyarat negative

Salah satu tangan diangkat dengan ibu jari menujuk kebawah

Digunakan untuk kegiatan siang hari dan malam hari.(untuk malam hari dengan tambahan lampu senter merah)

4. Arah pendaratan helicopter

Mengarakan helicopter untuk mendarat

Pada siang hari :

a. Marsheiler berdiri dengan kedua lengannya diangkat tegak lurus diatas kepalanya dan menghadap ke arah titik pendaratan helicopter.

b. Kedua lengannya diturunkan berulang-ulang dari posisi vertical ke posisi horizontal, berhenti pada posisi horizontalPada malam hari sama dengan isyarat pada siang hari dengan tambahan lampu senter merah.

5. Tinggal landas

Pada siang hari :

a. Kedua lengan direntangkan horizontal kesamping diangkat keatas dengan telapak tangan menghadap ke atas.

b. Kecepatan gerakan mengisyaratkan rate of ascent dari helicopter.

6. Assume guidance

Isyarat assume guidance

Marsheiler mengangkat kedua tangannya kepala dengan suatu posisi tegak lurus, telapak tangn menghadap ke depan digunakan untuk kegiatan siang hari dan malam hari(untuk malam hari dengan tambahan lampu senter merah)

7. Isyarat hover

Pada siang hari kedua lengan direntangkan horizontal kesamping kiri dan kanan, telapak tangan menghadap kebawah.(malam hari tambahkan lampu senter merah)

8. Isyarat bergerak kedepan (move ahead)

Rentangkan kedua lengan sedikit dari samping badan, telapak tangan menghadap kebelakang, dan diulangi gerakan tersebut kearah atas dan belakang (dari ketinggian bahu).isyarat ini digunakan untuk menunjukan jarak yang pendek.Digunalan untuk kegiatan siang hari dan malam hari dengan tambahan lampu senter merah

9. Bergerak kebelakang(move Rearward)

Isyarat bergerak kebelakang(move rearward)

Tempatkan kedua lengan disamping badan, telapak tangan menghadap ke depan.Ayun kedua lengan kedepan dan kearah atas berulang-ulang, setinggi bahu.kegiatan ini dugunakan untuk siang hari dan malam hari dengan tambahan lampu senter merah

10. Bergerak kebawah (move downward)

Isyarat bergerak kebawah (move downward)

Pada siang hari :

Kedua lengan direntangkan horizontal kesamping kiri dan kanan diayunkan lurus kebawah, dengan telapak tangan diputar ke arah bawah.kecepatan gerakan menunjukan rate of descent (malam hari dengan tambahan lampu senter merah)

11.Titik putar (spot Turn)

Isyarat spot turn

Gerakan tangan ke arah atas dan belakang dari satu posisi horizontal, untuk menunjukkan arah dari gerakan ekor helicopter.Tunjuk dengan tangan yang lain pusat dari titik putar (center of spot turn). Marsheler harus menjaga pandangan dalam penuh dari pilot helicopter.Kegiatan ini dilakukan untuk siang hari dan malam hari (malam hari tambahan dengan senter merah).

12. Bergerak kekiri (move to left)

Isyarat bergerak ke kiri (move to left)

Pada siang hari :

Lengan kanan di rentangkan horizontal ke samping kanan kea rah gerakan helicopter dan lengan kiri diayunkan keatas kepala pada arah yang sama, dalam satu gerakan berulang.Kedua telapak tangan menghadap ke atas.(malam hari dengan tambahan lampu senter merah)

13. Gerakan ke kanan(move to right)

Isyarat bergerak ke kanan(move to right)

Pada siang hari :

Lengan kiri di rentangkan horizontal kesamping kiri ke arah yang sama dengan gerakan helicopter dan lengan kanan di ayunkan lurus di atas kepala pada arah yang sama dalam suatu gerakan berulang.Kedua telapak tangan menghadap ke atas.(malam hari dengan tambahan lampu senter merah)

PELAJARAN IIITEHNIK HELI RAPPELING

SASARAN PELAJARAN

Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu :

1. Mendefenisikan Jump Master

2. Mendefenisikan VCP(Visual Communication Person)

. Menjelaskan tugas Jumping Master

. Latihan kering Heli rappelling & Heli Water jump

. Melakukan heli rappelling & Heli water Jump

Personel :1. Jumping master adalah seseorang yang bertanggung jawab memasang alat (rappelling device)dan selalu bekerja sama dengan pilot guna memerintahkan personel rappelling untuk keluar / loncat dari helicopter.

2. VSP adalah orang yang memberikan informasi kepada pilot yang sedang mengendalikan helicopter melalui alat komunikasi (VHF/AM ground to air )pada frekuensi 121.3 khz atau frekuensi yang di sepakati oleh pilot.

3. Rappeler adalah personel yang melakukan rappelling

4. Belayer adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keselamatan rappeler, belayer akan menarik tali yang di gunakan untuk rappelling jika diketahui rappeler tidak dapat mengontrol dirinya sendiri.Karena fungsi sebagai pengaman maka belayer harus selalu berkonsentrasi penuh terhadap kegiatan yang sedang dilakukannya.

Peralatan : Tali kermantel

Descender Figure Of Eight

Sit Harnes

Carabiner

Sarung tangan

Helm

Kacamata

Alat komunikasi

Prosedur Tetap Latihan Rappeling dai Helikopter.

1. Persiapan

Koordinasikan dengan pilot yang akan menerbangkan heli untuk rappelling:

a. Jumlah peserta

b. Sorti

c. Penjelasan mengenai keselamatan

d. Minta saran tempat yang digunakan untuk mengikat

e. Berapa sorti akan dilaksanakan

f. Pastikan kegiatan dilaksanakan naik-turun ditempat atau akan circle dulu.

g. Tentukan dimana rappeler akan diturunkan

Latihan kering latihan ditempat yang dikondisikan sebagai helicopter.

Latihan kering di helicopter cara masuk ke heli dan cara keluar saat akan rappelling.

Koordinator pelaksana malakukan briefing kepada rappeler, jumping master, belayer, untuk menekankan masalah keselamatan dan terutama belayer untuk selalu konsentrasi terhadap rappeler yang melakukan kegiatan.

VCP berkoordinasi dengan pilot untuk penentuan frekuensi yang dipergunakan.2. Menentukan personel pelaksana dibagian :

a. 1 orang VCP

b. 1 orang jumping master

c. 1 orang belayer

d. 1 orang penyiapan pergantian personel

e. 1 orang coordinator.3. Jumping master bertugas memasang tali, anchor point harus berkordinasi dengan awak heli, karena yang paling tahu kondisi heli adalah awak hei sendiri.4. Jumping master memberikan briefing ke para rapeler dan melakukan latihan basah di heli sebelum airborn.5. Saat helicopter sudah menurunkan tali sebagai tanda akan dimulainya kegiatan kegiatan rappleing belayer harus sudah siap untuk mengambil tali.6. Belayer harus selalu konsentrasi terhadap rappeler yang sedang tergantung di tali.7. Untuk melepaskan tali dapat meminta rappeler untuk lari mundur dan belayer memegang tali agar tidak tertarik oleh rappeler atau berusaha membuka screw carabiner dan melepasnya.

8. Rappeler tidak boleh beraksi saat melakukan rappling contoh (melakukan say hello kepada orang yang dibawah).9. Rappeler dilarang mengerem dengan mendadak karena akan menggoncang heli.10. Bila terlihat rappler tidak mengendalikan laju dirinya maka belayer segera menarik tali untuk menghindari cidera bagi rappeler.11. Petugas kesehatan yang siap dilokasi kegiatan dan sekaligus ambulannya (pada giat latihan).12. Akhir kegiatan adakan evaluasi terhadap semua personel yang terlibat kemungkinan adanya perbaikan pada pelaksanaan mendatang.

Latihan keringLatihan kering adalah prosedur dalam menyiapkan rappeler yang akan melakukan hei rappelling, hal penting untuk dilakukan mengingat rappelling dari heli akan mendapat tekanan akibat dari bunyi mesin dan tiupan angin dari propeller yang cukup kencang

Latihan kering ini adalah berlatih mengkondisikan keadaan heli, bagaimana saat entry, memasang rappelling devices, pengaman sebelum turun dan metode keluar.Tahapan ini harus dilakukan sesuai dengan yang akan dikerjakan saat melakukan rappelling dari heli.

Prosedur Tetap Latihan Water Jump dari Helikopter.

PersiapanKoordinasikan dengan pilot yang akan menerbangkan heli untuk Water Jump:

a. Jumlah peserta

b. Sorti

c. Penjelasan mengenai keselamatan

d. Minta saran tempat yang digunakan untuk mengikat

e. Berapa sorti akan dilaksanakan

f. Pastikan kegiatan dilaksanakan naik-turun ditempat atau akan circle dulu.

g. Tentukan dimana rescuer yang akan diterjunkan dari helicopter

Latihan kering di helicopter cara masuk ke heli dan cara keluar saat akan water jump.

Koordinator pelaksana malakukan briefing kepada rescuer , jumping master, instruktur yang memback up di rubber boat , untuk menekankan masalah keselamatan dan terutama instruktur yang memback up di rubber boat . VCP berkoordinasi dengan pilot untuk penentuan frekuensi yang dipergunakan.h. Menentukan personel pelaksana dibagian :

a. 1 orang VCP

b. 1 orang jumping master

c. 2 orang instruktur yang memback up di rubber boat

f. 1 orang penyiapan pergantian personel

g. 1 orang coordinator.i. Jumping master bertugas memberikan pengarahan saat akan masuk ke helicopter, keluar dari helicopter, dan persiapan water jump serta aba-aba terjun dari jump master.j. Petugas kesehatan yang siap dilokasi kegiatan dan sekaligus ambulannya(pada giat latihan).k. Akhir kegiatan adakan evaluasi terhadap semua personel yang terlibat kemungkinan adanya perbaikan pada pelaksanaan mendatang.

Latihan kering

Latihan kering adalah prosedur dalam menyiapkan rescuer yang akan melakukan heli water jump, hal ini penting untuk dilakukan mengingat water jump dari heli akan mendapat tekanan akibat dari bunyi mesin dan tiupan angin dari propeller yang cukup kencang

Latihan kering ini adalah berlatih mengkondisikan keadaan heli, bagaimana saat entry, keluar dari heli, persiapan water jump, serta aba-aba dari jump master saat akan terjun water jump. Tahapan ini harus dilakukan sesuai dengan yang akan dikerjakan saat melakukan water jump dari helicopter.

50 M

SPESIFIKASI BEBERAPA JENIS HELIKOPTER

MOVE UPWARD