Materi Elektronika Dasar Dan Rangkaian Catu Daya
-
Upload
juniorthecitizens -
Category
Documents
-
view
253 -
download
19
description
Transcript of Materi Elektronika Dasar Dan Rangkaian Catu Daya
MATERI ELEKTRONIKA DASAR DAN RANGKAIAN CATU DAYA
DISUSUSUN OLEH: PETRUS JOMAN,SST
MATERI
1. KOMPONEN ELEKTRONIKA, FUNGSI DAN KARAKTERISTIKNYA
1. KOMPONEN FILTER FUNGSI SERTA APLIKASI DALAM RANGKAIAN CATU DAYA
2. RANGKAIAN CATU DAYA SETENGAH GELOMBANG, GELOMBANG PENUH, CARA KERJA DAN TIMING DIAGRAM
TUJUAN: SETELAH SELESAI PELATIHAN PESERTA
PELATIHAN MAMPU MEMAHAMI JENIS-JENIS KOMPONEN ELEKTRONIKA DASAR, FUNGSI, DAN CARA KERJA RANGKAIAN CATU DAYA SERTA MERAKITNYA DENGAN BENAR
ALAT : OSCILOSCOPE AVO METER TOOLKIT SOLDERBAHAN: KOMPONEN TIMAH PCB TRAFO
Atomsilicon
AtomTrivalensi
hole
Atomsilicon
Atomsilicon
Atomsilicon
VCE
+VccICRL
C
E
BRB
IB
VBO
VEBI
IE
VBO
BEBANSUMBER
AC
TRAFO
filter
KOMPONEN DASAR DAN SYMBOLNAMA KOMPONEN
RESISTOR
CAPASITOR, INDUKTOR
GROUND, CHASIS
OSCILATOR
FUSE, SUMBER DC
BATERAY, ACCU
SPEAKER, MICROPHONE
NAMA KOMPONEN
DC
SEMIKONDUKTOR (DIODA)
• Dioda berasal dari bahasa yunani yaitu: di artinya: dua (2) dan Oda artinya elektroda. Jadi dioda sama dengan elektroda yang mempunyai dua kutup yaitu: kutup positip (anoda) dan kutup negatip (Katoda).
Pada komponen listrik dioda disebut komponen semi konduktor. karena berfungsi sebagai: penghantar (konduktor) dan penghalang atau penyekat (isolator). Tetapi dioda bukan sebagai penghantar maupun penyekat yang baik.
Bahan dasar dioda adalah silicon dan germanium. Penambahan atom-atom impuritas pada suatu kristal untuk menambah jumlah electron bebas maupun hole disebut doping.
Semi Konduktor terdiri dari
1. Semikonduktor Tipe n Semikonduktor type(n) merupakan semikonduktor
kelebihan elektron (mempunyai elektron valensi) seperti gambar disamping bagian atas. Proses penambahan atom-atom impuiritas pada suatu kristal untuk menambah jumlah electron bebas maupun hole disebut doping seperti pada gambar disamping bagian bawah.
Atomsilicon
Atompentavalen
Kelebihanelectron
electron
Atomsilicon
Atomsilicon
Atomsilicon
Jalurkonduksi
Jalurvalensi
Energi
Atomsilicon
AtomTrivalensi
hole
Atomsilicon
Atomsilicon
Atomsilicon Jalur konduksi
Jalur valensi
Energi electron
hole
2.2. Semikonduktor Tipe PSemikonduktor Tipe P Semikonduktor type (P) merupakan Semikonduktor type (P) merupakan
semikonduktor kelebihan hole. (atom semikonduktor kelebihan hole. (atom trivalensi). Seperti gambar brikuttrivalensi). Seperti gambar brikut
3. Dioda Tanpa Bias (Unibiased)
• Dioda tapa bias adalah dioda yang belum di beri ransangan (stimulus) dari luar atau sumber energi (tegangan) sehingga jumlah tipe-p dan tipe-n sama banyak seperti pada gambar disamping: gambar bagian atas belum difusi dan gambar bagian bawah setelah difusi
P n
P n
Lapisan kosong/tipis(depletion layer)
Proses difusi sebelum dihubung dengan sumber tegangan dan setelah dihubung dengan sumber tegangan seperti pada gambar berikut
0 Volt Volt
4. Arus konvensional dan Arus listrik
• Arus konvensional dan arah arus listrik. arah arus konvensional mengalir dari kutup Positif ke kutup negatif dengan loop tertutup. Sedangkan arah arus electron mengalir dari kutup negatif ke kutup positif dengan loop tertutup.
5 Karakteristik Dioda,simbol dioda, bias maju dan bias
mundur
Vd
Id
Kat
oda
Ano
da
Karakteristik dioda bias maju dan bias mundur
• PIV ( pick inverse voltage)• Knee voltage: tegangan lutut• Vd: tegangan dioda• Id: arus dioda• Vr: tegangan reverse sudah jenu
atau dioada tidak mampu menahan disipasi panas
• Piv: piak inverse voltage (tegangan tembus)
VdPiv
Riverse bias (Vr)
Id
Knee voltage
Forward bias
6. Transistor
Pemakaian Transistor pada system Tenaga????
• Berfungsi sebagai switching (ON-OFF)
• Bekerja pada daerah jenuh (saturasi, cut-Off)
• Bentuk fisik relatif kecil• Harga relatif murah
Transistor terdiri dari: Transistor PNP dan Transistor
NPN
IbVce
E
C
B
C
P
N
P
E
B
C
VceIb
E
B
C
N
P
N
E
B
Aplikasi transistor pada rangkaian listrik
maupun pada rangkaian elektronika
Cara kerjanya:• Transistor bekerja pada daerah jenuh
(saturasi, cut-off)• Mengatur tegangan basis (tegangan
basis) dapat diatur• Mengatur tahanan pada basisnya
atau tahanan basis transistor (RB)• Mengatur Tahanan beban (RL)• VB = 0. Transistor cut-Off• VB =V1.
+VC C +
IBVCE
-
VB E
CRB
VCE
+VccICRL
C
E
BRB
IB
Persamaan garis beban Transistor: Y = VCE
= VCE.IC.RLJika IC = 0. maka VCE = VCC
Jika VCE = 0. maka IC = VCC/RL
Pulsa trigger dan teganagan output VCE seperti pada gambar berikut
VCE
VCC
V1
VB
t
t t
V1
VB
t
VC C
VC E
7. THYRISTOR
• Thyristor pada dasarnya sama dengan PNPN dioda. karena thyristor mempunyai 4 lapisan (4layer). Seperti pada gambar dibawah. Kemudian bahan dasarnya silicon. Dan symbol thyristor seperti pada gamabar disamping kanan atas dan bawah.
VD
AnodaID
- KAtoda
VD
-
+
++
+ +++++++
++ --
----
-----
-
Karakteristik thyristor
Dari gambar karakteristik thyristor.• VR = Tegangan tembus/batas
tegangan tembus• VBO = Batas tegangan
penyalaan/Tegangan kerja• IH = Arus genggam( holding current).
Atau arus yg terjadi pada saat thyristor konduksi. dimana arus genggam sangat kecil (IH <<) Pada orde MA
VRVD
III
VBOI
IHII
Sifat Thyristor• Pada kwadran I sama seperti dioda. (I
<<<), sampai batas VR• Pada kwadran II (I <<<), sampai batas
VBO• Sampai batas VBO Tegangan menurun
( <<<), dan I ada (mulai naik) sampai >>>• Untuk Thyristor kembali off,turunkan
arus sedikit dibawah IH.• Untuk Thyristor kembali on,perlu
tegangan penyalaan (tegangan kerja).
Dari gambar karakteristik thyristor dapat disimpulkana bahwa:Thyristor mempunyai beberapa sifat yang terdiri dari:
• Tegangan tembus (VR) pada kwadran I.
• Tegangan maju pada kwadran II• Tyristor konduksi pada
kwadran III.
8. UJT
UJTUJT merupakan singkatan dari uni junction Transistor.
UJT:• Mempunyai tiga kaki,
satu Emiter & dua Basis.• Akan konduksi jika VEBI
mencapai VBO• Akan off jika IE turun
dibawah IH
+
VEBI
RB
-
B2
IBE
BI
VBO
VEBI
IE
VBO
UJT dengan Thyrystor
Penurunan tegangan VEBI pada UJT tidak setajam (sedrastis ) dengan thyristor artinya: UJT masih terdapat daerah konduksi untuk tegangan VEBI yang besar dan IEyang kecil..
9. SCR
• SCR: Silikon controlled Rectifier
• Karakteristik SCR=Thyristor• VBO dapat diatur sesuai
dengan IG (arus gate) dari SCR
• IG sebanding dengan VBO
+
IG
anoda
_
katoda
VD
iD
VBO
IHVDVR
VBO1VBO1
VBO3 VBO2 VBO1
VBO1VBO1VBO1
ig1ig3 ig2
Ig1<Ig2<Ig3
10. DIAC
• DIAC: Merupakan suatu komponen yang berkelakuan seperti dua (2) buah Thyristor yang dihubungkan saling bertolak belakang. Seperti pada gambar disamping bagian atas. Dan pada gambar paling bawah merupakan karakteristik DIAC. Diac mempunyai dua (2) tegangan penyalaan yg terdiri dari: +VBO & -VBO
VD
ID_
+
ig
IH VD
IsVBO
11. TRIAC
• Triac merupakan suatu komponen:Yang berkelakuan seperti dua (2) buah SCR yang digabungkan saling bertolak belakangKarakteristiknya = SCR
VD
IG
ID
_+
iD
VBO
IH
t-VBOIg=0
ig2 ig1
o<Ig1<Ig2Ig=0 ig1 ig2
BAB II. RANGKAIAN PADA FILTER CATU DAYA
Macam-macam komponen rangkaian filter pada rangkaian catu daya
• Rangkaian filter diperlukan pada rangkaian elektronika Karena dapat mengurangi factor ripple yang terjadi pada suatu rangkaian penyearah (rectifier). Komponennya terdiri dari:
• Kapasitor dihubungkan parallel pada terminal keluaran (Output) pada rangkaian penyearah (rectifier)
• Inductor dihubung seri pada rangkaian rectifier (setengah gelombang)
2.1. Kapasitor (capasitor) sebagai filter
• Penggunaan kapasitor pada rangkaian penyearah sebagai filter untuk memperkecil faktor riplle
• Dari gambar di samping bagian atas maka keluaran (output) gelombang dari rangkaian penyearah seperti pada gambar bagian bawah
• Dari Gambar bagian bawah maka:• Pada saat/keadaan 0<t<T/2. Dioda konduksi dan
{C} terisi muatan (charge)• Pada saat/keadaan T/2<t<T. {C} akan
membuang muatan (discharge)• Tegangan pada pada C tidak dapat berubah
dengan tiba-tiba. Merupakan sifat kapasitor (capasitor). VO(t) =VC (t)
VO(t)vs(t) C RL
vo(t)
TT/2 t
2.2. Induktor sebagai filter
• Penggunaan induktor sebagai filter pada rangkaian catu daya fungsinya = kapasitor tetapi pengaruh sinyal keluaran rangkaian catu daya berbeda seperti pada gambar disamping bagian bawah
• Pada saat: 0<t<T/2. terjadi penyimpanan energi elektromagnetik pada Induktor (L).
• Pada saat T/2<t<T. terjadi pembuangan energi elektromagnetik pada Induktor (L).
• Arus (I) pada Induktor (L) tdk dapat berubah dengan tiba-tiba dengan pers: Vs(t)= Vo(t)
i n d u kto r(L )VS (t)
V0(t)R L
vo(t)
TT/2
Capasitor and inductor• Output voltage on the RL is positive half wave of the sinus wave• If the output voltage on the RL is measured by Voltmeter dc,so the
voltage is Vac-Vpeak / ∏ ( Vac= 0,45 Vrms)• Dropping on the d1 are:
– Dropping voltage on the d1= 0,5 volt-0,8 volt for silicon– Dropping voltage on the d1= 0,1 volt-0,3 volt for germanium
• Dc voltage on the capasitor {C} = Peak voltage (Vpeak)• Dc voltage on the RL is dc voltage have riplle factor is 50 Hz• If the Rating of the riple factor high if capacity of the capasitor low• In the practicum capacity of the C=8000 µf for output current 1A
(ampere)
2.3. Induktor (L) & Capasitor (C) sebagai filter
• Kapasitor dan inductor dapat digunakan bersama sebagai filter pada rangkaian catu daya
Penggunaan inductor (L) dan kapasitor © sebagai filter mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan penggunaan inductor (L) atau kapasitor © saja pada suatu rangkain elektronika atau catu daya. Karena: Tegangan dc yg dihasilkan semakin mendekati searah atau factor ripple nya semakin kecil.
VS(t) VO(t)C
LRL
vo(t)
TT/2
BAB III. RANGKAIAN PENYEARAH (RECTIFIER)
Rangkaian penyearah ter diri dari:• Rangkaian penyearah setengah gelombang
( half wafe rectifier)• Rangkaian penyearah gelombang penuh
( full wafe rectifier)– Dengan dua buah (2) dioda– Dengan empat (4) buah dioda atau
dikenal dengan system jembantan.
3.1. Penyearah setengah gelombang (half wafe rectifier)
• Rangkaian penyearah setengah gelombang komponen penyearahnya terdiri dari satu buah dioda dan sinyal keluaran (output signal) seperti pada gambar disamping bagian bawah
Beb
an
DiodaSumber AC
+a
-a
3.2. Rectifier circuit full wave
• Rangkaian penyearah gelombang penuh terdiri dari:rangkaian penyearah gelombang penuh dengan dua buah diodadan sinyal keluaran seperti pada gambar disamping
cara kerja rangkaian:Dengan asumsi:• Pada saat (a) fasa positip (+) maka (b) fasa negatip
(-), d1 konduksi dan d2 non konduksi• Pada saat (b) fasa positip (+) maka (a) fasa negatip
(-), d2 konduksi dan d1 non konduksi• Maka tegangan keluaran seperti pada gambar• Dari no: 1,2,3 diatas adalah tanpa menggunakan
Capasitor {C} sebagai filter.
CT
Dioda 1
Sumber AC
Dioda 1
Beba
n
DARI RANGKAIAN PENYEARAH GLB PENUH (TIMING DIAGRAM)
• Tegangan pada RL, Vdc=2Vpeak/∏ atau Vdc=0,9, Vrms.
• Tegangan pada C, Vdc= Vpeak
• Tegangan pada RL,Vdc dengan ripple 100 Hz. Riple akan bertambah jika nilai C=4000 µf untuk arus 1A.
a+ (a+, d1,(c+Rl), b-
b+ (b+, d2,(c+Rl), a-
(a+b)
t
t
t
Rangkaian penyearah system jembatan
• Rangkaian penyearah system jembatan terdiri dari empat (4) buah dioda dan sinyal keluaran seperti pada gambar disamping bagian bawah
Be
ba
n
C
D4
D2D1
D3
su
mb
er
AC
b
a
CARA KERJA RANGKAIAN DAN TIMING DIAGRAM
• Cara kerja dan timing diagramrangkaian:
• Pada saat a positip (a+) thdp b arus akan mengalir melalui: a ke D2, beban, D3, -b
• Pada saat b positip (b+) thdp a arus akan mengalir melalui: b ke D4, beban, D1,-a
• Arus melalui beban adalah: glb, penuh sebesar; Vo=2Vpeak / ∏ atau Vo= 0,9 Vrms
Be
ba
n
C
D4
D2D1
D3
su
mb
er
AC
b
a
a+ (a+, d2,Rl, d3, -b
b+ (b+, d4,Rl, d1, -a
(a+b)
t
t
t