MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

24
debat bahasa indonesia 1. 1. Kosa kata bahasa asing masuk kedalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Pro Saya setuju bahwa kosa kata bahasa asing masuk kedalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun  bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adany a kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosa kata asing yang kemudian dibakukan menjadi bahasa Indonesia . Hal tersebut membuktikan bahwa ketergantungan bahasa Indonesia terhadap bahasa asing menjadikan bukti bahwa bahasa Indonesia sulit untuk  berinteraksi antar bahasa tanpa bantuan kosa kata asing. engan masukny a kosa kata bahasa asing kedalam bahasa Indonesia semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan  baik sehingga proses trans!er ilmu pengetahuan berjalan dengan "epat. Bahasa Indonesia tidak berdaya untuk berinteraksi antar bahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata #itamin, yang diserap dari kosa kata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum tentu para pelaku bahasa mengerti . $amun dengan adanya kosa kata serapan dari bahasa asing hal tersebut mempermudah kita dalam pela!alan, pemahaman sekaligus menjadikan interaksi antar bahasa menjadi lebih mudah. %an pa bantuan bahasa asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensinya dalam interaksi antar bahasa. Banyak kosa kata serapan dari bahasa asing sehingga peran  bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang y ang lebih !amiliar dengan kosa kata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Sehingga saya tetap setuju  bahwa kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam bahasa Indo nesia membuktikan ketidakberdayaan bahsa Indonesia dalan interaksi antar bahasa. Kontra Saya tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam penggunaan  bahasa Indonesia disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar  bahasa. Kosa kata bahasa asing masuk kedalam bahasa Indonesia hany a digunakan sebagai  persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mud ah di!ahami. $amun pada intinya dalam

description

MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

Transcript of MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 1/24

debat bahasa indonesia

1.  1. Kosa kata bahasa asing masuk kedalam penggunaan bahasa Indonesia karena

ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa.

Pro

Saya setuju bahwa kosa kata bahasa asing masuk kedalam penggunaan bahasa

Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Bahasa

Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun

 bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak

atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa

Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosa kata asing yang kemudian dibakukan

menjadi bahasa Indonesia . Hal tersebut membuktikan bahwa ketergantungan bahasa

Indonesia terhadap bahasa asing menjadikan bukti bahwa bahasa Indonesia sulit untuk

 berinteraksi antar bahasa tanpa bantuan kosa kata asing. engan masuknya kosa kata bahasa

asing kedalam bahasa Indonesia semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan

 baik sehingga proses trans!er ilmu pengetahuan berjalan dengan "epat. Bahasa Indonesia

tidak berdaya untuk berinteraksi antar bahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata #itamin,

yang diserap dari kosa kata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum

tentu para pelaku bahasa mengerti . $amun dengan adanya kosa kata serapan dari bahasa

asing hal tersebut mempermudah kita dalam pela!alan, pemahaman sekaligus menjadikan

interaksi antar bahasa menjadi lebih mudah. %anpa bantuan bahasa asing yang masuk

kedalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensinya

dalam interaksi antar bahasa. Banyak kosa kata serapan dari bahasa asing sehingga peran

 bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang yang lebih !amiliar dengan kosa kata

serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Sehingga saya tetap setuju

 bahwa kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia membuktikan

ketidakberdayaan bahsa Indonesia dalan interaksi antar bahasa.

Kontra

Saya tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam penggunaan

 bahasa Indonesia disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar 

 bahasa. Kosa kata bahasa asing masuk kedalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai

 persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah di!ahami. $amun pada intinya dalam

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 2/24

 bahasa Indonesia itu sendiri, telah ada kosa kata yang berkaitan dengan kosa kata asing

tersebut. &isalnya kata sna"k yang lebih sering kita dengar dikalangan masyarakat. alam

 bahasa Indonesia sna"k berarti makanan ringan. Sehingga masuknya kosa kata asing hanya

sebagai #ariasi kata bagi sebagian kalangan. Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi

antar bahasa karena memiliki banyak #ariasi kosa kata. Kosa kata bahasa asing hanya

digunakan dan dimengerti bagi kalangan tertentu saja. $amun bahasa Indonesia dimengerti

dan digunakan dihampir semua kalangan. Itu artinya meskipun banyak kosa kata bahasa

asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa Indonesia lebih tinggi

dibandingkan dengan kosa kata bahasa asing yang telah dibakukan maupun yang belum

dibakukan kedalam bahasa Indonesia. bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa

lain tanpa bantuan dari kosa kata bahasa asing dan masuknya kosa kata bahasa asing bukan

disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa namun

lebih kepada masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat

 jika menggunakan kosa kata bahasa asing. Sehingga saya tetap tidak setuju jika kosa kata

 bahasa asing yang masuk kedalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan

 bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa.

 $etral

Saya sebagai pihak netral menganggap bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi

antar bahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan

kosa kata bahasa asing. 'pabila sesorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan

seperti pada kata atom, #itamin, unit dsb., tentunya ini bukan merupakan masalah karena

 bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. 'kan tetapi, apabila

 pengguna bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, ini menjadi

suatu an"aman terhadap bahasa kita ter"inta ini. penggunaan kosakata asing dalam bahasa

Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negati! karena terselip hal positi!, yakni

dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di dalamnya

terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan bahasa

Indonesianya.

 $amun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia se"ara intensi!

agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosakata dari bahasa asing

sehingga diharapkan kelak tidak lagi terdapat wa"ana bahwa kosakata bahasa asing lebih

akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia

sendiri.

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 3/24

(. Penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah men"erminkan kualitas keilmuan

 penulisnya

Pro

Saya setuju bahwa penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah men"erminkan kualitas

keilmuan penulisnya. Kualitas keilmuan didukung oleh pemakaian bahasa dalam tulisan

ilmiah yang ber#ariati!. Penggunaan bahasa asing mempunyai sumbangan yang tidak ke"il

terhadap kualitas tulisan ilmiah. )rang mampu berbahasa asing pasti membutuhkan

 pengorbanan yang luar biasa sehingga dia menjadi orang yang berbeda dari kebanyakan

lainnya. Penggunaan bahasa asing merupakan pemakaian bahasa yang men"erminkan si!at

keilmuan dan menjadi ungkapan yang tepat bagi kerumitan pemikiran dalam karya ilmiah.

ari pemakaian bahasa asing bukan saja ter"ermin sikap ilmiah, melainkan juga kehati-

hatian, ke"endekiaan, ke"ermatan, kebijaksanaan, dan ke"erdasan dari penulisnya.

Penggunaan bahasa asing yang digunakan dalam penulisan tulisan ilmiah dapat ber!ungsi

sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan !akta, konsep, prinsip, teori atau

gabungan dari keempatnya, bahasa asing dapat menjadi media yang e!ekti! untuk komunikasi

ilmiah, baik se"ara tertulis maupun lisan. Kualitas keilmuan seseorang dapat dilihat dari

 penggunaan bahasa yang digunakan semakin banyak ilmu yang dimiliki, bahasa yang

digunakan pasti akan berbeda dengan orang yang berpendidikan rendah yang mempunyai

sedikit ilmu. Penggunaan bahasa asing menunjukkan bahwa penulis tulisan ilmiah memiliki

wawasan yang luas tidak terpaku pada bahasa Indonesia saja. engan menggunakan bahasaasing seseorang dapat dikatakan memilki ilmu yang lebih dibandingkan mereka yang menulis

tulisan ilmiah dengan bahasa Indonesia. Kualitas keilmuan penulis tulisan ilmiah ditentukan

 baik buruknya berdasarkan tulisan yang dibuat karena apa yang ditulis merupakan "erminan

dari kualitas ilmu yang dimiliki. *adi saya tetap setuju bahwa penggunaan bahasa asing dalam

tulisan ilmiah menrupakan "erminan

Kontra

Saya tidak setuju jika penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah men"erminkan kualitas

keilmuan penulisnya. Karena belum tentu penggunaan bahasa asing benar-benar pemikiran

murni penulis. Banyak tulisan ilmiah yang mengutip dari berbagai sumber. Kualitas keilmuan

 penulis tulisan ilmiah lebih dipengaruhi pada bagaimana dia menggunakan kalimat-kalimat

e!ekti! yang berbobot dimana kalimat tersebut sesuai dengan materi yang dibahas.

Penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah hanya sebagai nilai tambah karena membuat

tulisan ilmiah tidak kaku. $amun tidak dapat menentukan apakah orang tersebut pintar atau

 bodoh. Karena kualitas keilmuan seseorang adalah relati!. &asing-masing orang memiliki

ke"erdasan dan kemampuan yang berbeda. 'da orang yang pandai pada salah satu bidang

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 4/24

tertentu namun tidak pada bidang yang lainnya, apakah kita dapat menyimpulkan bahwa

orang tersebut bodoh+ %idak, maka dari itu kita harus tahu bahwa kualitas ilmu seseorang

tidak ditentukan oleh satu !a"tor namun ada banyak !a"tor yang mempengaruhi kualitas

keilmuan seseorang. *adi jika seorang penulis tulisan ilmiah menggunakan bahasa asing

namun kalimat yang digunakan tidak dapat dimengerti bahkan menjadikan tulisan tersebut

menjadi salah karena penempatan bahasa asing yang tidak sesuai tempat, maka bukan

men"erminkan seorang penulis yang berkualitas justru malah sebaliknya. Penggunaan bahasa

asing tidak mempunyai pengaruh yang besar bagi tulisan ilmiah karena bagaimanapun yang

 paling menetukan adalah isi dari keseluruhan tulisan ilmiah. *adi saya tetap tidak setuju jika

 penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah merupakan "erminan kualitas keilmuan

 penulisnya.

. Permainan elektronik menyebabkan anak memiliki kemahiran berbahasa yang rendah

Pro

Saya setuju bahwa permainan elektronik menyebabkan anak memiliki kemahiran berbahasa

yang rendah. Karena anak "enderung lebih suka bermain. Hal lain yang tidak kalah

mengkhawatirkan adalah permainan elektronik ini menyita waktu dan dapat membuat anak 

ke"anduan. jika ini terjadi, dampak terhadap rendahnya ketrampilan sosial akan semakin

 besar. Permainan elektronik juga memungkinkan terjadinya toleransi dosis, dimana anak 

membutuhkan waktu yang lebih lama dari seharusnya. imana waktu tersebut bisa diagunakan untuk bersosialisasi sehingga mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. 'nak 

akan "enderung berkembang menjadi orang dewasa yang "enderung indi#idualis, memiliki

interpersonal skill yang rendah, dan kurang peka terhadap orang lain. Hal ini akan

mengurangi kesempatannya untuk dapat sukses dalam kehidupannya kelak. Permainan

elektronik yang tidak mendidik juga akan memberikan e!ek yang sangat !atal bagi kehidupan

anak dimasa mendatang. Ke"enderungan anak menjadi indi#idualis akan semakin

mempersempit kesempatannya untuk bergaul dengan orang sekitar. Ke"anduan permainan

elektronik juga menyebabkan anak lupa diri pada dunia sekitar. Karena tidak biasa bergaul

maka anak akan sulit untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik hal ini disebabkan

mempelajari bahasa membutukan waktu yang lama yang dapat dilatih dengan membiasakan

 berbahasa dengan baik mulai sejak dini. *ika dari awal anak tidak dibekali dengan

kemampuan berbahasa yang baik maka pada akhirnya kemampuan diri untuk bergaul pasti

akan sulit. Permainan elektronik seperti playstation yang hanya mengandalkan kemampuan

ke"epatan dan ketelitian tidak akan memberi anak pemahaman tentang bagaimana berbahasa

dengan sesame teman, dengan orang yang lebih tua, sehingga hal in menyebabkan anak 

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 5/24

memiliki kemampuan berbahasa yang rendah. *adi saya tetap setuju bahwa permainan

elktronik menyebabkan anak memiliki kemampuan berbahasa yang rendah.

Kontra

Saya tidak setuju jika permainan elektronik menyebabkan anak memiliki kemampuan

 berbahasa yang rendah. Karena tidak semua permainan elektronik mempunyai dampak 

negati#e bagi anak. Banyak permainan elektronik yang di desain untuk memenuhi kebutuhan

anak belajar se"ara modern dan tidak membosankan sehingga anak tetap dapat bermain

namun juga sekaligus belajar. Banyak Permainan elektronik yang dilengkapi per"akapan dan

aplikasi yang menunjang anak lebih peka terhadap situasi. ari permainan elektronik, anak 

 belajar mengenal bahasa tidak hanya dari lingkungan sekitar namun juga mendapat kosa kata

lebih ber#ariasi dari permainan elektronik. 'nak lebih mudah memahami bahasa jika

diaplikasikan pada permainan elektronik dibandingkan dengan mendengarkan pembelajaran

dari orang lain. /ingkungan yang tidak baik justru akan memberi ke"enderungan anak 

 berbahasa buruk. engan permainan elektronik bahasa yang disampaikan jauh lebih

sistematis dan sopan dibandingkan bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang tidak 

sepenuhnya memberi dampak positi! bagi anak. Penerapan permainan elektronik yang tepat

guna akan menimbulkan dampak yang sangat baik bagi anak, bukan hanya pandai dalam

 berbahasa namun juga dalam mengatasi situasi yang terjadi sehingga menjadikan otak kiri

dan kanan ber!ikir se"ara seimbang. *adi saya tetap tidak setuju jika penggunaan permainan

elektronik menyebabkan anak memiliki kemahiran berbahasa yang rendah.

0. Pidato pejabat $egara Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, harus

menggunakan bahasa Indonesia.

Pro

Saya setuju jika pidato pejabat $egara Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri

harus menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini juga sesuai dengan (02(334 yang memuat

 berbagai ketentuan yang mewajibkan penggunaan bahasa Indonesia, salah satunya

sebagaimana dimuat dalam Pasal (5 yang menyatakan, ”Bahasa Indonesia wajib digunakan

dalam pidato resmi Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang 

disampaikan di dalam atau di luar negeri”. Sementara itu, Pasal ( (02(334

menyatakan, ”(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang bersifat nasional 

atau forum yang bersifat internasional di Indonesia (!) Bahasa Indonesia dapat digunakan

dalam forum yang bersifat internasional di luar negeri”. engan mewajibkan pejabat $egara

 berpidato dengan bahasa Indonesia maka akan menimbulkan ke"intaan yang mendalam

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 6/24

terhadap bahasa Indonesia. Selain itu penggunaan bahasa Indonesia dalam !orum

internasional juga sebagai ajang untuk menduniakan bahasa Indonesia di kan"ah

internasional. Begitu pula jika digunakan untuk berpidato di !orum dalam negeri maka akan

mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Pejabat $egara yang menggunakan bahasa

Indonesia dalam berpidato karena telah diatur dalam undang-undang ,hal ini akan

menimbulkan banyak dampak positi! bagi perkembangan bahasa Indonesia itu sendiri.

Pejabat $egara akan segan dan belajar bagaimana berpidato dengan bahasa Indonesia se"ara

 baik dan benar. &aka se"ara tidak langsung mereka melestarikan bahasa Indonesia yang

mulai ditakutkan akan tergerus oleh bahasa asing. Penggunaan bahasa Indonesia dalam

 berpidato di !orum luar negeri juga menunjukkan bahwa bahasa Indonesia mampu bersaing

dengan bahasa internasional lainnya. Begitu pula saat digunakan di!orum dalam negeri hal

tersebut se"ara tidak langsung akan memberi pembelajaran kepada masyarakat akan bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Sehingga menimbulkan kesadaran di masyarakat akan

 pentingya melestarikan bahasa kita ter"inta yaitu bahasa Indonesia. *adi saya tetap setuju jika

 pidato pejabat $egara Indonesia baik didalam negeri maupun diluar negeri harus

menggunakan bahasa Indonesia.

Kontra

Saya tidak setuju jika pidato pejabat $egara Indonesia diwajibkan untuk berbahasa Indonesia,

 baik didalam negeri maupun diluar negeri, harus menggunakan bahasa Indonesia. Karena

 bahasa Indonesia belum mendunia layaknya bahasa Inggris yang telah lebih dahulu menjadi

 bahasa internasional. *ika bahasa Indonesia digunakan di!orum luar negeri maka akan

menghabat penyampaian in!ormasi sehingga komunikasi yang berlangsung menjadi lamban.

*ika pidato pejabat $egara dilakukan dalam !orum dalam negeri dengan keseluruhan harus

menggunakan bahasa Indonesia maka pejabat $egara harus benar-benar berbahasa Indonesia

dengan baik dan benar. Karena akan menjadi masalah yang besar jika pidato tersebut salah

dan didengar oleh seluruh rakyat Indonesia.

Kurikulum Baru Indonesia - Kurikulum 2013

alam beberapa bulan terakhir, harian Kompas memuat tulisan dari mereka yang pro ataupun

kontra terhadap ren"ana implementasi Kurikulum (31. Saya menyampaikan u"apan terima

kasih dan penghargaan yang tinggi atas berbagai pandangan tersebut.

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 7/24

Saya berkesimpulan, mereka yang mempertanyakan Kurikulum (31 adalah karena ada

 perbedaan "ara pandang atau belum memahami se"ara utuh konsep kurikulum berbasis

kompetensi yang menjadi dasar Kurikulum (31. Se"ara !alsa!ati, pendidikan adalah proses

 panjang dan berkelanjutan untuk mentrans!ormasikan peserta didik menjadi manusia yang

sesuai dengan tujuan pen"iptaannya, yaitu berman!aat bagi dirinya, bagi sesama, bagi alam

semesta, beserta segenap isi dan peradabannya.

alam Sisdiknas, menjadi berman!aat itu dirumuskan dalam indikator strategis, seperti

 beriman-bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, "akap, kreati!, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. alam memenuhi kebutuhan

kompetensi abad ke-(1, Sisdiknas juga memberikan arahan yang jelas bahwa tujuan

 pendidikan harus di"apai salah satunya melalui penerapan kurikulum berbasis kompetensi.Kompetensi lulusan program pendidikan harus men"akup tiga kompetensi, yakni sikap,

 pengetahuan, dan keterampilan, sehingga yang dihasilkan adalah manusia seutuhnya. engan

demikian, tujuan pendidikan nasional perlu dijabarkan menjadi himpunan kompetensi dalam

tiga ranah kompetensi 6sikap, pengetahuan, dan keterampilan7. i dalamnya terdapat

sejumlah kompetensi yang harus dimiliki seseorang agar dapat menjadi orang beriman dan

 bertakwa, berilmu, dan seterusnya.

&engingat pendidikan idealnya proses sepanjang hayat, maka lulusan atau keluaran dari

suatu proses pendidikan tertentu harus dipastikan memiliki kompetensi yang diperlukan

untuk melanjutkan pendidikannya se"ara mandiri sehingga esensi tujuan pendidikan ter"apai.

Peren"anaan pembelajaran

alam usaha men"iptakan sistem peren"anaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang baik,

 proses panjang tersebut dibagi beberapa jenjang, berdasarkan perkembangan dan kebutuhan

 peserta didik. Setiap jenjang diran"ang memiliki proses sesuai perkembangan dan kebutuhan

 peserta didik sehingga ketidakseimbangan antara input yang diberikan dan kapasitas

 pemrosesan dapat diminimalkan. Sebagai konsekuensi dari penjenjangan ini, tujuan

 pendidikan harus dibagi-bagi menjadi tujuan antara. Pada dasarnya, kurikulum merupakan

 peren"anaan pembelajaran yang diran"ang berdasarkan tujuan antara di atas. Proses

 peran"angannya diawali dengan menentukan kompetensi lulusan 6standar kompetensi

lulusan7. Hasilnya, kurikulum jenjang satuan pendidikan.

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 8/24

alam teori manajemen, sebagai sistem peren"anaan pembelajaran yang baik, kurikulum

harus men"akup empat hal. Pertama, hasil akhir pendidikan yang harus di"apai peserta didik

6keluaran7, dan dirumuskan sebagai kompetensi lulusan. Kedua, kandungan materi yang

harus diajarkan kepada, dan dipelajari oleh peserta didik 6masukan2standar isi7, dalam usaha

membentuk kompetensi lulusan yang diinginkan. Ketiga, pelaksanaan pembelajaran 6proses,

termasuk metodologi pembelajaran sebagai bagian dari standar proses7 supaya ketiga

kompetensi yang diinginkan terbentuk pada diri peserta didik. Keempat, penilaian kesesuaian

 proses dan keter"apaian tujuan pembelajaran sedini mungkin untuk memastikan bahwa

masukan, proses, dan keluaran tersebut sesuai dengan ren"ana.

engan konsep kurikulum berbasis kompetensi, tak tepat jika ada yang menyampaikan

 bahwa pemerintah salah sasaran saat meren"anakan perubahan kurikulum karena yang perlu

diperbaiki sebenarnya metodologi pembelajaran, bukan kurikulum 6&ohammad 'bduh8en,

9rgensi Kurikulum (319, Kompas (12( dan 9Implementasi Pendidikan9, Kompas :27. Hal

ini menunjukkan belum dipahaminya se"ara utuh bahwa kurikulum berbasis kompetensi

men"akup metodologi pembelajaran. %anpa metodologi pembelajaran yang sesuai, tak akan

terbentuk kompetensi yang diharapkan. Sebagai "ontoh, dalam Kurikulum (31, kompetensi

lulusan dalam ranah keterampilan untuk S dirumuskan sebagai 9memiliki 6melalui

mengamati, menanya, men"oba, mengolah, menyaji, menalar, men"ipta7 kemampuan pikir

dan tindak yang produkti! dan kreati!, dalam ranah konkret dan abstrak, sesuai yangditugaskan kepadanya.9

Kompetensi sema"am ini tak akan ter"apai bila pengertian kurikulum diartikan sempit, tak

termasuk metodologi pembelajaran. Proses pembentukan kompetensi itu sudah dirumuskan

dengan baik melalui kajian para peneliti, dan akhirnya diterima luas sebagai suatu taksonomi.

Pemikiran pengembangan Kurikulum (31 seperti diuraikan di atas dikembangkan atas dasar 

taksonomi-taksonomi yang diterima se"ara luas, kajian KBK (330 dan K%SP (33:, dan

tantangan abad ke-(1 serta penyiapan ;enerasi (30<. engan demikian, tidaklah tepat apa

yang disampaikan =lin riana, 9;awat arurat Pendidikan9 6Kompas, 1021(2(31(7 yang

mengharapkan sebelum Kurikulum (31 disahkan, baiknya dilakukan e#aluasi terhadap

kurikulum sebelumnya.

&engatakan tak ada masalah dengan kurikulum saat ini adalah kurang tepat. Sebagai "ontoh,

hasil pembandingan antara materi %I&SS (311 dan materi kurikulum saat ini, untuk mata

 pelajaran &atematika dan IP', menunjukkan, kurang dari >3 persen materi %I&SS yang

telah diajarkan sampai dengan kelas ?III S&P. Belum lagi rumusan kompetensi yang belum

sesuai tuntutan dan praktik terbaik di dunia, ketidaksesuaian materi mata pelajaran dan

tumpang tindih yang tak diperlukan pada beberapa materi mata pelajaran, ke"epatan

 pembelajaran yang tak selaras antarmata pelajaran, dangkalnya materi, proses, dan penilaian

 pembelajaran, sehingga peserta didik kurang dilatih bernalar dan berpikir.

Kompetensi inti

Kompetensi lulusan jenjang satuan pendidikan pun masih memerlukan ren"ana pendidikan

yang panjang untuk pen"apaiannya. Sekali lagi, teori manajemen mengajarkan, untuk

memudahkan proses peren"anaan dan pengendaliannya, pen"apaian jangka panjang perlu

dibagi-bagi jadi beberapa tahap sesuai jenjang kelas di mana kurikulum tersebut diterapkan.

Sejalan dengan , kompetensi inti ibarat anak tangga yang harus ditapak peserta didik

untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang satuan pendidikan. Kompetensi inti meningkat

seiring meningkatnya usia peserta didik yang dinyatakan dengan meningkatnya kelas.

&elalui kompetensi inti, sebagai anak tangga menuju ke kompetensi lulusan, integrasi

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 9/24

#ertikal antarkompetensi dasar dapat dijamin, dan peningkatan kemampuan peserta dari kelas

ke kelas dapat diren"anakan. Sebagai anak tangga menuju ke kompetensi lulusan

multidimensi, kompetensi inti juga multidimensi. ntuk kemudahan operasionalnya,

kompetensi lulusan pada ranah sikap dipe"ah menjadi dua, yaitu sikap spiritual terkait tujuan

membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan kompetensi sikap sosial terkait

tujuan membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung

 jawab.

Kompetensi inti bukan untuk diajarkan, melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaranmata pelajaran-mata pelajaran yang rele#an. Setiap mata pelajaran harus tunduk pada

kompetensi inti yang telah dirumuskan. engan kata lain, semua mata pelajaran yang

diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut harus berkontribusi terhadap pembentukan

kompetensi inti.

Ibaratnya, kompetensi inti merupakan pengikat kompetensi-kompetensi yang harus

dihasilkan dengan mempelajari setiap mata pelajaran. i sini kompetensi inti berperan

sebagai integrator hori8ontal antarmata pelajaran. engan pengertian ini, kompetensi inti

adalah bebas dari mata pelajaran karena tidak mewakili mata pelajaran tertentu. Kompetensi

inti merupakan kebutuhan kompetensi peserta didik, sedangkan mata pelajaran adalah

 pasokan kompetensi dasar yang akan diserap peserta didik melalui proses pembelajaran yangtepat menjadi kompetensi inti. Bila pengertian kompetensi inti telah dipahami dengan baik,

tentunya tidak akan ada kritikan bahwa Kurikulum (31 adalah salah dengan alasan pada

9Kompetensi Inti Bahasa Indonesia9 tidak terdapat kompetensi yang men"erminkan

kompetensi Bahasa Indonesia karena memang tak ada yang namanya kompetensi inti Bahasa

Indonesia, sebagaimana dipertanyakan '"ep Iwan Saidi, 9Petisi untuk @apres9 6Kompas,

(27.

alam mendukung kompetensi inti, "apaian pembelajaran mata pelajaran diuraikan menjadi

kompetensi dasar-kompetensi dasar yang dikelompokkan menjadi empat. Ini sesuai dengan

rumusan kompetensi inti yang didukungnya, yaitu dalam kelompok kompetensi sikap

spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.

raian kompetensi dasar sedetail ini adalah untuk memastikan "apaian pembelajaran tidak

 berhenti sampai pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan, dan bermuara

 pada sikap. Kompetensi dasar dalam kelompok kompetensi inti sikap bukanlah untuk peserta

didik karena kompetensi ini tidak diajarkan, tidak dihapalkan, tidak diujikan, tapi sebagai

 pegangan bagi pendidik, bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran tersebut ada pesan-pesan

sosial dan spiritual yang terkandung dalam materinya.

'pabila konsep pembentukan kompetensi ini dipahami dapat mengurangi, bahkan

menghilangkan, kegelisahan yang disampaikan / @ilardjo dalam 9Aang Indah dan yang

'bsurd9 6Kompas, ((2(7.

Kedudukan bahasa

raian rumusan kompetensi seperti itu masih belum "ukup untuk dapat digunakan, terutama

saat meran"ang kurikulum S 6jenjang sekolah paling rendah7, tempat peserta didik mulai

diperkenalkan banyak kompetensi untuk dikuasai. Pada saat memulainya pun, peserta didik

S masih belum terlatih berpikir abstrak. alam kondisi seperti inilah, maka terlebih dulu

 perlu dibentuk suatu saluran yang menghubungkan sumber-sumber kompetensi, yang

sebagian besarnya abstrak, kepada peserta didik yang masih mulai belajar berpikir abstrak. i

sini peran bahasa menjadi dominan, yaitu sebagai saluran mengantarkan kandungan materidari semua sumber kompetensi kepada peserta didik.

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 10/24

saha membentuk saluran sempurna 6per!e"t "hannels dalam teknologi komunikasi7 dapat

dilakukan dengan menempatkan bahasa sebagai penghela mata pelajaran-mata pelajaran lain.

engan kata lain, kandungan materi mata pelajaran lain dijadikan sebagai konteks dalam

 penggunaan jenis teks yang sesuai dalam pelajaran Bahasa Indonesia. &elalui pembelajaran

tematik integrati! dan perumusan kompetensi inti, sebagai pengikat semua kompetensi dasar,

 pemaduan ini akan dapat dengan mudah direalisasikan.

engan "ara ini pula, pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dibuat menjadi kontekstual,sesuatu yang hilang pada model pembelajaran Bahasa Indonesia saat ini, sehingga

 pembelajaran Bahasa Indonesia kurang diminati pendidik dan peserta didik. &elalui

 pembelajaran Bahasa Indonesia yang kontekstual, peserta didik sekaligus dilatih menyajikan

 berma"am kompetensi dasar se"ara logis dan sistematis. &engatakan kompetensi dasar

Bahasa Indonesia S, yang memuat penyusunan teks untuk menjelaskan pemahaman peserta

didik, terhadap ilmu pengetahuan alam sebagai mengada-ada 6'"ep Iwan Saidi, 9Petisi untuk

@apres97, sama saja dengan melupakan !ungsi bahasa sebagai pembawa kandungan ilmu

 pengetahuan.

Kurikulum (31 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam intisan

Kurikulum Berbasis Kompetensi 6KBK7 (330, tetapi belum terselesaikan karena desakanuntuk segera mengimplementasikan Kurikulum %ingkat Satuan Pendidikan (33:.

umusannya berdasarkan sudut pandang yang berbeda dengan kurikulum berbasis materi

sehingga sangat dimungkinkan terjadi perbedaan persepsi tentang bagaimana kurikulum

seharusnya diran"ang. Perbedaan ini menyebabkan mun"ulnya berbagai kritik dari yang

terbiasa menggunakan kurikulum berbasis materi. ntuk itu, ada baiknya memahami lebih

dahulu konstruksi kompetensi dalam kurikulum sesuai koridor yang telah digariskan

Sisdiknas sebelum mengkritik.

 "ohammad #uh "endikbud $I 

Setelah memba"a dokumen  kurikulum 2013, mengikuti seminar sosialisasinya di kampus

$*, dan merenung sedalam-dalamnya, maka saya u"apkan, “BismillahC, dan

memberanikan diri untuk menolak  kurikulum (31. &engapa saya sebagai seorang guru

 berani menolak kurikulum baru+ Sebab kurikulum  baru itu tidak menjawab permasalahan

 pendidikan yang ada di bumi Indonesia. Baik dari sisi ilmiah maupun alamiah, kurikulum ini

harus disempurnakan dulu. Kalaupun dipaksakan kurikulum ini baru akan siap di (310, dan

 bukan di (31. Kurikulum itu memang penting, tapi kesiapan guru jauh lebih penting.

Pemerintah berkewajiban melatih guru lebih dulu. 'nda boleh tak setuju dengan saya, dan

 boleh juga sepakat. &ari kita beragumentasi dengan akal sehat.

Rendahnya Kualitas Guru

&asalah rendahnya kualitas guru, seharusnya bukan dijawab dengan pergantian kurikulum

 baru. Semestinya pemerintah menjawabnya dengan pelatihan-pelatihan guru yang mampu

meningkatkan kualitas guru dalam pelatihan kurikulum (33: atau K%SP. Pendidik kita

 banyak yang belum mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pro!esionalitasnya. Bahkan ada

guru P$S di daerah yang sudah puluhan tahun belum mendapatkan pelatihan guru dari

 pemerintah. Itulah !akta yang dapat dilihat dengan kasat mata, tanpa harus melakukan

 penelitian.

endahnya nilai anak-anak Indonesia berdasarkan hasil penelitian %I&SS (311 dan PIS'se"ara internasional belum bisa dijadikan alasan untuk pergantian kurikulum. Sebab

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 11/24

rendahnya nilai itu, karena kita belum memiliki guru-guru yang berkualitas. Kalau saja

 pemerintah  fokus dalam pelatihan guru, nis"aya nilai-nilai itu akan terangkat dengan

sendirinya. Sebab pada dasarnya, anak Indonesia adalah anak-anak yang "erdas. Perlu guru

yang "erdas pula untuk mengajari mereka. ara menga!ar guru itu kun"i perubahannya#

&ungkin kita ingat. Sudah tidak terhitung banyaknya anak didik $rof# %ohanes &urya yang

dimanage  se"ara baik dengan konsep dan juga sistem yang sangat mendukung, berhasil

membawa nama harum bangsa Indonesia di kan"ah Internasional. ;uru mampu melatih

mridnya dengan pelayanan yang terbaik. ;uru mampu bertindak pro!esional karena memangterlatih dan sudah mengikuti berbagai pelatihan.

Kita tentu maklum kurikulum sudah seringkali berubah, namun ternyata tidak meme"ahkan

masalah. &engapa kita tak pernah belajar dari sejarah+ Selalu melakukan hal yang sama, dan

terperosok dalam lubang yang sama+ Kasihan para peserta didik kita. &ereka hanya menjadi

kelin"i per"obaan kaum penguasa. &ereka dijadikan “trial and error”  dari sebuah penelitian

kebijakan yang berbasis Cproyek'. Pantas saja pendidikan menjadi mahal di negeri ini. Si

miskin menjadi sulit mendapatkan pendidikan yang baik.

%erus terang saya merasa prihatin dengan keadaan ini. usak Sudah Bangsa Ini 6SBI7

seperti yang pernah dituliskan %udhistira  %#" "assardi. Kita kurang pandai membentuk Rintisan &ekolah Berkarakter Indonesia 6SBI7 yang benar-benar SBI. Sekolah laskar 

 pelangi sudah mulai hilang dari sekolah-sekolah kita. 'palagi sekolah ma"am negeri <

menara dengan mottonya yang terkenal, manjadda wajada.

&endikbud &uhammad $uh selalu bilang di media, Cdi Kurikulum baru( guru tak perlu

lagi bikin silabus'. Sungguh sebuah pembodohan yang terstrukturisasi. ;uru hanya diminta

untuk menjadi makhluk penurut dan memenuhi keinginan sang penguasa. ;uru tak menjadi

lagi orang yang merdeka, dan memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya. ;uru tak 

lagi menjadi seperti mata air yang selalu menghapus dahaga peserta didiknya akan ilmu

 pengetahuan dan teknologi.

;uru hanya sekedar menjadi “tukang', dan bukan lagi arsitek pembela!aran. /ebih "elaka

lagi matpel %IK 6%eknologi In!ormasi dan Komunikasi7, dan beberapa pelajaran lainnya yang

disukai siswa justru dihapuskan dalam struktur kurikulum (31. Padahal peserta didik sangat

senang sekali pelajaran %IK, tapi menurut pejabat tim pengembang kurikulum, mata pelajaran

ini akan diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran. %IK dianggap hanya sebuah tools,

dan bukan lagi sains. %ak jelas bentuk pelatihannya, dan katanya sedang dipikirkan.

Bagaimana mungkin sebuah kebijakan dikeluarkan sementara masih dipikirkan+ Ini

menandakan bahwa pemerintah masih belum siap dengan penerapan kurikulum baru.

'kibatnya banyak guru yang akhirnya dirugikan, terutama serti!ikasi gurunya.

)olak Kurikulum 2013

Kini saatnya guru bersatu untuk menolak kurikulum baru. *angan mau lagi guru dibodohi

oleh sang penguasa. Kita harus mampu berpikir kritis, dan bukan hanya memikirkan diri

sendiri. $asib bangsa ini terletak di tangan guru. Bila gurunya kritis, dan mampu berpikir 

 jernih, maka sang penguasa tak akan mampu berbuat apa-apa. emokrasi terletak ditangan

rakyat, dan pendidikan yang baik terletak di tangan guru tangguh berhati "ahaya#

*engapa guru harus menolak kurikulum 2013+ Sebab kurikulum ini syarat dengan

kepentingan politik . Kurikulum itu tak lagi bernuansa akademik dan terlalu dipaksakan

 penerapanannya. Padahal kalau mau jujur, kurikulum ini belum tentu mampu menjawab persoalan pendidikan yang ada saat ini. ;uru-guru justru malah dibuat bingung dengan

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 12/24

kurikulum baru. Seminar dan bedah kurikulum (31 digelar di berbagai tempat, namun

hasilnya belum "ukup memuaskan semua pihak.

Bila anda ingin melihat dokumennya, silahkan  diunduh di !a"ebook group Ikatan ;uru

Indonesia 6I;I7. ra!t Kurikulum (31 pun ditelanjangi di sana-sini. &ereka morat-marit

dalam sistem penilaian, dan guru pun akhirnya tak mampu menilai se"ara deskripti! dan

kualitati!.

Sementara itu, dari sisi akademik , kurikulum ini belum sepenuhnya dikaji se"ara ilmiah.&asih banyak dosen atau guru besar di perguruan tinggi yang menanyakan kajian ilmiahnya.

Kompetensi Inti dan Kompetensi dasarnya masih bermasalah, termasuk juga indikatornya.

Kesannya, kurikulum ini hanya menggunakan pendekatan kekuasaan saja, dan bukan lagi

pendekatan akademik . Berbagai dokumen penting kurikulum sengaja tak dilempar ke

 publik, sebab mereka takut mendapatkan kritik. ;uru dipaksa untuk siap menerima

kurikulum yang belum siap implementasinya di lapangan. ;uru dipaksa untuk menerimanya

dengan bulat-bulat.

Kurikulum 2013 ditelan!angi di Institut )eknologi Bandung 6I%B7. Sebuah perguruan

tinggi bergengsi di Indonesia. Banyak pakar pendidikan bi"ara, dan pemerintah seperti tuli.

%ak mau mendengarkan, dan terlalu memaksakan kehendaknya sendiri. Selama ini begitu banyak masukan dan pertimbangan dari para kritisi, praktisi di lapangan, kaum "endekiawan,

dan akademisi menyikapi permasalahan bangsa ini, selalu saja mentok ketika berhadapan

dengan politik pengambil kebijakan. Setiap solusi dan terobosan yang bisa terasa langsung di

lapangan hampir tak pernah mulus terterima atau bisa diimplementasikan sesegera gagasan

itu mun"ul. Kita menjadi geram dibuatnya.

Pemerintah terlalu yakin kurikulum (31 adalah obat yang sangat mujarab untuk 

menyembuhkan penyakit pendidikan kita. Kurikulum (31 adalah kurikulum berbasis

kompetensi  +KBK, yang pernah digagas dalam intisan Kurikulum Berbasis Kompetensi

6KBK7 (330, tetapi belum terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan

Kurikulum %ingkat Satuan Pendidikan (33:. Itulah kalimat yang dituliskan pak $uh dalam

artikelnya di Kompas. /alu pertanyaannya, ada apa dengan KBK + pakah nantinya

kurikulum 2013 akan bernasib sama ketika re.im &B% berakhir/

Saran saya, karena banyaknya penolakan pemberlakuan kurikulum (31, sebaiknya

kurikulum ini ditunda dulu  pelaksanaannya. ari sisi persiapannya saja, masih terlihat

tergesa-gesa. &eski pemerintah selalu membantahnya di media, kita bisa melihatnya dari

sosialisasi kurikulum (31. Ingatlah pesan orang bijakD Sesuatu yang tergesa-gesa itu akan

 berdampak buruk. “al ajalatu minassyaithon”,  tergesa-gesa itu sebagian dari kebiasaan

syetan. Pikirkanlah yang matang dan mari kita terima masukan dan kritikan dengan lapang

dada. ialog tentang kurikulum baru harus terus dilakukan di berbagai tempat.

!i publik  yang dilakukan oleh pemerintah seharusnya dapat menjawab kegalauan para guru.

 $amun sayang, uji publik yang digelar itu, hanya mampu dipahami oleh pemerintah sendiri,

dan belum dipahami sepenuhnya oleh para guru di sekolah. /agi-lagi guru hanya sebagai

obyek penderita saja. Kapan ya guru men!adi subyek/  ;uru akan menjadi subjek 

seharusnya bisa setiap saat, jika ia kreati! mengubah kurikulum di depan murid, menjadi

segar dan enak untuk dilahap murid atau peserta didik. ;uru sebagai penentu di kelas, dan

tentu saja tidak ada hubungannya dengan pemerintah. ;uru pro!esional selalu melihatnya dari

sisi akademik, dan bukan politik. ;uru yang pro!esional, pasti akan memperbaiki "ara

mengajarnya setiap hari kepada peserta didiknya.

Guru arus Bersatu#

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 13/24

@ahai para guru Indonesia, bersatulah untuk menolak kurikulum baru. Kita tolak kurikulum

(31 bukan karena kita tak ingin menjadi bangsa yang maju. %api kita ingin pemerintah

melatih terlebih dahulu guru-guru, menjadi tenaga pro!esional yang mampu memperbaiki

"ara menga!arnya#  ;uru harus berubah, tapi perubahan itu tak harus dengan mengganti

kurikulum baru yang mengeluarkan biaya sampai Rp# 2( )rilyun. /ebih baik uang itu

digunakan untuk pelatihan dan peningkatan mutu guru di seluruh Indonesia. Kualitas guru

kita masih harus ditingkatkan.

alam S&S sosialisasi kurikulum (31 dituliskan, anggaran melekat artinya ada atau tidak ada kurikulum (31 anggaran itu tiap tahun diusulkan dalam anggaran rutin kemendikbud.

'nggaran melekat sebesar Rp# 1(4 )rilyun terdiri atas 'PB$ kemdikbud p. 1(5 *iliar

dan 'K sebesar Rp# 45( 6 *iliar. 'nggaran langsung artinya anggaran murni yang

diusulkan dan didedikasikan karena adanya kurikulum (31. 'nggaran langsung Rp# 461(

*iliar untuk persiapan dokumen, penulisan, dan pembuatan buku, uji publik, dan sosialisasi,

 pengadaan buku, dan pelatihan guru. Besarnya anggaran karena jangkauan dan jumlah

sasaran yang hendak diberikan pelayanan terhadap kurikulum (31 begitu besar.

&emba"a serentetan S&S sosialisasi kurikulum di atas itu, saya dibuat geleng-geleng kepala,

dan berharap anggota P tak serta merta menyetujuinya. Sebab jajaran kemdikbud belum

!okus terhadap dana yang ada, namun sudah membuat anggaran baru lagi yang belum jelasman!aatnya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. ari sisi akademik maupun ilmiah,

 para pakar pendidikan bisa melakukan debat publik, bahwa pelaksanaan kurikulum (31

sebaiknya ditunda#

Kita tentu masih ingat buku sekolah elektronik atau B&7# Buku BS= itu sudah mengeluarkan

 biaya yang tidak sedikit, dan pemerintah telah membeli buku itu dari penulisnya. Kitapun

masih ingat bahwa ratusan buku pengayaan yang dituliskan oleh para pemenang naskah

 buku pengayaan kemendikbud sampai saat ini belum juga diterbitkan. %ak jelas kenapa belum

diterbitkan. Kami yang menjadi salah satu pemenangnya jelas saja ke"ewa. Kini pemerintah

akan membuat buku untuk mendukung kurikulum baru, bukankah ini pemborosan biaya+

Kalau mau jujur, kurikulum (31 bukanlah jawaban dari peningkatan kinerja pendidikan

melalui kurikulum, guru, dan lama tinggal di sekolah. S&S yang menyesatkan dari sosialisasi

kurikulum (31 ini jelas dibuat untuk mempengaruhi pola berpikir publik agar tidak kritis

dengan kekurangan kurikulum (31. 'nggaran dana sebesar Rp# 2( )rilyun  untuk 

kurikulum (31 terdiri atas anggaran melekat dan anggaran langsung "uma akal-akalan

 pemerintah agar dana ini dapat di"airkan dengan dalih pendidikan kun"i pembangunan

yang pernah dituliskan pak @apres Budiono di koran Kompas beberapa waktu lalu.

Solusi terbaik bangsa ini adalah menolak dengan tegas kurikulum (31. Biarkan kurikulum

lama die#aluasi lebih dulu. &ari kita melihat kelemahan dan kelebihannya. /alu kemudianlakukan uji publik. *angan hanya sepihak saja mengatakan bahwa kurikulum (33: atau K%SP

tidak bagus dan harus diganti. Segala sesuatu itu harus dilakukan dengan "ara yang benar dan

 penelitian yang tingkat #aliditasnya tak diragukan. %ransparansi atau keterbukaan harus

dikedepankan demi menjunjung nilai kejujuran dan sikap demokratis. Sehingga tak ada

omongan lagi, “ganti menteri( ganti kurikulum#'

&ari kita u"apkan “Bismillah' bersama-sama. Aakinlah dan per"aya bahwa kurikulum (31

 belum sepenuhnya meme"ahkan masalah pendidikan. %etaplah per"aya bahwa perubahan itu

 pasti terjadi. $amun per"ayalah, perubahan itu bukan harus merubah kurikulum. Perubahan

itu seharusnya memperbaiki  "ara menga!ar guru  agar mampu menjadi guru yang

 berkualitas. ;uru yang mampu melakukan pembelajaran yang mengundang sehingga siswaasyik dan menyenangkan. ;uru yang mampu menjadi mata air bagi peserta didiknya dari

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 14/24

kehausan akan ilmu pengetahuan. ;uru yang mampu memberikan keteladanan sehingga ikut

meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didiknya. Ingatlah selalu, “Guru yang

berkualitas akan melahirkan peserta didik yang berkualitas pula#'

Hubungan bahasa dengan Sastra Indonesia pada dasarnya serupa dua sisi mata sekeping uang

logam. Keduanya saling ketergantungan, tidak dapat dipisahkan atau berdiri sendiri. Sastra

merupakan sistem tanda yang mempunyai makna dengan bahasa sebagai mediumnya

Prodopo 6144<7. Bahasa sendiri tidaklah netral, sebab sebelum jadi anasir dari bangunan

karya sastra, bahasa telah memiliki arti tersendiri 6meaning7 berdasarkan kon#ensi bahasatinggkat pertama melalui pemba"aan heuristik.

Sumbangan sastra sendiri terhadap khasanah bahasa Indonesia tidak perlu diragukan lagi.

Kon#ensi-kon#ensi sastra dengan sendirinya memberikan sokongan yang besar bagi

 perkembangan bahasa.

alam pendidikan, nilai estetik dan putik sastra selama ini diyakini mampu memompa dan

membangun karakter manusia. Bahkan mendiang Presiden 'merika Serikat *ohn E Kenedy

6*EK7 begitu yakin bahwa sastra mampu meluruskan arah kebijakan politik yang bengkok.

Sehingga politikus yang mati tertembak ini mengatakan, Ketika Politik Bengkok Bengkok

Sastra akan &eluruskanya.

Begitu pentingnya sastra bagi kehidupan sehingga Seno ;umira 'jidarma 6144>7 kemudian

menga!irmasi pernyataan *EK dengan membuat adagium Ketika *urnalisme ibungkam

maka Sastralah yang akan Berbi"ara. Sastrawan yang juga jurnalis ini tidak main-main

dengan statementnya, kumpulan Ferpen Saksi &ata 614407 terbitan Bentang Budaya

Aogyakarta adalah saksinya. Seluruh "erpen dalam kumpulan ini merupakan pembo"oran

!akta peristiwa kekerasan yang terjadi di ili G %imor /orosai saat itu.

alam banyak kesempatan sastra menjadi bahasan yang tak pernah kering, mulai ihwal

 pembabakan dalam sejarahnya, rendahnya kritik dan apresiasi, hingga polemik seputar tema

serta mainstream arah pergerakan perkembangan sastra mutakhir.

Pada tahun (331, Sastrawan sekaligus Kritisi Sastra, 'gus Sarjono bahkan sempat

menuturkan bahwa telah terjadi disorientasi dalam Pengajaran Sastra di sekolah 6Sarjono,

(3317. iungkapkan, gagalnya pengajaran sastra di sekolah lebih banyak terjadi akibat

kesalahan guru di sekolah yang telah mengingkari hakekat yang melandasi lahirnya

 pengajaran sastra ini.

)leh karena itu, sudah selayaknya pengajaran sastra harus mempertanyakan ulang seluruh

landasan meng-ada-nya jika tidak ingin jatuh pada persoalan yang sama berupa gagalnya

 pengajaran sastra yang tak kunjung selesai 6(331 107.

Selama ini, meski polemik, seminar dan lokakarya telah digelar bertahun-tahun untuk

menyelesaikannya, namun pengajaran sastra sangat awam, hanya membahas strukturnya saja

6intrinsik dan ekstrisik7 se"ara awam. Sastra dianggap sebagai sesuatu yang lahir dari

kekosongan budaya dan otonom, sehingga dianggap tidak ada intertekstualitasnya dengan

teks-teks lain, diskursus lain.

Begitu pentingnya sastra, hingga perguruan tinggi membuka !akultas sastra. i tiap daerah

 berdiri komunitas-komunitas sastra, kampus menjadi kantong-kantong basis kehidupan

sastra. Bahkan sistem pendidikan kita memasukan sastra sebagai muatan pelajaran dalam

kurikulum. &eski masih mendompleng pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, namunsetidaknya sastra diajarkan pada siswa di sekolah.

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 15/24

Kondisi ini kemudian memaksa kita untuk menelan kegalauan. Kondisi pengajaran sastra

masih menge"ewakan , dan ini dirasakan oleh sastrawan, pemerhati atau kritisi sastra,

masyarakat, siswa dan bahkan guru sendiri 6Sarjono, (331 (3>-(357. Ini adalah kondisi pada

tahun 1453-an, yang didasarkan pada sejumlah penelitian yang saat itu dilaksanakan.

 $amun kondisi ini agaknya masih terus berlangsung hingga sekarang. Bahkan kondisi

 pengajaran sastra di sekolah saat ini tak jauh berbeda atau justru kian memprihatinkan.

alam tulisan berbeda, 'hmadun Aosi Her!anda 6(33>7 menggambarkan kondisi terkini pengajaran sastra di sekolah. alam makalahnya diungkap bahwa pengajaran sastra di

sekolah sampai saat ini belum berjalan se"ara maksimal. Indikator utama yang memperkuat

sinyalemen itu adalah masih rendahnya apresiasi dan minat ba"a rata-rata siswa dan lulusan

S& terhadap karya sastra.

Bahkan dalam aspek pengetahuan sastra saja, mereka umumnya juga masih sempit, tidak

seluas pengetahuan mereka tentang dunia selebriti. Ironis, mereka, misalnya, umumnya lebih

mengenal siapa Britney Spears atau @estli!e di negeri Paman Sam daripada 'hmad %ohari di

negeri sendiri.

Kondisi Pengajaran Sastra di S&K 

iskursus dan kontestasi seputar pengajaran sastra yang selama ini menguat baik dalam

!orum seperti diskusi, atau seminar, dan mun"ul di media masa selalu mengambil "ontoh

kondisi pada Sekolah &enengah 'tas 6ba"a sekolah umum7. Sementara jarang sekali, atau

 bahkan belum ada kritisi sastra dan pendidikan yang menyoroti problem pengajaran sastra di

sekolah menengah kejuruan 6S&K7.

Pembangunan pendidikan ke depan diorientasikan pada upaya peningkatan jumlah sekolah

kejuruan dengan perbandingan >33 dari jumlah S&'. Kondisi saat ini :3 03. 'rtinya

 perbandingan jumlah siswa S&K juga akan lebih banyak dari siswa S&'2&'. 'rtinya,

 penggambaran-penggambaran tentang kondisi pengajaran sastra pada sekolah di Indonesia

 justru masih jauh dari kondisi yang sebenarnya. alam pandangan Saya, jika melihat

 perbandingan tersebut bukan tidak mungkin kondisi pengajaran sastra di sekolah di Indonesia

 justru lebih parah lagi.

Pada S&K sastra yang notabene bagian tak terpisahkan dari bahasa dan bangunan

 pendidikan budaya serta budi pekerti dan karakter ini, ternyata sama sekali tidak

mendapatkan porsi. %entu saja ini merupakan problem serius yang harus segera di selesaikan,

 jika pendidikan memang hendak diarahkan untuk membangun karakter bangsa dengan

memanusiakan manusia .

&engingat dalam kurikulum S&K tahun (330 yang saat ini masih dianut, mata pelajaran

Bahasa Indonesia sepenuhnya diarahkan pada satu tujuan yaitu penggunaan bahasa Indonesia

se"ara baik dan benar untuk tujuan komunikasi di dunia kerja.

&emang dalam deskripsi pemelajaran Bahasa Indonesia S&K terdapat istilah penggunaan

Bahasa Indah. %erminologi ini se"ara sadar dipilih untuk menggantikan istilah sastra. Hal ini

disebabkan oleh dua alasan pokok yaitu pertama, untuk men"egah kesan menakutkan bagi

siswa dan guru terhadap sastra, dan kedua, istilah bahasa indah merupakan an"angan yang

tepat untuk memasuki dunia sastra. )leh karena itu bahasa indah seperti kata-kata mutiara,

ungkapan-ungkapan, dan iklan tertentu mulai diperkenalkan pada peringkat Semenjana.

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 16/24

Kemudian, pada peringkat &adya siswa diarahkan untuk men"ari dan menemukan, bentuk-

 bentuk bahasa indah, dan memahami maknanya. Hal ini dapat di"apai antara lain melalui

kegiatan penugasan di dalam dan di luar modul. an pada peringkat nggul para siswa

dibimbing untuk menggunakan atau untuk memproduksi bahasa indah dalam berbagai

kesempatan, seperti dalam membuat "atatan harian, majalah dinding, berpantun, musikalisasi

 puisi, dan drama.

Sayangnya, dari tiga tingkat penguasaan komunikasi standar atau kuali!ikasi Semenjana,

&adia dan nggul, sesungguhnya pengajaran sastra hanya mendapat setengah dari subkompetensi dasar yang harus dikuasai pada le#el nggul, yaitu pada kompetensi dasar

apresiasi teks seni.

Padahal se"ara keseluruhan dalam tiga standar kompetensi tersebut terdapat ( kompetensi

dasar yang harus dikuasai yang merupakan sub pokok bahasan. &asing terdiri atas 1(

kompetensi dasar tingkat Semenjana, 10 kompetensi dasar di tingkat &adia, dan <

kompetensi dasar di tingkat nggul .

Sementara pada S&'2&', ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar

 peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut 617 Berkomunikasi se"ara e!ekti! dan

e!isien sesuai dengan etika yang berlaku, baik se"ara lisan maupun tulis. 6(7 &enghargai dan

 bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. 67&emahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreati! untuk berbagai

tujuan. 607 &enggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,

serta kematangan emosional dan sosial. 6<7 &enikmati dan meman!aatkan karya sastra untuk

memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan berbahasa. an 6:7 menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai

kha8anah budaya dan intelektual manusia Indonesia .

Kun"i Permasalahan

alam banyak tulisan, sejumlah kritikus sastra terlanjur menjatuhkan #onis bersalah pada

guru sastra atas rendahnya apresiasi siswa terhadap karya sastra . alam pandangan kritisi

sastra, kian merananya pengajaran sastra di sekolah lebih banyak disebabkan oleh dua !aktor

yang bermuara pada guru. Pertama, guru sebagai sosok pengajar dianggap kurang memiliki

kompetensi dan basis pengetahuan sastra yang mumpuni. Kedua, guru dinilai tidak kreati!

dalam proses pembelajaran 6pengajaran7 sastra di sekolah sehingga "enderung membosankan.

Ini terjadi karena guru dinilai tidak memiliki strategi jitu.

&eski belum ada pemetaan terbaru, namun untuk dua penilaian tersebut, sesungguhnya Saya

"enderung sepakat. Bahkan di lapangan, memang a"ap kali dijumpai seorang guru sastra

6Bahasa dan Sastra Indonesia7 yang enggan meng-upgrade pengetahuan mereka tentang

seluk-beluk sastra kontemporer.

 $amun yang menjadi permasalahan mendasar dalam pandangan Saya, sesungguhnya adalah

sistem pendidikan kita. Kurikulum pendidikan yang saat ini dianut tidak pernah memberikan

ruang gerak yang leluasa pada pembelajaran sastra. )rientasi pemerintah dalam

 pembangunan bidang pendidikan masih melen"eng jauh dari hakekat tujuan pendidikan itu

sendiri. Inilah yang sesungguhnya terjadi di lapangan.

Pendidikan diselenggarakan hanya untuk men"iptakan tukang, dan mengejar angka

 partisipasi kasar 6'PK7 semata . Sehingga mata pelajaran humaniora seperti sastra, bahasa,

seni dan budaya hanya diletakan di pinggiran, dianak-tirikan, bahkan dianggap tidak berguna

sama sekali. Pengetahuan tentang sastra termasuk apresiasi sastra, dinomorduakan dan

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 17/24

dianggap hanya sebagai hiburan. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan guru bermalas-

malasan dalam mengajarkan pengetahuan tentang sastra.

alam proses pembelajaran seorang guru dituntut untuk akti!, kreati!, ino#ati! dan

men"iptakan strategi jitu. ;uru juga dituntut mengembangkan kompetensinya sehingga

mampu men"itakan pembelajaran yang berkualitas dari segi isi 6materi7 maupun kemasannya.

alam konteks pembelajaran sastra, tentu saja guru dituntut mampu men"iptakan suasana

 pembelajaran yang akti!, kreati! dan menyenangkan, serta tidak ketinggalan jaman .

 $amun sayangnya, guru dihadapkan pada seperangkat silabus dan standar kompetensi

lulusan 6SK/7 tertentu yang telah dipatenkan se"ara nasional yang berkiblat pada dogma

yang dianggap sangat sakral berupa seperangkat kurikulum. Inilah kun"i pokok

 permasalahanya. Silabus dan SK/ inilah yang menghegemoni kreati!itas guru sastra.

Sehingga dengan sendirinya pembelajaran sastra di sekolah kian terpingginggirkan.

Sistem pendidikan di Indonesia a"ap kali memaksa sekolah sebagai penyelenggara

 pendidikan dan guru ujung tombak mengingkari hakekat pendidikan. %arget perolehan nilai

tertentu yang harus di"apai dengan standar penilaian ujian nasional, memi"u pengingkaran

tujuan pendidikan yang sebenarnya. Sehingga tak urung memaksa guru bahasa

menomorduakan sastra.

Aang timbul kemudian adalah pragmatisme pendidikan. Sehingga terjadi distorsi tujuan dan

!ungsi !undamental pendidikan. sekolah bukan lagi jalan liberasi dan humanisasi, tapi justru

dibebani tujuan dan !ungsi politis, ideologis, birokratis, korporatis, dan ekonomis. Sekolah

telah menjadi praktek penindasan kaum kapitalis, dehumanisasi. Kondisi ini jauh-jauh hari

yaitu pada tahun 14>3 telah dikritik habis oleh Paulo Ereire, dengan mengatakan pendidikan

telah jadi bentuk kapitalisme yang li"ik 6=s"obar, dkk. =d 14457 .

Sekolah hanya menghasilkan tukang. Parahnya, kualitas akademik tukang-tukang ini hanya

ditentukan oleh standar $. 'kibatnya terjadi penganak-tirian terhadap materi-materi

tertentu, dan pelajaran-pelajaran tertentu yang tidak menunjang "apaian ketuntasan belajar

#ersi $. Semua mata pelajaran yang tidak ada hubungannya dengan ujian nasional dianggap

tidak perlu.

u8, ujian nasional menjadi tujuan akhir pendidikan, sementara pendidikan karakter,

kebebasan berpikir, budi pekerti, berkreasi, mengolah emosi, rasa dan perasaan tidak pernah

dianggap penting. Semua termarginalkan oleh target pen"apaian nilai ujian nasional 6$7.

Barangkali kita sempat berpikir, bukankah sastra sebagai bagian dari mata pelajaran bahasa

Indonesia di sekolah juga termasuk salah satu mata pelajaran yang diujikan se"ara nasional.

Aa, namun materi atau soal-soal $ sama sekali tidak berhubungan dengan kemampuanapresiasi siswa. &eski di dalamnya terdapat beberapa item soal yang berhubungan dengan

sastra, namun lagi-lagi soal tersebut hanya berupa hapalan dan ingatan. %idak pernah

 berhubungan dengan kemampuan apresiasi, olah rasa, emosi dan perasaan. 'palagi menyoal

ihwal sastra kontemporer.

K%SP

/alu bagaimana dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan 6K%SP7+ K%SP konon dibuat

untuk memberikan ruang gerak yang sebebas-bebasnya pada pihak sekolah, se"ara otonom

untuk menyusun strategi dan menetapkan target pendidikan yang hendak di"apai 6&ulyasa,

(33:7. K%SP menjanjikan pada guru untuk melakukan berbagai ino#asi pendidikan .

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 18/24

 $amun dalam kenyataanya K%SP juga tidak mampu memberikan ruang yang "ukup bagi

guru untuk lebih ino#ati! dalam proses pembelajaran pada peserta didik. Hal ini terjadi karena

lagi-lagi K%SP juga masih turunan dari kurikulum 6KBK7 yang telah memberikan batasan-

 batasan tertentu.

alam konteks pembelajaran sastra, K%SP sama sekali belum memberikan otonomi pada

guru untuk memilih se"ara bebas dan bertanggungjawab materi-materi 6karya-karya7 mana

yang sesungguhnya sesuai dengan perkembangan kondisi kontemporer. %arget memenuhi

standar ketuntasan $ sering kali mengalahkan hakekat K%SP. isamping, memang K%SPtidak benar-benar memberikan ruang gerak yang bebas bagi guru dan sekolah.

'lih-alih K%SP menjadi solusi atas kebuntuan dan probelm pembelajaran sastra di sekolah,

ternyata malah setali tiga uang dengan KBK yang hanya berorientasi pada pen"apaian nilai

$.

Sebuah %awaran

Pidato Presiden Susilo Bambang Audhoyono 6SBA7 yang menyatakan kesanggupan

 pemerintah untuk memenuhi besaran anggaran pendidikan hingga (3 persen dari 'PB$

merupakan kabar baik, sekaligus tantangan dalam pengelolaan. i luar kepentingan politismenjelang Pemilu (334, pidato kenegaraan dan keterangan pemerintah atas ran"angan

undang-undang tentang 'PB$ (334 beserta nota keuangannya di depan rapat paripurna P

I tanggal 1< 'gustus (335 lalu menunjukan optimisme dan keseriusan pemerintah dalam

 pembangunan bidang pendidikan.

 $amun demikian, orientasi pembangunan pendidikan harus jelas. Selama ini arah

 pembangunan pendidikan telah keluar jauh dari rel dan mengingkari hakekat pendidikan yang

sesungguhnya. Ini terjadi terutama pada sekolah kejuruan 6S&K2&'K7 yang jelas-jelas

diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di pasar industri.

Ini terlihat jelas dalam penjabaran tujuan S&K. Sesuai dengan ketentuan dalam

Sisdiknas, S&K adalah salah satu subsistem dari sistem pendidikan nasional. %ugas utama

S&K adalah untuk mempersiapkan lulusannya memasuki dunia kerja, mengisi keperluan

tenaga kerja terampil tingkat menengah. S&K diadakan untuk tujuan 617 &emberi bekal

 pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai bekal bagi lulusannya untuk memasuki dunia

kerja. 6(7 &emberi bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar bagi lulusannya sebagai

 bekal dasar untuk mengembangkan kualitas dirinya se"ara berkelanjutan melalui pendiddikan

!ormal, pendidikan non!ormal, atau se"ara in!ormal.

Inilah bentuk kurikulum yang dalam pandangan armaningtyas 6(3307 dianggap sebagai

kurikulum yang menghilangkan rasa seni . Fikal bakal kurikulum sema"am ini menurutnyatelah ada sejak berlakunya Kurikulum 1440. Pendidikan diarahkan untuk penguasaan

teknologi menjawab kebutuhan industri, sementara nilai-nilai seni sebagai bagian dari kodrat

manusia dihapus begitu saja.

Kurikulum ma"am ini juga berpotensi mengalienasi manusia dari permasalahan kehidupan

yang sebenarnya. Pendidikan tidak pernah mampu menjawab dan menyelesaikan

 permasalahan hidup yang sesungguhnya. Pendidikan baru mampu menjawab tantangan dan

 permasalahan dunia industri.

Kondisi sema"am ini telah terjadi sejak tahun 53-an. endra 614537 dalam sajaknya

mengungkapka &atahari terbit2 Eajar tiba2 an aku melihat delapan juta anak-anak tanpa

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 19/24

 pendidikan22 'ku bertanya2 tetapi pertanyaan-pertanyaan2 membentur meja kekuasaan yang

ma"et2 dan papan tulis-papan tulis pendidik2 yang terlepas dari persoalan kehidupan .

Barangkali kita lupa, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berangkat dan

 berkembang ide kreati! dan ino#asi serta pembaharuan. Sehingga hanya orang-orang yang

memiliki kreati!itaslah yang mampu menguasai teknologi. Kreati!itas merupakan bagian dari

seni yang telah ada pada kedirian manusia. Sehingga bagaimana mungkin manusia akan

menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan jika potensi seni yang ada dalam diri tidak pernah

dilatih .

&emang saat ini kurikulum kita telah mengakomodir pendidikan seni yaitu dengan

kembalinya mata pelajaran seni dan budaya menjadi mata pelajaran di sekolah !ormal.

 $amun, lagi-lagi mata pelajaran ini harus termarginalkan oleh tujuan jangka pendek

 pendidikan kita berupa pragmatisme sempit tentang bagaimana meraih nilai minimal

ketuntasan sesuai standar $. Sehingga pelajaran seni dan budaya juga bernasib sama

dengan pengajaran sastra.

Aang harus dilakukan saat ini adalah mengembalikan arah tujuan pendidikan pada

hakekatnya. Hakekat pendidikan menurut ayat pedagogi kritik pendidikan Penny"ook 6(3307

dalam 'lwasilah 6(335 104-1<17 antara lain pertama, Pendidikan memproduksi bukanhanya pengetahuan tapi juga Politik. Kedua, =tika seyogyanya dipahami sebagai sentralnya

 pendidikan, guru tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan tapi juga

mengajarkan benar dan tidak benar dalam konteks budaya lokal serta perbandingan dengan

 budaya lain. Kemudian Pendidikan bertoleransi terhadap perbedaan pada siswa dan guru

dalam segala aspek 6ras, etnis, bahasa, gender, dll7. engan kata lain, Pentingnya pendidikan

multikulturalisme diajarkan di sekolah 6Khisbiyah. =d (3307.

Aang terjadi di lapangan, biasanya guru dan sekolah menganggap kurikulum sejenis kitab

su"i yang harus dilaksakan, sehingga pendidikan berjalan kaku dan serba wajib. Kondisi

sema"am ini menuai kritik, pada ayat lain disebutkan bahwa Kurikulum tidak boleh dimaknai

sebagai teks su"i yang tidak memungkinkan lahirnya interpretasi dan perbedaan-perbedaan

 pada tataran pelaksananya.

Pendidikan bukan hanya mengkritisi bentuk ilmu pengetahuan yang ada saja, tetapi meronta

men"ari, merumuskan dan menawarkan bentuk-bentuk baru ilmu pengetahuan. Pendidikan

melakukan !ormulasi ulang terhadap klaim kebenaran yang telah berlaku untuk menemukan

kebenaran #ersi dan interpretasi yang lebih parsial dan khusus dari ilmu pengetahuan,

teknologi, kebenaran dan alasan kebernalaran. Pendidikan bukan hanya mewadahi wa"ana

untuk mengkritisi kemapanan, tapi menawarkan #isi ke depan. an ;uru melihat dirinya

sebagai tran!ormati#e intelle"tual yaitu inteltual yang memiliki komitmen kuat untuk

melakukan tran!ormasi sosial demi perbaikan.

engan merenungkan beberapa ayat pedagogi tersebut, Saya berharap institusi pendidikan

6sekolah7, pemerintah melalui departemen pendidikan, juga guru tidak ragu untuk

merumuskan kembali atau mere#italisasi tujuan pendidikan yang sesungguhnya. %idak

menganak-emaskan materi atau mata pelajaran dan ilmu pengetahuan tertentu dengan alasan

karena tidak diujikan se"ara nasional 6$7. @allahualam

$roPerlu diketahui oleh kita bersama terlebih dahulu !ungsi dilakukannya hukuman adalah

sebagai alat untuk memaksa agar peraturan ditaati dan siapa yang melanggar diberi sanksi

hukuman sehingga terwujudnya rasa kesejahteraan dan keamanan bagi masyarkat.

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 20/24

Sumber http22id.sh#oong."om2so"ial-s"ien"es2edu"ation2((<4114-!ungsi-dan-tujuan-hukuman2Ji88(/mmAm&n

Per"umalah aturan dibuat bila tidak ada sanksi yang diterapkan bila aturan itu dilanggar

karena tidak ada e!ek jera atau pengaruh bagi si pelanggar aturan tersebut. Sehingga kami

sangatlah yakin kalau hukuman mati itu sangat diperlukan karena selain dapat memberi e!ek

"egah dan rasa takut bagi orang lain untuk tidak melakukannya pelanggaran. an juga dapat

memberikan rasa aman dan terlindung bagi setiap orang. sesuai dengan Pasal (5 ;

140< yang berbunyi setiap orang berhak atas perlindungan. Bagaimana mungkin rasa aman L

terlindung itu dapat terjadi, bila si pelaku kejatahan tersebut masih diberi kesempatan di

dunia ini.

• Pasal (5 ; 140<

Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta

 benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dan

an"aman kelakutan untuk berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. MM7

alam beberapa pendapat yang kami dapat di salahsatu !orum beralamatkan

indonesiaindonesia."om bahwa Hukuman mati itu melanggar hak asasi manusia seperti yang

tertera pada pasal (5 ' 140< yang berbunyi

• Pasal (5'

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

%etapi di pasal (5 ; 140< juga jelas tertera bahwa manusia berhak untuk mendapatkan

 perlindungan. Fontohnya perlindungan dari kejahatan narkoba dan terorisme yang dapat tiba-

tiba mengan"am nyawanya.

alam hal yang seperti ini asas kepentingan umum sangat harus ditegakan menyampingkan

kepentingan khusus atau pribadi. logikanya seperti ini bila 1333 6seribu7 )rang teran"amnyawanya karena hanya seorang teroris melakukan tindak kejahatan terorisme untuk

kepentingan pribadi atau kelompoknya. an sekarang apakah 'nda rela akan tetap

 berpendapat kalau 1333 orang yang teran"am nyawanya tadi meninggal sia-sia tanpa tau

kesalahannya demi hanya mementingkan kepentingan khusus untuk menyelamatkan nyawa si

teroris tersebut+

Kami dari tim pro sangat jelas untuk mengatakan Hukuman mati pantas diberikan kepada

teroris tersebut karena si pelaku ini selain telah melanggar hak hidup dan juga hak atas

 perlindungan setiap orang.juga telah mengganggu keamanan, ekonomi, pariwisata serta

mengganggu L mengan"am stabilitas $egara yang berdampak luas bagi masyarakat.

ari data yang kami dapatkan < peristiwa besar terorisme di Indonesia dari tahun (33( yaitu

Bom bali (33(, *@ marriot, kedubes 'sutralia, Bom Bali (33<, Bom Firebon (311. %elah

menewaskan (05 *iwa tewas dan 05: orang jiwa luka-luka. Sangatlah adil menjatuhkan

hukuman mati terhadap satu orang teroris yang telah membunuh ratusan jiwa orang. agar

tidak terjadinya korban-korban lainnya lagi, )leh sebab itu pelaku harus di Hukum mati dan

harus di"ari otak dari permasalahan ini agar tindakan-tindakan seperti ini tidak terjadi lagi.

dan dapat ter"iptanya hal-hal yang termuat dalam 140< pasal (5 ; dan juga dapat

melindungi masyarakat luas.

Soal hukuman mati ini, &ahkamah Konstitusi pernah memutuskan bahwa hukuman mati

yang dian"amkan untuk kejahatan tertentu dalam $o (( %ahun 144> tentang $arkotikatidak bertentangan dengan 140<. Hukuman mati tidak bertentangan dengan hak untuk

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 21/24

hidup yang dijamin oleh 140<, karena konstitusi Indonesia tidak menganut asas

kemutlakan hak asasi manusia 6H'&7.

Hak asasi yang diberikan oleh konstitusi kepada warga negara mulai dari pasal (5' hingga

(5I Bab N' 140<, dibatasi oleh pasal (5*, bahwa hak asasi seseorang digunakan

dengan harus menghargai dan menghormati hak a8asi orang lain demi berlangsungnya

ketertiban umum dan keadilan sosial.

Pandangan konstitusi itu, ditegaskan juga oleh $o 4 %ahun 1444 tentang H'& yang juga menyatakan pembatasan hak asasi seseorang dengan adanya hak orang lain demi

ketertiban umum. *adi sama sekali tidak ada yang bertentangan dengan konstitusi mengenai

masalah Hukuman mati ini.

Bahkan Ketua Sub Komisi Pengkajian Komisi $asional Hak 'sasi &anusia 6Komnas H'&7

Soelistyowati Soegondo ia berpendapat bahwa hukuman mati sejalan dengan Pasal (5* ayat

6(7 140<. Sehingga dengan sangat jelas hukuman mati dapat dilakukan dan tidak

 bertentangan dengan konstitusi. an perlu diketahui oleh kita bersama hukuman mati

dimaksudkan bukan hanya untuk memberikan e!ek jera bagi pelaku juga untuk memberi e!ek

 psikologis dan sho"k therapy bagi masyarakat agar tidak melakukan tindak kejahatan lagi.

)leh karena itu kami sangatlah yakin bila hukuman mati dapat mengurai tingkat kejahatan

seperti halnya data yang kami dapatkan Eakta membuktikan, bila dibandingkan dengan

negara-negara maju yang tidak menerapkan hukuman mati, 'rab Saudi yang memberlakukan

hukum Islam dan hukuman mati memiliki tingkat kejahatan yang rendah. Berdasarkan

data nited $ations )!!i"e on rugs and Frime pada tahun (31(, misalnya, tingkat kejahatan

 pembunuhan hanya 1,3 per 133.333 orang. Bandingkan dengan Einlandia (,(, Belgia 1,> dan

ussia 13,( tingkat kejahatan. ari data ini dapat dilihat, e!ek "egah dari hukuman mati

 berpengaruh bagi orang yang ingin melakukan kejahatan seperti korupsi, narkotika, tindak

kejahatan lainnya.

• (5 * ayat ( 140<

alam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan

yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin

 pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi

tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan

ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

 $egati! bila hukuman mati dihapus

1. Kejahatan akan meningkat karena tidak takut dijatuhi hukuman yang berat.(. Biaya yang dikeluarkan lebih besar untuk hukuman penjara seumur hidup.

. 'kan ada rasa tidak aman dalam hidup rakyat karena takut akan penjahat yang

 berkeliaran diantara mereka.

0. Keadilan tidak diterapkan dengan baik karena tidak ada pembalasan yang setimpal

 bagi kejahatan berat seperti pembunuhan.

Positi! bila hukuman mati tetap di jalankan

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 22/24

1. Kejahatan yang tidak dapat ditoleransi dengan uang atau apapun di dunia ini bisa

terbalaskan.

(. &en"egah banyak orang untuk membunuh atau berbuat kejahatan berat lainnya

karena gentar akan hukuman yang sangat berat.

. Pembunuh yang sudah dieksekusi bisa dipastikan tidak membunuh lagi sehingga tidak 

memakan korban lainnya.

0. &enegakkan harga nyawa manusia yang mahal dan hanya bisa dibayar dengan nyawa

sehingga seseorang tidak dapat seenaknya membunuh orang lain.

<. Keben"ian dan rasa takut terhadap pelaku kejahatan akan hilang karena penjahat telah

dieksekusi.

:. Biaya yang dikeluarkan lebih sedikit daripada hukuman penjara seumur hdup.

>. Penyelidikan akan kasus akan lebih teliti karena tidak mau salah eksekusi.

Kontra

Perlu kita ketahui bersama Sampai sekarang ini tidak ada yang bisa membuktikan kalau e!ek

 jera dari hukuman mati dapat mengurangi tingkat kejahatan 6Penga"ara senior %odung &ulya

/ubis,tibunnews."om7, seperti yang di katakan oleh *e!!rey '. Eagan. Pro!essor o! /aw and

Publi" Health dari Folumbia /aw S"hool 6www.law."olumbia.edu7 beliau berpendapat bahwa

tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan hukuman mati menimbulkan e!ek jera terhadap

 pelaku "ontohnya kejahatan narkotika. %erlihat jelas di Indonesia yang juga menerapkan

hukuman mati pada para tindak kejahatan narkotika seperti yang tertera pada $)&)

(( %'H$ 144>

&enurut data yang kami peroleh dari Sur#ei Badan $arkotika $asional sejak tahun (334,

 pre#alensi penyalahgunaan narkoba pada tahun (334 adalah 1,44 persen dari penduduk

Indonesia berumur 13-<4 tahun atau sekitar ,: juta orang. Pada tahun (313, pre#alensi

 penyalahgunaan narkoba semakin meningkat menjadi (,(1 persen atau sekitar 0,3( juta

orang. Bahkan Pada tahun (311, pre#alensi penyalahgunaan meningkat menjadi (,5 persen

atau sekitar < juta orang. ari data Badan $arkotika $asional ini terlihat jelas bila tingkat

kejahatan penyalahgunaan narkotika semakin menigkat walaupun Hukuman mati diterapkan,

*adi semakin jelas kalau e!ek jera atau e!ek "egah dari hukuman mati itu tidak terbukti.

Banyak yang kami temui para pendukung hukuman mati di !orum-!orum so"ial media

internet beralasan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh pelaku sudah terlalu besar dan telah

 banyak mengganggu L merusak masyarakat seperti kejahatan narkoba, terorisme.

%api ingatD, hukuman mati tidak akan membuat masalah yang dibuatnya kembali menjadi

normal kembali. &asih banyak "ara untuk menjatuhkan hukuman kepada pelaku kejahatan

ini misalnya hukuman seumur hidup, atau bahkan hukuman kumulati! hingga ratusan tahun

seperti yang dilakukan di banyak negara "ontohnya 'merika. an bukan dengan untuk

mengambil hak hidup mereka karena itu menentang Pasal (5 ' 140< yang menjelaskan

CSetiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya9.an juga bertentangan dengan eklarasi ni#ersal o! Human ights.

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 23/24

Sudah menjadi rahasia umum bila hukum belum tentu men"apai keadilan lalu bagaimana

nasib orang-orang yang tidak bersalah tetapi tetap di#onis dengan hukuman mati seperti yang

terjadi di 'merika serikat pada tahun 1454 silam, seorang bernama "arlos deluna di#onis mati

oleh Pengadilan %eas, 'merika Serikat dengan perbuatan yang tidak dilakukannya dan lebih

 parahnya lagi "arlos deluna terbukti tidak bersalah setelah puluhan tahun setelah ia di hukum

mati. Bagaimana pun tidak ada manusia yang bisa benar-benar memutuskan perkara dengan

adil, oleh karena itu kami dari tim kontra tetap konsisten kalau Hukuman &ati tidak bolehditerapkan.

'palagi di Indonesia yang telah Sudah menjadi rahasia umum bahwa jika berurusan dengan

 polisi, maka orang yang melaporkan kehilangan ayam harus siap kehilangan sapi. )rang yang

ingin mendapat #onis ringan harus menyuap hakim, atau orang yang ingin mendapat

dakwaan ringan harus menyuap jaksa. ari situ jelas bahwa pengadilan Indonesia mustahil

menghasilkan keputusan yang bersih dari kesalahan. %idak mungkin pengadilan yang korup

menghasilkan #onis yang adil. Kita sering merasa ironis melihat pejabat yang terbukti

korupsi milyaran rupiah hanya dijatuhi hukuman yang sangat ringan. Sementara mereka yang

tidak bisa menyewa penga"ara yang baik dan tidak punya status ekonomi memadai mendapat

hukuman berlipat ganda lebih berat. Kita tidak pernah melihat hukuman mati dijatuhkan

kepada para pejabat atau penegak hukum misalnya. ?onis mati selalu diterapkan kepada

orang yang tidak punya pengaruh sosial ekonomi yang tinggi. Ini semakin meneguhkan

keyakinan kami untuk menentang hukuman mati.

Pada isi Hak 'sasi &anusia L Pan"asila sudah tertera jelas bila hukuman mati dianggap

sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang terdalam yakni hak untuk hidup dan tidak ada

satupun manusia di dunia ini mempunyai hak untuk mengakhiri hidup manusia lain meskipundengan atas nama hukum atau negara, apalagi Indonesia menganut dasar Ealsa!ah Pan"asila

yang menghormati harkat dan martabat manusia serta berke-%uhanan, karena yang paling

 berhak men"abut nyawa mahluk hidup hanya %uhan.

*engapa Berbagai $ihak *enolak Kurikulum 2013/

&eskipun &enteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menyampaikan opini tentang

Kurikulum (31 di Kompas pada *umat, 5 &aret (31 6 ba"a di sini7, gelombang aksi penolakan terus berlanjut. Beberapa pihak yang menolak pemberlakuan Kurikulum (31

antara lain

• Indonesia Forruption @at"h 6IF@7

• Eederasi Serikat ;uru Indonesia 6ES;I7

• Eorum &usyawarah ;uru *akarta 6E&;*7

• 'liansi e#olusi Pendidikan

Pihak-pihak yang menggelar aksi tolak kurikulum (31 ini juga mengusung isu penghentian

7/17/2019 MATERI DEBAT BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/materi-debat-bahasa-indonesia 24/24

ujian nasional 6$7 dan penghapusan komersialisasi pendidikan. Berbagai alasan yang

dikemukakan pihak-pihakyang menolak Kurikulum (31 antara lain

• Bila kurikulum (31 diterapkan, maka ratusan ribu guru akan di-PHK. &ereka akan

teran"am kehilangan pekerjaan, terhambat karier dan kehilangan kesempatan

mengembangkan ilmunya. Kurikulum (31 menga"u pada pemborosan uang rakyat,

 pembodohan guru. 6&ek!en 8ederasi &erikat Guru Indonesia +8&GI, Retno

9istyarti7.

• Setidaknya ada delapan alasan petisi %olak Kurikulum (31 ini,O kata Koordinator

*onitoring Kebi!akan $ublik I:( 8ebri endri. Berikut petikannya 617 proses perumusan kebijakan perubahan kurikulum tidak teren"ana dan terburu-buru 6(7

mekanisme perubahan kurikulum tidak menga"u pada Standar $asional Pendidikan

6S$P7 67 pemerintah ditengarai tidak melakukan e#aluasi terlebih dahulu terhadap

Kurikulum %ingkat Satuan Pendidikan 6K%SP7 yang telah diterapkan sejak tahun

(33: 607 Kurikulum (31 "enderung mematikan kreati!itas guru dan tidak

mempertimbangkan konteks budaya lokal, karena guru telah diberikan buku pegangan

dan silabus yang isinya sama sekali tanpa memikirkan konteks lokal 6<7 target

training master tea"her terlalu ambisius, sementara buku untuk guru belum di"etak

6:7 anggaran kurikulum (31 men"apai angka !antastis, yaitu p (,04 triliun, lebih

dari setengahnya yaitu p 1, triliun, akan digunakan untuk proyek pengadaan buku

yang berpotensi dikorupsi 6>7 pemerintah belum mengeluarkan dokumen kurikulum(31 resmi.Sehingga mun"ul pertanyaan, bagaimana penyusunan buku dapat

dilakukan jika dokumen kurikulum (31 saja sampai saat ini belum resmi+ 657

 pengadaan buku untuk Kurikulum (31 merupakan proyek pemborosan, padahal

setiap tahun sejak (335, pemerintah akti! membeli hak "ipta buku sekolah elektronik

6BS=7.

Sepertinya, bila kita memerhatikan berbagai gelombang demonstrasi dan desakan dari pihak-

 pihak yang menolak pemberlakuan Kurikulum (31 di tahun pelajaran (312(310

mendatang lebih karena kesan terburu-burunya penetapan Kurikulum ini dan kekhawatiran

akan penyimpanan dana yang besar. Bagaimana dengan 'nda+ 'pakah 'nda setuju bila

Kurikulum (31 diterapkan di tahun pembelajaran (312(310 di bulan *uli nanti+

&umber;

Bahan ji Publik Kurikulum (31, Kemdikbud.

esain Induk Kurikulum (31, Kemdikbud.

%olak Kurikulum (31 

Ini ia 'lasan Kurikulum Baru Harus itolak  

%erima kasih telah memba"a artikel tentang 8akta-8akta &eputar Kurikulum 2013 di blog

$)K dan *odel $embela!aran. Salam.