Materi BI University of brawijaya

154
BAHASA INDONESIA 2 SKS JATI DIRI BAHASA (ARTI BAHASA, FUNGSI BAHASA, RAGAM BAHASA) DIKSI (PILIHAN KATA) KALIMAT (KATA, FRASA, KLAUSA, KALIMAT) PARAGRAF KARYA ILMIAH (ARTIKEL, MAKALAH, PROPOSAL, DAN SKRIPSI) TEKNIS EJAAN (TANDA BACA DAN PENULISAN KATA)

description

kita dapat mengetahui berbahasa indonesia dan menambah wawasan bahasa kita dengan budaya

Transcript of Materi BI University of brawijaya

kjgff

BAHASA INDONESIA2 SKS JATI DIRI BAHASA (arti bahasa, fungsi bahasa, ragam bahasa) DIKSI (pilihan kata) KALIMAT (kata, frasa, klausa, kalimat) PARAGRAF KARYA ILMIAH (artikel, makalah, proposal, dan skripsi) TEKNIS EJAAN (tanda baca dan penulisan kata)

RUJUKANArifin, Zaenal dan Amran Tasai, 2004. Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta: AkapresBadudu, J.S, 2005. Kamus Kata-kata Asing dalam Bahasa Indonesia, Jakarta: KompasKeraf, Gorys, 2000. Diksi dan Gaya Bahasa, Ende: Nusa Indah----------------, 2000. Argumentasi dan Narasi, Ende: Nusa Indah----------------, 2000. Eksposisi dan Deskripsi, Ende: Nusa IndahPusat Bahasa Depdiknas, 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka---------------- , 2003. Petunjuk Praktis Bahasa Indonesia, jakarta: Balai Pustaka-----------------, 2003. Bentuk dan Pilihan Kata, Jakarta: Balai PustakaRamlan, M, 1993. Paragraf, Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia, Yogyakarta: Andi OffsetRahadi, Kunjana, 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: ErlanggaRozak, Abdul, 1985. Kalimat Efektif: Struktur, Gaya, dan Variasinya, Jakarta: GramediaSamsuri, 2001. Analisis Bahasa. Jakarta: ErlanggaSudjito, 2002, Kalimat Efektif, Malang: IKIP Malang

SKENARIO PERKULIAHANPerkuliahan sebanyak 14 kali pertemuanEvaluasi : ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas, dan kehadiranMetode Perkuliahan: ceramah, kooperatif, kolaboratif, kontekstualPendalaman, Latihan, dan RefleksiRencana Tindak Lanjut (RTL)ARTI BAHASAMERUPAKAN KEBIASAANBERSIFAT BERUBAH-UBAHBERHUBUNGAN DENGAN BUDAYAMERUPAKAN ALAT KOMUNIKASIBERSIFAT UNIK DAN KHASMERUPAKAN LAMBANG ARBITRERBERSIFAT VOKALMERUPAKAN SISTEM(BROWN DALAM RAHARDI, 2009:4)FUNGSI BAHASAFUNGSI UTAMA : ALAT KOMUNIKASI DAN INTERAKSI

FUNGSI UMUM: INSTRUMENTAL, REGULASI, REPRESENTASIONAL, INTERAKSIONAL, PERSONAL, HEURISTIK, IMAGINATIF(Halliday dalam Rahardi, 2009:6)FUNGSI INSTRUMENTALDAPAT MELAYANI LINGKUNGANMENYEBABKAN TERJADINYA PERISTIWA TERTENTUMENGHASILKAN KONDISI KOMUNIKASI TERTENTU

FUNGSI REGULATIFMENGAWASI DAN MENGENDALIKAN PERISTIWA-PERISTIWA TERTENTUMENGATUR ORANG-ORANG SEBAGAI MASYARAKATFUNGSI REPRESENTASIONALMEMBUAT PERNYATAAN-PERNYATAANMENYAMPAIKAN FAKTA-FAKTA DAN PENGETAHUANMENJELASKAN PERISTIWAMELAPORKAN SESUATUFUNGSI INTERAKSIONALMENJAMIN TERJADINYA HUBUNGAN TIMBAL BALIKMEMANTAPKAN KOMUNIKASIFUNGSI PERSONALMENGEKSPRESIKAN MAKSUD-MAKSUD PRIBADIMENYATAKAN EMOSIMENGUNGKAPKAN PERASAANFUNGSI HEURISTIKMEMPERLAJARI PENGETAHUANMENCARI ILMUMENGEMBANGKAN TEKNOLOGIMENYAMPAIKAN RUMUSAN-RUMUSAN YANG BERSIFAT PERTANYAANFUNGSI IMAJINATIFPENCIPTAAN DAYA KHAYALMEMBUAT CERITAMENGAKTUALKAN MIMPIKEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIAKEDUDUKAN SEBAGAI BAHASA NASIONAL (SUMPAH PEMUDA, 28 OKTOBER 1928) BAHASA INDONESIA BERFUNGSI:Lambang Kebanggaan NasionalLambang identitas nasionalAlat Pemersatu Berbagai Masyarakat yang Berlatar belakang Sosial Budaya dan BahasanyaAlat Perhubungan Antarbudaya dan Antardaerah

KEDUDUKAN SEBAGAI BAHASA NEGARA (Pasal 36 UUD 1945) Berfungsi:Bahasa Resmi KenegaraanBahasa Pengantar Resmi di Lembaga-lembaga PendidikanBahasa Resmi di dalam Perhubungan Tingkat Nasional untuk Kepentingan Perencanaan Pembangunan serta PemerintahanBahasa Resmi dalam Pengembangan Kebudayaan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

RAGAM BAHASAPENYEBAB TERJADINYA RAGAM BAHASARAGAM BAHASA BERDASARKAN DAERAH DAN PENUTURNYARAGAM BAHASA BERDASARKAN WAKTUNYARAGAM BAHASA BERDASARKAN MEDIANYARAGAM BAHASA BERDASARKAN PESAN KOMUNIKASINYAPENYEBAB TERJADINYA RAGAM BAHASASEJARAH PERADABAN MANUSIA (BUDAYA, SOSIAL, EKONOMI, DEMOGRAFI, DSB)PERKEMBANGAN MASYARAKATRAGAM BAHASA BERDASARKAN DAERAH DAN PENUTURNYADIALEK ATAU LOGAT (CIRI BAHASA KEDAERAHAN)IDIOLEK (CIRI BAHASA INDIVIDU/PENUTUR BAHASA)PROKEM (CIRI BAHASA KELOMPOK/ KOMUNITAS)

RAGAM BAHASA BERDASARKAN WAKTUBAHASA RAGAM LAMA ATAU RAGAM KUNO (penggunaan kata, istilah dari dokumen-dokumen kuno yang dipengaruhi bahasa Kawi, Sansekerta, dsb)BAHASA RAGAM BARU ATAU RAGAM MODERN (penyempurnaan ejaan, pemakaian kata, penggunaan kata serapan, ketatabahasaan, dsb)BAHASA RAGAM KONTEMPORER (pemakaian bahasa yang cenderung tidak peduli dengan kedudukan bahasa)RAGAM TULIS(lanjutan)Ketentuan yang lazim ditemukan dalam ragam bahasa baku, terlebih ragam tulis baku, (1) memakai ucapan baku, (2) memakai ejaan resmi, (3) menghindari unsur kedaerahan, (4) memakai unsur gramatikal secara eksplisit, (5) pemakaian kata depan secara tepat, (6) menghindari unsur leksikal yang terpengaruh bahasa daerah.Ciri-ciri ragam tulis baku dalam karya ilmiah akademis, (1) jelas struktur bahasa, susunan kalimat, jelas dan runtut, (2) mengemban konsep makna yang jelas, (3) cermat diksi dan tata bahasa, (4) bersifat objektif, (5) memiliki daya nalar, dan (6) rasional dan sistematis.

RAGAM BAHASA BERDASARKAN MEDIABAHASA RAGAM LISAN ATAU TUTURANRagam lisan baku, misalnya dalam berpidato, berceramah, berdiskusi, berseminar, berwawancara, dan aktivitas berbahasa lisan lainnya dalam situasi dan kondisi formalRagam lisan tidak baku, misalnya mengobrol santai di warung, di tepi jalan, di tempat kamling, dan di tempat yang tidak formal.BAHASA RAGAM TULISSyarat: harus sangat cermat dalam pemakaian tanda baca, pemakaian ejaan, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana.

RAGAM BAHASA BERDASARKAN PESAN KOMUNIKASIBAHASA RAGAM ILMIAH (ragam ilmiah akademis dan ragam ilmiah populer)BAHASA RAGAM SASTRA ( diksi, gaya bahasa, dan imajinasi)BAHASA RAGAM PIDATO (tujuan, topik, dan audien)BAHASA RAGAM BERITA (mengikuti ketentuan bahasa baku dan mengikuti perkembangan)

DIKSI (PILIHAN KATA)KATA MERUPAKAN UNSUR PEMBENTUK KALIMATKATA ADALAH UNSUR BEBAS TERKECIL DAN BERMAKNASEBAGAI UNSUR BEBAS TERKECIL KARENA KATA DAPAT BERDIRI SENDIRI, YAKNI DIUCAPKAN ATAU DITULISKAN TERPISAH DARI KATA-KATA YANG LAINSEBAGAI UNSUR KALIMAT YANG BERMAKNA, KATA DIGUNAKAN UNTUK MEWADAHI DAN MEYAMPAIKAN PESANKATA MENJADI SALAH SATU UNSUR PEMBENTUK KALIMAT YANG SANGAT MENENTUKAN TINGKAT KEEFEKTIFAN KALIMAT 1. Kalau ada yang ditanyakan, silakan! 2. Kalau ada yang bertanya, silakan!Kalimat (1) adalah kalimat yang tidak efektif. Berdasarkan logika, dalam kalimat itu terkandung pengertian bahwa yang disilakan adalah yang ditanyakan.Kalimat (2) adalah kalimat efektif. Dalam kalimat itu terkandung pengertian bahwa yang disilakan adalah yang bertanya.PEMBIASAAN YANG PERLU DILATIHKAN DALAM MEMILIH KATAMENCERMATI DAN MELATIH MENGGUNAKAN KATA-KATA YANG BERSINONIMMEMBIASAKAN DIRI MENGGUNAKAN KATA-KATA SECARA HEMATMEMBIASAKAN DIRI MENGGUNAKAN KATA-KATA SECARA KONSISTENPENGGUNAAN KATA-KATA YANG BERSINONIMBERMAKNA UMUMBukuPemberianBesenang-senangBersekolahUjianGuruPelajar/siswaBERMAKNA KHUSUSKitabSedekahBerpestaBerkuliahTentamenDosenmahasiswaLANJUTAN SINONIMLEBIH INTENSIFMeneliti

MemeriksaMelihatMenjengukMengganggu KURANG INTENSIFMemeriksa, mempelajariMelihatMelirikMenengokmengacau

LANJUTAN SINONIMLEBIH EMOTIFBengisNyamanDukaikhlasKURANG EMOTIFKejamEnaksedih, susahlegaLANJUTAN SINONIMUMUMDuburUrineNominaVerbaMutasiRenovasi TEKNISAnusAir kencingKata bendaKata kerjaPerpindahanperbaikanLANJUTAN SINONIMLEKSIKON BAKUBerkataMembuatHanyaTetapiKarenaBeriSudahTidakLepas

LEKSIKON TIDAK BAKUBilangMembikinCumak, cumanTapiLantaranKasi, kasihUdahNggak, ndakCopot LANJUTAN SINONIMBENTUKAN BAKUBerceritaBerdagangBernyanyiBerpindahMembantahMendapatkanMengapaMengelolaTertabrak

BENTUKAN TIDAK BAKUCeritaDagangNyanyiPindahMbantahDapatNgapainNgelolaketabrakPENGGUNAAN KATA SECARA HEMATSepanjang pengetahuan saya masalah ini pernah dikaji dalam seminar minggu lalu. (tidak hemat)Setahu saya masalah ini pernah dikaji dalam seminar minggu lalu. (hemat)Nilai etis tersebut di atas menjadi pedoman dan dasar pegangan hidup bagi setiap warga negara Indonesia. (tidak hemat)Nilai etis tersebut menjadi pedoman hidup bagi setiap warga negara Indonesia. ( hemat)

PENGGUNAAN KATA SECARA KONSISTENPerluncuran senjata di wilayah Bosnia itu tidak terpenting bagi muslim Bosnia. Bagi mereka, yang terpenting adalah pencabutan embargo persenjataan.

Perluncuran senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka, yang terpenting adalah pencabutan embargo persenjataan

Pemerintah setempat sudah memukimkan para pengungsi akibat bencana alam di kawasan yang aman. Di tempat pemukiman itu mereka disambut baik oleh masyarakat sekitar.

Para pengungsi akibat bencana alam merasa senang bermukim di kawasan yang aman yang disediakan oleh pemerintah. Di tempat permukiman itu mereka disambut baik oleh masyarakat sekitar.LANJUTAN KATA KONSISTENPemerintah setempat sudah memukimkan para pengungsi akibat bencana alam di kawasan yang aman. Di tempat permukiman itu mereka disambut baik oleh masyarakat sekitar. (tidak konsisten)

Para pengungsi akibat bencana alam merasa senang bermukim di kawasan yang aman yang disediakan oleh pemerintah. Di tempat pemukiman itu mereka disambut baik oleh masyarakat sekitar. (tidak konsisten)

KALIMAT EFEKTIFKONSEP DASAR KALIMAT EFEKTIFKalimat yang harus memenuhi 2 persyaratan, yakni persyaratan kebenaran dan persyaratan kecocokanFUNGSI KALIMAT EFEKTIFSebagai pengungkap dan penangkap pesan agar komunikasi terjadi secara efektifPERSYARATAN KALIMAT EFEKTIFPERSYARATAN KEBENARAN STRUKTURKalimat yang berstruktur benar adalah kalimat yang unsur-unsurnya memiliki hubungan yang jelasContoh: Saya sudah sarankan agar rapat ditunda pelaksanaannya agar anggota semuanya dapat hadir. (mengandung kesalahan struktur)Sudah saya sarankan agar pelaksanaan rapat ditunda agar semua anggota dapat hadir. (mengandung kebenaran struktur)

LANJUTANDengan memperingati Sumpah Pemuda, menggalang rasa persatuan dan nasionalisme 45. (kesalahan struktur)Dengan memperingati Sumpah Pemuda, kita galang rasa persatuan dan nasionalisme 45. (kebenaran struktur)Peringatan Sumpah Pemuda dapat kita gunakan untuk menggalang rasa persatuan dan nasionalisme 45. (kebenaran struktur)Barang siapa yang kehilangan kunci sepeda motor, dapat diambil di kantor Satpam. (kesalahan struktur)Barang siapa yang kehilangan kunci sepeda motor, dapat mengambilnya di kantor Satpam. (kebenaran struktur)PERSYARATAN KECOCOKANKonsep DasarPersyaratan kecocokan adalah persyaratan yang mengatur ketepatan kalimat dalam konteks.ContohBelum ada hujan di daerah yang mengalami kekurangan air itu. Gerimis pun tak pernah ada. (mengandung kecocokan)Sudah lama tidak hujan. Gerimis pun tak pernah ada. (mengandung kecocokan)Pada musim kemarau hanya satu atau dua kali hujan. Gerimis pun tak pernah ada. (tidak mengandung kecocokan)

KIAT MENYUSUN KALIMAT EFEKTIFPENGULANGANPENGEDAPANANPENYEJAJARANPENGULANGANUntuk menguasai kemahiran menulis diperlukan latihan, latihan dan sekali lagi latihan.John Davy menuntut maskapai Malaysian Airlines System (MAS) agar membayar ongkos tes darahnya. Selasa pekan lalu. Tentara Australia ini takut ketularan penyakit menular. Pasalnya, dalam penerbangan menuju Sydney, Australia, awal September, tiba-tiba seorang penumpang bernama Louis Helen Wardan jatuh pingsan. Davy yang cekatan, langsung menolong wanita berusia 29 tahun itu. Ia melakukan pernafasanbuatan dengan menyedotdan menghembuskan lewat mulut si korban.PENGEDEPANANKonidin melenyapkan batuk dengan melegakan tenggorokan Anda. Konidin, tablet batuk dengan formula khusus dari Konimex untuk meredakan batuk dengan cepat. Konidin telah terbukti kemanjurannya.PENYEJAJARANYang dilakukannya selama ini di kampung adalah mengurus harta pusaka, memelihara sawah, menengok sanak famili, dan membersihkan kuburan nenek.Penelitian dilakukan dengan tiga tahap, yakni penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan pelaporan.PELATIHANMengapa kalimat-kalimat berikut tidak efektifdan bagaimana pengefektifannya?Setelah diberikan penjelasan secara mendalam, mereka tidak melakukan pengrusakan terhadap toko-toko itu.Untuk memungkinkan kami memberikan penilaian secara tepat, kami sangat memerlukan data dari saudara.Siapa yang menemukan dompet berisi surat-surat penting yang hilang di jalan Brawijaya diharap segera diserahkan kepada polisi setempat.

ALTERNATIF JAWABAN PELATIHANSetelah dijelaskan secara mendalam, mereka tidak merusak toko-toko itu.Agar kami dapat menilai secara tepat, kami sangat memerlukan data dari saudara.Yang menemukan dompet berisi surat-surat penting yang hilang di jalan Brawijaya diharap menyerahkannya kepada polisi setempat.PARAGRAFPENGERTIAN PARAGRAFUntaian kalimat yang berisi sebuah gagasan dalam karangan.

PERSYARATAN PARAGRAFKesatuanPengembanganKepaduan atau koherensiKekompakan atau kohesiPERSYARATAN KESATUANPada hakikatnya, paragraf adalah satu kesatuan atau keutuhan pikiran yang lebih luas daripada kalimat

CONTOHIndonesia masih dapat disebut sebagai negara agraris. Lebih dari 80% penduduk Indonesia sebagai petani di pedesaan. Sebagian besar di antara petani itu adalah petani tradisional. Sebagian kecil telah menjadi petani modern yang ditandai dengan rekayasa teknologi pertanian. Kelompok yang terakhir itu telah mendapatkan dan memanfaatkan pengembangan teknologi pertanian.PERSYARATAN PENGEMBANGANParagraf yang baik adalah paragraf yang terdiri atas satu gagasan yang dikembangkan ke dalam beberapa kalimat pengembang.CONTOHDengan penuh kepuasan Pak Marto mendatangi hamparan padi yang tumbuh dengan subur. Jerih payahnya tidak sia-sia. Bebrapa bulan lagi ia akan memetik hasilnya. Sudah terbayang di matanya, orang sibuk memotong, memanggul padi berkarung-karung, dan menimbunnya di halaman rumah. Tentu anaknya Sumi dan calon menantunya Acep akan ikut bergembira. Hasil panen yang berlimpah ini tentu dapat mengantarkan mereka ke mahligai perkawinan.PERSYARATAN KEPADUAN ATAU KOHERENSIKeserasian hubungan antargagasan dalam paragraf yang berarti juga keserasian hubungan antarkalimat dalam paragraf.CONTOHPada waktu itu tenaga manusia merupakan sumbangan utama yang sangat dibutuhkan dalam program pembangunan Kerajaan Romawi. Tenaga manusia yang puluhan ribu jumlahnya diorganisasi secara rapi untuk membuat jalan, saluran irigasi, ataupun gedung-gedung yang penting. Dengan tenaga manusia, dijalankanlah mesin-mesin pengangkut barang dan benda-benda berat, pemompaan air, penggerak perahu, dan sebagainya. Pendek kata, tenaga manusia menjadi sumber energi utamaPERSYARATAN KEKOMPAKAN ATAU KOHESIPersyaratan kepaduan dinyatakan oleh adanya hubungan antargagasan yang serasi.CONTOHPerkuliahan bahasa Indonesia sering kali sangat membosankan, sehingga tidak mendapat perhatian sama sekali dari mahasiswa. Hal ini disebabkan oleh bahan kuliah yang disajikan dosen sebenarnya merupakan masalah yang sudah diketahui oleh mahasiswa, atau merupakan masalah yang tidak diperlukan mahasiswa. Di samping itu, mahasiswa yang sudah mempelajari bahasa Indonesia sejak mereka duduk di bangku Sekolah Dasar atau sekurang-kurangnya sudah mampu menggunakan bahasa Indonesia. Akibatnya, memilih atau menentukan bahan kuliah yang akan diberikan kepada mahasiswa, merupakan kesulitan tersendiri bagi para dosen bahasa IndonesiaJENIS-JENIS PARAGRAFPARAGRAF DEDUKTIFParagraf yang memiliki kalimat topIk pada bagian awal paragraf.CONTOHSemangat serta kesungguhan hati guru dalam mengajar dirasakan makin pudar karena kesejahteraan terabaikan. Imbalan yang mereka terima rendah. Gaji mereka sering terlambat dan banyak potongan untuk keperluan yang kadang-kadang tidak jelas. Mereka juga tidak memiliki status sosial-ekonomi yang bergengsi.

PARAGRAF INDUKTIFParagraf yang memiliki kalimat topik pada bagian akhir kalimat.

CONTOHPada waktu anak didik memasuki dunia pendidikan, pembelajaran bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerahnya. Setelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali mempergunakan bahasa daerah, baik dalam pergaulan dengan teman-temannya atau dengan orang tuanya. Ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah. Jam sekolah berlangsung hanya beberapa jam. Baik pada waktu istirahat ataupun di antara jam-jam pelajaran, unsur-unsur daerah tetaplah menerobos. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya pun penutur asli bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan melaju terus dengan cepat.

PARAGRAF CAMPURANParagraf yang memiliki dua kalimat topik yang ditempatkan pada bagian awal bagian akhir.

CONTOHPeningkatan taraf pendidikan para petani, dirasakan sama pentingnya dengan usaha peningkatan taraf hidup mereka. Petani yang berpendidikan cukup, dapat mengubah sistem pertanian tradisional misalnya bercocok tanam hanya memenuhi kebutuhan pangan, menjadi petani modern yang produktif. Petani yang berpendidikan cukup, mampu menunjang pembangunan secara posistif. Mereka dapat memberikan umpan palik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan perencana pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Itulah sebabnya, peningkatan traf pendidikan para petani dirasakan sangat mendesak.PELATIHANSusunlah masing-masing sebuah paragraf deduktif, induktif, dan campuran!PENULISAN KARYA ILMIAHPENDAHULUANISI SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASIARTIKEL, MAKALAH, TUGAS AKHIR, DAN LAPORAN PENELITIANTEKNIK PENULISANPENDAHULUANRUANG LINGKUP PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAHKonsep Dasar Karya IlmiahSkripsi, Tesis, dan DisertasiPerbedaan Skripsi, Tesis, dan DisertasiArtikel, Makalah, Tugas Akhir, dan Laporan penelitianKODE ETIK PENULISAN KARYA ILMIAH

KONSEP DASAR KARYA ILMIAHSalah satu ciri pokok kegiatan perguruan tinggi.Karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASISkripsi, Tesis, dan Disertasi merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa Sarjana (S1), program Magister (S2), dan program Doktor (S3) pada akhir studinya.Karya tulis ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi mereka, yang dapat ditulis berdasarkan penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, atau hasil penelitian dan pengembangan (proyek)

LanjutanYang dimaksud dengan skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi kepada pengumpulan data empiris di lapangan.Yang dimaksud dengan kajian pustaka adalah telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.Yang dimaksud dengan penelitian dan pengembangan adalah kegiatan penelitian yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah aktual.PERBEDAAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASIASPEK PERMASALAHANPenulis disertasi dituntut mengarahkan permasalahan yang dibahas dalam disertasi agar temuan dapat memberikan sumbangan asli bagi ilmu pengetahuan, sedangkan penulis tesis diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan. Sumbangan yang demikian tidak dituntut dari penulis skripsi.ASPEK KAJIAN PUSTAKAPustaka yang dijadikan sumber acuan dalam kajian pustaka pada skripsi seyogyanya merupakan sumber primer dan dapat juga merupakan sumber sekunder, namun pustaka yang menjadi bahan acuan dalam tesis diharapkan berasal dari sumber-sumber primer (hasil-hasil penelitian dalam laporan penelitian, seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian). Dalam disertasi, penggunaan sumber primer merupakan keharusanASPEK METODOLOGI PENELITIANPenulis skripsi dituntut untuk menyebutkan apakah sudah ada upaya untuk memperoleh data penelitian secara akurat dengan menggunakan instrumen yang valid. Bagi penulis tesis, penyebutan adanya upaya saja tidak cukup, harus menyertakan bukti-bukti yang dapat dijadikan pegangan untuk menyatakan bahwa instrumen pengumpulan data yang digunakan cukup valid. Bagi penulis disertasi, bukti-bukti validitas instrumen pengumpul data harus dapat diterima sebagai bukti-bukti yang tepatASPEK HASIL PENELITIANHasil penelitian yang dipaparkan dalam kesimpulan skripsi harus didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Dalam tesis dan disertasi, hasil penelitian yang dikemukakan, selain didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan , juga harus dibandingkan dengan hasil penelitian lain yang sejenis.ASPEK KEMANDIRIANSecara umum dapat dinyatakan bahwa proses penelitian dan penulisan disertasi lebih mandiri daripada tesis, dan proses penelitian dan penulisan tesis lebih mandiri daripada skripsi. ARTIKEL, MAKALAH, TUGAS AKHIR, DAN LAPORAN PENELITIANArtikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan.Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif.Tugas akhir adalah bentuk karya tulis ilmiah akhir mahasiswa dalam menyelesaikan program studi yang ditempuh pada program diploma III (D III).Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian

KODE ETIK PENULISAN KARYA ILMIAHKode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah.Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan menyebutkan sumber data atau informanPenulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan yang lazim disebut plagiasiPeraturan Mendiknas Nomor 17 Tahun 2010 mengenai Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi dan cara menghindari tindak penjiplakan.

ISI DAN FORMAT ARTIKELIsi dan sistematika : penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad.Judul artikel: hendaknya informatif, lengkap, tidak I terlalu panjang atau terlalu pendek, yaitu antara 5 14 kata. Judul artikel memuat variabel-variabel yang diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah.Nama Penulis: ditulis tanpa disertai gelar akademis atau gelar lain apapun. Menyertai nama penulis adalah alamat korespodensi penulis, nama lembaga tempat kerja penulis, dan alamat lembagaSponsor: nama sponsor penelitian ditulis sebagai catatan kaki pada halaman pertama atau sebagai catatan akhir di bagian akhir artikelABSTRAK DAN KATA KUNCIABSTRAKBerisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting.Memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian, dan ringkasan hasil penelitianPanjang abstrak 50 -75 kata dan ditulis dalam satu paragrafDiketik dalam spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm)

KATA KUNCIKata pokok yang menggambarkan istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kataTerdiri sekitar 3 5 kataCONTOHMembina Bahasa Indonesia dengan Paradigma Kebudayaan

Anang Santoso FPBS UM

Abstrak: Pembinaan dan pengembangan bahasa telah menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan dalam forum seminar, perdebatan, dan jurnal-jurnal. Namun tampaknya, pertumbuhan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam pemakaian belum menunkukkan ke arah yang positif, yaitu suatu keadaan di mana bahasa Indonesia menjadi unsur kebanggaan bagi pemakainya. Keadaan yang demikian tentu sangat dicita-citakan bagi para pembina bahasa Indonesia. Adanya unsur keterkaitan yang erat antara bahasa dan kebudayaan, mendorong penulis artikel ini mengungkapkan idenya untuk membina bahasa Indonesia melalui paradigma kebudayaan. Ada tiga level yang perlu digarap secara serius untuk membina pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia.

Kata Kunci: bahasa Indonesia, pembinaan, pertumbuhan dan perkembangan, kebudayaan, paradigma

PENDAHULUANPendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak. Menyajikan kajian pustaka yang berisi latar belakang atau rasional penelitian, masalah dan wawasan rencana pemecahan masalah, rumusan tujuan penelitian Disertai rujukan yang dapat dijamin otoritas penulis

METODEBagian ini menyajikan bagaimana penelitian itu dilakukanUraian disajikan dalam beberapa paragraf tanpa subbagian, atau dipilah-pilah menjadi beberapa subbagianHanya hal-hal pokok saja yang disajikan.

HASILBagian hasil adalah bagian utama artikel ilmiah, dan oleh karena itu biasanya merupakan bagian terpanjang.Menyajikan hasil-hasil analisis data, yang dilaporkan adalah hasil bersihProses analisis data tidak perlu disajikanProses pengujian hipotesis pun tidak perlu disajikan

PEMBAHASANBagian terpenting dari keseluruhan isi artikelTujuan pembahasan adalah (a) menjawab masalah penelitian, (b) menafsirkan temuan-temuan, (c) mengintegrasikan temuan penelitian, dan (d) menyusun teori baru atau memodifikaso teori yang ada.

KESIMPULAN DAN SARANKESIMPULANMenyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan pembahasan

SARANDisusun berdasarkan kesimpulan yang telah ditarikSaran-saran bisa mengacu kepada tindakan praktis, atau pengembangan teoritis, dan penelitian lanjutanBagian kesimpulan dan saran dapat pula disebut bagian penutupDAFTAR RUJUKANDaftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang tubuh artikelBahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam bidang tubuh artikelSemua rujukan yang disebutkan dalam batang tubuh harus disajikan dalam daftar rujukan.ISI DAN FORMAT MAKALAHCIRI POKOKISI DAN SISTEMATIKA

CIRI POKOKCiri makalah terletak pada sifat keilmiahannya (objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis dan logis)Baik tidaknya makalah dapat diamati dari (1) signifikansi masalah atau topik yang dibahas, (2) kejelasan tujuan pembahasan, (3) kelogisan pembahasan, dan (4) kejelasan pengorganisasian pembahasannyaBerdasarkan sifat dan jenis penalaran : makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuranISI DAN SISTEMATIKABagian AwalHalaman sampulDaftar isiDaftar tabel dan gambar (bila ada)

Bagian IntiPendahuluanLatar belakang penulisan makalahMasalah atau topik bahasanTujuan penulisan makalahTeks utama

PenutupBagian akhirDaftar rujukan Lampiran (bila ada)PERISTIWA JEBOLNYA TANGGUL SITU GINTUNG HALAMAN SAMPUL MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pendidikan Bahasa IndonesiaYang dibina oleh Bapak Drs. DWI RAJAB JANUHADI, M.PdOleh Happi Amalis Sutanti 209311420831UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA2011

DAFTAR ISIPanduan dan gambaran tentang garis besar isi makalahPembaca akan lebih mudah menemukan bagian-bagian yang membangun makalahAkan dapat diketahui sistematika penulisan makalahDipandang perlu jika panjang makalah lebih dari 15 halaman

Alternatif 1Contoh Daftar isi ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesisi Penelitian Kegunaan Penelitian Asumsi dan Keterbatasan PenelitianRuang Lingkup Penelitian Definisi Istilah

BAB II KAJIAN PUSTAKA Alternatif 2ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesisi Penelitian E. Kegunaan Penelitian F. Asumsi dan Keterbatasan PenelitianG. Ruang Lingkup Penelitian H. Definisi Istilah

BAB II KAJIAN PUSTAKA Alternatif 3ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Hipotesisi Penelitian 1.5 Kegunaan Penelitian 1.6 Asumsi dan Keterbatasan Penelitian1.7 Ruang Lingkup Penelitian 1.8 Definisi Istilah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAFTAR TABEL DAN GAMBAR (BILA ADA)Memudahkan pembaca menemukan tabel atau gambarJika jumlah dan gambar lebih dari satu, sebaiknya penulisannya secara terpisahJika hanya satu tabel atau gambar, penulisannya disatukan dengan daftar isi

ISI BAGIAN INTIPENDAHULUANLatar belakang penulisan makalahMasalah atau topik bahasan beserta batasannyaTujuan penulisan makalahLATAR BELAKANGHal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalahPenulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan berbagai cara (1) dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum), (2) dimulai dengan suatu pertanyaan retoris, dan (3) dimulai dengan suatu kutipan dari ungkapan orang terkenal atau pakar, slogan.MASALAH ATAU TOPIK PEMBAHASANMasalah atau topik bahasan merupakan hal yang harus pertama kali ditetapkan dalam penulisan makalahTopik yang dipilih harus bermanfaatTopik yang dipilih hendaknya yang menarik dan sesuai dengan minat penulisTopik yang dipilih haruslah dikuasaiBahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan untuk diperolehMEMBUAT JUDUL MAKALAHHarus mencerminkan isi makalah atau topik yang diangkatSebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau kalusa, bukan dalam bentuk kalimatHendaknya singkat dan jelas, sekitar 5 15 kataMenarik perhatian pembacaTUJUAN PENULISAN MAKALAHMemberikan gambaran tentang cara menguraikan atau membahas topikSebagai pembatasan ruang lingkup makalahRumusan tujuan dapat berupa kalimat kompleks atau dijabarkan dalam bentuk rinciContoh:Makalah ini dimaksudkan untuk membahas sejumlah kekeliruan yang seringkali dibuat oleh mahasiswa dalam melakukan observasi pada kegiatan PPLTEKS UTAMABerisi pembahasan topik-topik makalahSebagai inti kegiatan penulisan makalahDilakukan setelah bahan makalah berhasil dikumpulkanISI BAGIAN AKHIRDaftar rujukanLampiran (bila ada)ISI DAN FORMAT LAPORAN PENELITIANFormat laporan: sebagai bentuk susunan atau organisasi suatu laporan, yaitu bagian-bagian laporan itu diurutkan dan disusunBiasanya format laporan penelitian ditentukan oleh lembaga penentu dana.Laporan penelitian dapat disajikan dengan format bebas dan format tetap.Format bebas tidak dibatasi jumlah babnya serta isi masing-masing babnya, sedangkan format tetap harus mengikuti aturan tertentu mengenai jumlah bab dan isi tiap-tiap babSISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIFBAGIAN AWALHalaman SampulHalaman JudulAbstrakKata PengantarDaftar IsiDaftar TabelDaftar GambarDaftar Lampiran

BAGIAN INTIBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah (hasil kajian pustaka dipadukan dalam bagian ini, tidak dituliskan secara terpisah dalam bab tersendiri)B. Rumusan MasalahC. Tujuan PenelitianD. Hipotesis Penelitian (jika ada)E. Kegunaan PenelitianF. AsumsiG. Ruang Lingkup dan Keterbatasan PenelitianH. Definisi Istilah atau Definisi OperasionalLanjutanBAB II METODE PENELITIANA. Rancangan PenelitianB. Populasi dan SampelC. Instrumen PenelitianD. Pengumpulan DataE. Analisis Data

BAB III HASIL PENELITIANA. B. C.

BAB IV PEMBAHASAN (hasil kajian pustaka, berupa temuan-temuan penelitian sebelumnya yang dibandingkan dengan temua peneliti, dipadukan dalam bagian ini, tidak dicantumkan secara terpisah dalam bab tersendiri)A. .B. .C. .

LanjutanBAB V PENUTUPA. KesimpulanB. SaranBAGIAN AKHIRDaftar RujukanLampiran-lampiran

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN KUALITATIFBAB I PENDAHULUANA. Konteks Penelitian atau Latar BelakangB. Fokus Penelitian atau Rumusan MasalahC. Tujuan PenelitianD. Landasan TeoriE. Kegunaan Penelitian

BAB II METODE PENELITIANA. Pendekatan dan Jenis PenelitianB. Kehadiran PenelitiC. Lokasi PenelitianD. Sumber DataE. Prosedur Pengumpulan DataF. Analisis DataG. Pengecekan Keabsahan DataH. Tahap-tahap Penelitian

LanjutanBAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANBAB IV PEMBAHASANBAB V PENUTUP

SISTEMATIKA SKRIPSISkripsi Hasil Penelitian KuantitatifSkripsi Hasil Penelitian KualitatifSkripsi Hasil Kajian PustakaSkripsi Hasil Kerja PengembanganSkripsi Hasil Penelitian TindakanSistematikaSKRIPSI HASIL PENELITIAN KUANTITATIFBAGIAN AWALHalaman sampulLembar logoHalaman judulLembar persetujuan (pembimbing dan lembar persetujuan dan pengesahan)Pernyataan keaslian tulisanAbstrak Kata pengantarDaftar isiDaftar tabelDaftar gambarDaftar lampiranDaftar lainnyaLanjutanALTERNATIF IBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian (pilih salah satu saja)C. Hipotesis Penelitian (bila ada)D. Kegunaan PenelitianE. Asumsi Penelitian (jika diperlukan) F. Definisi Istilah atau Definisi OperasionalLanjutanBAB II METODE PENELITIANA. Rancangan PenelitianB. Populasi dan SampelC. Instrumen PenelitianD. Pengumpulan DataE. Analisis DataBAB III HASIL ANALISISBAB IV PEMBAHASANBAB V PENUTUPA. KesimpulanB. SaranBAGIAN AKHIRDaftar RujukanLampiran-lampiranRiwayat HidupCatatan: alternatif II sistematika skripsi kuantitatif pada Bab II berisi Kajian PustakaSistematikaSKRIPSI HASIL PENELITIAN KUALITATIFBAGIAN AWAL SAMA DENGAN SISTEMETIKA PENELITIAN KUANTITATIFBAB I PENDAHULUANKonteks Penelitian atau Latar Belakang (pilih salah satu)Fokus Penelitian atau Rumusan Maslah (pilih salah satu)Landasan TeoriKegunaan PenelitianLanjutanBAB II METODE PENELITIANPendekatan dan Jenis PenelitianKehadiran PenelitiLokasi PenelitiSumber DataProsedur Pengumpulan DataAnalisis DataPengecekan Keabsahan TemuanTahap-tahap PenelitianLanjutanBAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANBAB IV PEMBAHASANBAB V PENUTUPCatatan: Alternatif IIBAB II (Bab ini dan seterusnya memuat hasil-hasil penelitian yang diperoleh. Judul dan isi masing-masing bab disesuaikan dengan topik dan hasil penelitian, termasuk pembahasannya)

BAGIAN AKHIRDAFTAR RUJUKANLAMPIRAN-LAMPIRANRIWAYAT HIDUPSistematikaSKRIPSI HASIL KAJIAN PUSTAKABAGIAN AWALHalaman SampulLembar LogoHalaman JudulLembar Persetujuan: (a) Lembar persetujuan pembimbing, (b) lembar persetujuan dan pengesahan)Pernyataan Keaslian TulisanAbstrakKata PengantarDaftar IsiDaftar TabelDaftar GambarDaftar LampiranDaftar lainnyaLanjutanBAGIAN INTIBAB I PENDAHULUANLatar Belakang MasalahRumusan MasalahTujuan KajianKegunaan KajianMetode KajianDefinisi IstilahLanjutanBAB II dan Bab-bab selanjutnya masing-masing berisi gagasan pokok diteruskan dengan kajian mendalam dan diakhiri dengan rangkuman pembahasan dan implikasi. Judul bab disesuaikan dengan materi yang dibahas. Bab inti dari skripsi, tesis, dan disertasi diakhiri dengan Bab Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

BAGIAN AKHIRDaftar RujukanLampiran-lampiranRiwayat HidupSistematikaSKRIPSI HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELASBAGIAN AWALHalaman SampulLembar LogoHalaman JudulLembar Persetujuan: (a) lembar persetujuan pembimbing, (b) lembar persetujuan dan pengesahanPernyataan Keaslian TulisanAbstrakKata PengantarDaftar IsiDaftar TabelDaftar GambarDaftar LampiranDaftar LainnyaLanjutanBAGIAN INTIAlternatif PertamaBAB I PENDAHULUANLatar Belakang MasalahRumusan Masalah atau Tujuan Penelitian (pilih salah satu saja)Hipotesis Tindakan (jika dianggap perlu)Manfaat PenelitianRuang Lingkup dan Keterbatasan PenelitianDefinisi Istilah atau Definisi Operasional

LanjutanBAB II METODE PENELITIANPendekatan PenelitianKehadiran dan Peran Peneliti di LapanganKancah PenelitianSubjek PenelitianData dan Sumber DataPengumpulan DataAnalisis Data, Evaluasi, dan RefleksiProsedur Penelitian

LanjutanBAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANPaparan DataTemuan Penelitian a. Temuan Tiap Siklus b. Temuan LengkapBAB IV PEMBAHASAN..BAB V PENUTUPKesimpulan Saran

Alternatif keduaBAB I PENDAHULUANLatar Belakang MasalahRumusan Masalah atau Tujuan Penelitian (pilih salah satu)Hipotesis Tindakan (jika dianggap perlu)Manfaat PenelitianRuang Lingkup dan Keterbatasan PenelitianDefinisi Istilah atau Definisi Operasional

LanjutanBAB II KAJIAN PUSTAKABAB III METODE PENELITIANPendekatan PenelitianKehadiran dan Peran Peneliti di LapanganKancah PenelitianSubjek PenelitianData dan Sumber DataPengumpulan DataAnalisis Data, Evaluasi, dan RefleksiProsedur Penelitian

LanjutanBAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANPaparan DataTemuan Penelitian a. Temuan Tiap Siklus b. Temuan LengkapBAB V PEMBAHASAN....BAB VI PENUTUPKesimpulanSaran

BAGIAN AKHIRDaftar RujukanLampiran-lampiranRiwayat HidupMENYUSUN PROPOSALSeputar tentang ProposalHal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun ProposalCiri-ciri ProposalJenis Proposal

SEPUTAR TENTANG PROPOSALProposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Proposal diajukan dengan tujuan mendapatkan ijin, persetujuan, memohon dana, dsb.Proposal merupakan sebuah media penyampaian ide mengenai suatu peluang, seperti penawaran bisnis, hiburan, penelitian, dsbDitulis dengan meyakinkan dan sungguh-sungguhIsi disesuaikan dengan lembaga atau perusahaan target proposalHarus memiliki daya pikatTahapan penulisan proposal (1) prapenulisan, (2) penulisan, dan (3) revisiHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKANMempelajari situasi usaha calon mitraMemiliki struktur dan logika yang jelasTampilan proposal harus memikat/menarikHarus dapat diukurRasionalisasi besar anggaran dan kegiatanMelampirkan data pendukungMembuat jadwal kegiatan yang lebih operasionalPesan yang persuasifAnalisis SWOT (strengths= kekuatan, weaknesses=kelemahan, opportunities=peluang, threats=ancaman)

CIRI-CIRI PROPOSALKerjasama saling menguntungkanBahasa resmiKalimat singkat, padat, jelas, dan memikatBersifat tidak rahasiaPersuasif JENIS PROPOSALProposal FormalProposal Nonformal (bisnis, event, kerjasama, proyek)

PROPOSAL FORMALProposal yang bersifat resmi atau dinasDigunakan untuk tujuan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasiSering digunakan dalam dunia akademis dan proyek pemerintahBersifat baku seperti penggunaan bahasa resmi, format baku, sistematika jelasKomponen proposal: surat pengantar, abstrak, halaman judul, daftar isi, isi, daftar tabel, dan lampiran-lampiran

SISTEMATIKA PROPOSAL FORMALLatar Belakang MasalahMasalah yang akan DitelitiTeori yang DigunakanHipotesis yang akan DitelitiLiteratur yang Digunakan Sebagai RujukanTujuan PenelitianMetode PenelitianEstimasi biaya yang DiperlukanLembaga/peneliti serta Curriculum VitaePROPOSAL NONFORMALJenis proposal bersifat fleksibelKomponen proposal nonformal terdiri dari (pendahuluan, latar belakang, tujuan, bentuk kegiatan, tahapan pelaksanaan, logika kerangka kerja, jenis kegiatan, anggaran, susunan panitia dan curriculum vitae, pengesahan)EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)Pemakaian HurufPenulisan HurufPenulisan KataTanda BacaPengertian Konsep DasarSumber IstilahAspek Tatabahasa PeristilahanAspek Semantik PeristilahanIstilah Singkatan dan LambangEjaan dalam Peristilahan

PEMAKAIAN HURUFAbjadHuruf VokalDiftongHuruf KonsonanPersukuanNama DiriPENULISAN HURUFHuruf Besar atau Huruf KapitalHuruf MiringPENULISAN KATAKata DasarKata TurunanKata UlangKata DepanGabungan KataKata si dan sangKata Ganti ku, kau, mu, dan nyaPartikelAngka dan Lambang BilanganTANDA BACATanda Titik (.)Tanda Koma (,)Tanda Titik Koma (;)Tanda Titik Dua (:)Tanda Tanya (?)Tanda Seru (!)Tanda Kurung ()Tanda Hubung (-)Tanda Petik Ganda ()Tanda Pisah (_)Tanda Petik Tunggal ()Tanda Garis Miring (/)Tanda Elipsis ()Tanda Kurung Siku ([])

KETERAMPILAN BERBAHASAKeterampilan Berbahasa Lisan (menyimak dan berbicara)Keterampilan Berbahasa Tulis (membaca dan menulis)KETERAMPILAN BERBAHASA LISANMENYIMAKHakikat menyimak dapat dilihat dari berbagaisegi, yakni sebagai:SaranaSeniProsesResponsPengalaman kreatif

SEBAGAI SUATU SARANAAdanya kegiatan yang dilakukan seseorang padawaktu menyimak yang harus melalui tahapmendengar bunyi-bunyi yang telah dikenalnya.Kemudian memaknai bunyi-bunyi itu dan mampu menginterpretasikan serta memahami makna rentetan bunyi-bunyi itu.SEBAGAI SENIMemerlukan adanya kedisiplinan, konsentrasi, partisipasi aktif, pemahaman, dan penilaian,seperti halnya orang mempelajari seni musik, seni peran atau seni rupaSEBAGAI SUATU PROSESMenyimak berkaitan dengan keterampilan kompleks, yaitu keterampilan mendengarkan, memahami, menilai, dan meresponsSEBAGAI SUATU RESPONSRespon merupakan unsur utama dalam menyimak. Penyimak dapat merespons dengan efektif jika memiliki pancaindera yang cukup baik dan mempunyai kemampuan menginterpretasikan pesan yang terkandung dalam tuturan yang disimaknyaSEBAGAI PENGALAMAN KREATIFMELIBATKAN PENGALAMAN YANG NIKMAT,MENYENANGKAN, DAN MEMUASKANBERBICARABerbicara dapat diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan, atau perasaan secara lisanJENIS-JENIS BERBICARABerdasarkan TujuanBerbicara memberitahukan, melaporkan, dan menginformasikanBerbicara menghiburBerbicara membujuk, mengajak, meyakinkan atau menggerakkanBerbicara Berdasarkan SituasinyaBerbicara FormalPembicara dituntut untuk berbicara secara formalBerbicara InformalPembicara harus berbicara secara tidak formalBERDASARKAN CARA PENYAMPAIANNYABERBICARA MENDADAKBERBICARA BERDASARKAN CATATANBERBICARA BERDASARKAN HAFALANBERBICARA BERDASARKAN NASKAHBERDASARKAN JUMLAH PENDENGARNYABERBICARA ANTARPRIBADIBERBICARA DALAM KELOMPOK KECILBERBICARA DALAM KELOMPOK BESARDISKUSISecara umum diskusi adalah saling bertukarpikiran secara lisan dalam musyawarahLATAR BELAKANG DAN MANFAAT DISKUSIPelaksanaan sikap demokrasiPengujian sikap toleransiPengembangan kebebasan pribadiPengembangan latihan berfikirPenambahan pengetahuan dan pengalamanBENTUK-BENTUK DISKUSIYANG TERBATAS: konferensi, komisi, wawancara, brainstromingYANG TERBUKA/UMUM: debat, forum, seminar, panel, simposium, ceramah, TUJUAN DISKUSITujuan dan Kebutuhan Logis Diskusi menjadi tempat konsultasi untuk menambah pengetahuan, mendapat informasi, meluaskan pengalaman dan membuka pandangan. Di samping itu, menjadi tempat koordinasi, karena adanya kontak dan komunikasi.Tujuan dan Kebutuhan Manusiawi Menjadi tempat untuk mendapatkan pengakuan/penghargaan, menampilkan kelompok atau individu, menyatakan partisipasi, memberikan dan mendapat informasi serta menunjukkan interaksi.Tujuan dan Kebutuhan Diskusi itu Sendiri Menjadi tempat tukar-menukar informasi, tempat mempertajam pengertian dan pendapat, menjadi tempat konsultasi dan penggugahan pendapat, menjadi tempat menyiasati masalah, menganalisis masalah, menyelesaikan masalah, memberikan motivasi dan keyakinan/persuaian, mengembangkan kerjasama.UNSUR-UNSUR DALAM DISKUSIUnsur ManusiaPimpinan/moderator, regulator, koordinatorPeserta/pengambil bagian/pembicara/pemrasaranPendengar/publik/umum/audiens

Unsur MateriHarus ada masalah, topik atau tema pembicaraanUnsur FasilitasRuangan, meja kursi, alat audio-visual, papan tulis, kertas dan lain-lain. Yang terpenting ialah penciptaan suasana diskusiAnalisis Unsur Manusia dalam Diskusi (moderator, peserta dan publik)Analisis Pribadi: posisi, status, keluarga, pendidikan, latar belakang memasyarakatnya.Analisis sikap dan sifat: berfikir kreatif, inteligen, berfikir emosional, sensitif, objektif, prasangka dan keterampilan berbicara.Analisis Kelompok: homogen, heterogen, bersikap kerjasama, penuh perhatian

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN DISKUSIMerundingkan lebih dahulu masalah yang akan didiskusikanMenyiapkan rangkuman pokok masalah yang akan didiskusikanMembuka diskusi dengan uraian pendek, tepat, dan tidak bertele-teleMenjadi penggerak jalannya diskusiMengetengahkan semua pendapat yang dikemukakan para pesertaMembuat rangkuman pembicaraanMenutup diskusi dengan membacakan rangkuman pembicaraanLANGKAH-LANGKAH PEMBICARAAN DALAM DISKUSIMembicarakan lebih dahulu apa sesungguhnya hakikat masalahMembicarakan apa sebab yang menimbulkan masalahMembicarakan kemungkinan cara pemecahannya yang dapat digunakanTiap-tiap cara pemecahan itu diertimbangkan baik-buruknyaMenetapkan, mana diantara cara tersebut yang terbaikMelaksanakan cara pemecahan yang terbaik yang telah dipilihTugas Pemimpin Diskusi Selama Diskusi BerlangsungMengetahui aturan permainan diskusiMemimpin diskusi dengan sabarMenghargai setiap pendapat yang dikemukan para pesertaBersifat ramah, jujur, dan tidak berat sebelahTUGAS DAN KEWAJIBAN PESERTAMenyiapkan diri sebaik-baiknya dengan jalan mencari sebanyak mungkin keterangan yang bertalian dengan masalah yang didiskusikan sebelum diskusi berlangsungIkut serta dalam pembicaraan dengan semangat kerjasama dan rasa persaudaraan yang tinggiPeka terhadap teknik yang dapat mendorong diskusi berjalan lancar dan berguna bagi semua peserta