Materi BAS
Transcript of Materi BAS
Peraturan Menteri Keuangan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007Nomor 91/PMK.05/2007
Tentang Tentang
BAGAN AKUN STANDARBAGAN AKUN STANDAR
BAGAN AKUN STANDARBAGAN AKUN STANDAR
Daftar Perkiraan buku besar yang Daftar Perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk memudahkan sistematis untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan perencanaan dan pelaksanaan
anggaran, serta pembukuan dan anggaran, serta pembukuan dan pelaporan keuangan pemerintah.pelaporan keuangan pemerintah.
KODEFIKASI AKUN
2. Kodefikasi Akun terbagi atas 6 Digit:1. Akun Buku Besar (BB), 4 Digit
2. Akun Buku Pembantu, 2 digit
X X X X X X
KODE BUKU BESAR KODE BUKU PEMBANTU
KODE AKUN
STANDAR & SISTEM AKUNTANSIStandar Akuntansi
SISTEM AKUNTANSI
Transaksi- Keuangan- Kekayaan- Kewajiban
Proses Akuntansi- Analisa Transaksi- Jurnal / Entries- Posting
Lap. Keuangan- LRA- Neraca- LAK- CaLK
-Relevan
-Andal-Dpt dibandingkan
-Dpt dipahami
Input Process Output
FormulasiProsedurTransaksi
BaganAkun
Standar
PengaturanKelembagaan
HardwareDan
Software
PersonilTerampil
HUBUNGAN SAPP DENGAN SISTEM HUBUNGAN SAPP DENGAN SISTEM LAINLAIN
PENGAWASANPENGAWASAN
PERTANGGUNGJAWABAN
PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAANANGGARAN
PELAKSANAANANGGARAN
PERENCANAANANGGARAN
PERENCANAANANGGARAN
SAPPSAPP
DIPADIPA
SPMSPM
SP2DSP2D
MPNMPN
APBN
RKA-K/LRKA-K/L
SIMAK-BMNSIMAK-BMNSAKSAKSA-BUNSA-BUN
Bagan Akun
Standar
Bagan Akun
Standar
DASAR PEMIKIRAN :
1. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah dan K/L yang memenuhi unsur pengendalian,
pengukuran dan pelaporan kinerja.2. Meningkatkan AkuntabilitasPertanggungjawaban APBN dengan melaksanakan
penggunaan BAS dari perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan
keuangan.3. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
dan GFS 2001 dalam BAS
Memastikan rencana keuangan (anggaran), realisasi dan pelaporan keuangan dinyatakan dalam istilah yang sama;
Meningkatkan kualitas informasi keuangan;
Memudahkan pengawasan keuangan.
TUJUAN BAGAN AKUN TUJUAN BAGAN AKUN STANDARSTANDAR
1. Penggunaan BAS dimulai pada perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan keuangan ;
2. Perubahan dari Bagan Perkiraan menjadi Bagan Akun Standar;
3. Perubahan MAK/MAP menjadi Mata Anggaran;4. Peniadaan Mata Anggaran tersendiri untuk
Pengembalian5. Penjelasan BAS untuk akun Belanja dan
Pendapatan;6. Penghapusan beberapa Mata Anggaran Belanja :
- Belanja Inventaris Kantor;- Belanja Barang Tupoksi bersifat Kontraktual;
5. Penambahan Mata Anggaran khusus untuk BLU;6. Penambahan Mata Anggaran Belanja untuk:
- Belanja Pemeliharaan dikapitalisasi;- Belanja Modal SWAKELOLA dirinci;- Belanja Jasa Profesi- Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS
POKOK PERUBAHAN DALAM BAGAN AKUN STANDAR
POKOK PERUBAHAN DALAM BAGAN AKUN STANDAR
7.7. Perubahan istilah Belanja untuk Daerah Perubahan istilah Belanja untuk Daerah menjadi Transfer ke Daerah;menjadi Transfer ke Daerah;
8.8. Penerimaan Pembiayaan dari transaksi Penerimaan Pembiayaan dari transaksi RDI/RPD sebagai piutang RDI/RPD; RDI/RPD sebagai piutang RDI/RPD;
9.9. Penambahan Mata Anggaran Non Penambahan Mata Anggaran Non Anggaran untuk transaksi mutasi rekening Anggaran untuk transaksi mutasi rekening pada setiap rekening KUN;pada setiap rekening KUN;
10.10.Adanya Mata Anggaran untuk Appropriasi, Adanya Mata Anggaran untuk Appropriasi, Allotment, Estimasi Pendapatan yang Allotment, Estimasi Pendapatan yang dialokasikan dan Estimasi Pendapatan.dialokasikan dan Estimasi Pendapatan.
POKOK PERUBAHAN DALAM BAGAN AKUN STANDAR………
POKOK PERUBAHAN DALAM BAGAN AKUN STANDAR………
KORELASI APBN DENGAN KORELASI APBN DENGAN PERTANGGUNGJAWABANNYAPERTANGGUNGJAWABANNYA
APBN
DIPA
PELAKSANAAN
PENGAWASAN
PERTANGGUNGJAWABAN
PEMERIKSAAN
APPROPRIATION
ALLOTMENT
JURNAL ENTRY
REVIU
LAPORAN KEUANGAN
AUDIT LKPP
Apakah semua appropriation sudah di allotment
BAS
Apakah semua Allotment/DIPA sudah dipertanggungjawabkan
BPS DIUBAH MENJADI BASBPS DIUBAH MENJADI BASMENGAPA ?MENGAPA ?
1. PEROLEHAN ASET TETAP DARI BELANJA BARANG TIDAK TERCATAT DI SISTEM AKUNTANSI
2. BPS BELUM MENGAKOMODASI UNSUR-UNSUR BIAYA UNTUK MEMBENTUK ASET TETAP SESUAI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
3. MENGAKOMODASI AKUN BADAN LAYANAN UMUM 4. MENGAKOMODASI PENJELASAN AKUN / MATA
ANGGARAN5. MENGAKOMODASI AKUN UNTUK BELANJA MODAL
YANG DILAKSANAKAN SECARA SWAKELOLA6. PENGEMBALIAN PENDAPATAN MERUPAKAN
PENGURANG PENDAPATAN DAN PENGEMBALIAN BELANJA MERUPAKAN PENGURANG BELANJA YANG BERSANGKUTAN.
KLASIFIKASI AKUNKLASIFIKASI AKUN
FUNGSI
SUB FUNGSI
PROGRAM
KEGIATAN
ORGANISASI
MA
KLASIFIKASI BAGAN PERKIRAAN STANDAR
KLASIFIKASI BAGAN PERKIRAAN STANDAR
• KLASIFIKASI MENURUT ORGANISASI
Klasifikasi belanja berdasarkan struktur organisasi yg menjadi pusat pertanggungjawaban.
• KLASIFIKASI MENURUT FUNGSI
Klasifikasi belanja berdasarkan fungsi-fungsi utama yang harus dilaksanakan oleh unit pemerintah.
• KLASIFIKASI MENURUT JENIS BELANJA (EKONOMI)
Klasifikasi belanja berdasarkan manfaat ekonominya atau jenis belanja yang dikeluarkan.
KLASIFIKASI MENURUT FUNGSI
KLASIFIKASI MENURUT FUNGSI
• Fungsi merupakan perwujudan tugas kepemerintahan di bidang tertentu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional
• Fungsi bersifat statis dan bukan merupakan dasar alokasi anggaran
KLASIFIKASI MENURUT FUNGSIKLASIFIKASI MENURUT FUNGSI1. Pelayanan Umum
2. Pertahanan
3. Ketertiban dan Keamanan
4. Ekonomi
5. Lingkungan hidup
6. Perumahan dan fasilitas umum
7. Kesehatan
8. Pariwisata dan budaya
9. Agama
10. Pendidikan
11. Perlindungan sosial
KLASIFIKASI MENURUT ORGANISASI
KLASIFIKASI MENURUT ORGANISASI
Rincian belanja menurut Organisasi disesuaikan dengan susunan
Kementerian Negara/Lembaga Pemerintahan Pusat dan Daerah
KLASIFIKASI EKONOMI (JENIS BELANJA)
KLASIFIKASI EKONOMI (JENIS BELANJA)
1. Belanja Pegawai (51)2. Belanja Barang (52)3. Belanja Modal (53)4. Belanja Pembayaran Bunga Utang (54)5. Belanja Subsidi (55)6. Belanja Hibah (56)7. Belanja Bantuan Sosial (57)8. Belanja Lain-lain (58)
PENTINGNYA KLASIFIKASI BELANJA
PENTINGNYA KLASIFIKASI BELANJA
• Formulasikan kebijakan dan Identifikasi alokasi sumber daya tiap sektor;
• mengidentifikasi pencapaian kegiatan pemerintah melalui penilaian kinerja pemerintah; dan
• membangun akuntabilitas atas ketaatan dalam pelaksanaan anggaran terhadap otorisasi yang diberikan oleh legislatif.
JENIS PENGELUARAN PEMERINTAHJENIS PENGELUARAN PEMERINTAH
PengeluaranPemerintah
Belanja
Transfer/Bagi Hasil
Pembiayaan
51 - 58
61 Dana Perimbangan
62 Dana Otsus dan Penyesuaian
72
BELANJA PEGAWAIBELANJA PEGAWAIKompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah (di dalam negeri dan di luar negeri) sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan selama periode akuntansi, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Pembayaran kepada kontraktor, pekerja yang dipekerjakan sendiri, dan pekerja lain yang bukan karyawan pemerintah tidak termasuk dalam kelompok belanja pegawai tetapi dalam kelompok belanja barang dan jasa.
BELANJA BARANG DAN JASA, PEMELIHARAAN DAN
PERJALANAN
BELANJA BARANG DAN JASA, PEMELIHARAAN DAN
PERJALANAN Pembelian barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan, termasuk untuk biaya pemeliharaan dan perjalanan. Termasuk Barang dan Jasa yang digunakan untuk riset dan pengembangan, pelatihan staf, riset pasar dan aktivitas – aktivitas yang sejenis.
• Belanja Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
• Belanja Barang adalah pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan, dan pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan belanja perjalanan.
PENGERTIAN BELANJA MENURUT JENIS BELANJAPENGERTIAN BELANJA
MENURUT JENIS BELANJA
• Belanja Bunga adalah pengeluaran pemerintah untuk pembayaran bunga (interest) atas kewajiban penggunaan pokok utang (principal outstanding) yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman jangka pendek atau jangka panjang.
• Subsidi yaitu alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan/ lembaga yang memproduksi, menjual, atau mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa sehingga harga jualnya dapat dijangkau masyarakat
PENGERTIAN BELANJA MENURUT JENIS BELANJAPENGERTIAN BELANJA
MENURUT JENIS BELANJA
• Hibah adalah pengeluaran pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus.
• Bantuan Sosial adalah transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial. Bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat dan/atau lembaga kemasyarakatan termasuk didalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan.
PENGERTIAN BELANJA MENURUT JENIS BELANJAPENGERTIAN BELANJA
MENURUT JENIS BELANJA
• Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Untuk mengetahui apakah suatu belanja dapat dimasukkan sebagai Belanja Modal atau tidak, maka perlu diketahui definisi aset tetap atau aset lainnya dan kriteria kapitalisasi aset tetap.
• Belanja lain-lain/tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah.
PENGERTIAN BELANJA MENURUT JENIS BELANJAPENGERTIAN BELANJA
MENURUT JENIS BELANJA
BELANJA PENGADAAN BARANG
BELANJA PENGADAAN BARANG
• Belanja Pengadaan Barang yang memenuhi nilai kapitalisasi aset tetap dimasukkan kedalam kategori belanja modal dan masuk kedalam laporan keuangan sebagai penambahan nilai aset tetap.
• Belanja Pengadaan Barang yang tidak memenuhi nilai kapitalisai dalam laporan keuangan dikategorikan kedalam belanja barang operasional dan belanja barang non operasional.
BELANJA PEMELIHARAANBELANJA PEMELIHARAAN
• Belanja Pemeliharaan yang dikeluarkan setelah perolehan aset tetap yang menambah dan memperpanjang masa manfaat dan atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja harus dikapitalisasi kedalam belanja modal dan masuk kedalam laporan keuangan sebagai penambahan nilai aset tetap.
• Belanja Pemeliharaan yang dikeluarkan dan tidak memenuhi ketentuan diatas tetap dikategorikan sebagai belanja pemeliharaan dalam laporan keuangan.
BELANJA MODAL BELANJA BARANG
TERPENUHINYA SALAH SATU KRITERIA KAPITALISASI
1. BERTAMBAHNYA MASA MANFAAT/UMUR;2. BERTAMBAHNYA KAPASITAS, KUALITAS,
PENINGKATAN STANDAR KINERJA ATAU VOLUME ASET
TIDAK
NILAI MINIMUM KAPITALISASI:≥ 300.000 untuk Peralatan & Mesin≥10.000.000 untuk Gedung & Bangunan
YA
RKA-KL
dan
TIDAK
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Pendapatan
- Pajak XXXX
- PNBP XXXX
Belanja
- Belanja Barang XXXX
- Belanja Modal XXXX
NERACAAset Lancar Kewajiban
- Persediaan
Aset Tetap
- Tanah, Gedung,- Peralatan dll.
Ekuitas
Aset Lainnya
Total Aset Total Kewajiban+ Ekuitas
Belanja Barang
Belanja Modal
BELANJA MODAL TANAHBELANJA MODAL TANAH
• Belanja Modal Tanah adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk pengadaan/pembeliaan/pembebasan penyelesaian, balik nama dan sewa tanah, pengosongan, pengurugan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertipikat, dan pengeluaran lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud dalam kondisi siap pakai.
• Pengeluaran yang dikeluarkan setelah perolehan atas tanah yang menambah dan memperpanjang masa manfaat dan atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja harus dikapitalisasi kedalam belanja modal tanah, dan masuk kedalam laporan keuangan sebagai penambahan nilai aset tetap.
BELANJA MODAL PERALATAN DAN MESINBELANJA MODAL PERALATAN DAN MESIN
• Belanja Modal Peralatan dan Mesin adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk pengadaan/penambahan/penggantian, dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.
• Belanja Pemeliharaan yang dikeluarkan setelah perolehan atas peralatan dan mesin yang menambah dan memperpanjang masa manfaat dan atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja harus dikapitalisasi kedalam belanja modal peralatan dan mesin, dan masuk kedalam laporan keuangan sebagai penambahan nilai aset tetap.
BELANJA MODAL GEDUNG DAN BANGUNAN
BELANJA MODAL GEDUNG DAN BANGUNAN
• Belanja Modal Gedung dan Bangunan adalah pengeluaran / biaya yang digunakan untuk pengadaan/penambahan/penggantian, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang menambah kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
• Pengeluaran yang dikeluarkan setelah perolehan atas gedung dan bangunan yang menambah dan memperpanjang masa manfaat dan atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerjaharus dikapitalisasi kedalam belanja modal gedung dan bangunan, dan masuk kedalam laporan keuangan sebagai penambahan nilai aset tetap.
BELANJA MODAL JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
BELANJA MODAL JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
• Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk pengadaan/penambahan/penggantian/peningkatan pembangunan/pembuatan serta perawatan, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas sampai jalan irigasi dan jaringan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
• Pengeluaran yang dikeluarkan setelah perolehan atas jalan, irigasi dan jaringan yang menambah dan memperpanjang masa manfaat dan atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja harus dikapitalisasi kedalam belanja modal jalan, irigasi dan jaringan, dan masuk kedalam laporan keuangan sebagai penambahan nilai aset tetap.
BELANJA MODAL FISIK LAINNYA
BELANJA MODAL FISIK LAINNYA
• Belanja Modal Fisik Lainnya adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk pengadaan/penambahan/penggantian/peningkatanpembangunan/ -pembuatan serta perawatan terhadap Fisik lainnya yang tidak dapat dikategorikan kedalam kriteria belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan jaringan, termasuk dalam belanja ini adalah belanja modal kontrak sewa beli, pembelian barang-barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan ternak dan tanaman, buku-buku, dan jurnal ilmiah.
• Pengeluaran yang dikeluarkan setelah perolehan atas fisik lainnya yang menambah dan memperpanjang masa manfaat dan atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja harus dikapitalisasi kedalam belanja modal fisik lainnya, dan masuk kedalam laporan keuangan sebagai penambahan nilai aset tetap.
BELANJA MODAL SWAKELOLA
BELANJA MODAL SWAKELOLA
• Belanja Modal yang dilaksanakan secara swakelola dan memiliki output berupa aset tetap, seluruh pengeluaran termasuk upah, perjalanan dinas, dan bahan-bahan/asistensi diakui sebagai aset tetap.
• Belanja Modal yang dikeluarkan untuk tujuan pembentukan barang modal yang masa pembangunannya belum selesai sampai pada saat tanggal laporan keuangan diakui sebagai aset tetap dalam kelompok kontruksi dalam pengerjaan dan diberikan penjelasan didalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
KONSEP NILAI PEROLEHANKONSEP NILAI PEROLEHAN
• Komponen belanja modal untuk perolehan aset tetap meliputi:– Harga beli aset tetap– Semua biaya yang dikeluarkan sampai AT siap
digunakan, termasuk:
* biaya perjalanan dinas
* ongkos angkut
* biaya uji coba
* biaya konsultan
PEDOMAN KAPITALISASI BM/KN DALAM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH
1. REHABILITASI : PERBAIKAN ASET TETAP YANG RUSAK SEBAGIAN DENGAN TANPA MENINGKATKAN KUALITAS DAN ATAU KAPASITAS DENGAN MAKSUD DAPAT DIGUNAKANSESUAI DENGAN KONDISI SEMULA.
2. RENOVASI : PERBAIKAN ASET TETAP YANG RUSAK ATAU MENGGANTI YANG BAIK DENGAN MAKSUD MENINGKATKAN KUALITAS ATAU KAPASITAS.
3. RESTORASI : PERBAIKAN ASET TETAP YANG RUSAK DENGAN TETAP MEMPERTAHANKAN ARSITEKTURNYA
NILAI SATUAN MINIMUM KAPITALISASI ASET TETAP
• DEFINISI : PENGELUARAN PENGADAAN BARU DAN PENAMBAHAN NILAI ASET TETAP DARI HASIL PENGEMBANGAN , REKLASIFIKASI, RENOVASI DAN RESTORASI
RUANG LINGKUP :1. PERALATAN DAN MESIN DAN ALAT OLAH RAGA , > Rp.
300.000,-2. GEDUNG DAN BANGUNAN, > Rp. 10.000.000,-
PENGECUALIAN
PENGELUARAN UNTUK TANAH, JALAN, IRIGASI, JARINGAN DAN ASET TETAP LAINNYA (KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAN BARANG
BERCORAK KESENIAN)
KLASIFIKASI AKUN
KODE URAIAN1 ASET2 KEWAJIBAN3 EKUITAS DANA
4PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH
5 BELANJA NEGARA6 TRANSFER KE DAERAH7 PEMBIAYAAN8 NON ANGGARAN
PERLAKUAN PERKIRAAN PENERIMAAN KEMBALI
BELANJA DAN PENGEMBALIAN
PENDAPATAN
PERLAKUAN PERKIRAAN PENERIMAAN KEMBALI
BELANJA DAN PENGEMBALIAN
PENDAPATAN
PENDAPATANPENDAPATAN
Seluruh Kas yang diterima di Kas Negara baik yang bersumber dari
Penerimaan Pajak maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak yang menambah ekuitas dana lancar dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan
PENGEMBALIAN PENDAPATAN
PENGEMBALIAN PENDAPATAN
Pengeluaran Kas Negara yang terjadi karena adanya pengembalian terhadap
pendapatan, yang perlakuannya mengurangi pendapatan yang sudah
diterima.
Created by: SYAIFUL ®
KONTRA POS PENDAPATAN PAJAK DAN CUKAI
KONTRA POS PENDAPATAN PAJAK DAN CUKAI
4111 Pendapatan Pajak penghasilan
4112 Pendapatan Pajak pertambahan nilai
4113 Pendapatan Pajak bumi dan bangunan
4114 Pendapatan BPHTB
4115 Pendapatan Cukai
4116 Pendapatan Pajak Lainnya
4111 Pengembalian Pendapatan Pajak penghasilan
4112 Pengembalian Pendapatan Pajak pertambahan nilai
BELANJABELANJA
Seluruh Pengeluaran yang keluar dari Kas Negara yang
mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan .
PENGEMBALIAN BELANJAPENGEMBALIAN BELANJA
Seluruh belanja yang dikembalikan ke Kas Negara dimana perlakuannya
mengurangi pengeluaran belanja yang sudah dilakukan (untuk tahun
berjalan).Untuk pengembalian belanja tahun anggaran yang lalu diakui sebagai
pendapatan lain-lain.
Created by: SYAIFUL ®
5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
5112 Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri
5113 Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara
5114 Belanja Pegawai Perjan
5111 Pengembalian Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
5112 Pengembalian Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri
5113 Pengembalian Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara
5114 Pengembalian Belanja Pegawai Perjan
KONTRA POS BELANJA TUNJANGAN
KONTRA POS BELANJA TUNJANGAN
Dibayarkan SPM/SP2D gaji oleh KPPN atas beban APBN sebesar Rp. 100 juta
Penerimaan Kembali Belanja Gaji Pokok sebesar Rp. 10.000.000,- (dokumen SSPB)
511111 Belanja Gaji Pokok 100.000.000
111411 Kas di Bank Tunggal 100.000.000
111411 Kas di Bank Tunggal 10.000.000
511111 Pengembalian Belanja Gaji Pokok
10.000.000
Akun yang terpengaruh
111411 511111
10.000.000 100.000.000 100.000.000 10.000.000
Dibayarkan SPM/SP2D gaji oleh KPPN atas beban APBN sebesar Rp. 100 juta
Penerimaan Kembali Belanja Gaji Pokok sebesar Rp. 10.000.000,- (dokumen SSPB)
511111 Belanja Gaji Pokok 100.000.000
111411 Kas di Bank Tunggal 100.000.000
111411 Kas di Bank Tunggal 10.000.000
511511 Pengembalian Belanja Gaji Pokok
10.000.000
Akun yang terpengaruh
111411 511511 511111
10.000.000 100.000.000 10.000.000 100.000.000
KAITAN PENGANGGARAN TERPADU KAITAN PENGANGGARAN TERPADU DENGAN BAGAN AKUN STANDARDENGAN BAGAN AKUN STANDAR
DIK DIP
BELANJA MENGIKAT
51, 52
TERDAPAT a.l :1. Honor 2. Belanja Inventaris: 52203. Belanja untuk Tupoksi
PP 21 /2004 : Penyusunan RKA-KL
53
BELANJA TIDAK MENGIKAT
TERDAPAT a.l :1. Belanja Modal Non Fisik Lainnya : 5960
ASET TETAP
BARANG HABIS PAKAI
NERACAMP
PMK 91/2007: Bagan Akun Standar
- Belanja Pemeliharaan yang Dikapitalisasi
- Belanja Modal Swakelola- Honor Tim Pengadaan, dll
Belanja Pegawai dan Barang , a.l : Honor:1.Tetap2.Tidak Tetap : 2009 (Bel. Barang)
DIPA
Pasal 4 PMK 91/PMK.05/2007
(1) Bagan Akun Standar selanjutnya dikelola/dikurangi/ditambah oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan cq. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Per-08/PB/2008 tentang Penambahan dan Perubahan BAS
No. Penambahan/Perubahan
1. Penambahan kode akun/mata anggaran yang berlaku sejak tahun 2008;I.doc
2. Penambahan kode akun/mata anggaran yang berlaku sejak tahun 2009;2.doc
3. Penambahan dan/atau perubahan penjelasan kode akun/mata anggaran;3.doc
4. Perubahan Kodefikasi maupun Uraian kode akun/mata anggaran;
5. Perubahan Kodefikasi maupun Uraian Akun Neraca;
6. Kode akun/mata anggaran yang tidak digunakan lagi sejak tahun 2009;6.doc
Penambahan Kode Akun 2009
521115 Honor Operasional Satuan Kerja)
521213 Honor Output Kegiatan
(Dua akun tersebut menggantikan 512112 – Honor tidak tetap)
53xxxx Penambahan Nilai Aset (menggantikan 535XXX-Belanja Pemeliharaan yang dikapitalisasi)
Akun yang tidak digunakan lagi sejak 2009
512112 Honor tidak tetap
535XXX Belanja Pemeliharaan yang dikapitalisasi
Lampiran I Per-08/PB/2008Penambahan Kode Akun TA 2008
Lampiran I Per-08/PB/2008Penambahan Kode Akun TA 2008
Lampiran I Per-08/PB/2008Penambahan Kode Akun TA 2008