materi bappeda

31
Komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dalam Pengmbangan Pembiayaan Kesehatan & Jaminan Kesehatan Nasional di Provinsi Sumatera Utara Oleh : BAPPEDA PROVINSI SUMATERA UTARA Disampaikan pada Pertemuan Diseminasi dan Advokasi Pengembangan dan Pembiayaan Kesehatan dan JKN/KIS Putra Mulia Hotel, 6 April 2016

description

penentuan masyarakat tidak mampu

Transcript of materi bappeda

Komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dalam Pengmbangan Pembiayaan Kesehatan & Jaminan Kesehatan Nasional di Provinsi Sumatera Utara

Oleh :BAPPEDA PROVINSI SUMATERA UTARA

Disampaikan pada Pertemuan Diseminasi dan Advokasi Pengembangan dan Pembiayaan Kesehatan dan

JKN/KISPutra Mulia Hotel, 6 April 2016

OUTLINE PRESENTASI

JAMINANKESEHATANNASIONAL

A. DASAR HUKUM

JAMINANKESEHATANNASIONAL

4

UUD 45 Pasal 28 H :UUD 1945 PASAL 28H

JAMINANKESEHATANNASIONAL

5

UUD 1945 Pasal 34 :

JAMINANKESEHATANNASIONAL

6

PRINSIP & PENDEKATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah: Satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasionalDilakukan bersama pemangku kepentingan sesuai peran dan kewenanganMengintegrasikan RTRW dgn rencana pembangunanDilaksanakan berdasarkan kondisi, potensi serta dinamika daerah, nasional dan global.Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah:•Politik, (penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan KDH terpilih)•Teknokratik, (menggunakan metoda dan kerangka pikir ilmiah)•Partisipatif, (melibatkan semua pemangku kepentingan)•Top down & Bottom Up (diselaraskan melalui musyawarah nas, prov, kab/ kota, kec. & desa).Pendekatan Penyusunan Program, Kegiatan & Penganggaran:•Berdasarkan prestasi kerja (Performance Budgeting System)•Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (Medium Term Expenditure Framework)•Perencanaan Penganggaran terpadu (Unified Budgeting System)•Pagu Indikaif & Prakiraan maju (Resource Envelope & Forward Estimate)•Mengacu pada SPM, sesuai dgn kondisi nyata dan kebutuhan masyarakat dan urusan wajib serta urusan pilihan yang menjadi tanggungjawab SKPD.

1. Belum terwujudnya sinergi dan sinkronisasi antara rencana pembangunan Provinsi dengan rencana pembangunan kabupaten.

2. Pendekatan politis lebih dominan dalam perencanaan pembangunan daerah.

3. Perencanaan pembangunan daerah belum sepenuhnya berbasis pada kewenangan penyelenggaraan urusan pemerintahan.

4. Perencanaan pembangunan daerah belum sepenuhnya mengintegrasikan dengan rencana tata ruang, memperhatikan lingkungan hidup dan berorientasi pada kewilayahan pembangunan.

5. Belum efektifnya pengendalian dan evaluasi terhadap proses dan pelaksanaan rencana pembangunan daerah.

6. Perencanaan pembangunan daerah belum berbasis pada data dan informasi yang valid dan akurat.

7. Masih rendahnya kapasitas aparatur perencana provinsi untuk memfasilitasi perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah kabupaten/kota.

Permasalahan PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

1. Fasilitasi dan koordinasi penyusunan Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah.

2. Fasilitasi dan koordinasi penyusunan dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten (RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Dan Renja SKPD) yg serasi dan sinergi dengan kebijakan Pembangunan Nasional dan Provinsi.

3. Pengendalian dan evaluasi perumusan kebijakan pembangunan dan pelaksanaan rencana serta hasil rencana pembangunan daerah.

4. Konsistensi perencanaan tahunan dan penganggaran (RKPD, KUA, PPAS dan APBD) berdasarkan hasil evaluasi perda tentang APBD provinsi.

5. Ketersedian data dan informasi perencanaan pembangunan daerah provinsi dan kabupaten.

6. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah.

22. . Capaian Pembangunan Kesehatan Capaian Pembangunan Kesehatan Provinsi Provinsi Sumatera UtaraSumatera Utara

• Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumut setelah metode baru mengalami penurunan dari 75,13 menjadi 68,87;

• Ini disertai juga dengan penurunan peringkat dari urutan ke 8 menjadi urutan ke 10 skala nasional.

Belum mencapai target tahun 2015 sebesar 9,69 % pada RPJMD Provsu 2013-

2018

KABUPATEN/KOTA

Penduduk Miskin Kab/Kota 2012

(Jiwa)

2013 (Jiwa)

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

01. Kab. Mandailing Natal 48,39 40,69 11.58 9.62 9,2802. Kab. Tapanuli Selatan 29,91 30,77 11.10 11.33 10,7403. Kab. Tapanuli Tengah 49,61 52 15.03 15.41 14,4704. Kab. Tapanuli Utara 33,09 33,75 11.55 11.68 10,205. Kab. Toba Samosir 16,64 16,96 9.43 9.54 8,406. Kab. A s a h a n 72,32 80,54 10.52 11.6 10,9807. Kab. Simalungun 83,09 87,72 9.97 10.45 11,0608. Kab. D a i r i 25,49 24 9.28 8.68 9,2309. Kab. K a r o 36,71 36,93 9.93 9.79 9,210. Kab. Deli Serdang 91,19 91,97 4.78 4.71 4,5611.Kab. L a n g k a t 99,27 104,31 10.02 10.44 9,9912. Kab. Humbang Hasundutan 17,25 17,94 9.73 10.00 9,4413. Kab. Pakpak Bharat 5,32 4,94 12.40 11.28 10,5514. Kab. Samosir 18,48 17,18 15.17 14.01 11,215. Kab. Serdang Bedagai 59,53 56,55 9.89 9.35 8.9816. Kab. Batu Bara 43,66 46,86 11.24 11.92 11,2517. Kab. Padang Lawas Utara 23,72 25,01 9.98 10.28 9,618. Kab. Padang Lawas 23,64 21,23 9.8 8.59 8,0319. Kab. Labuhanbatu Selatan 41,21 37,33 13.96 12.36 11,5420. Kab. Labuhanbatu Utara 38,68 39,09 11.34 11.34 10,7121. Kab. Labuhanbatu 42,08 38,14 9.61 8.53 8,222. Kab. N i a s 24,99 23,28 18.67 17.28 16,3923. Kab. Nias Utara 38,51 40,78 29.5 30.94 29,2824. Kab. Nias Barat 23,84 24,88 28.57 29.65 28,125. Kab. Nias Selatan 56,94 56,96 19.05 18.83 17,8126. Kota S i b o l g a 11,13 11,08 13.00 12.9. 12,2627. Kota Tanjungbalai 23,86 24,2 14.86 14.85 14,0228. Kota Pematangsiantar 26,01 26,61 15.10 10.93 10,3529. Kota Tebing Tinggi 18,02 17,98 11.93 11.74 11,0830. Kota M e d a n 201,06 209,69 9.33 9.64 9,1231. Kota B i n j a i 17,16 17,48 6.72 6.75 6,3832. Kota Padangsidimpuan 19,24 18,44 9.60 9.04 8,5233. Kota Gunungsitoli 40,4 41,1 30.85 30.94 27,63

Sumatera Utara : 50

Jumlah Kematian

Ibu

Sumber : SDKI 2012

3. 3. RPJMD Provinsi RPJMD Provinsi Sumatera UtaraSumatera UtaraTahun Tahun 20120133-201-20188

Visi RPJPD SUMATERA

UTARA2005-2025Masyarakat Sumatera

Utara yang Beriman,

Maju, Mandiri,

Mapan dan Berkeadilan didalam ke Bhinnekaan

yang didukung oleh tata

Pemerintahan

yang Baik

visi

visi

misi misi

19

1. Reformasi birokrasi berkelanjutan guna mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih good governance dan clean government

2. Membangun sumber daya manusia yang memiliki integritas dalam berbangsa dan bernegara, religius dan berkompetensi tinggi

3. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur daerah untuk menunjang kegiatan ekonomi melalui kerjasama antar daerah, swasta, regional dan internasional

4. Meningkatkan kualitas standar hidup layak, kesetaraan dan keadilan serta mengurangi ketimpangan antar wilayah

5. Membangun dan mengembangkan ekonomi daerah melalui pengelolaan sumberdaya alam lestari berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

MENJADI PROVINSI YANG BERDAYA SAING MENUJU SUMATERA UTARA

SEJAHTERA

VISI DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PRIORITAS

1. Peningkatan Kehidupan Beragama, Penegakan Hukum, Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance), Pelayanan Publik dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan;

2. Peningkatan Aksessibilitas dan Kualitas Pendidikan;3. Peningkatan Aksessibilitas dan Pelayanan Kesehatan;4. Peningkatan Penguasaan Ilmu Pengetahuan, Penerapan Teknologi,

Inovasi dan Kreatifitas Daerah;5. Peningkatan Infrastruktur, Pengembangan Wilayah, Mitigasi Bencana

dan Pelestarian Lingkungan Hidup Mendukung Daya Saing Perekonomian;

6. Peningkatan Ekonomi Kerakyatan;7. Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Daya Saing Produk

Pertanian, Kelautan dan Perikanan;8. Perluasan Kesempatan kerja dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat

Miskin9. Mendukung dan Mendorong Kebijakan Nasional di daerah

PERMASALAHAN PERMASALAHAN SDM & KUALITAS HIDUPSDM & KUALITAS HIDUP (RPJMD PROVSU 2013 – 2018)(RPJMD PROVSU 2013 – 2018)

PERMASALAHAN RENCANA PEMBANGUNAN

Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia ditunjukkan oleh peringkat IPM

Peningkatan akses dan pelayanan pendidikan, kesehatan, pekenomian masyarakat

Masih diperlukan penuntasan angka buta huruf Meningkatkan program penuntasan angka buta huruf melalui pelaksanaan kegiatan paket A,B,C

Masih rendahnya pelayanan dan perlindungan ibu dan anak serta penyandangan masalah kesejahteraan sosial lainnya

Peningkatan kesehatan masyarakat Perbaikan gizi masyarakat Menumbuhkembangkan lembaga perlindungan

ibu dan anak serta masalah sosial lainnyaBelum optimalnya pembinaan kelembagaan dan prestasi olahraga dan kepemudaan

Meningkatkan pembinaan kelembagaan pemuda dan olahraga

Belum terwujudnya pembangunan di wilayah perbatasan, terpencil dan kepulauan secara baik dan berkeadilan

Membangun wilayah perbatasan, terpencil dan kepulauan secara baik dan berkeadilan

Mengurangi tingkat kematian anak Peningkatan pelayanan proses persalinan dan perbaikan gizi ibu hamil

Meningkatkan kesehatan ibu Peningkatan intensitas pemahaman perilaku hidup sehat

HIV/AIDS dan penyakit menular Sosialisasi pencegahan HIV/AIDS dan penyakit menular

44. Rencana . Rencana Arah Kebijakan Pembangunan Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan Tahun 201Kesehatan Tahun 20177

1. Kebijakan dan komitmen penyelenggaraan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui penambahan anggaran kesehatan sesuai amanat Pasal 171 ayat 2 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, sehingga untuk Tahun Anggaran 2017 anggaran kesehatan dapat bertambah menjadi sebesar minimal 10 persen dari APBD.

2. Program dan kegiatan Kelangsungan Hidup, Perkembangan, dan Perlindungan Ibu dan anak, untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia dini khusus untuk ibu dan anak. Sehingga derajat kesehatan Ibu dan Anak dapat meningkat khususnya pada kabupaten yang masih tinggi angka kematian ibu dan anaknya. Demikian pula pada kesejahteraan dan perlindungan terhadap anak, diupayakan untuk mengadopsi mekanisme perlindungan anak berbasis system.

Kebijakan Umum Pembangunan Kesehatan

3. Dukungan dan komitmen terhadap pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan keberlanjutan dari Development Golas.

4. Masih tingginya kebutuhan ber-KB (unmet need) di Provinsi Sumatera Utara, memerlukan program dan kegiatan yang tepat sasaran untuk dilaksanakan. Kampanye dan intevensi dalam bentuk program dan kegiatan mutlak dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk dapat mengendalikan kegiatan keluarga berencana dengan tujuan kesejahteraan bagi keluarga itu sendiri. Terutama ditujukan untuk mengarahkan SKPD Kabupaten yang membidangi untuk serius melaksanakan program dan kegiatan keluarga berencana yang telah menjadi kewenangan penuh dari Pemerintah Kabupaten.

Kebijakan UmumPembangunan Kesehatan

No. Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Tahun 2017

1. Meningkatnya ketersediaan obat dan vaksin di sarana pelayanan kesehatan

Persentase ketersediaan obat dan vaksin 93%

2.Meningkatnya perlindungan masyarakat terhadap obat, alat kesehatan dan produk pangan yang tidak sesuai standar

Jumlah RSU dan Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar

16 RSU & 18 Puskesmas

3.Meningkatnya akses pelayanan kesehatan terhadap ibu, bayi, balita serta pelayanan kesehatan yang responsive gender.

Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

89%

4. Meningkatnya upaya pelayanan kesehatan terhadap usia produktif dan usia lanjut

Angka kematian bayi (AKB)19.5 per 1.000

kelahiran hidup

Angka kematian ibu (AKI)242 per 100.000 kelahiran

hidupUmur Harapan Hidup 71.10 tahunCakupan pelayanan kesehatan usia lanjut 68%

5. Meningkatnya jumlah pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dan terjangkau

Jumlah Puskesmas yang menerapkan pelayanan kesehatan dasar sesuai standar

132 Puskesmas

6. Meningkatnya pembinaan, pengobatan tradisional, alternative dan komplementer    

7. Meningkatnya pembinaan dan pelayanan kesehatan kerja, olah raga, jiwa dan lanjut usia.    

8. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehatPersentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat

61%

9.Meningkatnya upaya kesehatan berbasis masyarakat dan peningkatan peran serta masyarakat melalui kemitraan dengan swasta

Persentase desa siaga aktif 35%

10. Meningkatnya upaya penanggulangan kasus gizi buruk dan gizi kurang

Persentase gizi buruk yang ditangani 100%Prevalensi balita dengan gizi buruk dan kurang 20.5%

11. Meningkatnya intervensi kasus gizi buruk melalui penyediaan makanan tambahan

Persentase ibu hamil KEK dan anemia mendapatkan PMT 50%

RENCANA SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2017

No. Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Tahun 2017

1.Meningkatnya akses masyarakat terhadap air bersih, sanitasi dasar, dan perumahan sehat

Persentase keluarga menghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan 75%

2.Meningkatnya pengendalian factor resiko kesehatan lingkungan, hygiene sanitasi pengolahan makanan dan minuman industri RT

  79%

3. Meningkatnya pengendalian kesakitan dan kematian penyakit menular

Persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) 95%

4. Peningkatan system kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit

Persentase penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB < 24 jam pada desa/kel. Yang terjadi KLB

100%

5.Penanggulangan dan pencegahan wabah termasuk kesiapsiagaan pencegahan penyakit potensial wabah pandemi dan bencana.

Persentase kab/kota yang melakukan penanganan dan penanggulangan wabah dan bencana 33 kab/kota

6.Peningkatan pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular, degenerative dan penyakit terkait gaya hidup pada kelompok beresiko.

Persentase kab/kota yang melaksanakan surveilans deteksi dini & KIE penyakit tidak menular 33 kab/kota

7.Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan kesehatan melalui peningkatan kualitas pelayanan medic dan penunjang medic pada Rumah Sakit Jumlah Rumah Sakit yang terakreditasi

 90 RS

 8.

Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit, rumah sakit khusus, balai kesehatan, dan laboratorium kesehatan

9.Meningkatnya ketersediaan tenaga kesehatan terstandarisasi, tersertifikasi dan pendidikan berkelanjutan.

Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi 95%

10.Meningkatnya standarisasi penyelenggaraan pelatihan kesehatan dan pelatihan kesehatan masyarakat

Jumlah pelatihan kesehatan aparatur dan non aparatur yang diakreditasi 35 pelatihan

11.Pemerataan tenaga kesehatan strategis sesuai kebutuhan di pelayanan dasar maupun rujukan

Ratio tenaga medis per Puskesmas Minimal 1

12.Meningkatnya pembiayaan dan kualitas jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.

Persentase penduduk yang telah terjamin pemeliharaan kesehatan 90%

No. Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Tahun 2017

1.Pengembangan system perencanaan dan penganggaran berbasis fakta yang akuntabel, efisien, dan transparan

Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran kesehatan yang dihasilkan per tahun

5 dokumen/ tahun

2.

Mengembangkan system pengendalian internal dan manajemen pengelolaan asset serta penanganan laporan hasil pemeriksaan

Jumlah dokumen monitoring, pengendalian dan evaluasi yang dihasilkan per tahun

7 dokumen/ tahun

3.Pengembangan system informasi kesehatan, akuntabilitas publik dan hukum kesehatan.

Persentase kab/kota memiliki profil kesehatan 100%

4. Penelitian berorientasi intervensi kesehatan individu. Jumlah penelitian dan

pengembangan kesehatan yang dihasilkan

12 penelitian5.

Penelitian kesehatan yang berorientasi intervensi kesehatan kelompok dan masyarakat.

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat;4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat;5. Program Lingkungan Sehat;6. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ;7. Program Upaya Kesehatan Perorangan;8. Program Sumber Daya Kesehatan;9. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan

Kesehatan; (Keg. Pemeliharaan kesehatan masyarakat Sumatera

Utara)10. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;

PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN (RKPD Provsu Tahun 2016)

Bagan alir Perencanaan dan PenganggaranBagan alir Perencanaan dan Penganggaran (Permendagri 54/2010)(Permendagri 54/2010)

RPJMDRenstraSKPD

RenjaSKPD

RKPD

KUA PPAS

PEDOMANPENYUSUNAN

RKA-SKPD

TAPD

RKA-SKPD

Dibahas bersama

DPRD

5 tahun

5 tahun

1 tahun1 tahun

RKP

RPJMN

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

1 tahun 1 tahun

5 tahun

Dasar

RPJPD RPJPN20 tahun 20 tahun

RenstraK/L

RenjaK/L

5 tahun1 tahun

pedoman

dijabarkan

pedoman

diacu

pedomanpedoman

dijabarkan

diacu

pedoman Diserasikan dg

Musrenbang

Diacu

Diperhatikan

PERENCANAAN

PENGANGGARAN

PERDA APBD D P A - SKPD

RPJMDPROV.

RKPDPROV.

5 tahun

1 tahun

RPJPDPROV.

20 tahun pedoman

pedoman

dijabarkan

diacu

pedoman

RenstraSKPD

RenjaSKPD

Diacu

Diperhatikan

KUA = Kebijakan Umum Anggaran

PPAS = Prioritas Pagu Anggaran Sementara

RKA-SKPD = Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

TAPD = Tim Anggaran Pemerintah Daerah

DPA = Dokumen Pelaksanaan Anggaran

: Penyusunan Perencanaan Tahunan Daerah Tahun 2016 (Minggu ke-1 Desember 2014 s.d Minggu ke-2 Mei 2015)

: Penyusunan Perubahan Tahun 2015 dan Penyusunan Penganggaran Tahun 2016 (Minggu ke-3 Mei 2015 s.d November 2015)

: Penyusunan Perencanaan Tahun 2017 (Minggu ke-1 Desember 2015 s.d Minggu ke-2 Mei 2016

: Peran Aktif DPRD

Jadwal Perencanaan dan Jadwal Perencanaan dan PenganggaranPenganggaran (Permendagri 54/2010)(Permendagri 54/2010)

SSekian ekian & Ter& Terima Kasihima Kasih