materi bappeda
-
Upload
mona-haafidzah-hsb -
Category
Documents
-
view
260 -
download
0
description
Transcript of materi bappeda
Komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dalam Pengmbangan Pembiayaan Kesehatan & Jaminan Kesehatan Nasional di Provinsi Sumatera Utara
Oleh :BAPPEDA PROVINSI SUMATERA UTARA
Disampaikan pada Pertemuan Diseminasi dan Advokasi Pengembangan dan Pembiayaan Kesehatan dan
JKN/KISPutra Mulia Hotel, 6 April 2016
PRINSIP & PENDEKATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah: Satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasionalDilakukan bersama pemangku kepentingan sesuai peran dan kewenanganMengintegrasikan RTRW dgn rencana pembangunanDilaksanakan berdasarkan kondisi, potensi serta dinamika daerah, nasional dan global.Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah:•Politik, (penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan KDH terpilih)•Teknokratik, (menggunakan metoda dan kerangka pikir ilmiah)•Partisipatif, (melibatkan semua pemangku kepentingan)•Top down & Bottom Up (diselaraskan melalui musyawarah nas, prov, kab/ kota, kec. & desa).Pendekatan Penyusunan Program, Kegiatan & Penganggaran:•Berdasarkan prestasi kerja (Performance Budgeting System)•Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (Medium Term Expenditure Framework)•Perencanaan Penganggaran terpadu (Unified Budgeting System)•Pagu Indikaif & Prakiraan maju (Resource Envelope & Forward Estimate)•Mengacu pada SPM, sesuai dgn kondisi nyata dan kebutuhan masyarakat dan urusan wajib serta urusan pilihan yang menjadi tanggungjawab SKPD.
1. Belum terwujudnya sinergi dan sinkronisasi antara rencana pembangunan Provinsi dengan rencana pembangunan kabupaten.
2. Pendekatan politis lebih dominan dalam perencanaan pembangunan daerah.
3. Perencanaan pembangunan daerah belum sepenuhnya berbasis pada kewenangan penyelenggaraan urusan pemerintahan.
4. Perencanaan pembangunan daerah belum sepenuhnya mengintegrasikan dengan rencana tata ruang, memperhatikan lingkungan hidup dan berorientasi pada kewilayahan pembangunan.
5. Belum efektifnya pengendalian dan evaluasi terhadap proses dan pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
6. Perencanaan pembangunan daerah belum berbasis pada data dan informasi yang valid dan akurat.
7. Masih rendahnya kapasitas aparatur perencana provinsi untuk memfasilitasi perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah kabupaten/kota.
Permasalahan PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
1. Fasilitasi dan koordinasi penyusunan Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah.
2. Fasilitasi dan koordinasi penyusunan dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten (RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Dan Renja SKPD) yg serasi dan sinergi dengan kebijakan Pembangunan Nasional dan Provinsi.
3. Pengendalian dan evaluasi perumusan kebijakan pembangunan dan pelaksanaan rencana serta hasil rencana pembangunan daerah.
4. Konsistensi perencanaan tahunan dan penganggaran (RKPD, KUA, PPAS dan APBD) berdasarkan hasil evaluasi perda tentang APBD provinsi.
5. Ketersedian data dan informasi perencanaan pembangunan daerah provinsi dan kabupaten.
6. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah.
22. . Capaian Pembangunan Kesehatan Capaian Pembangunan Kesehatan Provinsi Provinsi Sumatera UtaraSumatera Utara
• Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumut setelah metode baru mengalami penurunan dari 75,13 menjadi 68,87;
• Ini disertai juga dengan penurunan peringkat dari urutan ke 8 menjadi urutan ke 10 skala nasional.
Belum mencapai target tahun 2015 sebesar 9,69 % pada RPJMD Provsu 2013-
2018
KABUPATEN/KOTA
Penduduk Miskin Kab/Kota 2012
(Jiwa)
2013 (Jiwa)
2012 (%)
2013 (%)
2014 (%)
01. Kab. Mandailing Natal 48,39 40,69 11.58 9.62 9,2802. Kab. Tapanuli Selatan 29,91 30,77 11.10 11.33 10,7403. Kab. Tapanuli Tengah 49,61 52 15.03 15.41 14,4704. Kab. Tapanuli Utara 33,09 33,75 11.55 11.68 10,205. Kab. Toba Samosir 16,64 16,96 9.43 9.54 8,406. Kab. A s a h a n 72,32 80,54 10.52 11.6 10,9807. Kab. Simalungun 83,09 87,72 9.97 10.45 11,0608. Kab. D a i r i 25,49 24 9.28 8.68 9,2309. Kab. K a r o 36,71 36,93 9.93 9.79 9,210. Kab. Deli Serdang 91,19 91,97 4.78 4.71 4,5611.Kab. L a n g k a t 99,27 104,31 10.02 10.44 9,9912. Kab. Humbang Hasundutan 17,25 17,94 9.73 10.00 9,4413. Kab. Pakpak Bharat 5,32 4,94 12.40 11.28 10,5514. Kab. Samosir 18,48 17,18 15.17 14.01 11,215. Kab. Serdang Bedagai 59,53 56,55 9.89 9.35 8.9816. Kab. Batu Bara 43,66 46,86 11.24 11.92 11,2517. Kab. Padang Lawas Utara 23,72 25,01 9.98 10.28 9,618. Kab. Padang Lawas 23,64 21,23 9.8 8.59 8,0319. Kab. Labuhanbatu Selatan 41,21 37,33 13.96 12.36 11,5420. Kab. Labuhanbatu Utara 38,68 39,09 11.34 11.34 10,7121. Kab. Labuhanbatu 42,08 38,14 9.61 8.53 8,222. Kab. N i a s 24,99 23,28 18.67 17.28 16,3923. Kab. Nias Utara 38,51 40,78 29.5 30.94 29,2824. Kab. Nias Barat 23,84 24,88 28.57 29.65 28,125. Kab. Nias Selatan 56,94 56,96 19.05 18.83 17,8126. Kota S i b o l g a 11,13 11,08 13.00 12.9. 12,2627. Kota Tanjungbalai 23,86 24,2 14.86 14.85 14,0228. Kota Pematangsiantar 26,01 26,61 15.10 10.93 10,3529. Kota Tebing Tinggi 18,02 17,98 11.93 11.74 11,0830. Kota M e d a n 201,06 209,69 9.33 9.64 9,1231. Kota B i n j a i 17,16 17,48 6.72 6.75 6,3832. Kota Padangsidimpuan 19,24 18,44 9.60 9.04 8,5233. Kota Gunungsitoli 40,4 41,1 30.85 30.94 27,63
Visi RPJPD SUMATERA
UTARA2005-2025Masyarakat Sumatera
Utara yang Beriman,
Maju, Mandiri,
Mapan dan Berkeadilan didalam ke Bhinnekaan
yang didukung oleh tata
Pemerintahan
yang Baik
visi
visi
misi misi
19
1. Reformasi birokrasi berkelanjutan guna mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih good governance dan clean government
2. Membangun sumber daya manusia yang memiliki integritas dalam berbangsa dan bernegara, religius dan berkompetensi tinggi
3. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur daerah untuk menunjang kegiatan ekonomi melalui kerjasama antar daerah, swasta, regional dan internasional
4. Meningkatkan kualitas standar hidup layak, kesetaraan dan keadilan serta mengurangi ketimpangan antar wilayah
5. Membangun dan mengembangkan ekonomi daerah melalui pengelolaan sumberdaya alam lestari berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
MENJADI PROVINSI YANG BERDAYA SAING MENUJU SUMATERA UTARA
SEJAHTERA
VISI DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA
PRIORITAS
1. Peningkatan Kehidupan Beragama, Penegakan Hukum, Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance), Pelayanan Publik dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan;
2. Peningkatan Aksessibilitas dan Kualitas Pendidikan;3. Peningkatan Aksessibilitas dan Pelayanan Kesehatan;4. Peningkatan Penguasaan Ilmu Pengetahuan, Penerapan Teknologi,
Inovasi dan Kreatifitas Daerah;5. Peningkatan Infrastruktur, Pengembangan Wilayah, Mitigasi Bencana
dan Pelestarian Lingkungan Hidup Mendukung Daya Saing Perekonomian;
6. Peningkatan Ekonomi Kerakyatan;7. Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Daya Saing Produk
Pertanian, Kelautan dan Perikanan;8. Perluasan Kesempatan kerja dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
Miskin9. Mendukung dan Mendorong Kebijakan Nasional di daerah
PERMASALAHAN PERMASALAHAN SDM & KUALITAS HIDUPSDM & KUALITAS HIDUP (RPJMD PROVSU 2013 – 2018)(RPJMD PROVSU 2013 – 2018)
PERMASALAHAN RENCANA PEMBANGUNAN
Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia ditunjukkan oleh peringkat IPM
Peningkatan akses dan pelayanan pendidikan, kesehatan, pekenomian masyarakat
Masih diperlukan penuntasan angka buta huruf Meningkatkan program penuntasan angka buta huruf melalui pelaksanaan kegiatan paket A,B,C
Masih rendahnya pelayanan dan perlindungan ibu dan anak serta penyandangan masalah kesejahteraan sosial lainnya
Peningkatan kesehatan masyarakat Perbaikan gizi masyarakat Menumbuhkembangkan lembaga perlindungan
ibu dan anak serta masalah sosial lainnyaBelum optimalnya pembinaan kelembagaan dan prestasi olahraga dan kepemudaan
Meningkatkan pembinaan kelembagaan pemuda dan olahraga
Belum terwujudnya pembangunan di wilayah perbatasan, terpencil dan kepulauan secara baik dan berkeadilan
Membangun wilayah perbatasan, terpencil dan kepulauan secara baik dan berkeadilan
Mengurangi tingkat kematian anak Peningkatan pelayanan proses persalinan dan perbaikan gizi ibu hamil
Meningkatkan kesehatan ibu Peningkatan intensitas pemahaman perilaku hidup sehat
HIV/AIDS dan penyakit menular Sosialisasi pencegahan HIV/AIDS dan penyakit menular
44. Rencana . Rencana Arah Kebijakan Pembangunan Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan Tahun 201Kesehatan Tahun 20177
1. Kebijakan dan komitmen penyelenggaraan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui penambahan anggaran kesehatan sesuai amanat Pasal 171 ayat 2 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, sehingga untuk Tahun Anggaran 2017 anggaran kesehatan dapat bertambah menjadi sebesar minimal 10 persen dari APBD.
2. Program dan kegiatan Kelangsungan Hidup, Perkembangan, dan Perlindungan Ibu dan anak, untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia dini khusus untuk ibu dan anak. Sehingga derajat kesehatan Ibu dan Anak dapat meningkat khususnya pada kabupaten yang masih tinggi angka kematian ibu dan anaknya. Demikian pula pada kesejahteraan dan perlindungan terhadap anak, diupayakan untuk mengadopsi mekanisme perlindungan anak berbasis system.
Kebijakan Umum Pembangunan Kesehatan
3. Dukungan dan komitmen terhadap pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan keberlanjutan dari Development Golas.
4. Masih tingginya kebutuhan ber-KB (unmet need) di Provinsi Sumatera Utara, memerlukan program dan kegiatan yang tepat sasaran untuk dilaksanakan. Kampanye dan intevensi dalam bentuk program dan kegiatan mutlak dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk dapat mengendalikan kegiatan keluarga berencana dengan tujuan kesejahteraan bagi keluarga itu sendiri. Terutama ditujukan untuk mengarahkan SKPD Kabupaten yang membidangi untuk serius melaksanakan program dan kegiatan keluarga berencana yang telah menjadi kewenangan penuh dari Pemerintah Kabupaten.
Kebijakan UmumPembangunan Kesehatan
No. Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Tahun 2017
1. Meningkatnya ketersediaan obat dan vaksin di sarana pelayanan kesehatan
Persentase ketersediaan obat dan vaksin 93%
2.Meningkatnya perlindungan masyarakat terhadap obat, alat kesehatan dan produk pangan yang tidak sesuai standar
Jumlah RSU dan Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar
16 RSU & 18 Puskesmas
3.Meningkatnya akses pelayanan kesehatan terhadap ibu, bayi, balita serta pelayanan kesehatan yang responsive gender.
Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
89%
4. Meningkatnya upaya pelayanan kesehatan terhadap usia produktif dan usia lanjut
Angka kematian bayi (AKB)19.5 per 1.000
kelahiran hidup
Angka kematian ibu (AKI)242 per 100.000 kelahiran
hidupUmur Harapan Hidup 71.10 tahunCakupan pelayanan kesehatan usia lanjut 68%
5. Meningkatnya jumlah pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dan terjangkau
Jumlah Puskesmas yang menerapkan pelayanan kesehatan dasar sesuai standar
132 Puskesmas
6. Meningkatnya pembinaan, pengobatan tradisional, alternative dan komplementer
7. Meningkatnya pembinaan dan pelayanan kesehatan kerja, olah raga, jiwa dan lanjut usia.
8. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehatPersentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat
61%
9.Meningkatnya upaya kesehatan berbasis masyarakat dan peningkatan peran serta masyarakat melalui kemitraan dengan swasta
Persentase desa siaga aktif 35%
10. Meningkatnya upaya penanggulangan kasus gizi buruk dan gizi kurang
Persentase gizi buruk yang ditangani 100%Prevalensi balita dengan gizi buruk dan kurang 20.5%
11. Meningkatnya intervensi kasus gizi buruk melalui penyediaan makanan tambahan
Persentase ibu hamil KEK dan anemia mendapatkan PMT 50%
RENCANA SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2017
No. Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Tahun 2017
1.Meningkatnya akses masyarakat terhadap air bersih, sanitasi dasar, dan perumahan sehat
Persentase keluarga menghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan 75%
2.Meningkatnya pengendalian factor resiko kesehatan lingkungan, hygiene sanitasi pengolahan makanan dan minuman industri RT
79%
3. Meningkatnya pengendalian kesakitan dan kematian penyakit menular
Persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) 95%
4. Peningkatan system kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit
Persentase penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB < 24 jam pada desa/kel. Yang terjadi KLB
100%
5.Penanggulangan dan pencegahan wabah termasuk kesiapsiagaan pencegahan penyakit potensial wabah pandemi dan bencana.
Persentase kab/kota yang melakukan penanganan dan penanggulangan wabah dan bencana 33 kab/kota
6.Peningkatan pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular, degenerative dan penyakit terkait gaya hidup pada kelompok beresiko.
Persentase kab/kota yang melaksanakan surveilans deteksi dini & KIE penyakit tidak menular 33 kab/kota
7.Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan kesehatan melalui peningkatan kualitas pelayanan medic dan penunjang medic pada Rumah Sakit Jumlah Rumah Sakit yang terakreditasi
90 RS
8.
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit, rumah sakit khusus, balai kesehatan, dan laboratorium kesehatan
9.Meningkatnya ketersediaan tenaga kesehatan terstandarisasi, tersertifikasi dan pendidikan berkelanjutan.
Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi 95%
10.Meningkatnya standarisasi penyelenggaraan pelatihan kesehatan dan pelatihan kesehatan masyarakat
Jumlah pelatihan kesehatan aparatur dan non aparatur yang diakreditasi 35 pelatihan
11.Pemerataan tenaga kesehatan strategis sesuai kebutuhan di pelayanan dasar maupun rujukan
Ratio tenaga medis per Puskesmas Minimal 1
12.Meningkatnya pembiayaan dan kualitas jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Persentase penduduk yang telah terjamin pemeliharaan kesehatan 90%
No. Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Tahun 2017
1.Pengembangan system perencanaan dan penganggaran berbasis fakta yang akuntabel, efisien, dan transparan
Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran kesehatan yang dihasilkan per tahun
5 dokumen/ tahun
2.
Mengembangkan system pengendalian internal dan manajemen pengelolaan asset serta penanganan laporan hasil pemeriksaan
Jumlah dokumen monitoring, pengendalian dan evaluasi yang dihasilkan per tahun
7 dokumen/ tahun
3.Pengembangan system informasi kesehatan, akuntabilitas publik dan hukum kesehatan.
Persentase kab/kota memiliki profil kesehatan 100%
4. Penelitian berorientasi intervensi kesehatan individu. Jumlah penelitian dan
pengembangan kesehatan yang dihasilkan
12 penelitian5.
Penelitian kesehatan yang berorientasi intervensi kesehatan kelompok dan masyarakat.
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat;4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat;5. Program Lingkungan Sehat;6. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ;7. Program Upaya Kesehatan Perorangan;8. Program Sumber Daya Kesehatan;9. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan
Kesehatan; (Keg. Pemeliharaan kesehatan masyarakat Sumatera
Utara)10. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN (RKPD Provsu Tahun 2016)
Bagan alir Perencanaan dan PenganggaranBagan alir Perencanaan dan Penganggaran (Permendagri 54/2010)(Permendagri 54/2010)
RPJMDRenstraSKPD
RenjaSKPD
RKPD
KUA PPAS
PEDOMANPENYUSUNAN
RKA-SKPD
TAPD
RKA-SKPD
Dibahas bersama
DPRD
5 tahun
5 tahun
1 tahun1 tahun
RKP
RPJMN
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH
1 tahun 1 tahun
5 tahun
Dasar
RPJPD RPJPN20 tahun 20 tahun
RenstraK/L
RenjaK/L
5 tahun1 tahun
pedoman
dijabarkan
pedoman
diacu
pedomanpedoman
dijabarkan
diacu
pedoman Diserasikan dg
Musrenbang
Diacu
Diperhatikan
PERENCANAAN
PENGANGGARAN
PERDA APBD D P A - SKPD
RPJMDPROV.
RKPDPROV.
5 tahun
1 tahun
RPJPDPROV.
20 tahun pedoman
pedoman
dijabarkan
diacu
pedoman
RenstraSKPD
RenjaSKPD
Diacu
Diperhatikan
KUA = Kebijakan Umum Anggaran
PPAS = Prioritas Pagu Anggaran Sementara
RKA-SKPD = Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
TAPD = Tim Anggaran Pemerintah Daerah
DPA = Dokumen Pelaksanaan Anggaran
: Penyusunan Perencanaan Tahunan Daerah Tahun 2016 (Minggu ke-1 Desember 2014 s.d Minggu ke-2 Mei 2015)
: Penyusunan Perubahan Tahun 2015 dan Penyusunan Penganggaran Tahun 2016 (Minggu ke-3 Mei 2015 s.d November 2015)
: Penyusunan Perencanaan Tahun 2017 (Minggu ke-1 Desember 2015 s.d Minggu ke-2 Mei 2016
: Peran Aktif DPRD
Jadwal Perencanaan dan Jadwal Perencanaan dan PenganggaranPenganggaran (Permendagri 54/2010)(Permendagri 54/2010)