Materi 8 - 14 Ekonomika Makro Pengantar Bu Wemmy18122012

download Materi 8 - 14 Ekonomika Makro Pengantar Bu Wemmy18122012

of 161

Transcript of Materi 8 - 14 Ekonomika Makro Pengantar Bu Wemmy18122012

MAKROEKONOMIKA PENGANTAR

Materi 8 14

KEBIJAKAN PEMERINTAH Pengantar Analisis makro mencakup masalah kegiatan perekonomian keseluruhan mengenai penentuan tingkat kegiatan perekonomian negara sampai dimana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa Dalam melakukan kegiatannya, perekonomian menghadapi berbagai masalah utama ekonomi makro (pengangguran, inflasi dan pertumbuhan)

Lanjutan... Untuk mengatasinya pemerintah perlu mengambil kebijakan Yaitu kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengolah/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengendalikan penerimaan (T) dan pengeluaran pemerintah (G) (kebijakan fiskal) dan jumlah uang beredar (kebijakan moneter)

Kebijakan Fiskal Pengendalian dilakukan dengan cara, pemerintah membuat suatu daftar anggaran yang disebut APBN sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas negara termasuk dalam hal pengurusan keuangan APBN berisi daftar sumber-sumber penerimaan dan jenis-jenis pengeluaran negara untuk pembayaran Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi perekonomian melalui pengeluaran dan penerimaan dalam APBN

Struktur APBN APBN disusun setiap tahun dengan melibatkan banyak pihak termasuk departemen, lembaga dan DPR diwujudkan dalam bentuk Undangundang Presiden berkewajiban menyusun dan mengajukan Rancangan APBN kepada DPR. RAPBN memuat asumsi umum yang mendasari penyusunan APBN, perkiraan penerimaan, pengeluaran, transfer, defisit/surplus, pembiayaan defisit dan kebijakan pemerintah

Cakupan APBN APBN mencakup seluruh penerimaan dan pengeluaran yang ditampung dalam satu rekening rekening Bendaharawan Umum Negara (BUN) di Bank Sentral (Bank Indonesia). Pada saat pertanggungjawaban APBN, semua realisasi penerimaan dan pengeluaran dalam rekening harus dikonsolidasikan ke dalam rekening BUN

Format APBN TA 1969/70 - 1999/2000 APBN menggunakan format T-account informasi mengenai pengendalian defisit kurang jelas dan kurang transparan Mulai TA 2000 format APBN diubah menjadi Iaccount, disesuaikan dengan Government Finance Statistics (GFS)

Komposisi APBN: Bentuk I-accountA. Pendapatan dan HibahI. Penerimaan Dalam Negeri 1. Penerimaan Pajak 2. Penerimaan Bukan Pajak II. Hibah

B. Belanja NegaraI. Anggaran Belanja Pemerintah Pusat 1. Pengeluaran Rutin 2. Pengeluaran Pembangunan II. Dana Perimbangan III. Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang

Lanjutan...C. Keseimbangan Primer D. Surplus/Defisit Anggaran (A-B) E. Pembiayaan I. Dalam Negeri II. Luar Negeri

A. Pendapatan dan HibahI. Penerimaan Dalam Negeri 1. Penerimaan Pajak: Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPn), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), cukai dan Pajak lainnya yang merupakan sumber utama penerimaan APBN. 2. Penerimaan Bukan Pajak, diantaranya penerimaan dari sumber daya alam, laba BUMN

Pajak Pajak adalah iuran wajib kepada pemerintah yang bersifat memaksa dan legal (berdasarkan undangundang), sehingga pemerintah mempunyai kekuatan hukum (misalnya denda atau kurungan penjara) untuk menindak wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban (secara hukum) Pajak adalah pemindahan sumber daya yang ada di sektor rumah tangga dan perusahaan (dunia usaha) ke sektor pemerintah melalui mekanisme pemungutan tanpa memberi balas jasa langsung (secara ekonomi)

Lanjutan... Besarnya pajak yang diterima pemerintah dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, sebaliknya pajak dapat mempengaruhi pola produksi atau konsumsi

Klasifikasi Pajaka. Pajak Objektif: pajak yang dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para wajib pajak. Misalnya pajak pertambahan nilai (PPN) b. Pajak Subjektif: pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan wajib pajak. Semakin besar kemampuan wajib pajak, makin besar beban pajaknya

Lanjutan... Menurut sifatnya pajak dibedakan: a. Pajak Langsung: pajak yang beban pajaknya tidak dapat digeser kepada wajib pajak yang lain, yang dipungut berdasarkan surat ketetapan pajak (Kohir) setahun sekali Misalnya pajak penghasilan (PPh) serta pajak bumi dan bangunan (PBB) b. Pajak Tidak Langsung: pajak yang beban pajaknya dapat digeser kepada wajib pajak yang lain tanpa Kohir, Dipungut setiap terjadi transaksi Misalnya : pajak penjualan (PPn atau PPnBM)

Lanjutan... menurut pemungutnya, pajak dibedakan: a. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut langsung oleh pemerintah pusat (Direktorat Jenderal Pajak) misalnya PPN dan PPh b. Pajak Daerah, pajak yang wewenang pemungutan-nya oleh pemerintah daerah tingkat I dan II, misalnya pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan pajak tontonan.

Lanjutan... menurut obyeknya, pajak dibedakan: a. Objek Pajak kejadian, contoh: bea masuk dan bea keluar b. Objek Pajak Perbuatan, contoh: PPN dan BBN c. Objek Pajak Keadaan, contoh: PPh dan PBB; d. Objek Pajak Pemakaian, contoh: bea materai dan cukai.

Lanjutan... menurut subyeknya, pajak dibedakan a. Pajak perseorangan yaitu pajak yang dikenakan pada perseorangan. b. Pajak badan usaha yaitu pajak yang dikenakan pada badan usaha menurut asalnya, pajak dibedakan a. Pajak luar negeri, yaitu pajak yang dipungut terhadap orang-orang asing yang memiliki penghasilan di Indonesia. Misalnya orang jepang yang mendirikan pabrik perakitan mobil di Indonesia. b. Pajak dalam negeri, yaitu pajak yang dipungut kepada setiap warga negara yang tinggal di Indonesia.

Tarif Pajak Pajak Nominal: pajak yang pengenaannya berdasarkan sejumlah nilai nominal tertentu. Misalnya bila pengenaan pajak pendapatan sebesar 50, maka cukup ditulis T=50 Pajak Persentase: pajak yang ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari dasar pengenaan pajak. 1. Pajak Proporsional, tarif presentasenya tetap. 2. Pajak Progresif, tarifnya makin tinggi bila dasar pengenaan pajaknya makin tinggi. 3. Pajak Regresif, tarif pajak makin rendah pada saat penghasilan makin tinggi

Fungsi Fungsi Pajak :a) Fungsi Buggeter (Sumber Utama Kas Negara) Pajak sangat diandalkan sebagai sumber utama penerimaan pemerintah yang berasal dari dalam negeri. b) Fungsi Alokasi (Sumber Pembiayaan Pembangunan) Pajak yang telah dihimpun negara dialokasikan untuk pembiayaan pembagunan disegala bidang.

Lanjutan...c) Fungsi Distribusi (Alat Pemerataan Pendapatan) Pajak yang telah diterima pemerintah digunakan untuk pembagunan di segala bidang sehingga diharapkan pembangunan dapat merata. d) Fungsi Regulasi (Alat Pengatur Kegiatan Ekonomi) Melalui pajak, Pemerintah dapat mengatur kegiatan ekonomi, Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat menetapkan pajak yang tinggi

Pungutan resmi lainnya1. Restribusi: Pungutan langsung yang ditarik oleh pemerintah daerah dengan pemberian fasilitas kepada yang melakukan pembayaran. Restribusi dibagi 2 golongan: a. Restribusi Jasa Umum (objeknya jasa umum) b. Restribusi Jasa Usaha (objeknya jasa usaha) contoh: restribusi kesehatan, restribusi parkir

Lanjutan...2. Bea cukai a. Bea adalah pungutan yang dikenakan atas jumlah harga barang yang dimasukan ke dalam daerah pabean atau dikeluarkan dari daerah pabean. bea terdiri dari bea masuk dan bea keluar. b. cukai adalah pungutan yang dikenakan atas barang tertentu. Bea cukai merupakan pungutan yang dilakukan oleh pemerintah pusat.

Lanjutan...3. Iuran Iuran ialah pungutan yang dilakukan sehubungan dengan pemberian suatu jasa/fasilitas tertentu yang diberikan oleh pemerintah kepada kelompok/golongan tertentu dimana pembayar iuran dianggap turut menikmati jasa/fasilitas tersebut. contoh: iuran keamanan, iuran sampah Pelajari Hibah

B. BELANJA NEGARAPelajari Anggaran Belanja Pemerintah Pusat: Pengeluaran Rutin dan Pengeluaran Pembangunan Secara umum, pengeluaran yang dilakukan pada suatu tahun anggaran harus ditutup dengan penerimaan pada tahun anggaran yang sama. Berbeda dengan anggaran penerimaan negara yang diperlakukan sebagai target penerimaan pemerintah dan diharapkan dapat dilampauinya, anggaran pengeluaran merupakan batas pengeluaran yang tidak boleh dilampaui.

Dana PerimbanganDana Perimbangan adalah transfer dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka program desentralisasi. Terdapat 3 jenis transfer, yaitu dana bagi hasil penerimaan, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus

Dana Otonomi Khusus dan PenyeimbangDana Otonomi Khusus diberikan kepada daerah yang memiliki karakteristik khusus yang membedakan dengan daerah lain, contohnya propinsi Papua mendapat dana alokasi yang lebih besar untuk mengatasi masalah yang kompleks di wilayahnya. Tujuan alokasi tersebut adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan mengurangi ketertinggalan dari propinsi lainnya Pelajari Keseimbangan Primer

D. Defisit dan Surplus AnggaranDefisit atau surplus merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Pengeluaran yang melebihi penerimaan disebut defisit, sebaliknya jika penerimaan yang melebihi pengeluaran disebut surplus

E. PembiayaanPembiayaan diperlukan untuk menutup defisit anggaran. Beberapa sumber pembiayaan yang penting saat ini adalah pembiayaan dalam negeri meliputi penerbitan obligasi, penjualan aset dan privatisasi, dan pembiayaan luar negeri meliputi pinjaman proyek, pembayaran kembali utang, pinjaman program dan penjadwalan kembali utang

Pengaruh kebijakan Fiskal Pelajari

Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah Peran Pemerintah berbeda dalam berbagai Sistem Perekonomian - Sosialis Muni - Kapitalis murni - Campuran Sentralisasi atau desentralisasi sistem administrasi pemerintahan terkait erat dengan proses pertumbuhan suatu negara Sejarah perkembangan Indonesia menunjukkan bahwa tata pemerintahan, sistem perimbangan dan tata kelola keuangan negara berubah dari sistem yang sentralistik ke desentralistik

Sejarah Desentralisasi Sejarah desentralisasi di Indonesia - 1945 - 1949 UU no 1 tahun 1945 & UU no 12 tahun 1948 (otonomi luas) - 1950 1959 UU no 1 tahun 1957 (otonomi luas) - 1959 1965 Perpres no 6 tahun 1959 & UU no 18 tahun 1965 (otonomi terbatas) - 1965 1998 UU no 5 tahun 1974 (sentralisasi) - 1998 sekarang UU no 22 dan 25 tahun 1999, UU no 32 dan 33 tahun 2004 (otonomi luas)

Ide dasar desentralisasi Dasar: UU No 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah Muncul karena 1. Negara yg luas wilayahnya tidak mungkin dilakukan sentralisasi (perencanaan terpusat) 2. Sentralisasi menyebabkan ketimpangan & ketidakadilan 3. Kebutuhan daerah lebih dikenal dan diketahui oleh orang yang tinggal di dalamnya 4. Desentralissi fiskal dan otda dipandang lebih efisien dari manfaat & pembiayaan

Lanjutan... UU tersebut meletakkan tiga prinsip hub pusat dan daerah, yaitu: - Desentralisasi: penyerahan urusan pemerintahan dari pemerintah atau daerah tingkat atasnya kepada daerah - Dekonsentrasi: pelimpahan wewenang dari pemerintah atau kepala wilayah atau kepala instansi vertikal tingkat atasnya kepada pejabat-pejabat di daerah - Perbantuan: pengkoordinasian prinsip desentralisasi dan dekonsentrasi oleh kepala daerah, yang memiliki fungsi ganda sebagai penguasa tunggal di daerah dan wakil pemerintah pusat di daerah muncul istilah daerah otonom dan wilayah admisnistratif

Lanjutan... Praktek di lapangan, sentralisasi (kontrol pusat yang dominan dalam perencanaan dan implementasi pembangunan ada ketergantungan yang tinggi dari pemda terhadap pusat (terutama aspek keuangan)

Prinsip-prinsip pembagian keuangan - Money follow Functions (pembagian kewenangan: bahwa hubungan keuangan pusat dan daerah perlu diberikan pengaturan kebutuhan pengeluaran yang akan menjadi tanggung jawab daerah dapat dibiayai dari sumber-sumber penerimaan yang ada) pengaturan pembiayaan daerah dilakukan berdasar asas penyelenggaraan pemerintahan. - dalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi dilakukan atas beban APBD - dalam rangka pelaksanaan asas dekonsentrasi dilakukan atas beban APBN - dalam rangka tugas pembantuan dibayai atas beban anggaan tingkat pemerinthan yang menugaskan

Sistem Hubungan Keuangan Pusat Daerah

Lanjutan... penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi, kepada daerah diberi kewenangan: - memperoleh penerimaan - memperoleh bantuan keuangan - memperoleh pinjaman

Lanjutan... prinsip-prinsip pembagian keuangan tercermin dalam UU tentang Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah Daerah diberi kewenangan untuk memanfaatkan sumber keuangan sendiri dan didukung dengan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah sebagaimana terdapat dalam struktur APBD

Struktur APBD APBD merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa Perda tentang APBD menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan

Lanjutan...Struktur APBD terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah Pendapatan daerah adalah semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana, merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Belanja daerah adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran Pembiayaan Daerah adalah semua kegiatan pemerintah untuk menutup defisit anggaran atau memanfaatkan surplus

Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah terdiri atas pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. PAD mencakup pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Dana Perimbangan Penyerahan Sumber-Sumber Pendapatan Daerah dari SDA, Bagi Hasil Pendapatan Pajak , Alokasi Pusat kepada Daerah Lain-lain pendapatan daerah yang sah mencakup hibah (barang atau uang dan/atau jasa), dana darurat, dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupaten/kota, dana penyesuaian dan dana otonomi khusus, serta bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya.

Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah (11 jenis pajak) Retribusi Daerah (28 jenis retribusi) dasar: dapat dilakukan di hampir semua daerah dan secara teoritis dan praktek merupakan jenis pungutan yang baik, atau jenis lain berdasar UU distribusi kewenangan pusat daerah dan antar daerah masih timpang sekitar 3 4% (rasio PAD tertinggi dan terendah 600) Terjadi akibat perbedaan potensi daerah Hasil BUMD

Lanjutan... Walaupun kewenangan terbatas, tidak berpengaruh karena pembiayan kebutuhan daerah sebagian besar kurang dari 10% dan sangat bervariasi antar daerah antara 10% 5% Adanya kewenangan daerah untuk mengenakan pungutan baru juga menimbulkan masalah Kurangnya taxing power kurang mendukung akuntabilitas penggunaan anggaran daerah

Dana Perimbangan pola by formula dan by origin - Penyerahan Sumber-Sumber Pendapatan Daerah Sektor kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi, gas bumi, dan panas bumi dengan % tertentu - Bagi Hasil Pendapatan Pajak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Bea perolehan atas tanah dan bangunan (BPHTB) Pajak pengahasilan (PPh pasal 25 , 29 dan pasal 21)

Lanjutan... Tujuan dana perimbangan 1. Untuk memperbaiki ketidakseimbangan Vertical 2. Untuk memperbaiki ketidakseimbangan horizontal 3. Untuk menjaga standard pelayan publik pada setiap daerah 4. Penyeimbang bagi spill-over effects 5. Pembangunan ekonomi 6. Mendorong pelaksanaan otonomi daerah

Jenis-jenis Alokasi Pusat1. Grant (subsidi) a. Block Grant (DAU) b. Specific Grant (DAK) c. Matching Grant 2. Pinjaman Pusat pada Daerah a. Langsung dari Pemerintah Pusat b. Two-step loan

DAU dengan konsep Fiscal Gap adalah selisih antara kebutuhan fiskal (fiscal needs) dengan kapasitas fiskal (fiscal capacity) daerah dengan potensi besar mendapat lebih kecil dan sebaliknya sehingga DAU bisa negatif Fiscal Needs adalah kebutuhan daerah untuk membiayai seluruh pengeluarannya dalam rangka menjalankan fungsi /kewenangan daerah menyediakan layanan publik (expenditure needs)

Lanjutan... juga dengan faktor penyeimbang (Merupakan mekanisme untuk mencegah terjadinya penurunan jumlah anggaran secara tajam agar pemerintah daerah tetap dapat membiayai angaran rutinnya, terutama yang berkaitan dengan gaji pegawai sehubungan dengan terjadinya penambahan kewenangan dan adanya pegawai pusat yang dialihkan ke daerah).

DAK Dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk membantu membiayai kebutuhan kusus: 1. kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus alokasi umum yang tidak sama dengan kebutuhan daerah lain (kawasan transmigrasi, investasi prasarana baru, pembangunan jalan di kawasan terpencil, saluran irigasi primer, saluran drainase primer 2. Kebutuhan yang merupakan komitmen atau prioritas nasional

Lanjutan... Implementasi DAK untuk kegiatan penghijauan pembiayan melalui dana penerimaan Reboisasi dalam APBN yang diberikan 40%nya kekurangan ditabahkan DAK dimana proyek reboisasi merupakan prioritas nasional

Pinjaman Daerah Sumber: DN (pemerintah pusat dan penerbitan obligasi) dan LN Ketentuan Pinjaman: Jangka panjang untuk membiayai penyediaan sarana dan prasarana daerah sebagai aset daerah yang dapat menghasilkan penerimaan untuk pembayaran pinjaman yang bersangkutan serta memberikan manfaat bagi pelayanan umum Jangka pendek untuk membiayai kesulitas arus kas daerah

Lanjutan... Pinjaman LN masih banyak masalah: 1. Sudah ada mou tp blm realisasi karena mekanisme belum jelas 2. On going project 3. Mekanisme repayment belum diatur secara rinci 4. Jaminan belum jelas 5. Akuntabilitas pemanfaatan belum jelas

Belanja DaerahTerdiri dari. Belanja Tidak Langsung Yaitu belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok belanja tidak langsung ini terdiri atas belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. Belanja Langsung Merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja langsung dari suatu kegiatan terdiri dari belanja pegawai (honorarium/upah), belanja barang dan jasa, dan belanja modal.

Lanjutan...Dalam pelaksanaannya penerimaan daerah dapat mengalami defisit atau surplus Surplus APBD dapat dimanfaatkan antara lain: Untuk pembayaran pokok utang Penyertaan modal (investasi) daerah Pemberian pinjaman kepada pemerintah pusat/pemerintah daerah lain Pendanaan belanja peningkatan jaminan sosial, yang diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang dianggarkan pada SKPD. Pembentukan dana cadangan juga dapat dilakukan ketika terjadi surplus

Lanjutan...Dalam hal APBD diperkirakan defisit, ditetapkan pembiayaan untuk menutup defisit tersebut yang diantaranya dapat bersumber dari: Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya, Pencairan dana cadangan, Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, Penerimaan pinjaman, Penerimaan kembali pemberian pinjaman atau penerimaan piutang

Lain-lain Pendapatan yang SahKelompok ini dibagi menurut jenis pendapatan yang mencakup: hibah berasal dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya, badan/lembaga/ organisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat/perorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korban/ kerusakan akibat bencana alam dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupaten/kota dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya

Pembiayaan DaerahPembiayaan terdiri atas: Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan diterima kembali balk pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahuntahun anggaran berikutnya.

Penerimaan PembiayaanPenerimaan pembiayaan mencakup: sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA) pencairan dana cadangan hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan penerimaan pinjaman daerah penerimaan kembali pemberian pinjaman penerimaan piutang daerah

Pengeluaran PembiayaanSedangkan pengeluaran pembiayaan mencakup: pembentukan dana cadangan penerimaan modal (investasi) pemerintah daerah pembayaran pokok utang pemberian pinjaman daerah

Uang dan Lembaga Perbankan Sejarah munculnya mata uang Dari perspektif perkembangan pertukaran, proses perkembangan ekonomi terjadi melalui tiga tahap 1. Sebelum ada uang, perekonomian sendiri tidak ada pemisahan antara produksi dan konsumsi (subsisten: beternak, berkebun, berburu,dll) Perekonomian sederhana Perkembangan penduduk dan kebutuhan perlu tukar menukar perekonomian barter (ada pemisahan antara produksi dan konsumsi)

Lanjutan...Kendala Sistem Barter a. Kesulitan mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan. b. Kesulitan menentukan acuan tukar atau nilai tukar. c. Kesulitan untuk menilai barang mewah dan canggih d. Menghambat kegiatan perdagangan yang pembayarannya ditunda e. Kesulitan dalam menyimpan kekayaan

Lanjutan...2. Ditemukan alat tukar a. Berupa barang (Barang-barang tertentu berfungsi sebagai alat tukar-menukar (kulit binatang, emas, perak, mutiara, dll) yang disebut dengan uang barang b. Berupa uang Uang diciptakan dalam perekonomian dengan tujuan untuk melancarkan kegiatan tukar menukar dan perdagangan Perekonomian uang Dengan uang dapat dilakukan: Spesialisasi produksi meningkatkan produktivitas pendapatan pekerja naik perluasan pasar mengembangkan kegiatan ekonomi mendorong perkembangan teknologi

Lanjutan...3. Perekonomian kredit: pertukaran dilakukan dengan menggunakan alat pembayaran kredit (instrument kredit), seperti kartu kredit, cek, dan lain-lain

Definisi Uang Uang dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda) yang diterima secara umum sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar-menukar atau perdagangan. Uang juga dipandang sebagai kekayaan yang dimiliki oleh seseorang yang dapat digunakan untuk membayar sejumlah tertentu utang dengan kepastian dan tanpa penundaan

Kriteria Uang Untuk bisa disebut sebagai uang, harus memenuhi syarat-syarat (kriteria) sebagai berikut: a. Syarat Psikologis Uang harus dapat memuaskan keinginan orang yang memilikinya.

Lanjutan...b. Syarat Teknis 1. Tahan lama, artinya tidak mudah rusak. 2. Nilainya stabil, artinya nilai sekarang sama de ngan nilai yang akan datang. 3. Mudah dibawa, artinya apabila melakukan transaksi dalam jumlah yang besar, pemilik uang tidak mengalami kesulitan dalam membawa dan membayar. 4. Terdiri atas berbagai nilai nominal, artinya dapat dibagi-bagi sehingga dalam melakukan transaksi sekecil apa pun karena uang mempunyai nilai pecahan.

Lanjutan...5. Jumlahnya mencukupi dan tidak berlebihan, artinya jumlah uang yang beredar haruslah mencukupi kebutuhan perekonomian (dunia usaha) dan tidak berlebihan agar nilainya tidak turun.

FUNGSI UANG1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.FUNGSI ASLI ALAT TUKAR SATUAN HITUNG ALAT PEMBAYARAN ALAT PENYIMPANAN KEKAYAAN ALAT PEMINDAH KEKAYAAN STANDAR PENCICILAN UTANG PENDORONG KEGIATAN EKONOMI

FUNGSI TURUNAN

Lanjutan...1. Alat Tukar (Medium of Exchange): sebagai alat untuk mempermudah pertukaran memungkinkan seluruh transaksi dapat dilakukan dengan mudah diperlukan kepercayaan masyarakat yang bersedia untuk menerimanya 2. Sebagai Alat Satuan Hitung (Unit of Count): untuk menentukan harga suatu barang melakukan perbandingan harga suatu barang terhadap barang yang lain

Lanjutan... Berdasarkan fungsi turunan, uang memiliki fungsi sebagai: 1. Alat Pembayaran yang Sah Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang 2. Alat Penimbun Kekayaan Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang

Lanjutan...3. Alat Pemindah Kekayaan Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama. 4. Standar Pencicilan Utang Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang. 5. Alat pendorong Kegiatan Ekonomi Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.

Klasifikasi Uang Jenis uang terdiri atas: a. Uang Kartal: uang yang beredar sehari-hari sebagai alat pembayaran yang sah dan wajib diterima oleh semua masyarakat. Dilihat dari bahan pembuatannya, uang kartal terdiri dari: 1. Uang Logam (emas dan perak): sudah banyak digunakan di berbagai negara karena disukai dan dinilai tinggi oleh masyarakat Di Indonsia dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang bertindak sebagai bank sirkulasi

Lanjutan...2. Uang Kertas berlaku karena dijamin oleh undang-undang sebagai alat pembayaran yang sah Untuk pembayaran dalam jumlah yang besar, lebih mudah dan disukai. Di Indonesia, juga dikeluarkan oleh bank sentral (Bank Indonesia) sebagai bank sirkulasi yang mempunyai hak tunggal (hak aktroi) untuk mencetak dan mengedarkan uang kartal.

Lanjutan...b. Uang Giral: saldo-saldo rekening koran yang terdapat di bank yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran dengan menggunakan cek, giro, atau surat perintah membayar. (Uang giral bukan merupakan alat pembayaran yang sah dan orang boleh menolak pembayaran dengan uang giral) menjadi sah dengan kesepakatan kedua belah pihak

Lanjutan... Cek adalah surat perintah tertulis dari orang yang memiliki tabungan atau simpanan di bank atau orang yang namanya tertera dalam cek. giro adalah simpanan pada suatu bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau dengan menggunakan cara pemindahbukuan.

Lanjutan... Cek Tunai adalah Cek yang tidak terdapat tanggal jatuh tempo pembayarannya, Setara dengan Pembayaran Tunai (Nilai Uang diganti Nilai Cek yang dapat dicairkan / dipindahbukukan langsung di bank yg tertera dalam Cek-nya). Giro adalah bentuk pembayaran yang mirip dengan Cek Tunai namun terdapat masa jatuh tempo, sebelum terjadinya tanggal jatuh tempo nilai nominal Giro BELUM BISA DIUANGKAN

Lanjutan... Uang giral dapat terjadi apabila orang menitipkan uang kartal kepada bank dan pihak bank membukukan setoran uang tersebut ke dalam rekening atas nama penyimpan yang bersangkutan (rekening koran utama) disebut demand deposito. Uang giral juga dapat terjadi apabila orang melakukan pinjaman kepada bank tetapi pinjaman tersebut tidak langsung diambil melainkan dititipkan lagi di bank dalam rekening atas nama peminjam (rekening koran derivatif) disebut loan deposito.

Proses penciptaan uang giral Asumsi 1. Ketentuan reserve requirement (RR) 5 % 2. Semua loanable funds yaitu dana setelah dikurangi RR, disalurkan dalam bentuk kredit. 3. Setiap transaksi menggunakan cek. 4. Semua transaksi dalam bentuk giro. 5. Simpanan giro pertama sebesar Rp. 1 juta dan disimpan pada Bank Umum A.

Lanjutan... Proses: 1. dimulai dengan simpanan nasabah dalam bentuk Giro pada Bank A sebesar Rp. 1 juta. 2. Untuk memenuhi ketentuan Bank Umum A menahan sebesar Rp. 50 ribu (5 % x Rp. 1 juta) sebagai cadangan. Sisanya sebesar Rp. 950 ribu yang dalam hal ini adalah loanable funds dipinjamkan kepada nasabah Bank A.

Lanjutan...3. Selanjutnya, nasabah yang mendapatkan kredit tersebut membelanjakan uangnya kepada penjual dan kemudian menyetorkannya pada rekening gironya di Bank Umum B sebesar Rp. 950 ribu. 4. Oleh Bank Umum B setelah menahan cadangan sebesar 5 % x Rp. 950 ribu = Rp. 47.500, sisa dananya sebesar Rp. 902.500 kemudian dipinjamkan kepada nasabah Bank B.

Lanjutan...5. Nasabah yang memperoleh pinjaman dari Bank Umum B membelanjakan uangnya ke penjual yang melakukan transaksi tersebut disetorkan ke rekeningnya di Bank Umum C sejumlah Rp. 902.500 dst Proses transaksi seperti ini akan berulang secara terus menerus yang akan berakhir pada suatu tahap di mana tidak ada lagi sisa cadangan likuiditas sehingga loanable funds menjadi nihil dari jumlah simpanan giro awal.

Lanjutan...5. Melalui proses tersebut dari simpanan giro awal 1 juta dapat tercipta uang giral total sebesar = 1.000.000 + 950.000 + 902.000 + ... + = 20 juta Jumlah uang giral, cadangan likuiditas, dan kredit yang diberikan pada akhir proses penciptaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Lanjutan... D = S/r D : Jumlah seluruh uang giral, cadangan dan kredit yang diberikan yang akan terwujud dalam proses penciptaan uang. S : Jumlah uang giral, likuiditas dan kredit yang diberikan yang tercipta pada awal proses penciptaan uang r : Ketentuan bagian uang giral (dalam persen) yang harus ditahan oleh bank sebagai cadangan likuiditas (reserve requirement).

Lanjutan...a. Tabungan giral : D = S/r = 1.000.000/5% = Rp. 20.000.000 b. Cadangan wajib : D = S/r = 50.000/5% = Rp. 1.000.000 c. Kredit yang diberikan : D = S/r = 950.000/5% = Rp. 19.000.000

LEMBAGA KEUANGAN Lembaga Keuangan adalah semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi perusahaan (Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 792 Tahun 1990) Lembaga Keuangan dibagi 2: 1. Lembaga Keuangan Bank 2. Lembaga Keuangan lainnya

Lembaga Keuangan Bank Bank adalah Badan usaha yg menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU RI NO.10 Tahun 1998)

Peranan dan Fungsi Bank Aktivitas pokok Bank sebagai Financial Intermediary Adalah proses pembelian surplus dana dari unit ekonomi (sektor usaha,lembaga pemerintah, individu) untuk tujuan penyedian dana bagi unit ekonomi lain (defisit) ATAU kegiatan pengalihan dana dari unit ekonomi surplus ke unit ekonomi defisit

Struktur Bank Bank dibagi menjadi: 1. Bank Sentral adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebiujakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran system devisa serta mengatur dan mengawasi bank. 2. Bank Umum, merupakan bank yang bertugas melayani segenap lapisan masyarakat.

Lanjutan...3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank khusus melayani masyarakat kecil di kecamatan 4. Bank Syariah, merupakan bank yang melayani masyarakat dengan tidak menggunakan sistem perbankan pada umumnya, namun dengan menggunakan sistem syariah (khususnya menurut syariah agama Islam)

Berdasar Kepemilikan Bank Milik Pemerintah 1. Bank Sentral 2. Bank2 Umum MN : BNI, Bank Mandiri, 3. BTN/Bank Tabungan 4. Bapindo/Bank Pembangunan Note : BDN, BBD, Eksim, Bapindo = Bank Mandiri Bank Pemerintah Daerah Daerah Tingkat I UU 13/62

Lanjutan... Bank Swasta Nasional Bank Devisa : dpt melakukan transaksi Valas (beli/jual valas, L/C) Contoh : Bali, Niaga, Pacifik, Duta, Panin, BCA, dll Bank Swasta Asing Contoh : City Bank, HSBC, Standard Chartered, dll

BANK SENTRAL Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral atau setidak-tidaknya ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan menjalankan fungsi bank sentral. Bank Sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam bidang Ekonomi dan Moneter, karena bank Sentral adalah juga bagian dari Pemerintah

Fungsi Bank Sentral1. Melaksanakan kebijakan moneter dan Keuangan. 2. Memberi nasehat kepada Pemerintah untuk soal-soal moneter dan keuangan 3. Memelihara cadangan / cash reserve bank umum 4. Memelihara manajemen cadangan devisa negara ; - Internal reserve : Untuk keperluan jumlah uang yang beredar - External reserve : Untuk keperluan alat pembayaran international

Lanjutan...5. Melakukan pengawasan, pembinaan dan pengaturan perbankan. 6. Fungsi pengawasan dalam bentuk pengawasan kredit 7. Sebagai Bankers Bank atau Lender of Last Resort 8. Memelihara stabilitas moneter 9. Melancarkan pembiayaan pembangunan ekonomi 10. Mendorong pengembangan perbankan dan sistem keuangan yang sehat

Perbedaan Bank Sentral dengan Bank UmumBank Sentral Lembaga yang tidak mencari keuntungan Kegiatan bank dikelola oleh pemerintah Bertindak sebagai pengawas dan pembina bank Dapat secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha bank Mengeluarkan uang kertas dan uang logam Tidak memiliki saingan Bertindak sebagai Lender of The Last Resort bagi perbankan Tidak melayani jasa perbankan bagi individu dan perusahaan nonLembaga Keuangan

Bank Umum : Merupakan badan usaha yang mencari untung Umumnya secara kuantitas dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta Diawasi dan dibina oleh bank sentral Kegiatan operasinya dipengaruhi oleh bank sentral Hanya dapat menciptakan uang giral Melakukan persaingan antar bank Harus memiliki rekening pada bank sentral Melayani baik pribadi maupun perusahaan (masyarakat) secara umum

Perbedaan bank umum dan BPR dalam hal kegiatan operasionalnya. BPR tidak dapat menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang terbatas, hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank konvensional atau berdasarkan prinsip syariah Bank umum dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yaitu dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah.

Lembaga Keuangan Non-Bank Pasar Modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrumen utama saham dan obligasi Pasar Uang yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana. Koperasi Simpan Pinjam yaitu menghimpun dana dari anggotanya kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat umum. Perusahaan Pengadaian merupakan lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu.

Lanjutan... Perusahaan Sewa guna usaha lebih di tekankan kepada pembiayaan barang- barang modal yang di inginkan oleh nasabahnya. Perusahaan Asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha pertanggungan. Perusahaan Anjak Piutang, merupakan yang usahanya adalah mengambil alih pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara mengambil kredit bermasalah. Perusahaan Moal Ventura merupakan pembiayaan oleh perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung resiko tinggi. Dana Pensiun, merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pension suatu perusahaan pemberi kerja.

Macam kebijakan moneter- Kebijakan Moneter kuantitatif yaitu suatu kebijakan yang bertujuan untuk mempengaruhi JUB dan tingkat bunga dalam perekonomian dengan menggunakan instrumen terukur - Kebijakan moneter kualitatif yaitu kebijakan moneter non intervensi yang Iebih banyak menekankan pada kesadaran fihak perbankan dan yang berhubungan dengannya secara umum

Instrumen Kebijakan moneter Kuantitatif : 1. Kebijakan operasi pasar terbuka (Open market Operation (OMO): kebijakan mempengaruhi JUB melalui jual beli surat berharga Contoh: Saat resesi JUB perlu dinaikkan Caranya BI membeli obligasi cadangan bank umum naik peminjaman naik dan sebaliknya Syarat kebijakan: bank umum tidak memiliki kelebihan cadangan, cukup tersedia surat berharga yang dapat diperjualbelikan

Lanjutan...2. Kebijakan tingkat diskonto (Discount rate /DR): kebijakan mempengaruhi JUB melalui pinjaman dan tingkat diskonto surat berharga tertentu Contoh: Saat resesi JUB perlu dinaikkan Caranya BI membantu BU yang kesulitan dalam cadangan dengan pinjaman atau mendiskontokan SB, tingkat bunga/tingkat diskonto diturunkan, biaya bunga bank umum turun peminjaman naik/penjualan SB naik dana yang dapat disalurkan naik JUB naik.

Lanjutan...3. Kebijakan cadangan minimum (Reserve requirement /RR): kebijakan BI untuk mempengaruhi cadangan pada bank umum Contoh: resesi JUB perlu dinaikkan legal reserve ratio (RR) harus diturunkan (disebut easy money policy) dana yang dapat disalurkan oleh bank umum meningkat JUB naik

Lanjutan... Kebijakan kualitatif 1. Selective credit control; Bank sentral menentukan jenis-jenis pinjaman yang dapat dikurangi atau dikembangkan 2. melakukan moral suation dengan membujuk/mempengaruhi kebijakan bankbank komersial dalam perkreditan.

Mekanisme Transmisi Adalah rangkaian perubahan perekonomian yang terjadi akibat dilakukannya kebijakan moneter Perubahan tersebut terjadi melalui beberapa jalur, yaitu: a. Jalur Biaya Modal Kebijakan Moneter (BI membeli surat berharga) Cadangan Bank Umum mengalami kenaikan JUB cenderung naik r, sebagai harga dari JUB, akan turun I naik Y(GDP) akan naik Kapasitas Produksi nasional akan naik Investasi sektor riil akan naik

Lanjutan...b. Jalur Kekayaan Kebijakan Moneter Ekspansif JUB naik wealth naik C meningkat Y (GDP) akan naik E Naik c. Jalur Harga Relatif Kebijakan Moneter JUB naik Uang kas dalam portofolio kekayaan masyarakat Berlebih Kelebihan tsb akan ditukarkan dng kekayaan lain I naik dan Y (GDP) akan naik Produksi thd. bentuk kekayaan tsb. akan naik Harga kekayaan lain tsb. naik d. Jalur Langsung Kebijakan Moneter JUB naik E naik Y(GDP) naik

DARI BERBAGAI ARTIKEL

Perkembangan Kebijakan moneter di Indonesia

Inflasi dan Pengangguran Pendahuluan Teori makro ekonomi yang dikembangkan Keynes menunjukkan bahwa kegiatan perekonomian yang dicapai selalu < Yfe ada masalah pengangguran, juga inflasi tidak dapat teratasi sendiri dalam LR perlu kebijakan

Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan terus-menerus dan berlangsung dalam waktu yang lama Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Merupakan suatu peristiwa moneter yang terjadi hampir di semua negara di Dunia Kenaikan harga yang bersifat musiman dan tidak mempunyai pengaruh lanjutan, tidak disebut inflasi

Penyebab Inflasi1. Inflasi yang disebabkan adanya tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi saat perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, pertumbuhan ekonomi berjalan pesat. kedua hal tersebut menimbulkan permintaan masyarakat tinggi. Produksi pada tingkat maksimal, permintaan naik terus harga output dan harga faktor produksi naik

Lanjutan... Jadi inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment. contohnya : - bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang baru - bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kemudahan kredit bank

Lanjutan...2. Inflasi karena desakan biaya (cost push inflation): terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Contohnya: - kenaikan biaya produksi, seperti kenaikan upah, kenaikan harga bahan modal - berkurangnya jumlah penawaran - naiknya harga barang yang dibarengi dengan turunnya jumlah produksi

Lanjutan... kenaikan harga permintaan menurun kesempatan kerja menurun pendapatan nasional menurun Kenaikan harga para pekerja menuntut kenaikan gaji/upah permintaan naik harga naik dan Y naik Kenaikan yang terus menerus stagflasi (stagnasi + inflasi)

Dampak negatip Inflasi Terhadap perekonomian 1. Inflasi meningkatkan penanaman modal spekulatif Inflasi tingkat balas jasa riil terhadap aset finansial domestik rendah mengganggu mobilisasi dana domestik/mengurangi tabungan domestik Investasi rendah investasi yang spekulatif tinggi

Lanjutan...2. Inflasi menyebabkan tingkat bunga naik Inflasi nilai modal bank turun bunga bank naik investasi turun pertumbuhan ekonomi turun 3. Menimbulkan masalah neraca pembayaran inflasi daya saing barang ekspor turun X turun, M naik defisit transaksi berjalan /utang luar negeri naik. Inflasi yang tinggi dapat mendorong terjadinya pelarian modal ke luar negeri.

Lanjutan... Terhadap individu dan masyarakat 1. inflasi dapat memperburuk distribusi pendapatan Inflasi nilai kekayan yang mampu kadang naik lebih cepat dari naiknya inflasi Inflasi pendapatan riil masyarakat kurang mampu turun distribusi pendapatan memburuk 2. Menurunkan pendapatan riil kemakmuran turun 3. Menurunkan nilai riil tabungan

Dampak Positip InflasiApabila inflasi itu ringan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan investasi perekonomian lebih baik (Y naik) Orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi.

Lanjutan... Gaji pegawai mengikuti tingkat inflasi. Bagi debitur, inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya untuk kreditur Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi output dinaikkan dan sebaliknya

Jenis Inflasi Berdasar sifatnya 1. Inflasi merayap (creeping inflation): rendah ( penyediaan lapangan kerja)

Lanjutan... Pengangguran sukarela: kelompok angkatan kerja, tapi tidak bekerja dengan suka rela (penduduk usia kerja yang tidak mencari pekerjaan pada tingkat upah tertentu) Pengangguran terpaksa: masuk usia kerja, berusaha mencari pekerjaan tp tidak mendapatkan pekerjaan

TINGKAT PENGANGGURAN DAN INFLASI Tujuan perekonomian adalah meningkatkan perekonomian sampai tingkat penggunaan penuh tanpa inflasi Sulit diperoleh karena ada trade off antara inflasi dan pengangguran Naiknya output (pemasukan) agregat menurunkan tingkat pengangguran, dan demikian sebaliknya Turunnya tingkat pengangguran, seiring dengan pencapaian output kapasitas, menaikkan tingkat harga menyeluruh.

Kurva Phillips A.W Phillips dari London School of Economics telah berhasil menemukan hubungan antara tingkat pengangguran dengan tingkat perubahan upah nominal (menggunakan data perekonomian Inggris th 1861 1957)

Lanjutan... Pada awalnya kurva Phillips menggambarkan tempat kedudukan titik-titik kombinasi antara prosentase perubahan upah nominal dengan tingkat pengangguran. Ketika upah naik 4%, tingkat pengangguran 8%, ketika upah naik 9%, tingkat pengangguran hanya 4%

Bentuk kurv PhillipsKurvaW

W3 W2

W1O -1 0,8 U1 U2 U1137

5,5

Lanjutan... Bentuk mula-mula curam kemudian semakin landai: jika pengangguran sangat rendah, penurunan jumlah pengangguran , akan menyebabkan tingkat upah semakin cepat kenaikannya jika pengangguran relatif tinggi, maka penurunan tingkat pengangguran akan mengakibatkan kenaikan upah yang lebih kecil (^W < ^U)

Lanjutan... Jika Kurva telah memotong dan berada di bawah sumbu mendatar, maka kurva Phillips akan mendatar, Phillips menduga bahwa minimum W adalah -1 (Kurva Phillips tidak pernah memotong garis w = -1) Bila U = 0,8 W = tak terhingga Bila W = 0 U = 5,5%

Lanjutan... Kemudian kurva tersebut direvisi untuk menunjukkan hubungan antara tingkat perubahan harga (sumbu vertikal) dan tingkat pengangguran (sumbu mendatar) yang ternyata memiliki kecenderungan yang sama

Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam jangka panjang Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses terjadinya kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil Atau proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Lanjutan... Atau proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.

Lanjutan... Prof. Simon Kuznets mendifinisikan pertumbuhan ekonomi itu adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak barang barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, penyesuaian kelembagaan, dan ideologi yang diperlukannya

Lanjutan... Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus menerus persediaan barang; Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk

Lanjutan... Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaan di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan secara tepat Teori pertumbuhan ekonomi memberi penjelasan mengenai faktorr-faktor apa yang menentukan kenaikan ouput per kapita dalam jangka panjang, dan bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan Rumus Menghitung Pertumbuhan Ekonomi : PNB tahun berlangsung PNB tahun yang lalu x 100 % PNB tahun yang lalu

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Faktor Sumber Daya Manusia Faktor Sumber Daya Alam Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Faktor Budaya Sumber Daya Modal

Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi: Suatu proses kenaikan dalam pendapatan total dan pendapatan per kapita dengan menghitung adanya pertambahan penduduk disertai adanya perubahan fundamental.dalam struktur ekonomi 4 unsur penting pembangunan ekonomi Mengandung suatu proses perubahan Mengakibatkan perubahan sosial Berupaya meningkatkan GNP Berlangsung dalam jangka waktu yang panjang

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembangunan Ekonomi Faktor ekonomi SDA / Natural resources SDM / Human resources Modal / Capital resources Keahlian (Expertise) atau kewirausahaan (Entrepreneur) dan teknologi Faktor nonekonomi Lembaga lembaga sosial Keadaan politik dan institusional Sikap dan kemampuan masyarakat selaku pelaksana pembangunan

Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomia. Perbedaan Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan perubahan dalam struktur perekonomian.

Lanjutan...b. Persamaan Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi. Tujuan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita. Kedua-duanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat. Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat.

Tujuan Pembangunan Mengusahakan inflasi pada tingkat yang moderat Mengusahakan tingkat kesempatan kerja yang tinggi dan Mengusahakan tingkat kapasitas produksi yang tinggi Keadaan perekonomian yang stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang moderat Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang Distribusi pendapatan (antar penduduk dan antar wilayah) yang relatif merata

Karakteristik sebagian besar Negara Sedang Berkembang (NSB) PNB per-kapita yang rendah Ekonomi Agraris Kondisi Kesehatan yang memprihatinkan Tingkat Buta Huruf yang tinggi Tingginya angka pertumbuhan Penduduk Permasalahan Kualitas SDM

Masalah-masalah umum Pembangunan ekonomi NS B1. Masalah Kependudukan: Jumlah penduduk yg sangat besar, Laju pertumbuhan penduduk yang pesat, Komposisi penduduk menurut umur yg tidak menguntungkan, Penyebaran penduduk yg tidak merata, Arus urbanisasi yg relatif tinggi 2. Masalah Kemiskinan 3. Keterbelakangan 4. Penyediaan Lapangan Pekerjaan 5. Pemerataan Pembangunan

Dampak Pembangunan Ekonomi Dampak Positif: a. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat b. Pendapatan masyarakat akan bertambah shg kesejahteraan masyarakat meningkat c. Fasilitas umum dapat terpenuhi d. Terjadi perubahan struktur ekonomi dari agraris ke industri Dampak Negatif a. Meningkatnya urbanisasi b. Terjadinya pencemaran lingkungan c. Perusakan lingkungan hidup karena industri yang tidak terkontrol

Perekonomian Global Penyusutan ruang dan waktu yang mencerminkan peningkatan interkoneksi dan interdependensi ekonomi dalam skala global (Penyatuan dunia) Kegiatan ekonomi mengarah ke perekonomian tanpa bobot (weightless economy), yaitu perekonomian yang produknya adalah informasi, seperti perangkat lunak komputer, produk media, hiburan, dan jasa berbasis internet. Aspek ekonomi: bekerja melalui jaringanjaringan yang melintasi batas-batas negara

Lanjutan... Pengertian globalisasi: proses saling menyatunya berbagai negara secara terus menerus menuju ke arah satu pasaran seragam.

Hakekat globalisasi: - pasaran tanpa batasan - internationalisation produksi dan distribusi - aliran bebas faktor-faktor produksi: modal, sumber manusia dan teknologi

Prinsip dasar & Manfaat Membangun pasar bersama melalui perjanjian bilateral, regional, multilateral dalam bentuk bebas aliran barang, jasa dan investasi spesialisasi relokasi sumber daya secara efisien Meningkatkan kesejahteraan bersama Cakupan Kerjasama Internasional 1. Perdagangan Barang 2. Perdagangan jasa 3. Investasi 4. Kerjasama Teknik

Harapan terhadap Perdagangan Bebas Terbukanya akses pasar produk dan jasa Terpenuhinya bahan baku, penolong dan barang modal Investment Struktur Industri Capacity Building Competitiveness Peningkatan Daya Beli

Berbagai Bentuk Perjanjian Kerjasama Ekonomi1. Bilateral: adalah kerja sama ekonomi antara satu negara dengan negara tertentu. Kerja sama tersebut hanya melibatkan dua negara Contoh: Indonesia dengan Jepang: pinjam-meminjam modal Indonesia dengan Malaysia: penyederhanaan tenaga kerja

Lanjutan...2. Regional: adalah kerja sama antara beberapa negara dalam satu kawasan. Contoh: ASEAN, MEE, dan lain-lain. 3. multilateral adalah kerja sama ekonomi antara dua negara atau lebih yang tidak dibatasi oleh wilayah atau kawasan tertentu Contoh: WTO Pelajari isi berbagai contoh perjanjian kerjasama internasional

Dampak Kerja Sama Ekonomi Terhadap Perekonomian Negara1. Dampak Positif Meningkatkan Keuangan Negara Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Meningkatkan Investasi Menambah Devisa Negara Memperkuat Posisi Perdagangan 2. Dampak negatif Ketergantungan dengan Negara Lain Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Masuknya Tenaga Asing Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif